B. BAHAN STRUKTUR
Mutu beton : K- 250
Kuat tekan beton fc' = 0.83 * K / 10 = 20,75 MPa
Modulus elastik Ec = 4700 * √ fc' = 21409,52 MPa
Angka poisson υ= 0,20
Modulus geser G = Ec / [2 * (1 + u)] = 8920,63 MPa
Koefisien muai panjang untuk beton, α= 0,00001 /ᵒC
Mutu baja :
Untuk baja tulangan dengan Ø > 12 mm : U- 42
Tegangan leleh baja, fy = U * 10 = 420 MPa
Untuk baja tulangan dengan Ø < 12 mm : U- 28
Tegangan leleh baja, fy = U * 10 = 280 MPa
6.2. KOMBINASI-1
Faktor M tumpuan M lapangan M tumpuan M lapangan
No Jenis Beban
Beban (kNm) (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 1,666 0,834 2,166 1,084
2 Beban mati tambahan 2,00 0,662 0,343 1,324 0,687
3 Beban truk "T" 1,80 49,203 44,321 88,565 79,777
4 Beban angin 1,00 0,315 0,284 0,315 0,284
5 Pengaruh temperatur 1,00 0,012 0,060 0,012 0,060
Total Momen ultimit slab, Mu = 92,382 81,892
6.3. KOMBINASI-2
Faktor M tumpuan M lapangan M tumpuan M lapangan
No Jenis Beban
Beban (kNm) (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,3 1,666 0,834 2,166 1,084
2 Beban mati tambahan 2,0 0,662 0,343 1,324 0,687
3 Beban truk "T" 1,0 49,203 44,321 49,203 44,321
4 Beban angin 1,2 0,315 0,284 0,378 0,340
5 Pengaruh temperatur 1,2 0,012 0,060 0,014 0,072
Total Momen ultimit slab, Mu = 53,085 46,504
7. PEMBESIAN SLAB
7.1. TULANGAN LENTUR NEGATIF
Beban hidup pada pedestrian per meter lebar tegak lurus bidang gambar :
Gaya Lengan Momen
NO Jenis Beban
(kN) (m) (kNm)
1 Beban horisontal pada railing (H1) 0,75 1,25 0,94
2 Beban horisontal pada kerb (H2) 1,50 0,35 0,53
3 Beban vertikal terpusat (P) 20,00 1,10 22,00
4 Beban vertikal merata = q * (b2) 2,50 1,10 2,75
MTP = 26,21
3. MOMEN ULTIMIT RENCANA SLAB TROTOAR
Faktor beban ultimit untuk berat sendiri pedestrian γMS = 1,30
Faktor beban ultimit untuk beban hidup pedestrian γTP = 1,80
Momen akibat berat sendiri pedestrian : MMS = 14,68 kNm
Momen akibat beban hidup pedestrian : MTP = 26,21 kNm
Momen ultimit rencana slab trotoar : Mu = γMS * MMS + γTP * MTP
Mu = 66,269 kNm
4. PEMBESIAN SLAB TROTOAR
Mutu beton : K - 250 Kuat tekan beton, f c' = 20,75 MPa
Mutu baja : U - 42 Tegangan leleh baja, fy = 420 MPa
Tebal slab beton, h= 200 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 40 mm
Modulus elastis baja, Es = 200000
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, ß1 = 0,85
ρb = ß1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,02
Rmax = 0.75 * ρb * fy * [1 – ½ * 0.75 * ρb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 5,37
Faktor reduksi kekuatan lentur, ɸ= 0,80
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0,60
Momen rencana ultimit, Mu = 66,27 kNm
Tebal efektif slab beton, d = h - d' = 160 mm
Ditinjau slab beton selebar 1 m, b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = M u / ɸ = 82,84 kNm
-6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 3,24
Rn < R max, Maka,…………..OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √ [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,009
Rasio tulangan minimum, ρmin = 25% * ( 1.4 / fy ) = 0,001
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 0,009
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ* b * d = 1372,95 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D- 16 mm
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As = 146,44 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 100
2
As = π / 4 * D * b / s = 2010,62 mm2
Tulangan Longitudinal
Mutu beton : K - 250 Kuat tekan beton, fc' = 20,75 MPa
Mutu baja : U - 42 Tegangan leleh baja, fy = 420 MPa
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -√ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,009
Rasio tulangan minimum, ρ min = 25% * ( 1.4 / fy ) = 0,001
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 0,009
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = 1372,95 mm2
Untuk tulangan longitudinal diambil 50% tulangan diperlukan
As' = 50% * As = 686,48 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D2 * b / As = 193,35 mm
Digunakan tulangan, D 13 - 150
2
As = π / 4 * D * b / s = 884,88 mm2
III. PERHITUNGAN TIANG RAILING
1. BEBAN TIANG RAILING
Jarak antara tiang railing, L= 2,000 m
Beban horisontal pada railing. H1 = 0,750 kN/m
Gaya horisontal pada tiang railing, HTP = H1 * L = 1,500 kN
Lengan terhadap sisi bawah tiang railing, y= 0,900 m
Momen pada pada tiang railing, MTP = HTP * y = 1,350 kNm
Faktor beban ultimit : γTP = 2,000
Momen ultimit rencana, Mu = γTP * MTP = 2,700 kNm
Gaya geser ultimit rencana, Vu = γTP * HTP = 3,000 kN
Mutu baja :
Untuk baja tulangan dengan Ø > 12 mm : U- 42
Tegangan leleh baja, fy = U * 10 = 420 Mpa
Untuk baja tulangan dengan Ø ≤ 12 mm : U- 28
Tegangan leleh baja, fy = U * 10 = 280 Mpa
Specific Gravity :
Berat beton bertulang, wc = 25,00 kN/m3
Berat beton tidak bertulang (beton rabat), w'c = 24,00 kN/m3
Berat aspal padat, wa = 22,00 kN/m3
Berat jenis air, ww = 9,80 kN/m3
C. ANALISIS BEBAN
1. BERAT SENDIRI (MS)
Faktor beban ultimit : γMS = 1,30
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen struktural,
ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap. Beban berat sendiri balok
diafragma pada Girder dihitung sbb. :
Panjang bentang Girder, L= 8,00 m
Berat satu balok diafragma, Wd = bd * hd * s * wc = 4,50 kN
Jumlah balok diafragma sepanjang bentang L, nd = 3,00 bh
Beban diafragma pada Girder, Qd = nd * Wd / L = 1,69 kN/m
Gaya geser dan momen pada T-Girder akibat berat sendiri (MS) :
VMS = 1/2 * QMS * L = 64,75 kN
2
MMS = 1/8 * QMS * L = 129,50 kNm
2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)
Faktor beban ultimit : γMA = 2,00
Beban mati tambahan (superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban
pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan mungkin besarnya berubah selama umur
jembatan. Jembatan dianalisis harus mampu memikul beban tambahan seperti :
1) Penambahan lapisan aspal (overlay ) di kemudian hari,
2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,
Panjang bentang Girder, L 8,00 m
Beban mati tambahan pada Girder
Lebar Tebal Berat Beban
No. Jenis 3
(m) (m) (kN/m ) (kN/m)
1 Lap.Aspal+overlay 2,00 0,05 22,00 2,20
2 Air hujan 2,00 0,05 9,80 0,98
Beban mati tambahan : QMA = 3,18
Gaya geser dan momen pada T-Girder akibat beban tambahan (MA) :
VMA = 1/2 * QMA * L = 12,72 kN
2
MMA = 1/8 * QMA * L = 25,44 kNm
4. BEBAN LALU-LINTAS
4.1. BEBAN LAJUR "D" (TD)
Faktor beban ultimit : γTD = 1,80
Beban terbagi rata (BTR) mempunyai intensitas q kPa dengan besaran q tergantung pada panjang total
yang dibebani L yaitu seperti berikut :
q= 9 kPa untuk L < 30 m
q = 9.0 * ( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m
Beban garis terpusat (BGT) dengan intensitas p kN/m harus ditempatkan tegak lurus terhadap arah lalu lintas
pada jembatan. Besarnya intensitas p adalah 49,0 kN/m. Untuk mendapatkan momen lentur negatif maksimum
pada jembatan menerus, BGT kedua yang identik harus ditempatkan pada posisi dalam arah melintang
jembatan pada bentang lainnya.
Untuk panjang bentang, L= 8,00 m
Intensitas beban terbagi rata (BTR) dalam arah memanjang jemb. q= 9,00 kPa
Beban garis terpusat (BGT) dengan intensitas, p= 49,00 kN/m
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk BGT diambil sebagai berikut :
DLA = 0,4 untuk L ≤ 50 m
DLA = 0.4 - 0.0025 * (L - 50) untuk 50 < L < 90 m
DLA = 0,3 untuk L ≥ 90 m
a= 5,00 m
b= 4,00 m
Panjang bentang Girder, L= 8,00 m
Gaya geser dan momen pada T-Gider akibat beban truk "T" :
VTT = [ 9/8 * L - 1/4 * a + b ] / L * PTT = 231,33 kN
MTT = VTT * L/2 - PTT * b = 295,31 kNm
Gaya geser dan momen yang terjadi akibat pembebanan lalu-lintas, diambil yg memberikan
pengaruh terbesar terhadap T-Girder di antara beban "D" dan beban "T".
Gaya geser maksimum akibat beban, T VTT = 231,33 kN
Momen maksimum akibat beban, D MTD = 418,40 kNm
Jembatan harus direncanakan agar memiliki kemungkinan kecil untuk runtuh namun dapat mengalami
kerusakan yang signifikan dan gangguan terhadap pelayanan akibat gempa dengan kemungkinan terlampaui
7% dalam 75 tahun. Penggantian secara parsial atau lengkap pada struktur diperlukan untuk beberapa kasus.
Kinerja yang lebih tinggi seperti kinerja operasional dapat ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
Beban gempa diambil sebagai gaya horizontal yang ditentukan berdasarkan perkalian antara koefisien respon
elastik (Csm) dengan berat struktur ekivalen yang kemudian dimodifikasi dengan faktor modifikasi respon (R)
dengan formulasi sebagai berikut :
TEQ = Csm / R x Wt
Keterangan: TEQ = Gaya gempa horizontal statis (kN)
Csm = Koefisien respons elastik
R = Faktor modifikasi respons
Wt = Berat total struktur terdiri dari berat sendiri dan beban mati tambahan :
= QMS + QMA (kN)
Koefisien respon elastik Csm diperoleh dari peta percepatan batuan dasar dan spektra percepatan (Gambar 1
hingga Gambar 3) sesuai dengan daerah gempa dan periode ulang gempa rencana. Koefisien percepatan yang
diperoleh berdasarkan peta gempa dikalikan dengan suatu faktor amplifikasi sesuai dengan kondisi tanah
sampai kedalaman 30 m di bawah struktur jembatan.
Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :
T = 2 * π * √ [ W T / ( g * KP ) ]
g = percepatan grafitasi (= 9.8 m/det2)
KP = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yg diperlukan untuk
menimbulkan satu satuan lendutan (kN/m)
Wt = QMS + QMA
Peta gempa dalam ketentuan ini meliputi peta percepatan puncak batuan dasar (PGA) dan respons spektra
percepatan 0,2 detik dan 1 detik di batuan dasar yang mewakili level hazard (potensi bahaya) gempa 1000
tahun dengan kemungkinan terlampaui 7% dalam 75 tahun.
Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan :
Wt = QMS + QMA
Berat sendiri, QMS = 16,19 kN/m
Beban mati tambahan, QMA = 3,18 kN/m
Panjang bentang, L= 8,00 m
Berat total, Wt = (QMS + QMA) * L = 154,94 kN
Ukuran Girder, b= 0,40 m
h= 0,65 m
3
Momen inersia penampang Girder, I = 1/12 * b * h = 0,01 m4
Modulus elastik beton, Ec = 23.452,95 Mpa
Ec = 23452953 kPa
3
Kekakuan lentur Girder, Kp = 48 * Ec * I / L = 20.127,40 kN/m
Waktu getar, T = 2 * π * √ [ Wt / (g * KP)] = 0,18 detik
Respon spektra di permukaan tanah ditentukan dari 3 (tiga) nilai percepatan puncak yang mengacu pada peta
gempa Indonesia dengan probabilitas terlampaui 7% dalam 75 tahun (PGA, SS dan S1), serta nilai faktor
amplifikasi FPGA, Fa, dan Fv sebagai berikut :
PGA = 0,43
SS = 0,93
S1 = 0,39
FPGA = 1,07
Fa = 1,17
FV = 1,61
1. Untuk periode lebih kecil dari T0, koefisien respons gempa elastik (Csm) didapatkan dari persamaan berikut :
Beban garis terpusat (BGT) dengan intensitas p kN/m harus ditempatkan tegak lurus terhadap arah lalu lintas pada
jembatan. Besarnya intensitas p adalah 49,0 kN/m. Untuk mendapatkan momen lentur negatif maksimum pada jembatan
menerus, BGT kedua yang identik harus ditempatkan pada posisi dalam arah melintang jembatan pada bentang lainnya.
Gaya rem
Untuk, Lt = L = 8,00 m
Gaya rem, ∑TTB = 250,00 kN
Jumlah penahan gaya rem, n= 2,00
Gaya rem pada abutment TTB / n = 125,00
Lengan terhadap Fondasi : YTB = H = 4,85 m
Momen pada Fondasi akibat gaya rem : MTB = TTB * YTB = 606,25 kNm
Lengan terhadap Breast wall : Y'TB = h1 + h2 + h3 + h4 + c = 3,90 m
Momen pada Breast wall akibat gaya rem : MTB = TTB * YTB = 487,50 kNm
7. PENGARUH TEMPERATUR (ET)
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh temperatur, diambil
perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih antara temperatur maksimum dan temperatur minimum rata-
rata pada lantai jembatan.
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40 °C
Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15 °C
ΔT = ( Tmax - Tmin ) / 2
Perbedaan temperatur, ΔT = 12,50 °C
Koefisien muai panjang untuk beton, α= 0,00001 / ºC
Kekakuan geser untuk tumpuan berupa elatomeric, k= 1.500,00 kN/m
Panjang bentang girder, L= 8,00 m
Jumlah tumpuan elastomeric (jumlah girder), n= 2,00 buah
Beban gempa diambil sebagai gaya horizontal yang ditentukan berdasarkan perkalian antara koefisien respon elastik
(Csm) dengan berat struktur ekivalen yang kemudian dimodifikasi dengan faktor modifikasi respon (R) dengan formulasi
sebagai berikut :
TEQ = Csm / R x Wt
Keterangan: TEQ = Gaya gempa horizontal statis (kN)
Csm = Koefisien respons elastik
R = Faktor modifikasi respons
Wt = Berat total struktur terdiri dari beban mati dan beban hidup yang sesuai
= PMS + PMA (kN)
Koefisien respon elastik Csm diperoleh dari peta percepatan batuan dasar dan spektra percepatan (Gambar 1 hingga
Gambar 3) sesuai dengan daerah gempa dan periode ulang gempa rencana. Koefisien percepatan yang diperoleh
berdasarkan peta gempa dikalikan dengan suatu faktor amplifikasi sesuai dengan kondisi tanah sampai kedalaman 30 m di
bawah struktur jembatan.
Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :
T = 2 * π * √ [ WTP / ( g * KP ) ]
g = percepatan grafitasi (= 9.8 m/det2)
KP = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yg diperlukan untuk
menimbulkan satu satuan lendutan (kN/m)
WTP = PMS (str atas) + ½ * PMS (str bawah)
Peta gempa dalam ketentuan ini meliputi peta percepatan puncak batuan dasar (PGA) dan respons spektra percepatan 0,2
detik dan 1 detik di batuan dasar yang mewakili level hazard (potensi bahaya) gempa 1000 tahun dengan kemungkinan
terlampaui 7% dalam 75 tahun.
10.1.1. BEBAN GEMPA ARAH MEMANJANG JEMBATAN (ARAH X)
Tinggi breast wall, Lb = h3 + h4 + c = 3,20 m
Ukuran penampang breast wall, b = By = 6,10 m
h = b7 = 0,70 m
3
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * b * h = 0,17 m4
Mutu beton, Fcꞌ = 0.83 * K / 10 = 20,75 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * √ fc' = 21.409,52 MPa
Ec = 21409519 kPa
3
Nilai kekakuan, K p = 3 * E c * I c / Lb = 341760 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9,80 m/det2
Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 204,75 kN
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 1.567,28 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1/2 * PMS (str bawah) = 988,39 kN
Waktu getar alami struktur, T = 2 * π * √ [ WTP / ( g * KP ) ] = 0,11 detik
Respon spektra di permukaan tanah ditentukan dari 3 (tiga) nilai percepatan puncak yang mengacu pada peta gempa
Indonesia dengan probabilitas terlampaui 7% dalam 75 tahun (PGA, SS dan S1), serta nilai faktor amplifikasi FPGA, Fa, dan Fv
sebagai berikut :
PGA = 0,43
SS = 0,93
S1 = 0,39
FPGA = 1,07
Fa = 1,17
FV = 1,61
Perumusan respon spektra adalah sebagai berikut : Bentuk tipikal respon spektra di permukaan tanah
AS = FPGA * PGA = 0,46
SDS = Fa * SS = 1,09
SD1 = FV * S1 = 0,62
Koefisien respon gempa elastic
1. Untuk periode lebih kecil dari T0, koefisien respons gempa elastik (Csm) didapatkan dari persamaan berikut :
Csm = (SDS - AS) * T/T0 + AS = 1,05
2. Untuk periode lebih besar atau sama dengan T0, dan lebih kecil atau sama dengan TS, respons spektra percepatan, Csm
adalah sama dengan SDS
3. Untuk periode lebih besar dari TS, koefisien respons gempa elastik (Csm) didapatkan dari persamaan berikut :
Csm = SD1 / T = 5,76
Keterangan:
SDS adalah nilai spektra permukaan tanah pada periode pendek (T=0,2 detik).
SD1 adalah nilai spektra permukaan tanah pada periode 1,0 detik
Dimana :
TS = SD1 / SDS = 0,57
T0 = 0,2 * TS =
0,11
Sehingga koefisien respon gempa elastic diperoleh (C sm)
Csm = 1,05
Faktor modifikasi respon
Gaya gempa rencana pada bangunan bawah dan hubungan antara elemen struktur ditentukan dengan cara membagi gaya
gempa elastis dengan faktor modifikasi respon R. Sebagai alternatif penggunaan faktor R untuk hubungan struktur,
sambungan monolit antara elemen struktur atau struktur, seperti hubungan kolom ke fondasi telapak dapat direncanakan
untuk menerima gaya maksimum akibat plastifikasi kolom atau kolom majemuk yang berhubungan.
Faktor modifikasi respon (R) untuk bangunan bawah R= 3,00
Sehingga Gaya gempa diperoleh, TEQ = Csm / R x Wt = 0,35 * Wt
h1 0,70 m h6 0,60 m h11 0,75 m
h2 0,00 m h7 0,20 m h12 4,15 m
h3 1,00 m h8 0,20 m H 4,85 m
h4 0,20 m h9 0,20 m c 2,00 m
h5 0,40 m h10 0,75 m d 2,00 m
Berat TEQ Besar MEQ
No Uraian lengan terhadap titik O
Wt (kN) (kN) y (m) (kNm)
STRUKTUR ATAS
PMS 204,75 71,80 y = H - h1 - h2 4,15 297,98
PMA 31,08 10,90 y = H - h1 - h2 4,15 45,23
ABUTMENT
1 32,03 11,23 y1 = h10+h8+c+h4+h3+h2+h1/2 4,50 50,54
2 - - y2 = h10+h8+c+h4+h3+h2/2 4,15 -
3 99,13 34,76 y3 = h10+h8+c+h4+h3/2 3,65 126,88
4 9,91 3,48 y4 = h10+h8+c+h4*2/3 3,08 10,72
5 36,60 12,84 y5 = h11+h9+d+h7+h6/2 3,45 44,28
6 6,10 2,14 y6 = h11+h9+d+h7*2/3 3,08 6,60
7 443,01 155,36 y7 = h12/2 2,08 322,37
8 19,06 6,69 y8 = h10+h8/3 0,82 5,46
9 19,06 6,69 y9 = h11+h9/3 0,82 5,46
10 142,97 50,14 y10 = h10/2 0,38 18,80
11 142,97 50,14 y11 = h11/2 0,38 18,80
WING WALL
12 43,75 15,34 y12 = h10+h8+c+h4+h3+h2+h1/2 4,50 69,04
13 56,25 19,73 y13 = h10+h8+c+h4+(h3+h2)/2 3,65 72,00
14 11,25 3,95 y14 = h10+h8+c+h4/2 3,05 12,03
15 145,00 50,85 y15 = h10+h8+c/2 1,95 99,16
16 4,13 1,45 y16 = h10+h8*2/3 0,88 1,28
17 3,13 1,10 y17 = h10+h8*2/3 0,88 0,97
18 1,63 0,57 y18 = h10+h8+c+h4/3 3,02 1,72
LATERAL STOP BLOCK
19 - - y19 = h12+Lt/2 4,15 -
TANAH
20 52,19 18,30 y20 = h10+h8+c+h4+h3+h2+h1/2 4,50 82,37
21 168,42 59,06 y21 = h10+h8+h13/2 2,55 150,61
22 5,70 2,00 y22 = h10+h8+c+h4/3 3,02 6,03
23 114,04 39,99 y23 = h10+h8+c/2 1,95 77,98
24 10,97 3,85 y24 = h10+h8*2/3 0,88 3,40
TEQ = 632,33 MEQ = 1.529,72
Letak titik tangkap gaya horisontal gempa, yEQ = MEQ /TEQ = 2,42
H= 4,85 m
By = 6,10 m
Kh = 0,5 * AS = 0,23
ɸ' = 0,46 rad
Ka = 0,39
Ws = 17,20 kN/m3
Ѳ = tan-1 (Kh) = 0,23
cos2 ( ɸ' - Ѳ ) = 0,95
2
cos Ѳ *{ 1 + √ (sin ɸ ' * sin (ɸ ' -Ѳ ) )/cos Ѳ } = 1,26
KaG = cos ( ɸ' - Ѳ ) / [ cos2 *{ 1 + √ (sin ɸ ' * sin (ɸ' - Ѳ) )/cos Ѳ } ] =
2
0,75
ΔKaG = KaG - Ka = 0,36
2
Gaya gempa lateral, TEQ = 1/2 * H * ws * ΔKaG * By = 445,04 kN
Lengan terhadap Fondasi, yEQ = 2/3 * H = 3,23 m
Momen akibat gempa, MEQ = TEQ * yEQ = 1.438,97 kNm
10.3. TEKANAN AIR LATERAL AKIBAT GEMPA
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan air pada Abutment (jenis dinding) dihitung dengan rumus :
TEQ = 0.58 * Kh * R * ww * Bp * Hr2
ww = berat volume air (kN/m3) ww = 9,80 kN/m3
Hr = kedalaman air rata-rata (m) Hr = 0,75 m
ht = Tebal pilecap h9 + h11 = 0,95 m
Kh = Koefisien beban gempa horisontal, Kh = 0,5 * AS = 0,23
R= 3,00
Tx P
No Kombinasi Beban K H (kN) SF Keterangan
(kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 0% 618,2 2.033,8 1.113 1,80 > 1,5 Ok
2 Kombinasi - 2 25% 780,9 2.037,8 1.394 1,78 > 1,5 Ok
3 Kombinasi - 3 40% 823,3 2.037,8 1.561 1,90 > 1,5 Ok
4 Kombinasi - 4 40% 824,8 2.037,8 1.561 1,89 > 1,5 Ok
5 Kombinasi - 5 50% 1.090,8 1.803,1 1.535 1,41 < 1,5 No
14.2. STABILITAS GESER ARAH Y
Parameter tanah dasar Pile-cap :
Sudut gesek, ɸ= 21,33 ᵒ
Kohesi, C= 16,34 kPa
Ukuran dasar Pile-cap :
Bx = 3,20 m
By = 6,10 m
k = persen kelebihan beban yang diijinkan (%)
Tx = gaya penyebab geser
Gaya penahan geser :
H = ( C * Bx * By + P * tan ɸ ) * (1 + k ) harus ≥ 1.1
Ty P
No Kombinasi Beban K H (kN) SF Keterangan
(kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 0% - 2.033,79 1.113,35 - -
2 Kombinasi - 2 25% 508,49 2.037,82 1.393,65 2,74 > 1,5 Ok
3 Kombinasi - 3 40% 508,49 2.037,82 1.560,89 3,07 > 1,5 Ok
4 Kombinasi - 4 40% 508,49 2.037,82 1.560,89 3,07 > 1,5 Ok
5 Kombinasi - 5 50% 633,87 1.803,11 1.534,88 2,42 > 1,5 Ok
KOMBINASI - 2
Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
No Aksi / Beban
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 2.303,64 - - (1.596,30) -
2 Beban mati tambahan 2,00 62,15 - - - -
3 Tekanan tanah 1,25 - 772,78 - 1.389,25 -
4 Beban lajur "D" 1,80 379,22 - - - -
5 Beban pedestrian 1,80 36,00 - - - -
6 Gaya rem 1,80 - 225,00 - 1.091,25 -
7 Temperatur 1,20 - 1,80 - 7,47 -
8 Beban angin - - - - -
9 Aliran air - - - - -
10 Hanyutan/Tumbukan - - - - -
11 Beban gempa - - - - -
12 Tek. Tanah dinamis - - - - -
13 Tekanan air gempa - - - - -
14 Gesekan 1,30 - 55,18 - 229,01 -
2.781,01 1.054,76 - 1.120,7 -
KOMBINASI - 3
Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
No Aksi / Beban
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 2.303,64 - - (1.596,30) -
2 Beban mati tambahan 2,00 62,15 - - - -
3 Tekanan tanah 1,25 - 772,78 - 1.389,25 -
4 Beban lajur "D" 1,80 379,22 - - - -
5 Beban pedestrian - - - - -
6 Gaya rem 1,80 - 225,00 - 1.091,25 -
7 Temperatur 1,20 - 1,80 - 7,47 -
8 Beban angin 1,20 4,84 - 29,59 - 160,96
9 Aliran air 1,00 - 37,63 13,43 63,97 22,84
10 Hanyutan/Tumbukan 1,00 - - 470,40 - 870,24
11 Beban gempa - - - - -
12 Tek. Tanah dinamis - - - - -
13 Tekanan air gempa
14 Gesekan 1,30 - 55,18 - 229,01 -
2.749,85 1.092,39 513,42 1.184,7 1.054,03
KOMBINASI - 4
Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
No Aksi / Beban
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 2.303,64 - - (1.596,30) -
2 Beban mati tambahan 2,00 62,15 - - - -
3 Tekanan tanah 1,25 - 772,78 - 1.389,25 -
4 Beban lajur "D" 1,80 379,22 - - - -
5 Beban pedestrian 1,80 36,00 - - - -
6 Gaya rem 1,80 - 225,00 - 1.091,25 -
7 Temperatur 1,20 - 1,80 - 7,47 -
8 Beban angin 1,20 4,84 - 29,59 - 160,96
9 Aliran air 1,00 - 37,63 13,43 63,97 22,84
10 Hanyutan/Tumbukan 1,00 - - 470,40 - 870,24
11 Beban gempa - - - - -
12 Tek. Tanah dinamis - - - - -
13 Tekanan air gempa - - - - -
14 Gesekan - - - - -
2.785,85 1.037,21 513,42 955,6 1.054,03
KOMBINASI - 5
Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
No Aksi / Beban
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 2.303,64 - - (1.596,30) -
2 Beban mati tambahan 2,00 62,15 - - - -
3 Tekanan tanah 1,25 - 772,78 - 1.389,25 -
4 Beban lajur "D" - - - - -
5 Beban pedestrian - - - - -
6 Gaya rem - - - - -
7 Temperatur - - - - -
8 Beban angin - - - - -
9 Aliran air - - - - -
10 Hanyutan/Tumbukan - - - - -
11 Beban gempa 1,00 - 632,33 632,33 1.529,72 1.529,72
12 Tek. Tanah dinamis 1,00 - 445,04 - 1.438,97 -
13 Tekanan air gempa 1,00 - 13,40 1,54 17,76 2,04
14 Gesekan - - - - -
2.365,79 1.863,56 633,87 2.779,40 1.531,75
2. BREAST WALL
2.1. BERAT SENDIRI (MS)
PARAMETER BERAT
NO Shape
b h (kN)
1 0,30 0,70 1,00 32,03
2 0,55 - 1,00 -
3 0,65 1,00 1,00 99,13
4 0,65 0,20 0,50 9,91
5 0,40 0,60 1,00 36,60
6 0,40 0,20 0,50 6,10
7 0,70 2,00 1,00 213,50
19 Lateral stop block - -
Struktur atas (slab, trotoar, girder, dll) 204,75 204,75
PMS = 602,01
H' = h1 + h2 + h3 + h4 + c = 3,90 m
-1 R
ɸ' = tan (Kɸ * tanɸ) = 0,46 rad
2
Ka = tan (45°- ɸ'/2) = 0,39
ws = 17,20 kN/m3
0.7 * ws = 12,04 kPa
By = 6,10 m
TTA Lengan y MTA
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) thd. O (m) (kNm)
1 TTA = (0.70 * ws) * H' * Ka * By 111,36 y = H' / 2 1,95 217,15
2
2 TTA = 1/2 * H' * ws * Ka * By 310,21 y = H' / 3 1,30 403,27
TTA = 421,57 MTA = 620,42
TEQ y MEQ
No Tekanan Tanah Dinamis Lengan
(kN) (m) (kNm)
1 1/2 * H'2 * ws * ∆K aG* By 287,77 2/3 * H' 2,60 748,21
2 (h8 +h10) * ws * ∆KaG * By 35,95 H'/2 1,95 70,10
TEQ = 323,72 MEQ = 818,31
2.4. BEBAN ULTIMIT BREAST WALL
REKAP BEBAN KERJA BREAST WALL
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 602,01
2 Beban mati tambahan 31,08
3 Tekanan tanah 421,57 620,42
4 Beban lajur "D" 210,68
5 Beban pedestrian 20,00
6 Gaya rem 125,00 487,50
7 Temperatur 1,50 4,80
8 Beban angin 4,03 24,66 110,71
9 Aliran air 37,63 13,43 28,22 10,08
10 Hanyutan/Tumbukan 470,40 423,36
11 Beban gempa 302,51 302,51 748,91 748,91
12 Tek. Tanah dinamis 323,72 818,31
13 Tekanan air gempa 13,40 1,54 5,03 0,58
14 Gesekan 42,45 135,83
K = faktor beban ultimit
Gaya aksial ultimit, Pu = K * P
Gaya geser ultimit, Vux = K * Tx Vuy = K * Ty
Momen ultimit, Mux = K * Mx Muy = K * My
REKAP BEBAN ULTIMIT BREAST WALL
Faktor Pu Vux Vuy Mux Muy
No Aksi / Beban
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 782,61 - - - -
2 Beban mati tambahan 2,00 62,15 - - - -
3 Tekanan tanah 1,25 - 526,96 - 775,52 -
4 Beban lajur "D" 1,80 379,22 - - - -
5 Beban pedestrian 1,80 36,00 - - - -
6 Gaya rem 1,80 - 225,00 - 877,50 -
7 Temperatur 1,20 - 1,80 - 5,76 -
8 Beban angin 1,20 4,84 - 29,59 - 132,85
9 Aliran air 1,00 - 37,63 13,43 28,22 10,08
10 Hanyutan/Tumbukan 1,00 - - 470,40 - 423,36
11 Beban gempa 1,00 - 302,51 302,51 748,91 748,91
12 Tek. Tanah dinamis 1,00 - 323,72 - 818,31 -
13 Tekanan air gempa 1,00 - 13,40 1,54 5,03 0,58
14 Gesekan 1,30 - 55,18 - 176,59 -
2.5. KOMBINASI BEBAN ULTIMIT BREAST WALL
KOMBINASI - 1
Pu Vux Vuy Mux Muy
No Aksi / Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 782,61 - - - -
2 Beban mati tambahan 2,00 62,15 - - - -
3 Tekanan tanah 1,25 - 526,96 - 775,52 -
4 Beban lajur "D" 1,80 379,22 - - - -
5 Beban pedestrian - - - - -
6 Gaya rem 1,80 - 225,00 - 877,50 -
7 Temperatur 1,20 - 1,80 - 5,76 -
8 Beban angin 1,20 4,84 - 29,59 - 132,85
9 Aliran air 1,00 - 37,63 13,43 28,22 10,08
10 Hanyutan/Tumbukan 1,00 - - 470,40 - 423,36
11 Beban gempa - - - - -
12 Tek. Tanah dinamis - - - - -
13 Tekanan air gempa - - - - -
14 Gesekan - - - - -
1.228,83 791,39 513,42 1.687,00 566,28
KOMBINASI - 2
Pu Vux Vuy Mux Muy
No Aksi / Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 782,61 - - - -
2 Beban mati tambahan 2,00 62,15 - - - -
3 Tekanan tanah 1,25 - 526,96 - 775,52 -
4 Beban lajur "D" 1,80 379,22 - - - -
5 Beban pedestrian 1,80 36,00 - - - -
6 Gaya rem 1,80 - 225,00 - 877,50 -
7 Temperatur 1,20 - 1,80 - 5,76 -
8 Beban angin - - - - -
9 Aliran air - - - - -
10 Hanyutan/Tumbukan - - - - -
11 Beban gempa - - - - -
12 Tek. Tanah dinamis - - - - -
13 Tekanan air gempa - - - - -
14 Gesekan 1,30 - 55,18 - 176,59 -
1.259,99 808,94 - 1.835,37 -
KOMBINASI - 3
Pu Vux Vuy Mux Muy
No Aksi / Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 782,61 - - - -
2 Beban mati tambahan 2,00 62,15 - - - -
3 Tekanan tanah 1,25 - 526,96 - 775,52 -
4 Beban lajur "D" 1,80 379,22 - - - -
5 Beban pedestrian - - - - -
6 Gaya rem 1,80 - 225,00 - 877,50 -
7 Temperatur - - - - -
8 Beban angin 1,20 4,84 - 29,59 - 132,85
9 Aliran air 1,00 - 37,63 13,43 28,22 10,08
10 Hanyutan/Tumbukan 1,00 - - 470,40 - 423,36
11 Beban gempa - - - - -
12 Tek. Tanah dinamis - - - - -
13 Tekanan air gempa - - - - -
14 Gesekan 1,30 - 55,18 - 176,59 -
1.228,83 844,77 513,42 1.857,83 566,28
KOMBINASI - 4
Pu Vux Vuy Mux Muy
No Aksi / Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 782,61 - - - -
2 Beban mati tambahan 2,00 62,15 - - - -
3 Tekanan tanah 1,25 - 526,96 - 775,52 -
4 Beban lajur "D" 1,80 379,22 - - - -
5 Beban pedestrian 1,80 36,00 - - - -
6 Gaya rem 1,80 - 225,00 - 877,50 -
7 Temperatur 1,20 - 1,80 - 5,76 -
8 Beban angin 1,20 4,84 - 29,59 - 132,85
9 Aliran air 1,00 - 37,63 13,43 28,22 10,08
10 Hanyutan/Tumbukan 1,00 - - 470,40 - 423,36
11 Beban gempa - - - - -
12 Tek. Tanah dinamis - - - - -
13 Tekanan air gempa - - - - -
14 Gesekan - - - - -
1.264,83 791,39 513,42 1.687,00 566,28
KOMBINASI - 5
Pu Vux Vuy Mux Muy
No Aksi / Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 782,61 - - - -
2 Beban mati tambahan 2,00 62,15 - - - -
3 Tekanan tanah 1,25 - 526,96 - 775,52 -
4 Beban lajur "D" - - - - -
5 Beban pedestrian - - - - -
6 Gaya rem - - - - -
7 Temperatur - - - - -
8 Beban angin - - - - -
9 Aliran air - - - - -
10 Hanyutan/Tumbukan - - - - -
11 Beban gempa 1,00 - 302,51 302,51 748,91 748,91
12 Tek. Tanah dinamis 1,00 - 323,72 - 818,31 -
13 Tekanan air gempa 1,00 - 13,40 1,54 5,03 0,58
14 Gesekan - - - - -
844,77 1.166,59 304,04 2.347,76 749,48
3. BACK WALL
3.1. BACK WALL BAWAH
3.1.1. TEKANAN TANAH (TA)
H= 4,85 m
H" = h1 + h2 = 0,70 m
ws = 17,20 kN/m3
ΔKaG = 0,36
By = 6,10 m
TEQ y MEQ
No Tekanan Tanah Dinamis Lengan
(kN) (m) (kNm)
1 1/2 * (H")2 * ws * ∆KaG * B 9,27 2/3 * H" 0,47 4,33
2 (H-H") * ws * ∆KaG * By 157,04 H"/2 0,35 54,96
TEQ = 166,31 kN MEQ = 59,29
H= 4,85 m
H" = h1 = 0,70 m
ws = 17,20 kN/m3
ΔKaG = 0,36
By = 6,10 m
TEQ y MEQ
No Tekanan Tanah Dinamis Lengan
(kN) (m) (kNm)
1 1/2 * (H")2 * ws * ∆KaG * B 9,27 2/3 * H" 0,47 4,33
2 (H-H") * ws * ∆KaG * By 157,04 H"/2 0,35 54,96
TEQ = 166,31 kN MEQ = 59,29
4. CORBEL
Pada saat penggantian bearing pad (elastomeric), corbel direncanakan
mampu menahan jacking force yang terdiri dari
berat sendiri struktur atas, beban mati tambahan, dan beban
lalu-lintas.
Gaya geser pd Corbel, Pjack = PMS + PMA + PTD
Eksentrisitas, e = b5 / 2 = 0,20 m
Hy = h1+h13 = 3,90 m
Hx = b 0 + b 6 = 2,90 m
-1 R
ɸ' = tan ( Kɸ * tanɸ ) = 0,46 rad
2
Ka = tan (45°- ɸ'/2) = 0,39
ws = 17,20 kN/m3
0.7 * ws = 12,04 kPa
Gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah :
TTA y x My Mx
No Lengan Lengan
(kN) (m) (m) (kNm) (kNm)
1 52,94 y = Hy / 2 1,95 x = Hx / 2 1,45 51,62 38,38
2 147,48 y = Hy / 3 1,30 x = Hx / 2 1,45 95,86 106,92
200,42 147,48 145,30
Gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah dinamis :
TTA y x My Mx
No Lengan Lengan
(kN) (m) (m) (kNm) (kNm)
1 136,81 y = 2/3 * Hy 2,60 x = Hx / 2 1,45 177,85 99,19
2 17,09 y = Hy / 2 1,95 x = Hx / 2 1,45 16,66 12,39
153,90 194,52 111,58
Vu Muy Mux
No Jenis Beban
(kN) (kNm) (kNm)
1 Tekanan tanah (TA) 250,52 184,35 181,63
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 49,58 48,34 35,94
3 Gempa tek.tanah dinamis (EQ) 153,90 194,52 111,58
454,00 427,20 329,15
ANALISIS FONDASI ABUTMENT
Project : Perencanaan Jembatan 1
Location : Jembatan Beton Pemangku 1 Way Tau dan 2 Talang Jaya 1 Kec. Lemong, Kab. Pesisir Barat
[C]2020 : _RKK
6. PEMBESIAN CAISSON
6.1. TULANGAN LONGITUDINAL TEKAN LENTUR
Gaya aksial maksimum pada Caisson, Pmax = Pijin = 1530 kN
Momen maksimum pada Caisson, Mmax = 3023,76 kNm
Faktor beban ultimit, K= 3,00
Gaya aksial ultimit, ɸ * Pn = Pu = K * Pmax = 4590 kN
Momen ultimit, ɸ * Mn = Mu = K * Mmax = 9071,29 kNm
Diameter Caisson, D= 2250 mm
Luas penampang Caisson, Ag = π / 4 * DL - π / 4 * DL2 =
2
1837831,702 mm2
ɸ * P n / ( f c' * A g ) = 0,12
ɸ * M n / ( f c' * A g * D ) = 0,11
Nilai α = Φ.Pn / (fc'.Ag) dan β = Φ.Mn / ( fc'.Ag.h ) diplot ke dalam diagram interaksi diperoleh,
Rasio tulangan yang diperlukan, ρ= 1,00%
Tebal cincin caisson tc = 300,00 mm
Ditinjau caisson selebar 1 meter, b= 1000 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm
tc' = tc - d' = 200,00 mm
Luas tulangan yang diperlukan : As = ρ * b * tc' = 2000,00 mm2
Diameter tulangan caisson yang digunakan, D= 16 mm
As1 = 201,06 mm2
Tul. caisson sisi luar dibuat sama dgn tulangan sisi dalam :
As (Luar) = As (Dalam) = 1/2 * As = 1000,00 mm2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π/4 * D2 * b / (1/2 * As ) = 201,06 mm
Digunakan, jumlah lapis, diameter tulangan, dan dengan jarak
Tul. caisson sisi luar 1 D 16 - 150 ρ luar = 0,670%
Tul. caisson sisi dalam 1 D 16 - 150 ρ dalam = 0,670%
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 1,34%
r = X/2 = 0,00 m
r = y/2 = 1,63 m maka diambil, r= 1,63 m
hp = 0,75 m
ht = 0,95 m
L3 = By/2 = 3,05 m
Tebal bidang kristis geser pons, h = (hp + (r + a)/L3 * (ht - hp))/2 = 0,48 m
h= 475,00 mm
Tebal efektif bidang kritis geser pons, d = h - d' = 400,00 mm
3
Panjang total bidang kritis, Lv = [ 2 * (r + a) + π / 2 * r ] * 10 = 8652,54 mm
Luas bidang kritis geser pons, Av = Lv * h = 4109958,415 mm2
Gaya geser pons nominal, Pn = Av * fv = 5616525,473 N
Kapasitas geser pons, ϕ * Pn = 4212,39 kN
Reaksi ultimit satu Caisson, P1 = 1717,24 kN
ɸ * Pn > P1 ......(Aman)
ANALISIS KEKUATAN ABUTMENT
Project : Perencanaan Jembatan 1
Location : Jembatan Beton Pemangku 1 Way Tau dan 2 Talang Jaya 1 Kec. Lemong, Kab. Pesisir Barat
[C]2020 : _RKK
1. BREAST WALL
1.1. PEMBESIAN BREAST WALL
Mutu Beton : K- 250
Kuat tekan beton, fc' = 20,75 MPa
Mutu Baja : U- 42
Tegangan leleh baja, fy = 420 MPa
Dimensi Breast Wall, By = 6,10 m
b7 = 0,70 m
Ditinjau Breast Wall selebar 1 m :
Lebar Breast Wall, b= 1000 mm
Tebal Breast Wall, h = b7 = 700 mm
Luas penampang breast wall yang ditinjau,
Ag = b * h = 700000 mm2
Pu = gaya aksial ultimit pada breast wall (kN)
Mu = momen ultimit pada breast wall (kNm)
Φ.Pn = Pu α = Φ.Pn / (fc'.Ag) = Pu* 104 / (fc' * Ag)
Φ.Mn = Mu β = Φ.Mn / (fc'.Ag.h) = Mu* 107 / (fc' * Ag * h)
0,60
f.Pn / (fc'.Ag)
e/h=0.5
0,55
r = 1%
0,50
0,45
0,40
e/h=1.00
0,35
0,30
0,25
0,20 e/h=2.
0,15
0,10 e f =0.65
0,05
f = 0.80
0,00
0,00 0,02 0,04 0,06 0,08 0,10 0,12 0,14 0,16 0,18 0,20 0,22 0,24 0,26 0,28 0,30 0,32 0,34 0,36 0,38 0,40
f.Mn / (fc'.Ag.h)
Plot nilai ɸ.Pn / (fc'.Ag) dan ɸ.Mn / ( fc'.Ag.h ) ke dalam diagram interaksi
1.2. ANALISIS BREAST WALL DENGAN DIAGRAM INTERAKSI
Untuk mengontrol apakah tulangan Breast Wall yg ditetapkan dengan Diagram Interaksi (tak berdimensi) untuk
Uniaxial Bending tersebut telah mencukupi, perlu dilakukan analisis kekuatan Breast Wall dengan Diagram
Interaksi P-M untuk berbagai macam kombinasi pembebanan. Input data, persamaan yang digunakan untuk
analisis, dan hasil analisis Breast Wall disajikan sebagai berikut.
ANALISIS DINDING BETON BERTULANG DENGAN DIAGRAM INTERAKSI
DATA DINDING BETON BERTULANG
Mutu Beton, K - 250
Mutu Baja Tulangan, U - 42
Kuat tekan beton, fc' = 20,75 MPa
Tegangan leleh baja, fy = 420 MPa
Modulus elastik baja, Es = 200000 MPa
Faktor distribusi teg. β1 = 0,85
Ditinjau dinding selebar, b= 1000 mm
Tebal dinding h= 700 mm
Jarak tul. thd.tepi beton d' = 100 mm
Baja tulangan tarik ( As ) :
1 lapis D- 25 jarak 150
Baja tulangan tekan ( As' ) :
1 lapis D- 25 jarak 150
Luas tulangan tarik, As = 3.272 mm2
Luas tulangan tekan, As' = 3.272 mm2
Rasio tulangan tarik, ρs = 0,47%
Rasio tulangan tekan, ρs' = 0,47%
Faktor reduksi kekuatan, ɸ= 0,65
PERSAMAAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PERHITUNGAN DIAGRAM INTERAKSI
Tinggi efektif, d = h - d'
Pada kondisi tekan aksial sentris :
Pno = 0.80 * [ 0.85 * fc' * b * h + ( As + As' ) * ( fy - 0.85 * fc' )] * 10-3 kN
Gaya tekan aksial nominal, Pn harus ≤ Pno
Pada kondisi balance :
cb = 600 / (600 + fy) * d
a b = β 1 * cb
reg's = 0.003 * (cb - d') / cb
Untuk, Ԑ's ≥ fy / Es maka fs' = fy
Untuk, Ԑ's < fy / Es maka fs' = Ԑ's * Es
Gaya-gaya internal beton dan baja :
Cc = 0.85 * fc' * b * ab * 10-3 kN
Cs = As * fy * 10-3 kN
Cs' = As' * ( fs' - 0.85*fc' ) * 10-3 kN
Gaya aksial tekan nominal kondisi balance :
Pnb = Cc + Cs' - Cs kN harus ≤ Pno
Momen nominal kondisi balance :
Mnb = [ Cc * (h/2 - ab/2) + Cs * (d - h/2) + Cs' * (h/2 - d') ] *10-3 kN-m
Pada kondisi garis netral terletak pada jarak c dari sisi beton tekan terluar :
Ԑs = 0.003 * ( c - d ) / c
I's = 0.003 * ( c - d' ) / c
Untuk [ Ԑ s ] ≥ f y / Es maka fs = [Ԑs] / Ԑs * fy
Untuk [ Ԑ s ] < f y / Es maka f s = Ԑ s * Es
Untuk Ԑ's ≥ fy / Es maka fs' = fy
Untuk Ԑ's < fy / Es maka fs' = Ԑ's * Es
a = β1 * c
Gaya-gaya internal beton dan baja :
Cc = 0.85 * fc' * b * a * 10-3 kN
Cs = As * fs * 10-3 kN
Cs' = As' * ( fs' - 0.85*fc' ) * 10-3 kN
Gaya aksial tekan nominal :
Pn = Cc + Cs' - Cs kN harus ≤ Pno
Momen nominal :
Mn = [ Cc * (h/2 - a/2) - Cs * (d - h/2) + Cs' * (h/2 - d') ] *10-3 kN-m
Faktor reduksi kekuatan :
f = 0,65 untuk Pn ≥ 0.10 * fc' * b * h
f = 0.80 - 1.5 * Pn / (fc' * b * h) untuk 0 < Pn < 0.10 * fc' * b * h
Untuk tulangan bagi diambil 40% tulangan pokok. As' = 40% * As = 1.309,00 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, 1 D 16 mm
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As = 153,60 mm
Digunakan tulangan, 1 D 16 - 150
2
As' = π / 4 * D * b / s = 1340,41 mm2
2. BACK WALL
2.2. BACK WALL ATAS
Dimensi : Tebal, h = b1 = 0,30 m
Lebar, By = 6,10 m
Momen ultimit, Mu = 74,88 kNm
Gaya geser ultimit, Vu = 215,01 kN
Ditinjau selebar 1 m, maka : Mu = 12,28 kNm
Vu = 35,25 kN
3. CORBEL
Dimensi : h = h6 + h7 = 0,80 m
Eksentrisitas beban, e = b5/2 = 0,20 m
Lebar, By = 6,10 m
Momen ultimit, Mu = 141,51 kNm
Gaya geser ultimit, Vu = 707,55 kN
Ditinjau selebar 1 m, maka : Mu = 23,20 kNm
Vu = 115,99 kN
3.1 TULANGAN LENTUR
Momen rencana ultimit, Mu = 23,20 kNm
Mutu beton, K - 250 Kuat tekan beton, fc' = 20,75 MPa
Mutu baja, U - 42 Tegangan leleh baja, fy = 420 MPa
Tebal beton, h= 800,00 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm
Modulus elastis baja, Es = 200000
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0,85
ρb = β1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,02
Rmax = 0.75 * ρb * fy *[1 – ½ * 0.75 * ρb * fy / ( 0.85 * fc’ )] =5,37
Faktor reduksi kekuatan lentur, ɸ= 0,80
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0,60
Tebal efektif, d = h - d' = 700 mm
Lebar yang ditinjau, b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / ɸ = 29,00 kNm
-6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0,06
Rn < Rmax, Maka,…..OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00014
Rasio tulangan minimum, ρ min = 0.25% * 1.4 / fy = 0,00083
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 0,00083
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = 583,33 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As = 344,68 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 150
As = π / 4 * D 2 * b / s = 1340,41 mm2
Untuk tulangan bagi diambil 50% tulangan pokok. As' = 50% * As = 670,21 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s' = π / 4 * D * b / As' = 198,05 mm
Digunakan tulangan, D 13 - 150
As' = π / 4 * D2 * b / s' = 884,88 mm2
4. WING WALL
4.1. TINJAUAN WING WALL ARAH VERTIKAL
Tebal, h = hw = 0,50 m
Lebar, Hx = b0 + b6 = 2,90 m
Momen ultimit, Mu = Muy = 427,20 kNm
Gaya geser ultimit, Vu = 454,00 kN
Ditinjau selebar 1 m, maka : Mu = 147,31 kNm
Vu = 156,55 kN
4.1.1. TULANGAN LENTUR
Momen rencana ultimit, Mu = 147,31 kNm
Mutu beton, K - 250 Kuat tekan beton, fc' =
20,75 MPa
Mutu baja, U- 42 Tegangan leleh baja, fy =420 MPa
Tebal beton, h= 500 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 75 mm
Modulus elastis baja, Es =
200000
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0,85
ρb = β1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,02
Rmax = 0.75 * ρb * fy *[1 – ½ * 0.75 * ρb * fy / ( 0.85 * fc’ )] = 5,37
Faktor reduksi kekuatan lentur, ɸ= 0,90
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0,75
Tebal efektif, d = h - d' = 425 mm
Lebar yang ditinjau, b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / ɸ = 163,68 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d2 ) =
-6
0,91
Rn < Rmax, Maka,…..OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √* [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,002216
Rasio tulangan minimum, ρmin = 0.25% * 1.4 / fy = 0,0008333
Rasio tulangan yang digunakan, ρ = 0,002216
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = 941,81 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As = 213,48 mm
Tulangan arah vertikal pada sisi dalam Wing wall :
Digunakan tulangan, D 16 - 150
2
As = π / 4 * D * b / s = 1340,41 mm2
Untuk tulangan bagi diambil 50% tulangan pokok. As' = 50% * As = 670,21 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 12 mm
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s' = π / 4 * D * b / As' = 168,75 mm
Digunakan tulangan, D 12 - 150
2
As' = π / 4 * D * b / s' = 753,98 mm2
Tebal, h = hw = 0,50 m
Lebar, Hy = h1+h13 = 3,90 m
Momen ultimit, Mu = Mux = 329,15 kNm
Gaya geser ultimit, Vu = 454,00 kN
Ditinjau selebar 1 m, maka : Mu = 84,40 kNm
Vu = 116,41 kN
TANAH TIMBUNAN
3
Berat volume, γ1 = 1,72 t/m
Sudut gesek ɸ1 = 35,00 °
2
Kohesi, C1 = 0,00 t/m
TANAH ASLI
Berat volume, γ2 = 1,80 t/m3
Sudut gesek ɸ2 = 21,33 °
Kohesi, C2 = 1,64 t/m2
Menentukan Qult :
Qult = (C2 * NC) + (Υ2 * H * (Nq - 1) + (1/2 * Υ2 * L * NΥ)
χ = π (0,75 - ϕ / 360⁰) tan ϕ = 0,848
χ 2 2
Nq = ( e ) / (2 * Cos * (45 + ϕ2/2) = 8,561
NC = Nq - 1 / tan ϕ2 = 19,361
NΥ = (2 * (Nq + 1) * tan ϕ2) / (1 + (0,4 * sin(4 * ϕ2)) = 5,340
2
Qult = (C2 * NC) + (Υ2 * H * (Nq - 1) + (1/2 * Υ2 * L * NΥ) = 34,161 t/m
Daya dukung tanah pondasi yang diijinkan :
SF = 3,00
2
Δp = Qijin = Qult / SF = 11,387 t/m
Tinggi timbunan yang diijinkan dalam (m) :
Hkr = Δp / Υ1 = 6,62 m