B 6m
H 1.6 m
T 1.1 m
Vs 9 knot = 4.626 m/s
Lpp 19 m
Lwl 21.5 m hdisp 1.013 m
Ldisp 20.250 m 66.437 f
Vs/Ldisp 1.104
(Cm) 0.799
(Cb) 0.568
wl 0.535
(Cp) 0.712
Am 5.273 m2
air laut 1.025 ton/m3
g 9.8 m/s2
Viskositas Kinematik Air Laut Vk 0.859 x 10-6 m2/s
Koreksi B/T
B/T = 5.45455
Metode guldhammer-halvard membutuhkan B/T = 2,5, maka koreksi dibutuhkan
Karena jalur pelayaran masih di daerah Asia Tenggara maka sea marginnya 15-20%,
RT DINAS= (1 + 20%) RT
RT DINAS= (1 + 20%) 4.753
RT DINAS= 5.703 KN
Hull Efficiency
Hull efficiency adalah rasio kuantitas kerja yang dibutuhkan untuk menarik suatu lambung tertentu pada
kecepatan yang diberikan kepada yang diperlukan untuk mendorong dengan baling-baling tertentu.
H = (1-t)/(1-w)
Wake Friction
Wake friction adalah rasio antara kecepatan kapal dan kecepatan air yang
melewati propeller.
w = ( 0.5 * Cb ) - 0.05
= 0.25
Thrust Deduction
Rasio dari pengurangan gaya dorong pada gaya dorong tersebut.
k = 70 % - 90 % dipilih 75 %
t=kxw
= 0.1875
Propeller Efficiency
Propeller Efficiency adalah efisiensi propeller pada di perairan terbuka.
Propulsive Coefficient
Pc = H * rr * o
= 0.56875
Shaf Horse Power ( SHP ) adalah daya yang dikirim ke poros propeller. Untuk kapal yang Engine Room (E / R) yang
terletak di sisi buritan efisiensi kerugian adalah 2%, dan jika E / R terletak di midship efisiensi kerugian adalah 3%. Untuk
ini kasus E / R terletak di sisi buritan, sehingga efisiensi kerugian adalah 2% dari 100%,
sehingga efisiensi poros dan beruang adalah 98%.
SHP = DHP / sb
SHP = 47.333 kW
63.475 HP
Brake Horse Power ( BHP ) adalah daya sebelum hilangnya daya yang disebabkan oleh gearbox, alternator, diferensial,
pompa air, dan komponen tambahan lainnya seperti pompa power steering, sistem pembuangan teredam, dll. rem
mengacu pada perangkat yang digunakan untuk beban mesin dan menahan pada kecepatan
rotasi yang diinginkan.
BHPSCR
BHPSCR adalah daya rem yang disebabkan oleh penurunan efisiensi yang
disebabkan oleh geabox.
BHPMCR
BHPMCR adalah daya rem yang disebabkan oleh engine margin. Pada kasus ini engine marginnya
adalah 85%.
EM = 85%
BHPMCR = BHPSCR / EM
= 56.823 kW
= 76.201 HP
Ldipl = 1/2(lpp+lwl)
20.25 m
Am = Cm x B x T
5.2734
wl = Cb X (L dipl/lwl)
0.5349767
v/akar l 1.028
Design III
Rencana Umum dan Safety Plan Project : DESAIN III
Rencana Umum dan Safety Plan (ME141326)
Dimensi Utama
1. length between perpendicular (Lpp) 98.06 m
2. Length of water line ( Lwl ) 102.963 m
3. Breadth moulded ( Bmld ) 16.04 m
4. Depth moulded (D) 8.61 m
5. Draf (T) 6.51 m
6. Block coefficient ( Cb ) 0.702
9. prismatic coefficient ( Cp ) 0.713
10. Service Speed (Vs) 13.1 knots
knots 6.73 m/s
1 knot 0.514 m/s
1. Double Bottom
h= 350 + 45B
= 350 + 45(16,04)
= 1071.8 mm diambil 1400 mm
2. Double Hull
Every oil tanker of 600 DWT and above must comply with the double hull
requirements of MARPOL 73/78 Annex I Regulation 13 F . 3 . A
3. Frame Spacing
Berdasarkan regulasi tersebut maka, frame spacing diambil sebesar 600 mm.
Untuk frame spacing di Ruang Muat dan Kamar Mesin dapat dihitung dengan formula
ao= L/500 + 0.48 L= 97%Lwl
= 99,87/500 + 0.48 L= 99.87411
= 0.6797482 m diambil 0.67 m
a. Sterntube Bulkhead
Letak Sterntube Bulkhead minimum 3 jarak gading yang di ukur dari Boss Propeller.
Dalam perencanaan ini, diambil 6 jarak gading. Sehingga, jarak antara Boss Propeller
hingga Strentube Bulkhead adalah
Sterntube Bulkhead = 6 x Jarak Gading
6 x 600
3600 mm
Letak Engine Room Bulkhead adalah 17 - 20% LPP yang di ukur dari AP. Apabila pada
kamar mesin diambil jarak gading sebanyak 21 jarak gading Sehingga, panjang Engine
Room Bulkhead adalah 17.9999 meter dari Ap atau berada pada gading nomor 30
c. Collision Bulkhead
Letak Collision Bulkhead adalah 0,05 - 0,08 Lc yang di ukur dari FP.
Lc = 106.02 m
Collision Bulkhead = 0,05 - 0,08 Lc
0,05 Lc= 0,05 x 106,02 = 5.301 m
0,06 Lc = 0,06 x 106,02 = 6.3612 m
0,07 Lc = 0,07 x 106,02 = 7.4214 m
0,08 Lc = 0,08 x 106,02 = 8.4816 m
Sehingga jarak sekat kamar mesin ke sekat tubrukan adalah 71.2184 - 74.7590 meter
Karena dalam rancangan ini diambil jarak 72,08 meter dari sekat kamar mesin hingga
sekat tubrukan, maka letak sekat tubrukan pada gading nomor 136
L = LPP
L= 98.06 m
T= 6.51 m
= 2.9 m
b= 1.3 c
= 3.8 m
= b2/A
= 1.3
c = Lebar dari luasan Kemudi
(menurut BKI Vol II sec.14 A -5)
c = x1 + x 2
2 x1 : 2.6 m
= 2.6 + 3.2 x2 : 3.2 m
2
= 2.9
CR = 132 . A . v2 . k1 . k2 . k3 . kt (N)
= 132 x 11.171 x (13.1)2 x 1.1 x 1.1 x 1.0 x 1.0
= 306205.38 N
Dimana :
r = c( kb ) c= 2.9
r = 2.9 (0.33 x 0.08) = 0,33 untuk kondisi maju
r= 0.725 = 0,66 untuk kondisi mundur (secara umum)
= 0,75 untuk kondisi mundur (profil cekung)
kb = faktor balans = At / A
= 0,08 untuk kemudi tidak balans
r min = 0,1 . c [ m ] untuk kondisi maju
Sehingga : Nm
Qr = Cr x r
= 306205.38 x 0.725
= 221998.9 Nm
= 221.9989 kNm
dimana
Qr adalah momen torsi rudder = 221998.9 Nm
Kr adalah faktor bahan = 0.647
maka :
Dt = 4.2 (Qr x Kr)1/3
= 4.2 (221998.9 x 0.647)1/3
= 219.9552 mm
= 220 mm
6. Daya Poros Kemudi (Nrs)
Nrs = (Qr x 2 x x )/(t x 180 x 75)
Nrs = (221998.9 x 2 x 35 x 3.14)/(25 x 180 x 75)
Nrs = 144.579 HP
Nrs = 107.856 kW
Gross Tonnage adalah perhitungan volume semua ruang yang terletak dibawah geladak
kapal ditambah dengan volume ruangan tertutup yang terletak diatas geladak dan
ditambah dengan isi ruangan beserta semua ruangan tertutup yang terletak di geladak
paling atas (superstructure)
untuk menggunakan aturan simpson maka h' dibagi dua, shg didapatkan nilai :
h = h' / 2,1
= 1.05 m
dan didapatkan 3 bagian waterline yaitu 6,51 m WL, 7,56 m WL, dan 8,61 m WL.
dari gambaran pandangan atas (halfbreadth), didapatkan luasan tiap WL melalui hatch
autocad
Penentuan jumlah ABK dapat ditentukan berdasarkan nilai gross tonnage dan daya dari mesin kapal
itu. Dalam perencanaan ini akan mengacu dan disesuiakan dengan keputusan menteri perhubungan
Indonesia(KM 70 tahun 1998) yang disesuaikan dengan Certification and watchkeeping for
Seafarers (STWC) 1995, bab V tentang persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan
dan jumlah awak kapal.
Menurut keputusan menteri no.70 pasal 13,Untuk kapal tonase kotor GT 3000-10000, jumlah awak kapal 12
(dua belas) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut :
1) 1 (satu) orang Nakhoda yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat I (ANT I),
yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 huruf a.2) s/d 8);
2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat I (ANT I)
dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a.2) s/d 8);
3) 2 (dua) orang Mualim yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat III (ANT III)
dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf d.2) s/d 7);
4) 1 (satu) orang operator radio yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat operator radio umum (ORU)
bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun radio telephony atau 1 (satu) orang operator yang memiliki
sekurang-kurangnya sertifikat radio elektronika klas II (REK II) bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun
radio telephony yang semata-mata melakukan pelayaran dalam negeri, atau 1 (satu) orang operator radio
yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat REK II atau 2 (dua) orang yang dirangkap oleh Nakhoda dan
Mualim yang memiliki sekurang-kurangnya sert ifikat ORU atau 2 (dua) orang yang dirangkap oleh Mualim
yang memiliki se kurang-kurangnya sertifikat ORU bagi kapal yang dilengkapi dengan GMDSS;
5) 1 (satu) orang serang yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f;
6) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f;
7) 1 (satu) orang kelasi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g;
8) 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g;
9) 1 (satu) orang pelayan yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g;
namun berpacu juga pada MLC 2006 regulation 2.3 mengenai hours of works and hours of rest
Susunan ABK Jumlah
Nahkoda (Captain) 1 orang R
Mualim I (Chief Officer) 1 orang R
Mualim (Officer) 2 orang R
Operator Radio (Radio Operator) 1 orang R
Serang (Botswain) 1 orang R
Juru Mudi (Quarter Master) 3 orang R
kelasi (seaman) 1 orang R
Koki (Chief Cook) 1 orang R
Pelayan (boy) 1 orang R
TOTAL 12 orang
Menurut keputusan menteri no.70 pasal 14, untuk kapal niaga daerah pelayaran perairan Indonesia dengan
daya mesin kurang dari 3000 kW , jumlah awak kapal bagian mesin 8 (delapan) orang dengan jumlah jabatan
sebagai berikut :
1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin yang memiliki sertifikat ahli tehnika
tingkat I (ATT I), dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a.2) s/d 5);
2) 1 (satu) orang Masinis II yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat II (ATT II)
dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a.2) s/d 5);
3) 1 (satu) orang Masinis yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat III (ATT III)
dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.2) s/d 5);
4) 1 (satu) orang mandor mesin yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d;
Motor diesel WARTSILA type 8L26 ini menggunakan bahan bakar MDO.
1.a. Massa bahan bakar MDO
- Perhitungan bahan bakar ini berdasarkan endurance kapal yang telah ditentukan.
- Radius Pelayaran dari Balikpapan-Surabaya
S= 473 nmile
- Waktu tempuh = 168 jam
- daya motor induk yang tersedia
PB = 2720 kW
- Konsumsi bahan bakar
SFOC = 186 g/kWH
- Kecapatam dinas
Vs = 13.1 knot
2. Massa Pelumas
Berdasarkan project guide, massa pelumas yang dibutuhkan oleh engine
wartsila 8L26 sebesar 1.6 m3
massa pelumas mesin utama = Volume x LO
= 1,6 x 0,9
= 1.44 ton
Diketahui :
- Specific Lubricating oil Consumtion (SLOC) : 0.5 g/kWH
- Waktu tempuh = 168 jam
- lubicating oil : 0.9 ton/m3
- BHP : 2720 kW
untuk menghitung massa pelumas mesin utama menggunakan persamaan :
WLO M/E tambahan = BHPME x SLOC x (t ) x 10-6
WLO M/E tambahan = 2720 x 0.5 x 168 x 10-6
WLO M/E tambahan = 0.2285 ton
Jadi, volume pelumasnya adalah :
VLO M/E tambahan = WLO / LO
= 0,228/ 0.9
= 0.2539 m3
sedangkan untuk kebutuhan bersandar, yaitu sekitar 1 hari untuk bongkar muat adalah :
Waktu bongkar muat = 1 hari
Jadi total kebutuhan air tawar untuk mandi dan cuci adalah = 25.2
lah ditentukan.
AS
da 3 Generator Maka
m3
M
hari
kg
Design III Project : DESAIN III
Rencana Umum dan Safety Plan
Rencana Umum dan Safety Plan (ME141326)
Doc. No. 05 - 42 12 097 - GT
Payload
Dimensi Utama
1. length between perpendicular (Lpp) 98.06 m
2. Length of water line ( Lwl ) 102.963 m
3. Breadth moulded ( Bmld ) 16.04 m
4. Depth moulded (D) 8.61 m
5. Draf (T) 6.51 m
6. Block coefficient ( Cb ) 0.702
9. prismatic coefficient ( Cp ) 0.713
10. Service Speed (Vs) 13.1 knots
knots 6.73 m/s
1 knot 0.514 m/s)
11. Cbwl 0.669
12. Cpwl 0.74865
13. Berat dan Volume Air Tawar
Dari perhitungan sebelumnya, telah diperoleh berat dan volume air tawar, yaitu :
a. Berat Air Tawar untuk Makan dan Minum
Wfwd total = berlayar + bersandar
1.2 + 0,2
= 1.4 ton
d. Berat Air Tawar untuk Pendingin Motor Induk dan Motor Bantu
Wfwj = Motor Induk + Motor Bantu
= 2,285 + 0,457
= 2.74176 ton
= Lwl x B x T x Cbwl
102,963 x 16,04 x 6,51 x 0,669
7188.10403 m3
Karena letak tangki direncanakan di dasar ganda maka ada penambahan volume
air ballast dikarenakan ekspansi panas sebesar 4%
VBallast = V(Wballast) + (4% V(Wballast))
= 1437.621 + (4 % x 1437.621)
= 1495.13 m3
a. Perhitungan LWT
Pada buku Practical ship design page 81 dijelaskan bahwa Light Weight terdiri dari
beberapa komponen yaitu:
1) Structural Weight Approximation (WS)
2) Outfit Weight Calculation (WO)
3) Machinery Weight (Wd)
4) Margin Merchant Ship
L2h2 = Panjang dan tinggi dari deck houses yang terdiri dari :
Perhitungan di atas untuk berat baja kapal pada kondisi Cb saat sarat penuh (T),
sehingga perlu dilakukan koreksi nilai Cb pada saat kondisi H
C B' = CB + (1 - CB) (0.8D - T) / 3T
C B' = (0,702+((1-0,702)*(0,8*8,61-6,51)))/(3*6,51)
C B' = 0.04171244
Sehingga,
WS = WSI (1 + 0.05 ( CB' - 0.7 )
WS = 1348.13 (1 + 0,05 ( 0,0417124 - 0,7)
WS = 1303.756 ton
(Practical Ship Design,1998)
2) Outfit Weight Calculation (WO)
Wo = (Wo/(LB)) x L x B
Wo = 0,35 x 98,06 x 16,04
Wo = 550.50884 ton (Practical Ship Design,1998)
3) Machinery Weight
Machinery weight terdiri dari dua komponen,yaitu propulsion machinery dan remainder
Propulsion machinery weight pada engine wartsila 8L26 + (2 genset) merek wartsilla 8l26 adalah
111.9 ton
Sedangkan remainder, dapat diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut
(Practical Ship Design,1998 page 110)
LWT = Ws + Wo + Wd
LWT = 1303.756+550.50884+ 314.8
LWT = 2169.07 ton
Wprov = C x n x tc x 10-3
Wprov = 5 x 20 x 7 x 10-3
= 0.70 ton
dimana:
C = 3.5 - 5 kg org/hri, diambil 5 kg
22. Payload
Displasmen = LWT + DWT
Displasmen = LWT + (muatan + W Air Tawar + W HFO +WMDO +W LO + W Crew + W Prov)
Muatan = Displasmen - (LWT + W Air Tawar + WMDO + W LO + W Crew + W Prov
= 7367,81 - (2277.52 +153.48)
= 4936.81 ton
TANGGA AKOMODASI
Maka,
TE = 3.45 m
TANGGA DECK
Digunakan untuk menghubungkan deck satu dengan deck yang lainnya
Ukuran nominal = 700 mm
Lebar = 700 mm
Sudut kemiringan = 45 derajat
Jarak Langkah = 400 mm
Jarak Tapak = 250 mm
TANGGA VERTIKAL
Digunakan untuk tangga pada escape gang, tangga main hole, dan digunakan untuk tangga
menuju top deck. Direncanakan :
Lebar tangga = 400 mm
Jarak Tapak = 250 mm
Jarak dari dinding = 150 mm
Equipment Number
Z= D^2/3 + 2 h B + A/10
Dimana =
D= Displasment [ton] pada sarat muat musim panas
h= a + h'
Tinggi efektif dari garis air muat musim panas hingga bagian atas rumah geladak
[m]
a= jarak garis air muat musim panas [m] sampai geladak teratas di sisi
kapal
h' = Jumlah tinggi dari bangunan atas dan rumah geladak yang mempunyai lebar
lebih besar dari B/4 [m]
A=
Luas penampang badan kapal, bangunan atas dan rumah geladak yang
mempunyai lebar lebih besar dari B/4. Diatas garis air muat musim panas pada
panjang L sampai ketinggian h.
Data =
D= Displasment
= Lwl x B x T x Cb x
= 7367.8066262892 ton
h= a + h' a= 2.1 meter
16.31 meter h' = 14.21 meter
A= 474.86 m2
Mm = 4740,947/(168 x 0,8)
Mm = 35.275 kg.m
Untuk menentukan daya mesin kemudi langkah awal yang harus dilakukan adalah
merencanakan daun kemudi dan tongkatnya.
b= 1.3 c
= 3.8 m
= b2/A
= 1.3
c = Lebar dari luasan Kemudi
(menurut BKI Vol II sec.14 A -5)
c= x1 + x 2
2 x : 2.4 m
1
CR = 132 . A . v2 . k1 . k2 . k3 . kt (N)
= 132 x 7,438 x (11)2 x 1.1 x 1.1 x 1.0 x 1.0
= 215901.47 N
Dimana :
r = c( kb ) c= 2.6
r= 0.65 = 0,33 untuk kondisi maju
= 0,66 untuk kondisi mundur (secara umum)
= 0,75 untuk kondisi mundur (profil cekung)
kb = faktor balans = At / A
= 0,08 untuk kemudi tidak balans
r min = 0,1 . c [ m ] untuk kondisi maju
Sehingga : Nm
Qr = Cr x r
= 140335.95508 Nm
= 140.33595508 kNm
Dimana :
sg = bernilai antara 0.1-0.35 untuk steering gear dg penggerak elektrik
diambil 0.35 (Marine Auxiliary Machinery And System )
Setelah nilai
dari
komponen-
komponen
light weight
didapat, yaitu
Structural
Weight (Practical Ship Design,1998)
Approximation
, Outfit Weight,
dan Machinery
Weight. Maka
diperoleh hasil
sebagai
berikut:
Ship Design,1998)
Tanki Ballast h= 0.7
tangki 1
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 32.8306 1 32.8306
0.7 49.9146 4 199.6584
1.4 58.2387 1 58.2387
AxS 290.7277
tangki 2
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 32.8306 1 32.8306
0.7 49.9146 4 199.6584
1.4 58.2387 1 58.2387
AxS 290.7277
tangki 3
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 69.7848 1 69.7848
0.7 87.2358 4 348.9432
1.4 93.2719 1 93.2719
AxS 511.9999
tangki 5
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 76.5393 1 76.5393
0.7 95.771 4 383.084
1.4 100.8376 1 100.8376
AxS 560.4609
tangki 9
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 73.5445 1 73.5445
0.7 91.2563 4 365.0252
1.4 98.1761 1 98.1761
AxS 536.7458
tangki 10
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 73.5445 1 73.5445
0.7 91.2563 4 365.0252
1.4 98.1761 1 98.1761
AxS 536.7458
tangki 12
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
0 22.1743 1 22.1743
0.7 27.6655 4 110.662
1.4 30.8866 1 30.8866
AxS 163.7229
tangki 2
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 9.852 1 9.852
5.005 9.849 4 39.396
8.61 9.844 1 9.844
AxS 59.092
tangki 3
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 8.912 1 8.912
5.005 8.911 4 35.644
8.61 8.9077 1 8.9077
AxS 53.4637
V Ballast Tank = 1/3 x h x A x S
64.24555 m3
tangki 4
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 8.912 1 8.912
5.005 8.911 4 35.644
8.61 8.9077 1 8.9077
AxS 53.4637
tangki 5
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 8.9189 1 8.9189
5.005 8.911 4 35.644
8.61 8.911 1 8.911
AxS 53.4739
tangki 6
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 8.9189 1 8.9189
5.005 8.911 4 35.644
8.61 8.911 1 8.911
AxS 53.4739
tangki 8
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 8.9141 1 8.9141
5.005 8.911 4 35.644
8.61 8.911 1 8.911
AxS 53.4691
tangki 9
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 9.3826 1 9.3826
5.005 9.38 4 37.52
8.61 9.38 1 9.38
AxS 56.2826
tangki 10
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 9.3826 1 9.3826
5.005 9.38 4 37.52
8.61 9.38 1 9.38
AxS 56.2826
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
8.61 13.5765 1 13.5765
10.11 16.3657 4 65.4628
11.61 21.3779 1 21.3779
AxS 100.4172
tangki 2
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 53.7921 1 53.7921
5.005 69.327 4 277.308
8.61 95.2543 1 95.2543
AxS 426.3544
tangki 3
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 86.6932 1 86.6932
5.005 90.0962 4 360.3848
8.61 92.4454 1 92.4454
AxS 539.5234
tangki 4
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 86.6932 1 86.6932
5.005 90.0962 4 360.3848
8.61 92.4454 1 92.4454
AxS 539.5234
tangki 5
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 91.9862 1 91.9862
5.005 93.158 4 372.632
8.61 93.1784 1 93.1784
AxS 557.7966
tangki 6
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 91.9862 1 91.9862
5.005 93.158 4 372.632
8.61 93.1784 1 93.1784
AxS 557.7966
tangki 9
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 91.6205 1 91.6205
5.005 96.6907 4 386.7628
8.61 98.0073 1 98.0073
AxS 576.3906
tangki 10
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 91.6205 1 91.6205
5.005 96.6907 4 386.7628
8.61 98.0073 1 98.0073
AxS 576.3906
tangki 1
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 11.7974 1 11.7974
5.005 13.7582 4 55.0328
8.61 14.5804 1 14.5804
AxS 81.4106
tangki 1
faktor
WL Luas (A) simpson AxS
(S)
1.4 8.8699 1 8.8699
5.005 13.426 4 53.704
8.61 14.9915 1 14.9915
AxS 77.5654
Qe = Debit pompa
= Vol. premium / t
= 7052.58/18
= 318.9151 m3/jam = 0.004922 m3/s
Vc = kecepatan aliran jenis muatan
= 2.5 m/s
Q = Axv
0.0049215296 = (1/4 x x D) x 2.5
0.0049215296 = (1/4 x 3.14 x D) x 2.5
r2 = 0.006046451/(0.25*3.14*2.5)
= 0.0025077858 m
r = 0.0501 m
= 50.0777970592 mm
= 1.9715668134 inch
D 2xr
=
100.1556 mm
=
3.943134 inch
=
Diambil D= 5 inch
b. Diameter Pipa yang Digunakan Berdasarkan Standart JIS
Inchi = 5 inchi
Nominal Pipe Size = 5 inchi
Outside Diameter = 139.8 mm
Thickness = 5 mm
Inside Diameter = 125 mm
Hl 1 = f x L x V2 / ( d x 2 g)
dimana :
f = kerugian karena gesekan ( friction number)
(fungsi dari reynold number untuk menentukan jenis aliran pipa.
Rn = (v x d) / u
v = kecepatan aliran fluida 2.5 m/s
d = diameter pipa 0.125 m
u = viskositas fluida 0.0000064 m2/s
Rn = (v x d) / u
= 48828.13
maka dengan melalui nilai Rn dan ( / d), nilai f dari diagram moody
f = 0.029
maka: Hl 1 = f x L x V2 / ( d x 2 g)
= 4.808673 m
b. Minor losses
Minor loses terjadi pada komponen- komponen selain pipa lurus seperti, elbow,
strainer, sambungan, dan lain-lain.
hf 1 = Ktot ( v / 2 g)
2
4. Total Head
Total head = Hs + Hp + Hv + head discharge + head minor
= 7.21 + 0 + 0 + 4.808 +8,115
= 20.13411 m
= 21 m
Head 21.00 m
Debit 318.92 m3/h
Qe = Debit pompa
= Vol. premium / t
= 220.5674/14
= 15.75481 m3/jam = 0.000313 m3/s
Vc = kecepatan aliran jenis muatan
= 2.5 m/s
Q = Axv
0.0003125955 = (1/4 x x D) x 2.5
0.0003125955 = (1/4 x 3.14 x D) x 2.5
r2 = 0.0003125/(0.25*3.14*2.5)
= 0.0001592843 m
r = 0.0126 m
= 12.6207900778 mm
= 0.4968814991 inch
D = 2xr
= 25.24158 mm
= 0.993763 inch
Diambil D= 1 inch
Hl 1 = f x L x V2 / ( d x 2 g)
dimana :
f = kerugian karena gesekan ( friction number)
(fungsi dari reynold number untuk menentukan jenis aliran pipa.
Rn = (v x d) / u
v = kecepatan aliran fluida 2.5 m/s
d = diameter pipa 0.025 m
u = viskositas fluida 0.0000058 m2/s
Rn = (v x d) / u
= 10775.86
maka dengan melalui nilai Rn dan ( / d), nilai f dari diagram moody
f = 0.0763
maka: Hl 1 = f x L x V2 / ( d x 2 g)
= 63.25893 m
b. Minor losses
Minor loses terjadi pada komponen- komponen selain pipa lurus seperti, elbow,
strainer, sambungan, dan lain-lain.
hf 1 = Ktot ( v / 2 g)
2
4. Total Head
Total head = Hs + Hp + Hv + head discharge + head minor
= 7.21 + 0 + 0 + 31.62 + 3,54
74.00847 m
where ;
D = Inside diameter Main Pipe = 0.200
V = Velocity of the fluid = 2.5
= 0.0000058 cst pd 30oC
= 0.0000058
= 5.8E-12 m2/s
= ( ( 0,14 ) x 3 ) / 8,5E-11
= 86206896.55 ( turbulent )
Mayor Loses ( hf ) = f x L x v2 / ( D x 2g )
= 2.76 m
Pump Selection
Requirement of Pump
Head 19.00 m
Debit 318.92 m3/h
STRIPPING PUMP
e. Calculation of Head Pump
H = Hs + HP + HV + total Head-loss (Pompa dan Kompresor Ir. Sularso, MSME hal 28)
Where
Hs = Distance from suction well to discharge Suction = 1.1 m
= (7.5-1.1) + 0.75 m = 7.15 m Discharge = 7.5 m
Hp = ( Pdiscd - Psuct ) / g
= 0 bar; because pressure in suction and discharge side is same.
Hv = ( V2disch - V2suct ) / 2g
= ( 32 - 32 ) / ( 2 x 9.81 )
= 0
where ;
D = Inside diameter Main Pipe = 0.200
V = Velocity of the fluid = 2.5
= 0.0000058 cst pd 30 C o
= 0.0000058
= 5.8E-12 m2/s
= ( ( 0,14 ) x 3 ) / 8,5E-11
= 86206896.55 ( turbulent )
Mayor Loses ( hf ) = f x L x v2 / ( D x 2g )
= 2.76 m
0.200 m
2.5 m/s
nxk
2.40
8.70
1.28
2.46
3.00
8.00
25.84
o, MSME hal 28 )
0.200 m
2.5 m/s
coefficient of friction by using
nxk
2.40
8.70
1.28
2.46
3.00
8.00
25.84