Anda di halaman 1dari 43

BAB IV

PERANCANGAN JETTY

4.1 Layout gambar rencana terhadap gambar existing

Gambar 4.1 Layout Rencana

4.2 Data Laut

• Kondisi Pasang Surut

Kondisi pasang surut diambil berdasarkan data survey

HWS

MSL

LWS

− Lowest Water Spring ( LWS ) = ± 0.00

− Mean See Level = +1.50

− Highest Water Spring ( HWS ) = +2.95

IV - 1 -
Bab IV Perancangan Dermaga

• Kondisi Arus

− Sejajar Jetty = 0.3 m/s

− Tegak Lurus Jetty = 0.1 m/s

• Kondisi Gelombang

H maks = 0.4 m ( terjadi pada saat kapal lewat, asumsi )

• Kondisi Angin

V = 40 m/s dengan tekan minimum 25 kg/m2.

4.3 Data Kapal

Gambar 4.2 Dimensi Kapal

Dimana :

Lpp = panjang kapal yang terendam air

Loa = panjang kapal

B = lebar kapal

d = draft kapal

IV - 2 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Tabel 4.1 karakteristik kapal

Panjang Lebar Draft

Bobot Loa (m) (m) (m)

Kapal Minyak (DWT)

3000 88 13.8 5.6

5000 104 16.2 6.5

10000 130 20.1 8.0

IV - 3 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.4 Perhitungan gaya – gaya kapal

4.4.1 Beban Sandar Kapal 5000 DWT

E = ½ m.v2

E = 0.5 x W/g x V2 x Cm x Ce x Cs x Cc

Nilai Cs dan Cc diambil 1

Dimana :

W = 5000 T

Lpp = 0.852 Loa1.0201

= 0.852. 1041.0201

= 97,3 m

B = 16.2 m

D = 6.5 m

γo = 1.025 t/m3 (berat jenis air laut)

IV - 4 -
Bab IV Perancangan Dermaga

l = 1/6 . Loa

= 1/6 . 104m

= 17.33m

r = 0,2 x 104 = 20,8

Jadi E = 12,925 x 1,5 (safety factor) = 19.39 ton m

IV - 5 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Referensi Technical Standards and Comentaries For Port And Harbour Facilities in Japan,

2002

E = [0,5.Ms.V2].Ce.Cm.Cs.Cc

Dimana :

Ef = Energi sandar kapal (kN.meter)

g = Percepatan Gravitasi (m/det2)

Ms = Water displacement dari kapal yang bersandar (ton)

Untuk kapal kargo dengan DWT < 10,000 (log Wa = 0.550 + 0.899 log (DWT)

DWT = deadweight tonnage

V = 0,2 m/dt
K 2 + R 2 cos 2 α
Ce = eccentricity factor Ce =
K2 + R2
r = radius girasi longitudinal dari kapal (=(0.19Cb+0.11)Lpp)

Lpp = panjang kapal sebenarnya (m)

Untuk kapal kargo dengan DWT < 10,000 (=(log(Lpp)=0.867+0.310 log(DWT))

l = Jarak dari contact point ke titik berat dari kapal, diukur sejajar dengan fasilitas

sandar

Cm = virtual mass factor

= 1 + (p/(2.Cb))(d/B)

B = moulded breadth dari kapal (m)

d = draft kapal (m)

L = panjang kapal (m)

rw = berat jenis air laut (t/m3)

Cs = softness factor (1.0 as standard)

Cc = shape factor of berth (1.0 as standard)

IV - 6 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Tabel 4.2 Perhitungan gaya tumbukan kapal

Jenis Kapal Cargo


DWT 5.000
Ms (ton) = 10[0.550+0.899 log(5250)] = 7.505
L (m) = = 104,00
d (m) = = 6,50
B (m) = = 16,20
V (m/det) = = 0,20
rW = = 1,025
g = = 9,800
Lpp = min(10[0.867+0.310 log(4000)] , L) = 103,20
R = = 27,23
δ (deg) = = 72,70
Gamma = = 1,03
Cb = Ms/L*B*d*δ = 0,67
K = (0.19*Cb+0.11)*L = 24,59
Ce = (K2+R2cos2a)/(K2+R2) = 0,50
Cm = 1+2d/B = 1,802
Cs = = 1,00
Cc = = 1,00
E (KN.m) = = 134,70
E (ton.m) = = 13,745

Berdasarkan British Standard, digunakan SF=1.5 maka, Ef = 20,62 ton.m

Dari hasil perhitungan energi sandar kapal:

1. Sesuai dengan referensi buku pelabuhan didapat hasil = 19,39 ton.m

2. Sesuai dengan referensi Technical Standards and Comentaries For Port And

Harbour Facilities in Japan, 2002 = 20,62 ton.m

Jadi diambil nilai terbesar = 20.62 ton m

IV - 7 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.4.2 Gaya angin pada kapal sandar

Rw

Kapal
D d

Gambar 4.3 Ilustrasi gaya angin pada penampang kapal

Keterangan :

D = Tinggi kapal

d = draft kapal

Rw = gaya angin

Rw = 1.1 Qa Aw

Aw = (7,8 – 6,5)

= 1,3 m x 104 m

= 135,2 m2 (diatas air)

V angin = 40m/s dengan tekan minimum 25 kg/m2

Qa = 0,063 x V2

= 0,063 x (25)2 kg/m2

= 39,38 kg/m2

Rw = 1,1 x 39,38 kg/m2 x 135,2 m2

= 5855,85 kg

= 5,86 T

IV - 8 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.4.3 Gaya arus pada kapal sandar

1. Gaya tekanan karena arus yang bekerja dalam arah haluan :

Rf = 0,14 S. V2

2. Gaya tekanan karena arus yang bekerja dalam arah sisi kapal :

Rf = 0,5 .ρ.C. V2.B’

dengan:

Rf : gaya akibat arus (kgf)

S : luas tampang kapal yang terendam air (m2) = (16,2 x 6,5)

ρ : rapat massa air laut, ρ = 1045 (kg/m3)

C : koefisien tekanan arus 1.6 harga maks untuk α = 75°

V : kecepatan arus (m/d)

B’: luas sisi kapal di bawah muka air (m2) = (104 x 6,5)

1. Gaya tekanan dalam arah haluan

Rf = 0,14 x (16,2 x 6,5) x 0,32

= 1,32 kg

2. Gaya tekanan dalam arah sisi kapal

Rf = 0,5 x 1045 x 1,6 x 0,12 x (104 x 6,5)

Rf = 5651,4 kg

= 5,7 T

IV - 9 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.4.4 Beban Gelombang

Energi gelombang terdiri energi kinetik dan energi potensial

Dimana:

ρ = massa jenis air laut 1,045 t/m3

g = gaya gravitasi 9,8 m/dt2

Tabel 4.3 Tinggi gelombang kritis di Pelabuhan

Ukuran kapal Tinggi gelombang kritis untuk

bongkar muat (H1/3)

Kapal kecil 0,3 m

Kapal sedang dan besar 0,5 m

Kapal sangat besar 0,7 – 1,5 m

sumber buku Pelabuhan

H = asumsi tinggi gelombang 0,5 m untuk kapal sedang

L = panjang gelombang diambil 2 x dari kedalaman (d) untuk laut transisi.

Hingga nilai

Et = 5,76 ton m

Gaya akibat gelombang

F = 5,76 x D

F = 5,76 x 0,6

F = 3,456 T

F = 34,56 kN

IV - 10 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.4.5 Gaya gempa

Daerah Kalimantan Selatan termasuk pada zone gempa 2

Gambar 4.4 Gambar Nilai Grafik Wilayah Gempa 2

Sesuai SNI 03-1726-2002 tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung

gaya geser dasar nominal sebagai respons ragam yang pertama terhadap pengaruh gempa

rencana persamaan:

C.I
V= Wt
R

Dimana :

V = Gaya geser nominal total (N)

Ci = Faktor respons gempa (tergantung jenis tanah)

I = Faktor keutamaan =1

R = Faktor reduksi beban gempa = 5,5 (SRPMM)

Wt = Berat lantai (platform) struktur

IV - 11 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Berdasarkan SNI-03-1726-2002, ditentukan :

T1 < ζ . n

Dimana :

T1 = Waktu getar alami fundamental

ζ = Koefisien yang membatasi waktu getar alami fundamental struktur gedung

n = Jumlah tingkat yang ada pada bangunan

Tabel 4.4 Koefisien ζ yang Membatasi Waktu Getar Alami Fundamental Struktur Gedung

Wilayah Gempa ζ

1 0.20

2 0.19

3 0.18

4 0.17

5 0.16

6 0.15

*) sumber SNI 03-1726-2002

Diasumsikan sebagai tanah lunak karena dari hasil penyelidikan lapangan 0 – 7 m merupakan

tanah lunak. Pada perhitungan diasumsikan sebagai tanah lunak.

IV - 12 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Asumsi pembebanan :

Gaya Gempa untuk Berthing Dolphin (BD)

Wtd = Pile Cap (DL)

Berthing Dolphin ukuran (8,4 x 3,6 x 4,5) = 136,08 m3

Jadi total berat mati = 2400 kg/m3 x 136,08 m3 = 326,6 Ton

Wtl = Pile Cap (LL)

Beban hidup yang direncanakan = 400 kg/m2

Luas beban hidup (8,4 x 3,6) = 30,24 m2

Jadi total beban hidup = 400 kg/m2 x 30,24 m2 = 12,1 T

Wt = Wtd + Wtl

= 326,6 T + 12,1 T = 338,7 T

Total beban mati dan beban hidup = 3387 KN

Jadi beban gempa yang terjadi :

C.I
V= Wt
R

0.58 x 1
V= Wt
5.5

V = 357,17 KN

V = 35,72 T

Jadi gaya gempa yang terjadi pada bangunan berthing dolphin sebesar 357,17 kN

IV - 13 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Gaya Gempa untuk Mooring Dolphin (BD)

Wtd = Pile Cap (DL)

Mooring Dolphin ukuran (4 x 4 x 1,5) = 24,0 m3

Jadi total berat mati = 2400 kg/m3 x 24 m3 = 57,6 Ton

Wtl = Pile Cap (LL)

Beban hidup yang direncanakan = 400 kg/m2

Luas beban hidup (4 x 4) = 16 m2

Jadi total beban hidup = 400 kg/m2 x 16 m2 = 6,4 T

Wt = Wtd + Wtl

= 57,6 T + 6,4 T = 64 T

Total beban mati dan beban hidup = 640 KN

Jadi beban gempa yang terjadi :

C.I
V= Wt
R

0.58 x 1
V= Wt
5.5

V = 67,5 KN

V = 6,75 T

Jadi gaya gempa yang terjadi pada bangunan berthing dolphin sebesar 67,5 kN

IV - 14 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.5 Fender

Perhitungan menggunakan jenis Trelleborg (AN FENDER)

Dengan menggunakan Energi dari benturan kapal = 20,62 ton m

E = 20.620 kg m

E = 206.200 N m

E = 206 KN m (gaya benturan kapal)

Jika type yang dipakai :

Type AN 500 didapat dari tabel Fender (performance per metre length)

KNm
ER = 47,6
m

KN
RR = 247
m

Jadi dibutuhkan 4,5 m ( acuan pada tebal pile cap)

KNm
ER = 47,6 x 4.5 m
m

ER = 214.2 KNm> 206 KNm (gaya benturan kapal)

ER =

= 96 %

Dari hasil perbandingan energy benturan kapal dengan energy kemampuan fender

maka didapat nilai perbandingan energy sebesar 96 %.

IV - 15 -
Bab IV Perancangan Dermaga

*)sumber : safe berthing and mooring (trelleborg marine system) hal 1-30

Gambar 4.5 Grafik Performa Fender

Dari grafik rate performance data fender untuk panjang 1m, didapat defleksi 48% dan

selanjutnya didapat % Rrt = 82 %

Maka reaksi/gaya yang ditransfer ke struktur dolphin adalah :

F = 0,82 x 247 kN x 4.5

= 911.43 kN

= 91.15 ton

Dari hasil reaksi perhitungan fender maka gaya yang ditransfer pada berthing dolphin

sebesar 911,43 kN.

Jadi digunakan Fender dengan type AN 500 dengan panjang 4,5 m.

IV - 16 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.6 Konstanta Spring


Tiang pancang dimodelkan dengan spring point pada setiap kedalaman 1 m mulai dari
sea bed sampai ujung tiang sesui dengan data penyeilidikan tanah. Nilai spring pada
tiang pancang ditampilkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5. Konstanta spring untuk berthing dolphin dan mooring dolphin
PIPA BAJA 60 (Berthing dan Mooring Dolphin)
Kedalaman qc Kh Kv luas area KhSAP KvSAP
No. (m) (kg/cm2) (kg/cm3) (kg/cm3) (cm2) (kg/cm) (kg/cm)
1
2 LWS ±0.00
3
4
5
6
7
8
9
10 seabed
11 5 4 0,24 0,16 6000 1417,32 890,53
12 6 3 0,18 0,12 6000 1062,99 667,90
13 7 3 0,18 0,12 6000 1062,99 667,90
14 8 4 0,24 0,16 6000 1417,32 890,53
15 9 4 0,24 0,16 6000 1417,32 890,53
16 10 4 0,24 0,16 6000 1417,32 890,53
17 11 3 0,18 0,12 6000 1062,99 667,90
18 12 4 0,24 0,16 6000 1417,32 890,53
19 13 4 0,24 0,16 6000 1417,32 890,53
20 14 25 1,48 0,98 6000 8858,27 5565,81
21 15 25 1,48 0,98 6000 8858,27 5565,81
22 16 25 1,48 0,98 6000 8858,27 5565,81
23 17 30 1,77 1,18 6000 10629,92 6678,98
24 18 30 1,77 1,18 6000 10629,92 6678,98
25 19 30 1,77 1,18 6000 10629,92 6678,98
26 20 35 2,07 1,38 6000 12401,57 7792,14
27 21 35 2,07 1,38 6000 12401,57 7792,14
28 22 35 2,07 1,38 6000 12401,57 7792,14
29 23 40 2,36 1,57 6000 14173,23 8905,30
30 24 40 2,36 1,57 6000 14173,23 8905,30
31 25 40 2,36 1,57 6000 14173,23 8905,30
32 34 40 2,36 1,57 3000 3543,31 64960,63

Contoh perhitungan pada kedalaman 5m :


Kh = 0,24 Kv = 0,16 

IV - 17 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Tabel 4.6. Konstanta spring untuk catwalk dan Platform


Spun Pile OD50 (Catwalk dan Platform)
Kedalaman qc Kh Kv luas area KhSAP KvSAP
No. (m) (kg/cm2) (kg/cm3) (kg/cm3) (cm2) (kg/cm) (kg/cm)
1
2 LWS ±0.00
3
4
5
6
7
8
9
10 Seabed
11 5 4 0,24 0,16 5000 1181,10 742,11
12 6 3 0,18 0,12 5000 885,83 556,58
13 7 3 0,18 0,12 5000 885,83 556,58
14 8 4 0,24 0,16 5000 1181,10 742,11
15 9 4 0,24 0,16 5000 1181,10 742,11
16 10 4 0,24 0,16 5000 1181,10 742,11
17 11 3 0,18 0,12 5000 885,83 556,58
18 12 4 0,24 0,16 5000 1181,10 742,11
19 13 4 0,24 0,16 5000 1181,10 742,11
20 14 25 1,48 0,98 5000 7381,89 4638,18
21 15 25 1,48 0,98 5000 7381,89 4638,18
22 16 25 1,48 0,98 5000 7381,89 4638,18
23 17 30 1,77 1,18 5000 8858,27 5565,81
24 18 30 1,77 1,18 5000 8858,27 5565,81
25 19 30 1,77 1,18 5000 8858,27 5565,81
26 20 35 2,07 1,38 5000 10334,65 6493,45
27 21 35 2,07 1,38 5000 10334,65 6493,45
28 22 35 2,07 1,38 5000 10334,65 6493,45
29 23 40 2,36 1,57 5000 11811,02 7421,09
30 24 40 2,36 1,57 5000 11811,02 7421,09
31 25 40 2,36 1,57 5000 11811,02 7421,09
32 34 40 2,36 1,57 3000 7086,61 64960,63

IV - 18 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.7 Load case dan kombinasi pembebanan pada berthing dolphin

Load Case pada Berthing Dolphin

Load Case I : Beban Mati (DL)

Berat sendiri struktur = (dihitung sendiri oleh modeling Struktur)

Load Case II : Beban Hidup (LL)

Berat hidup = 400 kg/m2 (asumsi ada peralatan diatas dolphin)

Load Case III : Gaya Tumbukan Kapal (DWT)

Single Point Berthing load, arah +Y

Fy
Z
Y
X

Fy = - 91.15 T

Load Case IV : Beban angin, arus dan ombak (O)

Kombinasi beban angin, arus dan ombak pada arah tegak lurus (┴) Dolphin

Beban Arus pada dolphin

Fy = 5,7 T, tegak lurus (┴) jetty

Fx = 1,32 kg, sejajar jetty

Beban Angin pada dolphin

FTW = 5,86 Ton (┴ pada waktu kapal sandar bekerja pada fender)

Beban Ombak pada tiang

FWy = 3,45 T/tiang, tegak lurus (┴) jetty

IV - 19 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Load Case V : MX & MY

Beban Mooring ditengah pusat massa loading platform dalam arah +X & Y

Mooring dolphin mengapit Berthing dolphin, sehingga beban yang bekerja terdiri dari

beban mooring (tambat kapal), beban mati, beban hidup, beban ombak, arus dan angin.

Beban tambat kapal berdasarkan buku Pelabuhan dimana mooring dolphin harus mampu

mendukung beban tarik 50 ton untuk kapal ≤ 5000 dwt.

Gaya tarik
mooring 50 Ton

450

Fy= 50 Cos45
= 35.35 T

Z Y
Fx= 50 sin45
= -35.35 T
X

Fx= -35.35 T Fy= -35.35 T

Z 500 mm Z

My= -17.67 T 1500 mm Mx= -17.67 T

X Y

Steel Pile
OD60

Gambar 4.6. Pembebanan pada mooring dolphin Jetty


Load Case VI :E

Beban Gempa ditengah pusat massa loading platform dalam arah X & Y

Eb = Berthing Dolphin = 35,72Ton


Em = Mooring Dolphin = 6,75 Ton

IV - 20 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.8 Perencanaan Dolphin

Untuk berthing dolphin direncanakan menggunakan 15 pile Dia 600 cm

1200

1500

1500

1500

1500

1200

(satuan mm)
600 1200 1200 600

Untuk mooring dolphin direncanakan menggunakan 9 pile Dia 600 cm

600

1200

1200

600

(satuan mm)
600 1200 1200 600

IV - 21 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.9 Perhitungan Konstruksi

4.9.1 Berthing Dolphin (BD)

4.9.1.1 Modeling Struktur

Modeling struktur dengan Etab V9.0.4 seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah

ini:

Gambar 4.7. Modeling struktur Berthing dolphin

4.9.1.2 Pelat Dolphin

Pelat lantai digunakan adalah dengan t= 450 cm

Properti material yang digunakan dalam berthing dolphin:

Kuat tekan beton, f’c = 29.05 Mpa

Modulus elastisitas beton,Ec = 25332.08 Mpa

Kuat tarik baja, fy = 400 Mpa

Modulus elastisitas baja, Es = 2.105 Mpa

IV - 22 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Faktor reduksi kekuatan material

φ aksial = 0.65

φ lentur = 0.80

φ geser = 0.65

Hasil gaya momen pada pelat lantai ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

Gambar.4.8 Kontur momen pada pelat berthing dolphin

Momen-momen maksimum adalah:

M11 (tegak lurus Jetty)

M maks = 693.56 kNm

M min = -943.69 kNm

IV - 23 -
Bab IV Perancangan Dermaga

M22 (sejajar denah Jetty)

M maks = 243.69 kNm

M min = -301.76 kNm

Kondisi penulangan, M11 dan M22 dijelaskan seperti dijelaskan pada sketsa

dibawah ini:
70
As’

4360 4500

As 70

Mu
K =
b*d

943.69
=
1.0 * 4.4 2

= 48.75

Dari buku grafik dan tabel perhitungan beton bertulang yang ditulis oleh

(Ir.W.C.Vis dan Ir.Gideon Kusuma) dengan mutu beton f’c = 30 Mpa, fy = 400

Mpa dan rasio faktor lentur, Ø = 0.8, (tabel 5.3.d halaman 62) didapat:

ρ = 0.0007 < ρmin (0.0018) maka digunakan ρmin.

As perlu = ρ x b x d

= 0.0018*1000*4400

= 7920 mm2.

Digunakan D32-100, As = 8042 mm2, (tabel halaman 15)

Tulangan arah sejajar denah Jetty, M22

Kondisi penulangan dijelaskan seperti dijelaskan pada sketsa dibawah ini:

IV - 24 -
Bab IV Perancangan Dermaga

70
As’

4360 4500

As 70

Mu
K =
b*d

301.76
=
1 .0 * 4 .4 2

= 15.6

Dari buku grafik dan tabel perhitungan beton bertulang yang ditulis oleh

(Ir.W.C.Vis dan Ir.Gideon Kusuma) dengan mutu beton f’c = 30 Mpa, fy = 400

Mpa dan rasio faktor lentur, Ø = 0.8, didapat:

ρ = 0.0007 < ρmin (0.0018) maka digunakan ρmin.

As perlu = ρ x b x d

= 0.0018*1000*4400

= 7920 mm2.

Digunakan D32-100, As = 8042 mm2, (tabel halaman 15)

IV - 25 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.9.1.3 Tiang Pancang Pipa Baja

Elemen struktur tiang pipa baja dianalisis terhadap tegangan ijin baja akibat beban

aksial dan lentur. Elemen pipa baja dinyatakan mampu mendukung beban apabila

tegangan yang terjadi < 1600 kg/cm2 (tegangan ijin baja BJ 37). Hasil analisis setiap

elemen tiang dijelaskan dibawah ini.

P M 33 M 22
σmaks = + +
A Wx Wy

Dengan

P = gaya aksial yang terjadi pada kolom (kg)

A = Luas tampang kolom (cm2)

M33 = Momen terhadap sumbu kuat kolom (kg-cm)

Wx = Modulus tampang kolom (cm3)

Pipa baja yang digunakan adalah Pipa baja BJ37 dengan spesifikasi

t
d

Out side (OD) diameter = 609.6 mm

Thickness, t = 12.00 mm

In side (ID) diameter = 585.6 mm

Sectional Area = 225.29 cm2

Modulus of section, Wx/Wy = 3300.7 cm3

Radius Gyration, r = 21.13 cm

Momen of Inertia,I = 100605 cm4

IV - 26 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Analisis kekuatan tampang steel pile ditampilkan dibawah ini dengan kombinasi-

kombinasi pada Bab III pada modeling struktur dengan Etab v9.04 didapat gaya-gaya

masimum pada steel pile yang ditampilkan dalam bentuk tabel dibawah ini:

Tabel 4.7 Kontrol kapasitas tiang pipa baja OD60 (P,M2,M3, kN-m dan Σσ kg/cm2)

Story Column Load P M2 M3 P/A M2/Wy M3/Wx Σσ


STORY2 C1 U1 -273.81 0.08 0.00 121.54 0.24 0.00 121.78
STORY2 C1 U1 -271.51 0.09 0.00 120.52 0.27 0.00 120.79
STORY2 C1 U1 -269.21 0.10 0.00 119.49 0.30 0.00 119.80
STORY2 C1 U2 -563.92 -300.94 0.00 250.31 911.73 0.01 1162.05
STORY2 C1 U2 -561.62 -367.96 0.00 249.29 1114.79 0.01 1364.09
STORY2 C1 U2 -559.32 -434.98 0.00 248.27 1317.85 0.01 1566.13
STORY2 C1 U3 -242.77 -174.95 -102.74 107.76 530.03 311.26 949.05
STORY2 C1 U3 -240.47 -209.40 -128.85 106.74 634.40 390.37 1131.51
STORY2 C1 U3 -238.17 -243.85 -154.96 105.72 738.78 469.48 1313.97
STORY2 C2 U1 -273.81 0.08 0.00 121.54 0.24 0.00 121.77
STORY2 C2 U1 -271.51 0.09 0.00 120.52 0.27 0.00 120.79
STORY2 C2 U1 -269.21 0.10 0.00 119.49 0.30 0.00 119.80
STORY2 C2 U2 -563.92 -300.95 0.00 250.31 911.76 0.00 1162.07
STORY2 C2 U2 -561.62 -367.97 0.00 249.29 1114.83 0.00 1364.12
STORY2 C2 U2 -559.32 -435.00 0.00 248.27 1317.90 0.00 1566.17
STORY2 C2 U3 -436.47 -174.95 -102.74 193.74 530.05 311.28 1035.06
STORY2 C2 U3 -434.17 -209.41 -128.86 192.72 634.43 390.39 1217.53
STORY2 C2 U3 -431.87 -243.86 -154.97 191.70 738.80 469.49 1399.99
STORY2 C3 U1 -273.81 0.08 0.00 121.54 0.24 0.00 121.78
STORY2 C3 U1 -271.51 0.09 0.00 120.52 0.27 0.00 120.79
STORY2 C3 U1 -269.21 0.10 0.00 119.49 0.30 0.00 119.80
STORY2 C3 U2 -563.92 -300.94 0.00 250.31 911.73 0.01 1162.05
STORY2 C3 U2 -561.62 -367.96 0.00 249.29 1114.79 0.01 1364.09
STORY2 C3 U2 -559.32 -434.98 0.00 248.27 1317.85 0.01 1566.13
STORY2 C3 U3 -630.17 -174.95 -102.74 279.72 530.02 311.26 1121.00
STORY2 C3 U3 -627.87 -209.40 -128.85 278.69 634.40 390.37 1303.46
STORY2 C3 U3 -625.58 -243.85 -154.96 277.68 738.77 469.48 1485.93
STORY2 C13 U1 -273.81 -0.08 0.00 121.54 0.24 0.00 121.78
STORY2 C13 U1 -271.51 -0.09 0.00 120.52 0.27 0.00 120.79
STORY2 C13 U1 -269.21 -0.10 0.00 119.49 0.30 0.00 119.80
STORY2 C13 U2 16.30 -301.11 0.00 7.24 912.27 0.00 919.51
STORY2 C13 U2 18.60 -368.16 0.00 8.26 1115.40 0.00 1123.66
STORY2 C13 U2 20.90 -435.21 0.00 9.28 1318.54 0.00 1327.82
STORY2 C13 U3 82.56 -175.11 -102.74 36.65 530.53 311.27 878.44
STORY2 C13 U3 84.86 -209.59 -128.85 37.67 634.97 390.37 1063.02
STORY2 C13 U3 87.16 -244.06 -154.96 38.69 739.42 469.48 1247.59

IV - 27 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.9.1.4 Kontrol Kapasitas Tiang

Berdasarkan hasil penyelidikan tanah diketahui bahwa kapasitas steel pile OD60 pada

kedalaman -32.00 m adalah:

Tekan Aksial = 282,8 Ton

Tarik Aksial = 94,8 Ton

Gaya aksial pada tiang pancang adalah dengan kombinasi U2 yaitu pada saat kapal

sandar dimana kapal tersebut hanya menyentuh 1 berthing dolphin. Gaya aksial

terbesar pada tiang adalah:

Tekan Aksial = 63.02 Ton (tiang No.C3)

Tarik Aksial = 8.72 Ton (tiang No.C13)

Dengan demikian diketahui bahwa tanah dibawah steel pile masih mampu mendukung

beban maksimum yang terjadi.

IV - 28 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.9.2 Mooring Dolphin (MD)

4.9.2.1 Modeling Struktur

Modeling struktur mooring dolphin dengan Etab V9.0.4 seperti yang ditunjukkan pada

gambar dibawah ini:

Gambar 4.9. Modeling struktur mooring dolphin

4.9.2.2 Pelat Dolphin

Pelat lantai digunakan adalah dengan t= 150 cm merata pada seluruh lantai.

Properti material yang digunakan dalam mooring dolphin:

Kuat tekan beton, f’c = 29.05 Mpa

Modulus elastisitas beton,Ec = 25332.08 Mpa

Kuat tarik baja, fy = 400 Mpa

Modulus elastisitas baja, Es = 2.105 Mpa

IV - 29 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Faktor reduksi kekuatan material

φ aksial = 0.65

φ lentur = 0.80

φ geser = 0.65

Hasil gaya momen pada pelat lantai ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

Gambar.4.10 Kontur momen pada pelat mooring dolphin

Momen-momen maksimum adalah:

M11 (tegak lurus Jetty)

M maks = 301.05 kNm

M min = -290.03 kNm

IV - 30 -
Bab IV Perancangan Dermaga

M22 (sejajar denah Jetty)

M maks = 303.05 kNm

M min = -299.71 kNm

Kondisi penulangan, M11 dijelaskan seperti dijelaskan pada sketsa dibawah ini:

70
As’

1360 1500

As 70

Mu
K =
b*d

303.05
=
1.0 *1.32

= 179.32

Dari buku grafik dan tabel perhitungan beton bertulang dengan mutu beton f’c

= 30 Mpa, fy = 400 Mpa dan rasio faktor lentur, Ø = 0.8, didapat:

ρ = 0.0007 < ρmin (0.0018) maka digunakan ρ.

As perlu = ρ x b x d

= 0.0018*1000*1300

= 2340 mm2.

Digunakan D19-100 (As = 2835 mm2)

4.9.2.3 Tiang Pancang Pipa Baja

Elemen struktur tiang pipa baja dianalisis terhadap tegangan ijin baja akibat beban

aksial dan lentur. Elemen pipa baja dinyatakan mampu mendukung beban apabila

tegangan yang terjadi < 1600 kg/cm2 (tegangan ijin baja BJ 37). Hasil analisis setiap

elemen tiang dijelaskan dibawah ini.

IV - 31 -
Bab IV Perancangan Dermaga

P M 33 M 22
σmaks = + +
A Wx Wy

Dengan

P = gaya aksial yang terjadi pada kolom (kg)

A = Luas tampang kolom (cm2)

M33 = Momen terhadap sumbu kuat kolom (kg-cm)

Wx = Modulus tampang kolom (cm3)

Pipa baja yang digunakan adalah Pipa baja BJ37 dengan spesifikasi:

t
d

Out side (OD) diameter = 609.6 mm

Thickness, t = 12.00 mm

In side (ID) diameter = 585.6 mm

Sectional Area = 225.29 cm2

Modulus of section, Wx/Wy = 3300.7 cm3

Radius Gyration, r = 21.11 cm

Momen of Inertia,I = 100605 cm4

Analisis kekuatan tampang steel pile ditampilkan dibawah ini dengan kombinasi-

kombinasi pada Bab III pada modeling struktur dengan Etab v9.04 didapat gaya-gaya

masimum pada steel pile yang ditampilkan dalam bentuk tabel dibawah ini:

IV - 32 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Tabel 4.8 Kontrol kapasitas tiang pipa baja OD60 (P,M2,M3, kN-m dan Σσ kg/cm2)

Story Column Load P M2 M3 P/A M2/Wy M3/Wx Σσ


STORY2 C3 U1 -90.38 0.00 0.00 40.12 0.00 0.00 40.12
STORY2 C3 U1 -80.25 0.03 0.03 35.62 0.10 0.10 35.81
STORY2 C3 U1 -70.13 0.07 0.07 31.13 0.20 0.20 31.52
STORY2 C3 U3 -313.91 70.80 14.91 139.34 214.51 45.18 399.02
STORY2 C3 U3 -303.79 -25.52 -20.89 134.84 77.31 63.29 275.45
STORY2 C3 U3 -293.66 -121.84 -56.69 130.35 369.14 171.75 671.24
STORY2 C3 U2 -595.92 173.33 173.33 264.51 525.13 525.13 1314.77
STORY2 C3 U2 -585.80 -14.32 -14.32 260.02 43.38 43.38 346.77
STORY2 C3 U2 -575.67 -201.96 -201.96 255.52 611.88 611.88 1479.29
STORY2 C4 U1 -90.34 0.00 0.00 40.10 0.00 0.00 40.10
STORY2 C4 U1 -80.22 0.00 -0.03 35.61 0.00 0.10 35.71
STORY2 C4 U1 -70.10 0.00 -0.07 31.12 0.00 0.20 31.32
STORY2 C4 U3 -19.33 70.81 14.92 8.58 214.52 45.19 268.28
STORY2 C4 U3 -9.20 -25.66 -20.98 4.08 77.74 63.56 145.39
STORY2 C4 U3 0.92 -122.13 -56.88 0.41 370.00 172.31 542.73
STORY2 C4 U2 162.43 173.33 173.34 72.10 525.14 525.17 1122.41
STORY2 C4 U2 172.56 -14.53 -14.47 76.59 44.03 43.85 164.47
STORY2 C4 U2 182.68 -202.40 -202.29 81.09 613.20 612.88 1307.16
STORY2 C5 U1 -90.31 0.00 0.00 40.09 0.00 0.00 40.09
STORY2 C5 U1 -80.19 0.00 0.00 35.59 0.00 0.00 35.59
STORY2 C5 U1 -70.06 0.00 0.00 31.10 0.00 0.00 31.10
STORY2 C5 U3 -90.31 70.81 14.91 40.09 214.52 45.18 299.79
STORY2 C5 U3 -80.19 -25.72 -21.00 35.59 77.91 63.63 177.13
STORY2 C5 U3 -70.06 -122.24 -56.92 31.10 370.35 172.44 573.88
STORY2 C5 U2 -90.31 173.34 173.34 40.09 525.15 525.15 1090.39
STORY2 C5 U2 -80.19 -14.63 -14.63 35.59 44.31 44.31 124.22
STORY2 C5 U2 -70.06 -202.59 -202.59 31.10 613.78 613.78 1258.66
STORY2 C6 U1 -90.34 0.00 0.00 40.10 0.00 0.00 40.10
STORY2 C6 U1 -80.22 0.00 0.03 35.61 0.00 0.10 35.71
STORY2 C6 U1 -70.10 0.00 0.07 31.12 0.00 0.20 31.32
STORY2 C6 U3 -161.36 70.81 14.91 71.62 214.52 45.18 331.32
STORY2 C6 U3 -151.24 -25.66 -20.92 67.13 77.74 63.37 208.24
STORY2 C6 U3 -141.11 -122.13 -56.74 62.63 370.00 171.91 604.55
STORY2 C6 U2 -343.12 173.33 173.33 152.30 525.14 525.14 1202.58
STORY2 C6 U2 -333.00 -14.53 -14.40 147.81 44.03 43.63 235.46
STORY2 C6 U2 -322.87 -202.40 -202.13 143.31 613.20 612.40 1368.91
STORY2 C7 U1 -90.38 0.00 0.00 40.12 0.00 0.00 40.12
STORY2 C7 U1 -80.25 -0.03 -0.03 35.62 0.10 0.10 35.81
STORY2 C7 U1 -70.13 -0.07 -0.07 31.13 0.20 0.20 31.52
STORY2 C7 U3 133.16 70.81 14.91 59.11 214.52 45.18 318.80
STORY2 C7 U3 143.29 -25.59 -20.95 63.60 77.52 63.48 204.60
STORY2 C7 U3 153.41 -121.98 -56.82 68.09 369.55 172.15 609.79
STORY2 C7 U2 415.17 173.33 173.33 184.28 525.14 525.14 1234.56
STORY2 C7 U2 425.29 -14.38 -14.38 188.77 43.58 43.58 275.93
STORY2 C7 U2 435.42 -202.10 -202.10 193.27 612.29 612.29 1417.85

IV - 33 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.9.2.4 Kontrol Kapasitas Tiang

Berdasarkan hasil penyelidikan tanah diketahui bahwa kapasitas steel pile pada

kedalaman -32.00 m adalah:

Tekan Aksial = 282,8 Ton

Tarik Aksial = 94,8 Ton

Gaya aksial pada tiang pancang adalah dengan kombinasi U2 yaitu pada saat tambatan

kapal bekerja optimal yaitu 50 ton. Gaya aksial terbesar pada tiang adalah:

Tekan Aksial = 59.59 Ton (tiang No.C3)

Tarik Aksial = 43.54 Ton (tiang No.C7)

Dengan demikian diketahui bahwa tanah dibawah steel pile masih mampu mendukung

beban maksimum yang terjadi.

IV - 34 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.9.3 Catwalk

Catwalk adalah akses jalan penghubung antar dolphin. Sistem struktur mengunakan

beton bertulang dengan tiang pancang dari spunpile.

4.9.3.1 Modeling Struktur

Modeling struktur catwalk dengan Etab V9.0.4 seperti yang ditunjukkan pada gambar

dibawah ini:

Gambar 4.11. Modeling struktur Catwalk

4.9.3.2 Pelat Lantai

Pelat lantai digunakan tebal, t= 25 cm, mengunakan sistem balok tunggal dengan lebar

kantilever pelat lantai adalah 100 cm

Properti material yang digunakan dalam catwalk:

IV - 35 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Kuat tekan beton, f’c = 29.05 Mpa

Modulus elastisitas beton,Ec = 25332.08 Mpa

Kuat tarik baja, fy = 400 Mpa

Modulus elastisitas baja, Es = 2.105 Mpa

Faktor reduksi kekuatan material

φ aksial = 0.70

φ lentur = 0.80

φ geser = 0.65

Hasil gaya Momen pada pelat lantai ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

Gambar.4.12 Kontur momen pada pelat catwalk

IV - 36 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Momen-momen maksimum adalah:

M11 (arah memanjang)

M maks = 8.975 kNm

M min = -33.0 kNm

M22 (arah memendek)

M maks = 6.61 kNm

M min =-16.899 kNm

Tulangan yang dibutuhkan:

Arah memanjang

tumpuan

Mu
K = b*d

33.0
2
= 1.0 * 0.23

= 623.82

Dari buku grafik dan tabel perhitungan beton bertulang dengan mutu beton f’c

= 30 Mpa, fy = 400 Mpa dan rasio faktor lentur, Ø = 0.8, didapat:

ρ = 0.0020 > ρmin (0.0018) maka digunakan ρ.

As perlu = ρ x b x d

= 0.0020*1000*230

= 460 mm2.

Digunakan Ø10-150 (As = 523.6 mm2)

IV - 37 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.9.3.3 Balok

Properti material yang digunakan dalam struktur balok :

Kuat tekan beton, f’c = 29.05 Mpa

Modulus elastisitas beton,Ec = 25332.08 Mpa

Kuat tarik baja, fy = 400 Mpa

Modulus elastisitas baja, Es = 2.105 Mpa

Faktor reduksi kekuatan material

φ aksial = 0.70

φ lentur = 0.80

φ geser = 0.65

Kombinasi Pembebanan

Tabel 4.11 Kombinasi pembebanan pada catwalk untuk permodelan pada Etabs v 9.04

Kombinasi Pembebanan

1 2 3
DL 1.2 1.2 1.0
LL 1.6 1.6 1.0
Other - 1.0 -

Balok direncanakan dengan dimensi 50x80.

800

(satuan mm)
500

Gaya gaya dalam pada balok ditampilkan pada tabel dibawah ini:

IV - 38 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Tabel 4.9 Gaya-gaya dalam pada balok catwalk, kN-m (selection only)

Story Beam Load Loc P V2 M3


STORY1 B2 U2 3.00 -0.09 -0.02 80.32
STORY1 B2 U2 3.00 -0.09 26.41 79.79
STORY1 B2 U2 2.50 -0.09 -7.08 78.54
STORY1 B2 U2 2.00 -0.09 -14.14 73.24
STORY1 B2 U2 2.00 -0.09 -40.68 72.00
STORY1 B2 U1 3.00 -0.03 10.30 65.27
STORY1 B3 U1 3.00 -0.03 -10.30 65.27
STORY1 B2 U1 3.00 -0.03 -16.14 65.14
STORY1 B3 U1 5.50 -0.02 91.57 -71.07
STORY1 B2 U2 0.00 -0.07 -99.64 -71.18
STORY1 B3 U2 0.00 0.03 -94.09 -83.14
STORY1 B3 U1 0.00 -0.02 -92.63 -100.33
STORY1 B2 U1 6.00 -0.02 92.63 -100.33
STORY1 B2 U2 6.00 -0.07 91.17 -117.52
STORY1 B1 U1 2.50 0.00 75.68 -118.47
STORY1 B4 U1 0.00 0.00 -75.68 -118.47
STORY1 B2 U1 0.00 -0.02 -98.63 -118.61
STORY1 B3 U1 6.00 -0.02 98.63 -118.61
STORY1 B2 U1 0.00 -0.02 -98.63 -118.61
STORY1 B3 U1 6.00 -0.02 98.63 -118.61
STORY1 B3 U2 5.50 0.04 90.55 -119.01
STORY1 B3 U2 5.50 0.04 90.55 -119.01
STORY1 B4 U2 0.00 0.01 -92.84 -132.98
STORY1 B4 U2 0.00 0.01 -92.84 -132.98
STORY1 B3 U2 6.00 0.04 97.61 -166.05
STORY1 B3 U2 6.00 0.04 97.61 -166.05

Gaya-gaya maksimum balok

M+ = 80.32 kN-m

M- = -166.05 kN-m

VTumpuan = -99.64 kN

VLapangan = 98.63 kN

Data Material

fc’ = 0,83*350 kg/cm2 = 290,5 = 29,05 Mpa

fy = 4000 kg/cm2 = 400 Mpa

Dimensi balok,bxh = 500x800 mm

d = 750 mm

IV - 39 -
Bab IV Perancangan Dermaga

ρ min 1.4 1.4


= =
fy 400

= 0.0035

ρ max = 0.0244

Lapangan

Mu/bxd2 = 80.32/(0.5*0.752)

= 285.58 kN/m2 didapat ρ = 0.0009

ρ < ρ min < ρ maks maka digunakan nilai ρ min

Luas tulangan dilapangan, As = ρ *b*d

= 0.0035*500*750

= 1312.5 mm2

Maka digunakan 5D19 (As = 1418 mm2)

Tumpuan

Mu/bxd = 166.05/(0.5*0.752)

= 590.4 kN/m2 didapat ρ = 0.0019

ρ < ρ min < ρ maks maka digunakan nilai ρ min

Luas tulangan ditumpuan, As = ρ *b*d

= 0.0035*400*750

= 1312.5 mm2

Maka digunakan 5D19 (As = 1418 mm2)

IV - 40 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Tulangan geser

V= Vu= 98.64 kN

vu = Vu/(b*d)

= 98.64*1000/(500*750)

= 0.263

ρvc dengan f’c = 30 Mpa adalah 0.55 > vu secara kekuatan beton masih mampu

mendukung gaya geser yang terjadi namum persyaratan menentukan perlu

digunakan tulangan geser minimum yaitu:

Aseng min = b*y/(3*fy)

= 500*1000/(3*240)

= 694.444 mm2/m’

Ditumpuan digunakan Ø10-100 (As’ = 1570 mm2/m’) dan dilapangan Ø10-150 (As =

1053 mm2/m’)

IV - 41 -
Bab IV Perancangan Dermaga

4.9.3.4 Tiang Pancang Spun Pile

Gaya-gaya dalam yang terjadi pada spunpile dengan kombinasi beban yang

ditampilkan diatas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10 Output gaya dalam tiang pancang pada catwalk, kN-m (selection only)

Story Column Load Loc P M2 M3


STORY1 C1-1 U2 11.00 -55.49 -19.56 -33.04
STORY1 C2-1 U2 11.00 -70.01 -19.36 -35.04
STORY1 C3-1 U2 11.00 -72.43 -19.18 -33.56
STORY1 C1-1 U2 5.50 -73.52 -19.96 -33.50
STORY1 C6-1 U2 0.00 -224.37 45.11 31.37
STORY1 C5-1 U2 0.00 -221.95 45.10 31.52
STORY1 C4-1 U2 0.00 -207.43 45.08 31.32
STORY1 C6-1 U2 5.50 -206.35 -20.78 -33.75
STORY1 C6-1 U2 5.50 -206.35 -20.78 -33.75
STORY1 C6-1 U2 11.00 -188.32 -21.38 -33.58
STORY1 C6-1 U2 5.50 -206.35 -20.78 -33.75
STORY1 C6-1 U2 0.00 -224.37 45.11 31.37
STORY1 C5-1 U2 0.00 -221.95 45.10 31.52
STORY1 C4-1 U2 0.00 -207.43 45.08 31.32
STORY1 C1-1 U2 0.00 -91.54 44.93 31.32
STORY1 C2-1 U2 11.00 -70.01 -19.36 -35.04
STORY1 C5-1 U2 11.00 -185.90 -21.21 -35.04
STORY1 C2-1 U2 5.50 -88.04 -19.86 -34.41
STORY1 C5-1 U2 0.00 -221.95 45.10 31.52
STORY1 C2-1 U2 0.00 -106.07 44.92 31.52
STORY1 C6-1 U2 0.00 -224.37 45.11 31.37
STORY1 C3-1 U2 0.00 -108.48 44.90 31.37

Gaya gaya maksimum yang terjadi pada 1 pile cap:

Paksial = 224.37 kN (pada tiang C-61 dengan kombinasi U2)

M22 = 21.38 kNm , -45.11 kNm

M33 = 35.04 kNm, -31.52 kNm

Digunakan data spunpile sama dengan di platform, ditunjukkan pada tabel berikut:

IV - 42 -
Bab IV Perancangan Dermaga

Tabel 4.11. Spesifikasi tiang pancang CSP50

Specification JIS A 5335-1985, JSCE, Note


ACI 534, PBI 1971
Concrete strength > 500 kg/cm2
Diameter 500 mm
Effective presstres > 40 kg/cm2
Outside diameter 500 mm
Thickness 90 mm
Class A
Concrete sectional area > 1159 cm2
Concrete moment of inertia > 262053 cm4
Cracking bending moment > 10.8 tm = 108 kNm
Bearing Capacity > 150 ton

4.9.3.5 Kontrol Kapasitas Tiang

Gaya yang terjadi tiang pancang spunpile maksimum adalah:

Tekan Aksial = 22.44 Ton (pada tiang No.C-61 dengan kombinasi U2)

Tiang tidak mengalami gaya tarik.

Pada kondisi tekan yang mendukung beban adalah spunpile yaitu:

Tekan Aksial ijin = 150 Ton (data material spunpile)

= 138.4 Ton (data penyelidikan tanah)

Dengan demikian tiang masih mampu mendukung beban masimum yang terjadi.

IV - 43 -

Anda mungkin juga menyukai