4.1 (1)
4.2 Perencanaan Dermaga
Untuk menghitung panjang dermaga, digunakan data kapal yang akan dilayani, yaitu kapal
barang dengan gross tonnage = 9000 Ton sebanyak 2 buah. Untuk karakteristik kapal
barang, dapat dilihat pada buku pelabuhan (Bambang Triadmojo, halaman 37, tabel 1.2)
atau pada tabel dibawah ini
4.2 (2)
ga
ris
pa
nt
ai
Gambar 4.1 Sketsa Karakteristik Kapal Rencana
da
Sumber : (Bambang
n Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan)
ka
pa
4.2.1Panjang Dermaga
l-
ka
pa
l
ya
ng
be
rla
bu
h
be
rd
Gambar 4.2 erDimensi Wharf
et
ber : (Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan hal, 214)
m
e
mLP = n x Loa + ( n + 1 ) x 10% x Loa
an
ja
ng
Dimana :
,
seLP = Panjang Dermaga
hi n = Jumlah Kapal
ng
gaLoa = Panjang Total Kapal
pa
(Sumber : Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan, Hal 214)
nj
an
gmaka,
de
Loa Loa
r LP = n x + ( n + 1 ) x 10% x
m = 2 x 137.0 + ( 2 + 1 ) x 10% x 137
ag
= 315.1 m diambil LP = 316 m
a
ad
Lebar dermaga disempurnakan untuk mempermudah dalam perhitungan per 1m panel
al
ah
4.2.2Lebar
: Dermaga
Lebar Apron = 23 m
Lebar Area Parkir = 100 m (direncanakan)
Lebar Area Bebas = 75 m (direncanakan)
Untuk perencanaan lebar apron dengan 2 jalur kendaraan maka digunakan
ad = 8.0 m (B
a
m
ba
ng
Tr
iat
m 4.2 (3)
od
jo
Gambar 4.3 Lebar Apron dengan dua lajur kendaraan
Sumber : (Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan hal, 216)
Rumus Umum :
d = Lp - 2 x e
2A
b =
d - e
Dimana :
A :Luas Gudang / Luas Lapangan Penumpukan Peti Kemas
L : Panjang Kapal yang ditambat
b : Lebar Gudang
a : Lebar Apron
e : Lebar Jalan
d = Lp - 2 x e
= 316.00 - 2 x 12.25
= 291.5 m
Direncananakan Luas Gudang 25000 m2, karena jumlah kapal yang akan merapat
ke dermaga 2 buah maka lebar lapangan :
2A
b =
d - e
50000
=
4.2 (4)
ba
h
de
ng
an =
jar 291.5 - 12.25
ak = 179.051 m ≈ 180 m
a
m
an
Maka lebar minimum dermaga (L) adalah :
(cl
eaL = b apron + b. Gudang + lebar jalan + Lebar Parkir
re = 23 + 180 + 12.25 + 100 + Lebar bebas
nc
e = 390.25 m ≈ 391 m + 75
se
be
sa
r
0,
8
-
1,
0
m
di
ba
w
ah
ba
nd
a
ka
pa
l.
Ja
ra
k
a
Gambar 4.4 Sketsa perencanaan
m dermaga tipe warft
an
ini
4.2.3Kedalaman Dasar Kolam Dermaga
dit
en
tu
ka
n
be
rd
as
ar
S
ka
u
Diketahui
n
m :
ke
be - Clearence = 0,8 - 1,0 m (digunakan 1,0)
rte:
nt- Taraf kapal = 0,5 - 1,5 m (digunakan 1,5)
Pe
ua
re
Sumber: (S. Krandibrata, hal 251)
n
nc
op
an
er
aa
nas
io
pe 4.2 (5)
na
la
l
Gambar 4.5 Sketsa Kedalaman Dasar Kolam Dermaga
4.2.4Elevasi Dermaga
Dimana, taraf dermaga (0,5 - 1,5), maka diambil yang taraf dermaga terbesar
1,5 m yang merupakan taraf dermaga maksimum.
4.2 (6)
an merapat
4.2 (7)
4.2 (8)
4.2 (9)
4.2 (10)
4.2 (11)
4.2 (12)
4.2 (13)
4.2 (14)
4.3 Dimensi Alur (Lebar Alur di Depan dan di Luar Pelabuhan
4.3.1 Lebar Alur di Depan Pelabuhan
Lebar kapal (B) = 19.9 = 20 m
Lebar keamanan (Bk) = 1.5 x B = 1.5 x 19.9 = 30 m
Jalur gerak = 1.8 x B = 1.8 x 19.9 = 36 m
Lebar keamanan antar kapal (Bak) = 1.0 x B = 1.0 x 19.9 = 20 m
antar kapal
keamanan
keamanan
keamanan
180% B
150% B
150% B
Lebar
Lebar
Lebar
B B
Karena alur di luar pelabuhan maka harus lebih besar dari di depan pelabuhan agar kapal bisa
bermanuver dengan aman di bawah pengaruh gelombang arus topografi
B B
10.B
4.3 (15)
Maka, direncanakan lebar alur di luar pelabuhan adalah 10 x B
= 10 x B
= 10 x 19.9
= 199 m
Untuk mendapatkan kondisi operasi yang ideal kedalaman air di alur masuk harus cukup besar
untuk memungkinkan pelayaran pada muka air terendah dengan kapal bermuatan penuh.
Kedalaman air dalam alur pelayaran dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar dibawah ini:
Dengan
d = Draft Kapal
d G = Gerak vertikal kapal
G karena gelombang
P R = Ruang kebebasan bersih
R P = ketelitian pengukuran
S
S = Pengendapan sedimen
K
antara dua pengerukan
K = Toleransi pengukuran
Gambar 4.8 Kedalaman alur pelayaran
(Sumber: Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan, Hal. 147)
4.3 (16)
S = 10% dari draft kapal = 10% x 8.5 = 0.85 m
K = 10% dari draft kapal = 10% x 8.5 = 0.85 m
Catatan : Untuk memperhitungkan nilai P, S dan K digunakan faktor keamanan sebesar 10%
dari draft kapal (Sumber: Bambang Triatmodjo Perencanaan, Pelabuhan, Hal. 150)
Luas kolam putar yang digunakan untuk mengubah arah kapal minimum adalah luasan
lingkaran dengan jari-jari 1,5 kali panjang kapal total (Loa) dari kapal terbesar yang
menggunakannya.
Apabila perputaran kapal dilakukan dengan bantuan jangkar atau menggunakan kapal tunda,
luas kolam putar minimum adalah luas lingkaran dengan jari-jari sama dengan panjang total
kapal (Loa).
A = π x r2
= 3.14 x 42230.25
= 132670.243159 m2
A = π x r2
= 3.14 x 18769
= 58964.553 m2
Dengan memperhitungkan gerak isolasi kapal karena angin dan arus pasang surut,
kedalaman kolam pelabuhan adalah 1,1 kali draft kapal pada pengaruh alam seperti
gelombang muatan penuh di bawah elevasi rencana.
4.3 (17)
Dengan memperhitungkan gerak isolasi kapal karena angin dan arus pasang surut,
kedalaman kolam pelabuhan adalah 1,1 kali draft kapal pada pengaruh alam seperti
gelombang muatan penuh di bawah elevasi rencana.
4.3 (18)
4.4 Perencanaan Squat
Squat adalah pertambahan draft kapal terhadap muka air yang disebabkan oleh kecepatan kapal.
Squat ini diperhitungkan berdasarkan dimensi, kecepatan kapal dan kedalaman air
Besar Squat dapat dihitung dengan menggunnakan rumus berikut yang didasarkan dengan
percobaan dilaboratorium (Bruun P. 1981)
Δ Fr²
z = 2.4 x x
Lpp 1- Fr²
dengan :
z = Squat
Δ = Volume air yang dipindahkan (m3)
Lpp = Panjang garis Air (m)
v
Fr = Angka Froude =
g x h
v = Kecepatan (m/dtk) (dari soal)
g = Percepatan gravitasi (m/dtk2)
h = Kedalaman Air
4.4 (19)
4.4.3 Angka Froude (Fr)
v
Fr =
( g x h )0,5
0.2
=
( 9.81 x 8.5 )0,5
= 0.0219
Pengaruh squat sangat kecil, sehingga elevasi dasar laut nominal dapat langsung
menggunakan draft terkoreksi ditambah clearence.
4.4 (20)
4.5 Perencanaan Konstruksi Pelat Lantai (Apron Dermaga) dan Balok Dermaga
Diketahui :
- ɣbeton = 2400 kg/m3 = 2.4 t/m3
- ɣair = 1000 kg/m3 = 1 t/m3
- Panjang Dermaga = 316 m
- Lebar Dermaga = 391 m
- Lebar Apron = 23 m
4.5 (21)
● Beban Merata Akibat Tekanan Roda (WLL2)
30 cm 30 cm 30 cm 30 cm
15 cm 15 cm 15 cm 15 cm
15 cm 30 cm 15 cm 15 cm 50 cm 15 cm 15 cm 30 cm 15 cm 15 cm 50 cm 15 cm
60 cm 80 cm
60 cm 80 cm
Di s t r i b u s i T e g a ng a n R oda A r a h M e ma n j a n g Di s t r i b u s i T e g a n g a n R od a Ar a h M e l i n t a ng Di s t r i b u s i T e g a n g a n R od a A r a h M e ma n j a n g Di s t r i b u s i T e g a n g a n R od a A r a h M e l i n t a n g
Distribusi Tegangan Roda Arah Memanjang Distribusi Tegangan Roda Arah Melintang
4.5 (22)
= 19.798 t/m2
Perhitungan berdasarkan metode koefisien momen PBI 1971. Dalam hal ini setiap panel ditinjau
pada kondisi jepit sempurna
Diketahui
qu = Wult = 32.600 t/m2
Lx = 4.0 m
4.0 m
Ly = 4.0 m
Ly 4.0
= = 1.0
Lx 4.0
4.0 m
Berdasarkan tabel koefisien momen, momen di pelat persegi yang menumpu pada keempat
tepinya akibat beban merata :
Sehingga diperoleh :
Mlx = + 0.001 . qu . Lx2 . x
= + 0.001 . 32.600 . 16.0 . 21
= + 10.954 ton.m
4.5 (23)
Mly = + 0.001 . qu . Lx2 . x
= + 0.001 . 32.600 . 16.0 . 21
= + 10.954 ton.m
4.5 (24)
m =
0.85 x F'c
400
=
0.85 x 30
= 15.686
ρmaks = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.033
= 0.024
1 2 x m x k
ρperlu = x 1 - 1 -
m Fy
1 2 x 15.686 x 1.851
= x 1 - 1 -
15.686 400
= 0.005
Syarat
ρmin < ρperlu < ρmaks
4.5 (25)
0.004 < 0.0048 < 0.024
maka, digunakan ρperlu = 0,005
Asperlu = ρperlu x b x d
= 0.005 x 1000 x 272
= 1307.772 mm2
4.5 (26)
- Tinggi efektif (d)
d = h - ds - 1
/2 x Øtul
= 300 - 20 - 1
/2 x 22
= 269 mm
ρmaks = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.033
= 0.024
4.5 (27)
1 2 x m x k
ρperlu = x 1 - 1 -
m Fy
1 2 x 15.686 x 4.685
= x 1 - 1 -
15.686 400
= 0.013
Syarat
ρmin < ρperlu < ρmaks
0.0035 < 0.0130 < 0.0244
maka, digunakan ρperlu = 0,0134
Asperlu = ρperlu x b x d
= 0.013 x 1000 x 269
= 3510.179 mm2
4.5 (28)
4.6 Gaya Geser Dasar Horizontal Akibat Gempa
4.6.1 Akibat Pembebanan Horizontal (Beban Mati VDL)
● Beban Plat (V1)
VDL1 = Lp x L x t x ɣbeton
= 316 x 23 x 0.3 x 24
= 52329.600 kN
Lebar Apron
n arah x = + 1
Lx
23
= + 1
4
= 7 buah
L
n arah y = + 1
Ly
316
= + 1
4
= 80 buah
Volume Balok x = b x h x Lp
= 0.6 x 0.9 x 316
= 170.640 m3
VDL2 = ( Vx . n + Vy . n ) . γbeton
= ( 170.64 . 6.75 + 12.42 . 80 ) . 24
= 51490.080 kN
4.6 (29)
● Beban Air Hujan (VDL3)
VDL3 = Lp x Lebar apron x hair hujan x γair
= 316 x 23.0 x 0.05 x 10
= 3634.000 kN
Bangunan direncanakan untuk wilayah gempa 4. Menurut SNI 1726-2002, waktu getar alami
fundamental (T) dari struktur gedung harus dibatasi, bergantung pada koefisien ζ untuk
wilayah gempa tempat struktur gedung berada dan jumlah tingkatnya (n) menurut persamaan :
4.6 (30)
Bangunan direncanakan untuk wilayah gempa 4. Menurut SNI 1726-2002, waktu getar alami
fundamental (T) dari struktur gedung harus dibatasi, bergantung pada koefisien ζ untuk
wilayah gempa tempat struktur gedung berada dan jumlah tingkatnya (n) menurut persamaan :
T < ζ x n
Dimana :
ζ = Koefisien Gempa = 0.17 (Untuk Wilayah Gempa 4)
n = Jumlah Tingkat = 1
Sehingga,
T = ζ x n
= 0.17 x 1
= 0.17
Kategori gedung dan bangunan, diperoleh nilai I untuk kategori gedung umum seperti untuk
penghunian, perniagaan dan perkantoran, mempunyai faktor keamanan (I) = 1
4.6 (31)
(Sumber SNI 1726 - 2002, Hal 12)
● Faktor Reduksi Gempa (R)
Dalam peraturan SNI 1726 - 2002, faktor jenis struktur diubah menjadi daktilitas struktur (μ)
dan reduksi gempa (R). Direncanakan taraf kinerja struktur gedung daktail penuh, sehingga
diperoleh :
μ = 5.3
R = 8.5
4.6 (32)
= 11202.408 kN
Tabel distribusi gaya geser horizontal akibat gaya gempa sepanjang tinggi pelabuhan dalam
arah x dan arah y
hi Vult Vult . hi Fi (xi , yi) Untuk Tiap Portal
Tingkat
(m) (kN) (kN.m) (kN) 1
/7 . Fix 1
/101 . Fiy
1 13.80 142120.096 1961257.3248 11202.408 1659.616 140.030
∑ 1961257.3248 11202.408 1659.616 140.030
Fiy
- Akibat beban gempa arah x (Viy) =
n kolom
140.030
=
7
= 20.745 kN
4.6 (33)
2.7 Perencanaan Dimensi Balok
A. Pembabanan Balok
• Beban Mati (WDL) = 0.77 t/m2 = 7.700 kN/m2
• Beban Hidup (WLL) = 19.798 t/m2 = 197.975 kN/m2
• Berat Sendiri Balok = bbalok x hbalok x γBeton
= 0.6 x 0.9 x 24
= 12.960 kN/m
2.00 m
A B
2.00 m
4.00 m
A = n x 1
/2 x a x t
= 2 x 1
/2 x 4.00 x 2.00
= 8.00 m2
• Beban Segitiga
- Beban Mati = A x WDL
= 8.00 x 7.70
= 61.600 kN
• Reaksi Tumpuan
RAV = RBV = /2
1
x Beban Segitiga
Beban Mati = /2
1
x 61.600
= 30.800 kN
Beban Hidup = /2
1
x 1583.800
2.7 (34)
= 791.900 kN
• Momen Maksimum Ditengah Bentang (Beban Simetris)
2.00 m
A B 0.9 m
4.00 m
2.00 m
- Beban Mati
Q = n x 1
/2 x a x t x WDL
= 2 x 1
/2 x 2 x 2 x 7.70
= 30.800 kN
Mmaks = RAV x 2 - Q x 1
/3 x 2
= 30.80 x 2 - 30.80 x 1
/3 x 2
= 41.067 kN.m
- Beban Hidup
Q = n x 1
/2 x a x t x WLL
= 2 x 1
/2 x 2 x 2 x 197.98
= 791.90 kN
Mmaks = RAV x 2 - Q x 1
/3 x 2
= 791.90 x 2 - 791.90 x 1
/3 x 2
= 1055.867 kN.m
2.7 (35)
- Beban Hidup (qek LL)
Mmax = 1
/8 x qek LL x L2
8 x Mmax
qek DL =
L2
8 x 1055.867
=
16
= 527.9333 kN/m'
Sehingga
qDL = qek DL + Berat Sendiri Balok
= 20.533 + 12.96
= 33.493 kN/m'
qLL = qek LL
= 527.9333 kN/m'
2.7 (36)
• Dari Hasil Analisis menggunakan SAP 2000, diperoleh nilai gaya dalam maksimum, sebagai
berikut :
2.7 (37)
= 15.686
ρmaks = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0325
= 0.024
1 2 x m x k
ρperlu = x 1 - 1 -
m Fy
1 2 x 15.686 x 4.790
= x 1 - 1 -
15.686 400
= 0.013
Syarat
ρmin < ρperlu < ρmaks
0.004 < 0.013 < 0.024
maka, digunakan ρperlu = 0,013
2.7 (38)
Asperlu = ρperlu x b x d
= 0.013 x 600 x 830
= 6662.073 mm2
2.7 (39)
b ≤
4
4000
=
4
= 1000 mm
b ≤ b + ( 16 x hf )
= 600 + ( 16 x 300 )
= 5400 mm
b ≤ L
= 4000 mm
Check
MR > Mu
4204440000 N.mm > 1088357600 N.mm
karena MR > Mu maka Balok T diperhitungkan sebagai balok persegi
2.7 (40)
- Rasio Penulangan (ρ)
1.4
ρmin =
Fy
1.4
=
400
= 0.004
ρmaks = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0325
= 0.024
1 2 x m x k
ρperlu = x 1 - 1 -
m Fy
1 2 x 15.686 x 1.942
= x 1 - 1 -
15.686 400
= 0.005
Syarat
ρmin < ρperlu < ρmaks
0.004 < 0.005 < 0.024
maka, digunakan ρperlu = 0.005
2.7 (41)
- Jumlah Tulangan (n)
Asperlu
n =
Ast
4231.225
=
380.1327
= 11.131 buah ≈ 12 buah
2.7 (42)
ϕVc = 0.6 x 458.444
= 275.066 kN
Check
ϕVc > Vmaks
275.066 kN > 2278.855 kN dibutuhkan tulangan geser
2.7 (43)
= 1813929333 N.mm
- ϕ Tc
F'c
ϕ Tc = ϕ x x b2 x h
15
30
= 0.6 x x 360000 x 900
15
= 70984843.453 N.mm
Check
ϕTc > Tmaks
70984843.453 N.mm > 1813929333 N.mm dibutuhkan tulangan torsi
b1 = b - 2 x d' - Øs
= 600 - 2 x 40 - 16
= 504 mm
h1 = h - 2 x d' - Øs
= 900 - 2 x 40 - 16
= 804 mm
h1
2 +
b1
αt =
3
804
2 +
504
=
3
= 1.198 ≤ 2 ....AMAN!
2.7 (44)
b1 + h1 2 x ϕ Ts
At = x
b1 x h1 αt x ϕ x Fy
504 + 804 2 x 1742944489.88
= x
504 x 804 1.198 x 0.6 x 400
= 39121.641 mm2
Dipasang tulangan memanjang pada kedua sisi. Untuk tiap sisinya direncanakan
menggunakan 4 tulangan, sehingga :
Perkiraan Luas At
=
Tulangan Total 4
39121.641
=
4
= 9780 mm2
As = 1
/4 x π x ØT2
= 1
/4 x π x 256
= 201.0619 mm2
Ast = 4 x As
= 4 x 201.0619
= 804.2477 mm2
Check
804.2477 < 9780 ....dapat digunakan!
2.7 (45)
2.8 Perencanaan Pile Cap
Untuk keseragaman dan nilai estetika (keindahan dan kemudahan) dalam pengerjaannya, maka pile
cap direncanakan dengan penampang yang sama. Ditinjau pile cap yang menerima beban yang
paling besar ialah pile cap yang ada di tengah bentang
Balok Arah Y
Pile Cap
4.04,6
mm
Balok Arah X
4.0 mm
4,6
4.0 m 4.0 m
4,6 m 4,6 m
Balok Arah Y
Pile Cap
2,3
2.0 mm
Balok Arah X
2,3
2.0 mm
2.0 m 2.0 m
2,3 m 2,3 m
2.8 (46)
Diketahui :
• ɣbeton = 2400 kg/m3 = 24 kN/m3
• ɣair = 1000 kg/m3 = 10 kN/m3
• Tinggi genangan air hujan = 0.05 m
• Dimensi Pelat Tinjauan Perpanel (Arah x dan Arah Y)
- Panjang Pelat (Lpelat) = 4 m
- Lebar Pelat (bpelat) = 4 m
- Tebal Pelat (hpelat) = 0.3 m
• Dimensi Balok Tinjauan Perpanel (Arah x dan Arah Y)
- Panjang Balok (Lbalok) = 4 m
- Lebar Balok (bbalok) = 0.6 m
- Tebal Balok (hbalok) = 0.9 m
2.8 (47)
= 4 x 0.6 x 0.6 x 24
= 34.560 kN
PDL4 = PDL4 arah x + PDL4 arah y
= 34.56 + 34.56
= 69.120 kN
2.8 (48)
B. Pemeriksaan Kekuatan Maksimum Pile Cap (ϕPn maks)
• Diketahui :
- ϕ = 0.65 (Untuk Sengkang Persegi)
- F'c = 30 Mpa
- Fy = 400 Mpa
- APC = Luas penampang beton pile cap
= LPC x bPC
= 600 x 600
= 360000 mm2
- AK = Luas penampang kolom
ϕ Pn maks = ϕ x Pn maks
= 0.65 x 15972.48
= 10382.112 kN
Check
ϕ Pn maks > Pult
10382.112 kN > 645.536 kN ....Aman!
2.8 (49)
Dapat disimpulkan, bahwa dimensi Pile Cap (PC) yang direncanakan tersebut aman terhadap
beban aksial yang terjadi.
Vu
2.8 (50)
• Momen yang Terjadi Pada Pile Cap (M)
M = Vumaks x L
= 371.183 x 4
= 1484.733 kN.m
D. Perhitungan Tulangan Geser
• Perencanaan Tulangan Geser
- Data Perencanaan
Vmaks = 371.1832 kN = 371183.2 N
Panjang Pile Cap (LPC) = 600 mm
Lebar Pile Cap (bPC) = 600 mm
Tinggi Pile Cap (hPC) = 250 mm
Selimut beton (d') = 40 mm
Diameter Tulangan Pokok (Øp) = 18 mm
Diameter Tulangan Sengkang (Øs) = 10 mm
Check
ϕVc > Vmaks
62.769 kN > 371.1832 kN dibutuhkan tulangan geser
2.8 (51)
- Vc > x F'c x b x d
ϕ 3
371183.2 1
- 104615.008 > x 30 x 600 x 191
0.6 3
514023.658 N > 209230.017 N
514.024 kN > 209.230 kN ....AMAN!
2.8 (52)
2.9 Gaya-Gaya yang Bekerja Pada Dermaga
Gaya-gaya yang bekerja pada dermaga dapat dibedakan menjadi gaya vertikal dan
horizontal. Gaya vertikal meliputi berat sendiri bangunan dermaga, beban hidup, beban peralatan
bongkar muat (Crane) dan sebagainya. Gaya horizontal dapat dibedakan menjadi gaya benturan
kapal ketika kapal merapat ke dermaga (gaya sandar, berthing forces) dan gaya tambat (mooring
forces) yaitu gaya yang ditimbulkan ketika kapal bertambat di dermaga yang disebabkan oleh
angin, arus dan gelombang.
Kapal yang merapat ke dermaga akan mempunyai sudut terhadap sisi dermaga dan
mempunyai kecepatan tertentu. Dalam perencanaan kapal diasumsikan bermuatan penuh
dan merapat dengan sudut 10o terhadap sisi depan dermaga dengan benturan kapal dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
w x Vx2
E = x Cm x Ce x Cs x Cc
2 x g
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 218)
Keterangan :
E = Energi benturan (ton.m)
Vx = Komponen tegak lurus sisi dermaga dari kecepatan kapal pada saat membentur
dermaga (m/det)
Dimana:
π d
Cm = 1 + x
2 x cb B
W
Cb =
Lpp x B x d x γAir Laut
Keterangan :
Lpp = Panjang garis air (m) = 127.447 m
d = Draft kapal (m) = 8.5 m
B = Lebar kapal (m) = 20.00 m
2.9 (53)
γAir Laut = 1.025 t/m3
• Koefisien Massa (Cm)
Tabel Karakteristik Kapal
1
Ce =
2.9 (54)
Ce =
l 2
1 +
r
Dimana :
l = Jarak sepanjang permukaan air dermaga dari pusat berat kapal sampai titik sandar kapal
r = Jari-jari putaran disekeliling pusat berat kapal pada permukaan air
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 220)
- Jarak sepanjang permukaan air dermaga dari pusat berat kapal sampai titik sandar kapal (l)
l = 1
/4 x Loa
= 1
/4 x 137
= 34.250 m
- Jari-jari putaran disekeliling pusat berat kapal pada permukaan air (r)
Grafik Jari-jari Putaran di Sekeliling Pusat Berat Kapal
1
Ce =
l 2
1 +
r
2.9 (55)
1
Ce =
34.25 2
1 +
32.469
= 0.473
2.9 (56)
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 222)
Keterangan:
Rw = Gaya akibat anging (kg)
Qa = Tekanan angin (kg/m2)
Aw = Proyeksi bidang yang tertiup angin (m2)
Aw = B x y
= 20 x 12
= 240 m2
Diasumsikan proyeksi bidang kapal yang tertiup angin adalah 70% dari luas
bagian kapal yang berada di atas permukaan air, maka gaya pada kapal yang diakibatkan
oleh angin (Rw) adalah
Rw = 1.10 x Qa x Aw x 70%
= 1.10 x 13042.58 x 240 x 70%
= 2410267.86 kg
= 2410.268 ton
Seperti halnya angin, arus yang bekerja pada bagian kapal yang terendam air juga
menyebabkan terjadinya gaya pada kapal yang kemudian diteruskan pada alat penambat
dan dermaga. Besar gaya yang ditimbulkan oleh arus, diberikan pada persamaan berikut
2.9 (57)
Seperti halnya angin, arus yang bekerja pada bagian kapal yang terendam air juga
menyebabkan terjadinya gaya pada kapal yang kemudian diteruskan pada alat penambat
dan dermaga. Besar gaya yang ditimbulkan oleh arus, diberikan pada persamaan berikut
Vc2
Ra = cc x γAir Laut x Ac x
2 x g
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 223)
Keterangan:
Ra = Gaya akibat arus (kg)
Ac = Luas penampang kapal yang terendam air (m 2)
γAir Laut = 1025 kg/m3
Vc = Kecepatan arus (m/det) = 0.2 Knots = 0.103 m/det
Cc = Koefisien tekanan arus = 0.78 (perbandingan antara draft kapal dan
kedalaman air mendekati satu)
- Luas Penampang Kapal yang Terencam Air (Ac)
AC = Lpp x B
= 127.447 x 20.00
= 2548.94 m2
2.9 (58)
2.10 Perencanaan Fender
Diketahui : Energi benturan = 0.579 ton.m
a. Energi yang diserap oleh fender dan dermaga biasanya ditentukan ½ E, setengah
energi lain diserap oleh kapal dan air sehingga :
Efender = ½ ∙ E
= ½ ∙ 0.579
= 0.289 ton.m
Tabel gaya reaksi dan energi fender Tipe A per panjang satu meter dan pada defleksi 45%.
Dari tabel dibawah, digunakan Fender yang memiliki energi serap lebih besar dari energi
fender yang berasal dari benturan kapal
Dalam perencanaan ini, digunakan fender model KAF 200H, dengan parameter
sebagai berikut:
» Energi serap = 1.0 ton.m
» Reaksi = 15.28 ton
» Panjang fender = 4.30 m (Dengan memperhitungkan HWL dan
LWL terhadap taraf dermaga)
2.10 (59)
b. Jarak antar fender
Diketahui : Kedalaman kolam dermaga = 10.90 m
Adapun jarak maksimum dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
2
L = 2 ∙ r2 - r - h
Dimana :
h = tinggi fender = 200 mm = 0.20 m
r = jari-jari kelengkungan sisi haluan kapal
2.10 (60)
2.11 Perencanaan Bollard (Alat Penambat)
Kapal yang berlabuh ditambatkan ke dermaga dengan mengikatkan tali-tali penambat
kebagian haluan, buritan, dan badan kapal. Tali-tali penambat tersebut diikatkan pada alat
penambat yang dikenal dengan bitt yang dipasang disepanjang sisi dermaga.
Bitt dengan ukuran lebih besar disebut bollard yang diletakkan pada kedua ujung
dermaga atau ditempat yang agak jauh dari sisi muka dermaga. Bitt digunakan untuk
mengikat kapal pada kondisi cuaca normal. Sedangkan bollard selain untuk mengikat kapal
pada kondisi normal dan kondisi badai, juga dapat digunakan untuk mengarahkan kapal
merapat ke dermaga atau untuk membelok atau memutar terhadap ujung dermaga atau
dolphin.
Agar tidak mengganggu kelancaran kegiatan (bongkar muat barang) maka tinggi bollard
tidak boleh lebih dari 50 cm di atas lantai dermaga. (Sumber : Perencanaan Pelabuhan,
Bambang Triatmodjo, 2010, hal 283).
Berdasarkan tabel gaya tarik bollard dan jarak antar bollard, dengan displacement kapal
= 14000 ton, maka diperoleh :
» Gaya bolard (P) = 440.000 kN
» Jarak antar bolard = 20.000 m
Hasil Interpolasi
» Gaya bolard tegak lurus tambatan = 22.000 kN/m
» Gaya bolard sepanjang tambatan = 20.000 kN/m
Digunakan kapasitas bollard 70 ton, dengan spesifikasi dimensi sebagai mana ditunjukan pada
tabel di atas.
Adapun jumlah Bollard yang digunakan berdasarkan jumlah kapal rencana yaitu 2 buah, maka
jumlah Bollard yang digunakan juga 2 buah.
● Perencanaan Bitt
Diketahui : Jumlah kapal (n) = 2 buah
Panjang dermaga (Lp) = 316.0 m
Gross tonnage (GT) = 10000 ton
(Sumber : https%3A//www.google.com&tiba=Dock%20Bollard%20Supplier%2 C
%20China%20Marine%20Bollard%20Manufacturer%20-%20Hi-Sea%20Marine" />)
Digunakan kapasitas bitt 50 ton, dengan spesifikasi dimensi sebagai mana ditunjukan pada
tabel di atas.
Untuk merencanakan tiang pancang pendukung dermaga, dihitung gaya-gaya vertikal dan
horizontal serta momen gaya terhadap titik tengah pada posisi dasar dermaga (Titik A)
● Jumlah tiang yang mendukung dermaga tampak samping adalah 7 buah untuk panjang
24,5 m, bagian penampang tiang seperti :
» X1 = -12.00 m
» X2 = -8.00 m
» X3 = -4.00 m
» X4 = 0.00 m
» X5 = 4.00 m
» X6 = 8.00 m
» X7 = 12.00 m
∑X 2
= -12.00 2 + -8.00 2 + -4.00 2 + 0.00 2
+ 4.00 2 + 8.00 2 + 12.00 2
= 448.00 m 2
● Gaya vertikal yang bekerja pada tiang dermaga, dihitung dengan rumus :
V ∑ M.X
P = +
n ∑ X2
maka :
336.159 21265.390 x -12.00
» P1 = + = -521.586 ton
7 448.00
336.159 21265.390 x -8.00
» P2 = + = -331.716 ton
7 448.00
336.159 21265.390 x -4.00
» P3 = + = -141.847 ton
7 448.00
336.159 21265.390 x 0.00
» P4 = + = 48.023 ton
7 448.00
336.159 21265.390 x 4.00
» P5 = + = 237.892 ton
7 448.00
336.159 21265.390 x 8.00
» P6 = + = 427.762 ton
7 448.00
336.159 21265.390 x 12.00
» P7 = + = 617.631 ton
7 448.00
Dari hasil perhitungan, digunakan gaya yang paling besar bekerja yaitu :
P7 = 617.631 ton
● Penulangan pondasi
Direncanakan menggunakan tiang pancang lingkaran, diameter = 300 mm
» Ag = ¼ ∙ π ∙ D2
= ¼ ∙ π ∙ 300 2
= 70685.835 mm 2
Gaya horizontal tersebut lebih besar dari gaya dukung yang diizinkan tiang, maka tiang-tiang
pancang dipancang dengan rencana kemiringan sebagai berikut
ΣH
T =
Jumlah Portal
1807.066
=
7
= 258.152 < 0.7 ton
Dari hasil sondir di atas, diketahui bahwa jenis tanah pada kedalaman 25 m adalah tanah keras
sehingga telah mampu memikul seluruh beban yang terjadi di atasnya.
Namun untuk memperoleh kedalaman/panjang tiang yang efisien maka perlu perhitungan gaya
geser tiang terhadap tanah dengan data sbb :
Namun untuk memperoleh kedalaman/panjang tiang yang efisien maka perlu perhitungan gaya
geser tiang terhadap tanah dengan data sbb :
» Nilai SPT (N) = 18
» H (kedalaman pemancangan tiang pada tanah)
» Kedalaman tanah - kedalaman palung = 25 - -10.90
= 35.9 m
Luas tiang :
Ag = ¼ ∙ π ∙ D2
= ¼ ∙ π ∙ 300 2
= 70685.835 mm 2
= 0.071 m 2
b
22.3 23.4
15000 20000
d
9.3 10
15000 20000
h
11 11.5
15000 20000 19200
W
20300 26600
15000 20000 10000
TABLE: Element Forces - Frames
Frame Station OutputCase CaseType P V2 V3 T M2 M3 FrameElem ElemStation
Text m Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m Text m
2 0 DEAD LinStatic -1835.128 -11.713 0 0 0 0.0749 2-1 0
2 7.77 DEAD LinStatic -1835.128 -11.713 0 0 0 91.0831 2-1 7.77
2 15.54 DEAD LinStatic -1835.128 -11.713 0 0 0 182.0913 2-1 15.54
3 0 DEAD LinStatic -4220.413 27.102 0 0 0 200.6136 3-1 0
3 7.77 DEAD LinStatic -4220.413 27.102 0 0 0 -9.971 3-1 7.77
3 15.54 DEAD LinStatic -4220.413 27.102 0 0 0 -220.5556 3-1 15.54
4 0 DEAD LinStatic -3817.019 20.996 0 0 0 168.9868 4-1 0
4 7.77 DEAD LinStatic -3817.019 20.996 0 0 0 5.844 4-1 7.77
4 15.54 DEAD LinStatic -3817.019 20.996 0 0 0 -157.2987 4-1 15.54
5 0 DEAD LinStatic -3887.227 21.785 0 0 0 173.0052 5-1 0
5 7.77 DEAD LinStatic -3887.227 21.785 0 0 0 3.7351 5-1 7.77
5 15.54 DEAD LinStatic -3887.227 21.785 0 0 0 -165.535 5-1 15.54
6 0 DEAD LinStatic -3824.525 22.422 0 0 0 176.2523 6-1 0
6 7.77 DEAD LinStatic -3824.525 22.422 0 0 0 2.031 6-1 7.77
6 15.54 DEAD LinStatic -3824.525 22.422 0 0 0 -172.1904 6-1 15.54
7 0 DEAD LinStatic -4175.171 17.191 0 0 0 149.1806 7-1 0
7 7.77 DEAD LinStatic -4175.171 17.191 0 0 0 15.6035 7-1 7.77
7 15.54 DEAD LinStatic -4175.171 17.191 0 0 0 -117.9735 7-1 15.54
8 0 DEAD LinStatic -1956.419 51.334 0 0 0 325.6264 8-1 0
8 7.77 DEAD LinStatic -1956.419 51.334 0 0 0 -73.2406 8-1 7.77
8 15.54 DEAD LinStatic -1956.419 51.334 0 0 0 -472.1076 8-1 15.54
10 0 DEAD LinStatic 0 3.638E-12 0 0 0 -9.095E-13 10-1 0
10 0.25 DEAD LinStatic 0 241.999 0 0 0 -30.2499 10-1 0.25
11 0 DEAD LinStatic -160.832 -1593.129 0 0 0 -212.3412 11-1 0
11 0.5 DEAD LinStatic -160.832 -1109.131 0 0 0 463.2241 11-1 0.5
11 1 DEAD LinStatic -160.832 -625.133 0 0 0 896.7903 11-1 1
11 1.5 DEAD LinStatic -160.832 -141.135 0 0 0 1088.3576 11-1 1.5
11 2 DEAD LinStatic -160.832 342.863 0 0 0 1037.9258 11-1 2
11 2.5 DEAD LinStatic -160.832 826.861 0 0 0 745.495 11-1 2.5
11 3 DEAD LinStatic -160.832 1310.859 0 0 0 211.0653 11-1 3
11 3.5 DEAD LinStatic -160.832 1794.857 0 0 0 -565.3635 11-1 3.5
11 4 DEAD LinStatic -160.832 2278.855 0 0 0 -1583.7912 11-1 4
12 0 DEAD LinStatic -133.73 -1941.558 0 0 0 -1363.2356 12-1 0
12 0.5 DEAD LinStatic -133.73 -1457.56 0 0 0 -513.4559 12-1 0.5
12 1 DEAD LinStatic -133.73 -973.562 0 0 0 94.3248 12-1 1
12 1.5 DEAD LinStatic -133.73 -489.564 0 0 0 460.1065 12-1 1.5
12 2 DEAD LinStatic -133.73 -5.566 0 0 0 583.8892 12-1 2
12 2.5 DEAD LinStatic -133.73 478.432 0 0 0 465.6729 12-1 2.5
12 3 DEAD LinStatic -133.73 962.43 0 0 0 105.4576 12-1 3
12 3.5 DEAD LinStatic -133.73 1446.428 0 0 0 -496.7566 12-1 3.5
12 4 DEAD LinStatic -133.73 1930.426 0 0 0 -1340.9699 12-1 4
13 0 DEAD LinStatic -112.733 -1886.594 0 0 0 -1183.6712 13-1 0
13 0.5 DEAD LinStatic -112.733 -1402.596 0 0 0 -361.3739 13-1 0.5
13 1 DEAD LinStatic -112.733 -918.598 0 0 0 218.9244 13-1 1
13 1.5 DEAD LinStatic -112.733 -434.6 0 0 0 557.2237 13-1 1.5
13 2 DEAD LinStatic -112.733 49.398 0 0 0 653.524 13-1 2
13 2.5 DEAD LinStatic -112.733 533.396 0 0 0 507.8253 13-1 2.5
13 3 DEAD LinStatic -112.733 1017.394 0 0 0 120.1276 13-1 3
13 3.5 DEAD LinStatic -112.733 1501.392 0 0 0 -509.5691 13-1 3.5
13 4 DEAD LinStatic -112.733 1985.39 0 0 0 -1381.2648 13-1 4
14 0 DEAD LinStatic -90.948 -1901.836 0 0 0 -1215.7297 14-1 0
14 0.5 DEAD LinStatic -90.948 -1417.838 0 0 0 -385.811 14-1 0.5
14 1 DEAD LinStatic -90.948 -933.84 0 0 0 202.1087 14-1 1
14 1.5 DEAD LinStatic -90.948 -449.842 0 0 0 548.0294 14-1 1.5
14 2 DEAD LinStatic -90.948 34.156 0 0 0 651.9511 14-1 2
14 2.5 DEAD LinStatic -90.948 518.154 0 0 0 513.8738 14-1 2.5
14 3 DEAD LinStatic -90.948 1002.152 0 0 0 133.7975 14-1 3
14 3.5 DEAD LinStatic -90.948 1486.15 0 0 0 -488.2778 14-1 3.5
14 4 DEAD LinStatic -90.948 1970.148 0 0 0 -1352.3521 14-1 4
15 0 DEAD LinStatic -68.526 -1854.378 0 0 0 -1180.1617 15-1 0
15 0.5 DEAD LinStatic -68.526 -1370.38 0 0 0 -373.9725 15-1 0.5
15 1 DEAD LinStatic -68.526 -886.382 0 0 0 190.2178 15-1 1
15 1.5 DEAD LinStatic -68.526 -402.384 0 0 0 512.4091 15-1 1.5
15 2 DEAD LinStatic -68.526 81.614 0 0 0 592.6013 15-1 2
15 2.5 DEAD LinStatic -68.526 565.612 0 0 0 430.7946 15-1 2.5
15 3 DEAD LinStatic -68.526 1049.61 0 0 0 26.9888 15-1 3
15 3.5 DEAD LinStatic -68.526 1533.608 0 0 0 -618.8159 15-1 3.5
15 4 DEAD LinStatic -68.526 2017.606 0 0 0 -1506.6196 15-1 4
16 0 DEAD LinStatic -51.334 -2157.564 0 0 0 -1388.6461 16-1 0
16 0.5 DEAD LinStatic -51.334 -1673.566 0 0 0 -430.8635 16-1 0.5
16 1 DEAD LinStatic -51.334 -1189.568 0 0 0 284.92 16-1 1
16 1.5 DEAD LinStatic -51.334 -705.57 0 0 0 758.7046 16-1 1.5
16 2 DEAD LinStatic -51.334 -221.572 0 0 0 990.4902 16-1 2
16 2.5 DEAD LinStatic -51.334 262.426 0 0 0 980.2768 16-1 2.5
16 3 DEAD LinStatic -51.334 746.424 0 0 0 728.0643 16-1 3
16 3.5 DEAD LinStatic -51.334 1230.422 0 0 0 233.8529 16-1 3.5
16 4 DEAD LinStatic -51.334 1714.42 0 0 0 -502.3575 16-1 4
17 0 DEAD LinStatic 0 -241.999 0 0 0 -30.2499 17-1 0
17 0.25 DEAD LinStatic 0 -1.62E-12 0 0 0 1.794E-12 17-1 0.25