1 PENDAHULUAN
1.3 Metodologi
Pada perancangan ini akan menggunakan metode yang digunakan oleh
Gustav Niemman.
Agar penulisan ini lebih terstruktur dan tidak keluar dari batasan-batasan
yang diberikan, maka dapat penulis kemukakan sistematika penulisan sebagai
berikut :
Bab 1 Pendahuluan, bab ini berisikan latar belakang, tujuan dan batasan masalah
yang menjadi objek pada perancangan ini serta sistematika penulisan yang
pergunakan.
Bab 2 Tinjauan Pustaka, bab ini berisikan teori-teori dasar yang digunakan dan
melandasi penulisan perancangan ulang ini. Selain itu juga diterangkan
mekanisme transmisi daya pada HONDA CR-V
Bab 3, berisikan perhitungan-perhitungan yang dilakukan terhadap dimensi
elemen yang dirancang.
Bab 4, berisikan analisa penulis terhadap hasil perhitungan yang dilakukan.
Bab 5, berisikan kesimpulan dari hasil perancangan ulang dan saran-saran penulis
dalam pengelolaan tugas perancangan.
KOPLING GESEK
3.1. Analisa Dan Perhitungan Komponen Utama
3.1.1. Data Perancangan :
Data Sumber
Daya maksimum (N) = 146 Hp Brosur
Putaran Maksimum (n) = 6300 rpm Brosur
7009.16 80
NR
27 104
2.076 Hp
3.1.5. Penentuan Diameter Rata-Rata (d) dan Lebar Pelat Gesek (b)
Diameter rata-rata dari plat gesek dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
0.4
d 71.5
NR
K T b jn 0.5
d
dimana :
d = diameter rata-rata (cm)
b/d = rasio antara lebar dan diameter rata-rata pelat
dari tabel 3 harga b/d berkisar antara 0,15-0,3 untuk cluthes, maka
diambil harga b/d = 0,25
KT = koefisien gesek, untuk cluthes KT berharga 1,0-1,6 dan diambil nilai
KT sama dengan 1,3
j = jumlah pasangan permukaan gesek untuk cluthes : shoe, band, cone:
j sama dengan 1 hingga 2, dipilih j = 2
n = putaran kopling (rpm)
0, 4
2.076
d 71,5
0,5
1,3. 0,25. 2 . 6300
19.77 cm 20 cm
N R 10 3
Kt
bdjv 0.5
2.076 .1000
KT
5.20 . 2 . 65.940,5
1.27 kgf / cm 2
Ternyata harga KT tidak jauh berbeda dengan pemilihan harga awal, maka
harga KT dapat diterima. Selanjutnya dilakukan pengecekan harga KU. Dari
persamaan didapat :
2 M R
Ku
bd 2 j
2 4250
KU
5. 20 2
2
2.125 kgf / cm 2
Harga KU dapat diterima karena masih mendekati harga dalam batas yang di
izinkan ( Tabel 3) yaitu berkisar antara 2 - 8.
3.1.7. Perhitungan Luas Bidang Tekan (F) Dan Tekanan Permukaan (P)
Dengan mengasumsikan Y yaitu faktor koreksi luas permukaan akibat
adanya alur-alur untuk mengalirkan aus atau pengurangan luas akibat pemasangan
paku keling sebesar 0,8 maka besarnya luas bidang tekan :
F . b . d . j. y
F .5 . 20 . 2 . 0,8
502.4 cm 2
dengan mengasumsikan bahan pelat gesek dibuat dari Asbestos Pabrik With
Plastic dengan 0.4 (dari tabel) tekanan rata-rata dapat dihitung dari
persamaan (3.8):
2 MR
P
.d .F
2 . 4250
P
0,4 . 20 . 502.4
2.11 kgf / cm 2
3.1.8. Perhitungan Tekanan Maksimum Permukaan (Pmaks)
Tekanan permukaan maksimum terjadi pada diameter terkecil dari bidang
tekan. Diameter terkecil adalah diameter dalam yaitu di (diameter dalam).
Persamaan untuk tekanan maksimum:
d
Pmaks P
di
20
Pmak 2.11
15
2.81
maka :
VV 502.4 0.3
150.75 cm 3
Setelah mendapatkan volume keausan, maka umur pelat gesek dapat ditentukan :
VV
LB
qV NR
dimana :
LB = umur pelat gesek (jam)
Vv = volume keausan (cm3)
NR = daya gesek (Hp)
qv = keausan spesifik
dari tabel 1 untuk group I qv berharga 0,125-0,2, diasumsikan
qv = 0,125
maka :
150.75
LB
0.125 2.076
580.92 jam
. 252 152
FK . 30 11,5
4
1086.44 cm 2
1086.44 10 4 m 2
10
2 4250
Ft
21 27,5
14.72 kgf
b L
Ft
di df do h
11
4.1 mm
32 mm
14.72 kgf
2.5 mm
A
Gambar 3.2 Diagram Benda Bebas Gaya tangensial yang bekerja pada gigi
a. Tegangan Normal
Kecepatan tangensial poros gerigi pada lingkaran dengan diameter df :
.n.d f
v
60
6300 2,75
60
906.675 cm / s
9.06675 m / s
Kemudian dari Tabel 5, untuk kecepatannya sebesar 9.06675 m/s, nilai kecepatan
ini termasuk kepada kecepatan sedang, jadi dengan harga kecepatan ini harga
faktor kecepatan dinamis ( fv ) :
6
fv
6v
6
6 9.06675
0.398
12
Besarnya tegangan normal dari poros gerigi dalam gambar 3.1 adalah :
h b
Ft . .
2 2
3 L
b .fv.y
12
25 4.1
14.72
2 2
4,13 32
.0.398.0.327
12
15.77 kgf / mm 2
b. Tegangan Geser
Tebal bidang geser ( t ), dalam hal ini sama dengan lebar gigi ( L ) yaitu
sebesar 3,2 cm dan gaya geser ( V ) yang bekerja pada gigi adalah sama dengan
gaya tangensial ( Ft ) yaitu sebesar 21,21 kgf. Kemudian besarnya luas momen
( Q ) tempat bekerjanya gaya tangensial dapat dihitung dengan rumus:
Q ( b2 x L ) / 8
(4,12 x 32 ) / 8
67,24 mm 2
Dan besarnya momen inersia tempat bekerjanya gaya tangensial tersebut adalah :
I ( b3 L ) / 12
( 4,13 x 32 ) / 12
183,78 mm 4
Kemudian dengan memasukan harga di atas, maka akan diperoleh nilai tegangan
geser yang bekerja pada poros gerigi ini yaitu :
V .Q
I .t
dimana :
= Tegangan geser (kgf/mm2)
V = Gaya tangensial = Ft
t = Tebal bidang geser = L
Q = Momen area statis
13
14.72 67,24
183.78 32
0.168 kgf / mm 2
2
15.77kgf/mm
0.168 kgf/mm2
c. Tegangan Permukaan
Tegangan ini bekerja pada permukaan gigi, tegangan ini dipengaruhi oleh
gaya tekan yang bekerja pada poros transmisi ( P ) itu dan luas permukaan atau
luas bidang tekan ( A ) dari gaya tekan itu. Disini gaya tekan yang bekerja sama
dengan gaya tangensial yaitu sebesar 14.72 kgf dan luas permukaan bidang tekan
dihitung dengan persamaan berikut :
A= hxL
= 25 x 32
= 800 mm 2
14.72
s
800
0.0184 kgf / mm 2
Jika harga-harga tegangan geser tegangan normal dan tegangan permukaan
dikoreksi dengan faktor kecepatan dinamis dan faktor bentuk poros gerigi, maka
harga-harganya menjadi:
fv y
15.77
0.33 0.327
146.14 kgf / mm 2
14
fv y
0.168
0.33 0.327
1.55 kgf / mm 2
s
s
fv y
0.0184
0.33 0.327
0.17 kgf / mm 2
Jadi secara keseluruhan beban yang paling kritis yang harus diterima poros
adalah beban tegangan normal akibat momen dari gaya tangensial. Jadi pemilihan
bahan untuk poros gerigi ini harus didasarkan atas beban tegangan normal ini.
15
16
2 MR
Fk1
Dz
2 4250
4.15 kgf
128 16
Luas penampang paku keling adalah:
A d 2 / 4 Comment [AFS1]:
82 / 4
50.24 mm 2
Tegangan geser yang diterima paku keling :
Fk1
k1
A1
4.15
50.24
0.083 kgf / mm 2
K1
FS
= k1 . FS
asumsi FS = 2
0.083 2 0.166 kgf / mm
17
18
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan untuk kopling gesek pada mobil
HONDA TYPE CR-V didapatkan data sebagai berikut :
Momen Maksimum (MH) = 16.59 kgf.cm
Torsi Gesek (MR) = 4250 kgf.cm
Kerja Gesek (AR) = 7009.16 kgf.cm
Dimensi Pelat Gesek
1. Diameter rata rata pelat (d) = 20 cm
2. Lebar Pelat gesek (b) = 5 cm
3. Diameter Luar (d) = 25 cm
4. Diameter Dalam (b) = 15 cm
Tekanan Permukaan :
1. Tekanan Permukaan Rata-Rata (P) = 2.11kgf/cm2
2. Luas Bidang Kontak (F) = 502.4 cm2
3. Tekanan Permukaan Maksimal (Pmaks) = 2.81 kgf/cm2
Umur Pelat Gesek (LB) = 580.92 Jam Operasi
Luas Bidang Pendingin (Fk) = 1086.44.104 m3
Kecepatan Tangensial (Vk) = 98.95 m/s
Temperatur Kerja Kopling (Tk) = 92.58 0C
19
penyebab tegangan pada gerigi poros adalah gaya tangensial yang bekerja pada
diameter pitch (df), Gaya ini timbul akibat momen yang ditransmisikan oleh
poros.
5 PENUTUP
5.1 Penutup
Dari hasil perancangan yang dihasilkan dapat disimpulkan sebagai berikut :
Dalam perancangan ada koefisien karakteristik yang diasumsikan dan
5.2 Saran
Diajurkan dalam perancangan untuk pemilihan koefisien yang
dimodifikasi harus masih berada dalam batas yang diizinkan karena akan
mempengaruhi hasil perhitungan.
Dalam memilih faktor keamanan untuk komponen yang tidak begitu
mengalmi beban kritis jangan terlalu besar karena akan menyebabkan
biaya yang besar karena butuh bahan dengan kualitas baik.
5.3 Kesimpulan
Dari hasil perancangan ulang kopling Mobil HONDA TYPE CR-V1 ini didapat :
Perancangan plat gesek :
Diameter rata-rata plat gesek : 20 cm
Diameter dalam di : 15 cm
Diameter luar do : 25 cm
20