h. Jenis tanah pada dasar laut (Sea Bed) adalah Clay (Compressible Soil) dengan nilai
SPT<20 digunakan konstruksi dasar dermaga tipe Tiang Pancang
- Data hasil Sondir diperoleh :
+ P = Nilai konis tanah = 45 kg/cm2
+ C = Harga Cleef rata-rata = 607.5 kg/cm2
+ Pada kedalaman tanah = 30 m
i. Kecepatan arus tegak lurus Pantai = 0.160 knots
j. Beban angin tegak lurus Pantai = 42 kg/m2
k. Data gelombang : a. Tinggi gelombang = 0.26 m
b. Kecepatan gelombang = 0.20 m/dt
l. Koefisien Gempa = 0.5
m. Beban Hidup Merata di Atas Dermaga = 499 kg/m2
n. Beban Truck = 12 ton
o. Beban Crane Kup + Forklift = 12 m
p. Lebar Apron = 18 m
2.2 Perencanaan Dermaga
Untuk menghitung panjang dermaga, digunakan data kapal yang akan dilayani, yaitu
kapal barang dengan gross tonnage= 30000 ton sebanyak 2 buah.
Untuk karakteristik kapal barang, dapat dilihat pada Tabel 2.1
Lp = n x Loa + ( n + )1 x 10 % x Loa
Dimana ;
Lp = Panjang Dermaga
n = Jumlah Kapal
Loa = Panjang Total Kapal
maka,
Lp = n x Loa +( n + )1 x 10 % x Loa
= 2 x 230 + (2 + 1) x 10 % x 230
= 529 m
9
Gambar 2.2 Lebar Apron dengan dua lajur kendaraan
Sumber : (Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan hal, 216)
d = LP - 2 x e
= 529 - 2 x 10.50
= 508 m
Direncanakan luas gudang 20000 m2, karena jumlah kapal yang
akan merapat ke dermaga 2 buah maka lebar gudang ;
2 A
b =
d - e
2 20000
=
508 - 10.50
= 80.4020101 ≈ 81 m
L = 18 + 81 + 10.5 + 80 + 50
= 239.50 m ≈ 240.00 m
Lp = 311 m 529
23 13.5 m 230 2313.5m 230 13.5 m 23
135 m 135 m
0,1 x 0,1
Loax Loa Loa 0,1 x Loa Loa 0,1 x Loa
Kapal Penumpang = 30000 ton Kapal Penumpang = 30000 ton
81 Garis Pantai
10,5
Tangki
Kantor Bahan Bakar
80
50
Kantor bea
Kantor
cukai
Skala 1 : 2000
Sumber : Perencanaan pelabuhan Soedjono hal.311
diketahui
- clearence = 0,8-1,0 m (digunakan 1,0)
- Taraf kapal = 0,5 -1,5 m (digunakan 1,5)
HWL = 1,05
HWL = 1,46
LWL = -1,05
LWL = -1,46 taraf dermaga 1,50 m
Draft 6,12 m
clearence 1,00 m
BEAM
21,0 m
27,05 m
t o ta l p a nja n g 7 ,6 .B
42
Gambar
28
2.5 Lebar
28 alur di 28depan pelabuhan 42
Sumber : (Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan, hal 153)
6.12
d
B B
10.B
K
d
G = hbruto - R = 0.82 m
P = 10% dari draft kapal = 0.85 m
S = 10% dari draft kapal = 0.85 m
K = 10% dari draft kapal = 0.85 m
maka
H = 8.8 + 0.82 + 0.5 + 0.85 + 0.85 + 0.85
= 12.67 m
A = π x r2
= 3.14 x 119025
= 373738.50 m2
A = π x r2
= 3.14 x 52900
= 166106.00 m2
Besar squat dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut yang didasarkan pada
percobaan laboratorium (Brunn. P, 1981)
dimana ;
z = Squat
Δ = Volume air yang dipindahkan(m3)
Lpp = Panjang garis air (m)
Fr = Angka froude
v = Kecepatan(m/dt)
g = Percepatan gravitasi (m/dt2)
h = Kedalaman air
0.16
=
9.81 x 8.5 0.5
= 0.017521691
Pengaruh squat sangat kecil, sehingga dasar laut nominal dapat langsung meng-
gunakan draft terkoreksi ditambah dengan clearence.
Dari perhitungan sebelumnya diketahui ;
- Draft kapal terkoreksi = 8.8 m
- Clearence = 1.0 m
P
WLL3 =
A
120
=
25
= 4.8 kN/m2
Diketahui data;
qu = Wult = 418.68 kN/m2
5m Lx = 6.00 m
Ly = 6.00 m
Lx 6.00
= = 1.0
5m Ly 6.00
Tabel 2.4 Momen di dalam pelat persegi yang menumpu pada keempat
tepinya akibat beban terbagi rata
Berdasarkan Tabel 2.4 diperoleh ;
Mlx = + 0.001 qu Lx2 X
= + 0.001 418.68 36 21
= + 316.52208 kN.m
1 2 x m x k
ρperlu = 1 - 1 -
m Fy
1 2 x 15.3 x 6.230
= 1 - 1 -
15.29 390
= 0.019
Syarat
ρmin < ρperlu < ρmaks
0.004 < 0.019 < 0.025 farida cantik
1 2 x m x k
ρperlu = 1 - 1 -
m Fy
1 2 x 15.29 x 15.80
= 1 - 1 -
15.29 390
= 0.041
Syarat
ρmin < ρperlu < ρmaks
0.004 < 0.041 > 0.025 yes
Asperlu = ρperlu x b x d
= 0.041 x 1000 x 249
= 10209 mm2
Untuk keseragaman dan nilai estetika (keindahan dan kemudahan) dalam pengerjaannya, maka pile cap
direncanakan dengan penampang yang sama. Ditinjau pile cap yang menerima beban yang paling besar
ialah pile cap yang ada di tengah bentang
Balok Arah Y
Pile Cap
5.0 m4,6 m
Balok Arah X
4,6 m
5.0 m
4,6 m 4,6 m
5.0 m 5.0 m
Balok Arah Y
2.5 m
Pile Cap
2,3 m
Balok Arah X
2.5 m 2,3 m
2,3 m 2,3 m
2.5 m 2.5 m
ϕ Pn maks = ϕ x Pn maks
= 0.65 x 15742.080
= 10232.352 kN
Check
ϕ Pn maks > Pult
10232.352 kN > 941.608 kN ....Aman!
Dapat disimpulkan, bahwa dimensi Pile Cap (PC) yang direncanakan tersebut aman terhadap
beban aksial yang terjadi.
q = 700,480 kN/m'
Check
ϕVc > Vmaks
56.196 kN > 541.4246 kN dibutuhkan tulangan geser
Gaya-gaya yang bekerja pada dermaga dapat dibedakan menjadi gaya vertikal dan
horizontal. Gaya vertikal meliputi berat sendiri bangunan dermaga, beban hidup, beban peralatan
bongkar muat (Crane) dan sebagainya. Gaya horizontal dapat dibedakan menjadi gaya benturan
kapal ketika kapal merapat ke dermaga (gaya sandar, berthing forces) dan gaya tambat (mooring
forces) yaitu gaya yang ditimbulkan ketika kapal bertambat di dermaga yang disebabkan oleh
angin, arus dan gelombang.
w x Vx2
E = x Cm x Ce x Cs x Cc
2 x g
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 218)
Keterangan :
E = Energi benturan (ton.m)
Vx = Komponen tegak lurus sisi dermaga dari kecepatan kapal pada saat membentur dermaga
(m/det)
Dimana:
π d
Cm = 1 + x
2 x cb B
W
Cb =
Lpp x B x d x γAir Laut
Keterangan :
Lpp = Panjang garis air (m) = 216.11 m
d = Draft kapal (m) = 8.5 m
B = Lebar kapal (m) = 28 m
γAir Laut = 1.025 t/m3
• Koefisien Massa (Cm)
Tabel Karakteristik Kapal
1
Ce =
l 2
1 +
r
Dimana :
l = Jarak sepanjang permukaan air dermaga dari pusat berat kapal sampai titik
sandar kapal
r = Jari-jari putaran disekeliling pusat berat kapal pada permukaan air
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 220)
- Jarak sepanjang permukaan air dermaga dari pusat berat kapal sampai titik sandar
kapal (l)
l = 1
/4 x Loa
= 1
/4 x 230
= 57.500 m
- Jari-jari putaran disekeliling pusat berat kapal pada permukaan air (r)
Grafik Jari-jari Putaran di Sekeliling Pusat Berat Kapal
Dari hasil perhitungan koefisien blok (Cb) didapat 0,311 < 0,5 dari nilai
minimum dari grafik , maka di gunakan nilai minimum dari grafik.
maka plot nilai koefisien blok (Cb) = 0,5 , diperoleh nilai perbadingan r/L = 0.22
r
= 0.220
Loa
r = 0.22 x Loa
= 0.22 x 230
= 50.600
1
Ce =
Ce =
l 2
1 +
r
1
Ce =
57.5 2
1 +
50.600
= 0.44
- Kecepatan Kapal Saat Merapat (Vx)
Vx = V x sin 10
= 0.16 x sin 10
= 0.028 m/det
Aw = B x y
= 28 x 12
= 330 m2
Diasumsikan proyeksi bidang kapal yang tertiup angin adalah 70% dari luas
bagian kapal yang berada di atas permukaan air, maka gaya pada kapal yang diakibatkan
oleh angin (Rw) adalah
Rw = 1.10 x Qa x Aw x 70%
= 1.10 x 111.132 x 330 x 70%
= 28238.64 kg
= 28.23864 ton
Seperti halnya angin, arus yang bekerja pada bagian kapal yang terendam air juga
menyebabkan terjadinya gaya pada kapal yang kemudian diteruskan pada alat penambat
dan dermaga. Besar gaya yang ditimbulkan oleh arus, diberikan pada persamaan berikut
Vc2
Ra = cc x γAir Laut x Ac x
Ra = cc x γAir Laut x Ac x
2 x g
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 223)
Keterangan:
Ra = Gaya akibat arus (kg)
Ac = Luas penampang kapal yang terendam air (m 2)
γAir Laut = 1025 kg/m3
Vc = Kecepatan arus (m/det) = 0.182 Knots = 0.094 m/det
Cc = Koefisien tekanan arus = 1.01 (perbandingan antara draft kapal dan
kedalaman air mendekati satu)
- Luas Penampang Kapal yang Terencam Air (Ac)
AC = Lpp x B
= 216.11 x 28
= 5943.09 m2
Efender = ½ x E
= ½ x 0.354
= 0.177 ton.m
Tabel gaya reaksi dan energi fender Tipe A per panjang satu meter dan pada defleksi
45%. Dari tabel dibawah, digunakan Fender yang memiliki energi serap lebih besar dari
energi fender yang berasal dari benturan kapal
(Sumber : http://www.niri-rubber.com/wp-content/uploads/2016/07/tabel-rf1.jpg)
Dalam perencanaan ini, digunakan fender model V 150 H x 1000 L, dengan parameter
sebagai berikut:
» Energi serap = 1.0 ton.m
» Reaksi = 15.28 ton
» Panjang fender = 3.60 m (Dengan memperhitungkan HWL dan LWL
terhadap taraf dermaga)
Kontrol : Energi serap > Energi fender
1.0 ton.m > 0.177 ton.m
Jadi, fender yang digunakan aman terhadap perencanaan dermaga. Maka
digunakan fender tipe V 150 H x 1000 L.
b. Jarak antar fender
Diketahui : Kedalaman kolam dermaga = 8.50 m
Adapun jarak maksimum dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
2
L = 2 ∙ r2 - r - h
Dimana :
h = tinggi fender = 200 mm = 0.2 m
r = jari-jari kelengkungan sisi haluan kapal
Bitt dengan ukutan lebih besar disebut bollard yang diletakkan pada kedua ujung dermaga
atau ditempat yang agak jauh dari sisi muka dermaga. Bitt digunakan untuk mengikat kapal pada
kondisi cuaca normal dan kondisi badai, juga dapat digunakan untuk mengarahkan kapal merapat
ke dermaga atau untuk membelok atau memutar terhadao ujung dermaga atau dolphin.
Agar tidak mengganggu kelancaran kegiatan (bongkar muat barang) maka tinggi bollard
tidak boleh lebih dari 50 cm di atas lantai dermaga. (Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang
Triadmodjo, 2010, hal 283).
5000 200 10 15 10
10.000 300 15 20 15
= -54.52
= 15.010
= 20.010
= 15.010
(Sumber : Perencanaa Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010 hal. 279)
Berdasarkan tabel gaya tarik bollard dan jarak antar bollard, dengan displacement kapal = 17701
ton, maka diperoleh :
- Gaya bolard (P) = -54.52 kN
- Jarak antar bollard = 15.010 m
- Gaya bollard tegak lurus tambatan = 20.010 kN/m
- Gaya bollard sepanjang tambatan = 15.010 kN/m
Direncanakan menggunakan Bollard "Kidney Type Dock Bollard"
(Sumber : Triatmodjo, 2016. Ha.279)
Digunakan kapasitas bollard 70 ton, dengan spesifikasi dimensi sebagai mana dotunjukan pada
tabel
Adapun jumlah bollard yang digunakan berdasarkan jumlah kapal rencana yaitu 2 buah
maka jumlah bollard yang digunakan juga 2 buah.
- Perencanaan Bitt
Diketahui : Jumlah kapal (n) = 2 buah
Panjang dermaga (Lp) = 529 m
Gross tonnage (GT) = 30000 ton
Digunakan kapsitas bitt 50 ton, dengan spesifikasi dimensi sebagai mana ditunjukkan pada
table
M = 79.372 x 6
= 476.232 ton.m
H = 44.10
Diketahui r1 = 0.2 m
r2 = 0.25 m
t = 75 m
D1 = 400 m
D2 = 325 m
Qult = Qp + Qs
= 144.83 + 429198.75
= 429343.6 kN
Qa > V+W
171737.43 > 2473.17
- Jumlah tiang yang mendukung dermaga tampak samping adalah 7 buah untuk panjang
25 m, bagian penampang tiang seperti :
- X1 = -7.50 m
- X2 = -2.50 m
- X3 = 2.50 m
- X4 = 7.50 m
∑ X2 = 125 m
- Gaya vertikal yang bekerja pada tiang dermaga, dihitung dengan rumus :
V ∑MX
P = +
n ∑X2
maka
237.492 476.232 x -7.50
- P1 = + = 30.7990738 ton
4 125
237.492 476.232 x -2.50
- P2 = + = 49.8483579 ton
4 125
237.492 476.232 x 2.50
- P3 = + = 68.8976421 ton
4 125
237.492 476.232 x 7.50
- P4 = + = 87.9469262 ton
4 125
Dari hasil perhitungan, digunakan gaya yang paling besar bekerja yaitu :
P7 = 87.946926 ton
- Penulanga pondasi
Direncanakan menggunakan tiang pancang lingkaran, diameter = 400 mm
Ag = 1
/4 x π x D2
= 1
/4 x 3.14 x 160000
= 125600 mm2
= 1
/4 x 3.14 x 784
= 615.44 mm2
Gaya horizontal yang bekerja tersebut lebih besar daya dukung yang diijinkan
tiang, maka tiang miring diperlukan.
Gaya horizontal tersebut lebih besar dari gaya dukung yang diizinkan tiang, maka
tiang-tiang pancang dipancang dengan rencana kemiringan sebagai berikut
ΣH
T =
n
-40.20
=
4
= -10.050403 < 0.7 ton
Dari hasil sondir di atas, diketahui bahwa jenis tanah pada kedalaman 25 m adalah
tanah keras sehingga telah mampu memikul seluruh beban yang terjadi di atasnya.
Namun untuk memperoleh kedalaman/panjang tiang yang efisien maka perlu
perhitungan gaya geser tiang terhadap tanah dengan data sbb :
- Nilai SPT (n) = 18
- H (kedalaman pemancangan tiang pada tanah )
kedalaman tanah -kedalaman palung = 25.0 - -8.45
= 33.45 m
- Luas tiang
Ag = /4
1
π x D2
= /4 3.14 x
1
160000
= 125600 mm2
= 0.1256 m2
12,7
Tangki
Kantor Bahan Bakar
80
50
Kantor bea
Kantor
cukai
Musholah
Pos Jaga
HWL = 1,46
LWL = -1,46 taraf dermaga 1,50 m
Draft 6,12 m
clearence 1,00 m
BEAM
21,0 m
Skala 1 : 2000