Anda di halaman 1dari 179

Tujuan Pembelajaran:

Peserta Dapat:
1. Mengetahui peraturan perundangan terkait
2. Mengetahui Jenis-jenis Perancah & tangga
3. Mengidentifikasi bahaya bekerja di
ketinggian dengan perancah dan tangga
4. Mengetahui penggunaan perancah dan
tangga secara tepat

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Definisi Perancah
Definisi menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No.01 Tahun 1980, pasal (1) huruf (e):
 Perancah (scaffolding) adalah bangunan
pelataran kerja (platform) yang dibuat untuk
sementara dan digunakan sebagai penyangga
tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat pada
setiap pekerjaan konstruksi termasuk
pekerjaan pemeliharaan dan pembongkaran.

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Dasar Hukum
• UU Keselamatan Kerja No 1 /1970, pasal 4:
– Syarat-syarat K3 harus dipenuhi dalam tahap:
perencanaan, pembuatan, pengangkutan,
pemasangan, pembongkaran, pemeliharaan.
– Dan harus dilakukan pengujian & pengesahan pada
perlengkapan perancah dan alat pelindung diri.
• Permenaker No. 01/MEN/1980, ttg K3 Konstruksi, pada:
– Bab Perancah (pasal 12 sd 23),
– Bab Tangga dari Pasal 25 sd 27, dan
– Bab APD pada Pasal 99
• Keputusan Bersama Menaker & MenPU No. KEP.174/
MEN/1986 & No. 104/ KPTS/1986, tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi
Dasar Hukum (lanjutan)
• Permenaker No PER 01/MEN/1980 tentang K3 pada
Konstruksi Bangunan; Psl 99, tentang Penggunaan
Perlengkapan Penyelamat /Perlindungan Diri (APD):
• Jenis sesuai sifat pekerjaan yang dilakukan
• Pekerja harus menggunakan APD yang tepat
• Keputusan Bersama Menaker dan MenPU No. KEP-
174/MEN/1986, No. 104/KPTS/1986, tentang K3 pada
Tempat Kegiatan Konstruksi. Pedoman Pelaksanaan
tentang K3 pada Tempat Kegiatan Konstruksi, Bab III
tentang Perancah & Bab IV tentang Tangga Kerja.

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


TUJUAN K3 PERANCAH & TANGGA
1. PERANCAH DAN TANGGA DAPAT
DIPASANG, DIPAKAI, DAN DIBONGKAR
SECARA AMAN, EFESIEN DAN
PRODUKTIF.
2. TAHAPAN KONSTRUKSI BANGUNAN
DENGAN BANTUAN PERANCAH DAN
TANGGA DAPAT BERLANGSUNG SECARA
AMAN.
3. MEMBERI PERLINDUNGAN K3 BAGI
TENAGA KERJA DAN ORANG LAIN.
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
3 JENIS KECELAKAAN FATAL PADA INDUSTRI KONSTRUKSI
DI SINGAPURA PERIODE 2002 - 2005
Construction

JATUH DARI KETINGGIAN 50%

TERBENTUR OLEH
25%
BENDA JATUH

10% TERTIMPA, MENABRAK/


TERBENTUR BENDA

Sumber: MOM, sg

0% 20% 40% 60%

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


STATISTIK
Di amerika serikat

(Kematian karena jatuh):


( < 3 m) : 9%
( 3 - 8 m): 36%
( > 8 m) : 55%

Apakah orang yang jatuh dan tidak mengalami


kematian bebas dari cedera???
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
STATISTIK
Di amerika serikat

JENIS PERANCAH & PERSENTAGE KEMATIAN


• PERANCAH FRAME 27%
• PERANCAH GANTUNG PADA 2 TITIK 22%
• PERANCAH MOBILE / DAPAT DIPINDAH 13%
• PERANCAH TANGGA DONGKRAK 13%
• PERANCAH BEBAS PAPAN 13%
• PERANCAH CEROBONG 5%
• PERANCAH GANTUNG PADA TITIK TUNGGAL 5%
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
STATISTIK
Di amerika serikat

PENYEBAB JATUH:
• Perancah jatuh / runtuh 54%
• Pekerja jatuh / terpeleset 40%
• Pekerja terlempar dari 5%

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


BIDANG PERMASALAHAN UTAMA:
 Kegagalan dlm memasang & membongkar perancah
 Menaikkan & menurunkan perancah
 Papan lantai kerja patah atau tergelincir
 Tidak sesuainya pembebanan atau beban terlalu besar
 Lantai kerja tidak sepenuhnya ditutup/dipasang papan
 Perancah tidak dilengkapi pagar pengaman
 Kegagalan memasang komponen yang diperlukan
(misalnya: plat alas, join pin, caplock, crossbrace)
 Memindah perancah beroda tak melihat ada kabel listrik
 Memindah perancah beroda dimana ada pekerja di atas
lantai kerja
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Mengapa diperlukan K3 Perancah & Tangga
I. BAHWA DALAM PERENCANAAN, PEMBUATAN,
PEMASANGAN, PEMAKAIAN DAN PERUBAHAN
TEKNIS PERANCAH, MENGANDUNG POTENSI
BAHAYA.
2. PERLU PENGAWASAN DAN PEMBINAAN DALAM
TAHAPAN PEKERJAAN PERANCAH :
- KONTRUKSI PERANCAH
- TENAGA KERJA
- LINGKUNGAN KERJA

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Kegagalan Perancah
No TAHAPAN FAKTOR PENYEBAB AKIBAT
1 Perancangan Kesalahan disain, tidak tepatnya beban Perancah goyang, roboh
& Pencanaan rencana & kurangnya dimensi struktur,
2 Pembuatan • Penggunaan bahan yang tidak sesuai • Perancah tak stabil, roboh
• Dimensi / ukuran yang salah • Komponen perancah patah
• Mutu pengelasan tidak sesuai
• Pemeriksaan &pengujian tak lengkap
3 Transportasi • Tidak sesuai prosedur Komponen perancah rusak,
patah
4 Pemasangan • Pondasi tidak mendukung konstruksi • Perancah tidak stabil
• Tidak ada prosedur kerja • Komponen lepas
• Tenaga kerja tidak terampil
• Tiang vertikal, tidak vertikal
• Batang horizontal, tidak horizontal
• Salah sambungan
5 Pemakaian • Beban overload • Perancah roboh
• Tidak melakukan riksa uji • Komponen rusak/jatuh
6 Perawatan • Komponen perancah korosif,bengkok • Tak lengkap, tak laik pakai
• Tidak dilakukan teknik perawatan • Kekuatan bahan menurun
K3 Tangga & Perancah 25
Perencanaan
• Perancah untuk jenis pekerjaan apa?
• Perancah akan dipasang dimana?
• Material perancah yang digunakan?
• Beban apa saja yang akan membebani?
• Apakah kondisi tanah cukup baik?
• Berapa banyak pekerja yang akan bekerja?
Pmax = 4 Lmax
Dengan safety factor = 4
atau:

Pmax = 2DL + 2 LL
K3 Tangga & Perancah Safety factor = 2 26
Prinsip Rancangan Selamat
Rancangan perancah harus memperhatikan:
• Kekuatan, stabilitas dan kekakuan struktur
penyokong
• Maksud penggunaan & aplikasinya sesuai
• Keselamatan orang yang bekerja memasang,
mengganti dan membongkar perancah
• Keselamatan orang yang pmenggunakan
perancah, dan
• Keselamatan orang disekitar perancah.

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Jenis-jenis Perancah
• Berdasarkan penggunaannya, dibedakan:
a) Perancah Struktur, u/ menopang formwork /rangka
b) Perancah Finishing, untuk pelataran kerja pek.
• Berdasarkan jenis strukturnya, dibedakan:
a) Perancah Penopang (Supporting Type), dan
b) Perancah Gantung (Hanging/suspended Type)
c) Perancah Jenis lainnya (Mobile type dll)
Hanging Scaffold
Supporting Scaffold Mobile Scaffold
PERANCAH STRUKTUR
Support pada balok
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
PERANCAH RUNTUH
2 TEWAS, 7 OPNAME
DI RS

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


PERANCAH STRUKTUR
DENGAN PREFABRICATED FARAME

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


PERANCAH STRUKTUR
DENGAN PIPA SISTEM RINGLOCK

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Diedit oleh M. Mushanif Mukti
PERANCAH FINISHING /PLATFORM
Pembagian Jenis-jenis Perancah
Berdasarkan Jenis bahan & bentuknya :
• P. Frame • P. Kuda-Kuda
• P. Kayu • P. Persegi
• P. Pipa • P. Gantung
• P.Tiang Lantai Pelat • P. Tupang Sudut
• P.Siku Penunjang • P. Mekanik
• P. Bergerak • P. Dongkrak Pompa
JPerancah Frame (Frame Scaffolding)jenis
Komponen Perancah Frame:
• Rangka Utama (Main
farame / Scaffolding
Uprights)
• Palang Penguat
(Diagonal / Cross Brace)
• Batang memanjang
(Ledge/Platform/ledge
with floor)
• Lantai Kerja (Platform)
• Penyambung (Join Pin)
• Pengunci sambungan
(Arm Lock/Frame Coupler
• Sepatu Perancah
Material utama dari perancah frame adalah (Jack Base Plate/Screw jack
pipa baja yang harus memenuhi syarat untuk Base Plate)
mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi.
Komponen Perancah Frame:

Join Pin Arm lock / Sepatu Perancah (Base Plate & Screw
Frame Jack Base Plate)
Rangka Utama Coupler
(Main Frame)

Platform/ledge with floor

Palang Penguat (Cross Brace)


Batang Memanjang (Ledge) dengan
Lantai Kerja (with floor/Platform)
RANCANGAN BENTUK-BENTUK RANGKA UTAMA
PERANCAH RANGKA

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
MASONRY SCAFFOLD WITH
OUTRIGGER/SIDE BRACKETS

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


MASONRY SCAFFOLD WITH
OUTRIGGER/SIDE BRACKETS

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Perlengkapan Perancah Frame

a. Pagar pengaman
(Handrail, top rail
& mid rail)

b. Papan Tepi Lantai


Kerja / Pengaman
Kaki (Toe Board)

c. Tangga (Ladder)

d. Angkur (Tie Wall/


Anchorage/ "Wall
Coupling Fixture)

Toe Board
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Handrail

Papan tepi (Toe Board)


Tangga (Ladder)

Ladder
FRAME
Jarak Pengikatan
SCAFFOLDS
Perancah Terha-
dap Struktur
Bangunan
(Stabilitas Struktur)

Angkur (Tie Wall)


Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Perancah Kayu
(Timber/Round Pole Scaffolding)
Timber Pole Scaffolding Railing
Lantai Kerja
Batang Melintang /Putlog
Tiang Vertikal

Round Pole
Scaffolding
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Komponen Perancah Kayu
• Tiang vertical (Scaffolding Upright),
• Batang memanjang (Ledge),
• Batang melintang (putlog),
• Palang penguat (brace)
• Kayu alas landasan,
• Batang memanjang bawah (floor ledge),
• Angkur (anchorage/wall coupling fixture)
• Lantai Kerja (Platform)
Jenis-jenis Ikatan Perancah Kayu

Cara Mengikat Mengikat Batang


Batang Penguat Penguat Secara
Tangga Diagonal

Sambungan Sambungan
Overlaid joint Butt Joint

Sambungan harus diikat


dengan tali. Tali yang
sudah lapuk tak boleh
digunakan lagi.
Perancah Pipa Tunggal
(Single Pipe Scaffolding)

Selain perancah frame,


perancah pipa tunggal ini juga
banyak dipakai pada kegiatan
konstruksi di Indonesia, karena
material pipa mudah didapat.
PERANCAH
PIPA BAJA
1. Serba guna
2. Padat Karya
3. Mudah menyesuai-
kan dg berbagai
kondisi/keperluan
4. Investasi jangka
panjang

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Material Perancah Pipa Tunggal
• Material utama pipa logam harus memenuhi
syarat keawetan dan kekuatan, yaitu :
– Pipa baja kelas kuat berlapis timah
(galvanized).
– Cukup kuat untuk menahan beban
– Pipa-pipa lurus dan bebas dari karat /
deformasi
– Diameter pipa minimal 5 cm dan tebal 4 mm.
– Kini banyak pabrik yang membuat sistem
perancah pipa dan asesorisnya dengan hak
paten.
Komponen Perancah Pipa Tunggal
Perancah Pipa Tunggal tersusun dari:
• Tiang vertikal (scaffolding upright/standard/post),
• Batang memanjang (ledger/runner),
• Batang melintang (putlog/bearer/transom),
• Palang penguat (cross/diagonal brace),
• Lantai kerja (plarform/planking),
• Landasan (floor board/sill),
• Batang melintang bawah (base bars),
• Sepatu (fixed base/base plate),
• Alat sambung pipa (join pin/pipe join),
• Clamp tegak lurus (right angle clamp), dan
• Clamp universal (swivel clamp).
Standard

Ledger Bracing
TUBES & COUPLERS / CLAMP SCAFFOLDING

Forged Double Coupler Pressed Double Coupler

Forged Swivel Coupler Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Pressed Swivel Coupler
Expanding Joint Pin External Sleeve Coupler

Putlog Coupler Putlog Coupler -


Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Wrapover
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
PERANCAH PIPA BAJA

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Komponen Sistem Perancah Pipa
Tunggal yang difabrikasi dengan hak
patent
Komponen Sistem Pipa Tunggal:-
• 1, 2 Ledgers
• 3,4,5,6 Mono Standard – ukuran dari
900, 1200, 2700 & 3600mm.
• 7, 8 Mesh Planks
• 9 Bridging Ledgers
• 10, 11 Transom - ukuran 300mm,
600mm.
• 12 Base Jacks
• 13 Tilting base Jacks
• 14, 15 Diagonal Brace -- Two sizes of
braces are available – 2500 & 1250mm
• 16 Mono Staircase
• 17, 18 Hop-up Brackets.
Perancah Tiang Tunggal Pelat Lajur
(Ledge Plate Single Standard Scaffolding)

1 Tiang Vertikal 2 Ledge Plate 3 Batang Melintang 4 Palang Penguat


5 Landasan 6 Angkur ke Bangunan 7 Tangga 8 Handrail (pengaman)
Gambar Batang Memanjang berplat lantai Ledgeplate:

• Batang melintang adalah


palang penguat (Angle Brace
Metal) yang berfungsi Ledge Plate
sehagai batang melintang,
dipasang pada pertcmuan
antara tiang vertikal dengan
batang memanjang, seperti
pada gambar berikut ini.
• Tinggi Perancah jenis ini
maksimum 5 tingkat.
• Beban setiap span harus
kurang dari 150 kg.

Angle Brace Metal


Perancah dengan Penunjang Siku
(Bracket Single Standard Scaffolding)
Perancah Beroda
(Movable Scaffolding)
MOBILE SCAFFOLD Handrailing

Outriger
Perancah Gantung
(Hanging Scaffolding)
Perancah Gantung
• Perancah Gantung Persegi (Hanging Shelf Scaffolding)
mengunakan rantai untuk mengantung pipa di mana
lantai kerja ditempatkan di bawah perancah, dan
dipasang jaring pengaman (safety net) untuk mencegah
kecelakaan kerja.
• Balok Memanjang (Stringers), dipasang dengan jarak
satu sama lain 1,5 sampai 1,8 m.
• Balok Melintang (Joists), dipasang dengan jarak 1,5m
sampai 1,8 m.
• Pagar Pengaman (Handrail), dipasang pada sekeliling
Perancah. Perancah harus dilindungi dari goyangan
dengan memasang tiang-tiang.
• Perancah Gantung Frame (Hanging Frame Scaffolding),
menggunakan alat penggantung rangka baja. Perancah ini
masih jarang digunakan di Indonesia, karena biaya yang
mahal.
Susunan Perancah Gantung Frame:
• Pengantung Frame (Hanging Frame), dipasang 1,8 m
• Angkur (Anchorage) dipasang ke dinding, untuk
menguatkan perancah
• Lantal Kerja (Platform), dengan lebar 40 cm.
• Pagar Pengaman (Handrail) dan middle frame dipasang
pada tepi Perancah.
Perancah Kuda-kuda
(Trestle Scaffolding)
Bahan Perancah Kuda-kuda
• Kayu. Bila dibuat dari kayu, maka kayu harus lurus,
padat dan tidak ada mata kayu yang besar-besar;
Kering ,tidak membusuk; Urat kayu lurus; Usia kayu
cukup tua
• Aluminium . Bila dibuat dari aluminium, material
harus dari bahan yang balk, tidak mengalami
perubahan bentuk.
• Bambu . Bila dibuat dari bambu, bambu harus lurus;
Diameter bambu minimal 75 mm ; Kering dan tidak
membusuk; tidak mempunyai sayatan-sayatan di
permukaan, sehingg kulit Bambu masih utuh; usia
bambu cukup tua
Susunan Perancah Kuda-kuda
• Lantai Kerja , jarak dari lantai ke papan kerja
(board Platform) adalah kurang dari 2 m
• Papan lantai kerja, harus dipasang menjorok
keluar antara 10 sampai 20 cm.
• Sepatu Perancah harus digunakan untuk
menghindari terjadinya kecelakaan akibat
bergesernya posisi kaki perancah
• Jarak Antar Perancah , adalah 1,8 m
Perancah Tupang Sudut
(Cantilevered Scaffolding)
Perancah Tupang Sudut
• Digunakan jika perancah tidak bisa dipasang di atas
tanah atau lantai bangunan, maka dipakai perancah
jenis Tupang Sudut.
• Struktur utama berfungsi untuk mendukung
struktur atas yang berupa perancah.
• Material dari struktur utama dapat berupa kayu
atau baja, disesuaikan dengan beban yang akan
diterimanya.
– Baut Angkur (Anchor bolt) harus dipasang kuat
pada dinding
– Balok Melintang (Sleepers), harus dipasang di
bawah struktur atas.

Perancah Persegi
(Shelf Scaffolding)
Perancah Bertenaga Mekanis
(Mechanical Scaffolding)

Perancah Gondola

Perancah
Mekanik

Gondola Scaffolding Mechanically Driven


Scaffolding

Telescoping Scaffolding
Perancah Bertenaga Mekanik
• Perancah Gondola (Gondola Scaffolding) adalah:
– Perancah yang digantungkan pada atap gedung, dan
– Lantai kerja yang dapat bergerak turun dan naik,
dengan menggunakan tali baja.
– Penggunaan perancah ini harus mengikuti petunjuk
yang benar.
• Perancah Menara (Mechanically Driven Scaffolding) :
– Dipasang pada kedua sisi lantai kerja,
– Ada petunjuk bagi tenaga kerja memanjat ke atas.
– Lantai kerja bergerak keatas / ke bawah dg tali baja.
– Menara dipasang pada kedua sisi dari lantai kerja.
– Penggunaan perancah ini harus sesual dengan
petunjuk pcmakaiannya.
• Telescoping Scaffolding
– Lantai kerja dipasang pada
ujung atas menara, dan
lantal kerja secara otomatis
bergerak naik dan turun
– Pada bagian terbawah dari
perancah ini dipasang
penguat agar perancah
tidak bergerak.
Beberapa Perancah Jenis Lainnya
Perancah udara
Perancah dongkrak pompa
(Aerial Scaffolding)
(Pump Jack Scaffolding)
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
TANGGA
JALAN AKSES KE LANTAI KERJA

STAIRS

LADDER

Melalui tangga miring


NO LADDER
LADDER
dan jalur jalan
Tangga tegak
Akses langsung
tinggi < 2m Struktur menyatu
(built-in)
TANGGA STAIRS
• Jenis Tangga Rumah (Stairsways)

• Jenis Tangga Kerja (Ladders)

X
LADDER
• Jenis Tangga Rumah
(Stairsways)

Handrail vs. Stairrail

Stairrail
System Handrail

OSHA Office of Training & Education


5
Persyaratan Jenis Tangga Rumah
1. Railing harus mampu menahan gaya sebesar 100 kg
2. Tangga dengan anak tangga =/> 4 dan tinggi > 75 cm
harus dilengkapi min. satu rel pegangan.
3. Kemiringan tangga adalah 30o – 50o
4. Ketinggian dan lebar setiap anak tangga harus
seragam, toleransi kurang dari 0,5 cm
5. Tangga pendaratan menuju lantai kedalaman
mimimal 75 cm dan lebar minimal 60 cm pada
setiap 3,5 m atau kurang dari tinggi vertikal.
Persyaratan Jenis Tangga Rumah
6. Tepi tangga pendaratan yang tak dilindungi harus
dipasang tiang railing 100 cm.
7. Pada tangga menuju pintu dengan daun pintu
membuka langsung ke arah tangga, maka harus
dibuat lantai kerja (platform) atau bordes, selebar
daun pintu ditambah 50 cm.
8. Pastikan tangga bebas dari kondisi licin dan
bahaya terpeleset sebelum memakainya.
9. Bagian-bagian tangga harus bebas dari tonjolan
(paku, stek besi beton dsb) yang dapat menyebab
kan cedera, tersangkutnya baju atau kaki terantuk.
Bahaya Tanpa ada handrailing

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Bahaya Tanpa
Handrailing
BAHAYA, ada stek
besi beton mencuat

LANDING

OK
Persyaratan Jenis Tangga Kerja (Ladders)
Persyaratan Umum Tangga Kerja:
• Tangga kerja harus dijaga dalam kondisi selamat
• Jaga area sekitar bagian atas & bawah tangga bersih
• Pastikan anak tangga, lebar ketinggiannya seragam
• Pastikan anak tangga berjarak 25 – 35 cm
• Jagalah tangga bebas dari bahaya tergelincir
• Gunakan tangga sesuai dg tujuan kegunaan tangga
• Kemiringan tangga terbaik adalah H:V = 1:4
• Jangan mengikat /menyambung tangga agar lebih
panjang, kecuali dirancang untuk maksud tsb.
• Jangan Menggunakan tangga dengan rel tunggal
• Jangan membebani tangga melampaui beban maksi-
mum rencana, atau melampaui kapasitas rata-ratanya
Jenis-jenis Tangga Kerja (Ladder)

• Tangga Jinjing (Portable Ladders)


• Tangga Lajur Ganda (Double - Cleated Ladder)
• Tangga Kayu untuk Pekerjaan Cat (Painting Wood
Ladders)
• Tangga Miring (Ladder Angle)
• Tangga Dengan Rel Perpanjangan (Ladder Rail
Extension)
• Tangga Tinggi Permanen (Tall Fixed Ladder)
Persyaratan Tangga Jinjing
(Portable Ladders)

• Periksa sebelum
mengunakan terhadap
retak, keropos, atau
anak tangga lepas.
• Rancang atau perbaiki
anak tangga untuk
meminimalkan bahaya
terpeleset
• Harus mampu
menahan 4 kali beban
maksimum
Tangga Lajur Ganda
(Double - Cleated Ladder)

• Gunakan tangga lajur


ganda (dengan rel tengah)
atau lebih dai 2 tangga:
• Bila tangga ini hanya
merupakan satu-satunya
akses keluar dan masuk
area kerja dengan 25 atau
lebih pekerja.
• Bila satu tangga ini
melayani dua arah lalu
lintas sekaligus.
Tangga Kayu untuk Pekerjaan Cat
(Painting Wood Ladders)

• Jangan mengecat tangga


• Jangan menggunakan
pelapis seperti vernis
pada tangga kayu
Sudut Tangga
(Ladder Angle)

• Tangga yang tak menopang


sendiri (non-self-supporting
ladders) yang menyender pada
diding atau penopang lainnya:
• Posisi dengan sudut di mana jarak
horisontal dari sandaran di atas
ke kaki tangga adalah 1:4 atau ¼
nya tinggi dinding
Tangga Dengan Rel Perpanjangan
(Ladder Rail Extension)

Bila menggunakan tangga jinjing untuk menuju ke permukaan


pendaratan yang lebih tinggi, maka rangka rel tepi tangga harus
diperpanjang/ disambung sampai ujung atas tangga minimal 1 m
di atas permukaan pendaratan.
Persyaratan Tangga Tinggi
Permanen (Tall Fixed Ladder)
Tangga permanen dengan
tinggi 8 meter atau lebih
harus dilengkapi dengan,
apakah:
• Alat keselamatan tangga
• Tali yang dapat menarik
diri dengan bordes
(platform untuk
istirahat) setiap 45 m
atau kurang.
• Diberi sangkar dan unit
tangga berganda, setiap
unit tangga tingginya
tidak melebihi 15 m.
BAHAYA TANGGA HARUS DIIDENTIFIKASI & DIATASI

Jangan gunakan tangga Jangan berdiri di anak


Jangan menambah palang
dekat ke instalasi listrik tangga puncak, karena
penguat /cross brace), kecuali
atau pakailah tangga kayu tangga menjadi tidak
telah dirancang oleh
& APD yang sesuai stabil dan mudah
pembuatnya.
terguling
BAHAYA TANGGA HARUS DIIDENTIFIKASI & DIATASI
Naik/turun tangga harus menghadap
/berpegangan pada tangga, jangan
membawa beban yang menyebabkan
hilang keseimbangan
ALAT PELINDUNG DIRI BEKERJA DI KETINGGIAN
3 Komponen Utama Sistem
Penahan Jatuh Perorangan
C (Personal Fall Arrest System):
A. Full Body Harness
A B. Alat penghubung (Connecting
Device, lanyard)
C. Titik penjangkaran (Anchor Point)

B
A B C

C
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
HELM INI TIDAK MUDAH
TERLEPAS

Swing guard

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Safety Belts dengan shock absorber
Sabuk (Belt)

Timang/ges
per (Buckle) Peredam Kejut
(A shock
absorber)

Pengait (Hook)
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
HOOK HARUS LEBIH TINGGI DARI PINGGANG

700 kg
400 kg

Hook dikaitkan pada posisi Hook dikaitkan pada posisi


lebih tinggi dari pinggang lebih rendah dari pinggang
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Pilihan Perlindungan Jatuh

Personal Fall Guardrails Safety Net


Arrest System
(PFAS)
Sarana Perlengkapan K3 Bekerja di Ketinggian:
• Safety Belt / Fullbody Harness
• Railing Tangga
Life line
• Life Line
• Jaring Pengaman
• Safety deck

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


?

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
OBYEK PENGAWASAN PERANCAH

1. PONDASI PERANCAH
2. KONSTRUKSI PERANCAH
3. PERALATAN KERJA
4. TANGGA KERJA/LADDER
5. JALAN KERJA
6. PAGAR PENGAMAN
7. PELATARAN KERJA
8. PERALATAN KESELAMATAN
9. SERTIFIKASI DAN KOMPETENSI

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
IDENTIFIKASI BAHAYA
SUMBER-SUMBER BAHAYA PADA PERANCAH PADA PRINSIPNYA
DAPAT DIKLASIFIKASIKAN BERDASARKAN PERATURAN
PERUNDANGAN K3.
“UNDANG-UNDANG N O. 1 TAHUN 1970 BAB III PASAL 4 (1,2)”.
1. DALAM PERENCANAAN
2. DALAM PEMBUATAN
3. DALAM PENGANGKUTAN
4. DALAM PEMASANGAN-PEMBONGKARAN
5. DALAM PENGGUNAAN
6. DALAM PERAWATAN

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


KONDISI DAN KEJADIAN

1. DALAM PERENCANAAN
- KESALAHAN DISAIN : TIDAK SESUAI STANDAR

2. DALAM PEMBUATAN
- PENGGUNAAN BAHAN YANG TIDAK SESUAI.
- UKURAN-UKURAN YANG SALAH
- MUTU PENGELASAN YANG TIDAK SESUAI.
- PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN YG TAK LENGKAP.

3. DALAM PENGANGKUTAN.
- KOMPONEN PERANCAH CACAT.
- RUSAK.

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


4. DALAM PEMASANGAN
- SALAH SAMBUNGAN
- TIDAK ADA PROSEDUR KERJA.
- TENAGA KERJA TIDAK TRAMPIL K3.
- PONDASI TIDAK MENDUKUNG KONSTRUKSI.
- TIANG VERTIKAL, TIDAK VERTIKAL.
- BATANG HORIZONTAL, TIDAK HORIZONTAL.
5. DALAM PEMAKAIAN.
- BEBAN OVERLOAD.
- TIDAK MELAKSANAKAN RIKSA-UJI.
6. DALAM PERAWATAN.
- KOMPONEN PERANCAH KOROSIF.
- BENGKOK-BENGKOK.
- TIDAK DILAKUKAN TEKNIK PERAWATAN.
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
KECELAKAAN YANG MUNGKIN
1. PERENCANAAN
- PERANCAH ROBOH
- PERANCAH GOYANG
- KOMPONEN PERANCAH JATUH
2. PEMBUATAN
- PERANCAH ROBOH
- PERANCAH TIDAK STABIL
- KOMPONEN PERANCAH PATAH
- KOMPONEN PERANCAH TIDAK KUAT
3. PENGANGKUTAN
- KOMPONEN PERANCAH : RUSAK, PATAH, TAK LENGKAP

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


4. PEMASANGAN
- PERANCAH TIDAK STABIL
- KOMPONEN PERANCAH JATUH
- KOMPONEN PERANCAH TIDAK LENGKAP
- TIDAK ADA PERALATAN KESELAMATAN :
* SABUK PENGAMAN / FULLBODY HARNESS
* TOPI PENGAMAN
* SARUNG TANGAN
5. PEMAKAIAN
- PERANCAH ROBOH
- KOMPONEN PERANCAH JATUH
- KOMPONEN PERANCAH RUSAK KARENA TELAH DIPAKAI
6. PERAWATAN
- TIDAK LAYAK PAKAI
- KEKUATAN BAHAN MENURUN
- TIDAK LENGKAP
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
PENILAIAN RESIKO
PROSES UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS PENGEN-
DALIAN TERHADAP RESIKO KECELAKAAN.
1. KONSTRUKSI ROBOH
2. KONSTRUKSI TIDAK STABIL
3. KOMPONEN PERANCAH JATUH
4. ALAT KERJA JATUH
5. LANTAI KERJA LICIN
6. LINGKUNGAN KERJA TIDAK BERSIH, RAPIH
7. TENAGA KERJA
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
POLA PENCEGAHAN KECELAKAAN
I. SEBELUM KECELAKAAN
I.1. KONSTRUKSI PERANCAH
- PERENCANAAN
- PEMBUATAN IZIN FABRIKASI
- PELAKSANAAN
IZIN PENGGUNAAN PERAN
- PEMAKAIAN CAH, PEMERIKSAAN
- PERAWATAN PENGUJIAN
I.2. OPERATOR
- JOB TRAINING
- PROSEDUR
- ATTITUDE & BEHAVIOR
- SUPERVISI
1.3. LINGKUNGAN KERJA
- KEBERSIHAN
- PENGATURAN TATA RUANG KONSTRUKSI
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
II. SESUDAH KECELAKAAN:
PRINSIP-PRINSIP REKAYASA
1. ANALISA KECELAAN PERANCAH SECARA
AKURAT TERHADAP 3 UNSUR:
- KONSTRUKSI PERANCAH
- OPERATOR
- LINGKUNGAN KERJA
2. TETAPKAN HASIL ANALISA
3. LAKUKAN MODIFIKASI DAN PERBAIKAN
4. TINDAK LANJUT DAN MEREALISASIKAN ULANG
YAITU USAHA-USAHA PENCEGAHAN SEBELUM
TERJADI.

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


CHECKLIST INSPEKSI PERANCAH
1. Lingkungan Sekitar Perancah
 Apakah pelindung keselamatan umum telah dipasang?
 Apakah pelindung terhadap kabel listrik telah memadai?
 Apakah pengendalian gerakan kendaraan telah memadai?
 Apakah pengendalian atas operasi crane telah memadai?
 Apakah pengendalian atas penyimpanan, penanganan dan
penggunaan B3 telah memadai?
 Apakah perancah dipasang dengan jarak yang aman jauh
dari saluran atau galian?

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


CHECKLIST INSPEKSI PERANCAH
2. Struktur Pendukung / Penyokong
 Apakah struktur pendukung dalam kondisi baik?
 Apakah struktur pendukung cukup kuat?
 Apa ada pengendalian yang cukup mencegah kerusakan
struktur pendukung?
 Apakah semua tindakan untuk memperkuat struktur
pendukung telah memadai?
 Apakah risiko struktur pendukung yg mendapat beban
berlebih dari sumber lain telah cukup dikendalikan?
 Apakah perancah dipasang di atas lapis permukaan tanah
padat dan kuat? Jika di atas tanah lunak apakah telah
digunakan balok kayu untuk meratakan beban?
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
CHECKLIST INSPEKSI PERANCAH

3. Balok kayu alas dan plat alas


 Apakah balok kayu alas telah dipasang dan memadai?
 Apakah bahan balok kayu masih bagus dan terawat?
 Apakah kondisi balok kayu alas masih aman?
 Apakah pelat alas telah memadai?
 Apakah jenis pelat alas telah sesuai?
 Apakah pelat alas masih berfungsi dan ukurannya sesuai?
 Apakah pelat alas masih aman?

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


CHECKLIST INSPEKSI PERANCAH
4. Struktur Perancah
 Apakah batang tegak penopang masih kuat/bebas karat?
 Apakah batang tegak telah betul-betul vertikal?
 Apakah penempatan batang diagonal telah benar?
 Apakah penempatan batang melintang telah benar?
 Apakah semua sambungan telah ditempatkan sesuai?
 Apakah semua sambungan telah diikat erat?
 Apakah batang memanjang telah betul-betul datar?
 Apakah batang memanjang telah menerus tanpa putus?
 Apakah ketinggian perancah telah betul?
 Apakah penempatan batang memanjang telah benar?
 Apakah batang memanjang telah betul-betul kuat/aman?
 Apakah semua sambungan pada batang memanjang aman?
 Apakah batang melintang/transom telah cukup?
 Apakah penempatan batang transom sudah betul dan aman?
 Apakah batang-batang diagonal sudah memadai?
 Apakah perancah sudah cukup stabil?
 Apakah jangkar pengikat perancah ke struktur sudah tepat & kuat?
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
CHECKLIST INSPEKSI PERANCAH
5. Pelataran kerja / platform
 Apakah perancah mempunyai jumlah pelataran kerja yang
cukup?
 Apakah pelataran kerja ditempatkan pada tempat yang
diperlukan?
 Apakah pelataran kerja telah ditempatkan secara tepat?
 Apakah pelataran kerja dan perancah pendukung dipasang
untuk menerima beban hidup yang lama?
 Apakah ukuran pelataran kerja sesuai dengan kebutuhan
pekerjan?
 Apakah papan pelindung tepi dipasang memadai?
 Apakah pelataran kerja telah dipasang dengan benar?
 Apakah papan-papan telah dipasang aman terhadap angin?
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
CHECKLIST INSPEKSI PERANCAH
6. Akses dan Jalur Evakuasi
 Apakah ada akses aman untuk pada pelataran
kerja?
 Apakah tangga sementara telah dipasang dengan
benar?
 Apa tangga jinjing standar industri berfungsi dan
dipasang dengan benar?
 Apakah jalan akses dan pelataran kerja akses telah
dipasang dengan benar?

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


CHECKLIST INSPEKSI PERANCAH
7. Pelindung Terpal
 Apakah perancah telah dirancang untuk menahan
angin terhadap lapis penutup?
 Apakah jangkar/tali pengikat telah dipasang kuat?
 Apakah ada robekan atau basah/bocor?
 Apakah penyambung overlap telah memuaskan?

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


CHECKLIST INSPEKSI PERANCAH
8. Kesesuaian untuk tujuan umum
 Apakah ada ketentuan yang cukup untuk penangan-
an material?
 Apakah jarak antara perancah dan struktur terdekat
sudah benar ?
 Apakah ada perlindungan yang cukup dari puing
dan sampah yang jatuh?
 Apakah perancah telah dirancang memadai untuk
mendukung semua beban yang dipikul?
 Apakah semua jalan menuju pelataran kerja cukup
terang?
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
CHECKLIST INSPEKSI PERANCAH
9. Perancah mobile
 Apakah lantai permukaan penyokong keras & rata?
 Apakah daerah operasi bebas dari penurunan lantai,
kabel jalur listrik dan bahaya-bahaya lainnya?
 Apakah roda-roda di kaki perancah terkunci ketika
perancang dinaiki? Roda harus terkunci setiap saat,
kecuali selama perancah dipindah.

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Lembar Periksa Scaffolding dan Tangga
Hari/Tanggal : ................................................

Lokasi : .................................................................. Untuk Pekerjaan : ...............................................................................

Sebelum digunakan harus dipastikan telah layak diberi Tag “OK” terlebih dahulu
No Item yang akan diinspeksi Baik Tidak Keterangan
Apakah material (bahan pembuat) scaffolding dan tangga
1.
dalam kondisi baik?
2. Apakah landasan scaffolding telah level?
3. Apakah scaffolding telah tegak lurus?
Apakah sambungan pipa dalam kondisi baik dan diikat dengan
4.
clamp yang baik?
5. Apakah pipa horizontal sudah level?
Apakah tersedia platform yang kuat? Jika menggunakan
6. papan, apakah papan tersebut terbuat dari bahan yang kuat
yang telah diikat dengan aman?
7. Apakah tersedia handrail dalam kondisi baik?

8. Apakah tersedia tangga yang kokoh?


9. Apakah clamp dalam kondisi baik?
10 Apakah scaffolding telah diberikan bracing?
11 Apakah clamp putar hanya digunakan pada bracing?
12 Apakah ketinggian scaffolding lebih dari 2 meter?

Diinspeksi oleh: Disetujui oleh:

Nama: Nama:

Jabatan: Jabatan:
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
No. Dokumen : FPK3-MR-09-03
LAPORAN INSPEKSI K3 Tanggal Efektif :
No.Revisi : 00

Lokasi Inspeksi : Tanggal Inspeksi :


Area kerja yang di inspeksi : Pelaksana Inspeksi :

Lokasi Bahaya Rekomendasi Pelaksana Target Waktu Tindak Lanjut


Tindakan (PIC) Tindakan yang Tgl Selesai Paraf
Perbaikan Dilakukan

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


BEKERJA
DI
KETINGGIAN

24/05/2012 138
Kecepatan Jatuh VS Lama Bereaksi
Dalam 1 detik, tubuh anda jatuh
10 m kebawah

Waktu reaksi tubuh yang baik


= 0,2 detik

Jarak jatuh dalam 0,2 detik


=2m

Dengan waktu itu anda mereaksikan tubuh


anda 2 m atau kurang di mana anda berdiri
Bekerja di ketinggian

24/05/2012 140
2 Jenis Sistem Pelindung Jatuh:

 Passive systems

 Active systems

141
Sistem Pasive
A passive fall protection system is one
which is built into the facility.
Passive systems may include:

 Ladders and stairs


 Guardrails
 Handrails
 Access platforms
 Barricading
 Gangways
 Ramps

142
Sistem Active
Active fall protection
systems can be either
fall restraint or fall
arrest systems.

Active fall protection


systems are required
when passive fall
protection is not enough
or unavailable.

143
Contoh Bekerja di Ketinggian
 Jenis –jenis pekerjaan di ketinggian antara lain:
 Pekerjaan Konstruksi dan pembongkaran;
 Pembersihan, penggantian & pemeliharaan Atap;
 Pekerjaan orang yang menggunakan keranjang;
 Pekerjaan memakai alat dan tali pengangkat;
 Pekerjaan dg memakai perancah;
 Pekerjaan pada atap tangki yang besar;
 Mengganti bola lampu yang tingginya > 2 m;
 Pemeriksaan/inspeksi truk tangki; dan
 Dan lain sebagainya

144
Hirarki Tindakan Pencegahan ketika Bekerja di Ketinggian
The Work at Height Regulations 2005 (UK)
Prioritas Tertinggi Terendah
Contoh Tindakan-tindakan Pencegahan
Kategori Peralatan Kerja
Kolektif Perorangan
Tertinggi • Peralatan kerja yang  Pelataran kerja dengan pagar  Sistem pencegahan jatuh perorangan
mencegah jatuh penghalang (misalnya valley frames)
 Sistem pagar pelindung terbaik  Peralatan pencegah jatuh perorangan
 Pagar pembatas  Single User mobil elevating platform
 Multi user mobile elevating work
platform (MEWP)
• Peralatan kerja yang  Jaring Penyelamat pada level tinggi  Peralatan pelindung jatuh perorangan
mengurangi tinggi dan (diikat di dekat tempat pekerjaan) lainnya (akses tali, penempatan kerja
akibat jatuh  Sistem pendaratan empuk, dipasang dan sistem penahan jatuh)
dekat pekerjaan (Lihat Catatan 2)
• Peralatan kerja yang  Sistem pendaratan empuk  Sistem pencegah cedera yang dapat
mengurangi akibat jatuh  Jaring penyelamat diikat pada level digelembungkan, misalnya: jaket udara
rendah ( < 7 m di bawah tempat  Alat pelindung diri lainnya yang
kerjanya) biasanya tidak terkait pencegah jatuh,
misalnya pelampung untuk bekerja di
atas air.
• Peralatan kerja lainnya • Instruksi kerja, supervisi dan pelatihan bagi para pengguna peralatan dan sistem,
(tangga, trestle, untuk mengurangi risiko mereka sakit karena jatuh.
perancah dsb)
Terendah
Catatan 1: Dalam setiap kategori:
a) Tindakan pelindungan kolektif mempunyai prioritas di atas tindakan perlindungan perorangan
b) Peralatan kerja yang sesuai (dan sesuai urutan prioritasnya) harus ditentukan dengan memperhatikan pekerjaan yang
dilakukan dan dengan memperhatikan risiko pada saat pemasangan, penggunaan dan pmindahan peralatan dan
akibatnya untuk penyelamatan terkait dengan peralatan kerja yang sedang digunakan
Catatan 2 : Faktor jatuhnya harus dijaga serendah mungkin, dengan sistem yang berfaktor jatuh = 0 yang dijadikan prioritas.
24/05/2012 145
Faktor jatuh = tinggi jatuh: panjang tali (Fall Factor = Length of Fall / Length of Rope).
Contoh pelataran kerja (ptatform) dengan pagar penghalang:

24/05/2012 146
Sumber: www.wolfeindustrial.com/safety.aspx; www.industrysearch.com.au/.../p20613_4.jpg
Contoh Sistem pagar pelindung terbaik:

24/05/2012 147
Contoh multi user mobile elevating work platform (MEWP) & Single
user MEWP:

24/05/2012 148
Contoh sistem pencegahan jatuh perorangan (misalnya valley
frames) :

24/05/2012 149
Contoh peralatan pencegah jatuh perorangan (personal fall
prevention equipment):

3 Komponen Utama Sistem


Penahan Jatuh Perorangan
C (Personal Fall Arrest System):
A. Full Body Harness
A B. Alat penghubung (Connecting
Device, lanyard)
C. Titik penjangkaran (Anchor Point)

B
A B C

C
24/05/2012 150
LETAK TITIK PENJANGKARAN
PERSONAL FALL ARREST SYSTEM

SALAH BENAR
Letak Perbedaannya
24/05/2012 151
Contoh jaring penyelamat pada level tinggi, diikat di dekat
tempat pekerjaannya:

24/05/2012 152
Contoh Sistem pendaratan empuk, dipasang
dekat pekerjaannya:

24/05/2012 153
Contoh sistem penahan kerja dan akses tali:

24/05/2012 154
Contoh jaring penyelamat diikat pada level rendah (< 7 m di
bawah pekerjaannya):

24/05/2012 155
Contoh sistem pencegah cedera yang dapat digelembungkan,
misalnya jaket udara:

24/05/2012 156
Peralatan kerja di ketinggian lainnya (tangga, trestle, perancah dll),
antara lain:

24/05/2012 157
Peran dan tugas utama supervisor K3 pada
pekerjaan di ketinggian adalah:
Memastikan terpenuhinya persyaratan K3 untuk
bekerja di ketinggian, antara lain:
 Adanya akses ke setiap tempat kerja dan sarana
bekerja pada ketinggian
 Adanya sarana pencegahan jatuh kolektif (a.l.: pagar
pengaman, lantai kerja dsb)
 Adanya penahan jatuh kolektif (safety net, safety deck,
bantalan udara dsb)
 Penggunaan pelindung jatuh perorangan (a.l.:
pengikatan diri, harness penahan jatuh, tali akses)
 Penggunaan tangga & jembatan kerja yang aman
24/05/2012 158
Terima Kasih

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
ERECTING A UNIT FRAME SCAFFOLD

Step 1
Select suitable sole plates, set out their position and bed them as level as
possible, unless the surface is concrete or other firm surface.

Image: Preparation of sole plates on an uneven foundation


Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Step 2
Stand a unit frame on each sole plate with a screw jack set to the lowest adjustment,
fitted inside the base of each leg or standard. Attach the ends of a folding brace to one
frame on one side and then attach the other end of thebrace to the other unit frame
on the same side. Image:

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Step 3
Fit another folding brace to the other side of the same bay and then level up both ends using
the adjustable screw jacks. A straight plank or a straight edge may be laid on top of the frames,
over the length of the bay, to enable levelling of the bay. Repeat the process for the remainder
of the bays required to make up the length of the scaffold.
Note: It is critical that the first run of bays is level as this will ensure the whole scaffold remains
level and plumb for its full height and length.

Images: Completing the required length of scaffolding and the method for
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
adjusting screw jacks
Step 4
Deck the working
platform with planks for
the full length of the
scaffold to enable safe
lifting and fitting of
additional unit frames. To
install an additional lift,
insert the height
couplers to connect the
next unit frame and then
repeat the previous 3
steps.
When the desired height,
maximum 4 metres, is
reached the working
platform should be fully
decked out, toe boards
fitted, hand rails fitted,
additional bracing or
outriggers fitted if
required and the whole
scaffold checked for
completion. Image:
Image: Completed unit frame scaffold
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
ERECTING A MODULAR SCAFFOLD
• All prefabricated scaffolding systems, whether new
or modified, must be design registered with a state,
territory or commonwealth regulatory authority.
Make sure you obtain complete instructions from
the supplier for erecting, dismantling, transporting,
storing and maintaining the scaffold.
Modular scaffolds are made up of:
• steel pipes—standards, ledgers, transoms and
braces
• patent wedging system—similar to ‘Surelock’,
‘Cuplock’, ‘Kwikstage’.

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Image:
Typical modular components:
Transom, standard, ledger,
wedge connector

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Image: Preparing sole plates
• Select appropriate sole plates.
• Set out their position.
• Make them as level as possible, if the surface is not firm eg concrete

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


Step 2: Start at one end of the scaffold.

 Set a pair of screw jacks to


their lowest adjustment and
place on top of the sole
plates.
 Slide the end of a standard
over the top of each jack.
 Stagger the joins in the
standards throughout the
height by using a 2-metre
standard on one side and a 3
metre on the other – by doing
this, the system will be
stronger.
 Insert the transom and fit the
wedges – don’t tighten the
wedges at this stage.

Image:
Diedit olehPlacing different
M. Mushanif Mukti height standards at one end
Step 3: Fit the first two ledgers.

 One person holds the


standards at one end
 The other person fits
one ledger to one side
and then the other at
the same height as the
transom – don’t tighten
the wedges at this
stage.

Image: Fitting first two ledgers


Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Step 4: Set out first bay.

• Attach the third


and fourth
standards to the
ends of the
ledgers.
• Fit a transom
between them.
• Do not tighten the
wedges at this
stage.

Image: Setting out first bay


Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Step 5: Complete and level first lift.
Select the height for the first
lift.
• Insert another two
transoms and ledgers to
make a complete bay
with two levels of
connecting members.
Note: Set the height of
the ledgers at the same
level so that the loads
are distributed evenly
throughout the height of
the scaffold.
• Drive the wedges in
firmly to make the frame
rigid. Level the first bay
accurately.
Image:
Diedit oleh M.Levelling
Mushanif Muktiand completing first lift
Step 6: Complete and level the first lift.

• Repeat the same procedure to establish the total


length of the scaffold.
• Add to the height of the first bay by inserting
additional standards and locking them in with the
patent vertical wedging system.
Note:

• This system usually has prefabricated metal planks,


which fit in between and rest on the transoms.
Each subsequent lift should be decked out with
planks to enable safe erection and lifting of
members.
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Step 7: Complete the scaffold.

 Fit patent
diagonal face
bracing, when the
height is correct –
it should be
wedge fixed to the
standards.
 Fit toe boards,
handrails, internal
or external
Ladders.

Image: Completed work platform


Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Step 8: Inspect the scaffold.
An authorised person must inspect the scaffold
before being used. They should check:
• that the equipment to be used is compatible
with the scaffold
• safe working loads are correct
• working platforms are correct for duty
classification
• guardrails, midrails and toe boards are in place
as required
• lifting equipment is installed in appropriate
locations for ease of use.
Diedit oleh M. Mushanif Mukti
Mendirikan Perancah System

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


MENGANGKAT PIPA BAJA PERANCANH SECARA
AMAN DENGAN TALI SERAT

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


•Ada pertanyaan?

•Any question?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai