2 MRK 6
1. Bouwplank
2. Scaffolding/Perancah
3. Kolom
4. Balok
5. Plat Lantai
6. Tangga
(K3)
Pengertian Bowpank
Bouwplang adalah istilah teknik yang berasal dari
bahasa Belanda: bouwplank, yaitu papan lurus dan datar yang
dipasang pada keliling atau sudut-sudut lahan yang menurut
rencana akan didirikan bangunan. Boplang dipasang agak jauh
dari bangunan yang akan didirikan. Dipaku pada pancang
kayu yang letaknya minimal satu meter dari bangunan yang
akan didirikan dan 0,5 meter tingginya di atas titik tertinggi
bangunan yang sedang dikerjakan.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Boplang)
(http://belajartekniksipill.blogspot.co.id/2015/02/bouwplank_14.htm)
(http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.co.id/2012/07/fungsi-
bouwplank-cara-memasang-bouwplank-bangunan.html)
2. Safety Helm
4. Masker
Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakaian bengkel agar pakaian kita tidak kotor.
2. Pakailah sarung tangan bangunan agar tangan tidak
terluka.
3. Pakailah helm bangunan untuk melindungi kepala.
4. Gunakan sepatu boot untuk melindungi kaki agar tidak
terkena batu.
5. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur
dengan rapi
6. Hati-hatilah dalam bekerja dan konsentrasikan
perhatian pada pekerjaan.
7. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari
bekerja sambil bergurau.
(Tembok Miring)
3. Cross Brace
Ini merupakan bagian yang digunakan untuk
menyambung antar main frame satu dengan yang lain.
Dengan posisi silang. Posisi silang dapat memperkokoh
berdirinya rangkaian. Ada dua ukuran panjang yaitu 220 cm
dan 193 cm.
5. Jack Bass
Berfungsi sebagai tumpuan atau kaki dari rangkaian.
yang terletak paling bawah. Digunakan untuk menopang
beban-beban saat pelaksanaan pekerjaan. Tingginya pun
dapat disetel sesuai kebutuhan. Jack bass juga dapat
disesuaikan ketinggiannya, misal pada tempat yang miring.
b. Perawatan Scaffolding
Perawatan scaffolding mutlak diperlukan guna menjaga
kondisi scaffolding agar tidak mengalami kerusakan dan
senantiasa dapat dipakai dalam kondisi aman. Perawatan
scaffolding sebelum digunakan diantaranya yaitu:
1) Scaffolding sebelumnya harus diperiksa oleh instruktur
dan teknisi untuk memastikan scaffolding sudah layak
pakai atau belum.
2) Scaffolding harus diperiksa ulang seminggu (7 hari)
sekali atau sesudah angin kencang / cuaca buruk. Agar
dapat diketahui lebih dini jika mengalami kerusakan.
3) Scaffolding harus diperiksa si pemakai / pekerja setiap
harinya untuk memastikan kondisi lantai kerja tetap
terikat dan tidak lepas atau hilang.
4) Scaffolding yang sudah layak pakai harus di lengkapi
dengan scaffold tag yang berwarna hijau (green tag)
yang berarti aman untuk digunakan.
5) Scaffolding yang belum siap pakai atau ada salah satu
dari bagian scaffolding tersebut yang hilang atau
terlepas harus dilengkap dengan tanda merah (red tag)
yang berarti tidak aman untuk digunakan.
c. Pembongkaran Scaffolding
Dalam melakukan pembongkaran kita tidak boleh asal
melepas bagian-bagian scaffolding yang terpasang, karna
bila dilakukan pembongkaran tanpa / tidak sesuai dengan
ketentuan maka akan bisa terjadi kecelakaan. Yang perlu
dilakukan yaitu:
1) Sebelum memulai pembongkaran scaffolding, lokasi
sekitar pembongkaran harus di beri barricade dan
papan-papan pemberitahuan.
2) Pembongkaran scaffolding harus dilakukan oleh orang
yang memasangnya, dan harus dimulai dari atas.
3) Jangan sekali-kali membongkar scaffolding dimulai
dari bawah atau tengah, dari konstruksi scaffolding.
4) Scaffolding tidak boleh dibongkar salah satu dari
konstruksinya, kecuali bila masih tetap menjamin
keselamatan pemakainya, atau atas ijin dari pengawas
yang berwenang.
5) Didalam menurunkan material scaffolding pada
pembongkarannya harus menggunakan tambang satu
persatu diturunkan.
6) Tidak dibenarkan melemparkan kebawah semua
material scaffolding pada pembongkarannya.
7) Semua material yang telah dibongkar harus disusun rapi
tidak boleh dibiarkan berserakan.
(sumber : repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/46874/3/
Chapter%20II.pdf )
Jenis Perancah
1. Perancah Andang.
Perancah atau andang digunakan pada pekerjaan yang
tingginya 2,5 – 3 m. Apabila pekerjaan lebih tinggi maka
tidak digunakan andang lagi. Macam - macam perancah
andang:
2. Perancah Tiang.
Perancah tiang digunakan apabila pekerjaan sudah
mencapai diatas 3 m, Perancah tiang bisa dibuat sampai 10
m lebih tergantung dari kebutuhan.
Fungsi Perancah
Sebagai tempat untuk bekerja yang aman bagi tukang / pekerja
sehingga keselamatan kerja terjamin.
Sebagai pelindung bagi pekerja yang lain, seperti pekerja di
bawah harus terlindung dari jatuhnya bahan atau alat.
http///www.kontruksiscaffolding.co.id
Diagram Interaksi
Pengertian Bekisting.
Bekisting dalam pengertiannya adalah suatu konstruksi
pendukung pada pekerjaan konstruksi beton dan biasanya
terbuat dari kayu, alumunium dan sebagaiannya. Berbagai
material dapat digunakan namun pemilihan jenisnya harus
dipertimbangkan dari segi teknis dan nilai ekonomisnya.
Persyaratan Bekisting.
Dalam pembuatan bekisting pada kolom terdapatnya
persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan hasil
yang bagus pada saat pengecoran beton diantaranya :
1. Konstruksi harus kuat.
2. Presisi
3. Bentuk bekisting harus sesuai dengan bentuk
konstruksi beton yang akan di cor dan memiliki unsur
ketepatan yaitu : ukuran, ketegakan, kelurusan,
kesikuan dan kerataan sehingga mendapatkan dimensi
yang kuat.
4. Tidak bocor
5. Kedap air.
6. Mudah dibongkar.
7. Awet
8. Aman, struktur bekisting harus menjamin keamanan
pekerja maupun beton itu sendiri.
9. Ekonomis
10. Daya lekat rendah.
Jenis-Jenis Bekisting
a. Bekisting konvensional
Bekisting yang menggunakan kayu dalam proses
pengerjaannya dipasang dan dibongkar dapa bagian
struktur yang akan dikerjakan. Bekisting ini termasuk
tradisional, pada umunya hanya dipakai satu kali
pekerjaan, namun jika material kayu masih memungkinkan
dipakai maka dapat digunakan kembali.
Daya Dukung
Dalam pembuatan bekisting dibutuhkannya daya dukung
yang diperlukan diantaranya :
a. Scafolding : Biasanya terdapat scaffolding besi, tetapi
dalam proyek dalam skala kecil dapat menggunakan
bambu. Namun untuk skala besar penggunaan sangat
tidak dianjurkan karena demi keselamatan pekerja.
Scaffolding digunakan untuk menjangkau tempat tinggi
dan penyangga bekisting.
b. Pekerja : Pekerja untuk pemasangan bekisting terutama
kolom haruslah yang mempunyai keahlian. Karena
dalam pemasangan diperlukan juga pengecekan setelah
pemasangan.
Sumber :
(http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuut
ama/departemen-bangunan-30/1498-ubr )
Pengecoran Kolom
Langkah kerja pekerjaan pengecoran kolom adalah
sebagai berikut:
a. Persiapan pengecoran
Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang
akan dicor harus benar-benar bersih dari kotoran agar
tidak membahayakan konstruksi dan menghindari
kerusakan beton.
b. Pelaksanaan pengecoran
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket
cor yang dihubungkan dengan pipa tremi dengan
kapasitas bucket sampai 0,9m3. Bucket tersebut
diangkut dengan menggunakan Tower crane untuk
memudahkan pengerjaan.
Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi
yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu
beton. Selama proses pengecoran berlangsung,
pemadatan beotn menggunakan vibrator. Hal tersebut
2. Sepatu Safety
3. Sarung Tangan
1) Tahap Persiapan
a. Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan
kerataan ketinggian balok dan pelat.
b. Pembuatan Bekisting
Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu
kesatuan pekerjaan, kerena dilaksanakan secara
bersamaan. Pembuatan panel bekisting balok harus sesuai
dengan gambar kerja. Dalam pemotongan plywood harus
cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan
luasan pelat atau balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok
dilakukan langsung di lokasi dengan mempersiapkan
material utama antara lain: kaso 5/7, balok kayu 6/12,
papan plywood.
a. Pembekistingan balok
Tahap pembekistingan balok adalah sebagai berikut :
1. Scaffolding dengan masing – masing jarak 100 cm
disusun berjajar sesuai dengan kebutuhan di lapangan,
baik untuk bekisting balok maupun pelat.
2. Memperhitungkan ketinggian scaffolding balok dengan
mengatur base jack atau U-head jack nya.
3. Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar
dengan arah cross brace dan diatas girder dipasang
balok suri tiap jarak 50 cm (kayu 5/7) dengan arah
melintangnya, kemudian dipasang pasangan plywood
sebagai alas balok.
4. Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan
dikunci dengan siku yang dipasang di atas suri-suri.
c. Pengecekan
Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat
dianggap selesai selanjutnya pengecekan tinggi level
pada bekisting balok dan pelat dengan waterpass, jika
sudah selesai maka bekisting untuk balok dan pelat
sudah siap.
e. Pembesian pelat
Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah
tahap pembesian pelat, antara lain :
1. Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting
pelat yang sudah siap. Besi tulangan diangkat
menggunakan tower crane dan dipasang diatas
bekisting pelat.
f. Pengecekan
Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai,
lalu diadakan checklist/ pemeriksaan untuk tulangan.
Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok adalah
diameter dan jumlah tulangan utama, diameter, jarak, dan
jumlah sengkang, ikatan kawat, dan beton decking. Untuk
pembesian pelat lantai yang diperiksa adalah, penyaluran
pembesian pelat terhadap balok, jumlah dan jarak tulangan
ekstra, perkuatan (sparing) pada lubang-lubang di pelat
lantai, beton decking, kaki ayam, dan kebersihannya.
g. Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting pelat dilakukan setelah 4 hari
pengecoran sedangkan untuk balok pembongkaran
bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Setelah
bekisting di bongkar kemudian dipasang sapot sebagai
penunjang pelat dan beban diatasnya.
b. Balok baja
Balok baja menopang dek baja atau papan beton
pracetak. Balok dapat ditopang oleh balok induk (
girder ), kolom, atau dinding penopang beban.
Balok induk, balok, kolom baja structural digunakan
untuk membangun rangka bermacam-macam struktur
mencakup bangunan satu lantai sampai gedung
pencakar langit. Karena baja structural sulit dikerjakan
lokasi ( on-site ) maka biasanya dipotong, dibentuk, dan
dilubangi dalam pabrik sesuai spesifikasi disain.
Hasilnya berupa konstruksi rangka structural yang
relative cepat dan akurat. Baja structural dapat
dibiarkan terekspos pada konstruksi tahan api yang
tidak terlindungi, tapi karena baja dapat kehilangan
kekuatan secara drastic karena api, pelapis anti api
dibutuhkan untuk memenuhi kualifikasi sebagai
konstruksi tahan api.
Balok baja berbentuk wide-flange ( W ) yang lebih
efisien secara structural telah menggantikan bentuk
c. Balok beton
Pelat beton yang dicor di tempat dikategorikan
menurut bentangan dan bentuk cetakannya.
Berdasarkan Fungsinya, balok terdiri atas:
a. Balok dukung girder
Suatu balok yang daya dukungnya perlu
ditambahkan dengan cara menambahkan pelat baja
lebar pada bagian sayap atas dan bawah suatu
penampang lintang balok profil
b. Balok lantai
Suatu balok yang berfungsi menompang balok
anak dan balok induk dalam suatu system struktur
lantai.
c. Balok anak dan balok induk pada system lantai
Suatu balok yang berfungsi menompang pelat
lantai, dimana pelat lantai dapat terbuat dari beton,
papan kayu, pelat baja, dan aluminium.
d. Balok atap ( kuda- kuda, kasau dan sebagainya )
Balok struktur atap seperti balok gordeng untuk
menompang balok kasau, dan balok kasau
menompang balok reng dan sebagainya.
e. Balok spandrel
Balok batas pinggir bangunan dapat dibentuk
lengkung, lurus horizontal.
f. Balok lintel
Balok yang terletak diatas kusen pintu atau
jendela, yang berfungsi sebagai penompang
horizontal yang mentransfer beban dinding diatas
kusen.
http://www.academia.edu/31077626/LAPORAN_KERJA_PRA
KTIK_KOLOM_BALOK_PELAT_RENI_ZAHKIANI_TEKNIK
_SIPIL_POLITEKNIK_NEGERI_BANYUWANGI
http://kolomdanbalok.blogspot.co.id/
Keuntungan :
Mampu mendukung beban besar
Merupakan isolasi suara yang baik
Tidak dapat terbakar dan dapat lapis kedap air, jadi
diatasnya boleh dibuat dapur dan km/wc
Dapat dipasang tegel untuk keindahan lantai
Merupakan bahan yang kuat dan awet, tidak perlu
perawatan dan dapat berumur panjang.
http://catatankuliahsinon.blogspot.co.id/2012/12/plat-lantai-
floor-plate.html
http://www.ilmusipil.com/pengecoran-balok-dan-pelat-lantai
Sumber :
https://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/02/pelat-beton-bertulang-pemula/
(diakses 21 Mei 2018)
https://www.slideshare.net/AbrahamLcn/pelat-lantai (diakses 21 Mei 2018)
http://www.ilmusipil.com/pengecoran-balok-dan-pelat-lantai (diakses 21 Mei 2018)
http://rromadhonunj.blogspot.co.id/2014/02/pelaksanaan-pekerjaan-kolom-balok-
plat.html (diakses 20 Mei 2018)
1. Tangga linear
Disebut juga tangga lurus, bentuknya
memanjang dari bawah langsung ke
lantai atasnya. Umumnya jenis tangga
ini menempel pada dinding.
Sumber :
https://www.kaskus.co.id/thread/518f54281ed7190e23000006/
mengenal-macam---macam-bentuk-tangga/
Langkah Kerja
Sebelum pemasangan, tiang yang akan di kerjakan harus
di ukur dahulu tinggi tiang yang dibutuhkan, dengan jalan
menarik benang dari lantai di bawahnya sepanjang bentang
tangga yang direncanakan. Kemudian ditentukan letak
tiang-tiangnya. Pada tempat-tempat itu di ukur tinggi dan
ukuran-ukurannya, ini adalah ukuran tinggitiang yang
dibutuhkan lalu di pasang pada masing-masing tempat tadi.
Tinggi tiang jangan di ukur tepat dengan ukuran tadi tapi di
kurangi sedikit, dengan maksud agar lebih mudah di dalam
penimbangan gelagar. Pemasang tiang tiang ini tidak
berbeda dengan pemasang antiang pada balok dan lantai,
baik dudukannya atau pun pemasangan pada skornya.
Penimbangan Gelagar Setelah pemasangan tiang-tiang
selesai lalu di lanjut kandengan penimbangan dan
pemasangan gelagar. Penimbangan gelagar hampir sama
dengan penimbangan gelagar untu kecetakan lantai, hanya
benang pedoman tidak horizontal, tetapisesuai dengan
kemiringan tangga. Pemasangan Papan Lantai. Pemasangan
papan lantai tidak banyak berbeda dengan pemasangan
papan lantai acuan pada cetakan lantai. Kita tinggal
memasang di atas gelagar-gelagar yang sudah terpasang di
bawahnya dan memakukannya pada gelagar tersebut.