Anda di halaman 1dari 30

Jurusan Teknik Doc. No.

6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

2.6 PERLENGKAPAN KAPAL

1. Perlengkapan Kapal
Kapal harus dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan pelayaran sesuai yang ada.Menurut
fungsinya alat keselamatan dibagi tiga, yaitu:
A. Freefall Lifeboat
Persyaratan sekoci/freefall penolong:
- Dilengkapi dengan tabung udara yang diletakkan dibawah tempat duduk.
- Memiliki kelincahan dan kecepatan untuk menghindar dari tempat kecelakaan.
- Cukup kuat dan tidak berubah bentuknya saat mengapung dalam air ketika dimuati ABK
beserta perlengkapannya.
- Stabilitas dan lambung timbul yang baik.
- Mampu diturunkan ke dalam air meskipun kapal dalam kondisi miring 15 o.
- Perbekalan cukup untuk waktu tertentu.
- Dilengkapi dengan peralatan navigasi, seperti kompas radio kounikasi.
Digunakan model Freefall degan ukuran :
 Digunakan model buatan HARDING KIST RANGE
Digunakan model dengan ukuran :
- Type : LBT 750 T
- Length : 7.5 m
- Breadth : 3.25m
- Registered height : 2.9 m
- Persons : 68
- Weigth without persons : 9355 kg
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

Gambar davit dan sekoci luncur


Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

B. Perlengkapan Apung ( Bouyant Aparatus )


B.1. Pelampung Penolong ( Life Buoy )
Persyaratan pelampung penolong:
- Dibuat dari bahan yang ringan ( gabus / semacam plastik )
- Berbentuk lingkaran atau tapal kuda.
- Harus mampu mengapung dalam air selama 24 jam dengan beban sekurang-kurangnya 14,5
kg besi.
- Tahan pada pengaruh munyak, berwarna menyolok dan diberi tali pegangan, keliling
pelampung dilengkapi dengan lampu yang menyala secara otomatis serta ditempatkan pada
dinding atau pagar yang mudah terlihat dan dijangkau.
- Jumlah pelampung untuk kapal dengan panjang 60 – 12 meter minimal 12 buah.
B.2. Baju Penolong ( Life Jacket )
Persyaratan baju penolong:
- Mampu mengapung selama 24 jam dengan beban 7,5 kg besi.
- Jumlah sesuai banyaknya ABK, berwarna menyolok dan tahan minyak serta dilengkapi dengan
peluit.
C. Tanda Bahaya Dengan Signal Atau Radio
 Bila berupa signal dapat beruap cahaya, misal lampu menyala, asap, roket, lampu sorot, kaca dsb.
 Bila berupa radio dapat berupa suara radio, misal radio dalam sekoci, auto amateur resque signal
transmitter dsb.
D. Alat Pemadam Kebakaran
Dalam kapal terdapat alat pemadam kebakaran berupa:
- Foam ( busa )

- CO2
- Air laut
- Serbuk (powder)
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

Gambar sistem pemadam kebakaran dengan air laut

Gambar sistem pemadam kebakaran dengan CO2

Gambar sistem pemadam kebakaran dengan busa (foam)

Gambar sistem pemadam kebakaran dengan powder (serbuk)


Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

E. Alat Muat Makanan / Provision

Menggunakan Marine Crane merek Noreq type AK 7 E2

Berat Bahan Makanan (Wp)


Wp = Berat makanan x Crew x Lama pelayaran Wp = 5 kg/orang / hari
-3
= 5 x 22 x 7 x 10
= 0.77 ton

Berat Crew dan Barang Bawaan (Wcp)


Kebutuhan :
Diasumsikan berat crew dan barang bawaannya = 200 kg/orang
-3
Wcp = 100 x 22 x 10
= 4.4 ton

Berat Cadangan (Wr)


Terdiri dari peralatan di gudang , antara lain :
- Cat
- Peralatan reparasi kecil yang dapat diatasi oleh ABK.
- Peralatan lain yang diperlukan dalam pelayaran.

Wr = (0.5 s/d 1.5 ) % x Disp ( ton ) Diambil sebesar 0,5 %


= 0,5 % x 17046.986 ton
= 85.235 ton
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

rencanaan Crane
a. Kecepatan angkat cargo direncanakan =3 m/min = 0,05 m/s
b. Panjang lintasan crane dari deck ke dermaga =7 m
c. Jarak lintasan total yang harus ditempuh derrick
= 14 m
d. Waktu satu kali bongkar muat = total lintasan cargo/kecepatan angkat
= 14/0,05
= 280 s = 4,667 min
e. Jumlah bongkar muat = waktu muat/waktu 1x muat
= 240 min / 4,667 min
= 51,42 kali
= 52 kali
Total Berat Akomodasi : 0.77+4.4+85.235 = 90,405 ton
f. SWL = Beban yang harus diangkut tiap crane/jumlah bongkar tiap crane
= 90,405 ton / 52
= 1.74ton

Misal :
Diamer = 0.3 m

Dari perhitungan diatas maka jenis crane yang dipilih adalah sebagai berikut :

Merk TTS CARGO CRANES


Type CCL
SWL 2 Ton
Max. Outreach 15 M
Crane Weight 7 Ton
Power Motor 25 kW

2. Penentuan Jangkar, Rantai Jangkar dan Tali Tambat.


1. Perhitungan Jangkar
Berdasarkan BKI Vol. II tahun 2001 section 18-2, maka dapat dihitung bilangan Z sbb:
Z = D2/3 + 2.h.B + A/10
Dimana :
 merupakan moulded displacement pada saat garis air muat berada pada musim panas dengan
densitas air laut
3
= Lpp x B x T x Cb x dimana = masa jenis air laut ( 1.025 Kg/M )
= 131,4x 21,2 x 8,35 x 0,715 x 1,025
= 17046,986 ton
h tinggi efektif yang diukur dari garis air muat pada musim panas sampai pada ujung deck tertinggi
(top uppermost house)
= (6x2,4)+(H-T)= 14,4+(11,3-8,35)= 14,4+2,95=17,35 meter
B Lebar kapal sebesar : 21.2 meter
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

A Luasan (m2) merupakan penampakan profil lambung, superstructure dan houses yang memiliki
lebar lebih besar dari B/4 yang berada diatas garis air muat pada musim panas termasuk
panjang L dan diatas dari tinggi h, yang besarnya :
Lambung
Timbul = ( H-T ) x 132,8m = 391,76 m2
fore Castle = 11,74 X 2.4 = 28.176 m²
Main Deck = 25,397 X 2,4 60,953 m²
Poop = 15,866 X 2.4 = 38,078 m²
Deck A = 13,688 X 2,4 = 32,8512 m²

Boat Deck = 12,278 X 2.4 = 29,467 m²


Bridge Deck 12,278 X 2,4 = 29,467 m2
Nav.Deck 11,338 X 2,4 = 27.2112 m2
A = 637,9632 m²

Maka : Z= Berat jangkar dan berat rantai (satuan Newton )


2
𝑧 = 𝐷 3 + 2ℎ. 𝐵 + 𝐴/10
2 637,9632
𝑧 = 17046,9863 + 2.17,35 .21,2 +
10
= 664,52+735,64+63,79632
=1463.956
Karakteristik peralatan jangkar dapat ditentukan atau dilihat berdasarkan harga Z pada table BKI
volume II 2001 section 18, maka dengan nilai Z = 1463.956 dimana nilai tersebut termasuk dalam range Z=
1390 – 1480 ,sehingga diperoleh data jangkar sebagai berikut :
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

a. Jumlah jangkar Bower : 3 buah (2 cadangan)


b. Type jangkar : Hall Anchor (Tentukan jenis jangkar yang
anda pilih berdasar spesifikasinya)
c. Berat jangkar haluan (Ga) / Bower anchor : 4320 kg

d.Rantai jangkar :
Panjang : 550 m
Diameter : 66 mm dengan ordinary quality
e. Tali tarik :

1) Panjang = 220 m
2) Beban putus = 835 kN
f. Tali Tambat :

1) Jumlah = 4 buah
2) Panjang = 180 m
3) Beban putus = 325 kN
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

Kemudian dari data tersebut dapat diambil ukuran yang ada pada jangkar, pada table yang ada pada
buku PRACTICAL SHIP BUILDING dapat diambil pemilihan jangkar seperti di bawah ini (Tabel untuk Hall
Anchor) :

Berat jangkar diambil 4320 Kg, dari table dimensi jangkar dapat diketahui jangkar yang akan dipakai pada
kapal ini yaitu :

A = 2557 mm
B = 1790 mm
C = 792 mm
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

D = 1659 mm
E = 1279 mm
ǾF = 90 mm

2. Penentuan Rantai Jangkar

Setelah diketahui data-data dari jangkar, maka dipilih rantai jangkar dari katalog, yaitu dengan :
a. Panjang total dipilih = 550 m

b. Diameter rantai jangkar dipilih = 66 mm

Komposisi dan kontruksi dari rantai jangkar meliputi :

a. Common link

 6d = 396 mm
 3,6 d = 237.6 mm
 1d = 66 mm

b. Enlarge link

 6,6 d = 330 mm
 4d = 435.6 mm
 1,1 d = 72.6 mm

c. End link

 6,75 d = 445.5 mm
 4d = 264 mm
 1,2 d = 79.2 mm
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

a. Kenter Shackle
Untuk Kenter shackle diambil yang paling mendekati yaitu 52mm

A = 420 mm M = 120 mm d = 70 mm
B = 294 mm N = 92 mm r = 2
C = 128 mm W = 94 mm
E = 47 mm F = 79 mm
R = 315 mm T = 111 mm
K = 98 mm U = 91 mm
S = 77 mm D = 106 mm
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

b. Anchor Kentel Shackle

Untuk Anchor Kenter Shackle nilai dari common link diambil 70


mm
A = 370 mm
B = 538 mm
C = 368 mm
D = 99 mm
E = 70 mm
F = 100 mm
G = 103 mm
H = 105 mm
J = 113 mm
L = 145 mm
M = 122 mm

c. Swivel
Nilai chain untuk menentukan swivel diambil 76 mm

A = 737 mm
B = 479 mm
C = 357 mm
D = 289 mm
E = 289 mm
F = 91 mm
G = 91 mm
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

3. Perhitungan Windlass

A. Gaya Tarik Pengangkatan 2 buah Jangkar (Tcl)


Gaya tarik pengangkatan untuk dua buah jangkar adalah ditentukan berdasarkan data - data berikut
:

 Berat jangkar (Ga) = 4320 kg


 Diameter rantai jangkar (dc) = 66 mm
 Berat rantai jangkar permeter (pa) = 0,0218dc2
= 95 kg

 Panjang rantai jangkar yang menggantung (panjang rantai dari BKI) atau La = 100 m
 (La ditetukan dari ketentuan BKI) Berdasarkan buku ” Practical Ship Building”.
 Density material a = 7750 Kg/m3
 Density sea water w = 1,025 kg/m3

 Faktor gesekan pada hawse dan stopper (fn) antara 1,28 – 1,35, fn = 1,28

 Sehingga gaya tarik dua jangkar :


Tcl = 2fn x ( Ga + (Pa x La )) x (1 – (γw/γa))
=2 x 1,28 x ( 4320 + ( 95 x 100 )) x ( 1- 1,025/7750))
= 35374,52 Kg
 Gaya Tarik untuk satu jangkar :
Tcl = 1,175(Ga + Pa.La) Kg
= 1,175( 4320 + 95x100)
= 16238,5 Kg

B. Perhitungan Torsi pada Cable Lifter (Mcl)

- Mcl = (Tcl x Dcl) / (2 x 𝜇cl)

Dcl = Diameter cable lifter


Dcl = 13,6.dc
= 13,6 x 66
= 897,6 mm = 0,897 m
𝜇cl = Efisiensi kable lifter (0.9 – 0.92). Diambil sebesar 0.91

 Sehingga torsi pada kabel lifter 2 jangkar :


Mcl = (Tcl x Dcl) / (2 x 𝜇cl)
= (35374,52 x 0,897)/( 2 x 0.91)
= 31730,95/1.82
= 17434,59 kgm
 Sehingga torsi pada kabel lifter 1 jangkar :
Mcl = (Tcl x Dcl) / (2 x 𝜇cl)
= (16238,5 x 0,897)/( 2 x 0.91)
= 8003,261/1.82
= 4397,4 kgm
C. Perhitungan Momen Torsi pada Poros Motor (Mm)

- Mm = Mcl / (ia x 𝜇a)

ia = Perbandingan putaran poros motor windlass dengan putaran poros kabel lifter
(diambil 300 putaran)
ia = Nm /Ncl
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

Ncl = 300/dc
= 300/66
= 4,54

 Untuk jenis electric windlass, Nm = 720 – 1550 rpm diambil 750 rpm.
Ia = Nm /Ncl
= 750 /4,54
= 165,198
𝜇a = Efisiensi 0.772 – 0.85 = diambil 0.8

- 2 Jangkar
Mm = Mcl / (ia x 𝜇a)
= 17434,59 /( 165,198 x 0.8 )
= 131,92 kgm
- 1 Jangkar
Mm = Mcl / (ia x 𝜇a)
= 4397,4 /(165,198 x 0.8 )
= 33,27 kgm

D. Perhitungan Daya Motor Penggerak Windlass


2 Jangkar
Ne = ( Mm.Nm ) / 716,20 ,HP
= (131,92 x 750 ) / 716,20
= 138,15 HP
= 103,056 KW
1 Jangkar
Ne = ( Mm.Nm ) / 716,20 ,HP
= (33,27 x 750 ) / 716,20
= 34,84 HP
= 25,99 KW
- Daya motor Anchor Winch = 103,056 KW untuk satu jangkar, maka direncanakan menggunakan dua
motor Anchor Winch, maka dari katalog diambil daya motor yang mendekati yaitu 90 KW dan dari
tabel dimensi windlass dapat diketahui dimensi windlass yang akan dipakai pada kapal ini yaitu :
 Type : WDEG
 Jenis : electric windlass

- Daya motor Mooring Winch = 167,12 KW untuk, maka direncanakan menggunakan satu motor Anchor
Winch, maka dari katalog diambil daya motor yang mendekati yaitu 110 KW dan dari tabel dimensi
windlass dapat diketahui dimensi windlass yang akan dipakai pada kapal ini yaitu :
 Type : WDDH – A -100
 Jenis : electric windlass
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

E. Daya Motor Electric Pada Anchor Winch


Spesifikasi : Load : 447 kN
Brake Capacity : 3816 kNmm
Nominal Speed : 15 m/min
Chain Diameter : 114 mm
Motor Electric Power : 110 Kw

Gambar 2.Mooring Winch


Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

Gambar 3.Dimension dan specification windlass

F. Daya Motor Electric Pada Mooring Winch


Spesifikasi : Pull Load : 125 kN
Holding Load : 350 kN
Nominal Speed : 15 m/min
Light-Line Speed : 30 m/min
Motor Electric Power : 62 Kw
4. Perhitungan Volume Chain Locker
Dari buku “Practical Ship Building Vol. III B part 1”, Ing. J.P. De Haan, volume chain locker dapat
dihitung dengan rumusan yang ada di bawah ini atau dapat dicari dalam grafik pada figure 362 di
buku yang telah disebutkan di atas. Sehingga dapat dicari sebagai berikut :
Sm = (PK x d2)/100 .,.................... m3
Dimana :
PK : Panjang rantai keseluruhan (Fathom)
d : diameter rantai ; (Inch);
Sm : Volume Chain Locker ( m3)
Untuk mencari PK dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Sm : ruang untuk menyimpan setiap 100 fathoms (183 m) rantai , m 3
d : diameter rantai (in)
panjang rantai = 550 m = 300.55 fathom
diameter rantai = 66 mm
= 2.6 inches
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

Catatan : (1 fathom = 1.83 m) ;


maka Volume Chain Locker :
Sm = (PK x d2)/100 = ( 300.55 x 2.62)/100 m3
Sm = 20.317 m3
direncanakan ada 2 buah chain locker dengan ukuran ( dimensi ) sebagai berikut :
untuk 1 chain locker sebagai berikut : (tentukan dimensi panjang, lebar, tinggi dari chain locker
sehingga memiliki volume sesuai dengan volume yang telah ditentukan)
P = 4.5 (m)
L = 1.5 (m)
T=3 (m)
sehingga Volume untuk 2 buah chain locker : 40.634 m³

5. Penentuan Tali Tambat


Bahan yang dipakai untuk tali tambat terbuat dari nilon. Adapun ukuran-ukuran yang dipakai
berdasarkan data-data BKI 2001 dari angka petunjuk Z didapatkan :
 Jumlah tali tambat = 4 buah
 Panjang tali tambat = 180 m
 Beban Putus = 325 KN
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

- Berdasarkan table normalisasi pada buku Practical Ship Building yang didasarkan dari breaking stress
dari BKI, maka dipilih tali tambat dengan bahan nilon sesuai katalog :
 Keliling tali = 152,4 mm (6 inchi)
 Diameter tali = 48 mm
 Perkiraan beban setiap 220 m = 325,6 kg
 Keuntungan dari tali nilon untuk tambat adalah tidak rusak oleh air dan sedikit menyerap air.

6. Perhitungan Mesin tambat (Capstan/Warping Winch)

 Gaya Tarik pada Capstan (Twb)


Twb = Rbr / 6 Dimana = Rbr ( Beban putus tali tambat ) = 325 KN = 33129,46 Kg
= 33129,46 /6
= 5521,6 N

Harga Twb harus lebih besar dari perkiraan kekuatan tarik tali tambat untuk mesin capstan/warping
winch. Sedang beban putus tali tambat, sekurangnya 6 kali harga gaya tarik capstan . Beban Putus
Tali tambat diperoleh dari spek tali tambat.

 Putaran pada poros Penggulung Capstan (Nw)


Nw = (19.1 x Vw)/(dw + Dw)
= (19,1 x 0,25)/(0,048+ 0,288)
= 14,21 rpm
Dimana = Vw = kecepatan tarik capstan diambil = 0.25 m/s
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

dw = diameter tali tambat = 0,048 m


Dw = Diameter penggulung tali = (5–8)
= 6 x 0,048
= 0,288 m
 Momen Torsi Penggulung (Mm)

Mm = Twb x ( dw + Dw )/(2 x Iw x 𝜇w)


= 5521,6 x ( 0,048 + 0,288 )/(2 x 123,07 x 0.9 )
= 8.157,728 /221,53
= 0,84 kgm

𝜇w = Efisiensi motor penggulung kapstan (diambil 0,9)


Iw = Nm/Nw
Nm = Putaran motor kapstan jenis elektrik (800-1450) rpm,maka diambil 800
= 123,07 rpm

 Daya Motor Capstan (Ne)

Ne = (Mm x Nm)/716.2
= ( 0,84 x 800 )/716.2
= 0,94 HP
= 0,69 KW
- Daya motor capstan = 41,128 HP, maka dari katalog diambil daya motor yang mendekati yaitu 49.62
HP dan dari table dimensi capstan dapat diketahui dimensi capstan yang akan dipakai pada kapal ini
yaitu :s
Jenis = Capstan elektrik
Type = CE-25T-8M-R-B
Daya = 49.62 HP = 37 KW

 Daya Motor Electric Pada Capstan


Spesifikasi : Pull Load : 1 Ton
Warping Head Dia. D(mm) : 250 mm
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

Rope Speed : 18 m/min


Motor Electric Power : 4 Kw

6. Bollard
Tonggak tambat (bollard) dikapal merupakan perlengkapan tambat dikapal yang digunakan untuk
mengikat tali tambat pada saat kapal tambat dipelabuhan, atau digunakan sebagai tonggak tambat
untuk pengikatan tali pada saat kapal ditunda atau kapal menunda kapal lain.
Konstruksi tonggak tambat ini cukup kuat untuk Manahan kapal saat ditambatkan dipelabuhan.
Untuk tonggak tambat penundaan, memiliki konstruksi yang lebih kuat dibandingkan dengan
tonggak tambat.

Tonggak tambat dibuat dari baja tuang atau pipa/pelat baja dipasang pada geladak haluan kapal
dan geladak buritan kapal. Pada ukuran kapal tertentu bollard juga dipasang di mooring deck dekat
dengan fairlead.
Dari Partical Ship Building halaman 189 (Ship And Marine Enginee Vol IIIB) dipilih type vertical bollard
dan didapatkan ketentuan sebagai berikut :
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

- Ukuran Bollard adalah :


D = 400 mm a = 1.100 mm
L = 1.850 mm b = 500 mm
B = 560 mm c = 65 mm
H = 670 mm w1 = 35 mm
Berat Bollard = 885 kg e = 65 mm
Jumlah baut = 12 buah f = 140 mm
Diameter = 1 3⁄6 inch w2 = 55 mm

r1 = 90 mm
r2 = 230 mm

7. Fairlead
Fairlead ini berguna untuk mengatur dan mengarahkan tali tambat dari Penggulung tali menuju
tongga tambat (bolder) di dermaga atau pelabuhan. Jenis fairlead beragam, ada yang terbuka dan
ada yang tertutup dibagian atasnya, bentuk fairlead tertutup biasanya dipasang diburitan kapal
terkenal dengan nama Panama Canal fairlead sedang untuk dihaluan menggunakan lubang tali
(mooring pipe). Lubang tali berbentik donat dipasang pada bulwark kapal untuk jalannya tali.

Bahan yang digunakan untuk membuat fairlead adalah besi tuang, untuk jenis yang menggunakan
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

roller, roller dibuat dari besi tempa. Fairlead merupakan peralatan yang harus selalu dipelihara dan
akan diperiksa setiap saat oleh petugas inspeksi pelabuhan atau surveyor klasifikasi.
Dari Breaking Stress tali penarik maka diambil ukuran fairlaid berdasarkan Practical Ship Building dan
didapatkan ketentuan sebagai berikut:

Diameter D of Roller = 350 mm Breadht ( B ) = 490 mm


Breaking stress of hawses = 190 ton = 750 mm
Diameter Bollard = 550 mm Weight Design I = 890
Diameter of fastering bolt = 50 mm Design II = 1275
Lenght ( L ) = 2750 mm
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

8. Haswe Pipe
Berdasarkan Practical Ship Building yang penentuannya tergantung dari ukuran dan diameter rantai
jangkar maka dipilih bahan hawse pipe dari besi tuang.
Untuk diameter rantai jangkar 87 mm
Bagian :
A = 9,0 d = 783 mm
B = 0,6 d = 52,2 mm
C = 0,7 d = 60,9 mm
9. Penentuan Steering Gear

Luas daun kemudi


Penentuan luasan daun kemudi, dapat menggunakan rumusan yang ditentukan oleh BKI Vol 2 Section 14.
Luas daun kemudi
1,75𝐿𝑇
𝐴 = 𝑐1 𝑐2 𝑐3 𝑐4 [𝑚2 ]
100
C1= 1.0 (untuk kapal umum)
C2= 0.9 (semi spade rudder)
C3 = 0.8 (for hollow profiles and mixed profiles)
C4= 1.0 (for rudders in the propeller jet )
1,75𝑥131,4𝑥8,35
𝐴 = 1𝑥0.9𝑥0.8𝑥1𝑥 [𝑚2 ]
100
=13.82 m2
 Diameter baling – baling = 0,6 T
= 0,6 . 8.35 = 5.01 m
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

D= 5.507
Zp= 4 blade
a>= 0.2 D = 1.002
b>=(0.07Zp D= 0.05x4x5.01 = 1 m
c>=0.02 D = 0.09 x 5.01 =0.45 m
e>0.07 D = 0.07 x 5.01 = 0.350 m
Luas ballansir
Tinggi ruder h = 5001 mm
𝐴′ 731𝑋5001
Af = 𝑥100% = 𝑥100% = 25.8%
𝐴 2835𝑥5001

A’ = A x 25.8% = 13.82 x 25.8%= 3.56 m2

G. Gaya Daun Kemudi


Gaya daun kemudi dihitung dengan menggunakan persamaan :
DNV rudder untuk mencari Gaya daun kemudi di rumuskan :
FR= 0.044 x K1 x K2 x K3 x A x V2
Keterangan :
K1 = Rudder Profile Coefficient ( 1,35 (for Ahead))
K2 = Rudder Nozle/ Arragement (1 (in general))
𝐻2
K3 = + 2 (ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 4 )
𝐴
52
= + 2 (ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 4 )
13.82

= 3.81
A= Luasan daun kemudi ( 13.82 m 2)
V= Kecepatan kapal ( 14 knot )
FR= 0.044 x K1 x K2 x K3 x A x V2
FR= 0.044 x1,35 x 1 x 3.81 x 13.82 x 142
FR= 613.02 KN
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

H. Momen Torsi Daun Kemudi


MTR = FR . xe , (kNm)
Xe = B (α –k ) , meter
α = 0.33 ( for Ahead)
𝐴𝑓 3.56
k= = = 0.257
𝐴 13.82

B = Lebar Rudder ( 2,83)


Xe = 2.83 (0.33 –0.257 ) ,
Xe = 0.21 meter
MTR = 613.02 KN x 0.21 m
= 128.73 kNm
I. Diameter tongkat Daun kemudi :
Ds = 4,2 (MTR /f1) 1/3 ,mm

Dimana :
F1 : Faktor material = (ReH/235)0,75 ,dipakai bahan St-45 (ReH=441 N/mm2)
= (441/235)0,75
= 1,6
Sehingga :

Dt = 4,2 (128730 x 1,6) 1/3

= 247,9 mm diambil 250 mm

J. Daya Pada Tongkat Kemudi:

Nrs 
 Q .2. . 
R

t.1800.75

(128.73 x 2 x 35 x 3.14)
𝑵𝒓𝒔 =
𝟎. 𝟐𝟏𝒙 𝟏𝟖𝟎 𝒙𝟕𝟓
Nrs =9.98

f. Daya Mesin Kemudi :

Nsg 
Nrs 
 sg

ηsg = efisiensi mesin kemudi ( 0,1 ~ 0,35 )


9.98
𝑁𝑠𝑔 =
0.35
Nsg = 28.51 HP
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

g. Torsi Efektif Maksimum Mesin Kemudi :


Torsi efektif maksimum mesin kemudi yang dirancang sesuai peraturan BKI 2004,dihitung dengan rumus
sebagai berikut :

M mak 
13.D .k 
t
3
r

1000

Dt = diameter tongkat kemudi ( mm )


kr = faktor material
= (ReH/235)0,75 ,dipakai bahan St-45 (ReH=441 N/mm2)
= (441/235)0,75
= 1,6

M mak 
13.D .k 
t
3
r

1000

(𝟏𝟑 𝒙 2503 𝒙 𝟏. 𝟔
𝑴𝒎𝒂𝒌 =
𝟏𝟎𝟎𝟎
𝑀𝑚𝑎𝑘 = 325000 𝑘𝑁𝑚

Dari daya dan torsi efektif diatas maka diambil dari catalog steering gear dengan type DDM 6000
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

Dimensi
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

A. Daya Motor Electric Pada Steering Gear


Spesifikasi : Single Tiller Steering Gear
Double Cylinder
DDM 55000
DDM 2 x 27500
Max Torque @ 35° : 687,5 KNm
Motor Electric Power : 2 x 37 Kw
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

5. Penentuan Ukuran Ventilasi


Maksud dan tujuan :
- Untuk menjaga udara didalam ruang muat dalam kapal selalu segar dan terasa nyaman.
- Kerusakan dan pembusukan muatan yang ditimbulkan oleh besarnya kelembaman dapat
diperkecil.

Dv = (VRM x n x n1)/(900 x  x v x n2)

Dimana :
VRM = Volume ruang muat
V = Kecepatan aliran udara yang masuk lewat ventilator
= 2 s/d 4 m/s
= diambil 4 m/s
n = Banyaknya pergantian udara
- untuk udara masuk n = 15 m/s
- untuk udara keluar n = 10 m/s

n1 = Dencity udara bersih ( kg/m3 )

n2 = Dencity udara dalam ruangan ( kg/m 3) maka


Maka: n1/n2 = 1

A.PADA RUANG MUAT I

Dv masuk = (2858.204 x 15 x 1)/( 900 x 3,14 x 4 x 1)

= 1,95 m

Dv keluar = (2858.204 x 10 x 1)/(900 x 3,14 x 4 x 1)

= 1,59 m

B.PADA RUANG MUAT II

Dv masuk = (3447.88 x 15 x 1)/( 900 x 3,14 x 4 x 1)

= 2,14 m

Dv keluar = (3447.88 x 10 x 1)/( 900 x 3,14 x 4 x 1)

= 1,75 m

C. PADA RUANG MUAT III

Dv masuk = (3460.008 x 15 x 1)/( 900 x 3,14 x 4 x 1)

= 2,14 m
Jurusan Teknik Doc. No. 6309030057-06
Permesinan Kapal Perhitungan Mesin Gladak Tanggal :
PPNS-ITS Halaman :

Dv keluar = (3460.008 x 10 x 1)/( 900 x 3,14 x 4 x 1)

= 1,75 m

D. PADA RUANG MUAT IV

Dv masuk = (3026.976 x 15 x 1)/( 900 x 3,14 x 4 x 1)

= 2m

Dv keluar = (3026.976 x 10 x 1)/( 900 x 3,14 x 4 x 1)

= 1,64 m

*) FREEING PORT
Panjang freeing port dihitung menurut panjang bulwark

A = 0,7 + 0,035L ( m2) untuk L  20 m


A = 0,07 L ( m2) untuk L > 20 m
L max = 0,7 Lpp
L = panjang bulwark = 126,4 m
A = 0,07 x 126,4

= 8,85 m2 jadi Freeing port = 8,85 m2

Anda mungkin juga menyukai