2. Kondisi gelombang :
Gelombang Signifikan (Hs)
1. Hs = 1,5 m
2. Arah = NW
3. Periode = 8 detik
Gelombang Maksimum
1. Hs =3m
2. Arah = SW
3. Periode = 12 detik
4.8B
V
gR
Angka Froude, Fr =
5,14
9,81 9.775
=
= 0,53
Lpp = 155,0 m (data katalog Avic Dingheng Shipbuilding Co.LTD)
Dspl = 31000 ton
air laut = 1030 kg/m3
B = 26,7 m
D = 9.8 m
Maka :
= Dspl/air laut
= 31000 / 1,030
= 30097,0873 m2
30097,087 0,532
2,4
1552 1 0,532
Sq =
= 0.9959 meter = 1 meter
H = draft + squat
= 9,80 + 1,00
= 10,8 m
HHWL +0,77 m
HWL
+ 0,62 m
Normal + 0,0 m
LWL - 0,62 m
LLWL -0,99 m
1
MSL =
Gross Clearance
Hmin = 1.15 D = 1.15 x 9,80
= 11,27 m
Net Clearance :
T= T1 + T2 + T3 + T4
dimana :
T = net clearance (m)
T1 = faktor keadaan tanah
T2 = faktor gelombang
T3 = faktor gerakan kapal
T4 = faktor pengendapan
Perhitungan secara rinci :
Faktor keadaan tanah (T1)
Lpp = 0,846 x Loa 1,0193
= 0,846 x 165,2 1,0193
= 154,237 m 155 m
Tabel keadan tanah :
Jenis tanah Panjang kapal (Lpp) (m)
> 125 85 - 125 < 25
Lumpur 0,20 0,20 0,20
Pasir 0,30 0,25 0,20
Tanah keras 0,45 0,30 0,20
Karang 0,60 0,45 0,30
Karena Lpp = 155 m > 125 m dan kondisi tanah adalah tanah keras maka T1 = 0,45 m
Jadi, Ttotal = T1 + T2 + T3 + T4
= 0,45 +0,078+ 1,00 + 0
= 1,528
Supaya kapal tidak kandas maka diambil H yang lebih besar yaitu:
Draft Kapal
= 9,8 + 1,528
= 11,328 m
Dari tiga pilihan kedalaman alur dipilih yang paling besar yaitu 11.28 m , dari
Hmin = 10.8
Hmaks = 11.328
4.4.3 Panjang Alur Pelayaran
Sumber buku Pelabuhan hal 120
Dari perhitungan sebelumnya didapat lebar alur untuk satu jalur pelayaran adalah
sebesar 128,16 m
R 3L untuk < 250
R 5L untuk 250 < <350
R 10L untuk > 350
Dengan : R = jari-jari belokan
L = panjang kapal
= sudut belokan
Pada kasus ini, alur pelayaran direncakan lurus dan tidak memiliki tikungan. Hal ini
dimaksudkan agar memudahkan nahkoda untuk mengendalikan kapal dengan baik.
Panjang daerah stabilitas
3 x Loa = 3 x 165,2 = 495,6 m
Panjang daerah perlambatan
2 x Loa = 2 x 165,2= 330,4 m