Anda di halaman 1dari 27

Jurusan Teknik Sipil Laporan

Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

BAB III Preliminary Design

3.1 Preliminary Design


Pada preliminary design ini, dilakukan estimasi awal dimensi balok induk,
balok anak, pelat lantai dan kolom.

Gambar 3.1 Gambar 3D Desain

3.2 Preliminary Design Balok


3.2.1 Perhitungan Balok Induk
Pada perencanaan dimensi balok ini digunakan peraturan tabel minimum
balok non-prategang atau pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung. Sesuai dengan
SNI 03-2847-20133 pasal 9.5.2.2 seperti pada tabel di bawah ini:

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-1


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Tabel 3.1. Tebal Minimum Balok


Tebal minimum, h
Kedua
Tertumpu Satu ujung
ujung Kantilever
sederhana menerus
menerus
Komponen Komponen struktur tidak menumpu atau tidak
Struktur dihubungkan
dengan partisi atau konstruksi lainnya yang mungkin
rusak
oleh lendutan yang besar
Pelat massif l/20 l/24 l/28 l/10
satu – arah
Balok atau l/16 l/18,5 l/21 l/8
pelat rusuk
satu – arah
CATATAN :
Panjang bentang dalam mm.
Nilai yang diberikan harus digunakan langsung untuk komponen struktur
dengan beton normal dan tulangan tulangan Mutu 420 MPa. Untuk
kondisi lain, nilai di atas harus dimodifikasikan sebaagai berikut :
a. Untuk struktur beton ringan dengan berat jenis (equilibrium density),
we, diantara 1440 sampai 1840 kg/m3, nilai tadi harus dikalikan
dengan (1,65 - 0,0003 wc) tetapi tidak kurang dari 1,09.
b. Untuk fy selain 420 MPa, nilainya harus dikalikan dengan (0,4 +
fy/700).

Sumber : SNI 2847 :Tabel 9.5 (a) 2013

a. Balok Induk Melintang


 Dimensi balok di asusmsikan 650 mm x 350 mm. Balok induk
melintang, bentang L = 3400 mm, balok dengan satu ujung menerus

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-2


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Gambar 3.2 Balok yang Ditinjau


- Tinggi Balok ( h )
𝐿 400
h = 18,5 x (0,4 + 700)
3400
= x 0,97
18,5

= 178,27 mm
Diambil, h= 650 mm
- Lebar Balok ( b )

𝐻
b =
2

178,27
= 2

= 89,135 mm

diambil, b= 550 mm

- Tebal selimut beton


Menurut SNI 03-2847-2002 pasal 7.6.6.5 bahwa tebal selimut
beton minimum didasarkan pada diameter batang tulangan.
 Dimensi balok di asusmsikan 700 mm x 400 mm. Balok induk
melintang, bentang L = 10000 mm, balok dengan satu ujung menerus.

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-3


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Gambar 3.3 Balok yang Ditinjau


- Tinggi Balok ( h )
𝐿 400
h = 18,5 x (0,4 + 700)
10000
= x 0,97
18,5

= 524, 32 mm
diambil, h = 700 mm
- Lebar Balok ( b )

𝐻
b = 2

700
= 2

= 350 mm

diambil, b = 400 mm

- Tebal selimut beton


Menurut SNI 03-2847-2002 pasal 7.6.6.5 bahwa tebal selimut
beton minimum didasarkan pada diameter batang tulangan.
 Dimensi balok di asusmsikan 650 mm x 350 mm. Balok induk
melintang, bentang L = 4000 mm, balok dengan satu ujung menerus.

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-4


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Gambar 3.4 Balok yang Ditinjau

- Tinggi Balok ( h )
𝐿 400
h = 18,5 x (0,4 + 700)
4000
= x 0,97
18,5

= 194,6 mm
diambil, h = 650 mm
- Lebar Balok ( b )
𝐻
B =
2
500
= 2

= 250 mm
diambil b= 350 mm
- Tebal selimut beton
Menurut SNI 03-2847-2002 pasal 7.6.6.5 bahwa tebal selimut
beton minimum didasarkan pada diameter batang tulangan.
b. Balok Induk Memanjang
 Dimensi balok di asusmsikan 700 mm x 400 mm. Balok induk
memanjang, bentang L = 8000 mm, balok dengan kedua ujung
menerus.

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-5


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Gambar 3.5 Balok yang Ditinjau

- Tinggi Balok ( h )
𝐿 400
h = 21 x (0,4 + 700)

8000
= x 0,97
21

= 365,52 mm

diambil,h = 700 mm
- Lebar Balok ( b )

𝐻
B = 2
400
= 2

= 250 mm
diambil b = 350mm
 Balok induk memanjang, bentang L = 9000 mm diasumsikan 700
mm x 400 mm, balok dengan satu ujung menerus.

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-6


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Gambar 3.6 Balok yang Ditinjau

- Tinggi Balok ( h )
𝐿 400
h = 18,5 x (0,4 + 700)
9000
= x 0,97
18,5

= 471,89 mm
diambil,h = 700 mm
- Lebar Balok ( b )

𝐻
b = 2
700
= 2

= 350 mm
diambil b = 400mm
- Tebal selimut beton
Menurut SNI 03-2847-2002 pasal 7.6.6.5 bahwa tebal selimut beton
minimum didasarkan pada diameter batang tulangan.
Maka dimensi balok induk ditetapkan :

h = 650 mm, dengan b = 350 mm, dan ,

h = 700 mm, dengan b = 400 mm.

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-7


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

3.2.2 Perhitungan Balok Anak


Dimensi balok anak di asusmsikan 450 mm x 350 mm, perhitungan balok
anak diambil dari balok induk, yaitu :

Gambar 3.7 Balok yang Ditinjau


- Tinggi balok anak

𝐿 400
h = 21 x (0,4 + 700)

3333
= x 0,97
21

= 154,179 mm
Diambil h = 450 mm
- Lebar balok anak
154
B = 2

= 77 mm
Diambil 250 mm
Maka balok anak dengan dimensi h = 450 mm dan b = 250 mm dapat
digunakan.

3.3 Preliminary Design Pelat


Pelat lantai yang akan ditinjau seperti pada gambar 3.8 :

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-8


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Gambar 3.8 Pelat yang akan ditinjau


a. Perhitungan pelat dua arah pada lantai 1
Panjang bentang maksimum : 3333 mm
Panjang bentang minimum : 3000 mm
𝐿𝑚𝑎𝑘𝑠 3,3
𝛽= = = 1,11
𝐿𝑚𝑖𝑛 3
𝐿𝑚𝑎𝑘𝑠
Karena < 2, maka digunakan analisis pelat dua arah, maka
𝐿𝑚𝑖𝑛

diasumsikan tebal pelat 120 mm

3,33
m

3m
Gambar 3.9 Penampang Pelat
Dimensi Balok :
Pot A-A = Pot B – B = 450mm x 250 mm
Pot C-C = Pot D – D = 700 mm x 400 mm
Berikut ini adalah tabel untuk perhitungan αm, yaitu sebagai berikut :

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-9


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Tabel 3.2 Potongan Penampang Pelat


POTONGAN A-A
Y1= 330+(0,5 x 120) = 390
A1 = 910 x 120 = 109200
910
Y2 = 0,5 x 330 = 165
330 330 A2 = 250 x 330 = 82500
𝐴1𝑌1+𝐴2𝑌2
120 Ŷ = 𝐴1+𝐴2
Ŷ = 293,17 m
330 Ix = 3258864824 mm4
1
250 Ipelat = [12 𝑥 2983 𝑥1203 ]
= 4295 x 105 mm4
𝐼
𝛼 = 𝐼 𝑥 = 7,59
𝑃𝑒𝑙𝑎𝑡

POTONGAN B-B
Y1= 330+(0,5 x 120) = 390
910 A1 = 91 x 120 = 109200
330 330 Y2 = 0,5 x 330 = 165
120
A2 = 330 x 250 = 82500
𝐴1𝑌1+𝐴2𝑌2
Ŷ = 𝐴1+𝐴2
330 Ŷ = 293,17m
250 Ix = 258864824 mm4
1
Ipelat = [12 𝑥 2650 𝑥1203 ]
= 3816 x 105 mm4
𝐼
𝛼 = 𝐼 𝑥 = 8,54
𝑃𝑒𝑙𝑎𝑡

POTONGAN C -C
Y1= 580+(0,5 x 120) = 640
1560
A1 = 1560 x 120 = 187200
580 580 Y2 = 0,5 x 580 = 290
120
A2 = 400 x 580 = 232000
𝐴1𝑌1+𝐴2𝑌2
Ŷ = 𝐴1+𝐴2
580 Ŷ = 446,3 m
400 Ix = 19419747379 mm4
1
Ipelat = [12 𝑥 2983 𝑥1203 ]
= 4295 x 105 mm4
𝐼
𝛼 = 𝐼 𝑥 = 45,21
𝑃𝑒𝑙𝑎𝑡

POTONGAN D-D

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-10


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Y1= 580+(0,5 x 120) = 640


1560
A1 = 1560 x 120 = 187200
580 580 Y2 = 0,5 x 580 = 290
120
A2 = 400 x 580 = 232000
𝐴1𝑌1+𝐴2𝑌2
Ŷ = 𝐴1+𝐴2
580 Ŷ = 446,3 m
400 Ix = 19419747379 mm4
1
Ipelat = [12 𝑥 2650 𝑥1203 ]
= 3822 x 105 mm4
𝐼
𝛼 = 𝐼 𝑥 = 50,89
𝑃𝑒𝑙𝑎𝑡

𝛼m rata – rata sebesar 28,06 > 2 , maka h menggunakan rumus :


𝑓𝑦
𝑙𝑛 (0,8 + 1400)
ℎ=
36 + 9𝛽
400
2350 (0,8 + 1400)
ℎ=
36 + (9 𝑥 1,11)
= 59,73 ≤ 90 ok!
Maka tebal petal 120 mm dapat digunakan.

3.4 Preliminary Design Kolom


Kolom merupakan elemen struktur vertical yang menyalurkan gaya aksial
dengan atau tanpa momen dari pelat lantai dan atap ke pondasi. Dalam mendesain
kolom, kolom yang ditinjau merupakan kolom yang menerima beban terbesar.
Berikut adalah gambar kolom yang ditinjau :
Untuk estimasi awal dimensi kolom yang digunakan rumus pendekatan
sebagai berikut :
𝑃𝑢
𝐴𝑔 =
0,4 (𝑓𝑐 ′ +𝑓𝑦 𝜌)

Dari persamaan tersebut maka untuk asumsi awal besar 𝜌 = 0,015


Asumsi awal digunakan dimensi kolom 900 mm x 700 mm dan 650 mm x
550 mm
a. untuk 900 mm x 700 mm :
A = 900 x 700

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-11


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

= 630000 mm2

Gambar 3.9 Kolom yang Akan Ditinjau


Luas tributary area = (4,5+4) x (5+2)
= 59,5 m2
Perhitungan Pu untuk menentukan dimensi kolom adalah sebagai berikut :
1. Beban Mati (PDL)
Balok Induk 1 = B x H x L x γbeton
= 0.7 x 0.4 x 10 x 2400 kg
= 6720 kg
Balok Induk 2 = B x H x L x γbeton
= 0.65 x 0.35 x 10 x 2400 kg
= 5460 kg
Balok Anak = 0.45 x 0.25 x 10 x 2400 kg
= 2700 kg
Pelat Lantai = 59,5 x 0.12 x 2400 kg
= 17136 kg
Kolom Lt. 1 = 0.9 x 0.7 x 4.7 x 2400 kg
=7106 kg
Kolom Lt. 2-3 = 0.9 x 0.7 x 3,8 x 2400 kg x 2
= 11491,2 kg
Kolom Lt.4 = 0.9 x 0.7 x 3,95 x 2400 kg
= 5972 kg
Kolom Lt.5 = 0.9 x 0.7 x 3,08 x 2400 kg

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-12


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

= 3104,64 kg
Total PDL = 59690,64 kg
2. Beban Mati Tambahan (PSDL)
Keramik = 59,5 m x 24 kg/m2 x 5 lantai
= 32157 kg
Spesi = 59,5 x 63 x 5 lantai
= 18742,5 kg
Pasir = 59,5 x 48 x 5 lantai
= 14280 kg
Plafon = 59,5 x 20 kg/m2 x 5 lantai
= 5950 kg
MEP = 59,5 x 25 kg/m2 x 5 lantai
= 7437,5,5 kg
dinding Lt. 1 = (8,5 + 7) x 4.7 m x 110,61 kg/m2
= 8057,939 kg
Dinding Lt. 2 = (8,5 + 7)m x 3,8 m x 118,51 kg/m2
= 6980,24 kg
Dinding Lt. 3 = (8,5 + 7)m x 3,8 m x 126,07 kg/m2
= 7425,52 kg
Dinding Lt.4 = (8,5 + 7) mx 3,95 m x 133,28 kg/m2
= 8160,07 kg
Dinding Lt.5 = (8,5 + 7)m x 3,08 m x 104,57
= 4992,172 kg
Total PSDL = 89171,94 kg

3. Beban Hidup (PLL)


Total beban hidup = 59,5 m x 862 kg/m2 x 5 lantai
= 256445 kg
4. Perhitungan Dimensi Kolom
Pu = (1,2PDL + 1,2 PSDL + 1,6 PLL)

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-13


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

= (1,2 x 59690) + (1,2 x 89171,94) + (1,6 x 96975)


= 333794,3 kg
𝑃
𝐴𝑔 = 0,4 (𝑓𝑐 ′𝑢+𝑓𝑦 𝜌)
333794,3
=
0,4 (40 + 400 ∗ 0,015)
= 23180,16 mm2
Karena A= 630000 mm2 > Ag = 23180,16 mm2 , maka untuk dimensi
kolom 900 mm x 700 mm dapat digunakan.
Untuk 700 mm x 500 mm :
A = 700 x 500
= 350000 mm2

Gambar 3.10 Kolom yang Akan Ditinjau

Luas tributary area =2x3


= 6 m2
Perhitungan Pu untuk menentukan dimensi kolom adalah sebagai berikut :
1. Beban Mati (PDL)
Balok Induk 2 = B x H x L x γbeton
= 0.65 x 0.35 x 6 x 2400 kg
= 5460 kg
Balok Anak = 0.45 x 0.25 x 4 x 2400 kg
= 1512 kg
Pelat Lantai = 6 x 0.12 x 2400 kg
= 4896 kg

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-14


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Kolom Lt. 1 = 0.7 x 0.5 x 4.7 x 2400 kg


= 3948 kg
Kolom Lt. 2-3 = 0.7 x 0,5 x 3,8 x 2400 kg x 2
= 6384 kg
Kolom Lt.4 = 0.7 x 0.5 x 3,95 x 2400 kg
= 2587 kg
Kolom Lt.5 = 0.7 x 0.5 x 3,08 x 2400 kg
= 2587 kg
Total PDL = 31254 kg
2. Beban Mati Tambahan (PSDL)
Keramik = 6 m x 24 kg/m2 x 5 lantai
= 720 kg
Spesi = 6 x 63 x 5 lantai
= 1890 kg
Pasir = 6 x 48 x 5 lantai
= 1440 kg
Plafon = 6 x 20 kg/m2 x 5 lantai
= 600 kg
MEP = 6 x 25 kg/m2 x 5 lantai
= 750 kg
dinding Lt. 1 = (2+3) x 4.7 x 110,61 kg/m2
= 2599,335 kg
Dinding Lt. 2 = (2+3) x 3,8 x 118,51 kg/m2
= 2359,33 kg
Dinding Lt. 3 = (2+3) x 3,8 x 126,07 kg/m2
= 2251,69 kg
Dinding Lt.4 = (2+3) x 3,95 x 133,28 kg/m2
= 2632,28 kg
Dinding Lt.5 = (2+3) x 3,08 x 104,57 kg/m2
= 3381,79 kg

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-15


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Total PSDL = 13260,43 kg


3. Beban Hidup (PLL)
Total beban hidup = 6 m x 862 kg/m2 x 5 lantai
= 25860 kg
4. Perhitungan Dimensi Kolom
Pu = (1,2PDL + 1,2 PSDL + 1,6 PLL)
= (1,2x 31254) + (1,2 x 13260,43) + (1,6 x25860)
= 94793,32 kg
𝑃
𝐴𝑔 = 0,4 (𝑓𝑐 ′𝑢+𝑓𝑦 𝜌)
95144,316
=
0,4 (40 + 400 ∗ 0,015)
= 5151,811 mm2
Karena A= 350000 mm2 > Ag = 5151,811 mm2 , maka untuk
dimensi kolom 600 mm x 400 mm dapat digunakan.

3.5 Rekapitulasi Balok, Kolom dan Pelat


Tabel 3.3 Rekapitulasi Dimensi
BALOK
400mm
m

BALOK INDUK
700 mm x 400 mm
1 700mm
m

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-16


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

350mm
m

BALOK INDUK
650 mm x 350 mm
2 650mm
m

250mm
m

BALOK ANAK 450 mm x 250 mm


450mm
m

KOLOM
700mm
m

KOLOM 1 900 mm x 700 mm 900mm


m

500mm
m

KOLOM 1 700 mm x 500 mm 700mm


m

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-17


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

400 mmm

400 mm x 400 mm 200


KOLOM L(untuk
x 200mm x 200mm 400m
lift)
x200 mm

200mm
PELAT

120 mmm
PELAT 120 mm

3.6 Permodelan Struktur


3.6.1 Permodelan Struktur
Adapun permodelan truktur lantai 1 sampai dengan lantai 5 dapat dilihat
pada gambar 3.11 sampai dengan gambar 3.1

Gambar 3.11 Permodelan struktur lantai 1

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-18


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Gambar 3.12 Permodelan struktur lantai 2

Gambar 3.13 Permodelan struktur lantai 3

Gambar 3.14 Permodelan struktur lantai 4

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-19


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Gambar 3.15 Permodelan struktur lantai 5

Gambar 3.16 Permodelan struktur rumah lift

Gambar 3.17 Permodelan struktur 3D

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-20


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

3.6.2 Aplikasi Beban


Aplikasi beban pada struktur

Gambar 3.18 Aplikasi Beban Live Load pada Lantai 1

Gambar 3.19 Aplikasi Beban Live Load pada Lantai 2

Gambar 3.20 Aplikasi Beban Live Load pada Lantai 3

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-21


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Gambar 3.21 Aplikasi Beban Live Load pada Lantai 4

Gambar 3.22 Aplikasi Beban Super Dead Load pada Balok

Gambar 3.23 Aplikasi Beban SuperDead Load pada lantai 1

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-22


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Gambar 3.24 Aplikasi Beban SuperDead Load pada lantai 2

Gambar 3.25 Aplikasi Beban SuperDead Load pada lantai 3

Gambar 3.26 Aplikasi Beban SuperDead Load pada lantai 4

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-23


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Gambar 3.27 Aplikasi Beban SuperDead Load pada lantai 5

Gambar 3.28 Aplikasi Beban SuperDead Load pada Lift

3.6.3 Permodelan Tangga


Tangga dimodelkan menggunakan SAP2000 seperti pada gambar 3.29

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-24


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

a. Permodelan Tangga Pada SAP

Gambar 3.29 Permodelan Tangga Pada SAP

b. Reaksi Tumpuan pada Tangga

Gambar 3.30 Reaksi Akibat Dead Load

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-25


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Gambar 3.31 Reaksi Akibat Live load

Gambar 3.31 Reaksi Akibat Suped Dead Load


Dari hasil perhitungan SAP maka didapat beban tangga pada tabel 3.5

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-26


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)
Jurusan Teknik Sipil Laporan
Universitas Jenderal Achmad Yani Perancangan Bangunan Gedung

Tabel 3.5 Reaksi Tumpuan Tangga


SDL(KN/m) DL(KN/m) LL(KN/m)
2,224 14,374 4,353
3,103 20,999 30,616
3,185 21,818 20,813
3,293 23,016 23,414
4,895 30,616 28,047
total 16,7 110,823 107,243
Total/lebar tangga 11,9371 79,21587 76,6569

ARIFIN SUPARYADI (2411151002) III-27


DWI PUTRI RAHMAWATI (2411151014)

Anda mungkin juga menyukai