VI
ANALISA STABILITAS BANGUNAN BAWAH
60 cm
T S NM K J
20 7
V U
19 6 12 CL SECTION CODE
A
21
BEARING ( METER )
C
5 L2
A = 0.650 N = 0.200
8
D
18 B = 4.000 O = 1.600
3 4
E
L1
C = 0.600 P = 0.800
10 11
F
17 15 D = 0.280 Q = 0.820
W
Q R
E = 0.600 R = 0.400
F = 0.400 S = 0.780
16 2 G = 4.250 T = 1.720
G
H = 0.400 U = 0.250
PH I = 0.800 V = 0.200
14
J = 0.955 W = 5.010
X
L Y
13 9
K = 0.565 X = 1.720
H
L = 9.300 L1 = 8.600
1
M = 0.300 L2 = 1.000
I
I
?H2 X
Tebal Wing Wall = 0.300
O P O
B
SUMURAN
Analisa beban vertikal dilakukan pada struktur jembatan, baik beban vertikal akibat beban
mati, beban hidup lalulintas, maupun akibat beban vertikal yang ditimbulan oleh berat sendiri
abutmen dan tanah isian.
Beban horisontal pada struktur bangunan bawah ditinjau terhadap kondisi pembebanan yang
mengakibatkan kondisi yang paling kritis antara lain tekanan tanah horisontal, gaya rem, gaya
gesek, gaya gempa termasuk pula tinjauan terhadap beban angin.
1. Tekanan Tanah Horisontal [ PTA ]
Gaya akibat lalulintas dibelakang abutmen adalah senilai dengan tinggi tanah 0,60 meter
sesuai tentang Standar Pembebanan Untuk Jembatan (RSNI-T02-2005). Kondisi akan
ditinjau sebelum jembatan dibuka untuk lalulintas dan setelah dibuka untuk lalulintas
kendaraan
Gaya rem yang bekerja pada jembatan memiliki titik tangkap 1,80 meter diatas muka lantai
kendaraan "Standar Pembebanan Untuk Jembatan (RSNI-T02-2005)".
Rm = 0.05 x 146.00 = 7.300 ton
M Rm = 7.300 x 9.78 = 71.39 tm
4. Beban Gempa [ Gh ]
Pengaruh beban angin sebesar 150 kg/m 2 ditinjau berdasarkan bekerjanya beban angin
horisontal terbagi merata pada bidang vertikal jembatan dalam arah tegak lurus sumbu
memanjang jembatan. Bidang vertikal beban hidup dihitung dengan tinggi 2,00 meter diatas
muka lantai kendaraan. Ketentuan beban angin yang diambil dalam keadaan :
a. Keadaan "Tanpa Beban Hidup" adalah 100 % luas bidang sisi jembatan yang langsung
terkena angin dan 50 % bidang lainnya.
b. Keadaan "Dengan Beban Hidup", besarnya beban angin yang diambil sebesar 50 % dari
Keadaan Tanpa Beban Hidup dan ditambah 100 % luas bidang sisi vertikal beban hidup
kendaraan
Besar beban angin = 150.0 kg/m2 = 0.15 t/m2
Beban Angin sesuai Hand Book = 5.10 ton (Gaya pada Lateral Stop pada buku manual)
Luas bidang sisi beban hidup = 2.00 x 60.00 x 50% = 60.00 M2
Stabilitas pondasi terhadap guling, geser dan turun " setlement "ditinjau terhadap beberapa
tahap kondisi pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
kondisi yang paling kritis dari tahapan pelaksanaan pekerjaan. Stabilitas pondasi ditinjau
terhadap kombonasi pembebanan sesuai Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan
Jalan Raya.
1. Sebelum bangunan dipasang dan belum ada tanah isian dibelakang abutmen :
2. Sebelum bangunan atas terpasang, sudah ada tanah isian dibelakang abutmen.
Gaya yang diperhitungkan adalah Beban Mati [Berat Sendiri + Tanah Isian]
4. Setelah bangunan atas dipasang dan jalur lalulintas dibuka untuk kendaraan.
Kombinasi Gaya yang bekerja adalah Beban Mati + Beban Hidup sesuai PPJJR :
0,60 m
7
6
12 CL Kepala
Bearing
x = variabel
Leher
5
8
3 4
10 11
Tinggi Total Abutmen
PHx t
Dinding Abutmen
H
PH 2
A B C A
Bid.Jepit Dinding
?H Ka
I
q2 = t/m²
q4 = t/m²
q3 = t/m²
q1 = t/m²
B C
O P O
B
GAMBAR : Diagram Teganagn Tanah dan Tekanan Dinding
b. Gaya Aksial
Berat Mati (M) PD = 147.45 + 1936.00 = 2,083 KN
Beban Hidup Kejut (Hk) PL = 1725.45 KN
c. Kombinasi Beban
Gaya Geser VU = (1,2VD + 1,6VTa + 1,6VRm + 1,6VGg + 1,6 VGh)= 315.515 KN
Momen MU = (1,2MD + 1,6MTa + 1,6MRm + 1,6MGg +1,6MGh= ) 944.562 KNm
Gaya Aksial PU = (1,2 PD + 1,6 PL) = 5260.86 KN
Tegangan Tanah, Gaya Geser dan Momen Per Meter Lebar Irisan C - C dan D - D :
Tegangan Tanah Irisan B - B dan C - CMomen & Gaya Geser
NO URAAIAN BEBAN q1 q2 q3 q4 V M
[ t/m2 ] [ t/m2 ] [ t/m2 ] [ t/m2 ] [ ton ] [ tm ]
1 Beban Mati [ M ] 15.629 15.629 15.629 15.629 25.007 20.005
2 Beban Hidup Kejut [ H + K ] 4.638 4.638 4.638 4.638 7.421 5.937
3 Tekanan Tanah [ Ta ] 19.470 -19.470 3.894 -3.894 18.691 18.275
4 Beban Gempa [ Gh ] 19.843 -19.843 3.969 -3.969 19.049 18.626
5 Beban Angin [ A ] 0.980 -0.980 0.196 -0.196 0.940 0.920
6 Gaya Rem [ Rm ] 2.879 -2.879 0.576 -0.576 2.764 2.702
7 Gaya Gesek Tumpuan [ Gg ] 9.457 -9.457 1.891 -1.891 9.078 8.877
Kombinasi Momen dan Gaya Geser Pondasi Per Meter Lebar Irisan C - C
KOMBINASI BEBAN KOMBINASI
NO URAAIAN BEBAN STRUKTUR BETON VU MU KETERANGAN
[ ton ] [ tm ]
1 Komb I (M + Hk) ( 1,2D + 1,6L ) 41.882 33.506
2 Komb. II (M + Hk + Gh) ( 1,2D + L + E ) 56.479 48.570
3 Komb. III (M + Hk + A ) ( 1,2D + L + 1,6W ) 38.370 30.863
4 Komb. IV (M + Hk + Ta ) ( 1,2D + 1,6L + 1,6H ) 71.788 62.746
5 Komb. V (M + A + Ta ) ( 0,9D + 1,6W + 1,6H ) 53.916 48.717
6 Komb. VI (M + Gh + Ta) ( 0,9D + E + 1,6H ) 71.461 65.872 Menentukan
7 Komb. VII (M + Hk + Rm) ( 1,2D + 1,6L + 1,6Rm ) 46.304 37.829
8 Komb. VIII ( M + Hk + Gg ) ( 1,2D + 1,6L + 1,6Gg ) 56.408 47.709
E. PENULANGAN ABUTMEN
a. Penulangan Lentur
Momen Terfaktor Rencana : MU = 51.60 KNm
Mutu beton : f'c = 22.5 MPa
Mutu baja tulangan : fy = 300 MPa
Faktor reduksi kekuatan : Φ = 0.80
Faktor distribusi tegangan merata ekivalen : β1 = 0.85
Data dimensi penampang :
h = 300 mm bw = 1000 mm
d = 231 mm ds = 69.5 mm
Pembatasan Rasio Penulangan
f' 600
ρmaks = 0,75 ρb = 0,75 x 0,85 β1 c = 0.0271
fy ( 600 + fy )
ρmin = 1,4 / fy = 0.0047
Rn = MU / ( Φ bw d2 ) = 1.2140
m = fy / ( 0.85 f'c ) = 15.686
1 2m Rn
ρperlu = [ 1 - √1- ] = 0.004
m fy
Luas Tulangan Baja Perlu ( As )
As = ρ b w d = 964.4 mm2
Direncanakan menggunakan tulangan: Ø 16 - 150 mm
Luas tulangan terpasang As = 1540.69 mm2
dakt = 232.00 mm
As
ρakt = = 0.0066 >> ρmin …OK !
bw x d
Kontrol Momen Tersedia
A s fy
a = = 24.168 mm
0.85 f'c bw
Mt = Φ ( As fy ) ( d - a/2 )
= 80.7629 KNM >> MU…OK !
b. Penulangan Geser
Gaya Geser Terfaktor Maksimum : VU = 85.082 KN
Mutu beton : f'c = 22.5 MPa
Mutu baja tulangan : fy = 300.0 MPa
Faktor reduksi kekuatan : Φ = 0.60
Data dimensi penampang :
h = 300 mm bw = 1000 mm
d = 232 mm ds = 68.00 mm
Gaya Geser Nominal yang dapat ditahan beton ( V c )
Vc = 1/6 √f'c bw d = 183.41 KN
0,5 Φ Vc = 55.02 KN << Vu = 85.08 KN , maka memerlukan tulangan geser
Gaya Geser Nominal yang harus ditahan tulangan geser ( V s )
Vs = VU /Φ - Vc = ### KN, digunakan Penulangan geser minimum
Jarak Tulangan Geser Berdasarkan Gaya Geser yang bekerja ( S )
Direncanakan menggunakan tulangan geser : Ø 10 mm
Jarak tulangan geser kearah memanjang : 300 mm
Jumlah tulangan geser per-meter lebar : 4.00 bh
Av = 4 ( 1/4 π d2 ) = 314.00 mm2
Menentukan Jarak Spasi Maksiumum yang dibutuhkan
a. Jarak tulangan geser kearah vertikal (S) berdasarkan kekuatan geser penampang
S = Av fy d / Vs = -525.23 mm
b. Berdasarkan perbandingan kekuatan geser V s terhadap nilai 1/3 √f'c bw d
1/3 √f'c bw d = 366.82 KN >> Vs = -41.61 KN
maka jarak sengkang digunakan 1/2d
Smaks = 1/2 d = 116.00 mm
c. Berdasarkan Penulangan Geser Minimum
Smaks = 3Av fy / bw = 282.6 mm
Jarak maksimum tulangan geser digunakan nilai terkecil dari hasil diatas :
Smaks = 116.0 mm = 10.00 cm (dibulatkan)
Diperoleh tulangan geser : Ø 10 - 10/30 cm
Kontrol Gaya Geser yang dapat ditahan balok ( V t )
Vc = 1/6 √f'c bw d = 183.41 KN
Vs = Av fy d / S = 218.54 KN
Vn = Vc + V s = 401.96 KN
Gaya Geser Tersedia Balok ( VT ) :
VT = Φ ( Vn + Vs ) = 241.17 KN >> Vs = 85.08 KN … OK !
a. Penulangan Lentur
Momen Terfaktor Rencana : MU = 125.9 KNm
Mutu beton : f'c = 25.0 MPa
Mutu baja tulangan : fy = 300 MPa
Faktor reduksi kekuatan : Φ = 0.80
Faktor distribusi tegangan merata ekivalen : β1 = 0.85
Data dimensi penampang :
h = 500 mm bw = 1000 mm
d = 431 mm ds = 69.5 mm
Pembatasan Rasio Penulangan
f' 600
ρmaks = 0,75 ρb = 0,75 x 0,85 β1 c = 0.0271
fy ( 600 + fy )
ρmin = 1,4 / fy = 0.0047
Rn = MU / ( Φ bw d2 ) = 0.8494
m = fy / ( 0.85 f'c ) = 14.118
1 2m Rn
ρ perlu = [ 1 - √1- ] = 0.003
m fy
Luas Tulangan Baja Perlu ( As )
As = ρ b w d = 1244.3 mm2
Direncanakan menggunakan tulangan Ø 19 - 150 mm
Luas tulangan terpasang As = 2172.62 mm2
dakt = 430.50 mm
As
ρakt = = 0.0050 >> ρmin …OK !
bw x d
Kontrol Momen Tersedia
A s fy
a = = 30.672 mm
0.85 f'c bw
Mt = Φ ( As fy ) ( d - a/2 )
= 216.478 KNM >> MU…OK !
b. Penulangan Geser
Gaya Geser Terfaktor Maksimum : VU = 97.772 KN
Mutu beton : f'c = 25.0 MPa
Mutu baja tulangan : y = 300.0 MPa
f
Faktor reduksi kekuatan : Φ = 0.60
Data dimensi penampang :
h = 500 mm bw = 1000 mm
d = 431 mm ds = 69.50 mm
Gaya Geser Nominal yang dapat ditahan beton ( V c )
Vc = 1/6 √f'c bw d = 358.75 KN
0,5 Φ Vc = 107.63 KN >> Vu = 97.77 KN
Gaya Geser Nominal yang harus ditahan tulangan geser ( V s )
Vs = VU /Φ - Vc = -195.80 KN, digunakan Penulangan geser minimum
Jarak Tulangan Geser Berdasarkan Gaya Geser yang bekerja ( S )
Direncanakan menggunakan tulangan geser : Ø 12 mm
Jarak tulangan geser kearah memanjang : 300 mm
Jumlah tulangan geser per-meter lebar : 4.00 bh
Av = 4 ( 1/4 π d2 ) = 452.16 mm2
Menentukan Jarak Spasi Maksiumum yang dibutuhkan
a. Jarak tulangan geser kearah vertikal (S) berdasarkan kekuatan geser penampang
S = Av fy d / Vs = -298.25 mm
b. Berdasarkan perbandingan kekuatan geser V s terhadap nilai 1/3 √f'c bw d
1/3 √f'c bw d = 717.50 KN >> Vs = -195.8 KN
maka jarak sengkang digunakan 1/2d
Smaks = 1/2 d = 215.25 mm
c. Berdasarkan Penulangan Geser Minimum
Smaks = 3Av fy / bw = 406.9 mm
Jarak maksimum tulangan geser digunakan nilai terkecil dari hasil diatas :
Smaks = 215.3 mm = 20.00 cm (dibulatkan)
Diperoleh tulangan geser : Ø 12 - 20/30 cm
Kontrol Gaya Geser yang dapat ditahan balok ( V t )
Vc = 1/6 √f'c bw d = 358.75 KN
Vs = Av fy d / S = 291.98 KN
Vn = Vc + V s = 650.73 KN
Gaya Geser Tersedia Balok ( VT ) :
VT = Φ ( Vn + Vs ) = 390.44 KN >> Vs = 97.77 KN … OK !
a. Penulangan Lentur
Momen Terfaktor Maksimum : MU = 944.56 KNm
Gaya Aksial Terfaktor : PU = 5,260.86 KN
Mutu beton : f'c = 22.5 MPa
Mutu baja tulangan : fy = 300 MPa
Faktor reduksi kekuatan : Φ = 0.65
Faktor distribusi tegangan merata e : β1 = 0.85
Data dimensi penampang :
h = 800 mm ds' = 72.50 mm
bw = 1000 mm d = 728 mm
Pembesaran Momen Kolom (Momen Rencana) :
MU = δ1 x MU = 1.079 x 944.6 = 1019.14 KNm
Eksentritas Beban Kolom ( e )
MU 1019.14
e = = = 193.72 mm
PU 5260.86
Pembatasan Rasio Penulangan
Rasio penulangan bruto ditaksir sebesar1.00%
: ρg =
ρ =ρ = ' 0,5 ρ g = ###
Luas Tulangan masing - masing sisi ( A s = As' )
As = As ' = ρ bw d = ### x 1000 x 727.50 = 3637.5 mm2
Direncanakan menggunakan tulanganØ 22 - 150 mm
Luas tulangan terpasang As = 2912.87 mm2
dakt = 729 mm ds' = 71.00 mm
As
ρakt = = 0.0040 << ρmin = 0.50% ......NO !
bw x d
Kontrol Beban Aksial Yang dapat ditahan Kolom
a. Terhadap Pembebanan dengan eksentrisitas kecil
Pn = 0,85 f'c ( Ag - Ast+) ( Ast . fy ) = 15300.00 KN
ΦPn= 0,8 Φ Pn = 7956 KN >> PU = 5260.86 KN … OK !
b. Terhadap Pembebanan seimbang Φ Pnb
Cb = 600 d 437400
= = 486.00 mm
600 + fy 900
ab = Cb x β1 = 413.10 mm
( Cb - ds' ) 0,003 Es
fs' = es' x Es = = 512.35 MPa >> fy = 300 MPa
Cb
Karena f's fy , maka di pakai fs' = 300 MPa
Pnb = ( 0,85 f'c a b ) + ( As fy ) - As' fs' = 7900.538 KN
ΦPnb = 5,135.3 KN << PU = 5,261 KN
Keruntuhan diawali luluhnya tulangan tarik
c. Terhadap Kekuatan Penampang
m = fy / [ 0,85 f'c ] = 15.686 1 - [ ds'/d ] = 0.9005
[ h - 2e ] / 2d = 0.283
h - 2e h - 2e 2 ds'
Pn = 0,85f'c b d [ + ( ) + 2ρm (1 - ) ]
2d 2d d
= 10048.7 KN
Φ Pn = 0.65 x 10048.7 = 6531.66 KN >> PU = 5261 KN … OK !
Momen yang dapat ditahan kolom
Mt = Φ Pn x e
= 6532 x 0.194 = ### KNm >> MU = 1019.14 KN … OK !
b. Penulangan Geser
Gaya Geser Terfaktor Maksimum : VU = 315.515 KN
Mutu beton : f'c = 22.5 MPa
Mutu baja tulangan : y = 300.0 MPa
f
Faktor reduksi kekuatan : Φ = 0.60
Data dimensi penampang :
h = 800 mm bw = 1000 mm
d = 729 mm ds = 71.00 mm
Gaya Geser Nominal yang dapat ditahan beton ( V c )
Vc = 1/6 √f'c bw d = 576.33 KN
0,5 Φ Vc = 172.90 KN << Vu = 315.51 KN
Gaya Geser Nominal yang harus ditahan tulangan geser ( V s )
Vs = VU /Φ - Vc = -50.47 KN, digunakan Penulangan geser minimum
Jarak Tulangan Geser Berdasarkan Gaya Geser yang bekerja ( S )
Direncanakan menggunakan tulangan geser : Ø 12 mm
Jarak tulangan geser kearah memanjang : 300 mm
Jumlah tulangan geser per-meter lebar : 4.00 bh
Av = 4 ( 1/4 π d ) = 452.16 mm
2 2
a. Penulangan Lentur
Momen Terfaktor Rencana : MU = 658.7 KNm
Mutu beton : f'c = 25.0 MPa
Mutu baja tulangan : fy = 300 MPa
Faktor reduksi kekuatan : Φ = 0.80
Faktor distribusi tegangan merata ekivalen : β1 = 0.85
Data dimensi penampang :
h = 1000 mm bw = 1000 mm
d = 928 mm ds = 72.5 mm
Pembatasan Rasio Penulangan
f' 600
ρmaks = 0,75 ρb = 0,75 x 0,85 β1 c = 0.0271
fy ( 600 + fy )
ρmin = 1,4 / fy = 0.0047
Rn = MU / ( Φ bw d2 ) = 0.9572
m = fy / ( 0.85 f'c ) = 14.118
1 2m Rn
ρ perlu = [ 1 - √1- ] = 0.003
m fy
Luas Tulangan Baja Perlu ( As )
As = ρ b w d = 3029.0 mm2
Direncanakan menggunakan tulangan Ø 25 - 150 mm
Luas tulangan terpasang As = 3761.46 mm2
dakt = 927.50 mm
As
ρakt = = 0.0041 << ρmin …OK !
bw x d
Kontrol Momen Tersedia
A s fy
a = = 53.103 mm
0.85 f'c bw
Mt = Φ ( As fy ) ( d - a/2 )
= 813.331 KNM >> MU…OK !
b. Penulangan Geser
Gaya Geser Terfaktor Maksimum : VU = 714.607 KN
Mutu beton : f'c = 25.0 MPa
Mutu baja tulangan : y = 300.0 MPa
f
Faktor reduksi kekuatan : Φ = 0.60
Data dimensi penampang :
h = 1000 mm bw = 1000 mm
d = 928 mm ds = 72.50 mm
Gaya Geser Nominal yang dapat ditahan beton ( V c )
Vc = 1/6 √f'c bw d = 772.92 KN
0,5 Φ Vc = 231.88 KN << Vu = 714.61 KN
Gaya Geser Nominal yang harus ditahan tulangan geser ( V s )
Vs = VU /Φ - Vc = 418.10 KN, digunakan Penulangan geser minimum
Jarak Tulangan Geser Berdasarkan Gaya Geser yang bekerja ( S )
Direncanakan menggunakan tulangan geser : Ø 12 mm
Jarak tulangan geser kearah memanjang : 300 mm
Jumlah tulangan geser per-meter lebar : 4.00 bh
Av = 4 ( 1/4 π d2 ) = 452.16 mm2
Menentukan Jarak Spasi Maksiumum yang dibutuhkan
a. Jarak tulangan geser kearah vertikal (S) berdasarkan kekuatan geser penampang
S = Av fy d / Vs = 300.92 mm
b. Berdasarkan perbandingan kekuatan geser V s terhadap nilai 1/3 √f'c bw d
1/3 √f'c bw d = ### KN >> Vs = 418.1 KN
maka jarak sengkang digunakan 1/2d
Smaks = 1/2 d = 463.75 mm
c. Berdasarkan Penulangan Geser Minimum
Smaks = 3Av fy / bw = 406.9 mm
Jarak maksimum tulangan geser digunakan nilai terkecil dari hasil diatas :
Smaks = 300.9 mm = 20.00 cm (dibulatkan)
Diperoleh tulangan geser : Ø 12 - 20/30 cm
Kontrol Gaya Geser yang dapat ditahan balok ( V t )
Vc = 1/6 √f'c bw d = 772.92 KN
Vs = Av fy d / S = 629.07 KN
Vn = Vc + V s = ### KN
Gaya Geser Tersedia Balok ( VT ) :
VT = Φ ( Vn + Vs ) = 841.19 KN >> Vs = 714.61 KN … OK !
20 30 20 30 56,5
- 40.00
25 25
36
Ø10 - 10 C BEARING
L
Ø16 - 20
125
Ø10 - 10 ELASTOMERIC
176,99 - 40.00
Ø12-10
Ø16 - 15 - 40.00
28
Ø19 - 15
Ø19 - 15
60
Ø16 - 20 - 40.00
- 40.00
40
40
Ø16 - 20
Ø16 - 20
Ø12 - 20
2 Ø 16 Ø12 - 20/30
Ø16 - 20 Ø22 - 15
Ø16 - 20
335,5
668
Ø12 - 20
Ø10 - 40/80
425
Ø16 - 20
Ø12 - 20/30
Ø16 - 20
169,5
Ø12 - 20/30
Ø19 - 15
Ø16 - 15 - 40.00
2 Ø 12 - 40.00
40
2 Ø 12 Ø22 - 15
LT. KERJA 10 CM 80
Ø19 - 15
ANGKER Ø22-20 - 40.00
10
80
BETON
SUMBAT K-125
BETON
240
400
CYCLOP K-125
20
BETON
80
SUMBAT K-125
60
- 40.00
Dalam menghitung daya dukung pondasi sumuran, diperhitungkan bahwa daya dukung
hanya diberikan oleh tanah pada dasar sumuran (Bearing Capacity), sedangkan akibat
lekatan (friction Capacity) pada dinding sumuran diabaikan, karena dalam pelaksanaan penu
Total Beban Aksial yang bekerja pada tanah dasar Teganan ijin = 100%
SV = V + G = 705.974 + 48.081
= ### ton <<< PT - = 1917.480 Ton …. OK !
a. Kondisi dimana Luasan plat poer dianggap dapat menerima beban strukturil dengan
memperhatikan daya dukung tanah pada dasar plat poer
b. Kondisi dimana Luasan plat poer dianggap tidak menerima beban strukturil dan
sepenuhnya hanya diterima oleh ponasi sumuran
Bentuk Pondasi
Faktor Bentuk
Menerus Bujur sang Persegi Lingkaran
a 1.00 1.30 1,0 - 0,3 ( B/L ) 1.30
b 0.50 0.40 0,5 - 0,1 ( B/L ) 0.30
= 30
= 16.15 /sudut
DAFTAR KOMPONEN
DAN BERAT UNTUK PERAKITAN
PBB3 20 89 1780
PBB4 2 85.8 171.6
PBB5 2 334.6 669.2
4616.2
PGL1 4 192.5 770
PGL2 22 57.5 1265
PGU2 8 101 808
BUHUL
PELAT
PSW6 8 10.5 84
PELAT
575
PMES2 2 389.2 778.4
KOMPONEN
87
PDB1 132 131.5 17358
KOMPONEN
PEJ1B 4 85 340
PEJ2B 4 11.4 45.6
PPD4 24 4 96
19,418
PHR1 40 37.3 1492
PHR1A 8 37 296
PHR2 44 0.5 22
KOMPONEN
SANDARAN
PHR3 8 0.5 4
PHR5/R 48 0.5 24
PHR5/L 48 0.5 24
PFHR1 56 0.7 39.2
PFHR2 8 0.3 2.4
1903.6
BERAT MATERIAL BAJA 132,669.4
PMEB1 4 54 216
KOMPONEN
PMEB2 4 19 76 BERMASALAH
KARET
KOMPONEN
KARET
PMEB3 4 10.75 43
335
PAB1 4 12 48
M12 X 40 2180 0.11 239.8
M12 X 60 4 0.13 0.52
M16 X 50 496 0.22 109.12
BAUT MUR
DAN RING
141.69 70.844
210.00
37.50
389.19
194.59
97.30
REAKSI BANGUNAN ATAS JEMBATAN BETON KONVENSIONAL
DENGAN 8 ( DELAPAN) BALOK INDUK