Anda di halaman 1dari 13

TUGAS TEKNIK PANTAI

Diajukan sebagai syarat untuk menempuh Ujian Akhir Semester


Teknik Pantai di Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Universitas Kristen Maranatha
Bandung

Nama : Harris Harianto


NRP : 1721003

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
2020
Teknik Pantai - Tugas Pertemuan 13

Pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang dibuat sejajar pantai dan
berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Bangunan ini direncanakan untuk melindungi
pantai yang terletak di belakangnya dari serangan gelombang. Jika suatu pemecah gelombang
akan dibangun pada kedalaman -7,0 m di suatu laut dengan kemiringan dasar laut 1:50.
Tinggi gelombang di lokasi rencana pemecah gelombang adalah 2,2 m. Periode gelombang 7
detik. Koefisien refraksi sebesar Kr = 0,95 pada rencana lokasi pemecah gelombang. Data
pasang surut didapatkan HWL = 1,9 m, MWL = 1 m dan LWL = 0,4 m. Rencanakan
pemecah gelombang tersebut.

1. Tentukan kedalaman air di lokasi bangunan berdasarkan HWL, LWL, dan MWL!
2. Tentukan kondisi gelombang di rencana lokasi pemecah gelombang!
3. Jika kemiringan sisi pemecah gelombang ditetapkan 1:2, tentukan elevasi puncak
pemecah gelombang untuk lapis lindung dari batu pecah (quarry stone) dan tetrapod,
dimana elevasi puncak pemecah gelombang dengan memasukkan tinggi kebebasan 0,5 m!
4. Dengan menggunakan rumus Hudson, tentukan berat butir lapis lindung untuk batu pecah
dan tetrapod!
5. Tentukan lebar puncak pemecah gelombang!
6. Tentukan tebal lapis pelindung dan jumlah batu pelindung tiap satuan luas (10 m2)!
7. Gambarkan tampak lintang pemecah gelombang hasil hitungan!
Diketahui:

 Kedalaman = -7,0 m
 Kemiringan dasar laut 1:50
 Tinggi gelombang di lokasi rencana pemecah gelommbang (H1) = 2,2 m
 Periode gelombang (T) = 7 detik
 Kr = 0,95
 HWL = 1,9 m
 MWL =1m
 LWL = 0,4 m

Jawab:

1. Tentukan kedalaman air di lokasi bangunan berdasarkan HWL, LWL, dan MWL!
 dHWL = 1,9 – (-7) = 8,9 m
 dLWL = 0,4 – (-7) = 7,4 m
 dMWL = 1 – (-7) =8m

2. Tentukan kondisi gelombang di rencana lokasi pemecah gelombang!


L0 = 1,56 T2 = 1,56 x 72 = 76,44 m
d MWL 8
= = 0,105
L0 76,44
d
Lampiran A = = 0,14531 dan Ks = 0,929
L
H1 = Ks x Kr x H0 atau H0 = H1/(Ks x Kr)
= 2,2/(0,929 x 0,95)
= 2,493 m
Tinggi gelombang ekivalen:
H’0 = Kr x H0 = 0,95 x 2,493 = 2,368 m
H’0 / gT2 = 2,368 / (9,81x72) = 0,0049
Dari gambar 3.13 Penetuan tinggi gelombang pecah diperoleh
Hb / H’0 = 1,09 → Hb = 1,09 x 2,368 = 2,581 m
Hb / gT2 = 2,581/(9,81x72) = 0,0054
Dari Gambar 3.14 Penentuan kedalaman gelombang pecah didapat
db / Hb = 1,175 → db = 1,175 x 2,581 = 3,033 m
Sehingga gelombang pecah akan terjadi pada kedalaman 3,033 m. Karena d b < dLWL <
dHWL , berarti di lokasi bangunan pada kedalaman -7 m gelombang tidak pecah.

3. Jika kemiringan sisi pemecah gelombang ditetapkan 1:2, tentukan elevasi puncak
pemecah gelombang untuk lapis lindung dari batu pecah (quarry stone) dan tetrapod,
dimana elevasi puncak pemecah gelombang dengan memasukkan tinggi kebebasan 0,5
m!

Tinggi gelombang di laut dalam


L0 = 1,56 T2 = 76,44 m
Bilangan Irribren
Ir = tan θ/(H/L0)0,5 = (1/2)/(2,2/76,44)0,5 = 2,947
Dengan menggunakan Gambar 7.33 dihitung nilai run-up. Untuk lapis lindung dari batu
pecah (quarry stone):
Ru / H = 1,125 → Ru = 1,125 x 2,2 = 2,475 m
Elevasi puncak pemecah gelombang dengan memperhitungkan tinggi kebebasan 0,5 m
Elpem.gel = HWL + Ru + tinggi kebebasan
= 1,9 + 2,475 + 0,5
= 4,875 m

Untuk lapis lindung dari tetrapod


Ru / H = 0,8 → Ru = 0,8 x 2,2 = 1,76 m
Elevasi puncak pemecah gelombang dengan memperhitungkan tinggi kebebasan 0,5 m
Elpem.gel = HWL + Ru + tinggi kebebasan
= 1,9 + 1,76 + 0,5
= 4,16 m

Tinggi pemecah gelombang


Hpem.gel = Elpem.gel – Eldsr.laut
Hpem.gel = 4,875 – (-7) = 11,875 m (batu)
Hpem.gel = 4,16 – (-7) = 11,16 m (tetrapod)
4. Dengan menggunakan rumus Hudson, tentukan berat butir lapis lindung untuk batu pecah
dan tetrapod!
Cot θ (kemiringan 1:2) = 2; γw =1,03 ton/m3
Sr = γr / γα

W = (γrxH3)/(KD (Sr – 1)3 cot θ)


Untuk lapis lindung dari batu (KD = 4); γr(batu) = 2,65 to/m3
W = (2,65x2,23)/(4 ((2,65/1,03) – 1)3 2) = 0,91 ton
Untuk lapis lindung dari tetrapod (KD = 8); γr(tetrapod) = 2,4 to/m3
W = (2,4x2,23)/(8 ((2,4/1,03) – 1)3 2) = 0,68 ton

Untuk selanjuttnya gunakan lapis lindung dari batu pecah dengan berat 0,91 ton

5. Tentukan lebar puncak pemecah gelombang!


Untuk n = 2 (minimum)
B = n x KΔ(W/γr)1/3
= 2 x 1,15 x (0,91/2,65)1/3 = 1,61 m

6. Tentukan tebal lapis pelindung dan jumlah batu pelindung tiap satuan luas (10 m2)!
T = n x KΔ(W/γr)1/3
= 2 x 1,15 x (0,91/2,65)1/3 = 1,61 m

Jumlah Batu Pelindung tiap satuan luas (10m 2)


N = A x n x KΔ x (1-(P/100)) x (γr /W)2/3
= 10 x 2 x 1,15 x (1-(37/100)) x (2,65/0,91) 2/3
= 30 buah
3.13 Penetuan tinggi gelombang pecah
3.14 Penentuan kedalaman gelombang pecah
Gambar 7.33 dihitung nilai run-up

Anda mungkin juga menyukai