Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN

TUGAS TEORI BANGUNAN KAPAL


RENCANA UMUM ( GENERAL ARRANGEMENT )

TANKER SHIP
MV . ARDIMAS

oleh

HERU LUMAKSONO
NRP. 123456789

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERPIPAAN

2021

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 1


BAB I
PENDAHULUAN

Rencana umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai perancangan di dalam
penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang dibutuhkan, ruangan yang dimaksud
seperti ruang muat dan ruang kamar mesin dan akomodasi, dalam hal ini disebut
superstructure (bangunan atas). Disamping itu juga direncanakan penempatan peralatan-
peralatan dan letak jalan-jalan dan beberapa sistem dan perlengkapan lainnya.
Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi beberapa pekerjaan yang secara garis besar
dibedakan menjadi dua kelompok pengerjaan yakni kelompok pertama adalah perancangan
dan pembangunan badan kapal sedangkan yang kedua adalah perancangan dan pemasangan
permesinan kapal.
Pengerjaan atau pembangunan kapal yang terpenting adalah perencanaan untuk
mendapatkan sebuah kapal yang dapat bekerja dengan baik harus diawali dengan
perencanaan yang baik pula.
Dalam perencanaan Rencana Umum terdapat beberapa hal yang perlu dijadikan
pertimbangan yakni :
• Ruang muat merupakan sumber pendapatan, sehingga diusahakan volume ruang muat
besar.
• Pengaturan sistem yang seoptimal mungkin agar mempermudah dalam
pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, pemakaian ruangan yang kecil dan
mempersingkat waktu kapal dipelabuhan saat sedang bongkar muat.
• Penentuan jumlah ABK seefisien dan seefektif mungkin dengan kinerja yang optimal
pada kapal agar kebutuhan ruangan akomodasi dan keperluan lain dapat ditekan.
• Dalam pemilihan Mesin Bongkar Muat dilakukan dengan mempertimbangkan
mengenai berat konstruksi dan harga mesin.
• Ruang Akomodasi dan ruangan lain termasuk kamar mesin dilakukan dengan
seefisien dan seefektif mungkin dengan hasil yang optimal.
Adapun hal-hal yang direncanakan dalam tugas ini adalah :
➢ Perkiraan Jumlah Dan Susunan ABK
➢ Perhitungan Daya Motor Penggerak Utama

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 2


➢ Pemilihan Motor Penggerak Utama
➢ Perencanaan Sekat Kedap Air
➢ Pembagian Ruang Akomodasi
➢ Penentuan Volume Tangki Double Bottom
➢ Penentuan Volume Ruang Muat
➢ Perhitungan Mesin Kemudi
➢ Perhitungan Mesin Jangkar (Windlass)
➢ Perhitungan Mesin Tambat (capstan)
➢ Perencanaan Bongkar muat
➢ Perencanaan Life Boat
➢ Perencanaan Tanghi-tangki ( fuel oil tank, lubricating oil tank, fresh water tank,
dan slop tank. )

Rencana umum adalah suatu proses yang berangsur-angsur disusun dan ini dari
percobaan, penelitian, dan masukan dari data-data kapal yang sudah ada (pembanding).
Informasi yang mendukung pembuatan rencana umum:
1. Penentuan besarnya volume ruang muat, type dan jenis muatan yang dimuat.
2. Metode dari sistem bongkar muat.
3. Volume ruangan untuk ruangan kamar mesin yang ditentukan dari type mesin dan
dimensi mesin.
4. Penentuan tangki-tangki terutama perhitungan volume seperti tangki untuk minyak,
ballast, dan pelumas mesin.
5. Penentuan volume ruangan akomodasi jumlah crew, penumpang dan standar
akomodasi.
6. Penentuan pembagian sekat melintang.
7. Penentuan dimensi kapal (L, B, H, T, )
8. Lines plan yang telah dibuat sebelumnya.

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 3


BAB II
DATA UKURAN UTAMA KAPAL

DATA KAPAL :

NAMA KAPAL KM. SAMUDERA PASAI


Type Kapal Oil Tanker
LPP = 95,2 m
LWL = 97,104 m
B= 17,2 m
H= 8,6 m
T= 6,7 m
Cb = 0,72
=
Kecepatan Dinas = 12,3 knots 6,3271 m/s
Cp= 0,74
Cm = 0,97
Radius Pelayaran= 838 mill laut
Daerah Pelayaran= Surabaya- Jambi

Lama Pelayaran = s/(v*24)


= 838 /(12,3*24)
= 2,84 hari
2.1. Menghitung Volume
V= L x B x T x Cb
= 95,2x17,2x6,7x0,72
= 7849.575 m3

2.2. Menghitung Displacement


L x B x T x Cb x
∆=
r
95,2m x 17,2m x6,7mx 0,72m x
=
1,025ton/m3
= 8096,486 Ton

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 4


BAB III
PERHITUNGAN DAYA MOTOR PENGGERAK UTAMA
3.1 Menghitung Daya Efektif Kapal (Ehp)
Metode yang digunakan : Watson.

5,0.2 / 3 .V 3 .(33 − 0,017 L)


P= ( kW )
15.000 − 110.n. L

Dimana:
P= daya efektif kapal ( EHP ) dalam kW ( 1 HP = 0,746 kW )
 = displacement dalam ton
V = kecepatan dalam meter / detik
L = panjang kapal dalam meter
n = kisaran per detik

Laju kisaran dipakai standarisasi sebagai berikut:


Hingga 1000 ton: n = 8,33 kisaran / detik
Dari 1000 ton hingga ` 2000 ton : n = 6,67 kisaran / detik
Dari 2000 ton hingga 3000 ton n.= 5,00 kisaran / detik
Dari 3000 ton hingga 5000 ton n = 3,33 kisaran / detik
Dari 5000 ton hingga 7500 ton n = 2,50 kisaran / detik
Dari 7500 ton hingga 12500 ton n = 2,08 kisaran / detik
Dari 12500 ton hingga 25000 ton n = 1,92 kisaran / detik
Dari 25000 ton hingga 50000 ton n = 1,83 kisaran / detik
Dari 50000 ton ke atas n = 1,67 kisaran / detik
Sehingga:
5,0.2 / 3 .V 3 .(33 − 0,017 L)
EHP= P=
= 15.000 − 110.n. L
= 929.7615 kW
= 1246.329 HP

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 5


3.2 Menghitung Wake Friction (W)

Pada perencanaan ini digunakan tipe single screw propeller sehingga nilai w adalah
w= 0.5 Cb-0.05
w= 0.3

3.3 Menghitung Thrust Deduction Factor (T)

Nilai t dapat dicari dari nilai w yang telah diketahui yaitu


t= kxw = 0,8x0,3 ,k=0.8
t= 0.24

3.4 Menghitung Speed Of Advance (Va)


Va = (1 - w) x Vs
= 4.32096

3.5 Menghitung Efisiensi Propulsif

a. Efisiensi Relatif Rotatif (ηrr)


harga ηrr untuk kapal dengan propeller tipe single screw berkisar 1.02-1.05. pada
perencanaan propeller dan tabung poros propeller ini diambil harga ηrr sebesar =1,04
b. Efisiensi Propulsi (ηp)
nilainya antara 40 -70 % dan diambil 60 %
c. Efisiensi Lambung (ηH)
(ηH) = ( 1- t ) / ( 1- w)
= 1.085714
d. Coefisien Propulsif (Pc)
(Pc) = ηrr x ηp x ηH
= 0.677486

3.6 Menghitung Daya Pada Tabung Poros Buritan Baling-Baling (Dhp)


Daya pada tabung poros baling-baling dihitung dari perbandingan antara daya efektif dengan
koefisien
propulsif, yaitu :

DHP = EHP/Pc
= 1839.639 HP

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 6


3.7 Menghitung Daya Dorong (Thp)

PERHITUNGAN BHP MESIN INDUK

THP = EHP/ηH
THP = 1147.935 HP
SHP = DHP/ηsηb , ηsηb=0.98 (losses 2%)
SHP = 1877.183 HP
BHPscr = SHP/ηG 0.98
= 1915.493 HP
BHPmcr = BHPscr/0.85
= 2253.521 HP 1681.126 KW

PEMILIHAN MOTOR PENGGERAK UTAMA


Dari kebutuhan HP mesin, dapat kita tentukan tipe dan spesifikasi dari main engine :

MAIN ENGINE :
Merek : MAN B&W Diesel A/S
Tipe : V23/30A-VO

Jumlah Silinder : 6
Bore : 225 mm
Stroke : 300 mm
Max Power Engine : 2610HP / 1920 KW
Engine Speed : 900 rpm
Spesific Fuel Oil Consumption : 188 g/KWh ~ 138 g/BHPh
Specific Lubrication Oil Cons. : 191 g/kWh ~ 141 g/BHPh

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 7


dari Katalog Kapal
Engine
Type 12V23/30A
1920 kw
2610 HP
Reduction Gear
- series AMG 28
- type 48VO22
Propeller
- type VB860
- speed 187 rpm
- diam 3250
Dimension
A 6091 mm
J 1693 mm
K 2261 mm
L 1500 mm
M 780 mm
N 700 mm
P 800 mm
Q 445 mm
R 745 mm
W 1350 mm

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 8


SUSUNAN ABK
PERHITUNGAN
Zc= Cst ( Cdk (CN/1000)^1/6)+Ceng(BHP/1000)^1/3+Cadets)
= (angka minimal)
= 19.80486 (DIAMBIL 20 ORANG)
RINCIAN
I. Master Captain (Nahkoda) = 1 Orang

II. Deck Departement


Perwira 1. Chief Officer (Mualim I) = 1 Orang
2. Second
Officer (Mualim II) = 1 Orang
3. Radio Operator = 1 Orang
4. Doctor = 1 Orang
1. Quarter
Bintara Master (Juru Mudi) = 3 Orang
2. Boatswain (Kepala kelasi) = 1 Orang

kelasi 1. Seaman = 1 Orang

III. Engine Departement


1. Chief (Kepala Kamar
Perwira Engine Mesin) = 1 Orang
2. Second Engine = 1 Orang
Bintara 1. Electrician = 1 Orang
2. Mechanic = 1 Orang
3. Fireman = 1 Orang
4. Pump Man = 1 Orang
IV. Catering Departement
Perwira 1. Chief Cook = 1 Orang
Bintara 1. Asistent Cook = 1 Orang
2. Steward = 1 Orang

3. Boys = 1 Orang
JUMLAH 20 Orang

PERHITUNGAN KONSTRUKSI

1. Tinggi Dasar Ganda ( Double Bottom )


Menurut BKI 2006 Volume II:
h = 350 + 45 B ( mm )
Menurut General Arrangement Plan:

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 9


Untuk kapal tanker, tinggi double minimum adalah B/15, tetapi tidak boleh kurang dari 1
meter dan tidak boleh lebih dari 3 meter.
1.Perhitungan Double Bottom (Dasar Ganda)
h = B/15
= 17.2/15 mm
= 1100.00 m
2. Jarak Gading ( Frame Spasing )
Pada BKI 2006 volume II, jarak gading normal / main frame ( ao ) untuk daerah 0,1 dari
sekat tubrukan dan sekat buritan, untuk L < 100 m adalah:
ao = L / 500 + 0,48 ( m )
Biasanya diambil jarak gading = 0,6 m.
2. Jarak Gading (Frame Spacing)
a = L/500+0.48 m
= 0.650 m
= 0.6 m

3. Perencanaan Letak Sekat Tubrukan dan Sekat Ceruk Buritan


a. Sekat Tubrukan ( Collision Bulkhead )
Syarat letak sekat tubrukan di belakang FP untuk kapal dengan L < 200 m adalah ( 0,05 –
0,08 ) L.
b. Sekat Ceruk Buritan
Syarat minimum adalah 3 kali jarak gading diukur dari ujung boss.
3.Perencanaan Letak Sekat Tubrukan (Collution Bulkhead) dan Sekat Ceruk Buritan
a. Sekat Tubrukan = Frame 147
b. Sekat Ceruk Buritan = Frame 10

4. Perencanaan Panjang Ruang Mesin


Perencanaan Panjang Ruang Mesin
panjang kamar mesin = 15-20% L dimensi mesin p= 7.478 m
19 m l= 2.332 m
dipakai 13.2 m t= 3.747 m

5. Perencanaan Panjang Tangki


1. Tangki IV fr.31 - 56 ( 15,6 m)
2. Tangki III fr.56 – 81 ( 15,6 m)

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 10


3. Tangki II fr.81 – 106 ( 15,6 m)
4. Tangki I fr.106 – 129 ( 16,2 m)

6. Perhitungan Volume Ruang Muat


Perhitungan volume ruang muat disesuaikan dengan jumlah ruang muat yang telah
direncanakan (terletak pada frame berapa sampai berapa). Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan Metode Simpson.
A. Volume Tangki IV
Volume ruang muat IV terletak antara fr.31 - 56
Panjang ruang muat adalah 15 m
h
tangki= H-hdb a= 1.6 m
= (6 - 1,2) m
= 4.8 m
WL 1,2 m 2.8 4.4 6m
FS 1 3 3 1
A (m2) 104.756 117.137 119.588 120
A x FS 104.7557 351.4104 358.7631 120 934.9292
V4= (3/8×a×∑) m3
= (3/8 x 2,4 x 406,8061) m3
= 560.9575 m3

B. Volume Tangki III


Volume ruang muat IIIterletak antara fr.56 – 81
Panjang ruang muat adalah 15 m.
Vol. Ruang muat = Vol prisma dengan alas seperti gambar.
m2 (dari Auto
Diketahui, A = 37.9000 CAD)
l ruang muat = 15 m
Vol Ruang muat = A x l
V3 568.5 m3

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 11


C. Volume Tangki II
Volume ruang muat II terletak antara fr 81 – 106
Panjang ruang muat adalah 15 m
Perhitungan dengan menggunakan luasan sesuai tinggi garis air pada tangki tersebut.
h tangki= H-hdb a= 1.6 m
= (6 - 1,2) m
= 4.8 m
WL 1,2 m 2.8 m 3,6 m 6m
FS 1 3 3 1
A (m2) 113.422 117.435 119.479 119.7541
A x FS 113.4224 352.3047 358.4355 119.7541 943.9167
V2= (3/8×a×∑) m3
= (3/8 x 1.6 x 943.9167) m3
= 566.35 m3

D. Volume Tangki I
Volume ruang muat III terletak antara fr. 106 – fr. 129
Panjang ruang muat adalah 13.8 m
Perhitungan dengan menggunakan luasan sesuai tinggi garis air pada tangki tersebut.
h tangki= H-hdb a= 1.6 m
= (6 - 1,2) m
= 4.8 m
WL 1,2 m 2.8 m 3,6 m 6m
FS 1 3 3 1
A 52.431 59.336 61.923 68.0963
A x FS 52.4305 178.0077 185.7702 68.0963 484.3047
V1= (1/3×a×∑) m3
= (3/8 x1.6 x 484.3047) m3

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 12


= 290.5828 m3

E. Volume Total Tangki

Total Volume Rumang Muat


= 2 x (V4+V3+V2+V1)
= 3972.781 m3

PERHITUNGAN TANGKI-TANGKI

PERHITUNGAN LUBRICATION OIL TANK


No Luas s/d FS L.RM X FS V.RM
Gading Hdb(m^2) (m^3)
25 6.9475 1 6.9475 1.3895
26 7.465 4 29.86 5.972
27 8.02 1 8.02 1.604
Vol.LOT = 8.9655
1/2V= 4.48275

Tangki Air Ballast


Untuk perhitungan tangki ballast berdasarkan buku MARINE AUXILARY
MACHINERY & SYSTEM, p 453
Berat air ballast direncanakan berkisar antara 10 - 17 % berat displasement kapal,
direncanakan 17 % x displasement kapal, jadi berat air ballast adalah sebagai berikut:
(  = 5740,265 Ton )
Wballast =  x 10 %
= Ton x 10 %
= 574,0265Ton
Sehingga : 574,0265
Wballast
Vtb =
air laut
574.027 Ton
=
1.025Ton / m 3
= 560.026 m3

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 13


Perhitungan Tangki Ballast
PERHITUNGAN WATER BALLAST TANK 4
No Luas s/d FS L.RM X FS V.RM
Gading Hdb(m^2) (m^3)
39 16.0575 1 16.0575 7.225875
41 17.1675 3 51.5025 23.176125
43 18.0975 3 54.2925 24.431625
45 18.8225 2 37.645 16.94025
47 18.8225 3 56.4675 25.410375
49 19.7025 3 59.1075 26.598375
51 19.88 2 39.76 17.892
53 19.88 3 59.64 26.838
55 19.88 3 59.64 26.838
56 19.88 0.5 9.94 4.473
V 199.82363
Vtot= 99.911813

PERHITUNGAN WATER BALLAST TANK 3

pada frame 56 -
Jarak Gading : 81
Water Ballast Tank tepat pada PMB
Jadi, Perhitungan dengan penggunakan Bentuk Prisma kapal
Luasan (dari Bonjean)= 19.88 m2
Panjang (L) = 15 m
V= AxL
V= 298.2 m3
1/2V= 149.1

PERHITUNGAN WATER BALLAST TANK 2


No Luas s/d FS L.RM X FS V.RM
Gading Hdb(m^2) (m^3)
81 19.855 1 19.855 8.93475
83 19.855 3 59.565 26.80425
85 19.855 3 59.565 26.80425
87 19.855 2 39.71 17.8695
89 19.855 3 59.565 26.80425

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 14


91 19.805 3 59.415 26.73675
93 19.8575 2 39.715 17.87175
95 19.5875 3 58.7625 26.44313
97 19.12 3 57.36 25.812
99 18.5525 2 37.105 16.69725
101 17.745 3 53.235 23.95575
103 17.5825 2 35.165 15.82425
105 16.865 3 50.595 22.76775
106 15.58 0.5 7.79 3.5055
V 220.7779
1/2V= 110.3889

PERHITUNGAN WATER BALLAST TANK 1


No Luas s/d FS L.RM X FS V.RM
Gading Hdb(m^2) (m^3)
106 15.58 1 15.58 7.011
108 14.8475 3 44.5425 20.04413
110 14.1525 3 42.4575 19.10588
Sambungan
112 13.3775 2 26.755 12.03975
114 12.3875 3 37.1625 16.72313
116 11.2075 3 33.6225 15.13013
118 0.6575 2 1.315 0.59175
120 8.57 3 25.71 11.5695
122 7.355 3 22.065 9.92925
124 6.2525 2 12.505 5.62725
126 5.2175 3 15.6525 7.043625
128 4.2175 3 12.6525 5.693625
129 3.3225 0.5 1.66125 0.747563
V 131.2566
1/2V= 65.62828

PERHITUNGAN DWT (DEAD WEIGHT) / CONSUMABLE.

Perhitungan DWT :
1. Berat Bahan Bakar Mesin Induk (Wfo)

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 15


2. Berat Bahan Bakar Mesin Bantu (Wfb)
3. Berat minyak Pelumas (Wlo)
4. Berat Air Tawar (Wfw)
5. Berat Bahan Makanan (Wp )
6. Berat Crew dan Barang Bawaan (Wcp)
7. Berat Cadangan (Wr )
8. Berat Muatan Bersih (Wpc)

Perincian Perhitungan:
1. Berat Bahan Bakar Mesin Induk (Wfo)

-6
Wfo = BHPme . bme . S/Vs . 10 . C ( ton )

Dimana:
BHPme = Bhp mesin induk ( katalog mesin ) kW

bme = spesifik konsumsi bahan bakar mesin induk (174 g/kWh )

S = jarak pelayaran ( mil )


Vs = kecepatan dinas ( knot )
C = koreksi cadangan ( 1,3 – 1,5 )

Wfo = BHPme×Cfo×(S/Vs)×10^-6×C ton


= 42.55 ton
Volume Bahan Bakar Mesin Induk
Vfo = Wfo/ρ m³ ρ= 0.95 ton/m³
= 44.79 m³
Volume tanki = Vfb+(2%Vfb) m³
= 45.69 m³

2. Berat Bahan bakar Mesin Bantu


Wfb = (0,1-0,2) Wfo ton
= 6.38 ton
Volume Bahan Bakar Mesin Bantuan
Vfb = Wfb/ρ disel m³ ρ= 0.95 ton/m³
= 6.72 m³
Volume tanki = Vfb+(4%Vfb) m³
= 6.99 m³
3. Berat Minyak Pelumas
Wlo = BHPme×blo×s/(V×10^6)×1,5 ton
= 0.21 ton

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 16


Volume Minyak Pelumas
Vlo = Wlo/ρ m³
= 0.23 m³ ρ= 0.9 ton/m³
Volume tanki = Vlo+(4%Vlo) m³
= 0.24 m³
4. Berat Air Tawar
(10-20)kg/orang hari×Jml
a. Untuk diminum = ABK×S]/(24×1000xVs)
= 1.28 ton
b. Untuk cuci = (80-200)kg/orang hari×Jml ABK×S]/(24×1000xVs)
= 12.85 ton
c. Untuk pendinginan
mesin = (2-5)kg/BHP
= 13.050 ton
Berat total air tawar = a+b+c
= 27.18 ton
= 27.18 m3
5. Berat Bahan Makanan
Wp
= (5kg/orang hari×Jml ABK×S)/(24×Vs×1000)
= 0.32 ton
6. Berat Crew dan Barang Bawaan
kg/orang
a. Untuk Crew = 75 hari
kg/orang
b. Untuk Barang = 25 hari
Wcp = (Untuk crew +Untuk barang)x jml ABK
= 2000 kg
= 2 ton
7. Berat Cadangan
` Wr = (0.5-1.5)%× Displ ton
= 82.78 ton
8.Berat Muatan Bersih
LWT = 1/3 * ∆
= 1839.618412 TON
DWT = ∆ - LWT
= 3679.236824 TON
Wfo+Wfb+Wlo+Wair
DWT = tawar+Wp+Wcp+Wr+Wmuatan
3679.237 = 161.43 ton + Wpc
Wpc = DWT – Wtot
= 3517.81 TON

Wpc = Displacement - DWT


= 5172.15 ton

PERENCANAAN RUANGAN -RUANGAN AKOMODASI

Dari SHIP DESIGN AND CONSTRUCTION 1980 , hal 113-1260 diperoleh beberapa
persyaratan untuk crew accomodation.
BRT = 0.6 DWT

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 17


= 0.6 (5014.28) = 3008.568 BRT

1. Ruang Tidur (Sleeping Room)


* Ruang tidur harus diletakkan diatas garis air muat di tengah / dibelakang kapal.
Direncanakan ruang tidur :
- Ruangan tidur seluruhnya di bagian belakang kapal.
- Semua kabin ABK terletak pada dinding luar sehingga mendapat cahaya matahari.
- Bridge Deck terdapat ruang tidur Captain,Radio Operator
- Boat Deck terdapat ruang tidur Chief Officer, Chief Engineer.
- Poop Deck terdapat ruang tidur, Second Engineer, Second Officer, dokter, Quarter
Master
- Main Deck terdapat ruang tidur Boatswain, Pumpman, Fireman, Boys, Seaman,
Chief Cook, Electrician, Mechanic dan Assistant Cook.
* Tidak boleh ada hubungan langsung (opening) didalam ruang tidur dari ruang untuk
palka, ruang mesin, dapur, ruang cuci umum, wc, lamp room, dan drying room (ruang
pengering).
* Luas lantai untuk ruangan tidur tidak boleh kurang dari 2,78 m 2 untuk kapal diatas
3000 BRT.
* Tinggi ruangan, dalam keadaan bebas minimum 190 cm.
Direncanakan 240 cm.
* Perabot dalam ruang tidur
a. Ruang tidur Kapten :
- Tempat tidur ( single bed ), lemari pakaian, sofa, meja tulis dengan kursi putar,
tv, kamar mandi, bathtub, shower, washbasin, wc.
b. Ruang tidur Perwira :
- Tempat tidur ( single bed ), lemari pakaian, sofa, meja tulis dengan kursi putar,
kamar mandi, shower, washbasin, wc.
c. Ruang tidur Bintara :
- Tempat tidur ( single bed ), lemari pakaian, meja tulis dengan kursi putar.
d. Ruang tidur Crew :
- Tempat tidur (minimal single bed untuk satu orang, maksimal tempat tidur susun
untuk dua orang ) , lemari pakaian.

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 18


* Ukuran perabot
a. Tempat tidur
Ukuran tempat tidur minimal 190 x 68 cm
Direncanakan ukuran tempat tidur :
- Perwira : 200 x 90 cm
- Tingkatan lain : 190 x 80 cm
Syarat untuk tempat tidur bersusun :
- Tempat tidur yang bawah berjarak 40 cm dari lantai.
- Jarak antara tempat tidur bawah dan atas 60 cm.
- Jarak antara tempat tidur atas dan langit-langit 60 cm.
- Jarak antar deck diambil 240 cm.
b. Lemari pakaian
Direncanakan ukuran lemari pakaian : 60 x 40 x 60 cm.
c. Meja tulis
Direncanakan ukuran meja tulis : 80 x 50 x 80 cm.

2. Ruang Makan (Mess Room)


* Harus cukup menampung seluruh ABK.
* Untuk kapal yang lebih dari 1000 BRT harus tersedia ruang makan yang terpisah
untuk perwira dan bintara.
* Letak ruang makan sebaiknya dekat dengan pantry dan galley (dapur).

Direncanakan 3 ruang makan :


a. Ruang makan Perwira :
- Letak di Boat Deck, di samping pantry.
- Kapasitas 6 tempat duduk, 1 meja makan, kulkas, wash basin,water heater dan TV.
b. Ruang makan Perwira :
- Letak di Poop Deck, di samping pantry.
- Kapasitas 5 orang, 1 meja makan, TV, wash basin, dan kulkas.

c. Ruang makan Bintara :


- Letak di Main Deck, di samping galley (dapur).

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 19


- Kapasitas 12 orang, 2 meja makan, TV, wash basin, dan kulkas.

3. Sanitary Accomodation
* Jumlah wc minimum untuk kapal lebih dari 3000 BRT adalah 6 buah.
* Untuk kapal dengan radio operator terpisah maka harus tersedia fasilitas sanitary di
tempat itu.
* Toilet dan shower untuk deck department, catering departement harus disediakan
terpisah.
* Fasilitas sanitary umum minimum:
- shower untuk 8 orang atau kurang.
- 1 wc untuk 8 orang atau kurang.
- 1 washbasin untuk 6 orang atau kurang.
Dari semua persyaratan diatas maka direncanakan :
a. Di Main Deck :
- 3 Shower untuk 10 orang ( 1 shower untuk 3-4 orang ).
- 3 WC untuk 10 orang ( 1 wc untuk 3-4 orang ).
- 3 Washbasin untuk 10 orang (1 washbasin untuk 3-4orang ).
- 2 Washbasin di ruang makan bintara
b. Di Poop Deck :
- 2 Shower
- 2 WC
- 2 Washbasin
- 1 Washbasin di ruang makan perwira
c. Di Boat Deck :
- 1 Kamar mandi di ruang tidur Chief Officer (shower, washbasin dan wc).
- 1 Kamar mandi di ruang tidur Radio operator (shower, washbasin dan wc).
d. Di Bridge Deck :
- 1 Kamar mandi di ruang tidur kapten (bathtub, shower, washbasin dan wc).
- 1 Kamar mandi di ruang tidur Chief engineer (shower, washbasin dan wc).
e. Di Navigation Deck
- 1 sanitaria
- 1 washbasin

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 20


4. Musholla (Mosque)
* Sesuai dengan kebutuhan crew yang beragama Islam, maka direncanakan :
Di Main Deck :
- Dekat tempat wudlu (tempat wudlu berada di kamar mandi).
- Dilengkapi lemari gantung tempat menyimpan Al-quran dan perlengkap-an sholat.

5. Kantor (Ship Office) & Lobby Room


* Direncanakan Kantor:
Kantor Chief Officer, Chief Engineer, menjadi satu yaitu berada di bridge deck,
sedangkan tempat kerja kapten di Bridge Deck dengan ruang terpisah dari kamar
tidur.

6. Dry Provision and Cold Store Room


A. Dry Provision Store
Dry provision berfungsi untuk menyimpan bahan bentuk curah yang tidak
memerlukan pendinginan dan harus dekat dengan galley dan pantry.
B. Cold Storage Store
* Untuk bahan yang memerlukan pendinginan agar bahan-bahan tersebut tetap segar
dan baik selama pelayaran.
* Temperatur ruang pendingin dijaga terus dengan ketentuan :
- Untuk menyimpan daging suhu maximum adalah -22 C.
- Untuk menyimpan sayuran suhu maximum adalah 4 C.
- Untuk menyimpan ikan suhu maximum adalah -18 C.
* Luas provision store yang dibutuhkan untuk satu orang ABK adalah (0.8 s/d 1)
2
m.
Untuk 20 orang ABK dibutuhkan luas ruangan antara 15,2 m2 - 19 m2.
Perinciannya sebagai berikut :

- 1/2 s/d 2/3 luas digunakan untuk cold store.


- Sisanya digunakan untuk dry store.

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 21


Direncanakan Dry Store dan Cold Store :
- Letak di Main Deck dekat dapur.
- Luas 20 m2
7. Dapur (Galley)
* Letaknya berdekatan dengan ruang makan, cold dan dry store.
* Luas lantai 0.5 m2 /ABK
* Harus dilengkapi dengan exhause fan dan ventilasi untuk menghisap debu dan asap
* Harus terhindar dari asap dan debu serta tidak ada opening antara galley dengan
sleeping room.
Direncanakan dapur :
- Letak di Main Deck, dekat dry and cold store, di samping ruang makan crew.
- Luas 16 m2
- Dilengkapi sarana lift food ke pantry di boat deck dan poop deck yang tepat diatas
dapur.

8. Ruang Navigasi (Navigation Room)


A. Ruang Kemudi (Wheel House)
* Terletak pada deck yang paling tinggi sehingga pandangan ke depan dan ke
samping tidak terhalang (visibility 3600)
* Flying wheel house lebarnya selebar kapal. Untuk mempermudah waktu berlabuh.
* Jenis pintu samping dari wheel house merupakan pintu geser.
B. Ruang Peta (Chart Room)
* Terletak didalam ruang wheel house.
* Ukuran ruang peta min 2.2 m x 4 m.
* Ukuran meja peta 1.8 m x 1.2 m.
* Antara ruang peta dan wheel house bisa langsung berhubungan sehingga perlu
dilengkapi jendela atau tirai yang dapat menghubungkan keduanya.
C. Ruang radio (Radio Room)
* Diletakkan setinggi mungkin diatas kapal dan harus terlindungi dari air dan
gangguan suara.
* Ruang ini harus terpisah dari kegiatan lain.

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 22


* Ruang tidur radio operator harus terletak sedekat mungkin dan dapat ditempuh
dalam waktu 3 menit.

9. Battery Room
Adalah tempat untuk menyimpan Emergency Source of Electrical Power (ESEP).
* Terletak di tempat yang jauh dari pusat kegiatan karena suara bising akan
mengganggu.
* Harus mampu mensupply kebutuhan listrik minimal 3 jam pada saat darurat.
o
* Instalasi ini masih bekerja jika kapal miring sampai 22,5 atau kapal mengalami
o
trim 10 .
10. Engine Casing
Engine casing harus cukup besar untuk memudahkan pekerjaan pada cylinder head
station. Umumnya engine casing mempunyai tangga dalam. Tangga dalam engine
casing lebarnya antara 0,6 ~ 0,8 m.
(GENERAL ARRANGEMENT PLAN)
Engine casing dapat berfungsi sebagai berikut :
• Lubang pemasukan mesin
• Tempat pipa gas buang
• Lubang sinar matahari masuk
• Tempat escape ladder
Dalam perencanaan ini dimensi engine casing yang digunakan adalah sebagai berikut:
Panjang
Panjang minimal sama dengan panjang mesin pada perencanaan ini,panjang mesin
adalah 6091 mm maka dipakai 6,8 m.
Lebar
Lebar mesin 1981 mm diambil lebar 2.4 m.

PERLENGKAPAN NAVIGATION

1. Anchor Light
* Setiap kapal dengan L > 150 ft pada saat lego jangkar harus menyalakan anchor light.
* Warna : Putih.

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 23


* Jumlah : 1 buah.
* Visibilitas : 3 mil ( minimal )
o
* Sudut Sinar : 360 horisontal.
* Tinggi : 8 meter.
* Letak : Forecastle.

2. Lampu Buritan (Stern Light)


* Warna : Putih.
* Visibilitas : 3 mil ( minimal )
o
* Sudut Sinar : 135 horisontal
* Jumlah : 1 buah.
* Letak : Buritan

3. Lampu Tiang Agung (Mast Head Light)


* Warna : Putih.
* Visibilitas : 6 mil ( minimal )
o
* Sudut Sinar : 225 horisontal
* Tinggi : 6 - 12 meter (di tiang agung depan)
: 4,5 meter (di tiang di top deck di ukur dari Mast head light
pada tiang agung depan )

4. Lampu Sisi (Side Light)


* Jumlah : Starboard Side : 1 buah (kanan)
Port Side : 1 buah (kiri)
* Warna : Starboard Side : Hijau (kanan)
Port Side : Merah (kiri)
* Visibilitas : 2 mil ( minimal )
o
* Sudut Sinar : 112,5 horisontal
* Letak : Navigation deck (pada Fly Wheel House)

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 24


5. Morse Light
* Warna : Putih.
o
* Sudut Sinar : 360 horisontal
* Letak di Top Deck, satu tiang dengan mast head light, antena UHF dan radar.

6. Tanda Suara
Tanda suara ini dilakukan pada saat kapal melakukan manuver di pelabuhan dan dalam
keadaan berkabut atau visibilitas terbatas. Setiap kapal dengan panjang lebih dari 12 m
harus dilengkapi dengan bel dan peluit.
7. Pengukur Kedalaman (Depth Sounder Gear)
Setiap kapal dengan BRT diatas 500 gross ton dan melakukan pelayaran internasional
harus dilengkapi dengan pengukur kedalaman yang diletakkan di anjungan atau di ruang
peta.

8. Compass
Setiap kapal dengan BRT diatas 1600 gross ton harus dilengkapi dengan gyro compass
yang terletak di compass deck dan magnetic compass yang terletak di wheel house.

9. Radio Direction Finder dan Radar


Setiap kapal dengan BRT diatas 1600 gross ton harus dilengkapi dengan direction finder
dan radar yang masing-masing terletak diruang peta dan wheel house. Fungsi utama dari
radio direction finder adalah untuk menentukan posisi kapal sedangkan radar berfungsi
untuk menghindari tubrukan

PERENCANAAN TANGGA, PINTU DAN JENDELA

1. Perencanaan Pintu
A. Pintu Baja Kedap Cuaca ( Ship Steel Water Tight Door )
* Digunakan sebagai pintu luar yang berhubungan langsung dengan cuaca bebas.
* Tinggi : 1800 mm
* Lebar : 800 mm
* Tinggi ambang : 300 mm
B. Pintu Dalam

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 25


* Tinggi : 1800 mm
* Lebar : 700 mm
* Tinggi ambang : 200 mm
2. Ukuran Jendela
* Jendela bundar dan tidak dapat dibuka (menurut DIN ISO 1751), direncanakan
menggunakan tipe A dengan ukuran d = 400 mm.
* Jendela persegi
- 1. Panjang : 400 mm Lebar : 400 mm
- 2. Panjang : 900 mm Lebar : 400 mm
* Untuk wheel house
Berdasarkan simposium on the design of ship budges
o
- Semua jendela bagian depan boleh membentuk sudut 15 .
- Bagian sisi bawah jendela harus 1,2 meter diatas deck
- Jarak antara jendela tidak boleh kurang dari 100 mm
3. Ladder / Tangga
A. Accomodation ladder
Accomodation ladder diletakkan menghadap kebelakang kapal. Sedang untuk
menyimpannya diletakkan diatas poop deck (diletakkan segaris dengan
o
railing/miring). Sudut kemiringan diambil 45 .
Dengan melihat pada tabel Hidrostatik didapatkan nilai T dengan melalui LWT. Pada
kapal ini didapatkan hasil.
LWT = Displ. – DWT
= 1913.42
Sehingga dapat dicari pada kurva hydrostatic dengan memasukkan nilai LWT
1913.42 Ton dengan panjang skala 1 cm : 100 ton.dititik tersebut ditarik garis tegak lurus ke
atas sehingga sejajar dengan garis skala sampai berpotongan dengan grafik Displacement Inc.
Shell diperoleh nilai sarat kosong dengan menarik garis pada sarat sehingga didapat nilai Tk
= 1.91 m
Karena tangga akomodasi diletakkan di poop deck:
a = ( H + 2,4 ) - Tk
= 6.49 M
Jadi:
a / sin
Panjang tangga akomodasi ( L ) = 45o

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 26


= 9.34 m
Dimensi tangga akomodasi: ( direncanakan )
- Width of ladder = 600 s/d 800 mm
- Height of handrail = 1000 mm
- The handrail = 1500 mm
- Step space = 200 s/d 350 mm
diambil 300 mm

B. Steel Deck Ladder


Digunakan untuk menghubungkan deck satu dengan deck lainnya. Pada kapal ini
menggunakan deck ladder type A dengan :
- lebar 700 mm
- Kemiringan terhadap horizontal 45 0
- Interval of treads 200 s/d 300,
- step space 400 mm.

C. Ship Steel Vertical Ladders


Digunakan untuk tangga pada escape gang, tangga main hole dan digunakan untuk
tangga menuju ke top deck, direncanakan:
- Lebar tangga = 350 mm
- Interval treads = 300 s/d 340 mm
- Jarak dari dinding = 150 mm

PERLENGKAPAN KAPAL

1. Perhitungan Alat Bongkar Muat

Perhitungan Alat Bongkar Muat


KAPAL TANKER
A. Perhitungan Pipa dan Pompa Bongkar Muat
Volume ruang muat effective = 3812.172 m3
Berat jenis muatan ( γ ) = 0.9345 ton/m3
Waktu bongkar muat = direncanakan misalnya 10 s/d 12 jam
Direncananakan
= 8 jam
􀂾 Kapasitas Pompa
Perhitungan Debet Muatan ( Qe )
Qe = Volume ruang muat / Waktu bongkar muat ( m3 / jam )
= 476.52 m3/jam

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 27


Kecepatan aliran = 2 m/s
Kapasitas Pompa Bantu ( Qs )
Qs = 25% x Qe (m3 / jam )
= 119.13 m3/jam

􀂾 Diameter Pipa
a. Diameter pipa utama ( Main cargo line )
Qe = V x [( π x Db2 )/4 )] x 3600
Qe = 565 x Db2
Db = √ ( Qe / 5652 ) ( m )
= 0.290 m diambil 0.3 m

Dimana:
V = Kecepatan aliran = 2 m/s
Qe = Kapasitas pompa utama (m3 / jam )
Db = Diameter pipa utama ( m )
b. Diameter pipa Bantu ( Qs )
Qs = V x [(π x Dbs2 )/4 )] x 3600
Qs =5652 x Dbs2
Dbs = √ ( Qs / 5652 ) ( m )
= 0.15 m

Dimana:
V = Kecepatan aliran = 2 m/s
Qs = Kapasitas pompa bantu (m3 / jam )
Dbs = Diameter pipa bantu ( m )

􀂾 Tenaga Pompa
a. Tenaga Pompa utama ( Main Pump )
N = ( Qe x γ x H )/ ( 3600 x 75 x η) ( kW )
= 0.056 kW
Dimana:
Qe = Debet muatan (m3 / jam ) H dinamis= V2/( 2.g ) ( m )
γ = Berat jenis muatan ( 0.9345 ton/ m3 ) = 0.10
η = Efisiensi total pompa ( 0,5 s/d 0,9 ) H statis = ( Z + P )/ γ ( m )
V2 = Kecepatan aliran ( 2 m/s ) = 27.09
g = Percepatan gravitasi ( 9,81 m/s2 ) H = Pressure head
Z = H + 0,76 – 0,4 ( m ) = H satatis + H dinamis
0.46 27.19
P = Tekanan pancar ( 25 ton/m2 )
b. Tenaga Pompa Bantu ( Stripping Pump )
Ns = 25% x N ( kw )
= 0.014 kW
B. Tiang Agung ( Mast )
Jarak jangkauan derrick boom
L = [ ( 0,5 x ( 0,5 x B + 3 ))/sin 60o ] ( m )
= 6.93 m
Beban yang harus diterima boom ( misalnya direncanakan SWL = 2000 kg )
W= 0,1 x SWL x d ( cm3 )
= 200 d cm3

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 28


= 192 D cm4
W= 3,14 ( D4 – d4 ) / ( 32D ) ( cm3 ), dimana: d = 0,96 D
=
Maka harga D dan d dapat diketahui.
Tebal plat = 0,02D ( mm )

Tinggi gooseneck dari upper deck = ( 2,6 – 2,8 ) m


Tinggi topping bracket dari upper deck = ( 0,6 – 0,8 ) L ( m )
C.
Derrick
Boom
Save pressure direncanakan misalnya ( 2000 kg ), diperoleh data sebagai berikut:
L1, L2, n, D, d, S, GI, GII
􀂾 Winch Motor ( Pe )
Pe= ( W x V )/ ( 75 x 60 ) ( HP )
Dimana:
Pe = Effective Power ( HP )
W = Rated Load ( kg )
V = Rated Hoisting speed ( 30 m/min )
Input Of Motor Power ( Ip )
Ip = f x Pe ( HP )
Dimana:
f = 1,05 – 1,1
􀂾 Dari data di atas dapat diperoleh data sebagai berikt:
Type cargo
1 Winch
2 Pulls ( kN )
Daya Motor (
3 kW )
4 Berat ( kg )

2. Perlengkapan Keselamatan
Kapal harus dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan pelayaran yang sesuai yang
ada.
Menurut fungsinya alat keselamatan dibagi 3, yaitu :

A. Sekoci
* Digunakan model buatan SURVIVALCRAFT®
- Type : SC FF59 FREE FALL
- Lenght : 5.9 m
- Breadth : 2.36 m
- Height : 3.1 m
- Person : Max 25 persons

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 29


- Weight without persons : 3010 kg

* Persyaratan sekoci penolong :


- Dilengkapi dengan tabung udara yang diletakkan dibawah tempat duduk.
- Memiliki kelincahan dan kecepatan untuk menghindar dari tempat kecelakaan
- Cukup kuat dan tidak berubah bentuknya saat mengapung dalam air ketika dimuati
ABK beserta perlengkapannya.
- Stabilitas dan lambung timbul yang baik
- Mampu diturunkan kedalam air meskipun kapal dalam kondisi miring 150
- Perbekalan cukup untuk waktu tertentu.
- Dilengkapi dengan peralatan navigasi, seperti kompass radio komunikasi

B. Perlengkapan Apung (Bouyant Apparatus)

B.1 Pelampung Penolong ( Life Buoy )


* Persyaratan pelampung penolong :
- Dibuat dari bahan yang ringan (gabus dan bahan semacam plastik)
- Berbentuk lingkaran atau tapal kuda
- Harus mampu mengapung dalam air selama 24 jam dengan beban sekurang-
kurangnya 14,5 kg besi
- Tahan pada pengaruh minyak, berwarna menyolok dan diberi tali pegangan,
keliling pelampung dilengkapi dengan lampu yang menyala secara otomatis serta
ditempatkan pada dinding atau pagar yang mudah terlihat dan dijangkau
- Jumlah pelampung untuk kapal dengan panjang 60 - 122 m minimal 12 buah
B.2. Baju Penolong (Life Jacket)
* Persyaratan baju penolong :
-Mampu mengapung selama 24 jam dengan beban 7,5 kg besi
-Jumlah sesuai banyaknya ABK, berwarna menyolok dan tahan minyak serta
dilengkapi dengan peluit.

C. Tanda Bahaya Dengan Signal atau Radio


Bila dengan signal dapat berupa cahaya, misal lampu menyala, asap, roket, lampu

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 30


sorot, kaca dsb.
Bila berupa radio dapat berupa suara radio, misal radio dalam sekoci, auto amateur
rescue signal transmiter dsb.

D. Alat Pemadam Kebakaran


Dalam kapal terdapat alat pemadam kebakaran berupa :
- CO2
- Air laut

Gambar sistem pemadam kebakaran dengan air laut

Gambar sistem pemadam kebakaran dengan CO2

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 31


3. Penentuan Jangkar, Rantai Jangkar dan Tali Tambat
A. Penentuan Jangkar
Dari peraturan BKI 1989 ditentukan :
Z = D2/3 + 2hB + A/10

dimana : D = Displacement kapal


= 5740.265 ton

B = Lebar kapal
= 18 m

fb =H-T dimana H = 6 m
= 6 – 4.98 T = 4.98 m
= 1.02 m

h = 2.4 x 5 = 12 m
h = fb +  h
= 1.02+ 12 = 13.02 m
A = Luas penampang membujur dari bangunan atas diatas sarat
air pada centre line m2
= 237.56 m2
maka : Z = 813.069

Pada tabel 18.2 vol II, BKI 1996 pada nomer register 120, Z = 720 – 780. Sehingga
dapat diperoleh:
- Jumlah jangkar = 3 buah
- Berat per Jangkar = 2280 kg
- Panjang total = 467.5 m

- Diameter
a. d1 = 48 mm

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 32


b. d2 = 42 mm
c. d3 = 36 mm

- Tali tarik
a. panjang = 190 m
b. beban putus = 440 KN

- Tali tambat
a. Jumlah = 4 buah
b. Panjang = 170 m
c. beban putus = 170 KN

Kemudian dari data dapat dianbil ukuran-ukuran yang ada pada jangkar yaitu sebagai
berikut :

Berat jangkar diambil 2000 kg


a. = 233 mm ( Basic Dimension )
b. = 0.779 x a = 181.51 mm
c. = 1.050 x a = 244.65 mm
d. = 0.412 x a = 95.996 mm
e. = 0.857 x a = 199.68 mm
f. = 9.616 x a = 2240.5 mm
g. = 4.803 x a = 1119.1 mm
h. = 1.100 x a = 256.3 mm
i. = 2.401 x a = 599.43 mm
j. = 3.412 x a = 794.996 mm
k. = 1.323 x a = 308.259 mm
Dari Practical Ship Building direncanakan menggunakan jangkar type Hall Ancor.
B. Penentuan rantai Jangkar
Setelah diketahui data-data dari jangkar yaitu :
- Panjang keseluruhan rantai jangkar = 467.5 mm
- Diameter rantai jangkar :

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 33


- diameter rantai jangkar = 48 mm
- bahan = ST.37-43

Komposisi dan konstruksi dari rantai jangkar meliputi :


1. Ordinary link
a : 6.00 d = 288 mm
b : 3.60 d = 172.8 mm
c : 1.00 d = 48 mm
2. Large link
a : 6.50 d = 312 mm
b : 4.00 d = 192 mm
c : 1.10 d = 52.8 mm
3. End link
a : 6.75 d = 324 mm
b : 4.00 d = 192 mm
c : 1.20 d = 57.6 mm
4. Connecting Shackle
a : 7.10 d = 340.8 mm
c : 4.00 d = 192 mm
d : 0.60 d = 28.8 mm
e : 0.50 d = 24 mm
5. Anchor Kenter Shackle
a : 8.00 d = 384 mm
b : 5.95 d = 283.2 mm
c : 1.75 d = 84 mm

6. Swivel
a : 9,.0 d = 465.6 mm
b : 2,80 d = 134.4 mm
c : 1,20 d = 57.6 mm
d : 2,90 d = 139.2 mm

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 34


e : 3,40 d = 163.2 mm
f : 1,75 d = 84 mm
7. Kenter Shackle
a : 6,00 d = 288 mm
b : 4,20 d = 201.6 mm
c : 1,52 d = 72.96 mm

C. Tali Tambat
Bahan yang dipakai untuk tali tambat terbuat dari nilon. Adapun ukuran- ukuran
Yang dipakai berdasarkan data-data dari BKI 1989 didapatkan:
- Jumlah tali tambat = 4 buah
- Panjang tali tambat = 170 m
- Beban putus = 170 KN

Keuntungan dari tali nylon untuk tambat :


- Tidak rusak oleh air dan sedikit menyerap air.
- Ringan dan dapat mengapung di permukaan air.

4. Penentuan Bolard, Fairlaid, Hawse Pipe dan Chain Locker


A. Penentuan Bollard
Dari Partical Ship Building halaman 189 (Ship and Marine Engineering vol. IIIB)
dipilih type vertical bollard dan didapatkan ketentuan sebagai berikut :
- Ukuran Bollard adalah : - Ukuran baut adalah :
D = 250 mm a = 750 mm
L = 1200 mm b = 310 mm
B = 360 mm c = 50 mm
H = 450 mm w1 = 30 mm
Berat Bollard = 318 kg e = 60 mm
Jumlah baut = 8 buah f = 100 mm
Diameter = 1 inch w2 = 40 mm
r1 = 40 mm
r2 = 85 mm

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 35


Bollard ditempatkan di main deck, forcastle, dan poop deck.

B. Penentuan Fairlaid
Fairlaid berfungsi untuk mengarahkan dan mempelancar tali tambat. Type ini
tergantung dari jumlah roller yang digunakan yaitu antaraa 1-4 kadang - kadang
fairlaid dan chock digabung yang ddisebut fairlaid and chock. Ukuuran tergantung
dari diameter roller itu sendiri tergantung dari hawses yang dipakai. Dari Practical
Ship Building dan didapatkan ukuran roller sebagai berikut:

➢ Diameter roller = 150 mm


➢ Breaking strees hawses = 29 ton
➢ Diameter Bollard = 225 – 250 mm
➢ Diametre of fastering bolt = 22 mm
➢ Length(L) = 1040 mm
➢ Breadth(B) = 280 mm
➢ Weight design I = 140 kg
➢ Weight design II = 170 kg

C. Hawse Pipe
Berdasarkan Practical Ship Building yang penentuannya tergantung dari ukuran dan
diameter rantai jangkar maka dipilih bahan hawse pipe dari besi tuang.
Untuk diameter rantai jangkar 48 mm.
Bagian :
➢ 9.0 x d = 432 mm
➢ 0.6 x d = 28.8 mm
➢ 0.7 x d = 33.6 mm
➢ 3.5 x d = 168 mm
➢ 5.0 x d = 240 mm
➢ 1.4 x d = 67.2 mm
➢ 47 x d = 2256 mm
➢ 37 x d = 1776 mm

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 36


D. Penentuan Chain Locker
Volume chain locker adalah :
Dimana :
Sm = volume chain locker untuk panjang rantai jangkar 1 fathom
d = diameter rantai jangkar dalam inch
= 48/25.4
= 1,88 inch
Panjang rantai jangkar = 440 m , dari GL diketahui 15 fathom = 25 m, maka :
440 m = 264 fathom
Maka volume dari chain locker adalah :
Sm = 264 / 100 x 1.882
3
= 9.33 m
Perencanaannya yaitu dengan ditambah volume cadangan  20%, maka :
Sm = (20% x 9.33) + 9.33
3
= 11.196 m

Pada chain locker diberi sekat pemisah antara kotak sebelah kanan dan kotak sebelah
kiri.
➢ Perencanaan ukuran chain locker =2.4x4.8x2.5 = 28.8 m3
➢ Ukuran mud box =2.4x4.8x0.75 = 8.64 m3

5. Penentuan Tenaga Windlass, Capstan, dan Steering Gear


A. Penentuan Tenaga Windlass
Perhitungan ini berdasarkan pada Practical Ship Building oleh M. Khetagurof
 Gaya tarik cable lifter untuk menarik 2 jangkar adalah :
Tcl = 2.35 ( Ga + Pa x La ) kg Dimana :
Ga = Berat jangkar
= 2280 kg
Tcl = 2.35 (2280 + 52.99 x 60 ) Pa = Berat tiap rantai jangkar
2
= 12829.872 kg = 0.023 x d
= 0.023 x 482

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 37


= 52.99 kg/m
La = Panjang rantai jangkar yang
menggantung
= Diambil 60 m
 Diameter Cable Lift:
Dcl = 0.013 d (m)
= 0.013 x 48
= 0.624 m
Torsi pada Cable Lifter
TCL xDCL Dimana : cl = 0.9 s/d 0.92
cl =
2 x CL diambil = 0.92

12829.872 x0.624
=
2 x0.92

= 4351 kgm
 Torsi pada poros motor Windlass
 CL Dimana :
w =
Iaxa  = efisiensi total (0.722 – 0.85)
Dimana : Nm = 523 rpm – 1165 rpm
Nm Va = 0.2 m/s
Ia =
Ncl
Maka :
750
= Diambil  = 0.75
6.52
Nm = 750 rpm
= 115
60 xVa
Maka : Ncl =
0.04 xd
4351
w = 60 x0.2
115 x0.75 =
0.04 x 46
= 50.45 rpm
= 6.52 kgm

 Daya effective Windlass

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 38


 W xNm
Pe =
716.2
50.45 x750
=
716.2
= 52.83 HP

B. Capstan
 Gaya pada Capstan Barrel
Twb = Pbr / 6 Dimana :
= 17000/6 Pbr = Tegangan putus dari wire roop
= 2833,33 kg = 17000 kg
 Momen pada poros Capstan Barrel
TWB xDWB Dimana : Dwb = 0.4 m
Mr =
2 xI a x a Ia = 110
2833 .33 x0.4 a = 0.8
=
2 x110 x0.8
= 6.44 kgm
= 644 kg.cm

Daya effective (Pe)= (Mr x 1000)/975


= (644 x 1000)/97500
= 6.605 kW
= 8.854 HP
Dari Practical Ship Building III b1 (hal 204 - 205), diperoleh data sebagai
berikut:
Type Capstan : Type A
Pulling force : 3000 kg
Daya : 16 Hp
Berat : 2000 kg

C. Steering Gear
Luas daun kemudi

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 39


TxL 2
A = x [ 1 + 25 ( B/L ) ]
100
6.2 x86 2
= x [ 1 + 25 ( 14.8 / 86 ) ]
100
2
= 9.282 m
Luas ballansir
A' = 23% x A
= 23% x 9.282
2
= 2.135 m
Untuk baling-baling tunggal dengan kemudi ballansir
 = 1.8
 = h/b
Dimana : h = Tinggi kemudi
b = Lebar kemudi
h = xb
= 1.8 x b
A = hxb
9.282 = 1.8 x b x b
= 1.8 x b2
b2 = 5.157
b = 2.27 m
Maka : h = 1.8 x 2.27
= 4.08 m
x' = A' / h
= 2.13 / 3.7228
= 0.523 m

Kapasitas mesin kemudi (power steering gear )


Dasarnya adalah gaya dan momen yang bekerja pada mesin tersebut

 Gaya normal kemudi (Pn)

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 40


Pn = 1.56 x A x Va2 x sin  Dimana :
A = Luas daun kemudi
= 9.282 m2
Va = 11 knots
sin  = 35
2
Pn = 1.56 x 9.282 x 11 x sin 35
= 1004.946 kg

 Moment puntir kemudi (Mp)


Mp = Pn ( x - a ) Dimana :
a = Jarak poros kemudi
= 0.5 m
x = b (0.195 + 0.305 sin35)
b = lebar kemudi = 2.27 m
Maka: x = 2.27 (0.195 + 0.305 sin 35)
= 0.839 m
Mp = 1004.946 (0.839 – 0.5)
= 340.68 kgm

 Daya Steering Gear adalah:


1.4 xM P xnrs Dimana :
D=
1000 xsg nrs = 1/3 x /

=
1.4 x340 .68 x0.4  = 35
1000 x0.1
 = 30o
= 1.91 HP
nrs = 1/3 x 35/30
= 0.4
Sg = 0.1 s/d 0.35
= 0.1
Diameter tongkat kemudi
Menurut BKI 1989:
Dt = 9 x 3 Mp

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 41


3
= 9x 340.68
= 62.8158 mm
= 63 mm

PERHITUNGAN TANGKI-TANGKI

Tangki Ballast
Berdasarkan buku “Lectures on Ship design and Ships Theory”, berat air ballast adalah
antara 10 % s.d 15 % dari displacement kapal. Pada perencanaan ini, diambil sebesar
10% dari displacement kapal.
(Herald Poehl, LECTURE ON SHIP DESIGN AND THEORY)
 = 7560.872 ton.
Maka berat Ballast adalah : 7560.872×0.10 = 756.087ton
Dan Volumenya adalah : 756.087/ 1.025 = 774.989 m3

Perhitungan tangki ballast pada double bottom


A. Volume tangki ballast IV
Volume tangki ballast IV terletak antara fr. 49– fr. 66
Panjang Panjang
Ord FS Ord×FS h= 7.8 m
Vol tangki ballas
13.279 1 13.279 IV = 1/3×h×∑1
10.360 4 41.440 = 155.21 m³
4.979 1 4.979
∑= 59.698 m²

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 42


B. Volume tangki ballast III
Volume tangki ballast III terletak antara fr. 66 – fr. 93
Panjang Panjang
Ord FS Ord×FS h= 8.1 m
Vol tangki ballas
14.040 1 14.040 III = 1/3×h×∑1
13.990 4 55.960 = 224.85 m³
13.279 1 13.279
∑= 83.279 m²

C. Volume tangki Ballast II


Volume tangki ballast II terletak antara fr. 93 – fr. 120
Panjang Panjang
Ord FS Ord×FS h= 8.1 m
Vol tangki
13.663 1 13.663 ballas II = 1/3×h×∑1
14.079 4 56.316 = 226.85 m³
14.040 1 14.040
∑= 84.019 m²

D. Volume tangki Ballast I


Volume tangki ballast I terletak antara fr. 120– fr. 146
Panjang Panjang
Ord FS Ord×FS h= 5.4 m
Vol tangki
12.355 1 12.355 ballas I = 1/3×h×∑1
13.560 4 54.240 = 144.46 m³
13.663 1 13.663
∑= 80.258 m²

Sehinga total volume tangki ballast di double bottom adalah :


V = V IV + V III +V II +V I m3
V = 155.21+224.85+226.85+144.46=751.38 m³
Karena kontruksi dasar ganda, maka dikoreksi dengan ditambah 2 %
V = 751.38 +2%751.38
V = 766.4 m³

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 43


Jadi volume tangki ballast pada double bottom dapat memenuhi kebutuhan untuk
ballast.

PERHITUNGAN HEAVY FUEL OIL TANK


No Luas s/d FS L.RM X FS V.RM
Gading Hdb(m^2) (m^3)
34 12.7325 1 12.7325 2.8648125
35 13.44 3 40.32 9.072
36 14.1325 3 42.3975 9.5394375
37 14.8025 1 14.8025 3.3305625
Vol.HFOT = 24.806813
1/2V= 12.403406

PERHITUNGAN DIESEL OIL TANK


No Luas s/d FS L.RM X FS V.RM
Gading Hdb(m^2) (m^3)
29 9.2425 1 9.2425 2.079563
30 9.9075 3 29.7225 6.687563
31 10.5975 3 31.7925 7.153313
32 11.3025 1 11.3025 2.543063
Vol.DOT 1 = 18.4635
1/2V= 9.23175

Perhitungan Lubrication Oil Tank (LOT)


Volume Lubricatin Oil Tank (LOT) terletak antara fr. 28 – fr. 30

Vol minyak
pelumas = 0.21 m³
Panjang Panjang
Ord FS Ord×FS Vol LOT = 1/3×h×∑1
6.660 1 6.660 = 8.12 m³
6.97 4 26.640
7.300 1 7.300
∑= 40.600 m²
h= 0.6 m

PERHITUNGAN FRESH WATER TANK


No Luas s/d Luas s/d Luas FS L.RM X FS V.RM
Gading upper deck(m^2) Sarat(m^2) RM(m^2) (m^3)

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 44


4 23.8675 0 23.8675 1 23.8675 4.7735
5 27.48 0 27.48 4 109.92 21.984
6 31.105 0 31.105 2 62.21 12.442
7 34.6025 5.6825 28.92 4 115.68 23.136
8 37.865 7.1425 30.7225 2 61.445 12.289
9 40.9075 8.66 32.2475 4 128.99 25.798
10 33.35 10.165 23.185 1 23.185 4.637
Vol.FWT
= 105.0595 m3
1/2V= 52.52975

Perhitungan Slop Tank


Volume Slop Tank terletak antara fr. 38 – fr. 40
Kapal oil tanker dengan BRT lebih besar dari 1500 BRT harus mempunyai slop tank
dengan kapasitas 3 % dari kapasitas ruang muatnya.
= 3% 6193.896= 185.82 m3
Main deck
Panjang Panjang
Ord FS Ord×FS h= 0.6 m
123.550 1 123.550 Vol air tawar = 1/3×h×∑1
124.746 4 498.984 = 149.70 m³
125.943 1 125.943
∑= 748.477 m²

Double bottom
Panjang Ord FS Panjang Ord×FS h= 0.6 m
9.7 1 9.7 Vol air tawar = 1/3×h×∑1
10 4 40 11.998 m3
10.29 1 10.29
∑= 59.99 m2

Volume Slop Tank = 149.70– 11.998


= 137.70m3
Perhitungan volume ruangan ada penambahan sebesar kurang lebih 2 % karena adanya
internal struktur.
= 137.70+ 2% 137.70
= 140.454 m3

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 45


Demikian Laporan Tugas Rencana Umum ini kami tentang tugas rencana yang telah kami
buat.
Terlampir adalah gambar Rencana Umum yang dibuat

Terima kasih.

CONTOH LAPORAN PERHITUNGAN RU -Heru L 46

Anda mungkin juga menyukai