Anda di halaman 1dari 79

Data Kapal

B 6m
H 1.6 m
T 1.1 m
Vs 9 knot = 4.626 m/s
Lpp 19 m
Lwl 21.5 m hdisp 1.013 m
Ldisp 20.250 m 66.437 f
Vs/Ldisp 1.104
(Cm) 0.799
(Cb) 0.568
wl 0.535
(Cp) 0.712
Am 5.273 m2
air laut 1.025 ton/m3
g 9.8 m/s2
Viskositas Kinematik Air Laut Vk 0.859 x 10-6 m2/s

Vol. Displasmen () Berat Displasmen ()


() = wl x Lwl x B x T () = () x air laut
() = 0.535 x 21.5 x 6 x 1.1 () = 75.902 x 1,025
() = 75.902 m3 () = 77.800 ton

Luasan Permukaan Basah


S= 1,025 x Lpp x (Cb x B+1.7 x T)
S= 1,025 x 19 (0.568 x 6 + 1,7 x 1.1)
S= 102.789 m2

Perhitungan Angka Froude (Fn)


Fn = Vs /(g x Lwl)
Fn = 4.626 /(9,8 x 21.5)
Fn = 0.3186936

Perhitungan Angka Reynold (Rn)


Rn = (Vs x Lwl)/Vk
Rn = (4.626 x21.5)/0,859x10-6
Rn = 115784633.295

Koefisien Tahanan Gesek (Cf)


Cf = 0.075/((Log Rn-2)2)
Cf = 0.0020398249
Koefisien Tahanan Sisa
Lwl/(1/3) = 21.5/75.902(1/3)
Lwl/(1/3) = 5.152

Cr ditentukan dengan melihat diagram guldhammer-halvard


Lwl/1/3 103 Cr
5 1.23 dengan cara interpolasi :
5.152 103 CR 103 CR = 1.23+((5.152-5)/(5.5-5))x(1.06-1.23)
5.5 1.06 103 CR = 1.18

Koreksi B/T
B/T = 5.45455
Metode guldhammer-halvard membutuhkan B/T = 2,5, maka koreksi dibutuhkan

103 CR2 = 103 CR1 + 0.16 * (B / T - 2.5)


103 CR2 = 1.6510472727
CR2= 0.001651
Koreksi Posisi LCB
LCBdisp= e x Ldisp. e= 1.157%
= 1,157 % x 20.25
= 0.234 m (di depan midship)
LCBstand
LCBstnd= 1.02 % x 20.25
= 0.207 m (di belakang midship)

LCB = LCBdisp LCB standart


= 0,234 -0.207 m
= 0.0277 m
10 CR3 = 10 Crstand + ((d103Cr/dLCB) x LCB)
3 3

103 CR3 = 1.651+((0,08)x0.0277)


103 CR3 = 1.6532666727
CR3 = 0.0016532667

Koreksi Badan Kapal


karena adanya boss baling - baling maka Cr perlu di naikkan 3% - 5%
CR total = (1 + 5%) x Cr3
CR total = 0.001735930

Koefisien Tahanan Tambahan


Ca 0.0004

Koefisien Tahanan Udara


Karena data mengenai angin dalam perancangan kapal tidak diketahui,
maka disarankan untuk mengoreksi Koefisien Tahanan Udara sebagai berikut:
CAA= 0.00007

Koefisien Tahanan Kemudi (CAS)


Tahanan Kemudi adalah tahanan yang diakibatkan oleh gesekan kemudi kapal
dengan air laut yang mengalir melawan. Besar Koefisien Tahanan Kemudi
CAS= 0.00004

Menghitung Tahanan Total


Tahanan total dibawah garis air
CT = CR + CF + CA + CAS
CT = 0.004215755
RT = CT x 0,5 x air laut x (Vs)2 x S
RT = 0,004215755 x 0,5 x 1,025 x 4.626 x 102.789
RT = 4.753 KN

Tahanan Total diatas garis air


RT2 = CAA x 0,5 x udara x Vs2 x Lpp
= 0,7x10-3 x 0,5 x 10-3 x (4.626)2 x 19
= 1.423091754E-05
RT = 4.753 kN

Karena jalur pelayaran masih di daerah Asia Tenggara maka sea marginnya 15-20%,
RT DINAS= (1 + 20%) RT
RT DINAS= (1 + 20%) 4.753
RT DINAS= 5.703 KN

Prediksi Daya dan Mesin Kapal

Effective Horse Power


Effective Horse Power ( EHP ) adalah power atau tenaga yang digunakan untuk mendorong atau menarik kapal

EHP = RTS * Vs (m/s) 1 kW = 1.341 HP


EHP = 26.382 kW
35.379 HP

Delivered Horse Power


Delivered Horse Power ( DHP ) adalah power atau tenaga yang disalurkan dari sistem poros ke sistem propulsi
dan berubah menjadi gaya dorong
DHP = EHP / Pc

Hull Efficiency

Hull efficiency adalah rasio kuantitas kerja yang dibutuhkan untuk menarik suatu lambung tertentu pada
kecepatan yang diberikan kepada yang diperlukan untuk mendorong dengan baling-baling tertentu.

H = (1-t)/(1-w)

Wake Friction
Wake friction adalah rasio antara kecepatan kapal dan kecepatan air yang
melewati propeller.

w = ( 0.5 * Cb ) - 0.05
= 0.25

Thrust Deduction
Rasio dari pengurangan gaya dorong pada gaya dorong tersebut.
k = 70 % - 90 % dipilih 75 %
t=kxw
= 0.1875

Jadi,hull efficiency adalah


H = (1-t)/(1-w)
= 1.0833333

Relative Rotative Efficiency


Relative Rotative Efficiency adalah rasio power disalurkan ke propeller memproduksi
gaya dorong yang sama di perairan terbuka dan di belakang kondisi.

rr = 1,02 - 1,05 Dipilih 1.05

Propeller Efficiency
Propeller Efficiency adalah efisiensi propeller pada di perairan terbuka.

o = 40% - 70% Dipilih 50%

Propulsive Coefficient
Pc = H * rr * o
= 0.56875

Jadi, delivered horse power adalah


DHP = EHP / Pc
DHP = 46.387 kW
62.206 HP

Shaft Horse Power

Shaf Horse Power ( SHP ) adalah daya yang dikirim ke poros propeller. Untuk kapal yang Engine Room (E / R) yang
terletak di sisi buritan efisiensi kerugian adalah 2%, dan jika E / R terletak di midship efisiensi kerugian adalah 3%. Untuk
ini kasus E / R terletak di sisi buritan, sehingga efisiensi kerugian adalah 2% dari 100%,
sehingga efisiensi poros dan beruang adalah 98%.

Jadi,Efficiency Shaf and Bear adalah


sb = 98%

SHP = DHP / sb
SHP = 47.333 kW
63.475 HP

Brake Horse Power

Brake Horse Power ( BHP ) adalah daya sebelum hilangnya daya yang disebabkan oleh gearbox, alternator, diferensial,
pompa air, dan komponen tambahan lainnya seperti pompa power steering, sistem pembuangan teredam, dll. rem
mengacu pada perangkat yang digunakan untuk beban mesin dan menahan pada kecepatan
rotasi yang diinginkan.

BHPSCR

BHPSCR adalah daya rem yang disebabkan oleh penurunan efisiensi yang
disebabkan oleh geabox.

Jadi, efficiency gearbox adalah


G = 98%
BHPSCR = SHP / G
= 48.299 kW
64.771 HP

BHPMCR
BHPMCR adalah daya rem yang disebabkan oleh engine margin. Pada kasus ini engine marginnya
adalah 85%.
EM = 85%

BHPMCR = BHPSCR / EM
= 56.823 kW
= 76.201 HP
Ldipl = 1/2(lpp+lwl)
20.25 m

Am = Cm x B x T
5.2734

wl = Cb X (L dipl/lwl)
0.5349767

v/akar l 1.028
Design III
Rencana Umum dan Safety Plan Project : DESAIN III
Rencana Umum dan Safety Plan (ME141326)

(Sekat dan Gading) Dwg. No. 01 - 42 12 097 - GA

Dimensi Utama
1. length between perpendicular (Lpp) 98.06 m
2. Length of water line ( Lwl ) 102.963 m
3. Breadth moulded ( Bmld ) 16.04 m
4. Depth moulded (D) 8.61 m
5. Draf (T) 6.51 m
6. Block coefficient ( Cb ) 0.702
9. prismatic coefficient ( Cp ) 0.713
10. Service Speed (Vs) 13.1 knots
knots 6.73 m/s
1 knot 0.514 m/s

1. Double Bottom

(Biro Klasifikasi Indonesia vol 2 section 8 )

h= 350 + 45B
= 350 + 45(16,04)
= 1071.8 mm diambil 1400 mm

2. Double Hull
Every oil tanker of 600 DWT and above must comply with the double hull
requirements of MARPOL 73/78 Annex I Regulation 13 F . 3 . A

w Actual = 1m DWT = 5090.29


ds = 0.4 + (2,4 DWT/20000) or 0.76
1.0 m

3. Frame Spacing

Frame Spacing di depan Collision Bulkhead & dibelakang Sterntube Bulkhead

(Biro Klasifikasi Indonesia vol 2 section 9 )

Berdasarkan regulasi tersebut maka, frame spacing diambil sebesar 600 mm.

Frame Spacing di Ruang Muat dan Kamar Mesin

Untuk frame spacing di Ruang Muat dan Kamar Mesin dapat dihitung dengan formula
ao= L/500 + 0.48 L= 97%Lwl
= 99,87/500 + 0.48 L= 99.87411
= 0.6797482 m diambil 0.67 m

4. Stern Tube Bulkhead dan Engine Room Bulkhead

a. Sterntube Bulkhead
Letak Sterntube Bulkhead minimum 3 jarak gading yang di ukur dari Boss Propeller.
Dalam perencanaan ini, diambil 6 jarak gading. Sehingga, jarak antara Boss Propeller
hingga Strentube Bulkhead adalah
Sterntube Bulkhead = 6 x Jarak Gading
6 x 600
3600 mm

b. Engine Room Bulkhead

Letak Engine Room Bulkhead adalah 17 - 20% LPP yang di ukur dari AP. Apabila pada
kamar mesin diambil jarak gading sebanyak 21 jarak gading Sehingga, panjang Engine
Room Bulkhead adalah 17.9999 meter dari Ap atau berada pada gading nomor 30

c. Collision Bulkhead

Letak Collision Bulkhead adalah 0,05 - 0,08 Lc yang di ukur dari FP.

(Biro Klasifikasi Indonesia vol 2 section 11 )

Lc = 106.02 m
Collision Bulkhead = 0,05 - 0,08 Lc
0,05 Lc= 0,05 x 106,02 = 5.301 m
0,06 Lc = 0,06 x 106,02 = 6.3612 m
0,07 Lc = 0,07 x 106,02 = 7.4214 m
0,08 Lc = 0,08 x 106,02 = 8.4816 m
Sehingga jarak sekat kamar mesin ke sekat tubrukan adalah 71.2184 - 74.7590 meter
Karena dalam rancangan ini diambil jarak 72,08 meter dari sekat kamar mesin hingga
sekat tubrukan, maka letak sekat tubrukan pada gading nomor 136

Collision Bulkhead = 13 x Jarak Gading


13 x 600
7800 mm
7.8 m
5. Panjang Ruang Muat

Dari perhitungan tersebut maka dapat diketahui:


Panjang ruang muat=
65.66 m
Berdasarkan BKI Volume 2 Section 11, maka dapat ditentukan jumlah sekat pada ruang muat,
yaitu berjumlah 4 sekat.

panjang maksimal ruang kargo berdasarkan LR part 4 ch 9 section 1.2.20


= (0.25 bi/B + 0.15 ) Ll bi 1m
16.24 m B 16.04 m
Ll 98.06 m
DAUN KEMUDI

Untuk menentukan daya mesin kemudi langkah awal yang harus


dilakukan adalah merencanakan daun kemudi.

1. Luas Daun Kemudi


Menurut BKI 2006 Volume II section 14.A.3, Luas
daun kemudi direkomendasikan tidak boleh kurang
dari :
A = c1 . C2 . C3 . C4 . (1,75 . L . T / 100) m2
= 1 x 1 x 1 x 1 x (1.75 x 98.06 x 5/100)
= 11.171 m
2

L = LPP
L= 98.06 m
T= 6.51 m

c1 untuk faktor tipe kapal


1.0 untuk kapal umum
1.7 untuk tug dan trawler

0.9 untuk kapal bulk carrier dan


tanker dengan displacement
>50.000 ton 3.264444

c2 untuk faktor tipe rudder


1.0 untuk kapal umum
0.9 semi spade rudder
0.8 untuk double rudder
0.7 untuk high lif rudder

c3 untuk faktor profil rudder


1.0 untuk NACA-profil dan plat rudder
0.8 untuk hollow profil

c4 untuk rudder arrangement


1.0 untuk rudder in the propeller jet
1.5 untuk rudder outside the propeller
2. Dimensi dari Daun Kemudi

dimana : k1 = koefisien tergantung pada aspek rasio


A=bxc
= 1.3 c x c asumsi: b/c = 1.3
= 1.3 c2 b = 1.3 c
Sehingga :
c = (A/1.3)
0.5

= 2.9 m

b= 1.3 c
= 3.8 m

= b2/A
= 1.3
c = Lebar dari luasan Kemudi
(menurut BKI Vol II sec.14 A -5)
c = x1 + x 2
2 x1 : 2.6 m
= 2.6 + 3.2 x2 : 3.2 m
2
= 2.9

Untuk Jenis plat KI-A BKI Vol V Sect 4 table 4.11


Dengan ReH 420 N/mm2 ReH = 420
Kr = ( 235/ReH ) 0.75
(Rumus untuk ReH > 235 N/mm2)
= ( 235/420 )0.75 BKI Vol 2 Edition 2006 Sect 14-2
= 0.647 Materials 4.2
st 60

3. Perhitungan gaya pada daun kemudi (rudder force)


CR = 132 . A . v2 . k1 . k2 . k3 . kt (N) [ BKI Sec.14 B-1]
Dimana :
A = b2 / At
= 9,61 / 11.171
= 1.300
v= 13.1 knot
k1 = ( A + 2 )/ 3 (aspek rasio dimana A 2)
= 1.10
k2 = 1.1 ( untuk profil NACA-00)
k3 = 1.0 ( untuk kemudi tanpa propeler jet )
kt = 1.0 ( koefisien daya dorong )

CR = 132 . A . v2 . k1 . k2 . k3 . kt (N)
= 132 x 11.171 x (13.1)2 x 1.1 x 1.1 x 1.0 x 1.0
= 306205.38 N

4. Momen Torsi Rudder

(Biro Klasifikasi Indonesia vol 2 section 14 )

Dimana :
r = c( kb ) c= 2.9
r = 2.9 (0.33 x 0.08) = 0,33 untuk kondisi maju
r= 0.725 = 0,66 untuk kondisi mundur (secara umum)
= 0,75 untuk kondisi mundur (profil cekung)
kb = faktor balans = At / A
= 0,08 untuk kemudi tidak balans
r min = 0,1 . c [ m ] untuk kondisi maju
Sehingga : Nm
Qr = Cr x r
= 306205.38 x 0.725
= 221998.9 Nm
= 221.9989 kNm

5. Diameter Rudder Stock

(Biro Klasifikasi Indonesia vol 2 section 14 )

dimana
Qr adalah momen torsi rudder = 221998.9 Nm
Kr adalah faktor bahan = 0.647

maka :
Dt = 4.2 (Qr x Kr)1/3
= 4.2 (221998.9 x 0.647)1/3
= 219.9552 mm
= 220 mm
6. Daya Poros Kemudi (Nrs)
Nrs = (Qr x 2 x x )/(t x 180 x 75)
Nrs = (221998.9 x 2 x 35 x 3.14)/(25 x 180 x 75)
Nrs = 144.579 HP
Nrs = 107.856 kW

Dimana : = 35 (Marine Auxiliary Machinery And System )


t= 25 detik

7. Daya Motor Penggerak Kemudi (Nr)


Nr = Nrs / sg
Nr = 144.579/0.3
Nr = 481.93 HP
Nr = 359.5194 kW
Nr = 360 kW
Dimana :
sg = bernilai antara 0.1-0.35 untuk steering gear dg penggerak elektrik
diambil 0.3 (Marine Auxiliary Machinery And System )
Design III
Project :
Rencana Umum dan Safety Plan
Rencana Umum dan Safety Plan Desain III (ME141326)
Doc. No. 01 - 42 12 097
(Perhitungan Gross Tonnage dan Jumlah ABK) - RE

DIMENSI UTAMA KAPAL

Tipe Kapal : OIL CARRIER


Principal Dimension
Lpp : 98.06 m 321.719160105 ft
Lwl : 102.963 m 337.8051181102 ft
B : 16.04 m 52.624671916 ft
H : 8.61 m 28.2480314961 ft
T : 6.51 m 21.3582677165 ft
Cb : 0.702
jdisp (Cp) : 0.713
b (Cm) : 0.983 98.84448
Vs : 13.10 knots 100.90374
: 6.73864 m/s
CbWL : Lpp/Cb=Lwl/Cbwl
Cbwl= 102,963/(98,06/0,702)
0.669
Radius : 713.1894 mile 473 nmile
air laut : 1.025 ton/m
Rute Pelayaran : Balikpapan-Surabaya
Endurance : 7 hari

PERHITUNGAN GROSS TONNAGE

Gross Tonnage adalah perhitungan volume semua ruang yang terletak dibawah geladak
kapal ditambah dengan volume ruangan tertutup yang terletak diatas geladak dan
ditambah dengan isi ruangan beserta semua ruangan tertutup yang terletak di geladak
paling atas (superstructure)

Berikut langkah-langkah dalam menghitung gross tonnage :

a. Menghitung lambung dibawah garis air


Dengan cara menghitung volume displacement.
Volume = LWL x B x T x CbWL
= 102,963 x 16,04 x 6,51x 0.669
7188.104 m3

b. Volume Kapal dari garis air sampai maindeck


Perhitungan volume kapal dari garis air sampai dengan maindeck
menggunakan metode simpson I. Dari principal data diketahui bahwa :
Tinggi garis air sampai dengan maindeck (h') adalah = 2.1

untuk menggunakan aturan simpson maka h' dibagi dua, shg didapatkan nilai :
h = h' / 2,1
= 1.05 m
dan didapatkan 3 bagian waterline yaitu 6,51 m WL, 7,56 m WL, dan 8,61 m WL.
dari gambaran pandangan atas (halfbreadth), didapatkan luasan tiap WL melalui hatch
autocad

WL Area Faktor Area x Faktor


6.51 1245.7 1 1245.7
7.56 1306.19 4 5224.76
8.61 1436.07 1 1436.07
= 7906.53
jadi,
Volume kapal dari garis air ke maindeck adalah = 1/3 x h x 1
= 2767.2855

c. Volume dari maindeck ke poopdeck


dalam menghitung volume ini menggunakan pendekatan luas area dikalikan dengan
tingginya.
Diketahui : Luasan Area = 246.5 m2
tinggi = 3m
Volume kapal dari maindeck ke poopdeck = Luasan Area x tinggi
= 739.5

d. Perhitungan ruang akomodasi


d. 1. Perhitungan Volume Poop Deck
panjang = 15 desain 1
lebar = 11 Bki vol 2 sect16 A1.1
tinggi = 3
V= Panjang x lebar x tinggi
V= 15 x 3 x 11
V= 495 m3

d. 2. Perhitungan Volume Boat Deck


panjang = 11.4
lebar = 11
tinggi = 3
V= Panjang x lebar x tinggi
V= 11.4 x 11 x 3
V= 376.2 m3

d. 3. Perhitungan Volume Bridge Deck


panjang = 9
lebar = 11
tinggi = 3
V= Panjang x lebar x tinggi
V= 9 x 11 x 3
V= 297 m3

d. 4. Perhitungan Volume Navigation Deck


panjang = 6.6
lebar = 8
tinggi = 3
V= Panjang x lebar x tinggi
V= 6.6 x 8 X 3
V= 158.4 m3

jadi, volume total ruang akomodasi adalah = 1326.6

d. Perhitungan Volume Forecastle Deck


dalam menghitung volume ini menggunakan pendekatan luas area dikalikan dengan
tingginya.
Diketahu : Luasan Area = 44.87667 m2
tinggi = 3m
Volume Forecastle Deck = Luasan Area x tinggi
= 134.63

e. Volume Kapal Total


Vtotal = V displasmen + Bangunan dari Garis Air sampai Maindeck + Bangunan
diatas Maindeck bagian Buritan + Forecastle Deck + Ruang Akomodasi

Vtotal = 7188,1 + 2767,28 + 739,5 + 1326.6 + 134,63


Vtotal = 12156.119525648 m3

f. Perhitungan gross tonnage


Perhitungan gross tonnage dengan persamaan :
GT = K.V , dimana K = 0.2+0.02 log10 (V)
Ket : V, adalah total volume dalam meter kubik (m)
K, adalah faktor pengali berdasarkan volume kapal

dengan nilai k = 0.2 + 0.02 x log10(v)


= 0.281696

maka GT = K x Volume Kapal yang Tertutup


= 0,2818 x 12156,12
= 3424.33 ton
PENENTUAN JUMLAH CREW

Penentuan jumlah ABK dapat ditentukan berdasarkan nilai gross tonnage dan daya dari mesin kapal
itu. Dalam perencanaan ini akan mengacu dan disesuiakan dengan keputusan menteri perhubungan
Indonesia(KM 70 tahun 1998) yang disesuaikan dengan Certification and watchkeeping for
Seafarers (STWC) 1995, bab V tentang persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan
dan jumlah awak kapal.

Menurut keputusan menteri no.70 pasal 13,Untuk kapal tonase kotor GT 3000-10000, jumlah awak kapal 12

(dua belas) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut :

1) 1 (satu) orang Nakhoda yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat I (ANT I),
yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 huruf a.2) s/d 8);

2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat I (ANT I)
dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a.2) s/d 8);

3) 2 (dua) orang Mualim yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat III (ANT III)
dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf d.2) s/d 7);

4) 1 (satu) orang operator radio yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat operator radio umum (ORU)
bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun radio telephony atau 1 (satu) orang operator yang memiliki
sekurang-kurangnya sertifikat radio elektronika klas II (REK II) bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun
radio telephony yang semata-mata melakukan pelayaran dalam negeri, atau 1 (satu) orang operator radio
yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat REK II atau 2 (dua) orang yang dirangkap oleh Nakhoda dan
Mualim yang memiliki sekurang-kurangnya sert ifikat ORU atau 2 (dua) orang yang dirangkap oleh Mualim
yang memiliki se kurang-kurangnya sertifikat ORU bagi kapal yang dilengkapi dengan GMDSS;
5) 1 (satu) orang serang yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f;

6) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f;

7) 1 (satu) orang kelasi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g;

8) 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g;

9) 1 (satu) orang pelayan yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g;

namun berpacu juga pada MLC 2006 regulation 2.3 mengenai hours of works and hours of rest
Susunan ABK Jumlah
Nahkoda (Captain) 1 orang R
Mualim I (Chief Officer) 1 orang R
Mualim (Officer) 2 orang R
Operator Radio (Radio Operator) 1 orang R
Serang (Botswain) 1 orang R
Juru Mudi (Quarter Master) 3 orang R
kelasi (seaman) 1 orang R
Koki (Chief Cook) 1 orang R
Pelayan (boy) 1 orang R
TOTAL 12 orang
Menurut keputusan menteri no.70 pasal 14, untuk kapal niaga daerah pelayaran perairan Indonesia dengan
daya mesin kurang dari 3000 kW , jumlah awak kapal bagian mesin 8 (delapan) orang dengan jumlah jabatan
sebagai berikut :

1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin yang memiliki sertifikat ahli tehnika
tingkat I (ATT I), dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a.2) s/d 5);

2) 1 (satu) orang Masinis II yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat II (ATT II)
dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a.2) s/d 5);

3) 1 (satu) orang Masinis yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat III (ATT III)
dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.2) s/d 5);

4) 1 (satu) orang mandor mesin yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d;

5) 3 (tiga) orang juru minyak (oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 10 huruf d;

6) 1 (satu) orang pembantu di kamar mesin (wiper) yang memiliki sertifikat


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf e;

Susunan ABK Kamar Mesin Jumlah


Kepala kamar mesin (Chief Engineer) 1 orang R
Masinis II (2nd Engineer) 1 orang R
Masinis III (3rd Engineer) 1 orang R
Mandor mesin 1 orang R
Juru minyak (oiler) 3 orang R
Pembantu di Kamar Mesin (Wiper) 1 orang R
TOTAL 8 orang

Jadi jumlah crew dalam MV. KYNA ini sebanyak 20 orang


Design III Project : DESAIN III
Rencana Umum dan Safety Plan
Rencana Umum dan Safety Plan (ME141326)

(Kebutuhan Bahan Bakar, Pelumas, Air) Doc. No. 02 42 12 097 - GT

PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN BAKAR

Motor diesel WARTSILA type 8L26 ini menggunakan bahan bakar MDO.
1.a. Massa bahan bakar MDO
- Perhitungan bahan bakar ini berdasarkan endurance kapal yang telah ditentukan.
- Radius Pelayaran dari Balikpapan-Surabaya
S= 473 nmile
- Waktu tempuh = 168 jam
- daya motor induk yang tersedia
PB = 2720 kW
- Konsumsi bahan bakar
SFOC = 186 g/kWH
- Kecapatam dinas
Vs = 13.1 knot

dengan SFOC = 186 gram/kWh


BHP = 2720 kWh
Vs = 13.1 Knot
C = 1.2

W MDO = SFOC x BHP x C


= 84994560 gram
= 84.9946 ton

Volume MDO = W MDO/massa jenis MDO


= 84.9946/0,88
= 96.6 m3

Volume bahan bakar mesin induk ada penambahan karena :


- Double Bottom (2%)
- Ekspansi karena panas (2%)
jadi volume tankinya menjadi :
VMDO= VMDO + ( 2% x VMDO )
96.6 + (2% x 96.6)
= 115.902 m3

1.b. Massa bahan Bakar MDO untuk operasional auxilary engine


Bahan bakar MDO digunakan untuk motor-motor bantu yang diperkirakan sebesar 10-20% dari
kebutuhan HFO untuk motor induk. Dalam perencanaan ini diperkirakan kebutuhan MDO sebesar
20% dari WHFO :
WMDO = 20% x WMDO
20% x 84.9946 ton
= 16.9989 ton
VMDO = WMDO / MDO
= 16.9989/ 0.88
= 19.3169 m3
Volume bahan bakar MDO ada penambahan karena :
- Double Bottom (2%)
- Ekspansi karena panas (2%)
jadi volume tankinya menjadi :
VMDO= VMDO + ( 2% x VMDO )
19.3169 + (2% x 19.3169 )
= 19.703 m3
Sehingga Volume tangki yang dibutuhkan untuk keseluruhan MDO adalah
V MDO= VMDOme + VMDOae
= 115.902 + 19.7
= 135.60 m3
Wtotal MDO = Vtotal MDO x MDO 119.3324 ton

PERHITUNGAN KEBUTUHAN MINYAK PELUMAS

2. Massa Pelumas
Berdasarkan project guide, massa pelumas yang dibutuhkan oleh engine
wartsila 8L26 sebesar 1.6 m3
massa pelumas mesin utama = Volume x LO
= 1,6 x 0,9
= 1.44 ton

Diketahui :
- Specific Lubricating oil Consumtion (SLOC) : 0.5 g/kWH
- Waktu tempuh = 168 jam
- lubicating oil : 0.9 ton/m3
- BHP : 2720 kW
untuk menghitung massa pelumas mesin utama menggunakan persamaan :
WLO M/E tambahan = BHPME x SLOC x (t ) x 10-6
WLO M/E tambahan = 2720 x 0.5 x 168 x 10-6
WLO M/E tambahan = 0.2285 ton
Jadi, volume pelumasnya adalah :
VLO M/E tambahan = WLO / LO
= 0,228/ 0.9
= 0.2539 m3

Volume Tanki Minyak pelumas untuk generator


VLO GEN = 20% x VLO M/E Karena pada penerapannya ada 3 Generator Maka
= 20% x 0,254 VLO GEN TOTAL= 0.152
= 0.0508 m3
Jadi, total volume minyak adalah :
VLO = VLO M/E + VLO AUX
= 0.406 m3
Massa LO Gen= 0,406 x 0.9
0.137 ton
Sedangkan total massa LO adalah
WLO total= WLO M/E tambahan + Wlo gen + W LO mesin utama project guide
0,228+ 0.137 + 1,44
1.8056 ton

KEBUTUHAN AIR UNTUK MAKAN DAN MINUM


PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR

3. Kebutuhan Air Tawar (Fresh water)


Air tawar ini akan dipergunakan oleh awak kapal selama pelayaran
- Jumlah awak kapal
Zc = 20 Orang
- Pelayaran selama : 7 hari

3. a Kebutuhan air tawar untuk makan dan minum selama pelayaran


Kebutuhan air untuk makan dan minum per orang setiap hari adalah sekitar 5-10 kg/orang/hari.
Jadi disini diambil perkiraan 10 kg/orang/hari.
Cfwd = 10 kg/orang/hari
Jadi, kebutuhan air tawar untuk minum dan makan selama pelayaran adalah :
Wfwd = Zc x t x cfwd
= 20 x 6 x 10
= 1200 kg
= 1.2 ton

sedangkan untuk kebutuhan bersandar, yaitu sekitar 1 hari untuk bongkar muat adalah :
Waktu bongkar muat = 1 hari

Kebutuhan selama bersandar = t x cfwd x Zc


= 1 x 10 x 20
= 200 kg
= 0.2 ton
Jadi, kebutuhan totalnya = 1.4 ton

3.b Kebutuhan untuk mandi dan cuci


Kebutuhan air tawar untuk mandi dan cuci setiap orang per hari antara sekitar 80-200
kg/orang/hari. Pada perencanaan ini diasumsikan sebesar 180 kg/orang/hari.
Cfww = 180 kg/orang/hari

Kebutuhan selama berlayar = Zc x t x Cfww


= 20 x 6 x 180
= 21600 kg
= 21.6 ton
Kebutuhan selama bersandar = t x Cfww x Zc
= 1 x 150 x 20
= 3600 kg
= 3.6 ton

Jadi total kebutuhan air tawar untuk mandi dan cuci adalah = 25.2

3.c Kebutuhan air tawar untuk memasak


CFWC (keb.memasak) = 0.005 ton/org/hari
WFWC = Zc x t x Cfwc
= 20 x 6 x 0.005
= 0.6 ton

Waktu Bongkar muat di kapal diperkirakan = 1


WFWC = t x CFWC x Zc
= 1 x 0.005 x 20
= 0.1 ton

Jadi, kebutuhan air untuk memasak adalah


WFWC Tot = 0.7 ton

3.d. Kebutuhan air untuk pendingin mesin induk


Untuk pendingin mesin induk sekitar 2-5 kg/BHP. Dalam perancangan ini
diperkirakan 5 kg/BHP
Kebutuhan pendingin mesin (c) = 5 kg/BHP

WFWJ = BHPME x c x ( t ) x 10-6


= 2720 x 5 x 7 x 10-6
= 2.2848 ton

untuk kebutuhan pendingin mesin bantu :

WFAE = (0.1 ~ 0.2) x WFWJ diambil nilai 0.2 x WFWJ


= 0.2 x 2.285
= 0.457 ton

Jadi, total kebutuhan air untuk pendingin adalah = 2.742 ton

Total kebutuhan air tawar


WF Total = WFWD + WFWW+ WFWC + WFWJ + WFAE
= 1,4 + 25.2 + 0,7 + 2.285 + 0.457
= 30.04 ton

4. Berat crew (Wcrew) dan barang bawaan (Wcp)


- Berat orang rata2 (WORG) = 80 kg/orang
- Berat bawaan (c) = 3 - 5 kg/orang/hari , diambil = 5

WPROV = C x n x (( t /24 ) x (10-3))


= 5 x 20 x 7 x 10-3
= 0.7 ton
WCREW = WORG x n x 10-3
= 80 x 20 x 10-3
= 1.6 ton
dari perhitungan diatas maka bisa dihitung besarnya nilai consumable dengan rumus :
W Consumable = WMDO + WLO + WF Total + Wprov + WCREW
= 119.3324 +1,8056 + 30.04 + 0,7 + 1,6
= 153.480 ton
(ME141326)

oc. No. 02 42 12 097 - GT

lah ditentukan.

massa jenis MDO


0,88 ton/m3

rkirakan sebesar 10-20% dari


irakan kebutuhan MDO sebesar
massa jenis MDO
0,88 ton/m3

AS

da 3 Generator Maka
m3
M

ah sekitar 5-10 kg/orang/hari.

bongkar muat adalah :

ntara sekitar 80-200


orang/hari.
ton

hari
kg
Design III Project : DESAIN III
Rencana Umum dan Safety Plan
Rencana Umum dan Safety Plan (ME141326)
Doc. No. 05 - 42 12 097 - GT
Payload

Dimensi Utama
1. length between perpendicular (Lpp) 98.06 m
2. Length of water line ( Lwl ) 102.963 m
3. Breadth moulded ( Bmld ) 16.04 m
4. Depth moulded (D) 8.61 m
5. Draf (T) 6.51 m
6. Block coefficient ( Cb ) 0.702
9. prismatic coefficient ( Cp ) 0.713
10. Service Speed (Vs) 13.1 knots
knots 6.73 m/s
1 knot 0.514 m/s)
11. Cbwl 0.669
12. Cpwl 0.74865
13. Berat dan Volume Air Tawar
Dari perhitungan sebelumnya, telah diperoleh berat dan volume air tawar, yaitu :
a. Berat Air Tawar untuk Makan dan Minum
Wfwd total = berlayar + bersandar
1.2 + 0,2
= 1.4 ton

b. Berat Air Tawar untuk Sanitasi


Wfws = berlayar + bersandar
21.6 + 3.6
= 25.2 ton

c. Berat Air Tawar untuk Memasak


Wfwc = berlayar + bersandar
0,6 + 0,1
= 0.7 ton

d. Berat Air Tawar untuk Pendingin Motor Induk dan Motor Bantu
Wfwj = Motor Induk + Motor Bantu
= 2,285 + 0,457
= 2.74176 ton

e. Berat Air Tawar


Wfw = Wfwd + Wfws + Wfwc + Wfwj
= 1,4 + 25.2 + 0,7 + 2,74176
= 30.04 ton

f. Volume Air Tawar


Vfw = Wfw / air tawar
= 30.04/1
= 30.04 m3

15. Berat dan Volume Bahan Bakar


15.1. MDO untuk Main Engine
Dari perhitungan sebelumnya, telah diperoleh berat dan volume bahan bakar HFO,
a. WMDO me 84.99456 ton
b. V MDO me 115.901673 m3

15.2. MDO untuk Auxiliarry Engine


Dari perhitungan sebelumnya, telah diperoleh berat dan volume bahan bakar MDO,
a. WMDO = 16.998912 ton
b. VMDO = 19.7032844 m3
Sehingga WMDO = 119.332362 ton
16. Berat dan Volume Pelumas
Dari perhitungan sebelumnya, telah diperoleh berat dan volume LO, yaitu :
a. Berat Minyak Pelumas
WLO = 1.805568 ton

b. Volume Minyak Pelumas


VLO = WLO / LO
VLO = 1,8055/ 0.9
= 2.006187 m3

17. Berat Air Ballast


Berat air Ballast diestimasikan antara 10% - 20% dari berat displacement kapal,
pada desain ini diambil 15% dari berat displacement Kapal.

= Lwl x B x T x Cbwl
102,963 x 16,04 x 6,51 x 0,669
7188.10403 m3

= x air laut r air laut= 1.025 ton/m3


= 7188,104 x 1.025
= 7367.80663 ton

Wballast = 20% x ton


= 20% x 7367,8066
= 1473.561 ton

V(Wballast)= Wballast/ air laut


1473.561/ 1,025
= 1437.621 m3

Karena letak tangki direncanakan di dasar ganda maka ada penambahan volume
air ballast dikarenakan ekspansi panas sebesar 4%
VBallast = V(Wballast) + (4% V(Wballast))
= 1437.621 + (4 % x 1437.621)
= 1495.13 m3

18. Perhitungan LWT, DWT dan Payload

a. Perhitungan LWT
Pada buku Practical ship design page 81 dijelaskan bahwa Light Weight terdiri dari
beberapa komponen yaitu:
1) Structural Weight Approximation (WS)
2) Outfit Weight Calculation (WO)
3) Machinery Weight (Wd)
4) Margin Merchant Ship

1) Structural Weight Approximation (WS)


Perhitungan berat baja kapal dapat dihitung dengan formula :

(Practical Ship Design,1998)


dimana :
E = Parameter steel weight
L = Lpp kapal 98.06 m
B = Lebar kapal 16.04 m
T = Sarat kapal 6.51 m
H = Tinggi kapal 8.61 m
L1 x h1 = panjang dan tinggi bangunan kapal terus-menerus selebar kapal yang
terdiri dari
a. LP = Panjang poop deck = 15.00 m
b. HP = Tinggi poop deck = 3.00 m
c. LF = Panjang forecastle deck = 11.40 m
d. HF = Tinggi forecastle deck = 3.00 m
jadi L1h1 = LPHP +LFHF
= (15 x 3) + (11.4 x 3,00)
= 79.2 m

L2h2 = Panjang dan tinggi dari deck houses yang terdiri dari :

LA = Panjang Boat Deck = 11.4 m


HA = Tinggi Boat Deck = 3m
LB = Panjang Bridge Deck = 9m
HB = Tinggi Bridge Deck = 3m
HND = Panjang Navigation deck = 6.6 m
HND = Tinggi Navigation deck = 3m
Jadi L2h2 = LAHA + LBHB + LBDHBD
= (11.4 x 3) + (9 x 3) + (6.6 x 3)
= 81 m
maka : E= L(B+T) + 0,85 L (H - T) + 0,85 (l1 . h1) + 0.75 (l2 . h2)
E = 98,06 (18,06+6,51) + 0,85 x 98,06 (8,61 - 6,51) + 0,85 (79.2) + 0,75 (81)
= 2514.36 ton

Berat baja kapal (Wsi)

(Practical Ship Design,1998)

dimana nilai k diperoleh dari tabel berikut:

Jadi Wsi = K x E1.36 K= 0.032 (untuk Tanker)


Wsi 0,032 x 2514.36^1,36
= 1348.13 ton

Perhitungan di atas untuk berat baja kapal pada kondisi Cb saat sarat penuh (T),
sehingga perlu dilakukan koreksi nilai Cb pada saat kondisi H
C B' = CB + (1 - CB) (0.8D - T) / 3T
C B' = (0,702+((1-0,702)*(0,8*8,61-6,51)))/(3*6,51)
C B' = 0.04171244

(Practical Ship Design,1998)

Sehingga,
WS = WSI (1 + 0.05 ( CB' - 0.7 )
WS = 1348.13 (1 + 0,05 ( 0,0417124 - 0,7)
WS = 1303.756 ton
(Practical Ship Design,1998)
2) Outfit Weight Calculation (WO)

Untuk menghitung Outfit Weight Calculation dapat dilakukan dengan


menggunakan tabel diatas. Sumbu X dari grafik trsebut adalah Lpp yaitu 98,06
meter. Dari pembacaan grafik diperoleh nilai Wo/LB = 0.35 Sehingga diperoleh
berat outfit adalah

Wo = (Wo/(LB)) x L x B
Wo = 0,35 x 98,06 x 16,04
Wo = 550.50884 ton (Practical Ship Design,1998)

3) Machinery Weight
Machinery weight terdiri dari dua komponen,yaitu propulsion machinery dan remainder
Propulsion machinery weight pada engine wartsila 8L26 + (2 genset) merek wartsilla 8l26 adalah
111.9 ton
Sedangkan remainder, dapat diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut
(Practical Ship Design,1998 page 110)

Wr = K x MCR0.70 BHP mcr = 2720 kw


Wd = 0,72x2720^0,7 k tanker = 0.72
Wd = 202.90 ton

Sehingga Machinery weight = 111.9+ 202.9


314.80 ton
4) Margin Merchant Ship
Pada buku Practical Ship Design djelaskan bahwa disarankan untuk perhitungan
LWT ditambahkan margin sebesar 2% dengan maksud agar kesalahan saat
memperkirakan LWT dapat dihilangkan.
Setelah nilai dari komponen-komponen light weight didapat, yaitu Structural
Weight Approximation, Outfit Weight, dan Machinery Weight. Maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
Setelah nilai dari komponen-komponen light weight didapat, yaitu Structural
Weight Approximation, Outfit Weight, dan Machinery Weight. Maka diperoleh
hasil sebagai berikut:

LWT = Ws + Wo + Wd
LWT = 1303.756+550.50884+ 314.8
LWT = 2169.07 ton

LWT(tot)= LWT +(2% LWT )


LWT(tot)= 2169.07 + (2% x 2169.07)
LWT(tot)= 2277.52 ton (Practical Ship Design,1998)

19. Perhitungan DWT


DWT = - LWT
DWT = 7367,81-2277.52
= 5090.29 ton Dimana = 7367.81 ton

20. Berat Crew dan Provisionnya


Wcrew = Worg x n x 10-3
Wcrew = 80 x 20 x 10-3
= 1.60 ton dimana:
Jumlah Crew (n) = 20 Orang
Berat rata - rata orang = 80 Kg

Wprov = C x n x tc x 10-3
Wprov = 5 x 20 x 7 x 10-3
= 0.70 ton
dimana:
C = 3.5 - 5 kg org/hri, diambil 5 kg

21. Berat Total W consumable


W= WAir Tawar + W MDO + WLO + W Crew + W Prov
30.04 + 119.332 + 1,805 + 1,60 + 0,7
153.48 ton

22. Payload
Displasmen = LWT + DWT
Displasmen = LWT + (muatan + W Air Tawar + W HFO +WMDO +W LO + W Crew + W Prov)
Muatan = Displasmen - (LWT + W Air Tawar + WMDO + W LO + W Crew + W Prov
= 7367,81 - (2277.52 +153.48)
= 4936.81 ton

23. Persentase Payload terhadap DWT Tanpa Air Ballast

DWT = 5090.29 ton


Payload = 4936.81 ton
Persentase = 96.98 %

24. Volume Cargo Oil Tank


Muatan yang akan dibawa adalah MDO
Payload = 4936.81 ton MDO = 0.86 ton/ m3
Volume = Payload / MDO 0.86 ton/ m3
= 4936.81/ 0,86 yg seharusnya diangkut
= 5740.47 m3

25 Perhitungan sarat kosong


Kosong = Ballast+Wt+LWT
= 1473.561 + 153.48 + 2277.52
Sehingga = 3904.562 ton
T Kosong = kosong /Lwl x B x CBwl x r
= 3904.562/(102,963 x 16,04 x 0,669 x 1,025)
= 3.450 m
PRINCIPAL DIMENSION
Jenis : Oil Carrier
Lpp : 98.06 meter
Lwl : 102.963 meter
B : 16.04 meter
H : 8.61 meter
T : 6.51 meter
Cb : 0.702
Vs : 11 knots = 5.6584 m/s
Cbwl : Lpp/Cb=Lwl/Cbwl Cbwl = Cb x Lpp / Lwl
Cp : 0.713
Cm : 0.983
Ldisp : 100.5115 meter

TANGGA AKOMODASI

Muatan = Displasmen - (LWT + W total )


ballast = disp - ( LWT + Wtotal)
ballas + LWT + Wtotal = disp
3904.562 = disp
3904.562 Lwl x B x T x Cbwl x air laut
3904.562 1131.768 x T
T = 3.449968 m

Maka,
TE = 3.45 m

Karena tangga akomodasi diletakkan di poop deck :


a = ( H + 3.1 ) - TE
a= 8.26 m

Panjang tangga akomodasi ( L )a/sin 45


L= 11.68

Dimensi tangga akomodasi direncanakan :


Lebar tangga = 800 mm
Tinggi Handrail = 1000 mm
Handrail = 1500 mm
Step space = 250 mm

TANGGA DECK
Digunakan untuk menghubungkan deck satu dengan deck yang lainnya
Ukuran nominal = 700 mm
Lebar = 700 mm
Sudut kemiringan = 45 derajat
Jarak Langkah = 400 mm
Jarak Tapak = 250 mm

Sumber : Gaguk Suhardjito, Rencana Umum PDF

TANGGA VERTIKAL

Digunakan untuk tangga pada escape gang, tangga main hole, dan digunakan untuk tangga
menuju top deck. Direncanakan :
Lebar tangga = 400 mm
Jarak Tapak = 250 mm
Jarak dari dinding = 150 mm

Sumber : Gaguk Suhardjito, Rencana Umum PDF


Design III Project : DESAIN III
Rencana Umum dan Safety Plan
Rencana Umum dan Safety Plan (ME141326)
Perhitungan Permesinan Bantu , Berat Kontruksi dan Permesinan Doc. No. 03 - 42 12 097 - GT

A. Perencanaan Jangkar, Rantai Jangkar dan Tali Tambat

1. Perhitungan Equipment Number

Equipment Number
Z= D^2/3 + 2 h B + A/10

Dimana =
D= Displasment [ton] pada sarat muat musim panas
h= a + h'
Tinggi efektif dari garis air muat musim panas hingga bagian atas rumah geladak
[m]
a= jarak garis air muat musim panas [m] sampai geladak teratas di sisi
kapal
h' = Jumlah tinggi dari bangunan atas dan rumah geladak yang mempunyai lebar
lebih besar dari B/4 [m]
A=
Luas penampang badan kapal, bangunan atas dan rumah geladak yang
mempunyai lebar lebih besar dari B/4. Diatas garis air muat musim panas pada
panjang L sampai ketinggian h.

Data =
D= Displasment
= Lwl x B x T x Cb x
= 7367.8066262892 ton
h= a + h' a= 2.1 meter
16.31 meter h' = 14.21 meter

A= 474.86 m2

Sehingga, Equipment Number


Z= D^2/3 + 2 h B + A/10
= 949.35
a. Jangkar c. Tali tambat
Jumlah 2 buah Panjang 170 m
Berat 2850 kg Jumlah 4 buah
Tipe Stocklees anchor Beban putus 215 kN

b. Rantai jangkar d. Tali tarik


Panjan 495 m Panjang 190 m
Diamet 42 mm Beban putus 560 kN
Tipe Stud link chain cables

B. Perhitungan daya mesin jangkar


Perhitungan daya mesin jangkar menurut buku "Practical Ship Building oleh M. Khetagurof"
a. Gaya Tarik Pengangkat Jangkar (Tcl)
Tcl = 2fh x (Ga + (Pa x La)) x (1 - ( w/ a)

imana : Ga = Berat jangkar = 2850 kg


Pa = Berat rantai jangkar
Untuk Stud - link, Pa = 0,0218 x (d) 2 = 38.455 kg
d = diameter rantai = 42 mm
La = panjang rantai yg menggantung = 100 m
a = density material = 7750 kg/m3
w = density sea water = 1025 kg/m3
fh = factor gesekan pada hawse pipe dan stoper,
nilainya antara 1,28 - 1,35 diambil = 1.3
Sehingga,
Tcl = 2 x 1,3 x (1590+ (34,880x 100) x (1 - (1025/7750)
= 15106 kg

b. Torsi pada Cable Lifer (Mcl)


Mcl = (Tcl x Dcl)/(2 x cl)
mana :
Dcl = Diameter efektif kabel lifer
Dcl = 13,6 x d
= 571.2 mm = 0.5712 m
cl = effisiensi kabel lifer,nilainya berkiar antara 0,9 - 0,92,
diambil = 0.91

Mcl = (15106 x 0,5712)/(2 x 0,91)


= 4740.947 kg.m

c. Torsi pada Poros Motor (Mm)


Mm = Mcl/(ia x a) ; (kg.m)
mana : ncl = putaran kabel lifer = 300/d = 7.14 Rpm
nm = putaran motor penggerak, nilainya
antara 750 - 1550 Rpm, diambil = 1200 Rpm
ia = perbandingan gigi mekanis
ia = nm/ncl = 168
a = effisiensi peralatan, untuk worm
gearing = 0,7 ~ 0,85, diambil = 0.8

Mm = 4740,947/(168 x 0,8)
Mm = 35.275 kg.m

d. Daya Motor Penggerak Windlass (Ne)


Ne = (Mm x nm) / 716,2
= (32.275 x 1200) / 716,2
= 59.103434331 HP 1 hp = 0.7457 kw
= 44.073430981 kW
e. Volume Chain Locker
Kapasitas minimum lemari rantai (chain Locker) menurut BKI vol II 2009, sec. 18E
untuk kedua rantai jangkar haluan adalah :
Sm = 1,1 . d . l / 10^5 [m]
DimanaSm = ruang untuk menyimpan setiap 100 fathoms (183 m) rantai (m 3)
d = diameter rantai = 42 mm = 1.65354 inch
panjang rantai (l) = 495 m
Maka volume chain locker :
Sm = 9.605 m3
Dalam hal ini direncanakan ada 2 buah chain locker dengan dimensi :
panjang = 2.4 m
lebar = 2 m
tinggi = 2.5 m
Volume chain locker = 12 m3
Di bagian bawah chain locker diberi kotak lumpur (mud box) dengan ketinggian 400 mm + penambahan
untuk semen sekitar 100 mm, sehingga volume total chain locker =
V satu chain locker = 12 + (2.4 x 2 x0.5) 14.4
m3
DAUN KEMUDI

Untuk menentukan daya mesin kemudi langkah awal yang harus dilakukan adalah
merencanakan daun kemudi dan tongkatnya.

1. Luas Daun Kemudi


Menurut BKI 2006 Volume II section 14.A.3, Luas daun kemudi
direkomendasikan tidak boleh kurang dari :
A = c1 . C2 . C3 . C4 . (1,75 . L . T / 100) m2
= 1 x 1 x 1 x 1 x (1.75 x 98.06 x 5/100)
= 11.171 m2
L = LPP
L = 98.06 m
T= 6.51 m

c1 untuk faktor tipe kapal


1.0 untuk kapal umum
1.7 untuk tug dan trawler

0.9 untuk kapal bulk carrier dan tanker dengan


displacement >50.000 ton

c2 untuk faktor tipe rudder


1.0 untuk kapal umum
0.9 semi spade rudder
0.8 untuk double rudder
0.7 untuk high lif rudder

c3 untuk faktor profil rudder


1.0 untuk NACA-profil dan plat rudder
0.8 untuk hollow profil

c4 untuk rudder arrangement


1.0 untuk rudder in the propeller jet
1.5 untuk rudder outside the propeller jet

2. Dimensi dari Daun Kemudi


dimanak1 = koefisien tergantung pada aspek rasio
A=bxc
= 1.3 c x c asumsi: b/c = 1.3
= 1.3 c 2 b = 1.3 c
Sehingga :
c= (A/1.3)0.5
= 2.93 m

b= 1.3 c
= 3.8 m

= b2/A
= 1.3
c = Lebar dari luasan Kemudi
(menurut BKI Vol II sec.14 A -5)
c= x1 + x 2
2 x : 2.4 m
1

= 2.4 + 2.8 x2 : 2.8 m


2
= 2.6

Untuk Jenis plat KI-A BKI Vol V Sect 4 table 4.11


Dengan ReH 420 N/mm2 ReH = 420
Kr = ( 235/ReH )0.75 (Rumus untuk ReH > 235 N/mm2)
= ( 235/420 )0.75 BKI Vol 2 Edition 2006 Sect 14-2
= 0.647 Materials 4.2
st 60

3. Perhitungan gaya pada daun kemudi (rudder force)


CR = 132 . A . v2 . k1 . k2 . k3 . kt (N) [ BKI Sec.14 B-1]
Dimana :
A = b2 / At
= 9,61 / 7,438
= 1.300
v= 11 knot

k1 = ( A + 2 )/ 3 (aspek rasio dimana A 2)


= 1.10
k2 = 1.1 ( untuk profil NACA-00)
k3 = 1.0 ( untuk kemudi tanpa propeler jet )
kt = 1.0 ( koefisien daya dorong )

CR = 132 . A . v2 . k1 . k2 . k3 . kt (N)
= 132 x 7,438 x (11)2 x 1.1 x 1.1 x 1.0 x 1.0
= 215901.47 N

4. Momen Torsi Rudder

(Biro Klasifikasi Indonesia vol 2 section 14 )

Dimana :
r = c( kb ) c= 2.6
r= 0.65 = 0,33 untuk kondisi maju
= 0,66 untuk kondisi mundur (secara umum)
= 0,75 untuk kondisi mundur (profil cekung)
kb = faktor balans = At / A
= 0,08 untuk kemudi tidak balans
r min = 0,1 . c [ m ] untuk kondisi maju
Sehingga : Nm
Qr = Cr x r
= 140335.95508 Nm
= 140.33595508 kNm

5. Daya Poros Kemudi (Nrs)


Nrs = (Qr x 2 x x )/(t x 180 x 75)
Nrs = 91.395 HP
Nrs = 68.181 kW

Dimana = 35 (Marine Auxiliary Machinery And System )


t= 25 detik

6. Daya Motor Penggerak Kemudi (Nr)


Nr = Nrs / sg
Nr = 261.13 HP
Nr = 194.80210644 kW

Dimana :
sg = bernilai antara 0.1-0.35 untuk steering gear dg penggerak elektrik
diambil 0.35 (Marine Auxiliary Machinery And System )
Setelah nilai
dari
komponen-
komponen
light weight
didapat, yaitu
Structural
Weight (Practical Ship Design,1998)
Approximation
, Outfit Weight,
dan Machinery
Weight. Maka
diperoleh hasil
sebagai
berikut:
Ship Design,1998)
Tanki Ballast h= 0.7
tangki 1
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 32.8306 1 32.8306
0.7 49.9146 4 199.6584
1.4 58.2387 1 58.2387
AxS 290.7277

V tanki balast = 1/3 x h x A x S


67.83646 m3

tangki 2
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 32.8306 1 32.8306
0.7 49.9146 4 199.6584
1.4 58.2387 1 58.2387
AxS 290.7277

V tanki balast = 1/3 x h x A x S


67.83646 m3

tangki 3
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 69.7848 1 69.7848
0.7 87.2358 4 348.9432
1.4 93.2719 1 93.2719
AxS 511.9999

V tanki balast = 1/3 x h x A x S


119.4666 m3
tangki 4
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 69.7848 1 69.7848
0.7 87.2358 4 348.9432
1.4 93.2719 1 93.2719
AxS 511.9999

V tanki balast = 1/3 x h x A x S


119.4666 m3

tangki 5
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 76.5393 1 76.5393
0.7 95.771 4 383.084
1.4 100.8376 1 100.8376
AxS 560.4609

V tanki balast = 1/3 x h x A x S


130.7742 m3
tangki 6
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 76.5393 1 76.5393
0.7 95.771 4 383.084
1.4 100.8376 1 100.8376
AxS 560.4609

V tanki balast = 1/3 x h x A x S


130.7742 m3
tangki 7
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 76.5009 1 76.5009
0.7 95.7551 4 383.0204
1.4 100.812 1 100.812
AxS 560.3333

V tanki balast = 1/3 x h x A x S


130.7444 m3
tangki 8
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 76.5009 1 76.5009
0.7 95.7551 4 383.0204
1.4 100.812 1 100.812
AxS 560.3333

V tanki balast = 1/3 x h x A x S massa jenis air laut = 1.025 ton/m3


130.7444 m 3

tangki 9
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 73.5445 1 73.5445
0.7 91.2563 4 365.0252
1.4 98.1761 1 98.1761
AxS 536.7458

V tanki balast = 1/3 x h x A x S massa jenis air laut = 1.025 ton/m3


125.2407 m 3

tangki 10
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 73.5445 1 73.5445
0.7 91.2563 4 365.0252
1.4 98.1761 1 98.1761
AxS 536.7458

V tanki balast = 1/3 x h x A x S massa jenis air laut = 1.025 ton/m3


125.2407 m3
tangki 11
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 22.1743 1 22.1743
0.7 27.6655 4 110.662
1.4 30.8866 1 30.8866
AxS 163.7229

V tanki balast = 1/3 x h x A x S massa jenis air laut = 1.025 ton/m3


38.20201 m3

tangki 12
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 22.1743 1 22.1743
0.7 27.6655 4 110.662
1.4 30.8866 1 30.8866
AxS 163.7229

V tanki balast = 1/3 x h x A x S massa jenis air laut = 1.025 ton/m3


38.20201 m 3

Ballast Tank (Double Hull) h= 3.605


tangki 1
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 9.852 1 9.852
5.005 9.849 4 39.396
8.61 9.844 1 9.844
AxS 59.092

V Ballast Tank = 1/3 x h x A x S


71.00889 m3

tangki 2
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 9.852 1 9.852
5.005 9.849 4 39.396
8.61 9.844 1 9.844
AxS 59.092

V Ballast Tank = 1/3 x h x A x S


71.00889 m3

tangki 3
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 8.912 1 8.912
5.005 8.911 4 35.644
8.61 8.9077 1 8.9077
AxS 53.4637
V Ballast Tank = 1/3 x h x A x S
64.24555 m3

tangki 4
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 8.912 1 8.912
5.005 8.911 4 35.644
8.61 8.9077 1 8.9077
AxS 53.4637

V Ballast Tank = 1/3 x h x A x S


64.24555 m3

tangki 5
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 8.9189 1 8.9189
5.005 8.911 4 35.644
8.61 8.911 1 8.911
AxS 53.4739

V Ballast Tank = 1/3 x h x A x S


64.2578 m3

tangki 6
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 8.9189 1 8.9189
5.005 8.911 4 35.644
8.61 8.911 1 8.911
AxS 53.4739

V Ballast Tank = 1/3 x h x A x S


64.2578 m3
tangki 7
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 8.9141 1 8.9141
5.005 8.911 4 35.644
8.61 8.911 1 8.911
AxS 53.4691

V Ballast Tank = 1/3 x h x A x S


64.25204 m3

tangki 8
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 8.9141 1 8.9141
5.005 8.911 4 35.644
8.61 8.911 1 8.911
AxS 53.4691

V Ballast Tank = 1/3 x h x A x S massa jenis muatan = 0.86 ton/m3


64.25204 m3

tangki 9
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 9.3826 1 9.3826
5.005 9.38 4 37.52
8.61 9.38 1 9.38
AxS 56.2826

V Ballast Tank = 1/3 x h x A x S


67.63292 m3

tangki 10
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 9.3826 1 9.3826
5.005 9.38 4 37.52
8.61 9.38 1 9.38
AxS 56.2826

V Ballast Tank = 1/3 x h x A x S


67.63292 m3
Total Volume Tanki Ballast = 1887.323 m3
Berat Ballast= Vballast x massa jenis air laut
1934.506 ton

Perbandingan Ketersedian dengan kebutuhan : Volume kebutuhan/Volume tersedia


= 79.22%

Tangki air tawar h= 1.5

faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
8.61 13.5765 1 13.5765
10.11 16.3657 4 65.4628
11.61 21.3779 1 21.3779
AxS 100.4172

V Ballast Tank = 1/3 x h x A x S


50.2086 m3 m3
100.4172
Perbandingan Ketersedian dengan kebutuhan : Volume kebutuhan/Volume tersedia
= 29.92%

Cargo Oil Tank h= 3.605


tangki 1
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 53.7921 1 53.7921
5.005 69.327 4 277.308
8.61 95.2543 1 95.2543
AxS 426.3544

V Cargo oil tank = 1/3 x h x A x S


512.3359 m3

tangki 2
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 53.7921 1 53.7921
5.005 69.327 4 277.308
8.61 95.2543 1 95.2543
AxS 426.3544

V Cargo oil tank = 1/3 x h x A x S


512.3359 m3

tangki 3
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 86.6932 1 86.6932
5.005 90.0962 4 360.3848
8.61 92.4454 1 92.4454
AxS 539.5234

V Cargo oil tank = 1/3 x h x A x S


648.3273 m3

tangki 4
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 86.6932 1 86.6932
5.005 90.0962 4 360.3848
8.61 92.4454 1 92.4454
AxS 539.5234

V Cargo oil tank = 1/3 x h x A x S


648.3273 m3

tangki 5
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 91.9862 1 91.9862
5.005 93.158 4 372.632
8.61 93.1784 1 93.1784
AxS 557.7966

V Cargo oil tank = 1/3 x h x A x S


670.2856 m3

tangki 6
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 91.9862 1 91.9862
5.005 93.158 4 372.632
8.61 93.1784 1 93.1784
AxS 557.7966

V Cargo oil tank = 1/3 x h x A x S


670.2856 m3
tangki 7
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 91.9291 1 91.9291
5.005 93.1836 4 372.7344
8.61 93.1801 1 93.1801
AxS 557.8436

V Cargo oil tank = 1/3 x h x A x S


670.3421 m3
tangki 8
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 91.9291 1 91.9291
5.005 93.1836 4 372.7344
8.61 93.1801 1 93.1801
AxS 557.8436

V Cargo oil tank = 1/3 x h x A x S massa jenis muatan = 0.86 ton/m3


670.3421 m 3

tangki 9
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 91.6205 1 91.6205
5.005 96.6907 4 386.7628
8.61 98.0073 1 98.0073
AxS 576.3906

V Cargo oil tank = 1/3 x h x A x S


692.6294 m3

tangki 10
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 91.6205 1 91.6205
5.005 96.6907 4 386.7628
8.61 98.0073 1 98.0073
AxS 576.3906

V Cargo oil tank = 1/3 x h x A x S


692.6294 m3
Total Volume Cargo oil tank = 6387.84 m3
Berat Muatan = Vcargo oil tank x massa jenis product oil
5493.543 ton

Perbandingan Ketersedian dengan kebutuhan : Volume kebutuhan/Volume tersedia


= 89.9%

V Slop tank = 3% x Payload


148.1042 ton
172.2142 m3
1 tanki 86.10708 m3

tangki 1
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 11.7974 1 11.7974
5.005 13.7582 4 55.0328
8.61 14.5804 1 14.5804
AxS 81.4106

V Slop tank = 1/3 x h x A x S h = 3.605


97.8284 m 3
untuk satu tangki
Perbandingan Ketersedian dengan kebutuhan : Volume kebutuhan/Volume tersedia
= 88.0%

tangki 1
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 8.8699 1 8.8699
5.005 13.426 4 53.704
8.61 14.9915 1 14.9915
AxS 77.5654

V MDO tank = 1/3 x h x A x S h = 3.605


93.20776 m 3

Perbandingan Ketersedian dengan kebutuhan : Volume kebutuhan/Volume tersedia


= 64.0%
Design III Project : DESAIN III
Rencana Umum dan Safety Plan
Rencana Umum dan Safety Plan (ME 0912 23)

( Sistem Bongkar Muat ) Doc. No. 04 - 4212 097 - TC

Perencanaan Sistem Bongkar Muat

Perhitungan sistem bongkar muat dengan estimasi waktu 18 jam


a. Diameter Pipa
Q = Axv
dimana :
Vol. premium = 5740.47 m3
waktu = 18 jam = 64800 detik

Qe = Debit pompa
= Vol. premium / t
= 7052.58/18
= 318.9151 m3/jam = 0.004922 m3/s
Vc = kecepatan aliran jenis muatan
= 2.5 m/s

Q = Axv
0.0049215296 = (1/4 x x D) x 2.5
0.0049215296 = (1/4 x 3.14 x D) x 2.5
r2 = 0.006046451/(0.25*3.14*2.5)
= 0.0025077858 m
r = 0.0501 m
= 50.0777970592 mm
= 1.9715668134 inch

D 2xr
=
100.1556 mm
=
3.943134 inch
=
Diambil D= 5 inch
b. Diameter Pipa yang Digunakan Berdasarkan Standart JIS
Inchi = 5 inchi
Nominal Pipe Size = 5 inchi
Outside Diameter = 139.8 mm
Thickness = 5 mm
Inside Diameter = 125 mm

c. Perhitungan head pompa pada discharge


1. head statis (hs)
head statis (hs) = Z2 - Z1 Suction = 1.4 m
Discharge = 8.61 m
7.21 m
2. Head Pressure (hp)
Head Pressure (hp) = ( Pout - P in )/ ( . g ) Suction = 10 m
(10 - 10 ) / (0,86 x 0,98) Discharge = 10 m
0 m premium = 0.7 m3/ton
Gravity = 9.8 m/s2

3. Head Kecepatan (hv)


Head Kecepatan (hv) = ( V2 - V1 ) / ( 2 g ) V suction = 2.5 m/s
(2,5 - 2,5 ) / (2 x 0,98)
2
V discharge = 2.5 m/s
0 m

4. Loses pada aliran discharge


a. Mayor Loses
Mayor loses terjadi pada pipa lurus tanpa ada sambungan, kelokan, fitting pada
instalasi.

Hl 1 = f x L x V2 / ( d x 2 g)
dimana :
f = kerugian karena gesekan ( friction number)
(fungsi dari reynold number untuk menentukan jenis aliran pipa.

Rn = (v x d) / u
v = kecepatan aliran fluida 2.5 m/s
d = diameter pipa 0.125 m
u = viskositas fluida 0.0000064 m2/s
Rn = (v x d) / u
= 48828.13

= (Bahan pipa cast iron) 0.0045


/d = 0.036

maka dengan melalui nilai Rn dan ( / d), nilai f dari diagram moody
f = 0.029

L = panjang pipa (discharge site) 65 m


d = diameter pipa 0.125 m
g = gaya gravitasi 9.8 m/s2

maka: Hl 1 = f x L x V2 / ( d x 2 g)
= 4.808673 m

b. Minor losses
Minor loses terjadi pada komponen- komponen selain pipa lurus seperti, elbow,
strainer, sambungan, dan lain-lain.

hf 1 = Ktot ( v / 2 g)
2

dimana asumsi -asumsi:


no item jumlah k n xk
1 Filter 2 0.85 1.7
2 Tee joint 10 0.65 6.5
3 Elbow 90 15 0.75 11.25
4 Gate valve 10 0.6 6
Total 25.45
hf 1 = Ktot ( v / 2 g)
2

= 25,45 (2,5 / 2 x 9,8)


= 8.115434 m

4. Total Head
Total head = Hs + Hp + Hv + head discharge + head minor
= 7.21 + 0 + 0 + 4.808 +8,115
= 20.13411 m
= 21 m

d. Perhitungan Daya Pompa


Pump Selection
Requirement of Pump

Head 21.00 m
Debit 318.92 m3/h

Cargo Main Pump

Brand of pump : Sili Pump


Type : 200CYZ-32
Pump Capacity : 400 m3/h
Pump Head : 32 m
Rotation : 1450 rpm
Frekuensi : 50 HZ
Power : 52.1 kw

Perhitungan sistem stripping dengan estimasi waktu 14 jam


a. Diameter Pipa
Q = Axv
dimana :
Vol. Diesel Oil = 220.5674 m3
waktu = 14 jam = 50400 detik

Qe = Debit pompa
= Vol. premium / t
= 220.5674/14
= 15.75481 m3/jam = 0.000313 m3/s
Vc = kecepatan aliran jenis muatan
= 2.5 m/s

Q = Axv
0.0003125955 = (1/4 x x D) x 2.5
0.0003125955 = (1/4 x 3.14 x D) x 2.5
r2 = 0.0003125/(0.25*3.14*2.5)
= 0.0001592843 m
r = 0.0126 m
= 12.6207900778 mm
= 0.4968814991 inch

D = 2xr
= 25.24158 mm
= 0.993763 inch
Diambil D= 1 inch

b. Diameter Pipa yang Digunakan Berdasarkan Standart JIS


Inchi = 1 inchi
Outside Diameter = 34 mm
Thickness = 3.5 mm
Inside Diameter = 25 mm

c. Perhitungan head pompa pada discharge


1. head statis (hs)
head statis (hs) = Z2 - Z1 Suction = 1.4 m
12,5 - 2 Discharge = 8.61 m
7.21 m
2. Head Pressure (hp)
Head Pressure (hp) = ( Pout - P in )/ ( . g ) Suction = 10 m
(10 - 10 ) / (0,86 x 0,98) Discharge = 10 m
0 m Diesel oil = 0.86 m3/ton
Gravity = 9.8 m/s2

3. Head Kecepatan (hv)


Head Kecepatan (hv) = ( V2 - V1 ) / ( 2 g ) V suction = 2.5 m/s
(2,5 - 2,5 ) / (2 x 0,98)
2
V discharge = 2.5 m/s
0 m

4. Loses pada aliran suction


a. Mayor Loses
Mayor loses terjadi pada pipa lurus tanpa ada sambungan, kelokan, fitting pada
instalasi.

Hl 1 = f x L x V2 / ( d x 2 g)
dimana :
f = kerugian karena gesekan ( friction number)
(fungsi dari reynold number untuk menentukan jenis aliran pipa.

Rn = (v x d) / u
v = kecepatan aliran fluida 2.5 m/s
d = diameter pipa 0.025 m
u = viskositas fluida 0.0000058 m2/s
Rn = (v x d) / u
= 10775.86

= (Bahan pipa cast iron) 0.0045


/d = 0.18

maka dengan melalui nilai Rn dan ( / d), nilai f dari diagram moody
f = 0.0763

L = panjang pipa (suction site) 65 m


d = diameter pipa 0.025 m
g = gaya gravitasi 9.8 m/s2

maka: Hl 1 = f x L x V2 / ( d x 2 g)
= 63.25893 m

b. Minor losses
Minor loses terjadi pada komponen- komponen selain pipa lurus seperti, elbow,
strainer, sambungan, dan lain-lain.

hf 1 = Ktot ( v / 2 g)
2

dimana asumsi -asumsi:


no item jumlah k n xk
1 Filter 2 0.85 1.7
2 Tee joint 5 0.65 3.25
3 Elbow 90 5 0.75 3.75
4 Gate valve 4 0.6 2.4
Total 11.1
hf 1 = Ktot ( v / 2 g)
2

= 11,1 (2,52 / 2 x 9,8)


= 3.539541 m

4. Total Head
Total head = Hs + Hp + Hv + head discharge + head minor
= 7.21 + 0 + 0 + 31.62 + 3,54
74.00847 m

d. Perhitungan Daya Pompa


Pump Selection
Requirement of Pump
Head 74.00 m
Debit 15.75 m3/h
Cargo Main Pump

Brand of pump Sili Pump


Type 50CYZ-75
Pump Capacity 20 m3/h
Pump Head 75 m
Rotation 2900 rpm
Frekuensi 50 HZ
Power 11 kw
b
Calculation of Head Pump
H = Hs + HP + HV + total Head-loss (Pompa dan Kompresor Ir. Sularso, MSME hal 28)
Where
Hs = Distance from suction well to discharge Suction = 1.1 m
= (7.5-1.1) + 0.75 m = 7.15 m Discharge = 7.5 m
Hp = ( Pdiscd - Psuct ) / g
= 0 bar; because pressure in suction and discharge side is same.
Hv = ( V2disch - V2suct ) / 2g
= ( 32 - 32 ) / ( 2 x 9.81 )
= 0

Total Head-loss = H Discarge + H Suction


# Head Suction Side;
1) Mayor Loses Rn = (DxV)/ (Pompa dan Kompresor Ir.Sularso,MSME hal 28)

where ;
D = Inside diameter Main Pipe = 0.200
V = Velocity of the fluid = 2.5
= 0.0000058 cst pd 30oC
= 0.0000058
= 5.8E-12 m2/s
= ( ( 0,14 ) x 3 ) / 8,5E-11
= 86206896.55 ( turbulent )

so that it can be seen friction losses


f = 64 / Rn for Laminer
f = For turbulent flow, to determine the value of the coefficient of friction by u
the formula
f = 0,02+0,0005/D
= 0,02 + 0,0005 / 0,135
= 0.0225

Mayor Loses ( hf ) = f x L x v2 / ( D x 2g )

Where; L = pipe length suction side = 53.5 m


= 0,0237 x 104,8 x 3 / ( 0.135 x 2 x 9,8 )
2

= 2.76 m

2) Minor Loses No Type n k nxk


2 elbow 90 8 0.3 2.40
3 Flange 10 0.87 8.70
4 Flexible coupling 16 0.08 1.28
5 SDNRV 2 1.23 2.46
7 Strainer 2 1.5 3.00
8 T joint 8 1 8.00
K 25.84
hm = K x V2 / 2g
= 23,15 x ( 3 )2 / ( 2 x 9.81 )
= 11.85 m
H = Hs + HP + HV + total Head-loss
= 7.15 + 0 + 0 + 11.85
= 19.00 m
f. Power of Pump

Pump Selection
Requirement of Pump

Head 19.00 m
Debit 318.92 m3/h

Cargo Main Pump

Brand of pump : Sili Pump


Type : 200CYZ-63
Pump Capacity : 280 m3/h
Pump Head : 63 m
Rotation : 1450 rpm
Frekuensi : 50 HZ
Power : 90 kw

STRIPPING PUMP
e. Calculation of Head Pump
H = Hs + HP + HV + total Head-loss (Pompa dan Kompresor Ir. Sularso, MSME hal 28)
Where
Hs = Distance from suction well to discharge Suction = 1.1 m
= (7.5-1.1) + 0.75 m = 7.15 m Discharge = 7.5 m
Hp = ( Pdiscd - Psuct ) / g
= 0 bar; because pressure in suction and discharge side is same.
Hv = ( V2disch - V2suct ) / 2g
= ( 32 - 32 ) / ( 2 x 9.81 )
= 0

Total Head-loss = H Discarge + H Suction


# Head Suction Side;
1) Mayor Loses Rn = (DxV)/ (Pompa dan Kompresor Ir.Sularso,MSME hal 28)

where ;
D = Inside diameter Main Pipe = 0.200
V = Velocity of the fluid = 2.5
= 0.0000058 cst pd 30 C o

= 0.0000058
= 5.8E-12 m2/s
= ( ( 0,14 ) x 3 ) / 8,5E-11
= 86206896.55 ( turbulent )

so that it can be seen friction losses


f = 64 / Rn for Laminer
f = For turbulent flow, to determine the value of the coefficient of friction by u
the formula
f = 0,02+0,0005/D
= 0,02 + 0,0005 / 0,135
= 0.0225

Mayor Loses ( hf ) = f x L x v2 / ( D x 2g )

Where; L = pipe length suction side = 53.5 m


= 0,0237 x 104,8 x 3 / ( 0.135 x 2 x 9,8 )
2

= 2.76 m

2) Minor Loses No Type n k nxk


2 elbow 90 8 0.3 2.40
3 Flange 10 0.87 8.70
4 Flexible coupling 16 0.08 1.28
5 SDNRV 2 1.23 2.46
7 Strainer 2 1.5 3.00
8 T joint 8 1 8.00
K 25.84
hm = K x V2 / 2g
= 23,15 x ( 3 )2 / ( 2 x 9.81 )
= 11.85 m
H = Hs + HP + HV + total Head-loss
= 7.15 + 0 + 0 + 11.85
= 19.00 m
f. Power of Pump
Pump Selection
Requirement of Pump
Head 19.00 m
Debit Err:509 m3/h
Cargo Main Pump

Brand of pump : Sili Pump


Type : 40CYZ-40
Pump Capacity : 10 m3/h
Pump Head : 40 m
Rotation : 2900 rpm
Frekuensi : 50 HZ
Power : 4 kw
o, MSME hal 28 )

0.200 m
2.5 m/s

coefficient of friction by using

nxk
2.40
8.70
1.28
2.46
3.00
8.00
25.84
o, MSME hal 28 )

0.200 m
2.5 m/s
coefficient of friction by using

nxk
2.40
8.70
1.28
2.46
3.00
8.00
25.84

Anda mungkin juga menyukai