Dimana :
Cst : koefisien steward deck (1,2 – 1,33)
Cdk : koefisien deck department (11,5 – 14,5)
Ceng : koefisien engine department (8,5 – 11,0)
BHP : tenaga mesin (HP) = 18616,70 HP
Cadets : perwira tambahan/tamu = 3 orang
CN : (L.B.H) / 1000
= ((50 x 14,5 x 4)/1000)
= 2,9
Maka jumlah ABK kapal rancangan adalah :
Zc = 1,2 [11,5 2,9/1000 1/6 + 10 780,474 /1000 1/3 + 2]
= 18,659
Karena mengikuti kapal pembanding , Sehingga Jumlah ABK untuk kapal rancangan
berjumlah 21 orang, dengan susunan sebagai berikut :
SUSUNAN ANAK BUAH KAPAL
1. Captain : 1 orang
2. Chief Officer : 1 orang
3. 2nd Officer : 1 orang
4. 3rd Officer : 1 orang
5. Chief Engineering : 1 orang
6. 2nd Engineering : 1 orang
7. 3rd Engineering : 2 orang
8. Bosun : 1 orang
9. Pumpman : 1 orang
10. Chief Cook & Ass. Cook : 2 orang
11. Pelayan : 2 orang
12. Oiller : 1 orang
13. Juru Mudi : 1 orang
14. Mandor : 1 orang
15. Juru Listrik : 1 orang
16. Perwira Tambahan (cadets) : 3 orang +
Crew : 21 orang
ESTIMASI KAPASITAS RUANG MUAT
1. Jarak Gading Normal (a0)
Pada ruang muat
Transverse = 450 + 2L
= 450 + 2 x 50
= 550 mm
Dari perhitungan diatas ditetapkan FS Transverse = 550mm
Longitudial = 550 + 2L (mm)
= 550 + 2 x 50 (mm)
= 650 mm
Dari perhitungan di atas ditetapkan FS Longitudial = 650 m
Jarak Sekat Haluan dari ForePeak
Sh = (5 - 8)% x Lpp
= 5% x 50
= 2,5 m
Jarak Sekat Ceruk Buritan dari AfterPeak
Sb = (3 – 5)% x a0
= 4 x 600 mm
= 2.400mm = 2,8 m dikarenakan menyesuaikan Frame Space
Panjang Kamar Mesin
Lkm = (17 – 20)% x Lpp
= 20% x 50 m
= 10 m
Tinggi Double Bottom
Berdasarkan peraturan kelas GL (Germanischer Lloyd) Rules for General arrangement
2018 Part 3 ch 2:
B
Hdb = m
20
= 0,725 m
Tinggi minimum untuk Double Bottom adalah 0,76 m dan maksimal 2,0 m
Maka ditetapkan tinggi Double Bottom 0,76 m
Alat- Alat Keselamatan Kapal
A. Lifebuoy (pelampung penolong)
Suatu kapal penumpang harus membawa pelampung penolong yang jumlahnya sesuai
dengan persyaratan yang tertera dalam tabel berikut :
60 m ≥ L < 120 m 12
Gambar : jaket pelampung dewasa Gambar : jaket pelampung untuk anak anak
tidak akan bertahan terbakar atau terus meleleh setelah benar - benar
diselimuti api untuk jangka waktu 2 detik.
setidaknya 75% orang, yang benar-benar tidak terbiasa dengan lifejacket,
dapat benar-benar mengerti setidaknya dalam jangka waktu satu menit
tanpa bantuan, bimbingan atau demonstrasi sebelumnya
nyaman dipakai
memungkinkan pemakai untuk melompat dari ketinggian minimal 4,5 m ke
dalam air tanpa cedera dan tanpa mencabut atau merusak jaket
pelampung.
Di dalam life jacket biasanya dilengkapi juga dengan :
Lampu lifejacket
Sesuai dengan LSA code hal 7 poin 2.2.3 ketentuan lampu life jacket yaitu:
• Memiliki intensitas cahaya tidak kurang dari 0,75 cd
• Memiliki sumber energy yang mampu memberikan intensitas cahaya sebesar 0,75 cd
untuk jangka waktu minimal 8 jam
• Cahaya yang dihasilkan berwarna putih
Peluit Darurat
Fireman outfit adalah perlengkapan yang dipergunakan oleh ABK untuk memadamkan
kebakaran yang terjadi pada kapal.. Fireman outfit harus disimpan ditempat yang telah
ditentukan dan harus dengan cepat dan mudah digunakan. Berdasarkan LSA code –
international life – saving appliance chapter 2 hal.8 poin 2.3 Persyaratannya yaitu :
dapat disimpan dan mudah dibongkar tanpa bantuan setidaknya dalam waktu 2 menit.
tidak akan bertahan terbakar atau terus meleleh setelah benar-benar diselimuti api selama 2
detik.
menutupi seluruh tubuh dengan pengecualian wajah tangan juga harus ditutup kecuali
sarung tangan yang dilekatkan secara permanen.
setelah melompat dari ketinggian tidak kurang dari 4,5 m ke dalam air, tidak boleh ada air
masuk ke dalam pakaian tersebut
Kacamata safety
Pastikan safety glasses sesuai dengan kontur muka pekerja kita sehingga enak dan
nyaman dipakai, Bahan yang digunakan untuk lensa nya juga harus dari bahan berkualitas
seperti bahan polikarbonat atau Trivex. Karena bahan tersebut sudah terbukti bagus dan baik.
D. Liferaft
Gambar : Liferaft
Berdasarkan peraturan LSA code – international life – saving appliance chapter 4 hal.13
poin 4.1 Persyaratan liferaft yaitu :
Setiap liferaft harus dibangun sedemikian rupa sehingga mampu menahan paparan selama
30 hari di seluruh kondisi lautan.
Liferaft harus dibangun sedemikian sehingga ketika jatuh ke air dari ketinggian 18 m,
liferaft dan peralatan akan beroperasi dengan baik. Jika liferaft akan disimpan pada
ketinggian lebih dari 18 m di atas permukaan air di kondisi laut yang paling ringan, harus
dari tipe yang telah diuji secara memuaskan dari setidaknya ketinggian tersebut.
Liferaft apung harus mampu menahan lompatan berulang dari ketinggian setidaknya 4,5 m
di atas lantainya.
Liferaft harus memiliki kanopi untuk melindungi penghuni dari paparan matahari dan
hujan.
E. Flare tangan (hand flare)
Persyaratan flare tangan sesuai dengan ketentuan keselamatan yang berlaku dalam hal ini
menggunakan peraturan LSA code – international life – saving appliance chapter 3 hal.11 poin
3.2 yaitu:
terdapat didalam casing tahan air.
memiliki instruksi singkat atau diagram jelas yang menggambarkan penggunaan flare
tangan yang dicetak pada casing-nya.
terbakar dengan warna merah cerah
terbakar merata dengan intensitas luminous rata-rata tidak kurang dari 15.000 cd
terus terbakar setelah direndam selama 10 detik di bawah 100 mm air
Navigasi dan Perlengkapan Komunikasi Kapal
Persyaratan Umum Peralatan Radio
Sesuai dengan Persyaratan peralatan radio pada peraturan NCVS BAB 3
halaman 5 seksi 4 poin 4.1 semua kapal harus dilengkapi dengan peralatan
komunikasi radio, dengan ketentuan :
mampu menerima tanda bahaya dari darat ke kapal
mampu memancarkan dan menerima tanda bahaya dari kapal ke kapal.
mampu memancarkan dan menerima komunikasi koordinasi pencarian
dan pertolongan.
mampu memancarkan sinyal penentu posisi untuk lokasi musibah.
mampu memancarkan dan menerima informasi keselamatan pelayaran
A. DSC (Digital Selective Call)
Gambar : DSC
Menurut peraturan NCVS BAB 3 halaman 6 seksi 4 poin 4.2 persyaratan DSC radio yang
dipasang di kapal harus bisa memancarkan dan menerima frekuensi yaitu:
Panggilan digital yang bekerja pada frekuensi 156,525 MHz
Komunikasi radio umum menggunakan telepon radio.
Bisa menerima telepon radio pada frekuensi 156,300 MHz, 156,650 MHz, dan 156,800
MHz.
Instalasi radio harus dapat berjaga secara terus menerus pada panggilan pilih digital(DSC)
VHF saluran 70 secara terpisah atau menyatu dengan instalasi radio VHF
B. Single Side Band (SSB)
Sistem pesawat radio jenis SSB adalah jenis komunikasi yang memakai frekuensi HF(3 –
30 Mhz) menggunakan pemodulasi AM dengan salah satu sisiband, baik itu sisi band atas USB
(sper side band) atau sisi band bawah LSB (low side band). Peralatan radio Single Side Band
sesuai dengan ketentuan keselamatan yang ada di dalam peraturan NCVS BAB 3 halaman 7
seksi 4 poin 4.2 yaitu Pesawat radio komunikasi yang menggunakan single side band yang
digunakan untuk komunikasi dilaut.
C. EPIRB (Emergency Position Indicating Posisi Darurat Satelit)
Gambar : EPIRB
Sesuai dengan peraturan NCVS BAB 3 halaman 6 Persyaratan EPIRB yang berlaku yaitu:
Dapat memancarkan tanda bahaya pada band 406 MHz atau 1,6 GHz.
Ditempatkan di daerah anjungan atau pada daerah kendali lainnya yang mudah di jangkau.
Mudah untuk dilepas secara manual dan mudah dibawa ke sekoci penyelamat
Dapat terapung dengan bebas pada saat kapal tenggelam dan dapat berfungsi secara
otomatis.
Dapat diaktifkan secara manual
Gambar : SART
Persyaratan peralatan SART sesuai dengan ketentuan keselamatan yang berlaku dalam hal
ini menggunakan peraturan NCVS BAB 3 halaman 7 seksi 4 poin 4.2 yaitu:
radar transponder harus dapat bekerja pada band 9 Ghz.
disimpan ditempat yang mudah dijangkau untuk digunakan.
Mudah untuk dilepas secara manual dan mudah dibawa ke sekoci penyelamat.
Peralatan Navigasi Kapal
Persyaratan umum peralatan navigasi
Persyaratan peralatan navigasi sesuai dengan ketentuan keselamatan yang berlaku dalam
hal ini menggunakan peraturan NCVS BAB 3 halaman 8 seksi 5 poin 5.1 yaitu:
Peralatan dan instrument navigasi adalah semua peralatan yang harus digunakan dan
disiapkan pada kapal supaya selamat dalam pelayaran.
A. Radar
Gambar : Radar
Persyaratan radar sesuai dengan ketentuan keselamatan yang berlaku dalam hal ini
menggunakan peraturan NCVS BAB 3 halaman 12 seksi 5 poin 5.9 yaitu:
Radar yang digunakan untuk navigasi di atas kapal berupa radar gerak relatif yang terdiri
atas radar 9 GHz dan radar 3GHz.
Radar dapat ditambah dengan ARPA (automatic radar plotting aid) seperti yang
dipersyaratkan oleh otoritas yang berwenang.
Gambar : AIS
AIS adalah sebuah sistem pelacakan otomatis digunakan pada kapal dan dengan
pelayanan lalu lintas kapal (VTS) untuk mengidentifikasi dan menemukan kapal oleh
elektronik pertukaran data dengan kapal lain di dekatnya
Dalam NCVS BAB 3 halaman 12 seksi 5 poin 5.11 Persyaratan AIS dalam ketentuan
keselamatan yaitu:
Sistem identifikasi otomatis yang mendeteksi seluruh kapal disekitar wilayah yang
dilengkapi AIS.
AIS harus memenuhi persyaratan konvensi dan hukum internasional termasuk
amandemennya dan disetujui oleh otoritas yang berwenang.
Gambar : LRIT
Sesuai dengan peraturan yang tertera pada NCVS BAB 3 halaman 12 seksi 5 poin 5.12
yaitu adalah signal yang dipancarkan oleh kapal untuk mengetahui keberadaan kapal, signal
dipancarkan melalui provider.
D. Kompas Magnetic
Sesuai dengan NCVS BAB 3 halaman 9 seksi 5 poin 5.7 tentang navigasi kapal, persyaratan
untuk kompas magnetic yaitu:
ditempatkan pada pandangan ke depan dari posisi kemudi, dan berada pada busur minimal
115 derajat dari kanan depan pada kedua sisi kapal.
ditempatkan di depan kemudi atau control sehingga dapat mudah dibaca dari posisi kemudi
normal.
dipasang dengan penerangan yang efisien bersama-sama dengan alat untuk peredup
pencahayaan ditopang dengan alas datar sehingga tetap pada posisi horizontal.
penempatan pedoman magnet,tidak boleh menghalangi pandangan bebas yang meliputi
suatu busur cakrawala sekurang-kurangnya 230 derajat dihitung dari arah lurus ke depan
sampai 25 derajat dibelakang garis melintang kapal pada setiap sisi.
Perlengkapan Alat Labuh Kapal
Jangkar (Anchor) dan Peralatannya
Jangkar
Untuk menentukan ukuran jangkar yang digunakan, haruslah menggunakan
Equipment Number (EN). Ini terdapapat pada buku DNVGL-RU-SHIP Pt3Ch11
Dengan rumus :
EN = Δ2 / 3 + 2 BH + 0,1 A
Dimana :
H = tinggi efektif dalam m dari waterline beban musim panas ke bagian atas dekhouse
paling atas, yang akan diukur sebagai berikut: H = a + Σ hi
a = jarak dalam m dari beban musim panas waterline di tengah kapal ke dek atas di
samping
hi = tinggi dalam m di garis tengah setiap tingkat rumah memiliki lebar lebih besar dari B /
4. Untuk tingkat terendah, hi harus diukur pada garis tengah dari dek atas, atau dari garis
dek nosional dimana ada diskontinuitas lokal di dek atas
A = luas m2 dalam tampilan profil lunas, bangunan atas dan rumah di atas garis muat
musim panas, yang berada di dalam L kapal. Rumah dengan lebar kurang dari B / 4 harus
diabaikan.
2
EN =𝑊 + 2. h B + 0.1 A
3
2
=(1522,5 ) + (2 x 14,5 x 4) + (0.1 x316,954)
3
Type : YM2E30
Chain Cable Dim : 30 mm
Chain Drum Load : 38,3 kN
Chain Drum Speed : 12 m/min
Hawser Drum Load : 30 kN
Hawser Drum Speed : 12 m/min
Hawser Rope Size : 50 x 150 mmxm
Motor Power : 18.5 kW
Mooring rope (Tali Tambat)
Berdasarkan tabel 1 dari buku DNVGL-RU-SHIP Pt3Ch11 panjang tali yang
digunakan untuk kapal rancangan ini adalah :
Z = 502,998
Panjang = 140 m
Kekuatan beban putus minimum = 74 kN
Jumlah = 4 buah
Mesin tambat
5. Storage (penyimpanan)
Sampah yang dikumpulkan dari berbagai area di seluruh kapal harus dikirim ke
lokasi pemrosesan atau penyimpanan yang ditentukan. Sampah yang harus dikembalikan
ke pelabuhan untuk pembuangan mungkin memerlukan penyimpanan jangka panjang
tergantung pada panjang pelayaran atau ketersediaan fasilitas penerimaan pelabuhan.
Sampah harus disimpan dengan cara yang benar untuk menghindari bahaya kesehatan
dan keselamatan.
Semua sampah yang diproses dan belum diolah yang harus disimpan untuk waktu yang
lama harus dalam wadah yang tertutup rapat dan rapat. Limbah makanan dan sampah terkait
yang dikembalikan ke pelabuhan dan yang mungkin membawa penyakit atau hama harus
disimpan terpisah dari sampah yang tidak mengandung limbah makanan seperti itu. Kedua
jenis sampah harus terpisah, ditandai dengan jelas kontainer untuk menghindari pembuangan
yang salah dan perawatan di darat
Alat bongkar muat
Ramdoor
Ramdoor dikapal rancangan memiliki ukuran :
Panjang : 3,2 meter
Lebar : 5,1 meter
Tinggi : 3,25 meter
Dapat dilewati oleh mobil sedan dan mobil truck dengan kapasitas 19 truck + 12 mobil
Rata – rata dimensi ukuran mobil sedan = Panjang : 4,2 meter
Lebar :1,7 meter
Tinggi : 1,73 meter
Gambar : APAR
D. Hydrant
Hydrant adalah alat pemadam kebakaran yang terhubung dari beberapa saluran air
yang mencukupi. Tiap hydrant memiliki satu atau lebih penghubung selang kebakaran.
Gambar : Hydrant
Pintu ini digunakan untuk ruang makan dan ruang santai, oleh karena itu menggunakan
2 daun, untuk memudahkan keluar dan masuk secara bersamaan
Pintu ini digunakan untuk ruang klinikdan ruang menyusui oleh karena itu menggunakan 2
daun, untuk memudahkan keluar dan masuk secara bersamaan
Jendela ini dipasang untuk keperluan di dalam deck, dan ditempatkan langsung ke arah
laut, terdapat pada :
Kamar ABK
Dapur
Ruang makan