TUGAS MERANCANG - 2
(PROPELLER)
Di susun oleh :
1
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
TUGAS MERANCANG - 2
(PROPELLER)
Mengetahui
Arif Winarno, S.T., M.T. Urip Prayogi, S.T., M.T. Erik Sugianto, S.T., M.T.,Ph.D.
NIP. 01234 NIP. 01206 NIP. 01655
Mengetahui
Ketua Prodi Teknik Sistem Perkapalan
2
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayah
Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Propeller and Stern Tube tepat pada waktu yang telah di
tentukan.
Tugas ini terdiri dari penentuan tipe propeller,diameter propeller, putaran per mennit,
effisiensi propeller, pitch propeller. Seluruh bentuk hasil perancangan di lakukan sedemikian
rupa sehingga memenuhi syarat yang telah di tentukan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa tugas yang kami selesaikan masih jauh dari kriteria
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan saran, kritik dan masukan yang bersifat
membangun kami dalam berproses agar lebih baik lagi di kemudian hari.
3
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
BAB I
PENDAHULUAN
Propeller atau baling-baling adalah sebuah alat yang dipergunakan untuk menggerakan kapal
dengan cara memutarnya, sehingga di dapatkan gaya dorong. Propeller diletakkan pada bagian
paling belakang dari suatu kapal, sehingga gaya dorong yang dihasilkan akibat terhembusnya
air oleh putaran propeller ini tidak terhambat oleh bagian lain dari kapal tersebut. Sesuai dengan
hukum newton III yang mengatakan bahwa setiap aksi selalu ada reaksi yang berlawan arah,
hembusan air di arahkan ke belakang kapal sehingga kapal dapat bergerak maju ke arah haluan.
Propeller tersebut dapat berputar oleh sebuah penggerak yang ukurannya di tentukan dengan
cara sistematis dan di sesuaikan kebutuhan. Untuk mendapatkan gaya dorong propeller sesuai
yang di inginkan, perlu dihitung dengan cara yaitu dengan memperhatikan ukuran utama
propeller, yang meliputi :
1. Tipe propeller
Di tinjau dari jumlah daunnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu propeller berdaun
tiga, daun empat atau daun lima.
2. Diameter propeller
Diameter propeller dipilih sesuai dengan ketentuan yang diberikan antara 60%-70% syarat
kapal tertinggi.
4. Efisiensi Propeller
Untuk meningkatkakn hasil kerja propeller, perlu dipilih efisiensi yang paling baik yang dapat
di capai.
5. Pitch propeller
Hasil pergeseran akibat perputarannya perlu dipilih yang paling besar untuk mencaapi
kecepatan kapal yang diinginkan.
4
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
BAB II
PENENTUAN UKURAN UTAMA PROPELLER
Data kapal
Tipe kapal = OIL TANKER
Panjang kapal = 87 m
Lebar (Bmld) = 13,5 m
Tinggi (Dmld) =7 m
Sarat (T) = 6,044 m
Koefisien blok = 0,681
Displacement (Δ) = 5,104 ton
Kecepatan dinas (Vd) = 14,1 knot
Keterangan :
- G = 9,81 m/det
- Lpp = 87 meter
- 1 knot = 0,5114 m/det
Froude number
- Fr = 𝑉𝑝/√(𝑔. 𝐿𝑝𝑝)
= 7,767/√(9.81𝑥87)
= 0,265
5
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
Displacement Coefficient
- 𝐿𝑝𝑝/Δ^(1/3)
= 87/5104^(1/3)
= 5,053
Dari ke dua harga tersebut dapat di tentukaan harga koreksi C dari diagram Ayre Remmers
Bild 1
Koreksi mesin dari diagram Ayre Remmers Bild 1, di dapatkan harga C = 360
6
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
Koreksi harga Cb
- Koreksi harga Cb
= 18 %
7
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
Untuk koreksi Cb dari diagram Ayre Remmers Bild 4 didapatkan harga C1 = 12,3 %
- koreksiB/T = 10 . δ ( 2 - 𝐵/𝑇 )
= 10 . 0,681 ( 2 - 13,5/6,044) )
= 1,591 % (C2)
Koreksi Letak Lcb
Ayyre Remmers memberikan syarat pula untuk menentukan posisi Lcb kapal, yang juga belum
tentu sama dengan Lcb standard. Oleh karena itu perlu adanya koreksi.
Dengan perhitungan harga Lcb dari diagram Ayre Remmers Bild 3 di dapatkan letak Lcb
standard = 0,5 % Lpp di depan amidship Φ
8
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
Karena Lcb kapal ada didepan Φ maka koreksi harga Lcb diambil dari diagram Ayre Remmers
Bild 6, didapatkan harga C3 = 6 %
= (6 – 0,00249)/6
= 0,99 %
Koreksi Harga LWL
Penentuan Lwl standard di berikan sebagai berikut.
- Lwl standard = 1,025 x 87
= 89,175 m
= (102,5 − 87)/102,5
= 0,005 % (C4)
Total koreksi terhadap besarnya tahanan yang di teima kapal
- C total = C + ( C1 +C2+ +C3+ C4 )
= 360 + (12,3 +1,591+4.9+0,005)
= 438,796
Tahanan kapal total
= (550. 5104^0,64.7,767^2)/438,796
= 17.853,314 Kg
Tenaga yang diberikan mesin
= (17853,314. 7,767)/75
= 1.848,994 HP
9
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
- ηh = (1 − 𝑇)/(1 − 𝑊)
= (1 − 0,174)/(1 − 0,290)
= 1,164
Harga propeller efficiency ηp
- S = 𝑊𝑜/(1 − 𝑡)
= 17853,314/(1 − 0,174)
= 21.622,034 Kg
- Va = Vd (1-W)
= 14,1 (1-0,290)
= 10,003 Knot
- U = S. Va. 0,0076
= 21622,034.10,003.0,0076
= 1.643,924 HP
Power coefficient
- Bu = (𝑈^0,5. 𝑁)/〖𝑉𝑎〗^2,5
Harga Bu ditentukan dengan mengambil variasi harga putaran propeller N. namun yang
digunakan adalah putaran propeller model.
10
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
11
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
B. 3.35
N N model Bu δ δo D ηp Ho/D
80 77.6 9.942 145 140.65 5.526 72 0.88
90 87.3 11.185 160 155.20 5.420 70 0.84
100 97 12.428 170 164.90 5.183 68.5 0.76
110 106.7 13,670 200 194.00 5.543 67 0.77
120 116.4 14.913 210 203.70 5.336 63.8 0.76
130 126.1 16,156 220 213.40 5.160 66.9 0.74
140 135.8 17.399 260 252.20 5.662 55.5 0.69
150 145.5 18.641 235 227.95 4.777 55.6 0.68
160 155.2 19.844 229 222.13 4.364 57.2 0.55
170 164.9 21.127 223 216.31 3.999 57 0.54
180 174.6 22.370 235 227.95 3.981 59.5 0.53
B. 3.50
N N model Bu δ δo D ηp Ho/D
80 77.6 9.942 147 142.59 5.602 70.9 0.88
90 87.3 11.185 155 150.35 5.251 68.5 0.84
100 97 12.428 159 154.23 4.848 68.2 0.86
110 106.7 13.670 168 162.96 4.657 66.2 0.81
120 116.4 14.913 182 176.54 4.624 64.1 0.79
130 126.1 16.156 188 182.36 4.409 64 0.77
140 135.8 17.339 199 193.03 4.334 62.9 0.71
150 145.5 18.461 240 232.80 4.878 62.2 0.66
160 155.2 19.844 220 213.40 4.192 61.5 0.65
170 164.9 21.127 253 245.41 4.538 55.1 0.64
180 174.6 22.370 232 225.04 3.930 50.9 0.62
12
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
B. 4.40
N N model Bu δ δo D ηp Ho/D
80 77.6 9.942 129 125.13 4.916 71.1 0.94
90 87.3 11.185 148 143.56 5.013 70.6 0.93
100 97 12.428 157 152.29 4.786 69.5 0.87
110 106.7 13.670 162 157.14 4.490 68.2 0.84
120 116.4 14.913 171 165.87 4.344 67.9 0.82
130 126.1 16.156 180 174.6 4.221 65 0.77
140 135.8 17.399 191 185.27 4.159 64.1 0.76
150 145.5 18.461 194 188.18 3.943 63.1 0.74
160 155.2 19.884 202 195.94 3.849 62.1 0.72
170 164.9 21.127 206 199.82 3.694 60.9 0.71
180 174.6 22.370 207 200.79 3.606 60.8 0.69
B. 4.55
N N model Bu δ δo D ηp Ho/D
80 77.6 9.942 133 129.01 5.068 72.1 0.15
90 87.3 11.185 141 136.77 4.776 70.9 0.99
100 97 12.428 140 135.8 4.268 60.1 0.94
110 106.7 13.670 158 153.26 4.379 51.9 0.93
120 116.4 14.913 169 163.93 4.293 63.4 0.89
130 126.1 16.156 175 169.75 4.104 62 0.85
140 135.8 17.399 185 179.45 4.028 60 0.81
150 145.5 18.461 188 182.36 3.821 59 0.79
160 155.2 19.884 198 192.06 3.773 52.2 0.78
170 164.9 21.127 202 195.94 3.622 52.3 0.76
180 174.6 22.370 205 198.85 3.472 52 0.74
Untuk mendapatkan dimensi propeller yang optimum, dibuatkan table perhitungan dengan cara
mengambil tipe propeller yang ada di atas. Tabel dibuat sebagai berikut.
TIPE N H0/D ηp δ δo D
B.3.35 - - - - - -
B.3.50 - - - - - -
B.4.40 150 0.74 63.1 194 118.18 3.943
B.4.55 150 0.79 59 188 182.36 3.821
Dari hasil perhitungan di atas , diambil kesimpulan propeller yang memiliki :
1. Efisiensi tertinggi.
2. Putaran Rpm terendah.
3. Diameter propeller kapal yang paling mendekati 67% T.
4. Kavitasi memenuhi.
13
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
Dimensi prpopeller yang diambil,adalah yang mempunyai harga terbaik dari table di atas.
Propeller tersebut adalah :
Tipe B. 4.40
Putaran N 150
Efisiensi ηp 63.1
Diameter D 3.943
Pitch Ho/D 0.74
Bu 18.461
Δ 194
14
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
- e = 10000 kg/𝑚^2
Massa dencity untuk air laut
- σ0 = p/(1/2. ρ. Va)
= 10666,25/(1/2.1025. 10,003)
= 2,080
15
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
Perhitungan angka kavitasi ini perlu di bandingkan dengan peta kavitasi sebagai berikut.
Thrust propeller
= (17853,314. 10,003)/75
= 2.381,156 HP
- Pc = ηp . ηh . ηrr
= 0,631.1,164.1,03
= 0,755
= (2381,15. 75.0,755.1,025)/10,003
= 13.774,886 Kg
16
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
17
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
Menetukan nilai C1
C1 = 1380
PI = DHP/Z
= 2.381,156/4
= 595,289 HP
D3 = 3,9433 = 61,302 m = 201,122 ft
N= 150 Rpm
0,2R= 74,73% t
= 74,73%. 2,829
= 2,114 ft
Si = 0,050 D
= 0,050 . 12,936
= 0,619 ft
𝐶1. 𝑃𝐼 𝐷3
𝑆𝑐 = 𝑥
𝑁. 𝐷3 0,2𝑅. 𝑆𝑖
1380.595,289 201,122
= 𝑥 2,114.0,619 = 4.185,236 lbs/inch2
150.201,122
18
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
19
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
= 723,103 lb/inch2
ST total = ST + ST’
= 4,371.926 +723,103
= 5.095.029 lb/inch2
Harga Sc total < ST total perhitungan compressive dan tensile stress atas bahan sebagai berikut
memenuhi
Bahan = Manganese bronze
Tensile stress = 71.000-77.000 lbs/inch2
Yield point = 35.000 – 43.000 lbs/inch2
Elongation = 20% - 25%
20
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
21
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
Distribution Pitch.
E. Perhitungan Poros
1.Menghitung daya perencanaan
𝐷𝐻𝑃 2381,156
- SHP = = = 2429,751 𝐻𝑃
0,98 0,98
22
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
2.Kebutuhan Torsi
𝑃𝑑
T = 9,74.105 ( 𝑁 )
1812,594
= 9,74.105. = 11769777 Kg.mm
150
= 334,764 mm
5.Tegangan yang bekerja pada poros
5,1 .𝑇 5,1 .11769777
𝜏= = = 1,6 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
𝐷𝑠3 334,7643
Dari tabel di atas telah di pilih material Manganese Bronze yang memenuhi dari uji kavitasi
dan kekuatan propeller perhitungan sebelumnya.
23
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
24
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
25
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
26
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
= 16. (4,574)1/2
= 38,038 mm
d1 = 0,8 . df (0,8 – 1 di ambil 0,8)
= 0,8 . 38,038
= 34,219 mm
27
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
H = d1
Do = 2 . df
= 2 . 38,038
= 76,076
Catatan :
Expanded yaitu potongan daun propeller misalkan diiris dari bawah (face) ke arah atas (back)
untuk menentukan tebal dari blade.
Trailing Edge yaitu bagian belakang blade yang terakhir menyentuh air.
Leading Edge yaitu bagian depan blade yang pertama kali menyentuh air saat propeller
berputar.
Devoleped yaitu bagian daun/blade yang dikembangkan (dibeberkan) dari awal lengkung
dijadikan lurus.
Projected yaitu bagian daun/blade yang diproyeksikan dengan menggunakan sinar yang
kemudian timbul berupa bayangan blade.
Pitch diagram yaitu mengetahui jarak langkah ulir (mm) suatu propeller pada saat melakukan
1 putaran 360 derajat.
Back yaitu bagian atas untuk menentukan tebal blade.
Face yaitu bagian bawah untuk menentukan tebal blade.
28
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
Lampiran :
29
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
30
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
31
PROPELLER
TUGAS MERANCANG - 2 SISKAL UHT
32