Berdasarkan Nilai Gross Tonnage dari soal sebesar = 18000 ton maka nilai karateristik
kapal adalah :
Dapat dilihat pada Tabel 1.1 Karateristik Kapal
Dengan:
A : Luas Gudang / Luas Lapangan Penumpukan Peti Kemas
L : Panjang Kapal yang ditambat
b : Lebar Gudang
a : Lebar Apron
e : Lebar Jalan
Rumus Umum : d = Lp - e
d= 438.00 - 8.143
= 429.86 m
Direncanakan Luas Lapangan = 20000 m² (kisaran 20000-30000, Soedjono, Pelabuh
Maka lebar 2A 319).
b=
Lapangan : (d - e)
40000
=
429.857 - 8.143
= 94.851 ≈ 95 m
Maka Lebar Minimum Dermaga adalah
L = Lebar apron + lebar lap. + 2x lebar jalan + lebar parkir + lebar area bebas
= 24 + 95 + 16.285714 + 50 + 50
= 235.286 m diambil L = 236 m
Tinggi pasang surut (dari HWL ke LWL) = 2.75 m, maka :
a. HWL = 1.3750 m
b. MSL = 0.0000 m
c. LWL = -1.3750 m
Lebar
Lebar keamanan Leba
keama antar r
nan kapal keam
150% B 180% B anan
150%
B
B
Sehingga, total lebar alur di depan pelabuhan adalah B
= 2 x lebar
1,5.B keamanan + 2 x jalur 1,0.B
1,8.B gerak + lebar 1,8.Bkeamanan antar
1,5.B kapal
B B
10.B
Maka, direncanakan lebar alur di luar pelabuhan adalah 10.B atau
d = 10 x B
= 10 x 23.940
= 239.400 m
B B
Dengan:
d : Draft kapal
G : Gerak vertikal kapal karena gelomban
dan squat
R : Ruang kebebasan bersih
P : Ketelitian pengukuran
S : Pengendapan sedimen antara dua
pengerukan
K : Toleransi pengukuran
Dimana P:
d= 7.22 + 0.30 = 7.52 m
(0,3Sadalah angka koreksi minimun kerena adanya salinitas dan kondisi muatan)
hbruto = Ruang kebebasan bruto
K
= 15% . d
= 15% . 7.22
= 1.083 m
R = 0,5 m (untuk dasar laut berpasir) Dipakai R = 0.5 m
= 1 m (untuk dasar laut terdapat karang laut)
G = hbruto - R = 1.083 - 0.50 = 0.583 m
P = 10% dari draft kapal = 10% x 7.22 = 0.722 m
S = 10% dari draft kapal = 10% x 7.22 = 0.722 m
K = 10% dari draft kapal = 10% x 7.22 = 0.722 m
Catatan:
Untuk memeperhitungakan nilai P,S dan K digunakan faktor keamanan sebesar
10% dari draft kapal
Dari tabel di atas di peroleh nilai Kedalaman kolam putar sedalam (h min) = 7.94
Catatan :
Apabila dalam perencanaan terdapat bobot kapal yang tidak tersedia secara langsung
maka dapat diselesaikan dengan metode interpolasi
Gambar Squat
Besar Squat dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut yang didasarkan dengan percobaan
dilaboratorium (Bruun.P.,1981)
Δ Fr²
z = 2.4 x
L²pp 1- Fr²
Dengan:
z : Squat
Δ : Volume air air yang dipindahkan (m³)
Lpp : Panjang garis air (m)
V
Fr : Angka froude = tidak berdimensi
g.h
V : Kecepatan (m/dtk)
g : Percepatan grafitasi (m/dtk²)
h : Kedalaman air (m)
Pengaruh Squat sangat kecil, sehingga elevasi dasar laut nominal dapat langsung
menggunakan draft terkoreksi ditambah dengan clearance.
Dari perhitungan sebelumnya diketahui :
» Clearence = 1.00 m
AN
u pada Perencanaan
ka nilai karateristik
Ket
kapal Penumpang
kapal Penumpang
kapal Penumpang
kapal Penumpang
kapal Penumpang
kapal Penumpang
kapal Penumpang
kapal Penumpang
kapal Penumpang
kapal Penumpang
m
m
m
m
pasang surut,
am seperti
7.94 m
ecara langsung
kecepatan kapal.
engan percobaan
2.5 Perencanaan Konstruksi Pelat Lantai (Apron Dermaga) dan Balok Dermaga
Diketahui :
» ɣbeton = 2400 kg/m3 = 2.40 t/m3
» ɣair = 1000 kg/m3 = 1.00 t/m3
» Panjang dermaga = 438.0 m
» Lebar dermaga = 236.0 m
» Lebar apron = 24.0 m
Dik :
qu = Wult =
Lx = 4 m
A 4,0 m
B 4,0 m
A 4,0 m 4 m B=
Ly
Ly
4 4,0
4
mm
= =
Lx 4
4m
4,0 m 3,0 m
Berdasarkan tabel koefisien momen, momen di pelat persegi yang menumpu pada keempat te
beban merata:
Keterangan :
Nilai x diperoleh dari Tabel 13.3.1. Hal. 202 PBI 1971
Tabel yang dimaksud terlampir pada lampiran.
Sehingga diperoleh :
Mlx = + 0.001 ∙ qu ∙ Lx2 ∙ x
= + 0.001 ∙ 23.12 ∙ 4 2 ∙ 21
= + 7.769 ton.m
Mly = + 0.001 ∙ qu ∙ Lx2 ∙ x
= + 0.001 ∙ 23.12 ∙ 4 2 ∙ 21
= + 7.769 ton.m
Mtx = - 0.001 ∙ qu ∙ Lx2 ∙ x
= - 0.001 ∙ 23.12 ∙ 4 2 ∙ 52
= - 19.238 ton.m
Mty = - 0.001 ∙ qu ∙ Lx2 ∙ x
= - 0.001 ∙ 23.12 ∙ 4 2 ∙ 52
= - 19.238 ton.m
● Nilai m
fy 400
m = = = 15.686
0.85 fc' 0.85 30
● Rasio tulangan
ρmin 1.4 1.4
= = = 0.00350
fy 400
ρmax
= 0.75 ρb
● Luas tulangan
Ast = ¼ ∙ π ∙ D 2
= ¼ ∙ π ∙ 20 2 = 314.000 mm2
● As perlu = ρ ∙ b ∙ d
= 0.00401 ∙ 1000 ∙ 250
= 1002.664 mm2
1 ∙ π ∙ 2 ∙ b
● As ada = D + 1
4 S
1 ∙ π ∙ 2 ∙ 1000
= 20 + 1
4 333.3
= 1256.637 mm2
a
Mn = As ada ∙ fy ∙ d -
2
19.712
= 1256.637 ∙ 400 ∙ 250 -
2
= 120709551.778 N.mm
= 12.071 ton.m
● As perlu = ρ ∙ b ∙ d
= 0.01048 ∙ 1000 ∙ 250
= 2620.050 mm2
● Jumlah tulangan (n)
As perlu 2620.050
n = = = 8.344 ≈ 9 batang
Ast 314.000
1 ∙ π ∙ 2 ∙ b
● As ada = D + 1
4 S
1 ∙ π ∙ 2 ∙ 1000
= 20 + 1
4 125
= 2827.433 mm2
T1 < ζ ∙ n
Dimana : ζ = Koefisien gempa = 0.15
n = Jumlah tingkat = 1
Sehingga,
T1 = ζ ∙ n = 0.15 ∙ 1 = 0.15
2) Menentukan koefisien Gempa Dasar
Dari Grafik Respon Spektrum Gempa Rencana dengan T = 0.15
diperoleh C = 0.6 (di asumsikan tanah sedang)
Grafik Respon Spektrum Gempa Rencana
(Sumber SNI 1726 - 2002, Hal 22)
3) Faktor Keamanan (I)
Kategori Gedung dan Bangunan, diperoleh nilai I untuk kategori gedung umum
seperti untuk penghunian, perniagaan dan perkantoran, mempunyai faktor
keamanan (I)
= 1.0
2 m
A B
2 m
4m
● Luas segitiga
A = ½ ∙ a ∙ t n n = Jumlah bangun
= ½ ∙ 4 ∙ 2 2
= 8.00 m2
● Beban Segitiga
Beban mati = A . WDL
= 8.00 ∙ 30.80 = 246.400 kN
● Reaksi Tumpuan
RAV = RBV = ½ ∙ beban segitiga
Beban mati = ½ ∙ 246.400 = 123.200 kN
Beban hidup = ½ ∙ 971.300 = 485.650 kN
● Momen Maksimum Ditengah Bentang (Beban Simetris)
2.0 m
0.7 m
A Q B
L = 4 m
2.0 m
» Beban Mati
Q = ½ ∙ a ∙ t n ∙ WDL n =
= ½ ∙ 2 ∙ 2 2 ∙ 30.80
= 123.200 kN
Mmax = RAV ∙ ½ ∙ 4 - Q ∙ 1/3 ∙ ½
= 123.2 2 - 123.2 0.667
= 164.267 kN.m
» Beban Hidup
Q = ½ ∙ a ∙ t n ∙ WLL
= ½ ∙ 2 ∙ 2 2 ∙ 121.41
= 485.650 kN
qLL = qek LL
= 323.767 kN/m'
Adapun data-data yang digunakan sebagai data input pada SAP2000 adalah sebagai
berikut:
● Data material
Beton
Angka posson, υ = 0.2
Koefisien muai panas, α = 1 x 10-5 /ºC
Baja
Kuat leleh, f'y = 400 MPa (untuk D > 12 mm, tul. Pokok da
= 240 MPa (untuk D < 12 mm, tul. Geser)
Berat isi baja, γbaja = 7850 kg/m3
Modulus elastisitas, Ec = 200000 MPa
Angka posson, υ = 0.3
Koefisien muai panas, α = 1,2 x 10-5 /ºC
● Data Pembebanan
qUltimate = 626.667 kN/m'
Beban gempa, P = 74.611 kN
● Nilai m
fy 400
m = = = 15.68627
0.85 ∙ fc' 0.85 ∙ 30
● Rasio penulangan
ρmin 1.4 1.4
= = = 0.00350
fy 400
ρperlu 1 2 ∙ m ∙ k
= 1 - 1 -
m fy
1 2 ∙ 15.686 ∙
= 1 - 1 -
15.68627 400
= 0.01945
ρmax
= 0.75 ρb
● dactual
dac = h - (d' + Øbegel + Øtul + 1/2 . 25 mm)
= 700 - (40 + 10 + 25 + ½ ∙ 25)
= 612.5 mm
2) Penulangan Daerah Lapangan
● Mu = Mmax = 683.143 kN.m
= 683143400.000 N.mm
Syarat: MR > MU
2983500000 N.mm > 683143400 N.mm ...Balok berperilaku
● Nilai m
fy 400
m = = = 15.6862745
0.9 ∙ fc' 0.85 ∙ 30
● Rasio penulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.00350
ρmin = = = 0.00350
fy 400
1 2 ∙ m ∙ k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 ∙ 15.6862745 ∙ 4.20234
= 1 - 1 -
15.6862745 400
= 0.01155
ρmax
= 0.75 ρb
● dactual
dac = defektif = 637.5 mm
3) Penulangan Geser (Sengkang)
● Vu = 1428.068 kN
1 fc' 1
∙ b ∙ d = 30 ∙ 500 ∙ 637.5
3 3
= 581955.217 N
= 581.955 kN
Syarat : 1
Vs < fc' ∙ b ∙ d
3
1613.113 kN > 581.955 kN
4) Penulangan Torsi
Dik : ▪ Dimensi balok :
Lebar balok (b) = 500 mm
Tinggi balok (h) = 700 mm
▪ Diameter sengkang (Øsengkang) = 25 mm
▪ Tebal selimut beton (ts) = 40 mm
▪ Torsi ultimate (Tu)
Mu lapangan 683143400.000
Tu = =
Ølentur 0.80
= 853929250.000 N.mm
▪ Mutu beton (fc') = 30 MPa
▪ Mutu baja (fy) = 400 MPa
▪ Øtorsi = 0.75
● b1 = b - 2 . ts - 2 ½ ∙ Øsengkang
= 500 - 2 ∙ 40 - 2 ½ ∙ 10
= 410 mm
● h1 = h - 2 ts - 2 ½ ∙ Øsengkang
= 700 - 2 ∙ 40 - 2 ½ ∙ 10
= 610 mm
fc'
● Tc = x b2 x h
15
30 2
= x 500 x 700
= x 500 x 700
15
= 63900965.042 N.mm
● Ø Tc = 0.75 ∙ 63900965.042
= 47925723.782 N.mm
Syarat : Ø Tc < Tu
47925723.782 N.mm < 853929250 N.mm Perlu tulan
● Ø Ts = Tu - Ø Tc
= 853929250.000 - 47925723.782
= 806003526.218 N.mm
b1 + h1 2 ∙ Tu - Ø Tc
At = x
b1 ∙ h1 αt x Ø ∙ fy
410 + 610 2 ∙ 806003526.218
= x
410 ∙ 610 1.16 ∙ 0.75 ∙ 400
= 0.00408 x 4621838.402
= 18849.56 mm2
Dipasang tulangan memanjang pada kedua sisi. Untuk tiap sisinya direncanakan menggunaka
Untuk keseragaman dan nilai estetika (keindahan serta kemudahan) dalam pengerjaannya, maka diren
penampang yang sama. Ditinjau Pile Cap yang menerima beban paling besar yaitu di tengah bentang
● Berat genangan air hujan = Lpelat ∙ bpelat ∙ tinggi genangan air hujan ∙ ɣair
= 4.0 ∙ 4.0 ∙ 0.05 ∙ 10
= 8.00 kN
Total beban mati (PDL) = Berat sendiri PC + berat genangan air hujan + be
= sendiri
12.00 balok+ 8.00 + 115.20 +
= 173.60 kN
Total beban hidup (PLL) = Beban hidup di atas dermaga + Beban truck +
forklift)
= 17.60 + 95 + 220
= 332.60 kN
Ast
» ρg = Ast = ρg ∙ Ag
Ag
Ast = ρg ∙ Ag
= 0.03 ∙ 1000000
= 30000 mm2
Dapat disimpulkan, bahwa dimensi Pile Cap (PC) yang direncanakan tersebut aman
terhadap beban aksial yang terjadi.
Dimensi Pile Cap (PC) :
» Panjang Pile Cap (LPC) = 1000 mm
» Lebar Pile Cap (bPC) = 1000 mm
» Tinggi Pile Cap (hPC) = 500 mm
q =679.680
635,000kN/m'kN/m'
3.35,0
m m 3.3 5,0
m m 3.3 mm
5,0
Gaya yang bekerja akibat beban merata (q) pada Pile Cap :
Vu
Vu
● Momen yang terjadi akibat pembebanan ekstrim pada Pile Cap (M)
M = Vu maks ∙ L
= 1703.104 ∙ 4.0
= 6812.42 kN.m
(Vx) 2
E = W ∙ ∙ Cm ∙ Ce ∙ Cs ∙ Cc
2 ∙ g
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 218)
Keterangan :
E = Energi benturan (ton.m)
Vx = Komponen tegak lurus sisi dermaga dari kecepatan kapal pada saat
membentur dermaga (m/det)
g = Gaya gravitasi bumi = 9.81 m/det2
W = Displacement tonage (ton)
Cm = Koefisien massa
Ce = Koefisien eksentrisitas
Cs = Koefisien kekerasan (diambil = 1.00 )
Cc = Koefisien bentuk dari tambatan (diambil = 1.00 )
Dimana : Keterangan :
π d Lpp = Panjang garis a
Cm = 1 + ∙
2 ∙ Cb B d = Draft kapal (m)
B = Lebar kapal (m
ɣo = Berat jenis air l
W
Cb =
Lpp ∙ B ∙ d ∙ ɣo
» Loa = 190.4 m
» B = 23.94 m
» d = 7.22 m
» ɣo = 1.025 t/m3
» Lpp = 0.846 ∙ Loa 1.0193
= 0.846 ∙ 190.4 1.0193
= 178.25 m
Karakteristik Kapal
Sehingga :
W
Cb =
Lpp ∙ B ∙ d ∙ ɣo
11320
=
178.25 ∙ 23.94 ∙ 7.22 ∙ 1.025
= 0.358
π d
Cm = 1 + ∙
2 ∙ Cb B
π 7.22
= 1 + ∙
2 ∙ 0.36 23.94
= 2.32
● Koefisien eksentrisitas
1 Dimana :
Ce =
Ce =
l 2 l = jarak sepanjang permukaan air dermag
1 +
r titik sandar kapal.
r =
jari-jari putaran di sekeliling pusat ber
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Tria
l = ¼ ∙ Loa
= ¼ ∙ 190.4
= 47.6 m
Grafik Jari-jari Putaran di Sekeliling Pusat Berat Kapal
Dari hasil plot pembacaan grafik didapatkan bahwa untuk koefisien blok (Cb) =
berada di bawah koefisien minimum yang diberikan dalam grafik. Maka dalam
perencanaan digunakan nilai perbandingan l/L minimum, yaitu :
r
= 0.205
Loa
r = 0.205 ∙ Loa
= 0.205 ∙ 190.4
= 39.03 m
Jadi,
1
Ce =
l 2
1 +
r
1
=
47.6 2
1 +
39.03
= 0.40
Dimana :
» Qa = 0.063 ∙ (V)2
Keterangan :
» Rw = Gaya akibat angin (kg)
» Qa = Tekanan angin (kg/m2)
» V = Kecepatan angin (m/det)
» Aw = Proyeksi bidang yang tertiup angin (m2)
Karena asumsi angin datang dari arah lebar maka proyeksi bidang yang tertiup angin
dengan melakukan pendekatan/asumsi bahwa Aw = B . y
Aw = B ∙ y
= 23.94 ∙ 5
= 119.70 m2
» Misalnya proyeksi bidang kapal yang tertiup angin adalah 70% dari luas bagian kapa
di atas permukaan air, maka gaya pada kapal adalah :
Misalnya proyeksi bidang kapal yang tertiup angin adalah 70% dari luas bagian kapa
di atas permukaan air, maka gaya pada kapal adalah :
Pw = 1.10 ∙ Qa ∙ Aw
= 1.10 ∙ 48 ∙ 70% ∙ 119.70
= 4424.112 kg
= 4.424 ton
Seperti halnya angin, arus yang bekerja pada bagian kapal yang terendam air juga menye
terjadinya gaya pada kapal yang kemudian diteruskan pada alat penambat dan dermaga. Besar
ditimbulkan oleh arus, diberikan pada persamaan berikut :
Vc2
Ra = Cc ∙ gw ∙ Ac
2.g
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 223)
Dengan :
» Ra = Gaya akibat arus (kg)
» Ac = Luas tampang kapal yang terendam air (m2)
» gw = Rapat massa air laut = 1025 kg/m3
» Vc = Kecepatan arus (m/det)
» Cc = Koefisien tekanan arus
Diketahui :
» 1 knots = 1.15 mil/jam
» 1 mil = 1.609 km
» V = 0.24 knots
= 0.276 mil/jam
= 0.444084 km/jam
= 0.123356667 m/det
» Panjang kapal (Loa) = 190.4 m
» Lebar kapal (B) = 23.940 m
» Draft (d) = 7.22 m
» Panjang garis air (Lpp) = 0.846 ∙ Loa 1.0193
= 0.846 ∙ 190.4 1.0193
= 178.25 m
» Koefisien tekanan arus (Cc) = 4.00
Perbandingan antara
kedalaman air mende
» Ac = Panjang garis air (Lpp) ∙ lebar kapal (B)
= 178.25 ∙ 23.94
= 4267.36 m2
Sehingga :
Vc2
Ra = Cc ∙ gw ∙ Ac
2.g
0.1234 2
= 4.00 ∙ 1025 ∙ 4267.36
2 9.81
= 13569.665 kg
= 13.570 ton
a. Energi yang diserap oleh fender dan dermaga biasanya ditentukan ½ E, setengah
energi lain diserap oleh kapal dan air sehingga :
Efender = ½ ∙ E
= ½ ∙ 0.469
= 0.235 ton.m
Tabel gaya reaksi dan energi fender Tipe A per panjang satu meter dan pada
defleksi 45%
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 217)
Jadi, fender yang digunakan aman terhadap perencanaan dermaga. Maka digunakan fender tip
Silinder.
L = 2 ∙ r2 - r - h 2
Dimana :
h = tinggi fender
r = jari-jari kelengkungan sisi haluan kapal
maka, Lpp
n = + 1
L
178.3
= + 1
12.5
= 15.26 ≈ 16 buah fender
2.11 Perencanaan Bollard (Alat Penambat)
Kapal yang berlabuh ditambatkan ke dermaga dengan mengikatkan tali-tali penambat
kebagian haluan, buritan, dan badan kapal. Tali-tali penambat tersebut diikatkan pada alat
penambat yang dikenal dengan bitt yang dipasang disepanjang sisi dermaga.
Agar tidak mengganggu kelancaran kegiatan (bongkar muat barang) maka tinggi bollard
tidak boleh lebih dari 50 cm di atas lantai dermaga. (Sumber : Perencanaan Pelabuhan,
Bambang Triatmodjo, 2010, hal 283).
Berdasarkan tabel gaya tarik bollard dan jarak antar bollard, dengan displacement kapal
= 11320 ton, maka diperoleh :
» Gaya bolard (P) = 326.4 kN
» Jarak antar bolard = 16.32 m
Hasil I
» Gaya bolard tegak lurus tambatan = 5.2255 kN/m
» Gaya bolard sepanjang tambatan = 16.32 kN/m
Adapun jumlah Bollard yang digunakan berdasarkan jumlah kapal rencana yaitu 2 buah,
maka jumlah Bollard yang digunakan juga 2 buah.
● Perencanaan Bitt
Diketahui : Jumlah kapal (n) = 2 buah
Panjang dermaga (Lp) = 437.9 m
Gross tonnage (GT) = 18000 ton
Berdasarkan tabel penempatan bitt dengan data ukuran kapal (GRT) = 18000
Diperoleh jarak maksimum antar Bitt = 25 m
Untuk merencanakan tiang pancang pendukung dermaga, dihitung gaya-gaya vertikal dan horizon
momen gaya terhadap titik tengah pada posisi dasar dermaga (Titik A)
» Ket : r₁ = 0.3 m
r₂ = 0.25 m
t = 100 mm
D₁ = 600 mm
D₂ = 500 mm
» Qs = C x As x L
= 6075 x 3.456 x 25
= 524842.323 kN
Qult = Qp + Qs
= 215.592 + 524842.323
= 525057.914 kN
Daya dukung tiang (Qa)
Qa > V+W
210023.1657945 kN > 12624.840 kN
● Jumlah tiang yang mendukung dermaga tampak samping adalah 7 buah untuk panjang 24
m, bagian penampang tiang seperti :
» X1 = -12.00 m
» X2 = -8.00 m
» X3 = -4.00 m
» X4 = 0.00 m
» X₅ = 4.00 m
» X₆ = 8.00 m
» X₇ = 12.00 m
● Gaya vertikal yang bekerja pada tiang dermaga, dihitung dengan rumus :
V ∑ M.X
P = +
n ∑ X2
maka :
279.984 75.033 x -12.00
» P1 = + = 37.988 ton
7 448.00
279.984 75.033 x -8.00
» P2 = + = 38.658 ton
7 448.00
279.984 75.033 x -4.00
» P3 = + = 39.328 ton
7 448.00
279.984 75.033 x 0.00
» P4 = + = 39.998 ton
7 448.00
279.984 75.033 x 4.00
» P₅ = + = 40.668 ton
7 448.00
279.984 75.033 x 8.00
» P₆ = + = 41.338 ton
7 448.00
279.984 75.033 x 12.00
» P₇ = + = 42.008 ton
7 448.00
Dari hasil perhitungan, digunakan gaya yang paling besar bekerja yaitu :
P₇ = 42.008 ton
● Penulangan pondasi
Direncanakan menggunakan tiang pancang lingkaran, diameter = 600 mm
» Ag = ¼ ∙ π ∙ D2
= ¼ ∙ π ∙ 600 2
= 282743.339 mm2
Direncanakan rasio tulangan ρ = 2 % = 0.020
Sehingga :
» As = ρ ∙ Ag
= 0.020 ∙ 282743.339
= 5654.867 mm2
Gaya horizontal yang bekerja tersebut lebih besar daripada daya dukung yang diijinkan tiang,
maka tiang miring diperlukan.
Gaya horizontal tersebut lebih besar dari gaya dukung yang diizinkan tiang, maka tiang-tiang
pancang dipancang dengan rencana kemiringan sebagai berikut
H - ΣH = 29.292 - 17.391
= 11.901
ΣH
T =
Jumlah Portal
11.901
=
7
= 1.700 < 0.7 ton
Dari hasil sondir di atas, diketahui bahwa jenis tanah pada kedalaman 25 m adalah tanah
keras sehingga telah mampu memikul seluruh beban yang terjadi di atasnya.
Namun untuk memperoleh kedalaman/panjang tiang yang efisien maka perlu
perhitungan gaya geser tiang terhadap tanah dengan data sbb :
» Nilai SPT (N) = 18
» H (kedalaman pemancangan tiang pada tanah)
» Kedalaman tanah - kedalaman palung = 25 - 9.5
= 15.5 m
Luas tiang :
Ag = ¼ ∙ π ∙ D2
= ¼ ∙ π ∙ 600 2
= 282743.339 mm2
= 0.283 m2
0.11 t/m2
t/m2
23.1 t/m2
1.0
= 21 m
= 21 m
= 52 m
= 52 m
N.mm
1.55380
N/mm2
1.55380
400
batang
N.mm
3.8475
N/mm2
3.8475
400
batang
» 7 buah
» 7 buah
» 111 buah
1.10 kN/m2
11878.2
Jumlah bangunan
∙ 4
L
∙ 4
12 mm, tul. Pokok dan torsi)
12 mm, tul. Geser)
6.593
400
batang
25
- ½ 300
0.3 ∙ 24
∙ 4.0
∙ Ast
∙ Ast
30000
Panjang tinjauan perpanel
Dibutuhkan tulangan
Ø10 mm
kal dan horizontal. Gaya vertikal meliputi
rane) dan sebagainya. Gaya horizontal dapat
sandar, berthing forces) dan gaya tambat
a yang disebabkan oleh angin, arus dan
Hasil Interpolasi
18000 ton
lewati Biit)
7.461 ton
0.523 ton
Momen ke A (ton.m)
0.000
10.080
6.720
3.360
0.000
-3.360
-6.720
-10.080
58.800
35.280
11.760
-11.760
-35.280
-58.800
14.400
9.600
4.800
0.000
-4.800
-9.600
-14.400
0.000
0.000
Momen ke A (ton.m)
0.04029
0.85575
4.95410
5.95410
6.95410
18.758
17.280
7
kN/m2
kN/m2
2800 kN
98.25 kg
9825 kN
4000 3000 2.27
### 5000 3.58
K ran
Apron a
b
G udang G udang
e
e
d
P arkir
a
b
G udang G udang
e
e
d
P arkir