Anda di halaman 1dari 10

Laporan Rudder Arrangement

PENDAHULUAN

1. Ukuran utama kapal


Type Kapal : GENERAL CARGO
Nama Kapal : KM. TEROMPAH
Lpp : 95.00 m
B : 16,20 m
H : 8,2 m
T : 6,586 m
Vs : 12,70 knot

2. Definisi
Gambar rencana kemudi merupakan gambar perencanaan type kemudi
serta konstruksinya dan bagian-bagian penunjang pada kemudi yang
berdasarkan pada bentuk badan kapal dengan tujuan untuk mendapatkan
kecepatan manuver seperti yang diharapkan dalam perencanaan.

3. Langkah-langkah pelaksanaan rencana kemudi


A. Perencanaan Type Kemudi
B. Perencanaan dan Perhitungan Rudder Area
C. Perhitungan Gaya dan Daya Torsi Kemudi
D. Perencanaan dan Perhitungan Dimensi Kemudi serta bagian-bagiannya.
Laporan Rudder Arrangement

A. PERENCANAAN TYPE KEMUDI

Type kemudi yang digunakan pada kapal ini adalah type kemudi
balansir menggunakan sole piece

B. PERENCANAAN dan PERHITUNGAN RUDDER AREA

Rudder Blade

Luas Daun Kemudi ( Sa )


T .Lpp Bmld
Sa = [1 + 25 ( Lpp )²] = [1 + 25 ( )2]
100

= 10,797 m²
Tinggi Kemudi ( h )
h = ± 65% * T = ± 65% * 6,586 = 4,280 m.

Lebar Kemudi ( b )
SA
b= = = 2,522 m.
h

Luas Bagian Balansir ( Sa' )

Sa' = 20% * SA = 20% * 10,797 = 2,159 m2.

Lebar Bagian Balansir ( b' )


'
SA
b' = = = 0,504 m.
h
Laporan Rudder Arrangement

C. PERHITUNGAN GAYA DAN DAYA TORSI KEMUDI

1. Perhitungan gaya kemudi menurut BKI 1996 vol. II section


14.B.1.1 sebesar:

Cr = 132 x A x V2x k1x k2 x k3 x kt

Dimana : Cr = gaya kemudi ( Rudder Force )

A = luas daun kemudi

V = kecepatan untuk ahead condition

k2 = 1.1 ( Naca .00 series gottinger profiles )

k3 = 1.0 (Untuk Kapal tanpa Propeller jet )

kt = 1 ( Normal )

2
Λ = b
A

4.280 2
=
10.797

=1.696m2

k1 = (  + 2 ) / 3

= ( 1.696 + 2 ) / 3

= 1,23

CR = 132 x AK x V2 x K1 x K2 x K3 x Kt

= 132 x 8.435 x (12,7)2 x 1,23 x 1,1 x 1.15 x 1

= 279430,91 N

AK = Luas daun kemudi dikurangi luas balansir


Laporan Rudder Arrangement

2. Perhitungan torsi tiap-tiap bagian kemudi( Rudder Torque) Qr :

Bidang Daun kemudi dibagi menjadi 2 (dua) dengan luas A1 dan A2 :


Laporan Rudder Arrangement

Maka diketahui :

Ak = 8,435 m2

A1,2 = 4,318 m2

AF1,2 = 0,115 m2

Maka beban yang terjadi pada tiap luasan adalah :

Luasan 1,2 >> CR1,2 = CR . (A1,2/A)


CR1,2 = 111751,66 N

Dimana :

r1,2 = c1,2(α – kb1,2) = 0,611 m

kb1,2 = Af1,2 : A1,2 = 0,027

c1,2 = A1,2 : b1,2 = 2,018 b1,2 = 2,14 m

α = 0,33

Rudder Torque :

Qr1,2 = Cr1,2 x r1,2 = 68280,26 Nm


Laporan Rudder Arrangement

D. PERENCANAAN dan PERHITUNGAN DIMENSI KEMUDI


serta bagian-bagiannya

1. Perhitungan Dimensi Kemudi

A. Dari BKI (II) sec. 14.C.1.1 diperoleh harga rudder stock tidak

kurang dari : Dt = 4.2 3 Qr.k r

Dimana : Dt = diameter rudder stock

QR = torsi kemudi

Menggunakan St60

Rn = 60 Kg/mm2= 600 N/mm2

Reh = 0,7 x 600 = 420 N/mm2

0.75
 235 
kr = factor material   = 0.65
 Re h 

Dt = 4,2 3 Qr.Kr

Dt = 4,2 3
68280,26 x 0,65

= 143,49 mm = 145 mm
Laporan Rudder Arrangement

B. Diameter rudder stock digunakan untuk menentukan dimensi


dari steering gear, stopper, locking device dan bagian
pendukung lainnya

E. Horizontal Coupling

Berdasarkan BKI 2006 Vol II Section 14.D.2, ukuran –ukuran coupling adalah
sbt :

a. Diameter baut coupling


D 3 .kb
Db = 0,62
kr.n.e

dimana :

D = 145 mm [diameter rudder stock ]

kb = 0,74 [ faktor material untuk baut ]

kr = 0,65 [ faktor material untuk rudder stock ]

n = 8 [ jumlah baut ]

e = 125 mm [ jarak pusat tiap baut ke Rudder Stock ]

sehingga :

145 3 x0,74
Db = 0,62
0,65 x8 x125

= 36.65 mm  38 mm

b. Tebal flens coupling


D 3 .kf
Tf = 0,62
kr.n.e

Dimana :

kf = 0,65 [ faktor material untuk flens kopling ]

sehingga :
Laporan Rudder Arrangement

t min = 0,9 db

= 0,9. 38= 32.99 mm

145 3 x 0,65
tf = 0,62
0,65 x8 x125

= 34.23 mm  34 mm

Maka diameter Coupling :


Diameter Coupling = Dt + (2e – Dt) + (2.1.2Db)
= 145 + (2.125 – 145) + 91.12

= 342 mm
Gambar Perencanaan Rudder Coupling
Laporan Rudder Arrangement

E. Rudder Plating

Sesuai dengan BKI 1996 vol.II section 14.E.2.1, tebal dari


rudder plating tidak boleh kurang dari :

T= 1,74 x a Pr xk  2.5

Dimana: a = jarak tidak tertumpu lebar terkecil dari


1 plate = 0,68 m

Cr
Pr = 10 xT 
103 A

279430,91
= 10 x6,586 
10 3 x8,435

= 98.98 kN/m3

k = 0,91

t = 1,74 x0,68 98.98 x 0,91  2.5

= 13,72 mm ~ 14 mm

 Webs (Penegar)

Berdasarkan BKI 1996 Vol II Section 14.E.2.3, tebal Web tidak boleh kurang
dari :

t = 70% t
= 70% . 14
= 9.8 mm
t min = 8 k k = 0,91 untuk Reh = 265 N/mm2
= 8 0,91

= 7,63 mm
 10 mm

 Nose plate
Laporan Rudder Arrangement

BKI 1996 section 14.E.3.1. tebal nose plate harus lebih tebal 25%
dari plate sisi.

tn = (25% . ts) + ts

= (25%.14)+14

= 17.5 mm ≈ 18 mm

 Top plate dan bottom plate

Menurut LR1975 d 2217 tebal top plate dan bottom plate minimal
sama dengan tebal plate sisi kemudi

Tb = th = ts = 14 mm

 Face plate

Menurut NV section 18 C 600 lebar face minimal 50 mm

Direncanakan : lebar = 50 mm

Tebal = 12 mm

 Main piece

Tm = 8.5+0.56 Ds

= 8.5 + 0,56 145

= 15.2439 mm = 16 mm`

Anda mungkin juga menyukai