Anda di halaman 1dari 36

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana umum adalah sebuah gambar yang menjelaskan tentang bagaimana
kapal itu seharusnya dibangun atau dibuat, didalam nya terdapat berbagai gambar
detail yang menjelaskan setiap bagian kapal, misalnya dimana kita seharusnya
meletakkan tangga, menentukan jumlah crew, menghitung daya mesin,
menentukan engine propeller matching dan lain sebagainya. Karakteristik pada
rencana umum diantaranya penentuan lokasi utama, penentuan batas-batas ruang
termasuk kamar pribadi, penentuan dan pemilihan perlengkapan yang tepat,
penentuan jalan atau lintasan yang cukup.
Dalam perkuliahan di bidang Manufaktur, dalam hal ini khususnya di
Program Studi Teknik Manufaktur Kapal, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik
Negeri Banyuwangi terdapat mata kuliah yang mempelajari dan mengaplikasikan
pembuatan rencana garis. Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa nantinya dapat
merancang rencana garis dari sebuah kapal. Pembelajaran tersebut merupakan
langkah awal dari pencapaian kemampuan mahasiswa dalam bidang pembelajaran
berikutnya seperti sistem penggerak kapal (perporosan dan propeller), rencana
umum suatu kapal,hingga perancangan kamar mesin dan kelistrikan kapal yang
merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa. Mata kuliah tersebut saling
berkesinambungan satu sama lain dan Tugas Rencana Umum merupakan lanjutan
dari Tugas Rencana Umum.
Pencapaian yang diharapkan dalam pengerjaan tugas ini adalah mahasiswa
dapat memahami dan mengerti tentang bagaimana pembuatan sekat- sekat dan
pembuatan bangunan atas pada kapal serta perlengkapan yang ada di dalamnya
penggunaan program-progam bantuan dalam pengerjaan sebuah rencana umum
(misal: excel, autocad, dll) dan pada akhirnya memiliki kemahiran, ketelitian dan
keakuratan dalam merancang sebuah bangunan kapal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana menentukan sekat-sekat pada kapal?
2. Bagaimana menentukan jumlah ABK pada kapal?

1
3. Bagaimana menggambar bangunan atas serta ruangan - ruangan yang ada
di dalamnya?
4. Bagaimana penataan ruang akomodasi jalan yang baik?

1.3 Tujuan
1. Mengajarkan mahasiswa menentukan sekat-sekat pada kapal
2. Mengajarkan mahasiswa menghitung tangki dan daya motor induk
3. Mengajarkan mahasiswa menentukan jumlah ABK yang ada dikapal
4. Mengajarkan mahasiswa menata ruangan, Jalan, dan akomodasi lainnya.

2
BAB 2
DATA UTAMA KAPAL

2.1 Data Utama Kapal “MV SWAPRAHESTI”


Tipe = GENERAL CARGO
Nama = MV SWAPRAHESTI
LPP = 107 m
LWL = 111,28 m
Ldisp = 109,14 m
B = 18 m
H =9 m
T = 7,5 m
Vs = 13 Knot
Cb = 0,7227
Cm = 0,9851
Cp = 0,7332
Radius pelayaran = 1236 mil (Surabaya-Malaysia)
Lama pelayaran = 3,9615 hari
2.2 Menghitung Volume Displacement
V = Ldis x B x T x Cb
= 107 x 18 x 7,5 x 0,7227
= 10439,4015 m3
2.3 Menghitung Displacement
∆ = Lwl x B x T x Cb x r
= 111,28x 18 x 7,5 x 0,7227 x 1,025
= 11128,402 Ton

3
BAB 3
PERHITUNGAN DAYA MOTOR PENGGERAK UTAMA

3.1 Menentukan Mesin Utama


3.1.1 Menghitung EHP
Laju kisaran dipakai standarisasi sebagai berikut:
Hingga 1000 ton: n = 8,33 kisaran / detik
Dari 1000 ton hingga 2000 ton : n = 6,67 kisaran / detik
Dari 2000 ton hingga 3000 ton n.= 5,00 kisaran / detik
Dari 3000 ton hingga 5000 ton n = 3,33 kisaran / detik
Dari 5000 ton hingga 7500 ton n = 2,50 kisaran / detik
Dari 7500 ton hingga 12500 ton n = 2,08 kisaran / detik
Dari 12500 ton hingga 25000 ton n = 1,92 kisaran / detik
Dari 25000 ton hingga 50000 ton n = 1,83 kisaran / detik
Dari 50000 ton ke atas n = 1,67 kisaran / detik

dimana :
Displ = 11128,402 ton 498,4503
Vs = 13 m/s 298,3454
Lpp = 107 m 31,181
n = 2,5 kisaran/s 2844,6221
Maka :
EHP = 1907,36086 kW
= 2557,81303 Hp
3.1.2 Menghitung Wake Friction
Wake Friction = 0,5 x cb – 0,05
dimana
Cb = 0,7227
maka
Wake Friction = 0,31135

4
3.1.3 Menghitung Thrust deduction factor
t = KxW
dimana
K = 0,7
maka
t = 0,21794
3.1.4 Efisiensi Profulsif
a. efisiensi relatif rotatif Nrr = 1.05
b. efisiensi propulsi np = 65%
c. Efisiensi Lambung nH
nH = (1-t)/(1-W)
dimana
t = 0,217945
W = 0,31135
maka
nH = 1,13563494
a. coefisien Propulsif Pc

Pc = nrr x np x nH
dimana
nrr = 1,05
np = 65%
nH = 1,13563494
maka
Pc = 0,77507085
3.1.5 Daya tabung poros buritan baling baling
DHP = EHP/Pc
dimana
EHP = 1907,36086 kW
Pc = 0,77507085
maka
DHP = 2460,885812 kW

5
3.1.6 Daya poros pada baling-baling
Shp = DHP/nsnb
dimana
DHP = 2460,885812
nsnb = 0,98
maka
Shp = 2511,107972 Kw
3.1.7 Daya penggerak utama
BHP scr = Shp/nG
dimana
Shp = 2511,107972 kW
nG = 0,98
maka
BHP scr = 2562,3551
BHP mcr = BHPscr/0.9
dimana
BHP scr = 2562,3551
maka
BHP mcr = 2847,0612 kW
3817,9091 Hp
3.2 Data Mesin Induk
Dari brosur mesin “Marine Engine program 2217” diperoleh data mesin
utama sebagai berikut.
Merk = MAK
Tipe = 9 M 25 C
Jumlah Silinder =9
Bore = 255 mm
Stroke = 400 mm
Max Power Engine = 3000 kW
Engine Speed = 750 Rpm
Spesific Fuel Oil Consumption = 184 g/kWh
Spesific Lubrication Oil Cons = 0,6 g/kWh

6
Gambar 3.1 Mesin Utama Kapal

7
BAB 4
MENGHITUNG JUMLAH ABK

4.1 Perhitungan
Zc = Cst x [ Cdk(CN/1000)1/16 + Ceng ( BHP/1000)1/3 + Cadet ]
dimana
Cst = 1,25
Cdk = 11
Ceng = 10
BHP = 2850
Cadets = 1
CN = 17,334
maka
Zc = 25,9674 Orang
= 26 Orang
dengan susunan abk sebagai berikut
1 Captain = 1 Orang
2 Deck department
perwira
1 Chief Officer = 1 Orang
2 Second Officer = 1 Orang
3 Radio Operator = 1 Orang
4 Dokter = 1 Orang
bintara
1 Quarter Master = 1 Orang
2 Boatswain = 1 Orang
3 Seaman = 1 Orang
3 Engine Department
perwira
1 Chief Engineer = 1 Orang
2 Second Engineer = 1 Orang
3 Third Engineer = 1 Orang
bintara

8
1 Mechanic = 1 Orang
2 Electrical = 2 Orang
3 Oiler = 2 Orang
4 Cadet = 1 Orang
5 Pumpman = 2 Orang
6 Firerman = 1 Orang
4 Service Crew
perwira
1 Chief Cook = 1 Orang
bintara
1 Assistant cook = 1 Orang
2 Steward = 2 Orang
3 Boys = 2 Orang
Jumlah = 26 Orang
Ruang ABK terletak pada main deck, poop deck, boat deck dan bridge deck.
Dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 4.1 : Letak Ruang ABK
Jabatan Tempat
Mechanic
Elektrical
Oiler
Main Deck
Pumpman
Fireman
Boys
Assistant Cook
Steward
Chief Cook
Cadet
Poop Deck
Quarter Master
Boatswain
Seaman
Second Engineer Boat Deck

9
Second Officer
Dokter
Third Engineer
Radio Operator
Bridge Dack
Captain
Chief Engineer
Chief Officer

10
BAB 5
PERHITUNGAN KONTRUKSI

5.1 Perhitungan Double Buttom


Berdasarkan BKI 1989 Volume II Bab VIII perhitungan double buttom
dipereroleh sebagai berikut:
h = 350 + 45 B
dimana,
B = 18 m
maka,
h = 1160 = 1,16 m
hbd ditent = 1 m

DB

0 5 10 15

Gambar 5.1 Tinggi double bottom


5.2 Perhitungan Jarak Gading
Sesuai dengan BKI vol II 1989 sec 9. A 1.1 didapatkan hasil sebagai berikut:
a0 = L / 500 + 0,48 ( m )
dimana,
L = 107 m
maka,
a0 = 0,694 m
rencana = 0,7 m

MDO
CD
79,3968602 M3

0,7

30 35 40

Gambar 5.2 jarak A0

11
Jarak gading didepan sekat tubrukan dan dibelakang sekat buritan menurut
BKI vol II section 9 A.1.1.2 tidak boleh melebihi 600 mm maka jarak gading
yang digunakan 600 mm atau 0,6 m

DB

0,6
DB

0,6 LO

145 150 155


Gambar 5.3 jarak gading didepan sekat tubrukan dan dibelakang sekat buritan
5.3 Letak Sekat Haluan
Untuk kapal L< 200 m diletakkan tidak kurang dari 0.05L dan tidak boleh
lebih dari 0.08 L
ST = 0,061 L
dimana,
Lpp = 107
maka,
ST = 6,6 m
jarak Real sekat FP = 6,6 m
dan diletakkan dinomor gading = 148

Re dL ight 360°

Mast head li ght white2 25°

Mooring li ghtwhite

An chorlig htwhite

CHAIN
LOCKER WL7.5
21, 9 4 M3
WL6,75

MOD BOX WL6


3,5 21 M3
WL5,5
WL5
FORE PIC K WL4,5
TANK WL4
87,662 M3 WL3,5
WL3
WL2,5
WL2
WL1,5
DB WL1
WL0,5
WL0

150 155 160

Gambar 5.4 Letak sekat haluan


5.4 Letak sekat buritan
BKI tidak menentukan persyaratan jarak letak sekat buritan, minimal 3 jarak
gading dari 0,35T, maka :

12
Panjang 0.35 T = 2,625m
Nomor gading = 3
Panjang sebenarnya = 1,8 m
Penambahan 4 gading
Nomor gading = 7 gading
Panjang sebenarnya = 4.2 m
Letak sekat buritan =7 gading

STEARING GEAR FRESH


110,073M3 CD WATER
44,3 82 M3
WL7.5

WL6,75

WL6
WL5,5
WL5
WL4,5
WL4
WL3,5
WL3
WL2,5
WL2
WL1,5
WL1 DB
WL0,5
WL0

0 5 10

Gambar 5.5 Letak sekat buritan


5.5 Letak sekat kamar mesin
Penentuan panjang kamar mesin merupakan kebutuhan perancang untuk
mengakomodasi seluruh peralatan dan perlengkapan di kamar mesin.
17-20%LPP dari AP (nilai yang digunakan yaitu 20%)
20%Lpp = 19,2 m
Jarak real = 21 m
jarak gading = 0,6 m
jumlah gading = 32,0001
pembulatan = 32 gading

STEARING GEAR FRESH


110,073 M3 CD WATER
44,382 M3

DB
LO CD

0 5 10 15 20 25 30

Gambar 5.6 Letak sekat kamar mesin

13
5.6 Letak sekat cargo hold
Penentuan sekat cargo hold pada BKI Vol.II 2006 Sec.11.A1.2 Hal.11-2 sekat
ruang muat tidak boleh lebih dari 30 m.
Sekat ruang muat 1 = 72 gading dari AP
Sekat ruang muat 2 = 112 gading dari AP
Sekat ruang muat 3 = 148 gading dari AP

RAD AR

MA ST HEA D225°
( WHI TE)

M OR SELI GH T360°
( WHI TE)

BLAC K BALL

Red Light 360°

M ast he
ad l ight w h
i te 22

SID EL IG HT GREEN 112.5°

TC-3 0- 40 -7 0 CRA NE TC-3 0 -40 -7 0 CRAN E M oori ngl i g


ht whi te

Anchor l ight whi te

E BI E BI

30 TO N 30T ON

AN CHO R LI GHT
360° (W H ITE)

ST ERN LI GH T
135° ( WHI TE)

M AIN DE CK

S TEA RI NG GEAR F RES H


11 0 ,07 3 M 3 CD WATE R CHA IN
4 4,3 8 2M 3 LOC KE R
WL 7.5 WL 7.5
21, 994 M 3
W L6,7 5 W L6 ,7 5

WL6
WL 5,5 CARGO HOLD 1 CARGO HOLD 2 CARGO HOLD 3 MO D BOX
3,52 1 M 3
WL6
WL 5,5

WL5
WL 4,5
3838, 223 M3 4020,353 M3 239 5,6 60 M3 FOR E PIC K
WL5
WL 4,5
WL4 TANK WL4
WL 3,5 8 7 ,6 6 2 M3 WL 3,5
WL3 WL3
WL 2,5 WL 2,5

WL2 WL2
WL 1,5 WL 1,5
WL1 DB DB WL1
LO M DO HF O BA LL AST 3 BA LLAS T 2
WL 0,5 CD C D 1 5 ,2 6 2 7M 3 CD BALL AS T 1 WL 0,5
3,7 9 6 M 3 79 ,3 968 6 02 M 3 25 3 ,83 4 M 3 4 48,9 4 M3 2 1 9 ,7 9 5 M 3
WL0 WL0

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 110 115 120 125 130 135 140 145 150 155 160

Gambar 5.7 Sekat ruang muat 1,2,dan 3

14
BAB 6
PERHITUNGAN DEADWEIGHT

6.1 Perhitungan Bahan Bakar Mesin Induk


𝑊_𝑓𝑜 =〖𝐵𝐻𝑃〗_(𝑚𝑒 . ) 𝑏_𝑚𝑒 .𝑆/𝑉𝑠. 〖10〗^(−6) . 𝐶
dimana
BHPme = 2850 kw
Bme = 184 g/kWh
S = 1236 mil
Vs = 13 knot
c = 1,5
maka
Wfo = 74,7875077 ton
Volume bahan bakar mesin induk
dimana
Wfo = 74,7875077 ton
r = 0,98 ton/m3
maka
V(Wfo) = Wfo / r
= 79,3968602 m3
Penambahan Volume bahan bakar sebesar 4% dikarenakan ekspansi oleh
temperature dan kontruksi dasar ganda.
Volume bahan Bakar = (1+0,04) x V(Wfo)
= 79,39686021 m3
6.2 Perhitungan Bahan Bakar Mesin Bantu
𝑊𝑓𝑏 = (0,1 −0,2)𝑊_𝑓𝑜
Dimana,
Wfo = 74,7875077 ton
maka
Wfb = 0,2 x Wfo
= 14,9575015 ton
Volume bahan bakar mesin bantu
dimana ;

15
Wfb = 14,9575015 ton
r diesel = 0,98 ton/m3
maka
Vfb = Wfb / r diesel
= 15,26275667 m3
6.3 Perhitungan Berat Minyak Pelumas
𝑊_𝑙𝑜=〖𝐵𝐻𝑃〗_(𝑚𝑒 ). 𝑏_𝑙𝑜.𝑆/𝑉𝑠. 〖10〗^(−6).(1,3 −1,5)𝑡𝑜𝑛
dimana
BHPme = 2850 kW
B_lo = 0,6
Vs = 13 knot
s = 1236 mil
maka,
Wlo = 0,24387230 ton
Volume Minyak pelumas
Vlo = Wlo/r
dimana,
Wlo = 0,24387230 ton
r = 0,9 ton/m3
maka
Vlo = 0,27096923 m3
6.4 Perhitungan Berat Air Tawar
a. Untuk Diminum
[10-20). Jml ABK. S]/(24.Vs)

dimana
Jml ABK = 26 Orang
S = 1236 mil
Vs = 13 knot
maka
untuk diminum = 2,06Ton
b Untuk Cuci
[(80-200).Jml ABK. S]/(24.Vs)

16
maka
untuk cuci = 20,6 Ton
c Untuk Pendingin
(2-5)kg / BHP
dimana
BHP = 3850
maka
untuk pendingin = 0,00175 Ton
d Untuk Mandi
(50-100) kg/orang hari
maka
untuk mandi = 10,3 Ton
Berat Total Air Tawar = 32,9618 Ton
Volume Air Tawar = 32,9618 m3
6.5 Berat Bahan Makanan
WP = 5. Jml ABK. S] / (24.Vs)
= (5 x 26 x 1236)/ (24 x 13)
= 0,515 Ton
6.6 Berat Crew Dan Barang Bawaan
a untuk crew = 3.5 – 5 kg orang/ hari
= 5 x 20
= 100 kg = 1 Ton
b Wpc = Worg x n x 10-3
= 100 x 26 x 10-3
= 2,6 Ton
6.7 Berat Cadangan
Wr = (0,5 -1,5)% x Displacement
= ( 1.5%) x 11128,420
= 116,926 ton

17
6.8 Berat muatan bersih
SF = 1,8

WPC = Vrm/Sf
= 10254,235/ 1,8
= 5696,8 ton
Deadweight = 5916,53 ton
Lightweight = 3709,47 ton
Displacement = 11128,420 ton

18
BAB 7
PERHITUNGAN VOLUME CARGO HOLD

Ruang muat ini dibagi menjadi 3 cargo hold dengan perincian sebagai berikut:
7.1 Cargo Hold I
Panjang : 28 m
Letak : pada gading 32-72
Volume Cargo Hold I
Tabel 7.1 Volume Cargo Hold 1

Waterline Simpson H A A.S Half of V Volume


DB 1 0.5 427,9680 427,968
1.5 4 446,0631 1784,2524 2670,16 445,02672
2 1 457,9399 457,9399 `

2 1 1 457,9399 457,9399
3 4 471,1014 1884,4056 2822,83 940,9432
4 1 480,4841 480,4841

4 1 0.5 480,4841 480,4841


5 4 486,6918 1946,7672 2917,52 972,50533
6 1 490,2647 490,2647

6 1 1,5 490,2647 490,2647


7,5 4 493,4509 1973,8036 2959,5 1479,7477
9 1 495,4270 495,427

Jumlah 3838,2229

7.2 Cargo Hold II

19
Panjang : 28 m
Letak : pada gading 72-112
Volume Cargo Hold II
Tabel 7.2 Volume Cargo Hold II

Waterline Simpson H A A.S Half of V Volume


DB 1 483,3188 483,3188
1.5 4 0.5 495,3832 1981,5328 2967,5 494,58333
2 1 502,6484 502,6484

2 1 502,6484 502,6484
3 4 1 503,6355 2014,542 3020,89 1006,9627
4 1 503,6978 503,6978

4 1 503,6978 503,6978
5 4 0.5 503,7173 2014,8692 3022,31 1007,438
6 1 503,7471 503,7471

6 1 503,7471 503,7471
7,5 4 1,25 503,79 2015,16 3022,74 1511,3691
9 1 503,831 503,831

Jumlah 4020,3532

7.3 Cargo Hold III


Panjang : 25,2 m
Letak : pada gading 112-148
Volume Cargo Hold III

Tabel 7.3 Volume Cargo Hold III

20
Waterline Simpson H A A.S Half of V Volume
DB 1 0.5 254,202 254,202
1.5 4 269,1834 1076,73 1611,5753 268,596
2 1 280,6397 280,64

2 1 1 280,6397 280,64
3 4 295,5719 1182,29 1765,7725 588,591
4 1 302,8452 302,845

4 1 0.5 302,8452 302,845


5 4 305,9945 1223,98 1834,5077 611,503
6 1 307,6845 307,685

6 1 1,25 307,6845 307,685


7,5 4 308,7547 1235,02 1853,9411 926,971
9 1 311,2378 311,238

Jumlah 2395,660

7.4 Total volume cargo hold


Tabel 7.4 volume total cargo hold
Total Cargo Hold = 3838,2229
4020,35315
2395,659833
`
= 10254,23588 m3
Berat = 5696,797713

21
BAB 8
PERHITUNGAN VOLUME TANGKI- TANGKI

8.1 Tangki Bahan Bakar Mesin Induk


Tabel 8.1 Volume Bahan Bakar Mesin Induk
1 tangki bahan bakar mesin induk
Waterline Simpson H A A.S Half of V Volume
0 1 46,5184 46,5184
0,5 4 0,5 91,371 365,484 514,8233 85,80388
DB 1 102,821 102,821
8.2 Tangki Bahan Bakar Bantu
Tabel 8.2 Volume Bahan Bakar Bantu
2 tangki bahan bakar bantu
Waterline Simpson H A A.S Half of V Volume
0 1 11,8724 11,8724
0,5 4 0,5 20,0947 80,3788 113,9485 18,9914167
DB 1 21,6973 21,6973
8.3 Tangki Air Tawar
Tabel 8.3 Volume Tangki Air Tawar
3 fress water
Waterline Simpson H A A.S Half of V Volume
7 1 21,3559 21,3559
8 4 1 22,2839 89,1356 133,1473 44,38243
9 1 22,6558 22,6558
8.4 Tangki Ballast
8.4.1 Water Balls Tank 1
Tabel 8.4 Volume Water Ballas Tank 1
1 Water Ballast side tank 1
Waterline Simpson H A A.S Half of V Volume
0 1 137,6843 137,684
0,5 4 0,5 231,7209 926,884 1318,77 219,795
DB 1 254,2020 254,202

22
8.4.2 Water Ballas Tank 2
Tabel 8.5 Volume Water Ballas Tank 2
2 Water Ballast side tank 2
Waterline Simpson H A A.S Half of V Volume
0 1 377,0895 377,0895
0,5 4 0,5 458,3078 1833,231 2693,64 448,9399
DB 1 483,3188 483,3188
8.4.3 Water Ballas Tank 3
Tabel 8.6 Volume Water Ballas Tank 3
3 Water Ballast side tank 3
Waterline Simpson H A A.S Half of V Volume
0 1 204,2978 204,2978
0,5 4 0,5 260,821 1043,284 1523,005 253,8341
DB 1 275,4228 275,4228

Total Ballast
1 Water Ballast 1 = 219,795 m3
2 Water Ballast 2 = 448,94 m3
3 Water Ballast 3 = 253,834 m3

Berat Ballast = 922,569 ton

23
BAB 9
PERHITUNGAN JANGKAR DAN MESIN TAMBAT

9.1 Perhitungan Jangkar


Pada bab ini menerangkan tentang jangkar yang merupakan salah satu
peralatan untuk berlabuh. Dimana akan diturunkan di area lego jangkar ketika
kapal menunggu giliran untuk bongkar muat di pelabuhan yang dituju. Jangkar
juga dilego ketika kondisi darurat, seperti ketika motor induk mengalami
kegagalan. Perhitungan untuk menentukan jumlah dan spesifikasi jangkar
mengacu pada BKI 2014 Vol. II Section 18 dengan terlebih dahulu menghitung
Equipment Numeral (Z1).
9.1.1 Mesin Jangkar (Windlass)
Z = D^(2/3)+2hB+(A/10)
Dimana
D = 11128,420 ton
h = 11,5 m
B = 18 m
A = 544,967 m
Maka
Z = 966,95
= dari table Z diambil nilai (910 – 980 Z)

Tabel 9.1 Nilai tabel Z

24
Tabel 9.2 : Weight and dimension anchor

Gambar 9.1 dimension of amchor


Dari data diatas didapat data sebagai berikut :
Tipe : Stockless Anchor, Stud Link Chain Cable
Jumlah jangkar :2
Berat 1 jangkar : 2850 kg
Berat total : 5700 kg

25
Panjang total : 495 m
Diameter : 52 mm
: 0,052 m

Berat rantai : 0,0011336 kg


Berat rantai untuk p : 66 kg
Berat rantai : 51,48 pi
Rope
Tipe : Mooring rope
Jumlah :4
Panjang : 170 m
Beban putus : 215 kN = 215000 N
9.1.2 Panjang Rantai Yang Menggantung
La : h*√((2*Fo*k)/(p*h)+1)
dimana
h : 11,15 m
SH : 218,80 m2
w : 12,8611 m/s
Fow : 2714,337325 kg
Si : 132,99 m2
VT : 0,17 m/s
Fo c : 23,060466 kg
Fo : 2737,397791 kg
k : 1,4
p : 51,48 pi
I : 42,947095
9.1.3 Gaya Tarik Pengangkat Jangkar
Tcl = 2.35(Ga+Pa*La)
Dimana
Ga = 2850 Kg (berat jangkar)
Pa = 100,188 (berat tiap rantai jangkar = 0.023*d2)
La = 42,947 (panjang rantai yang menggantung)
maka

26
Tcl = 15889,33183 Kg
= 1555821,116 N

9.1.4 Torsi Pada Cable Lifter


ƫcl = (Tcl*Dcl)/(2*ȵcl)
dimana
Tcl = 15889,33183
Dcl = 0,7072 m
ȵcl = 0,9
maka
Mcl = 6242,741927
9.1.5 Torsi Pada Motor Windlass
Mm = ƫcl/(la*ȵa)
dimana
Mcl = 6242,741927
Va = 0,15 m/s
Nm = 1000 Rps
La = Nm/(60*Va)/0.04d
= 23,11
ȵa = 0,85
maka
Mm = 31,7786637 Rpm
9.1.6 Daya Efektif Windlass
Pe = (Mm*Nm)/716,2
dimana
ƫw = 31,77866
Nm = 1000
maka
Pe = 44,3712 Hp
= 33,1009 kW

27
Tabel 9.3 Catalogue Windlass

Gambar 9.2 Dimension windlass


9.1.7 Volume Chain Locker
Sv = 1.1*d2*L/100000
dimana
d = 52 mm
L = 495 m
maka
Sv = 14,72328 m3

9.2 Mesin Tambat

9.2.1 Gaya Tarik Pada Capstan


Twb = Pbr/8
dimana
Rbr = 21500 kg
Maka
Twb = 2687,5 kg

28
9.2.2 Putaran Poros Pada Penggulung Capstan
Nw = (19.1*Vw)/(Dw+dw)
dimana
Vw = 0,15 m/s
Dw = 0,32 m
Dw = 0,04 m
maka
Nw = 7,958 Rpm

9.2.3 Momen Torsi Penggulung Pada Capstan


Mm = (Tbm*(Dw+dw))/(2*iw*ȵw)
dimana
Twb = 2687,5
Dw = 0,32
dw = 0,04
iw = Nm/Nw
= 125,6545
ȵw = 0,84
maka
Mm = 4,5831 Nm

9.2.4 Daya Motor Capstan


Nc = (Mm*Nm)/716,2
dimana
Mm = 4,5831
Nm = 1000
maka
Nc = 6,3993 Hp
= 4,7738 kW

Digunakan nilai 5,7 kW didapat pada table capstan

Gambar 9.3: capstan dimension

29
Tabel 9.4 Catalogue capstan

30
BAB 10
PERHITUNGAN MESIN KEMUDI

10.1 Mesin kemudi, stering gear, rudder


10.1.1 Luas permukaan daun kemudi, tinggi rata-rata dan lebar rata-rata

Dengan;
Lpp = 107
T = 7,5
B = 18
Loa = 113,042
h = 9
maka
A = 39,9711 m²
b = h/1,8
= 5 m
c = 0,7xT
= 5,25 M
Af = 13,1905 m²

31
Gambar 10.1 Dimension of rudder
10.1.2. Gaya pada daun kemudi

dengan
X1 = b²/At
= 8,10585834
X2 = 0,8
X3 = 1
Xt = 1
Vs = 13
A = 39,9710908
Cr = 578223,36 N

32
10.1.3 Momen torsi pada daun kemudi

dimana
Cr = 578223,36
c = 5,25
α = 0,66
kb = 0,33
r = c(α-kb)
= 1,7325 M
maka
Qr = 1001771,97 Nm

10.1.4 Diameter tongkat kemudi

dimana
Qr = 1001771,97
Kr = (235/ReH)^0.75
= 0,62369456

maka
Dt = 491,868 Mm

33
10.1.5 Daya mesin kemudi

Nm = Nrs/sg

dimana
Qr = 1001771,97
 = 35 derajat
 = 30 S
(Qr x 2 x a x α)/(75 x 180
Nrs = x r)
= 353,35872
sg = 0,3
maka
Nm = 1177,8624 HP
878 kW

34
BAB 11
PENUTUP
11.1 Kesimpulan
Rencana Umum adalah sebuah gambar yang menjelaskan tentang bagaimana
kapal itu dibangun atau dibuat, Pada tugas mata kuliah “Tugas Rencana Umum”
meliputi penentuan ruang muat, ruang kamar mesin, penumpang dan ruangan
pada crew, tangki – tangki, dan ruangan- ruangan lainnya. Perhitungan mengenai
cargo hold harus teliti dan detail agar dapat memuat barang sebanyak-nya dan
tidak melebihi kapasitas kapal. Perhitungan ballas juga sangat berpengaruh dalam
bobot mati kapal.

11.2 Saran
1. Perlunya pemahaman dan pemberian materi secara detai dan langsung agar
tidak terjadi kesalahan
2. Reverensi yang digunakan kadang kurang dimengerti oleh sebab itu dalam
pengerjaan TG RU sedikit terhambat

35
DAFTAR PUSTAKA

Hery Inprasetyobudi, Yeddid Yonathan E.D, 2019,Penjelasan dan pengertian


serta cara pengerjaan Tugas Rencana Umum. Buku Kerja Praktikum
Mahasiswa Tugas Rencana Umum, Politeknik Negeri Banyuwangi.

Taufiqurrohman, 2019, Cara Penulisan Laporan. Laporan Akhir Rencana


Umum [Online].https://id.scribd.com

Lintang Maharani, Penjelasan dan pengertian serta cara pengerjaan Tugas


Rencana Umum. Laporan Rencana Umum.

Anda mungkin juga menyukai