OLEH :
RESKIYANTI
D321 16 006
TEKNIK KELAUTAN
MENENTUKAN LOKASI BANGUNAN LEPAS PANTAI
Selat
Makassar
Lokasi untuk tempat operasi anjungan lepas pantai yang akan dirancang/direncanakan di Selat
Makassar dengan asumsi bahwa lokasi tersebut dapat menghasilkan produksi minyak mentah
perhari sebesar 145000 BOPD (Barrel Oil Per Day). lokasi bangunan lepas pantai yang
direncanakan dengan melihat kedalaman air tenang bangunan lepas pantai yaitu 204.1 ft
atau 62,20 m
PENYAJIAN DATA
SELAT MAKASSAR
BERAT OPERASIONAL
Berat Operasional = 1,35 x Berat Kering
= 1,35 x 11.000
= 14.850 ton
BERAT PENGANGKATAN
Berat Pengangkatan = 0,08 x Berat Kering
= 0,05 x 11.000
= 550 ton
BERAT PENGETESAN
Berat Pengetesan = 2 ton
BERAT TOTAL GELADAK = 14.850 + 550 + 2
= 15.402 Ton
PENENTUAN LUAS GELADAK
Luasan Geladak = 42000 ft2
= 3906 m2
Geladak Pengeboran = 47 x 24 m2
Geladak Produksi = 47 x 24 m2
(Quarter 1 dan 2)
Geladak Helikopter = 16 x 14 m2
PENENTUAN DIAMETER PILE
Diameter Tiang Kapasitas
Kapasitas Aksial
Pancang Lateral
(inchi) (Ton) (ton)
30 50 - 75 250 - 750
36 70 - 90 500 - 1000
39 80 - 110 1000 - 1750
42 110 - 125 1500 - 2250
2.567 ton
48 120 - 150 2000 - 2500
54 150 - 200 2250 - 2750
60 200 - 250 Sampai 3000
72 225 - 275 Sampai 4000
84 250 - 350 Sampai 5000
Sumber : Planning and Design of Fixed Offshore Platform.
Batter = 1/8
Pola Perangkaan = N
UT = Uo (y/h)1/7 F total = fD + fL
= 0.063 m/s = 0.004355
GAYA ANGIN
Obyek Koefisien
F = ½ . . C. A.V2 Bentuk (C)
Balok 1,50
dimana :
Silinder 0,50
: massa jenis udara; 1,29 Kg/m3
C : Koefisien bentuk Sisi – sisi bangunan 1,50
A : luas bidang tangkap angin (m2) Proyeksi Area 1,50
V : kecepatan angin (m/dtk) Platform
GAYA ANGIN
F = ½ . . C. A.V2
ANALISA STRUKTUR
ANALISA
PERANCANAAN
MENGGUNAKAN
SAP 2000
Berdasarkan hasil analisis IR, maka dapat
disimpulkan Bangunan yang direncanakan memenuhi
karena tegangan kerja berbanding tegangan izin
lebih kecil dari 1 dengan nilai IR terbesar 0.9215
(AMAN)
SEKIAN DAN TERIMAKASIH