Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN RENCANA UMUM

AM BERYL

AKMAL HANIIF MUJAAHIDAH


NRP. 0322040012

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL POLITEKNIK
PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS GAMBAR RENCANA UMUM
(GENERAL ARRANGEMENT)
GENERAL CARGO AM BERYL

DISUSUN OLEH :
NAMA : AKMAL HANIIF MUJAAHIDAH
NRP 0322040012
PROGRAM STUDI : D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
JURUSAN : TEKNIK PERMESINAN KAPAL

Surabaya, 28 Oktober 2023

Mahasiswa

AKMAL HANIIF MUJAAHIDAH

NRP. 0322040012

Mengetahui dan menyetujui,


Dosen Pembimbing

Agung Purwana, ST ., MT Gusma Hamdana Putra, ST. MT


NIP. 197611252005011003 NIP. 199407132022031011

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2022/2023
BAB I
Perhitungan Tahanan Kapal

1.1 Perhitungan Tahanan Kapal (Metode Holltrop)


General
=
1 Jenis Kapal Cargo
2 Lpp = 111,5 m
3 Lwl = 115,96 m
4 Ldisplacement = 113,73 m
5 Lebar (B) = 21,2 m
6 Sarat Air (T) = 8,994 m
7 Tinggi Geladak (H) = 14,3 m
8 Kecepatan (Vs) = 14 knot
9 Vdisplacement = 14438,10 mᶟ
10 Koefisien midship/Cm (β) = 0,99
11 Koefisien blok/Cb (δ) = 0,653
12 Koefisien prismatik/Cp (ϕ) = 0,675

1 knot = 0,5144 m/s


14 knot= 7,2022 m/s
g = 9,8 m/s²
e% = 0,12% didepan midship

Tahanan Kapal Metode Harvald

1 Menghitung Am dan Cbwl


Am = Cm x B x T
= 188,766072

Cbwl = CbdispxLdisp/Lwl
= 0,640442308
2 Menghitung Froude Number

Fn = 𝑉
√𝑔𝑥 𝐿𝑤𝑙

Fn = 0,238

3 Mencari Nilai Luas Permukaan Basah

Luas permukaan basah adalah bagian luas permukaan kapal yang tercelup di air, untuk
menghitungnya dilakukan pendekatan dengan rumus sebagai berikut :
S = 1.025 x Lpp x (Cb x B + 1.7T)

= 3462,77

4 Menghitung Koefisien Tahanan Kapal


a. Menghitung Koefisien Gesek (T)
1.Length Of The Run (Lr)

Lr = 39,20894007 Dikomentari [AH1]: Y

b. Menghitung Stern Shape Ancounter


Dikomentari [AH2R1]:
Dikomentari [AH3R1]:

C14 = 1+0.011*Cstern
= 1+(0.011*(-8))
= 0,912

c. Froude Number dan Coefficient Friction (Rn/Cf)


𝑉 𝑥 𝐿𝑤𝑙
Rn = 𝑣

Rn = 1050975358

Cf =

Cf = 0,001521047

d. Stern Shape Accounter (C14)\

Nilai 1+k1 = 209,2064813 KN

Rf (1+k1)= 0.5 x ρsaltwater x Vs^2 x CF x (1+k1) x S


Rf (1+k1)= 209,1940782 KN
5. Appendages Resistance (Rapp)
C1= Factor for the ship type
Rapp = 1/2 ρ V2 SAPP(1+k2)eq CF
Sapp = c1 x c2 x c3 x c4 (1,75 x L x T / 100) = 1 Kapal Umum dengan displacemen > 50000 ton
Sapp = 27,3772863 C2= Factor for the rudder type
(1+K2)eq = 1,4 = 1 General
Nilai 1+k2 untuk rudder behind stern C3= Factor for the rudder profile
adalah antara 1.3-1.5 = 1 NACA-profiles and plate rudd
C4= Factor for the rudder arrangement
Rapp = 0.5 x ρsaltwater x Vs^2 x CF x (1+k2) x S
= 1,5 Rudder outside the propeller jet
Rapp = 1,921222898 KN
Sumber = BKI Volume II Section 14-2/21

6. Wave Friction untuk Fn ≤ 0.4


C7 = B/L λ= 1.446CP - 0.03L/B when L/B < 12
λ= 1.446CP - 0.36 when L/B > 12
= 0,182821663 1/3
m1= 0.0140407L/T - 1.75254 ▼ /L +
4.79323 B/L - c 16
C1 =
c16= 8.07981 Cp - 13.8673 C 2P + 6.984388C3P when Cp < 0.80
= 3,215913446
c16= 1.73014 - 0.7067 C p when Cp > 0.80
C3 =
m2= c15 C2p exp(-0.1F-2n)
= 0 ( Tidak memakai Bulbuslow)
d : -0.9
C2 = c15 = -1.69385 for L3/▼≤ 512
=1 c15 = 0.0 for L3/▼≤ 1727
3
C5 = c15 = -1.69385+(L/▼1/3 - 8.0)/2.36 512 < L /▼< 1727

= 0,191919192
L/B = 5,469811321
λ =
= 0,79749566
d = -0,9
C16 =
= 1,294573111
M1 = L^3/▼= 110,1152972
= -2,355490699
C15 = L^3/ ▼ < 512 maka menggunakan -1,69385
= -1,69385
M2 =
= -0,128261731

Sehingga nilai Resistence Wave = 16,50721965 KN


e. Tidak memakai bulbuslow maka tahanan Bulbuslow adalah 0
f. Tidak memakai transom maka tahanan transom adalah 0
g. Menghitung Model Ship Correlation Resistance (Ra)
2
RA= 0.5ρV SCA

CA= 0.006(L + 100) -0.16-0.00205+0.003√L/7.5C B4C2(0.04-C 4)

with
C4= TF/L when TF /L ≤ 0.04
or
C4= 0,04 when TF /L > 0.04

T/Lwl = 0,077561228 maka c4 menggunakan 0,04


Maka Ca yang dihasilkan 0,000488935
Ra = 0.5 x ρsaltwater x Vs^2 x CF x (1+k1) x S
Ra = 55,78832822 KN

h. Menghitung Tahanan Total (Rtotal)


Rtotal = Rf(1+k1)+RAPP+RW+RB+RTR+RA
Rtotal = 283,3326012 KN

i. Menghitung Tahanan Total (Rtotal sea margin)


Pada saat berlayar di perairan tertentu kapal mempunyai hambatan tambahan berdasarkan
perairan yang dilalui (Sea Margin). Untuk rute pelayaran pasifik mempunyai nilai tambah sebesar
15-30% dari perhitungan. Pada perancangan kapal ini diambil 15 % sehingga tahanan dinasnya
adalahsebagai berikut :
Rt= (1+15%)Rtotal
Rt= 325,8324913 KN
BAB II
Perhitungan Daya, Pemilihan Mesin Induk & Gear Box

2.1 Perhitungan Daya


a. Daya efektif kapal (EHP)
EHP = Rt (dinas) x Vs
= 2614,89 kW 1 HP = 0.745 kW
= 3507,568 HP
b. Wake Fraction (w)
Pada perencanaan ini menggunakan tipe single screw propeller, sehingga nilai w adalah
sebagai berikut :
w = 0.5 Cb - 0.05
= 0,2765
c. Thrust Deduction Faktor (t)
t =kxw dimana nilai k antara 0.5 - 0.7, pada perencanaan ini diambil :
= 0,13825 k= 0.5
Efisiensi Lambung (ηH)
ηH = ( 1 - t )/( 1 - w)
= 1,1911
d. Thrust Horse Power (THP)
THP = EHP/ηH
= 4349,39 HP
e. Speed of Advance (Va)
Va = (1 - w) x 15,6
= 11,2866 knots
= 5,806 m/s²
f. Efisiensi Populsif (Pc)
- Effisiensi Relatif Rotatif (ηrr)
Besarnya ηrr untuk kapal dengan tipe single screw berkisar antara 1.0-1.1 (Principal of Naval
Architecture volume 2 hal 152 ) Diambil 1.1
- Effisiensi Propulsi (ηp)
Besarnya antara 40-70%, diambil 61%
- Effisiensi Lambung (ηH)
ηH = (1 - t) / (1 - w)
= 1,1911
Pc = ηrr x ηp x ηH
= 0,799
g. Delivery Horse Power (DHP)
DHP = EHP / Pc
= 4388,749 HP
h. Daya Poros Baling-baling (SHP)
Disini kapal memiliki kamar mesin di bagian belakang, sehingga losses nya sebesar 2%,
dengan demikian efisiensi transmisi poros (ηsηb) : (100%-2%) = 98% atau 0.98
SHP = DHP / ηsηb
= 4478,316 HP
i. Daya Penggerak Utama (BHP)
a) BHPscr
Adanya pengaruh sistem roda gigi transmisi (ηG), pada tugas ini memakai sistem roda
gigi reduksi tunggal atau single reduction gears dengan losses 2% untuk arah maju,
sehingga ηG = 98% = 0.98
BHPscr = SHP / ηG
= 4569,710 HP dimana 1 HP = 0.746 KW
= 3406,719 kW
b) BHP mcr
Besarnya daya motor penggerak utama atau motor induk ini adalah daya keluaran pada
pelayaran normal atau SCR, dimana besarnya adalah 85% dari daya keluaran pada
kondisi maksimum atau MCR.
BHPMCR = BHPSCR / 0,85
= 5376,129 HP
= 4007,904kW
2.2 Pemilihan Mesin Induk
Merk = Warsilla 26 1 kW = 1.34048257 HP
Type = 12V26
Cycle = 4 stroke
Power max = 4400 kW
= 5471,28 HP
Cylinder = 12
Bore = 260 mm
Piston Stroke = 330 mm
Dimension
Length = 5442 mm
Width = 2602 mm
Height = 2860 mm
Rpm = 1000 rpm
MEP = 29 Bar
Power factor = 4.080

Perhitungan Daya Engine Wartsilla 26


a) BHPMCR = 4080 Kw
= 5471 HP
b) BHPSCR = BHPMCR x 0,85
= 3468 kW
= 4651 HP
c) SHP = BHPSCR x ηG
= 3398,64 kW
= 4558 HP
d) DHP = SHP x ηSηB
= 3331 kW
= 4466 HP
e) EHP = DHP x Pc
= 2662 kW
= 3570 HP
f) THP = EHP x ƞh
= 3242 kW
= 4348 HP

2.3 Pemilihan Gear Box


Merk = REINTJES
Type = SVA 850-6
Power Factor = 4,400
Ratio = 5,571
Rpm = 1000 rpm
Input Power = 4400 kW
Dimension
Length = 2471 mm
Width = 2240 mm
Height = 2360 mm
Weight = 16000 kg
BAB II
Perhitungan Konstruksi, dan Kebutuhan untuk Kapal dan
Awak Kapal Selama Pelayaran

3.1 Perhitungan Konstruksi

1. Interpretasi Class (BKI)


a. Gambar Pandangan Samping Kapal

b. Jarak Gading (Frame Spacing)

a0 = (111,5/500) +0,48
a0 = 0,703 m (0,700 mm)

c. Tinggi Dasar Ganda (Double Buttom)


Untuk kapal yang memiliki panjang > 60 m, perlu dipasang Dauble Bottom dari Collision Bulkhead
sampai Stern Tube Bulkhead. Menurut peraturan BKI 2006 Vol. II untuk menentukan tinggi double
bottom, adalah sebagai berikut :

hs = 350 + (45 x 21,2)


hs = 1304 mm

d. Jumlah Sekat Kedap Air


Menurut BKI Vol. II mengenai sekat ruang muat mengatakan bahwa semua kapal harus memiliki sekat
kedap air.Adapun sekat kedap air yang disyaratkan oleh BKI yaitu sekat tubrukan, sekat ceruk buritan,
dan satu sekat kedap air disetiap ujung dari kamar mesin. Jumlah sekat kedap air tergantung dari panjang
kapalnya.
1. Perencanaan Sekat Ruang Muat

2. Perencanaan Panjang Ruang Mesin

3. Perencanaan Sekat Tubrukan


3.2 Perhitungan Jumlah ABK

Pemilihan Mesin Induk


dari data mengenai karakteristik putaran kerja dan daya pada kondisi MCR dapat ditentukan
tipe-tipe motor penggerak utama atau main engine. Berikut karakteristik mesin induk yang
dipilih :
Merk = Wartsillla 26
Cycle = 4 stroke
Type = 12V26

daya maximum = 4080 Kw

jumlah silinder = 12
bore = 260 mm

piston stroke = 320 mm

engine speed = 1000 rpm

fuel consumption = 194.4 gr/kWh

lubricating oil = 0.5 gr/kWh


Menentukan Jumlah Crew
penentuan jumlah crew kapal dengan menggunakan rumus pendekatan sebagai berikut :
Zc = Cst x [Cdk (L x B x H x 35/10⁵ )^1/16 + Ceng (BHP/10⁵ )^1/5 + Cadet dimana :
Zc : jumlah crew
Cst : coeffisient for steward departement (1,2 - 1,33), diambil Cst = 1.2 Cdk : coeffisient
for deck departement (11,5 - 14,5), diambil Cdt = 11,5 Ceng : coeffisient for engine
departement (8,5 - 11), diambil Ceng = 8.5 Cadet 1
Maka :
Zc = Cst x [Cdk (L x B x H x 35/10⁵ )^1/16 + Ceng (BHP/10⁵ )^1/5 + Cadet
= 1.2 x 13,42027+ 4,138 + 1
= 22.27 orang
= 22 orang
Maka jumlah crew yang ditetapkan sebanyak 22 orang
Dengan rincian sebagai berikut : Radio operator 1 orang
1 Master
Captain (Nahkoda)
Co Captain (Vice Nahkoda) 1 orang
2 Deck Departement
Perwira :
Chief Officer 1 orang
Dokter 1 orang
Bintara :
Quarter Master (Juru Mudi) 2 orang
Boatswain (Kepala Kelasi) 1 orang
3 Engine Departement
Perwira :
Chief Engineer (Kepala Kamar Mesin) 1 orang
Second Engineer 1 orang
Electrician 1 orang
Bintara :
Fireman 3 orang
Oiler 3 orang
4 Catering Departement
Perwira :
Chief Cook 1 orang
Bintara :
Assistant Cook 1 orang
Boys 2 orang
cadet 1 orang
Total
crew = 22 orang
3.3 Perhitungan Jumlah Konsumsi untuk Pelayaran

1. Berat Bahan Bakar Mesin Induk


Dimana,
BHP = BHP Mesin Induk (Katalog Mesin) kW 4080 kw
bmc = Spesifik konsumsi bahan bakar mesin induk
194,4 g/kWh
S = Jarak Pelayaran (pulang Pergi)
1518 miles
Vs = Kecepatan Dinas
15,6 Knot
C = Koreksi Cadangan (1.3 - 1.5)
1,4

Wfo= BHPme x bme x S/Vs x 10^-6 x C (ton)


100,3337 ton

Vfo = Wfo / ρ dimana ρ = 0,95 ton/m³


105,6145 m³ 0,95

volume bahan bakar mesin induk terdapat penambahan dikarenakan


1. Double battom 2%
2. Expansi karena panas 2%
4%

jadi volume = Vfo + (4% Vfo)


109,839 m³

2. Berat bahan bakar mesin bantu (Wdo)


kebutuhan berat bahan bakar MDO untuk motor-motor bantu diperkirakan sebesar
10-20% dari berat kebutuhan MDO untuk motor induk. Dalam perencanaan ini diambil
perkiraan kebutuhan sebesar 10%.

Wdo = (10%) x Wfo (motor induk)


10,03337 ton

menentukan volume bahan bakar mesin bantu (Vdo)


Vdo = Wdo / ρ
10,56145 m³

volume bahan bakar mesin bantu terdapat penambahan dikarenakan


1. Double battom 2%
2. Expansi karena panas 2%
jadi volume = Vdo + (4% x Vdo)
10,9839 m³
3. kapasitas setling tank (Vstt)
tangki ini digunakan untuk mengendapkan kotoran pada bahan bakar. Biasanya waktu
pengendapan berkisar 10-20 jam, sehingga dalam perencanaan ini volume setling tank
direncanakan untuk 15 jam operasi.

Vsst = (BHPme x Sfoc x 10^-6 x H) / ρ 24 Jam


20,03752 m³

4. kapasitas service tank (Vsvt)


Dalam perencanaan kapasitas service tank atau tangki harian berdasarkan asumsi
sebagai berikut, jam kerja crew dibagi 3 shift (pergantian tiap 4 jam). Sehingga
kapasitas tangki ini harus mampu untuk menyuplai konsumsi bahan bakar motor
induk selama 8 jam pada saat operasi beban penuh.

Vsvt = (BHPme x Sfoc x 10^-6 x H) / ρ 8 Jam


6,679175 m³

5. menentukan berat minyak pelumas (Wlo)


kapasitas tangki minyak pelumas disini adalah tangki minyak pelumas untuk minyak
mesin atau lube oil dan minyak silinder atau cylinder oil.
Lube oil storage tank
Spesific Lubricating Oil Consumption (Sloc) :
Sloc = 0,5 gr/kWh

berat minyak pelumas


Wlo = BHPme x Sloc x (R/Vs) x 10^-6 x 1,3 0,9 ton/m^3
0,25806 ton

Vlo = Wlo/Rho
0,286733 m³

jadi volume tangki pelumas dengan penambahan 4% 4%


Vlo = 0,298203 m³

6. menentukan berat air tawar (Wfw)


perhitungan umum :
Jumlah awak kapal 22 orang
Radius pelayaran 1518 Miles
Kecepatan dinas 15,6 Knot

lama pelayaran = S / (Vs x 24)


4,054487 hari
jadi lama pelayaran pulang pergi selama 4 hari
untuk perhitungan consumable berdasarkan buku Lectures on Ship Design & Ship
Theory, p. 13

kebutuhan pelayaran untuk makan dan minum


kebutuhan pelayaran untuk makan dan minum satu hari antara 10-20 kg/orang/hari.
diambil 10 kg/orang/hari. 10 kg

berat air
= crew x lama pelayaran x konsumsi
0,891987 ton

kebutuhan untuk sanitasi


kebutuhan untuk sanitasi perorang dalam satu hari antara 80-200 kg/orang/hari.
diambil 80 kg/orang/hari. 80 kg

berat air
= crew x lama pelayaran x konsumsi
7,135897 ton

kebutuhan untuk pendingin mesin


kebutuhan air untuk pendingin mesin antara 2-5 kg/kW.
diambil 3 kg x BHP 2 kg

berat air
= 3 kg x BHPme
8160 kg
8,16 ton

jadi kebutuhan total air tawar (Wfw)


Wfw = Wmm + Ws + Wcm
16,18788 ton

volume total air tawar untuk ρ = 1 ton/m³


Vtot = Wfw x ρ
16,18788 m³

7. menentukan berat bahan makanan (Wp)


diasumsikan berat makanan adalah 5 kg/orang/hari
Wp = berat makanan x crew x lama pelayaran
0,445994 ton

8. menentukan berat crew dan barang bawaan (Wcp)


diasumsikan berat crew dan barang bawaannya adalah 100 kg/orang

Wcp = berat crew dan barang bawaan x crew


2,2 ton

terdiri dari pelatan digudang antara lain :


- cat
- peralatan reparasi kecil yang dapat diatasi ABK
- peralatan lain yang diperlukan dalam pelayanan

Wr = (0,5% - 1,5%) x displacement Δ= 14799,06 ton


147,9906 ton
LWT KAPAL : Wst + Wo + Wrem

LWT Baja = 2257,791 Rumus = Ship design efficiency and economy Hal 153
perlengkapan = 945,52 Rumus = Ship design efficiency and economy Hal 168
Engine dan Auxilary Engine = 286,42 Rumus = Practical ship design hal 111
LWT = 3489,73

10. menentukan berat muatan bersih (Wpc)


Wpc diperoleh dari : DWT - berat keseluruhan

DWT= displacement - LWT


11309,32 ton

berat total = Wfo + Wdo + Wlo + Wfw + Wp + Wcp + Wr


285,9394 ton

Wpc = DWT - berat total


11023,38 ton
11. menentukan tangki air ballast
untuk perhitungan tangki ballast berdasarkan buku Marine Auxilary Machinery &
system,
p. 453
Berat air ballast direncanakan berkisar antara 10-17% berat displecement kapal,
direncanakan 10% x displacement kapal. Jadi berat air ballast adalah sebagai berikut :

W ballast Δ x 10%
1479,906 ton
sehingga :
W ballast / ρ air
1,025 kg/m^3
Vtb = laut ρ air laut
1443,81 m³
Volume ruang muat (Cargo Hold)

VOLUME RUANG MUAT 5 (CARGO HOLD V)


Jarak Lebar Setengah Lebar
No Frame WL 1,5 WL 5 WL Upper Deck A Fs A . Fs (m)
1 4 1
30 5,91 5,91 7,41 29,64 10,24 10,24 45,79 1 45,79
41 7,85 7,85 9,22 36,88 10,41 10,41 55,14 4 220,56
54 9,34 9,34 10,02 40,08 10,45 10,45 59,87 1 59,87
= 326,22
H = 12,8 m H' = 6,4 m
P = 16,8 m H" = 8,4 m

Volume Ruang Muat = 2 x H'/3 x H"/3 x ∑L (m3)


= 3897,242 m3

VOLUME RUANG MUAT 4 (CARGO HOLD IV)


Jarak Lebar Setengah Lebar
No Frame WL 1,5 WL 5 WL Upper Deck A Fs A . Fs (m)
1 4 1
54 9,34 9,34 10,14 40,56 10,49 10,49 60,39 1 60,39
65,5 10,34 10,34 10,57 42,28 10,59 10,59 63,21 4 252,84
77 10,45 10,45 10,58 42,32 10,6 10,6 63,37 1 63,37
= 376,6
H = 12,8 m H' = 6,4 m
P = 16,54 m H" = 8,27 m

Volume Ruang Muat = 2 x H'/3 x H"/3 x ∑L (m3)


= 4429,486 m3
VOLUME RUANG MUAT 3 (CARGO HOLD III)
Jarak Lebar Setengah Lebar
No Frame WL 1,5 WL 5 WL Upper Deck A Fs A . Fs (m)
1 4 1
77 10,45 10,45 10,58 42,32 10,6 10,6 63,37 1 63,37
89 10,51 10,51 10,58 42,32 10,6 10,6 63,43 4 253,72
101 9,68 9,68 9,95 39,8 10,36 10,36 59,84 1 59,84
= 376,93
H = 12,8 m H' = 6,4 m
P = 16,8 m H" = 8,4 m

Volume Ruang Muat = 2 x H'/3 x H"/3 x ∑L (m3)


= 4503,057 m3
VOLUME RUANG MUAT 2 (CARGO HOLD II)
Jarak Lebar Setengah Lebar
No Frame WL 1,5 WL 5 WL Upper Deck A Fs A . Fs (m)
1 4 1
101 9,68 9,68 9,95 39,8 10,36 10,36 59,84 1 59,84
113 8,12 8,12 8,67 34,68 10,06 10,06 52,86 4 211,44
125 5,23 5,23 6,21 24,84 9,65 9,65 39,72 1 39,72
= 311
H = 12,8 m H' = 6,4 m
P = 16,8 m H" = 8,4 m

Volume Ruang Muat = 2 x H'/3 x H"/3 x ∑L (m3)


= 3715,413 m3

VOLUME RUANG MUAT 1 (CARGO HOLD I)


Jarak Lebar Setengah Lebar
No Frame WL 1,5 WL 5 WL Upper Deck A Fs A . Fs (m)
1 4 1
125 5,23 5,23 6,21 24,84 9,65 9,65 39,72 1 39,72
136,5 2,4 2,4 3,42 13,68 8,35 8,35 24,43 4 97,72
148 0,98 0,98 1,37 5,48 7,52 7,52 13,98 1 13,98
= 151,42
H = 12,8 m H' = 6,4 m
P = 16,1 m H" = 8,05 m

Volume Ruang Muat = 2 x H'/3 x H"/3 x ∑L (m3)


= 1733,591 m3

Volume Machine Diesel Oil Tank


VOLUME TANGKI MDO
Jarak Lebar Setengah Lebar
No Frame WL 0 WL 0.5 WL 1,5 A Fs A . Fs (m)
1 4 1
32 3,77 3,77 4,89 19,56 6,36 6,36 29,69 1 29,69
33 3,96 3,96 5,08 20,32 6,54 6,54 30,82 4 123,28
34 4,15 4,15 5,26 21,04 6,71 6,71 31,9 1 31,9
= 184,87
H = 1,5 m H' = 0,75 m
P = 1,4 m H" = 0,7 m

Volume Tangki MDO = 2 x H'/3 x H"/3 x ∑L (m3)


= 21,56817 m3
Volume Heavy Fuel Oil Tank
VOLUME TANGKI HFO
Jarak Lebar Setengah Lebar
No Frame WL 0 WL 0.5 WL 1,5 A Fs A . Fs (m)
1 4 1
34 4,15 4,15 5,26 21,04 6,71 6,71 31,9 1 31,9
39 5,23 5,23 6,16 24,64 7,51 7,51 37,38 4 149,52
44 6,44 6,44 7,15 28,6 8,31 8,31 43,35 1 43,35
= 224,77
H = 1,5 m H' = 0,75 m
P = 7 m H" = 3,5 m

Volume Tangki HFO = 2 x H'/3 x H"/3 x ∑L (m3)


= 131,1158 m3

Volume Oil Lubricating Tank


VOLUME TANGKI OLI
Jarak Lebar Setengah Lebar
No Frame WL 0 WL 0.5 WL 1,5 A Fs A . Fs (m)
1 4 1
30 3,39 3,39 4,49 17,96 5,91 5,91 27,26 1 27,26
30,5 3,49 3,49 4,6 18,4 6,04 6,04 27,93 4 111,72
31 3,59 3,59 4,7 18,8 6,15 6,15 28,54 1 28,54
= 167,52
H = 1,5 m H' = 0,75 m
P = 0,7 m H" = 0,35 m

Volume Tangki OLI = 2 x H'/3 x H"/3 x ∑L (m3)


= 9,772 m3

Volume Fresh Water Tank


VOLUME TANGKI FRESH WATER
Jarak Lebar Setengah Lebar
No Frame WL 6.5 WL 6.98 WL 8,994 A Fs A . Fs (m)
1 4 1
5 2,86 2,86 3,33 13,32 3,93 3,93 20,11 1 20,11
6,5 3,18 3,18 3,66 14,64 4,25 4,25 22,07 4 88,28
8 3,52 3,52 4,02 16,08 4,61 4,61 24,21 1 24,21
= 132,6
H = 1,994 m H' = 0,997 m
P = 1,8 m H" = 0,9 m

Volume Tangki Fresh Water = 2 x H'/3 x H"/3 x ∑L (m3)


= 26,44044 m3
Volume Ballast Tank
VOLUME TANGKI BALLAST 5
Jarak Lebar Setengah Lebar
No Frame WL 0 WL 0.5 WL 1,5 A Fs
1 4 1
45 6,73 6,73 7,39 29,56 8,5 8,5 44,79 1
49,5 7,38 7,38 7,91 31,64 8,95 8,95 47,97 4
54 7,96 7,96 8,41 33,64 9,34 9,34 50,94 1
143,7
H = 1,5 m H' = 0,75
P = 6,3 m H" = 3,15

Volume Tangki Ballast 3 = 2 x H'/3 x H"/3 x ∑L (m3)


= 75,4425 m3
VOLUME TANGKI BALLAST 4
Jarak Lebar Setengah Lebar
No Frame WL 0 WL 0.5 WL 1,5 A Fs A . Fs (m)
1 4 1
54 7,96 7,96 8,41 33,64 9,34 9,34 50,94 1 50,94
65,5 8,66 8,66 9,59 38,36 10,34 10,34 57,36 4 229,44
77 8,67 8,67 9,84 39,36 10,45 10,45 58,48 1 58,48
= 338,86
H = 1,5 m H' = 0,75 m
P = 16,1 m H" = 8,05 m

Volume Tangki Ballast 3 = 2 x H'/3 x H"/3 x ∑L (m3)


= 454,6372 m3
VOLUME TANGKI BALLAST 3
Jarak Lebar Setengah Lebar
No Frame WL 0 WL 0.5 WL 1,5 A Fs A . Fs (m)
1 4 1
77 8,67 8,67 9,84 39,36 10,45 10,45 58,48 1 58,48
89 8,68 8,68 9,92 39,68 10,51 10,51 58,87 4 235,48
101 8,16 8,16 8,88 35,52 9,68 9,68 53,36 1 53,36
= 347,32
H = 1,5 m H' = 0,75 m
P = 16,8 m H" = 8,4 m

Volume Tangki Ballast 3 = 2 x H'/3 x H"/3 x ∑L (m3)


= 486,248 m3
VOLUME TANGKI BALLAST 2
Jarak Lebar Setengah Lebar
No Frame WL 0 WL 0.5 WL 1,5 A Fs A . Fs (m)
1 4 1
101 8,16 8,16 8,88 35,52 9,68 9,68 53,36 1 53,36
113 6,85 6,85 7,56 30,24 8,12 8,12 45,21 4 180,84
125 4,06 4,06 4,79 19,16 5,23 5,23 28,45 1 28,45
= 262,65
H = 1,5 m H' = 0,75 m
P = 16,8 m H" = 8,4 m

Volume Tangki Ballast 2 = 2 x H'/3 x H"/3 x ∑L (m3)


= 367,71 m3
VOLUME TANGKI BALLAST 1
Jarak Lebar Setengah Lebar
No Frame WL 0 WL 0.5 WL 1,5 A Fs A . Fs (m)
1 4 1
125 4,06 4,06 4,79 19,16 5,23 5,23 28,45 1 28,45
136,5 1,16 1,16 1,75 7 2,4 2,4 10,56 4 42,24
148 0,23 0,23 0,54 2,16 0,98 0,98 3,37 1 3,37
= 74,06
H = 1,5 m H' = 0,75 m
P = 16,1 m H" = 8,05 m

Volume Tangki Ballast 1 = 2 x H'/3 x H"/3 x ∑L (m3)


= 99,364 m3

Total Tangki Ballast = 1483,40 m3 (terpenuhi)


BAB IV
Pemilihan Propeller dan Desain Propeller

4.1 Perhitungan dan Pemilihan Propeller


Perhitungan Diameter Optimum
1. Menentukan Nprop
Nprop = Nmain engine/ ratio gearbox
= 981,775/5,571
= 176,2295766 rpm
2. Menentukan nilai Va
Va = Vs x ( 1-w )
= 8,052 x (1-0.2765)
= 5,80582704 m/s
= 11,286 knot
3. Menentukan nilai Bp Pd = DHP (Holtrop)
DHP =3269,966 kW

Bp = 27,26823012
4. 0.1739*(Bp^0.5) = 0,90808825
Dari pembacaaan grafik didapatkan :
Jenis Prop DHP (HP) N (Engine) N Prop w Vs (Knot) Va (Knot) Bp 10.1739 x (Bp^0.5)
B3 - 35 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B3 - 50 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B3 - 65 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B3 - 80 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B4 - 40 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B4 - 55 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B4 - 70 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B4 - 85 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B4 - 100 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B5 - 45 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B5 - 60 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B5 - 75 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B5 - 90 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B5 - 105 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B6 - 50 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B6 - 65 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B6 - 80 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
B6 - 95 4385 1000 176,22958 0,2765 15,6 11,2866 27,26823 0,91
BP - δ Diagram
1. Diameter maksimum
0.65 x T = 5,8461m
2. Menentukan Va
Va = (1-w) x Vs
= 11,286 knot
3. δo = (1/Jo) / 0.009875
4. Nilai Do dalam british unit (ft), maka Va dalam (knot) dan N dalam rpm.

5. Besarnya Db tergantung dari jumlah propeller yang dipakai


Untuk Single-Screw Propeller Db = 0.96 Do
Untuk Twin-Screw Propeller Db = 0.98 Do
Untuk kapal ini yang menggunakan single-screw propeller.
6. Menentukan P/Do, δo dan ηo dari grafik Bp diagram.

Type 0.1739 x
P/Do 1/Jo δo ηo
Propeller (Bp^0.5)

B3 - 35 0,908088 0,7070 2,210 223,797468 0,6030


B3 - 50 0,908088 0,7242 2,110 213,670886 0,6010
B3 - 65 0,908088 0,760 2,050 207,594937 0,5680
B3 - 80 0,908088 0,821 1,960 198,48101 0,5545
B4 - 40 0,908088 0,772 2,000 202,531646 0,5940
B4 - 55 0,908088 0,764 2,020 204,556962 0,5920
B4 - 70 0,908088 0,780 1,998 202,329114 0,5820

Vaxδo
Do (ft) =
N
Db (ft) = 0.96 x Do (single screw)
Db (ft) = 0.98 x Do (twin screw)
DbxN
δb =
Va
1/Jb= 0.009875 x δb
Db (Ft)
Type
Do (Ft) Single δb 1/Jb P/Db ηb
Propeller
Screw

B3 - 35 14,33308 13,75976 214,84557 2,1216 0,720 0,6130


B3 - 50 13,68452 13,13714 205,12405 2,0256 0,738 0,6110
B3 - 65 13,29539 12,76357 199,29114 1,968 0,775 0,5990
B3 - 80 12,71169 12,20322 190,54177 1,8816 0,835 0,5655
B4 - 40 12,97111 12,45227 194,43038 1,92 0,770 0,6050
B4 - 55 13,10082 12,57679 196,37468 1,9392 0,787 0,6040
B4 - 70 12,95814 12,43982 194,23595 1,91808 0,800 0,5920

Db (Ft) Db (m)
Type
Single Single Dmax (m) Db < Dmax
Propeller
Screw Screw
(0.6-0.7
T)
B3 - 35 14,33308 4,368723 5,8461 Terpenuhi
B3 - 50 13,13714 4,004201 5,8461 Terpenuhi
B3 - 65 12,76357 3,890338 5,8461 Terpenuhi
B3 - 80 12,20322 3,719542 5,8461 Terpenuhi
B4 - 40 12,45227 3,795451 5,8461 Terpenuhi
B4 - 55 12,57679 3,833406 5,8461 Terpenuhi
B4 - 70 12,43982 3,791656 5,8461 Terpenuhi

PERHITUNGAN KAVITASI
1. Angka kavitasi
σ0.7R=(1.882+19.62(h))/Va2+4.836n2D2
Dimana h = jarak sarat air dengan center line propeller
h= T - 0.33T
h= 8,994- 0.33 (6.4)
h= 6,02598 m
Perhitungan Thrust Koefisien
T = R/(1-t)
Dimana :
Vs = 15,6 Knot R= 283,173 Knot
t = 0,138
T =283,173/(1-0,171)
= 328,60 kN

Projected Area dari Propeller


τc = (T / Ap)/ (0.5 x ρ x VR2) = T/ ( 0,5 x ρ x Ap x VR2)
Dimana :
VR2 = Va2 + (0.7 x π x N x D)2
Va = 5,806 m/s
N = 176,230 rpm = 2,94 rps
D = Diameter propeller
ρ = 1.025 ton/m3
A0 = 1/4 x π x D2
AP = AD x (1.067 - 0.229(P/D))

Type PropellerNB (rps) Db (m) σ0,7R τC Calculation VR2 (m/s) A0 AD/A0 AD Ap

B3 - 35 2,94 4,368723 0,3692106 0,16346389 829,1696 14,9823 0,35 5,243806 4,730542


B3 - 50 2,94 4,004201 0,4361207 0,16162753 701,9627 12,5864 0,5 6,293198 5,65128
B3 - 65 2,94 3,890338 0,4607105 0,14046455 664,498 11,88076 0,65 7,722494 6,869352
B3 - 80 2,94 3,719542 0,501604 0,13806296 610,3273 10,86047 0,8 8,688377 7,60915
B4 - 40 2,94 3,795451 0,4827954 0,25098227 634,103 11,30828 0,4 4,523311 4,028778
B4 - 55 2,94 3,833406 0,4737782 0,17636499 646,1709 11,53558 0,55 6,344566 5,626215
B4 - 70 2,94 3,791656 0,4837109 0,1450974 632,9028 11,28567 0,7 7,899971 6,981995

Type Tc
Kavitasi
Propeller Ap (m2) Burril τC Calculation

B3 - 35 4,730542 0,1705 0,1634639 tidak


B3 - 50 5,65128 0,18 0,1616275 tidak
B3 - 65 6,869352 0,191 0,1404645 tidak
B3 - 80 7,60915 0,197 0,138063 tidak
B4 - 40 4,028778 0,195 0,2509823 kavitasi
B4 - 55 5,626215 0,193 0,176365 tidak
B4 - 70 6,981995 0,195 0,1450974 tidak

Syarat Tidak Kavitasi : τC burril > τc cal


Karena nilai kavitasi dari hasil perhitungan lebih kecil dari angka kavitasi dari hasil
pembacaan pada grafik buril maka tidak terjadi kavitasi. Propeller yang dipilih yaitu propeller
dengan ketentuan :
1. Diameter propeller yang dipilih harus kurang dari diameter max
2. Tidak terjadi kavitasi pada propeller
3. Propeller yang dipilih mempunyai efisiensi yang paling bagus
Propeller Yang Dipilih
Sehingga dipilih propeller :
Type = B4-55
Db = 3,833m
P/D = 0,787
η = 0.604
N = 176,230 rpm

PERHITUNGAN ULANG DAYA KAPAL


Daya Efektif
Besarnya daya yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya hambat dari badan kapal (Hull) agar
kapal dapat sesuai dengan kecepatan sebesar Vs.
EHP = RT x VS
Dimana : RT = 325,649 kN
Vs = 8,025 m/s
= 325,649 x 8,025
= 2613,212 kW
= 3504,32 HP
ηrr = Ratio antara efisiensi baling-baling pada saat open water.
Behind the ship umumnya berkisar
= 1.0-1.1 (Principal of Naval Architecture VOLUME 2 hal 152)
= 1.1
ηo = Ratio antara daya dorong dengan daya yang disalurkan
= 0.604
ηH = Efisiensi Ratio antara daya efektif dengan daya dorong
= (1-t)/(1-w)
= 1,191
Coeffisien Propulsif (Pc)
Pc = ηrr x ηo x ηH
= 1,1x 0,604 x 1,191
= 0,791
Sehingga didapatkan :
DHP = EHP/Pc
= 2613,212/0,791
= 3302,19 kW
= 4428,24 HP
Daya Dorong (THP)
THP adalah daya yang dikirimkan propeller ke air.
THP = EHP / ƞH
= 2613,212/1,191
= 2193,98 kW
= 2942,12 HP
Daya Pada Poros Baling – Baling (SHP)
Di sini kapal memiliki kamar mesin di bagian belakang, dengan loss 2%. Sehingga, harga
efisiensi bantalan dan tabung baling - baling atau ηSηB adalah 0,98.
SHP = DHP / ηSηB
dalam perancangan ini direncanakan ηSηB sebesar 0.98
= 3302,19/ 0.98
= 3369,58 kW
= 4518,61HP
Daya Penggerak Utama (BHP)
Sistem roda gigi pada kapal ini direncanakan menggunakan Gigi Reduksi Tunggal atau
Single Reduction Gears dengan loss 2% untuk arah maju dan Gigi Pembalik atau Reversing
Gears dengan loss 1% Dari data sistem ini dapat diketahui harga efisiensi sistem roda gigi
transmisi atau ηG dari setiap sistem adalah :
1. ηG Single Reduction Gears = 0.98
2. ηG Reversing Gears = 0.99
Dan pemilihannya ialah single reduction gears = 0.98 dengan
loss 2%, BHPSCR = SHP / ηG
= 3369,58 /0.98
= 3438,35 kW
= 4610,83 HP
Besarnya daya motor penggerak utama atau motor induk ini adalah daya keluaran
pada pelayaran normal atau SCR, dimana besarnya adalah 90 % dari daya keluaran
pada kondisi maksimum atau MCR.
BHPMCR = BHPSCR
= 3438,35 / 0.85
= 4045,12 kW
= 5424,50 HP
Daya engine yang dipilih adalah
4080 kW. Jadi keperluan daya
masih tercukupi.

Anda mungkin juga menyukai