Anda di halaman 1dari 47

BAB II

PERHITUNGAN PERENCANAAN DERMAGA

2.1 Data-data yang Dibutuhkan

a. Direncanakan jumlah kapal yang akan merapat kedermaga 2 buah kapal

b. Tipe kapal = Kapal Barang


c. Gross tonnage = 30000 ton
d. Kecepatan merapat/sandar kapal = 0.150 m/dt
Titik sentuh kapal pada 1/4 L ; L = Panjang Kapal
e. Tinggi pasang surut (dari HWL ke LWL) = 2.1 m
Dengan muka air relata (MWL) = 0.00 m
f. Elevasi Dasar laut = -11.5 m
g. Pada jarak dari pantai/daratan diambil = 120 m

h. Jenis tanah pada dasar laut (Sea Bed) adalah Clay (Compressible Soil) dengan nilai
SPT<20 digunakan konstruksi dasar dermaga tipe Tiang Pancang
- Data hasil Sondir diperoleh :
+ P = Nilai konis tanah = 45 kg/cm2
+ C = Harga Cleef rata-rata = 607.5 kg/cm2
+ Pada kedalaman tanah = 30 m
i. Kecepatan arus tegak lurus Pantai = 0.160 knots
j. Beban angin tegak lurus Pantai = 42 kg/m2
k. Data gelombang : a. Tinggi gelombang = 0.26 m
b. Kecepatan gelombang = 0.20 m/dt
l. Koefisien Gempa = 0.5
m. Beban Hidup Merata di Atas Dermaga = 499 kg/m2
n. Beban Truck = 12 ton
o. Beban Crane Kup + Forklift = 12 m
p. Lebar Apron = 18 m
2.2 Perencanaan Dermaga
Untuk menghitung panjang dermaga, digunakan data kapal yang akan dilayani, yaitu
kapal barang dengan gross tonnage= 30000 ton sebanyak 2 buah.
Untuk karakteristik kapal barang, dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Karakteristik Kapal


Panjang Lebar Draft
No Beban Keterangan
Loa (m) (m) (m)
1 500 51 10.2 2.9 K. Penumpang
2 1000 68 11.9 3.6 K. Penumpang
3 2000 88 13.2 4.0 K. Penumpang
4 3000 99 14.7 4.5 K. Penumpang
5 5000 120 16.9 5.2 K. Penumpang
6 8000 142 19.2 5.8 K. Penumpang
7 10000 154 20.9 6.2 K. Penumpang
8 11000 134 19.4 5.7 K. Penumpang
9 15000 179 22.8 6.8 K. Penumpang
10 20000 198 24.7 7.5 K. Penumpang
11 30000 230 27.5 8.5 K. Penumpang

Sehingga, untuk gross tonnage 30000 ton diperoleh ;


- Panjang Kapal (Loa) = 230 m
- Lebar Kapal = 27.5 m
- Draft = 8.50 m

2.2.1 Panjang Dermaga

Gambar 2.1 Dimensi wharf


Sumber : Bambang Triatmodjo Perencanaan pelabuhan hal, 214

Lp = n x Loa + ( n + )1 x 10 % x Loa
Dimana ;
Lp = Panjang Dermaga
n = Jumlah Kapal
Loa = Panjang Total Kapal

maka,
Lp = n x Loa +( n + )1 x 10 % x Loa
= 2 x 230 + (2 + 1) x 10 % x 230
= 529 m

2.2.2 Lebar Dermaga


- Lebar Apron = 18 m
- Lebar Area Parkir = 80 m (direncanakan)
- Lebar Area Bebas = 50 m (direncanakan)

Untuk perencanaan lebar apron dengan 2 jalur kendaraan maka digunakan


ad = 9.0 (Bambang Triatmodjo Perencanaan Peabuhan, Hal 216)

9
Gambar 2.2 Lebar Apron dengan dua lajur kendaraan
Sumber : (Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan hal, 216)

Tabel 2.2 Penentuan Lebar Apron


ad e e = 10.5 m (diambil lebar jalan terbesar)
6.0 15.0
7.8 12.6
9.0 10.5
10.8 9.0
12.9 7.5
Sumber : (Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan hal, 216)
Rumus Umum :
d = Lp - 2 x e
2 A
b =
d - e
dimana ;
A = Luas gudang / Luas lapangan penumpukan peti
L = Panjang kapal yang ditambat
b = lebar gudang
a = Lebar apron
e = Lebar jalan

d = LP - 2 x e
= 529 - 2 x 10.50
= 508 m
Direncanakan luas gudang 20000 m2, karena jumlah kapal yang
akan merapat ke dermaga 2 buah maka lebar gudang ;
2 A
b =
d - e
2 20000
=
508 - 10.50
= 80.4020101 ≈ 81 m

Maka lebar minimum dermaga (L) adalah ;


L = a + b + e + LP + LB
dimana
a : Lebar apron
b : Lebar gudang
e : Lebar jalan
LP : Lebar Parkir
LB : Lebar bebas

L = 18 + 81 + 10.5 + 80 + 50
= 239.50 m ≈ 240.00 m
Lp = 311 m 529
23 13.5 m 230 2313.5m 230 13.5 m 23
135 m 135 m
0,1 x 0,1
Loax Loa Loa 0,1 x Loa Loa 0,1 x Loa
Kapal Penumpang = 30000 ton Kapal Penumpang = 30000 ton

Kapal Barang = 9750 ton Kapal Barang = 9750 ton


18

Bollard Bitt Fender


Garis Pantai Terminal Terminal

81 Garis Pantai

10,5
Tangki
Kantor Bahan Bakar
80

50

Kantor bea
Kantor
cukai

Gambar 2.3 Sketsa Pelabuhan


2.2.3 Kedalaman Parkir
Dasar Kolam
Roda
Dermaga
Parkir Roda
Pada umumnya
4 kedalaman
2 dasar kolam dermaga ditetapkan berdasarkan
syarat draft maksimum (max Draft) yang tertambat ditambah dengan jarak aman
(clearence sebesar 0,8-1,0 m dibawah benda kapal). Jarak aman ini ditentukan Musholah
berdasarkan ketentuan operasionalPospelabuhan
Jaga (penambat kapal) dengan atau
tampa kapal tunda dan konstruksi dermaga, sedangkan taraf dermaga di -
tetapkan antara 0,5-1,5 m di atas HWL sesuai dengan besar kapal.

Skala 1 : 2000
Sumber : Perencanaan pelabuhan Soedjono hal.311

diketahui
- clearence = 0,8-1,0 m (digunakan 1,0)
- Taraf kapal = 0,5 -1,5 m (digunakan 1,5)

HWL = 1,05
HWL = 1,46
LWL = -1,05
LWL = -1,46 taraf dermaga 1,50 m
Draft 6,12 m

clearence 1,00 m
BEAM
21,0 m
27,05 m

Gambar 2.4 Sketsa Kedalaman Dasar Kolam Dermaga

Tinggi pasang surut (HWL-LWL) = 2.1 m maka;


a HWL = 1.05
b MSL = 0.00
c LWL = -1.05

Maka, kedalaman kolam dermaga pada muatan maksimum dari MSL;


H = -( LWL + Draft +) Clearence
= - ( -1.05 + 8.50 + ) 1.00
= -8.45 m
Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kedalaman
kolam dermaga adalah -8.50 m

2.2.4 Elevasi Dermaga


Taraf dermaga (0,5-1,5), maka diambil taraf dermaga terbesar 1,5 m dimana
merupakan taraf dermaga maksimum.

ED = HWL + Taraf Dermaga


= 1.05 + 1.5
= 2.55 m

2.3 Dimensi Alur (Lebar Alur di Depan dan di Luar Pelabuhan)


2.3.1 Lebar Alur di Depan Pelabuhan
- Lebar kapal (B) = 28.0 m
- Lebar keamanan, BK (1,5xB) = 42.0 m
- Jalur gerak (1,8xB) = 50.4 m
- Lebar keamanan antar kapal,BAK (1*B) = 28.0 m
6.12 d

Panjang Total 123m


B B

1 ,5.B 1 ,8.B 1 ,0.B 1 ,8.B 1 ,5 .B

t o ta l p a nja n g 7 ,6 .B

42
Gambar
28
2.5 Lebar
28 alur di 28depan pelabuhan 42
Sumber : (Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan, hal 153)

Sehingga, total lebar alur di depan pelabuhan :


Btotal = 2 x BK + 2 x Jalur Gerak + BAK
= 2 x 42.0 + 2 x 50.4 + 28.0
= 213 m

2.3.2 Lebar Alur Luar Pelabuhan


Alur di luar pelabuhan harus lebih besar dari di depan pelabuhan agar kapal
bisa bermanuver dengan aman di bawah pengaruh gelombang arus topografi

6.12
d

B B

10.B

Panjang Total 213 m


28
28

Gambar 2.6 Sketsa Lebar alur luar pelabuhan

Direncanakan lebar alur di luar pelabuhan adalah 10xB


= 10 x B
= 10 x 28.0
= 280 m

2.3.3 Kedalaman Alur Pelayanan


Untuk mendapatkan kondisi operasi yang ideal, kedalaman air di alur masuk
harus cukup besar untuk memungkinkan pelayaran pada muka air terendah
dengan kapal bermuatan penuh. Kedalaman air dalam alur pelayaran dipe-
ngaruhi oleh berbagai faktor seperti yang ditunjukkan dalam gambar 2.7.

K
d

Gambar 2.7 Kedalaman alur pelayaran


Sumber : Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan hal 147

Rumus kedalaman air total (H)


H = d + G + R + P + S + K
dimana
d = Draft + 0.3 (0,3 adalah angka koreksi minimum karena adanya salinitas dan
= 8.50 + 0.3 kondisi muatan)
= 8.8 m

hbruto = Ruang kebebasan bruto


= 15 % x d
= 15 % x 8.8
= 1.32 m
*nilai kebebasan bersih (R) digunakan 0,5 m (untuk dasar laut berpasir)

G = hbruto - R = 0.82 m
P = 10% dari draft kapal = 0.85 m
S = 10% dari draft kapal = 0.85 m
K = 10% dari draft kapal = 0.85 m

Catatan : Untuk memperhitungkan nilai P,S dan K digunakan faktor keamanan


sebesar 10% dari draft kapal.
Sumber : Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan, hal. 156)

maka
H = 8.8 + 0.82 + 0.5 + 0.85 + 0.85 + 0.85
= 12.67 m

2.3.4 Kolam Putar (Turning Basing) dan Kolam Pelabuhan


Luas kolam putar yang digunakan untuk mengubah arah kapal minimum
adalah luasan lingkaran dengan jari-jari 1,5 kali
kapal terbesar yang menggunakannya.
Apabila perputaran kapal dilakukan dengna bantuan jangkar atau meng-
gunakan kapal tunda, luas kolam putar minimum adalah luas lingkaran dengan
jari-jari sama dengan panjang total kapal (loa).
Sumber : (Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan, hal.156)

a. Luas kolam putar minimum (A)


r = 1.5 x Loa
= 1.5 x 230
= 345 m

A = π x r2
= 3.14 x 119025
= 373738.50 m2

b. Luas kolam putar minimum dengan menggunakan kapal tunda


r = Loa
= 230

A = π x r2
= 3.14 x 52900
= 166106.00 m2

c. Kedalaman kolam pelabuhan


Dengan memperhitungkan gerak isolasi kapal karena angin dan arus pasang
surut, kedalaman kolam pelabuhan adalah 1,1 kali draft kapal pada pengaruh
alam seperti gelombang muatan penuh di bawah elevasi rencana.
Tabel 2.3 Kedalam kolam pelabuhan
Bobot (ton) Kedalaman (m)
3000 6.5
5000 7.5
8000 9
10000 10
15000 11
20000 11.5
Sumber : Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan, hal 157
Berdasarkan Tabel 2.3 untuk kapal barang dengan bobot 30000 ton diperoleh
nilai kedalaman kolam pelabuhan = 20.0 m

2.4 Perencanaan Squat


Squat adalah draft kapal terhadap muka air yang disebabkan oleh kecepatan kapal.
Squat ini diperhitungkan berdasarkan dimensi, kecepatan kapal dan kedalaman air

Gambar 2.8 Squat


Sumber : Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan, hal 149

Besar squat dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut yang didasarkan pada
percobaan laboratorium (Brunn. P, 1981)

dimana ;
z = Squat
Δ = Volume air yang dipindahkan(m3)
Lpp = Panjang garis air (m)
Fr = Angka froude
v = Kecepatan(m/dt)
g = Percepatan gravitasi (m/dt2)
h = Kedalaman air

2.4.1 Volume Air yang Dipindahkan (Δ)


W
Δ =
γ air laut
30000
=
1.025
= 29268.29 m3
2.4.2 Volume Air yang Dipindahkan (Δ)
Lpp = 0.846 x Loa 1,0193
= 0.846 x 255.452
= 216.112 m

2.4.3 Angka Froude (Fr)


v
Fr =
g x h 0,5

0.16
=
9.81 x 8.5 0.5

= 0.017521691

maka nilai squat adalah :


Δ Fr2
z = 2.4 x x
Lpp2 1 - Fr2

= 2.4 x 29268.29 x 0.000307


46704.54 1 - 0.000307
= 0.00046 m

Pengaruh squat sangat kecil, sehingga dasar laut nominal dapat langsung meng-
gunakan draft terkoreksi ditambah dengan clearence.
Dari perhitungan sebelumnya diketahui ;
- Draft kapal terkoreksi = 8.8 m
- Clearence = 1.0 m

Perencanaan Konstruksi Pelat Lantai (Apron Dermaga) dan Balok Dermaga


2.5 Diketahui
- Panjang Dermaga (LP) = 529 m
- Lebar Dermaga (L) = 240.0 m
- Lebar Apron = 18 m
- ɣbeton = 2400 kg/m3 = 24 kN/m3
- ɣair = 1000 kg/m3 = 10 kN/m3
2.5.1 Beban Mati (WDL)
Data perencanaan :
- Dimensi balok induk (bxh) = 0.6 x 0.9 m
- Tebal pelat (tpelat) = 0.3 m
- Tinggi genangan air hujan (hhujan) = 0.05 m
- Tinjauan perpanel arah X dan Y :
+ Lx = 6.00 m
+ Ly = 6.00 m

● Berat sendiri pelat (WDL1) = tpelat x ɣbeton


= 0.3 x 24
= 7.2 kN/m 2

● Berat genangan air hujan (WDL2) = hhujan x ɣair


= 0.05 x 10
2 10
= 0.5 kN/m

● Total beban mati (WDL) = WDL1 + WDL2


= 7.2 + 0.5
= 7.7 kN/m2

2.5.2 Beban Hidup (WLL)


● Beban hidup merata di atas dermaga (W LL1)
WLL1 = 110 kg/m2
= 1.1 kN/m2

● Beban merata akibat tekanan roda (W LL2)


12.0 ton 12.00 ton

Gambar 2.9 Distribusi Tegangan


- Beban truk (P) = 12 ton = 120 m kN
- Tinjauan luasan pembebanan = 0.6 x 0.8
- Beban merata akibat tekanan pada tiap roda (WLL2)
P
WLL2 =
A
120
=
0.48
= 250.00 kN/m2
● Menghitung Beban Merata Crane Kup + Forklift (WLL3)
- Beban Crane Kup + Forklift (P) = 12 ton 120 kN
- Tinjauan luasan pembebanan = 5.00 x 5.00 m

P
WLL3 =
A
120
=
25
= 4.8 kN/m2

● Total beban hiudup (WLL)


WLL = WLL1 + WLL2 + WLL3
= 1.1 + 250.0 + 4.8
= 255.900 kN/m2

Menghitung Beban Ultimate (Wult)


Wult = 1.2 WDL + 1.6 WLL
= 1.2 7.7 + 1.6 255.900
= 418.68 kN/m2

2.5.3 Perhitungan Momen


Perhitungan berdasarkan metode koefisien momen PBI 1971. Dalam hal ini setiap
panel ditinjau pada kondisi jepit sempurna.

Diketahui data;
qu = Wult = 418.68 kN/m2
5m Lx = 6.00 m
Ly = 6.00 m

Lx 6.00
= = 1.0
5m Ly 6.00

Tabel 2.4 Momen di dalam pelat persegi yang menumpu pada keempat
tepinya akibat beban terbagi rata
Berdasarkan Tabel 2.4 diperoleh ;
Mlx = + 0.001 qu Lx2 X
= + 0.001 418.68 36 21
= + 316.52208 kN.m

Mly = + 0.001 qu Lx2 X


= + 0.001 418.68 36 21
= + 316.52208 kN.m

Mtx = - 0.001 qu Lx2 X


= - 0.001 418.68 36 52
= - 783.76896 kN.m

Mty = - 0.001 qu Lx2 X


= - 0.001 418.68 36 52
= - 783.76896 kN.m

2.5.4 Perhitungan Momen Pada Pelat Dermaga


● Data Perencanaan
- Lebar Pelat (b) = 1000 mm (tinjauan per meter)
- Tinggi pelat (h) = 300 mm
- Kuat leleh (Fy) = 390 Mpa
- Kuat tekan (F'c) = 30 Mpa
- Tebal selimut beton (d) = 40 mm
- Diameter tulangan (Ø) = 16 mm (pada daerah lapangan)
22 mm (pada daerah tumpuan)

● Rasio Kekuatan Bahan (m)


Fy
m =
0.85 x F'c
390
=
0.85 x 30
= 15

● Rasio Penulangan (ρ)


1.4
ρmin =
Fy
1.4
=
=
390
= 0.004

0.85 x F'c x β 600


ρb = x
Fy 600 + 390
0.85 x 30 x 0.85 600
= x
390 600 + 390
= 0.0337
Ρmaks = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.033682984
= 0.025

A Penulangan Pada Daerah Lapangan Arah X dan Y


Karena Mlx = Mly, maka perhitungan penulangan hanya dihitung satu kali.
- Diketahui ;
Mu = Mlx = Mly = 316.52208 kN.m
= 316522080 N.mm

● Tinggi efektif (d) arah X dan Y


d' = h - d - 1
/2 Øtulangan
= 300 - 40 - 1
/2 16
= 252 mm

- Koefisien Tahanan (k)


Mu
k =
Ø x b x d2
316522080
=
0.8 x 1000 x 63504.0
= 6.230 N/mm 2

1 2 x m x k
ρperlu = 1 - 1 -
m Fy
1 2 x 15.3 x 6.230
= 1 - 1 -
15.29 390
= 0.019
Syarat
ρmin < ρperlu < ρmaks
0.004 < 0.019 < 0.025 farida cantik

maka, digunakan ρperlu = 0.019

- Luas Tulangan (Ast)


Ast = 1
/4 x π x Øtul2
= 1
/4 x 3.14 x 256
= 200.96 mm2
Asperlu = ρperlu x b x d
= 0.019 x 1000 x 252
= 4694.545804013 mm2

- Jumlah tulangan (n)


Asperlu
n =
Ast
4694.55
=
200.96
= 23.36059814895 bh ≈ 24 bh

- Jarak bersih antar tulangan (Sb)


b - d' + øp x n
Sb =
n - 1
1000 - 40 + 16 x 24
=
24 - 1
= 25.043 mm ≈ 50.0 mm

maka, digunakan tulangan Ø16 - 50 mm

B Penulangan Pada Daerah Lapangan Arah X dan Y


Karena Mtx = Mty, maka perhitungan penulangan hanya dihitung satu kali.
- Diketahui ;
Mu = Mtx = Mty = 783.76896 kN.m
= 783768960 N.mm

● Tinggi efektif (d) arah X dan Y


d' = h - d - 1
/2 Øtulangan
= 300 - 40 - 1
/2 22
= 249 mm

- Koefisien Tahanan (k)


Mu
k =
Ø x b x d2
783768960
=
0.8 x 1000 x 62001.0
= 15.802 N/mm2

1 2 x m x k
ρperlu = 1 - 1 -
m Fy
1 2 x 15.29 x 15.80
= 1 - 1 -
15.29 390
= 0.041
Syarat
ρmin < ρperlu < ρmaks
0.004 < 0.041 > 0.025 yes

maka, digunakan ρperlu = 0.041

- Luas Tulangan (Ast)


Ast = /4
1
x π x Øtul2
= /4
1
x 3.14 x 484
= 379.94 mm 2

Asperlu = ρperlu x b x d
= 0.041 x 1000 x 249
= 10209 mm2

- Jumlah tulangan (n)


Asperlu
n =
Ast
10209.00
=
379.94
= 26.87003211033 bh ≈ 16 bh

- Jarak bersih antar tulangan (Sb)


b - d' + øp x n
Sb =
n - 1
1000 - 249 + 22 x 16
=
16 - 1
= 26.6 mm ≈ 50.0 mm

maka, digunakan tulangan Ø22 - 50 mm

Gaya Geser Dasar Horizontal Akibat Gempa


2.6 2.6.1 Akibat Pembebanan Horizontal ( Beban Mati VDL)
● Beban Plat (VDL1)
VDL1 = Lp x a x t x ɣbeton
= 529 x 18 x 0.3 x 24
= 68558.400 kN
2.8 Perencanaan Pile Cap

Untuk keseragaman dan nilai estetika (keindahan dan kemudahan) dalam pengerjaannya, maka pile cap
direncanakan dengan penampang yang sama. Ditinjau pile cap yang menerima beban yang paling besar
ialah pile cap yang ada di tengah bentang

Balok Arah Y

Pile Cap
5.0 m4,6 m
Balok Arah X

4,6 m

5.0 m

4,6 m 4,6 m

5.0 m 5.0 m

Balok Arah Y
2.5 m
Pile Cap
2,3 m
Balok Arah X

2.5 m 2,3 m

2,3 m 2,3 m
2.5 m 2.5 m

Direncanakan Dimensi Pile Cap


• Panjang Pile Cap (LPC) = 600 mm = 0.6 m
• Lebar Pile Cap (bPC) = 600 mm = 0.6 m
• Tinggi Pile Cap (hPC) = 250 mm = 0.25 m
Diketahui :
• ɣbeton = 2400 kg/m3 = 24 kN/m3
• ɣair = 1000 kg/m3 = 10 kN/m3
• Tinggi genangan air hujan = 0.05 m
• Dimensi Pelat Tinjauan Perpanel (Arah x dan Arah Y)
- Panjang Pelat (Lpelat) = 5 m
- Lebar Pelat (bpelat) = 5 m
- Tebal Pelat (hpelat) = 0.3 m
• Dimensi Balok Tinjauan Perpanel (Arah x dan Arah Y)
- Panjang Balok (Lbalok) = 6 m
- Lebar Balok (bbalok) = 0.6 m
- Tebal Balok (hbalok) = 0.9 m

A. Pembebanan Pile Cap (PC)


• Beban Mati (PDL)
- Beban sendiri PC (PDL1)
PDL1 = LPC x bPC x hPC x ɣbeton
= 0.6 x 0.6 x 0.25 x 24
= 2.160 kN

- Beban genangan air hujan (PDL2)


PDL2 = hAir Hujan x Lpelat x bpelat x ɣAir
= 0.05 x 5 x 5 x 10
= 12.500 kN

- Beban sendiri Pelat (PDL3)


PDL3 = Lpelat x bpelat x hpelat x ɣbeton
= 5 x 5 x 0.3 x 24
= 180.000 kN

- Beban sendiri Balok (PDL4)


PDL4 arah x = Lbalok x bbalok x hbalok - hpelat x ɣbeton
= 6 x 0.6 x 0.6 x 24
= 51.840 kN
PDL4 arah y = Lbalok x bbalok x hbalok - hpelat x ɣbeton
= 6 x 0.6 x 0.6 x 24
= 51.840 kN

PDL4 = PDL4 arah x + PDL4 arah y


= 51.84 + 51.84
= 103.680 kN

- Beban Mati (PDL)


PDL = PDL1 + PDL2 + PDL3 + PDL4
= 2.16 + 12.5 + 180 + 103.68
= 298.340 kN

• Beban Hidup (PLL)


- Beban Hidup di atas Dermaga (PLL1)
Beban Merata di atas Dermaga = 499 kg/m2
= 4.99 kN/m2

PLL1 = Beban Merata x Lpelat x bpelat


= 4.99 x 5 x 5
= 124.750 kN

- Beban Truck (PLL2)


PLL2 = 12 ton
= 120 kN

- Beban Caren Cup + Forklift (PLL3)


PLL3 = 12 ton
= 120 kN

- Beban Hidup (PLL)


PLL = PLL1 + PLL2 + PLL3
= 124.75 + 120 + 120
= 364.75 kN

• Beban terfaktor (PUlt)


Pult = 1.2 x PDL + 1.6 x PLL
= 1.2 x 298.34 + 1.6 x 364.75
= 941.608 kN

B. Pemeriksaan Kekuatan Maksimum Pile Cap (ϕPn maks)


• Diketahui :
- ϕ = 0.65 (Untuk Sengkang Persegi)
- F'c = 30 Mpa
- Fy = 390 Mpa
- APC = Luas penampang beton pile cap
= LPC x bPC
= 600 x 600
= 360000 mm2
- AK = Luas penampang kolom

• Rasio Penulangan (ρg)


0.01 < ρg < 0.08
Diambil ρg = 0.08

• Luas Penampang Kolom (AK)


AK = ρg x APC
= 0.08 x 360000
= 28800 mm2

• Kekuatan Maksimum Pile Cap (ϕPn maks)


Pn maks = 0.8 x 0.85 x F'c x APC - AK + Fy x AK
= 0.8 x 0.85 x 30 x 360000 - 28800 + 390 x 28800
= 15742080 N
= 15742.080 kN

ϕ Pn maks = ϕ x Pn maks
= 0.65 x 15742.080
= 10232.352 kN

Check
ϕ Pn maks > Pult
10232.352 kN > 941.608 kN ....Aman!

Dapat disimpulkan, bahwa dimensi Pile Cap (PC) yang direncanakan tersebut aman terhadap
beban aksial yang terjadi.

C. Menghitung Momen yang Terjadi Pada Pile Cap (M)


• Beban Merata Pada Pile Cap (q)
Pult
q =
L
941.61
=
5
= 188.322 kN/m
210,338 kN/m'

q = 700,480 kN/m'

4,6 m 4,6 m 4,6 m


5.0 m 5.0 m 5.0 m

• Gaya yang bekerja pada Pile Cap (Vu)


Vu

- Gaya yang bekerja pada bagian pinggir


Vu = /2
1
x q x L
= /2
1
x 188.3216 x 5
= 470.804 kN

- Gaya yang bekerja pada bagian Lengan


Vu = 1.15 x /2
1
x q x L
= 1.15 x /2
1
x 188.3216 x 5
= 541.425. kN
Diperoleh nilai VuMaks = 541.425 kN

• Momen yang Terjadi Pada Pile Cap (M)


M = Vumaks x L
= 541.425 x 5
= 2707.123 kN.m

D. Perhitungan Tulangan Geser


• Perencanaan Tulangan Geser
- Data Perencanaan
Vmaks = 541.4246 kN = 541424.6 N
Panjang Pile Cap (LPC) = 600 mm
Lebar Pile Cap (bPC) = 600 mm
Tinggi Pile Cap (hPC) = 250 mm
Selimut beton (d') = 60 mm
Diameter Tulangan Pokok (Øp) = 18 mm
Diameter Tulangan Sengkang (Øs) = 10 mm

- Tinggi Efektif Balok (d)


d = h - d' - Øs - 1
/2 x Øp
= 250 - 60 - 10 - 1
/2 x 18
= 171 mm

- Kekuatan Nominal Geser Penampang (ϕVc)


Vc = 1
/6 x F'c x b x d
= 1
/6 x 30 x 600 x 171
= 93660.557 N
= 93.661 kN

ϕVc = 0.6 x 93.661


= 56.196 kN

Check
ϕVc > Vmaks
56.196 kN > 541.4246 kN dibutuhkan tulangan geser

- Syarat Keseimbangan Geser


Vs > 1
/3 x (F'c)0,5 x b x d
Vmaks 1
- Vc > x F'c x b x d
ϕ 3
541424.6 1
- 93660.557 > x 30 x 600 x 171
0.6 3
808713.776 N > 187321.115 N
808.713776 kN > 187.321115 kN ....AMAN!

- Digunakan Jarak Antar Tulangan Maksimum (Smaks)


Smaks = 0.5 x d
= 0.5 x 171
= 85.5 mm ≈ 85 mm
Tulangan geser yang digunakan, Ø10-50 mm
maka pile cap
g paling besar
....AMAN!
2.9 Gaya-Gaya yang Bekerja Pada Dermaga

Gaya-gaya yang bekerja pada dermaga dapat dibedakan menjadi gaya vertikal dan
horizontal. Gaya vertikal meliputi berat sendiri bangunan dermaga, beban hidup, beban peralatan
bongkar muat (Crane) dan sebagainya. Gaya horizontal dapat dibedakan menjadi gaya benturan
kapal ketika kapal merapat ke dermaga (gaya sandar, berthing forces) dan gaya tambat (mooring
forces) yaitu gaya yang ditimbulkan ketika kapal bertambat di dermaga yang disebabkan oleh
angin, arus dan gelombang.

A. Gaya Sandar (Berthing Forces)


Kapal yang merapat ke dermaga akan mempunyai sudut terhadap sisi dermaga dan
mempunyai kecepatan tertentu. Dalam perencanaan kapal diasumsikan bermuatan penuh dan
merapat dengan sudut 10o terhadap sisi depan dermaga dengan benturan kapal dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :

w x Vx2
E = x Cm x Ce x Cs x Cc
2 x g
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 218)
Keterangan :
E = Energi benturan (ton.m)
Vx = Komponen tegak lurus sisi dermaga dari kecepatan kapal pada saat membentur dermaga
(m/det)

g = Percepatan gravitasi (m/det2)


W = Displacement tonnage (ton)
Cm = Koefisien massa
Ce = Koefisien eksentrisitas
Cs = Koefisien kekerasan (diambil Cs = 1,00)
Cc = Koefisien bentuk dari tambatan (diambil Cc = 1,00)

Dimana:
π d
Cm = 1 + x
2 x cb B
W
Cb =
Lpp x B x d x γAir Laut

Keterangan :
Lpp = Panjang garis air (m) = 216.11 m
d = Draft kapal (m) = 8.5 m
B = Lebar kapal (m) = 28 m
γAir Laut = 1.025 t/m3
• Koefisien Massa (Cm)
Tabel Karakteristik Kapal

(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 40)


Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilaI Displacement Tonnage (W) kapal
barang dengan
Gross Tonage = 30000 Ton adalah : W = 17701 Ton
- Koefisien Blok (cb)
W
Cb =
Lpp x B x d x γAir Laut
17701
=
216.11 x 28 x 8.5 x 1.025
= 0.342

- Koefiesien Massa (Cm)


π d
Cm = 1 + x
2 x cb B
π 8.5
= 1 + x
2 x 0.342 27.5
= 1.17

• Koefisien Eksentrisitas (Ce)

1
Ce =
l 2
1 +
r
Dimana :
l = Jarak sepanjang permukaan air dermaga dari pusat berat kapal sampai titik
sandar kapal
r = Jari-jari putaran disekeliling pusat berat kapal pada permukaan air
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 220)
- Jarak sepanjang permukaan air dermaga dari pusat berat kapal sampai titik sandar
kapal (l)

l = 1
/4 x Loa
= 1
/4 x 230
= 57.500 m

- Jari-jari putaran disekeliling pusat berat kapal pada permukaan air (r)
Grafik Jari-jari Putaran di Sekeliling Pusat Berat Kapal

(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 221)

Dari hasil perhitungan koefisien blok (Cb) didapat 0,311 < 0,5 dari nilai
minimum dari grafik , maka di gunakan nilai minimum dari grafik.
maka plot nilai koefisien blok (Cb) = 0,5 , diperoleh nilai perbadingan r/L = 0.22
r
= 0.220
Loa
r = 0.22 x Loa
= 0.22 x 230
= 50.600

- Koefisien Eksentrisitas (Ce)

1
Ce =
Ce =
l 2
1 +
r

1
Ce =
57.5 2
1 +
50.600
= 0.44
- Kecepatan Kapal Saat Merapat (Vx)
Vx = V x sin 10
= 0.16 x sin 10
= 0.028 m/det

- Energi Benturan (E)


w x Vx2
E = x Cm x Ce x Cs x Cc
2 x g
17700.7 x 0.0008
= x 1.17 x 0.44 x 1 x 1
2 x 9.81
= 0.354 ton.m

B. Gaya Tambat (Mooring Forces)


• Gaya Akibat Angin (Rw)
Angin yang berhembus ke badan kapal yang ditambatkan akan menyebabkan gerakan
kapal yang bisa menimbulkan gaya pada dermaga. Apabila arah angin menuju ke dermaga,
maka gaya tersebut berupa gaya benturan ke dermaga. Sedangkan jika arahnya
meninggalkan dermaga, akan menyebabkan gaya tarikan kapal pada alat penambat. Besarnya
gaya angin tergantung pada arah dan kecepatan hembus angin, dan dapat dihitung dengan
rumus :

- Gaya longitudinal apabila angin datang dari arah haluan ( α = 0 o )


Rw = x Qa x Aw
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 222)
- Gaya longitudinal apabila angin datang dari arah buritan ( α = 180 o )
Rw = 0.50 x Qa x Aw
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 222)
- Gaya lateral apabila angin datang dari arah lebar ( α = 90 o )
Rw = 1.10 x Qa x Aw
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 222)
Keterangan:
Rw = Gaya akibat anging (kg)
Qa = Tekanan angin (kg/m2)
Aw = Proyeksi bidang yang tertiup angin (m2)

- Tekanan Angin (Qa)


Qa = 0.063 x V2
= 0.063 x 1764
= 111.132 kg/m2

- Proyeksi Bidang yang Tertiup Angin (Aw)


o
Diasumsikan angin datang dari arah lebar (α = 90 ), maka proyeksi bidang yang
tertiup angin dihitung dengan melakukan pendekatan bahwa A w = B . y
Dimana :
B = Lebar Kapal = 28 m
y = Tinggi Kapal = 12 m (diasumsi)

Aw = B x y
= 28 x 12
= 330 m2

- Gaya Akibat Angin (Rw)

Diasumsikan proyeksi bidang kapal yang tertiup angin adalah 70% dari luas
bagian kapal yang berada di atas permukaan air, maka gaya pada kapal yang diakibatkan
oleh angin (Rw) adalah
Rw = 1.10 x Qa x Aw x 70%
= 1.10 x 111.132 x 330 x 70%
= 28238.64 kg
= 28.23864 ton

• Gaya Akibat Arus (Ra)

Seperti halnya angin, arus yang bekerja pada bagian kapal yang terendam air juga
menyebabkan terjadinya gaya pada kapal yang kemudian diteruskan pada alat penambat
dan dermaga. Besar gaya yang ditimbulkan oleh arus, diberikan pada persamaan berikut

Vc2
Ra = cc x γAir Laut x Ac x
Ra = cc x γAir Laut x Ac x
2 x g
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 223)

Keterangan:
Ra = Gaya akibat arus (kg)
Ac = Luas penampang kapal yang terendam air (m 2)
γAir Laut = 1025 kg/m3
Vc = Kecepatan arus (m/det) = 0.182 Knots = 0.094 m/det
Cc = Koefisien tekanan arus = 1.01 (perbandingan antara draft kapal dan
kedalaman air mendekati satu)
- Luas Penampang Kapal yang Terencam Air (Ac)
AC = Lpp x B
= 216.11 x 28
= 5943.09 m2

- Gaya Akibat Arus (RA)


Vc2
Ra = cc x γAir Laut x Ac x
2 x g
0.009
= 1.01 x 1025 x 5943.09 x
2 x 9.81
= 2733.03 kg
= 2.73303 ton
2.10 Perencanaan Fender
Diketahui : Energi benturan = 0.354 ton.m
a. Energi yang diserap oleh fender dan dermaga biasanya ditentukan ½ E, setengah
energi lain diserap oleh kapal dan air sehingga :

Efender = ½ x E
= ½ x 0.354
= 0.177 ton.m
Tabel gaya reaksi dan energi fender Tipe A per panjang satu meter dan pada defleksi
45%. Dari tabel dibawah, digunakan Fender yang memiliki energi serap lebih besar dari
energi fender yang berasal dari benturan kapal

(Sumber : http://www.niri-rubber.com/wp-content/uploads/2016/07/tabel-rf1.jpg)

Dalam perencanaan ini, digunakan fender model V 150 H x 1000 L, dengan parameter
sebagai berikut:
» Energi serap = 1.0 ton.m
» Reaksi = 15.28 ton
» Panjang fender = 3.60 m (Dengan memperhitungkan HWL dan LWL
terhadap taraf dermaga)
Kontrol : Energi serap > Energi fender
1.0 ton.m > 0.177 ton.m
Jadi, fender yang digunakan aman terhadap perencanaan dermaga. Maka
digunakan fender tipe V 150 H x 1000 L.
b. Jarak antar fender
Diketahui : Kedalaman kolam dermaga = 8.50 m
Adapun jarak maksimum dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
2
L = 2 ∙ r2 - r - h

Dimana :
h = tinggi fender = 200 mm = 0.2 m
r = jari-jari kelengkungan sisi haluan kapal

» Log r = -1.055 + 0.65 Log DWT


Log r = -1.055 + 0.65 . Log 30000
Log r = -1.055 + 2.910129
Log r = 1.855
r = 71.64 m
maka, L = 2 ∙ r2 - r - h 2
L = 2 ∙ 71.64 2 - 71.64 - 0.2 2
= 10.70 m ≈ 8.0 m

Diambil L = 8.0 m karena jarak antar tiang = 4.0 m serta dalam


perencanaan fender harus berdiri / dipasang sejajar dengan tiang dan balok.
» Jumlah fender yang digunakan
Lp
n = + 1
L
DiketahuiPanjang dermaga (Lp) = 529.0 m
maka, Lp
n = + 1
L
529.0
= + 1
8
= 67.13 ≈ 68 buah fender
2.11 Perencanaan Bollard (Alat Penambat)
Kapal yang berlabuh ditambatkan ke dermaga dengan mengikatkan tali-tali penambat ke-
bagian haluan, buritan, dan badan kapal. Tali-tali penambat tersebut diikatkan pada alat penambat
yang dikenal dengan bitt yang dipasang disepanjang sisi dermaga.

Bitt dengan ukutan lebih besar disebut bollard yang diletakkan pada kedua ujung dermaga
atau ditempat yang agak jauh dari sisi muka dermaga. Bitt digunakan untuk mengikat kapal pada
kondisi cuaca normal dan kondisi badai, juga dapat digunakan untuk mengarahkan kapal merapat
ke dermaga atau untuk membelok atau memutar terhadao ujung dermaga atau dolphin.

Agar tidak mengganggu kelancaran kegiatan (bongkar muat barang) maka tinggi bollard
tidak boleh lebih dari 50 cm di atas lantai dermaga. (Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang
Triadmodjo, 2010, hal 283).

Tabel Gaya Bollard dan Jarak Anrar Bollard

5000 200 10 15 10
10.000 300 15 20 15
= -54.52
= 15.010
= 20.010
= 15.010
(Sumber : Perencanaa Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010 hal. 279)

Berdasarkan tabel gaya tarik bollard dan jarak antar bollard, dengan displacement kapal = 17701
ton, maka diperoleh :
- Gaya bolard (P) = -54.52 kN
- Jarak antar bollard = 15.010 m
- Gaya bollard tegak lurus tambatan = 20.010 kN/m
- Gaya bollard sepanjang tambatan = 15.010 kN/m
Direncanakan menggunakan Bollard "Kidney Type Dock Bollard"
(Sumber : Triatmodjo, 2016. Ha.279)

Digunakan kapasitas bollard 70 ton, dengan spesifikasi dimensi sebagai mana dotunjukan pada
tabel

Adapun jumlah bollard yang digunakan berdasarkan jumlah kapal rencana yaitu 2 buah
maka jumlah bollard yang digunakan juga 2 buah.
- Perencanaan Bitt
Diketahui : Jumlah kapal (n) = 2 buah
Panjang dermaga (Lp) = 529 m
Gross tonnage (GT) = 30000 ton

Tabel Penempatan Bitt

(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Tritmodjo, 2010, hal 279.)


Berdasarkan tabel penempatan bitt dengan data ukutan kapal (GRT) = 30000 ton
Diperoleh jarak maksimum antar bitt = 25 m

- jumlah bitt yang digunakan


Panjang dermaga (Lp)
jumlah bitt = + 1
Jarak maksimum antar bitt
529
= + 1
25
= 22.16 ≈ 23 buah bitt

- Panjang dermaga yang melewati bitt


= jumlah bitt - 2 x jarak antar bitt
= 23 - 2 x 25
= 525 m

- Jarak bollard antara sisi dermaga


Lp - panjang dermaga yang dilewati bitt
=
4
529 - 525
=
4
= 1.00 m
Direncanakan menggunakan bitt tipe "Single Bitt Bollard"
(Sumber :

Digunakan kapsitas bitt 50 ton, dengan spesifikasi dimensi sebagai mana ditunjukkan pada
table

2.12 Perencanaan Tiang Pancang


Diketahui data :
- Lebar Apron = 18 m
- Tebal Pelat = 0.3 m
- Dimensi Balok
Lebar Balok (b) = 0.6 m
Tinggi Balok (h) = 0.9 m
- Dimensi Pile Cap (Pc)
Lebar Pile Cap (bpc) = 0.6 m
Tinggi Pile Cap (hpc) = 0.25 m
- ɣbeton = 2.4 t/m3

Dari perhitungan sebelumnya diketahui


- Beban ultimate pelat dermaga = 41.87 t/m2
Gaya akibat arus = 2.73 ton
Gaya akibat angin = 28.24 ton
Reaksi fender = 15.28 ton
Gaya gempa = 32.9619556 kN 3.296 ton
Gaya bollard (p) = -54.52 kN -5.45 ton
Tabel gaya vertikal dan momen terhadap titik A
No Gaya Vertikal Lengan ke Momen ke A
A (m) (ton.m)
1 18 x 0.3 x 2.4 = 12.96 0.000 0.000
2 0.6 x 0.9 x 2.4 = 1.296 -7.500 9.720
3 0.6 x 0.9 x 2.4 = 1.296 -2.500 3.240
4 0.6 x 0.9 x 2.4 = 1.296 2.500 -3.240
5 0.6 x 0.9 x 2.4 = 1.296 7.500 -9.720
6 4.4 x 0.25 x 2.4 = 2.64 -5.000 13.200
7 4.4 x 0.25 x 2.4 = 2.64 0.000 0.000
8 4.4 x 0.25 x 2.4 = 2.64 5.000 -13.200
9 0.6 x 0.9 x 2.4 = 1.296 -7.500 9.720
10 0.6 x 0.9 x 2.4 = 1.296 -2.500 3.240
11 0.6 x 0.9 x 2.4 = 1.296 2.500 -3.240
12 0.6 x 0.9 x 2.4 = 1.296 7.500 -9.720
15 41.87 x 18 = 753.6 0.000 0.000
ΣV = 784.9 ΣV = 0.000
Tabel Perhitungan Gaya Horizontal dan Momen Terhadap Titik A
Momen ke A
No Gaya Horizontal (ton) Lengan ke A
(ton.m)
1 Gaya akibat arus = 2.73 1.8 4.919
2 Gaya akibat angin = 28.24 1.8 50.830
3 Gaya akibat fender = 15.28 1.8 27.504
4 Gaya akibat gempa = 3.296 1.8 5.933
5 Gaya bollard = -5.45 1.8 -9.814
ΣH = 44.10 ΣH = 79.372

- Lebar balok melintang = 18


- Jarak antar balok melintang = 6
- Untuk pipa sepanjang 4 m, gaya-gaya momen adalah :
753.62 12.96
V = 785 - 754 - 12.96 x 6 + +
6 6
= 237.492 ton

M = 79.372 x 6
= 476.232 ton.m

H = 44.10

- Perhitungan daya dukung tiang pancang


Diketahui data :
Jenis tanah = Lempung (Clay)
Nilai konis (P) = 45 kg/cm2 = 450 kN/m2
Harga cleef © = 607.5 kg/cm2 = 6075 kN/m2
Kedalaman tanah (L) = 25 m =
Beban vertikal (V) = 237.492 ton = 2374.92 kN

- Direncanakan menggunakan tiang pancang diamater = 400 mm

Diketahui r1 = 0.2 m
r2 = 0.25 m
t = 75 m
D1 = 400 m
D2 = 325 m

- Data Tiang pancang


Keliling tiang pancang (As) = 2 π (r₁ + r₂) = 2.826 m
Luas tiang pancang (Ap) = π (r₁² + r₂²) = 0.3219 m2
Berat tiang pancang = 393 kg/m
Berat total tiang pancang (W) = 393 x 25 = 9825 kg
= 98.25 kN
- Daya dukung tiang pancang (Qp)
Qp = C x As
= 450 x 0.3219
= 144.83 kN

- Daya dukung kulit tiang pancang (Qs)


Qs = C x As x L
= 6075 x 2.826 x 25
= 429198.75 kN

Qult = Qp + Qs
= 144.83 + 429198.75
= 429343.6 kN

- Daya dukung tiang (Qa)


Qult
Qa =
Fs
429343.6
=
2.5
= 171737.43 kN

Kontrol daya dukung :

Qa > V+W
171737.43 > 2473.17

- Jumlah tiang yang mendukung dermaga tampak samping adalah 7 buah untuk panjang
25 m, bagian penampang tiang seperti :
- X1 = -7.50 m
- X2 = -2.50 m
- X3 = 2.50 m
- X4 = 7.50 m

∑ X2 = 125 m

- Gaya vertikal yang bekerja pada tiang dermaga, dihitung dengan rumus :
V ∑MX
P = +
n ∑X2

maka
237.492 476.232 x -7.50
- P1 = + = 30.7990738 ton
4 125
237.492 476.232 x -2.50
- P2 = + = 49.8483579 ton
4 125
237.492 476.232 x 2.50
- P3 = + = 68.8976421 ton
4 125
237.492 476.232 x 7.50
- P4 = + = 87.9469262 ton
4 125

Dari hasil perhitungan, digunakan gaya yang paling besar bekerja yaitu :
P7 = 87.946926 ton
- Penulanga pondasi
Direncanakan menggunakan tiang pancang lingkaran, diameter = 400 mm

Ag = 1
/4 x π x D2
= 1
/4 x 3.14 x 160000
= 125600 mm2

Direncanakan rasio tulangan ρ = 2% = 0.02


sehingga :
As = ρ x Ag
= 0.02 x 125600
= 2512.00 mm2

Direncanakan tulangan Ø28 28


Ast = 1
/4 x π x D 2

= 1
/4 x 3.14 x 784
= 615.44 mm2

Jumlah tulangan (n)


As 2512.00
n = = = 4.08163 = 4.1 batang
Ast 615.44
jadi, digunakan tulangan 4Ø28

Gaya horizontal yang bekerja pada tiang pancang


H
T = < T = 0.7 ton
n
dimana ;
H : Gaya horizontal = 44.10
n : jumlah tiang = 4
Maka gaya horizontal yang bekerja pada tiang pancang adalah :
44.10
T =
4
= 11.024
kontrol
T = 11.024 ton > 0.7 ton

Gaya horizontal yang bekerja tersebut lebih besar daya dukung yang diijinkan
tiang, maka tiang miring diperlukan.

Gaya horizontal tersebut lebih besar dari gaya dukung yang diizinkan tiang, maka
tiang-tiang pancang dipancang dengan rencana kemiringan sebagai berikut

No M:1 V (ton) H (ton)


1 - 30.799074 15.40
2 - 49.848358 24.92
3 - 68.897642
4 - 87.946926 43.97
ΣH 84.297179

Gaya horizontal yang bekerja pada tiang adalah


H - ΣH = 44.10 - 84.297
= -40.20

ΣH
T =
n
-40.20
=
4
= -10.050403 < 0.7 ton

Menentukan panjang tiang pancang


Diketahui bahwa jenis tanah pada dasar laut adalah berlempung dengan nilai SPT = 18
maka digunakan konstruksi dasar dermaga tipe tiang pancang

Diperoleh data hasil sondir


- Nilai konis tanah, P = 45.0 kg/cm2
- Nilai kohesi, C = 607.5 kg/cm2
- Pada kedalaman tanah = 25.0 m

Dari hasil sondir di atas, diketahui bahwa jenis tanah pada kedalaman 25 m adalah
tanah keras sehingga telah mampu memikul seluruh beban yang terjadi di atasnya.
Namun untuk memperoleh kedalaman/panjang tiang yang efisien maka perlu
perhitungan gaya geser tiang terhadap tanah dengan data sbb :
- Nilai SPT (n) = 18
- H (kedalaman pemancangan tiang pada tanah )
kedalaman tanah -kedalaman palung = 25.0 - -8.45
= 33.45 m

- Luas tiang
Ag = /4
1
π x D2
= /4 3.14 x
1
160000
= 125600 mm2
= 0.1256 m2

Qs = 0.2 N (untuk tanah pasir atau lumpur)

Beban yang dipikul, Qu = 87.9469262 ton


Qs1 = Qs x ∆s1
= 3.6 x 4.2013
= 15.12 ton

Sehingga kedalaman efisien tiang adalah :


Qs1
h = H - - H
Qu
15.12
= 25 - - 25
87.95
= 20.701 m
TABLE: Element Forces - Frames
Frame Station OutputCase CaseType P V2 V3 T M2 M3 FrameElem ElemStation
Text m Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m Text m
1 0 DEAD LinStatic -2188.286 -72.111 0 0 0 -243.4078 1-1 0
1 5.25 DEAD LinStatic -2188.286 -72.111 0 0 0 135.1744 1-1 5.25
1 10.5 DEAD LinStatic -2188.286 -72.111 0 0 0 513.7566 1-1 10.5
2 0 DEAD LinStatic -5196.927 15.995 0 0 0 63.3694 2-1 0
2 5.25 DEAD LinStatic -5196.927 15.995 0 0 0 -20.6018 2-1 5.25
2 10.5 DEAD LinStatic -5196.927 15.995 0 0 0 -104.5729 2-1 10.5
3 0 DEAD LinStatic -4747.663 2.003 0 0 0 14.5418 3-1 0
3 5.25 DEAD LinStatic -4747.663 2.003 0 0 0 4.0268 3-1 5.25
3 10.5 DEAD LinStatic -4747.663 2.003 0 0 0 -6.4882 3-1 10.5
4 0 DEAD LinStatic -4830.954 3.86 0 0 0 20.9222 4-1 0
4 5.25 DEAD LinStatic -4830.954 3.86 0 0 0 0.6549 4-1 5.25
4 10.5 DEAD LinStatic -4830.954 3.86 0 0 0 -19.6124 4-1 10.5
5 0 DEAD LinStatic -4748.491 5.683 0 0 0 27.1866 5-1 0
5 5.25 DEAD LinStatic -4748.491 5.683 0 0 0 -2.6516 5-1 5.25
5 10.5 DEAD LinStatic -4748.491 5.683 0 0 0 -32.4898 5-1 10.5
6 0 DEAD LinStatic -5191.962 -8.108 0 0 0 -20.9314 6-1 0
6 5.25 DEAD LinStatic -5191.962 -8.108 0 0 0 21.6364 6-1 5.25
6 10.5 DEAD LinStatic -5191.962 -8.108 0 0 0 64.2042 6-1 10.5
7 0 DEAD LinStatic -2202.315 78.948 0 0 0 282.2121 7-1 0
7 5.25 DEAD LinStatic -2202.315 78.948 0 0 0 -132.2638 7-1 5.25
7 10.5 DEAD LinStatic -2202.315 78.948 0 0 0 -546.7396 7-1 10.5
8 0 DEAD LinStatic -98.381 -2068.011 0 0 0 -519.7704 8-1 0
8 0.5 DEAD LinStatic -98.381 -1466.635 0 0 0 363.891 8-1 0.5
8 1 DEAD LinStatic -98.381 -865.259 0 0 0 946.8643 8-1 1
8 1.5 DEAD LinStatic -98.381 -263.883 0 0 0 1229.1497 8-1 1.5
8 2 DEAD LinStatic -98.381 337.493 0 0 0 1210.7471 8-1 2
8 2.5 DEAD LinStatic -98.381 938.869 0 0 0 891.6565 8-1 2.5
8 3 DEAD LinStatic -98.381 1540.245 0 0 0 271.8778 8-1 3
8 3.5 DEAD LinStatic -98.381 2141.621 0 0 0 -648.5888 8-1 3.5
8 4 DEAD LinStatic -98.381 2742.997 0 0 0 -1869.7434 8-1 4
9 0 DEAD LinStatic -82.386 -2453.93 0 0 0 -1765.1705 9-1 0
9 0.5 DEAD LinStatic -82.386 -1852.554 0 0 0 -688.5497 9-1 0.5
9 1 DEAD LinStatic -82.386 -1251.178 0 0 0 87.3831 9-1 1
9 1.5 DEAD LinStatic -82.386 -649.802 0 0 0 562.6279 9-1 1.5
9 2 DEAD LinStatic -82.386 -48.426 0 0 0 737.1847 9-1 2
9 2.5 DEAD LinStatic -82.386 552.95 0 0 0 611.0535 9-1 2.5
9 3 DEAD LinStatic -82.386 1154.326 0 0 0 184.2343 9-1 3
9 3.5 DEAD LinStatic -82.386 1755.702 0 0 0 -543.2729 9-1 3.5
9 4 DEAD LinStatic -82.386 2357.078 0 0 0 -1571.4681 9-1 4
10 0 DEAD LinStatic -80.384 -2390.585 0 0 0 -1564.9799 10-1 0
10 0.5 DEAD LinStatic -80.384 -1789.209 0 0 0 -520.0314 10-1 0.5
10 1 DEAD LinStatic -80.384 -1187.833 0 0 0 224.229 10-1 1
10 1.5 DEAD LinStatic -80.384 -586.457 0 0 0 667.8015 10-1 1.5
10 2 DEAD LinStatic -80.384 14.919 0 0 0 810.6859 10-1 2
10 2.5 DEAD LinStatic -80.384 616.295 0 0 0 652.8824 10-1 2.5
10 3 DEAD LinStatic -80.384 1217.671 0 0 0 194.3908 10-1 3
10 3.5 DEAD LinStatic -80.384 1819.047 0 0 0 -564.7887 10-1 3.5
10 4 DEAD LinStatic -80.384 2420.423 0 0 0 -1624.6563 10-1 4
11 0 DEAD LinStatic -76.523 -2410.531 0 0 0 -1605.0439 11-1 0
11 0.5 DEAD LinStatic -76.523 -1809.155 0 0 0 -550.1223 11-1 0.5
11 1 DEAD LinStatic -76.523 -1207.779 0 0 0 204.1112 11-1 1
11 1.5 DEAD LinStatic -76.523 -606.403 0 0 0 657.6568 11-1 1.5
11 2 DEAD LinStatic -76.523 -5.027 0 0 0 810.5143 11-1 2
11 2.5 DEAD LinStatic -76.523 596.349 0 0 0 662.6839 11-1 2.5
11 3 DEAD LinStatic -76.523 1197.725 0 0 0 214.1654 11-1 3
11 3.5 DEAD LinStatic -76.523 1799.101 0 0 0 -535.041 11-1 3.5
11 4 DEAD LinStatic -76.523 2400.477 0 0 0 -1584.9355 11-1 4
12 0 DEAD LinStatic -70.84 -2348.014 0 0 0 -1552.4457 12-1 0
12 0.5 DEAD LinStatic -70.84 -1746.638 0 0 0 -528.7826 12-1 0.5
12 1 DEAD LinStatic -70.84 -1145.262 0 0 0 194.1925 12-1 1
12 1.5 DEAD LinStatic -70.84 -543.886 0 0 0 616.4795 12-1 1.5
12 2 DEAD LinStatic -70.84 57.49 0 0 0 738.0786 12-1 2
12 2.5 DEAD LinStatic -70.84 658.866 0 0 0 558.9896 12-1 2.5
12 3 DEAD LinStatic -70.84 1260.242 0 0 0 79.2127 12-1 3
12 3.5 DEAD LinStatic -70.84 1861.618 0 0 0 -701.2522 12-1 3.5
12 4 DEAD LinStatic -70.84 2462.994 0 0 0 -1782.4052 12-1 4
13 0 DEAD LinStatic -78.948 -2728.968 0 0 0 -1846.6093 13-1 0
13 0.5 DEAD LinStatic -78.948 -2127.592 0 0 0 -632.4693 13-1 0.5
13 1 DEAD LinStatic -78.948 -1526.216 0 0 0 280.9827 13-1 1
13 1.5 DEAD LinStatic -78.948 -924.84 0 0 0 893.7467 13-1 1.5
13 2 DEAD LinStatic -78.948 -323.464 0 0 0 1205.8226 13-1 2
13 2.5 DEAD LinStatic -78.948 277.912 0 0 0 1217.2106 13-1 2.5
13 3 DEAD LinStatic -78.948 879.288 0 0 0 927.9106 13-1 3
13 3.5 DEAD LinStatic -78.948 1480.664 0 0 0 337.9226 13-1 3.5
13 4 DEAD LinStatic -78.948 2082.04 0 0 0 -552.7534 13-1 4
14 0 DEAD LinStatic 0 -120.275 0 0 0 -6.0138 14-1 0
14 0.1 DEAD LinStatic 0 6.807E-12 0 0 0 -2.363E-12 14-1 0.1
15 0 DEAD LinStatic 0 -120.275 0 0 0 -6.0138 15-1 0
15 0.1 DEAD LinStatic 0 6.807E-12 0 0 0 -5.436E-13 15-1 0.1
TABLE: Element Forces - Frames
Frame Station OutputCase CaseType P V2 V3 T M2 M3 FrameElem ElemStation
Text m Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m Text m
1 0 DEAD LinStatic -2829.191 -161.029 0 0 0 -430.5389 1-1 0
1 4.31 DEAD LinStatic -2829.191 -161.029 0 0 0 263.4961 1-1 4.31
1 8.62 DEAD LinStatic -2829.191 -161.029 0 0 0 957.5312 1-1 8.62
2 0 DEAD LinStatic -6322.841 52.694 0 0 0 178.7144 2-1 0
2 4.31 DEAD LinStatic -6322.841 52.694 0 0 0 -48.397 2-1 4.31
2 8.62 DEAD LinStatic -6322.841 52.694 0 0 0 -275.5084 2-1 8.62
3 0 DEAD LinStatic -6307.777 -18.053 0 0 0 -23.4721 3-1 0
3 4.31 DEAD LinStatic -6307.777 -18.053 0 0 0 54.3346 3-1 4.31
3 8.62 DEAD LinStatic -6307.777 -18.053 0 0 0 132.1414 3-1 8.62
4 0 DEAD LinStatic -2868.193 190.155 0 0 0 570.1171 4-1 0
4 4.31 DEAD LinStatic -2868.193 190.155 0 0 0 -249.4492 4-1 4.31
4 8.62 DEAD LinStatic -2868.193 190.155 0 0 0 -1069.0156 4-1 8.62
5 0 DEAD LinStatic -224.796 -2591.165 0 0 0 -981.3338 5-1 0
5 0.5 DEAD LinStatic -224.796 -1996.1 0 0 0 165.4825 5-1 0.5
5 1 DEAD LinStatic -224.796 -1401.035 0 0 0 1014.7662 5-1 1
5 1.5 DEAD LinStatic -224.796 -805.97 0 0 0 1566.5175 5-1 1.5
5 2 DEAD LinStatic -224.796 -210.905 0 0 0 1820.7363 5-1 2
5 2.5 DEAD LinStatic -224.796 384.16 0 0 0 1777.4226 5-1 2.5
5 3 DEAD LinStatic -224.796 979.225 0 0 0 1436.5763 5-1 3
5 3.5 DEAD LinStatic -224.796 1574.29 0 0 0 798.1976 5-1 3.5
5 4 DEAD LinStatic -224.796 2169.355 0 0 0 -137.7136 5-1 4
5 4.5 DEAD LinStatic -224.796 2764.42 0 0 0 -1371.1573 5-1 4.5
5 5 DEAD LinStatic -224.796 3359.485 0 0 0 -2902.1336 5-1 5
6 0 DEAD LinStatic -172.102 -2963.356 0 0 0 -2626.6252 6-1 0
6 0.5 DEAD LinStatic -172.102 -2368.291 0 0 0 -1293.7133 6-1 0.5
6 1 DEAD LinStatic -172.102 -1773.226 0 0 0 -258.3339 6-1 1
6 1.5 DEAD LinStatic -172.102 -1178.161 0 0 0 479.5131 6-1 1.5
6 2 DEAD LinStatic -172.102 -583.096 0 0 0 919.8275 6-1 2
6 2.5 DEAD LinStatic -172.102 11.969 0 0 0 1062.6094 6-1 2.5
6 3 DEAD LinStatic -172.102 607.034 0 0 0 907.8588 6-1 3
6 3.5 DEAD LinStatic -172.102 1202.099 0 0 0 455.5757 6-1 3.5
6 4 DEAD LinStatic -172.102 1797.164 0 0 0 -294.2399 6-1 4
6 4.5 DEAD LinStatic -172.102 2392.229 0 0 0 -1341.5879 6-1 4.5
6 5 DEAD LinStatic -172.102 2987.294 0 0 0 -2686.4685 6-1 5
7 0 DEAD LinStatic -190.155 -3320.483 0 0 0 -2818.6099 7-1 0
7 0.5 DEAD LinStatic -190.155 -2725.418 0 0 0 -1307.1345 7-1 0.5
7 1 DEAD LinStatic -190.155 -2130.353 0 0 0 -93.1916 7-1 1
7 1.5 DEAD LinStatic -190.155 -1535.288 0 0 0 823.2188 7-1 1.5
7 2 DEAD LinStatic -190.155 -940.223 0 0 0 1442.0967 7-1 2
7 2.5 DEAD LinStatic -190.155 -345.158 0 0 0 1763.4422 7-1 2.5
7 3 DEAD LinStatic -190.155 249.907 0 0 0 1787.2551 7-1 3
7 3.5 DEAD LinStatic -190.155 844.972 0 0 0 1513.5355 7-1 3.5
7 4 DEAD LinStatic -190.155 1440.037 0 0 0 942.2834 7-1 4
7 4.5 DEAD LinStatic -190.155 2035.102 0 0 0 73.4989 7-1 4.5
7 5 DEAD LinStatic -190.155 2630.167 0 0 0 -1092.8182 7-1 5
8 0 DEAD LinStatic 0 -238.026 0 0 0 -23.8026 8-1 0
8 0.2 DEAD LinStatic 0 1.155E-12 0 0 0 -1.292E-12 8-1 0.2
9 0 DEAD LinStatic -5.821E-11 -238.026 0 0 0 -23.8026 9-1 0
9 0.2 DEAD LinStatic -5.821E-11 -3.245E-12 0 0 0 -1.995E-13 9-1 0.2

570.12 tumpuan maks


1820.7 lapangan maks
3359.5 geser maks
6322.8 normal mask
Lp =349
311 m
15,2 13.5 m 152 15,2 13.5m 152 15,2 13.5 m
135 m 135 m
0,1 x 0,1
Loax Loa Loa 0,1 x Loa Loa 0,1 x Loa
Kapal Penumpang = 9600 ton Kapal Penumpang = 9600 ton

Kapal Barang = 9750 ton Kapal Barang = 9750 ton


15,4

Bollard Bitt Fender


Garis Pantai Terminal Terminal

129 Garis Pantai

12,7
Tangki
Kantor Bahan Bakar
80

50

Kantor bea
Kantor
cukai

Parkir Roda Parkir Roda


4 2

Musholah

Pos Jaga

HWL = 1,46
LWL = -1,46 taraf dermaga 1,50 m
Draft 6,12 m

clearence 1,00 m
BEAM
21,0 m

Skala 1 : 2000

Anda mungkin juga menyukai