TANKER SHIP
MV . ARDIMAS
oleh
HERU LUMAKSONO
NRP. 123456789
2021
Rencana umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai perancangan di dalam
penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang dibutuhkan, ruangan yang dimaksud
seperti ruang muat dan ruang kamar mesin dan akomodasi, dalam hal ini disebut
superstructure (bangunan atas). Disamping itu juga direncanakan penempatan peralatan-
peralatan dan letak jalan-jalan dan beberapa sistem dan perlengkapan lainnya.
Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi beberapa pekerjaan yang secara garis besar
dibedakan menjadi dua kelompok pengerjaan yakni kelompok pertama adalah perancangan
dan pembangunan badan kapal sedangkan yang kedua adalah perancangan dan pemasangan
permesinan kapal.
Pengerjaan atau pembangunan kapal yang terpenting adalah perencanaan untuk
mendapatkan sebuah kapal yang dapat bekerja dengan baik harus diawali dengan
perencanaan yang baik pula.
Dalam perencanaan Rencana Umum terdapat beberapa hal yang perlu dijadikan
pertimbangan yakni :
• Ruang muat merupakan sumber pendapatan, sehingga diusahakan volume ruang muat
besar.
• Pengaturan sistem yang seoptimal mungkin agar mempermudah dalam
pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, pemakaian ruangan yang kecil dan
mempersingkat waktu kapal dipelabuhan saat sedang bongkar muat.
• Penentuan jumlah ABK seefisien dan seefektif mungkin dengan kinerja yang optimal
pada kapal agar kebutuhan ruangan akomodasi dan keperluan lain dapat ditekan.
• Dalam pemilihan Mesin Bongkar Muat dilakukan dengan mempertimbangkan
mengenai berat konstruksi dan harga mesin.
• Ruang Akomodasi dan ruangan lain termasuk kamar mesin dilakukan dengan
seefisien dan seefektif mungkin dengan hasil yang optimal.
Adapun hal-hal yang direncanakan dalam tugas ini adalah :
➢ Perkiraan Jumlah Dan Susunan ABK
➢ Perhitungan Daya Motor Penggerak Utama
Rencana umum adalah suatu proses yang berangsur-angsur disusun dan ini dari
percobaan, penelitian, dan masukan dari data-data kapal yang sudah ada (pembanding).
Informasi yang mendukung pembuatan rencana umum:
1. Penentuan besarnya volume ruang muat, type dan jenis muatan yang dimuat.
2. Metode dari sistem bongkar muat.
3. Volume ruangan untuk ruangan kamar mesin yang ditentukan dari type mesin dan
dimensi mesin.
4. Penentuan tangki-tangki terutama perhitungan volume seperti tangki untuk minyak,
ballast, dan pelumas mesin.
5. Penentuan volume ruangan akomodasi jumlah crew, penumpang dan standar
akomodasi.
6. Penentuan pembagian sekat melintang.
7. Penentuan dimensi kapal (L, B, H, T, )
8. Lines plan yang telah dibuat sebelumnya.
DATA KAPAL :
Dimana:
P= daya efektif kapal ( EHP ) dalam kW ( 1 HP = 0,746 kW )
= displacement dalam ton
V = kecepatan dalam meter / detik
L = panjang kapal dalam meter
n = kisaran per detik
Pada perencanaan ini digunakan tipe single screw propeller sehingga nilai w adalah
w= 0.5 Cb-0.05
w= 0.3
DHP = EHP/Pc
= 1839.639 HP
THP = EHP/ηH
THP = 1147.935 HP
SHP = DHP/ηsηb , ηsηb=0.98 (losses 2%)
SHP = 1877.183 HP
BHPscr = SHP/ηG 0.98
= 1915.493 HP
BHPmcr = BHPscr/0.85
= 2253.521 HP 1681.126 KW
MAIN ENGINE :
Merek : MAN B&W Diesel A/S
Tipe : V23/30A-VO
Jumlah Silinder : 6
Bore : 225 mm
Stroke : 300 mm
Max Power Engine : 2610HP / 1920 KW
Engine Speed : 900 rpm
Spesific Fuel Oil Consumption : 188 g/KWh ~ 138 g/BHPh
Specific Lubrication Oil Cons. : 191 g/kWh ~ 141 g/BHPh
3. Boys = 1 Orang
JUMLAH 20 Orang
PERHITUNGAN KONSTRUKSI
D. Volume Tangki I
Volume ruang muat III terletak antara fr. 106 – fr. 129
Panjang ruang muat adalah 13.8 m
Perhitungan dengan menggunakan luasan sesuai tinggi garis air pada tangki tersebut.
h tangki= H-hdb a= 1.6 m
= (6 - 1,2) m
= 4.8 m
WL 1,2 m 2.8 m 3,6 m 6m
FS 1 3 3 1
A 52.431 59.336 61.923 68.0963
A x FS 52.4305 178.0077 185.7702 68.0963 484.3047
V1= (1/3×a×∑) m3
= (3/8 x1.6 x 484.3047) m3
PERHITUNGAN TANGKI-TANGKI
pada frame 56 -
Jarak Gading : 81
Water Ballast Tank tepat pada PMB
Jadi, Perhitungan dengan penggunakan Bentuk Prisma kapal
Luasan (dari Bonjean)= 19.88 m2
Panjang (L) = 15 m
V= AxL
V= 298.2 m3
1/2V= 149.1
Perhitungan DWT :
1. Berat Bahan Bakar Mesin Induk (Wfo)
Perincian Perhitungan:
1. Berat Bahan Bakar Mesin Induk (Wfo)
-6
Wfo = BHPme . bme . S/Vs . 10 . C ( ton )
Dimana:
BHPme = Bhp mesin induk ( katalog mesin ) kW
Dari SHIP DESIGN AND CONSTRUCTION 1980 , hal 113-1260 diperoleh beberapa
persyaratan untuk crew accomodation.
BRT = 0.6 DWT
3. Sanitary Accomodation
* Jumlah wc minimum untuk kapal lebih dari 3000 BRT adalah 6 buah.
* Untuk kapal dengan radio operator terpisah maka harus tersedia fasilitas sanitary di
tempat itu.
* Toilet dan shower untuk deck department, catering departement harus disediakan
terpisah.
* Fasilitas sanitary umum minimum:
- shower untuk 8 orang atau kurang.
- 1 wc untuk 8 orang atau kurang.
- 1 washbasin untuk 6 orang atau kurang.
Dari semua persyaratan diatas maka direncanakan :
a. Di Main Deck :
- 3 Shower untuk 10 orang ( 1 shower untuk 3-4 orang ).
- 3 WC untuk 10 orang ( 1 wc untuk 3-4 orang ).
- 3 Washbasin untuk 10 orang (1 washbasin untuk 3-4orang ).
- 2 Washbasin di ruang makan bintara
b. Di Poop Deck :
- 2 Shower
- 2 WC
- 2 Washbasin
- 1 Washbasin di ruang makan perwira
c. Di Boat Deck :
- 1 Kamar mandi di ruang tidur Chief Officer (shower, washbasin dan wc).
- 1 Kamar mandi di ruang tidur Radio operator (shower, washbasin dan wc).
d. Di Bridge Deck :
- 1 Kamar mandi di ruang tidur kapten (bathtub, shower, washbasin dan wc).
- 1 Kamar mandi di ruang tidur Chief engineer (shower, washbasin dan wc).
e. Di Navigation Deck
- 1 sanitaria
- 1 washbasin
9. Battery Room
Adalah tempat untuk menyimpan Emergency Source of Electrical Power (ESEP).
* Terletak di tempat yang jauh dari pusat kegiatan karena suara bising akan
mengganggu.
* Harus mampu mensupply kebutuhan listrik minimal 3 jam pada saat darurat.
o
* Instalasi ini masih bekerja jika kapal miring sampai 22,5 atau kapal mengalami
o
trim 10 .
10. Engine Casing
Engine casing harus cukup besar untuk memudahkan pekerjaan pada cylinder head
station. Umumnya engine casing mempunyai tangga dalam. Tangga dalam engine
casing lebarnya antara 0,6 ~ 0,8 m.
(GENERAL ARRANGEMENT PLAN)
Engine casing dapat berfungsi sebagai berikut :
• Lubang pemasukan mesin
• Tempat pipa gas buang
• Lubang sinar matahari masuk
• Tempat escape ladder
Dalam perencanaan ini dimensi engine casing yang digunakan adalah sebagai berikut:
Panjang
Panjang minimal sama dengan panjang mesin pada perencanaan ini,panjang mesin
adalah 6091 mm maka dipakai 6,8 m.
Lebar
Lebar mesin 1981 mm diambil lebar 2.4 m.
PERLENGKAPAN NAVIGATION
1. Anchor Light
* Setiap kapal dengan L > 150 ft pada saat lego jangkar harus menyalakan anchor light.
* Warna : Putih.
6. Tanda Suara
Tanda suara ini dilakukan pada saat kapal melakukan manuver di pelabuhan dan dalam
keadaan berkabut atau visibilitas terbatas. Setiap kapal dengan panjang lebih dari 12 m
harus dilengkapi dengan bel dan peluit.
7. Pengukur Kedalaman (Depth Sounder Gear)
Setiap kapal dengan BRT diatas 500 gross ton dan melakukan pelayaran internasional
harus dilengkapi dengan pengukur kedalaman yang diletakkan di anjungan atau di ruang
peta.
8. Compass
Setiap kapal dengan BRT diatas 1600 gross ton harus dilengkapi dengan gyro compass
yang terletak di compass deck dan magnetic compass yang terletak di wheel house.
1. Perencanaan Pintu
A. Pintu Baja Kedap Cuaca ( Ship Steel Water Tight Door )
* Digunakan sebagai pintu luar yang berhubungan langsung dengan cuaca bebas.
* Tinggi : 1800 mm
* Lebar : 800 mm
* Tinggi ambang : 300 mm
B. Pintu Dalam
PERLENGKAPAN KAPAL
Diameter Pipa
a. Diameter pipa utama ( Main cargo line )
Qe = V x [( π x Db2 )/4 )] x 3600
Qe = 565 x Db2
Db = √ ( Qe / 5652 ) ( m )
= 0.290 m diambil 0.3 m
Dimana:
V = Kecepatan aliran = 2 m/s
Qe = Kapasitas pompa utama (m3 / jam )
Db = Diameter pipa utama ( m )
b. Diameter pipa Bantu ( Qs )
Qs = V x [(π x Dbs2 )/4 )] x 3600
Qs =5652 x Dbs2
Dbs = √ ( Qs / 5652 ) ( m )
= 0.15 m
Dimana:
V = Kecepatan aliran = 2 m/s
Qs = Kapasitas pompa bantu (m3 / jam )
Dbs = Diameter pipa bantu ( m )
Tenaga Pompa
a. Tenaga Pompa utama ( Main Pump )
N = ( Qe x γ x H )/ ( 3600 x 75 x η) ( kW )
= 0.056 kW
Dimana:
Qe = Debet muatan (m3 / jam ) H dinamis= V2/( 2.g ) ( m )
γ = Berat jenis muatan ( 0.9345 ton/ m3 ) = 0.10
η = Efisiensi total pompa ( 0,5 s/d 0,9 ) H statis = ( Z + P )/ γ ( m )
V2 = Kecepatan aliran ( 2 m/s ) = 27.09
g = Percepatan gravitasi ( 9,81 m/s2 ) H = Pressure head
Z = H + 0,76 – 0,4 ( m ) = H satatis + H dinamis
0.46 27.19
P = Tekanan pancar ( 25 ton/m2 )
b. Tenaga Pompa Bantu ( Stripping Pump )
Ns = 25% x N ( kw )
= 0.014 kW
B. Tiang Agung ( Mast )
Jarak jangkauan derrick boom
L = [ ( 0,5 x ( 0,5 x B + 3 ))/sin 60o ] ( m )
= 6.93 m
Beban yang harus diterima boom ( misalnya direncanakan SWL = 2000 kg )
W= 0,1 x SWL x d ( cm3 )
= 200 d cm3
2. Perlengkapan Keselamatan
Kapal harus dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan pelayaran yang sesuai yang
ada.
Menurut fungsinya alat keselamatan dibagi 3, yaitu :
A. Sekoci
* Digunakan model buatan SURVIVALCRAFT®
- Type : SC FF59 FREE FALL
- Lenght : 5.9 m
- Breadth : 2.36 m
- Height : 3.1 m
- Person : Max 25 persons
B = Lebar kapal
= 18 m
fb =H-T dimana H = 6 m
= 6 – 4.98 T = 4.98 m
= 1.02 m
h = 2.4 x 5 = 12 m
h = fb + h
= 1.02+ 12 = 13.02 m
A = Luas penampang membujur dari bangunan atas diatas sarat
air pada centre line m2
= 237.56 m2
maka : Z = 813.069
Pada tabel 18.2 vol II, BKI 1996 pada nomer register 120, Z = 720 – 780. Sehingga
dapat diperoleh:
- Jumlah jangkar = 3 buah
- Berat per Jangkar = 2280 kg
- Panjang total = 467.5 m
- Diameter
a. d1 = 48 mm
- Tali tarik
a. panjang = 190 m
b. beban putus = 440 KN
- Tali tambat
a. Jumlah = 4 buah
b. Panjang = 170 m
c. beban putus = 170 KN
Kemudian dari data dapat dianbil ukuran-ukuran yang ada pada jangkar yaitu sebagai
berikut :
6. Swivel
a : 9,.0 d = 465.6 mm
b : 2,80 d = 134.4 mm
c : 1,20 d = 57.6 mm
d : 2,90 d = 139.2 mm
C. Tali Tambat
Bahan yang dipakai untuk tali tambat terbuat dari nilon. Adapun ukuran- ukuran
Yang dipakai berdasarkan data-data dari BKI 1989 didapatkan:
- Jumlah tali tambat = 4 buah
- Panjang tali tambat = 170 m
- Beban putus = 170 KN
B. Penentuan Fairlaid
Fairlaid berfungsi untuk mengarahkan dan mempelancar tali tambat. Type ini
tergantung dari jumlah roller yang digunakan yaitu antaraa 1-4 kadang - kadang
fairlaid dan chock digabung yang ddisebut fairlaid and chock. Ukuuran tergantung
dari diameter roller itu sendiri tergantung dari hawses yang dipakai. Dari Practical
Ship Building dan didapatkan ukuran roller sebagai berikut:
C. Hawse Pipe
Berdasarkan Practical Ship Building yang penentuannya tergantung dari ukuran dan
diameter rantai jangkar maka dipilih bahan hawse pipe dari besi tuang.
Untuk diameter rantai jangkar 48 mm.
Bagian :
➢ 9.0 x d = 432 mm
➢ 0.6 x d = 28.8 mm
➢ 0.7 x d = 33.6 mm
➢ 3.5 x d = 168 mm
➢ 5.0 x d = 240 mm
➢ 1.4 x d = 67.2 mm
➢ 47 x d = 2256 mm
➢ 37 x d = 1776 mm
Pada chain locker diberi sekat pemisah antara kotak sebelah kanan dan kotak sebelah
kiri.
➢ Perencanaan ukuran chain locker =2.4x4.8x2.5 = 28.8 m3
➢ Ukuran mud box =2.4x4.8x0.75 = 8.64 m3
12829.872 x0.624
=
2 x0.92
= 4351 kgm
Torsi pada poros motor Windlass
CL Dimana :
w =
Iaxa = efisiensi total (0.722 – 0.85)
Dimana : Nm = 523 rpm – 1165 rpm
Nm Va = 0.2 m/s
Ia =
Ncl
Maka :
750
= Diambil = 0.75
6.52
Nm = 750 rpm
= 115
60 xVa
Maka : Ncl =
0.04 xd
4351
w = 60 x0.2
115 x0.75 =
0.04 x 46
= 50.45 rpm
= 6.52 kgm
B. Capstan
Gaya pada Capstan Barrel
Twb = Pbr / 6 Dimana :
= 17000/6 Pbr = Tegangan putus dari wire roop
= 2833,33 kg = 17000 kg
Momen pada poros Capstan Barrel
TWB xDWB Dimana : Dwb = 0.4 m
Mr =
2 xI a x a Ia = 110
2833 .33 x0.4 a = 0.8
=
2 x110 x0.8
= 6.44 kgm
= 644 kg.cm
C. Steering Gear
Luas daun kemudi
=
1.4 x340 .68 x0.4 = 35
1000 x0.1
= 30o
= 1.91 HP
nrs = 1/3 x 35/30
= 0.4
Sg = 0.1 s/d 0.35
= 0.1
Diameter tongkat kemudi
Menurut BKI 1989:
Dt = 9 x 3 Mp
PERHITUNGAN TANGKI-TANGKI
Tangki Ballast
Berdasarkan buku “Lectures on Ship design and Ships Theory”, berat air ballast adalah
antara 10 % s.d 15 % dari displacement kapal. Pada perencanaan ini, diambil sebesar
10% dari displacement kapal.
(Herald Poehl, LECTURE ON SHIP DESIGN AND THEORY)
= 7560.872 ton.
Maka berat Ballast adalah : 7560.872×0.10 = 756.087ton
Dan Volumenya adalah : 756.087/ 1.025 = 774.989 m3
Vol minyak
pelumas = 0.21 m³
Panjang Panjang
Ord FS Ord×FS Vol LOT = 1/3×h×∑1
6.660 1 6.660 = 8.12 m³
6.97 4 26.640
7.300 1 7.300
∑= 40.600 m²
h= 0.6 m
Double bottom
Panjang Ord FS Panjang Ord×FS h= 0.6 m
9.7 1 9.7 Vol air tawar = 1/3×h×∑1
10 4 40 11.998 m3
10.29 1 10.29
∑= 59.99 m2
Terima kasih.