= 0.2189932047
6 Koefisien Tahanan Gesek (Cf)
Cf = 0.075 / (log Rn - 2)2
= 0.0016819
7 koefisien tahanan sisa (Cr)
Lwl / ▼⅓ = 4.980971805
dari diagram guldhammer - Harvard
untuk Lwl /▼1/3 = 4,5 Fn = 0.229 Rn = 5.0
Dari diagram didapatkan :
a b
Lwl / ▼⅓ Cr
1 4 0.000120
2 4.9810
3 5 0.00080
∂10^3 Cr/ ∂LCB = 0.21 ( dilihat pada grafik 5.5.16 Buku Tahanan Kapal)
d bos propeller
karena adanya bos propeller, harga Cr dinaikan 3 - 5%
diambil 5 %
Cr = (1+4%) x 0.001480311
0.001176
e. bracket dan poros baling-baling
maka harga Cr di naikan 5-8% dan diambl 8 %
Cr= (1+7%) x 0.001540
Cr= 0.001258706
Cas = 0.00004
11 Koefisien Tahanan Total Kapal (Ct)
Koefisien tahanan kapal (Ct) dapat dihitung dengan menjumlahkan Koefisien-koefisien
yang telah dihitung
Ct = Cf + Cr + Ca + Caa + Cas
= 0.0035474
12 Tahanan Total Kapal (Rt)
Rt = Ct x (½ x ρ x Vs2 x S)
= 136824.4667747 N
= 136.8244667747 kN
b. BHPmcr
Daya keluaran pada kondisi maksimum dari motor induk, dimana besarnya daya
BHP scr = 0.9 BHP mcr
BHPmcr = BHPscr / 0.9
= 2353.290119 HP dimana 1 HP = 735.5 W
= 1730.844883 KW
BHP 2353.290119 HP
0.2048 N
• Tinggi gelombang(H)
H = 0,0075xLpp
0.645 m
• intake velocity(Vc)
Vc = (1-w)x Vs
4.46885 m/s
• s/Fp = 1,84x(Po-e)^0,75xVc^0,5
5230.47159
• (s/Fp)/(Po-e) = 0.35240
Berdasarkan figure 123˚. "Chart for cavitation limits" pada buku Van Lemmern
hal.186, didapati bahwa propeller tidak mengalami kavitasi karena sesuai
dengan batas yang ditentukan.
UKURAN UTAMA PROPELLER
Diameter propeller = 4369.118 mm Jari2= 2184.56
Panjang blade elemen (L0,6R) = 0.2187 x 2750.56 mm R= 218.46
955.525997 mm
II.2.1 Expanded
Expanded ini adalah luasan dari propeller yang merupakan blade area atau
bisa juga disebut bentuk dari propeller yang sesungguhnya.
◊ Jarak garis bagi jari-jari
Jarak ini yang membagi jari-jari propeller menjadi 0,2;RO,3R sampai pada jarak 0,9R
Tebal daun max Jrk Max dr Ord LE
R %D t Max % Ord
0.2 3.66 159.910 35 334.434
0.3 3.24 141.559 35 334.434
0.4 2.82 123.209 35 334.434
0.5 2.4 104.859 35.5 339.212
0.6 1.98 86.509 38.9 371.700
0.7 1.56 68.158 44.3 423.298
0.8 1.14 49.808 47.9 457.697
0.9 0.72 31.458 50 477.763
Pitch Distribution
R % P/2π mm
0.2 82.2 400.317
0.3 88.7 431.972
0.4 95 462.653
0.5 99.2 483.108
0.6 100 487.004
0.7 100 487.004
0.8 100 487.004
0.9 100 487.004
► Ordinat Back
Back Trailing Edge adalah bagian propeller yang biasa disebut punggung propeller.
► Face Trailing Edge adalah bagian propeller yang biasa disebut muka propeller.
Radius of Noise in
% of Diameter
R %D mm
0.2 0.115 5.024
0.3 0.105 4.588
0.4 0.095 4.151
0.5 0.085 3.714
0.6 0.07 3.058
0.7 0.055 2.403
0.8 0.04 1.748
0.9 0.04 1.748
TIP 0.04 1.748
BAB IV
PERENCANAAN POROS PROPELLER DAN PERLENGKAPANNYA
I Perencaan Poros
Perencaan Diameter Poros Propeller (Ds)
Perencanaan Diameter Poros Propeller menurut Buku Elemen Mesin Ir. Soelarso adalah
sebagai berikut:
Ds = [(5,1/דa) x Kt x Cb x T]^1/3 mm
Dimana :
○ Ds : Diameter poros (mm)
○ דa : Tegangan yang diijinkan (kg/mm)
○ Kt : Faktor Konsentrasi Tegangan
= 1 (Tumbukan halus)
= 1.0 - 1.5 Sedikit tumbukan)
= 1.5 - 3.0 (Tumbukan Kasar)
Diambil : Kt = 1.5
○ Cb : Faktor Beban Lentur
= 1 (Tidak mengalami lenturan)
= 1.2 - 2.3 (engalami Lenturan)
Diambil : Cb = 2
○T : Momen Puntir (kgmm)
Dimana :
○ Pd : Daya Perencanaan (kW)
○ fc : Faktor Koreksi Daya
1.2 - 2.0 (Daya maksimum)
0.8 - 1.2 (Daya rata-rata)
1.0 - 1.5 (Daya normal)
Diambil = 1.2 (Daya Normal)
○P= SHP (kW)
2075.601885 BHP
1526.605186 kW
Sehingga Daya perencanaannya adalah sebagai berikut :
Pd = fc x P
Pd = 1,2 x 1271.75
Pd = 1831.926224 kW
Dimana :
N = Putaran Propeller
= 140 rpm
Dimana :
○ Bahan poros yang digunakan adalah baja karbon JIS………dengan nilai
○ σB = kekuatan tarik = 58 kg/mm2
○ Faktor keamanan
1, sf1 = 6
2, sf2 = 1,3 - 3 Diambil = 3
Sehingga, Tegangan geser yang diijinkan (Ta) :
Ta = σB / (sf1, sf2)
58 / (6 x 3)
3.222222222 kg/mm2
Ds = [(5,1/דa) x Kt x Cb x T]^1/3 mm
Dimana :
○ Ta = 3.222222222 kg/mm2
○ Kt = 1.5
○ Cb = 2
○T= 12744972.44 kg.mm
Dimana :
• 1 - (di/da)^4 = 1
•F = Faktor untuk tipe instalasi penggerak untuk propeller
= 100 untuk semua tipe instalasi
•K = faktor tipe poros = 1.15
• SHP = Daya yang ditransmisikan = 1526.605186 kW
• Cw = Faktor bahan
= 560/ (Rm + 160) 0.73684211
Rm = σB x g
=
= 600
Cw = 0.736842105
•N = Putaran Poros = 140 rpm
Sehingga :
Ds ≥ F x K3 ((SHP x Cw)/(N x (1 - (di/da)^4))^(1/3)
Ds ≥ 230.3326749
Ds ≥ 230.3326749 mm (memenuhi) diambil 200 mm
○ T < Ta
Dimana Ta = 3.222222222
T = (5,1 x T)/ Ds^3
=
= 20.54166667
III Perencanaan Bentuk Ujung Poros pada Stern tube 2.4 Mur Pengikat Propeller
1. Diameter Luar ulir
1 Panjang Konis (Lb) d≥
Lb antara 1,8 - 2,4 kali diameter poros diambil 2 d≥
Lb = 2 x ds
= 2. Diameter inti
= 785.2144383 mm (Berdasarkan buku Design Screw di =
Propeller,T,P,O,Brien hal 132) =
1 Momen Torsi(Mt)
momen torsi (Mt) yang terjadi pada pasak yang direncanakan adalah sebagai
berikut :
Mt = (σB x πds^3)/32
=
= 363192403.2 kgmm2
○ Mt = momen torsi (kgmm)
○ σB = kekuatan tarik 61.1620795 kg/mm2
○ ds = Diameter poros propeller
2 Dimensi Pasak
Parameter yang digunakan adaklah sebagai berikut :
Diameter poros (Ds) = 392.607219 mm
a. Panjang Pasak
L = (0,75 - 1,5) x Ds………,diambil 1.3
L = 1.3 x Ds
L =
L = 510.3893849 mm
F = T/(0,5 x Ds)
F =
F = 64924.79924 kg
Tk = F/(B x L)
Tk =
Tk = 1.29601698 kg/mm2
Li = L + Ln
Li =
Li = 745.9537164 mm
BAB V
PERENCANAAN STERN TUBE
4.2 m
4200 mm
BAB IV
PERENCANNAN KOPLING DAN PERLENGKAPANNYA
588.9108288 mm
b Kemiringan Konis
Untuk konis kopling yang tidak terlalu panjang maka direncakan nilai terendahnya
untuk menghitung kemiringan :
X (1/10) x Lkonis
(1/10) x Lkonis
58.89108288 mm
52.9308843
c Diameter terkecil ujung konis
Da Ds - 2x
274.8250534 mm
d Diameter luar kopling
Dout (3 - 5,8) x Ds diambil 3
Dout 4 x Ds
1177.821658 mm
e Diameter lingkaran baut kopling
Db 2.47 x Ds
969.7398313 mm
f Panjang kopling
Lkopling (2,5 - 5,5) x Ds x 0,5 diambil 4.5
883.3662431 mm
2 panjang pasak
ο Spesifikasi Bahan Pasak
Bahan : S 45 C dengan spesifikasi
Sfk1= 6
Sfk2= 1.5
ο Tegangan geser yang diijinkan(Tka)
tegangan geser diperoleh ;
Sf1= umumnya diambil 6 (material baja)
Sf2= 1,0 - 1,5 jika beban dikenakan tiba - tiba
1,5 - 3,0 jika beban dikenakan secara tumbukan ringan
3,0 - 5,0 jika beban dikenakan secara tiba - tiba dan tumbukan
Karena beban pada propeller dikenakan secara tiba - tiba maka diambil harga sf2= 1.5
Bahan pasak digunakan S 45 C dengan harga
σB= 61.16207951 kg/mm2
Sehingga didapatkan;
Tka= σB/(Sf1 x Sf2)
6.79578661 kg/mm2
ο Gaya tangensial permukaan poros (F)
F= T/(0,5 x Ds)
64924.7992 kg
ο Lebar pasak
B= (25% - 30%) x Ds… diambil 0.3
B=
117.782166 mm
ο Tegangan gesek yang terjadi pada pasak adalah;
Tk= F/(B x L)
40132.145/(9261 x L)
6.795786612 ≥ F/(B x L)
L= F/(B x Tka)
81.1131647 mm
Syarat pasak (0,75 - 1,5) x Ds, dalam perhitungan ini diambil nilai:
L= 0,75 x L
60.8348735 mm
Sehingga panjang pasak diambil 50.43 mm
ο Tebal pasak (T)
T= 1/6 x Ds
65.43453653 mm
ο Radius ujung pasak ®
R= 0,0125 x Ds
4.90759024 mm
ο Luas bidang geser(A)
A= 0,25 x Ds2
38535.10714 mm2
ο Penampang pasak (Ao)
Ao= BxT
6422.517856 mm2
33.29963564 mm
ο Kedalaman ulir pasak pada naf (t2)
t2= T - t1
32.13490089 mm
ο Panjang pasak aktif
Panjang pasak aktif maksudnya panjang pasak yang aktif menerima beban jika pada
boss propeller tersebut terdapat lubang 'Ln' maka panjang pasak sebenarnya adalah:
Li= L + Ln
745.9537164 mm
ο Perhitungan untuk menghindari kerusakan permukaan samping pasak yang disebabkan
oleh tekanan bidang,
Dalam hal ini tekanan permukaan P(kg/mm2) adalah
P= F/(L1 x (t1(atau)t2))
2.7084559 kg/mm2
sedangkan untuk menghindari kerusakan permukaan untuk poros dengan
diameter yang besar (>100mm) adalah Pa= 10 kg/mm2,
karena harga P<Pa maka dimensi tersebut memenuhi syarat,
◊ Diameter luar kopling
Ds"= 0,75 x Ds
215.9339705 mm
◊ Sedangkan menurut BKI 2000 vol III diameter (d) ≥ diameter konis yang bes
d ≥ 235.56 mm
d 222
dalam hal ini diambil 222 mm karena lebih aman jauh dari d yang diperlukan,
◊ Diameter ulir dalam
d1= 0,8 x Ds"
177.6 mm
◊ Diameter ulir luar
d2= 0,5 x (DS + Ds")
199.80 mm
◊ Diameter Luar Mur 32.6772198 23.70974483
Do= 2 x Ds"
431.8679411 mm
◊ Tinggi Mur
H= 0,6 x Ds"
129.5603823 mm
4 Baut
a Jumlah baut kopling direncanakan 6 buah
b Jarak antara baut
D= 2,5 x Ds"
539.8349264 mm
c Baut pengikat pada poros terhadap kopling
Berdasarkan BKI 2000 vol III section 4 D.4,2
Dimana:
Pw=SHP= 1526.605186 kW MUR PENGIKAT FLANS COPLING
N= 140 rpm Diameter luar Mur (DO)
Z=jumlah baut= 8 DO = 2xDf
Rm= 600 N/m2 DO = 58
Tinggi Mur (H)
Maka H = (0.8 x 1) x Df
Df= 32.82224049 mm H = 26.2577924
29 mm
BAB VII
PERENCANAAN BANTALAN DAN RUMAH BANTALAN
1 Menentukan Bantalan
Berdasarkan BKI 2000 vol III section IV DS
a Bahan bantalan yang digunakan : White metal
b Panjang bantalan belakang= 2 x Ds
785.2144383 mm
c Panjang bantalan depan= 1,7 x Ds
667.4322726 mm
d Tebal bantalan
Menurut BKI 2000 vol III tebal bantalan efektif adalah sebagai berikut;
B= ((Ds/30)x3,175)
41.5509307 mm
e Jarak maksimum bearing yang diijinkan antara bantalan
l max= k1 x (Ds)^(1/2)
8916.44334 mm
2 Bush Bearing
a Bahan Bush Bearing yang digunakan adalah manganese bronze
b Tebal Bush Bearing
Tb= 0,18 x Ds
70.6692995 mm (0.03xd)+7.5
19.278217 diambil 19
BAB VIII
PERHITUNGAN BAGIAN BURITAN
2400 mm
2 Penebalan tabung poros
b= 1,6 t
0
mm
2 BUSH BEARING
1 Bahan bush bearing yang digunakan adalah manganese bronze
2 tebal bush bearing
tb= 70.66929945 mm
1.674666667 m/s
BAB IX
PERENCANAAN STERN TUBE
210.4 mm
t= (1,6 x Lpp)+15
152.6 mm
91.56 mm
3 PERENCANAAN GUARD
Perencanaan gambar untuk guard adalah sebagai berikut:
1 Panjang guard
2 Lebar guard
3 Tebal guard
Lpp : 86
Lwl : 87.3
B : 14
H : 7.75
T : 6.3
Cb : 0.71
Vs : 12.5
Cbwl : 0.7
Cp : 0.97
Cm : 0.71
Lcb : 1.283
Radius : 502
164.18936
B4.40 ƞ 0,64
J KT KQ
0 0 0.25
0.1 0.15 0.235
0.2 0.32 0.19
0.3 0.44 0.17
0.4 0.54 0.13
0.5 0.56 0.09
0.6 0.48 0.04
0.7 0 0
0.8 0 0
0.9 0 0
1 0 0
1.1 0 0
1.2 0 0
1.3 0 0
1.4 0 0
1.5 0 0
1.6 0 0
Jenis Prop. Ap (m^2) N (rps) Vr^2 T (kN) Τc hitungan σ 0.7R Tc burril Kavitasi ?
4.40 52.3098154 2.00 353.67538 146.10326 0.02 0.79 0.24 tidak kavitasi
4.55 58.8363165 2.02 300.37531 146.10326 0.02 0.93 0.24 tidak kavitasi
5.60 63.2457079 2.03 292.42946 146.10326 0.02 0.64 0.19 tidak kavitasi
b5.60
N 97% BP ηp h0/d δ D(ft) D(m)
80 77.6 15.892664 65.2 0.82 148 16.071875 4.898708
100 97 19.86583 62.5 0.72 170 14.76875 4.501515
120 116.4 23.838996 61.1 0.7 182 13.17604167 4.016058 4.497984
140 135.8 27.812162 59.5 0.66 195 12.10044643 3.688216 4.130802
160 155.2 31.785328 0 0
180 174.6 35.758494 0 0
200 194 39.73166 0 0
220 213.4 43.704826 0 0
240 232.8 47.677992 0 0
Mur Pengikat Propeller
1. Diameter Luar ulir
0.6 x Ds
235.564 mm
2. Diameter inti
0.8 x d
188.451 mm
4. Tebal/tinggi Mur
Dari untuk ukuran standar tebal mur adalah 0.8 - 1 diameter luar ulir, diambil 0.8. sehingga :
0.8 x d
188.451 mm
Untuk menambah kekuatan mur guna menahan beban aksial direncanakan jenis mur yang digunakan menggunakan flens pada salah satu ujungnya dengan dimensi sbb :
0.2 x diameter mur
47.1129 mm
1.5 x diameter mur
353.346
Data Propeller :
Rt (kN) 517.0848867345
Type B4.40 α 3309.3432751005
η 66.5 β 0.493052
P/D 0.72
Diameter (m) 3.658
N Prop (rpm) 140
Data Mesin
Jenis : wartsila
Type : 9L20
Cylinder : 4 Strokes
Daya Max : 1800 kW #DIV/0! Hp
Jml.Sylinder : 9
Bore : 200 mm
Piston Stroke : 280 mm
RPM : 1000 RPM
MEP : 27.3 bar
ratio = #DIV/0!
RPM
12
10
6
12
10
12
10
0
0 2 4 6 8
Tabel KT-J Clean Hull
J J2 KT KTtrial
0.0 0.00 0 0
0.1 0.01 0.0049305182 0.0056701 Diagram KT
0.2 0.04 0.019722073 0.02268038 1.4
0.3 0.09 0.0443746642 0.05103086
1.2
0.4 0.16 0.0788882919 0.09072154
0.5 0.25 0.1232629561 0.1417524 1
0.6 0.36 0.1774986568 0.20412346 0.8
KT
0.7 0.49 0.241595394 0.2778347
0.6
0.8 0.64 0.3155531676 0.36288614
0.9 0.81 0.3993719778 0.45927777 0.4
1.0 1.00 0.4930518244 0.5670096 0.2
1.1 1.21 0.5965927076 0.68608161
1.2 1.44 0.7099946272 0.81649382 0
0.95824622 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
1.3 1.69 0.8332575833
J
1.4 1.96 0.9663815759 1.11133881
1.5 2.25 1.109366605 1.2757716
1.6 2.56 1.2622126705 1.45154457
KT
10K
Q
KT
10K
Q
Ef
4 6 8 10 12
Diagram KT - J
0
K
T
3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6
J
0.8
0.7
0.6
Column I
parpotongan 10KQ perpotongan Eff
0.5 10KQ
0.14 0.61 ef
0.14 0.61 KT clean h
0.14 0.61 0.4
Column M
0.14 0.61
0.61 perpotong
0.14
0.14 0.61 0.3 perpotong
0.14 0.61 KQ
0.14 0.61 perpotong
0.14 0.2
0.14
0.14
0.1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Column I
10KQ
ef
KT clean hull
Column M
perpotongan KT
perpotongan 10
KQ
perpotongan ef
1.2
1 knot 1.15 mil/jam
11knbot 12.65 mil/jam
jarak 8012 mil
waktu tempuh 633.3597 jam
26.38999 hari
Data : ket value sat
a utk 4 stroke 0.685 --
utk 2 stroke 0.771 --
b utk 4 stroke 0.055 --
utk 2 stroke 0.058 --
z jml silinder 7 --
c -- 1 --
d 1, untuk tknan kerja max dri botol2 udara start 1 --
Vh vlume lgkah torak 1 silinder 10.7415 liter
PME tekanan kerja efektif dalam silinder 24.47319 kg/cm2
nA Untuk rpm £ 1000 74 rpm
H langkah torak mesin 31 cm
D diameter silinder mesin 21 cm
p tekanan kerja maksimum di dlm udara botol start 30 kg/cm2
Hitungan
γo
ηm.c
Spec Mesin : value
Type MAN B&W 7L21/31
Cycle four stroke
Hitungan
W 11779.7384084514
N tenaga yang dibutuhkan kompresor 13.3448880126
ket sat
mm
mm
kW
--
rpm
Hz
bar
liter
Satuan
--
kgmoC/kg
K
atm
atm
kg/jam
kg/m3
--
kg.m/kg
HP