Anda di halaman 1dari 16

2 ANALISA FONDASI

TIANG KELOMPOK
Poulus:245 : Coduto-631

2.1 PENDAHULUAN
Umumnya fondasi tiang dalam mendukung bangunan atas, terdiri dari beberapa
tiang atau disebut kelompok tiang. Setiap tiang diikat menjadi satu oleh penutup
tiang (pile cap) sehingga tiang-tiang bekerjasama dalam menahan beban.
Konstruksi penutup tiang berupa beton yang harus kaku sempurna. Dalam analisis
beban yang didukung oleh masing-masing tiang, kelompok ting dianggap sebgai
suatu sistem statis tertentu dengan anggapan pengaruh tanah diabaikan, hubungan
penutup tiang dengan kepala tiang yaotu jepit atau sendi diabaikan juga, dan tiang
hanya menerima beban tekan atau tarik dan tidak menahan momen.
Dalam analisis ini beban-beban luar yang bekerja adalah salah satu atau dua atau
keiganya dapat terjadi , yaitu beban vertikal, beban horisontal dan beban momen

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa harus dapat :

1. Memahami dan mengerti konsep dasar analisis fondasi dalam


kelomok dengan beban vertikal sentris, vertikal eksentris dan momen
2. Penurunan fondasi tiang pancang kelompok
3.

2.2 ANALISIS TIANG PANCANG KELOMPOK DENGAN BEBAN VERTIKAL SENTRIS

Beban vertikal sentris ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu beban vertikal sentris
dan beban vertikal eksentiris. Beban vertikal sentris apabila garis kerja beban
vertikal itu berimpit dengan pusat berat kelompok tiang, sebaliknya untuk beban
vertikal eksentris. Cara mencari pusat berat kelompok tiang akan dijelaskan pada
sub bab selanjutnya.
Beban ini merupakan beban titik vertikal (V) sentris yang bekerja pada pusat
kelompok tiang (O). Beban vertikal ini dapat berasal dari beban kolom, beban
penutup tiang. Misal, kelompok tiang seperti Gambar 2.1, maka gaya yang diterima
oleh masing-masing tiang adalah :

𝑉
𝑄𝑖 = (2-1)
𝑛

Dengan :
𝑄𝑖 = Beban yang diterima oleh
𝑄1 𝑄2 𝑄3 𝑄4
tiang ke-𝑖, 𝑘𝑁
𝑉 = Beban vertikal Beban luar yang
bekerja), 𝑘𝑁
𝑛 = jumlah tiang

𝑂
2.3 ANALISIS TIANG PANCANG KELOMPOK DENGAN BEBAN MOMEN

Apabila beban momen bekerja pada fondasi tiang kelompok, pile cap berlaku
seperti balok, sebagai mana diperlihatkan Gambar di atas. Reaksi fondasi tiang
adalah gaya vertikal yang arahnya ke atas dan ke bawah. Untuk menghitung reaksi
ini adalah dengan metode mekanika teknik statis sederhana. Metode ini
menganggap fondasi tiang kelompok (topi tiang dan tiang) sebagai suatu sistem
struktur dengan mengabaikan pengaruh keberedaan tanah. Gaya vertikal yang
diterima tiang akibat momen adalah sebanding dengan jarak tiang terhadap titik
berat dari kelompok tiang (titik O), sehingga dalam bentuk persamaan :

𝑄1 𝑄2 𝑄3 𝑄4

𝑥3
𝑥1 𝑥2 𝑥4
𝑌

𝑋
𝑂
𝑀𝑦 = 𝑄1 𝑥1 + 𝑄2 𝑥2 + 𝑄3 𝑥3 + 𝑄4 𝑥4

𝒏 (2-2)

𝑴𝒚 = ∑ 𝑸𝒊 𝒙𝒊
𝒊=𝟏

dan

𝑄1 𝑄2 𝑄3 𝑄4
= = =
𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4
(2-3)
𝑄𝑖 𝑄𝑚𝑎𝑥
=
𝑥𝑖 𝑥𝑚𝑎𝑥

Dengan :
𝑀𝑦 = Momen di topi tiang yaitu momen yang memutar sumbu -𝑥
𝑄1 = Gaya vertikal reaksi tiang ke-i
𝑥𝑖 = Jarak dari tiang ke-i dari pusat kelompok tiang (terhadap sumbu y, atau
searah sumbu x)
𝑄𝑚𝑎𝑥 = Gaya vertikal maksimum reaksi tiang
𝑥𝑚𝑎𝑥 = Jarak dari tiang yang menerima beban maksimum dari pusat kelompok
tiang (terhadap sumbu y, atau searah sumbu x)

Jika Persamaan (2-3).ditulis dalam di dalam bentuk persamaan 𝑄1 adalah :

𝑥2
𝑄2 = 𝑄
𝑥1 1
𝑥3
𝑄3 = 𝑄
𝑥1 1 (2-4)
𝑥4
𝑄4 = 𝑄
𝑥1 1
𝒙𝒏
𝑸𝒏 = 𝑸
𝒙𝟏 𝟏
Substitusikana Persamaan (2-4) ke Persamaan (2-2), maka :

𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4
𝑀𝑦 = 𝑄1 𝑥1 ( ) + 𝑄1 (𝑥2 ) + 𝑄1 (𝑥3 ) + 𝑄 (𝑥 )
𝑥1 𝑥1 𝑥1 𝑥1 1 4
𝑥1 2 𝑥2 2 𝑥3 2 𝑥4 2 𝑥𝑛 2
= 𝑄1 ( ) + 𝑄1 + 𝑄1 + 𝑄1 + ⋯ + 𝑄1 ( )
𝑥1 𝑥1 𝑥1 𝑥1 𝑥1

∑𝑛𝑖= 1 𝑥𝑖 2
𝑀𝑦 = 𝑄1
𝑥1
Atau
𝑀𝑦 (𝑥𝑖 )
𝑄𝑖 =
∑𝑛𝑖= 1 𝑥𝑖 2

(2-5)
2.4 TIANG PANCANG KELOMPOK DENGAN BEBAN VERTIKAL SENTRIS DAN MOMEN
Gaya-gaya yang diterima oleh masing-masing tiang karena adanya beban vertikal,
dan beban momen 𝑀𝑦 adalah menjumlahkan akibat beban vertikal dan beban
momen saja. Dalam bentuk persamaan :

𝑉 𝑀𝑦 (𝑥𝑖 )
𝑄𝑖 = + 𝑛 (2-6)
𝑛 ∑𝑖 = 1 𝑥𝑖 2

𝑄1 𝑄2 𝑄3 𝑄4

𝑂
𝑋

𝑥3
𝑥2
𝑥1 𝑥4
2.5 BEBAN VERTIKAL EKSENTRIS

𝑉 𝑀𝑦 (𝑥𝑖 )
𝑄𝑖 = + 𝑛
𝑛 ∑𝑖 = 1 𝑥𝑖 2

𝑌
𝑂
𝑋
2.6 Beban Momen Akibat Gaya Horisontal

𝑀𝑦 (𝑥𝑖 )
𝑄𝑖 =
∑𝑛𝑖= 1 𝑥𝑖 2
2.7 Beban Horisontal

Fondasi tiang pancang dapat pula menahan gaya horisontal. Dalam menghitung
gaya horisotal pada masing-masing akibat beban luar horisotal, gaya luar tersebut
bekerja pada pusat berat fondasi tiang kelompok. Gaya luar horisotal ini dibagi
merata ke seluruh tiang, atau dalam persamaan

𝐻
ℎ𝑖 =
𝑛

Dengan :
ℎ𝑖 = Gaya horisotal tiang ke-𝑖 < 𝐻𝑎 = 𝐻𝑖𝑗𝑖𝑛
𝐻 = Gaya horisotal luar
𝑛 = jumlah tiang

ℎ1 ℎ2 ℎ3 ℎ4
SUSUNAN TIANG
Narasi jarak tiang

Narasi susuna tiang

𝒙
𝑰 𝑰𝑰 𝑰𝑰𝑰
𝑨 7
1
𝒚 4
𝑦1
2 5
𝑩

𝑦2
3 6 8
𝑪

𝑥1
𝑥2

Terhadap deret I :

𝑛 𝑥 = 3 𝑥1 + 2 𝑥2 + … ..

3 𝑥1 + 2 𝑥2 + … . .
𝑛𝑥 =
𝑛

Dengan cara yang sama, untuk mendapatkan garis sumbu 𝑥, statis momen terhadap
baris 𝐴 :

𝑛 𝑦 = 2 𝑦1 + 3 𝑦2 + … ..

2 𝑦1 + 3 𝑦2 + … . .
𝑛𝑦 =
𝑛
Dari analisis di atas, bahwa letak pusat berat penutup tiang dan kolom tidak
berhimpit dengan letak pusat berat kelompok tiang (O), sehingga tmbul
eksentrisitas beban pada penutup tiang dengan pusat berat kelompok tiang yaitu 𝑒𝑥
adalah jarak terhadap sumbu 𝑦dan 𝑒𝑦 adalah jarak terhadap sumbu 𝑥. Momen-
momen yang timbul akibat eksentrisitas ini adalah :

𝑀𝑦 = 𝑉 𝑒𝑥
𝑀𝑥 = 𝑉 𝑒𝑦

Untuk mencari beban yang diterima setiap tiang, harus dicari koordinat setiap tiang
terhadap titik pusat kelompok tiang , titik (O’). Beban pada tiang ke i dengan
koordinat (xi,yi), diperoleh dengan persamaan :

𝑉 𝑀𝑦 (𝑥𝑖 ) 𝑀𝑥 (𝑦𝑖 )
𝑄𝑖 = + 𝑛 2
+ 𝑛
𝑛 ∑𝑖 = 1 𝑥 ∑𝑖 = 1 𝑦 2

Dengan :
𝑄𝑖 = beban aksial yang diterima tiang ke-𝑖 (𝑘𝑁)
𝑉 = Jumlah gaya-gaya vertakal (𝑘𝑁)
𝑛 = Jumlah tiang
𝑀𝑦 = Momen terhadap sumbu 𝑦, (𝑘𝑁𝑚) = 𝑉 𝑒𝑥
𝑀𝑥 = Momen terhadap sumbu 𝑥, (𝑘𝑁𝑚) = 𝑉 𝑒𝑦
𝑥𝑖 = absis, pusat tiang ke-i dari pusat berat tiang (O)
𝑦𝑖 = ordinat tiang ke-i dari pusat berat tiang (O)
∑𝑛𝑖= 1 𝑥 2 = jumlah kuadrat jarak tiang ke-𝑖 terhadap titik (O) pada arah sumbu
𝑥 (𝑚2 )
= 𝑛𝐼 𝑥𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 𝑥𝐼𝐼 + 𝑛𝐼𝐼𝐼 𝑥𝐼𝐼𝐼
𝑛𝐼 𝑛𝐼𝐼 𝑛𝐼𝐼𝐼 = jumlah tiang pada deret I, II, III
∑𝑛𝑖= 1 𝑦 2 = jumlah kuadrat jarak tiang ke-𝑖 terhadap titik (O) pada arah sumbu
𝑥 (𝑚2 )
= 𝑛𝐴 𝑥𝐴 + 𝑛𝐵 𝑦𝐵 + 𝑛𝐶 𝑥𝐶
𝑛𝐴 𝑛𝐵 𝑛𝐶 = jumlah tiang pada deret A , B, C
Apabila susunan tiang simetris maka titik pusat berat tiang akan berhimpit dengan
pusat berat penutup tiang

𝑿
𝑰 𝑰𝑰 𝑰𝑰𝑰
𝑨

𝑦1
𝑩
𝒀
𝑦2
8
𝑪

𝑥1
𝑥2
CONTOH SOAL (p Kabul hal 307 CS no.2)
Beban kolom bangunan dan susunan tiang seperti gambar di bawah. Beban vertikal
kolom (V1) = 1200 kN, Momen pada arah sumbu x, My = 200 kNm. Berat volume
beton = 22 kN/m3. Hitung beban yang diterima oleh masing-masing tiang.

1,75

0,15

0,50 𝟑 𝟓 𝑨
𝟏
0,65
2,30
𝟐 0,65
𝑩
𝟒 𝟔

0,50 1,50 1,20 0,50


𝑰 𝑰𝑰 𝑰𝑰𝑰
1,40
3,70
0,05
Penyelesaian :

Strategi :

𝑉 𝑀𝑦 (𝑥𝑖 ) 𝑀𝑥 (𝑦𝑖 )
𝑄𝑖 = + 𝑛 2
+ 𝑛
𝑛 ∑𝑖 = 1 𝑥 ∑𝑖 = 1 𝑦 2

Baris A dan B adalah simetris terhadap sumbu X. Salib sumbu ditarik melalui pusat
berat susunan tiang (O). Semua analisis didasarkan melalui titik (O) yang terletak di
dasar fondasi.
Langka 1 : Mencari pusat berat susunan tiang.
Karena susunan tiang simetris terhadap sumbu X, maka hanya mencari sumbu Y.
Pada kasus ini analisis keseimbangan terhadap baris I

6 𝑥0 = 2𝑥1,50 + 2𝑥2,70
𝑥0 = 1,40

Gambar salib sumbu.

Langkah 2 : Tinjauan gaya-gaya yang bekerja pada pusat berat susunan tiang.
a) Akibat beban vertikal V = 1200 kN, eksentrisitas 𝑒𝑥 = −0,15, menimbulkan
momen 𝑀1 = 1200 𝑥 (−0,15) = 180 𝑘𝑁𝑚

b) Akibat beban penutup tiang ,


Berat penutup tiang = 2,30 𝑥 3,70 𝑥 0,8 𝑥 22 = 149,776 𝑘𝑁, pusat berat
penutup tiang terletak di sebelah kiri pusat berat kelompok tiang sebesar,
eksentrisitas 𝑒𝑥 = −0,05 𝑚, maka timbul momen 𝑀2 =
149,776 𝑥 (−0,05) = −7,488 𝑘𝑁𝑚

Maka total gaya yang bekerja pada pusat kelompok tiang (Titik O)
a) Beban vertikal
𝑉 = 𝑉1 + 𝑉2 = 1200 + 149,776 = 1349,776 𝑘𝑁
b) Beban momen
𝑀𝑦 = 𝑀 + 𝑀1 + 𝑀2 = 200 − 180 − 7,488 = +12,512 𝑘𝑁𝑚

Langkah 3 : Menentkan koordinat letak pusat tiang


Tiang-1 : (-1,40 ; 0,65), Tiang-2 (-1,40 ; -0,65), Tiang-3 (0,10 ; 0,65),
Tiang-4 (0,10 ; -0,65), Tiang-5 (1,30 ; 0,65) dan Tiang-6 (1,30 ; -0,65)

 = 2𝑥 + 2×

Anda mungkin juga menyukai