Anda di halaman 1dari 25

Tugas Merancang Kapal I

Lines Plan 2016


BAB I
UKURAN UTAMA KAPAL

1.1 Ukuran Utama Kapal Pembanding


LPP = 129,5 m
Lwl = Lpp + (3 - 5) % Lpp
129,5 + (0,05 x 129,5)
135,98 m
LOA = 137,76 m
B = 20,8 m
H = 10,8 m
T = 8,1 m
DWT = 13707,46 ton
Vs = 12,6 knot
(Sumber : Data kapal pembanding dari ClassNK Register)

1.2 Menentukan Koefisien Blok (Cb)


a. Metode Van Lammeran

Vd
Cb = 1,137 – 0,6 x
√ Lwl
Vd = Kecepatan dinas ( m/s )
= 12,6 knot x 0,5144
= 6,48 m/s
L = Lwl = 135,98 m
6,48
Cb = 1,137 – 0,6 x
√ 135,98
= 1,137 –
= 0,8 (memenuhi)
b. Metode pendekatan F.H. Alexander :

Vd
Cb = 1,04 –
2 √ Lwl
Vd = kecepatan dinas (m/s)
= 6,48 m/s
L = Lwl = 135,98 m

DICKY PUTRA NOVEM 1


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016
6,48
= 1,04 -
2 √ 135,98
= 1,04 –
= 0,76 (memenuhi)
c. Metode pendekatan Ayre :
Vd
Cb = 1,045 –
2 √ Lwl
Vd = Kecepatan Dinas (m/s)
= 6,48 m/s
L = Lwl = 135,98 m
6,48
= 1,045 –
2 √ 135,98
= 1,045 – 0,268
= 0,767 (memenuhi)
Dari hasil ke tiga metode yang digunakan ditemukan nilai Cb yang Sesuai yaitu dengan
metode F.H. Alexander. Dengan ketentuan buku TBK 1 mengenai standarisasi suatu kapal
tanker(0,75-0,82) maka atas persetujuan asisten dosen nilai CB untuk kapal ini 0,8.

1.3 Perbandingan Ukuran Kapal Pembanding

a. Lpp/ B= 129,5/ 20,8 = 6,23


b. T/ B = 8,1/ 20,8 = 0,39
c. B/ H = 20,8/ 10,8 = 1,926
d. T/ H = 8,1/ 10,8 = 0,75
e. Lpp/ H= 135,98/ 10,8 = 11,99
f. B/ T = 20,8/ 8,1 = 2,56

1.4 Menghitung Ukuran Utama Kapal Asli

L 2 B
a. Lpp =

DWT x ( ) ( )
B
x
T
ρ x Cb x Cd

Cd = Coefficient displacement
DWT
=
Lpp× B × T ×Cb × ρ

DICKY PUTRA NOVEM 2


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016
13707,46
=
135,98× 20,8× 8,1 ×0,8 ×1,025
= 0,766

135,98 2 20,8
Lpp = ∛
13707,46 x (20,8 ) ( )
x
8,1
1,025 x 0,8 x 0,766
= 127,24 m

b. Lwl = Lpp + (3,00-5,00)%.Lpp


= 127,24+ (0,05 x 127,24)
= 133,6 m
c. LPP/ B= 6,23
B = 127,24/ 4,178 = 20,424 m
d. B/ H = 1,926
H = 20,424/ 1,926 = 10,604 m
e. T/ H = 0,75

T = 10,604 x 0,75 = 7,95 m


Vd
f. Cb = 1,137 – 0,6 x
√ Lwl
Vd
0,8 = 1,137 – 0,6 x
√133,6

Vd = 6,45 m/s

Vs = Vd/ 0,5144
= 6,45/ 0,5144 = 12,62 knot

1.5 Ukuran Utama Kapal Baru


LPP = 127,24 m
LOA = m
B = 20,424 m
H = 10,604 m

DICKY PUTRA NOVEM 3


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016
T = 7,95 m
DWT = 13000 ton
Vs = 12,62 knot

BAB II
PERHITUNGAN RENCANA GARIS

2.1 Menentukan Panjang Garis Air kapal (Lwl)


Lwl = Lpp + (2% ≤ x% ≤ 5%) Lpp
= 127,24 + (0,05 x 127,24)
= 133,6 m
2.2 Menentukan Koefisien Blok (Cb)
a. Metode Van Lammeran
Vd
Cb = 1,137 – 0,6 x
√ Lwl
Vd = Kecepatan dinas ( m/s )
= 12,62 knot x 0,5144
= 6,45 m/s
L = Lpp = 127,24 m
6,45
Cb = 1,137 – 0,6 x
√ 133,6
= 1,137 – 0,324
= 0,80 (memenuhi)
b. Metode Pendekatan F.H Alexander
Vd
Cb = 1,04 –
2 √ Lwl
Vd = kecepatan dinas (m/s)
= 12,62 knot x 0,5144
= 6,45 m/ s

L = Lwl = 133,6 m
6,45
= 1,04 –
2 √ 133,6
= 1,04 – 0,28
= 0,76 (memenuhi)

DICKY PUTRA NOVEM 4


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016
c. Metode Pendekatan Ayre
Vd
Cb = 1,045 –
2 √ Lwl
Vd = Kecepatan Dinas (m/s)
= 6,45 m/s
L = Lwl = 133,6 m
6,45
= 1,045 -
2 √ 133,6
= 0,767 (memenuhi)

Dari hasil ketiga metode yang digunakan telah ditemukan nilai Cb yang Sesuai
dengan ketentuan buku TBK 1 mengenai standarisasi suatu kapal Tanker (0,75-0,82) maka
atas persetujuan asisten dosen nilai Cb untuk kapal ini 0,8.

2.3 Menentukan Jumlah Station dari AP s/d FP (main part)

Terdapat 20 station,dengan sketsa gambar sebagai berikut :

AP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 FP

Gambar 2.1 Menentukan jumlah main part

2.4 Menentukan Jarak Station (h)


a. Main part (hmp)
Lpp/ 20 = 127,24/ 20 = 6,362 m
b. Can part (hcp)
(Lwl − Lpp)/ 2 = (133,6 − 127,24)/ 2 = 3,180 m

2.5 Menentukan Volume Kapal


V = Lwl × B × T × Cb
= 127,24 x 20,424 x 7,95 x 0,8
= 17354,1911 m³

2.6 Menentukan Luas Mid Ship (Amid)

DICKY PUTRA NOVEM 5


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016
Amid = B × T × Cm
Mencari nilai Cm dengan metode pendekatan Chirila rumus yang digunakan:
Cm = (0,08 × Cb) + 0,93
= (0,08 × 0,8) + 0,93
= 0,994

Cp = Cb/ Cm
= 0,8/ 0,994
= 0,8048
Amid = 20,424 × 7,95 × 0,994
= 161,396 m²
2.7 Menentukan Cwl (Coeficient water line)
Cwl = 0,18 + (0,86 Cp)
= 0,18 + (0,86 x 0,8048)
= 0,872
2.8 Menetukan LCB ( Longitudinal Centre of Bouyancy)
LCB = b % × L displacement
= + 2,24% × L displasement
L displacement = ½ (Lwl + Lpp)
= ½ (133,6 + 127,24)
= 130,42 m
= + 2,24% × 130,42
= 2,92 m di depan Mid Ship
(2,24% Sumber : Diagram NSP , terlampir)
2.9 Koefisien Prismatik Depan (Cpf)
Cpf = Cp + (1,40 + Cp) × e
e = LCB/ Lpp
= 2,92/ 127,24
= 0,023
Cpf = 0,8048 + (1,40 + 0,8048) × 0,023
= 0,8554
2.10 Koefisien Prismatik Belakang (Cpa)
Cpa = Cp − (1,40 + Cp) × e
e = LCB/ Lpp
DICKY PUTRA NOVEM 6
21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016
= 2,92/ 127,24
= 0,023
Cpa = 0,8048 − (1,40 + 0,8048) × 0,023
= 0,75

2.11 Koefisien Prismatik Memanjang (longitudinal prismatic coeficient)


Cpl = Cb/ Cm
= 0,8/ 0,994
= 0,8048
2.12Koefisien Prismatik Tegak (vertical prismatik coeficient)
Cpv = Cb/ Cwl
= 0,8/ 0,872
= 0,917

Setelah kita mendapatkan Cpa dan Cpf, langkah selanjutnya adalah mengukurkan
harga Cpa dan Cpf tersebut pada grafik, dengan cara menarik garis horizontal yang
memotong tiap-tiap station. Kemudian dari perpotongan tiap-tiap station kita tarik garis tegak
lurus untuk mendapatkan % luas dengan formula :
Persen luas = (panjang yang diukur / panjang seluruhnya) ×100,00%
Setelah persen luas dari tiap-tiap section kita dapatkan, langkah selanjutnya adalah
memperoleh nilai dari masing-masing luas tiap section dengan cara :
Luas section = (%luas/100,00) × Amidship
Langkah selanjutnya adalah memasukan kedalam tabel, dari tabel kita dapatkan volume tabel
dan harga LCB. Dimana kedua nilai tersebut harus dikoreksi. Untuk :
Koreksi Volume = < 0,50%
Koreksi LCB = < 0,10%

DICKY PUTRA NOVEM 7


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016

BAB III
PEMBUATAN CSA (Curve of Sectional Area)
Setelah mendapatkan data-data dari persentase luas maka kita dapat
menggambarkan kurva CSA. Pada tabel 1 tersebut terdapat hubungan antara station dengan
luasnya. Penggambaran CSA bisa kita lakukan dengan menentukan station tersebut sebagai
absis sedangkan luasannya bertindak sebagai ordinat. Dengan begitu kita bisa menggambar
kurva tersebut dengan menghubungkan titik – titik tersebut satu sama lain sehingga bisa
membentuk sebuah kurva baru.
Untuk jarak tiap station (h) adalah panjang dari Lpp tersebut dibagi 20.
Panjang Tiap Station = Lpp/20
= 127,24/20
= 6,362 m
Kemudian dari gambar kurva CSA kita dapat membaca luasan dari tiap-tiap
station, dengan syarat koreksi :
Koreksi Volume < 0,50 %
Koreksi LCB < 0,10 %
Rumus yang digunakan dalam tabel :
Volume tabel = ( h × ∑1 )
LCB tabel = h × (∑1/∑2)
Koreksi Volume = ( Vrumus − Vperhitungan ) / Vrumus × 100
Koreksi LCB = ( LCBrumus − LCBperhitungan ) / Lwl × 100

DICKY PUTRA NOVEM 8


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016

Tabel 3.1 Perhitungan CSA (Curve of Sectional Area)

A A A A
NO % Area A FS FM
Midship Fairing Fairing*FS Fairing*FS*FM
-
0,00 0,00 0,5 0,00 -11,00 0,00
1,0 0,000 242,11
-
1,210 2,93 20,00 2,0 40,00 -10,50 -420,00
0,5 242,11
0 2,424 242,11 5,87 20,8,00 1,5 54,00 -10,00 -540,00
1 7,273 242,11 17,61 70,00 4 280,00 -9,00 -2520,00
2 41,515 242,11 100,51 101,00 2 202,00 -8,00 -1616,00
3 59,090 242,11 143,06 130,00 4 520,00 -7,00 -20,840,00
4 76,667 242,11 185,62 162,00 2 324,00 -6,00 -1944,00
5 88,485 242,11 214,23 191,00 4 764,00 -5,00 -3820,00
6 97,879 242,11 220,8,98 213,00 2 426,00 -4,00 -1704,00
7 98,182 242,11 237,71 233,00 4 932,00 -3,00 -2796,00
100,00
8 242,11 242,11 2 484,22 -2,00 -968,45
0 242,11
100,00
9 242,11 242,11 4 968,45 -1,00 -968,45
0 242,11
100,00
10 242,11 242,11 2 484,22 0,00 0,00
0 242,11
100,00
11 242,11 242,11 4 968,45 1,00 968,45
0 242,11
100,00
12 242,11 242,11 2 484,22 2,00 968,45
0 242,11
100,00
13 242,11 242,11 4 968,45 3,00 2905,34
0 242,11
100,00
14 242,11 242,11 2 484,22 4,00 1920,8,88
0 242,11
15 99,090 242,11 239,91 238,00 4 952,00 5,00 4760,00
16 94,848 242,11 229,64 228,00 2 456,00 6,00 2720,8,00
17 83,030 242,11 201,03 201,00 4 804,00 7,00 5628,00
18 60,000 242,11 145,27 158,00 2 316,00 8,00 2528,00
19 31,515 242,11 76,30 90,00 4 20,80,00 9,00 3240,00
20 0,000 242,11 0,00 0,00 1 0,00 10,00 0,00
∑1 = 11272,24 ∑2 = 4734,22

Berdasarkan tabel perhitungan diatas dapat ditentukan :


a. Volume Perhitungan tabel

DICKY PUTRA NOVEM 9


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016
V = 1/3 × (Lpp/ 20) × ∑1 (m³)

= 1/3 × (127,24 / 20) × 11272,24


= 28188,866 m³
b. LCB Perhitungan table
LCB = (∑2/∑1) × (Lpp/ 20)

= (4734,22/ 11272,24) × (127,24/20)


= 3,151 m di depan midship

Perhitungan koreksi Volume dan LCB Kapal :


c. Koreksi Volume
Koreksi = ((Vrumus − Vperhitungan)/ Vrumus) × 100
= ((17354,1911 – 28188,86)/ 17354,1911) × 100
= 0,03153 (memenuhi syarat koreksi yang diperbolehkan <0,5%)
d. Koreksi LCB
Koreksi = ((LCBrumus − LCBperhitungan) / Lwl) × 100
= ((2,92 – 3,15)/ 133,6) × 100
= 0,01216 (memenuhi syarat koreksi yang diperbolehkan <0,1%)

Gambar 3.1 CSA sebelum di Fairing

CSA sebelum difairing


350.00

300.00

250.00

200.00

150.00

100.00

50.00

0.00
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Gambar 3.1 CSA setelah di Fairing

DICKY PUTRA NOVEM 10


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016

350.00

300.00

250.00

200.00

150.00

100.00

50.00

0.00
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

BAB IV
PERENCANAN GARIS AIR MUAT PENUH

Langkah selanjutnya dalam membuat rencana garis adalah perencanaan


garis air muat. Dalam perencanaan garis air muat harus dibuat dalam bentuk
kurva dengan tinggi sebesar B/2. Garis air muat yang direncanakan adalah harus
sesuai dengan bentuk kurva dari luas per dua kali sarat penuh ( A/2T ), dengan
catatan bahwa kurva B/2 harus lebih besar dari pada kurva A/2T (tabel 2).
Untuk membuat kurva B/2, terlebih dahulu ditentukan besar dari sudut
masuknya pada section FP. Dengan membaca grafik pada gambar 3 diktat
Rencana Garis, maka sudut masuknya dapat ditentukan.
Cara penentuannya adalah dengan mengukurkan panjang dari Cpf
( koefisien prismatik depan ) sesuai skala pada lajur Cpf, kemudian ditarik garis
tegak lurus hingga memotong lengkungan kurva. Selanjutnya adalah menarik
garis sejajar sumbu Cpf hingga memotong sumbu sudut.
Untuk nilai Cpf= 0,8554 maka didapat sudut masuk sebesar 39,20 (tan 39,2= 0,815)
Dalam perhitungan garis air muat penuh ini, kita masukkan data yang didapat dari tabel CSA
untuk memperoleh koreksi AWL, dimana toleransinya kurang dari 0,50%. Demikian
perhitungan nilai sudut masuknya yaitu :
Lpp
tan sudut masuk x Jumlahstation
150, 044
tan 39,20 x 20 = 5,188

DICKY PUTRA NOVEM 11


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016
Sebelumnya kita juga dapat mencari AWL dengan menggunakan rumus AWL
AWL = Lwl x B x Cwl
= 133,6 × 20,424 × 0,872
= 2379,379 m³

Tabel 4.1 Perhitungan Garis Air Muat

NO A Fairing A Fairing/2T B/2 FS Hasil


-1 0,00 0,00 0,00 0,5 0,00
-0,5 20,00 1,47 2,40 2,0 4,80
0 20,8,00 2,65 5,03 1,5 7,55
1 70,00 5,15 10,13 4 40,52
2 101,00 7,43 14,50 2 29,00
3 130,00 9,56 17,22 4 68,88
4 162,00 11,92 17,80 2 35,60
5 191,00 14,05 17,84 4 71,20,8
6 213,00 15,67 17,84 2 35,68
7 233,00 17,14 17,90 4 71,60
8 242,11 17,81 17,96 2 35,91
9 242,11 17,81 17,96 4 71,83
10 242,11 17,81 17,96 2 35,91
11 242,11 17,81 17,96 4 71,83
12 242,11 17,81 17,96 2 35,91
13 242,11 17,81 17,96 4 71,83
14 242,11 17,81 17,96 2 35,92
15 238,00 17,51 17,87 4 71,48
16 228,00 16,77 17,58 2 35,16
17 201,00 14,79 16,57 4 66,28
18 158,00 11,62 13,93 2 27,86
19 90,00 6,62 8,33 4 33,34
20 0,00 0,00 0,00 1 0,00
  ∑3 958,24

a. AWL perhitungan table


Lpp
AWL = 2/3 × Jumlahstation × ∑3(m³)

150 , 0440
= 2/3 × 20 x 958,24

DICKY PUTRA NOVEM 12


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016
= 4792,605 m³
b. Perhitungan koreksi AWL
Koreksi = ((AWL hasil tabel − AWL rumus) / AWL hasil tabel) × 100
= (4792,614 – 2379,379)/ 4792,614 × 100
= 0,00691% (memenuhi syarat koreksi yang diperbolehkan < 0,5%)

Gambar 4.1 Garis Air Muat

20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

DICKY PUTRA NOVEM 13


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016

BAB V
PEMBUATAN BODY PLAN

Setelah merencanakan garis air muat penuh, maka langkah selanjutnya


adalah membuat Body Plan kapal dengan menggunakan planimeter. Dari kurva
B/2 dan kurva A/2T yang ada, maka akan dibentuk masing masing section kapal
sesuai dengan kurva tersebut. Khusus untuk pararel Mid dle Body, maka terlebih
dahulu harus ditentukan harus ditentukan besarnya jari-jari bilga (Radius of
Bilga). Perhitunganya seperti dibawah ini :

Gambar 5.1 Cara Membuat Bilga


Menentukan Radius Bilga
2
R = ((2.B.T) – (2.B.T.Cm))/0,86

DICKY PUTRA NOVEM 14


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016
Keterangan:
B = Lebar kapal
T = Tinggi sarat penuh kapal
Cm = koefisien midship

R 2 = ((2 x 20,424 x 7,95) – (2 x 20,424 x 7,95 x 0,994))/ 0,86


R = 2,265 m

b/2

A/2T

T Lengkung station
II

CL
Gambar 5.2 Cara Membuat Lengkung Bilga

Dimana harus diperhatikan bahwa luasan I dan II harus sama. Ini bisa dihitung dengan
menggunakan planimeter. Hal ini dilakukan untuk menjaga supaya luasan tiap – tiap station
tetap sama seperti yang telah direncanakan dalam CSA curve. Sehingga displacemen kapal
tidak berubah
Setelah semua station digambar maka pembuatan bodyplan diselesaikan sehingga
menghasilkan bodyplan kapal seperti terlampir.
Kemudian Bodyplan dikoreksi displacemennya . Koreksi tidak boleh kurang dari 0,5.

DICKY PUTRA NOVEM 15


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016

Gambar 5.3 Bodyplan Station AP-9

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

7,700

6,700

5,700

4,700

3,700

2,700

1,700

0,700

19,50 18,50 17,50 16,50 15,50 14,50 13,50 12,50 11,50 10,50 9,500 8,500 7,500 6,500 5,500 4,500 3,500 2,500 1,500 0,500 -0,50 -1,50
-0,300
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Gambar 5.4 Bodyplan Station 10-FP

10 11 12 14 15 16 18 19 17

7,700

6,700

5,700

4,700

3,700

2,700

1,700

0,700

-0,300
-1,5 -0,5 0,50 1,50 2,50 3,50 4,50 5,50 6,50 7,50 8,50 9,50 10,5 11,5 12,5 13,5 14,5 15,5 16,5 17,5 18,5 19,5
00 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00

DICKY PUTRA NOVEM 16


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016

BAB VI
HALF BREADTH PLAN DAN SHEER PLAN

6.1 Half Breadth Plan


Sebelum menggambar half breadth plan dibuat terlebih dahulu garis
air ( WL ). Pada kapal ini menggunakan garis sebagai berikut:
- WL 0 terletak 0.000 m dari base line
- WL 0.25 terletak 0,340 m dari base line
- WL 0.5 terletak 0,600 m dari base line
- WL 0.75 terletak 1,019 m dari base line
- WL 1 terletak 1,359 m dari base line
- WL 2 terletak 2,718 m dari base line
- WL 3 terletak 4,078 m dari base line
- WL 4 terletak 5,437 m dari base line
- WL 5 terletak 7,95 m dari base line
Setelah garis air dibuat kemudian ditentukan pula letak-letak dari
buttoc line. Pada kapal ini menggunakan buttoc line sebagai berikut:
- BL I terletak pada 3,590 m dari center line
- BL II terletak pada 7,180 m dari center line
- BL III terletak pada 10,80 m dari center line
- BL IV terletak pada 14,500 m dari center line
- BL V terletak pada 17,957 m dari center line
Pada dasarnya half breadth plan adalah bentuk kapal tiap garis air. Untuk
membuatnya diperlukan proyeksi titik – titik perpotongan antara Lwl dan station.
Sheer plan pada dasarnya adalah bentuk kapal jika dipotong pada tiap tiap BL.
Untuk membuatnya diperlukan proyeksi titik – titik perpotongan antara BL dan
station pada body plan serta titik perpotongan antara WL dan BL pada Half Breadth
Plan.

DICKY PUTRA NOVEM 17


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016

Tabel 6.1 Perhitungan Half Breadth

Station/WL 0,00 0,25 0,50 0,75 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5,03
1,00 0,70 1,30 1,66 1,95 2,22 3,20 4,47 6,43 9,03
2,00 2,63 3,85 4,58 5,17 5,58 7,25 9,02 10,97 12,93
3,00 5,03 6,57 7,44 7,94 8,34 10,20 12,06 13,93 15,56
4,00 7,62 9,02 9,93 10,50 10,93 12,42 14,10 15,90 17,80
5,00 10,22 11,47 12,15 12,70 13,10 14,33 15,32 16,60 17,84
6,00 12,44 13,56 14,30 14,74 15,06 15,87 16,33 17,06 17,84
7,00 14,50 15,33 15,87 16,37 16,64 17,03 17,28 17,55 17,96
8,00 15,83 16,98 17,39 17,65 17,82 17,96 17,96 17,96 17,96
9,00 15,83 16,98 17,39 17,65 17,82 17,96 17,96 17,96 17,96
10,00 15,83 16,98 17,39 17,65 17,82 17,96 17,96 17,96 17,96
11,00 15,83 16,98 17,39 17,65 17,82 17,96 17,96 17,96 17,96
12,00 15,83 16,98 17,39 17,65 17,82 17,96 17,96 17,96 17,96
13,00 15,83 16,98 17,39 17,65 17,82 17,96 17,96 17,96 17,96
14,00 15,83 16,98 17,39 17,65 17,82 17,96 17,96 17,96 17,96
15,00 13,98 15,77 16,29 16,61 16,81 17,19 17,41 17,65 17,87
16,00 11,66 13,74 14,77 15,30 15,64 16,39 16,86 17,24 17,58
17,00 9,06 11,44 12,64 13,28 13,65 14,65 15,37 15,96 16,57
18,00 5,90 8,11 9,25 9,98 10,42 11,55 12,31 12,98 13,67
19,00 2,30 3,83 4,85 5,49 5,91 6,74 7,32 7,81 8,33
20,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Gambar 6.1 Half Breadth

DICKY PUTRA NOVEM 18


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016

20,00
18,00
16,00
14,00
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 11,00 12,00 13,00 14,00 15,00 16,00 17,00 18,00 19,00 20,00

BAB VII
PERHITUNGAN BALING-BALING DAN KEMUDI

7.1 Menentukan Baling-baling


a. Diameter Baling-baling (Dp) :
Dp = 0,60*T
= 0,60 * 7.95 m
= 4,77 m
b. Diameter bos poros Baling-baling (Db) :
Db = 0,167 * Dp

= 0,167 * 4,77 m
= 0,796659 m
c. Jarak dasar sampai bos poros Baling-baling:
= (0,045 * T + 0,50 * Dp)
= (0,045 * 7,95 + 0,50 * 4,77)
= 2,74275 m
d. Jarak AP sampai bos poros Baling-baling:
= 0,0266*Lpp

DICKY PUTRA NOVEM 19


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016
= 0,0266 * 127,24
= 3,384584 m
e. Luas poros Baling-baling:
= 0,60 * Dp

= 0,60 * 4,77
= 2,862 m2
7.2 Menentukan Kemudi

a. Luas kemudi :
= 1,50%* Lpp*T
= 1,50/100,00*127,24*7.95
= 15,17337 m2

b. Tinggi kemudi :
= 0,70 *T
= 0,70*7.95
= 5,565 m
c. Tinggi pada sepatu kemudi
= 0,09*T
= 0,09*7.95
= 0,7155 m
d. Tinggi sepatu kemudi
= 0.04*T
= 0,04*7.95
= 0,318 m
e. Lebar sepatu kemudi
= 0.07*T
= 0,07*7.95

DICKY PUTRA NOVEM 20


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016
= 0,5565 m

Gambar 7.1 Perhitungan Kemudi dan Propeller


A = 0,7 T

DICKY PUTRA NOVEM 21


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016
B = 1,5%*LPP*T
C = 0,0266 LPP
D = 0,045 T + 0.5 DP
E = 0,167 DP
F = 0,6 T

BAB VIII
MENENTUKANGARIS GELADAK TEPI, CHAMBER, BULWARK, DAN SENTLINE

8.1Menentukan Garis Geladak Tengah (Chamber)


Setelah menggambar garis geladak tepi maka masing-masing titik pada garis
geladak tepi sesuai pembagian AP, 1/6L dari AP, 1/3L dari AP, midship, 1/3L dari FP,
1/6L dari FP, dan FP maka kita ukurkan 1/50 B (B = lebar kapal setempat pada potongan-
potongan keatas harga-harga AP, 1/6L dari AP, 1/3L dari AP, midship, 1/3L dari FP,
1/6L dari FP, dan FP). Titik ini kemudian kita hubungkan satu sama lain sehingga
terbentuklah gambar garis geladak tengah. Bentuk garis lengkungan geladak inilah yang
menentukan cepat tidaknya air yang menggenangi geladak tersebut dapat mengalir ke tepi
kapal, untuk selanjutnya disalurkan keluar lambung kapal.

Perhitungan Chamber = B / 50

= 20,424/ 50

= 0,40848

8.2Menentukan Garis Kubu-Kubu (Bulwark)


Kubu-kubu (bulwark) ini umumnya merupakan penerusan keatas dari kulit lambung
kapal dan biasanya mempunyai tinggi minimal 1000 mm ( didasarkan pada ketentuan Biro
Klasifikasi Indonesia 2001 Volume II ). Pada dinding kubu-kubu ini dibuatkan lubang
secukupnya untuk mengalirkan air yang masuk/naik ke geladak.
Bentuk kenaikan garis pagar ini adalah melengkung, selain dimaksudkan untuk
memberi bentuk yang baik pada kapal juga dengan bentuk ini dimungkinkan tidak terjadi
konsentrasi/pemusatan tegangan pada tempat atau daerah penaikan tersebut.

DICKY PUTRA NOVEM 22


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016
8.4 Menentukan Garis Sent (Sent Line)
Yang dimaksud dengan garis sent (diagonal) ialah garis yang ditarik pada salah
satu atau beberapa titik yang ada pada garis tengah (center line) dan membuat sudut
dengan garis tengah itu. Adapun keperluan dari garis sent ini adalah untuk mengetahui
kebenaran dari bentuk-bentuk stasion-stasion ukur ke arah diagonal. Kalau sekiranya
bentuk gading –gading ukur itu kurang baik maka bentuk garis sent itu akan kurang baik
pula.
Untuk menggambar bentuk garis sent ini dilakukan dengan cara menentukan titik-
titik perpotongan antara garis-garis pada tiap-tiap station dengan garis diagonal yang
menghubungkan antara garis sarat (T) air dengan garis dasar (base line), dengan garis
tengah (center line) pada Body Plan. Jarak titik-titik tersebut ke center line, kemudian
diukurkan ke Half Breath Plan dan dihubungkan satu sama lain sehingga terbentuk garis
lengkungan (cent line) yang dimaksud.

DICKY PUTRA NOVEM 23


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016

BAB IX
MENENTUKANPOOPDECK DAN FORECASTLE DECK

9.1 Menentukan Geladak Kimbul (Poop Deck)


Geladak kimbul (poop deck) adalah geladak yang langsung terletak diatas geladak
utama. Umumnya ruangan dibawah geladak kimbul ini dipakai untuk ruangan akomodasi
anak buah kapal. Tinggi geladak kimbul diukur dari geladak atau deck adalah 2,2 – 2,4 m
yaitu tidak boleh lebih rendah dari tinggi orang.

Lebar geladak kimbul adalah sama dengan lebar geladak yang ada di bawahnya.
Sedangkan panjangnya banyak ditentukan oleh pihak perencana. Salah satu pertimbangan
yang cukup penting adalah misalnya seberapa banyak ruangan yang dibutuhkan untuk
akomodasi dimana hal ini ditentukan oleh seberapa banyak anak buah kapal yang akan
dipekerjakan di kapal tersebut dan pertimbangan-pertimbangan lainnya.

Panjang Poopdeck = (15,00% - 20,00% x Lpp) diukur dari AP


= 15% % x 127,24
= 19,086 m
Tinggi Poop deck = 2,4 m (Interval 2,2 – 2,4 )

9.2 Menentukan Geladak Agil (Forecastle Deck)


Geladak agil adalah geladak dibagian haluan kapal yang langsung terletak diatas
geladak utama. Ruangan yang ada dibawah ge;adak agil ini umumnya dipakai untuk
gudang, bengkel, & kadang-kadang untuk akomodasi anak buah kapal. Pada geladak agil
ini ditempatkan perlengkapan-perlengkapan kapal untuk berlabuh dan bertambat seperti

DICKY PUTRA NOVEM 24


21090115120048
Tugas Merancang Kapal I
Lines Plan 2016
misalnya Anchor, border-border, talitemali dan sebagainya. Tinggi geladak agil sama
dengan geladak kimbul yaitu berkisar antara 2,2 – 2,4 m.
Panjang Forecastle deck = (10,00% - 15,00% x Lpp) diukur dari FP
= 10% x 127,24
= 12,724 m
Tinggi forecastle deck = 2,4m (Interval 2,2 – 2,4)

DAFTAR PUSTAKA

Wibawa, Ari dan Imam Pujo Mulyanto. 2012. Pengantar Ilmu Perkapalan.Semarang : UPT
UNDIP Press Semarang.
Santoso, I Gusti Made, Sudjono, Joswan Jusuf, “Teori Bangunan Kapal 1”,Indonesia :
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983.
Diktat Tugas Merancang 1 Lines Plan (Rencana Garis)
Rules of BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) Vol. II tahun 2014

DICKY PUTRA NOVEM 25


21090115120048

Anda mungkin juga menyukai