Anda di halaman 1dari 5

6

BAB III
ANALISA PERHITUNGAN KOPLING PLAT GESEK

A. Spesifikasi TOYOTA ETIOS


Dari data yang diperoleh di lapangan (pada brosur), mobil TOYOTA ETIOS memiliki spesifikasi sebagai
berikut :
a. Daya Maksimum (N) : 80 PS
b. Putaran Pada Daya Maksimum (n) : 5600 rpm
c. Torsi Maksimum (T) : 10,6 kgf.m
d. Putaran Pada Torsi Maksimum (n) : 3100 rpm

B. Analisa Perancangan
1. Torsi Maksimum
Harga torsi maksimum yang akan digunakan dalam perhitungan perancangan kopling ini ditentukan
berdasarkan dua kriteria, yaitu : torsi maksimum dan daya maksimum kendaraan yang terdapat pada data
lapangan (brosur).
Kopling pelat gesek bekerja karena adanya gaya gesek dengan permukaan, sehingga menyebabkan
terjadinya momen puntir pada poros yang digerakkan. Momen ini bekerja dalam waktu tR sampai putaran
kedua poros sama. Pada keadaan terhubung tidak terjadi slip dan putaran kedua poros sama dengan putaran
awal poros penggerak, sehingga dapat dibuat persamaan :

Mr Mb Mh
Mr = Torsi Gesek (kgf.cm)
Mb = Momen Puntir Poros Transmisi (kgf.cm)
Mh = Torsi Percepatan (kgf.cm)

Nilai M h dapat dihitung dengan persamaan :

N
Mh 71620
n
Mh = Torsi Maksimum (kgf.cm)
N = Daya Maksimum (PS)
n = Putaran Poros (rpm)
71620 = Konstanta Korelasi Satuan

Menghitung Torsi Maksimum


N
Mh 71620
n
80 ps
71620 x
5600rpm
1023.14kgf .cm
10.23kgf .m

Maka untuk menjaga keamanan pemakaian dipilih harga torsi yang paling tinggi yaitu : Mh = 10,6
kgf.m, dengan kecepatan putar mesin n = 3100 rpm
7

2. Torsi Gesek
Mr C.M h
Mr = Torsi Gesek (kgf.cm)
C = Konstanta (2,5)

Harga C berkisar antara 2-3 untuk kendaraan jenis mobil dapat dipilih dari tabel pada lampiran. Untuk ini
dipilih C=2.2

Menghitung Torsi Gesek

Mr C.M h
2,5 x10,23
22,51kgf .m
2250,91kgf .cm

3. Kerja Gesek dan Daya Gesek


Kerja gesek ditentukan dari hubungan antara torsi, putaran dan waktu terjadinya slip.

M r .n.t R
Ar
1910
Ar = Kerja Gesek (kgf.cm)
Mr = Torsi Gesek (kgf.cm)
N = Putaran pada Torsi Maximum (rpm)
tR = Waktu Penyambungan/slip (detik)
1910 = Faktor Korelasi Satuan

Menghitung Kerja Gesek


Dengan mengasumsikan waktu penyambungan t R = 0.5 detik maka dapat dihitung besarnya kerja gesek
yang dihasilkan sebagai berikut :

M r .n.t R
Ar
1910
2250,91x3100x0,5
1910
1826,66kgm.cm

Daya gesek dapat ditentukan dari hubungan kerja gesek dengan frekuensi penggunaan kopling, yaitu
jumlah penekanan atau pelepasan kopling persatuan waktu.

Ar .z
Nr
27.10 4
Nr = Daya Gesek (hp)
z = Frekuensi Penekanan Kopling (jam)
27x104 = Faktor Korelasi Satuan
8

Menghitung Daya Gesek


Dengan mengasumsikan pemakaian kopling rata-rata pada kondisi jalan apapun z = 60/jam maka dapat
dihitung besarnya daya gesek terhadap kopling sebagai berikut :
Ar .z
Nr
27.10 4
1826,66 x60
27 x10 4
0,41Hp

4. Diameter Rata-rata Pelat Gesek


Diameter rata-rata pelat gesek ditentukan dengan menggunakan persamaan untuk diameter rata-rata,
yaitu :

0,4

Nr
d 71,5
b
K T . . j.n1 / 2
d

d = Diameter Rata-rata pelat (cm)


b
= Ratio Antara Lebar Pelat Terhadap Diameter Rata-rata
d
KT = Parameter Koefisien Gesek
n = Putaran (rpm)
71,5 = Faktor Korelasi Satuan
j = Jumlah plat gesek

Menghitung Diameter rata-rata Pelat Gesek


Untuk menghitung diameter rata-rata plat gesek harus ada beberapa persamaan yang harus dipenuhi
diantaranya ada beberapa hal sebagai berikut :
Berdasarkan tabel faktor koreksi untuk lenturan KT = 1,0 – 1,5, tentukan harga KT yang diambil
paling besar (1,5) karena sedikit terjadi kejutan / tumbukan
b b
Dan harga berkisar antara 0,15 s.d 0,3, tentukan harga dan coba ambil angka 0,175
d d
Jumlah plat gesek yang dipakai kita tentukan j = 2

0, 4

Nr
d 71,5
b
K T . . j.n1/ 2
d
0,4
0,41
71,5
1,5 x0,175 x 2 x31001 / 2
71,5 x 0,014
12,92cm
b
Maka lebar pelat dapat diperoleh dengan substitusi harga d kedalam ratio
d
9

b
b .d
d
0,175x12,92
2,26cm
Dengan diketahuinya nila d dan b maka kita dapat menghitung diameter rata-rata plat gesek d1
(diameter dalam) dan d0 (diameter luar)

d1 d b
12,92 2,26
10,66cm
d0 d b
12,92 2,26
15,18cm

5. Pengujian Harga K T dan K U


Untuk memeriksa apakah harga KT dan KU masih dalam batas-batas yang diizinkan maka terlebih
dahulu ditentukanya kecepatan tangensialnya v :

.d .n
v
60
Maka jika harga KT tidak berbeda jauh dengan pemilihan awal dan harga KU masih berkisar antara 2-8
maka rancangan ini dapat dilanjutkan.

N r .1000
KT
b.d . j.v1 / 2
2.M r
KU
b.d 2 . j

Menghitung Kecepatan Tangensial

.d .n
v
60
3,14 x12,92 x10 2 x3100
60
1257,88
60
20,96m / s

Menghitung Harga KT dan KU

N r .1000
KT
b.d . j.v1 / 2
0,699 x1000
2, 26 x12,92 x 2 x 20,961/ 2
405,92
267,61
1,52kgm.cm 2
10

2.M r
KU
b.d 2 . j
2 x 2250,91
2,26 x12,92 2 x 2
4501,83
755,29
5,96 x10 3 kgm.cm

6. Luas Bidang Tekan


Tekanan permukaan terjadi akibat adanya gaya tekan yang mengenai satuan luas bidang tekan. Gaya
ini dipengaruhi oleh koefisien gesek sebesar = 0,3 dan ini adalah koefisien gesek bahan permukaan pelat
gesek yang kita pilih. Luas bidang tekan sama dengan luas permukaan pelat dan dapat diperoleh dari
hubungan :

F .b.d . j.Y
F = Luas Bidang Tekan (cm2)
Y = Faktor Koreksi Luas Permukaan akibat Pengurangan Luas alur

Menghitung Luas Bidang Tekan


Untuk dapat menghitung luas bidang tekan maka kita harus mendapatkan nilai Y dengan
mengasumsikan = 0,9

F .b.d . j.Y
3,14 x 2,26 x12,92 x 2 x0,9
165,17cm 2

7. Tekanan Rata-rata Permukaan


Tekanan rata-rata permukaan dicari dari hubungan torsi maksimum, diameter rata-rata, koefisien
gesekan dan luas bidang tekan

2.M r
p
.d . f
p = Tekanan Permukaan Rata-rata (kgf/cm2)
= Koefisien Gesek
F = Luas bidang Tekan (cm2)

Menghitung Tekanan Rata-rata Permukaan


Dengan mengasumsikan koefisien gesek ( ) dari permukaan gesek = 0.3 maka tekanan rata-ratanya
dapat dihitung dengan rumus perhitungan diatas

2.M r
p
.d . f
2 x 2250,91
0,3 x12,92 x165,17
4501,83
640,33
7,03kgm / cm 2

Anda mungkin juga menyukai