Anda di halaman 1dari 66

TUGAS AKHIR

UJI KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PASIR PANTAI DAN


PASIR GUNUNG DESA PENU KECAMATAN TALIABU TIMUR
KABUPATEN PULAU TALIABU PROVINSI MALUKU UTARA

Disusun guna melengkapi persyaratan memperoleh


gelar sarjana S-1 Teknik Sipil pada Faikultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

SONA SOLEMAN
NPM. 12105 22201 12 057

DOSEN PEMBIMBING
Yudit Agus Priambodo, ST., MT
Marlina Kamis, ST., MT

PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA
TERNATE
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas akhir disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Teknik (ST)
di
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Oleh :
SONA SOLEMAN
NPM. 12105 22201 12 057

Tanggal Ujian : 05 Juli 2017


Periode wisuda : 2017/2018

Disetujui oleh :

1. Yudit Agus Priambodo, ST., MT. (Pembimbing I)


NIDN : 1227077801

2. Marlina Kamis, ST., MT. (Pembimbing II)


NIDN : 1203037901

3. Mohammad Said, ST., MT. (Penguji I)


NIDN : 1229057401

4. M. Syafril Rustam ST., MT. (Penguji II)


NIDN : 1227048402

Ketua Program Studi Teknik Sipil Dekan Fakultas Teknik

Susanti Rahman, ST., M.Eng M. Marshus Hi. Ibrahim, S.Si.,MT


NIDN : 1212128401 NIDN : 1224117501

i
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Muhammadiyah Maluku Utara,


saya bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sona Soleman
NPM : 12105 22201 12 057
Fakultas : Teknik
Program Studi : Teknik Sipil
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Universitas Muhammadiyah Maluku Utara Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ( Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya
berjudul :
“UJI KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PASIR PANTAI DAN
PASIR GUNUNG DESA PENU KECAMATAN TALIABU TIMUR
KABUPATEN PULAU TALIABU PROVINSI MALUKU UTARA” beserta
perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara berhak menyimpan, mengalihmedia/
formatkan, mengelolah dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini
saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Ternate
Pada tanggal : 05 Juli 2017
Yang Menyatakan

SONA SOLEMAN
NPM. 12105 22201 12 057

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan


sesungguhnya bahwa skripsi saya dengan judul :
“UJI KUAT TEKAN MENGGUNAKAN PASIR PANTAI DAN PASIR
GUNUNG DESA PENU KECAMATAN TALIABU TIMUR KABUPATEN
PULAU TALIABU PROVINSI MALUKU UTARA ” yang disusun untuk
melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Teknik pada Program Studi
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, sejauh
yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari skripsi yang sudah
dipublikasikan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di
lingkungan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara maupun di perguruan
tinggi atau instansi manapun, kecuali di bagian yang sumber informasinya
dicantumkan sebagaimana mestinya.

Ternate, 05 Juli 2017

SONA SOLEMAN
NPM. 12105 22201 12 057

iii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Syukur Alhamdulillah Penulis panjatkan kehadirat


Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, yang telah memberikan
nikmat terutama kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Proposal Tugas Akhir ini dengan judul “UJI KUAT TEKAN
MENGGUNAKAN PASIR PANTAI DAN PASIR GUNUNG DESA PENU
KECAMATAN TALIABU TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA”.
Shalawat serta salam tak lupa pula dihaturkan kepada kekasih Allah Rasulullah
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah kepada zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Dalam penyusunan Proposal Tugas Akhir ini, penulis banyak memperoleh
bantuan dan saran dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak Drs. H. Ishak Jamaluddin, M.Pd, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Maluku Utara yang telah menerima saya menjadi salah satu
mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.
2. Bapak M. Marshus Hi. Ibrahim, S.Si, MT. Selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.
3. Ibu Marlina Kamis, ST, MT Selaku Wakil Dekan Fakultas Teknik Sekaligus
Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dalam penyusunan
proposal tugas akhir ini.
4. Ibu Susanti Rahman ST, M, Eng Selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
5. Ibu Sary Shandi ST, MT Selakau Sekretaris Program Studi Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

iv
6. Bapak Yudit Agus Priambodo, ST, MT. Selaku Pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan dan masukan kepada penulis dalam
penyusunan proposal tugas akhir ini.
7. Bapak M. Usamah ST, MT Selaku Kepala Laboratorium Teknik Sipil
Universitas Muuhammadiyah Maluku Utara.
8. Bapak Joni Hermanto ST, MT Selaku Dosen Pengajar Universitas
Muhammadiyah Maluku Utara
9. Spesial buat ayah dan ibu tercinta yang sudah mengasuh, mendidik penulis
sampai saat ini, dan kaka–kakaku yang telah memberikan semangat dan
materi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas
akhir ini.
10. Adi Dafid Firmansyah yang selalu memberikan motifasi dan dukungan
kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini
11. Ardianto Karim ST yang selaluh meluangkan waktunya untuk memberikan
dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini
12. Toni Sangaji ST dan M. Emil Badar ST yang selalu meluankan waktunya
untuk bersama-sama menyelesaikan tugas akhir ini
13. Teman – teman mahasiswa seperjuangan teknik sipil angkatan 012 Arjun
Syahara, Erdi Kiyau, Ikram Puni, Pascal Hayatudin, Fahmi Dailangi, Ihwan
Ngade, Julsan Muksin, Arisya Saleh, yang telah memberikan dukungan
kepada penulis untuk dapat menyelesaikan proposal tugas akhir ini.
14. Adik-adik tercinta Rizaldi Lut, Sufantri Sararik, Ibnu, Jumra Kalero, Sulastri,
Dahrin woso, Arsi Ahmad Lambutu, yang selalu menemani penulis agar
dapat menyelesaikan tugas akhir ini
15. Spesial buat anak-anak Sekretaiat Himpunan Mahasiswa Sipil Unversitas
Muhammadiyah Maluku Utara
Terima kasih pula kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian penulisan Proposal Tugas Akhir ini sehingga dapat terselesaikan,
baik secara langsung maupun tidak langsung.Semoga amal baik yang telah
diberikan kepada penulis mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

v
Akhir kata, satu harapan penulis agar semoga Proposal Tugas Akhir yang
sederhana ini dapat bermanfaat, khususnya bagi diri penulis sendiri dan umumnya
bagi pembaca, serta dapat bermanfaat bagi masyarakat dan almamater tercinta.

Ternate, 05 Juli 2017

Penulis.

vi
UJI KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PASIR PANTAI
DAN PASIR GUNUNG DESA PENU KECAMATAN TALIABU
TIMUR KABUPATEN PULAU TALIABU PROVISI MALUKU
UTARA
Nama : Sona Soleman
NPM : 12105 22201 12 057
Pembimbing : Yudit Agus Priambodo, ST., MT
Ko-Pembimbing : Marlina Kamis, ST., MT

ABSTRAK
Pada umumnya pembangunan di Kabupaten Pulau Taliabu yang berkaitan
dengan pekerjaan beton masih menggunakan pasir laut yang diambil dari pesisir
pantai dan dijadikan sebagai bahan agregat halus dalam pembuatan beton,
Penggunaan pasir pantai dan pasir gunung bisa digunakan sebagai agregat halus
dalam pembuatan beton jika kekuatan beton yang dihasilkan terhadap tekan alat
uji beton dapat memenuhi standar kekuatan beton untuk bangunan yang bersifat
structural.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagai mana kekuatan
agregat halus pasir pantai dan pasir gunung dalam dalam pembuatan beton
terhadap kuat tekan alat uji beton untuk umur beton 28 hari.
Dalam penelitian ini metode yang dapat di gunakan adalah SNI 03-1974-
1990 tentang Metode Pengujian Kuat Tekan Beton, kuat tekan beban beton adalah
besarnya beban persatuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila di
bebani dengan gaya tekan tertentu yang di hasilkan oleh mesin tekan.
Hasil yang di harapkan dalam penelitian ini adalah bagaimana agregat
halus dapat memenuhi standar yang di harapkan. Kuat tekan beton yang di
rencanakan (f’c) adalah kuat tekan yang di tetapkan oleh perencanaan struktur
(berdasarkan benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm).
Dari hasil pengujian kuat tekan beton yang dilakukan Nilai kuat tekan
beton yang di rencanakan adalah K 225 atau 19,3 Mpa, sedangkan berdasarkan
hasil penelitian diperoleh nilai kuat tekan untuk pasir gunung menghasilkan nilai
rata-rata 17,07 MPa, dan untuk pasir pantai menghasilkan nilai rata-rata 13,57
Mpa.

Kata kunci : Pengujian kuat tekan beton. Agregat halus. Pasir pantai. Pasir
gunung. Desa penu Taliabu

vii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ..............................................................................................i
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Kripsi Untuk Kepentingan
Akademik ..............................................................................................................ii
Pernyataan Keaslian Skripsi..................................................................................iii
KataPengantar .......................................................................................................iv
Abstrak ..................................................................................................................vii
Daftar isi..............................................................................................................viii
Daftar Gambar.......................................................................................................x
Daftar Tabel ..........................................................................................................xi
BAB I PEDAHULUAN
1.1. LatarBelakang ...............................................................1
1.2. RumusanMasalah ..........................................................2
1.3. TujuanPenelitian ...........................................................2
1.4. BatasanMasalah ............................................................2
BAB II TIJAUAN PUSTAKA
2.1. PengertianBeton ............................................................3
2.2. BahanPembentukBeton.................................................3
2.2.1. Semen Portland .................................................4
2.2.2. Agregat..............................................................5
2.2.3. Air .....................................................................6
2.3. PasirLaut .......................................................................6
2.4. Pegujian Slump .............................................................6
2.5. KualitasBeton................................................................7
2.6. UjiKuatTekan................................................................8
2.7. PengujianStatistikAnalisis Varian ................................8
2.8. Mix Design....................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Alat Dan BahanPenelitian.............................................11
3.2. PelaksanaanPenelitian...................................................12
3.3. Analisis Karakteristik Bahan ........................................12
3.4. Variabel Penelitian........................................................13

viii
3.5. Komposisi Campuran....................................................14
3.6. Teknik Analisis Data.....................................................14
3.7. Lokasi Pengujian...........................................................14
3.8. Bagan Alir Penelitian ....................................................15
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DOKUMENTASI

ix
DAFATAR TABEL

TABEL 4.1 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Halus Pasir Gunung .............16

TABEL 4.2 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Halus Pasir Pantai ................16

TABEL 4.3 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Kasar Krikil Gunung............17

TABEL 4.4 Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Kasar Krikil Pantai...............18

TABEL 4.5 Proporsi Campuran............................................................................19

TABEL 4.6 Rekapitulasi Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Pasir Gunung Dan

Batu Gunung ......................................................................................20

TABEL 4.7 Rekapitulasi Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Pasir Pantai Dan

Batu Gunung ......................................................................................21

x
DAFATAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Bahan Susunan Beton............................................................6

Gambar 3.1 Kubus 15 cm x 15 cm x 15 cm..........................................................11

Gambar 3.2 Alat Uji Kuat Tekan .........................................................................11

Gambar 3.3 Alat uji Slump ...................................................................................12

Gambar 3.4 Bagan Alir Penelitian ........................................................................15

Gambar 4.1 Grafik Kuat Tekan Pasir Gunung......................................................20

Gambar4.2 Grafik Kuat Tekan Pasir Pantai..........................................................21

xi
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Beton sebagai bahan bangunan sudah lama diketahui dan digunakan secara
luas oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena beton mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan bahan lain, diantaranya harganya yang relativ murah, mudah
dalam pengerjaan dan perawatanya, mudah dibentuk sesuai kebutuhan, tahan
terhadap perubahan cuaca, tahan terhadap korosi dan lebih tahan api.
Dalam proses bembuatan beton dilakukan dengan cara mencampurkan
agregat, semen, pasir, dan air dengan proporsi campuran yang berbeda-beda.
Campuran tersebut jikan dituangkan dalam satu cetakan kemudian dibiarkan maka
akan mengeras seperti batuan. Pengerasan itu terjadi oleh peristiwa reaksi kimia
antara air dan semen, yang berlangsung dalam waktu yang panjang, dan akibatnya
campuran tersebut selalu bertambah keras setara dengan umurnya.
Pada umumnya pembangunan di Kabupaten Pulau Taliabu yang berkaitan
dengan pekerjaan beton masih menggunakan pasir laut yang diambil dari pesisir
pantai dan dijadikan sebagai bahan agregat halus dalam pembuatan beton. Meski
pemakaian pasir laut ini masih memiliki kekurangan seperti mengandung garam
sulfat yang lama kelamaan akan menyebabkan korosi pada tulangan dan juga
dapat merusak beton namun penggunaan pasir laut masih dijadikan masyarakat
sebagai salah satu alternatif utama bahan bangunan yaitu bahan agregat halus.
Penggunaan pasir pantai dan pasir gunung bisa digunakan sebagai agregat
halus dalam pembuatan beton jika kekuatan beton yang dihasilkan terhadap tekan
alat uji beton dapat memenuhi standar kekuatan beton untuk bangunan yang
bersifat struktural sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga dapat dijadikan
sebagai tolak ukur sebagai bahan agregat halus dalam pembuatan beton. Maka
dari latar belakang masalah diatas penulis mengambil judul proposal Tugas Akhir
ini, yaitu “ UJI KUAT TEKAN MENGGUNAKAN PASIR PANTAI DAN
PASIR GUNUNG DESA PENU KECAMATAN TALIABU TIMUR
PROVINSI MALUKU UTARA ”

1
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
Bagaimana kekuatan material agregat halus pasir pantai dan pasir gunung Desa
Penu Kecamatan Taliabu Timur dalam pembuatan beton terhadap kuat tekan alat
uji beton untuk umur beton 28 hari ?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan material
agregat halus pasir pantai dan pasir gunung desa penu kecamatan taliabu timur
dalam pembuatan beton terhadap kuat tekan alat uji beton untuk umur beton 28
hari.

1.4. Batasan Masalah


1. Material pasir dan krikil berasal dari Pulau Taliabu
2. Semen yang di gunakan adalah Semen Portland
3. Mutu baton yang di rencanakan adalah K 225
4. Pengijian di lakukan pada umur 3,7,14,21,28 hari

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Beton


Beton pada dasarnya adalah campuran dari dua bagian yaitu agregat dan
pasta. Pasta terdiri dari semen Portland dan air, yang mengikat agregat (pasir dan
kerikil batuh pecah) menjadi suatu masa seperti batuan, ketika pasta tersebut
mengeras akibat reaksi kimia antara semen dan air.
Beton yang paling padat dan kuat di peroleh dengan menggunakan jumlah
air yang minimal konsisten dengan derajat workabilitas yang dibutuhkan untuk
memberikan kepadatan maksimal. Derajat kepadatan harus di pertimbangakan
dalam hubunganya dengan cara pemadatan dan jenis konstruksi, agar terhindar
dari kebutuhan akan pekerjaan yang berlebihan dalam mencapai kepadatan
maksimal.

2.2. Bahan Pembentuk Beton


Beton merupakan hasil dari pencampuran bahan-bahan agregat halus dan
kasar yaitu pasir, batu, batu pecah atau bahan semacamnya.dengan menambahkan
semen secukupnya yang berfungsi sebagai perekat bahan susunan beton, dan air
sebagai bahan pembantu guna keperluan reaksi kimia selama proses pengerasan
dan perawatan beton berlangsung. Agregat halus dan kasar di sebut sebagai bahan
susunan kasar pencampuran dan merupakan komponen utama beton.

3
Semen Air Pasir Kerikil

Pasta Agregat

Semen

Beton

Gambar 1.1 Skema Bahan susun Beton

2.2.1. Semen portland


Pemilihan bahan pembentuk beton yang memiliki kualitas baik,
perhitungan proporsi yang tepat, tepat dengan kadar yang optimum yang
diperlukan akan menentukan kualitas beton yang di hasilkan.
Semen Portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara
menghaluskan klinker yang terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang
bersifat hidrolis dengan gibs sebagai bahan tambahan.
Semen portland di buat dengan beberapa langkah, sehingga sangat halus dan
memiliki sifat adesif maupun kohesif. Semen di peroleh dengan membakar secara
bersamaan, suatu campuran dari calcareous (yang mengandung kalsium karbonat
atau batu gamping) dan argillaceous (yang mengandung luminia) dengan
perbandingan tretentu. Secara umum kandungan semen portlad ialah : kapur,
silica, dan alumina. Ketiga bahan dasar tersebut dicampur dan dibakar dengan
suhu 1550 C dan menjadi klinker. Setelah itu kemudian di keluarkan, didinginkan
dan setelah itu di haluskan sampai halus seperti bubuk kemudian di tambahkan
gips atau kalsium sulfat (CaSO4) kira-kira 2 sampai 4 persen sebagai bahan
pengontrol waktu pengikatan.

4
2.2.2. Agregat
Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi
dalam campuran beton. Agregat ini menempati volume beton 60% - 80% untuk
mendapatkan beton yang baik diperlukan agregat yang baik pula yang mempunyai
ukuran butir sebesar 5,0 mm atau butiran yang lolos saringan no. 4 (4.75 mm) dan
tertahan saringan no. 100 (150 mm ) yang terdapat dalam standar spesifikasi
ASTM.
1. Agregat Kasar
Agregat kasar merupakan batu atau kerikil sebagai hasil desintegrasi alami
dari batu atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu
dengan ukuran butir 5 mm – 40 mm atau ukuran butirnya melebihi 4,75 mm.
2. Agregat Halus
Agregat halus merupakan hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau
berupa pasir buatan yang dihasil oleh alat-alat pemecah batu. Adapun syarat-
syarat dari agregat halus yang digunakan menurut PBI 1971, antara lain :
1. Pasir terdiri dari butir - butir tajam dan keras. Bersifat kekal artinya
tidak mudah lapuk oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan
hujan
2. Tidak mengandung lumpur lebih dari 5%. Lumpur adalah bagian-
bagian yang bisa melewati ayakan 0,063 mm. Apabila kadar lumpur
lebih dari 5%, maka harus dicuci. Khususnya pasir untuk bahan
pembuat beton.
3. Tidak mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak yang
dibuktikan dengan percobaan warna dari Abrams-Harder. Agregat
yang tidak memenuhi syarat percobaan ini bisa dipakai apabila
kekuatan tekan adukan agregat tersebut pada umur 7 dan 28 hari tidak
kurang dari 95% dari kekuatan adukan beton dengan agregat yangs
sama tapi dicuci dalam larutan 3% NaOH yang kemudian dicuci
dengan air hingga bersih pada umur yang sama.

5
2.2.3. Air
Air merupakan bahan dasar pembuat beton yang diperlukan untuk bereaksi
dengan semen serta sebagai pelumas antara butiran - butiran agregat agar mudah
dikerjakan dan dipadatkan. Air yang digunakan untuk campuran beton harus
bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, zat organik atau bahan lain
yang dapat merusak beton dan tulangan dalam jumlah yang membahayakan (ACI
318 – 83 dan SK SNI 03 – 2847 – 2002 ). Hasil pengujian (umur 28 hari) kubus,
air adukan yang dibuat dengan air campuran yang tidak dapat diminum paling
tidak harus mencapai 90% dari kekuatan spesimen serupa yang dibuat dengan air
yang dapat diminum. Pembuatan dan pengujian dilakukan berdasarkan “ test
methods for comfressive strength of hidroulic cement mortar (using 50 mm cube
sepecimins) ASTM C.109

2.3. Pasir Laut


Pasir laut adalah pasir yag diambil dari pesisir pantai. Butirannya halus dan
bulat karena gesekan. Pasir ini merupakan pasir yang paling jelek karena
kandungan garam-garamnya. Garam ini menyerap air dari udara dan
menyebabkan pasir selalu agak basah dan menyebabkan pengembangan bila
sudah menjadi bangunan.
Kandungan garam NaCl (Natrium Cloride) dari agregat laut sebesar 1 %
dari berat semen yang digunakan, bahkan untuk penggunaan semen alumnia atau
beton prategang hanya 0,1 %. Hal ini disebabkan kandungan garam yang ada bila
berhubungan dengan udara akan menimbulkan senyawa kimia yang kurang baik
terhadap beton.

2.4. Pengujian Slump


Percobaan slump beton adalah suatu cara untuk mengukur kelecekan adukan
beton, yaitu kecairan/kekentalan adukan yang berguna dalam pekerjaan beton.
Semakin rendah nilai Slump maka menunjukan bahwa adukan tersebut semakin
kental. Pemeriksaan slump beton dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi
beton dan sifat mudah dikerjakan (workability) sesuai dengan syarat yang telah
ditetapkan. Alat utama yang dipakai untuk pengujian slump, yaitu :

6
1) Kerucut Abrams, dengan diameter lubang atas 10 cm, diameter lubang
bawah 20 cm, dan tingginya 30 cm. Kerucut ini terbuat dari baja,
sehingga peresapan air ke dinding tidak dimungkinkan.
2) Tongkat baja yang ujungnya dibulatkan, dengan diameter 16 mm dan
panjangnya 60 cm.
3) Talam atau tempat adukan yang tidak menyerap air.
Nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton menurut Peraturan Beton Bertulang
Indonesi 1971 disajikan pada tabel berikut

U r a i a n Slump (cm)
maksimum minimum
1) Dinding, pelat pondasi, dan pondasi telapak 12,5 5,0
bertulang
2) Pondasi telapak tidak bertulang, kaison dan 9,0 2,5
konstruksi di bawah tanah
3) Pelat, balok, kolom, dan dinding 15,0 7,5
4) Pengerasan jalan 7,5 5,0
5) Pembetonan masal 7,5 2,

Sumber : pelat dan beton bertulang (ali astroni)

2.5. Kualitas Beton


Menurut SNI.03–2847-2002 tentang Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung, beton harus dirancang sedemikian hingga menghasilkan kuat
tekan sesuai dengan aturan-aturan dalam tata cara dan tidak boleh kurang daripada
17,5 Mpa. Beton struktural merupakan beton yang didesain untuk dijadikan
sebagai bagian dari struktur bangunan agar dapat memikul beban yang bekerja
pada bangunan itu sendiri. Selain itu, beton dapat dikategorikan memenuhi syarat
evaluasi dan penerimaan beton yang disyaratkan oleh SNI.03–2847-2002 tentang
Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung jika setiap nilai rata rata
dari tiga uji kuat tekan yang berurutan mempunyai nilai yang sama atau lebih
besar dari f’c dan tidak ada nilai uji kuat tekan yang dihitung sebagai nilai rata

7
rata dari dua hasil uji contoh silinder mempunyai nilai di bawah f’c melebihi 3,5
Mpa.
Beton baik dalam menahan tegangan tekan daripada jenis tegangan lainnya
dan umumnya pada perencanaan struktur beton memanfaatkan sifat ini, karena itu
kekuatan tekan dari beton dianggap merupakan sifat paling penting dalam banyak
kasus. Dengan demikian, pada dasarnya kualitas beton ditentukan oleh kuat tekan
maupun kuat tarik belah beton.

2.6. Uji Kuat Tekan Beton


Menurut SNI 03-1974-1990 tentang Metode Pengujian Kuat Tekan Beton,
kuat tekan beban beton adalah besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan
benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan
oleh mesin tekan. Kuat tekan beton yang direncanakan (f’c) adalah kuat tekan
yang ditetapkan oleh perencana struktur (berdasarkan benda uji berbentuk silinder
diameter 150 mm dan tinggi 300 mm) yang dipakai dalam perencanaan struktur
beton dan biasanya dinyatakan dalam satuan Mega Pascal atau Mpa.
Perhitungan untuk memperoleh nilai kuat tekan beton adalah sebagai
berikut:

fc =

Keterangan :

fc = Kuat tekan beton (kg/cm2)


P = Beban maksimum (kg)
A = Luas penampang (cm2)

2.7. Mix design


Kebutuhan barang yang di perlukan untuk membuat 1m3 K 225 atau 19,3
MPa .

Rumus – rumus dasar tekait dasar-dasar perhitungan beton :

8
1. Perbandingan : - berat………….timbang

Volume ………wadah

2. Fas:

3. Berat satuan :

4. Berat jenis :

5. Berat bahan : volume bahan x berat satuan bahan

6. Berat bahan padat : volume absolute x berat jenis bahan x berat

satuan

7. Volume bahan:

8. Volume absolute bahan :

9. Beton mampat, padat tanpa rongga akan di peroleh berat sendiri =

berat jenis

10. Beton dengan sedikit rongga di dalamnya di peroleh berat sendiri ≤

berat jenis

11. Rongga : volume total – volume padat

12. Porositas : =1−

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan Penelitian


3.1.1. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. 1 set ayakan standar ASTM
b. Cetakan slinder 15 cm x 30 cm

Gambar 3.1. Slinder 15 x 30 cm


c. Bak tempat perendaman beton
d. Comperessive Test atau alat uji kuat tekan beton

Gambar 3.2. Alat Uji Kuat Tekan Beton

10
e. Alat penunjang lainnya.
3.1.2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
a. Semen portland
b. Pasir Pantai desa penu
c. Pasir Gunung desa penu
d. Air
e. Kerikil

3.2. Pelaksanaan Penelitian


Secara garis besar langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini
sebagai berikut :
1. Melakukan pemeriksaan terhadap bahan-bahan pembentuk beton dalam
penelitian ini
2. Merencanakan proporsi campuran (mix design)dan pembuatan benda uji
beton berbentuk slinder 15 cm x 30 cm.
3. Melakukan pengujian nilai Slump

Gambar 3.3 Alat Uji Nilai Slump


4. Melakukan perawatan benda uji sampai mencapai umur rencana
5. Melakukan pengujian kuat tekan beton.

11
3.3. Analisa Karakteristik Bahan
 Analisa agregat
Analisa yang dilakukan pada agregat baik agregat halus dan kasar adalah
sebagai berikut:
 AgregatHalus
 Berat Jenis (ASTMC128-93)
 Analisa Saringan (ASTMC33-92a)
 Berat Isi (ASTMC29)
 Modulus Kehalusan( ASTMC136-92)
 Agregat Kasar
 Barat Jenis
 Analisa Saringan
 Barat Isi
 Kadar Air
3.4. Variabel Penelitian
Variabe adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
penelitian. Variabel juga dapat diartikan sebagai faktor – faktor yang berperan
penting dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Variabel dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan berat semen 50 kg dengan f.a.s 0,58 Variabel
dalam penelitian ini dapat dilihat padatabel 1. berikut:
Tabel 1. Variabel Penelitian

Um ur Berat Faktor Berat Berat


Beton Sem en A ir Agregat Agregat
(k g / m 3 Sem enH a lu s Kasar
(k g / m 3 ) (k g / m 3 )
3 50 0 , 58 235,175 50,067
7 50 0 , 58 235,175 50,067
28 50 0 , 58 235,175 50,067
Sumber : Petunjuk Praktikum Asistensi Teknik laboratorium pengujian
beton dari pusat penelitian MBT (1993)

12
3.5. Komposisi Campuan
Volume yang di rencanakan untuk 18 buah silinder :
Semen = 35.49774 kg
Pasir = 66.78551 kg
Kerikil = 100.1783 kg

3.6. Teknik Analisis Data


Dari data hasil penelitian kemudian dilakukan analisa serta perhitungan
sebagai berikut:
1. Menghitung nilai kuat tekan beton
2. Melakukan perhitungan analisis statistik berupa analisis varians untuk
mengetahui perbedaan hasil pengujian kuat tekan benda uji untuk masing
masing sampel beton.
3. Menganalisis data hasil pengujian yang diperoleh dari hasil uji kuat tekan
beton.

3.7. Lokasi pengujian


Proses uji Kekuatan Material Terhadap Kuat Tekan Alat Uji Beton, di
lakukan pada LAB Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Ternate. Selama kurun waktu 1 bulan, dari bulan April 2016 sampai dengan Mei
2016.

13
3.8. Bagan Alir Penelitian

Mulai

Persiapan Material Dan Peralatan

Uji Karakteristik material

Rencana Mix Design

Pembuatan Campuran Beton

Pengujian Slump

Tidak
Slump

Ya
Pembuatan Benda Uji
Slinder 15 x 30 cm

Perawatan

Uji Kuat Tekan Beton

Analisa Data

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.4. Bagan Alir Penelitian

14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian Agregat Halus


Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan
Universitas Muhamadiya Maluku Utara, dengan menggunakan material pasir
pantai dan pasir gunung Desa Penu Kecamatan Taliabu Timur. Hasil pengujian
agregat halus dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Halus Pasir Gunung


Hasil Spesifikasi
No Jenis Pengujian
Pemeriksaan SNI
1 Kadar Lumpur 2,20% 0,2% – 5%
2 Kadar Air Agregat 9,00% 3% – 5%
3 Penyerapan Air Agregat 1,18% 0,62% –5%
4 Berat Jenis Kering Oven 4,44% 1,6 – 3,2%
Berit Jenis Kering Permukaan, Jenuh
5 4,38% 1,6 – 3,2%
Air
6 Berat Jenis Semu 4,21% 1,6 – 3,2%
7 Modulus Kehalusan Agregat 1,99% 2,2% – 3,1%
Sumber : Hasil Pengujian Laboratorium
Dari hasil pengujian agregat halus di atas, dapat di lihat pada lampiran untuk
uji karakteristiknya dan dapat disimpulkan bahwa pengujian kadar lumpur, dan
berat jenis agregat memenuhi spesifikasi SNI. Dan hasil pengujian kadar air
agregat tidak memenuhi spesifikasi SNI.

15
Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Halus Pasir Pantai
Hasil Spesifikasi
No Jenis Pengujian
Pemeriksaan SNI
1 Kadar Lumpur 0,94% 0,2% – 5%
2 Kadar Air Agregat 4,65% 3% – 5%
3 Penyerapan Air Agregat 1,01% 0,62% –5%
4 Berat Jenis Kering Oven 2,27% 1,6 – 3,2%
Berit Jenis Kering Permukaan, Jenuh
5 2,29% 1,6 – 3,2%
Air
6 Berat Jenis Semu 2,32% 1,6 – 3,2%
7 Modulus Kehalusan Agregat 2,25% 2,2% – 3,1%
Sumber : Hasil Pengujian Laboratorium
Dari hasil pengujian agregat halus di atas, dapat di lihat pada lampiran untuk
uji karakteristiknya dan dapat disimpulkan bahwa pengujian kadar air, dan berat
jenis agregat memenuhi spesifikasi SNI. Dan hasil pengujian kadar lumpur
agregat tidak memenuhi spesifikasi SNI.

4.2 Hasil Pengujian Agregat Kasar


Agregat kasar yang digunakan pada penelitian ini adalah batu pecah yang
berasal dari PULAU TALIABU. Hasil pengujian agregat kasar dapat dilihat pada
tabel 4.2.
Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Kasar Krikil Gunung
Hasil Spesifikasi
No Jenis Pengujian
Pemeriksaan SNI
1 Kadar Lumpur 1,87% 0,2% – 1%
2 Kadar Air Agregat 0,33% 0,5% – 2%
3 Penyerapan Air Agregat 1,90% 0,2% – 4%
4 Berat Jenis Kering Oven 2,91% 1,6 – 3,2
5 Berit Jenis Kering Permukaan, Jenuh 2,96% 1,6 – 3,2

16
Air
6 Berat Jenis Semu 3,08% 1,6 – 3,2
7 Modulus Kehalusan Agregat 6,685% 5,5% – 8,5%
Keausan/Abrasi dengan mesin Los
8 44,48% < 50%
Angeles
Sumber : Hasil Pengujian Laboratorium
Dari hasil pengujian agregat kasar di atas, dapat di lihat pada lampiran
untuk uji karakteristiknya dan dapat disimpulkan bahwa pengujian penyerapan air,
berat jenis, modulus kehalusan, keausan agregat dan kadar lumpur memenuhi
spesifikasi SNI. Dan kadar air, tidak memenuhi spesifikasi SNI

Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Pengujian Agregat Kasar Krikil Pantai


Hasil Spesifikasi
No Jenis Pengujian
Pemeriksaan SNI
1 Kadar Lumpur 0,27% 0,2% – 1%
2 Kadar Air Agregat 0,60% 0,5% – 2%
3 Penyerapan Air Agregat 2,87% 0,2% – 4%
4 Berat Jenis Kering Oven 2,35% 1,6 – 3,2
Berit Jenis Kering Permukaan, Jenuh
5 2,42% 1,6 – 3,2
Air
6 Berat Jenis Semu 2,53% 1,6 – 3,2
7 Modulus Kehalusan Agregat 0,00% 5,5% – 8,5%
Keausan/Abrasi dengan mesin Los
8 44,48% < 50%
Angeles

Sumber : Hasil Pengujian Laboratorium


Dari hasil pengujian agregat kasar di atas, dapat di lihat pada lampiran
untuk uji karakteristiknya dan dapat disimpulkan bahwa pengujian penyerapan air,
berat jenis, modulus kehalusan, keausan agregat dan kadar lumpur memenuhi
spesifikasi SNI. Kadar air dan berat jenis kering oven tidak memenuhi
spesifikasi SNI

17
4.3. Perencanaan Campuran Beton
Perhitungan rancangan campuran beton normal yang didasarkan pada
hasil pengujian agregat kasar dan agregat halus, untuk mutu beton K-225 dengan
metode SNI, berdasarkan kadar air bebas 205 kg/m3, berikut hasil perhitungan
campuran beton normal.
4.3.1 Perhitungan Proporsi Campuran Beton Normal
Komposisi Pembuatan campuran beton normal, untuk 20 sampel dari
hasil perhitungan campuran metode SNI, Menggunakan silinderdapat dilihat pada
tabel 4.3

Tabel 4.3 Proporsi campuran beton normal


Bahan / Material Untuk proporsi 5 sampel
(kg)
Semen 10,90
Air 9,81
Agregat Halus 20,81
Agregat (Kasar Batu
21,71
Pecah)

4.4 Hasil Penelitian


Pada penelitian ini benda uji yang digunakan adalah selinder dengan
ukuran diameter 150 mm, dan tinggi 300 mm. Pengujian kuat tekan beton pada
umur rencana 3,7,14,21,28 hari. Perbandingan campuran beton terhadap kuat
tekan beton dapat dilihat pada tabel 4.4

18
4.4.1 Kuat Tekan Beton
Pengujian terhadap kuat tekan beton dilakukan untuk mendapatkan
gambaran mutu beton tersebut. Semakin tinggi kekuatan struktur yang
dikehendaki semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan.
Berdasarkan pada tabel 4.4 untuk kuat tekan, maka diperoleh rekapitulasi
hasil pengujian kuat tekan sebagai berikut:
Berdasarkan pada tabel 4.3 untuk kuat tekan, maka diperoleh rekapitulasi
hasil pengujian kuat tekan sebagai berikut:

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Untuk Pasir Gunung
dan batu gunung

Berat
Umur Slump Kuat Tekan Rata-rata
No Kode Sampel Beton
(kg) (Hari) (cm) MPa
1 SDR 11,162 12 25,91
3
2 SDR 11,417 12 25,77
3 SDR 11,334 12 14,20
7
4 SDR 11,382 12 14,90
5 SDR 11,773 12 14,22
14
6 SDR 11,571 12 15,96
7 SDR 11,794 12 15,86
21
8 SDR 11,46 12 13,95
9 SDR 11,626 12 18,07
28
10 SDR 11,627 12 11,84
Sumber : Hasil Pengujian Laboratorium
Dari hasil pengujian kuat tekan beton normal untuk pasir gunung dan batu
gunung pada umur 3 hari diperoleh 25,91 MPa, dan pada umur-umur berikutnya
kuat tekan beton mengalami penurunan pada umur 28 hari menjadi 11,84 MPa.
Dari data kuat tekan beton seperti yang di lihat pada tabel 4.4 maka dapat
di gambarkan grafik nilai kuat tekan

19
Gambar 4.1 Grafik Kuat Tekan Pasir Gunung
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Untuk Pasir Pantai
dan batu gunung
Berat
Umur Slump Kuat Tekan Rata-rata
No Kode Sampel Beton
(kg) (Hari) (cm) MPa
1 SDR 11,861 13 15,01
3
2 SDR 10,948 13 13,87
3 SDR 11,670 13 8,10
7
4 SDR 11,173 13 17,86
5 SDR 11,613 13 15,70
14
6 SDR 11,448 13 11,20
7 SDR 11,680 13 15,68
21
8 SDR 11,516 13 14,07
9 SDR 11,568 13 12,91
28
10 SDR 11,606 13 13,33
Sumber : Hasil Pengujian Laboratorium
Dari hasil pengujian kuat tekan beton normal untuk pasir pantai dan batu
gunung pada umur 3 hari diperoleh 15,01 MPa, dan pada umur 7 hari di peroleh

20
17,86 MPa beton mengalami kenaikan dan kuat tekan beton mengalami
penurunan pada umur 28 hari menjadi 13,33 MPa.
Dari data kuat tekan beton seperti yang di lihat pada tabel 4.5 maka dapat
di gambarkan grafik nilai kuat tekan

Gambar 4.2 Grafik Kuat Tekan Pasir Pantai


Pengujian kuat tekan beton di lakukan di Laboratorium teknik sipil
Universitas Muhammadiya Maluku Utara. Pada penelitian ini digunakan benda uji
berbentuk slinder dengan diameter 15 x 30 cm.
Beton normal yang di uji pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan
pasir gunung Desa Penu dan pasir pantai Desa Penu, dapat di ketahui bahwa nilai
kuat tekan beton pada umur 3 hari yang paling besar terdapat pada campuran
beton dengan menggunakan pasir gunung Desa penu. Nilai kuat tekan beton pada
umur 3 hari yaitu 25,91 Mpa, sedangkan nilai kuat tekan pada pasir pantai Desa
penu pada umur 3 hari 15,01 Mpa, ini berarti nilai kuat tekan beton untuk pasir
gunung lebih besar dari pada pasir pantai. Begitu pula untuk nilai kuat tekan beton
pada umur 28 hari yang paling besar juga terdapat pada pasir gunung dengan nilai
kuat tekan 11,84 Mpa, sedangkan pada pasir pantai nilai kuat tekan 11,33 Mpa.
Dapat di simpulkan bawha nilai kuat tekan beton pada umur 3 sampai 28 hari

21
untuk pasir pantai dan pasir gunung memiliki penurunan. Adapun beberapa faktor
yang mempengaruhi kuat tekan beton antara lain :
Faktor Seemen-Air (Water-Coment Ratio) FAS
Secara umum diketahui bahwa semakin tinggi nilai FAS, semakin rendah
mutu kekuatan beton. Namun demikian, nilai FAS yang semakin rendah tidak
selalu berarti bahwa kekuatan beton semakin tinggi. Ada batas-batas dalam hal
ini.
Nilai FAS yang rendah akan menyebabkan kesulitan dalam pengerjaan,
yaitu kesulitan dalam pelaksanaan pemadatan yang pada akhirnya akan
memnyebabkan mutu beton menurun. Pada umumnya nilai FAS minimum yang
diberikan sekitar 0.4 dan maksimum 0.65. rata-rata ketebalan lapisan yang
memisahkan antara partikel dalam beton sangat bergantung pada faktor air semen
yang digunakan dan kehalusan butir semen
Pemisah (segretion)
Beton dikatakan mengalami pemisahan apabila agregat kasar tepisah dari
campuran selama pengadukan, pengecoran dan pemadatan sehingga sukar
dipadatkan, berongga-rongga tidak homogenv, beton yang berongga-rongga tidak
kuat mudah pecah.
Bleeding adalah pemisahan air dan campuran beton yang merembes
kepermukaan beton waktu diangkut, dipadatkan atau setelah dipadatkan.
Bleding terjadi karena :
1. Pemakaian air yang berlebihan
2. Semennya kurang
3. Agregat kasar turun karena beratnya sendiri dan air naik kepermukaan
dengan sendirinya akibat gaya capillary.
Ada empat bagian utama yang mempengaruhi mutu dari kekuatan beton
tersebut yaitu
 Proporsi bahan-bahan penyusunya
 Metode perancangan
 Keadaan pada saat pengecoran dilaksanakan, yang terutama di
pengaruhi oleh lingkungan

22
BAB V
PENUTUP
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan rumusan masalah yang telah dibuat maka dapat
ditarik kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diperoleh
yaitu :
1. Nilai karakteristik agregat halus Pasir Gunung dan pasir pantai, memenuhi
spesifikasi dan ketentuan syarat hasil pengujian material menurut SNI-03-175-
1990 (Mutu Dan Cara Uji Agregat Beton). Karakteristik dari agregat halus Pasir
gunung dan pasir pantai yaitu berat jenis, penyerapan, modulus halus butir, berat
volume, kadar lumpur dan kadar air bebas dapat dilihat pada lampiran.
Karakteristik dari agregat kasar Kerikil gunung dean krikil pantai yaitu berat
jenis, penyerapan, modulus halus butir, berat volume, kadar lumpur, kadar air
bebas, keausan dapat dilihat pada lampiran. Dari hasil pengujian karakteristik
yang telah dilakukan pada material pasir atau krikil ada yang masuk spesifikasi
dan adapun yang tidak masuk spesifikasi
2. Nilai kuat tekan beton yang di rencanakan adalah K 225 atau 19,3 Mpa,
sedangkan berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai kuat tekan untuk pasir
gunung menghasilkan nilai rata-rata 17,07 MPa, dan untuk pasir pantai
menghasilkan nilai rata-rata 13,57 Mpa, maka dari hasil uji kuat tekan untuk
kedua material dapat di simpiulkan bahwa nilai kuat tekan rata-rata tidak
mencapai kuat tekan yang direncanakan
5.2. Saran
1. Untuk memaksimalkan kuat tekan mutu tinggi yang dicapai dengan pasir
gunung dan krikil gunung maka sebelum digunakan perlu dicuci terlebih dahulu.
2. Perlu ketelitian dalam perencanaan komposisi bahan dan prosedur pada saat
pelaksanaan pencampuran beton agar menghasilkan nilai yang maksimal.
3. Untuk memperluas pengetahuan beton mutu tinggi, maka penelitian dapat
diaplikasikan ke berbagai elemen struktur

23
DAFTAR PUSTAKA

Ali Asroni, (2010)” Balok dan Pelat Beton Bertulang ”, Graha ilmu Yogyakarta
Afigatul , (2010)”Analisis pengaruh karakteristik bahan baku agregat pasir lumajang dan
kerikil mojokerto terhadap kuat, kuat tarik (split cylinder), dan modulus elastis
beton mutu tinggi” http://ejournal.unesa.ac.id/article/10491/47/article.pdf
Departemen P.U, (1990), SNI 03-1974-1990, Metode Pengujian Kuat Tekan
Beton, LPMB :Bandung.
Muhammad Rifky, (2011),” Tinjauan kuat tekan dan modulus elastis pada beton
menggunakan pasir normal dan pasir merapi serta penambahan pozzolan
lumpur lapindo” https://core.ac.uk/download/files/478/12352229.pdf
Ramang. R, (2014), “Studi kelayakan teknis penggunaan pasir laut Alor kecil
terhadap kualitas beton yang dihasilkan”, Jurnal Teknik Sipil, Vol. III, No.
LAMPIRAN I
REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN
Pekerjaan : TUGAS AKHIR
Permintaan : KRIKIL GUNUNG DAN PASIR GUNUNG
Lokasi : PULAU TALIABU

AGREGAT KASAR ( Batu Pecah ) AGREGAT HALUS ( Pasir )


No Pemeriksaan / Pengujian Spesifikasi / Hasil Spesifikasi / Hasil
Keterrangan Keterrangan
Interval Pemeriksaan Interval Pemeriksaan
01 Kadar Lumpur 0,2 - 1 % 1,87 % Tidak memenuhi 0,2 - 5 % -127,86 % Memenuhi
02 Kadar Air ( Water Contents ) 0,5 - 2 % 0,33 % Tidak memenuhi 3-5 % 9,00 % Tidak Memenuhi
03 Berat Volume 1,6 - 1,9 gr/ltr 0,00 gr/ltr Tidak memenuhi 1,4 - 1,9 gr/ltr 0,00 gr/ltr Memenuhi
04 Penyerapan ( Water Absorption ) 0,2 - 4 % 1,90 % Memenuhi 0,2 - 2 % -1,19 % Memenuhi
05 Berat Jenis Kering Oven ( Bulk Specific on Dry Basic ) 1,6 - 3,2 2,91 Memenuhi 1,6 - 3,2 4,44 Memenuhi
06 Berit Jenis Kering Permukaan, Jenuh Air ( Bulk Specific on SSD Basic ) 1,6 - 3,2 2,96 Memenuhi 1,6 - 3,2 4,39 Memenuhi
07 Berat Jenis Semu ( Apparent Specific Gravity ) 1,6 - 3,2 3,08 Memenuhi 1,6 - 3,2 4,22 Memenuhi
08 Modulus Kehalusan ( Fine Modulus ) 5,5 - 8,5 6,685 % Memenuhi 2,2 - 3,1 1,99 % Memenuhi
09 Keausan / Abrasi dengan mesin Los Angeles <50% 44,48 % Memenuhi - - -
REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN
Pekerjaan : TUGAS AKHIR
Permintaan :
Lokasi : PULAU TALIABU

AGREGAT KASAR ( Batu Pecah ) AGREGAT HALUS ( Pasir )


No Pemeriksaan / Pengujian Spesifikasi / Hasil Spesifikasi / Hasil
Keterrangan Keterrangan
Interval Pemeriksaan Interval Pemeriksaan
01 Kadar Lumpur 0,2 - 1 % 1,87 % Tidak memenuhi 0,2 - 5 % -127,86 % Memenuhi
02 Kadar Air ( Water Contents ) 0,5 - 2 % 0,33 % Tidak memenuhi 3-5 % 9,00 % Tidak Memenuhi
03 Berat Volume 1,6 - 1,9 gr/ltr 0,00 gr/ltr Tidak memenuhi 1,4 - 1,9 gr/ltr 0,00 gr/ltr Memenuhi
04 Penyerapan ( Water Absorption ) 0,2 - 4 % 1,90 % Memenuhi 0,2 - 2 % -1,19 % Memenuhi
05 Berat Jenis Kering Oven ( Bulk Specific on Dry Basic ) 1,6 - 3,2 2,91 Memenuhi 1,6 - 3,2 4,44 Memenuhi
06 Berit Jenis Kering Permukaan, Jenuh Air ( Bulk Specific on SSD Basic ) 1,6 - 3,2 2,96 Memenuhi 1,6 - 3,2 4,39 Memenuhi
07 Berat Jenis Semu ( Apparent Specific Gravity ) 1,6 - 3,2 3,08 Memenuhi 1,6 - 3,2 4,22 Memenuhi
08 Modulus Kehalusan ( Fine Modulus ) 5,5 - 8,5 6,685 % Memenuhi 2,2 - 3,1 1,99 % Memenuhi
09 Keausan / Abrasi dengan mesin Los Angeles <50% 44,48 % Memenuhi - - -
ANALISA SARINGAN
Pekerjaan : Tugas Akhir Dikerjakan : Sona Soleman
Tanggal Pengujian : 5/8/2008 Diperiksa oleh : Joni Hermanto
Jenis Material : Pasir Gunung Berat Contoh Agregat : 1500 gr
Lokasi Sumber Material : Desa Penu

130,7

Berat
tertahan
Ukuran Saringan Kumulatif
tiap
saringan Spesifikasi

Tertahan % %
ASTM (mm) (gr)
(gr) Tertahan Lolos
3/8" 9,525 0,00 0,00 0,00 100,00 100
No. 4 4,760 0,00 0,00 0,00 100,00 90 - 100
No. 8 2,360 0,00 0,00 0,00 100,00 85 - 100
No. 16 1,190 390,53 390,53 19,86 80,14 75 - 100
No. 30 0,525 388,21 778,74 39,59 60,41 60 - 79
No. 50 0,300 394,13 1.172,87 59,63 40,37 12 - 40
No. 100 0,150 398,35 1.571,21 79,89 20,11 0 - 10
> No. 200 Pan 395,57 1.966,79 100,00 0,00 0
Jumlah 1.966,79 298,97 501,03
298,97 - 100
Modulus Kehalusan ( F ) = = 1,99%
100

Jenis Material : Batu Gunung Berat Contoh Agregat 2500 gram


Lokasi Sumber Material : Desa Penu
130,7 292,6
Berat
tertahan
Ukuran Saringan Kumulatif
tiap
saringan Spesifikasi

Tertahan % %
ASTM (mm) (gr)
(gr) Tertahan Lolos
1' 25,400 128,00 128,00 5,20 94,80 100
3/4" 19,050 140,00 268,00 10,88 89,12 90 - 100
3/8" 9,525 1.307,00 1.575,00 63,95 36,05 20 - 55
No. 4 4,760 733,00 2.308,00 93,71 6,29 0 - 10
> No. 200 Pan 155,00 2.463,00 100,00 0,00 0
Jumlah 2.463,00 273,73 226,27
168,53 + 500
Modulus Kehalusan ( F ) = = 6,69%
100
0
0
0

KEAUSAN AGGREGAT KASAR DENGAN MESIN LOS ANGELES


Pekerjaan : Tugas Akhir Dikerjakan : Sona Soleman

Tanggal Pengujian : 5/8/2008 Diperiksa oleh : Joni Hermanto

Jenis Material : Batu Gunung Berat Contoh Agregat 5000 gram

Lokasi Sumber Material : Desa Penu

Ukuran Saringan Sampel

Spesifikasi
Berat tertahan (gr)
ASTM (mm)
Sebelum Sesudah

1/2" 12,700 2.500,00 0,00

3/8" 9,525 2.500,00 0,00

No. 12 2,360 0,00 3.821,00

JUMLAH BERAT (gr) 5.000,00 3.821,00

BERAT LOLOS No.12 1.179,00

KEAUSAN (%) 23,58 < 50 %


PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AIR
Pekerjaan : Tugas Akhir Dikerjakan : Sona Soleman
Tanggal Pengujian : 5/8/2008 Diperiksa oleh : Joni Hermanto
Jenis Material : Pasir Gunung Berat Contoh Agregat : 500 gr
Lokasi Sumber Material : Desa Penu

Sampel : Pasir Gunung Spesifikasi


Berat Picnometer A 263,00
Berat Contoh Jenuh Air, Kering Permukaan (SSD) B 1.000,00
Berat Picnometer + Air + Contoh SSD C 1.763,00
Berat Picnometer + Air D 991,00
Berat Contoh Kering Oven E 1.012,00
E/(B+D-C) 4,44
Berat Jenis Bulk Kering Oven
4,439 1.6 - 3.2
B/(B+D-C) 4,386
Berat Jenis Bulk Jenuh Air, Kering Permukaan
4,386 1.6 - 3.2
E/(E+D-C) 4,217
Berat Jenis Semu
4,217 1.6 - 3.2
( B - E ) / E x 100 % (1,186)
Penyerapan Air
(1,186) 0.2 - 2

Jenis Material : Batu Gunung Berat Contoh Agregat : 1500 gr


Lokasi Sumber Material : Desa Penu

Sampel : Batu Gunung Spesifikasi


Berat Contoh Kering Oven A 1.472,00
Berat Contoh Jenuh Air, Kering Permukaan B 1.500,00
Berat Contoh Dalam Air C 994,00
A/(B-C) 2,909
Berat Jenis Bulk Kering Oven
2,909 1.6 - 3.2
B/(B-C) 2,964
Berat Jenis Bulk Jenuh Air, Kering Permukaan
2,964 1.6 - 3.2
A/(A-C) 3,079
Berat Jenis Semu
3,079 1.6 - 3.2
( B - A ) / A x 100 % 1,902
Penyerapan Air
1,902 0.2 - 4
PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGRAT
Pekerjaan : Tugas Akhir Dikerjakan : Sona Soleman
Tanggal Pengujian : 5/8/2008 Diperiksa oleh : Joni Hermanto
Jenis Material : Pasir Gunung Berat Contoh Agregat : 1000 gr
Lokasi Sumber Material : Desa Penu

Sampel : Pasir Gunung Spesifikasi


Berat Contoh Pasir ( gram ) A 1.000,00
Berat Contoh Kering Oven ( gram ) B 910,00
( A - B ) / A x 100 % 9,00%
Kadar Air (%)
9,00 3-5

Jenis Material : Batu Gunung Berat Contoh Agregat : 1500 gr


Lokasi Sumber Material : Desa Penu

Sampel : Batu Gunung Spesifikasi


Berat Contoh Kerikil ( gram ) A 1.500,00
Berat Contoh Kering Oven ( gram ) B 1.495,00
( A - B ) / A x 100 % 0,33%
Kadar Air (%)
0,33 0.5 - 2
PEMERIKSAAN BERAT VOLUME AGREGRAT
Pekerjaan : Tugas Akhir Dikerjakan : Sona Soleman
Tanggal Pengujian : 5/8/2008 Diperiksa oleh : Joni Hermanto
Jenis Material : Pasir Gunung Berat Contoh Agregat -
Lokasi Sumber Material : Desa Penu

Sampel : Desa Penu Spesifikasi


Berat kontainer ( gram ) A 0,47
3
Volume kontainer ( cm ) V=PxLxT 3.388,00
Berat kontainer + pasir lepas ( gram ) B 1,84
Berat kontainer + pasir padat ( gram ) C 2,41
3
Berat Volume lepas ( gr/cm ) D = (B-A)/V 0,000 1.4 - 1.9
3
Berat Volume padat ( gr/cm ) D = (C-A)/V 0,001 1.4 - 1.9

Jenis Material : Batu Gunung Berat Contoh Agregat : 1500 gr


Lokasi Sumber Material : Desa Penu

Sampel : Batu Gunung Spesifikasi


Berat kontainer ( gram ) A 0,47
3
Volume kontainer ( cm ) V=PxLxT 3.388,00
Berat kontainer + batu lepas ( gram ) B 1,84
Berat kontainer + batu padat ( gram ) C 2,41
3
Berat Volume lepas ( gr/cm ) D = (B-A)/V 0,00 1.6 - 1.9
3
Berat Volume padat ( gr/cm ) D = (C-A)/V 0,001 1.6 - 1.9
PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR AGREGRAT
Pekerjaan : Tugas Akhir Dikerjakan : Sona Soleman
Tanggal Pengujian : 5/8/2008 Diperiksa oleh : Joni Hermanto
Jenis Material : Pasir Gunung Berat Contoh Agregat : 1000 gr
Lokasi Sumber Material : Desa Penu

Sampel : Pasir Gunung Spesifikasi


Berat Contoh Kering sebelum dicuci ( gram ) A 840,00
Berat Contoh Kering Setelah dicuci ( gram ) B 1.914,00
( A - B ) / A x 100 % -127,9%
Kadar Lumpur (%)
-127,9 0.2 - 5

Jenis Material : : Batu Gunung Berat Contoh Agregat : 1500 gr


Lokasi Sumber Material
: : Desa Penu

Nomor Contoh 1 Spesifikasi


Berat Contoh Kering sebelum dicuci ( gram ) A 1.495,00
Berat Contoh Kering Setelah dicuci ( gram ) B 1.467,00
( A - B ) / A x 100 % 1,9%
Kadar Lumpur (%)
1,87 0.2 - 1
RAPORT
STRENGTH OF CONCRETE SAMPLE

Sample : TUGAS AKHIR Permintaan : FATEKK UMMU


Sample Shape : Silinder Dia. 30 x 15 cm Item Pekerjaan : PASIR GUNUNG

Silinder Silinder
Unit Max Actual Quality Quality
Sample Age Factor Date Sample Shape Weight Strength Strength
Weight Load Stress Plan Plan
Code (Days) % 28 Days 28 Days
3 2 2 2
Mix Test Silinder (30x15) Kg Kg/cm kN (Kg/cm ) K (Kg/cm ) f'c (MPa) K (Kg/cm ) f'c (MPa)
SDR - 1 3 40 04-Des-16 07-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,162 2106,53 183,00 105,68 302,05 25,91 225 19,30
SDR - 2 3 40 05-Des-16 08-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,417 2154,66 182,00 105,10 300,39 25,77 225 19,30
SDR - 3 7 65 04-Des-16 11-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,334 2139,00 163,00 94,13 165,56 14,20 225 19,30
SDR - 4 7 65 05-Des-16 12-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,382 2148,05 171,00 98,75 173,69 14,90 225 19,30
SDR - 5 14 88 04-Des-16 18-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,773 2221,84 221,00 127,63 165,81 14,22 225 19,30
SDR - 6 14 88 05-Des-16 19-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,571 2183,72 248,00 143,22 186,07 15,96 225 19,30
SDR - 7 21 95 04-Des-16 25-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,794 2225,81 266,00 153,61 184,86 15,86 225 19,30
SDR - 8 21 95 05-Des-16 26-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,460 2162,77 234,00 135,13 162,62 13,95 225 19,30
SDR - 9 28 100 04-Des-16 01-Jan-17 Dia. 30 x 15 cm 11,626 2194,10 319,00 184,22 210,61 18,07 225 19,30
SDR - 10 28 100 05-Des-16 02-Jan-17 Dia. 30 x 15 cm 11,627 2194,29 209,00 120,70 137,99 11,84 225 19,30
AVERAGE = 198,97 17,07
Spesifikasi mutu beton menurut SNI 7394:2008 (tentang Tata cara perhitungan harga satuan
pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan)
Ternate, 02-Jan-2017
Mengetahui
Kepala Laboratorium Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

(Muhammad Usamah, ST., MT


NID : 1204107701
LAMPIRAN II
REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN
Pekerjaan : TUGAS AKHIR
Permintaan : KRIKIL GUNUNG DAN PASIR PANTAI
Lokasi : PULAU TALIABU

AGREGAT KASAR ( Batu Pecah ) AGREGAT HALUS ( Pasir )


No Pemeriksaan / Pengujian Spesifikasi / Hasil Spesifikasi / Hasil
Keterrangan Keterrangan
Interval Pemeriksaan Interval Pemeriksaan
01 Kadar Lumpur 0,2 - 1 % 1,87 % Tidak memenuhi 0,2 - 5 % 0,94 % Memenuhi
02 Kadar Air ( Water Contents ) 0,5 - 2 % 0,33 % Tidak memenuhi 3-5 % 4,65 % Memenuhi
03 Berat Volume 1,6 - 1,9 gr/ltr 1,48 gr/ltr Tidak memenuhi 1,4 - 1,9 gr/ltr 1,49 gr/ltr Memenuhi
04 Penyerapan ( Water Absorption ) 0,2 - 4 % 1,90 % Memenuhi 0,2 - 2 % 1,01 % Memenuhi
05 Berat Jenis Kering Oven ( Bulk Specific on Dry Basic ) 1,6 - 3,2 2,91 Memenuhi 1,6 - 3,2 2,27 Memenuhi
06 Berit Jenis Kering Permukaan, Jenuh Air ( Bulk Specific on SSD Basic ) 1,6 - 3,2 2,96 Memenuhi 1,6 - 3,2 2,29 Memenuhi
07 Berat Jenis Semu ( Apparent Specific Gravity ) 1,6 - 3,2 3,08 Memenuhi 1,6 - 3,2 2,32 Memenuhi
08 Modulus Kehalusan ( Fine Modulus ) 5,5 - 8,5 6,685 % Memenuhi 2,2 - 3,1 2,25 % Memenuhi
09 Keausan / Abrasi dengan mesin Los Angeles <50% 44,48 % Memenuhi - - -
10 Kadar Organik - - - < No. 3 #### -
ANALISA SARINGAN
Pekerjaan : Tugas Akhir Dikerjakan : Sona Soleman
Tanggal Pengujian : 5/8/2008 Diperiksa oleh : Joni Hermanto
Jenis Material : Pasir Laut Berat Contoh Agregat : 1500 gr
Lokasi Sumber Material : DESA PENU

130,7

Berat
tertahan
Ukuran Saringan Kumulatif
tiap
saringan Spesifikasi

Tertahan % %
ASTM (mm) (gr)
(gr) Tertahan Lolos
3/8" 9,525 0,00 0,00 0,00 100,00 100
No. 4 4,760 20,00 20,00 1,36 98,64 90 - 100
No. 8 2,360 53,00 73,00 4,96 95,04 85 - 100
No. 16 1,190 174,00 247,00 16,77 83,23 75 - 100
No. 30 0,525 297,00 544,00 36,93 63,07 60 - 79
No. 50 0,300 491,00 1.035,00 70,26 29,74 12 - 40
No. 100 0,150 359,00 1.394,00 94,64 5,36 0 - 10
> No. 200 Pan 79,00 1.473,00 100,00 0,00 0
Jumlah 1.473,00 324,92 475,08
324,92 - 100
Modulus Kehalusan ( F ) = = 2,25%
100

Jenis Material : Batu Gunung Berat Contoh Agregat 2500 gram


Lokasi Sumber Material : DESA PENU
130,7 292,6
Berat
tertahan
Ukuran Saringan Kumulatif
tiap
saringan Spesifikasi

Tertahan % %
ASTM (mm) (gr)
(gr) Tertahan Lolos
1' 25,400 128,00 128,00 5,20 94,80 100
3/4" 19,050 140,00 268,00 10,88 89,12 90 - 100
3/8" 9,525 1.307,00 1.575,00 63,95 36,05 20 - 55
No. 4 4,760 733,00 2.308,00 93,71 6,29 0 - 10
> No. 200 Pan 155,00 2.463,00 100,00 0,00 0
Jumlah 2.463,00 273,73 226,27
168,53 + 500
Modulus Kehalusan ( F ) = = 6,69%
100
KEAUSAN AGGREGAT KASAR DENGAN MESIN LOS ANGELES
Pekerjaan : Tugas Akhir Dikerjakan : Sona Soleman

Tanggal Pengujian : 5/8/2008 Diperiksa oleh : Joni Hermanto

Jenis Material : Batu Gunung Berat Contoh Agregat 5000 gram

Lokasi Sumber Material : DESA PENU

Ukuran Saringan Sampel

Spesifikasi
Berat tertahan (gr)
ASTM (mm)
Sebelum Sesudah

1/2" 12,700 2.500,00 0,00

3/8" 9,525 2.500,00 0,00

No. 12 2,360 0,00 3.821,00

JUMLAH BERAT (gr) 5.000,00 3.821,00

BERAT LOLOS No.12 1.179,00

KEAUSAN (%) 23,58 < 50 %


PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AIR
Pekerjaan : Tugas Akhir Dikerjakan : Sona Soleman
Tanggal Pengujian : 5/8/2008 Diperiksa oleh : Joni Hermanto
Jenis Material : Pasir Laut Berat Contoh Agregat : 500 gr
Lokasi Sumber Material : DESA PENU

Sampel : Pasir Laut Spesifikasi


Berat Picnometer A 261,00
Berat Contoh Jenuh Air, Kering Permukaan (SSD) B 500,00
Berat Picnometer + Air + Contoh SSD C 1.029,00
Berat Picnometer + Air D 747,00
Berat Contoh Kering Oven E 495,00
E/(B+D-C) 2,27
Berat Jenis Bulk Kering Oven
2,271 1.6 - 3.2
B/(B+D-C) 2,294
Berat Jenis Bulk Jenuh Air, Kering Permukaan
2,294 1.6 - 3.2
E/(E+D-C) 2,324
Berat Jenis Semu
2,324 1.6 - 3.2
( B - E ) / E x 100 % 1,010
Penyerapan Air
1,010 0.2 - 2

Jenis Material : Batu Gunung Berat Contoh Agregat : 1500 gr


Lokasi Sumber Material : DESA PENU

Sampel : Batu Gunung Spesifikasi


Berat Contoh Kering Oven A 1.472,00
Berat Contoh Jenuh Air, Kering Permukaan B 1.500,00
Berat Contoh Dalam Air C 994,00
A/(B-C) 2,909
Berat Jenis Bulk Kering Oven
2,909 1.6 - 3.2
B/(B-C) 2,964
Berat Jenis Bulk Jenuh Air, Kering Permukaan
2,964 1.6 - 3.2
A/(A-C) 3,079
Berat Jenis Semu
3,079 1.6 - 3.2
( B - A ) / A x 100 % 1,902
Penyerapan Air
1,902 0.2 - 4
0

PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGRAT


Pekerjaan : Tugas Akhir Dikerjakan : Sona Soleman
Tanggal Pengujian : 5/8/2008 Diperiksa oleh : Joni Hermanto
Jenis Material : Pasir Laut Berat Contoh Agregat : 2000 gr
Lokasi Sumber Material : DESA PENU

Sampel : Pasir Laut Spesifikasi


Berat Contoh Pasir ( gram ) A 2.000,00
Berat Contoh Kering Oven ( gram ) B 1.907,00
( A - B ) / A x 100 % 4,65%
Kadar Air (%)
4,65 3-5

Jenis Material : Batu Gunung Berat Contoh Agregat : 1500 gr


Lokasi Sumber Material : DESA PENU

Sampel : Batu Gunung Spesifikasi


Berat Contoh Kerikil ( gram ) A 1.500,00
Berat Contoh Kering Oven ( gram ) B 1.495,00
( A - B ) / A x 100 % 0,33%
Kadar Air (%)
0,33 0.5 - 2
PEMERIKSAAN BERAT VOLUME AGREGRAT
Pekerjaan : Tugas Akhir Dikerjakan : Sona Soleman
Tanggal Pengujian : 5/8/2008 Diperiksa oleh : Joni Hermanto
Jenis Material Desa Penu Berat Contoh Agregat -
Lokasi Sumber Material : DESA PENU

Sampel : DESA PENU Spesifikasi


Berat kontainer ( gram ) A 93,00
3
Volume kontainer ( cm ) V=PxLxT 3.388,00
Berat kontainer + pasir lepas ( gram ) B 3.988,00
Berat kontainer + pasir padat ( gram ) C 5.138,00
3
Berat Volume lepas ( gr/cm ) D = (B-A)/V 1,150 1.4 - 1.9
3
Berat Volume padat ( gr/cm ) D = (C-A)/V 1,489 1.4 - 1.9

Jenis Material : Batu Gunung Berat Contoh Agregat : 1500 gr


Lokasi Sumber Material : DESA PENU

Sampel : Batu Gunung Spesifikasi


Berat kontainer ( gram ) A 93,00
3
Volume kontainer ( cm ) V=PxLxT 3.388,00
Berat kontainer + batu lepas ( gram ) B 4.004,00
Berat kontainer + batu padat ( gram ) C 5.110,00
3
Berat Volume lepas ( gr/cm ) D = (B-A)/V 1,15 1.6 - 1.9
3
Berat Volume padat ( gr/cm ) D = (C-A)/V 1,481 1.6 - 1.9
PEMERIKSAAN KADAR SATUAN AGREGRAT
Pekerjaan : Tugas Akhir Dikerjakan : Sona Soleman
Tanggal Pengujian : 5/8/2008 Diperiksa oleh : Joni Hermanto
Jenis Material : Pasir Laut Berat Contoh Agregat : 1500 gr
Lokasi Sumber Material : Pasir Laut

Sampel : Pasir Laut Spesifikasi


Berat Wadah Kosong ( gram ) A 269,00
Berat Wadah + Air ( gram ) B 4.950,00
Volume Wadah ( ltr ) C = ( B - A ) / BJ. Air 4.681,00
Berat Wadah + Sampel ( gram ) D 6.907,50
Berat Sampel ( gram ) E=(D-A) 6.638,50
F=E/C 1,418
Berat Volume ( gr/ltr )
Rata - rata 1,418 1.4 - 1.9

Jenis Material : Batu Gunung Berat Contoh Agregat : 1500 gr


Lokasi Sumber Material : DESA PENU

Sampel : Batu Gunung Spesifikasi


Berat Wadah Kosong ( gram ) A 269,00
Berat Wadah + Air ( gram ) B 4.950,00
Volume Wadah ( ltr ) C = ( B - A ) / BJ. Air 4.681,00
Berat Wadah + Sampel ( gram ) D 6.780,50
Berat Sampel ( gram ) E=(D-A) 6.511,50
F=E/C 1,391
Berat Volume ( gr/ltr )
Rata - rata 1,391 1.6 - 1.9
PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR AGREGRAT
Pekerjaan : Tugas Akhir Dikerjakan : Sona Soleman
Tanggal Pengujian : 5/8/2008 Diperiksa oleh : Joni Hermanto
Jenis Material : Pasir Laut Berat Contoh Agregat : 2000 gr
Lokasi Sumber Material : DESA PENU

Sampel : Pasir Laut Spesifikasi


Berat Contoh Kering sebelum dicuci ( gram ) A 1.907,00
Berat Contoh Kering Setelah dicuci ( gram ) B 1.889,00
( A - B ) / A x 100 % 0,9%
Kadar Lumpur (%)
0,9 0.2 - 5

Jenis Material : : Batu Gunung Berat Contoh Agregat : 1500 gr


Lokasi Sumber Material
: : DESA PENU

Nomor Contoh 1 Spesifikasi


Berat Contoh Kering sebelum dicuci ( gram ) A 1.495,00
Berat Contoh Kering Setelah dicuci ( gram ) B 1.467,00
( A - B ) / A x 100 % 1,9%
Kadar Lumpur (%)
1,87 0.2 - 1
RAPORT
STRENGTH OF CONCRETE SAMPLE

Sample : TUGAS AKHIR Permintaan : FATEK UMMU


Sample Shape : Silinder Dia. 30 x 15 cm Item Pekerjaan : PASIR PANTAI

Silinder Silinder
Unit Max Actual Quality Quality
Sample Age Factor Date Sample Shape Weight Strength Strength
Weight Load Stress Plan Plan
Code (Days) % 28 Days 28 Days
3 2 2 2
Mix Test Silinder (30x15) Kg Kg/cm kN (Kg/cm ) K (Kg/cm ) f'c (MPa) K (Kg/cm ) f'c (MPa)
SDR - 1 3 40 04-Des-16 07-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 11,861 2238,45 106,00 61,21 174,95 15,01 225 19,30
SDR - 2 3 40 05-Des-16 08-Des-16 Dia. 30 x 15 cm 10,948 2066,15 98,00 56,59 161,74 13,87 225 19,30
SDR - 3 7 65 04-Des-17 11-Des-17 Dia. 30 x 15 cm 11,670 2202,41 93,00 53,71 94,47 8,10 225 19,30
SDR - 4 7 65 05-Des-17 12-Des-17 Dia. 30 x 15 cm 11,173 2108,61 205,00 118,39 208,23 17,86 225 19,30
SDR - 5 14 88 04-Des-17 18-Des-17 Dia. 30 x 15 cm 11,613 2191,65 244,00 140,91 183,06 15,70 225 19,30
SDR - 6 14 88 05-Des-17 19-Des-17 Dia. 30 x 15 cm 11,448 2160,51 174,00 100,48 130,54 11,20 225 19,30
SDR - 7 21 95 04-Des-17 25-Des-17 Dia. 30 x 15 cm 11,680 2204,29 263,00 151,88 182,78 15,68 225 19,30
SDR - 8 21 95 05-Des-17 26-Des-17 Dia. 30 x 15 cm 11,516 2173,34 236,00 136,29 164,02 14,07 225 19,30
SDR - 14 28 100 04-Des-16 01-Jan-17 Dia. 30 x 15 cm 11,568 2183,16 228,00 131,67 150,53 12,91 225 19,30
SDR - 15 28 100 05-Des-16 02-Jan-17 Dia. 30 x 15 cm 11,606 2190,33 200,00 115,50 132,05 11,33 225 19,30
AVERAGE = 158,24 13,57
Spesifikasi mutu beton menurut SNI 7394:2008 (tentang Tata cara perhitungan harga satuan
pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan)
Ternate, 02-Jan-2017
Mengetahui
Kepala Laboratorium Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

(Muhammad Usamah, ST., MT


NID : 1204107701
DOKUMENTASI
LABORATURIUM MEKANIKA TANAH DAN BANTUAN
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA
Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 100 Kelurahan Sasa Ternate
DOKUMENTASI KEGIATAN PENGUJIAN

agregat pasir dan krikil kadar air dan kadar lumpur

analisis saringan berat jenis dan penyerapan air

barat volume abrasi

slinder kubus slump sieve sakher LA


campuran slump

pembuatan slinder

hasil kuat tekan uji kuat tekan slinder

hasil kuat tekan perawatan beton


BIOGRAFI
BIOGRAFI PENULIS
Nama : Sona Soleman

NIM : 12105 22201 12 057

Tempat, Tanggal Lahir :Dofa, 12 September 1994

Status Pernikahan : Belum Menikah

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD : SD N 1 Penu Lulus 2006

SMP : SMP N 2 Satu Atap Talibu Timur Lulus 2009

SMA : MAN MODEL TERNATE Lulus 2012

Penulis melanjutkan studi di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara


(UMMU), tahun 2012 di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik.

Nama Orang Tua

Ayah : Soleman Wanci

Ibu : Nurmina Buton

Pekerjaan Orang Tua

Ayah : Tani

Ibu : Tani

Judul Tugas Akhir (Skripsi)


"UJI KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PASIR PANTAI DAN
PASIR GUNUNG DESA PENU KECAMATAN TALIABU TIMUR
PROVINSI MALUKU UTARA "

No. Hp. 0822-7154-5092

Anda mungkin juga menyukai