SONA SOLEMAN
NPM. 12105 22201 12 057
DOSEN PEMBIMBING
Yudit Agus Priambodo, ST., MT
Marlina Kamis, ST., MT
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA
TERNATE
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas akhir disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Teknik (ST)
di
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Oleh :
SONA SOLEMAN
NPM. 12105 22201 12 057
Disetujui oleh :
i
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Dibuat di : Ternate
Pada tanggal : 05 Juli 2017
Yang Menyatakan
SONA SOLEMAN
NPM. 12105 22201 12 057
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
SONA SOLEMAN
NPM. 12105 22201 12 057
iii
KATA PENGANTAR
iv
6. Bapak Yudit Agus Priambodo, ST, MT. Selaku Pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan dan masukan kepada penulis dalam
penyusunan proposal tugas akhir ini.
7. Bapak M. Usamah ST, MT Selaku Kepala Laboratorium Teknik Sipil
Universitas Muuhammadiyah Maluku Utara.
8. Bapak Joni Hermanto ST, MT Selaku Dosen Pengajar Universitas
Muhammadiyah Maluku Utara
9. Spesial buat ayah dan ibu tercinta yang sudah mengasuh, mendidik penulis
sampai saat ini, dan kaka–kakaku yang telah memberikan semangat dan
materi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas
akhir ini.
10. Adi Dafid Firmansyah yang selalu memberikan motifasi dan dukungan
kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini
11. Ardianto Karim ST yang selaluh meluangkan waktunya untuk memberikan
dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini
12. Toni Sangaji ST dan M. Emil Badar ST yang selalu meluankan waktunya
untuk bersama-sama menyelesaikan tugas akhir ini
13. Teman – teman mahasiswa seperjuangan teknik sipil angkatan 012 Arjun
Syahara, Erdi Kiyau, Ikram Puni, Pascal Hayatudin, Fahmi Dailangi, Ihwan
Ngade, Julsan Muksin, Arisya Saleh, yang telah memberikan dukungan
kepada penulis untuk dapat menyelesaikan proposal tugas akhir ini.
14. Adik-adik tercinta Rizaldi Lut, Sufantri Sararik, Ibnu, Jumra Kalero, Sulastri,
Dahrin woso, Arsi Ahmad Lambutu, yang selalu menemani penulis agar
dapat menyelesaikan tugas akhir ini
15. Spesial buat anak-anak Sekretaiat Himpunan Mahasiswa Sipil Unversitas
Muhammadiyah Maluku Utara
Terima kasih pula kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian penulisan Proposal Tugas Akhir ini sehingga dapat terselesaikan,
baik secara langsung maupun tidak langsung.Semoga amal baik yang telah
diberikan kepada penulis mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT.
v
Akhir kata, satu harapan penulis agar semoga Proposal Tugas Akhir yang
sederhana ini dapat bermanfaat, khususnya bagi diri penulis sendiri dan umumnya
bagi pembaca, serta dapat bermanfaat bagi masyarakat dan almamater tercinta.
Penulis.
vi
UJI KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PASIR PANTAI
DAN PASIR GUNUNG DESA PENU KECAMATAN TALIABU
TIMUR KABUPATEN PULAU TALIABU PROVISI MALUKU
UTARA
Nama : Sona Soleman
NPM : 12105 22201 12 057
Pembimbing : Yudit Agus Priambodo, ST., MT
Ko-Pembimbing : Marlina Kamis, ST., MT
ABSTRAK
Pada umumnya pembangunan di Kabupaten Pulau Taliabu yang berkaitan
dengan pekerjaan beton masih menggunakan pasir laut yang diambil dari pesisir
pantai dan dijadikan sebagai bahan agregat halus dalam pembuatan beton,
Penggunaan pasir pantai dan pasir gunung bisa digunakan sebagai agregat halus
dalam pembuatan beton jika kekuatan beton yang dihasilkan terhadap tekan alat
uji beton dapat memenuhi standar kekuatan beton untuk bangunan yang bersifat
structural.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagai mana kekuatan
agregat halus pasir pantai dan pasir gunung dalam dalam pembuatan beton
terhadap kuat tekan alat uji beton untuk umur beton 28 hari.
Dalam penelitian ini metode yang dapat di gunakan adalah SNI 03-1974-
1990 tentang Metode Pengujian Kuat Tekan Beton, kuat tekan beban beton adalah
besarnya beban persatuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila di
bebani dengan gaya tekan tertentu yang di hasilkan oleh mesin tekan.
Hasil yang di harapkan dalam penelitian ini adalah bagaimana agregat
halus dapat memenuhi standar yang di harapkan. Kuat tekan beton yang di
rencanakan (f’c) adalah kuat tekan yang di tetapkan oleh perencanaan struktur
(berdasarkan benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm).
Dari hasil pengujian kuat tekan beton yang dilakukan Nilai kuat tekan
beton yang di rencanakan adalah K 225 atau 19,3 Mpa, sedangkan berdasarkan
hasil penelitian diperoleh nilai kuat tekan untuk pasir gunung menghasilkan nilai
rata-rata 17,07 MPa, dan untuk pasir pantai menghasilkan nilai rata-rata 13,57
Mpa.
Kata kunci : Pengujian kuat tekan beton. Agregat halus. Pasir pantai. Pasir
gunung. Desa penu Taliabu
vii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ..............................................................................................i
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Kripsi Untuk Kepentingan
Akademik ..............................................................................................................ii
Pernyataan Keaslian Skripsi..................................................................................iii
KataPengantar .......................................................................................................iv
Abstrak ..................................................................................................................vii
Daftar isi..............................................................................................................viii
Daftar Gambar.......................................................................................................x
Daftar Tabel ..........................................................................................................xi
BAB I PEDAHULUAN
1.1. LatarBelakang ...............................................................1
1.2. RumusanMasalah ..........................................................2
1.3. TujuanPenelitian ...........................................................2
1.4. BatasanMasalah ............................................................2
BAB II TIJAUAN PUSTAKA
2.1. PengertianBeton ............................................................3
2.2. BahanPembentukBeton.................................................3
2.2.1. Semen Portland .................................................4
2.2.2. Agregat..............................................................5
2.2.3. Air .....................................................................6
2.3. PasirLaut .......................................................................6
2.4. Pegujian Slump .............................................................6
2.5. KualitasBeton................................................................7
2.6. UjiKuatTekan................................................................8
2.7. PengujianStatistikAnalisis Varian ................................8
2.8. Mix Design....................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Alat Dan BahanPenelitian.............................................11
3.2. PelaksanaanPenelitian...................................................12
3.3. Analisis Karakteristik Bahan ........................................12
3.4. Variabel Penelitian........................................................13
viii
3.5. Komposisi Campuran....................................................14
3.6. Teknik Analisis Data.....................................................14
3.7. Lokasi Pengujian...........................................................14
3.8. Bagan Alir Penelitian ....................................................15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
ix
DAFATAR TABEL
TABEL 4.1 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Halus Pasir Gunung .............16
TABEL 4.2 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Halus Pasir Pantai ................16
TABEL 4.6 Rekapitulasi Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Pasir Gunung Dan
TABEL 4.7 Rekapitulasi Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Pasir Pantai Dan
x
DAFATAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
Bagaimana kekuatan material agregat halus pasir pantai dan pasir gunung Desa
Penu Kecamatan Taliabu Timur dalam pembuatan beton terhadap kuat tekan alat
uji beton untuk umur beton 28 hari ?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA
3
Semen Air Pasir Kerikil
Pasta Agregat
Semen
Beton
4
2.2.2. Agregat
Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi
dalam campuran beton. Agregat ini menempati volume beton 60% - 80% untuk
mendapatkan beton yang baik diperlukan agregat yang baik pula yang mempunyai
ukuran butir sebesar 5,0 mm atau butiran yang lolos saringan no. 4 (4.75 mm) dan
tertahan saringan no. 100 (150 mm ) yang terdapat dalam standar spesifikasi
ASTM.
1. Agregat Kasar
Agregat kasar merupakan batu atau kerikil sebagai hasil desintegrasi alami
dari batu atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu
dengan ukuran butir 5 mm – 40 mm atau ukuran butirnya melebihi 4,75 mm.
2. Agregat Halus
Agregat halus merupakan hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau
berupa pasir buatan yang dihasil oleh alat-alat pemecah batu. Adapun syarat-
syarat dari agregat halus yang digunakan menurut PBI 1971, antara lain :
1. Pasir terdiri dari butir - butir tajam dan keras. Bersifat kekal artinya
tidak mudah lapuk oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan
hujan
2. Tidak mengandung lumpur lebih dari 5%. Lumpur adalah bagian-
bagian yang bisa melewati ayakan 0,063 mm. Apabila kadar lumpur
lebih dari 5%, maka harus dicuci. Khususnya pasir untuk bahan
pembuat beton.
3. Tidak mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak yang
dibuktikan dengan percobaan warna dari Abrams-Harder. Agregat
yang tidak memenuhi syarat percobaan ini bisa dipakai apabila
kekuatan tekan adukan agregat tersebut pada umur 7 dan 28 hari tidak
kurang dari 95% dari kekuatan adukan beton dengan agregat yangs
sama tapi dicuci dalam larutan 3% NaOH yang kemudian dicuci
dengan air hingga bersih pada umur yang sama.
5
2.2.3. Air
Air merupakan bahan dasar pembuat beton yang diperlukan untuk bereaksi
dengan semen serta sebagai pelumas antara butiran - butiran agregat agar mudah
dikerjakan dan dipadatkan. Air yang digunakan untuk campuran beton harus
bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, zat organik atau bahan lain
yang dapat merusak beton dan tulangan dalam jumlah yang membahayakan (ACI
318 – 83 dan SK SNI 03 – 2847 – 2002 ). Hasil pengujian (umur 28 hari) kubus,
air adukan yang dibuat dengan air campuran yang tidak dapat diminum paling
tidak harus mencapai 90% dari kekuatan spesimen serupa yang dibuat dengan air
yang dapat diminum. Pembuatan dan pengujian dilakukan berdasarkan “ test
methods for comfressive strength of hidroulic cement mortar (using 50 mm cube
sepecimins) ASTM C.109
6
1) Kerucut Abrams, dengan diameter lubang atas 10 cm, diameter lubang
bawah 20 cm, dan tingginya 30 cm. Kerucut ini terbuat dari baja,
sehingga peresapan air ke dinding tidak dimungkinkan.
2) Tongkat baja yang ujungnya dibulatkan, dengan diameter 16 mm dan
panjangnya 60 cm.
3) Talam atau tempat adukan yang tidak menyerap air.
Nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton menurut Peraturan Beton Bertulang
Indonesi 1971 disajikan pada tabel berikut
U r a i a n Slump (cm)
maksimum minimum
1) Dinding, pelat pondasi, dan pondasi telapak 12,5 5,0
bertulang
2) Pondasi telapak tidak bertulang, kaison dan 9,0 2,5
konstruksi di bawah tanah
3) Pelat, balok, kolom, dan dinding 15,0 7,5
4) Pengerasan jalan 7,5 5,0
5) Pembetonan masal 7,5 2,
7
rata dari dua hasil uji contoh silinder mempunyai nilai di bawah f’c melebihi 3,5
Mpa.
Beton baik dalam menahan tegangan tekan daripada jenis tegangan lainnya
dan umumnya pada perencanaan struktur beton memanfaatkan sifat ini, karena itu
kekuatan tekan dari beton dianggap merupakan sifat paling penting dalam banyak
kasus. Dengan demikian, pada dasarnya kualitas beton ditentukan oleh kuat tekan
maupun kuat tarik belah beton.
fc =
Keterangan :
8
1. Perbandingan : - berat………….timbang
Volume ………wadah
2. Fas:
3. Berat satuan :
4. Berat jenis :
satuan
7. Volume bahan:
berat jenis
berat jenis
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
10
e. Alat penunjang lainnya.
3.1.2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
a. Semen portland
b. Pasir Pantai desa penu
c. Pasir Gunung desa penu
d. Air
e. Kerikil
11
3.3. Analisa Karakteristik Bahan
Analisa agregat
Analisa yang dilakukan pada agregat baik agregat halus dan kasar adalah
sebagai berikut:
AgregatHalus
Berat Jenis (ASTMC128-93)
Analisa Saringan (ASTMC33-92a)
Berat Isi (ASTMC29)
Modulus Kehalusan( ASTMC136-92)
Agregat Kasar
Barat Jenis
Analisa Saringan
Barat Isi
Kadar Air
3.4. Variabel Penelitian
Variabe adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
penelitian. Variabel juga dapat diartikan sebagai faktor – faktor yang berperan
penting dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Variabel dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan berat semen 50 kg dengan f.a.s 0,58 Variabel
dalam penelitian ini dapat dilihat padatabel 1. berikut:
Tabel 1. Variabel Penelitian
12
3.5. Komposisi Campuan
Volume yang di rencanakan untuk 18 buah silinder :
Semen = 35.49774 kg
Pasir = 66.78551 kg
Kerikil = 100.1783 kg
13
3.8. Bagan Alir Penelitian
Mulai
Pengujian Slump
Tidak
Slump
Ya
Pembuatan Benda Uji
Slinder 15 x 30 cm
Perawatan
Analisa Data
Kesimpulan
Selesai
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
15
Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Halus Pasir Pantai
Hasil Spesifikasi
No Jenis Pengujian
Pemeriksaan SNI
1 Kadar Lumpur 0,94% 0,2% – 5%
2 Kadar Air Agregat 4,65% 3% – 5%
3 Penyerapan Air Agregat 1,01% 0,62% –5%
4 Berat Jenis Kering Oven 2,27% 1,6 – 3,2%
Berit Jenis Kering Permukaan, Jenuh
5 2,29% 1,6 – 3,2%
Air
6 Berat Jenis Semu 2,32% 1,6 – 3,2%
7 Modulus Kehalusan Agregat 2,25% 2,2% – 3,1%
Sumber : Hasil Pengujian Laboratorium
Dari hasil pengujian agregat halus di atas, dapat di lihat pada lampiran untuk
uji karakteristiknya dan dapat disimpulkan bahwa pengujian kadar air, dan berat
jenis agregat memenuhi spesifikasi SNI. Dan hasil pengujian kadar lumpur
agregat tidak memenuhi spesifikasi SNI.
16
Air
6 Berat Jenis Semu 3,08% 1,6 – 3,2
7 Modulus Kehalusan Agregat 6,685% 5,5% – 8,5%
Keausan/Abrasi dengan mesin Los
8 44,48% < 50%
Angeles
Sumber : Hasil Pengujian Laboratorium
Dari hasil pengujian agregat kasar di atas, dapat di lihat pada lampiran
untuk uji karakteristiknya dan dapat disimpulkan bahwa pengujian penyerapan air,
berat jenis, modulus kehalusan, keausan agregat dan kadar lumpur memenuhi
spesifikasi SNI. Dan kadar air, tidak memenuhi spesifikasi SNI
17
4.3. Perencanaan Campuran Beton
Perhitungan rancangan campuran beton normal yang didasarkan pada
hasil pengujian agregat kasar dan agregat halus, untuk mutu beton K-225 dengan
metode SNI, berdasarkan kadar air bebas 205 kg/m3, berikut hasil perhitungan
campuran beton normal.
4.3.1 Perhitungan Proporsi Campuran Beton Normal
Komposisi Pembuatan campuran beton normal, untuk 20 sampel dari
hasil perhitungan campuran metode SNI, Menggunakan silinderdapat dilihat pada
tabel 4.3
18
4.4.1 Kuat Tekan Beton
Pengujian terhadap kuat tekan beton dilakukan untuk mendapatkan
gambaran mutu beton tersebut. Semakin tinggi kekuatan struktur yang
dikehendaki semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan.
Berdasarkan pada tabel 4.4 untuk kuat tekan, maka diperoleh rekapitulasi
hasil pengujian kuat tekan sebagai berikut:
Berdasarkan pada tabel 4.3 untuk kuat tekan, maka diperoleh rekapitulasi
hasil pengujian kuat tekan sebagai berikut:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Untuk Pasir Gunung
dan batu gunung
Berat
Umur Slump Kuat Tekan Rata-rata
No Kode Sampel Beton
(kg) (Hari) (cm) MPa
1 SDR 11,162 12 25,91
3
2 SDR 11,417 12 25,77
3 SDR 11,334 12 14,20
7
4 SDR 11,382 12 14,90
5 SDR 11,773 12 14,22
14
6 SDR 11,571 12 15,96
7 SDR 11,794 12 15,86
21
8 SDR 11,46 12 13,95
9 SDR 11,626 12 18,07
28
10 SDR 11,627 12 11,84
Sumber : Hasil Pengujian Laboratorium
Dari hasil pengujian kuat tekan beton normal untuk pasir gunung dan batu
gunung pada umur 3 hari diperoleh 25,91 MPa, dan pada umur-umur berikutnya
kuat tekan beton mengalami penurunan pada umur 28 hari menjadi 11,84 MPa.
Dari data kuat tekan beton seperti yang di lihat pada tabel 4.4 maka dapat
di gambarkan grafik nilai kuat tekan
19
Gambar 4.1 Grafik Kuat Tekan Pasir Gunung
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Untuk Pasir Pantai
dan batu gunung
Berat
Umur Slump Kuat Tekan Rata-rata
No Kode Sampel Beton
(kg) (Hari) (cm) MPa
1 SDR 11,861 13 15,01
3
2 SDR 10,948 13 13,87
3 SDR 11,670 13 8,10
7
4 SDR 11,173 13 17,86
5 SDR 11,613 13 15,70
14
6 SDR 11,448 13 11,20
7 SDR 11,680 13 15,68
21
8 SDR 11,516 13 14,07
9 SDR 11,568 13 12,91
28
10 SDR 11,606 13 13,33
Sumber : Hasil Pengujian Laboratorium
Dari hasil pengujian kuat tekan beton normal untuk pasir pantai dan batu
gunung pada umur 3 hari diperoleh 15,01 MPa, dan pada umur 7 hari di peroleh
20
17,86 MPa beton mengalami kenaikan dan kuat tekan beton mengalami
penurunan pada umur 28 hari menjadi 13,33 MPa.
Dari data kuat tekan beton seperti yang di lihat pada tabel 4.5 maka dapat
di gambarkan grafik nilai kuat tekan
21
untuk pasir pantai dan pasir gunung memiliki penurunan. Adapun beberapa faktor
yang mempengaruhi kuat tekan beton antara lain :
Faktor Seemen-Air (Water-Coment Ratio) FAS
Secara umum diketahui bahwa semakin tinggi nilai FAS, semakin rendah
mutu kekuatan beton. Namun demikian, nilai FAS yang semakin rendah tidak
selalu berarti bahwa kekuatan beton semakin tinggi. Ada batas-batas dalam hal
ini.
Nilai FAS yang rendah akan menyebabkan kesulitan dalam pengerjaan,
yaitu kesulitan dalam pelaksanaan pemadatan yang pada akhirnya akan
memnyebabkan mutu beton menurun. Pada umumnya nilai FAS minimum yang
diberikan sekitar 0.4 dan maksimum 0.65. rata-rata ketebalan lapisan yang
memisahkan antara partikel dalam beton sangat bergantung pada faktor air semen
yang digunakan dan kehalusan butir semen
Pemisah (segretion)
Beton dikatakan mengalami pemisahan apabila agregat kasar tepisah dari
campuran selama pengadukan, pengecoran dan pemadatan sehingga sukar
dipadatkan, berongga-rongga tidak homogenv, beton yang berongga-rongga tidak
kuat mudah pecah.
Bleeding adalah pemisahan air dan campuran beton yang merembes
kepermukaan beton waktu diangkut, dipadatkan atau setelah dipadatkan.
Bleding terjadi karena :
1. Pemakaian air yang berlebihan
2. Semennya kurang
3. Agregat kasar turun karena beratnya sendiri dan air naik kepermukaan
dengan sendirinya akibat gaya capillary.
Ada empat bagian utama yang mempengaruhi mutu dari kekuatan beton
tersebut yaitu
Proporsi bahan-bahan penyusunya
Metode perancangan
Keadaan pada saat pengecoran dilaksanakan, yang terutama di
pengaruhi oleh lingkungan
22
BAB V
PENUTUP
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan rumusan masalah yang telah dibuat maka dapat
ditarik kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diperoleh
yaitu :
1. Nilai karakteristik agregat halus Pasir Gunung dan pasir pantai, memenuhi
spesifikasi dan ketentuan syarat hasil pengujian material menurut SNI-03-175-
1990 (Mutu Dan Cara Uji Agregat Beton). Karakteristik dari agregat halus Pasir
gunung dan pasir pantai yaitu berat jenis, penyerapan, modulus halus butir, berat
volume, kadar lumpur dan kadar air bebas dapat dilihat pada lampiran.
Karakteristik dari agregat kasar Kerikil gunung dean krikil pantai yaitu berat
jenis, penyerapan, modulus halus butir, berat volume, kadar lumpur, kadar air
bebas, keausan dapat dilihat pada lampiran. Dari hasil pengujian karakteristik
yang telah dilakukan pada material pasir atau krikil ada yang masuk spesifikasi
dan adapun yang tidak masuk spesifikasi
2. Nilai kuat tekan beton yang di rencanakan adalah K 225 atau 19,3 Mpa,
sedangkan berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai kuat tekan untuk pasir
gunung menghasilkan nilai rata-rata 17,07 MPa, dan untuk pasir pantai
menghasilkan nilai rata-rata 13,57 Mpa, maka dari hasil uji kuat tekan untuk
kedua material dapat di simpiulkan bahwa nilai kuat tekan rata-rata tidak
mencapai kuat tekan yang direncanakan
5.2. Saran
1. Untuk memaksimalkan kuat tekan mutu tinggi yang dicapai dengan pasir
gunung dan krikil gunung maka sebelum digunakan perlu dicuci terlebih dahulu.
2. Perlu ketelitian dalam perencanaan komposisi bahan dan prosedur pada saat
pelaksanaan pencampuran beton agar menghasilkan nilai yang maksimal.
3. Untuk memperluas pengetahuan beton mutu tinggi, maka penelitian dapat
diaplikasikan ke berbagai elemen struktur
23
DAFTAR PUSTAKA
Ali Asroni, (2010)” Balok dan Pelat Beton Bertulang ”, Graha ilmu Yogyakarta
Afigatul , (2010)”Analisis pengaruh karakteristik bahan baku agregat pasir lumajang dan
kerikil mojokerto terhadap kuat, kuat tarik (split cylinder), dan modulus elastis
beton mutu tinggi” http://ejournal.unesa.ac.id/article/10491/47/article.pdf
Departemen P.U, (1990), SNI 03-1974-1990, Metode Pengujian Kuat Tekan
Beton, LPMB :Bandung.
Muhammad Rifky, (2011),” Tinjauan kuat tekan dan modulus elastis pada beton
menggunakan pasir normal dan pasir merapi serta penambahan pozzolan
lumpur lapindo” https://core.ac.uk/download/files/478/12352229.pdf
Ramang. R, (2014), “Studi kelayakan teknis penggunaan pasir laut Alor kecil
terhadap kualitas beton yang dihasilkan”, Jurnal Teknik Sipil, Vol. III, No.
LAMPIRAN I
REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN
Pekerjaan : TUGAS AKHIR
Permintaan : KRIKIL GUNUNG DAN PASIR GUNUNG
Lokasi : PULAU TALIABU
130,7
Berat
tertahan
Ukuran Saringan Kumulatif
tiap
saringan Spesifikasi
Tertahan % %
ASTM (mm) (gr)
(gr) Tertahan Lolos
3/8" 9,525 0,00 0,00 0,00 100,00 100
No. 4 4,760 0,00 0,00 0,00 100,00 90 - 100
No. 8 2,360 0,00 0,00 0,00 100,00 85 - 100
No. 16 1,190 390,53 390,53 19,86 80,14 75 - 100
No. 30 0,525 388,21 778,74 39,59 60,41 60 - 79
No. 50 0,300 394,13 1.172,87 59,63 40,37 12 - 40
No. 100 0,150 398,35 1.571,21 79,89 20,11 0 - 10
> No. 200 Pan 395,57 1.966,79 100,00 0,00 0
Jumlah 1.966,79 298,97 501,03
298,97 - 100
Modulus Kehalusan ( F ) = = 1,99%
100
Tertahan % %
ASTM (mm) (gr)
(gr) Tertahan Lolos
1' 25,400 128,00 128,00 5,20 94,80 100
3/4" 19,050 140,00 268,00 10,88 89,12 90 - 100
3/8" 9,525 1.307,00 1.575,00 63,95 36,05 20 - 55
No. 4 4,760 733,00 2.308,00 93,71 6,29 0 - 10
> No. 200 Pan 155,00 2.463,00 100,00 0,00 0
Jumlah 2.463,00 273,73 226,27
168,53 + 500
Modulus Kehalusan ( F ) = = 6,69%
100
0
0
0
Spesifikasi
Berat tertahan (gr)
ASTM (mm)
Sebelum Sesudah
Silinder Silinder
Unit Max Actual Quality Quality
Sample Age Factor Date Sample Shape Weight Strength Strength
Weight Load Stress Plan Plan
Code (Days) % 28 Days 28 Days
3 2 2 2
Mix Test Silinder (30x15) Kg Kg/cm kN (Kg/cm ) K (Kg/cm ) f'c (MPa) K (Kg/cm ) f'c (MPa)
SDR - 1 3 40 04-Des-16 07-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,162 2106,53 183,00 105,68 302,05 25,91 225 19,30
SDR - 2 3 40 05-Des-16 08-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,417 2154,66 182,00 105,10 300,39 25,77 225 19,30
SDR - 3 7 65 04-Des-16 11-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,334 2139,00 163,00 94,13 165,56 14,20 225 19,30
SDR - 4 7 65 05-Des-16 12-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,382 2148,05 171,00 98,75 173,69 14,90 225 19,30
SDR - 5 14 88 04-Des-16 18-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,773 2221,84 221,00 127,63 165,81 14,22 225 19,30
SDR - 6 14 88 05-Des-16 19-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,571 2183,72 248,00 143,22 186,07 15,96 225 19,30
SDR - 7 21 95 04-Des-16 25-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,794 2225,81 266,00 153,61 184,86 15,86 225 19,30
SDR - 8 21 95 05-Des-16 26-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,460 2162,77 234,00 135,13 162,62 13,95 225 19,30
SDR - 9 28 100 04-Des-16 01-Jan-17 Dia. 30 x 15 cm 11,626 2194,10 319,00 184,22 210,61 18,07 225 19,30
SDR - 10 28 100 05-Des-16 02-Jan-17 Dia. 30 x 15 cm 11,627 2194,29 209,00 120,70 137,99 11,84 225 19,30
AVERAGE = 198,97 17,07
Spesifikasi mutu beton menurut SNI 7394:2008 (tentang Tata cara perhitungan harga satuan
pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan)
Ternate, 02-Jan-2017
Mengetahui
Kepala Laboratorium Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
130,7
Berat
tertahan
Ukuran Saringan Kumulatif
tiap
saringan Spesifikasi
Tertahan % %
ASTM (mm) (gr)
(gr) Tertahan Lolos
3/8" 9,525 0,00 0,00 0,00 100,00 100
No. 4 4,760 20,00 20,00 1,36 98,64 90 - 100
No. 8 2,360 53,00 73,00 4,96 95,04 85 - 100
No. 16 1,190 174,00 247,00 16,77 83,23 75 - 100
No. 30 0,525 297,00 544,00 36,93 63,07 60 - 79
No. 50 0,300 491,00 1.035,00 70,26 29,74 12 - 40
No. 100 0,150 359,00 1.394,00 94,64 5,36 0 - 10
> No. 200 Pan 79,00 1.473,00 100,00 0,00 0
Jumlah 1.473,00 324,92 475,08
324,92 - 100
Modulus Kehalusan ( F ) = = 2,25%
100
Tertahan % %
ASTM (mm) (gr)
(gr) Tertahan Lolos
1' 25,400 128,00 128,00 5,20 94,80 100
3/4" 19,050 140,00 268,00 10,88 89,12 90 - 100
3/8" 9,525 1.307,00 1.575,00 63,95 36,05 20 - 55
No. 4 4,760 733,00 2.308,00 93,71 6,29 0 - 10
> No. 200 Pan 155,00 2.463,00 100,00 0,00 0
Jumlah 2.463,00 273,73 226,27
168,53 + 500
Modulus Kehalusan ( F ) = = 6,69%
100
KEAUSAN AGGREGAT KASAR DENGAN MESIN LOS ANGELES
Pekerjaan : Tugas Akhir Dikerjakan : Sona Soleman
Spesifikasi
Berat tertahan (gr)
ASTM (mm)
Sebelum Sesudah
Silinder Silinder
Unit Max Actual Quality Quality
Sample Age Factor Date Sample Shape Weight Strength Strength
Weight Load Stress Plan Plan
Code (Days) % 28 Days 28 Days
3 2 2 2
Mix Test Silinder (30x15) Kg Kg/cm kN (Kg/cm ) K (Kg/cm ) f'c (MPa) K (Kg/cm ) f'c (MPa)
SDR - 1 3 40 04-Des-16 07-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,861 2238,45 106,00 61,21 174,95 15,01 225 19,30
SDR - 2 3 40 05-Des-16 08-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 10,948 2066,15 98,00 56,59 161,74 13,87 225 19,30
SDR - 3 7 65 04-Des-17 11-Des-17 Dia. 30 x 15 cm 11,670 2202,41 93,00 53,71 94,47 8,10 225 19,30
SDR - 4 7 65 05-Des-17 12-Des-17 Dia. 30 x 15 cm 11,173 2108,61 205,00 118,39 208,23 17,86 225 19,30
SDR - 5 14 88 04-Des-17 18-Des-17 Dia. 30 x 15 cm 11,613 2191,65 244,00 140,91 183,06 15,70 225 19,30
SDR - 6 14 88 05-Des-17 19-Des-17 Dia. 30 x 15 cm 11,448 2160,51 174,00 100,48 130,54 11,20 225 19,30
SDR - 7 21 95 04-Des-17 25-Des-17 Dia. 30 x 15 cm 11,680 2204,29 263,00 151,88 182,78 15,68 225 19,30
SDR - 8 21 95 05-Des-17 26-Des-17 Dia. 30 x 15 cm 11,516 2173,34 236,00 136,29 164,02 14,07 225 19,30
SDR - 14 28 100 04-Des-16 01-Jan-17 Dia. 30 x 15 cm 11,568 2183,16 228,00 131,67 150,53 12,91 225 19,30
SDR - 15 28 100 05-Des-16 02-Jan-17 Dia. 30 x 15 cm 11,606 2190,33 200,00 115,50 132,05 11,33 225 19,30
AVERAGE = 158,24 13,57
Spesifikasi mutu beton menurut SNI 7394:2008 (tentang Tata cara perhitungan harga satuan
pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan)
Ternate, 02-Jan-2017
Mengetahui
Kepala Laboratorium Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
pembuatan slinder
RIWAYAT PENDIDIKAN
Ayah : Tani
Ibu : Tani