Anda di halaman 1dari 111

JEMBATAN GTI

BENTANG 20 M
PERHITUNGAN STRUKTUR ATAS
JEMBATAN GTI 20 M
A. DATA STRUKTUR ATAS

Panjang bentang jembatan L= 80.00 m


Lebar jalan (jalur lalu-lintas) B1 = 7.00 m
Lebar trotoar B2 = 1.00 m
Lebar total jembatan B1 + 2 * B2 = 9.00 m
Dimensi Gelagar Memanjang : Lebar profil WF b= 0.40 m
Tinggi profil WF h= 0.40 m
Jumlah profil WF n= 6.00 buah
Jarak antara gelagar melintang s= 1.75 m
Dimensi Diafragma : Lebar diafragma bd = 0.75 m
Tinggi diafragma hd = 0.35 m
Tebal slab lantai jembatan ts = 0.25 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta = 0.05 m
Tinggi genangan air hujan th = 0.05 m
Tinggi dinding Sandaran hr = 1.25 m
Tinggi trotoar ht = 0.25 m
Tinggi bidang samping ha = 4.78 m

Sd Sd Sd Sd Sd
80.00

Jarak antara balok diafragma, sd = L/nd = 5.00 m


Jumlah balok diafragma sepanjang L, nd = 16 bh

B. BAHAN STRUKTUR

Mutu beton : K- 482


Kuat tekan beton, fc' = 0.83 * K / 10 = 40.00 MPa
Modulus elastik, Ec = 4700 * Ö fc' = 29725.4100055828 MPa
Angka poisson u u= 0.20
Modulus geser G = Ec / [2*(1 + u)] = 12386 MPa
Koefisien muai panjang untuk beton α= 1.0.E-05 °C
Mutu baja :
Untuk baja tulangan dengan Ø > 12 mm : U- 40
Tegangan leleh baja, fy = U*10 = 400 Mpa
Untuk baja tulangan dengan Ø ≤ 12 mm : U- 24
Tegangan leleh baja, fy = U*10 = 240 Mpa

Specific Gravity :
Berat beton bertulang, wc = 25.00 kN/m3
Berat beton tidak bertulang (beton rabat), w'c = 24.00 kN/m3
Berat aspal padat, wa = 22.00 kN/m3
Berat jenis air, ww = 9.80 kN/m3

C. ANALISIS BEBAN

1. BERAT SENDIRI (MS)


Faktor beban ultimit : KMS = 1.3
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan
elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat
tetap. Beban berat sendiri balok diafragma pada Girder dihitung sbb. :

Panjang bentang Girder, L= 80.00 m


Berat satu balok diafragma, Wd = bd * (hd - ts) * s * wc = 3.281 kN
Jumlah balok diafragma sepanjang bentang L, nd = 16.00 bh
Beban diafragma pada Girder, Qd = nd * Wd / L = 0.656 kN/m

Beban berat sendiri pada Girder


No. Jenis Lebar Tebal Berat Beban
(m) (m) (kN/m3) (kN/m)
1 Plat lantai 1.75 0.25 25.00 10.94
2 Girder 0.40 0.15 25.00 1.50
3 Diafragma Qd = 0.66
QMS = 13.09

Gaya geser dan momen pada T-Girder akibat berat sendiri (MS) :
VMS = 1/2 * QMS * L = 523.750 kN
MMS = 1/8 * QMS * L =
2
10475.000 kNm

2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)

Faktor beban ultimit : KMA = 1.3


Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang
menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan
mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan dianalisis harus mampu
memikul beban tambahan seperti :

1) Penambahan lapisan aspal (overlay ) di kemudian hari,


2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,
Panjang bentang Girder, L 80.00 m
Beban mati tambahan pada Girder
No. Jenis Lebar Tebal Berat Beban
(m) (m) (kN/m3) (kN/m)
1 Lap.Aspal+overlay 1.75 0.05 22.00 1.93
2 Air hujan 1.75 0.05 9.80 0.86
Beban mati tambahan : QMA = 2.78

Gaya geser dan momen pada T-Girder akibat beban tambahan (MA) :
VMA = 1/2 * QMA * L = 111.300 kN
MMA = 1/8 * QMA * L =
2
2226.000 kNm

3. BEBAN LALU-LINTAS

3.1. BEBAN LAJUR "D" (TD)

Faktor beban ultimit : KTD = 2.0


Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata (Uniformly
Distributed Load ), UDL dan beban garis (Knife Edge Load ), KEL seperti pd Gambar 1.
UDL mempunyai intensitas q (kPa) yg besarnya tergantung pd panjang bentang L yg
dibebani lalu-lintas seperti Gambar 2 atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 9.0 kPa untuk L ≤ 30
q = 9.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30

Untuk panjang bentang, L= 80.00 m q= 9.00 kPa


KEL mempunyai intensitas, p= 44.00 kN/m
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut :
DLA = 0.40 untuk L ≤ 50 m
DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untul 50 < L < 90 m
DLA = 0.30 untuk L ≥ 90 m
Jarak antara girder s= 1.75 m
Untuk panjang bentang, L = 20.00 m, maka DLA = 0.40

Beban lajur pada Girder, QTD = q * s = 15.75 kN/m


PTD = (1 + DLA) * p * s = 107.80 kN

Gaya geser dan momen pada T-Gider akibat beban lajur "D" :
VTD = 1/2 * ( QTD * L + PTD ) = 211.40 kN
MTD = 1/8 * QTD * L2 + 1/4 * PTD * L = 1326.50 kNm

3.2. BEBAN TRUK "T" (TT)

Faktor beban ultimit : KTT = 2.0


Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang
besarnya, T= 100 kN
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA = 0.40
Beban truk "T" : PTT = ( 1 + DLA ) * T = 140.00 kN

a= 5.00 m
b= 5.00 m

Panjang bentang Girder, L= 20.00 m


Gaya geser dan momen pada T-Gider akibat beban truk "T" :
VTT = [ 9/8 * L - 1/4 * a + b ] / L * PTT = 183.75 kN
MTT = VTT * L/2 - PTT * b = 1137.5 kNm

Gaya geser dan momen yang terjadi akibat pembebanan lalu-lintas, diambil yg memberikan
pengaruh terbesar terhadap T-Girder di antara beban "D" dan beban "T".
Gaya geser maksimum akibat beban, T VTT = 183.75 kN
Momen maksimum akibat beban, D MTD = 1326.50 kNm

4. GAYA REM (TB)

Faktor beban ultimit : KTB = 2.0


Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang,
dan dianggap bekerja pada jarak 1.80 m di atas lantai jembatan. Besarnya gaya
rem arah memanjang jembatan tergantung panjang total jembatan (Lt) sebagai berikut :
Gaya rem, HTB = 250 untuk Lt ≤ 80 m
Gaya rem, HTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) untul 80 < Lt < 180 m
Gaya rem, HTB = 500 untuk Lt ≥ 180 m

Panjang bentang Girder, L= 20.00 m


Jumlah Girder, ngirder = 6.00 bh
Gaya rem, HTB = 250 kN
Jarak antara Girder, s= 1.750 m
Gaya rem untuk Lt ≤ 80 m : TTB =HTB / ngirder = 41.6666666666667 kN
Gaya rem juga dapat diperhitungkan sebesar 5% beban lajur "D" tanpa faktor beban
dinamis.
Gaya rem, TTB = 5 % beban lajur "D" tanpa faktor beban dinamis,
QTD = q * s = 15.75 kN/m
PTD = p * s = 77.00 kN
TTB = 0.05 * ( QTD * L + PTD ) = 19.60 kN
< 50.00 kN
Diambil gaya rem, TTB = 50.00 kN

Lengan thd. Titik berat balok, y = 1.80 + ta + h/2 = 2.05 m


Beban momen akibat gaya rem, M = TTB * y = 102.50 kNm
Gaya geser dan momen maksimum pada balok akibat gaya rem :
VTB = M / L = 5.13 kN
MTB = 1/2 * M = 51.25 kNm

5. BEBAN ANGIN (EW)


Faktor beban ultimit : KEW = 1.2
Gaya angin tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban
angin yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 kN/m2 dengan, Cw = 1.2
Kecepatan angin rencana, Vw = 35 m/det
Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan :
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 = 1.764 kN/m2
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h= 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x x= 1.75 m
Beban akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,
QEW = 1/2*h / x * TEW = 1.008 kN/m
Panjang bentang Girder, L= 20.00 m
Gaya geser dan momen pada Girder akibat beban angin (EW) :
VEW = 1/2 * QEW * L = 10.080 kN
MEW = 1/8 * QEW * L2 = 50.400 kNm

6. PENGARUH TEMPERATUR (ET)

Gaya geser dan momen pada Girder akibat pengaruh temperatur, diperhitungkan terhadap
gaya yang timbul akibat pergerakan temperatur (temperatur movement) pada
tumpuan (elastomeric bearing) dengan perbedaan temperatur sebesar :
DT = 20 °C
Koefisien muai panjang untuk beton, α= 1.0.E-05 °C
Panjang bentang Girder, L= 20.00 m
Shear stiffness of elastomeric bearing, k= 15000 kN/m
Temperatur movement, d = α * DT * L= 0.0040 m
Gaya akibat temperatur movement, FET = k * d = 60.00 kN

Tinggi Girder, h h= 0.40 m


Eksentrisitas, e = h / 2 e = h/2 = 0.20 m
Momen akibat pengaruh temperatur, M = FET*e = 12.000 kNm
Gaya geser dan momen pada Girder akibat pengaruh temperatur (ET) :
VET = M/L = 0.600 kN
MET = M = 12.000 kNm

7. BEBAN GEMPA (EQ)

Gaya gempa vertikal pada girder dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal ke bawah minimal
sebesar 0.10 * g ( g = percepatan gravitasi ) atau dapat diambil 50% koefisien gempa horisontal statik
ekivalen.

Koefisien beban gempa horisontal :


Kh = C * S

Kh = Koefisien beban gempa horisontal,


C = Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar, dan kondisi tanah setempat
S = Faktor tipe struktur yg berhubungan dengan kapasitas penyerapan energi gempa
(daktilitas) dari struktur.

Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :


T = 2 * p * Ö [ Wt / ( g * KP ) ]

Wt = Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan
KP = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yang diperlukan untuk menimbulkan
satu satuan lendutan.
g = percepatan grafitasi bumi, g= 9.81 m/det2
Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan :
Wt = QMS + QMA
Berat sendiri, QMS = 13.09 kN/m
Beban mati tambahan, QMA = 2.78 kN/m
Panjang bentang, L= 20.00 m
Berat total, Wt = (QMS + QMA)*L = 317.525 kN
Ukuran Girder, b= 0.40 m h= 0.40 m
Momen inersia penampang Girder, I = 1/12 * b * h = 0.002133333333333 m4
3

Modulus elastik beton, Ec = 23453 Mpa


Ec = 23452953 kPa
Kekakuan lentur Girder, Kp = 48 * Ec * I / L3 = 300 kN/m
Waktu getar, T = 2*p* Ö [ Wt / (g * KP)] = 2.0631 detik

Kondisi tanah dasar termasuk sedang (medium).


Lokasi wilayah gempa Wilayah = 3
Koefisien geser dasar, C= 0.18
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton beton bertulang, maka
faktor tipe struktur dihitung dengan rumus, S = 1.0 * F
dengan, F = 1.25 - 0.025 * n dan F harus diambil ≥ 1
F = faktor perangkaan,
n = jumlah sendi plastis yang menahan deformasi struktur.
Untuk nilai, n = 1 maka : n= 1
F = 1.25 - 0.025 * n = 1.225
Faktor tipe struktur, S = 1.0 * F = 1.225
Koefisien beban gempa horisontal, Kh = C*S = 0.221
Koefisien beban gempa vertikal, Kv = 50% * Kh = 0.110 > 0.10
Diambil koefisien gempa vertikal, Kv = 0.110

Gaya gempa vertikal, TEQ = Kv * Wt = 35.007 kN

Beban gempa vertikal, QEQ = TEQ / L = 1.750 kN/m


Gaya geser dan momen pada Girder akibat gempa vertikal (EQ) :
VEQ = 1/2 * QEQ * L = 17.504 kN
MEQ = 1/8 * QEQ * L =
2
87.518 kNm

8. KOMBINASI BEBAN ULTIMATE

No. Jenis Beban Faktor Komb-1 Komb-2 Komb-3


Beban
1 Berat sendiri (MS) 1.30 Ö Ö Ö
2 Beban mati tambahan (MA) 2.00 Ö Ö Ö
3 Beban lajur "D" (TD) 1.80 Ö Ö Ö
4 Gaya rem (TB) 2.00 Ö Ö
5 Beban angin (EW) 1.20 Ö
6 Pengaruh Temperatur (ET) 1.20 Ö
7 Beban gempa (EQ) 1.00 Ö
KOMBINASI MOMEN ULTIMATE Komb-1 Komb-2 Komb-3
No. Jenis Beban Faktor M Mu Mu Mu
Beban (kNm) (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri (MS) 1.30 10475.00 13617.50 13617.50 13617.50
2 Beban mati tambahan (MA) 2.00 2226.00 4452.00 4452.00 4452.00
3 Beban lajur "D" (TD/TT) 1.80 1326.50 2387.70 2387.70 2387.70
4 Gaya rem (TB) 2.00 51.25 102.50 102.50
5 Beban angin (EW) 1.20 50.40 60.48
6 Pengaruh Temperatur (ET) 1.20 12.00 14.40
7 Beban gempa (EQ) 1.00 87.52 87.52
20620.18 20574.10 20544.72

KOMBINASI GAYA GESER ULTIMATE Komb-1 Komb-2 Komb-3


No. Jenis Beban Faktor V Vu Vu Vu
Beban (kN) (kN) (kN) (kN)
1 Berat sendiri (MS) 1.30 523.75 680.88 680.88 680.88
2 Beban mati tambahan (MA) 2.00 111.30 222.60 222.60 222.60
3 Beban lajur "D" (TD/TT) 1.80 183.75 330.75 330.75 330.75
4 Gaya rem (TB) 2.00 5.13 10.25 10.25
5 Beban angin (EW) 1.20 10.08 12.10
6 Pengaruh Temperatur (ET) 1.20 0.60 0.72
7 Beban gempa (EQ) 1.00 17.50 17.50
1256.57 1245.20 1251.73

Momen ultimate rencana girder Mu = 20620.18 kNm


Gaya geser ultimate rencana girder Vu = 1256.57 kN

9. PEMBESIAN GIRDER
9.1. TULANGAN LENTUR
Momen rencana ultimit Girder, Mu = 20620.18 kNm
Mutu beton : K - 481.92771 fc' = 40.00 Mpa
Mutu baja tulangan : U - 40 fy = 400 Mpa
Tebal slab beton, ts = 250 mm
Lebar badan Girder, b= 400 mm
Tinggi Girder, h= 400 mm
Lebar sayap T-Girder diambil nilai yang terkecil dari : L/4 = 16000 mm
s= 1750 mm
12 * ts = 3000 mm
Diambil lebar efektif sayap T-Girder, beff = 1750 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 75.5 mm
Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05 MPa Es = 7.6.E+01 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, b1 = 0.77

rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600/(600+fy) = 0.03927


Rmax = 0.75*rb*fy*[1-1/2*0.75*rb*fy/(0.85*fc')] = 9.73994175
Faktor reduksi kekuatan lentur, f= 0.80
Tinggi efektif T-Girder, d = h - d' = 324.5 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu/f = 25775.225 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 106 / (beff * d2) = 139.873362124022
Rn>Rmax OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö (1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ))] = #NUM!
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0.0035
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * beff * d = #NUM! mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 25 mm
As1 = p/4 * D2 = 490.87 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / As1 = #NUM!
Digunakan tulangan, #NUM! D 25
As = As1 * n = #NUM! mm2
Tebal selimut beton, td = 50 mm
Diameter sengkang yang digunakan, ds = 13 mm
Jumlah tulangan tiap baris, nt = 5
Jarak bersih antara tulangan, mm
X = ( b - nt * D - 2 * td - 2 * ds) / (nt - 1) = 37.25 mm
OK > 35 mm
Untuk menjamin agar Girder bersifat daktail, maka tulangan tekan diambil 30% tulangan
tarik, sehingga : As' = 30% * As = #NUM! mm2
Digunakan tulangan, #NUM! D 25

9.2. KONTROL KAPASITAS MOMEN ULTIMATE

Tebal slab beton, ts = 250 mm


Lebar efektif sayap, beff = 1750 mm
Lebar badan Girder, b= 400 mm
Tinggi Girder, h= 400 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 75.5 mm
Tinggi efektif T-Girder, d = h - d' = 324.5 mm
Luas tulangan, As = #NUM! mm2
Kuat tekan beton, fc' = 40 Mpa
Kuat leleh baja, fy = 400 MPa
Untuk garis netral berada di dalam sayap T-Girder, maka : Cc > Ts
Gaya internal tekan beton pada sayap,
Cc = 0.85 * fc' * beff * ts = 14875000.000 N
Gaya internal tarik baja tulangan, Ts = As * fy = #NUM! N
Cc #NUM! Ts #NUM!

a = As * fy / ( 0.85 * fc' * beff ) = #NUM! mm


Jarak garis netral, c = a / b1 = #NUM! mm
Regangan pada baja tulangan tarik, e s = 0.003 * (d - c) / c = #NUM!
< 0.03 #NUM!
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10-6 = #NUM! kNm
Kapasitas momen ultimit, f * Mn = 3506.390 kNm f * Mn = #NUM! kNm
#NUM! 20620.18 kNm
#NUM!
9.3. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana, Vu = 1256.57 kN


Mutu beton : K - 481.9277108 Kuat tekan beton, fc' = 40.00 MPa
Mutu baja tulangan U - 39 Kuat leleh baja, fy = 390 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0.75
Lebar badan Girder, b= 400 mm
Tinggi efektif Girder, d= 324.5 mm
Kuat geser nominal beton, Vc = (Ö fc') / 6 * b * d * 10-3 = 136.821 kN

f * Vc = 102.616 kN
Perlu tulangan geser

f * Vs = Vu - f * Vc = 1153.955 kN
Gaya geser yang dipikul tulangan geser, Vs = 1538.607 kN

Kontrol dimensi Girder terhadap kuat geser maksimum :


Vsmax = 2 / 3 * Ö fc' * [ b * d ] * 10-3 = 547.285 kN
Vs < Vsmax
Dimensi balok memenuhi persyaratan kuat geser, CEK
Digunakan sengkang berpenampang : 2 D 13
Luas tulangan geser sengkang, Av = p/4 * D2 * n = 265.465 mm2
Jarak tulangan geser (sengkang) yang diperlukan :
S = Av * fy * d / Vs = 21.835 mm
Digunakan sengkang, 2 D 13 - 200
Pada badan girder dipasang tulangan susut minimal dengan rasio tulangan,
r sh = 0.001
Luas tulangan susut, Ash = rh * b * d = 129.8 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
Jumlah tulangan susut yang diperlukan, n = Ash / ( p /4 * D ) =
2
0.98
Digunakan tulangan,
1 D 13

9.4. LENDUTAN BALOK

Mutu beton : K - 481.9277108 Kuat tekan beton, fc' = 40.00 MPa


Mutu baja tulangan U - 40 Kuat leleh baja, fy = 400 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * Ö fc' = 29725 MPa
Modulus elastis baja, Es = 2.0.E+05 MPa
Tinggi balok, h= 0.40 m
Lebar balok, b= 0.40 m
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.0755 m
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 0.32 m
Luas tulangan balok, As = #NUM! m2
Inersia brutto penampang balok, Ig = 1/12 * b * h = 0.002133333333333 m4
3

Modulus keruntuhan lentur beton, fr = 0.7 * Ö fc' * 103 = 4427.18872423573 kPa


Nilai perbandingan modulus elastis, n = Es / Ec = 6.7
n * As = #NUM! m2
Jarak garis netral terhadap sisi atas beton, c = n * As / b = #NUM! m
Inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sbb. :
Icr = 1/3 * b * c3 + n * As * ( d - c )2 = #NUM! m4
yt = h/2 = 0.20 m
Momen retak : Mcr = fr * Ig / yt = 47.223 Nmm
Momen akibat beban mati dan beban hidup (MD+L)
No. Jenis Beban Momen
(kNm)
1 Berat sendiri (MS) 10475.00
2 Beban mati tambahan (MA) 2226.00
3 Beban lalulintas (TD/TT) 1326.50
4 Gaya rem (TB) 51.25
MD+L = 14078.75

Inersia efektif untuk perhitungan lendutan


Ie = ( Mcr / MD+L )3 * Ig + [ 1 - ( Mcr / MD+L )3 ] * Icr = #NUM! m4
Panjang bentang balok, L= 80.00 m

9.4.1. LENDUTAN AKIBAT BERAT SENDIRI (MS)


Beban akibat berat sendiri, QMS = 13.09 kN/m
Lendutan akibat berat sendiri (MS) :
dMS = 5/384*QMS*L4 / ( Ec*Ie) = #NUM! m

9.4.2. LENDUTAN AKIBAT BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)


Beban akibat berat sendiri, QMA = 2.78 kN/m
Lendutan akibat berat sendiri (MS) :
dMA = 5/384*QMA*L4 / ( Ec*Ie) = #NUM! m

9.4.3. LENDUTAN AKIBAT BEBAN LAJUR "D" (TD)


Beban lajur "D" : Beban terpusat, PTD = 107.80 kN
Beban merata, QTD = 15.75 kN/m
Lendutan akibat beban lajur "D" (TD) :
dTD = 1/48* PTD*L3 / (Ec*Ie) + 5/384*QTD*L4 / ( Ec*Ie) = #NUM! m

9.4.4. LENDUTAN AKIBAT GAYA REM (TB)


Momen akibat gaya rem, MTB = 51.25 kNm
Lendutan akibat gaya rem (TB) :
dTB = 0.0642 * MTB * L2 / ( Ec*Ie) = #NUM!

9.4.5. LENDUTAN AKIBAT BEBAN ANGIN (EW)


Beban akibat transfer beban angin pada kendaraan, QEW = 1.008 kN/m
Lendutan akibat beban angin (EW) :
dEW = 5/384*QEW*L4 / ( Ec*Ie) = #NUM! m

9.4.6. LENDUTAN AKIBAT PENGARUH TEMPERATUR (ET)


Momen akibat temperatur movement, MET = 12.00 kNm
Lendutan akibat pengaruh temperatur (ET) :
dET = 0.0642 * MET * L2 / ( Ec*Ie) = #NUM! m

9.4.7. LENDUTAN AKIBAT BEBAN GEMPA (EQ)


Beban gempa vertikal, QEQ = 1.750 kN/m
Lendutan akibat beban gempa (EQ) :
dEQ = 5/384*QEQ*L4 / ( Ec*Ie) = #NUM! m
Lendutan maksimum dmaks = L/240 = 0.33333333 m
No. Jenis Beban Komb-1 Komb-2 Komb-3
(kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri (MS) #NUM! #NUM! #NUM!
2 Beban mati tambahan (MA) #NUM! #NUM! #NUM!
3 Beban lajur "D" (TD/TT) #NUM! #NUM! #NUM!
4 Gaya rem (TB) #NUM! #NUM!
5 Beban angin (EW) #NUM!
6 Pengaruh Temperatur (ET) #NUM!
7 Beban gempa (EQ) #NUM!
#NUM! #NUM! #NUM!
< L/240 < L/240 < L/240
OK OK OK

10. BALOK DIAFRAGMA


10.1. BEBAN PADA BALOK DIAFRAGMA

Distribusi beban lantai pada balok diafragma adalah sebagai berikut :

Ukuran balok diafragma,


Lebar, bd = 0.75 m
Tinggi, hd = 0.35 m
Panjang bentang balok diafragma,
s= 1.750 m
Tebal lantai
ts = 0.25 m

Berat sendiri (MS) :


No. Jenis Lebar Tebal Berat Beban
(kN/m3) (kN/m)
1 Plat lantai 1.750 0.25 25.00 10.94
2 Balok diafragma 0.75 0.10 25.00 1.88
QMS = 12.81
Gaya geser dan momen akibat berat sendiri :
VMS = 1/2 * QMS * s = 11.211 kN
MMS = 1/12 * QMS * s2 = 3.270 kNm
Beban mati tambahan (MA) :
No. Jenis Lebar Tebal Berat Beban
(kN/m3) (kN/m)
1 Lap.Aspal+overlay 1.75 0.10 22.00 3.85
2 Air hujan 1.75 0.05 9.80 0.86
QMS = 4.71
Gaya geser dan momen akibat beban mati tambahan :
VMA = 1/2 * QMA * s = 4.119 kN
MMA = 1/12 * QMA * s2 = 1.201 kNm

Beban truk "T" (TT) :


Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang
besarnya, T= 100 kN
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA = 0.40
Beban truk "T" : PTT = (1 + DLA) * T = 140.00 kN
Gaya geser dan momen akibat beban "T",
VTT = 1/2 * PTT = 70.00 kN
MTT = 1/8 * PTT * s = 30.63 kNm
Kombinasi beban ultimit :
No. Jenis beban Faktor V M Vu Mu
Beban (kN) (kNm) (kN) (kNm)
1 Berat sendiri (MS) 1.30 11.21 3.27 14.574 4.251
2 Beb.mati tamb (MA) 2.00 4.12 1.20 8.238 2.403
3 Beban truk "T" (TT) 2.00 70.00 30.63 140.000 61.250
162.812 67.904

10.2. MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA BALOK DIAFRAGMA


Momen ultimit rencana balok diafragma, Mu = 67.904 kNm
Gaya geser ultimit rencana balok diafragma, Vu = 162.812 kN

11. PEMBESIAN BALOK DIAFRAGMA

11.1. TULANGAN LENTUR


Momen rencana ultimit balok diafragma, Mu = 78.895 kNm Mu = 67.904 kNm
Mutu beton : K - 481.9277108 Kuat tekan beton, fc' = 40.00 MPa
Mutu baja tulangan U - 40 Kuat leleh baja, fy = 400 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * Ö fc' = 29725 MPa
Modulus elastis baja, Es = 2.0.E+05 MPa
Lebar balok, b = bd = 750 mm
Tinggi balok, h = hd = 350 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar bagian atas beton, d' = 75.5 mm
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, b1 = 0.77

rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600/(600+fy) = 0.03927


Rmax = 0.75*rb*fy*[1-1/2*0.75*rb*fy/(0.85*fc')] = 9.73994175
Faktor reduksi kekuatan lentur, f= 0.80
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 274.5 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu/f = 84.8795003255208 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 106 / (beff * d2) = 1.50195476591908
Rn < Rmax OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö (1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ))] = 0.003841702676286
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0.0035
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 790.91 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm
As1 = p/4 * D2 = 201.06 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / As1 = 3.93
Digunakan tulangan, 4.00 D 16
As = As1 * n = 804.248 mm2
11.2. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana, Vu = 162.81 kN


Mutu beton : K - 481.9277108 Kuat tekan beton, fc' = 40 MPa
Mutu baja tulangan U - 40 Kuat leleh baja, fy = 400 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0.75
Lebar badan Girder, b= 750 mm
Tinggi efektif Girder, d= 274.5 mm
Kuat geser nominal beton, Vc = (Ö fc') / 6 * b * d * 10-3 = 217.011 kN
f * Vc = 162.758 kN
Perlu tulangan geser

f * Vs = Vu - f * Vc = 0.054 kN
Gaya geser yang dipikul tulangan geser, Vs = 0.072 kN

Kontrol dimensi Girder terhadap kuat geser maksimum :


Vsmax = 2 / 3 * Ö fc' * [ b * d ] * 10-3 = 868.045 kN
Vs < Vsmax
Dimensi balok memenuhi persyaratan kuat geser, OK
Digunakan sengkang berpenampang : 1 D 13
Luas tulangan geser sengkang, Av = p/4 * D2 * n = 132.732 mm2
Jarak tulangan geser (sengkang) yang diperlukan :
S = Av * fy * d / Vs = 202922.439 mm
Digunakan sengkang per meter,
4 D 13 - 250
PERHITUNGAN STRUKTUR ATAS
0
A. DATA STRUKTUR ATAS

Panjang bentang jembatan L= 80.00 m


Lebar jalan (jalur lalu-lintas) B1 = 7.00 m
Lebar trotoar B2 = 1.00 m
Lebar total jembatan B1 + 2 * B2 = 9.00 m
Dimensi Girder : Lebar girder b= 0.40 m
Tinggi girder h= 0.40 m
Jumlah Girder n= 6.00 m
Jarak antara Girder s= 1.750 m
Dimensi Diafragma : Lebar diafragma bd = 0.75 m
Tinggi diafragma hd = 0.35 m
Tebal slab lantai jembatan ts = 0.25 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta = 0.05 m
Tinggi genangan air hujan th = 0.05 m
Tinggi dinding Sandaran hr = 1.25 m
Tinggi trotoar ht = 0.25 m
Tinggi bidang samping ha = 4.78 m

Sd Sd Sd Sd Sd
80.00

Jumlah balok diafragma sepanjang L, nd = 5 bh


Jarak antara balok diafragma, sd = L/nd = 16.00 m

B. BAHAN STRUKTUR

Mutu beton : K - 481.92771084337


Kuat tekan beton, fc' = 0.83 * K / 10 = 40.00 MPa
Modulus elastik, Ec = 4700 * Ö fc' = 29725.41 MPa
Angka poisson u u= 0.20
Modulus geser G = Ec / [2*(1 + u)] = 12385.59 MPa
Koefisien muai panjang untuk beton α= 0.000010 °C

Mutu baja :
Untuk baja tulangan dengan Ø > 12 mm : U- 40
Tegangan leleh baja, fy = U*10 = 400 Mpa
Untuk baja tulangan dengan Ø ≤ 12 mm : U- 24
Tegangan leleh baja, fy = U*10 = 240 Mpa

Specific Gravity :
Berat beton bertulang, wc = 25 kN/m3
Berat beton tidak bertulang (beton rabat), w'c = 24 kN/m3
Berat aspal padat, wa = 22 kN/m3
Berat jenis air, ww = 9.8 kN/m3

C. LEBAR EFEKTIF DAN TEBAL MINIMUM PLAT


lebar beban = 0.50 m
Jarak tumpuan ke beban a=S/2= 0.88 m
Lebar bersih plat lantai ln = S - b = 1.35 m
Lebar efektif plat lantai beff = 1.24 m

Jarak tumpuan plat lantai s= 1.750 m


Tebal minimum plat lantai
tmin = (100 + 40 s) = 170.00 mm

Tebal plat lantai yang digunakan ts = 250.00 mm

Syarat: tmin £ ts
170.00 < 250.00 ® OK

D. ANALISIS BEBAN

1. BERAT SENDIRI (MS)


Faktor beban ultimit : KMS = 1.3

Ditinjau Slab lantai jembatan selebar b= 1.00 m


Tebal slab lantai jembatan h = ts = 0.250 m
Berat beton bertulang wc = 25 kN/m3
Beban sendiri QMS = b * h * wc = 6.25 kN/m

2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)

Faktor beban ultimit : KMA = 2


Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang
menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan
mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan dianalisis harus mampu
memikul beban tambahan seperti :
1) Penambahan lapisan aspal (overlay ) di kemudian hari,
2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,
Panjang bentang yang ditinjau 1.00 m
Beban mati tambahan pada Girder
No. Jenis Lebar Tebal Berat Beban
(m) (m) (kN/m3) (kN/m)
1 Lap.Aspal+overlay 1.00 0.10 22.00 2.20
2 Air hujan 1.00 0.05 9.80 0.49
Beban mati tambahan : QMA = 2.69

3. BEBAN LALU-LINTAS

3.1. BEBAN TRUK "T" (TT)


Faktor beban ultimit : KTT = 2.0
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang
besarnya, T= 100 kN
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA = 0.40
Beban truk "T" : PTT = ( 1 + DLA ) * T = 140.00 kN

4. BEBAN ANGIN (EW)

Faktor beban ultimit : KEW = 1.2


Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat
angin yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 kN/m2 dengan, Cw = 1.2
Kecepatan angin rencana, (PPJT-1992,Tabel 5) Vw = 35 m/det
Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan :
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 = 1.764 kN/m2
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h= 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x x= 1.75 m
Beban akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,
QEW = 1/2*h / x * TEW = 1.008 kN/m
5. PENGARUH TEMPERATUR (ET)
Faktor beban ultimit : KET = 1.2
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh
temperatur, diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih antara temperatur
maksimum antara temperatur maksimum dan temperatur minimum rata-rata pada lantai jembatan.
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40 °C
Tmin = 15 °C

DT = (Tmax-Tmin) / 2 = 12.5 °C
Koefisien muai panjang untuk beton, α= 1.0.E-05 / °C
Modulus elastis beton Ec = 29725.41 MPa

6. MOMEN PADA LANTAI JEMBATAN

Formasi pembebanan slab untuk mendapatkan momen maksimum pada bentang menerus
dilakukan seperti pd gambar.
Momen maksimum pd slab dihitung berdasarkan metode one way slab dengan beban sebagai
berikut :
QMS 6.25 kN/m
QMA 2.69 kN/m
PTT 140.00 kN
PEW 1.01 kN
DT 12.50 °C

Koefisien momen lapangan dan momen tumpuan untuk bentang menerus dengan beban merata,
terpusat, dan perbedaan temperatur adalah sebagai berikut :
k = Koefisien Momen s= 1.75 m
Untuk beban merata, Q; M = k * Q * s2 =
Untuk beban terpusat, P; M=k*P*s=
Untuk beban temperatur, ΔT; M = k * α * ΔT * Ec * s3 =

Momen akibat berat sendiri (MS)


Momen tumpuan MMS = 0.0833 * QMS * s2 = 1.59 kNm
Momen lapangan MMS = 0.0417 * QMS * s2 = 0.80 kNm

Momen akibat beban mati tambahan (MA)


Momen tumpuan MMA = 0.1041 * QMA * s2 = 0.86 kNm
Momen lapangan MMA = 0.054 * QMA * s 2
= 0.44 kNm

Momen akibat beban truck (TT)


Momen tumpuan MTT = 0.1562 * PTT * s = 38.27 kNm
Momen lapangan MTT = 0.1407 * PTT * s = 34.47 kNm

Momen akibat beban angin (EW)


Momen tumpuan MEW = 0.1562 * PEW * s = 0.28 kNm
Momen lapangan MEW = 0.1407 * PEW * s = 0.25 kNm

Momen akibat temperatur (ET)


Momen tumpuan MET = 5.62E-07 * α * ΔT * Ec * s3 = 0.011192 kNm
Momen lapangan MET = 2.81E-06 * α * ΔT * Ec * s3 = 0.055997 kNm

6.1. MOMEN SLAB


Faktor beban keadaan Mtumpuan Mlapangan
No Jenis beban
beban layan ultimit (kN/m) (kN/m)
1 Berat Sendiri KMS 1.0 1.3 1.594 0.798
2 Beban mati tambahan KMA 1.0 2.0 0.858 0.445
3 Beban truck KTT 1.0 2.0 38.269 34.472
4 Beban angin KEW 1.0 1.2 0.276 0.248
5 Pengaruh temperatur KET 1.0 1.2 0.011 0.056

6.2. KOMBINASI PEMBEBANAN


6.2.1. KOMBINASI-1
keadaan Mtumpuan Mlapangan Mtumpuan Mlapangan
No Jenis beban
ultimit (kN/m) (kN/m) (kN/m) (kN/m)
1 Berat Sendiri 1.3 1.59 0.80 2.073 1.038
2 Beban mati tambahan 2.0 0.86 0.44 1.715 0.890
3 Beban truck 2.0 38.27 34.47 76.538 68.943
4 Beban angin 1.0 0.28 0.25 0.276 0.248
5 Pengaruh temperatur 1.0 0.01 0.06 0.011 0.056
Total Momen ultimit slab, Mu = 80.613 71.175
6.2.2. KOMBINASI-2
keadaan Mtumpuan Mlapangan Mtumpuan Mlapangan
No Jenis beban
ultimit (kN/m) (kN/m) (kN/m) (kN/m)
1 Berat Sendiri 1.3 1.59 0.80 2.073 1.038
2 Beban mati tambahan 2.0 0.86 0.44 1.715 0.890
3 Beban truck 1.0 38.27 34.47 38.269 34.472
4 Beban angin 1.2 0.28 0.25 0.331 0.298
5 Pengaruh temperatur 1.2 0.01 0.06 0.013 0.067
Total Momen ultimit slab, Mu = 42.401 36.764

7. PEMBESIAN LANTAI JEMBATAN


7.1. TULANGAN LENTUR TUMPUAN
Momen rencana ultimit slab jembatan Mu = 80.61 kNm
Mutu beton : K - 481.93 fc' = 40.00 Mpa
Mutu baja tulangan : U - 40 fy = 400 Mpa
Tebal slab beton, ts = 250 mm
ditinjau slab beton selebar 1m b= 1000 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 41 mm
Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05 MPa Es = 2.0.E+05 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, b1 = 0.77

rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600/(600+fy) = 0.039


Rmax = 0.75*rb*fy*[1-1/2*0.75*rb*fy/(0.85*fc')] = 9.740
Faktor reduksi kekuatan lentur, f= 0.80
Tinggi efektif slab jembatan d = h - d' = 209 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu/f = 100.766 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 106 / (b * d2) = 2.307
Rn < Rmax OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö (1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ))] = 0.006
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0.004
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 1249.26 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan S = π / 4 * D2 * b / As = 160.95 mm
Digunakan tulangan, D 16 100
AS = π / 4 * D2 * b / S = 2010.62 mm2
Tulangan bagi / susut arah memanjang diambil 50% tulangan pokok.
AS' = 50% * As = 624.63 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan S = π / 4 * D2 * b / As = 212.50 mm
Digunakan tulangan, D 13 150
AS' = π / 4 * D2 * b / S = 884.88 mm2

7.2. TULANGAN LENTUR LAPANGAN


Momen rencana ultimit slab jembatan Mu = 71.17 kNm
Mutu beton : K - 481.92771 fc' = 40.00 Mpa
Mutu baja tulangan : U - 40 fy = 400 Mpa
Tebal slab beton, ts = 250 mm
ditinjau slab beton selebar 1m b= 1000 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 41 mm
Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05 MPa Es = 2.0.E+05 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, b1 = 0.77

rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600/(600+fy) = 0.039


Rmax = 0.75*rb*fy*[1-1/2*0.75*rb*fy/(0.85*fc')] = 9.740
Faktor reduksi kekuatan lentur, f= 0.80
Tinggi efektif slab jembatan d = h - d' = 209 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu/f = 88.968 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 106 / (b * d2) = 2.037
Rn < Rmax OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö (1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ))] = 0.005
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0.004
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 1098.15 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan S = π / 4 * D2 * b / As = 183.09 mm
Digunakan tulangan, D 16 100
AS = π / 4 * D2 * b / S = 2010.62 mm2
Tulangan bagi / susut arah memanjang diambil 50% tulangan pokok.
AS' = 50% * As = 549.08 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan S = π / 4 * D2 * b / As = 241.74 mm
Digunakan tulangan, D 13 150
AS' = π / 4 * D2 * b / S = 884.88 mm2
8. KONTROL LENDUTAN SLAB

Mutu beton : K - 481.9277 Kuat tekan beton, fc' = 40.00 MPa


Mutu baja tulangan: U - 40 Kuat leleh baja, fy = 400 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * Ö fc' = 29725 MPa
Modulus elastis baja, Es = 2.0.E+05 MPa
Tebal slab h = ts = 250.00 mm
Ditinjau slab selebar 1m b= 1000.00 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 30.00 mm
Tinggi efektif slab jembatan, d = h - d' = 220.00 mm
Panjang bentang slab s= 1.75 m
Luas tulangan slab, As = 2010.6193 mm2
Beban terpusat P = TTT = 140.00 kN
Beban merata Q = PMS + PMA = 8.940 kN/m
Inersia brutto slab, Ig = 1/12 * b * h3 = 1302083333.3 mm4
Modulus keruntuhan lentur beton, fr = 0.7 * Ö fc' = 4.4271887242357 MPa
Nilai perbandingan modulus elastis, n = Es / Ec = 6.73
n * As = 13527.950 mm2
Jarak garis netral terhadap sisi atas beton, c = n * As / b = 13.528 mm
Inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sbb. :
Icr = 1/3 * b * c3 + n * As * ( d - c )2 = 577531307.25 mm4
yt = h/2 = 125.00 mm
Momen retak : Mcr = fr * Ig / yt = 46116549.211 Nmm
Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban) :
Ma = 1/8 * Q * S2 + 1/4 * P *S = 61250003.422 Nmm
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan
Ie = ( Mcr / Ma )3 * Ig + [ 1 - ( Mcr / Ma )3 ] * Icr = 886789797.38 mm4
Lendutan elastis seketika akibat beban mati dan beban hidup :
δe = 5/384*Q*S4 / ( Ec*Ie ) +1/48*P*S3 / ( Ec*Ie ) = 0.634 mm
Rasio tulangan slab lantai jembatan :
ρ = As / ( b * d ) = 0.009
Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun), nilai :
ζ= 2.0
λ = ζ / ( 1 + 50*ρ ) = 1.373
Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut :
δg = λ * 5 / 384 * Q * S4 / ( Ec * Ie ) = 0.057 mm
Lendutan total pada plat lantai jembatan :
Lx / 240 = 7.2916666666667 mm
δtot = δe + δg = 0.691 mm
<Lx/240 (aman) OK
F. KONTROL TEGANGAN GESER PONS

Mutu beton K - 481.92771 fc' = 21.70 MPa


Kuat geser pons yang disyaratkan fv = 0.3 * Ö fc' = 1.397 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser f= 0.60
Beban roda truk pada slab PTT = 140000.0 N
Tebal plat lantai ts = h = 0.25 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta = 0.05 m
a= 0.30 m
b= 0.50 m
u = a + 2 * ta + h = 650 mm
v = b + 2 * ta + h = 850 mm
Tebal efektif plat lantai d= 220.00 mm
Luas bidang geser Av = 2 * (u + h) * d = 660000 mm2
Gaya geser pons nominal Pn = Av * fv = 922348.5 N
f * Pn = 553409.1 N
Faktor beban ultimit KTT = 2.0
Beban ultimit roda truk pada slab, Pu = KTT * PTT = 280000 N
Syarat : Pu ≤ f * Pn
280000 < 553409 ® OK...AMAN
PERHITUNGAN PLAT INJAK
JEMBATAN GTI 20 M

A. PLAT INJAK ARAH MELINTANG JEMBATAN

1. BEBAN TRUK "T" (TT)


Faktor beban ultimit : KTT = 2.0
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang
besarnya, T= 100 kN
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA = 0.40
Beban truk "T" : PTT = ( 1 + DLA ) * T = 140.00 kN

2. MOMEN PADA PLAT INJAK


Tebal plat injak h= 0.30 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta = 0.05 m
Lebar bidang kontak roda truk b= 0.50 m
b' = b + ta = 0.55 m
Mutu beton K - 481.92771
Kuat tekan beton f c' = 40.00 MPa
Modulus elastik Ec = 4700 * Ö fc' = 29725410 kN/m2
Angka poisson u = 0.20
Standard modulus of soil reaction Ks = 81500 m
Lebar penyebaran beban terpusat r = b' / 2 = 0.275 m
l = [Ec * h / {12 * (1 - u ) * Ks}]0.25 =
3 2
0.9615 m
Momen max. pada plat injak akibat beban roda
Mmax = PTT/2 * [1 - (r * Ö2 /l)0.6] = 29.33 kNm
Momen ultimit plat injak arah melintang jembatan
Mu = KTT * Mmax = 58.67 kNm

3. PEMBESIAN PLAT INJAK


Momen rencana tumpuan Mu = 58.67 kNm
Mutu beton K - 481.928 f c' = 40.00 Mpa
Mutu baja tulangan U - 39 fy = 390 Mpa
Tebal plat injak h 300 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 46 mm
Modulus elastis baja Es = 2.0.E+05 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 0.77
Rasio tulangan pada kondisi balance
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600/(600+fy) = 0.0407
Faktor tahanan momen maksimum
Rmax = 0.75*rb*fy*[1-1/2*0.75*rb*fy/(0.85*fc')] = 9.818
Faktor reduksi kekuatan lentur f= 0.80
Tebal efektif plat d = h - d' = 254 mm
Ditinjau plat injak selebar b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu/f = 73.337 kNm
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 10 / (b * d ) =
6 2
1.1367
Syarat: Rn £ Rmax
1.137 < 9.818 ® OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö (1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ))] = 0.0029651
Rasio tulangan minimum rmin = 0.5 / fy = 0.0012821
Rasio tulangan digunakan r = 0.0029651
Luas tulangan yang diperlukan As = r * b * d = 753.13 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13 mm
As1 = p /4 * D2 = 132.73 mm2
Jarak tulangan yang digunakan s = p/4 * D2 * b / As = 176.24 mm
Digunakan tulangan D 13 - 150
As = p/4 * D * b / s=
2
884.88 mm2

B. PLAT INJAK ARAH MEMANJANG JEMBATAN

1. BEBAN TRUK "T" (TT)


Faktor beban ultimit : KTT = 2.0
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang
besarnya, T= 100 kN
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA = 0.40
Beban truk "T" : PTT = ( 1 + DLA ) * T = 140.00 kN

2. MOMEN PADA PLAT INJAK


Tebal plat injak h= 0.30 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta = 0.05 m
Lebar bidang kontak roda truk a= 0.30 m
a' = a + ta = 0.35 m
Mutu beton K - 481.92771
Kuat tekan beton f c' = 40.00 MPa
Modulus elastik Ec = 4700 * Ö fc' = 29725410 kN/m2
Angka poisson u= 0.20
Standard modulus of soil reaction Ks = 81500 m
Lebar penyebaran beban terpusat r = b' / 2 = 0.175 m
l = [Ec * h3 / {12 * (1 - u2) * Ks}]0.25 = 0.9615 m
Momen max. pada plat injak akibat beban roda
Mmax = PTT/2 * [1 - (r * Ö2 /l)0.6] = 38.99 kNm
Momen ultimit plat injak arah melintang jembatan
Mu = KTT * Mmax = 77.99 kNm

3. PEMBESIAN PLAT INJAK


Momen rencana tumpuan Mu = 77.99 kNm
Mutu beton K - 481.928 f c' = 40.00 Mpa
Mutu baja tulangan U - 39 fy = 390 Mpa
Tebal plat injak h 300 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 46 mm
Modulus elastis baja Es = 2.0.E+05 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 0.77
Rasio tulangan pada kondisi balance
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600/(600+fy) = 0.0407
Faktor tahanan momen maksimum
Rmax = 0.75*rb*fy*[1-1/2*0.75*rb*fy/(0.85*fc')] = 9.818
Faktor reduksi kekuatan lentur f= 0.80
Tebal efektif plat d = h - d' = 254 mm
Ditinjau plat injak selebar b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu/f = 97.485 kNm
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 106 / (b * d2) = 1.5110
Syarat: Rn £ Rmax
1.511 < 9.818 ® OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö (1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ))] = 0.0039645
Rasio tulangan minimum rmin = 0.5 / fy = 0.0012821
Rasio tulangan digunakan r = 0.0039645
Luas tulangan yang diperlukan As = r * b * d = 1006.99 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 16 mm
As1 = p/4 * D = 2
201.06 mm2
Jarak tulangan yang digunakan s = p/4 * D2 * b / As = 199.67 mm
Digunakan tulangan D 16 - 150
As = p/4 * D2 * b / s= 1340.41 mm2
ANALISIS BEBAN ABUTMENT
JEMBATAN GTI 20 M

A. DATA STRUKTUR ATAS

Panjang bentang jembatan L= 80.00 m


Lebar jalan (jalur lalu-lintas) B1 = 7.00 m
Lebar trotoar B2 = 1.00 m
Lebar total jembatan B= 9.00 m
Dimensi balok : Lebar balok b= 0.40 m
Tinggi balok h= 0.40 m
Jarak antar balok s= 1.750 m
Jumlah balok nbalok = 6.00 bh
Dimensi diafragma : Lebar diafragma bd = 0.75 m
Tinggi diafragma hd = 0.35 m
Jarak antar diafragma, sd = 16.00 m
Jumlah diafragma nd = 5 bh
Tebal plat lantai jembatan ts = 0.25 m
Tinggi dinding sandaran hr = 1.25 m
Tinggi trotoar ht = 0.25 m
Tinggi bidang samping ha = 1.65 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta = 0.05 m
Tinggi genangan air hujan th = 0.05 m
B. DATA STRUKTUR BAWAH (ABUTMEN)

b4 b2 b6 b5

b1

h1
h13
h14
h15 h2
h3 h12
h4 h5
H h14 b3
h6

c h7
h15
h16 d

h8 h9

h10 h11

bo b8 b7 b9
Bx

Dimensi abutmen :
h1 = 0.60 m h12 = 1.00 m b0 = 1.00 m
h2 = 0.35 m h13 = 0.95 m b1 = 0.25 m
h3 = 0.40 m h14 = 1.70 m b2 = 0.50 m
h4 = 0.50 m h15 = 3.55 m b3 = 0.50 m
h5 = 0.30 m h16 = 1.00 m b4 = 1.70 m
h6 = 0.30 m c= 2.45 m b5 = 0.30 m
h7 = 4.35 m d= 1.75 m b6 = 0.60 m
h8 = 0.25 m H= 5.30 m b7 = 0.80 m
h9 = 0.25 m b8 = 1.35 m
h10 = 0.75 m Bx = 3.50 m b9 = 1.35 m
h11 = 0.75 m By = 10.00 m b10 = 1.10 m
Ba = 10.00 m b11 = 0.85 m
hW = 0.30 m

Tanah Timbunan :
Berat volume ws = 17.20 kN/m3
Sudut gesek f = 35.00 0

Kohesi C= 0.00 kPa

C. BAHAN STRUKTUR
Mutu beton : K- 361.45
Kuat tekan beton fc' = 30.00 MPa
Modulus elastik Ec = 4700 * Ö fc' = 25742.9602 MPa
Angka poisson u= 0.20
Modulus geser G = Ec / [2*(1 + u)] = 10726 MPa
Koefisien muai panjang untuk beton α= 1.0.E-05 °C
Mutu baja :
Untuk baja tulangan dengan Ø ³ 12 mm U - 40
Tegangan leleh baja fy = U * 10 = 400 Mpa
Untuk baja tulangan dengan Ø < 12 mm U - 24
Tegangan leleh baja fy = U * 10 = 240 Mpa

Specific Gravity :
Berat jenis beton bertulang wc = 25.00 kN/m3
Berat jenis beton ringan (beton rabat) w'c = 24.00 kN/m3
Berat jenis aspal wa = 22.00 kN/m3
Berat jenis air ww = 9.80 kN/m3
Berat jenis pasangan batu wb = 23.50 kN/m3

D. ANALISIS BEBAN
1. BERAT SENDIRI (MS)
Faktor beban ultimit KMS = 1.3
1.1. Berat Sendiri Struktur Atas PMS

b8 b7 b9

Bx/2 Bx/2

Tebal/
Lebar Panjang Jumlah Beban
No. Jenis Tinggi
(m) (m) (m) (kN)
1 Balok 0.40 0.40 80.00 6 1920.00
2 Diafragma 0.75 0.35 9.50 5 311.72
3 Lantai 9.00 0.25 80.00 1 4500.00
4 Trotoar 1.00 0.25 80.00 2 960.00
5 Dinding sandaran 0.22 1.25 80.00 2 1034.00
Total berat sendiri struktur atas, WMS = 8725.72 kN
Beban akibat beban struktur atas pada dasar abutment
PMS = 1/2 * WMS = 4362.86 kN
Eksentrisitas beban terhadap dasar abutment
e = - Bx / 2 + b8 + b7 / 2 = 0.00 m
Momen akibat berat struktur atas pada dasar abutment
MMS = PMS * e = 0.00 kN
1.2. Berat Sendiri Struktur Bawah
a. Pada dasar abutment
b4 b2 b6 b5 b12

b1

h1 1 h1 22
13 h13

h15 h2 14 2 h2
23
h3 15 3 h12 h3
4
h4 16 19 5 h5 h4 25

H h14 17 6
h6 h17 b3
7 24
b3
26
c 18 20 h7 c + h14
h16 d

h8 21 8 9 h9 h8 27

h10 10 12 11 h11 h10

0 0

bo b8 b7 b9 b8 b7 b9
Bx Bx

Berat beton bertulang wc = 25.00 kN/m3


Berat tanah ws = 17.20 kN/m3
Panjang abutmen Ba = 10.00 m
Tebal wing-wal hW = 0.30 m
2 x tebal wing-wall = 0.60 m
H= 5.30 m Bx = 3.50 m
e= 0.00 m By = 10.00 m

b h Shape Berat Lengan Momen


No. Direction
(m) (m) (m) (kN) (m) (kNm)
ABUTMENT
1 0.25 0.60 1.0 -1.0 37.50 0.325 -12.19
2 0.50 0.35 1.0 -1.0 43.75 0.450 -19.69
3 0.50 0.40 1.0 -1.0 50.00 0.450 -22.50
4 0.50 0.50 0.5 -1.0 31.25 0.367 -11.46
5 0.30 0.30 1.0 1.0 22.50 0.550 12.38
6 0.30 0.30 0.5 1.0 11.25 0.500 5.63
7 0.80 3.35 1.0 -1.0 670.00 0.000 0.00
8 1.35 0.25 0.5 -1.0 42.19 0.850 -35.86
9 1.35 0.25 0.5 1.0 42.19 0.850 35.86
10 1.35 0.75 1.0 -1.0 253.13 1.075 -272.11
11 1.35 0.75 1.0 1.0 253.13 1.075 272.11
12 0.80 1.00 1.0 -1.0 200.00 0.000 0.00
WING WALL
13 1.95 0.60 1.0 -1.0 17.55 1.425 -25.01
14 1.70 0.35 1.0 -1.0 8.93 1.550 -13.83
15 1.70 0.40 1.0 -1.0 10.20 1.750 -17.85
16 1.70 0.50 1.0 -1.0 12.75 1.750 -22.31
17 2.20 1.70 1.0 -1.0 56.10 1.500 -84.15
18 1.00 1.00 0.5 -1.0 7.50 2.083 -15.63
19 0.50 0.50 0.5 -1.0 31.25 0.733 -22.92
20 1.35 2.45 1.0 -1.0 49.61 1.075 -53.33
21 1.35 0.25 0.5 -1.0 42.19 1.575 -66.45
TANAH
22 1.10 0.60 1.0 -1.0 106.71 1.000 -106.71
23 0.85 0.75 1.0 -1.0 103.07 1.325 -136.57
24 0.85 4.65 1.0 -1.0 639.04 1.325 -846.73
25 0.50 0.50 0.5 -1.0 20.21 0.733 -14.82
26 0.50 4.15 1.0 -1.0 335.49 0.650 -218.07
27 1.35 0.25 0.5 -1.0 27.28 1.300 -35.47
PMS = 3124.75 MMS = -1727.67

b. Pada breast wall


b2 b6 b5

b1

h1 1
h13
h15 h2 2

h3 3 h12
4
h4 5 h5
h14 6
h6
7
b3
c
d

b h Shape Berat Lengan Momen


No. Direction
(m) (m) (m) (kN) (m) (kNm)
1 0.25 0.60 1.0 -1.0 37.50 0.33 -12.19
2 0.50 0.35 1.0 -1.0 43.75 0.45 -19.69
3 0.50 0.40 1.0 -1.0 50.00 0.45 -22.50
4 0.50 0.50 0.5 -1.0 31.25 0.37 -11.46
5 0.30 0.30 1.0 1.0 22.50 0.55 12.38
6 0.30 0.30 0.5 1.0 11.25 0.50 5.63
7 0.80 2.35 1.0 -1.0 470.00 0.00 0.00
PMS = 666.25 MMS = -47.83

1.3. Beban Total Akibat Berat Sendiri (MS)


a. Pada dasar abutment
PMS MMS
No. Jenis Berat Sendiri
(kN) (kNm)
1 Berat sendiri struktur atas 4362.86 0.00
2 Berat sendiri struktur bawah 3124.75 -1727.67
Total beban berat sendiri pada dasar abutment = 7487.61 -1727.67

b. Pada breast wall


PMS MMS
No. Jenis Berat Sendiri
(kN) (kNm)
1 Berat sendiri struktur atas 4362.86 0.00
2 Berat sendiri struktur bawah 666.25 -47.83
Total beban berat sendiri pada breast wall = 5029.11 -47.83

2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)


Faktor beban ultimit KMA = 2.0
Jembatan dianalisis harus mampu memikul beban tambahan seperti :
1) Penambahan lapisan aspal (overlay) di kemudian hari.
2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,

Beban mati tambahan pada balok


Lebar Tebal Panjang w Beban
No. Jenis
(m) (m) (m) (kN/m3) (kN)
1 Lapisan aspal +overlay 7.00 0.05 80.00 22.00 88.00
2 Genangan air hujan 9.00 0.05 80.00 9.80 352.80
WMA = 440.80 kN
Beban akibat beban mati tambahan pada dasar abutment
PMA = 1/2 * WMA = 220.40 kN
Eksentrisitas beban terhadap dasar abutment
e = Bx / 2 + b8 + b7 / 2 = 0.00 m
Momen akibat beban mati tambahan pada dasar abutment
MMA = PMA * e = 0.00 kNm

3. TEKANAN TANAH (TA)


Faktor beban ultimit : KTA = 1.25
Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus
diperhitungkan adanya beban tambahan yang setara dengan tanah setebal 0.60 m
yang berupa beban merata ekivalen beban kendaraan pada bagian tersebut.
Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah w s,
sudut gesek dalam f, dan kohesi c dengan :
ws' = ws
f' = tan-1 (KfR * tan f) faktor reduksi untuk f', KfR = 0.80
c' = KcR * c faktor reduksi untuk c', KcR = 1.00

Berat tanah ws = 17.20 kN/m3


Sudut gesek dalam f= 35.00 0

Kohesi c= 0.00 kPa


Beban merata akibat berat timbunan tanah setinggi 0.60 m yang merupakan
ekivalen beban kendaraan : 0.60 * ws = 10.32 kPa
a. Pada dasar abutment
Lebar abutment Ba = 10.00 m
Tinggi total abutment H= 5.30 m

+ h14

f' = tan-1 (KfR * tan f) = 0.362 rad = 20.759 0

Ka = tan2 (450 - f' / 2 ) = 0.477


No. TTA Lengan y Momen
Gaya akibat tekanan tanah
(kN) Momen (m) (kNm)
1 TTA = (0.6*ws) * H * Ka * Ba 260.69 y=H/2 2.65 690.84
2 TTA = 1/2 * H2 * ws * Ka * Ba 1151.39 y=H/3 1.77 2034.13 S
TTA = 1412.09 MTA = 2724.97

b. Pada breast wall


Lebar abutment Ba = 10.00 m
Tinggi breast wall H' = h1 + h2 + h3 +h4 + c + h14= 6.00 m

+ h14

f' = tan-1 (KfR * tan f) = 0.362 rad = 20.759 0


Ka = tan2 (450 - f' / 2 ) = 0.477
No. TTA Lengan y Momen
Gaya akibat tekanan tanah
(kN) Momen (m) (kNm)
1 TTA = (0.6*ws) * H' * Ka * Ba 295.12 y = H' / 2 3.00 885.37
2 TTA = 1/2 * H'2 * ws * Ka * Ba 1475.62 y = H' / 3 2.00 2951.24
TTA = 1770.75 MTA = 3836.62

c. Pada back wall bawah


Lebar abutment Ba = 10.00 m
Tinggi back wall bawah H' = h1 + h2 = 0.95 m

f' = tan-1 (KfR * tan f) = 0.362 rad = 20.759 0

Ka = tan2 (450 - f' / 2 ) = 0.477


No. TTA Lengan y Momen
Gaya akibat tekanan tanah
(kN) Momen (m) (kNm)
1 TTA = (0.6*ws) * H * Ka * Ba 46.73 y = H' / 2 0.48 22.20
2 TTA = 1/2 * H * ws * Ka * Ba
2
36.99 y = H' / 3 0.32 11.71
TTA = 83.72 MTA = 33.91

d. Pada back wall atas


Lebar abutment Ba = 10.00 m
Tinggi back wall atas h1 = 0.60 m

f' = tan-1 (KfR * tan f) = 0.362 rad = 20.759 0

Ka = tan2 (450 - f' / 2 ) = 0.477


No. TTA Lengan y Momen
Gaya akibat tekanan tanah
(kN) Momen (m) (kNm)
1 TTA = (0.6*ws) * H' * Ka * Ba 29.51 y = H' / 2 0.30 8.85
2 TTA = 1/2 * H'2 * ws * Ka * Ba 14.76 y = H' / 3 0.20 2.95
TTA = 44.27 MTA = 11.80
e. Pada wing wall
Plat wing wall dianalisis sebagai Two Way Slab mengingat salah satu sisi vertikal atau
horisontal terjepit pada abutment, sehingga terjadi momen pada jepitan yaitu Mx dan My.
Hx

Hw

h1

Hy h15 h2
h3
h4
h14

My
c
h16

h8

bo b8 b7 b9
Bx

Hx
Mx
Hw

Ukuran wing wall ekivalen Hy = h15 = 3.55 m


Hx = b0 + h8 = 2.35 m
Tebal wing-wall hw = 0.30 m
Berat jenis beton bertulang wc = 25.00 kN/m3

f' = tan-1 (KfR * tan f) faktor reduksi untuk f', KfR = 0.80
c' = K * c
c
R
faktor reduksi untuk c', K =
c
R
1.00
Berat tanah ws = 17.20 kN/m3
Sudut gesek dalam f= 35.00 0

Kohesi c= 0.00 kPa


Hy = 3.55 m
Hx = 2.35 m
Lebar abutment Ba = 10.00 m
Beban merata akibat berat timbunan tanah setinggi 0.60 m yang merupakan
ekivalen beban kendaraan : 0.60 * ws = 10.32 kPa

f' = tan-1 (KfR * tan f) = 0.362 rad = 20.759 0

Ka = tan2 (450 - f' / 2 ) = 0.477


TTA
No. Gaya akibat tekanan tanah
(kN)
1 TTA = (0.6*ws) * Hx * Hy * Ka 41.03
2 TTA = 1/2 * Hy2 * Hx * ws * Ka 121.39
TTA = 162.43

Gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah :
TTA Lengan y Lengan x My Mx
No.
(kN) Momen (m) Momen (m) (kNm) (kNm)
1 41.03 y = Hy/2 1.78 x = Hx/2 1.18 36.42 24.11
2 121.39 y = Hy/3 1.18 x = Hx/2 1.18 71.82 71.32
TTA = 162.43 M= 108.24 95.43
4. BEBAN LAJUR "D" (TD)
Faktor beban ultimit : KTD = 1.8
Beban Lajur "D" terdiri dari beban tersebar merata (BTR) yang digabung dengan
beban garis (BGT) seperti pada gambar berikut.

Beban Terbagi Rata (BTR) mempunyai intensitas q (kPa) dimana besarnya tergantung pada
panjang bentang L yang dibebani lalu lintas seperti berikut :
L £ 30 m; q = 9.0 kPa
L > 30 m; q = 9.0 * ( 0.5 + 15 / L ) kPa
Panjang bentang jembatan L= 80.00 m
Beban Terbagi Rata (BTR) mempunyai intensitas q= 6.19 kPa
Beban garis (BGT) mempunyai intensitas p= 49.00 kN/m
Faktor beban dinamis (FBD) untuk beban lajur "D" diambil sebagai berikut :
DLA = 0.40 untuk L ≤ 50 m
DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untul 50 < L < 90 m
DLA = 0.30 untuk L ≥ 90 m
Maka Faktor Beban Dinamis (FBD) DLA = 0.33
Lebar jalan (jalur lalu-lintas) B1 = 7.00 m
Jumlah lajur lalu lintas n= 2.00
Lebar beban 100% B100% = 5.50
Lebar beban 50% B50% = 1.50
Besar Beban Terbagi Rata (BTR)
QTD = q * (B100% + 1/2 B50%) = 38.67 kN/m
Besar Beban garis (BGT)
PTD = p * (1 + DLA) * (B100% + 1/2 B50%) = 405.78 kN

Besar beban lajur "D" WTD = QTD * L + PTD = 3499.53 kN


Beban akibat beban lajur "D" pada dasar abutment
PTD = 1/2 * WTD = 1749.77 kN
Eksentrisitas beban terhadap dasar abutment
e = Bx / 2 + b8 + b7 / 2 = 0.00 m
Momen akibat beban lajur "D" pada dasar abutment
MTD = PTD * e = 0.00 kNm

5. GAYA REM (TB)


Faktor beban ultimit KTB = 1.8
Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan tergantung panjang total jembatan.

+ h14

Panjang bentang jembatan L= 80.00 m


Lebar jalan (jalur lalu-lintas) B1 = 7.00 m
Gaya rem FTB = 180 kN
Jumlah penahan gaya rem (jumlah abutment) n= 2.00 bh
Gaya rem yang bekerja pada abutment TTB = FTB / n = 90 kN
Besarnya gaya rem dapat diperhitungkan sebesar 5% beban lajur "D" tanpa
memperhitungankan faktor beban dinamis (DLA).
Gaya rem yang bekerja pada abutment,
TTB = 5% * [ (q * L + p) * (B100% + 1/2 B50%) ] = 85.00 kN
Diambil gaya rem TTB = 90.00 kN

a. Pada dasar abutment


Lengan terhadap dasar abutment
YTB = H = 5.30 m
Momen akibat gaya rem pada dasar abutment
MTB = PTB * YTB = 477.00 kNm
b. Pada breast wall
Lengan terhadap breast wall
Y'TB = H' = 6.00 m
Momen akibat gaya rem pada breast wall
MTB = PTB * YTB = 540.00 kNm

6. BEBAN PEJALAN KAKI (TP)


Faktor beban ultimit KTB = 1.8
Jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban hidup merata pada trotoar
yang besarnya tergantung pada luas bidang trotoar yang didukungnya.
Beban pejalan kaki q :
q = 5.0 kPa untuk A ≤ 10 m2
q = 5.0 - 0.033 * ( A - 10 ) kPa untuk 10 m2 < A £ 100 m2
q = 2.0 kPa untuk A > 100 m2
A = luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m 2)

Panjang bentang jembatan L= 80.00 m


Lebar trotoar B2 = 1.00 m
Jumlah trotoar n= 2.00
Luas bidang trotoar yang didukung abutment A = B2 * L /2 * n= 80.00 m2
Beban merata pada pedestrian q= 2.69 kPa

Beban pada abutment akibat pejalan kaki PTP = A * q = 215.20 kN


Eksentrisitas beban pejalan kaki terhadap abutment
e = Bx / 2 + b8 + b7 / 2 = 0.00 m
Momen akibat beban pejalan kaki pada dasar abutment
MTP = PTP * e = 0.00 kNm

7. PENGARUH TEMPERATUR (ET)


Faktor beban ultimit KET = 1.2
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat
pengaruh temperatur, diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih
antara temperatur maksimum dan temperatur minimum rata-rata pada lantai jembatan.
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40 °C
Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15 °C
Perbedaan temperatur D T = (Tmax - Tmin) / 2 = 12.5 °C
Koefisien muai panjang untuk beton α= 1.0.E-05 °C
Kekakuan geser untuk tumpuan berupa elastomeric k= 1500 kN/m
Panjang bentang jembatan L= 80.00 m
Jumlah tumpuan elastomeric (jumlah balok) nbalok = 6.0 buah
Gaya pada abutment akibat pengaruh temperatur,
TET = α * DT * k * L/2 * n = 45.00 kN
Lengan terhadap pondasi YET = h7 = 4.35 m
Momen pada pondasi akibat temperatur MET = TET * YET = 195.75 kNm

Lengan terhadap breast wall, Y'ET = h7 - h9 - h11 = 3.35 m


Momen pada breast wall akibat temperatur, M'ET = TET * Y'ET = 150.75 kNm

8. BEBAN ANGIN (EW)


Faktor beban ultimit KEW = 1.2
8.1 Angin Yang Meniup Bidang Samping Jembatan
Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan dihitung dengan rumus :
TEW1 = 0.0006 * Cw * (Vw)2 * Ab kN
Koefisien seret Cw = 1.2
Kecepatan angin rencana Vw = 35 m/det
Panjang bentang jembatan L= 80.00 m
Tinggi bidang samping jembatan ha = 1.65 m
Luas bidang samping jembatan Ab = ( L * ha ) /2 = 66.00 m2
Beban angin pada abutment
TEW1 = 0.0006 * Cw * (Vw)2 * Ab = 58.21 kN

Lengan terhadap dasar abutment


YEW1 = h7 + ha / 2 = 5.18 m
Momen akibat beban angin pada dasar abutment
MEW1 = TEW1 * YEW1 = 301.25 kN

Lengan terhadap breast wall


Y'EW1 = h7 - h9 - h11 + ha / 2= 4.18 m
Momen akibat beban anigin pada breast wall
M'EW1 = TEW1 * Y'EW1 = 243.04 kN
8.2 Angin Yang Meniup Kendaraan
Gaya angin tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban angin
yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :
TEW2 = 0.0012 * Cw * (Vw)2 * L/2 kN
Koefisien seret Cw = 1.2
Kecepatan angin rencana Vw = 35 m/det
Panjang bentang jembatan L= 80.00 m
Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan :
TEW2 = 0.0012 * Cw * (Vw)2 * L/2 = 70.56 kN/m2
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan
dengan tinggi hb = 2.00 m

Lengan terhadap dasar abutment YEW2 = h7 + hb + ts + ta = 6.65 m


Momen akibat beban angin pada dasar abutment MEW2 = TEW2 * YEW2 = 469.22 kNm

Lengan terhadap breast wall Y'EW2 = YEW2 - h11 - h9 = 5.65 m


Momen akibat beban angin pada breast wall M'EW2 = TEW2 * Y'EW2 = 398.66 kNm

Total beban angin pada abutment TEW = TEW1 + TEW2 = 128.77 kN


Total momen pada dasar abutment MEW = MEW1 + MEW2 = 770.47 kNm
Total momen pada breast wall MEW = M'EW1 + M'EW2 = 641.70 kNm

9. GESEKAN PADA PERLETAKAN (FB)


Faktor beban ultimit KFB = 1.3
Koefisien gesek pada tumpuan yang berupa elastomer, m= 0.0180
Gaya gesek yang timbul hanya ditinjau terhadap beban berat sendiri dan beban mati
tambahan.

Berat sendiri struktur atas PMS = 4362.86 kN


Beban mati tambahan PMA = 220.40 kN
Reaksi abutment akibat beban tetap PT = PMS + PMA = 4583.26 kN
Gaya gesek pada perletakan TFB = m * PT = 82.50 kN

Lengan terhadap pondasi yFB = h7 = 4.35 m


Momen pada pondasi akibat gesekan MFB = TFB * yFB = 358.87 kNm
Lengan terhadap breast wall y'FB = h7 - h9 - h11 = 3.35 m
Momen pada breast wall akibat gesekan MFB = TFB * y'FB = 276.37 kNm
10. CORBEL
pada saat penggantian bearing pad (elastomeric), corbel direncanakan mampu menahan
jacking force yang terdiri dari berat sendiri struktur atas, beban mati tambahan, dan beban
lalulintas.
Gaya geser pd Corbel, Pjack = PMS + PMA + PTD
Eksentrisitas, e = b5/2 = 0.15 m

GAYA GESER DAN MOMEN ULTIMIT CORBEL


No Jenis Beban P Vu e Mu
(kN) (kN) (m) (kN)
1 Berat sendiri 4362.86 0.00 0.15 0.00
2 Beban mati tambahan 220.40 0.00 0.15 0.00
3 Beban lajur "D" 1749.77 0.00 0.15 0.00

11. BEBAN GEMPA STATIS EKUIVALEN (EQ)


Faktor beban ultimit KEQ = 1.0
Beban gempa rencana dihitung dengan rumus : TEQ = Kh * 1 * Wt
dengan, Kh = C * S
TEQ = Gaya geser dasar total pada arah yang ditinjau (kN)
Kh = Koefisien beban gempa horizontal
I = Faktor kepentingan
Wt = Berat total jembatan yang berupa berat sendiri dan
beban mati tambahan
= PMS + PMA kN
C = Keofisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar, dan kondisi tanah
S = Faktor struktur yang berhubungan dengan kapasitas
penyerapan energi gempa (daktilitas) dari struktur jembatan
Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :
T = 2 * π * √ (WTP / (g * Kp))
g = percepatan grafitasi (= 9.8 m/det2)
Kp = kekakuan struktur yang merupakan gaya horizontal yang
diperlukan untuk menimbulkan satu lendutan (kN/m)
WTP= PMS (str atas) + 1/2 * PMS (str bawah)
10.1 BEBAN GEMPA ARAH MEMANJANG JEMBATAN (ARAH X)
Tinggi breast wall Lb = c + h14 + h4 + h3 = 5.05 m
Ukuran penampang breast wall b = By = 10.00 m
h = b7 = 0.80 m
Inertia penampang breast wall Ic = 1/12 * b * h3 = 0.42667 m4
Mutu beton, K - 361.45 f'c = 0.83 * K/10 = 30 Mpa
Modulus elastisitas beton Ec = 4700 * √ f'c = 25743 MPa
Ec = 25742960.2 kPa
Nilai kekakuan Kp = 3* Ec * Ic/L = 255855.2428 kN/m
b
3

Percepatan gravitasi g = 9.8 m/det


Berat sendiri struktur atas PMS (str. atas) = 4362.86 kN
Beban sendiri struktur bawah PMS (str. bawah) = 3,124.75 kN

Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1/2 * PMS (str bawah) = 5,925.23 kN
Waktu getar alami struktur T = 2* π * √ (WTP / (g* Kp) = 0.30543755 detik
Kondisi tanah dasar termasuk sedang (medium). Lokasi di wilayah gempa 3.
Koefisien geser dasar, C= 0.18
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton bertulang, maka faktor jenis struktur
S = 1.0 * F dengan, F = 1.25 - 0.025 * n dan F harus diambil ≥ 1
F = Faktor perangkaan
n = jumlah sendi plastis yang menahan deformasi adalah lateral
untuk , n= 1 maka : F = 1.25 - 0.025 * n = 1.225
S = 1.0 * F = 1.225
Koefisien beban gempa horizontal Kh = C * S = 0.2205

Untuk jembatan yang memuat > 2000 kendaraan / hari, jembatan pada jalan raya utama atau
arteri, dan jembatan dimana terdapat route alternatif, maka diambil faktor kepentingan
I= 1.0
Gaya gempa TEQ = Kh * I * Wt = 0.221 * Wt

a. pada dasar Abutment


b4 b2 b6 b5 b12

b1

h1 1 h1 22
13 h13

h15 h2 14 2 h2
23
h3 15 3 h12 h3
4
h4 16 19 5 h5 h4 25

H h14 17 6
h6 h17 b3
7 24
b3
26
c 18 20 h7 c + h14
h16 d

h8 21 8 9 h9 h8 27

h10 10 12 11 h11 h10

0 0

bo b8 b7 b9 b8 b7 b9
Bx Bx
Gaya gempa TEQ = C / R * Wt = 0.221 * Wt
h1 = 0.60 m h8 = 0.25 m h15 = 3.55 m
h2 = 0.35 m h9 = 0.25 m h16 = 1.00 m
h3 = 0.40 m h10 = 0.75 m c= 2.45 m
h4 = 0.50 m h11 = 0.75 m d= 1.75 m
h5 = 0.30 m h12 = 1.00 m H= 5.30 m
h6 = 0.30 m h13 = 0.95 m
h7 = 4.35 m h14 = 1.70 m

Distribusi beban gempa pada abutment


Berat Uraian lengan terhadap Lengan Momen
No. Wt TEQ titik O y MEQ
(kN) (kN) (m) (kNm)
STRUKTUR ATAS
PMS 4362.86 962.01 y=H 5.300 5098.66
PMA 220.40 48.60 y=H 5.300 257.57
ABUTMENT
1 37.50 8.27 y1 = h10+h8+c+h14+h4+h3+h2+h1/2 6.700 55.40
2 43.75 9.65 y2 = h10+h8+c+h14+h4+h3+h2/2 6.225 60.05
3 50.00 11.03 y3 = h10+h8+c+h14+h4+h3/2 5.850 64.50
4 31.25 6.89 y4 = h10+h8+c+h14+2/3*h4 3.783 26.07
5 22.50 4.96 y5 = h11+h9+d+h6+h5/2 3.200 15.88
6 11.25 2.48 y6 = h11+h9+d+2/3*h6 2.950 7.32
7 670.00 147.74 y7 = (h12+h5+h6+d)/2+h9+h11 2.675 395.19
8 42.19 9.30 y8 = h10+1/3*h8 0.833 7.75
9 42.19 9.30 y9 = h11+1/3*h9 0.833 7.75
10 253.13 55.81 y10 = h10/2 0.375 20.93
11 253.13 55.81 y11 = h11/2 0.375 20.93
12 200.00 44.10 y12 = (h9+h11)/2 0.500 22.05
WING WALL
13 17.55 3.87 y13 = y1 6.700 25.93
14 8.93 1.97 y14 = h2/2+h7 4.525 8.91
15 10.20 2.25 y15 = h3/2+h4+h14+c+h8+h10 5.850 13.16
16 12.75 2.81 y16 = h4/2+h14+c+h8+h10 5.400 15.18
17 56.10 12.37 y17 = h14/2+c+h8+h10 4.300 53.19
18 7.50 1.65 y18 = (h14+c+h8)*2/3+h10 3.683 6.09
19 31.25 6.89 y19 = h10+h8+c+h14+2/3*h4 5.483 37.78
20 49.61 10.94 y20 = h10+h8+1/2*c 2.225 24.34
21 42.19 9.30 y21 = h10+2/3*h8 0.917 8.53
TANAH
22 106.71 23.53 y22 = H - h1/2 5.000 117.65
23 103.07 22.73 y23 = (h2+h3)/2+h4+h14+c+h8+h10 6.025 136.93
24 639.04 140.91 y24 = (h4+h14+c)/2+h10+h8 3.325 468.52
25 20.21 4.46 y25 = h4*2/3+h14+c+h8+h10 5.483 24.44
26 335.49 73.97 y26 = (h14+c)/2+h8+h10 3.075 227.47
27 27.28 6.02 y27 = h8*2/3+h10 0.917 5.51
TEQ = 1699.62 MEQ = 7233.67
Letak titik tangkap gaya gempa yEQ = MEQ / TEQ = 4.26 m
10.2 BEBAB GEMPA ARAH MELINTANG JEMBATAN (ARAH y)

Inersia penampang breast wall Ic = 1/12 * h * b3 = 66.667 m4


Nilai kekakuan Kp = 3* Ec * Ic/L = 39977381.68 kN/m
b
3

Waktu getar alami struktur T = 2* π * √ {WTP/(g * Kp)} = 0.30543755 detik


Koefisien geser dasar C = 0.18
Faktor tipe struktur S = 1.3 * F = 1.225
Koefisien beban gempa horizontal Kh = C * S = 0.2205
Faktor kepentingan I = 1
Gaya gempa TEQ = Kh * I * Wt = 0.2205 *Wt
B erat sendiri (struktur atas + struktur bawah) PMS = 7487.61 kN
Beban mati tambahan PMA = 220.40 kN
Beban mati total Wt = PMS + PMA = 7708.008875 kN
Beban gempa arah melintang jembatan TEQ = Kh * I * Wt = 1699.615957 kN
Momen pada fondasi akibat beban gempa MEQ = TEQ * YEQ = 7233.668705 kNm

b. Pada breast wall


Gaya gempa TEQ = C / R * Wt = 0.221 * Wt
b2 b6 b5

b1

h1 1
h13
h15 h2 2

h3 3 h12
4
h4 5 h5
h14 6
h6
7
b3
c
d

h1 = 0.60 m h6 = 0.30 m b7 = 0.80 m


h2 = 0.35 m h14 = 1.70 m H' = 6.00 m
h3 = 0.40 m d= 1.75 m h'7 = 2.35 m
h4 = 0.50 m By = 10.00 m wc = 25.00 kN/m3
h5 = 0.30 m c= 2.45 m

Distribusi beban gempa pada breast wall


Berat Uraian lengan terhadap Lengan Momen
No. Wt TEQ titik O y MEQ
(kN) (kN) (m) (kNm)
STRUKTUR ATAS
PMS 4362.86 962.01 y = H' 6.000 5772.06
PMA 220.40 48.60 y = H' 6.000 291.59
BREAST WALL
1 37.50 8.27 y1 = c+h14+h4+h3+h2+h1/2 5.700 47.13
2 43.75 9.65 y2 = c+h14+h4+h3+h2/2 5.225 50.40
3 50.00 11.03 y3 = c+h14+h4+h3/2 4.850 53.47
4 31.25 6.89 y4 = c+h14+2/3*h4 4.483 30.89
5 22.50 4.96 y5 = d+h6+h5/2 2.200 10.91
6 11.25 2.48 y6 = d+2/3*h6 1.950 4.84
7 670.00 147.74 y7 = (h12+h5+h6+d)/2 1.475 217.91
TEQ = 1201.62 MEQ = 6479.21
c. Pada back wall bawah
Gaya gempa TEQ = C / R * Wt = 0.221 * Wt

h1 1
H''
h2 2

h1 = 0.60 m h2 = 0.35 m H'' = 0.95 m

Distribusi beban gempa pada back wall bawah


Berat Uraian lengan terhadap Lengan Momen
No. Wt TEQ titik O y MEQ
(kN) (kN) (m) (kNm)
1 37.50 8.27 y1 = H''-h1/2 0.650 5.37
2 43.75 9.65 y2 = h2/2 0.175 1.69
TEQ = 17.92 MEQ = 7.06

d. Pada back wall atas


Gaya gempa TEQ = C / R * Wt = 0.221 * Wt
h1 = 0.60 m
h1 1

Distribusi beban gempa pada back wall atas


Berat Uraian lengan terhadap Lengan Momen
No. Wt TEQ titik O y MEQ
(kN) (kN) (m) (kNm)
1 37.50 8.27 y1 = h1/2 0.300 2.48
TEQ = 8.27 MEQ = 2.48

e. Pada wing wall


Hx

Hw

h1

Hy h15 h2
h3
h4
h14

My
c
h16

h8

bo b8 b7 b9
Bx

Hx
Mx
Hw
bo b8 b7 b9
Bx

Hx
Mx
Hw

Kondisi tanah dasar Tanah Sedang


Gaya gempa TEQ = Kh * I * Wt = 0.221 * Wt
Hy = 3.55 m
Hx = 2.35 m
Berat wing wall, W t = H x * Hy * h w * wc = 62.57 kN
Gaya horisontal gempa TEQ = 13.80 kN
Lengan momen x x = Hx / 2 = 1.18 m
Lengan momen y y = Hy / 2 = 1.78 m
Momen arah x Mx = 1/2 * TEQ * x = 8.11 kNm
Momen arah y My = 1/2 * TEQ * y = 12.24 kNm

12. TEKANAN TANAH LATERAL AKIBAT GEMPA


Faktor beban ultimit KEQ = 1.0
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan
koefisien tekanan tanah dinamis (DKaG) sebagai berikut :
q = tan-1 (Kh)
KaG = cos2 (f' - q) / [cos2 q * {1+ Ö (sin f' * sin (f' - q)) / cos q}]
DKaG = KaG - Ka
Tekanan tanah dinamis, p = H * ws * DKaG kN/m2
Kh = 0.2205
f' = 0.362 rad
Ka = 0.4766
ws = 17.20 kN/m3
q = tan (Kh) =
-1
0.217
cos2 (f' - q) = 0.9790
cos2 q * {1+ Ö (sin f' * sin (f' - q)) / cos q}] = 1.1749
KaG = cos (f' - q) / [cos q * {1+ Ö (sin f' * sin (f' - q)) / cos q}] =
2 2
0.8333
DKaG = KaG - Ka = 0.3567

a. Pada dasar abutment


H= 5.30 m
Ba = 10.00 m
Tekanan lateral tanah akibat gempa
h14
TEQ = 1/2 * H2 * ws * DKaG * Ba = 861.71 kN
Lengan terhadap dasar abutment
yEQ = 2/3 * H = 3.53 m

Momen tekanan lateral tanah akibat gempa


MEQ = TEQ * yEQ = 3044.72 kNm

b. Pada breast wall


H= 5.30 m
H' = H - (h8 + h10) = 4.30 m
H" = h8 + h10 = 1.00 m
h14 Ba = 10.00 m

Tekanan dan momen lateral tanah akibat gempa pada breast wall
TEQ Lengan y MEQ
No. Tekanan tanah dinamis
(kN) Momen (m) (kNm)
1 1/2 * H' * ws * DKaG * Ba
2
567.22 y = 2/3H' 2.87 1626.02
2 H" * ws * DKaG * Ba 61.35 y = H'/2 2.15 131.91
TEQ = 628.57 MEQ = 1757.93

c. Pada back wall bawah


H' = 4.30 m
H'' = h1 + h2 = 0.95 m
Ba = 10.00 m

Tekanan dan momen lateral tanah akibat gempa pada back wall bawah
TEQ Lengan y MEQ
No. Tekanan tanah dinamis
(kN) Momen (m) (kNm)
1 1/2 * H'' * ws * DKaG * Ba
2
27.69 y = 2/3H'' 0.63 17.53
2 (H'-H'') * ws * DKaG * Ba 205.54 y = H''/2 0.48 97.63
TEQ = 233.22 MEQ = 115.16
d. Pada back wall atas
H= 4.30 m
h1 = 0.60 m
Ba = 10.00 m

Tekanan dan momen lateral tanah akibat gempa pada back wall atas
TEQ Lengan y MEQ
No. Tekanan tanah dinamis
(kN) Momen (m) (kNm)
1 1/2 * h12 * ws * DKaG * Ba 11.04 y = 2/3h1 0.40 4.42
2 (H-h1) * ws * DKaG * Ba 227.01 y = h1/2 0.30 68.10
TEQ = 238.05 MEQ = 72.52

e. Pada wing wall


Hy = 3.55 m
Hx = 2.35 m
h8 +h10 = 1.00 m
Ba = 10.00 m
Kh = 0.2205
f' = 0.362 rad
Ka = 0.4766
ws = 17.20 kN/m3
q = tan (Kh) =
-1
0.217
cos2 (f' - q) = 0.9790
cos2 q * {1+ Ö (sin f' * sin (f' - q)) / cos q}] = 1.1749
KaG = cos2 (f' - q) / [cos2 q * {1+ Ö (sin f' * sin (f' - q)) / cos q}] = 0.8333
DKaG = KaG - Ka = 0.3567
TEQ
No. Tekanan tanah dinamis
(kN)
1 1/2 * Hy2 * Hx * ws * DKaG 90.85
2 (h8+h10) * Hx * ws * DKaG 14.42

Gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah dinamis :
No. TEQ Lengan y Lengan x My Mx
(kN) Momen (m) Momen (m) (kNm) (kNm)
1 90.85 y = 2/3*Hy 2.37 x = Hx/2 1.18 71.67 35.58
2 14.42 y = Hy/2 1.78 x = Hx/2 1.18 8.53 5.65
TEQ = 105.27 M= 80.20 41.23

E. REKAPITULASI BEBAN
1. BEBAN PADA ABUTMENT
Vertikal Horisontal Momen
No. Jenis Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 7487.61 -1727.67
2 Beban Mati Tambahan MA 220.40 0.00
3 Tekanan Tanah TA 1412.09 2724.97
4 Beban Lajur "D" TD 1749.77 0.00
5 Gaya Rem TB 90.00 477.00
6 Beban Pejalan Kaki TP 215.20 0.00
7 Pengaruh Temperatur ET 45.00 195.75
8 Beban Angin EW 128.77 770.47
9 Gesekan pada perletakan FB 82.50 358.87
Beban Gempa Statis
10 EQ 1699.62 1699.62 7233.67 7233.67
Ekuivalen
Tekanan Tanah Lateral Akibat
11 EQ 861.71 3044.72
Gempa

2. BEBAN PADA BREAST WALL


Vertikal Horisontal Momen
No. Jenis Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 5029.11 -47.83
2 Beban Mati Tambahan MA 220.40 0.00
3 Tekanan Tanah TA 1770.75 3836.62
4 Beban Lajur "D" TD 1749.77 0.00
5 Gaya Rem TB 90.00 540.00
6 Beban Pejalan Kaki TP 215.20 0.00
7 Pengaruh Temperatur ET 45.00 150.75
8 Beban Angin EW 128.77 641.70
9 Gesekan pada perletakan FB 82.50 276.37
Beban Gempa Statis
10 EQ 1201.62 1201.62 6479.21 6479.21
Ekuivalen
Tekanan Tanah Lateral Akibat
11 EQ 628.57 1757.93
Gempa
3. BEBAN PADA BACK WALL BAWAH
Vertikal Horisontal Momen
No. Jenis Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Tekanan Tanah TA 83.72 33.91
Beban Gempa Statis
2 EQ 17.92 7.06
Ekuivalen
Tekanan Tanah Lateral Akibat
3 EQ 233.22 115.16
Gempa

4. BEBAN PADA BACK WALL ATAS


Vertikal Horisontal Momen
No. Jenis Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Tekanan Tanah TA 44.27 11.80
Beban Gempa Statis
2 EQ 8.27 2.48
Ekuivalen
Tekanan Tanah Lateral Akibat
3 EQ 238.05 72.52
Gempa

5. BEBAN PADA CORBEL


Vertikal Horisontal Momen
No. Jenis Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 4362.86
2 Beban Mati Tambahan MA 220.40
3 Beban Lajur "D" TD 1749.77

6. BEBAN PADA WING WALL


Vertikal Horisontal Momen
No. Jenis Beban Kode P T Mx My
(kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Tekanan Tanah TA 162.43 95.43 108.24
Beban Gempa Statis
2 EQ 13.80 8.11 12.24
Ekuivalen
Tekanan Tanah Lateral Akibat
3 EQ 105.27 41.23 80.20
Gempa

.7 KOMBINASI BEBAN PADA ABUTMENT


KOMBINASI -1 Arah Vertikal Horizontal Momen
P Tx Ty Mx My
No. Aksi/ Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 7487.61 0.00 0.00 -1727.67 0.00
2 Beb. Mati tambahan MA 220.40 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Tekanan tanah TA 0.00 1412.09 0.00 2724.97 0.00
4 Beban Lajur "D" TD 1749.77 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Beban Pedestrian TP 0.00 90.00 0.00 477.00 0.00
6 Gaya Rem TB
7 Temperatur ET
8 Beban Angin EW
9 Beban Gempa EQ
10 Tek. Tanah dinamis EQ
11 Gesekan FB
9457.775 1502.088 0.000 1474.297 0.000

KOMBINASI -2 Arah Vertikal Horizontal Momen


P Tx Ty Mx My
No. Aksi/ Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 7487.61 0.00 0.00 -1727.67 0.00
2 Beb. Mati tambahan MA 220.40 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Tekanan tanah TA 0.00 1412.09 0.00 2724.97 0.00
4 Beban Lajur "D" TD 1749.77 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Beban Pedestrian TP 0.00 90.00 0.00 477.00 0.00
6 Gaya Rem TB 215.20 0.00 0.00 0.00 0.00
7 Temperatur ET
8 Beban Angin EW 0.00 0.00 128.77 0.00 770.47
9 Beban Gempa EQ
10 Tek. Tanah dinamis EQ
11 Gesekan FB
9672.975 1502.088 128.772 1474.297 770.471

KOMBINASI -3 Arah Vertikal Horizontal Momen


P Tx Ty Mx My
No. Aksi/ Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 7487.61 0.00 0.00 -1727.67 0.00
2 Beb. Mati tambahan MA 220.40 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Tekanan tanah TA 0.00 1412.09 0.00 2724.97 0.00
4 Beban Lajur "D" TD 1749.77 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Beban Pedestrian TP 0.00 90.00 0.00 477.00 0.00
6 Gaya Rem TB 215.20 0.00 0.00 0.00 0.00
7 Temperatur ET
8 Beban Angin EW 0.00 0.00 128.77 0.00 770.47
9 Beban Gempa EQ
10 Tek. Tanah dinamis EQ
11 Gesekan FB 0.00 861.71 0.00 3044.72 0.00
9672.975 2363.801 128.772 4519.019 770.471

KOMBINASI -4 Arah Vertikal Horizontal Momen


P Tx Ty Mx My
No. Aksi/ Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 7487.61 0.00 0.00 -1727.67 0.00
2 Beb. Mati tambahan MA 220.40 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Tekanan tanah TA 0.00 1412.09 0.00 2724.97 0.00
4 Beban Lajur "D" TD 1749.77 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Beban Pedestrian TP 0.00 90.00 0.00 477.00 0.00
6 Gaya Rem TB 215.20 0.00 0.00 0.00 0.00
7 Temperatur ET 0.00 45.00 0.00 195.75 0.00
8 Beban Angin EW 0.00 0.00 128.77 0.00 770.47
9 Beban Gempa EQ
10 Tek. Tanah dinamis EQ
11 Gesekan FB 0.00 861.71 0.00 3044.72 0.00
9672.975 2408.801 128.772 4714.769 770.471
KOMBINASI -5 Arah Vertikal Horizontal Momen
P Tx Ty Mx My
No. Aksi/ Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 7487.61 0.00 0.00 -1727.67 0.00
2 Beb. Mati tambahan MA 220.40 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Tekanan tanah TA
4 Beban Lajur "D" TD
5 Beban Pedestrian TP
6 Gaya Rem TB
7 Temperatur ET
8 Beban Angin EW
9 Beban Gempa EQ 0.00 82.50 0.00 358.87 0.00
10 Tek. Tanah dinamis EQ 0.00 1699.62 1699.62 7233.67 7233.67
11 Gesekan FB
7708.009 1782.115 1699.616 5864.868 7233.669

REKAP KOMBINASI BEBAN UNTUK PERENCANAAN TEGANGAN KERJA


Tegangan P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
Berlebihan (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi -1 0% 9457.77 1502.09 0.00 1474.30 0.00
2 Kombinasi -2 25% 9672.97 1502.09 128.77 1474.30 770.47
3 Kombinasi -3 40% 9672.97 2363.80 128.77 4519.02 770.47
4 Kombinasi -4 40% 9672.97 2408.80 128.77 4714.77 770.47
5 Kombinasi -5 50% 7708.01 1782.11 1699.62 5864.87 7233.67

12. KONTROL STABILITAS GULING

12. STABILITAS GULING ARAH X

Pondasi tidak diperhitungkan dalam analisis


stabilitas terhadap guling, sehingga angka aman (SF)
terhadap guling cukup diambil = 1.5
Letak titik guling A (ujung fondasi) thd, pusat fondasi :
Bx/2 = 1.8 m
k = Persen kelebihan beban yang didijinkan (%)
Mx = Momen penyebab guling arah x
Momen penahan guling : Mpx = P * (Bx/2)* (1+K)
Angka aman terhadap guling : SF = = Mpx/Mx
harus ≥ 1.5

STBILITAS GULING ARAH X


P Mx Mpx
No Kombinasi Beban k SF Ket.
(kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi -1 0% 9457.77 1474.30 16551.1054 11.23 ( > 1.5 Ok)
2 Kombinasi -2 25% 9672.97 1474.30 21159.6317 14.35 ( > 1.5 Ok)
3 Kombinasi -3 40% 9672.97 4519.02 23698.7875 5.24 ( > 1.5 Ok)
4 Kombinasi -4 40% 9672.97 4714.77 23698.7875 5.03 ( > 1.5 Ok)
5 Kombinasi -5 50% 7708.01 5864.87 20233.5233 3.45 ( > 1.5 Ok)
12.2 STABILITAS GULING ARAH Y

Letak titik guling A (Ujung fondasi) thd pusat fondasi :


By/2 = 5.0 m
k = Persen kelebihan beban yang diijinkan(%)
My = Momen penyebab guling arah y
Momen penahan guling : Mpy = P*(By/2)* (1+k)
Angka aman terhadap guling : SF = Mpy/My
harus ≥ 1.5

STABILITAS GULING ARAH Y


P My Mpy
No Kombinasi Beban k SF Keterangan
(kN) (kNM) (kNM)
1 Kombinasi -1 0% 9457.77 0.00 47288.8725 0
2 Kombinasi -2 25% 9672.97 770.47 60456.0906 78.5 ( > 1.5 Ok)
3 Kombinasi -3 40% 9672.97 770.47 67710.8215 87.9 ( > 1.5 Ok)
4 Kombinasi -4 40% 9672.97 770.47 67710.8215 87.9 ( > 1.5 Ok)
5 Kombinasi -5 50% 7708.01 7233.67 38540.0444 5.3 ( > 1.5 Ok)

13. KONTROL STABILITAS GESER


13.1 STABILITAS GESER ARAH X

Parameter tanah dasar Pile-cap :


Sudut gesek Ø= 20.00
Kohesi C= 0 kPa
Ukuran Pile-Cap :
Bx = 3.50 m
By = 10.00 m

k = persen kelebihan beban yang didijinkan (%)


Tx = gaya penyebab geser
Gaya penahan geser :
H = (C * Bx * By + P * tan Ø ) * (1 + K) harus ≥ 1.1

Tx P H
No Kombinasi Beban k SF Ket.
(kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi -1 0% 1502.09 9457.77 21158.5637 2.24 ( > 1.1 Ok)
2 Kombinasi -2 25% 1502.09 9672.97 27050.001 2.80 ( > 1.1 Ok)
3 Kombinasi -3 40% 2363.80 9672.97 30296.0011 3.13 ( > 1.1 Ok)
4 Kombinasi -4 40% 2408.80 9672.97 30296.0011 3.13 ( > 1.1 Ok)
5 Kombinasi -5 50% 1782.11 7708.01 25866.0846 3.36 ( > 1.1 Ok)

13.2 STABILITAS GESER ARAH Y

Parameter tanah dasar Pile-cap :


Sudut gesek Ø = 20.00 o

Kohesi C = 0 kPa
Ukuran dasar Pile-cap :
Bx = 3.50 m
By = 10.00 m
k = persen kelebihan beban yang diijinkan (%)
Tx = gaya penyebab geser
Gaya penahan geser :
H = (C*Bx *By + P *Tan Ø ) * ( 1 + K) harus ≥ 1.1

Ty P H
No Kombinasi Beban k SF Keterangan
(kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi -1 0% 0.00 9457.77 21158.5637 2.24 ( > 1.1 Ok)
2 Kombinasi -2 25% 128.77 9672.97 27050.001 2.80 ( > 1.1 Ok)
3 Kombinasi -3 40% 128.77 9672.97 30296.0011 3.13 ( > 1.1 Ok)
4 Kombinasi -4 40% 128.77 9672.97 30296.0011 3.13 ( > 1.1 Ok)
5 Kombinasi -5 50% 1699.62 7708.01 25866.0846 3.36 ( > 1.1 Ok)
C. ANALISIS KEKUATAN ABUTMENT

1. BREAST WALL
1.1. KRITERIA DESAIN

Mutu Beton : K- 361.45


Kuat tekan beton, fc' = 30 Mpa
Mutu Baja : U - 40
Tegangan leleh baja, fy = 400 Mpa
Dimensi Breast Wall, By = 10.00 M
b7 = 0.80 m

Ditinjau Breast Wall selebar 1 m :


Lebar Breast Wall, b= 1000 mm
Tebal Breast Wall, h= 800 mm

FAKTOR BEBAN LAYANAN DAN ULTIMIT


Faktor Beban
No. Jenis Beban Kode
Layanan Ultimit
1 Berat Sendiri MS 1.00 1.30
2 Beban Mati Tambahan MA 1.00 2.00
3 Tekanan Tanah TA 1.00 1.25
4 Beban Lajur "D" TD 1.00 1.80
5 Gaya Rem TB 1.00 1.80
6 Beban Pejalan Kaki
Ges
Beb TP 1.00 1.80
Tek
7 eka
Pengaruh Temperatur
an
ana ET 1.00 1.20
8 n
Ge
Beban Angin
n EW 1.00 1.20
pad
mp
Tan
9 FB 1.00 1.30
a
ah
10 perl EQ 1.00
Stat
Lat
11 eta
is EQ 1.00
eral
kan
Eku
Aki
REKAPITULASI
ival
bat BEBAN PADA BREAST WALL
en
Ge Vertikal Horisontal Momen
No. mp Jenis Beban Kode P Tx Ty Mx My
a
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 5029.11 0.00 0.00 -47.83 0.00
2 Beban Mati Tambahan MA 220.40 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Tekanan Tanah TA 0.00 1770.75 0.00 3836.62 0.00
4 Beban Lajur "D" TD 1749.77 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Gaya Rem TB 0.00 90.00 0.00 540.00 0.00
6 Beban Pejalan Kaki TP 215.20 0.00 0.00 0.00 0.00
7 Pengaruh Temperatur ET 0.00 45.00 0.00 150.75 0.00
8 Beban Angin EW 0.00 0.00 128.77 0.00 641.70
9 Gesekan pada perletakan FB 0.00 82.50 0.00 276.37 0.00
10 Beban Gempa Statis Ekuivalen EQ 0.00 1201.62 1201.62 6479.21 6479.21
11 Tekanan Tanah Lateral Akibat Gempa EQ 0.00 628.57 0.00 1757.93 0.00

KOMBINASI - 1
Vertikal Horisontal Momen
Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Jenis Beban Kode
Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
Berat Sendiri MS 1.30 6537.84 0.00 0.00 -62.18 0.00
Beban Mati Tambahan MA 2.00 440.80 0.00 0.00 0.00 0.00
Tekanan Tanah TA 1.25 0.00 2213.43 0.00 4795.77 0.00
Beban Lajur "D" TD 1.80 3149.58 0.00 0.00 0.00 0.00
Gaya Rem TB 1.80 0.00 162.00 0.00 972.00 0.00
Beban Pejalan Kaki TP
Pengaruh Temperatur ET 1.00 0.00 45.00 0.00 150.75 0.00
Beban Angin EW 1.00 0.00 0.00 128.77 0.00 641.70
Gesekan pada perletakan FB 1.30 0.00 107.25 0.00 359.28 0.00
Beban Gempa Statis Ekuivalen EQ
Tekanan Tanah Lateral Akibat Gempa EQ
### 2527.68 128.77 6215.62 641.70
KOMBINASI - 2
Vertikal Horisontal Momen
Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Jenis Beban Kode
Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
Berat Sendiri MS 1.30 6537.84 0.00 0.00 -62.18 0.00
Beban Mati Tambahan MA 2.00 440.80 0.00 0.00 0.00 0.00
Tekanan Tanah TA 1.25 0.00 2213.43 0.00 4795.77 0.00
Beban Lajur "D" TD 1.00 1749.77 0.00 0.00 0.00 0.00
Gaya Rem TB 1.00 0.00 90.00 0.00 540.00 0.00
Beban Pejalan Kaki TP 1.80 387.36 0.00 0.00 0.00 0.00
Pengaruh Temperatur ET 1.00 0.00 45.00 0.00 150.75 0.00
Beban Angin EW
Gesekan pada perletakan FB 1.00 0.00 82.50 0.00 276.37 0.00
Beban Gempa Statis Ekuivalen EQ
Tekanan Tanah Lateral Akibat Gempa EQ
9115.77 2430.93 0.00 5700.71 0.00

KOMBINASI - 3
Vertikal Horisontal Momen
Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Jenis Beban Kode
Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
Berat Sendiri MS 1.30 6537.84 0.00 0.00 -62.18 0.00
Beban Mati Tambahan MA 2.00 440.80 0.00 0.00 0.00 0.00
Tekanan Tanah TA 1.25 0.00 2213.43 0.00 4795.77 0.00
Beban Lajur "D" TD 1.00 1749.77 0.00 0.00 0.00 0.00
Gaya Rem TB 1.00 0.00 90.00 0.00 540.00 0.00
Beban Pejalan Kaki TP
Pengaruh Temperatur ET 1.00 0.00 45.00 0.00 150.75 0.00
Beban Angin EW 1.00 0.00 0.00 128.77 0.00 641.70
Gesekan pada perletakan FB 1.00 0.00 82.50 0.00 276.37 0.00
Beban Gempa Statis Ekuivalen EQ
Tekanan Tanah Lateral Akibat Gempa EQ
8728.41 2430.93 128.77 5700.71 641.70

KOMBINASI - 4
Vertikal Horisontal Momen
Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Jenis Beban Kode
Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
Berat Sendiri MS 1.30 6537.84 0.00 0.00 -62.18 0.00
Beban Mati Tambahan MA 2.00 440.80 0.00 0.00 0.00 0.00
Tekanan Tanah TA 1.25 0.00 2213.43 0.00 4795.77 0.00
Beban Lajur "D" TD 1.00 1749.77 0.00 0.00 0.00 0.00
Gaya Rem TB 1.00 0.00 90.00 0.00 540.00 0.00
Beban Pejalan Kaki TP
Pengaruh Temperatur ET 1.00 0.00 45.00 0.00 150.75 0.00
Beban Angin EW 1.20 0.00 0.00 154.53 0.00 770.04
Gesekan pada perletakan FB 1.00 0.00 82.50 0.00 276.37 0.00
Beban Gempa Statis Ekuivalen EQ
Tekanan Tanah Lateral Akibat Gempa EQ
8728.41 2430.93 154.53 5700.71 770.04
KOMBINASI - 5
Vertikal Horisontal Momen
Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Jenis Beban Kode
Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
Berat Sendiri MS 1.30 6537.84 0.00 0.00 -62.18 0.00
Beban Mati Tambahan MA 2.00 440.80 0.00 0.00 0.00 0.00
Tekanan Tanah TA
Beban Lajur "D" TD 1.00 1749.77 0.00 0.00 0.00 0.00
Gaya Rem TB
Beban Pejalan Kaki TP
Pengaruh Temperatur ET
Beban Angin EW
Gesekan pada perletakan FB
Beban Gempa Statis Ekuivalen EQ 1.00 0.00 1201.62 1201.62 6479.21 6479.21
Tekanan Tanah Lateral Akibat Gempa EQ 1.00 0.00 628.57 0.00 1757.93 0.00
8728.41 1830.19 1201.62 8174.96 6479.21
Pembebanan
Hasil Analisi Beban Untuk Lebar 1 m
Kombinasi Pu Mu Pu Mu
NO
Beban Ultimit (kN) (kNm) (kN) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 10128.220 6215.618 1012.822 621.562
2 KOMBINASI - 2 9115.768 5700.707 911.577 570.071
3 KOMBINASI - 3 8728.408 5700.707 872.841 570.071
4 KOMBINASI - 4 8728.408 5700.707 872.841 570.071
5 KOMBINASI - 5 8728.408 8174.960 872.841 817.496

1.2. ANALISIS BREAST WALL DENGAN DIAGRAM INTERAKSI


1.2.1. TULANGAN LENTUR BREAST WALL
Untuk mengontrol apakah tulangan Breast Wall yg ditetapkan dengan Diagram Interaksi (tak berdimensi)
untuk Uniaxial Bending tersebut telah mencukupi, perlu dilakukan analisis kekuatan Breast Wall dengan
Diagram Interaksi P-M untuk berbagai macam kombinasi pembebanan. Input data, persamaan yang
digunakan untuk analisis, dan hasil analisis Breast Wall disajikan sebagai berikut.

DATA DINDING BETON BERTULANG


Mutu Beton, K - 361.45
Mutu Baja Tulangan, U - 40
Kuat tekan beton, fc' = 30 Mpa
Tegangan leleh baja, fy = 400 Mpa
Modulus elastik baja, Es = 2.00E+05 Mpa
Faktor distribusi teg. β1 = 0.85
Ditinjau dinding selebar, b= 1000 mm
Tebal dinding h= 800.00 mm
Jarak tul. thd.tepi beton d' = 75 mm
Baja tulangan tarik ( As ) : (coba)
1 D 22 - 150
Baja tulangan tekan ( As' ) :
1 D 22 - 150
Luas tulangan tarik, 2534.22 mm2
Luas tulangan tekan, 2534.22 mm2
Rasio tulangan tarik, 0.35%
Rasio tulangan tekan, 0.35%
Faktor reduksi kekuatan, 0.65

PERSAMAAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PERHITUNGAN DIAGRAM INTERAKSI

Tinggi efektif, d = h - d'

Pada kondisi tekan aksial sentris :

Pno = 0.80*[ 0.85* fc' * b * h + ( As + As' )*( fy - 0.85*fc' )] * 10-3 kN


Gaya tekan aksial nominal, Pn harus ≤ Pno
Pada kondisi balance :
cb = 600 / (600 + fy) * d
ab = β1 * cb
Ԑ's = 0.003 * (cb - d') / cb
Untuk, Ԑs≥fy / Es maka fs' = fy
Untuk, Ԑs < fy / Es maka fs' =Ԑs * Es

Gaya-gaya internal beton dan baja :


Cc = 0.85 * fc' * b * ab * 10-3 kN
Cs = As * fy * 10-3 kN
Cs' = As' * ( fs' - 0.85*fc' ) * 10-3 kN

Gaya aksial tekan nominal kondisi balance :


Pnb = Cc + Cs' - Cs kN harus ≤ Pno

Momen nominal kondisi balance :


Mnb = [ Cc * (h/2 - ab/2) + Cs * (d - h/2) + Cs' * (h/2 - d') ] *10-3 kNm

Pada kondisi garis netral terletak pada jarak c dari sisi beton tekan terluar :
Ԑs = 0.003 * ( c - d ) / c
Ԑ's = 0.003 * ( c - d' ) / c
Untuk [ Ԑs ] ≥ fy / Es maka fs = [Ԑs] / Ԑs * fy
Untuk [Ԑs ] < fy / Es maka fs =Ԑs * Es
Untuk Ԑ's ≥ fy / Es maka fs' = fy
Untuk < fy / Es maka fs' =Ԑ's * Es
a = β1 * c

Gaya-gaya internal beton dan baja :


Cc = 0.85 * fc' * b * a * 10-3 kN
Cs = As * fs * 10 -3
kN
Cs' = As' * ( fs' - 0.85*fc' ) * 10-3 kN

Gaya aksial tekan nominal :


Pn = Cc + Cs' - Cs kN harus ≤ Pno

Momen nominal :
Mn = [ Cc * (h/2 - a/2) - Cs * (d - h/2) + Cs' * (h/2 - d') ] *10-3 kNm

Faktor reduksi kekuatan :


φ = 0.65 untuk Pn ≥ 0.10*fc' * b*h
φ = 0.80 - 1.5*Pn / (fc' * b*h) untuk 0 < Pn < 0.10*fc' * b*h

Kekuatan penampang beton bertulang Faktor reduksi Koordinat P-M


f fPn (kN) fMn (kNm)
Dimensi : b= 1000 mm 0.65 11635.88 0
h= 800 mm 0.65 11635.88 626
d' = 75 mm 0.65 11635.88 855
d= 725 mm 0.65 11241.93 1057
0.65 10469.25 1231
Tulangan tarik 1 D 22 - 150 0.65 9686.07 1379
Tulangan tekan 1 D 22 - 150 0.65 8889.77 1501
0.65 8076.76 1599
Kuat tekan beton K - 361.4 0.65 7242.04 1674
U - 39 0.65 6378.37 1729
Untuk kombinasi beban: 0.65 6190.51 1738
Kombinasi Pu Mu 0.65 5635.50 1714
NO
Beban Ultimit (kN) (kNm) 0.65 4931.06 1657
1 KOMBINASI - 1 1012.82 621.56 0.65 4226.63 1569
2 KOMBINASI - 2 911.58 570.07 0.65 3522.19 1452
3 KOMBINASI - 3 872.84 570.07 0.65 2793.04 1297
4 KOMBINASI - 4 872.84 570.07 0.65 1965.06 1080
5 KOMBINASI - 5 872.84 817.50 0.80 0.00 558
14000

12000

Pn ()kN )
10000

8000

6000

4000

2000

0
0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

1100

1200

1300

1400

1500

1600

1700

1800

1900
M n ()kN m )
K-1 Linear (K-1) K-2 Linear (K-2)

1.2.2. TULANGAN GESER BREAST WALL

Perhitungan tulangan geser untuk Breast Wall didasarkan atas momen dan gaya aksial ultimit
untuk kombinasi beban yang menentukan dalam perhitungan tulangan aksial tekan dan lentur.
Gaya aksial ultimit rencana, Pu = 1012.82 kN
Momen ultimit rencana, Mu = 817.50 kNm
Mutu Beton : K - 361 fc' = 30 Mpa
Mutu Baja : U- 40 fy = 400 Mpa
Ditinjau dinding abutment selebar, b= 1000 mm
Momen ultimit rencana, Mu = 817495959.879 Nmm
Faktor reduksi kekuatan geser, φ = 0.6
Tinggi dinding abutment, L= 3000.00 mm
Tebal dinding abutment, h= 800 mm
Luas tulangan longitudinal abutment, As = 5068.44 mm2
Jarak tulangan thd. Sisi luar beton, d' = 75 mm
Gaya geser Ultimit akibat Momen Vu = Mu / L = 272498.65 N
Gaya geser Ultimit akibat gaya lateral Vu = Tux *10 = 3
2527680.44 N
Diambil, Gaya geser Ultimit Rencana Vu = 2527680.44 N
d = h -d' = 725 mm
Vcmax = 0.2 * fc' * b * d = 4350000.00 N
φ * Vcmax = 2610000.00 N > Vu (OK)
β 1 = 1.4 - d / 2000 = 0.95 < 1 maka diambil
β 2 = 1 + Pu / (14 * fc' * b * h) = 1.00 β1 = 1
β3 = 1
Vuc = β1* β2*β 3 * b * d * √ [ As* fc' / (b * d) ] = 315421.676 N
Vc = Vuc + 0.6 * b * d = 750421.676 N
φ * Vc = 450253.006 N
φ * Vc < Vu (perlu tul.geser)

φ.Vs = Vu /2 = 1263840.218 N
Gaya geser yang ditahan tul. Geser Vs = 2106400.364 N
Untuk tulangan geser digunakan besi beton :
D 22 Jarak arah y, Sy = 150 mm AMAN

Luas tulangan geser, Asv =π /4*D2*(b / Sy) = 2534.22 mm2


Jarak tul.geser yang diperlukan, Sx = Asv * fy * d / Vs = 348.90 mm
Digunakan tulangan geser : D 16 Jarak arah x, Sx = 150 mm
Jarak arah y, Sy = 150 mm
PERHITUNGAN BACK WALL
JEMBATAN GTI 20 M

A. BEBAN BACK WALL


1. FAKTOR BEBAN LAYANAN DAN ULTIMIT
Faktor Beban
No. Jenis Beban Kode
Layanan Ultimit
1 Tekanan Tanah TA 1.00 1.25
Beban Gempa Statis
2 EQ 1.00
Ekuivalen
Tekanan Tanah Lateral
3 EQ 1.00
Akibat Gempa

2. REKAPITULASI BEBAN PADA BACK WALL


a. Beban Pada Back Wall Bawah
Vertikal Horisontal Momen
No. Jenis Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Tekanan Tanah TA 83.72 33.91
Beban Gempa
2 EQ 17.92 7.06
Statis Ekuivalen
Tekanan Tanah
3 Lateral Akibat EQ 233.22 115.16
Gempa

b. Beban Pada Back Wall Atas


Vertikal Horisontal Momen
No. Jenis Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Tekanan Tanah TA 44.27 11.80
Beban Gempa
2 EQ 8.27 2.48
Statis Ekuivalen
Tekanan Tanah
3 Lateral Akibat EQ 238.05 72.52
Gempa

3. KOMBINASI BEBAN ULTIMIT BACK WALL


Kombinasi 1 : 1.25 TA
Kombinasi 2 : 1.25 TA + 1.0 EQ

a. Kombinas Beban Ultimit Back Wall Bawah


KOMBINASI - 1
Vertikal Horisontal Momen
Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Jenis Beban
Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
Tekanan Tanah 1.25 0.00 104.65 0.00 42.39 0.00
Beban Gempa Statis
Ekuivalen
Tekanan Tanah Lateral
Akibat Gempa
0.00 104.65 0.00 42.39 0.00
KOMBINASI - 2
Vertikal Horisontal Momen
Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Jenis Beban
Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
Tekanan Tanah 1.25 0.00 104.65 0.00 42.39 0.00
Beban Gempa Statis
1.00 0.00 17.92 0.00 7.06 0.00
Ekuivalen
Tekanan Tanah Lateral
1.00 0.00 233.22 0.00 115.16 0.00
Akibat Gempa
0.00 355.79 0.00 164.61 0.00

REKAPITULASI KOMBINASI BEBAN ULTIMIT BACK WALL BAWAH


Vertikal Horisontal Momen
No. Kombinasi Pu Tux Tuy Mux Muy
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 0.00 104.65 0.00 42.39 0.00
2 Kombinasi - 2 0.00 355.79 0.00 164.61 0.00

b. Kombinas Beban Ultimit Back Wall Atas


KOMBINASI - 1
Vertikal Horisontal Momen
Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Jenis Beban
Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
Tekanan Tanah 1.25 0.00 55.34 0.00 14.76 0.00
Beban Gempa Statis
Ekuivalen
Tekanan Tanah Lateral
Akibat Gempa
0.00 55.34 0.00 14.76 0.00

KOMBINASI - 2
Vertikal Horisontal Momen
Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
Jenis Beban
Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
Tekanan Tanah 1.25 0.00 55.34 0.00 14.76 0.00
Beban Gempa Statis
1.00 0.00 8.27 0.00 2.48 0.00
Ekuivalen
Tekanan Tanah Lateral
1.00 0.00 238.05 0.00 72.52 0.00
Akibat Gempa
0.00 301.66 0.00 89.76 0.00

REKAPITULASI KOMBINASI BEBAN ULTIMIT BACK WALL ATAS


Vertikal Horisontal Momen
No. Kombinasi Pu Tux Tuy Mux Muy
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 0.00 55.34 0.00 14.76 0.00
2 Kombinasi - 2 0.00 301.66 0.00 89.76 0.00

B. PERHITUNGAN TULANGAN BACK WALL BAWAH

Mutu beton K - 361.45


Kuat tekan beton fc' = 30.00 MPa
Mutu baja U - 40
Tegangan leleh fy = 400 Mpa

Dimensi back wall bawah


By = 10.00 m
h = b2 = 0.50 m

Momen ultimit Mu = 164.61 kNm


Gaya geser ultimit Vu = 355.79 kN
Ditinjau back wall bawah selebar 1000 mm
Lebar back wall bawah b= 1000 mm
Tebal back wall bawah h= 500 mm
Momen ultimit Mu = 16.46 kNm
Gaya geser ultimit Vu = 35.58 kN

1. TULANGAN LENTUR
Momen rencana ultimit Mu = 16.46 kNm
Mutu beton fc' = 30.00 Mpa
Mutu baja tulangan fy = 400 Mpa
Tebal back wall bawah h= 500 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 45 mm
Modulus elastis baja Es = 2.0.E+05 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 0.85
Rasio tulangan pada kondisi balance
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600/(600+fy) = 0.0325
Faktor tahanan momen maksimum
Rmax = 0.75*rb*fy*[1-1/2*0.75*rb*fy/(0.85*fc')] = 7.888
Faktor reduksi kekuatan lentur f= 0.80
Faktor reduksi kekuatan geser f= 0.60
Tebal efektif back wall bawah d = h - d' = 455 mm
Ditinjau back wall bawah selebar b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu/f = 20.577 kNm
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 106 / (b * d2) = 0.0994
Syarat: Rn £ Rmax
0.099 < 7.888 ® OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö (1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ))] = 0.000249
Rasio tulangan minimum rmin = 0.5 / fy = 0.00125
Rasio tulangan digunakan r= 0.00125
Luas tulangan yang diperlukan As = r * b * d = 568.75 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 22 mm
As1 = p/4 * D =
2
380.13 mm2
Jarak tulangan yang digunakan s = p/4 * D2 * b / As = 668.37 mm
Digunakan tulangan D 22 - 150
As = p/4 * D * b / s=
2
2534.22 mm2
Tulangan bagi/susut arah memanjang diambil 50% dari tulangan pokok sehingga
Luas tulangan bag/susut yang diperlukan As' = 50% * As = 284.38 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 16 mm
As1 = p/4 * D2 = 201.06 mm2
Jarak tulangan yang digunakan s = p/4 * D2 * b / As = 707.03 mm
Digunakan tulangan D 16 - 150
As = p/4 * D * b / s=
2
1340.41 mm2

2. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana Vu = 35.58 kN
Mutu beton fc' = 30.00 MPa
Mutu baja tulangan fy = 400 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser f= 0.60
Lebar back wall bawah b= 1000 mm
Tebal efektif back wall bawah d= 455 mm
Kuat geser nominal beton Vc = (Ö fc') / 6 * b * d * 10-3 = 415.356 kN
Tahanan geser beton f * Vc = 249.214 kN
Vu < f * Vc
35.58 < 249.214 ® Hanya perlu tul. geser min

Tahanan geser sengkang f * Vs = Vu - f * Vc = - kN


Kuat geser sengkang Vs = 35.579 kN
Kontrol dimensi back wall terhadap kuat geser maksimum :
Vsmax = 2 / 3 * Ö fc' * [ b * d ] * 10-3 = 1661.425 kN
Syarat: Vs £ Vsmax
35.58 < 1661.43 ® OK
Diameter tulangan yang digunakan D 13
Diambil jarak tulangan arah y, Sy = 300 mm
Luas tulangan geser, Av = p/4 * D * b / Sy =
2
442.44 mm2
Jarak tulangan geser arah x yang diperlukan : Sx = Av * fy * d / Vs = 2263.27 mm
Jarak tulangan geser arah x digunakan S= 150 mm
Digunakan tulangan arah x D 13 - 150
Digunakan tulangan arah y D 13 - 300

C. PERHITUNGAN TULANGAN BACK WALL ATAS


Mutu beton K - 361.44578
Kuat tekan beton fc' = 30.00 MPa
Mutu baja U - 40
Tegangan leleh fy = 400 Mpa

Dimensi back wall atas


By = 10.00 m
h = b1 = 0.25 m

Momen ultimit Mu = 89.76 kNm


Gaya geser ultimit Vu = 301.66 kN
Ditinjau back wall atas selebar 1000 mm
Lebar back wall atas b= 1000 mm
Tebal back wall atas h= 250 mm
Momen ultimit Mu = 8.98 kNm
Gaya geser ultimit Vu = 30.17 kN
1. TULANGAN LENTUR
Momen rencana ultimit Mu = 8.98 kNm
Mutu beton fc' = 30.00 Mpa
Mutu baja tulangan fy = 400 Mpa
Tebal back wall atas h= 250 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 50 mm
Modulus elastis baja Es = 2.0.E+05 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 0.85
Rasio tulangan pada kondisi balance
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600/(600+fy) = 0.0325
Faktor tahanan momen maksimum
Rmax = 0.75*rb*fy*[1-1/2*0.75*rb*fy/(0.85*fc')] = 7.888
Faktor reduksi kekuatan lentur f= 0.80
Faktor reduksi kekuatan geser f= 0.60
Tebal efektif back wall atas d = h - d' = 200 mm
Ditinjau back wall atas selebar b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu/f = 11.220 kNm
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 106 / (b * d2) = 0.2805
Syarat: Rn £ Rmax
0.280 < 7.888 ® OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö (1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ))] = 0.0007051
Rasio tulangan minimum rmin = 0.5 / fy = 0.00125
Rasio tulangan digunakan r= 0.00125
Luas tulangan yang diperlukan As = r * b * d = 250.00 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 16 mm
As1 = p/4 * D2 = 201.06 mm2
Jarak tulangan yang digunakan s = p/4 * D2 * b / As = 804.25 mm
Digunakan tulangan D 16 - 150
As = p/4 * D * b / s=
2
1340.41 mm2
Tulangan bagi/susut arah memanjang diambil 50% dari tulangan pokok sehingga
Luas tulangan bag/susut yang diperlukan As' = 50% * As = 125.00 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13 mm
As1 = p/4 * D2 = 132.73 mm2
Jarak tulangan yang digunakan s = p/4 * D2 * b / As = 1061.86 mm
Digunakan tulangan D 13 - 150
As = p/4 * D * b / s=
2
884.88 mm2

2. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana Vu = 30.17 kN
Mutu beton fc' = 30.00 MPa
Mutu baja tulangan fy = 400 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser f= 0.60
Lebar back wall atas b= 1000 mm
Tebal efektif back wall atas d= 200 mm
Kuat geser nominal beton Vc = (Ö fc') / 6 * b * d * 10-3 = 182.574 kN
Tahanan geser beton f * Vc = 109.545 kN
Vu < f * Vc
30.17 < 109.545 ® Hanya perlu tul. geser min
Tahanan geser sengkang f * Vs = Vu - f * Vc = - kN
Kuat geser sengkang Vs = 30.166 kN
Kontrol dimensi pile cap terhadap kuat geser maksimum :
Vsmax = 2 / 3 * Ö fc' * [ b * d ] * 10-3 = 730.297 kN
Syarat: Vs £ Vsmax
30.17 < 730.30 ® OK
Diameter tulangan yang digunakan, D 13
Diambil jarak tulangan arah y Sy = 300 mm
Luas tulangan geser Av = p/4 * D * b / Sy =
2
442.44 mm2
Jarak tulangan geser arah x yang diperlukan : Sx = Av * fy * d / Vs = 1173.36 mm
Jarak tulangan geser arah x digunakan S= 150 mm
Digunakan tulangan arah x D 13 - 150
Digunakan tulangan arah y D 13 - 300
PERHITUNGAN CORBEL
JEMBATAN GTI 20 M

A. BEBAN CORBEL
Pada saat penggantian bearing pad (elastomeric), corbel direncanakan mampu menahan
jacking force yang terdiri dari berat sendiri struktur atas, beban mati tambahan, dan beban
lalu-lintas.
1. FAKTOR BEBAN LAYANAN DAN ULTIMIT
Faktor Beban
No. Jenis Beban Kode
Layanan Ultimit
1 Berat Sendiri MS 1.00 1.30
2 Beban Mati Tambahan MA 1.00 2.00
3 Beban Lajur "D" TD 1.00 1.80

2. REKAPITULASI BEBAN PADA CORBEL


Vertikal Horisontal Momen
No. Jenis Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 4362.86
Beban Mati
2 MA 220.40
Tambahan
3 Beban Lajur "D" TD 1749.77

3. BEBAN ULTIMIT CORBEL


Kombinasi 1 : 1.3 MS+ 2.0 MA
Kombinasi 2 : 1.3 MS+ 2.0 MA +1.8 TB
Eksentrisitas e = b5 / 2 = 0.15 m
KOMBINASI - 1
Faktor P Vu Mu
Jenis Beban
Beban (kN) (kN) (kNm)
Berat Sendiri 1.30 4362.86 5671.72 850.76
Beban Mati Tambahan 2.00 220.40 440.80 66.12
Beban Lajur "D"
6112.52 916.88

KOMBINASI - 2
Faktor P Vu Mu
Jenis Beban
Beban (kN) (kN) (kNm)
Berat Sendiri 1.30 4362.86 5671.72 850.76
Beban Mati Tambahan 2.00 220.40 440.80 66.12
Beban Lajur "D" 1.80 1749.77 3149.58 472.44
9262.10 1389.31

4. REKAPITULASI KOMBINASI BEBAN ULTIMIT CORBEL


Vu Mu
No. Kombinasi
(kN) (kNm)
1 Kombinasi - 1 6112.52 916.88
2 Kombinasi - 2 9262.10 1389.31

B. PERHITUNGAN TULANGAN CORBEL


Mutu beton K - 361.44578
Kuat tekan beton fc' = 30.00 MPa
Mutu baja U - 40
Tegangan leleh fy = 400 Mpa
Dimensi corbel By = 10.00 m
h = h5 + H6 = 0.60 m
Eksentrisitas beban e = b5 / 2 = 0.15
Momen ultimit Mu = 1389.31 kNm
Gaya geser ultimit Vu = 9262.10 kN
Ditinjau corbel selebar 1000 mm
Lebar corbel b= 1000 mm
Tebal corbel h= 600 mm
Momen ultimit Mu = 138.93 kNm
Gaya geser ultimit Vu = 926.21 kN

1. TULANGAN LENTUR
Momen rencana ultimit Mu = 138.93 kNm
Mutu beton fc' = 30.00 Mpa
Mutu baja tulangan fy = 400 Mpa
Tebal corbel h= 600.00 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 45 mm
Modulus elastis baja Es = 2.0.E+05 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 0.85
Rasio tulangan pada kondisi balance
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600/(600+fy) = 0.0325
Faktor tahanan momen maksimum
Rmax = 0.75*rb*fy*[1-1/2*0.75*rb*fy/(0.85*fc')] = 7.888
Faktor reduksi kekuatan lentur f= 0.80
Faktor reduksi kekuatan geser f= 0.60
Tebal efektif corbel d = h - d' = 555 mm
Ditinjau corbel selebar b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu/f = 173.664 kNm
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 106 / (b * d2) = 0.5638
Syarat: Rn £ Rmax
0.564 < 7.888 ® OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö (1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ))] = 0.0014254
Rasio tulangan minimum, rmin = 0.5 / fy = 0.00125
Rasio tulangan digunakan r = 0.0014254
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 791.12 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 22 mm
As1 = p/4 * D = 2
380.13 mm2
Jarak tulangan yang digunakan, s = p/4 * D2 * b / As = 480.50 mm
Digunakan tulangan, D 22 - 150
As = p/4 * D * b / s=
2
2534.22 mm2
Tulangan bagi/susut arah memanjang diambil 50% dari tulangan pokok sehingga
Luas tulangan bag/susut yang diperlukan As' = 50% * As = 395.56 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 16 mm
As1 = p/4 * D2 = 201.06 mm2
Jarak tulangan yang digunakan s = p/4 * D2 * b / As = 508.30 mm
Digunakan tulangan D 16 - 150
As = p/4 * D * b / s=
2
1340.41 mm2

2. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana Vu = 926.21 kN
Mutu beton fc' = 30.00 MPa
Mutu baja tulangan fy = 400 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser f= 0.60
Lebar corbel b= 1000 mm
Tinggi efektif corbel d= 555 mm
Kuat geser nominal beton Vc = (Ö fc') / 6 * b * d * 10-3 = 506.643 kN
Tahanan geser beton f * Vc = 303.986 kN
Vu > f * Vc
926.21 > 303.986 ® Perlu tul. geser

Tahanan geser sengkang f * Vs = Vu - f * Vc = 622.224 kN


Kuat geser sengkang Vs = 1037.039 kN
Kontrol dimensi terhadap kuat geser maksimum :
Vsmax = 2 / 3 * Ö fc' * [ b * d ] * 10-3 = 2026.573 kN
Syarat: Vs £ Vsmax
1037.04 < 2026.57 ® OK
Diameter tulangan yang digunakan D 13
Diambil jarak tulangan arah y, Sy = 150 mm
Luas tulangan geser, Av = p/4 * D * b / Sy =
2
884.88 mm2
Jarak tulangan geser arah x yang diperlukan : Sx = Av * fy * d / Vs = 189.43 mm
Jarak tulangan geser arah x digunakan S= 300 mm
Digunakan tulangan arah x D 13 - 300
Digunakan tulangan arah y D 13 - 150
PERHITUNGAN WING WALL
JEMBATAN GTI 20 M

A. BEBAN WING WALL


1. FAKTOR BEBAN LAYANAN DAN ULTIMIT
Faktor Beban
No. Jenis Beban Kode
Layanan Ultimit
1 Tekanan Tanah TA 1.00 1.25
Beban Gempa Statis
2 EQ 1.00
Ekuivalen
Tekanan Tanah Lateral
3 EQ 1.00
Akibat Gempa

2. REKAPITULASI BEBAN PADA WING WALL


Vertikal Horisontal Momen
No. Jenis Beban Kode P T Mx My
(kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Tekanan Tanah TA 162.43 95.43 108.24
Beban Gempa
2 EQ 13.80 8.11 12.24
Statis Ekuivalen
Tekanan Tanah
3 Lateral Akibat EQ 105.27 41.23 80.20
Gempa

3. KOMBINASI BEBAN ULTIMIT WING WALL


Kombinasi 1 : 1.25 TA
Kombinasi 2 : 1.25 TA + 1.0 EQ

KOMBINASI - 1
Vertikal Horisontal Momen
Faktor Pu Tu Mux Muy
Jenis Beban
Beban
(kN) (kN) (kNm) (kNm)
Tekanan Tanah 1.25 0.00 203.04 119.28 135.30
Beban Gempa Statis
Ekuivalen
Tekanan Tanah Lateral
Akibat Gempa
0.00 203.04 119.28 135.30

KOMBINASI - 2
Vertikal Horisontal Momen
Faktor Pu Tu Mux Muy
Jenis Beban
Beban
(kN) (kN) (kNm) (kNm)
Tekanan Tanah 1.25 0.00 203.04 119.28 135.30
Beban Gempa Statis
1.00 0.00 13.80 8.11 12.24
Ekuivalen
Tekanan Tanah Lateral
1.00 0.00 105.27 41.23 80.20
Akibat Gempa
0.00 322.10 168.62 227.75

4. REKAPITULASI KOMBINASI BEBAN ULTIMIT WING WALL


Vertikal Horisontal Momen
No. Kombinasi Pu Tu Mux Muy
(kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 0.00 203.04 119.28 135.30
2 Kombinasi - 2 0.00 322.10 168.62 227.75
B. PERHITUNGAN TULANGAN WING WALL
B.1. WING WALL ARAH VERTIKAL
Mutu beton K - 361.44578
f c' =
Hx

Kuat tekan beton 30.00 MPa


Hw

h1 Mutu baja U - 40
Hy
fy =
h15 h2
h3 Tegangan leleh baja 400 Mpa
h4

My
h14
Dimensi wing wall Hx = 2.35 m
c
h16

h8
Hy = 3.55 m
0
h = hw = 0.30 m
bo b8 b7 b9
Bx
Momen ultimit Mu = Muy = 227.75 kNm
Vu = Tu =
Hx

Hw
Mx
Gaya geser ultimit 322.10 kN
Ditinjau wing wall selebar 1000 mm:
Momen ultimit Mu = 64.16 kNm
Gaya geser ultimit Vu = 38.61 kN

1. TULANGAN LENTUR
Momen rencana ultimit Mu = 64.16 kNm
Mutu beton f c' = 30.00 Mpa
Mutu baja tulangan fy = 400 Mpa
Tebal wing wall h= 300 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 30 mm
Modulus elastis baja Es = 2.0.E+05 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 0.85
Rasio tulangan pada kondisi balance
r b = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600/(600+fy) = 0.0325
Faktor tahanan momen maksimum
Rmax = 0.75*rb*fy*[1-1/2*0.75*rb*fy/(0.85*fc')] = 7.888
Faktor reduksi kekuatan lentur f= 0.80
Faktor reduksi kekuatan geser f= 0.60
Tebal efektif wing wall d = h - d' = 270 mm
Ditinjau wing wall selebar b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu/f = 80.194 kNm
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 106 / (b * d2) = 1.1001
Syarat: Rn £ Rmax
1.100 <
7.888 ® OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö (1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ))] = 0.0028122
Rasio tulangan minimum rmin = 0.5 / fy = 0.00125
Rasio tulangan digunakan r = 0.0028122
Luas tulangan yang diperlukan As = r * b * d = 759.28 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 16 mm
As1 = p/4 * D2 = 201.06 mm2
Jarak tulangan yang digunakan, s = p/4 * D2 * b / As = 264.80 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 150
As = p/4 * D * b / s=
2
1340.41 mm2
Tulangan bagi/susut arah memanjang diambil 50% dari tulangan pokok sehingga
Luas tulangan bag/susut yang diperlukan, As' = 50% * As = 379.64 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
As1 = p/4 * D2 = 132.73 mm2
Jarak tulangan yang digunakan, s = p/4 * D2 * b / As = 349.62 mm
Digunakan tulangan, D 13 - 150
As = p/4 * D * b / s=
2
884.88 mm2

2. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana Vu = 38.61 kN
Mutu beton f c' = 30.00 MPa
Mutu baja tulangan fy = 400 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser f= 0.60
Lebar wing wall b= 1000 mm
Tebal efektif wing wall d= 270 mm
Kuat geser nominal beton Vc = (Ö fc') / 6 * b * d * 10-3 = 246.475 kN
Tahanan geser beton f * Vc = 147.885 kN
Vu < f * Vc
38.61 < 147.885 ® Hanya perlu tul. geser min

Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = - kN


Kuat geser sengkang, Vs = 38.610 kN
Kontrol dimensi pile cap terhadap kuat geser maksimum :
Vsmax = 2 / 3 * Ö fc' * [ b * d ] * 10-3 = 985.901 kN
Syarat: Vs £ Vsmax
38.61 < 985.90 ® OK
Diameter tulangan yang digunakan, D 13
Diambil jarak tulangan arah y, Sy = 300 mm
Luas tulangan geser, Av = p/4 * D * b / Sy =
2
442.44 mm2
Jarak tulangan geser arah x yang diperlukan : Sx = Av * fy * d / Vs = 1237.60 mm
Jarak tulangan geser arah x digunakan, S= 150 mm
Digunakan tulangan arah x, D 13 - 150
Digunakan tulangan arah y, D 13 - 300

B.2. WING WALL ARAH HORISONTAL


Hx Mutu beton K - 361.44578
Hw Kuat tekan beton f c' = 30.00 MPa
h1

Hy h15 h2
Mutu baja U - 40
fy =
h3
h4 Tegangan leleh baja 400 Mpa
h14

My
h16
c Dimensi wing wall Hx = 2.35 m
h8
Hy = 3.55 m

bo b8
0

b7 b9
h = hw = 0.30 m
Bx

Momen ultimit Mu = Mux = 227.75 kNm


Hx

Vu = Tu =
Mx

Hw Gaya geser ultimit 322.10 kN


Ditinjau wing wall selebar 1000 mm
Momen ultimit, Mu = 96.92 kNm
Gaya geser ultimit, Vu = 38.61 kN

1. TULANGAN LENTUR
Momen rencana ultimit Mu = 96.92 kNm
Mutu beton f c' = 30.00 Mpa
Mutu baja tulangan fy = 400 Mpa
Tebal wing wall h= 300 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 50 mm
Modulus elastis baja Es = 2.0.E+05 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 0.85
Rasio tulangan pada kondisi balance
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600/(600+fy) = 0.0325
Faktor tahanan momen maksimum
Rmax = 0.75*rb*fy*[1-1/2*0.75*rb*fy/(0.85*fc')] = 7.888
Faktor reduksi kekuatan lentur f= 0.80
Faktor reduksi kekuatan geser f= 0.60
Lebar wing wall d = h - d' = 250 mm
Tebal efektif wing wall b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu/f = 121.144 kNm
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 10 / (b * d ) =
6 2
1.9383
Syarat: Rn £ Rmax
1.938 < 7.888 ® OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö (1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ))] = 0.0050454
Rasio tulangan minimum rmin = 0.5 / fy = 0.00125
Rasio tulangan digunakan r = 0.0050454
Luas tulangan yang diperlukan As = r * b * d = 1261.36 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 16 mm
As1 = p/4 * D2 = 201.06 mm2
Jarak tulangan yang digunakan s = p/4 * D2 * b / As = 159.40 mm
Digunakan tulangan D 16 - 150
As = p/4 * D2 * b / s=
1340.41 mm2
Tulangan bagi/susut arah memanjang diambil 50% dari tulangan pokok sehingga
Luas tulangan bag/susut yang diperlukan As' = 50% * As = 630.68 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13 mm
As1 = p/4 * D =
2
132.73 mm2
Jarak tulangan yang digunakan s = p/4 * D2 * b / As = 210.46 mm
Digunakan tulangan D 13 - 150
As = p/4 * D2 * b / s= 884.88 mm2

2. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana Vu = 38.61 kN
Mutu beton f c' = 30.00 MPa
Mutu baja tulangan fy = 400 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser f= 0.60
Lebar wing wall b= 1000 mm
Tebal efektif wing wall d= 250 mm
Kuat geser nominal beton Vc = (Ö fc') / 6 * b * d * 10-3 = 228.218 kN
Tahanan geser beton f * Vc = 136.931 kN
Vu < f * Vc
38.61 < 136.931 ® Hanya perlu tul. geser min

Tahanan geser sengkang f * Vs = Vu - f * Vc = - kN


Kuat geser sengkang Vs = 38.610 kN
Kontrol dimensi pile cap terhadap kuat geser maksimum :
Vsmax = 2 / 3 * Ö fc' * [ b * d ] * 10-3 = 912.871 kN
Syarat: Vs £ Vsmax
38.61 < 912.87 ® OK
Diameter tulangan yang digunakan D 13
Diambil jarak tulangan arah y Sy = 150 mm
Luas tulangan geser Av = p/4 * D * b / Sy =
2
884.88 mm2
Jarak tulangan geser arah x yang diperlukan : Sx = Av * fy * d / Vs = 2291.86 mm
Jarak tulangan geser arah x digunakan S= 300 mm
Digunakan tulangan arah x D 13 - 300
Digunakan tulangan arah y D 13 - 150
5. PERHITUNGAN PILE CAP ABUTMENT KIRI DAN KANAN
5.1. KRITERIA DESAIN
Bx = 3.50 m
By = 10.00 m
h8
h10 = 0.75 m
h8= 0.25 m
b7 = 0.80
b8 = 1.35 m
b9 = 1.35 m

5.2. SUSUNAN TIANG PANCANG


Jarak tiang terluar terhadap sisi luar pile cap arah x
b a= 0.50 m
Jarak tiang terluar terhadap sisi luar pile cap arah y
y
b= 0.50 m
Jumlah tiang pancang dalam satu baris arah y
y
ny = 7.00 buah
y
My Jumlah tiang pancang dalam satu baris arah x
P Mx
nx = 3.00 buah
y Jarak antara tiang pancang arah x
X= 1.2500 m
y Jarak antara tiang pancang arah y
Y= 1.500 m
y
Jumlah tiang pancang n= 21.00 buah
b
a x x a

Xmax = 1.25 m Ymax = 4.500 m


Jumlah X n*X 2
Jumlah Y n * Y2
No
n (m) n (m)
1 7 X1 = -1.25 10.94 3 Y1 = -4.50 60.750
2 7 X2 = 0.00 0.00 3 Y2 = -3.00 27.000
3 7 X3 = 1.25 10.94 3 Y3 = -1.50 6.750
4 X4 = 0.00 0.00 3 Y4 = 0.00 0.000
5 3 Y5 = 1.50 6.750
6 3 Y6 = 3.00 27.000
7 3 Y7 = 4.50 60.750
Y7 = 0.00 0.000

21 S X2 = 21.88 21 S Y2 = 189.000

B. BEBAN PILE CAP


1. FAKTOR BEBAN LAYANAN DAN ULTIMIT
Faktor Beban
No. Jenis Beban Kode
Layanan Ultimit
1 Berat Sendiri MS 1.00 1.30
2 Beban Mati Tambahan MA 1.00 2.00
3 Tekanan Tanah TA 1.00 1.25
4 Beban Lajur "D" TD 1.00 1.80
5 Gaya Rem TB 1.00 1.80
6 Beban Pejalan Kaki TP 1.00 1.80
7 Pengaruh Temperatur ET 1.00 1.20
8 Beban Angin
Gesekan EW 1.00 1.20
9 Beban
pada FB 1.00 1.30
Tekanan
Gempa
10 perletakan
Tanah EQ 1.00
Statis
11 Lateral
Ekuivalen EQ 1.00
Akibat
Gempa
1. PILE CAP
1.1. KOMBINASI BEBAN ULTIMIT PILE CAP
BEBAN KERJA PILE CAP
Faktor P TX TY MX MY
NO AKSI/BEBAN Kode
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 1.300 7487.61 0.00 0.00 -1727.67 0.00
2 Beban Mati Tambahan MA 2.000 220.40 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Tekanan Tanah TA 1.250 0.00 1412.09 0.00 2724.97 0.00
4 Beban Lajur "D" TD 1.800 1749.77 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Gaya Rem TB 1.800 0.00 90.00 0.00 477.00 0.00
6 Beban Pejalan Kaki TP 1.800 215.20 0.00 0.00 0.00 0.00
7 Pengaruh Temperatur ET 1.200 0.00 45.00 0.00 195.75 0.00
8 Beban Angin EW 1.200 0.00 0.00 128.77 0.00 770.47
9 Gesekan pada perletakan FB 1.300 0.00 82.50 0.00 358.87 0.00
10 Beban Gempa Statis Ekuivalen EQ 1.000 0.00 1699.62 1699.62 7233.67 7233.67
11 Tekanan Tanah Lateral Akibat Gempa EQ 1.000 0.00 861.71 0.00 3044.72 0.00

KOMBINASI - 1
Faktor Pu TX TY MX MY
NO AKSI/BEBAN Kode
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 1.30 9733.89 0.00 0.00 -2245.97 0.00
2 Beban Mati Tambahan MA 2.00 440.80 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Tekanan Tanah TA 1.25 0.00 1765.11 0.00 3406.21 0.00
4 Beban Lajur "D" TD 1.80 3149.58 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Gaya Rem TB 1.80
6 Beban Pejalan Kaki TP 1.80 387.36 0.00 0.00 0.00 0.00
7 Pengaruh Temperatur ET 1.20
8 Beban Angin EW 1.20
9 Gesekan pada perletakan FB 1.30
10 Beban Gempa Statis Ekuivalen EQ 1.00
11 Tekanan Tanah Lateral Akibat Gempa EQ 1.00
13711.630 1765.110 0.000 1160.238 0.000

KOMBINASI - 2
Faktor Pu TX TY MX MY
NO AKSI/BEBAN Kode
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 1.30 9733.89 0.00 0.00 -2245.97 0.00
2 Beban Mati Tambahan MA 2.00 440.80 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Tekanan Tanah TA 1.25 0.00 1765.11 0.00 3406.21 0.00
4 Beban Lajur "D" TD 1.80 3149.58 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Gaya Rem TB 1.80 0.00 162.00 0.00 858.60 0.00
6 Beban Pejalan Kaki TP 1.80 387.36 0.00 0.00 0.00 0.00
7 Pengaruh Temperatur ET 1.20 0.00 54.00 0.00 234.90 0.00
8 Beban Angin EW 1.20
9 Gesekan pada perletakan FB 1.30 0.00 107.25 0.00 466.53 0.00
10 Beban Gempa Statis Ekuivalen EQ 1.00
11 Tekanan Tanah Lateral Akibat Gempa EQ 1.00
13711.630 2088.358 0.000 2720.27 0.00

KOMBINASI - 3
Faktor Pu TX TY MX MY
NO AKSI/BEBAN Kode
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 1.30 9733.89 0.00 0.00 -2245.97 0.00
2 Beban Mati Tambahan MA 2.00 440.80 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Tekanan Tanah TA 1.25 0.00 1765.11 0.00 3406.21 0.00
4 Beban Lajur "D" TD 1.80 3149.58 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Gaya Rem TB 1.80 0.00 162.00 0.00 858.60 0.00
6 Beban Pejalan Kaki TP 1.80 387.36 0.00 0.00 0.00 0.00
7 Pengaruh Temperatur ET 1.20 0.00 54.00 0.00 234.90 0.00
8 Beban Angin EW 1.20 0.00 0.00 154.53 0.00 924.57
9 Gesekan pada perletakan FB 1.30
10 Beban Gempa Statis Ekuivalen EQ 1.00
11 Tekanan Tanah Lateral Akibat Gempa EQ 1.00
13711.630 1981.110 154.526 2253.74 924.57

KOMBINASI - 4
Faktor Pu TX TY MX MY
NO AKSI/BEBAN Kode
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 1.30 9733.89 0.00 0.00 -2245.97 0.00
2 Beban Mati Tambahan MA 2.00 440.80 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Tekanan Tanah TA 1.25 0.00 1765.11 0.00 3406.21 0.00
4 Beban Lajur "D" TD 1.80 3149.58 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Gaya Rem TB 1.80 0.00 162.00 0.00 858.60 0.00
6 Beban Pejalan Kaki TP 1.80
7 Pengaruh Temperatur ET 1.20 0.00 54.00 0.00 234.90 0.00
8 Beban Angin EW 1.20 0.00 0.00 154.53 0.00 924.57
9 Gesekan pada perletakan FB 1.30
10 Beban Gempa Statis Ekuivalen EQ 1.00
11 Tekanan Tanah Lateral Akibat Gempa EQ 1.00
13324.270 1981.110 154.526 2253.74 924.57

KOMBINASI - 5
Faktor Pu TX TY MX MY
NO AKSI/BEBAN Kode
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 1.30 9733.89 0.00 0.00 -2245.97 0.00
2 Beban Mati Tambahan MA 2.00 440.80 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Tekanan Tanah TA 1.25
4 Beban Lajur "D" TD 1.80 3149.58 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Gaya Rem TB 1.80
6 Beban Pejalan Kaki TP 1.80
7 Pengaruh Temperatur ET 1.20
8 Beban Angin EW 1.20
9 Gesekan pada perletakan FB 1.30
10 Beban Gempa Statis Ekuivalen EQ 1.00 0.00 1699.62 1699.62 7233.67 7233.67
11 Tekanan Tanah Lateral Akibat Gempa EQ 1.00 0.00 861.71 0.00 3044.72 0.00
13324.270 2561.330 1699.616 8032.42 7233.67

1.2 REKAP KOMBINASI BEBAN ULTIMIT PILE CAP

Pu TX TY MX MY
NO AKSI/BEBAN
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 13711.630 1765.110 0.000 1160.238 0.000
2 Kombinasi - 2 13711.630 2088.358 0.000 2720.268 0.000
3 Kombinasi - 3 13711.630 1981.110 154.526 2253.738 924.565
4 Kombinasi - 4 13324.270 1981.110 154.526 2253.738 924.565
5 Kombinasi - 5 13324.270 2561.330 1699.616 8032.419 7233.669

5.3. BEBAN PILE CAP


5.3.1. GAYA AKSIAL ULTIMIT TIANG PANCANG
5.3.1.1. Tinjuan Terhadap Beban Arah X
Gaya aksial maksimum dan minimum pada satu tiang pancang :
Pmax = P / n + Mx * Xmax / S X2
Pmin = P / n - Mx * Xmax / S X2
Gaya aksial maksimum dan minimum pada satu tiang pancang :
No Kombinasi P Mx P/n Mx*X/SX2 Pmax Pmin
Pembebanan (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 13711.63 1160.24 652.93 66.30 719.23 586.64
2 Kombinasi - 2 13711.63 2720.27 652.93 155.44 808.38 497.49
3 Kombinasi - 3 13711.63 2253.74 652.93 128.79 781.72 524.15
4 Kombinasi - 4 13324.27 2253.74 634.49 128.79 763.27 505.70
5 Kombinasi - 5 13324.27 8032.42 634.49 459.00 1093.48 175.49

5.3.1.2. Tinjuan Terhadap Beban Arah Y


Gaya aksial maksimum dan minimum pada satu tiang pancang :
Pmax = P / n + My * Ymax / S Y2
Pmin = P / n - My * Ymax / S Y2
Gaya aksial maksimum dan minimum pada satu tiang pancang :
No Kombinasi P My P/n My*Y/SY2 Pmax Pmin
Pembebanan (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 13711.63 0.00 652.93 0.00 652.93 652.93
2 Kombinasi - 2 13711.63 0.00 652.93 0.00 652.93 652.93
3 Kombinasi - 3 13711.63 924.57 652.93 22.01 674.95 630.92
4 Kombinasi - 4 13324.27 924.57 634.49 22.01 656.50 612.48
5 Kombinasi - 5 13324.27 7233.67 634.49 172.23 806.72 462.26

Gaya ultimit maksimum (rencana) tiang pancang Pumax = 1093.48 kN


5.4. MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT PILE CAP
By = 10.00 m
Bx = 3.50 m h8 = 0.25 m
b7 = 0.80 h10 = 0.75 m
b8 = 1.35 m X= 1.25 m
b9 = 1.35 m a= 0.50 m
wc = 25.00 kN/m3

Parameter Berat Bagian Beton Volume Berat Lengan Momen


Kode b h Panjang Shape V W xw M
(m) (m) (m) (m3) (kN) (m) (kNm)
W1 1.35 0.75 10.00 1.00 10.13 253.13 0.68 170.86
W2 1.35 0.25 10.00 0.50 1.69 42.19 0.45 18.98
Ws = 295.31 Ms = 189.84

Faktor beban ultimit K= 1.30


Momen ultimit akibat berat pile cap Mus = K * Ms = 246.80 kNm
Gaya geser ultimit akibat berat pile cap Wus = K * Ws = 383.91 kN
Tebal breast wall Bd = b7 = 0.80 m
Jumlah baris tiang pancang ny = 7.00 buah

Jarak Terhadap Pusat Lengan Terhadap Sisi Luar Dinding M = ny * Pmax * Xp


X (m) Xp (m) (kNm)
X1 = 1.25 Xp1 = X1 - Bd / 2 = 0.85 6506.23
X2 = tidak ada Xp2 = X2 - Bd / 2 = tidak ada tidak ada
X3 = tidak ada Xp3 = X3 - Bd / 2 = tidak ada tidak ada
X4 = tidak ada Xp4 = X4 - Bd / 2 = tidak ada tidak ada
X5 = tidak ada Xp4 = X4 - Bd / 2 = tidak ada tidak ada
Momen max. pada pile-cap akibat reaksi tiang bor, Mp = 6506.23 kNm

Momen ultimit rencana pile cap Mur = Mp - Mus = 6259.44 kNm


Lebar pile cap arah y By = 10.00 m
Momen ultimit rencana per meter lebar Mu = Mur / By = 625.94 kNm
Gaya geser rencana pile cap Vur = ny * Pumax - Wus = 7270.48 kN
Gaya geser ultimit rencana per meter lebar Vu = Vur / By = 727.05 kN

5.5. PERHITUNGAN TULANGAN PILE CAP


5.5.1. TULANGAN LENTUR
Momen rencana ultimit Mu = 625.94 kNm
Mutu beton K - 361.45 fc' = 30.00 Mpa
Mutu baja tulangan U - 39 fy = 390 Mpa
Tebal pile cap h = ht = 1000 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 75.5 mm
Modulus elastis baja Es = 200000 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, b1 = 0.85
Rasio tulangan pada kondisi balance,
r b = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600/(600+fy) = 0.0337
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75*rb*fy*[1-1/2*0.75*rb*fy/(0.85*fc')] = 7.949
Faktor reduksi kekuatan lentur f= 0.80
Faktor reduksi kekuatan geser f= 0.60
Tebal efektif pile cap d = h - d' = 924.5 mm
Ditinjau pile cap selebar 1000 mm b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu/f = 782.429 kNm
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 106 / (b * d2) = 0.9154
Syarat: Rn £ Rmax
0.915 < 7.949 ® OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö (1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ))] = 0.00239101
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0.00358974
Rasio tulangan digunakan, r = 0.00358974
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 3318.72 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 25 mm
As1 = p/4 * D2 = 490.87 mm2
Jarak tulangan yang digunakan, s = p/4 * D2 * b / As = 147.91 mm
Digunakan tulangan, D 25 - 100
As = p/4 * D2 * b / s= 4908.74 mm2
Tulangan bagi/susut arah memanjang diambil 50% dari tulangan pokok sehingga
Luas tulangan bag/susut yang diperlukan, As' = 50% * As = 1659.36 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 25 mm
As1 = p/4 * D2 = 490.87 mm2
Jarak tulangan yang digunakan, s = p/4 * D2 * b / As = 295.82 mm
Digunakan tulangan, D 25 - 200
As = p/4 * D2 * b / s= 2454.37 mm2

5.5.2. TULANGAN GESER


Gaya geser ultimit rencana Vu = 727.05 kN
Mutu beton K - 361.45 Kuat tekan beton fc' = 30.00 MPa
Mutu baja tulangan U - 39 Kuat leleh baja fy = 390 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser f= 0.60
Lebar pile cap b= 1000 mm
Tinggi efektif pile cap d= 924.5 mm
Kuat geser nominal beton Vc = (Ö fc') / 6 * b * d * 10-3 = 843.949 kN
Tahanan geser beton f * Vc = 506.370 kN
Vu > f * Vc
727.05 > 506.370 ® Perlu tul. geser

Tahanan geser sengkang f * Vs = Vu - f * Vc = 220.679 kN


Kuat geser sengkang Vs = 367.798 kN
Kontrol dimensi pile cap terhadap kuat geser maksimum :
Vsmax = 2 / 3 * Ö fc' * [ b * d ] * 10-3 = 3375.797 kN
Syarat: Vs £ Vsmax
367.80 < 3375.80 ® OK
Diameter tulangan yang digunakan D 16
Diambil jarak tulangan arah y Sy = 200 mm
Luas tulangan geser Av = p/4 * D2 * b / Sy = 1005.31 mm2
Jarak tulangan geser arah x yang diperlukan : Sx = Av * fy * d / Vs = 985.51 mm
Jarak tulangan geser arah x digunakan S= 200 mm
Digunakan tulangan arah x D 16 - 200
Digunakan tulangan arah y D 16 - 200
5.6. KONTROL TERHADAP GESER PONS
Kuat geser pons yang disyaratkan fv = 0.3 * Öfc' = 1.643 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser f= 0.60
Jarak antara tiang pancang arah x X= 1.25 m
Jarak antara tiang pancang arah y Y= 1.50 m
Jarak tiang pancang terhadap tepi a= 0.50 m

r=X/2= 0.63 m
r=Y/2= 0.75 m
Maka diambil r= 0.63 m
hp = 0.75 m
ht = 1.00 m
L1 = 1.35 m
Tebal bidang kristis geser pons h = hp + (r + a) / L1 * (ht - hp) = 958.33 mm
Tebal efektif bidang kritis geser pons d = h - d' = 882.83 mm
Panjang total bidang kritis Lv = [2 * (r + a) + p / 2 * r] * 103 = 3481.75 mm
Luas bidang kritis geser pons Av = Lv * h = 3.34E+06 mm2
Gaya geser pons nominal Pn = Av * fv = 5.48E+06 N
Kapasitas geser pons f * Pn = 3289.63 kN
Beban ultimit pada pile cap Pumax = 1093.48 kN
Syarat : Pu ≤ f * Pn
1093 < 3290 ® OK...AMAN
ANALISA PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT KIRI DAN KANAN

A. BAHAN TIANG PANCANG


Jenis tiang pancang Pipa Baja
Diameter tiang pancang D= 0.4000 m
Tebal tiang pancang t= 0.012 m
Panjang tiang pancang L= 26.00 m
Berat Jenis, Ws ws = 78.540 kN/m3
Mutu tiang pancang fy = 390.00 MPa
Modulus elastik Es = 200000 MPa

B. SUSUNAN TIANG PANCANG


Jarak tiang terluar terhadap sisi luar pile cap arah x
b a= 0.50 m
Jarak tiang terluar terhadap sisi luar pile cap arah y
y b= 0.50 m
Jumlah tiang pancang dalam satu baris arah y
y ny = 7.00 buah
Jumlah tiang pancang dalam satu baris arah x
My nx = 3.00 buah
y P Mx
Jarak antara tiang pancang arah x
X= 1.25 m
y
Jarak antara tiang pancang arah y
Y= 1.50 m
y
Jumlah tiang pancang n= 21.00 buah
y Bx = 3.50 m
By = 10.00 m
b

a x x a

Xmax = 1.25 m Ymax = 4.50 m


No Jumlah X n*X 2
Jumlah Y n * Y2
n (m) n (m)
1 7 X1 = -1.25 10.94 3 Y1 = -4.50 60.75
2 7 X2 = 0.00 0.00 3 Y2 = -3.00 27.00
3 7 X3 = 1.25 10.94 3 Y3 = -1.50 6.75
4 X4 = 1.25 0.00 3 Y4 = 0.00 0.00
5 3 Y5 = 1.50 6.75
6 3 Y6 = 3.00 27.00
7 3 Y7 = 4.50 60.75
0 Y8 = 6.00 0.00
21 S X2 = 21.88 21 S Y2 = 189.00

C. TAHANAN AKSIAL TIANG PANCANG


1. Berdasarkan kekuatan bahan
Diameter tiang pancang, D= 400 mm D= 0.4 m
Tebal pipa baja t= 12 mm t= 0.012 m
Mutu Tiang pancang Baja fy = 390 Mpa fy = 390000 kPa
Panjang tiang pancang, L= 26.00 m

Luas penampang pipa , A = π / 4 * [ D2 - (D - t)2 ] = 0.0074 m2


Berat Jenis Baja , ws = 78.540 kN/m3
Wp = A * L * ws = 15.166 kN
Kapasitas dukung ultimit tiang pancang,
Pu = 0.6 * fy * A - 1.2 * Wp = 1719.655 kN
Angka aman (Safety Factor) untuk bahan beton SF= 2.5
Daya dukung tiang pancang, P = Pu / SF = 687.862 kN
2 Berdasarkan hasil Boring
Berdasarkan hasil pengujian SPT diperoleh data sbb.
Depth Nilai SPT L1 (m) L1 * N (m)
No
z (m) N
1 0.00 - 2.00 18 2.00 36.00
2 2.00 - 4.00 35 2.00 70.00
3 4.00 - 6.00 19 2.00 38.00
4 6.00 - 8.00 21 2.00 42.00
5 8.00 - 10.00 26 2.00 52.00
6 10.00 - 12.00 47 2.00 94.00
7 12.00 - 14.00 45 2.00 90.00
8 14.00 - 16.00 48 2.00 96.00
9 16.00 - 18.00 40 2.00 80.00
10 18.00 - 20.00 45 2.00 90.00
11 20.00 - 22.00 50 2.00 100.00
12 22.00 - 24.00 48 2.00 96.00
13 24.00 - 26.00 60 2.00 120.00
14 26.00 - 28.00 60 2.00 120.00
Jumlah 28.00 1124.00

Nilai SPT rata-rata disepanjang tiang Nr = ∑ L1*N/∑L1 = 40.14


Nilai SPT disekitar dasar tiang (ditinjau 8D di atas dasar tiang s.d 4D di bawah dasar tiang
Nb = 70
Diameter tiang pancang D= 0.40 m
Panjang tiang pancang L= 26.00 m
Luas dasar tiang pancang Ab = π/4 * D2 = 0.126 m2
Luas selimut tiang pancang As = π * D * L = 32.673 m2
Daya dukung Ujung + daya dukung selimut tiang Pu = 40 * Nb * Ab + Nr * As = 1661.418 kN
Pu < 380 * Nr * Ab = 1916.910 kN
Kapasitas ultimit tiang pancang Pu = 1661.418 kN
Safety Factor SF = 3
Daya dukung tiang pancang P = Pu/SF = 553.806 kN

3. REKAP TAHANAN AKSIAL TIANG PANCANG

P
No. Uraian Tahanan Aksial Tiang Pancang
(kN)
1 Berdasarkan kekuatan bahan 687.86
2 Berdasarkan hasil uji SPT 553.81
Daya dukung aksial tiang pancang P= 553.81 kN
Diambil daya dukung aksial ijin tiang pancang → Pijin = 553.81 kN

D. TAHANAN LATERAL TIANG PANCANG


1. BERDASARKAN DEFLEKSI TIANG MAKSIMUM
Daya dukung lateral tiang (H) dihitung dengan persamaan :
Hu = yo * kh * D / [ 2 * b * ( e * b + 1 ) ]
dengan, b = Ö [ k h * D / ( 4 * E p * Ip ) ]
D = Diameter tiang pancang (m) D= 0.40 m
t = Tebal tiang pancang (m) t= 0.012 m
L = panjang tiang pancang (m) L= 26.00 m
kh = modulus subgrade horisontal (kN/m3) kh = 472875.0 kN/m3
Ep = modulus elastis tiang (kN/m2) Ep = 2.0E+08 kN/m2
Ip = momen inersia penampang (m4) Ip = p / 64 * [D4 - (D - t)4] = 0.00014 m4
e = Jarak beban lateral terhadap muka tanah (m) e= 0.00 m
yo = defleksi tiang maksimum (m) yo = 0.006 m
b = koefisien defleksi tiang b = Ö [ kh * D / ( 4 * Ep * Ip ) ] = 1.28 m
b *L= 33.30 > 2.5 maka termasuk tiang panjang (OK)
Daya dukung lateral tiang pancang,
Hu = yo * kh * D / [ 2 * b * ( e * b + 1 ) ] = 443.07 kN
Angka keamanan, SF = 1.10
Daya dukung lateral tiang pancang, H = Hu / SF = 402.79 kN
2. REKAP TAHANAN LATERAL TIANG

H
No Uraian Tahanan Lateral Tiang Pancang
(kN)
1 Berdasarkan defleksi tiang maksimum 402.79
Daya dukung lateral tiang pancang H= 402.79 kN
Diambil tahanan lateral tiang pancang → Hijin = 402.79 kN

3 REKAPITULASI KOMBINASI TEGANGAN KERJA


Vertikal Horisontal Momen
No. Kombinasi P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 13711.63 1765.11 0.00 1160.24 0.00
2 Kombinasi - 2 13711.63 2088.36 0.00 2720.27 0.00
3 Kombinasi - 3 13711.63 1981.11 154.53 2253.74 924.57
4 Kombinasi - 4 13324.27 1981.11 154.53 2253.74 924.57
5 Kombinasi - 5 13324.27 2561.33 1699.62 8032.42 7233.67

5. GAYA AKSIAL TERHADAP BEBAN ARAH X


Gaya aksial maksimum dan minimum pada satu tiang pancang :
Pmax = P / n + Mx * Xmax / S X2
Pmin = P / n - Mx * Xmax / S X2
Gaya aksial maksimum dan minimum pada satu tiang pancang :
No Kombinasi P Mx P/n Mx*X/SX2 Pmax Pmin
Pembebanan (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 13711.63 1160.24 652.93 66.30 719.23 586.64
2 Kombinasi - 2 13711.63 2720.27 652.93 155.44 808.38 497.49
3 Kombinasi - 3 13711.63 2253.74 652.93 128.79 781.72 524.15
4 Kombinasi - 4 13324.27 2253.74 634.49 128.79 763.27 505.70
5 Kombinasi - 5 13324.27 8032.42 634.49 459.00 1093.48 175.49

Kontrol daya dukung ijin tiang pancang


Kombinasi Persen Pmax Kontrol terhadap Pijin
No Ket
Pembebanan P ijin (kN) Daya dukung ijin (kN)
1 Kombinasi - 1 100% 719.23 < 100% * Pijin = 553.81 REV.
2 Kombinasi - 2 125% 808.38 < 125% * Pijin = 692.26 REV.
3 Kombinasi - 3 130% 781.72 < 130% * Pijin = 719.95 REV.
4 Kombinasi - 4 140% 763.27 < 140% * Pijin = 775.33 AMAN
5 Kombinasi - 5 150% 1093.48 < 150% * Pijin = 830.71 REV.

2. GAYA AKSIAL TERHADAP BEBAN ARAH Y


Gaya aksial maksimum dan minimum pada satu tiang pancang :
Pmax = P / n + My * Ymax / S Y2
Pmin = P / n - My * Ymax / S Y2
Gaya aksial maksimum dan minimum pada satu tiang pancang :
No Kombinasi P My P/n My*Y/SY2 Pmax Pmin
Pembebanan (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 13711.63 0.00 652.93 0.00 652.93 652.93
2 Kombinasi - 2 13711.63 0.00 652.93 0.00 652.93 652.93
3 Kombinasi - 3 13711.63 924.57 652.93 22.01 674.95 630.92
4 Kombinasi - 4 13324.27 924.57 634.49 22.01 656.50 612.48
5 Kombinasi - 5 13324.27 7233.67 634.49 172.23 806.72 462.26

Kontrol daya dukung ijin tiang pancang


Kombinasi Persen Pmax Kontrol terhadap Pijin
No Ket
Pembebanan P ijin (kN) Daya dukung ijin (kN)
1 Kombinasi - 1 100% 652.93 < 100% * Pijin = 553.81 REV.
2 Kombinasi - 2 125% 652.93 < 125% * Pijin = 692.26 AMAN
3 Kombinasi - 3 130% 674.95 < 130% * Pijin = 719.95 AMAN
4 Kombinasi - 4 140% 656.50 < 140% * Pijin = 775.33 AMAN
5 Kombinasi - 5 150% 806.72 < 150% * Pijin = 830.71 AMAN
3. GAYA LATERAL PADA TIANG PANCANG
Resultan gaya lateral, Tmax = Ö[Tx2 + Ty2]
Gaya lateral pada satu tiang pancang : Hmax = Tmax / n
No Kombinasi Tx Ty Tmax hmax
Pembebanan (kN) (kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 1765.11 0.00 1765.11 84.05
2 Kombinasi - 2 2088.36 0.00 2088.36 99.45
3 Kombinasi - 3 1981.11 154.53 1987.13 94.63
4 Kombinasi - 4 1981.11 154.53 1987.13 94.63
5 Kombinasi - 5 2561.33 1699.62 3073.94 146.38

Kontrol daya dukung ijin tiang pancang


Kombinasi Persen Hmax Kontrol terhadap H ijin
No Ket
Pembebanan H ijin (kN) Daya dukung ijin (kN)
1 Kombinasi - 1 100% 84.05 < 100% * Pijin = 402.788431 AMAN
2 Kombinasi - 2 125% 99.45 < 125% * Pijin = 503.485539 AMAN
3 Kombinasi - 3 130% 94.63 < 130% * Pijin = 523.624961 AMAN
4 Kombinasi - 4 140% 94.63 < 140% * Pijin = 563.903804 AMAN
5 Kombinasi - 5 150% 146.38 < 150% * Pijin = 604.182647 AMAN
ANALISIS FONDASI ABUTMENT

1. DATA PONDASI SUMURAN

1.1 DATA SUMURAN

·  Kedalaman dasar pile-cap dari muka tanah = 1.0 m


·  Jumlah sumuran = 2 bh
·  Dalam sumuran hw = 5 m
·  Diameter sumuran (D)= 3.5 m
·  Berat Jenis Satuan Sumuran Wc 25.00 kN/m3
Luas penampang sumuran Aw = 1/4* p *D2 = 9.62 m2
Berat sumuran Ws = Wc*Aw*hw = 841.85 kN

1.2 DATA TANAH

Nilai SPT Sepanjang sumuran


Properti tanah : Diambil nilai N = 39.5
Kohesi tanah ( c )= N/10 = 0 Kg/cm2
0 N/mm2
Sudut geser dalam ( f ) = (20N)^0.5+15 = 43.09 o (Kishida, 1967)
Berat isi tanah (g ) = 1.9 t/m3
1.9E-05 N/mm3

Nilai SPT pada dasar sumuran


Properti tanah :
Nd = 43
Kohesi tanah ( c )= N/10 = 0 Kg/cm2
0 N/mm2
Sudut geser dalam ( f ) = (20N)^0.5+15 = 44.33 o (Kishida, 1967)
Berat isi tanah (g) = 2 t/m3
2E-05 N/mm3

1.3 TEKANAN TANAH PADA SUMURAN

Lapis I

Beban overburden ( q ) = 10.32 kN/m2


Sudut geser dalam ( f ) = 35.00 o
Berat isi tanah (g) = 17.20 kN/m3
1.00

Koefisien aktif tanah (Ka) = 0.27


Pa [I] ( q ) tot= 14.98

q tot

Pa [II] [ Pp ]
5

3.5
B' = (p D2/4) 3.10
=
Beban overburden ( q ) = 13.557587
Sudut geser dalam ( f ) = 43.09
Berat isi tanah (g) = 19 kN/m3
Koefisien aktif tanah (Ka) = 0.1882318
Koefisien pasif tanah (Kp) = 5.3125978 yi Phi*yi
Tekanan Tanah I (Ph-[1]) = 39.578421 2.5 98.946054
Tekanan Tanah II (Ph-[2]) = 27.733179 1.6666667 46.221965
67.311601 145.16802
y = 2.1566568
Tekanan Tanah Passif (Pp) = 782.7328

2. KONTROL STABILITAS

KOMBINASI BEBAN KERJA


REKAP BEBAN KERJA ARAH VERT. HOR. LENGAN MOMEN MOMEN
P TX L MX MX'
NO AKSI/BEBAN KODE
(kN) (kN) (m) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat Sendiri MS 7487.61 -1.55 -1727.67 -13340.2
2 Beban Mati tambahan MA 220.40 -1.55 0.00 -341.8
3 Beban Mati Sumuran Msm 1683.70 -1.55 0.00 -2611.2
4 Tekanan Tanah Aktif-1 TA-1 1412.09 5.00 2724.97 9785.4
5 Tekanan Tanah Aktif-2 TA-2 134.62 2.16 0.00 290.3
6 Tekanan Tanah Passif TP -1565.466 1.67 0.00 -2609.1
B BEBAN LALU LINTAS
7 Beban Lajur D TD 1749.77 -1.55 -2713.7
8 Beban Pedestrian TP 215.20 -1.55 -333.8
9 Gaya rem TB 90.00 5.00 477.00 927.0
C AKSI LINGKUNGAN
10 Temperatur ET 45.000 5.00 195.75 420.8
11 Beban angin EW 128.77 -1.55 641.70 442.0
12 Beban gempa EQ 1699.62 5.00 7233.67 15731.7
13 Tek. Tanah dinamis EQ 861.71 5.00 3044.72 7353.3
D AKSI LAINNYA
14 Gesekan FB 82.50 5.00 358.87 771.4

KOMBINASI - 1
REKAP BEBAN KERJA ARAH VERTIKAL HORISONTAL MOMEN
P TX TY MR MO
NO AKSI/BEBAN KODE
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 9171.3 -15951.4
2 Beban Mati tambahan MA 220.4 -341.8
3 Tekanan Tanah TA 1546.7 10075.7
4 Tekanan Tanah Passif TP -1430.8 -2609.1
5 Beban Lajur D TD 1749.8 -2713.7
6 Beban Pedestrian TP 215.2 -333.8
7 Gaya rem TB
8 Temperatur ET
9 Beban angin EW
10 Beban Gempa EQ
11 Tek. Tanah Dinamis EQ
12 Gesekan FB
11356.7 115.9 0.0 -21949.8 10075.7

KOMBINASI - 2
REKAP BEBAN KERJA ARAH VERTIKAL HORISONTAL MOMEN
P TX TY MR MO
NO AKSI/BEBAN KODE
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 7487.6 -13340.2
2 Beban Mati tambahan MA 220.4 -341.8
3 Tekanan Tanah TA 1546.7 10075.7
4 Tekanan Tanah Passif TP -1430.8 -2609.1
5 Beban Lajur D TD 1749.8 -2713.7
6 Beban Pedestrian TP 215.2 -333.8
7 Gaya rem TB 90.0 927.0
8 Temperatur ET
9 Beban angin EW 0.0 442.0
10 Beban Gempa EQ
11 Tek. Tanah Dinamis EQ
12 Gesekan FB
9673.0 205.9 0.0 -18896.6 11002.7

KOMBINASI - 3
REKAP BEBAN KERJA ARAH VERTIKAL HORISONTAL MOMEN
P TX TY MR MO
NO AKSI/BEBAN KODE
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 7487.6 -13340.2
2 Beban Mati tambahan MA 220.4 -341.8
3 Tekanan Tanah TA 1546.7 10075.7
4 Tekanan Tanah Passif TP -1565.5 -2609.1
5 Beban Lajur D TD 1749.8 -2713.7
6 Beban Pedestrian TP 215.2 -333.8
7 Gaya rem TB 90.0 927.0
8 Temperatur ET
9 Beban angin EW 0.0 442.0
10 Beban Gempa EQ
11 Tek. Tanah Dinamis EQ
12 Gesekan FB 82.5 771.4
9673.0 153.7 0.0 -18896.6 11774.1

KOMBINASI - 4
REKAP BEBAN KERJA ARAH VERTIKAL HORISONTAL MOMEN
P TX TY MR MO
NO AKSI/BEBAN KODE
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 9171.3 -15951.4
2 Beban Mati tambahan MA 220.4 -341.8
3 Tekanan Tanah TA 1546.7 10075.7
4 Tekanan Tanah Passif TP -1565.5 -2609.1
5 Beban Lajur D TD 1749.8 -2713.7
6 Beban Pedestrian TP 215.2 -333.8
7 Gaya rem TB 90.0 927.0
8 Temperatur ET 45.0 420.8
9 Beban angin EW 0.0 442.0
10 Beban Gempa EQ
11 Tek. Tanah Dinamis EQ
12 Gesekan FB 82.5 771.4
11356.7 198.7 0.0 -21507.8 12194.9

KOMBINASI - 5
REKAP BEBAN KERJA ARAH VERTIKAL HORISONTAL MOMEN
P TX TY MR MO
NO AKSI/BEBAN KODE
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat Sendiri MS 7487.6 -13340.2
2 Beban Mati tambahan MA 220.4 -341.8
3 Tekanan Tanah Aktif TA
4 Tekanan Tanah Passif TP -1565.5 -2609.1
5 Beban Lajur D TD
6 Beban Pedestrian TP
7 Gaya rem TB
8 Temperatur ET
9 Beban angin EW
10 Beban Gempa EQ 1699.6 15731.7
11 Tek. Tanah Dinamis EQ 861.7 7353.3
12 Gesekan FB
7708.0 995.9 0.0 -16291.1 23085.0

REKAP KOMBINASI BEBAN UNTUK PERENCANAAN TEGANGAN KERJA


Tegangan P TX TY MR MO
NO KOMBINASI BEBAN
Berlebihan (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI 1 0% 11356.67 115.86855 0 -21949.8 10075.7
2 KOMBINASI 2 25% 9672.9745 205.86855 0 -18896.6 11002.7
3 KOMBINASI 3 30% 9672.9745 153.74402 0 -18896.6 11774.1
4 KOMBINASI 4 40% 11356.672 198.74402 0 -21507.8 12194.9
5 KOMBINASI 5 50% 7708.0089 995.86407 0 -16291.1 23085.0
2.1 KONTROL STABILITAS GULING

k = persen kelebihan beban yang diijinkan (%)


Mo = momen penyebab guling arah x
Momen penahan guling : MRP = MR * (1 + k)
Angka aman terhadap guling : SF = MRP / MO
harus ≥ 1.1

STABILITAS GULING ARAH X


P Mo MRP
NO KOMBINASI BEBAN k SF
(kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI 1 0% 11356.67 10075.742 21949.809 2.18 >1.1 (OK)
2 KOMBINASI 2 25% 9672.97 11002.742 23620.726 2.15 >1.1 (OK)
3 KOMBINASI 3 30% 9672.97 11774.105 24565.555 2.09 >1.1 (OK)
4 KOMBINASI 4 40% 11356.67 12194.855 30110.951 2.47 >1.1 (OK)
5 KOMBINASI 5 50% 7708.01 23085.039 24436.662 1.06 0

2.2 KONTROL STABILITAS GESER

Parameter tanah dasar Sumuran :


Sudut gesek, φ = 44.33 O
Kohesi, c = 0 Kpa (Pasir Kasar)
Ukuran Sumuran :
Bx = 3.10 m
By = 3.10 m

k = persen kelebihan beban yang diijinkan (%)


Tx = gaya penyebab geser
Gaya penahan geser :
H = ( c * Bx * By + P * tan φ ) * (1 + k )

Tx P H
NO KOMBINASI BEBAN k SF
(kN) (kN) (kN)
1 KOMBINASI 1 0% 115.87 11356.672 22184.966 191.47 >1.1 (OK)
2 KOMBINASI 2 25% 205.87 9672.9745 23619.884 114.73 >1.1 (OK)
3 KOMBINASI 3 30% 153.74 9672.9745 24564.679 159.78 >1.1 (OK)
4 KOMBINASI 4 40% 198.74 11356.672 31058.953 156.28 >1.1 (OK)
5 KOMBINASI 5 50% 995.86 7708.0089 22586.096 22.68 >1.1 (OK)

2.3 KONTROL STABILITAS DAYA DUKUNG

Daya dukung ultimit pondasi dangkal berdasarkan nilai SPT :


Metode pendekatan langsung :
Nd = 43.00
Perbandingan kedalaman-lebar pondasi, Z/D = 1.61
Faktor daya dukung, z = 13.22
Daya dukung ultimit, qu = z*Nd = 568.63 Kg/cm2
Daya dukung izin, qa = qu/5 = 113.73 Kg/cm2
= 11.37 N/mm2
= 11372.589 kN/m2

Metode korelasi :
(Terzaghi) Nd = 43
Berat isi tanah (g) = 2 kN/m3
Sudut geser dalam ( f ) = 44.33
Kohesi tanah ( c )= N/10 = 4.3 Kg/cm2
430 kN/m2
Kedalaman pondasi, Df = 5 m
Jari-jari Sumuran, = 1.75 m
Nq = ep tanf Tan 2(45+f/2) = 121.2879

ptanf
= 3.0685
e =
ptanf
21.5098
Tan(45+f/2) = 2.3746
Tan 2(45+f/2) = 5.64

Nc = (Nq-1)cotf = 123.15

Ng = 1.5(Nc-1)tan f = 178.97

= 33362.116 kN/m2
qa = qu/5 = 13344.85

digunakan nilai qa terkecil = 11372.59 kN/m2

Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu sumuran :


qmax = P / A + 6*Mo/ B3

KOMBINASI P Mo P/A 6*MO/B3 q max SF


No
PEMBEBANAN (kN) (kNm) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) qa/qmax
1 KOMBINASI-1 11356.67 10075.74 590.19 1012.88 1603.08 7.09
2 KOMBINASI-2 9672.97 11002.74 502.69 1106.07 1608.77 7.07
3 KOMBINASI-3 9672.97 11774.10 502.69 1183.61 1686.31 6.74
4 KOMBINASI-4 11356.67 12194.85 590.19 1225.91 1816.11 6.26
5 KOMBINASI-5 7708.01 23085.04 400.58 2320.67 2721.24 4.18

Gaya ultimit maksimum (rencana) sumuran, qmax = 2721.24 kN/m2

3. MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT PILE CAP


PARAMETER BERAT BAGIAN BETON VOLUME BERAT LENGAN MOMEN
KODE b h Panjang Shape (m3) (kN) xw (m) (kNm)
W1 1.35 0.75 10.00 1 10.13 253.13 0.68 170.86
W2 1.35 0.25 10 1 1.69 42.19 0.45 18.98
Ws = 295.3125 Ms = 189.84375

Faktor beban ultimit, K= 1.3


Momen ultimit akibat berat pile cap, Mus = K * Ms = 246.797 kNm
Gaya geser ultimit akibat berat pile cap, Wus = K * Ws = 383.906 kN
Tebal breast wall, Bd = h15 + h14 - h8 = 5.00 m
Lebar sumuran = 3.10 m

Jarak terhadap pusat Lengan thd. Sisi luar dinding M = 0.5*Qmax*Xp2


X (m) Xp (m) (kNm)
X1 1.551 Xp1 = X1 - Bd / 2 = -0.949 3801.694
X2 0 Xp2 = X2 - Bd / 2 = tdk.ada tdk.ada
X3 tdk.ada Xp3 = X3 - Bd / 2 = tdk.ada tdk.ada
X4 tdk.ada Xp4 = X4 - Bd / 2 = tdk.ada tdk.ada
X5 tdk.ada Xp5 = X5 - Bd / 2 = tdk.ada tdk.ada

Momen max. pada pile-cap akibat reaksi sumuran, Mp = 3801.69 kNm


Momen ultimit rencana Pile Cap, Mur = Mp - Mus = 3611.85 kNm
untuk lebar pile-cap (By) = 10.00 m
Momen ultimit rencana per meter lebar, Mu = Mur / By = 361.19 kNm
Gaya geser rencana Pile Cap, Vur = ny* Pumax - Wus = -16406.17 kN
untuk lebar pile-cap (By) = 10.00 m
Gaya geser ultimit rencana per meter lebar, 50%Vu = Vur / By = -820.31 kN
4. TULANGAN LENTUR PILE CAP
Momen rencana ultimit, Mu = 361.19 kNm
Mutu beton, K - 361.45 Kuat tekan beton, fc' = 30.00 Mpa
Mutu baja, U - 39 Tegangan leleh baja, fy = 390.00 MPa
Tebal pile cap, h = ht = 1000.00 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100.00 mm
Modulus elastis baja, Es = 200000.00
ρb = β1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.03
Rmax = 0.75 * ρb * fy *[1 – ½*0.75* ρb * fy / ( 0.85 * fc’ )] = 9.85
Faktor reduksi kekuatan lentur, φ= 0.80
Faktor reduksi kekuatan geser, φ= 0.60
Tebal efektif pile cap, d = h - d' = 900.00 mm
Lebar pile cap yang ditinjau, b= 1000.00 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / φ = 451.48 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2 ) = 0.56
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ= 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.0014
Rasio tulangan minimum, ρ min = 0.75 / fy = 0.0019
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 0.0019
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ* b*d = 1730.7692 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D= 25 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π /4*D2*b/As = 283.62
Digunakan tulangan, 1 D 25 - 200

Untuk tulangan bagi diambil 50% tulangan pokok.


As' = 50% * As = 865.38461538 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D= 19 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D2 * b / As = 327.63 mm
300 mm
As' = π / 4 * D2 * b / s = 945.09578995 mm2
Digunakan tulangan, 1 D 19 - 300

5. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit, Vu = -820308.468 N


Vc = 1/6*(√ fc') * b * d = 821583.836 N
φ.Vc = 492950.302 N
Vs = (Vu - ϕVc)/ϕ = 2188764.616 N
Ambil jarak arah Y Sy = 300 mm
Luas tulangan geser, Av = π / 4 * D2 * b / Sy = 376.99112 mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan ( arah X ) :
Sx = Av * fy * d / Vs = 60.456 mm
Digunakan tulangan, Æ 12 Jarak arah X = 200 mm
Jarak arah Y = 300 mm

Anda mungkin juga menyukai