Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nur Lili Nia Wulan

NIM : J1A 015 069


Tugas Satuan Operasi.
Perpindahan panas adalah salah satu dari displin ilmu teknik termal yang mempelajari cara
menghasilkan panas, menggunakan panas, mengubah panas, dan menukarkan panas di antara
sistem fisik. Mekanisme perpindahan panas dapat terjadi dengan 3 cara yaitu dengan cara
Konduksi (hantaran), Konveksi, dan Radiasi (sinaran).
1. Konduksi
Pada skala mikroskopik, konduksi panas muncul sebagai "rasa panas", atom yang
bergetar atau berpindah sedemikian cepat berinteraksi dengan atom dan molekul sekelilingnya
sehingga memindahkan sejumlah energi mereka ke partikel di sekelilingnya. Dengan kata lain,
panas dipindahkan dengan konduksi ketika atom yang saling berdampingan menggetarkan satu
sama lain, atau ketika elektron berpindah dari satu atom ke atom lain. Konduksi adalah proses
perpindahan panas jika panas mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat yang
suhunya lebih rendah, dengan media penghantar panas tetap.
Rumus dasar Konduksi menggunakan hukum Fourier
k = kA

( dT
dx )

atau

qk
A

( dT
dX )

Keterangan : q = Banyaknya kalor (Joule)


k = koefisien konduksi termal (J/m s k atau W/m K)
A = Luas penampang batang (m2)
dT = Perubahan suhu (K)
dX = panjang batang (m)
Konduksi steady state (hukum Fourier) adalah bentuk konduksi yang terjadi ketika perbedaan
temperatur yang terjadi pada konduksi berlangsung spontan, maka setelah waktu kesetimbangan,
distribusi spasial temperatur pada benda terkonduksi tidak berubah-ubah lagi. Pada konduksi
steady state, jumlah panas yang memasuki suatu bagian sama dengan jumlah panas yang keluar
Contoh penerapan konduksi pada kehidupan sehari-hari yaitu:

Ujung logam akan terasa panas jika ujung yang lain dipanaskan, misalnya saat kita
mengaduk adonan gula, air panas, dan kopi dengan menggunakan sendok logam; saat kita
memegang kawat logam kembang api yang sedang menyala

Knalpot akan panas ketika mesin motor dihidupkan

Mentega akan meleleh ketika diletakkan di wajan yang tengah dipanaskan

Tutup panci terasa panas saat panci digunakan untuk memasak

Air akan mendidih ketika dipanaskan menggunakan panci logam dan sejenisnya

2. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas dari satu tempat ke tempat lain karena adanya
perpindahan fluida, proses perpindahan panas melalui perpindahan massa. Gerak serempak
fluida menambah perpindahan panas pada banyak kondisi, seperti misalnya antara permukaan
solid dan permukaan fluida. Konveksi adalah perpindahan panas yang umum pada cairan dan
gas.
Konveksi bebas muncul ketika gerak fluida disebabkan oleh gaya apung yang berasal dari
perbedaan massa jenis akibat perbedaan temperatur di dalam fluida. Konveksi tak bebas adalah
istilah yang digunakan ketika aliran di dalam fluida diinduksi oleh benda eksternal, seperti
kipas, pengaduk, dan pompa, sehingga menyebabkan konveksi induksi buatan.
Pendinginan atau pemanasan konveksi di banyak kasus dapat dijelaskan oleh Hukum
Newton tentang pendinginan: "Kecepatan hilangnya panas pada benda sebanding dengan
perbedaan temperatur antara benda tersebut dengan lingkungannya." Meskipun begitu, dari
definisinya, hukum Newton tentang pendinginan ini membutuhkan kecepatan panas hilang
yang membentuk garis linear pada grafik fungsi ("sebanding dengan"). Padahal, secara umum,
konveksi tidak pernah membentuk gradien garis lurus. Maka, hukum Newton tidak berlaku
Rumus dasar Konveksi menggunakan hukum Newton
q c =hc A ( T T s )

atau

qc
=hc ( T T s )
A

Keterangan : q = Banyaknya kalor (Joule)


h = kalor yang merambat per satuan waktu (J/s atau watt)
A = Luas penampang batang (m2)
T = Suhu permukaan (K)

Ts = Suhu fluida (K)


Contoh penerapan konveksi pada kehidupan sehari-hari yaitu:

Gerakan naik turunnya air yang sedang mendidih saat direbus

Gerakan naik turunnya kacang hijau, beras, kedelai saat direbus

Terjadinya angin darat dan laut

Gerakan balon udara

Asap pada cerobong asap bergerak naik

3. Radiasi
Radiasi termal adalah energi yang dilepaskan oleh benda sebagai gelombang
elektromagnetik, karena adanya tumpukan energi termal pada semua benda dengan suhu di
atas nol mutlak. Radiasi termal muncul sebagai akibat perpindahan acak dari atom dan
molekul benda. Karena atom dan molekul ini terdiri dari partikel bermuatan
(proton dan elektron),
pergerakan
mereka
menghasilkan
pelepasan radiasi
elektromagnetik yang membawa energi. Radiasi dari matahari dapat digunakan untuk panas
dan tenaga listrik. Tidak seperti konduksi dan konveksi, radiasi termal dapat dikumpulkan di
sebuah titik kecil menggunakan kaca pemantul, kemudian dimanfaatkan untuk pembangkit
listrik solar.
Rumus dasar Radiasi menggunakan hukum Stefan-Boltzman
q r= A T 4
Keterangan : q = Banyaknya kalor (Joule)
A = Luas penampang batang (m2)
T = Suhu fluida (K)
= ketetepan umum Stefan-Boltzman (5,6710-8 watt/m2K4)

= Emisifitas permukaan (0 1)

Contoh penerapan konveksi pada kehidupan sehari-hari yaitu:

Tubuh terasa hangat ketika dekat dengan api atau jenis panas lainnya. Misalkan saat
tangan kita didekatkan pada kompor gas yang sedang menyala, hangatnya tubuh ketika
dekat dengan api unggun

Panas matahari sampai ke bumi meski melewati ruang hampa

Menjemur pakaian memanfaatkan perpindahan panas secara radiasi

Menetaskan telur ayam/bebek dengan lampu

Menjemur pakaian saat siang hari.

Anda mungkin juga menyukai