(informatif)
Contoh perhitungan
1. Data dari angin yang didapat umumnya berupa sudut datang angin berhembus dan
kecepatan angin dalam satuan knot. Untuk mempermudah pengerjaan maka sudut
datang tersebut dibagi berdasarkan 8 penjuru mata angin. Kecepatan angin juga dirubah
4. Tiap angin akan mengalami gesekan (drag) pada permukaan laut, sehingga kecepatan
angin Uw, ini harus dikoreksi lagi terhadap faktor tegangan-angin (wind-stress factor)
5. Panjang fetch untuk suatu arah angin tertentu merupakan kumulatif dari panjang fetch
efektif yang merentang/melingkup sektor sebesar -22.5o sampai +22.5o terhadap arah
angin utama. Rumus yang digunakan untuk menghitung panjang fetch efektif :
U
2
gFeff 2
H s 1.6 *10 3 A
g U 2
A
1
gFeff 3 U A
Ts 0.2857 2
g atau
UA
Ts 19.66 H s ( Pierson Moskowitz )
1.
2. Karena data setiap jam maka lama angin berhembus (t) = 1 jam = 3600 detik
3. Koreksi stabilitas ( UT )
Karena tkritis lebih besar dari t, maka pembentukan gelombang adalah terbatas waktu.
3
t g 2 U A2
Karena terbatas waktu maka panjang fetch berubah sesuai Feff *
68.8 U A g
Kemudian kalikan data jam-jaman setiap hari dengan koefisien pengali pasangannya di tabel 1
(yang mempunyai jam sama), lalu jumlahkan secara aljabar dan hasilnya diisikan ke skema II
pada lajur yang sesuai. X0 adalah jumlah aljabar harian dengan koefisien pengali seragam +1.
Jawab :
Panjang gelombang di perairan dalam :
gT 2 9,8 x8 2
Lo 99,82m
2 2
d 10
0,10
Lo 99,82
Dari tabel Weigel didapatkan : (lihal tabel no. 2)
d
0,1410 dan koefisien shoaling = ks = 0,9327
L
Panjang gelombang di lokasi pengukuran :
d 10
L 70,92.m
0,1410 0,1410
12,478
sin 0 x sin 10 0,24442
8,865
Sudut datang gelombang di perairan dalam terhadap garis tegak lurus garis pantai :
0 = 14,15
cos 0 cos14,15
Koefisien refraksi = kr 0,9923
cos cos10
Tinggi gelombang di tempat pengukuran :
H = kr x ks x Ho
3 = 0,9923 x 0,9327 x Ho
Tinggi gelombang di perairan dalam :
3
Ho 3,24.m 3,25 m
0,9923x0,9327
40 0,401 0,405 98,765 12,346 0,239 13,856 1,000 0,976 3,162 31,20
30 0,301 0,312 96,123 12,015 0,233 13,478 0,999 0,949 3,071 23,40
20 0,200 0,225 88,849 11,106 0,215 12,441 0,997 0,918 2,965 15,60
10 0,100 0,141 70,922 8,865 0,172 9,902 0,992 0,933 2,999 7,80
7 0,070 0,114 61,457 7,682 0,149 8,570 0,991 0,971 3,117 5,46
5 0,050 0,094 53,101 6,638 0,129 7,398 0,989 1,023 3,279 3,90
3 0,030 0,073 41,020 5,128 0,099 5,708 0,987 1,125 3,599 2,34
2 0,020 0,058 34,704 4,338 0,084 4,827 0,987 1,226 3,920 1,56
4,5 0,045 0,089 50,659 6,332 0,123 7,056 0,989 1,042 3,338 3,51
4,2 0,042 0,086 49,117 6,140 0,119 6,840 0,989 1,055 3,379 3,28
4,33 0,043 0,087 49,799 6,225 0,121 6,935 0,989 1,050 3,362 3,38
0,7 0,007 0,033 21,120 2,640 0,051 2,935 0,986 1,589 5,075 0,55
2. Gelombang Rencana
Gelombang berdasarkan hitungan shoaling dan refraksi =
H=4m
Gelombang pecah berdasarkan kedalaman lokasi bangunan
ds = 2,00 + 1,82 = 3,82 m
landai pantai = 1:100
Hb
berdasarkan grafik 0,8
ds
ds 3,82
2
0,00389
gT 9,8.100
3. Elevasi Mercu
digunakan :
cot θ = 2,0
2.60 1,024
Δ = 1,54
1,024
KD =2
5. Tebal lapis lindung luar
1 1
W 3
5,08 3
t 2. 2 2,5m
2,6
6. Lebar mercu
Mercu dibangun dari laut:
1 3
W
B ≥ 3 3,75m
Diambil B ≈ 6,0 m
200 m
2.5 m
1 1
2
2
2. Gelombang Rencana
(a). Gelombang berdasarkan hitungan shoaling dan refraksi H = 2,0 m
(b). Gelombang pecah berdasarkan kedalaman lokasi bangunan
ds = 1,50 + 2,0 = 3,5 m
landai pantai 1: 50
Hb
0,85
ds 3,5 ds
2
0,014
gT 10.25
Grafik pada contoh breakwater.
3. Elevasi Mercu
El mercu = DWL + Ru + Fb
= 2,00 + 2,00 + 1,00 = +5,00 m
bH 3 2,65.2 3
W 1,32Tf
K D 3 cot 2.1,59 3.2
Digunakan :
cot = 2,0
2,65 1,024
= 1,59
1,024
t = 2
=2 = 2 . 0,8 = 1,6 m
2,65
6. Lebar mercu
1
W
3
B 3 = 3 . 0,8 = 2,4 m
+ 5,00 m
W = 0,1 Tf 3,0 m
W = 1,32 Tf
geotekstil
DWL + 2,00
W = 0,65 Tf
lahan reklamasi
1,6 m
6,0 m
- 1,50 m
Gambar L-4 Potongan melintang tembok laut
Pb
R
Ruu
1,125 m 1,00 m
Fb
1,25 m
1,50 m
2,5 m
Pu
Fu
2,5
3
Gambar L-5 Distribusi tekanan pada dinding vertikal
Jawab :
d 1,5
1,52
H D 1,0
Berlaku formula Hiroi, tekanan gelombang merata
3,0 m
Pa
0,75 m Pp
8. Gaya Gempa
Tembok Laut dinding vertikal dengan berat 5 Ton/m’ dibangun pada daerah gempa zona 3.
Apabila diketahui tembok laut tersebut direncanakan dengan kala ulang 20 tahun , akan
dibangun pada tanah alluvium, maka hitunglah besarnya gaya gempa tersebut pada
tembok laut tersebut.