Anda di halaman 1dari 46

TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

BAB III
PERENCANAAN JALAN

3.1 Perhitungan Awal


3.1.1 Penentuan Trase Alinemen Horizontal
Trase jalan dibuat dengan menghubungkan titik-titik acuan pada
peta. Dalam pembuatan trase diusahakan agar jalan cukup landai untuk
meminimalisir tanjakan. Pertimbangan lainnya yaitu bahwa titik pada
tikungan berada di daerah yang relatif datar. Trase jalan digambarkan
langsung pada peta yang diberikan

3.1.2 Perhitungan Koordinat, Jarak, Azimuth dan Sudut Tikungan


a 3-B X = 676616,327
a 2-3 Y = 9214806,122
?
d2-3
X = 676468,750 ?
Y = 9214891,667 U
U
-2
d1

d3
-B

a 1-2 ?

X = 676344,898
Y = 9214846,939
d A-1 U X = 676767,347
Y = 9214563,265
a A-1
U aB
X = 676242,857
Y = 9214857,143
U

Gambar 3.1 Trase Jalan

Penentuan Koordinat
Tabel 3.1 Penentuan Koordinat

KOORDINAT X Y

TITIK A 676242.857 9214857.143


TITIK PI-1 676344.898 9214846.939
TITIK PI-2 676468.750 9214891.667
TITIK PI-3 676616.327 9214806.122
TITIK B 676767.347 9214563.265

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-1
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

Perhitungan Azimuth
αA-PI1 = ArcTg (
𝑋1 − 𝑋𝐴
) αPI2-PI3 = ArcTg ( 𝑋3 − 𝑋2 )
𝑌1 − 𝑌𝐴 𝑌 −𝑌 3 2
676344,898−676241,857 676616,327−676468,750
= ArcTg ( ) = ArcTg ( )
9214846,939−9214857,143 9214806,122−9214891,667

= -84° + 270° = -60° + 270°


= 186° = 210°

αPI1-PI2 = ArcTg ( 𝑋2 − 𝑋1 ) αPI3- B = ArcTg (


𝑋B − 𝑋3
)
𝑌2 − 𝑌1 𝑌B − 𝑌3
676468,750−676344,898 676767,347−676616,327
= ArcTg ( ) = ArcTg ( )
9214891,667−9214846,939 9214563,265−9214806,122

= 70° + 90° = -32°+ 270°


= 160° =238°

Perhitungan Sudut Tikungan


∆1 = αA-1 - α1-2 ∆3 = α3- B – α2-3
= 186° - 160° = 238° - 210°
= 26° = 28°

∆2 = α2-3 – α1-2
= 210° - 160°
= 50°

Perhitungan Jarak
dA-PI1 = √(𝑋1 − 𝑋𝐴 )2 + (𝑌1 − 𝑌𝐴 )2
= √(676344,898 − 676242,857)2 + (9214846,939 − 9214857,143)2

= 102,55 m

dPI1-PI2 = √(𝑋2 − 𝑋1 )2 + (𝑌2 − 𝑌1 )2


= √(676468,750 − 676344,898)2 + (9214891,667 − 9214846,939)2

= 131,68 m

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-2
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

dPI2-PI3 = √(𝑋3 − 𝑋2 )2 + (𝑌3 − 𝑌2 )2


= √(676616,327 − 676468,750)2 + (9214806,122 − 9214891,667)2

= 170,58 m

dPI3-B = √(𝑋𝐵 − 𝑋3 )2 + (𝑌𝐵 − 𝑌3 )2


= √(676767,347 − 676616,327)2 + (9214563,264 − 9214806,122)2

= 285,98 m

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-3
DA-PI DPI-PI DPI-PI PI-DB ARC TANG AZIMUTH D (DELTA)
KOORDINAT X Y
(m) (m) (m) (m) (derajat) (derajat) (derajat)
TITIK A 676242.857 9214857.143 102.55 - - - -84 186 0

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


TITIK PI-1 676344.898 9214846.939 - 131.68 - - 70 160 26
TITIK PI-2 676468.750 9214891.667 - - 170.58 - -60 210 50
TITIK PI-3 676616.327 9214806.122 - - - 285.98 -32 238 28
TITIK B 676767.347 9214563.265 - - - - - - -
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

Tabel 3.2 Rekapitulasi Perhitungan Jarak, Azimuth, dan Sudut Tikungan

III-4
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

3.1.3 Klasifikasi Medan


Medan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar
kemiringan medan yang diukur tegak lurus garis kontur.
Tabel 3.3 Klasifikasi Menurut Medan Jalan
Kemiringan
No. Jenis Medan Notasi
Medan (%)
1 Datar D <3
2 Perbukitan B 3 – 25
3 Pegunungan G > 25

Klasifikasi menurut medan jalan untuk perencanaan geometrik, sebagai


berikut :

Kelandaian
𝑎−𝑏
= 𝑅𝑜𝑤

Dimana :
A = Elevasi kanan/kiri tertinggi
B = Elevasi kanan/kiri terendah
Row = Daerah Milik Jalan

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-5
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

Direncanakan daerah jalan kolektor dengan ROW = 15 m, maka


didapat:
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Kelandaian
ROW = 15 m
Elevasi
No. STA Kelandaian
Kiri Kanan
1 0+0 713.4 712 9.33
2 0+25 713.4 712 9.33
3 0+50 713.3 712.1 8.00
4 0+75 713.2 712.2 6.67
5 0+100 713.3 712.6 4.67
6 0+125 712.5 711 10.00
7 0+150 711.8 709.7 14.00
8 0+175 711.2 709 14.67
9 0+200 712.6 710 17.33
10 0+225 712.8 710 18.67
11 0+250 712.4 710.7 11.33
12 0+275 712.4 711.4 6.67
13 0+300 712.1 711.5 4.00
14 0+325 712.8 712 5.33
15 0+350 711 711.5 3.33
16 0+375 709.5 711.2 11.33
17 0+400 709.5 711.1 10.67
18 0+425 709.6 710.9 8.67
19 0+450 710.1 711.1 6.67
20 0+475 710.6 711.2 4.00
21 0+500 710.3 711.6 8.67
22 0+525 710.1 711.4 8.67
23 0+550 711.3 711.6 2.00
24 0+575 715 712.7 15.33
25 0+583 714 710 26.67
Rata-Rata 9.84
Max 26.67
Min 2.00

Dari hasil perhitungan, didapat bahwa nilai rata-rata ialah 9,84.


Sehingga jenis medan pada daerah ini termasuk medan perbukitan.

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-6
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

3.1.4 Kelas Jalan dan Kecepatan Rencana


3.1.4.1 Kelas Jalan
Klasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan
kemampuan jalan untuk menerima beban lalu lintas, dinyatakan
dalam muatan sumbu berat
Tabel 3.5 Klasifikasi Menurut Kelas Jalan
Muatan Sumbu
Fungsi Kelas
Terberat MST (ton)
I >10
Arteri II 10
III A 8
III A
Kolektor 8
III B

Berdasarkan tabel diatas, bahwa untuk desain jalan kolektor


digunakan Kelas Jalan III A. Sehingga muatan sumbu terberat
MST ialah 8 ton.

3.1.4.2 Kecepatan Rencana


Kecepatan rencana, Vr adalah kecepatan yang dipilih
sebagai dasar perencanaan geometrik jalan yang memungkinkan
kendaraan-kendaraan bergerak dengan aman dan nyaman dalam
kondisi cuaca yang cerah, lalu lintas yang lenggang dan pengaruh
samping jalan yang tidak berarti.
Vr untuk masing-masing fungsi jalan dapat ditetapkan dari
tabel di bawah ini :

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-7
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

Tabel 3.6 Kecepatan Rencana Vr, Sesuai Klasifikasi Fungsi dan


Medan Jalan
Kecepatan Rencana, Vr, km/jam
Fungsi
Datar Bukit Pegunungan
Arteri 70 – 120 60 – 80 40 – 70
Kolektor 60 – 90 50 - 60 30 – 50
Lokal 40 - 70 30 - 50 20 - 30
Dari tabel kecepatan rencana, Vr untuk medan perbukitan
adalah 50 km/jam.

3.1.5 Jarak Pandang Henti dan Mendahului


3.1.5.1 Jarak Pandang Henti
Tabel 3.7 Jarak Pandangan Henti (Jh) Minimum
Vr, km/jam 120 100 80 60 50 40 30 20
Jh minimum (m) 250 175 120 75 55 40 27 16

Dari tabel jarak pandangan henti minimum untuk kecepatan


50 km/jam adalah 55 m.

3.1.5.2 Jarak Pandang Mendahului


Tabel 3.8 Jarak Pandang Mendahului
Vr, km/jam 120 100 80 60 50 40 30 20
Jh minimum (m) 800 670 550 350 250 200 150 100

Dari tabel jarak pandangan mendahului untuk kecepatan 50


km/jam adalah 250 m.

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-8
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

3.1.6 Kelandaian Maksimum


Kelandaian maksimum untuk memungkinkan kendaraan bergerak
terus tanpa kehilangan kecepatan yang berarti.
Tabel 3.9 Kelandaian Maksimum yang Diizinkan
Vr, km/jam 120 110 100 80 60 50 40 <40
Kelandaian Maksimal (%) 3 3 4 5 8 9 10 10

Kelandaian maksimum untuk kecepatan rencana 50 km/jam adalah 9%.

3.1.7 Panjang Kritis


Panjang kritis harus disediakan agar kendaraan dapat
mempertahankan kecepatannya sedemikian sehingga penurunan
kecepatan tidak lebih dari separuh Vr.
Tabel 3.10 Panjang Kritis
Kecepatan Kelandaian (%)
pada awal
tanjakan 4 5 6 7 8 9 10
(km/jam)
80 630 460 360 270 230 230 200
60 320 210 160 120 110 90 80

Panjang kritis untuk kecepatan 50 km/jam pada kelandaian 9%


adalah 90 m.

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-9
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

3.2 Perencanaan Alinemen Horizontal


3.2.1 Perencanaan Tikungan
Data dan Klasifikasi Desain :
Vr = 50 km/jam
emax = 10%
enormal = 2%

Sumber : Buku Silvia Sukirman, Dasar-dasar Perencanaan Geometrik


Jalan atau menggunakan rumus :
fmax = -0,00065V + 0,192 Rmin = 𝑉𝑟 2
127 ( 𝑒 𝑚𝑎𝑥 + 𝑓𝑚𝑎𝑥 )

= -0,00065(50) + 0,192 502


= 127 ( 0,1 + 0,1595 )

= 0,1595 = 75,858 m

Dmax = 181913,53 ( 𝑒𝑚𝑎𝑥 + 𝑓𝑚𝑎𝑥 )


𝑉𝑟 2
181913,53 ( 0,1 + 0,1595 )
= 502

= 18,883

Gambar 3.2 Proses Pemilihan Jenis Tikungan Berdasarkan SCS

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-10
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

1. Tikungan PI-1
Tikungan PI-1 direncanakan menggunakan SS (Spiral-Spiral)
Diketahui :
∆1 = 26°
Vr = 50 km/jam
Rmin = 75,858 m

a. Perhitungan Lengkung Peralihan (Ls)


1. Ls = 𝜃𝑠 ∙ 𝜋 ∙𝑅
90
13 ∙ 𝜋 ∙95
= 90

= 43,110 m

2. Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik) untuk melintasi


lengkung peralihan, maka panjang lengkung :
Ls = 𝑉𝑟 T
3,6
50
= 3,6 ∙ 3

= 41,667 m

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian


(𝑒𝑝 − 𝑒𝑛 )𝑉𝑟 Dimana :
Ls =
3,6 𝑟𝑒
re = Tingkat pencapaian perubahan
(0.096− 0.02) ∙ 50
= 3,6 ∙ 0,035 kelandaian melintang jalan untuk
= 30,159 m Vr ≤ 80 km/jam, re max = 0,035

3. Berdasarkan rumus bina marga


Ls = (ep + en) B mmaxs Dimana :
= (0,096 + 0,02) 3 115 mmaxs = Landai relative maksimum
= 40,020 m Bina Marga Vr = 50 km/jam = 115 m

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-11
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

Ls > Ls minimum sehingga dapat dipergunakan Ls = 43,110 m


Dengan R = 95 m dengan e = 9,6 %

b. Perhitungan Besaran-besaran Tikungan


θs = ½ ∆1 Yc 𝐿𝑠2
= 6. 𝑅

= ½ 26° 43,1102
= 6 . 95

= 13° = 3,26 m

Xc = Ls (1 - 𝐿𝑠2 ) k = Ls - 40 .
𝐿𝑠3
– R sin θs
40 . 𝑅 2 𝑅2
43,1102 43,1103
= 43,110 (1 - 40 . ) = 43,110 - 40 . – 95 sin 13°
952 952

= 42,89 m = 21,52 m

p 𝐿𝑠2 Ts ∆
= 6. – R( 1 – cos θs ) = ( R + p ) tan 2 + k
𝑅
43,1102 = (95 + 0,83) tan 13°+ 21,52
= – 95(1 – cos 13°)
6 . 95

= 0,83 m = 43,64 m

Es ( 𝑅+𝑝 ) Ltot = 2Ls


= ∆ –R
cos
2

( 95+0,83 ) = 2 . 43,110
= – 95
cos 13°

= 3,35 m = 86,22 m

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-12
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

c. Hasil Perhitungan
Tikungan PI-1, menggunakan tipe S-S dengan hasil perhitungan sebagai
berikut :
∆1 = 26° θs = 13° Ts = 43,64 m
Vr = 50 km/jam Yc = 3,26 m Es = 3,35 m
R = 95 m Xc = 42,89 m L = 86,22 m
Ls = 43,110 m k = 21,52 m
e = 9,6 % p = 0,83 m

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-13
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

Tabel 3.11 Panjang Lengkung Peralihan Minimum dan Superelevasi Yang


Dibutuhkan (e maksimum = 10%, untuk METODA Bina Marga )
V = 50km/jam V = 60km/jam V = 70km/jam V = 80km/jam V = 90km/jam
R
e Ls e Ls e Ls e Ls e Ls
5730 LN 0 LN 0 LN 0 LN 0 LN 0
2865 LN 0 LN 0 LP 60 LP 70 LP 75
1910 LN 0 LP 50 LP 60 0.020 70 0.025 75
1432 LP 45 LP 50 0.021 60 0.027 70 0.033 75
1146 LP 45 LP 50 0.025 60 0.033 70 0.040 75
955 LP 45 0.023 40 0.030 60 0.038 70 0.047 75
819 LP 45 0.026 40 0.035 60 0.044 70 0.054 75
716 LP 45 0.029 40 0.039 60 0.049 70 0.060 75
573 0.026 45 0.036 40 0.047 60 0.059 70 0.072 75
477 0.030 45 0.042 40 0.055 60 0.068 70 0.081 75
409 0.035 45 0.048 40 0.062 60 0.076 70 0.089 75
358 0.039 45 0.054 40 0.068 60 0.082 70 0.095 75
318 0.043 45 0.059 40 0.074 60 0.088 70 0.099 75
286 0.048 45 0.064 40 0.079 60 0.093 70 0.100 75
239 0.055 45 0.073 50 0.088 60 0.098 70 Dmaks= 5.12
205 0.062 45 0.080 50 0.094 60 Dmaks= 6.82
179 0.068 45 0.086 50 0.098 60
159 0.074 45 0.091 50 0.099 60
143 0.079 45 0.095 60 Dmaks= 9.12
130 0.083 45 0.098 60
119 0.087 45 0.100 60 LN : lereng jalan normal diasumsikan = 2 %
110 0.091 50 Dmaks= 12.79 LP : lereng luar diputar sehingga perkerasan
102 0.093 50 mendapat super elevasi sebesar lereng jalan normal = 2 %
95 0.096 50 Ls : diperhitungkan dengan mempertimbangkan rumus modifikasi
90 0.097 50 Shortt, landai relatif maksimum, jarak tempuh 2 detik, dan
84 0.099 60 lebar perkerasan 2 x 3.75 m
80 0.099 60 Diatas garis tebal, spiral peralihan dianjurkan, tapi tidak
75 Dmaks= 11.74 diharuskan.

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-14
R e Ls qs Dc Lc Yc Xc k p Ts Es L

5730 LN 0.00 - 26.00 2,600.19 0.00 0.00 - - 1,322.87 150.72 2600.19


2865 LN 0.00 - 26.00 1,300.10 0.00 0.00 - - 661.44 75.36 1300.10
1910 LN 0.00 - 26.00 866.73 0.00 0.00 - - 440.96 50.24 866.73
1432 LP 45.00 0.90 24.20 604.82 0.24 45.00 22.50 0.059 353.12 37.73 694.82
1146 LP 45.00 1.12 23.75 475.04 0.29 45.00 22.50 0.074 287.09 30.22 565.04
955 LP 45.00 1.35 23.30 388.37 0.35 45.00 22.50 0.088 243.00 25.21 478.37
819 LP 45.00 1.57 22.85 326.65 0.41 45.00 22.50 0.103 211.60 21.65 416.65
716 LP 45.00 1.80 22.40 279.91 0.47 45.00 22.50 0.118 187.83 18.95 369.91
573 0.026 45.00 2.25 21.50 215.02 0.59 44.99 22.50 0.147 154.82 15.22 305.02
477 0.030 45.00 2.70 20.59 171.46 0.71 44.99 22.50 0.177 132.66 12.73 261.46

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


409 0.035 45.00 3.15 19.70 140.60 0.83 44.99 22.50 0.206 116.97 10.97 230.60
358 0.039 45.00 3.60 18.80 117.46 0.94 44.98 22.50 0.236 105.20 9.66 207.46
10%

318 0.043 45.00 4.05 17.89 99.30 1.06 44.98 22.50 0.266 95.97 8.64 189.30
286 0.048 45.00 4.51 16.98 84.78 1.18 44.97 22.50 0.295 88.59 7.83 174.78
239 0.055 45.00 5.39 15.21 63.45 1.41 44.96 22.49 0.354 77.75 6.65 153.45
205 0.062 45.00 6.29 13.42 48.03 1.65 44.95 22.49 0.413 69.91 5.82 138.03
179 0.068 45.00 7.20 11.60 36.23 1.89 44.93 22.49 0.473 63.92 5.19 126.23
159 0.074 45.00 8.11 9.78 27.15 2.12 44.91 22.48 0.533 59.32 4.73 117.15
143 0.079 45.00 9.02 7.97 19.89 2.36 44.89 22.48 0.594 55.63 4.37 109.89
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

130 0.083 45.00 9.92 6.17 13.99 2.60 44.87 22.48 0.654 52.64 4.09 103.99
119 0.087 45.00 10.83 4.33 9.00 2.84 44.84 22.47 0.715 50.11 3.86 99.00
110 0.091 50.00 13.02 (0.04) -0.08 3.79 49.74 24.96 0.959 50.57 3.88 99.92
102 0.093 50.00 14.04 (2.09) -3.71 4.08 49.70 24.95 1.037 48.74 3.75 96.29
95 0.096 50.00 15.08 -4.16 -6.89 4.39 49.65 24.94 1.115 47.13 3.64 93.11
90 0.097 50.00 15.92 (5.83) -9.16 4.63 49.61 24.93 1.180 45.98 3.58 90.84
Tabel 3.12 Perhitungan SCS untuk Proses Pemilihan Jenis Tikungan, emaks =

III-15
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

Tabel 3.13 Rekapitulasi Perhitungan Tikungan PI-1, Spiral Spiral

R e Ls qs Dc Lc Yc Xc k p Ts Es L

95 0.096 43.110 13 0 0 3.26 42.89 21.52 0.83 43.64 3.35 86.22

Rc TS

Ls = 43.11 m

R
Ts = 43.64 m

Es = 3.35 m 26°
Ls = 43.11 m

ST Ts = 43.64 m

Gambar 3.3 Tikungan PI-1, Spiral Spiral

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-16
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

2. Tikungan PI-2
Tikungan PI-2 direncanakan menggunakan SCS (Spiral-Circle-Spiral)
Diketahui :
∆2 = 50°
Vr = 50 km/jam
Rmin = 75,857 m

a. Perhitungan Lengkung Peralihan (Ls)


1. Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik) untuk melintasi lengkung
peralihan, maka panjang lengkung :
Ls = 𝑉𝑟 T
3,6
50
= 3,6 3

= 41.667 m

2. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian


(𝑒𝑝 − 𝑒𝑛 )𝑉𝑟 Dimana :
Ls =
3,6 𝑟𝑒
re = Tingkat pencapaian perubahan
(0.097− 0.02)50
= 3,6 0,035 kelandaian melintang jalan untuk
= 30,556 m Vr ≤ 80 km/jam, re max = 0,035

3. Berdasarkan rumus binamarga


Ls = (ep + en) B mmaxs Dimana :
= (0.097 + 0.02) 3 115 mmaxs = Landai relative maksimum
= 40,365 m Bina Marga Vr = 50 km/jam = 115 m

Dipakai nilai Ls yang terbesar yaitu 41.667 m, diambil Ls = 50 m


Digunakan R = 90 m dengan e = 9,7 %

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-17
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

b. Perhitungan Ѳs, ∆c dan Lc


θs =
90
.
𝐿𝑠 ∆c = ∆2 – (2 . θs)
𝜋 𝑅
90 50 = 50°– (2 . 16)
= . 90
𝜋

= 16° = 18°

Lc = ∆c . π . R
180
18 . π . 90
= 180

= 28,54 m

Syarat tikungan S-C-S


Lc > 25
28,54 > 25
Maka tikungan S-C-S dapat dipakai

c. Perhitungan Besaran-besaran Tikungan


Xs 𝐿𝑠2 Ys = 𝐿𝑠2
= Ls ( 1 - 40 . )
𝑅2 6. 𝑅
502 502
= 50 ( 1 - 40 . ) = 6.
902 90

= 49,61 m = 4,63 m

p = Ys – (R(1 – cos θs)) k 𝐿𝑠3


= Ls – (40 . ) – (R sin θs)
𝑅2

= 4,63 – (90(1 – cos 16°)) = 50 – (40 .


503
) – (90 sin 16°)
90

= 1,18 m = 24,93 m

Ts = (R + p) . tan ½ ∆2 + k Es =(
𝑅+ 𝑝
1 )–R
cos ∆3
2

50° 90+ 1,18


= (90 + 1,18) tan +24,93 =( 50° ) – 90
2 cos
2

= 67,45 m = 10,61 m

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-18
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

Ltot = Lc + (2 . Ls)
= 28,54 + (2 . 50)
= 128,54 m

2Ts > Ltot


134,90 > 128,54
(Tikungan S-C-S dapat digunakan)

d. Hasil Perhitungan
Tikungan PI-2, menggunakan tipe SCS dengan hasil perhitungan
sebagai berikut :
∆2 = 50° θs = 16° p = 1,18 m
Vr = 50 km/jam ∆c = 18° k = 24,93 m
R = 90 m Lc = 28,54 m Ts = 67,45 m
Ls = 50 m Xs = 49,61 m Es = 10,61 m
e = 9,7% Ys = 4,63 m Ltot = 128,54 m

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-19
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

Tabel 3.14 Panjang Lengkung Peralihan Minimum dan Superelevasi Yang


Dibutuhkan (e maksimum = 10%, untuk METODA Bina Marga )

V = 50km/jam V = 60km/jam V = 70km/jam V = 80km/jam V = 90km/jam


R
e Ls e Ls e Ls e Ls e Ls
5730 LN 0 LN 0 LN 0 LN 0 LN 0
2865 LN 0 LN 0 LP 60 LP 70 LP 75
1910 LN 0 LP 50 LP 60 0.020 70 0.025 75
1432 LP 45 LP 50 0.021 60 0.027 70 0.033 75
1146 LP 45 LP 50 0.025 60 0.033 70 0.040 75
955 LP 45 0.023 40 0.030 60 0.038 70 0.047 75
819 LP 45 0.026 40 0.035 60 0.044 70 0.054 75
716 LP 45 0.029 40 0.039 60 0.049 70 0.060 75
573 0.026 45 0.036 40 0.047 60 0.059 70 0.072 75
477 0.030 45 0.042 40 0.055 60 0.068 70 0.081 75
409 0.035 45 0.048 40 0.062 60 0.076 70 0.089 75
358 0.039 45 0.054 40 0.068 60 0.082 70 0.095 75
318 0.043 45 0.059 40 0.074 60 0.088 70 0.099 75
286 0.048 45 0.064 40 0.079 60 0.093 70 0.100 75
239 0.055 45 0.073 50 0.088 60 0.098 70 Dmaks= 5.12
205 0.062 45 0.080 50 0.094 60 Dmaks= 6.82
179 0.068 45 0.086 50 0.098 60
159 0.074 45 0.091 50 0.099 60
143 0.079 45 0.095 60 Dmaks= 9.12
130 0.083 45 0.098 60
119 0.087 45 0.100 60 LN : lereng jalan normal diasumsikan = 2 %
110 0.091 50 Dmaks= 12.79 LP : lereng luar diputar sehingga perkerasan
102 0.093 50 mendapat super elevasi sebesar lereng jalan normal = 2 %
95 0.096 50 Ls : diperhitungkan dengan mempertimbangkan rumus modifikasi
90 0.097 50 Shortt, landai relatif maksimum, jarak tempuh 2 detik, dan
84 0.099 60 lebar perkerasan 2 x 3.75 m
80 0.099 60 Diatas garis tebal, spiral peralihan dianjurkan, tapi tidak
75 Dmaks= 11.74 diharuskan.

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-20
R e Ls qs Dc Lc Yc Xc k p Ts Es L

5730 LN 0.00 - 50.00 5,000.37 0.00 0.00 - - 2,671.94 592.36 5000.37


2865 LN 0.00 - 50.00 2,500.18 0.00 0.00 - - 1,335.97 296.18 2500.18
1910 LN 0.00 - 50.00 1,666.79 0.00 0.00 - - 890.65 197.45 1666.79
1432 LP 45.00 0.90 48.20 1,204.66 0.24 45.00 22.50 0.059 690.28 148.10 1294.66
1146 LP 45.00 1.12 47.75 955.07 0.29 45.00 22.50 0.074 556.92 118.55 1045.07
955 LP 45.00 1.35 47.30 788.39 0.35 45.00 22.50 0.088 467.86 98.82 878.39
819 LP 45.00 1.57 46.85 669.71 0.41 45.00 22.50 0.103 404.45 84.78 759.71
716 LP 45.00 1.80 46.40 579.83 0.47 45.00 22.50 0.118 356.43 74.15 669.83
573 0.026 45.00 2.25 45.50 455.04 0.59 44.99 22.50 0.147 289.76 59.40 545.04
477 0.030 45.00 2.70 44.59 371.26 0.71 44.99 22.50 0.177 245.01 49.51 461.26
409 0.035 45.00 3.15 43.70 311.92 0.83 44.99 22.50 0.206 213.31 42.51 401.92

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


358 0.039 45.00 3.60 42.80 267.41 0.94 44.98 22.50 0.236 189.55 37.27 357.41
10%

318 0.043 45.00 4.05 41.89 232.51 1.06 44.98 22.50 0.266 170.91 33.17 322.51
286 0.048 45.00 4.51 40.98 204.58 1.18 44.97 22.50 0.295 156.00 29.89 294.58
239 0.055 45.00 5.39 39.21 163.57 1.41 44.96 22.49 0.354 134.11 25.10 253.57
205 0.062 45.00 6.29 37.42 133.90 1.65 44.95 22.49 0.413 118.28 21.65 223.90
179 0.068 45.00 7.20 35.60 111.21 1.89 44.93 22.49 0.473 106.18 19.03 201.21
159 0.074 45.00 8.11 33.78 93.75 2.12 44.91 22.48 0.533 96.88 17.03 183.75
143 0.079 45.00 9.02 31.97 79.79 2.36 44.89 22.48 0.594 89.44 15.44 169.79
130 0.083 45.00 9.92 30.17 68.45 2.60 44.87 22.48 0.654 83.40 14.16 158.45
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

119 0.087 45.00 10.83 28.33 58.85 2.84 44.84 22.47 0.715 78.30 13.09 148.85
110 0.091 50.00 13.02 23.96 45.99 3.79 49.74 24.96 0.959 76.70 12.43 145.99
102 0.093 50.00 14.04 21.91 39.01 4.08 49.70 24.95 1.037 73.00 11.69 139.01
95 0.096 50.00 15.08 19.84 32.90 4.39 49.65 24.94 1.115 69.76 11.05 132.90
90 0.097 50.00 15.92 18.17 28.54 4.63 49.61 24.93 1.180 67.45 10.61 128.54
84 0.099 60.00 20.46 9.07 13.30 7.14 59.23 29.87 1.842 69.90 10.72 133.30
Tabel 3.15 Perhitungan SCS untuk Proses Pemilihan Jenis Tikungan, emaks =

III-21
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

Tabel 3.16 Rekapitulasi Perhitungan Tikungan PI-2, Spiral Circle Spiral


R e Ls qs Dc Lc Yc Xc k p Ts Es L

90 0.097 50 15.92 18.17 28.54 4.63 49.61 24.93 1.18 67.45 10.61 128.54

Ts = 67.45 m

50°

Es = 10.61 m ST
Ts = 67.45 m
CS

SC Ls = 50 m
Lc = 28.54 m

R
TS Ls = 50 m

Rc
Rc

Gambar 3.4 Tikungan PI-2, Spiral Circle Spiral

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-22
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

3. Tikungan PI-3
Tikungan PI-3 direncanakan menggunakan SS (Spiral-Spiral)
Diketahui :
∆3 = 28°
Vr = 50 km/jam
Rmin = 75,858 m

a. Perhitungan Lengkung Peralihan (Ls)


1. Ls = 𝜃𝑠 ∙ 𝜋 ∙𝑅
90
14 ∙ 𝜋 ∙90
= 90

= 44,020 m

2. Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik) untuk melintasi


lengkung peralihan, maka panjang lengkung :
Ls = 𝑉𝑟 T
3,6
50
= 3,6 ∙ 3

= 41,667 m

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian


(𝑒𝑝 − 𝑒𝑛 )𝑉𝑟 Dimana :
Ls =
3,6 𝑟𝑒
re = Tingkat pencapaian perubahan
(0.097− 0.02) ∙ 50
= 3,6 ∙ 0,035 kelandaian melintang jalan untuk
= 30,556 m Vr ≤ 80 km/jam, re max = 0,035

3. Berdasarkan rumus bina marga


Ls = (ep + en) B mmaxs Dimana :
= (0,097 + 0,02) 3 115 mmaxs = Landai relative maksimum
= 40,365 m Bina Marga Vr = 50 km/jam = 115 m

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-23
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

Ls > Ls minimum sehingga dapat dipergunakan Ls = 44,02 m


Dengan R = 90 m dengan e = 9,7 %

b. Perhitungan Besaran-besaran Tikungan


θs = ½ ∆3 Yc 𝐿𝑠2
= 6. 𝑅

= ½ 28° 44,022
= 6 . 90

= 14° = 3,59 m

Xc = Ls (1 - 𝐿𝑠2 ) k = Ls - 40 .
𝐿𝑠3
– R sin θs
40 . 𝑅 2 𝑅2
44,022 44,023
= 44,02 (1 - 40 . ) = 44,02 - 40 . – 90 sin 14°
902 902

= 43,76 m = 21,97 m

p 𝐿𝑠2 Ts ∆
= 6. – R( 1 – cos θs ) = ( R + p ) tan 2 + k
𝑅
44,022 = (90 + 0,91) tan 14°+ 21,97
= – 90(1 – cos 14°)
6 . 90

= 0,91 m = 44,65 m

Es ( 𝑅+𝑝 ) Ltot = 2Ls


= ∆ –R
cos
2

( 90+0,91 ) = 2 . 44,02
= – 90
cos 14°

= 3,70 m = 88,04 m

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-24
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

c. Hasil Perhitungan
Tikungan PI-3, menggunakan tipe S-S dengan hasil perhitungan sebagai
berikut :
∆3 = 28° θs = 14° Ts = 44,65 m
Vr = 50 km/jam Yc = 3,59 m Es = 3,70 m
R = 90 m Xc = 43,76 m L = 88,02 m
Ls = 44,02 m k = 21,97 m
e = 9,9 % p = 0,91 m

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-25
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

Tabel 3.17 Panjang Lengkung Peralihan Minimum dan Superelevasi Yang


Dibutuhkan (e maksimum = 10%, untuk METODA Bina Marga )
V = 50km/jam V = 60km/jam V = 70km/jam V = 80km/jam V = 90km/jam
R
e Ls e Ls e Ls e Ls e Ls
5730 LN 0 LN 0 LN 0 LN 0 LN 0
2865 LN 0 LN 0 LP 60 LP 70 LP 75
1910 LN 0 LP 50 LP 60 0.020 70 0.025 75
1432 LP 45 LP 50 0.021 60 0.027 70 0.033 75
1146 LP 45 LP 50 0.025 60 0.033 70 0.040 75
955 LP 45 0.023 40 0.030 60 0.038 70 0.047 75
819 LP 45 0.026 40 0.035 60 0.044 70 0.054 75
716 LP 45 0.029 40 0.039 60 0.049 70 0.060 75
573 0.026 45 0.036 40 0.047 60 0.059 70 0.072 75
477 0.030 45 0.042 40 0.055 60 0.068 70 0.081 75
409 0.035 45 0.048 40 0.062 60 0.076 70 0.089 75
358 0.039 45 0.054 40 0.068 60 0.082 70 0.095 75
318 0.043 45 0.059 40 0.074 60 0.088 70 0.099 75
286 0.048 45 0.064 40 0.079 60 0.093 70 0.100 75
239 0.055 45 0.073 50 0.088 60 0.098 70 Dmaks= 5.12
205 0.062 45 0.080 50 0.094 60 Dmaks= 6.82
179 0.068 45 0.086 50 0.098 60
159 0.074 45 0.091 50 0.099 60
143 0.079 45 0.095 60 Dmaks= 9.12
130 0.083 45 0.098 60
119 0.087 45 0.100 60 LN : lereng jalan normal diasumsikan = 2 %
110 0.091 50 Dmaks= 12.79 LP : lereng luar diputar sehingga perkerasan
102 0.093 50 mendapat super elevasi sebesar lereng jalan normal = 2 %
95 0.096 50 Ls : diperhitungkan dengan mempertimbangkan rumus modifikasi
90 0.097 50 Shortt, landai relatif maksimum, jarak tempuh 2 detik, dan
84 0.099 60 lebar perkerasan 2 x 3.75 m
80 0.099 60 Diatas garis tebal, spiral peralihan dianjurkan, tapi tidak
75 Dmaks= 11.74 diharuskan.

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-26
R e Ls qs Dc Lc Yc Xc k p Ts Es L

5730 LN 0.00 - 28.03 2,802.75 0.00 0.00 - - 1,430.00 175.74 2802.75


2865 LN 0.00 - 28.03 1,401.37 0.00 0.00 - - 715.00 87.87 1401.37
1910 LN 0.00 - 28.03 934.25 0.00 0.00 - - 476.67 58.58 934.25
1432 LP 45.00 0.90 26.22 655.44 0.24 45.00 22.50 0.059 379.89 43.98 745.44
1146 LP 45.00 1.12 25.78 515.55 0.29 45.00 22.50 0.074 308.52 35.22 605.55
955 LP 45.00 1.35 25.33 422.12 0.35 45.00 22.50 0.088 260.85 29.38 512.12
819 LP 45.00 1.57 24.88 355.60 0.41 45.00 22.50 0.103 226.92 25.23 445.60
716 LP 45.00 1.80 24.42 305.22 0.47 45.00 22.50 0.118 201.22 22.08 395.22
573 0.026 45.00 2.25 23.53 235.27 0.59 44.99 22.50 0.147 165.54 17.73 325.27
477 0.030 45.00 2.70 22.62 188.32 0.71 44.99 22.50 0.177 141.58 14.81 278.32
409 0.035 45.00 3.15 21.72 155.06 0.83 44.99 22.50 0.206 124.62 12.76 245.06

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


358 0.039 45.00 3.60 20.82 130.11 0.94 44.98 22.50 0.236 111.90 11.22 220.11
10%

318 0.043 45.00 4.05 19.92 110.55 1.06 44.98 22.50 0.266 101.92 10.03 200.55
286 0.048 45.00 4.51 19.01 94.89 1.18 44.97 22.50 0.295 93.94 9.08 184.89
239 0.055 45.00 5.39 17.24 71.90 1.41 44.96 22.49 0.354 82.23 7.69 161.90
205 0.062 45.00 6.29 15.45 55.27 1.65 44.95 22.49 0.413 73.75 6.71 145.27
179 0.068 45.00 7.20 13.62 42.56 1.89 44.93 22.49 0.473 67.28 5.98 132.56
159 0.074 45.00 8.11 11.81 32.77 2.12 44.91 22.48 0.533 62.30 5.43 122.77
143 0.079 45.00 9.02 10.00 24.95 2.36 44.89 22.48 0.594 58.32 5.00 114.95
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

130 0.083 45.00 9.92 8.19 18.59 2.60 44.87 22.48 0.654 55.08 4.66 108.59
119 0.087 45.00 10.83 6.36 13.21 2.84 44.84 22.47 0.715 52.35 4.39 103.21
110 0.091 50.00 13.02 1.98 3.80 3.79 49.74 24.96 0.959 52.65 4.36 103.80
102 0.093 50.00 14.04 -0.06 -0.11 4.08 49.70 24.95 1.037 50.66 4.20 99.89
95 0.096 50.00 15.08 -2.13 -3.53 4.39 49.65 24.94 1.115 48.93 4.06 96.47
90 0.097 50.00 15.92 -3.81 -5.98 4.63 49.61 24.93 1.180 47.69 3.98 94.02
Tabel 3.18 Perhitungan SCS untuk Proses Pemilihan Jenis Tikungan, emaks =

84 0.099 60.00 20.46 -12.90 -18.91 7.14 59.23 29.87 1.842 51.29 4.48 101.09

III-27
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

Tabel 3.19 Rekapitulasi Perhitungan Tikungan PI-3, Spiral Spiral

R e Ls qs Dc Lc Yc Xc k p Ts Es L

90 0.097 44.02 14 0 0.00 3.59 43.76 21.97 0.91 44.65 3.70 88.04

Ts = 44.65 m
TS

28°
Ls = 44.02 m Es = 3.70 m

Ts = 44.65 m

Ls = 44.02 m

Rc

ST

Gambar 3.5 Tikungan PI-3, Spiral Spiral

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-28
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

3.2.2 Pelebaran Samping


Jalan direncanakan adalah jalan kolektor dengan konfigurasi 2 jalur
- 2 lajur - 2 arah dengan lebar lajur 3,00 meter, maka pelebaran samping
di tikungan adalah :
Rumus :
𝐵 = 𝑛. (𝑏 ′ + 𝑐) + (𝑛 − 1). 𝑇𝑑 + 𝑍

𝑏 ′ = 2,1 + (𝑅 − √𝑅 2 − 𝑃2

𝑇𝑑 = √𝑅 2 + 𝐴. (2. 𝑃 + 𝐴) − 𝑅
0,105. 𝑉𝑟
𝑍=
𝑅

Dimana :
B = Lebar perkerasan pada tikungan (m)
b’ = Lebar lintasan pada tikungan
n = Jumlah jalur lalu lintas

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi

C = Kebebasan samping (0,8 m)

P = Jarak ban muka dan ban belakang (jarak antara Gandar) = 3,4 m

A = Jarak ujung mobil dan ban depan = 0,9 m

Vr = Kecepatan rencana

R = Jari-jari tikungan

Rumus Lebar Pelebaran :

𝑊 =𝐵−𝐿

Dimana:
B = lebar total
L = lebar badan jalan (kelas IIIA = 2 × 3.0 m)

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-29
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

1. Tikungan PI-1
Data yang dibutuhkan :
 R = 95 m
 V = 50 km/jam
Perhitungan :
 𝑏 ′ = 2,1 + (𝑅 − √𝑅 2 − 𝑃2

𝑏 ′ = 2,1 + (95 − √952 − 3,42


𝑏 ′ = 2,16 𝑚
 𝑇𝑑 = √𝑅 2 + 𝐴. (2. 𝑃 + 𝐴) − 𝑅

𝑇𝑑 = √952 + 0,9. (2 × 3,4 + 0,9) − 95


𝑇𝑑 = 0,04 𝑚
0,105.𝑉𝑟
 𝑍= 𝑅

0,105.50
𝑍=
95
𝑍 = 0,06
 𝐵 = 𝑛. (𝑏 ′ + 𝑐) + (𝑛 − 1). 𝑇𝑑 + 𝑍
𝐵 = 2. (2,16 + 0,8) + (2 − 1). 0,04 + 0,06
𝐵 = 6,02 < 7𝑚
 𝑊 =𝐵−𝐿
𝑊 = 6,02 − 7
𝑊 = −0,98 𝑚
Jadi, pada tikungan PI-1 tidak perlu ada pelebaran samping.

2. Tikungan PI-2
Data yang dibutuhkan :
 R = 90 m
 V = 50 km/jam
Perhitungan :
 𝑏 ′ = 2,1 + (𝑅 − √𝑅 2 − 𝑃2

𝑏 ′ = 2,1 + (90 − √902 − 3,42

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-30
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

𝑏 ′ = 2,16 𝑚
 𝑇𝑑 = √𝑅 2 + 𝐴. (2. 𝑃 + 𝐴) − 𝑅

𝑇𝑑 = √902 + 0,9. (2 × 3,4 + 0,9) − 90


𝑇𝑑 = 0,04 𝑚
0,105.𝑉𝑟
 𝑍= 𝑅

0,105.50
𝑍=
90
𝑍 = 0,06
 𝐵 = 𝑛. (𝑏 ′ + 𝑐) + (𝑛 − 1). 𝑇𝑑 + 𝑍
𝐵 = 2. (2,16 + 0,8) + (2 − 1). 0,04 + 0,06
𝐵 = 6,02 < 7𝑚
 𝑊 =𝐵−𝐿
𝑊 = 6,02 − 7
𝑊 = −0,98 𝑚
Jadi, pada tikungan PI-2 tidak perlu ada pelebaran samping.

3. Tikungan PI-3
Data yang dibutuhkan :
 R = 90 m
 V = 50 km/jam
Perhitungan :
 𝑏 ′ = 2,1 + (𝑅 − √𝑅 2 − 𝑃2

𝑏 ′ = 2,1 + (90 − √902 − 3,42


𝑏 ′ = 2,16 𝑚
 𝑇𝑑 = √𝑅 2 + 𝐴. (2. 𝑃 + 𝐴) − 𝑅

𝑇𝑑 = √902 + 0,9. (2 × 3,4 + 0,9) − 90


𝑇𝑑 = 0,04 𝑚
0,105.𝑉𝑟
 𝑍= 𝑅

0,105.50
𝑍=
90

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-31
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

𝑍 = 0,06
 𝐵 = 𝑛. (𝑏 ′ + 𝑐) + (𝑛 − 1). 𝑇𝑑 + 𝑍
𝐵 = 2. (2,16 + 0,8) + (2 − 1). 0,04 + 0,06
𝐵 = 6,02 < 7𝑚
 𝑊 =𝐵−𝐿
𝑊 = 6,02 − 7
𝑊 = −0,98 𝑚
Jadi, pada tikungan PI-3 tidak perlu ada pelebaran samping.

Tabel 3.20 Rekapitulasi Pelebaran Samping


LEBARPER
JARI-JARI, R KECEPATAN JUMLAH JENIS PELEBARAN
TIKUNGAN LAJUR
LAJUR/JALUR TIKUNGAN SAMPING
(m) (km/jam) (m)
PI-1 95 50 2/2 3 S-S -
PI-2 90 50 2/2 3 S-C-S -
PI-3 90 50 2/2 3 S-S -

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-32
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

3.2.3 Stationing
Stationing ini dilakukan setelah perhitungan dan penggambaran
tikungan selesai. Stationing dilakukan dengan memberikan tanda setiap
50 m sepanjang garis jalan pada alinemen horizontal dengan Sta. awal
+0.000. Titik-titik penting juga perlu untuk diberikan stationingnya,
seperti titik Ts, puncak tikungan dan titik-titik lain yang perlu dianggap.
1. Tikungan PI-1 (SS)
Sta, A = 0 + 0.00
Sta. PI1 = 0 + dA-PI1 = 0 + 102,55
Sta. TS1 = Sta. PI1 – Ls = 0 + 102,55 – 43,11 = 0 + 59,44
Sta. ST1 = Sta. TS1 + 2Ls = 0 + 59,44 + 86,22 = 0 + 145,66

2. Tikungan PI-3 (SCS)


Sta. PI2 = Sta. PI1 + dPI1-PI2 = 0 + 102,55 + 131,68 = 0 + 234,23
Sta. TS2 = Sta. PI2 – Ts = 0 + 234,23 – 67,45 = 0 + 166,78
Sta. SC2 = Sta. TS2 + Ls = 0 + 166,78 + 50 = 0 + 216,78
Sta. CS2 = Sta. SC2 + Lc = 0 + 216,78 + 28,54 = 0 + 245,32
Sta. ST2 = Sta. CS2 + Ls = 0 + 245,32 + 50 = 0 + 295,32

3. Tikungan PI-2 (SS)


Sta. PI3 = Sta. PI2 + dPI2-PI3 = 0 + 234,23 + 170,58 = 0 + 404,81
Sta. TS3 = Sta. PI3 – Ls = 0 + 404,81 – 44,02 = 0 + 360,79
Sta. ST3 = Sta. TS3 + 2Ls = 0 + 360,79 + 88,04 = 0 + 448,83
Sta. ST2 = 0+295.32
Sta. PI2 = 0+234.23

Sta. CS2 = 0+245.32

Sta. TS3 = 0+360.79

Sta. PI3 = 0+404.81


Sta. SC2 = 0+216.78

Sta. ST3 = 0+448.83


Sta. TS2 = 0+166.78
Sta. ST1 = 0+145.66
Sta. PI1 = 0+102.55
Sta. TS1 = 0+59.44

Gambar 3.6 Stationing

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-33
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

3.2.4 Diagram Superelevasi


1. Tikungan PI-1 (SS)
Data tikungan :
 Kecepatan rencana, VR = 50 km/jam
 Superelevasi maksimum, emaks = 10 %
 Superelevasi normal, en = 2%
 Superelevasi penuh, epenuh = 9.6 %

Tabel 3.21 Superelevasi Maksimum


Jari-Jari Lengkung, R
Tikungan (m) Superelevasi
PI-1 95 m 9.6

Tabel 3.22 Superelevasi pada Stationing

Dalam Luar
Titik Sta. (%) (%)
Sta. A 0 + 0.00 -2 -2
Sta. TS1 0 + 59.44 -2 -2
Sta. SCS 0 + 102.55 -9.6 +9.6
Sta. ST1 0 + 145.66 -2 -2

TS SCS ST
daerah spiral daerah spiral

ep = 9.6%
Ls = 43.11 m Ls = 43.11 m
sisi luar
e penuh 9.6 %

en = 2%
e = 0% as jalan
en = 2%

ep = 9.6% e penuh 9.6 %


sisi dalam

A B C D

+9
+2 % .6
%
-2 % 0% -2 % -2 % -9.
-2 % 6
%

3.0 m 3.0 m 3.0 m 3.0 m 3.0 m 3.0 m 3.0 m 3.0 m

POT. A POT. B POT. C POT. D

Gambar 3.7 Diagram Superelevasi Tikungan PI-1, Spiral Spiral

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-34
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

2. Tikungan 2 (SCS)
Data tikungan :
 Kecepatan rencana, VR = 50 km/jam
 Superelevasi maksimum, emaks = 10 %
 Superelevasi normal, en = 2%
 Superelevasi penuh, epenuh = 9.7 %

Tabel 3.23 Superelevasi Maksimum


Jari-Jari Lengkung, R
Tikungan (m) Superelevasi
PI-2 90 m 9.7

Tabel 3.24 Superelevasi pada Stationing

Dalam Luar
Titik Sta. (%) (%)
Sta. TS2 0 + 166.78 -2 -2
Sta. SC2 0 + 216.78 -9.7 +9.7
Sta. CS2 0 +0245.32
+7 -9.7 +9.7
Sta. ST2 0 + 295.32 -2 -2

TS daerah spiral SC daerah full circle


CS daerah spiral ST
Ls = 50 m Lc = 28.54 m Ls = 50 m
ep = 9.7% sisi luar
e penuh 9.7 %

en = 2%
e = 0% as jalan
en = 2%

ep = 9.7% e penuh 9.7 %


sisi dalam

A B C D

+9
+2 % .7
%
-2 % 0% -2 % -2 % -9.
-2 % 7
%

3.0 m 3.0 m 3.0 m 3.0 m 3.0 m 3.0 m 3.0 m 3.0 m

POT. A POT. B POT. C POT. D

Gambar 3.8 Diagram Superelevasi Tikungan PI-2, Spiral Circle


Spiral

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-35
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

3. Tikungan 3 (SS)
Data tikungan :
 Kecepatan rencana, VR = 50 km/jam
 Superelevasi maksimum, emaks = 10 %
 Superelevasi normal, en = 2%
 Superelevasi penuh, epenuh = 9.7 %

Tabel 3.25 Superelevasi Maksimum


Jari-Jari Lengkung, R
Tikungan (m) Superelevasi
PI-3 90 m 9.7

Tabel 3.26 Superelevasi pada Stationing


Dalam Luar
Titik Sta. (%) (%)
Sta. TS3 0 + 360.79 -2 -2
Sta. SCS 0 + 404.81 -9.7 +9.7
Sta. ST3 0 + 448.83 -2 -2

TS daerah spiral
SCS daerah spiral
ST
Ls = 44.02 m Ls = 44.02 m

ep = 9.7% sisi luar


e penuh 9.7 %

en = 2%
e = 0% as jalan
en = 2%

ep = 9.7% e penuh 9.7 %


sisi dalam

A B C D

+9
+2 % .7
%
-2 % 0% -2 % -2 % -9.
-2 % 7 %

3.0 m 3.0 m 3.0 m 3.0 m 3.0 m 3.0 m 3.0 m 3.0 m

POT. A POT. B POT. C POT. D

Gambar 3.9 Diagram Superelevasi Tikungan PI-3, Spiral Spiral

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-36
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

3.3 Perencanaan Alinemen Vertikal


3.3.1 Profil Tanah Asli
Alinemen vertikal adalah proyeksi dari sumbu jalan pada suatu
bidang vertikal yang melalui sumbu jalan tersebut, atau bidang tegak
melalui sumbu jalan, atau disebut juga proyeksi tegak lurus bidang
gambar. Profil ini menggambarkan perencanaan terhadap adanya jalan
naik dan turun untuk memberikan pertimbangan akan kemampuan
kendaraan bermuatan penuh melalui rencana jalan yang akan dibuat.
Alinemen vertikal harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dengan
semaksimal mungkin mengikuti kondisi medan sehingga dapat
menghasilkan keindahan jalan yang harmonis dengan alam di sekitarnya.
Data profil tanah asli diperoleh dari trase alinemen horizontal yang
di plot pada gambar dengan skala horizontal 1:20 dan vertikal 1:100.
Dengan begitu profil tanah asli yang digambarkan diharapkan mendekati
profil yang sesuai di lapangan. Gambar trase alinemen vertikal terhadap
tanah asli dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 3.27 Profil Tanah Asli

Elevasi
No. STA
Tanah Asli

1 0+0 712.7
2 0+25 712.7
3 0+50 712.7
4 0+75 712.7
5 PI-1 712.7
6 0+100 713.0
7 0+125 711.8
8 0+150 710.8
9 0+175 710.1
10 PI-2 711.5

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-37
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

11 0+200 711.3
12 0+225 711.4
13 0+250 711.6
14 0+275 711.9
15 0+300 711.8
16 0+325 712.4
17 PI-3 712.6
18 0+350 711.3
19 0+375 710.4
20 0+400 710.3
21 0+425 710.3
22 0+450 710.6
23 0+475 710.9
24 0+500 711.0
25 0+525 710.8
26 0+550 711.5
27 0+575 713.9
28 0+583 712.0

Galian Tanah

Timbunan Tanah

Gambar 3.10 Alinemen Tanah Existing dan Tanah Rencana Jalan

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-38
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

3.3.2 Perhitungan Kelandaian Memanjang


Tabel 3.28 Data Titik PVI
Kelandaian
Elevasi Beda Tinggi Jarak Datar
No Titik Sta. Memanjang
(m) (m) (m) (%)

1 A 0+0 712.7
2.6 175 1.49
2 PVI-1 0+175 710.1
0.3 200 0.13
3 PVI-2 0+375 710.4
1.6 208 0.79
4 B 0+583 712.0

Kelandaian memanjang dapat dihitung dengan menggunakan rumus :


∆𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖
𝑔𝑛 = × 100%
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘

Contoh perhitungan :
𝐸𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐴−𝐸𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑉𝐼1
𝑔1 = × 100%
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐴−𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑉𝐼1

712,7 − 710,1
𝑔1 = × 100%
175
𝑔1 = 1,49 %

3.3.3 Lengkung Vertikal


1. PVI-1

g1 = 1,49 %
g2 =
- 0,1
3%
Ev = 0,06 m
a b

Gambar 3.11 Lengkung Vertikal PVI-1

 Perhitungan Lv
𝐴 = |𝑔2 − 𝑔1 |

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-39
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

𝐴 = |−0,13 − 1,49| = 1,62 %


Berdasarkan gambar 3.12, didapat Lv = 30 m
𝐴 1,62
𝐸𝑣 = × 𝐿𝑣 = × 30 = 0,06 𝑚
800 800

Gambar 3.12 Grafik Panjang Lengkung Vertikal

 Stationing Lengkung Vertikal PVI-1


Sta. A = Sta. PVI1 - ½ × Lv
= 0 + 175 - ½ × 30
= 0 + 160
Sta. B = Sta. PVI1
= 0 + 175

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-40
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

Sta. C = Sta. PVI1 + ½ × Lv


= 0 + 175 + ½ × 30
= 0 + 190

 Elevasi Lengkung Vertikal PVI-1


Elevasi a = Elevasi PVI1 + (½ × Lv × g1)
= 710,1 + (½ × 30 × 1,49%)
= 710,32 m
Elevasi b = Elevasi PVI1 + Ev
= 710,1 + 0,06
= 710,16 m
Elevasi c = Elevasi PVI1 + (½ × Lv × g2)
= 710,1 + (½ × 30 × 0,13%)
= 710,12 m

2. PVI-2
a c

b Ev = 0,03 m
g2 =
- 0,1 ,79 %
3% 0
g3 =

Gambar 3.13 Lengkung Vertikal PVI-2

 Perhitungan Lv
𝐴 = |𝑔3 − 𝑔2 |
𝐴 = |0,79 − (−0,13)| = 0,92 %
Berdasarkan gambar 3.12, didapat Lv = 30 m
𝐴 0,92
𝐸𝑣 = × 𝐿𝑣 = × 30 = 0,03 𝑚
800 800

 Stationing Lengkung Vertikal PVI-2


Sta. A = Sta. PVI2 - ½ × Lv

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-41
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

= 0 + 375 - ½ × 30
= 0 + 360
Sta. B = Sta. PVI2
= 0 + 375
Sta. C = Sta. PVI2 + ½ × Lv
= 0 + 375 + ½ × 30
= 0 + 400

 Elevasi Lengkung Vertikal PVI-2


Elevasi a = Elevasi PVI2 + (½ × Lv × g2)
= 710,4 + (½ × 30 × 0,13%)
= 710,42 m
Elevasi b = Elevasi PVI2 + Ev
= 710,4 + 0,03
= 710,43 m
Elevasi c = Elevasi PVI2 + (½ × Lv × g3)
= 710,4 + (½ × 30 × 0,79%)
= 710,52 m

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-42
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

3.4 Potongan Melintang


3.4.1 Tikungan PI-1
 TS1; STA(0+59,44) dan ST1; STA(0+145,66)
Daerah Manfaat Jalan
13 m

2% 1m 1.5 m 3m 3m 1.5 m 1m 2%
Ambang Selokan Bahu Jalur Lalu Lintas Bahu Selokan Ambang

5.00 m

2% 2%
4% 4%

1.50 m

15 m
Daerah Pegawasan Jalan

Gambar 3.14 Potongan Melintang Stationing TS1 dan ST1

 SCS; STA(0+102,55)

Daerah Manfaat Jalan


13 m

2% 1m 1.5 m 3m 3m 1.5 m 1m 2%
Ambang Selokan Bahu Jalur Lalu Lintas Bahu Selokan Ambang

5.00 m

9.6 % 9.6 % 4%
4%

1.50 m

15 m
Daerah Pegawasan Jalan

Gambar 3.15 Potongan Melintang Stationing SCS

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-43
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

3.4.2 Tikungan PI-2


 TS2; STA(0+166,78) dan ST2; STA(295,32)
Daerah Manfaat Jalan
13 m

2% 1m 1.5 m 3m 3m 1.5 m 1m 2%
Ambang Selokan Bahu Jalur Lalu Lintas Bahu Selokan Ambang

5.00 m

2% 2%
4% 4%

1.50 m

15 m
Daerah Pegawasan Jalan

Gambar 3.16 Potongan Melintang Stationing TS2 dan ST2

 SC2; STA(0+216,78) dan CS2; STA(0+245,32)


Daerah Manfaat Jalan
13 m

2% 1m 1.5 m 3m 3m 1.5 m 1m 2%
Ambang Selokan Bahu Jalur Lalu Lintas Bahu Selokan Ambang

5.00 m

9.7 % 9.7 %
4% 4%

1.50 m

15 m
Daerah Pegawasan Jalan

Gambar 3.17 Potongan Melintang Stationing SC2 dan CS2

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-44
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

3.4.3 Tikungan PI-3


 TS3; STA(0+360,79) dan ST3; STA(0+448,83)
Daerah Manfaat Jalan
13 m

2% 1m 1.5 m 3m 3m 1.5 m 1m 2%
Ambang Selokan Bahu Jalur Lalu Lintas Bahu Selokan Ambang

5.00 m

2% 2%
4% 4%

1.50 m

15 m
Daerah Pegawasan Jalan

Gambar 3.18 Potongan Melintang Stationing TS3 dan ST3

 SCS; STA(0+404,81)
Daerah Manfaat Jalan
13 m

2% 1m 1.5 m 3m 3m 1.5 m 1m 2%
Ambang Selokan Bahu Jalur Lalu Lintas Bahu Selokan Ambang

5.00 m

9.7 % 9.7 %
4% 4%

1.50 m

15 m
Daerah Pegawasan Jalan

Gambar 3.19 Potongan Melintang Stationing SCS

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-45
TUGAS BESAR GEOMETRIK LINTASAN

3.5 Galian dan Timbunan


Pekerjaan Galian dan Timbunan dilakukan setelah membuat
perencanaan alinemen vertikal. Dioptimalkan rancangan alinemen vertikal
memiliki jumlah volume galian dan timbunan yang seimbang. Hal ini
penting dilakukan agar pekerjaan galian dan timbunan dapat dilakukan
seoptimal mungkin. Mengingat biaya biaya pekerjaan galian timbunan
mahal.
Volume galian dan timbunan direncanakan berdasarkan profil tanah
asli dan perencanaan alinemen vertikal. Gambaran antara profil tanah asli
dan perencanaan alinemen vertikal pada laporan ini dapat dilihat pada
lampiran.
Pada laporan ini, volume galian timbunan dihitung berdasarkan luas
potongan melintang yang didapat dari aplikasi Auto Cad yang kemudian
dikalikan dengan ROW yang digunakan pada perencanaan ini.

Tabel 3.29 Perhitungan Galian dan Timbunan Tanah

LuasPotongan
Elevasi TanahAsli Beda Jarak VolumeTanah
Melintang Volume
Titik STA. Tinggi Datar
Kiri AsJalan Kanan Galian Timbunan Galian Timbunan Kumulatif
(m) (m) (m) (m) (m) (m²) (m²) (m³) (m³)

A 0+0 713.4 712.7 712


2.6 175 0.119 2.602 1.785 39.03 40.815
PVI-1 0+175 711.2 710.1 709
0.25 200 1.234 3.171 18.51 47.565 106.89
PVI-2 0+375 709.5 710.35 711.2
1.65 208 0.949 3.147 14.235 47.205 168.33
B 0+583 714 712 710

PUTRA BAGUS YANUAR (2411141038)


III-46

Anda mungkin juga menyukai