Laporan Stell Plan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kapal adalah merupakan alat transportasi yang berada di atas air
dan dapat juga dikatakan bangunan yang terapung di atas air yang harus
layak laut dan layak huni. Untuk itu kapal memerlukan berbagai macam
kontruksi yang ada di dalam kapal tersebut. Kontruksi di kapal terdapat 3
macam kontruksi, yaitu kontruksi melintang murni, campuran dan
membujur murni. Ketiga kontruksi tersebut memiliki bentuk yang berbeda-
beda.
Dengan adanya kontruksi, berarti di dalam kapal tersebut memiliki
profil-profil tersendiri. Terdapat profil L, profil I dan profil T. Setiap profil
pada kontruksi memiliki modulus-modulus tersendiri. Maka dari itu setiap
pembangunan kapal baru diperlukan perencanaan kontruksi (Steel Plan
Construction) yang baik.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini adalah agar dalam perencanaan kontruksi kapal
tersebut dapat dijamin kehandalan serta optimal dalam perencanaan profil
dan peralatan lainnya.
Beberapa tujuan dari perencanaan kontruksi yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut:
 Menentukan jenis kontruksi kapal.
 Menentukan dan sekaligus merencanakan profil pada kontruksi kapal.
 Menentukan letak sekat dan profil-profil pada kapal..
TEKNIK PERKAPALAN 2015 1

1.3. Batasan – Batasan
Dalam rancangan umum ini dibatasi oleh beberapa batasan sebagai berikut:
1.3.1. Batasan ukuran kapal:
 Lpp = 97,95 m
 Lwl = 100,888 m
 Bmld = 16,3 m
 Dmld = 8,150 m
 T = 6,684 m
 Vd = 12,7 Knots
 Cb = 0,73
 Δ = 8338 Ton
1.3.2. Disesuaikan dengan lines plan dan peraturan biro klasifikasi yang
dipakai.
1.3.3. Perhitungan – perhitungan yang dilakukan, misalnya:
 Perhitungan pembebanan kapal.
 Menghitung tebal plat.
 Menghitung kontruksi alas kapal.
 Menghitung kontruksi lambung kapal.
 Menghitung kontruksi deck kapal.
 Merencanakan profil pada kapal.
 Menggambar pandangan / penampang kapal secara melintang.
1.4. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah berdasarkan pengarahan
dosen, teori, serta pengetahuan yang didapat pada waktu kuliah, dengan
berbagai macam segi pertimbangan baik segi teknis maupun segi ekonomis.
Selain itu juga diperkuat dengan referensi dan literatur dari buku – buku
yang berhubungan dengan perencanaan kontuksi dan buku BKI vol. III
2006.

BAB II
PERHITUNGAN KONTRUKSI KAPAL
2.1. Pendahuluan
Midship Section
Rencana potongan (potongan midship dan potongan yang lain) yang harus
terdiri dari semua data kebutuhan dari balok-balok longitudinal dan tranvers
badan kapal.
Longitudinal Section
Perencanaan potongan memanjang yang terdiri dari sebuah detail kebutuhan
dari balok longitudinal dan tranvers struktur badan kapal. Dan pada posisi
dari sekat kedap dan struktur umum pendukung deck, struktur dari deck
house.
Length (L)
Panjang (L) adalah jarak dalam meter pada summer water line dari sisi
depan linggi sampa sisi belakang rudder stock. L tidak boleh kurang dari 96
÷ 97 % dari jarak panjang pada summer load water line (Lwl).
Lwl = 3 % Lpp + Lpp
= 3 % 97,95 + 97,95
= 100,888 m
LC1 = 97,95 % Lwl
= 98,81 m
LC2 = 96 % Lwl
= 96 %
= 96,85 m
Kita ambil yang paling besar:
L = LC1
= 98,81 m

2.2. Perhitungan Beban
Tipe Kapal UKURAN - UKURAN UTAMA KAPAL

General Cargo LPP 97,95 T 6,684 L.Konstruksi 98,8198
Nama Kapal BMLD 16,3 Cb 0,73 Vs 12,7
KM. ROJO SAMUDRO DMLD 8,15 Cm 0,99 a 0,6
LWL 100,888 Cp 0,74
Sistem Konstruksi Campuran
BAGIAN BAB AYAT Perhitungan dan Koreksi
Perencanaan Beban 4 B.1.1 Perhitungan Beban Alas Kapal
Rumus = po = 2,1 * (Cb + 0,7) * c0 * cL* f *Crw (kN/m2)
Dimana :
 300  L 
1, 5
Cb = 0,73 Co =10,75   
Untuk 90 < L < 300 m  100 
Co = 7,90 Untuk Kapal L > 90 m
CL = 1
CRw = 0,9 (untuk pelayaran terbatas)
f= 1 (untuk kons.luar)
Maka po = 2,1 x ( Cb + 0,7 ) x Co x CL x f x CRw
Po = 21,34 kN/m²
A Pada Frame = 25 14,82

M Pada Frame = 82 49,41
F Pada Frame = 148 88,94
Tabel 4.1
Range Faktor cD Faktor cF
0 < x/L < 0,2 1,2 - X/L 1,0 + 5/Cb [0,2 - x/L]
A
X/L = 0,15 1,05 1,34
X= 14,82297
0,2 < x/L < 0,7
M X/L = 0,5 1 1
X= 49,41
0,7 < x/L < 1 1,0 + c/3 [x/L - 0,7] 1+ 20/Cb [x/L - 0,7]2
X/L = 0,90 c = 0,15. L - 10 2,096
X= 88,94 Lmin = 100 m
F Diambil L = 100 m
maka c = 0,15 x L - 10
c= 5
Shg cD = 1,33

LWL 100,888 Cp 0,74
Perencanaan Beban 4 B .1.1 Beban pada Geladak Cuaca (Weather Deck)
B pada bagian A = 15,436

B pada bagian M = 16,300
B pada bagian F = 11,722
ZA = H + 1/3 x 1/50 B' ( 1/3 Camber)

ZA = 8,253 m
ZA = H + 1/3 x 1/50 B' ( 1/3 Camber)

ZM = 8,259 m
ZA = H + 1/3 x 1/50 B' ( 1/3 Camber)

ZF = 8,228 m
PDA = 31,772
PDM = 31,756
PDF = 31,840
B 2.1.1 Beban pada Sisi Kapal

# Untuk Daerah A
Diambil pada frame no. 24
# Rencana Lebar Plat
Plat 1 lembar = 642 Plat 6 lembar = 844
Plat 11 lembar = 1500
Z1= 0,161 Z6= 4,880
Z2= 0,854 Z7= 5,576
Z3= 2,157 Z8= 6,932
Z4= 3,228 Z9= 8,398
Z5= 4,222 Z 10 = 9,291
Z 11 = 10,889

LWL 100,888 Cp 0,74
Perencanaan Beban 4 B 2.1.1 Beban dibawah Garis Air
ps1A =
ps1A = 94,57085
ps2A =
ps2A = 90,61137
ps3A =
ps3A = 83,16664
ps4A =
ps4A = 77,04744
ps5A =
ps5A = 71,36818
ps6A =
ps6A = 67,60868
ps7A =
ps7A = 63,63206
B 2.1.2 Beban diatas Garis Air
Ps8A = 55,91477 Ps11A = 40,33894
Ps9A = 48,91707
Ps10A = 45,4521
Note : Ps diambil yang paling besar
# Untuk Daerah M
Diambil pada Frame no.82
Plat 4 lembar = 844 Satuan dalam MM
Z1 = 0,682 Z5 = 5,321
Z2 = 2,133 Z6 = 6,821
Z3 = 3,633 Z7 = 8,321
Z4 = 4,477 Satuan dalam M

LWL 100,888 Cp 0,74
Perencanaan Beban 4 B 2.1.1 Beban dibawah Garis Air
Ps1M = 83,539482
Ps2M = 73,662495
Ps3m = 63,451963
Ps4m = 57,706837
Ps5M = 51,961711
Ps6M = 41,75118
Ps7M = 36,679334
Note : Ps diambil yang paling besar
# Untuk Daerah F
Diambil pada Frame no. 150
Plat 11 lembar = 1500
Z1= 0,311 Z6= 5,571
Z2= 1 Z7= 6,396
Z3= 1,951 Z8= 7,871
Z4= 3,286 Z9= 9,345
Z5= 4,745 Z 10 = 10,233
Z 11 = 11,715

LWL 100,888 Cp 0,74
Perencanaan Beban 4 B 2.1.1 Beban Dibawah Garis Air
Ps1F = 110,5415
Ps2f = 108,2624
Ps3F = 105,1166
Ps4F = 100,7006
Ps5F = 95,8744
Ps6M = 100,6644 Ps9M = 70,65828
Ps7M = 92,11331 Ps10M = 66,02734
Ps8M = 79,96822 Ps11M = 59,51729
B 2.1.3 Beban Sisi Bangunan Atas

# Main Deck
- Tinggi Geladak = 2,4 Z1= 8,6
- Plat 1 = 900 Z2= 10,4
- Plat 2 = 1500 ( 100 mm untuk pengelasan )
Ps 1 = 48,08783 Ps 2 = 41,77709

LWL 100,888 Cp 0,74
Perencanaan Beban 4 B 2.1.1 POOP DECK
- Tinggi Poop Deck = 2,4
- Plat 1 = 1500 Z1= 13,325
- plat 2 = 1500 Z2= 14,825
Ps 1 = 34,4339
Ps 2 = 31,58672
BOAT DECK
- Tinggi Boat Deck = 2,4
- Plat 1 = 1500 Z1= 15,725
- plat 2 = 1500 Z2= 15,575
Ps 1 = 30,09372
Ps 2 = 30,33268
BRIDGE DECK
- Tinggi Bridge Deck = 2,4
- Plat 1 = 1200 Z1= 18,125
Ps 1 = 26,72518

LWL 100,888 Cp 0,74
Perencanaan Beban 4 B 2.1.1 NAVIGATION DECK
- Tinggi Navigatiom Deck = 2,4
- Plat 1 = 900
- plat 2 = 1500 ( 100 mm untuk pengelasan )
Z1= 21,075
Z2= 21,325
Ps 1 = 23,49287
Ps 2 = 23,25452
Beban pada Forecastle Deck

- Tinggi Forecastle Deck = 2,4
- Plat 1 = 900
- plat 2 = 1500 ( 100 mm untuk pengelasan )
Z1= 11,53
Z2= 13,33
Ps 1 = 60,25895 Ps 2 = 53,74290788
Beban pada Struktur depan Kapal

Beban pada Struktur depan Kapal dibawah Sarat maksimum :
Pe = 0,8 ( 0,15 Vo + 0,6 6,53288
Pe = 29,24405

LWL 100,888 Cp 0,74
Perencanaan Beban 4 B 3.1 Beban Pada Dasar Kapal
Beban Pada Alas Kapal di Rumuskan :
PB = 10 x T + Po x CFA
Sehingga :
PBA = 10 x T + Po x CFA PBM = 10 x T + Po x CFM
= 95,49 = 88,18
PBF = 10 x T + Po x CFF
= 111,57
B 5.1 Beban pada Geladak Bangunan Atas dan Rumah Geladak

Untuk Bangunan Atas Beban di Rumuskan :
PDA + PD x n
Dimana :
PD = Beban Geladak Cuaca
n = l - (z - H )/10
n = 1 ( untuk forecastle deck )
Untuk Rumah Geladak hasilnya dikalikan dengan faktor :

[ 0,7 b'/B' + 0,3 ] ( b' = lebar rumah geladak )
Bebab pada Main Deck

- Lebar Main Deck = 16,2 m Z = 10,65
- Tinggi Main Deck = 2,4 m
- Rencana Lebar Plat :
- Plat 1 = 900 mm
- Plat 2 = 1500 mm ( 100 mm untuk las )
Sehingga : n = 1 - ( z - H )/10
n= 0,75
PDA = 23,83

LWL 100,888 Cp 0,74
Perencanaan Beban 4 B 2.1.1 Beban pada Poop Deck
- Lebar Poop Deck = 16,2
- Tinggi Poop Deck = 2,4
- Plat 1 = 1500 Z= 13,05
- plat 2 = 1500
Sehingga :
n= 0,51
PDA = PD x n ( 0,7 x B'/B + 0,3 )

= 16,1339
Beban pada Boat Deck

- Lebar Boat Deck = 12,6
- Tinggi Boat Deck = 2,4
- Plat 1 = 1500 Z= 15,45
- plat 2 = 1200
Sehingga :
n= 0,27
PDA = PD x n ( 0,7 x B'/B + 0,3 )

= 13,63
Beban pada Bridge Deck

- Lebar Bridge Deck = 12,6
- Tinggi Bridge Deck = 2,4
- Plat 1 = 1200 Z= 17,85
- plat 2 = 1500
Sehingga :
n= 0,03
PDA = PD x n ( 0,7 x B'/B + 0,3 )

= 13,63
Beban pada Navigation Deck

- Lebar Navigation Deck = 10,6
- Tinggi Navigation Deck = 2,4
Z= 20,25
Sehingga :
n= -0,21
PDA = PD x n ( 0,7 x B'/B + 0,3 )

= 12,24

LWL 100,888 Cp 0,74
Perencanaan Beban 4 B 2.1.1 Beban pada Top Deck
- Lebar Top Deck = 10,6
- Tinggi Top Deck = 2,4
Z= 22,65
Sehingga :
n= 0,72
PDA = PD x n ( 0,7 x B'/B + 0,3 )

= 12,24
Beban pada Forecastle Deck

n= 1
PDF = 31,84
Sehingga beban pada Forecastle Deck = PDA
C.2.1 Beban pada Plat Alas Dalam (Inner Bottom Plate)

pi = 9,81 x G/V x h (1 + av)
Dimana : - h = H - hd b = 7,15
- V = Volume Ruang Muat , dari Rencana Umum diketahui
= 7002
- Harga G untuk Kapal Cargo = V/Sf
- Sf = Stowage factor muatan
Gandum = 1,4
- jadi G = 5001,429
- Sehingga G/V = 0,71
- av = F x m , dimana F = 0,11 x Vo x √L
F= 0,14
# Pada daerah A (0 < x/L< 0,2)

M= m0 - 5(m0 - 1) x/L MO = ( 1,5 + F )
= 1,16 = 1,64
Maka av = F x Ma
= 0,16
Sehingga :
piA = 9,81 x G/V x h (1 + av)
= 58,3
# Pada daerah M (0,2 < x/L < 0,7)

M= 1
Maka av = F x MM
= 0,71
Sehingga :
piM = 9,81 x G/V x h (1 + av)
= 85,89

LWL 100,888 Cp 0,74
# Pada daerah F (07< x/L < 1)

MO = 1,64
M=
M= 2,760354
Maka av = F x Mf
= 0,39
Sehingga :
piF = 9,81 x G/V x h (1 + av)
= 69,54
Beban pada Geladak Akomodasi

p = 3,5 (1 + av) Dimana av diambil pada daerah A
4,07 yaitu = 0,16
Beban pada Geladak Mesin

p = 8 ( 1 + av ) Dimana av diambil pada daerah A
9,30 yaitu = 0,16
Beban pada Geladak 2nd Deck Kamar Mesin

PL = pc (1 + av) h= 2,4
Dimana :
PC = 7 x h PC = 16,8
h = Tinggi Second Deck
av diambil pada daerah after maka :

av = FxM
F= 0,11 x ( Vo / (L)^1/2) F= 0,14
m pada derah A :
Mo = 1,5 + F M= Mo - 5 (Mo - 1 ) X/L
Mo = 1,64 M= 1,16
av = FxM
av = 0,16
PL = PC ( 1 + av )
PL = 19,55

2.3. Perhitungan Tebal Plat

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Tebal Plat 6 B.1.2 Tebal Plat Dasar (Bottom Plate)
Jarak gading normal = 0,68 m
Tebal Plat Dasar pada daerah 0.4 L amidship, untuk untuk L ≥ 90 m :
tB 1 = 18,3 x nf x a x
σ PI =
Dimana :
nf = 1 ( untuk Konstruksi melintang )
k= 0,91
tk = 1,5 mm
σLB = 131,8681
pBM = 88,18
σperm = 252,7473
σPI = 135,38
tB 1 = 18,3 x nf x a x
tB 1 = 10,3615 ~ 11 mm
Tebal Plat Dasar pada daerah 0.1 L dari AP dan 0.05 L dari FP tidak
boleh kurang dari :
HALUAN ( F )
pBF = 111,57
tBF = 1,21 x a x + tk
tBF = 8,815289 ~ 9 mm
BURITAN ( A )
pBA = 95,49
tBF = 1,21 x a x + tk
tBA = 8,267651 ~ 9 mm
6 B 4.1 Lebar dan Tebal Plat Bilga

Lebar Bilga (b) = 800 + ( 5 x L.Konstruksi )
= 1294,099
Maka Diambil Lebar Bilga = 1500
Tebal plat Bilga dipilih yang terbesar antara Plat sisi dan Plat Dasar
maka :
Daerah A :
Tebal Plat Sisi Terbesar = 9 mm
Tebal Plat Dasar = 9 mm
Daerah M :
Daerah F :
Jadi dipilih t = 12 mm

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Tebal Plat 6 B.5.1 Tebal dan Lebar Plat Lunas (Keel)
Untuk Daerah 0.7 L amidship
tfk = t + 2 (mm)
t = tebal plat alas → tBM = 11
Maka tfk = 13
Untuk Daerah 0.15 L dari AP dan FP

Tebal Keel boleh dikurangi 10 %
tfk = tfk - ( tfk x 10/100) = 11,7 ~ 12 mm
Lebar Plat Lunas diambil b = 1500 mm
C.1.1 Tebal Plat Sisi

Daerah 0.5 L Tengah Kapal ( Daerah M )
Untuk Kapal dengan L ≥ 90 m
tS1 = 18,3 x nf x a x
σ PS =
Dimana :
τL= 60,44
σ LS = 100,22
σ PI = 140,85
ts 1 = 18,3 x nf x a x PS1M = 83,54
9,96 ~ 10 mm
ts 2 = 18,3 x nf x a x PS2M = 73,66
9,44 ~ 10 mm
ts 3 = 18,3 x nf x a x PS3M = 63,45
8,87 ~ 9 mm
ts 4 = 18,3 x nf x a x PS4M = 57,71
8,53 ~ 9 mm
ts 5 = 18,3 x nf x a x PS5M = 51,96
8,17 ~ 9 mm
ts 6 = 18,3 x nf x a x PS6M = 41,75
7,48 ~ 8 mm
ts 7 = 18,3 x nf x a x PS7M = 36,68
7,10 ~ 7 mm

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Tebal Plat 6 B.1.2 tebal Plat Sisi
Daerah 0.8 L dari FP (haluan) (F)
ts 1= 1,21 x nf x a x PS1F = 110,5415
8,78 ~ 9 mm
ts 2 = 1,21 x nf x a x PS2F = 108,2624
8,71 ~ 9 mm
Daerah 0.15 L dari AP (buritan) (A)
ts 1 = 1,21 x nf x a x PS1A = 94,57085
8,23 ~ 9 mm
ts 2 = 1,21 x nf x a x PS2A = 90,61137
8,1 ~ 8 mm
ts 3 = 1,21 x nf x a x PS3A = 83,16664
7,82 ~ 8 mm
ts 4 = 1,21 x nf x a x PS4A = 77,04744
7,58 ~ 8 mm
ts 5 = 1,21 x nf x a x PS5A = 71,36818
7,35 ~ 8 mm
ts 6 = 1,21 x nf x a x PS6A = 67,60868
7,19 ~ 8 mm
ts 7 = 1,21 x nf x a x PS7A = 63,63206
7,02453 ~ 8 mm

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Tebal Plat 6 A.6 Tebal Plat Geladak
Pada Daerah 0.4 L a midship
tebal plat disini dipilih yang terbesar antara :
tmin = (4.5 +0.05 L) √ k dan tEmin = (5.5 + 0.02 L) atau
tE1 = 1.21 . a √ pDM .k + tk
tmin = ( 4,5 + 0,05 x L.Konstruksi)

9,21 ~ 10 mm
tEmin = ( 5,5 + 0,02 x L.Konstruksi)

7,39 ~ 8 mm
tE 1 = ( 1,21 x a x PDM = 31,75573

tE 1 = 5,40 ~ 6 mm
Maka diambil tebal plat = 10 mm
tDM = 10 mm
A.7.1 Pada Daerah 0.1 L dari AP PDA = 31,77154

Dipilih yang terbesar antara :

7,39 ~ 8 mm
tE 1 = ( 1,21 x a x
tE 1 = 5,40 ~ 6 mm
tDA = 8 mm
Pada Daerah 0.1 L dari FP

Dipilih yang terbesar antara : PDF = 31,83969

7,39 ~ 8 mm
tE 1 = ( 1,21 x a x
tE 1 = 5,41 ~ 6 mm
tDF = 8 mm
6 C Tebal dan Lebar Sheerstrake

C. 3.1 Lebar Sheerstrake tidak boleh kurang dari : b = 800 + 5.L
b= 1294 mm
b max = 1500 mm
Maka diambil b = 1500 mm
C. 3.2 Tebal dari Sheerstrake dipilih yang terbesar antara : t = 0.5 (tD + tS)
atau t = ts
Pada Daerah 0.4 L Amidship

Tebal plat sisi terbesar (ts) = 10 mm
t= 0,5 x (tDM + ts )
= 10 ~ 10 mm
Maka diambil t = ts → 10 mm
tM = 10 mm

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Tebal Plat 6 C Tebal dan Lebar Sheerstrake
Pada daerah 0.1 L dari AP
tDA = 8 mm
t = 0,5 ( tDA + ts ) tA = 9 mm
= 8,5
Maka diambil t = ts = 9 mm
Pada daerah 0.1 L dari FP

tDF = 8
t = 0,5 ( tDF + ts )
= 8,5 tF = 9 mm
Maka diambil t = ts = 9 mm
16 B. 1.1 Tebal Plat Sisi pada Bangunan Atas

Semua bangunan atas terletak diluar daerah 0.4 L tengah
kapal = 0.4 x L.Konstruksi = 39,528 m tengah Kapal
Maka Bangunan Atas tersebut termasuk dalam Non Effective
Superstructures
Untuk non effective Superstructures tebal plat sisinya diambil
yang terbesar antara :
ta = 1,21 x a x + tk
tb = 0,8 x t₂ → 7,199 ~ 8 mm
Dimana t₂ = tmin = x k → 8,999
Dimana L = Lmax = 12 x H → 97,8
Untuk Main Deck

Plat 1 → Ps1 = 48,088
ta = 1,21 x a x + tk
= 6,302583
tb = 7,199 ~ 8 mm
Maka diambil t1 = 8 mm

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Tebal Plat 6 C
Untuk Boat, Bridge dan Navigation Deck
Dengan memperhatikan kondisi diatas dimana :
• Pada Poop Deck tebal ta sudah lebih kecil dari tb (5 mm < 8 mm)
maka hal yang sama juga akan terjadi pada plat-plat sisi yang berada
diatasnya karena beban sisi makin keatas akan makin kecil dan dengan
sendirinya tebal plat sisinya juga akan makin kecil
• Karena selalu dipilih yang terbesar maka tebal plat sisi pada
Bridge, Boat dan Nav. Deck akan selalu sama yaitu tb = 8 mm
baik pada plat 1 maupun pada plat 2.
16 B. 2.1 Tebal Plat Geladak Bangunan Atas

Tebal plat Geladak bangunan atas diambil yang terbesar dari :
t1 = 1,21 x a x + tk
atau t 1 = t2 : 8 mm
t2 = 5,5 + ( 0,02 x L.Konstruksi )
= 7,385 ~ 8 mm
# Untuk Main Deck

PDA = 23,83
t1 = 1,21 x a x + tk
= 4,88 ~ 5 mm
atau
t 2 = 5,5 + ( 0,02 x L.Konstruksi )
= 7,39 ~ 8 mm
Maka diamnil tD = 8 mm
# Untuk Poop Deck

PDA = 16,13
t1 = 1,21 x a x + tk
= 4,28 ~ 5 mm
atau
t 2 = 5,5 + ( 0,02 x L.Konstruksi )
= 7,39 ~ 8 mm
# Untuk Boat Deck

PDA = 13,63
t1 = 1,21 x a x + tk
= 4,06 ~ 5 mm
atau
t 2 = 5,5 + ( 0,02 x L.Konstruksi )
= 7,39 ~ 8 mm
Akibat beban pada geladak Bridge, Navigation dan Top Deck ( Pda ) lebih kecil
dari Poop dan Boat deck maka dengan sendirinya tebal plat geladaknya ( t1)
juga makin mengecil ( t1 < t2 ) sehingga plat geladak yang diambil t2 = 8 mm.
# Untuk Forecastle Deck

PDF = 31,84
t1 = 1,21 x a x + tk
= 5,41 ~ 6 mm
t 2 = 5,5 + ( 0,02 x L.Konstruksi )

= 7,39 ~ 8 mm

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Tebal Plat 6 F. 1.1 Tebal Plat pada Sternframe & Propeller Bracket
Tebal plat pada propeller bracket dan boss propeller harus dipertebal
dengan ketebalan 1,5 kali tebal pelat bagian tengah kapal
jadi t = 15 mm
K1 Tebal Plat Bulwark

Tebal plat Bulwark tidak boleh kurang dari :
t = 0,75 - ( )x
= 6,47 ~ 7 mm
atau
t = 0,65 x
= 6,46 ~ 7 mm
Maka diambil Tebal Bulwark = 7 mm
8 B.4.1 Tebal Plat Inner Bottom
t = 1,1 x a x
Dimana p diambil yang terbesar antara :
pi yang terdiri dari :
piA = 58,27
piM = 85,89
piF = 69,54
Maka diambil p = 85,89

Sehingga t i = 1,1 x a x
= 7,33 ~ 8 mm
Jadi ti = 8 mm
7 B.1.1 Tebal Plat Geladak 2nd Deck Kamar Mesin
t = ( 5,5 + 0,02 x L.Konstruksi )

= 7,39 ~ 8 mm
t = 1,1 x a x PL = 19,55
= 4,28 ~ 5 mm
Maka Diambil t = 8 mm
16 B.1.1 Tebal Plat Sisi untuk Forecastle Deck
Plat 1 → ps 1 = 60,25895
ta = 1,21 x a x
= 6,88 ~ 7 mm
tb = 7 mm
Maka Diambil t 1 = 7 mm
Plat 2 → ps 2 = 53,74291
ta = 1,21 x a x
= 6,58 ~ 7 mm
tb = 7 mm
Maka Diambil t 2 = 7

2.4. Perhitungan Konstruksi Alas

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi 8 B.2.2.1 Tinggi Double Bottom (Dasar Ganda)
Alas Ruang Muat Tinggi Double Bottom tidak boleh kurang dari :
h = 350 + 45 x B
h= 1083,5 ~ 1100 mm
B.2.2.2 Tinggi Center Girder

Tinggi Center Girder = tinggi Double Bottom = 1100 mm
Tebal Center Girder

Pada daerah 0.7 L tengah Kapal Untuk h < 1200 mm
t = (
Untuk k = 0,91
t = 11,45 ~ 12 mm t= 12
Pada Daerah 0.15 L dari AP dan FP

Tebal Center Girder boleh dikurangi 10 % :
t = 10,8 ~ 11 mm t= 11
B.3.1 Perhitungan Side Girder (Penumpu samping)

- Dalam satu bagian dari double bottom satu side girder dipasang
bila jarak antara sisi Kapal dan penumpu tengah > 4.5 m
- Dua side girder dipasang bila jarak antara sisi Kapal dan center girder > 8 m
Diketahui jarak antara center girder dan sisi kapal = 8,15 mm
Jadi direncanakan dipasang satu Side Girder disetiap sisi dari
Double bottom.
B.3.2.1 Tebal Side Girder

Tidak boleh kurang dari :
hDB = 1100
t = (
8,74 ~ 9 mm
t = 9 mm

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi 4 B.7.1-7.2 Modulus Pembujur Alas dan Alas Dalam
Alas Ruang Muat Modulus Pembujur alas dihitung menurut bab 9, B. 3.1 .
tidak boleh kurang dari :
Wga = x m x a x L² x p
Dimana :
Lk = 0,35 m (panjang web pada web frame)
a= 0,6
L= 2,4
σpr = 150 x k = 136,5
p = pb = 88,18
LK = 0,35
MK = 1 - = 0,85
Ma =
= 0,201
0,689
Maka Wga = 128,191
Berdasarkan Tabel pada BKI 2006 maka dipakai profil :

L dengan ukuran 120 x 80 x 10
Ukuran Braket : 210 x 7,5
Modulus Pembujur alas gading-gading balik dihitung menurut

bab 9, B. 3.1 tidak boleh kurang dari :
Wgb = x m x a x L² x p
Dimana :
a= 0,6
L= 2,4
σpr = 150 x k = 136,5
p = pi = 85,89
Lk = 0,35
MK = 1 - = 0,85
Ma =
= 0,201
0,689
Maka Wgb = 124,8558

L dengan ukuran = 130 x 65 x 10
Ukuran Braket : 210 x 7,5

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi 4 B.7.3.1 Jarak Wrang alas penuh (Solid Floor)
Alas Ruang Muat Diambil jarak wrang plat :
4x a= 2,4 m atau 5x a= 3 m
B.7.3.2 Wrang Plat dipasang pada setiap gading- gading dibawah motor
induk, pada sekat melintang,dan pada Ruang Muat.
B.7.3.4 Tebal Wrang Plat

Tebal Wrang Plat tidak boleh kurang dari :
t = ( tm - 2 ) x t= 9
= 8,5 ~ 9
B.6.2.2 Penampang Bilah Wrang Plat

Penampang Bilah Wrang Plat tidak boleh kurang dari :
Aw = e x T x l x e ( 1 - ) x k
Dimana :
e= 2,4
l =B= 2,4
y = 0,4 x l = 0,96
e= 0,3 ( Untuk Ruang Muat )
Aw = 10,82195
# Lubang Peringan ( Lightening Hole)

- Berbentuk Bulat atau Elips.
- Lebar keseluruhan tidak boleh lebih dari setengah lebar Wrang alas penuh.
- Tinggi lubang peringan tidak boleh lebih dari setengah tinggi
Wrang alas penuh.
Di desain tinggi Hole = 400 mm

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi 12 B.2.1 Wrang Kedap (Watertight Floor)
Alas Ruang Muat Tebal Plat Wrang Kedap air tidak boleh kurang dari :
Dipilih yang terbesar antara
t1 = 1,1 x a x + tk
atau
t2 = 1,1 x a x + tk
Dimana :
r= berat jenis fluida = 1 t/mᶟ
j= 20˚ (normal)
h 1 = 1/3(H - hDB) = 2,35
p = pl = 9.81. r.[h1. Cosj + (0.3b + y) Sinj] + 100 pv
h DB = 1,1
b = lebar tanki = lebar double bottom
= 16,3
y= h1 + 1/2 x h DB
= 2,9
pv = 0.2 bar ( minimum )
Maka p = 9.81. r.[h1. Cosj + (0.3b + y) Sinj] + 100 pv
= 58,0669
p1= 58,0669
p2 = 9,81 x h2
Dimana :
h 2 = Jarak pusat beban dari titik 2.5 m
diatas Tank top atau ke pipa limpah
Diambil pada plat 1( yang terbesar )
Pusat beban = 0,366667
Maka :
h 2 = (hDB + 2.5) - pusat beban
= 3,233333
= (H + 1) - pusat beban
= 8,883
Sehingga : p2 = 9.81 × 8,883

p2 = 87,1455
Maka :
t 1 = 1,1 x a x + tk
= 6,08 ~ 6
t2 = 1,1 x a x + tk
7,11 ~ 7
Sehingga tebal Plat Wrang Kedap = 7 mm

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi 4 B.3.1 Modulus Penegar Wrang Kedap
Alas Ruang Muat Modulus Penegar dipilih yang terbesar antara :
atau
Dimana : 1,1 adalah hDB

Maka :
W1 = 21,10
W2 = 25,33
Untuk Simply Supported ditambah 50 %

W = 25,33 + ( 50% x 25,33 )
W = 37,999
Berdasarkan Tabel pada BKI '96 maka dipakai profil :
L dengan ukuran 75 x 55 x 7 dan Ukuran Bracket 120 x 6,5
Jadi :
W= 37,999
Ukuran L = 75 x 55 x 7
Lubang Peringan ( Lightening Hole)

- Berbentuk Bulat atau Elips.
- Lebar keseluruhan tidak boleh lebih dari setengah lebar Wrang alas penuh.
- Tinggi lubang peringan tidak boleh lebih dari setengah tinggi Wrang alas
penuh.
Didesain tinggi Hole = 400 mm

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi 8 A 1.2.3 Konstruksi pada Halauan dan Buritan adalah Single Bottom
alas pada ujung - ujung Tebal Wrang Plat dalam ceruk
kapal t= 0,035 x L + 5
t= 8,46 ~ 9 mm
Tinggi Wrang Plat pada Halauan (Plandes)

h= 0,06 H + 0,7
h= 1,189 ~ 1,2 m
A 2.2.1 Center Girder

Pada Daerah 0,7 L amidship :
t= 0,07 L + 5,5
t= 12,42 ~ 13 mm
Tebal Center Girder pada ujung-ujung Kapal boleh dikurangi 10 %

t = 13 - ( 10% x 13 ) = 11,7 ~ 12 mm
Luas Penampang (Sectional Area Plat)

Af = 0,7 x L + 12
Af = 81,2
Pada ujung- ujung Kapal boleh dikurangi 10 %
Af = 81,2 - ( 10% x 81,2 )
Af = 73,06
A 2.2.2 Side Girder

Pada Daerah 0,7 L amidship :
t= 0,04 L + 5
t= 8,95 ~ 9 mm
tebal Center Girder pada ujung-ujung Kapal boleh dikurangi 10 %

t = 9 - ( 10% x 9 ) = 8 mm

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi Luas Penampang pelat ( Sectional Area Plat )
Alas Kamar Mesin Af = 0,2 x L + 6
= 0,2 x 98,8198 + 6
= 25,76
Pada ujung- ujung Kapal boleh dikurangi 10 %
Af = 25,76 - ( 10/100 x 25,76 )
Af = 23,19
8 B.5.4.1 Sea Chest

Tebal Plat Untuk Sea Chest : 12 x a x + tk
Dimana :
a= jarak penegar = 0.6 m
(dalam hal ini penegar pada ruang mesin dipasang tiap
jarak gading = 0.6 m)
p= Blow out pressure = 2 bar
Maka t = 12 x a x + tk
= 11,21 ~ 12 mm t= 12
B.5.3.2 Modulus Penegar Sea Chest

W= 56 x a x p x xk
W= 56 x a x 2 x xk l = hDB = 1,2 m
W= 73,99392
Maka diperoleh profil L dengan ukuran : 100 x 50 x 10
C.2 Pada Kapal ini di Kamar Mesin dipakai Konstruksi Double Bottom
C.2.2 Tebal Wrang Pelat ( SIDE GIRDER )

B.6.2 Tebal Wrang Pelat
tpf = ( tm - 2 ) x
Dimana :
tm = 13 ( Tebal Penumpu tengah Menurut 2.2.2 )
tpf = ( tm - 2 ) x
tpf = 10,49 ~ 11 mm
Wrang Pelat harus dipasang pada setiap gading-gading. Tebal wrang

sesuai B.6.2 harus ditambah dengan nilai berikut :
t= 3,6 + p/500 ( % ) - minimum 5 persen , maksimum 15 persen
p= 4960 kw - untuk daya 1 mesin (kw)
t= 3,6 + p/500 ( % )
= 13,52 %
Jadi t = 13,52 %
Tebal wrang pelat dibawah gading besar harus ditambah sebagai tambahan
dari ketentuan diatas. Dalam hal ini tebal wrang pelat tidak boleh - kurang
dari tebal bilah
t= 12,5 ~ 13 mm
t= 13

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi B.2.2 Tebal Penumpu samping
Alas Kamar Mesin Tebal Penumpu samping dibawah pelat hadap pondasi mesin yang disisipkan
ke alas dalam harus sama tebal penumpu samping diatas alas dalam sesuai 3.2.1
tm = ( )
Dimana :
h= 1100 mm
tw = 0,04 x L + 5
= 8,95 ~ 9 mm
ha = 1100
tm = ( )
= 8,74 ~ 9 mm
Jarak wrang = 4x a
= 4 x 600
= 2,4 m
B.6.4.3 Modulus penampang gading-gading alas dan gading-gadik balik dalam

tidak boleh kurang dari :
# Untuk gading-gading alas
W= nx cx ax x px k
Dimana :
n= 0,7
a= 0,6
c= 1
l= 2,4
p = pb = 95,49
k= 0,91
Jadi → W= nxc x ax x pxk

= 210,22
W= 210,22 mm
# Untuk gading-gading balik

p= 10 ( T - Hdb )
= 10 ( 6,684 - 1,1 )
p= 55,84
W= nx cx ax x px k
= 122,9302
W= 122,9302

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi 4 C.3.2.3 Luas Area Top Plate
Alas Ruang Muat
AT = + 70 Kw = 4960
Untuk P > 750 Kw
AT = + 70
AT = 76,6133
Catatan : Apabila sudah dipasang penumpu fondasi longitudinal

maka Center Girder tidak perlu dipasang lagi
Tinggi Wrang Plat

h= 55 x B + 45
= 55 x 16,3 + 45
h= 941,5 mm
C.1.3 Tebal Plat Bilah (longitudinal foundation girder)
t= + 14 p= 4960 kw
t= 20,61 ~ 21 mm
Rencana Penempatan Mesin

- Diameter Propeller = 0.7. T = 0,7. 6,684 = 4,679
- Letak poros dari Baseline = 1/2.D + 0,14.D (clearance)
= 1/2 . 3,87 + 0,04 . 3,87
= 2,09 m
- Dari Katalog Mesin diketahui : Tebal Bed mesin = 40 mm

- Tebal tempat baut = 45 mm
- Diameter Baut pass = 53 mm
Dari Katalog Mesin diketahui jarak poros ke atas bed = 460 mm
Tinggi Plat Bilah

Tinggi plat bilah = Tinggi poros - 460 - tbed - t top plat
= 2100 - 460 - 40 - 53
= 1547 mm
Lebar Top Plate

Lebar Top Plate = Luas Area Top Plate
Tebal TopPlate
= AT / t
= 89.87 / 5.3
= 16.96 cm

2.5. Perhitungan Konstruksi Lambung

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi 9 A.2.1 Gading Utama di Ruang Muat
Lambung
WR = n x c x a x x ps x x k
Dimana :
n= 0,9 - 0,0035L
= 0,9 - 0,0035 (98,8198 )
= 0,55
c = cmin = 0,65
cᵣ min = 0,75
ps = ps1M = 83,53948 KN/m²
l= 2,6
WR = n x c x a x x ps x x k
WR = 83,29 cm³
Diperoleh ukuran profil : L 100 x 75 x 9
Ukuran Bracket : 190 x 7
A.5.3.1 Gading Besar pada Ruang Muat

Modulus Gading Besar pada Ruang Muat :
W = 0,55 x e x x ps x n x k
Dimana : n= 1
e= 2,4 m
l= 2,6 m
ps = ps1M = 83,54 KN/m²
Maka W = 0,55 x e x x ps x n x k
= 678,35 cm³
Perhitungan Profil T
Tebal plat di fs = 1 Cm
Tebal plat di f = 1 Cm
fs = 32 x 1 = 32 Cm²
f = 21 x 1 = 21 Cm²
h= 32 Cm
Dari Grafik diperoleh harga w = 1,01

Sehingga W = w x F x h
W = 1,01 x 20 x 35 = 678,72 Cm³ ( Memenuhi )
Jadi dipakai Profil T dengan ukuran
A.3.2.1 Gading Utama untuk Bangunan Atas

WR = 0,55 x a x x ps x x k
Untuk Main Deck
l= 2,4 m
ps1 = 48,09 kN/m²
cᵣ min = 0,75
WR = 0,55 x a x x ps x x k
WR = 62,38 cm³
Diperoleh Ukuran Profil : L 90 x 60 x 8
Ukuran Bracket : 150 x 6.5

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi Untuk Poop Deck
Lambung l= 2,4 m
ps1 = 34,43 kN/m²
cᵣ min = 0,75
W= 0,55 x a x x ps1 x x k
W= 44,67 cm³
Ukuran Bracket : 140 x 6,5
Untuk Boat Deck

l= 2,4 m
ps1 = 30,09 kN/m²
cᵣ min = 0,75
W= 39,04 cm³
Untuk Bridge Deck

l= 2,4 m
ps1 = 26,73 kN/m²
cᵣ min = 0,75
W= 34,67 cm³
Untuk Navigation Deck

l= 2,4 m
ps1 = 23,49 kN/m²
cᵣ min = 0,75
W= 30,48 cm³
Untuk Forecastle Deck

l= 2,4 m
ps1 = 60,26 kN/m²
cᵣ min = 0,75
W= 78,17 cm³
A.4.1 Gading Utama Untuk Daerah Fore Peak (Ceruk Haluan)

Dalam hal ini ceruk Halauan digunakan sbg Tanki Ballast, maka :
W= nx cx ax x px x k
Dimana :
l= 3,366
ps = 110,54 kN/m²
cᵣ min = 0,75
Maka W = n x c x a x x p x x k
W = 169,25 cm³
Diperoleh Ukuran Profil = L 120 x 80 x 14
Ukuran Bracket = 240 x 8,5

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi Gading Besar Untuk Daerah Peak (Ceruk Haluan)
Lambung W = 0,55 x e x x ps x nc x k
Dimana : nc = 1
e= 2,4 m
l= 3,366 m
ps = 110,54 kN/m²
Maka W = 0,55 x e x x ps x nc x k
= 1504,42 cm³
Tebal plat di fs = 1,4 Cm
Tebal plat di f = 1,4 Cm
fs = 40 x 1.4 = 56 Cm²
f = 20 x 1.4 = 28 Cm²
h= 40 Cm
W = 1,343 x 28 x 40 = 1504,16 Cm³ ( Memenuhi )
A.2.1 Gading Utama di Ruang Mesin

= n x c x a x x ps x x k
Dimana : n= 0.9 - 0.0035 ( L. Konstruksi )
= 0,55
c= 0,6
cᵣ min = 0,75
ps = 94,57 kN/m²
l= 2,6
k= 0,91
Maka = n x c x a x x ps x x k
= 87,04 cm³
Ukuran Bracket = 190 x 7
9 A.5.3.1 Gading Besar Pada Ruang Mesin

Dimana : n= 1
e= 2,4 m
l= 2,6 m
ps = 94,57 kN/m²
= 767,93 cm³
fs = 34 x 1 = 34 Cm²
f = 20 x 1 = 20 Cm²
h= 34 Cm
Sehingga W = w . F . h
W = 1,13 x 20 x 34 = 768,4 Cm³ ( Memenuhi )

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi A.5.3.1 Senta Lambung pada Ruang Muat
Lambung Modulus Senta Lambung pada Ruang Muat :
Dimana : n= 1
e= 2,4 m
l= 2,6 m
ps = 83,54 kN/m²
k= 0,91
= 678,35 cm³
fs = 35 x 1 = 32 Cm²
f = 20 x 1 = 21 Cm²
h= 32 Cm
W = 1,17 x 20 x 35 = 678,72 Cm³ ( Memenuhi )
Senta Lambung pada Kamar Mesin

Modulus Senta Lambung pada Kamar Mesin :
Dimana : n= 1
e= 2,4 m
l= 2,6 m
ps = 94,57 kN/m²
= 767,93 kN/m²
fs = 34 x 1 = 34 Cm²
f = 20 x 1 = 20 Cm²
h= 34 Cm
Sehingga W = w . F . h
W = 1,13 x 20 x 34 = 768,4 Cm³ ( Memenuhi )

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi Senta Sekat Di Ruang Muat
Lambung Modulus Penampang pada Senta Sekat Di Ruang Muat :
Dimana : n = 1
e= 2,4 m
l= 3 m
ps = 83,54 kN/m²
k= 0,91
= 903,13 cm³
fs = 33 x 1,2 = 33 Cm²
f = 20 x 1,2 = 24 Cm²
h= 33 Cm
Sehingga W = w x Fx. h
W = 1,14 x 20 x 32 = 902,9 Cm³ ( Memenuhi )
Senta Sekat pada Kamar Mesin

Modulus Senta Sekat pada Kamar Mesin :
Dimana : n= 1
e= 2,4 m
l= 3 m
ps = 94,57 kN/m²
1022,39 kN/m²
fs = 34 x 1 = 40 Cm²
f = 20 x 1 = 30 Cm²
h= 40 Cm
W = 0,85 x 30 x 40 = 1020 Cm³ ( Memenuhi )

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi Senta Lambung pada Ceruk haluan
Lambung Modulus Senta Lambung pada Ceruk haluan :
Diamana : n= 1
e= 2,4 m
l= 2,6 m
ps = 110,54 kN/m²
= 897,61 cm³
fs = 36 x 1 = 36 Cm²
f = 30 x 1 = 30 Cm²
h= 36 Cm
W = 0,83 x 30 x 36 = 896,4 Cm³ ( Memenuhi )
Senta Sekat Di Ceruk haluan

Modulus Penampang pada Senta Sekat Di Ceruk haluan
Modulus Senta Sekat pada Ceruk haluan :
Dimana : n= 1
e= 2,4 m
l= 3 m
ps = 110,54 kN/m²
= 1195,04 cm³
fs = 38 x 1,2 = 45,6 Cm²
f = 29 x 1,2 = 34,8 Cm²
h= 38 Cm
W = 0,89 x 30 x 40 = 1203 Cm³ ( Memenuhi )

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi Vertikal Girder pada Sekat Ruang Muat
Lambung Modulus Vertikal girder pada ruang muat :
Dimana : n= 1
e= 2,4 m
l= 2,6 m
ps = 83,54 kN/m²
k= 0,91
= 678,35 cm³
fs = 33 x 1,2 = 32 Cm²
f = 20 x 1,2 = 21 Cm²
h= 32 Cm
W = 1,01 x 21 x 32 = 678,72 Cm³ ( Memenuhi )
Modulus Vertikal girder pada Ceruk haluan

Dimana : n= 1
e= 2,4 m
l= 2,6 m
ps = 110,54 kN/m²
= 897,61 cm³
fs = 37 x 1 = 37 Cm²
f = 27 x 1 = 27 Cm²
h= 37 Cm
W = 0,9 x 27 x 37 = 899,1 Cm³ ( Memenuhi )

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi 11 A.1 PERHITUNGAN SEKAT-SEKAT KEDAP AIR
Lambung Berdasarkan tabel 11.1 BKI '2006 Vol II Sec. 11 pembagian sekat melintang
adalah sbb :
- Sekat ceruk buritan (Stern tube bulkhead)
- Sekat Kamar Mesin
- Sekat Tubrukan ( Collision Bulkhead)
- Satu atau lebih Sekat Ruang Muat
B1.3 Tabel 11.2 penentuan Koefisien Cp & Cs

Koefisien Cp & Cs S.Tubrukan S. Non T
Plating Cp 1.1 √f 0.9 √f
Penegar Cs = Constraint kedua ujung 0.33. f 0.265.f
dan Cs = Constraint salah satu ujung 0.45.f 0.36.f
Corrugated
Cs = Simply Supported 0.66. f 0.53.f
Bulkhead
Tinggi Sekat
- Sekat R. Muat I = ( H - hDB ) + 1/50 B' B' = 16,3 m
= 7,05 + ( 1/50 x 16,3 ) = 7,376 m
- Sekat R. Muat II = ( H - hDB ) + 1/50 B' B' = 16,3 m

= 7,05 + ( 1/50 x 16,3 ) = 7,376 m
- Sekat R.Muat III = ( H - hDB ) + 1/50 B' B' = 16,1 m

= 7,05 + ( 1/50 x 16,1 ) = 7,372 m
- Sekat R. Mesin = ( H - hDB ) + 1/50 B' B' = 16,1 m

= 6,85 + ( 1/50 x 16,1 ) = 7,172 m
- Sekat tubrukan = ( H - hDB ) + 1/50 B' B' = 11,7 m

= 7,05 + ( 1/50 x 11,7 ) = 7,284 m
Tinggi Double Bottom Ruang Muat = 1,1 m

Tinggi Double Bottom Ruang K. Mesin = 1,3 m

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi 11 B.2 Perhitungan Penegar Pelat Sekat
Lambung B.2.1 Tebal Pelat Penegar Sekat Ruang Muat
t = Cp x a x + tk
Dimana :
f = 235/Reh
= 0,89
a= 0,6
Cp = 0,9 x f ( untuk sekat lain )
= 0,798
tk = 1,5 ( marjin korosi sesuai Bab 3 K )
p= 9,81 x h kN/m2
p1= 83,57 kN/m2 h1 = 8,519 m
p2 = 68,86 kN/m2 h2 = 7,019 m
p3 = 56,18 kN/m2 h3 = 5,727 m
p4 = 45,54 kN/m2 h4 = 4,642 m
p5 = 32,86 kN/m2 h5 = 3,350 m
p6 = 18,15 kN/m2 h6 = 1,850 m
Tebal Minimum
t min = 6 x mm
= 6x
= 5,65 mm
Jadi Tebal Pelat Sekat Ruang Muat

t1 = Cp x a x + tk
= 5,88 ~ 6 mm
t2 = Cp x a x + tk
= 5,47 ~ 6 mm
t3 = Cp x a x + tk
= 5,09 ~ 5 mm
t4 = Cp x a x + tk
= 4,73 ~ 5 mm
t5 = Cp x a x + tk
= 4,25 ~ 5 mm
t6 = Cp x a x + tk
= 3,54 ~ 4 mm

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi 11 B.3.1 Perhitungan Penegar Pelat Sekat
Lambung Modulus Penegar sekat Ruang Muat Tidak Kurang dari :
W = Cs x a x x p
Dimana :
f = 0,89
Cs = 0,235 (koefisien sesuai tabel 11.2)
a= 0,6
l= 2,6
p= 9,81 x h kN/m2
p1= 83,57 kN/m2 h1 = 8,519 m
p2 = 68,86 kN/m2 h2 = 7,019 m
p3 = 56,18 kN/m2 h3 = 5,727 m
p4 = 45,54 kN/m2 h4 = 4,642 m
p5 = 32,8635 kN/m2 h5 = 3,350 m
p6 = 18,1485 kN/m2 h6 = 1,850 m
W1 = Cs x a x x p1
= 79,66 cm3
W2 = Cs x a x x p2
= 65,63 cm3
W3 = Cs x a x x p3
= 53,55 cm3
W4 = Cs x a x x p4
= 43,41 cm3
W5 = Cs x a x x p5
= 31,32 cm3
W6 = Cs x a x x p6
= 17,30 cm3
Modulus Penampang penegar diambil yang terbesar = 79,66 cm3

L dengan ukuran 100 × 75 × 9
dengan ukuran Braket 180 x 7

LWL 100,888 Cp 0,74
Lambung B.2.1 Tebal Pelat Penegar Sekat Tubrukan
t = Cp x a x + tk
Dimana :
f = 235/Reh
= 0,89
a= 0,6
= 0,975
p= 9,81 x h kN/m2
p1= 93,20 kN/m2 h1 = 9,5 m
p2 = 78,28 kN/m2 h2 = 7,98 m
p3 = 67,01 kN/m2 h3 = 6,831 m
p4 = 58,91 kN/m2 h4 = 6,005 m
p5 = 47,32 kN/m2 h5 = 4,824 m
p6 = 32,46 kN/m2 h6 = 3,309 m
p7 = 17,00 kN/m2 h7 = 1,733 m
Tebal Minimum
t min = 6 x mm
= 6x
= 5,65 mm

t1 = Cp x a x + tk
= 7,15 ~ 7 mm
t2 = Cp x a x + tk
= 6,68 ~ 7 mm
t3 = Cp x a x + tk
= 6,29 ~ 6 mm
t4 = Cp x a x + tk
= 5,99 ~ 6 mm
t5 = Cp x a x + tk
= 5,53 ~ 6 mm
t6 = Cp x a x + tk
= 4,83 ~ 6 mm
t7 = Cp x a x + tk
= 3,91 ~ mm

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi 11 B.3.1 Modulus sekat Penegar Tubrukan
Lambung Modulus sekat Penegar Tubrukan Tidak Kurang dari :
W = Cs x a x x p
Dimana :
f= 0,89
a= 0,6
l= 2,6
p= 9,81 x h kN/m2
p1= 93,20 kN/m2 h1 = 9,5 m
p2 = 78,28 kN/m2 h2 = 7,98 m
p3 = 67,01 kN/m2 h3 = 6,831 m
p4 = 58,91 kN/m2 h4 = 6,005 m
p5 = 47,32 kN/m2 h5 = 4,824 m
p6 = 32,46 kN/m2 h6 = 3,309 m
p7 = 17,00 kN/m2 h7 = 1,733 m
W1 = Cs x a x x p1
= 110,62 cm3
W2 = Cs x a x x p2
= 92,92 cm3
W3 = Cs x a x x p3
= 79,54 cm3
W4 = Cs x a x x p4
= 69,92 cm3
W5 = Cs x a x x p5
= 56,17 cm3
W6 = Cs x a x x p6
= 38,53 cm3
W7 = Cs x a x x p7
= 20,18 cm3

dengan ukuran Braket 200 x 7,5

LWL 100,888 Cp 0,74
Lambung B.2.1 Tebal Pelat Penegar Sekat Kamar Mesin
t = Cp x a x + tk
Dimana :
f = 235/Reh
= 0,89
a= 0,6
= 0,798
p= 9,81 x h kN/m2
p1= 83,46 kN/m2 h1 = 8,508 m
p2 = 68,63 kN/m2 h2 = 6,996 m
p3 = 55,94 kN/m2 h3 = 5,702 m
p4 = 45,17 kN/m2 h4 = 4,604 m
p5 = 31,59801 kN/m2 h5 = 3,221 m
p6 = 17,11845 kN/m2 h6 = 1,745 m
Tebal Minimum
t min = 6 x mm
= 6x
= 5,65 mm

t1 = Cp x a x + tk
= 5,87 ~ 6 mm
t2 = Cp x a x + tk
= 5,47 ~ 6 mm
t3 = Cp x a x + tk
= 5,08 ~ 5 mm
t4 = Cp x a x + tk
= 4,72 ~ 5 mm
t5 = Cp x a x + tk
= 4,19 ~ 4 mm
t6 = Cp x a x + tk
= 3,48 ~ 4 mm

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi 11 B.3.1 Modulus Penegar sekat Kamar Mesin
Lambung Modulus Penegar sekat Kamar Mesin Tidak Kurang dari :
W = Cs x a x x p
Dimana :
f = 0,89
a= 0,6
l= 2,6
p= 9,81 x h kN/m2
p1= 83,46 kN/m2 h1 = 8,508 m
p2 = 68,63 kN/m2 h2 = 6,996 m
p3 = 55,94 kN/m2 h3 = 5,702 m
p4 = 45,17 kN/m2 h4 = 4,604 m
p5 = 31,59801 kN/m2 h5 = 3,221 m
p6 = 17,11845 kN/m2 h6 = 1,745 m
W1 = Cs x a x x p1
= 79,55 cm3
W2 = Cs x a x x p2
= 65,42 cm3
W3 = Cs x a x x p3
= 53,32 cm3
W4 = Cs x a x x p4
= 43,05 cm3
W5 = Cs x a x x p5
= 30,12 cm3
W6 = Cs x a x x p6
= 16,32 cm3

dengan ukuran Braket 180 x 7
Untuk Navigation Deck

I= 2,4 m
ps1 = 0,00 kN/m²
cᵣ min = 0,75
W= 0,00 cm³

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi 10 A.1 PERHITUNGAN PILLAR
Lambung L. engine Casing = 4 m
Jarak Sisi = 1,918 m
Dipakai Pillar jenis berongga (Tubular Pillar)

Area Beban untuk satu Pillar (A)
A= +
A= 4,959 ~ 5
piA = 58,27 kN/m²

pDM = 31,76 kN/m²
Beban Pillar :
ps = pDM x A + piA
= 217,05 kN/m²
Diambil Degree of Slenderness (ls) = 130

maka berdasarkan Tabel 10.1 :
dp = = 36,1
Sectional Area Pillar
AS =
= 60,13 cm²
maka :
r=
= 4,38 cm² ~ 5 cm²

Maka diameter luar Pillar (da ) = 10 cm²
Maka diameter luar Pillar (da ) = 1000 mm
Untuk da < 3000 mm
Tebal Tubular Pillar (tW) = 4,5 + 0,015 x da

= 19,5 mm

LWL 100,888 Cp 0,74
BAGIAN BAB AYAT Perhitungan Cantiliver
Perhitungan Konstruksi B.4.1 Perhitungan cantilever pada ruang muat
Lambung Modulus penampang tidak boleh kurang dari:
W= Cx ex px x k
Dimana : c= 0,75
e= 1,8 (lebar yang ditumpu)
p= 31,76 (beban pada geladak cuaca)
l= 2,4 (panjang tak ditumpu)
k= 0,91 (faktor bahan)
Maka W = C x e x p x x k
W = 224,71 cm³
fs = 18 x 1 = 18 Cm²
f = 10 x 1 = 10 Cm²
h= 18 Cm
W = 1,24 x 10 x 18 = 223,2 Cm³ ( Memenuhi )
Perhitungan Cantilever pada Kamar Mesin

Modulus penampang tidak boleh kurang dari:
W= C x ex p x x k
Dimana : c= 0,75
e= 1,2 (lebar yang ditumpu)
p= 31,77 (beban pada geladak cuaca)
l= 3 (panjang tak ditumpu)
k= 0,91 (faktor bahan)
Maka W = C x e x p x x k
W = 234,19 cm³
fs = 19 x 1 = 19 Cm²
f = 10 x 1 = 10 Cm²
h= 19 Cm
W = 1,24 x 10 x 18 = 237,5 Cm³ ( Memenuhi )

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi Modulus Vertikal girder pada Kamar Mesin
Lambung W = 0,55 x e x x ps x n x k
Dimana : n= 1
e= 2,4 m
l= 2,6 m
ps = 94,57 kN/m²
W = 767,93 cm³
fs = 34 x 1 = 34 Cm²
f = 20 x 1 = 20 Cm²
h= 34 Cm
W = 1,13 x 20 x 34 = 768,4 Cm³ ( Memenuhi )

2.6. Perhitungan Konstruksi Geladak

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi 10 B.4.1 Perhitungan Deck Center Girder
Deck Pada Ruang Muat
W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 3 m
l= 2,4 m
ps = 31,76 KN/m²
Maka W = C x e x x p x k
= 374,51 cm3
fs = 24 x 1 = 24 Cm²
f = 13 x 1 = 13 Cm²
h= 24 Cm
W = 1,21 x 13 x 24 = 377,52 Cm³ ( Memenuhi )
Perhitungan Deck side Girder

Pada Ruang Muat
W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 3 m
l= 2,4 m
ps = 31,76 KN/m²
= 374,51 cm3
fs = 24 x 1 = 24 Cm²
f = 13 x 1 = 13 Cm²
h= 24 Cm
W = 1,21 x 13 x 24 = 377,52 Cm³ ( Memenuhi )

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi Perhitungan Deck longitudinal
Deck Pada Ruang Muat
W= Cx ax px xk
Dimana : c= 0,75
a= 0,6 m
l= 2,4 m
ps = 31,76 KN/m²
= 74,90 cm3
Jadi dipakai Profil L dengan ukuran
Perhitungan Deck Center Girder

Pada Kamar Mesin
W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 3 m
l= 3 m
ps = 31,77 KN/m²
= 585,47 cm3
fs = 33 x 0,8 = 26,4 Cm²
f = 23 x 0,8 = 18,4 Cm²
h= 33 Cm
W = 0,97 x 18,4 x 26,4 = 588,98 Cm³ ( Memenuhi )

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi Perhitungan Deck side Girder
Deck Pada Kamar Mesin
W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 3 m
l= 3 m
ps = 31,77 KN/m²
= 585,47 cm3
fs = 33 x 0,8 = 26,4 Cm²
f = 23 x 0,8 = 18,4 Cm²
h= 33 Cm
W = 0,97 x 18,4 x 26,4 = 588,98 Cm³ ( Memenuhi )
Perhitungan Deck Center Girder

Pada haluan
W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 3 m
l= 3 m
ps = 31,84 KN/m²
= 586,73 cm3
fs = 33 x 0,8 = 26,4 Cm²
f = 23 x 0,8 = 18,4 Cm²
h= 33 Cm
W = 0,97 x 18,4 x 26,4 = 588,98 Cm³ ( Memenuhi )

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi Perhitungan Deck side Girder
Deck Pada haluan
W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 3 m
l= 3 m
ps = 31,84 KN/m²
= 586,73 cm3
fs = 33 x 0,8 = 26,4 Cm²
f = 23 x 0,8 = 18,4 Cm²
h= 33 Cm
W = 0,97 x 18,4 x 26,4 = 588,98 Cm³ ( Memenuhi )
Perhitungan Deck Beam

Pada Ruang Muat
W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 3 m
l= 2,4 m
ps = 31,76 KN/m²
= 374,51 cm3
fs = 24 x 1 = 24 Cm²
f = 13 x 1 = 13 Cm²
h= 24 Cm
W = 1,21 x 13 x 24 = 377,52 Cm³ ( Memenuhi )

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi Perhitungan Deck Beam
Deck Pada Kamar Mesin
W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 3 m
l= 3 m
ps = 31,77 KN/m²
= 585,47 cm3
fs = 33 x 0,8 = 26,4 Cm²
f = 23 x 0,8 = 18,4 Cm²
h= 33 Cm
W = 0,97 x 18,4 x 26,4 = 588,98 Cm³ ( Memenuhi )
Perhitungan Deck Beam

Pada Haluan
W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 3 m
l= 3 m
ps = 31,84 KN/m²
= 586,73 cm3
fs = 33 x 0,8 = 26,4 Cm²
f = 23 x 0,8 = 18,4 Cm²
h= 33 Cm
W = 0,97 x 18,4 x 26,4 = 588,98 Cm³ ( Memenuhi )

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi Perhitungan Deck longitudinal
Deck Pada Haluan
W= Cx ax px xk
Dimana : c= 0,75
a= 0,6 m
l= 2,4 m
ps = 31,84 KN/m²
= 75,10 cm3
Jadi dipakai Profil L dengan Ukuran :
Perhitungan Konstruksi 10 B.1 Pelintang Geladak (Deck Transverse)

Geladak Modulus balok geladak : W = C x a x p x x k
Dimana : c= 0,75
a= 0,6 m
l= Panjang tak ditumpu
k= 0,91
Untuk Daerah A → pDA = 31,77 kN/m²

l= 3
W= Cx ax px xk= 117,09

Untuk Daerah M → pDM = 31,76 kN/m²

l= 2,4

Untuk Daerah F → pDF = 31,84 kN/m²

l= 3

Deck transvers Untuk Bangunan Atas

Poop Deck
l= 3,796
PD = 16,13


LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi Pelintang Geladak (Deck Transverse)
Deck Boat Deck
l= 2,6
PD = 13,63

Bridge Deck
l= 2,6
PD = 13,63

Navigation Deck
l= 2,6
PD = 12,24

Top Deck
l= 2,6
PD = 12,24

Fore castle Deck

l= 2,6
PD = 31,84

Deck Center Girder Untuk Bangunan Atas

Pada Poop Deck
W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 3 m
l= 3,6 m
PD = 16,13 KN/m²
= 428,12 cm3
fs = 28 x 0,8 = 22,4 Cm²
f = 18 x 0,8 = 14,4 Cm²
h= 28 Cm

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi Deck Center Girder Untuk Bangunan Atas
Deck Dari Grafik diperoleh harga w = 1,06
W = 0,97 x 18,4 x 26,4 = 427,39 Cm³ ( Memenuhi )
Pada Boat Deck

W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 3 m
l= 3,6 m
PD = 13,63 KN/m²
= 361,65 cm3
fs = 26 x 0,8 = 20,8 Cm²
f = 16 x 0,8 = 12,8 Cm²
h= 26 Cm
W = 0,97 x 18,4 x 26,4 = 366,08 Cm³ ( Memenuhi )
Pada Bridge Deck

W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 3 m
l= 3 m
PD = 13,63 KN/m²
= 251,15 cm3
fs = 22 x 0,8 = 17,6 Cm²
f = 12 x 0,8 = 9,6 Cm²
h= 22 Cm
W = 0,97 x 18,4 x 26,4 = 253,44 Cm³ ( Memenuhi )

LWL 100,888 Cp 0,74
Deck Pada Navigation Deck
W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 3 m
l= 3 m
PD = 12,24 KN/m²
= 225,50 cm3
fs = 22 x 0,8 = 17,6 Cm²
f = 12 x 0,8 = 9,6 Cm²
h= 22 Cm
W = 0,97 x 18,4 x 26,4 = 253,44 Cm³ ( Memenuhi )
Pada Top Deck

W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 3 m
l= 3 m
PD = 12,24 KN/m²
= 225,50 cm3
fs = 22 x 0,8 = 17,6 Cm²
f = 12 x 0,8 = 9,6 Cm²
h= 22 Cm
W = 0,97 x 18,4 x 26,4 = 253,44 Cm³ ( Memenuhi )

LWL 100,888 Cp 0,74
Deck Pada Fore Castle Deck
W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 3 m
l= 2,4 m
PD = 31,84 KN/m²
= 375,50 cm3
fs = 26 x 0,8 = 20,8 Cm²
f = 16 x 0,8 = 12,8 Cm²
h= 26 Cm
W = 0,97 x 18,4 x 26,4 = 376,06 Cm³ ( Memenuhi )

LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi 6 K.1 Tebal
Deck
Rumus tebal bulwark plate = tₒ = )x
Tebal Bulwark = 6,47 ~ 7
Untuk 0.2 L dari FP

t = tₒ - 0,5 = 6,5 ~ 7
Tinggi
Tinggi Bulwark tidak boleh kurang dari 1 m
h diambil = 1,1 m
Pada daerah after

Modulus Stay W = 4 x p x l x
Dimana : ps = 40,34
l= 7,718
e= 1,2
Maka W = 4 x p x l x
= 1793,29
Diperoleh Ukuran Profil = l 420 x 30

Pada Forward
Modulus Stay W = 4 x p x l x
Dimana : ps = 59,52 kN/m2
l= 7,718 m
e= 1,2
Maka W = 4 x p x l x
= 2645,88
Diperoleh Ukuran Profil = l 460 x 32


LWL 100,888 Cp 0,74
Perhitungan Konstruksi Vertikal Girder Bangunan Atas
Deck Pada Poop Deck
W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 2,4 m
l= 2,4 m
PD = 16,13 KN/m²
= 152,22 cm3
fs = 18 x 0,8 = 14,4 Cm²
f = 8 x 0,8 = 6,4 Cm²
h= 18 Cm
W = 1,2 x 16 x 26 = 153,22 Cm³ ( Memenuhi )
Pada Boat Deck

W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 2,4 m
l= 2,4 m
PD = 13,63 KN/m²
= 128,59 cm3
fs = 17 x 0,8 = 13,6 Cm²
f = 7 x 0,8 = 5,6 Cm²
h= 17 Cm
W = 1,2 x 16 x 26 = 128,52 Cm³ ( Memenuhi )

LWL 100,888 Cp 0,74
Deck Pada Bridge Deck
W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 2,4 m
l= 2,4 m
PD = 13,63 KN/m²
= 128,59 cm3
fs = 17 x 0,8 = 13,6 Cm²
f = 7 x 0,8 = 5,6 Cm²
h= 17 Cm
W = 1,2 x 16 x 26 = 128,52 Cm³ ( Memenuhi )
Pada Navigation Deck

W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 2,4 m
l= 2,4 m
PD = 12,24 KN/m²
= 115,46 cm3
fs = 17 x 0,8 = 13,6 Cm²
f = 7 x 0,8 = 5,6 Cm²
h= 17 Cm
W = 1,2 x 16 x 26 = 128,52 Cm³ ( Memenuhi )

LWL 100,888 Cp 0,74
Deck Pada Fore Castle Deck
W= Cx ex x px k
Dimana : c= 0,75
e= 2,4 m
l= 2,4 m
PD = 31,84 KN/m²
= 300,40 cm3
fs = 24 x 0,8 = 19,2 Cm²
f = 14 x 0,8 = 11,2 Cm²
h= 24 Cm
W = 1,2 x 16 x 26 = 309,12 Cm³ ( Memenuhi )

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada awal perencanaan pembangunan kapal baru maupun konversi kapal
dibutuhkan gambar awal yang dinamakan lines plan, setelah lines plan kita
merencanakan rencana umum dimana kita merencanakan basic dari kapal yang
akan dioperasikan mulai dari perencanaan gading, sekat , ruangan pada kapal , dan
peralatan pendukung. Selesai dari tahapan tersebut, selanutnya kita merencanakan
suatu kontruksi kapal tesebut. Hal itu dimulai dari perencanaan pembebanan,
rencana tebal plat, perencanaan floor kapal, perencanaan lambung kapal, dan
pereencanaa geladak kapal. Setelah itu kita juga merencanakan profil yang di
sesuaikan dengan modulus yang ada. Dari gambar ini terlihat konstruksi
keseluruhan dari gambar kapal yang akan dibangun.
3.2 Saran
Merencanakan konstruksi kapal berarti merencanakan kerangka bangunan
kapal yang akan dibangun. Hal itu terlihat dari Shell Expansion, Midship Section
dan Longitudinal Section.

DAFTAR PUSTAKA
1. BKI, VOL II Construction Hull,tahun 2006
2. Iyan Anggertyo,” Laporan Tugas Merancang III”.Tahun 2012.

Senta Sekat di sekat Ceruk Haluan (W = 1195,04)
p (cm) l (cm) Luas (cm²) Nama
Perkiraan Luas Penampang F = 29 1,2 34,8 Face
fs = 38 1,2 45,6 Web
f = 19 1,2 22,8 Pelat
l f/F = 0,655172 cm²
p fs/F = 1,310345 cm²
h = 38 cm
Dari Tabel didapat w = 0,91
W = w.F.h cm³
Maka
= 1203,384 cm³
380 x 12 (mm) Web

Sehingga Ukuran Profil T 290 x 12 (mm) Face
Vertikal Girder di sekat Ceruk Haluan (W = 897,61)
Perkiraan Luas Penampang F = 27 1 27 Face
fs = 37 1 37 Web
f = 18,5 1 18,5 Pelat
l f/F = 0,685185 cm²
p fs/F = 1,37037 cm²
h = 37 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 899,1 cm³
370 x 10 (mm) Web


Web Frame di sekat Ceruk Haluan (W = 1504,42)
Perkiraan Luas Penampang F = 20 1,4 28 Face
fs = 40 1,4 56 Web
f = 20 1,4 28 Pelat
l f/F = 1 cm²
p fs/F = 2 cm²
h = 40 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 1504,16 cm³
400 x 14 (mm) Web

Senta Lambung di sekat Ceruk Haluan (W = 897,61)
fs = 36 1 36 Web
f = 18 1 18 Pelat
l f/F = 0,6 cm²
p fs/F = 1,2 cm²
h = 36 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 896,4 cm³
360 x 10 (mm) Web


Deck centre girder di sekat Ceruk Haluan (W = 586,72)
fs = 33 0,8 26,4 Web
f = 16,5 0,8 13,2 Pelat
l f/F = 0,717391 cm²
p fs/F = 1,434783 cm²
h = 33 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 588,984 cm³
330 x 8 (mm) Web

Senta Sekat di sekat Ceruk Haluan (W = 1195,04)
fs = 38 1,2 45,6 Web
f = 19 1,2 22,8 Pelat
l f/F = 0,655172 cm²
p fs/F = 1,310345 cm²
h = 38 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 1203,384 cm³
380 x 12 (mm) Web


Deck Centre Girder di Fore Castle (W = 479,49)
fs = 30 0,8 24 Web
f = 15 0,8 12 Pelat
l f/F = 0,6 cm²
p fs/F = 1,2 cm²
h = 30 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 510 cm³
300 x 8 (mm) Web

Vertikal Girder di Fore Castle (W = 383,59)
fs = 28 0,8 22,4 Web
f = 14 0,8 11,2 Pelat
l f/F = 0,7 cm²
p fs/F = 1,4 cm²
h = 28 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 425,6 cm³
280 x 8 (mm) Web


Deck Beam di sekat Ceruk Haluan (W = 586,73)
fs = 33 0,8 26,4 Web
f = 16,5 0,8 13,2 Pelat
l f/F = 0,717391 cm²
p fs/F = 1,434783 cm²
h = 33 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 588,984 cm³
330 x 8 (mm) Web

Vertikal Girder di sekat Kamar Mesin (W = 767,93)
fs = 34 1 34 Web
f = 17 1 17 Pelat
l f/F = 0,85 cm²
p fs/F = 1,7 cm²
h = 34 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 768,4 cm³
340 x 10 (mm) Web


Web Frame di Kamar Mesin (W = 767.93)
fs = 34 1 34 Web
f = 17 1 17 Pelat
l f/F = 0,85 cm²
p fs/F = 1,7 cm²
h = 34 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 768,4 cm³
340 x 10 (mm) Web

Senta Lambung di Kamar Mesin (W = 767,93)
fs = 34 1 34 Web
f = 17 1 17 Pelat
l f/F = 0,85 cm²
p fs/F = 1,7 cm²
h = 34 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 768,4 cm³
340 x 10 (mm) Web


Deck Transverse di Kamar Mesin (W = 37,38)
fs = 40 0,8 32 Web
f = 20 0,8 16 Pelat
l f/F = 0,909091 cm²
p fs/F = 1,818182 cm²
h = 40 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 851,84 cm³
400 x 8 (mm) Web

Deck Side Girder di Kamar Mesin (W = 585,47)
fs = 33 0,8 26,4 Web
f = 16,5 0,8 13,2 Pelat
l f/F = 0,717391 cm²
p fs/F = 1,434783 cm²
h = 33 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 588,984 cm³
330 x 8 (mm) Web


Senta Sekat di Kamar Mesin (W = 1022,39)
fs = 40 1 40 Web
f = 20 1 20 Pelat
l f/F = 0,666667 cm²
p fs/F = 1,333333 cm²
h = 40 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 1020 cm³
400 x 10 (mm) Web

Vertikal Girder di sekat Ruang Muat (W = 678,35)
fs = 32 1 32 Web
f = 16 1 16 Pelat
l f/F = 0,761905 cm²
p fs/F = 1,52381 cm²
h = 32 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 678,72 cm³
320 x 10 (mm) Web


Web Frame di Ruang Muat (W = 678,35)
fs = 32 1 32 Web
f = 16 1 16 Pelat
l f/F = 0,761905 cm²
p fs/F = 1,52381 cm²
h = 32 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 678,72 cm³
320 x 10 (mm) Web

Senta Lambung di Ruang Muat (W = 678,35)
fs = 32 1 32 Web
f = 16 1 16 Pelat
l f/F = 0,761905 cm²
p fs/F = 1,52381 cm²
h = 32 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 678,72 cm³
320 x 10 (mm) Web


Deck Beam di Ruang Muat (W = 374,51)
fs = 24 1 24 Web
f = 12 1 12 Pelat
l f/F = 0,923077 cm²
p fs/F = 1,846154 cm²
h = 24 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 377,52 cm³
240 x 10 (mm) Web

Deck Centre Girder di Ruang Muat (W = 374,51)
fs = 24 1 24 Web
f = 12 1 12 Pelat
l f/F = 0,92 cm²
p fs/F = 1,85 cm²
h = 24 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 377,52 cm³
240 x 10 (mm) Web


Senta Sekat di Ruang Muat (W = 903,13)
fs = 33 1,2 39,6 Web
f = 16,5 1,2 19,8 Pelat
l f/F = 0,825 cm²
p fs/F = 1,65 cm²
h = 33 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 902,88 cm³
330 x 12 (mm) Web

cantilever pada Ruang Muat (W = 224,71)
fs = 18 1 18 Web
f = 9 1 9 Pelat
l f/F = 0,9 cm²
p fs/F = 1,8 cm²
h = 18 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 223,2 cm³
180 x 10 (mm) Web


Deck Longitudinal di sekat Ruang Muat (W = 74,90)
fs = 11 1 11 Web
f = 5,5 1 5,5 Pelat
l f/F = 0,916667 cm²
p fs/F = 1,833333 cm²
h = 11 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 79,86 cm³
110 x 10 (mm) Web

Center Girder di superstructure (poop deck) (W = 428,12)
fs = 28 0,8 22,4 Web
f = 14 0,8 11,2 Pelat
l f/F = 0,777778 cm²
p fs/F = 1,555556 cm²
h = 28 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 428,6016 cm³
280 x 8 (mm) Web


Vertikal Girder di superstructure (poop deck) (W = 152,22)
fs = 18 0,8 14,4 Web
f = 9 0,8 7,2 Pelat
l f/F = 1,125 cm²
p fs/F = 2,25 cm²
h = 18 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 153,216 cm³
180 x 8 (mm) Web

Center Girder di superstructure (boat deck) (W = 361,65)
fs = 26 0,8 20,8 Web
f = 13 0,8 10,4 Pelat
l f/F = 0,8125 cm²
p fs/F = 1,625 cm²
h = 26 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 366,08 cm³
260 x 8 (mm) Web


Vertikal Girder di superstructure (boat deck) (W = 128,59)
fs = 17 0,8 13,6 Web
f = 8,5 0,8 6,8 Pelat
l f/F = 1,214286 cm²
p fs/F = 2,428571 cm²
h = 17 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 128,52 cm³
170 x 8 (mm) Web

Center Girder di superstructure (bridge deck) (W = 251,15)
fs = 22 0,8 17,6 Web
f = 11 0,8 8,8 Pelat
l f/F = 0,916667 cm²
p fs/F = 1,833333 cm²
h = 22 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 253,44 cm³
220 x 8 (mm) Web


Center Girder di superstructure (navigation deck) (W = 225,50)
fs = 22 0,8 17,6 Web
f = 11 0,8 8,8 Pelat
l f/F = 0,916667 cm²
p fs/F = 1,833333 cm²
h = 22 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 253,44 cm³
220 x 8 (mm) Web

Center Girder di superstructure (top deck) (W = 225,50)
fs = 22 0,8 17,6 Web
f = 11 0,8 8,8 Pelat
l f/F = 0,916667 cm²
p fs/F = 1,833333 cm²
h = 22 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 253,44 cm³
220 x 8 (mm) Web


Center Girder di superstructure (fore castle deck) (W = 375,50)
fs = 26 0,8 20,8 Web
f = 13 0,8 10,4 Pelat
l f/F = 0,8125 cm²
p fs/F = 1,625 cm²
h = 26 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 376,06 cm³
260 x 8 (mm) Web

Vertikal Girder di superstructure (fore castle deck) (W = 300,40)
fs = 24 0,8 19,2 Web
f = 12 0,8 9,6 Pelat
l f/F = 0,857143 cm²
p fs/F = 1,714286 cm²
h = 24 cm
W = w.F.h cm³
Maka
= 309,12 cm³
240 x 8 (mm) Web


Laporan Stell Plan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Stell Plan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BAB I

1.1. Latar Belakang

TEKNIK PERKAPALAN 2015 1

TEKNIK PERKAPALAN 2015 2

TEKNIK PERKAPALAN 2015 3

Tipe Kapal UKURAN - UKURAN UTAMA KAPAL

A Pada Frame = 25 14,82

TEKNIK PERKAPALAN 2015 4

B pada bagian A = 15,436

ZA = H + 1/3 x 1/50 B' ( 1/3 Camber)

ZA = H + 1/3 x 1/50 B' ( 1/3 Camber)

ZA = H + 1/3 x 1/50 B' ( 1/3 Camber)

B 2.1.1 Beban pada Sisi Kapal

TEKNIK PERKAPALAN 2015 5

B 2.1.2 Beban diatas Garis Air

Ps8A = 55,91477 Ps11A = 40,33894

Note : Ps diambil yang paling besar

TEKNIK PERKAPALAN 2015 6

B 2.1.2 Beban diatas Garis Air

Note : Ps diambil yang paling besar

TEKNIK PERKAPALAN 2015 7

B 2.1.2 Beban diatas Garis Air

Ps6M = 100,6644 Ps9M = 70,65828

Ps7M = 92,11331 Ps10M = 66,02734

Ps8M = 79,96822 Ps11M = 59,51729

B 2.1.3 Beban Sisi Bangunan Atas

TEKNIK PERKAPALAN 2015 8

TEKNIK PERKAPALAN 2015 9

Beban pada Forecastle Deck

Beban pada Struktur depan Kapal

TEKNIK PERKAPALAN 2015 10

B 5.1 Beban pada Geladak Bangunan Atas dan Rumah Geladak

Untuk Rumah Geladak hasilnya dikalikan dengan faktor :

Bebab pada Main Deck

TEKNIK PERKAPALAN 2015 11

PDA = PD x n ( 0,7 x B'/B + 0,3 )

Beban pada Boat Deck

PDA = PD x n ( 0,7 x B'/B + 0,3 )

Beban pada Bridge Deck

PDA = PD x n ( 0,7 x B'/B + 0,3 )

Beban pada Navigation Deck

PDA = PD x n ( 0,7 x B'/B + 0,3 )

TEKNIK PERKAPALAN 2015 12

PDA = PD x n ( 0,7 x B'/B + 0,3 )

Beban pada Forecastle Deck

C.2.1 Beban pada Plat Alas Dalam (Inner Bottom Plate)

# Pada daerah A (0 < x/L< 0,2)

# Pada daerah M (0,2 < x/L < 0,7)

TEKNIK PERKAPALAN 2015 13

# Pada daerah F (07< x/L < 1)

Beban pada Geladak Akomodasi

Beban pada Geladak Mesin

Beban pada Geladak 2nd Deck Kamar Mesin

av diambil pada daerah after maka :

TEKNIK PERKAPALAN 2015 14

Tipe Kapal UKURAN - UKURAN UTAMA KAPAL

Jarak gading normal = 0,68 m

Tebal Plat Dasar pada daerah 0.4 L amidship, untuk untuk L ≥ 90 m :

6 B 4.1 Lebar dan Tebal Plat Bilga

TEKNIK PERKAPALAN 2015 15

Untuk Daerah 0.15 L dari AP dan FP

Lebar Plat Lunas diambil b = 1500 mm

C.1.1 Tebal Plat Sisi

ts 1 = 18,3 x nf x a x PS1M = 83,54