Anda di halaman 1dari 38

PERENCANAAN WILAYAH DAN LINGKUNGAN

PENATAAN WILAYAH KAWASAN PARIWISATA PANTAI KEDUNGU


(Lokasi Banjar Kedungu, Desa Belalang, Tabanan, Provinsi Bali)

UNMAS DENPASAR

Di Ususulkan Oleh :

1. Henri Meta Kondamay NPM : 1805222010042


2. Yansensius Sumanto NPM : 1805222010062
3. Fransiskus Xaverius Abur NPM : 1805222010040
4. Hanif Eka Saputra NPM : 1805222010054
5. Albertus Jebarus NPM : 1805222010033
6. Erki Noventinus Nawata NPM : 1805222010038
7. I Putu Yogi Adhitya Pramana NPM : 1805222010048

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2021
i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kami bisa menyusun dan menyelesaikan

penulisan karya tulis dengan judul “Perencanaan Kawasan Pariwisata Pantai

Kedungu Tabanan”. Pada kesempatan ini kami berterima kasih kepada :

1. Kepada Ibu Tjokorda Praganingrum, ST.,MT., selaku dosen pengampu dan

pembimbing dalam mata kuliah Perencanaan Wilayah Dan Lingkungan di

Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar.

2. Kepada Masyarakat yang telah memberi informasi terkait Site Lokasi untuk

Perencanaan Kawasan Pariwisata Pantai Kedungu Tabanan.

3. Kepada rekan rekan/teman teman dan semua pihak yang telah berpartisipasi

membatu kami.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis dengan judul

“Perencanaan Kawasan Pariwisata Pantai Kedungu Tabanan” belum

sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan. Namun kami berharap

bahwa karya tulis dengan judul “Perencanaan Kawasan Pariwisata Pantai

Kedungu Tabanan” tetap bermanfaat bagi yang membaca dan berkepentingan.

Selasa, 4 Mei 2021

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................................... 2
1.3 Manfaat................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3


2.1 Pengertian Dalam Perencanaan Wilayah Dan Lingkungan ................. 3
2.2 Landasan Perencanaan Wilayah ........................................................... 4
2.3 Peraturan Tata Ruang ........................................................................... 4
2.4 Periwisata ........................................................................................... 10
2.5 Pantai Kedungu Tabanan ................................................................... 16

BAB III METODOLOGI .................................................................................. 18


3.1 Lokasi Perencanaan ............................................................................ 18
3.2 Deskripsi Perencanaan ....................................................................... 19
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 19
3.4 Analisis Data Perencanaan ................................................................. 20
3.5 Bagan Alir .......................................................................................... 22

BAB IV ANALISIS DAN PERMASALAHAN LOKASI ................................ 23


4.1 Kondisi Fisik Lokasi .......................................................................... 23
4.2 Potensi ................................................................................................ 24
4.3 Permasalahan ...................................................................................... 25
4.4 Analisis OSWT (Opportunities, Strengths, Waekness and Threats) . 26
iii

BAB V STRATEGI PERENCANAAN WILAYAH DAN LINGKUNGAN . 28


5.1 Fasilitas Umum .................................................................................. 28
5.2 Fasilitas Keamanan ............................................................................ 29
5.3 Perwatan Pantai .................................................................................. 30

BAB VI KESIMPILAN DAN RENCANA DESAIN........................................ 31


6.1 Kesimpulan......................................................................................... 31
6.2 Rencana Desain .................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 33


iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.5 Foto Reportasi Pantai Kedungu Tabanan ................................. 17

Gambar 3.1 Lokasi Penataan Kawasan ........................................................ 18

Gambar 3.5 Bagan Alir ................................................................................ 22

Gambar 4.1 Kondisi Real Lokasi ................................................................. 23

Gambar 4.2 Foto Reportasi Upacara Pitra Yadya ....................................... 24

Gambar 5.1 Kondisi Tidak Memadainya Fasilitas Umum ........................... 28

Gambar 5.2 Kondisi Umum.......................................................................... 29

Gambar 5.3 Kondisi Pantai Kedungu ........................................................... 30

Gambar 6.2 Out Come rencana Desain ....................................................... 32


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Indonesia adalah Negara dengan banyak pulau, bahakan terdiri dari
beribu – ribu pulau, dari sekian banyak pulau yang ada pulau Bali adalah salah satu
pulau pariwisata atau yang sering di kunjungi oleh wisatawan domestic bahkan
wisatawan turis dari berbagai manca Negara.
Dalam Kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia, pariwisata adalah sesuatu
yang berhubungan dengan perjalana untuk rekreasi, pelancongan dan turisme dan
juga dalam Wikipedia pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang
dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga persiapan yang dilakukan untuk
perjalana ini.
Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia dengan pendapatan terbesar dari
sector pariwisata. Hal ini karena bali sudah terkenal bukan saja di dalam negeri
tetapi sudah terkenal sampai ke berbagai Negara/manca Negara. Sector pariwisata
akan selalu menjadi basis perekonomian di provinsi Bali. Sehingga perlu untuk
mengoptimalkan setiap lokasi yang berpotensi menjadi sumber pemasukan bagi
tiap tiap daerah di provinsi Bali. Karena pulau Bali sudah terkenal sampai ke
berbagai Negara hal ini perlu menjadi fokus Pemprov Bali untuk memaksimalkan
setiap potensi pemasukan. Salah satunya adalah Kawasan Pariwisata Pantai
Kedungu Tabanan.
Pantai Kedungu Tabanan berlokasi di Banjar Kedungu, Desa Belalang,
Kecamatan Tabanan. Pantai Kedungu menyuguhkan panorama yang sangat indah.
Terlebih pada sore hari dengan sunset yang begitu indah. Bahkan sebelum
pandemic Covid 19 pantai Kedungu Tabanan telah menarik minat dari wisatawan
domestic bahkan wisatawan manca Negara, hal ini terbukti dari sangat banyaknya
wisatawan turis asing yang berkunjung ke pantai Kedungu. Bali sangat mudah
untuk di akses karena telah dilengkapi dengan berbagai Infrastruktur yang
mumpuni. Hal ini adalah salah satu kelebihan Provinsi Bali, karena ada beberapa
tempat pariwisata di luar Bali yang belum memiliki Infrastruktur yang mumpuni.

1
Dari penjelasan singkat di atas, kami sebagai penulis mencoba untuk
menyusun sebuah Perencanaan Kawasan Wilayah dan Lingkungan dengan Judul
“Penataan Wilayah Kawasan Pariwisata Pantai Kedungu Tabanan”.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah melakukan perencanaan penataan kawasan
pariwisata pantai Kedungu Tabanan agar lebih terta rapi dengan tetap
memperhatikan dan melestarikan budaya kearifan local yang ada untuk
meninggkatkan daya Tarik dari wisatawan sehingga dapat memperbaiki
perekonomian Peovinsi Bali,

1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan pernacanaan wilayah kawasan pariwisata pantai
Kedungu Tabanan adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
penataan ruang, perncanaan kawasan wilayah pariwisata dan agar memaksimalkan
setiap potensi yang ada agar dapat dikelola dengan baik sehingga membangkitkan
kembali perekonomian warga di sekitar pantai Kedungu Tabanan bakan mungkin
untuk membantu membangkitkan kembali perekonomian Provinsi Bali.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pengertian Dalam Perencanaan Wilayah Dan Lingkungan


2.1.1 Pengertian Wilayah
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya di tentukan berdasrkan
aspek admisistrasi. Menurut Bintarto dan Hadisumarno (1982), bahwa
secara umum wilayah dapat di artikan sebagai permukaaan bumi yang
dapat di bedakan dalam hal hal tertentu dari daerah sekitarnya.
2.1.2 Pengertian Kawasan
Kawasan merupakan wilayah dengan fungsi utama lindung atau budi daya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kawasan merupakan daerah
tertentu yang mempunyai ciri tertentu, seperti tempat tinggal, pertokoan,
industry dan sebagainya.
a. Kawasan lindung adalah kawasan yang di tetapkan dengan fungsi
utama melindungi kelistarian lingkungan hidup yang mencakup sumber
daya alam dan sumber daya manusia.
b. Kawasan budi daya adalah kawasan yang di tetapkan dengan fungsi
utama untuk di budidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya
alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan.
2.1.3 Pengertian Ruang
Ruang adalah wadah keseluruhan yang meliputi ruang daratan, ruang
lautan, dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah; dimana interaksi
sistem sosial dengan sistem ekosistem lingkungan berlangsung.
2.1.4 Rencana Tata Ruang
Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan wujud structural dan pola
pemanfaatan ruang.
a. Wujud structural adalah susunan unsur pembentuk pola ruang seperti
lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan buatan.
b. Pola pemanfaatan ruang adalah pembentuk pemanfaatan ruang yang
mnggambarkan ukuran fungsi serta karakter kegiatan manusia atau

3
kegiatan alam yang meliputi pola lokasi, sbaran pemukiman, industry,
pertanian, tempat kerja, pengguanaan tanah perdesaan dan perkotaan.

2.2 Landasan Perencanaan Wilayah


Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya di tentukan berdasrkan aspek
admisistrasi.
Menurut Kustiawan Iwan (2016), Pengertian Dasar, Unsur Unsurn dan
Karakteristik Perencanaan, Serta Lingkup Wilayah dan Kota.
1. Perencanaa adalah proses untuk menentukan tindakan masa depan yang
tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang
tersedia.
2. Unsur perencanaan yaitu; memilih; alokasi sumberdaya; mencapai tujuan;
dan masa datang.
3. Karakteristik perncanaan adalah mengarah ke pencapaian tujuan; mengarah
ke perubahan; pernyataan pilihan; rasionalitas; dan tindakan kolektif
sebagai dasar.
4. Perencanaan wilayah merupakan kegiatan sistematis dalam mewujudkan
suatu wilayah yang lebih baik dengan memanfaatkan segenap potensi
sumberdaya dan keterbatasan yang ada.
5. Perencanaan kota adalah penyiapan dan antisipasi kondisi kota pada masa
yang akan datang, dengan titik berat pada aspek spasial dan tata guna lahan,
yang dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan
kehidupan dan penghidupan masyarakat kota dalam mencapai
kesejahteraan.

2.3 Peraturan Tata Ruang


Berikut ini merupakan beberapa peraturan terkait tata ruang di Bali, yaitu :
Bagian Ketiga
Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten
Pasal 8

4
(1) Pembangunan Wilayah-wilayah berdasarkan potensi dan karakter wilayah
sebagaimana maksud dalam pasal 7 Huruf a diwujudkan dengan strategi :
a. Mengarahkan wilayah Gianyar sebelah barat sebagai dominasi kawasan
pengembangan pariwisata denga berbasis kebudayaan Bali dan industri
kerajianan;
b. Mengarahkan wilayah Gianyar sebelah timur sebagai pusat
pemerintahan dan pendidikan serta wisata remaja/rekreasi;
c. Mengarahkan wilayah Gianyar sebelah utara sebagai dominasi kawasan
konservasi warisan budaya ( culture heritage );
d. Mengarahkan wilayah Gianyar sebelah selatan sebagai dominasi
kawasan perdagangan/jasa dan wisata belanja serta pertanian;
e. Mengarahkan wilayah Gianyar sebelah utara sebagai dominasi kawasan
pengembangan pertanian dan konservasi daerah resapan air; dan
f. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana penunjang
pengembangan pariwisata budaya, pertanian, perdagangan/jasa dan
industry kerajinan, baik di dalam wilayah pengembangan maupun
antara wilayah pengembangan.
Paragraf 4
Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Pasal 24
(7) Sistem pengamanan pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaksanakan
dalam rangka mengurangi abrasi pantai melalui pengurangan energy
gelombang yang mengenai pantai, dan/atau penguatan tebing pantai
(8) Sistem pengamanan pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dilakukan di
seluruh pantai rawan abrasi di sepanjang pantai selatan kabupaten dari Pantai
Siyut, Desa Tulikup hingga Pantai Candra Asri, Desa Batubulan.
Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung
Paragraf 1
Kawasan Perlindungan Setempat
Pasal 33
Kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2)
huruf a meliputi :

5
a. Kawasan suci;
b. Kawasan tempat suci;
c. Sempadan pantai;
d. Sempadan sungai;
e. Sempadan jurang; dan
f. RTH perkotaan
Pasal 36
(1) Sempadan pantai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 huruf c meliputi
dataran sepanjang tepian laut yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan
kondisi fisik pantai paling sedikit 100 (seratus) meter dari titik pasang
tertinggi kea rah darat.
(2) Sebaran lokasi sempadan pantai sebagimana dimaksud pada ayat (1) terdapat
di sepanjang pantai kabupaten terdiri atas : Pantai Candra Asri, Pantai
Gumicik, Pantai Kubur, Pantai Manyar, Pantai kucupin, Pantai Pabean, Pantai
Purnama, Pantai Saba, Pantai Pering, Pantai Keramas, Pantai Lebih, sampai
Pantai Siyut.
(3) Sebaran Lokasi sempadan pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
memiliki total luas kurang lebih 150 (seratus Lima puluh) Hektar.
Paragraf 7
Kawasan Peruntukan Pariwisata
Pasal 50
(1) Kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat
(3) huruf g meliputi :
a. Kawasan pariwisata alam ; dan
b. Kawasan pariwisata buatan.

(2) Sebaran kawasan pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertuang
dalam peta yang tercantum dalam lampiran XV dan merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 51
(1) Kawasan pariwisata alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1)
huruf a mencakup :

6
a. Kawasan Pariwisata Ubud;
b. Kawasan Pariwisata Lebih; dan
c. DTW alam.
(3) Kawasan Pariwisata Lebih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b seluas
kurang lebih 4.577 (empat ribu lima ratus tujuh puluh tujuh) Hektar terdiri atas
wilayah administrasi desa :
a. Kawasan Candra Asri ( Batubulan), Ketewel, Sukawati di Kecamatan
Sukawati;
b. Saba, Pering, Keramas, Medahan di Kecamatan Blahbatuh;dan
c. Lebih dan Tulikup, di Kecamatan Gianyar.
Paragraf 2
Ketentuan Umum Penatagunaan Ruang
Pasal 73
Ketentuan umum penatagunaan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat
(3) huruf a meliputi :
a. ketetuan umum penatagunaan tanah;
b. ketentuan umum penatagunaan air;
c. ketentuan umum penatagunaan udara;dan
d. ketentuan umum penatagunaan sumber daya alam lainnya.
Pasal 77
(1) Ketentuan umum penatagunaan sumber daya alam lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 73 huruf d berupa kawasan pertanian lahan basah,
kawasan pesisir, dan kawasan laut sebatas 4 mil.
(2) Ketentuan penatagunaan sumber daya lainnya terdiri atas :
a. pemantapan zonasi ekosistem pesisir dan kawasan mitigasi bencana;10
b. pemantapan fungsi kawasan pertanian lahan basah sebagai kawasan
pertanian intensif murni dan kawasan ekowisata dengan kelancaran
fasilitas irigasi, penjagaan ruang terbuka hijau;
c. pengelolaan zonasi kawasan pesisir dikelola secara terpadu dan
terintegrasi antara aktivitas perikanan dan nelayan, pemukiman,
pariwisata, perhubungan, kawasan suci, dan kawasan perlindungan; dan

7
d. Zonasi pengelolaan 4 mil laut, merupakan pengelolaan, eksplorasi,
eksploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan laut, pelayanan izin
usaha pembudidayaan dan penangkaran ikan pada perairan di wilayah laut,
dan pengawasan pemanfaatan sumberdaya ikan di wilayah laut.
(5) Arahan pengelolaan wilayah pesisir sebagaimana dimaksud pada ayat (10
huruf b, terdiri atas:
a. perairan pesisir terdiri atas wilayah perairan laut sejauh 4 (empat) mil laut
diukur dari garis pantai;
b. pengarahan pada pemanfaatan potensi jasa lingkungan dan konservasi
wilayah pesisir melalui proses perencanaan, pemanfaatan, pengawasan,
dan pengendalian sumber daya pesisir antar sektor, antara pemerintah dan
pemerintah daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu
pengetahuan dan manajemen;
c. peruntukan ruang wilayah pesisir, terdiri atas kawasan pemanfaatan
umum, kawasan konservasi, dan alur laut;
d. kawasan pemanfaatan umum sebagaimana dimaksud pada huruf c dapat
dimanfaatkan untuk zona pariwisata , pemukiman, pelabuhan, pertanian,
hutan, perikanan budidaya, perikanan tangkap, industri, infrastruktur
umum, dan zona pemanfaatan terbatas sesuai dengan karakteristik
biogeofisik lingkungannya;
e. kawasan konservasi sebagaima dimaksud dalam huruf c, dapat
dimanfaatkan untuk zona konservasi perairan, konservasi pesisir,
konservasi maritim, dan/atau sempadan pantai; dan
f. alur laut sebagaimana dimaksud dalam hurif c dapat dimanfaatkan untuk
alur pelayaran, alur sarana umum. Dan alur migrasi ikan, serta pipa dan
kabel bawah laut.
(6) Pengelolaan wilayah pesisir selanjutnya akan dijabarkan dalam Rencana
Zonasi Wilayah Pesisir ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
Ketentuan Umum Peraturan Zonasi
Kawasan Perlindungan Setempat
Pasal 89

8
(1) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan suci sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 88 ayat (2) huruf a meliputi :
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi pengendalian secara ketat
pembangunan di dalam kawasan suci ;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi penataan kawasan
suci yang berupa perbukitan, campuhan, pantai, loloan, laut, mata air, catur
patha agung dan catur patha alit yang perlu dilengkapi dengan rencana
rinci tata ruang untuk mendukung kelansungan fungsi lindung;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b yang dapat menggangu fungsi kawasan
suci;
d. kawasan suci campuhan merupakan tempat lokasi pertemuan dua buah
sungai pengaturannya disetarakan dengan sempadan sungai atau paling
sedikit 50 (lima puluh) meter dari tepi campuhan;
e. kawasan suci pantai merupakan sempadan pantai yang dimanfaatkan
untuk upacara melasti di seluruh pantai wilayah kabupaten pengaturannya
disetarakan dengan sempadan pantai atau paling sedikit 100 (seratus)
meter kea rah darat dari permukaan air laut pasang;
f. kawasan kesucian loloan merupakan muara sungai pengaturannya
disetarakan dengan sempadan sungai ditetapkan paling sedikit 50 (lima
puluh) meter dari tepi lololan;12
g. kawasan suci laut pengaturannya disetarakan dengan kawasan perairan
laut yang difungsikan untuk tempat melangsungkan upacara keagamaan
bagi umat Hindu;
h. kawasan suci mata air merupakan tempat-tempat keberadaan mata air yang
digunakan sebagai lokasi pengambilan air suci untuk upacara keagamaan
bagi umat Hindu pengaturannya disetarakan dengan kawasan sempadan
mata air,dan
i. kawasan suci catur patha merupakan persimpangan- persimpangan utama
wilayah atau desa pekraman yang difungsikan sebagai tempat pelaksanaan
upacara tawur kesanga, yang harus terlindung dari kegiatan yang dapat
mengganggu pelaksanaan kegiatan ritual keagamaan.

9
(3) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk sempadan pantai sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 88 ayat (2) huruf c terdiri atas :
a. Kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan keagamaan antara lain
melasti, rekreasi pantai, pengamanan pesisir, kegiatan nelayan, kegiatan
pengendalian kualitas perairan, konservasi lingkungan pesisir,
pengembangan struktur alami dan struktur buatan pencegah abrasi pada
sempadan pantai, pengamanan sempadan pantai sebagai ruang publik,
kegiatan pengamatan cuaca dan iklim, kepentingan pertahanan dan
pengamanan Negara, dan kegiatan penentuan lokasi dan jalur evakuasi
dari kegiatan keagamaan antara lain melasti, rekreasi pantai, pengamanan
pesisir, kegiatan nelayan, dan pendirian bangunan untuk kepentingan
pemantauan ancaman bencana tsunami dan gelombang pasang;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain
sebagaimana dimaksud pada huruf a yang tidak menggangu fungsi
sempadan pantai sebagai kawasan perlindungan setempat; dan
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b yang dapat menggangu fungsi
sempadan pantai sebagai kawasan perlindungan setempat dan
menghalangi dan/atau menutup ruang dan jalur evakuasi bencana tsunami
dan gelombang pasang13 dari kegiatan keagamaan antara lain melasti,
rekreasi pantai, pengamanan pesisir, kegiatan nelayan, dan kegiatan
pelabuhan.

2.4 Pariwisata
2.4.1 Definisi Pariwisata
Berikut ini definisi pariwisata dalam bebrapa versi dan menurut para
ahli, yaitu :
a. Dalam Undang Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang
dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang
didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan
masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

10
b. Dalam Kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia, pariwisata adalah sesuatu
yang berhubungan dengan perjalana untuk rekreasi, pelancongan dan
turisme.
c. Wikipedia pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan
untuk rekreasi atau liburan dan juga persiapan yang dilakukan untuk
perjalana ini.
d. Menurut World Tourism Organization, pariwisata adalah kegiatan
manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan diluar
lingkungan kesehariaannya.
e. Menurut Kodhyat (1998), Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang
dilakukan oleh semntara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah
tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah
melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu
senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya.
2.4.2 Bentuk Bentuk Pariwisata
Berikut ini adalah bentuk bentuk pariwisata menurut Muljadi
(2009), yaitu:
a. Periwisata bepergian
 Pariwisata individu (individual tourism), yaitu bila seseorang atau
sekelompok orang dalam mengadakan perjalanan wisatanya sendiri dan
memiliki daerah tujuan wisata beserta programnya serta
pelaksanaannya di lakukannya sendiri.
 Pariwisata kolektif (collective tourism), yaitu suatu usaha perjalanan
wisata yang menjual paketnya kepada siapa saja yang berminat dengan
keharusan membayar sejuimlah uang yang telah di tentukan.
b. Pariwisata berdasarkan motovasi perjalanan
 Pariwasata rekreasi (recreational tourism) adalah bentuk pariwisata
untuk beristirahat guna memulihkan kembali kesegaran jasmani dan
rohani dan menghilangkan kelelahan.
 Pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure tourism) adalah
bentuk pariwisata yang dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan
tempat tinggalnya untuk berlibur, untuk mencari udara segar, untuk

11
memenuhi kehendak ingin tahunya, untuk menikmati hiburan dan lain-
lain.
 Pariwisata budaya (cultural tourism) adalah bentuk pariwisata yang
ditandai dengan rangkaian motivasi seperti keinginan untuk belajar adat
istiadat dan cara hidup rakyat negara lain, studi-studi/riset pada
penemuan-penemuan, mengunjungi tempat-tempat peninggalan
kuno/bersejarah dan lain-lain.
 Pariwisata olahraga (sports tourism). Bentuk pariwisata ini dapat
dibedakan menjadi dua kategori; 1) Big Sports Events, yaitu peristiwa-
peristiwa olahraga besar yang menarik perhatian, baik olahragawannya
sendiri maupun penggemarnya (supporter) dan 2) Sporting Tourism of
the Practitioners, yaitu bentuk olahraga bagi mereka yang ingin berlatih
atau mempraktikkan sendiri, seperti; mendaki gunung, olahraga naik
kuda, berburu, memancing dan lain-lain.
 Pariwisata untuk urusan usaha (business tourism) adalah bentuk
pariwisata yang dilakukan oleh kaum pengusaha atau industrialis, tetapi
dalam perjalanannya hanya untuk melihat eksibisi atau pameran dan
sering mengambil dan memanfaatkan waktu untuk menikmati atraksi di
negara yang dikunjungi.
 Pariwisata untuk tujuan konvensi (convention tourism) adalah bentuk
pariwisata yang dilakukan oleh orang-orang yang akan menghadiri
pertemuan-pertemuan ilmiah seprofesi dan politik. Tempat konferensi
dituntut tersedia fasilitas yang lengkap, modern dan canggih baik
tempat penyelenggaraan, beserta peralatannya, penginapan dan lain-
lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan tour (kunjungan wisata)
c. Pariwisata berdasarkan waktu berkunjung
 Seasional tourism adalah jenis pariwisata yang kegiatannya
berlangsung pada musim-musim tertentu. Termasuk dalam kelompok
ini musim panas (summer tourism) dan musim dingin (winter tourism).
 Occasional tourism adalah kegiatan pariwisata yang diselenggarakan
dengan mengaitkan kejadian atau event tertentu, seperti Galungan di
Bali dan Sekaten di Jogja.

12
d. Pariwisata berdasarkan objek
 Cultural tourism adalah jenis pariwisata yang disebabkan adanya daya
tarik seni dan budaya di suatu daerah/tempat, seperti peninggalan nenek
moyang, benda-benda kuno dan sebagainya.
 Recuperational tourism yaitu orang-orang yang melakukan perjalanan
wisata bertujuan untuk menyembuhkan suatu penyakit.
 Commercial tourism adalah perjalanan yang dikaitkan dengan
perdagangan seperti penyelenggaraan expo, fair, exhibition dan
sebagainya.
 Political tourism adalah suatu perjalanan yang dilakukan dengan tujuan
meihat dan menyaksikan peristiwa atau kejadian yang berhubungan
dengan kegiatan suatu negara.
e. Pariwisata berdasrkan alat angkutan
 Land tourism adalah jenis pariwisata yang di dalam melaksanakan
 kegiatannya menggunakan kendaraan darat seperti bus, kereta api,
mobil pribadi atau taksi dan kendaraan darat lainnya.
 Sea or river tourism adalah kegiatan pariwisata yang menggunakan
sarana transportasi air seperti kapal laut, ferry dan sebagainya.
 Air tourism adalah kegiatan pariwisata yang menggunakan sarana
transportasi udara seperti pesawat terbang, helikopter dan sebagainya
f. Pariwisata berdasarkan umur
 Youth tourism atau wisata remaja adalah jenis pariwisata yang
dikembangkan bagi remaja dan pada umumnya dengan harga relatif
murah dan menggunakan sarana akomodasi youth hostel.
 Adult tourism adalah kegiatan pariwisata yang diikuti oleh orang-orang
berusia lanjut. Pada umumnya orang-orang yang melakukan perjalanan
ini adalah mereka yang menjalani masa pensiun
2.4.3 Jenis Jenis Wisata
Menurut Ismayanti (2010), berdasarkan jenis-jenis objek wisatanya,
pariwisata dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Wisata pantai (Marine tourism). Merupakan kegiatan wisata yang
ditunjang oleh sarana dan prasarana untuk berenang, memancing,

13
menyelam, dan olahraga air lainnya, termasuk sarana dan prasarana
akomodasi, makan dan minum.
b. Wisata Etnik (Etnik tourism). Merupakan perjalanan untuk mengamati
perwujudan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat yang dianggap
menarik.
c. Wisata Cagar Alam (Ecotourism). Merupakan wisata yang banyak
dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, Kesegaran hawa di
pegunungan, keajaiban hidup binatang (margasatwa) yang langka, serta
tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di tempat-tempat lain.
d. Wisata Buru. Merupakan wisata yang dilakukan di negeri-negeri yang
memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh
pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan.
e. Wisata Olahraga. Wisata ini memadukan kegiatan olahraga dengan
kegiatan wisata. Kegiatan dalam wisata ini dapat berupa kegiatan olahraga
aktif yang mengharuskan wisatawan melakukan gerak olah tubuh secara
langsung. Kegiatan lainnya dapat berupa kegiatan olahraga pasif. Dimana
wisatawan tidak melakukan gerak olah tubuh, melainkan hanya menjadi
penikmat dan pecinta olahraga saja.
f. Wisata Kuliner. Motivasi dalam jenis wisata ini tidak semata-mata hanya
untuk mengenyangkan dan memanjakan perut dengan aneka ragam
masakan khas dari daerah tujuan wisata, melainkan pengalaman yang
menarik juga menjadi motivasinya. Pengalaman makan dan memasak dari
aneka ragam makanan khas tiap daerah membuat pengalaman yang
didapat menjadi lebih istimewa.
g. Wisata Religius. Wisata ini dilakukan untuk kegiatan yang bersifat religi,
keagamaan, dan ketuhanan.
h. Wisata Agro. Wisata ini memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata
dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, dan rekreasi.
Dimana usaha agro yang biasa dimanfaatkan bisa berupa usaha di bidang
pertanian, peternakan, perkebunan, perhutanan, maupun perikanan.
i. Wisata Gua. Wisata gua merupakan kegiatan melakukan eksplorasi ke
dalam gua dan menikmati pemandangan yang ada di dalam gua.

14
j. Wisata Belanja. Wisata ini menjadikan belanja sebagai daya tarik
utamanya.
k. Wisata Ekologi. Jenis wisata ini merupakan bentuk wisata yang menarik
wisatawan untuk peduli kepada ekologi alam dan sosial.
l. Wisata Budaya. Peninggalan sejarah kepurbakalaan dan monumen, wisata
ini termasuk golongan budaya, monumen nasional, gedung bersejarah,
kota, desa, bangunan-bangunan keagamaan, serta tempat-tempat
bersejarah lainnya.
2.4.4 Unsur Unsur Pariwisata
Pariwisata yang baik harus memiliki daya tarik, kemudahan
perjalanan, sarana dan fasilitas serta promosi. Pengembangan pariwisata
perlu didukung dengan perencanaan yang matang dan harus
mencerminkan tiga dimensi kepentingan, yaitu industri pariwisata, daya
dukung lingkungan (sumber daya alam), dan masyarakat setempat dengan
sasaran untuk peningkatan kualitas hidup. Menurut Kurniawan (2015),
unsur-unsur pengembangan pariwisata adalah sebagai berikut:
a. Daya Tarik
Atraksi atau daya tarik dapat timbul dari keadaan alam (keindahan
panorama, flora dan fauna, sifat khas perairan laut, danau), obyek buatan
manusia (museum, katedral, masjid kuno, makam kuno dan sebagainya),
ataupun unsur-unsur dan peristiwa budaya (kesenian, adat istiadat,
makanan dan sebagainya).
b. Transportasi
Perkembangan transportasi berpengaruh atas arus wisatawan dan
juga perkembangan akomodasi. Di samping itu perkembangan teknologi
transportasi juga berpengaruh atas fleksibilitas arah perjalanan, Jika
angkutan dengan kereta api bersifat linier, tidak banyak cabang atau
keelokannya, dengan kendaraan mobil arah perjalanan dapat menjadi lebih
bervariasi. Demikian pula dengan angkutan pesawat terbang yang dapat
melintasi berbagai rintangan alam (waktu yang lebih singkat).
c. Akomodasi

15
Tempat menginap dapat dibedakan antara yang dibangun untuk
keperluan umum (hotel, motel, tempat pondokan, tempat berkemah waktu
liburan) dan yang diadakan khusus peorangan untuk menampung
menginap keluarga, kenalan atau anggota perkumpulan tertentu atau
terbatas.
d. Fasilitas Pelayanan.
Penyediaan fasilitas dan pelayanan makin berkembang dan
bervariasi sejalan dengan perkembangan arus wisatawan. Perkembangan
pertokoan dan jasa pelayanan pada tempat wisata dimulai dengan adanya
pelayanan jasa kebutuhan sehari-hari (penjual makanan, warung minum
atau jajanan), kemudian jasa-jasa perdagangan (pramuniaga, tukang-
tukang atau jasa pelayanan lain), selanjutnya jasa untuk kenyamanan dan
kesenangan (toko pakaian, toko perabot rumah tangga, dll), lalu jasa yang
menyangkut keamanan dan keselamatan (dokter, apotek, polisi dan
pemadam kebakaran) dan pada akhirnya perkembangan lebih lanjut
menyangkut juga jasa penjualan barang mewah.
e. Infrastruktur.
Infrastruktur yang memadai diperlukan untuk mendukung jasa
pelayanan dan fasilitas pendukung. Pembangunan infrastruktur secara
tidak langsung juga memberi manfaat (dapat digunakan) bagi penduduk
setempat disamping mendukung pengembangan pariwisata. Hal ini
menyangkut tidak saja pembangunan infrastruktur transportasi (jalan,
pelabuhan, jalan kereta api, dll), tetapi juga penyediaan saluran air minum,
penerangan listrik, dan juga saluran pembuangan limbah.

2.5 Pantai Kedungu Tabanan


Pantai Kedungu berlokasi di Banjar Kedungu, Desa Belalang, Kabupaten
Tabanan, Provinsi Bali.
Pantai Kedungu merupakan salah satu objek wisata yang ada di Bali yang
menyuguhkan panorama begitu indah di Kabupaten Tabanan. Keindahan panorama
alam yang disuguhkan oleh Pantai Kedungu Tabanan ini mampu menarik minat
pengunjung baik wisatawan lokal atau pun mancanegara.

16
Pantai Kedungu memiliki keunikan karena terdapat areal tebing yang mana
terdapat air terjun kecil yang dibagian bawahnya terdapat tumpukan bebatuan besar
yang menambah keeksotisan pemandangan alam pantai Kedungu.
Memiliki warna pasir hitam bersih, pantai kedungu selalu menjadi tempat
berlibur keluarga yang terFavorite. Banyak wisatawan asing maupun lokal
berkunjung ke pantai kedungu untuk menikmati sunset, berenang
maupun surfing atau hanya sekedar melihat pemandangan saja.
Lokasi yang cukup strategis pada pemukiman warga tabanan, menjadikan
pantai kedungu selalu menjadi tempat tujuan utama disaat hari libur datang. Pantai
Kedungu juga bisa menjadi tempat bersantai, tempat memancing dengan suguhan
alam laut dan sunset yang begitu keren.

Gambar 2.5, Foto Reportasi Pantai Kedungu Tabanan


Sumber : Analisi penulis 2021

17
BAB III
METODOLOGI

3.1 Lokasi Perencanaan


Perncanaan wilayah kawasan pariwisata di pantai Kedungu yang berlokasi di
Jln. Pantai Kedungu, Banjar Kedungu, Desa Belalang, Kabupaten Tabanan,
Provinsi Bali. Untuk menuju ke pantai Kedungu juga cukup mudah di akses hal ini
menjadi satu nilai plus untuk perencanaan wilayah kawasan pariwisata Pantai
kedungu.
Dalam perencaan akan kami mulai dari perencanaan fasilitas penginapan,
penataan area parker, warung kuliner local, restaurant modern, penataan spot santai
untuk berjemur, beach bar, aula pergelaran seni local, tugu sembahyang hingga pos
penjagaan.

Peta Pariwisata Bali

Peta Orientasi Kabupaten Tabanan

Foto Dokumentasi Pantai Kedungu Tabanan


Gambar 3.1 Lokasi Penataan Kawasan
Sumber : Analisis Penulis, 2021

18
3.2 Deskripsi perencanaan
Perencanaan wilayah kawasan pariwisata pantai Kedungu Tabanan adalah
temasuk dalam wisata alam karena memanfaatkan setiap potensi alam sebagai
pariwisata di pantai Kedungu tersebut.
Dalam penataan wilayah kawasan pariwisata pantai Kedungu, akan kami
mulai dari perencanaan seperti berikut :
a. Fasilitas Penginapan
b. Penataan area parkir
c. Warung kuliner local
d. Restaurant modern
e. Penataan spot santai untuk berjemur,
f. Beach bar
g. Aula pergelaran seni local
h. Tugu sembahyang
i. Pos penjagaan

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data ini merupakan salah satu bagian penting yang perlu
di perhatikan. Teknik pengumpulan data terbagi manjadi dua, yaitu; kualitatif dan
kuantitatif.
Teknik pengumpulan data yang paling relevan untuk di gunakan adalah
teknik pengumpulan data kualitatif. Teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu :
a. Obsevasi, Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data
dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di
lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau
membuktikan kebenaran dari sebuah desain penelitian yang sedang
dilakukan.
b. Dengan wawancara, adalah melakukan pengumpulan data dengan secara
langsung melalui tatap muka dengan mengajukan beberapa pertanyaan
yang telah di persiapkan untuk menggali informasi yang di berikanoleh
informan.

19
c. Studi Dokumen, merupakan salah satu sumber data untuk melengkapi
data yang di perlukan, bisa berupa tulisan, video dan gambar.
d. Teknik Triangulasi, adalah dengan mengumpulkan data dari berbagai
sumber dengan menggunakan suatu metode yang sama. (dapat berupa
wawancara mendalam, observasi atau dokumentasi dari berbagai
sumber).

3.4 Analisis Data Perencanaan


Berikut ini adalah pengertian Analisis data menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut Wiradi, Analisis merupakan sebuah aktivitas yang memuat
kegiatan memilah, mengurai, membedakan sesuatu untuk digolongkan dan
dikelompokkan menurut kriteria tertentu lalu dicari ditaksir maknan dan
kaitannya.
b. Menurut Komaruddi, Analisis merupakan suatu kegiatan berfikir untuk
menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat
mengenal tanda-tanda komponen, hubungan satu sama lain dan fungsi
masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu.
c. Menurut Darminto, Dwi Prastowo, Analisis diartikan sebagai penguraian
suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri,
serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti keseluruhan.
Dari pengertian dari beberapa ahli dapat di simpulan bahwa analis data suatu
kegiatan dalam penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan
sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. (sesuai fakta dan data).
Teknik analisis yang di gunakan yaitu teknik analisis (Opportunities,
Strengths, Waekness and Threats)

3.4.1 Opportunities (Peluang)


Hal penting yang harus di analisi paling awal adalah mencari peluang.
Karena peluang merupakan unsur penting yang penting dan sangat
berpengaruh terhadap perencanaan awal dalam suatu perencanaan awal.
Karena persaingan wisata Bali utara dengan selatan yang cukup signifikan

20
tetapi tetapi hingga saat ini wisata pantai tetap menjadi primadona tersendiri
bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali, baik wisatawan domestic ataupun
wisatawan manca Negara, dengan dilakukannya atau direalisasikan penataan
wilayah yang baik, hal tersebut memiliki peluang besar untuk memajukan
Kawasan Pariwisata tersebut kedepannya.

3.4.2 Strengths (Kekuatan)


Jika telah dilaukan analisis Opportunities (Peluang), maka selanjutnya
adalah analisis Strengths (Kekuatan). Hal ini adalah untuk menganalisis
tentang kelebihan apa saja yang dimiliki wilayah yang nantinya mendukung
perencanaaan penataan wilayah kawasan pariwisata pantai Kedungu, dalam
perencanaan seperti dari segi kondisi lokasi, teknologi, keunggulan hasil
produksi, atau unsur kekuatan lainnya yang lebih menekankan pada
keunggulan wilayah.
Melihat keunggulan yang dimiliki wilayah perencanaan dibagi menjadi
beberapa aspek yakni aspek keadaan alam, kesehatan, ekonomi, sosial
budaya, dan keagamaan.
Dari segi kondisi alam, pantai siyut memiliki beberapa keunggulan
seperti keindahan pantai yang memiliki sunrise point, pantai berpasir hitam,
dan memiliki kondisi ombak yang lumayan tinggi yang dapat dijadikan spot
surfing, namun disarankan untuk yang sudah berpengalaman.

3.4.3 Waekness (Kelemahan)


Waekness (Kelemahan), selain melihat unsur kekuatan sangat perlu dan
penting menganalisis kelemahan agar menghindari kerusakan dan kerugian.
Untuk itu sangat penting untuk mengetahui apa kelemahan yang dimiliki
wilayah dalam perencanaan. Untuk mengetahui kelemahan, bisa dengan
melakukan perbandingan dengan wilayah lain atau pantai-pantai di Bali
lainnya.

21
3.4.4 Threats (Ancaman)
Analisis terhadap Threats (Ancaman) sangat penting karena
menentukan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan yang akan berwisata
dan juga keamanan bagi masyarakat local.
Sesudah melakukan penataan wilayah kawasan pariwisata maka akan
berpengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan ke lokasi tersebut, yang
secara tidak langsung akan mengakibatkan hilangnya keasrian alam pantai
Kedungu itu sendiri. Oleh karena itu Threats (Ancaman) sangat penting utuk
di analisis.

3.5 Bagan Alir

MULAI

SURVEI LOKASI DAN


WAWANCARA

ANALISIS DATA DAN


PERMASALAHAN

DESAIN

MENYUSUN LAPORAN

FINISH

Gambar 3.5, Bagan Alir


Sumber : Analisis Penulis, 2021

22
BAB IV
ANALISIS DAN PERMASALAHAN LOKASI

4.1 Kondisi Fisik Lokasi


Berikut ini adalah kondisi fisik lokasi perencanaan kawasan pariwisata pantai Kedungu Tabanan!

Salah satu villa di pinggir Kondisi jalan masuk


Tempat pedagang warung Jalan masuk menuju pantai
jalan menuju pantai menuju lokasi perencanaan
local yang belum permanen
sudah sangat memadai

Kondisi Pantai Tempat yang masih


Kedungu Tabanan berumput

Gambar 4.1, Kondisi Real Lokasi


Sumber : Analisis Penulis 23
4.2 Potensi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, potensi adalah kemampuan yang
mmpunyai kemungkinan; kekuatan; kesanggupan dan daya. Menurut Endra K
Pihadhi yang menjelaskan bahwa potensi adalah suatu energi ataupun kekuatan
yang masih belum digunakan secara optimal .
Jadi potensi dapat di artikan kekuatan yang masih terpendam yang dapat
berupa kekuatan, minat, bakat, kecerdasan, dan lain-lain yang masih belum
digunakan secara optimal, sehingga manfaatnya masih belum begitu terasa.
Potensi potensi yang dimiliki pantai Kedungu Tabanan adalah sebagai
berikut!
1. Pantai Kedungu Tabanan adalah salah satu di tabanan yang sering di pakai
sebagai pantai tempat melakukan Upacara Pitra Yadnya. Seperti halnya
ngaben pada umumnya dilakukan oleh umat Hindu di setra atau kuburan
setempat. Namun berbeda dengan yang biasa dilakukan oleh krama Desa
Pakraman Kedungu, Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Tabanan. Pasalnya
krama di Desa Pakraman Kedungu melakukan upacara Ngaben di pantai
(Segara) dan pantang melakukan upacara pengabenan di setra.

Gambar 4.2, Foto Reportasi Upacara Pitra Yadnya


Sumber : Analisis Penulis, 2021

Pada umumnya proses pengabenan yang dilakukan umat Hindu di Bali


adalah di setra. Namun di Bali sendiri ada sejumlah Desa Pekraman yang
pantang melakukan Upacara Ngaben di setra salah satunya adalah Desa
Pekraman Kedungu, Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Tabanan.

24
2. Akses menuju pantai Kedungu Tabanan sudah sangat memadai hal ini
memudahkan akses menuju lokasi perencanaan wilayah kawasan pariwisata
pantai Kedungu Tabanan
3. Potensi Pariwisata di Kabupaten Tabanan secara geografis memiliki pantai.
danau serta gunung yang memiliki keindahan alam dan telah dikembangkan
secara baik menjadi kawasan pariwisata.
Potensi pariwisata Tabanan antara lain berupa keunikan bentang alam
dengan kekhasan ekosistem termasuk flora dan fauna. kebudayaan yang
dijiwai oleh agama Hindu. keanekaragaman upacara keagamaan dan budaya.
serta didukung oleh kreatifitas seni dan keramahtamahan masyarakat.
lingkungan tata pertanian dan lingkungan buatan yang unik. serta peninggalan
sejarah yang bernilai luhur.
Keunikan tersebut diramu dengan hasil perpaduan harmonis antara
gunung. perbukitan. daratan. lintasan sungai. lintasan air pegunungan. serta
lansekap pantai dengan bentangan laut yang II - 19 menjadikan Kabupaten
Tabanan memiliki kekayaan obyek dan daya tarik wisata. baik wisata alam.
sejarah. maupun wisata budaya.
4. Ombak pantai Kedungu tabanan sanagat baik jika di jadikan tempat Surfing.
Hal ini karena ombaknya cukup baik dan stabil.

4.3 Permasalahan
Ada beberapa permasalahan yang harus di pecahkan untuk memperlancar
perencanaan wilayah kawasan pariwisata di pantai Kedungu Ttabanan, yaitu
sebagai berikut1
1. Wilayah kawasan dalam perencanaan merupakan lahan kosong yang
belum terdapat bangunan permanen dan juga fasilitas umum tidak
memadai.
2. Belum optimal usaha local, artinya usaha local yang nantinya akan
membangkitkan ekonomi masyarakat local memenuhi standar. Seperti
stan tempat jualan belum ada.
3. Masih banyaknya lahan yang berumput liar. Hal ini karena pantai
Kedungu Tabanan masih alami.

25
4.4 Analisis OSWT (Opportunities, Strengths, Waekness and Treats)
Opportunities (Peluang) Treats (Ancaman)

EKSTERNAL 1. Hingga dengan saat ini wisata 1. Dengan pertumbuhan ekonomi


alam, khususnya pantai yang karena wisatawan maka bisa
mnyuguhkan pemandanan yang menyebabkan kelestarian pantai
eksotis masih menjadi primadona berkurang.
INTERNAL utama bagi wisatawan baik
domestic atau manca Negara.
Strengths (Kekuatan) Rencana Strategi (Strengths dan Rencana Strategi (Strengths dan
1. Keindahan pantai yang memiliki Opportunities) Treats)
sunrise point, pantai berpasir 1. Menyediakan rumah penginapan 1. Membuat peraturan untuk
hitam, dan memiliki kondisi 2. Membuat area upacara masyarakat dan wisatawan agar
ombak yang lumayan tinggi sembahyang tidak merusak lingkungan
yang dapat dijadikan spot 3. Menyediakan spot berjemur, kelestasrian pantai.
surfing. kuliner khas Bali & restaurant
2. Makanan seafood khas Bali modern
3. Aktivitas keagamaan dan adat 4. Membuat aula pergelaran budaya
local 5. Menyediakan lahan parkir
4. Seni dan budaya local

26
Waekness (Kelemahan) Rencana Strategi (Waekness dan Rencana Strategi (Waekness dan
1. Fasilitas pengamanan tidak ada Opportunities) Treats)
2. Fasilitas umum tidak ada. 1. Menyediakan pelayanan 1. Membentuk tim yang bertugas
3. Pantai seperti tidak terawat. keamanan dan memaksimalkan untuk menjaga dan memelihara
Ditandai dengan banyak rumput tenaga pengelola pantai kawasan pariwisata dan fasilitas
liar 2. Membangun fasilitas umum. yang sudah tersedia.
WC, Pos Keamanan pantai dan
fasilitas pendukung lainnya.
3. Memaksimalkan petugas perawat
pantai
Sumber : Analisis Penulis, 2021

27
BAB V
STRATEGI PERENCANAAN WILAYAH DAN LINGKUNGAN

5.1 Fasilitas Umum


Berikut adalah gambar/foto reportasi kuarangnya fasilitas umum di pantai
Kedungu Tabanan, yaitu sebagai berikut!

Gambar 5.1, Kondisi Tidak Memadainya Fasilitas Umum


Sumber : Analisis Penulis

 Strategi Perencanaan
a. Membuat fasilitas umum seperti, jogging track, spot santai untuk
berjemur, taman dan tempat duduk untuk bisa menikmati keindahan
pantai dan keindahan saat sunrise.
b. Penataan area parkir
c. Membuat area warung kuliner local (makanan khas Bali) dan
restaurant modern
d. Membuat beach bar untuk menikmati minuman pada saat di pantai
e. Menyeduakan aula pergelaran seni local (upacara keagamaan Hindu
dengan segala kelengkapan fasilitasnya, dan tidak akan
mempengaruhi ataupun dipengaruhi oleh aktivitas pariwisata).
f. Membangun tugu sembahyang

28
5.2 Fasilitas Keamanan
Berikut adalah gambar/foto reportasi kuarangnya fasilitas keamanan, yaitu
sebagai berikut!

Gambar 5.2, Kondisi Umum


Sumber : Analisis Penulis

 Strategi Perencanaan
Karena pantai Kedungu Tabanan adalah pantai yang masih sangat
alami. Hal ini harus menjadi perhatian untuk menyediakan fasilitas
keamanan sehingga wisatawan yang berwisata merasa aman. Fasilitas
keamanan seperti berikut!
a. Fasitas keamanan penitipan barang (barang barang penting)
Fasilitas keamanan untuk penitipan barang penting hal ini agar
wisatawan yang hanya berkunjung karena tugas bisa menitipkan
barangnya sambil menikmati keindahan pantai Kedungu
b. Fasilitas keamanan untuk kendaraan
Fasilitas keamanan untuk kendaraan hal ini karena tempat parker bisa
jauh dari pantai. Sehingga pentinggnya ada tukang parker yang
menjaga kerndaraan.
c. Menyediakan petugas penjaga pantai
Petugas penjaga pantai sangat penting agar tidak terjadi hal hal yang
merugikan baik wisatawan ataupun pihak pengelola pantai.

29
5.3 Perawatan Pantai
Berikut ini adalah gambar/foto reportasi kondisi pantai Kedungu, yaitu
sebagai berikut!

Gambar 5.3, Kondisi Pantai Kedungu


Sumber : Analisis Penulis
 Strategi Perencanaan
Karena pantai Kedungu Tabanan masih sangat alami sehingga penting
untuk terus merawat pantai ini agar tetap terjaga. Dengan cara membuat
struktur/tim yang akan bekerja untuk melaksanakan perawatan pada
pantai. Seperti;
a. Menyediakan petugas kebersihan
b. Menyediakan tenaga engeneering (untuk merawat fisik setiap
banguan)

30
BAB VI
KESIMPULAN DAN RENCANA DESAIN

6.1 KESIMPULAN
Kabupaten Tabanan secara geografis memiliki pantai, danau serta gunung
yang memiliki keindahan alam dan harus dikembangkan secara baik menjadi agar
menjadi kawasan pariwisata yang maju. Potensi pariwisata Tabanan antara lain
berupa keunikan bentang alam dengan kekhasan ekosistem termasuk flora dan
fauna. kebudayaan yang dijiwai oleh agama Hindu. keanekaragaman upacara
keagamaan dan budaya. serta didukung oleh kreatifitas seni dan keramahtamahan
masyarakat.
Untuk membangkitkan perekonomian di daerah perencanaan wilayah
kawasan pariwisata pantai Kedungu Tabanan perlu untuk melakukan terobosan,
tetapi hal itu membutuhkan biaya lebih.
Adapun permasalahan dalam perencanaan wilayah kawasan pariwisata pantai
Kedungu Tabanan yang harus di pecahkan agar bisa membangkitkan perekonomian
masyarakan di sekitar daerah kawasan perencanaa yaitu:
a. Fasilitas Umum yang belum memadai
b. Fasilitas Keamanan yang harus di tingkatkan
c. Perlu melakukan perawatan pantai sehinga tetap terjaga kelestarian
alamnya.

31
6.2 RENCANA DESAIN
Berikut ini merupakan gambar 3D dari Out Come recana desian kawasan pariwisata yang berlokasi di Banjar Kedungu, Desa
Belalang, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali

Pos Penjagaan dan


Penitipan

Beach Bar

Warung Lokal Tempat Sembahyang dan Aula


Spot Santai Berjermur Pergelaran Adat Lokal Bungalow
Gambar 6.2, Out Come Recana Desian 32
Sumber : Analisis penulis, 2021
DAFTAR PUSTAKA

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: Gramedia Widisarana.

Kurniawan, wawan. 2015. Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Pariwisata.

UNNES. Semarang 2015

Unknown, 2021. http://23tourism.blogspot.com/2015/01/definisi-pariwisata.html.

Diakses 1 Mei 2021.

Unknown, 2021. https://www.gurupendidikan.co.id/analisis/. Diakses 1 Mei 2021.

Kustiawan Iwan (2016), Pengertian Dasar, Unsur Unsur dan Karakteristik

Perencanaan, Serta Lingkup Wilayah dan Kota

Undang Undang No. 10. (2009). Undang Undang No. 10/2009 tentang

Kepariwisataan. Jakarta 2009

33

Anda mungkin juga menyukai