Anda di halaman 1dari 118

Menjadi BI Analyst -

Business Requirement Analysis


Gold - Chapter 3 - Topic 1
Selamat datang di Chapter 3 Topic 1 online course
Business Intelligence Analyst
dari Binar Academy!
Pengantar
PM 101
Pengantar
Pengantar
PM 101
Pengantar

Di Chapter 2, kita sudah belajar mengenai elemen-elemen


dari BI Analyst dan BI Engineer, yakni termasuk persona
dan pekerjaan mereka secara umum.

Nah, di Chapter 3 Topic 1 kali ini, kita akan membahas


lebih mendalam tentang tahapan Business Requirement
Analysis dalam proses kerja BI, serta senjata utama yang
diperlukan yaitu Business Requirement Document (BRD).
Memahami
PM 101 Business Requirement Analysis
Pengantar

Mari kita
kupas
setajam
silettt!
Kamu masih ingat kan? Kalau proses kerja BI
Analyst itu dimulai dari Requirement Gathering
sampai Data Visualization?

Biar kamu makin kebayang lagi, di pembahasan


kali ini kita bakal kupas lebih dalam lagi nih
satu-satu!

Yuk, cekidot!
Memahami
PM 101 Business Requirement Analysis
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Dimulai dari Requirement Gathering


Diagram di samping adalah diagram tahapan dan proses
kerja BI Analyst yang pernah kita bahas di Chapter 1
Topik 2.

Sekarang kita fokus dulu ke tahap Planning, tepatnya di


proses Requirement Gathering.
Memahami
PM 101 Business Requirement Analysis
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Eits tunggu dulu...


Kamu masih ingat nggak sama output kerjanya BI
Analyst?

Kalau masih ingat, coba jawab pertanyaan di samping


deh!
Memahami
PM 101 Business Requirement Analysis
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Betul banget!
Dashboard adalah output kerja BI Analyst yang dihasilkan
dari proses Data Visualization.

Penjelasan mengenai proses kerja BI Analyst bisa kamu


ulangi lagi di Chapter 1 Topic 2 ya~
Memahami
PM 101 Business Requirement
Pengantar

Sampo,
sabun, deterjen,
bisnis intelijen…
eh eh tadi apa
ya? Aing lupa!

Ibarat disuruh Emak pergi ke warung...


Kamu pasti pernah deh waktu kecil dimintain Emak buat
pergi beli ini-itu ke warung atau ke pasar.

Misalnya nih, Emak minta kamu beli kebutuhan rumah


yang baru aja habis, seperti sabun, sampo, deterjen,
beras, minyak goreng, dan sebagainya.
Memahami
PM 101 Business Requirement
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Biasanya permintaan Emak bakal


macam-macam nih~
Dari merek, jenis, ukuran, semuanya harus sesuai.

Biasanya juga, kamu bakal dikasih atau disuruh catat


daftar belanjaan biar nggak ada satu barang pun yang
kelewat~

Berabe ya kan kalau sampai kelupaan apalagi salah beli?


Pulang-pulang yang ada dimarahin Emak! 😅
Memahami
PM 101 Business Requirement
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Jadi BI Analyst juga gitu, Gengs!


Kalau di BI Analyst, Emak bisa kita anggap sebagai user Luphhh u
kita sendiri. Mak~ ❤

Untuk memenuhi keinginan user dari A sampai Z, BI


Analyst perlu banget nih mendokumentasikan segala
halnya dalam bentuk analisis.

Nah, proses inilah yang sering kita sebut dengan


Business Requirement Analysis dan yang juga bakal kita
bahas lebih lanjut di topik ini!
Memahami
PM 101 Business Requirement
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Apa itu Business Requirement Analysis?


Pada dasarnya, segala sesuatu yang menyangkut
identifikasi, analisis, dan dokumentasi keperluan bisnis
dengan maksud mencapai tujuan bisnis dapat kita
namakan dengan Business Requirement Analysis,
gengs~

Nah, Business Requirement Analysis ini dilakukan supaya


antara ekspektasi dan kebutuhan user dapat ketemu di
tengah dan masing-masingnya bisa terdefinisi dengan
baik.
Memahami
PM 101 Business Requirement Analysis
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Seperti apa bentuknya?


Jadi, buat melakukan proses Business Requirement
Analysis, kita butuh menyiapkan yang namanya sebuah
dokumen.

Kamu pastinya familiar dong sama bentuk dokumen itu


kayak gimana?

Nah, kalau di BI biasanya dokumen ini kita sebut dengan


BRD, alias Business Requirement Document. Bentuk
dokumen BRD ini biasanya disusun dalam format Doc
atau PDF (Portable Document Format).
Memahami
PM 101 Business Requirement Analysis
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Siapakah yang bertanggung jawab buat


bikin BRD?
Tidak lain dan tidak bukan ialah BI Analyst! 😎

Tapi, ada tapinya nih gengs~ Pada praktiknya, BRD tidak


selalu disusun oleh BI Analyst. Namun, seringkali sudah
disiapkan oleh user dalam bentuk dokumen jadi.

Meskipun begitu, di sini BI Analyst tetap harus menguasai


pengetahuan mengenai BRD dan melakukan
review/analisis terhadap BRD secara seksama sekaligus
menyeluruh!
Memahami
PM 101 Business Requirement Analysis
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Kenapa sih perlu bikin BRD?


Seperti yang kita ketahui, Requirement Gathering
merupakan tahapan kerja BI Analyst untuk menentukan
rumusan masalah (business problem) yang ingin
diselesaikan.

Permasalahan yang dimaksud di dunia BI biasanya


berupa kebutuhan perusahaan dalam hal inovasi bisnis
atau pengembangan produk.

Nah, kurang lebih BRD ini merupakan dokumen yang


berisi informasi dan solusi dari sebuah project.
Memahami
PM 101 Business Requirement Analysis
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

BRD harus dibikin rinci dan selengkap


mungkin!
Kenapa begitu? Hal ini dikarenakan nantinya BRD bakal
jadi pedoman utama-nya user untuk membuat kebijakan
dan keputusan bisnis.

Ibaratnya kalau kamu disuruh masak-masak, BRD adalah


catatan resepnya yang berisi alat-alat dan bahan yang kita
perlukan gitu deh!
Komponen BRD

Dalam praktiknya nanti, solusi dari BI Analyst


akan mencakup hal yang cukup luas.

Nah, agar lebih mudah dipahami dan digunakan,


BRD dikelompokkan ke dalam beberapa
komponen.

Simak penjelasan berikut ini ya!


Komponen
PM 101 BRD
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Apa aja sih aneka komponen BRD


tersebut? 👀
Pada dasarnya, komponen BRD dikelompokkan ke dalam
4 bagian, yaitu:

● Scope requirements
● Functional requirements
● Technical requirements
● Supplementary requirements

Bagian-bagian atau komponen BRD ini memiliki fungsi


berbeda-beda yang akan membantu BI Analyst dalam
menjalankan tahap planning, execution, dan delivery.
Komponen
PM 101 BRD
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Eits, tenang Gengs! 😉


Kamu nggak perlu menghafal semuanya kok!

Kita bakal bahas satu per satu supaya kamu makin


paham perbedaan setiap komponen BRD.

Udah siap? Yuk gas meluncur~


PM 101Requirements
Scope
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Komponen pertama ada


Scope Requirement!
Scope Requirement itu ibarat sketsa (blueprint) yang
dibikin sebelum kita mau bangun rumah~

Dengan adanya sketsa, seenggaknya kita terbantu buat


tahu mau bikin rumah yang kayak apa, jumlah ruangan
atau fasilitas apa saja yang kita butuhkan, berapa lama
waktu pengerjaannya, dan sebagainya.

Hal ini sama halnya dengan langkah awal yang biasa


dilakukan BI Analyst saat menyusun BRD pertama kali.
PM 101Requirements
Scope
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Rikues dibikinin
rumah nangka
di bawah laut
Komponen pertama adalah Scope dong~

Requirement!
Sebelum memulai project, BI Analyst terlebih dahulu
membuat sketsa dengan menentukan cakupan-cakupan
dari project.

Nah, sketsa semacam ini buat BI Analyst sering disebut


dengan Scope Requirement!

Hmm, apa aja sih kira-kira cakupannya? Lihat penjelasan


berikut ini yuk! 👉
PM 101Requirements
Scope
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

● Project Summary Statement

Rangkuman singkat yang menjelaskan gambaran besar


project yang akan dikerjakan.

Karena sifatnya adalah rangkuman, maka bagian pertama


ini justru bakal yang dikerjakan paling akhir.
PM 101Requirements
Scope
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

● Project Objectives

Bagian ini menjelaskan tujuan dari project yang akan


dikerjakan yang harus ditulis dalam format SMART.

Apa itu SMART? Cek gambar di samping ya~

Dalam satu BRD, sebaiknya pilih beberapa tujuan project


saja, alias nggak kelima-limanya.

Kenapa begitu?
PM 101Requirements
Scope
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Pada umumnya, tujuan yang spesifik akan mengurangi


tingkat kerumitan teknis sewaktu project dikerjakan.

Jadi, semakin sederhana, maka risiko kesalahan bakal


bisa dikurangi. Sehingga performa dashboard yang
dibangun bakal lebih maksimal!

Selain itu, langkah ini juga dapat membantu


mempertajam analisis yang akan digali.
PM 101Requirements
Scope
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

● Problem Statement

Kalau tadi kita sudah tahu tujuan project untuk apa, di


bagian Problem Statement ini bakal memaparkan tentang
mengapa dan bagaimana project bisa menjawab
kebutuhan (pain points) user.

1. Apakah project dapat membantu mempercepat


delivery report?
2. Apakah project dapat mengurangi ambiguitas
informasi?
3. Apakah project bakal berguna untuk keperluan
yang sifatnya memprediksi berbagai kemungkinan
di masa depan?
PM 101Requirements
Scope
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

● Project Scope

Bagian project objectives dan needs statement tadi, bisa


memiliki lingkup yang sangat luas bahkan hingga lintas
divisi dalam perusahaan.

Dengan begitu, bagian Project Scope diperlukan dalam


memaparkan ruang lingkup project yang akan dikerjakan
untuk membantu manajemen project.

Maksudnya gimana sih? Sederhananya, ruang lingkup


yang sangat luas tadi dibagi ke dalam beberapa fase
pengerjaan, sehingga project bisa selesai dengan baik
dan tepat waktu.
PM 101Requirements
Scope
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Misalkan...
Sebuah perusahaan akan membuat sistem BI, maka
project scope-nya terlalu besar kalau satu perusahaan,
maka bakal dipecah jadi:

● Fase 1 : BI bagian Accounting dan Finance


● Fase 2 : BI bagian Sales dan Marketing
● Fase 3: BI bagian Procurement dan Produksi
PM 101Requirements
Scope
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Terus, Project Summary Statement tadi


kapan sih ngerjainnya?
Setelah menyelesaikan poin Project Objectives, Needs
Statement, dan Project Scope, barulah kita dapat dengan
mudah mengisi poin Project Summary Statement pada
poin satu.

Sebagaimana Project Summary Statement ini merupakan


summary dari tiga poin lainnya, untuk memberikan
gambaran umum atas project ini.

Habis itu, selesai deh bagian Scope Requirements! 😄


PM 101Requirements
Scope
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Project Objectives:
Biar kebayang, kita ambil contoh Scope
Project Objectives:
Requirement SayurSay ya! Specific Measureable Time-bounding

Nah, ceritanya SayurSay lagi mau bikin project baru, yaitu Meningkatkan Konversi penjualan Ditargetkan
konversi penjualan sayur di aplikasi tercapai pada
project buat meningkatkan konversi penjualan sayur di
sayur dengan naik sebanyak 10% Desember 2021.
aplikasi SayurSay. mendorong dengan total
aktivitas user di keuntungan
Maka untuk Project Objective-nya, BI Analyst SayurSay aplikasi melalui, tercapai sebesar
memfokuskan tujuannya pada tujuan Specific, voucher, dan ±1M.
promo gratis
Measureable, dan Time-bounding, seperti yang tercantum
ongkir.
pada tabel berikut ini!
PM 101Requirements
Scope
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Project Objectives:
Kelihatan ya gengs~
Untuk tujuan Specific, kita perlu mencantumkannya Specific Measureable Time-bounding

selengkap mungkin dan baiknya fokus ke satu


Meningkatkan Konversi penjualan Ditargetkan
permasalahan saja.
konversi penjualan sayur di aplikasi tercapai pada
sayur dengan naik sebanyak 10% Desember 2021.
Sedangkan pada bagian Measureable, kita harus mendorong dengan total
membuat tujuan kita terukur, dan biasanya juga aktivitas user di keuntungan
ditekankan dengan angka/data yang jelas. aplikasi melalui, tercapai sebesar
voucher, dan ±1M.
promo gratis
Menentukan hal ini semua tidak bisa asal-asalan
ongkir.
melainkan harus penuh dengan pertimbangan ya gengs!
PM 101Requirements
Scope
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Ada masalah
apa nih?
Sini-sini cerita
ama aku...
Kalau Problem Statement-nya bakal kayak
gimana?
Kasarannya, Project Statement bisa dipaparkan seperti ini:

1. Apakah data terkait konversi penjualan sayur saat ini


merupakan data yang actionable?

Kalau belum, maka bagaimana kita bisa memperoleh


data yang dapat menjadi sebuah actionable insight?

2. Apakah alat ukur tercapainya project objective sudah


merupakan ukuran yang tepat?

Kalau belum, alat ukur apakah yang tepat?


PM 101Requirements
Scope
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

3. Apakah alat ukur yang ditentukan sudah sebanding


dengan budget yang akan dikeluarkan dan keuntungan
yang ditargetkan?

Kalau belum, alat ukur apa yang tepat ?

4. Apakah project ini dapat mengurangi ambiguitas


terhadap hasil?

Kalau jawabannya ya, ambiguitas apa yang dapat


diperjelas dengan adanya project ini?

5. Dan lain sebagainya! Disesuaikan aja ya gengs~


PM 101Requirements
Scope
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Penting juga buat kamu tahu, pemaparan Project


Statement ini nantinya juga harus disertai jawaban terkait
formula, metric, data, dan penjelasannya.

Ibaratnya kalau kita dikasih soal esai, jawabannya itu


harus dijelaskan satu per satu secara rinci dan sistematis
sekaligus diilustrasikan!

Yep, kalau bisa dibikin sespesifik mungkin gitu guys!


Sehingga jawabannya bukan hanya sebatas ya atau tidak
aja, serta harus ada apa dan kenapanya~
PM 101Requirements
Scope
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Sekarang, lanjut tentuin Project Scope-nya!


Dikarenakan project kali ini merupakan project yang cukup
besar, maka scope-nya juga bakal dibagi ke dalam
beberapa fase sebagai berikut.

● Fase 1: BI bagian Sales dan Marketing


Bertanggung jawab untuk merancang dashboard
sales dan marketing campaign.

● Fase 2: BI bagian Product dan Design


Bertanggung jawab untuk merancang dashboard
user activation dan new product di aplikasi.

● Fase 3: BI bagian IT dan Developer


Bertanggung jawab untuk merancang dashboard
user traffic di aplikasi.
PM 101Requirements
Scope
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Terakhir, tinggal kita rangkum deh!


Coba ya kamu isi sendiri Project Summary-nya berdasarkan poin-poin Scope
Requirement SayurSay yang barusan kita bahas dengan template di bawah
ini!

SayurSay Scope Requirements

Project Summary Statement Project name:


Project Description:
Project Background:

Project Objective

Project Statement

Project Scope In-Scope:


Out-of Scope:
Fungsional
PM 101 Requirements
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Oke! Lanjut yang kedua, yakni


Functional Requirements~
Kalau Scope Requirements sudah selesai, kita bisa
masuk ke Functional Requirements.

Secara garis besar, bagian ini berisi tentang:

1. Apa fungsi-fungsi yang perlu disediakan dalam


sistem yang dibangun?
2. Bagaimana sistem menerima dan mengolah
data?
3. Bagaimana sistem mengatasi kondisi-kondisi
data tertentu?
4. Batasan-batasan mana saja yang dikerjakan
maupun tidak dikerjakan oleh sistem?
Fungsional
PM 101 Requirements
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Lebih lengkapnya, poin-poin dari Functional Requirement di


antaranya adalah sebagai berikut!

Deskripsi Dashboard yang akan dibangun Menjelaskan secara padat dan jelas, mengenai
fungsi dari dashboard yang dibangun.

Current Business Process (As-It) Use Case diagram menggambarkan secara jelas alur
kerja/proses dari user dan proses bisnis yang
dilakukan saat ini.

User Roles Menunjukkan siapa saja user yang melakukan


proses bisnis saat ini.

Metrics Membahas mengenai data, KPI, serta formula apa


yang akan digunakan dashboard ini.

Business Rules Aturan apa sajakah yang berkaitan dengan proses


bisnis yang dibangun di dashboard ini.

Supaya lebih kelihatan, tap dan zoom tabel di atas ya!


Fungsional
PM 101 Requirements
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Precondition Menunjukkan apa yang dilakukan sistem sebelum


terjadinya proses bisnis saat ini.

Postcondition Menunjukkan apa yang dilakukan sistem setelah


terjadinya aktivitas ini.

Activity Diagram (To-Be) Use Case diagram yang menggambarkan alur


kerja/proses BI dashboard yang akan dibangun.

Validation Menjelaskan semua validasi yang ada, dan


menuliskan pesan error apa yang akan muncul ketika
data yang dimasukkan tidak valid.

Dashboard Design (mockup) Desain tampilan dashboard yang akan dibuat, bisa
dengan photoshop, excel, power point.

Supaya lebih kelihatan, tap dan zoom tabel di atas ya!


Technical
PM 101 Requirements
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Ketiga, yaitu Technical Requirements~


Technical Requirement berisi tentang persyaratan teknis
agar project ini dapat berjalan.

Nah, bagian ini biasanya mengenai struktur data,


database, pemilihan aplikasi yang digunakan, pemilihan
framework, server, pemilihan hardware yang dibutuhkan,
dan lain sebagainya.
Technical
PM 101 Requirements
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Poin-poin dari Technical Requirements


biasanya berisi:
● Hardware and Storage

Isinya mengenai informasi spesifikasi perangkat yang


dibutuhkan untuk mendukung pembuatan dashboard,
misalnya Operating System, Memory, CPU, Storage, dan
lain sebagainya.

● Access Requirement

Berisi daftar user/pihak lain yang akan mendapatkan hak


akses terhadap dashboard yang dibangun.
Technical
PM 101 Requirements
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

● Database

Isinya mengenai informasi tentang database yang akan


digunakan meliputi jenis database, nama database,
versi database, ekspektasi volume transaksi yang
dibutuhkan, perkiraan ukuran database, dan sebagainya.

● Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah model diagram untuk menggambarkan


hubungan atau relasi data antar tabel dalam dashboard
yang dibangun. Dengan ERD, data model yang terbentuk
dapat digambarkan dengan lebih terstruktur dan terlihat
rapi.
Technical
PM 101 Requirements
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

● Concerns and Issues

Berisi tentang asumsi-asumsi yang akan berpengaruh


terhadap hal-hal teknis.

Contohnya seperti apa?

Bisa seperti mencantumkan catatan tentang salah satu


data yang belum stabil karena aplikasi yang
menghasilkan data tersebut masih dikembangkan.
Supplementary
PM 101 Requirements
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Komponen terakhir, ada Supplementary


Requirements!
Seperti namanya, Supplementary requirements bersifat
sebagai requirements tambahan. Jika poin-poin dalam
bagian ini berhasil dipenuhi, maka akan membantu
meningkatkan kelancaran project!

Ada beberapa poin yang perlu kita kenali juga nih, yuk kita
bahas!
Supplementary
PM 101 Requirements
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

● Human Resources

Bagian ini mencakup aspek sumber daya manusia dalam


project.

Misalnya, soal siapa sih yang mengawasi dashboard yang


dibuat saat ini? Atau siapa penanggung jawab project ini?
Kalau mau minta datanya bisa lewat siapa?

Bagian ini bisa dibagi menjadi dua, yaitu Pre-Project dan


Post Project. Apa maksudnya? Lanjut ke penjelasan
berikut ya~
Supplementary
PM 101 Requirements
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Pre-Project artinya siapa saja yang akan terlibat


dalam pengerjaan project ini, apa
peran/kebutuhan mereka atas project ini, siapa
yang memiliki data yang akan diolah di project ini,
dan sebagainya.

Post Project artinya, siapa yang akan


bertanggung jawab atas proses maintenance
project ini, siapa yang akan menggunakan, atau
siapa yang bertanggung jawab apabila ada error
atau trouble.
Supplementary
PM 101 Requirements
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

● Timeline & Deadlines

Kalau tiap mau bikin project, timeline dan deadline selalu


jadi sesuatu yang paling esensial!

Pada bagian ini, kita perlu menjelaskan timeline dan


tenggat waktu project. Setiap fase project dibahas secara
rinci di bagian ini untuk memastikan bahwa semua
stakeholder mengetahui apa yang diperlukan dan kapan
akan diminta.
Supplementary
PM 101 Requirements
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Kita bisa menggunakan banyak metode untuk


memaparkan tahapan berjalannya project dalam jangka
waktu yang ditetapkan.

Nah, jenis-jenis metodenya bisa kamu cek di sini!

Dengan menentukan timeline, kita dapat mengukur


tenggat waktu yang masuk akal sesuai dengan kondisi
bisnis yang berjalan.
Supplementary
PM 101 Requirements
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

● Assumptions

Bagian ini berkaitan dengan hal-hal yang masih belum


pasti, contohnya keterangan bahwa data yang digunakan
belum stabil, atau formula yang digunakan masih bisa
berubah sesuai kebutuhan bisnis, dan sebagainya.

Asumsi-asumsi tersebut menguraikan peristiwa-peristiwa


yang mungkin bakal terjadi selama project lagi
berlangsung!
Supplementary
PM 101 Requirements
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

● Cost & Benefit

Bagian ini mencantumkan rincian biaya yang dikeluarkan


atas project ini dan keuntungan yang akan diperoleh
setelah project ini berjalan.

Yang perlu diingat, cost dalam konteks ini bukan hanya


uang, bisa juga cost dari segi waktu yang dibutuhkan
untuk menyiapkan project ini.
Supplementary
PM 101 Requirements
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Voila! Selesai deh BRD-nya! ✅


Biar kamu makin tahu nih wujud rupa-nya Scope
Requirement itu seperti apa, cek template lengkap BRD
berikut ini di sini ya.

Kamu juga bisa banget nih mengisi template BRD


tersebut dan melengkapinya berdasarkan kasus SayurSay
di awal penjelasan tadi.

Coba deh latihan, biar makin jagooo~ 🤩


Data Warehouse
PM 101
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Setelah kamu menerima BRD yang lengkap, tiba


saatnya kamu mencari data yang dibutuhkan
untuk project tersebut.

Tapi untuk masuk ke proses ini, tentunya kamu


perlu tahu dari mana sumber data itu berasal!

Yuk kita bahas!


PM 101 Data
Sumber
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Sumber data bisa sangat beragam jenisnya, mulai


dari database, data warehouse, website, aplikasi,
excel spreadsheet, data survei/kuesioner, data
dari pihak ketiga, dan sebagainya.

Untuk sekarang, kita akan mempelajari sumber


data yang umum digunakan, yaitu data
warehouse.
Data Warehouse
PM 101
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Eh! Tapi sebelum masuk ke sana, sebenarnya


data itu ada apa aja sih jenisnya?

Cus kita cari tau gengs~ 🧐


Pengertian
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Masih ingat nggak?


Sama pembahasan mengenai data yang ada di Chapter 0 Topic 1? Sini-sini~ Kalau masih
ingat, kita pecahkan kasus berikut ini dulu ya~ 😝

Jadi, dalam rangka mempromosikan produk-produk SayurSay yang diproduksi langsung


dari petani lokal, SayurSay ceritanya mau bikin kampanye dengan slogan
#RumputSendiriLebihHijau nih, gengs! Kece nggak tuh?

Selain bertujuan untuk mendukung dan memberdayakan petani lokal, kampanye ini juga
sebagai strategi marketing untuk mendorong orang-orang supaya membeli sayur dan
buah lokal melalui aplikasi SayurSay. Sehingga konversi, baik dari segi marketing,
penjualan, dan trafik di aplikasi, juga jadi naik~
Pengertian
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Sekarang, coba kita checklist!


Kira-kira data seperti apa aja yang paling relevan dan dibutuhkan tim BI SayurSay untuk
menjalankan project kampanye ini? Pilih ya di bawah ini mana yang termasuk dan mana
yang bukan!

Prediksi Jumlah
Hasil riset user Konversi
kenaikan petani lokal Data
experience di penjualan di
harga sayur yang ada di marketing
aplikasi tahun 2021
tahun 2025 Indonesia
Pengertian
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Jawabannya

✅ ❌ ✅ ❌ ✅
Prediksi Konversi Jumlah
Hasil riset user penjualan
kenaikan petani lokal Data
experience di
harga sayur setahun yang ada di marketing
aplikasi
tahun 2025 terakhir Indonesia
Pengertian
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Masih ingat dong sama apa itu data!


Kita singgung sedikit ya~

Data digunakan untuk memberikan informasi dan


gambaran yang luas terkait dengan suatu keadaan.

Data sendiri jenis-jenisnya juga bermacam-macam! Bisa


berupa angka, kata-kata, gambar, atau suara yang
diperoleh melalui proses pencarian dan pengamatan dari
berbagai sumber.

Nah, di pembahasan kali ini kita bakal fokus buat


mengenal jenis-jenis data. Ada apa aja ya?
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Mengenal jenis-jenis data


Pada dasarnya, jenis-jenis data sendiri dibagi
berdasarkan beberapa kategori:

1. Berdasarkan tipe data dasar


2. Berdasarkan sifat statistika
3. Berdasarkan topik/domain
4. Berdasarkan metode pemrosesannya

Yuk, kita obrolin satu-satu!


Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Tipe data dasar


Pertama-tama, data dibagi ke dalam beberapa tipe data
dasar yang dikenali oleh komputer.

Mengenali tipe data dasar ini sangat penting dalam


mengumpulkan dan menganalisis data, supaya hasil
pengolahan data lebih akurat dan tidak terjadi kesalahan.

Jenis-jenis data yang dimaksud bisa kamu cek pada


gambar di samping. Kita lanjut ke pembahasan detailnya
ya!
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Tipe Data Contoh Data Contoh Penerapan

Integer -707, -25, 0, 1, 5, 3185439, Jumlah pelanggan, jumlah


0818123123 tiket yang terjual, jumlah
Data angka bulat tanpa Kamsa-
kerugian, nomor telepon
pecahan di belakang koma. hamnida!
(tanpa kode negara seperti
Integer dapat menyimpan +62)
angka positif maupun negatif.

Float -707.1, -5.9, 0.0, 2.2, Temperatur tubuh, jarak, total


3.14159265 penghasilan
Tipe data ini digunakan untuk
menyimpan angka dengan
bilangan desimal atau
pecahan.
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Tipe Data Contoh Data Contoh Penerapan

Character “a”, “F”, “9”, “?”, “$”, “ ” Jenis kelamin (“F” atau “M”)

Data berupa satu karakter


yang dapat berupa huruf, Kamsa-
angka, tanda baca, simbol, hamnida!
atau spasi. Pada sistem yang
modern, data ini sering diganti
dengan data String.

String “Alamanda”, “Berbinar Nama orang, nama produk,


Bersama Binar Academy”, teks jawaban survei, teks
Tipe data string atau text “+62-818-123-123” review order GoFood, nomor
dapat menyimpan beberapa telepon dengan “+”
karakter sekaligus.
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Tipe Data Contoh Data Contoh Penerapan

Boolean True (1) dan False (0) Indikator pelanggan


Kamsa-prioritas,
indikator restoran
hamnida!atau
buka
Boolean hanya menyimpan tutup, indikator status aktif
dua elemen yaitu true dan atau non-aktif.
false, sebagai indikator “benar”
atau “salah”. Beberapa sistem
komputer dapat menyimpan
true sebagai 1 dan false
sebagai 0.
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Tipe Data Contoh Data Contoh Penerapan

Array [0, 1, 2, 3, 4, 5], [4.7, 4.5, 5.0, List jumlah gol yang dicetak
3.9], [“Melisa”, “Jimmy”, seorang pemain Kamsa-
dalam satu
Tipe data yang dapat “Bram”, “Fifi”] hamnida!
musim, list rating yang
menyimpan lebih dari satu diperoleh seorang driver
elemen dengan tipe data yang GoCar, list genre film yang
sama. Array juga menerapkan disukai seseorang.
urutan atau indeks pada
elemen-elemennya. Array bisa
juga dianggap sebagai list.
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Tipe Data Contoh Data

Date 2020-12-01
Kamsa-
Date menyimpan tanggal dengan hamnida!
format umum yyyy-mm-dd.

Time 18:55:20

Time menyimpan waktu dimulai dari


jam, menit, hingga detik dengan
format hh:mi:ss.
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Tipe Data Contoh Data

Datetime 2020-12-01 18:55:20

Datetime adalah kombinasi dari date Kamsa-


dan time, dengan format umum hamnida!
yyyy-mm-dd hh:mi:ss.

Timestamp 2020-12-01 18:55:20.33 UTC+7

Timestamp adalah tipe data tanggal


dan waktu yang lebih detail hingga ke
milidetik serta memiliki informasi zona
waktu.
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Jenis data kedua yang akan kita lihat kali ini dibagi
berdasarkan sifat statistika yang dimiliki.

Memahami jenis data statistika penting agar kamu


mengetahui mana data yang bisa dan tidak bisa dihitung
secara matematis.

Jenis-jenis data statistika adalah sebagai berikut:

1. Numerical (quantitative)
● Discrete
● Continuous

2. Categorical (qualitative)
● Nominal
● Ordinal
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Numerical (Quantitative) Kamsa-


hamnida!
Data ini adalah data numerik atau data berupa angka
yang dapat dihitung secara matematis seperti
dijumlahkan atau dihitung rata-ratanya.

Jenis data ini digolongkan kembali menjadi dua, yakni


Discrete dan Continuous.
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

● Discrete

Jenis data numerik yang hanya dapat menerima nilai


baku. Data discrete juga dapat diidentifikasi sebagai data
yang dapat dihitung (countable).

Contohnya:

1. Jumlah anak → 1, 2, 3 tapi tidak bisa 2.5


2. Nama hari → “Senin”, “Selasa”, dan seterusnya.
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

● Continuous
Kamsa-
Jenis data numerik yang dapat menerima nilai apapun hamnida!
selama masih dalam range batas kewajaran. Data
continuous juga dapat diidentifikasi sebagai data yang
dapat diukur (measureable).

Contohnya:

1. Tinggi badan (cm) → 150, 165.8, 170.12


2. Temperatur (celcius) → -2, 0.75, 18, 22.4, 25.615
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Categorical (Qualitative)

Ini adalah data yang dapat diklasifikasikan ke dalam grup


tertentu.

Kita tidak mendapatkan makna dari perhitungan


matematika terhadap data categorical, misalnya kalau
kita menjumlahkan beberapa nomor KTP tidak akan
menghasilkan makna apa-apa.

Jenis data categorical digolongkan menjadi dua, yakni


Nominal dan Ordinal.
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

● Nominal

Data kategorikal yang tidak memiliki makna tertentu


apabila diurutkan.

Contoh data:

1. Jenis kelamin → “Pria” tidak bisa dikatakan lebih


tinggi atau lebih rendah dari “Wanita”
2. Warna → Tidak ada urutan pada warna “Biru”,
“Hijau”, atau “Hitam
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

● Ordinal

Data kategorikal yang bisa diurutkan.

Contoh data:

1. Tingkat ekonomi (“bawah”,


“menengah”, “atas”)
2. Tingkat kesulitan (“mudah”, “sedang”,
“sulit”)
3. Tingkat kepuasan (“sangat tidak puas”,
“tidak puas”, “netral”, “puas”, “sangat
puas”)
4. Rentang umur (“0-6 tahun”, “7-12
tahun”, dst.)
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Jenis data juga perlu dibagi sesuai topik


atau domainnya!
Topik atau domain yang dimaksud di sini adalah . data
menurut konteks bisnisnya ya gengs~

Jenis data ini penting buat dipahami agar kamu bisa


menggunakan data yang sesuai dan berhubungan dengan
requirement yang kamu terima dalam BRD!
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Nah, di bawah ini beberapa contoh jenis data berdasarkan topiknya:

● Transactional data
Data yang diperoleh dari kegiatan transaksi atau jual beli.

● Usage data
Data yang diperoleh dari penggunaan suatu produk atau layanan (contoh:
kunjungan website, penggunaan aplikasi, pemakaian kuota internet).

● Consumer data
Data yang menjelaskan seputar pengguna produk atau layanan perusahaan,
seperti profil demografis.

● Financial data
Data tentang finansial seperti pemasukan, pengeluaran, keuntungan, dan
sebagainya.
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Ada dua jenis data berdasarkan metode pemrosesannya:

● Real time atau streaming data


Data yang diproses secara langsung oleh sistem
pada saat itu juga.

Contoh: Jumlah penonton sebuah video di


Youtube.

● Batch data
Data yang perlu dikumpulkan terlebih dahulu lalu
diproses setiap rentang waktu tertentu. Misalnya,
setiap 1 hari atau setiap 1 jam.

Contoh: Data rekapan dari transaksi perbankan


yang diproses di malam hari.
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Oke, lanjut!
Pada dasarnya, jenis data dapat dibagi berdasarkan
metode pemrosesannya (processing).

Jenis data ini perlu kamu pahami agar kamu dapat


menganalisis apakah jenis data yang diminta dalam BRD
itu tersedia, serta memungkinkan untuk diolah dan
dikerjakan.
Jenis-jenis
PM 101 Data
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Yoook bisa
Wah, jenis datanya banyak juga ya yoook!

ternyata~ 😰
Cara ingat semuanya gimana dong?

Eits, tenang gengs! Meskipun jenis data sangat beragam,


seiring berjalannya waktu kamu bakal terbiasa dan hafal
dengan sendirinya kok!

Yang terpenting, sekarang kamu sudah punya modal


perspektif yang lebih luas ketika melihat data~
Data Warehouse
PM 101
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Sekarang, waktunya kita bahas data


warehouse!
Apa itu data warehouse dan kenapa kita
membutuhkannya?

Apa bedanya data warehouse dengan database?


Bagaimana proses membawa data dari berbagai
sumber data mentah ke data warehouse?

Yuk, kita obrolin satu per satu! 💨


Pengertian
PM 101 Warehouse
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Coba bayangin kamu punya warteg!


Database itu mirip kayak piring-piring lauk yang dipajang
di etalase.

Tiap piring punya isi berbeda mulai dari tempe, tahu,


ayam goreng, dan sebagainya.
Pengertian
PM 101 Warehouse
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Piring-piring lauk tadi juga ditata rapi di etalase sesuai


jenisnya. Aneka sayur-sayuran sendiri, sambal-sambalan
sendiri, lalapan sendiri, dan daging-dagingan sendiri.

Kalau pelanggan datang, kamu nggak kesulitan buat


menyiapkan lauk sesuai permintaan~

Gimana? Udah laper belum? 🤪


Pengertian
PM 101 Warehouse
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Nah, si data warehouse ini adalah


etalasenya!
Data warehouse bisa kita katakan sebagai salah wadah
pengumpulan data dari berbagai sumber data (data
sources), atau si lauk-pauk di etalase warteg tadi~

Data warehouse juga merupakan satu komponen


penunjang utama dari aktivitas BI yang berfungsi sebagai
sistem manajemen data.
Pengertian
PM 101 Warehouse
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Fungsinya buat apa?


Kurang lebih juga sama kegunaannya Data Warehouse ini
adalah untuk menyimpan olahan data mentah yang sudah
dikategorikan sehingga user mudah mengakses data
ketika diperlukan.
Pengertian
PM 101 Data Warehouse
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Dengan data warehouse, data lebih cepat diproses untuk


untuk berbagai keperluan demi menghasilkan insight
seperti pembuatan report/dashboard, analisis, dan ad-hoc
queries.

Proses data warehouse ini akan mempermudah proses


reporting setelah ini, seperti pembuatan
report/dashboard, analisis, dan ad-hoc queries.

Akses ke data juga jadi lebih praktis dan efisien! Sehingga


data lebih cepat diproses untuk untuk berbagai keperluan
demi menghasilkan insight yang berguna.
Pengertian
PM 101 Data Warehouse
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Sumber Data
Pada gambar, kita lihat juga nih istilah baru yang
mengandung kata ‘data’.

Yap, di bagian sumber data, kita temui istilah database.

Hmm... apa nih artinya?


Pengertian
PM 101 Data Warehouse
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Terus, apa bedanya data warehouse


dengan database?
Database adalah sistem komputer yang mengumpulkan
dan menyimpan data perusahaan dengan fungsi tertentu.

Contohnya seperti database sales, database HRD, dan


database gudang inventory.

Suatu perusahaan dapat memiliki lebih dari satu


database, yang masing-masing dikelola oleh orang atau
tim yang berbeda.
Pengertian
PM 101 Data Warehouse
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Untuk memudahkan pengelolaan data, beragam database


itu dijadikan sumber data dan dikumpulkan dalam data
warehouse.

Sederhananya, data warehouse merupakan database


yang berskala lebih besar dan diperuntukkan untuk
mengelola penyimpanan data yang diperoleh dari
berbagai sumber.
Pengertian
PM 101 Data Warehouse
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Semakin besar sebuah perusahaan, jumlah sumber


data dan volume data yang dimiliki pasti juga
semakin banyak.

Hal ini membuat data warehouse menjadi semakin


kaya dan semakin berguna bagi semua pihak di
perusahaan.
Pengertian
PM 101 Data Warehouse
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Bisa dibilang, semakin kaya datanya, maka basis


pertimbangan saat kita hendak membuat keputusan
bisnis akan semakin kuat!

Insight yang bakal didapat juga bakal berguna dan tidak


berlandas asumsi belaka. Ini akan membuat insight jadi
semakin valid dong tentunya~ 😁

Langkah dan strategi bisnis yang diambil pun juga bakal


lebih tepat dan terukur.
Pengertian
PM 101 Data Warehouse
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Kalau Data Warehouse punyanya SayurSay


kira-kira gini nih guys~
Jadi, kalau semisal BI Analyst-nya SayurSay perlu data
marketing untuk project kampanye
#RumputSendiriLebihHijau tadi, bisa langsung pergi ke
Data Warehouse buat ambil datanya.

Begitupun dengan yang lainnya~


PM 101 Data Warehouse
Fungsi
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Selain mengumpulkan data dari berbagai sumber data,


data warehouse di perusahaan juga berfungsi untuk:

● Menyimpan data historis yang lengkap


Tidak semua database menyimpan data historis
karena kapasitasnya yang terbatas.

● Memudahkan akses data secara cepat, mudah,


dan terstruktur
Mengakses data di data warehouse lebih cepat
daripada harus mengakses banyak sumber data
berbeda.
PM 101 Data Warehouse
Fungsi
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

● Menyediakan integrasi antar sumber data dengan


format yang seragam
Setiap sumber data memiliki penamaan dan
format tersendiri, tetapi akan distandarisasi di data
warehouse.

● Menyediakan informasi yang konsisten untuk


semua pihak di perusahaan
Jika setiap orang mengambil data langsung dari
sumbernya, resiko adanya kalkulasi atau
interpretasi yang berbeda-beda jadi lebih tinggi.
Flow Dan Data Warehouse
PM 101
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Lalu, proses pengumpulan data ke data


warehouse seperti apa?
Kamu masih ingat nggak, kita pernah ngobrol soal
Extract, Transform, dan Load (ETL)?

Nah, proses itu yang kita pahami sebagai flow


pengumpulan data ke dalam data warehouse~

Kita bahas lagi secara umum biar nggak lupa ya!


Flow Dan Data Warehouse
PM 101
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Sebelum kita muat datanya ke data warehouse, data


mentah dari data source yang beragam, kita perlu banget
melalui proses ETL terlebih dahulu.

Seperti apa sih proses di tiap masing-masingnya? Mari


kita intip~
Flow Dan Data Warehouse
PM 101
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

● Extract
Di sini, bakal ada proses pengambilan atau
ekstraksi data dari sumbernya. Dalam kata lain,
dipilah-pilih gitu deh datanya sesuai kategori~

● Transform
Berikutnya dilanjut dengan proses
transformasi/merapikan data yang memiliki
struktur berbeda-beda. Proses ini meliputi
penggabungan, perangkuman, dan standarisasi
format.

● Load
Kalau data yang sudah ditransformasi dan
terstruktur, datanya tinggal di-upload ke Data
Warehouse.
Flow Dan Data Warehouse
PM 101
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Nah, proses ETL bukan dilakukan satu kali


aja!
Suatu data maupun sumber data akan terus bertambah
seiring berjalannya waktu, sehingga harus terus
diperbarui.

Biasanya ETL dilakukan secara berkala. Bisa tiap hari,


setiap minggu, atau setiap bulan sesuai kebutuhan.
Flow Dan Data Warehouse
PM 101
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Repot dong kalau bolak-balik harus


ngelakuin ETL terus…
Tenang guys, jangan spaneng dulu! 😝

Hal ini tidak dilakukan secara manual kok oleh BI


Engineer. Akan tetapi, dijalankan secara otomatis dengan
bantuan tools~
PM 101 Hierarki Data Warehouse
Struktur
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Lanjut, kita kenalan sama struktur


hierarki~
Karena fungsi data warehouse adalah untuk
memudahkan pengambilan data, maka data di
dalamnya harus tertata dengan rapi!

Untuk itu, kita juga perlu mengenal struktur hierarki


yang ada dalam data warehouse berikut ini~
PM 101 Hierarki Data Warehouse
Struktur
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Struktur hierarki dalam data warehouse mulai dari yang


terkecil adalah sebagai berikut! Cell → Row & Column → Table →
Dataset → Data Warehouse
Cell → Row & Column → Table → Dataset → Data
Warehouse

Biar lebih mudah, yuk kita ulik satu per satu strukturnya!
PM 101 Hierarki Data Warehouse
Struktur
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Dalam data warehouse, kita juga bakal


nemuin yang namanya dataset!
Dataset adalah kumpulan tabel yang tergabung dalam
suatu bidang spesifik seperti yang kamu lihat pada gambar
di samping.

Pada beberapa kasus, dataset juga bisa disebut sebagai


entity.

Setiap tabel tersebut disusun dan ditampilkan dalam format


khusus yang juga menjadi bagian dari struktur hierarki data
warehouse.
PM 101 Hierarki Data Warehouse
Struktur
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Kayak gimana tuh strukturnya?


Data dalam dataset disajikan menggunakan tabel, atau
disebut juga dengan model tabular.

Tabel ini tersusun atas beberapa struktur, yaitu:

● Cell
Sebuah nilai tunggal dari data

● Row
Kumpulan cell secara horizontal

● Column
Kumpulan cell secara vertikal

● Table
Kumpulan data yang tersusun atas row dan
column
PM 101 Hierarki Data Warehouse
Struktur
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Itu dia serba-serbi Data Warehouse~


Nah, kalau semua data disusun rapi, terkategorisasi, dan
terstruktur seperti ini kan jadinya sparks joy,
memudahkan pekerjaan ke depannya, serta menghemat
waktu dan biaya.

Kalau ada project baru dan butuh bikin BRD, ataupun


harus buru-buru membutuhkan data di saat itu juga, bisa
srat-sret-srot ke Data Warehouse. Beres deh!
PM 101 Belajar
Refleksi
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Coba deh bayangin kalau kamu tim BI


Analyst-nya SayurSay!

Kira-kira buat bikin BRD berdasarkan kasus


SayurSay di atas tadi, kira-kira data seperti apa
aja sih yang dibutuhkan?
Quiz
PM 101
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Saatnya

Quiz
Quiz

1
Tika sedang membuat dokumen BRD. Tika menemukan kondisi data saat ini perlu dilakukan
update, karena banyak kolom alamat yang belum ada, sehingga Tika harus mengecek ke team
ERP apakah ada data terbaru. Termasuk di manakah kejadian ini ?

A Technical Requirements

B Functional Requirement

C Project Scope
Pembahasan Quiz
Quiz

B Functional Requirement

Functional Requirement, karena data saat ini (pre condition) belum


ter-update untuk kolom alamat.
Quiz

2
Manakah yang termasuk Project Scope dalam BRD?

A Data project harus disimpan di tabel kelompok finance di data warehouse.

B Data keuangan yang digunakan adalah data 5 tahun ke belakang setelah


menggunakan pencatatan dengan POS.

C Data warehouse harus menggunakan versi terbaru agar dapat diakses oleh BI tool
Pembahasan Quiz
Quiz

B Data keuangan yang digunakan adalah data 5


tahun ke belakang setelah menggunakan
pencatatan dengan POS.

Di sini ada time frame waktu dan kondisi yakni 5 tahun ke belakang
setelah menggunakan pencatatan dengan POS.
Artinya data yang diolah adalah data yang sudah terdigitalisasi dan
memiliki standar tertentu, karena bisa jadi sebelumnya belum ada
standar sama sekali.
Quiz

3
Jumlah anggota keluarga seperti di dalam tabel ini termasuk dalam kategori data ...

A Numerical Jumlah anggota keluarga Jumlah rumah tangga

1-2 orang 24
B Categorical ordinal
3-4 orang 45
C Categorical nominal
Lebih dari 4 orang 19
Pembahasan Quiz
Quiz

B Categorical ordinal

Data tersebut merupakan data kategori yang tidak dapat


dijumlahkan, serta dapat diurutkan dari yang kecil ke besar.
Quiz

4 DATE TRX_ID

01 Jan 2021 A100

01 February 2021 A100

01 Maret 2021 A100

Proses apakah yang harus dilakukan pada tabel di atas?

A Extract

B Transform

C Load
Pembahasan Quiz
Quiz

B Transform

Tabel “DATE” tidak memiliki standar penulisan yang sama,


sebaiknya dibuat dalam satu standar dan umumnya dalam format
dan bahasa yang sama.

DATE TRX_ID

01 Jan 2021 A100

01 Feb 2021 A100

01 Mar 2021 A100


Quiz

5
Di manakah di bawah ini yang bukan fungsi dari data warehouse ?

A Menyimpan semua data penjualan semua toko cabang dan distributor.

B Menyimpan semua master data dari SKU yang diproduksi.

C Menyimpan semua data revisian harga pokok bahan baku yang masih dalam diskusi
dengan manajemen.
Pembahasan Quiz
Quiz

C Menyimpan semua data revisian harga pokok


bahan baku yang masih dalam diskusi dengan
manajemen

Hal ini bertentangan dengan fungsi data warehouse sebagai


penyedia informasi yang konsisten untuk semua pihak di
perusahaan, karena harga pokok ini masih dalam revisi.
Rangkuman
PM 101
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Business Requirement Analysis

Business Requirement Analysis adalah satu proses


persiapan yang akan sangat berguna bila dikerjakan
dengan benar.

Diibaratkan dengan kita membuat peta terlebih dahulu


sebelum menuju lokasi yang akan kita capai.

Di sini sebagai seorang BI akan dituntun untuk dapat


banyak berkomunikasi dengan banyak user dan
bernegosiasi apabila ekspektasi user tidak sesuai dengan
kondisi dilapangan.

Komponen BRD

● Scope requirements
● Functional requirements
● Technical requirements
● Supplementary requirements
Rangkuman
PM 101
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Data

Data adalah merupakan suatu kumpulan yang terdiri dari


fakta-fakta untuk memberikan gambaran yang luas terkait
dengan suatu keadaan.

Data berdasarkan beberapa kategori:

1. Tipe data dasar


2. Sifat statistika
3. Topik/domain
4. Metode pemrosesannya

Data Warehouse

Salah satu komponen penunjang utama dari aktivitas BI


yang berfungsi sebagai sistem manajemen data dan
menjadi wadah pengumpulan data dari berbagai sumber
(sources).
Rangkuman
PM 101
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Database
adalah sistem komputer yang mengumpulkan dan
menyimpan data perusahaan dengan fungsi tertentu.

Fungsi Data Warehouse


1. Menyimpan data historis yang lengkap.
2. Memudahkan akses data secara cepat, mudah,
dan terstruktur.
3. Menyediakan integrasi antar sumber data dengan
format yang seragam.
4. Menyediakan informasi yang konsisten untuk
semua pihak di perusahaan.
Rangkuman
PM 101
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Extract, Transform, dan Load (ETL)

1. Extract: Proses pengambilan atau ekstraksi data


dari sumbernya.
2. Transform: Proses transformasi/merapikan data
yang memiliki struktur berbeda-beda; proses ini
meliputi penggabungan, perangkuman, dan
standarisasi format.
3. Load: Proses pengunggahan data yang sudah
ditransformasi dan terstruktur ke dalam data
warehouse.
Penutup
PM 101
Pengantar
Memahami Business Requirement Analysis

Topic 1 selesai sampai di sini ya!

Selanjutnya, kita bakal belajar langkah-langkah


menganalisis data dan membahas tentang
dashboard secara lengkap!

Sampai jumpa lagi di topic selanjutnya!

Anda mungkin juga menyukai