Anda di halaman 1dari 58

RESISTANCE

CALCULATE WITH
GULDHAMER METHOD

RESISTANCE CALCULATE WITH GULDHAMER METHOD


DATA DAN UKURAN KAPAL
Length Between Perpendicular (LBP)
Length Waterline (LWL)
Breadth (B)
Draught (H)

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

= 82.21 m
= 86.32 m
= 13.47 m
= 6.22 m

41

Draft (T)
Kecepatan (v)
Block Coefficient (Cb)
Midship Coefficient (Cm)
Waterline Coefficient (Cwl)

= 5.21 m
= 13,0 knot
= (1 knot = 0,5144 m/s)
= 0,65
= 0,98
= 0,78

Prismatic Coefficien (Cp)

= 0,66

(Displacement)

= 4066.296358 ton

(Volume)

= 3937,5865m3

LCB

= 0,052 % LBP

air

= 1025 kg/m3

1) PERHITUNGAN TAHANAN KAPAL


2) Menentukan minimal lima macam kecepatan kapal dalam satuan knot untuk
diselidiki (catatan : jarak antar tiap kecepatan adalah 1 knot)
11

12

Kecepatan (Knot)
13

14

15

3) Menentukan kecepatan dalam satuan m/s dan mengkuadratkannya


V(knot) = V(knot) 0,5144
v (m/s)

5.6584

6.1728

6.6872

7.2016

7.716

v2 (m2/s)

32.017

38.103

44.718

51.863

59.536

4) Menentukan luas bidang basah kapal (S)

Menurut J.A Normand


(Tim Dosen Perkapalan Jurusan Perkapalan Unhas, Perhitungan Tahanan
Kapal; halaman 6)
S1 = LWL (1,5 T + (0,09 + Cb)B)
= 86,32 (1,5 5,21 + (0,09 + 0,65) 13,47)
= 1535,011 m2

Menurut E.R Mumford


(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 133)
S2 = 1,025 LWL (Cb B 1,7 T)
= 1,025 86,32 (0,65 13,47 1,7 x 5,21)
= 1558,3187 m2

Menurut D.W Taylor

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

(Tim Dosen Perkapalan Jurusan Perkapalan Unhas, Perhitungan Tahanan


Kapal; halaman 6)
S3 = LWL (1,7 T + 0,7 B)
= 86,32 (1,7 5,21 + 0,7 13,47)
= 1578,447 m2
Smean = (S1 + S2 + S3) / 3
= (1535,011 + 1558,3187 + 1578,447) / 3
= 1557,259 m2
5) Menentukan Angka Froude (Fn)
(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 44)
Menurut R.E Froude, hambatan gesek dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :

V
Fn=

Fn

Fn

Fn

Fn

Fn

m
)
s

g LWL

Pada kecepatan 5,6584 m/s


5,6584
=
9,81 86,32
= 0,194
Pada kecepatan 6,1728 m/s
6,1728
=
9,81 86,32
= 0,2121
Pada kecepatan 6,6872 m/s
6,6872
=
9,81 86,32
= 0,229
Pada kecepatan 7,2016 m/s
7,2016
=
9,81 86,32
= 0,25
Pada kecepatan 7,716 m/s
7,716
=
9,81 86,32
= 0,265

6) Menentukan Koefisien Tahanan Sisa (103 CR1)


(Alham Djabbar, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 89-90)
Koefisien Tahanan Sisa (103 CR) dihitung dengan mempertimbangan nilai CR. Dimana CR
=

86,32
LWL
=
= 5,013. Dari grafik 5.5.7 dan 5.5.8 diperoleh nilai 103 CR1 :
1 /3
1 /3
()

Pada kecepatan 5.6584 m/s, Fn 0,194, dan Cb 0,65

CR
5

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

103 CR1
0,98

41

5,01
5,5

?
0,8

103 CR1 = (( 5,01- 5 )/(5,5-5) x (0,8 0,98)) + 0,98


= 0,975

Pada kecepatan 6.1728 m/s, Fn 0,21, dan Cb 0,65


CR
5
5,013
5,5

103 CR1
1,2
?
1

103 CR1 = (( 5,013- 5 )/(5,5-5) x (1 1,2)) + 1,2


=1,194

Pada kecepatan 6.6872 m/s, Fn 0,23, dan Cb 0,65


CR
5
5,013
5,5

103 CR1
1,4
?
1,25

103 CR1 (( 5,01- 5 )/(5,5-5) x (1,25 1,4)) + 1,4


= 1,394

Pada kecepatan 7.2016 m/s, Fn 0,25, dan Cb 0,65


CR
5
5,013
5,5

103 CR1
1,8
?
1,55

103 CR1 = (( 5,01- 5 )/(5,5-5) x (1,55 1,8)) + 1,8


= 1,793

Pada kecepatan 7.716 m/s, Fn 0,26, dan Cb 0,65


CR
5
5,013
5,5

103 CR1
2,7
?
2,3

103 CR1 = (( 5,01- 5 )/(5,5-5) x (2,3 2,7)) + 2,7

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

= 2,6
7) Menentukan Koefisien Tahanan Sisa Akibat Ratio B/T (103 CR2)
(Tim Dosen Perkapalan Jurusan Perkapalan Unhas, Perhitungan Tahanan
Kapal; halaman 2)
Tahanan sisa yang menjadi standar perhitungan dengan ratio perbandingan B/T =
2,5. Jikalau melebihi standar ratio tersebut, maka harus dikoreksi. Sedangkan pada kapal
ini nilai perbandingan lebar-sarat 2,70, sehingga harus dikoreksi. Koreksi tahanan sisa
akibat ratio B/T yang tidak sesuai standar dapat dihitung dengan rumus :
(103 CR2) = 103 CR1 0,16 (B/T 2,5)
Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s, 103 CR1 = 0,98


103 CR2

= 103 CR1 - 0,16 (B/T 2,5)


= 0,98 0,16 (18,8/6,65 2,5)
= 0,923

Pada kecepatan 6.1728 m/s, 103 CR1 = 1,1


103 CR2

= 103 CR1 - 0,16 (B/T 2,5)


= 1,1 0,16 (18,8/6,65 2,5)
= 1,041

Pada kecepatan 6.6872 m/s, 103 CR1 = 1,4


103 CR2

= 103 CR1 - 0,16 (B/T 2,5)


= 1,4 0,16 (18,8/6,65 2,5)
= 1,34

Pada kecepatan 7.2016 m/s, 103 CR1 = 1,85


103 CR2

= 103 CR1 - 0,16 (B/T 2,5)


= 1,85 0,16 (18,8/6,65 2,5)
= 1,78

Pada kecepatan 7.716 m/s, 103 CR1 = 2,7


103 CR2

= 103 CR1 - 0,16 (B/T 2,5)


= 2,7 0,16 (18,8/6,65 2,5)

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

= 2,63
8) Menentukan Koefisien Tahanan Sisa Akibat Letak LCB (103 CR3)
Sebelum menentukan koefisien tahanan sisa akibat letak LCB, maka letak LCB
harus dikoreksi terlebih dahulu. Koreksi LCB dilakukan untuk mengetahui penambahan
koefisien tahanan sisa (CR) akibat dari penyimpangan letak LCB Sebenarnya terhadap
LCB Standar.
a) Penentuan Letak LCB Sebenarnya
(Tugas Lines Plan, Sectional Area Curve)
LCBsebenarnya

= 0.052 % LBP
= 0.052 % 82.21
= 1,98 m

b) Penentuan Letak LCB Standar


(Tim Dosen Perkapalan Jurusan Perkapalan Unhas, Perhitungan Tahanan
Kapal; halaman 20, Fig 10)
Letak LCBstandar dipengaruhi oleh fungsi Froude Number (Fn). Sehingga :
v(m/s)
5.6584

Fn
0,2

LCBstandar
0,24 % 82.21 = 0,2298 m

6.1728
6.6872
7.2016
7.716

0,21
0,23
0,25
0,26

-0,51 % 82.21 = -0,4883 m


-1,6 % 82.21 = -1,532 m
-2,1 % 82.21 = -2,011 m
-2,8 % 82.21 = -2,6812 m

Keterangan :
82.21 = LBP
c) Koefisen Koreksi LCB (103 CR/ LCB)
(Tim Dosen Perkapalan Jurusan Perkapalan Unhas, Perhitungan Tahanan
Kapal; halaman 20, Fig 11)
v(m/s)
5.6584

Fn
0,2

6.1728
6.6872
7.2016
7.716

0,22
0,23
0,25
0,26

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

(103 CR/ LCB)


0
0,8
0,16
0,2
0,28
41

Keterangan :
Pada kecepatan 6.687 m/s m/s nilai koefisien koreksi LCB = 0, karena pada
kecepatan itu tidak memenuhi standar dilakukan koreksi.
d) Koreksi LCB (LCB)
(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 130)
Koreksi LCB ( LCB) dilakukan jika letak LCBsebenarnya berada di depan LCBstandar.
Nilai LCBsebenarnya adalah -0,758 m, sedangkan nilai LCBstandar pada kecepatan 6,430
dan 6,944 masing-masing sebesar 0,227 m dan -0,444 m. Hal tersebut
menunjukkan bahwa nilai

LCBsebenarnya dibelakang LCBstandar sehingga pada

kecepatan itu tidak berlaku koreksi LCB (LCB). Sedangkan pada kecepatan lain
berlaku koreksi LCB (LCB). Koreksi LCB (LCB) dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
(LCB) =

( LCB sebenarnyaLCB standar)


100

Koefisien

Koreksi

Pada kecepatan 5.6584 m/s, Koefisien koreksi 0


(LCB)

=0

Pada kecepatan 6.1728 m/s, Koefisien koreksi 0,8


=
(LCB)

0,194(4883)
100

0,0,8

= 0,000235

Pada kecepatan 6.6872 m/s, Koefisien koreksi 0,16


(LCB)

0,194(1,532)
100

0,16

= 0,00214

Pada kecepatan 7.2016 m/s, Koefisien koreksi 0,21


(LCB)

0,194(2,011)
100

0,21

= 0,00381

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

Pada kecepatan 7.716 m/s, Koefisien koreksi 0,28


(LCB)

0,194(2,68)
100

0,28

= 0,00696
e) Koefisien Tahanan Sisa Akibat Letak LCB (103 CR3)
(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 130)
Dengan demikian maka koefisien tahanan sisa dengan koreksi di atas untuk kapal
yang mempunyai LCBsebenarnya di depan LCBstandar adalah :
(103 CR3) = 103 CR standar (LCB)
Dimana 103 CR standar = (LCB standar)/1000
Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s,


103 CR3

= (0,229/1000) + 0
= 0,00029

Pada kecepatan 6.1728 m/s


(LCB)

= (-0,488/1000) +( - 0,000488 )
= -0,000253

Pada kecepatan 6.6872 m/s


(LCB)

= (-1,53/1000) + (-0,00153)
= -0,000608

Pada kecepatan 7.2016 m/s


(LCB)

= (-2,011/1000) + (-0,0020111)
= 0,001803

Pada kecepatan 7.716 m/s


(LCB)

= (-2,040/1000) + (-0,00268)
= 0,004282

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

9) Menentukan Koreksi Tahanan Sisa Akibat Adanya Bagian-Bagian Tambahan


(103 CR4)
(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 131-132)
Untuk bagian kemudi dan Bilga Keel, tidak mendapatkan pengoreksian. Untuk
bagian Boss Propeller, ditambah 3-5 % dari 10 3 CR2 serta untuk bagian Shaft, ditambah 58 % dari 103 CR2. Sehingga koreksi tahanan sisa akibat adanya bagian-bagian tambahan
kapal adalah :
1) Kemudi dan Bilga Keel ( Tidak Ada Koreksi)
2) Boss Propeller (Dilakukan penambahan 3 %)
3) (Dilakukan penambahan 5 %), Sehingga Total Penambahan 8 %

Pada kecepatan 5,6584 m/s, 103 CR2 = 0,923


103 CR4

= 103 CR2 + (8 % 103 CR2)


= 0,923 + (8 % 0,923)
= 0,996

Pada kecepatan 6.1728 m/s, 103 CR2 = 1,041


103 CR4

= 103 CR2 + (8 % 103 CR2)


= 1,041 + (8 % 1,041)
= 1,124

Pada kecepatan 6.6872 m/s, 103 CR2 = 1,341


103 CR4

= 103 CR2 + (8 % 103 CR2)


= 1,341 + (8 % 1,341)
= 1,4486

Pada kecepatan 7.2016 m/s, 103 CR2 = 1,787


103 CR4

= 103 CR2 + (8 % 103 CR2)


= 1,787 + (8 % 1,787)
= 1,930

Pada kecepatan 7.716 m/s, 103 CR2 = 2,635


103 CR4

= 103 CR2 + (8 % 103 CR2)


= 2,635 + (8 % 2,635)
= 2,845

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

10) Menentukan Tahanan Sisa Akibat Adanya Bulbous Bow (103 CR5)
(Tim Dosen Perkapalan Jurusan Perkapalan Unhas, Perhitungan Tahanan
Kapal; halaman 23, Tabel 11)
a) Jika harga ABT / Am 0,1, maka harga 103 CR5 ditentukan melalui tabel
b) Jika harga ABT / Am = 0,1, maka tidak ada harga koreksi
c) Jika harga 0 ABT / Am 0,1, maka harga 103 CR5 harga koreksi didapatkan dengan
penyesuaian dan pendekatan berdasarkan ukuran bulbous bow.
A BT 13,664
=
=0,13
Am 105,107
Berdasarkan rasio ABT / Am yang didapatkan, maka aturan yang sesuai adalah a,
yang artinya harus dikoreksi melalui tabel. Dan berikut ini hasilnya :
Fn
0,2
0,21
0,23
0,25
0,26

103 CR5
0,0733
-0,06
-0,116
-0.23
-0,2766

11) Menentukan Tahanan Sisa Akibat Bentuk Badan Kapal (103 CR6)
(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 131)
Koreksi untuk 103 CR akibat bentuk gading ditentukan dengan bentuk fore body
dan after body dengan rincian sebagai berikut :
Fore Body
After Body

Ekstrim U
- 0,1
Ekstrim U
+ 0,1

Ekstrim V
+ 0,1
Ekstrim V
-0,1

Pada perancangan kapal ini, bentuk badan kapal bagian depan dan bagian belakang kapal
berbentuk standar, yaitu penampang yang bukan benar-benar berbentuk U dan V, sehingga
tidak diperlukan adanya koreksi.
12) Penentuan Koefisien Total Tahanan Sisa Kapal (103 CR)
Koefisien total tahanan sisa kapal dapat dihitung dengan mengakumulasikan semua
nilai koefisien tahanan untuk setiap faktor. Berikut rinciannya :
103 CR = 103 CR1 + 103 CR2 + 103 CR3 + 103 CR4 + 103 CR5

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

Dimana :
103 CR1 = Koefisien tahanan sisa akibat L akibat

LWL
1 /3

103 CR2 = Koefisien tahanan sisa akibat L akibat rasio B/T


103 CR3 = Koefisien tahanan sisa akibat L akibat
103 CR4 = Koefisien tahanan sisa akibat L akibat bagian tambahan
103 CR5 = Koefisien tahanan sisa akibat L akibat adanya bulbous bow
v (m/s)
5.6584
6.1728
6.6872
7.2016
7.716

103 CR1
0,98
1,1
1,4
1,85
2,7

103 CR2
0,923
1,041
1,341
1,787
2,635

103 CR3
0,00022
-0,004884
-0,00153
0,00201
0,00268

103 CR4
0,996
1,124
1,448
1,930
2,845

103 CR5
0,0733
-0,06
-0,116
-0.23
-0,27

103 CR6
0
0
0
0
0

103 CR
2,96
3,19
4,06
5,32
7,89

13) Penentuan Koefisien Tahanan Gesek (103 CF)


(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 119)
a) Menghitung Reynold Number (Rn)
Angka Reynold dapat dihitung dengan menggunakan rumus empiris berikut :
v LWL
Rn =

Dimana :
v
= kecepatan kapal dalam m/s
LWL = length waterline yaitu 86.32 m
= viskositas air laut 1,1883 10-6 m2/s
Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s


6,65 86.32
Rn =
1,1883 106
= 5,60 108

Pada kecepatan 6.1728 m/s


6,65 86.32
Rn =
1,1883 106
= 6,03 108

Pada kecepatan 6.6872 m/s


6,65 86.32
Rn =
1,1883 106
= 6,46 108

Pada kecepatan 7.2016 m/s


6,65 86.32
Rn =
1,1883 106
= 6,89 108

Pada kecepatan 7.716 m/s

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

6,65 86.32
1,1883 106
= 7,32 108
b) Penentuan Koefisien Gesek (103 CF)
Koefisien gesek dapat dihitung dengan menggunakan rumus empiris berikut :
Rn2
log

103 CF =
1000

0,075

Pada Reynold Number 4.11 108


Rn2
log

103 CF
=
1000

0,075

2
log 4.11

=
1000

0,075

2
8,74

=
1000

0,075

= 1,646

Pada Reynold Number 4.48 108


Rn2
log

103 CF
=
1000

0,075

2
8
log 4.48 10

=
1000

0,075

Rn =

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

2
8,78

=
1000

0,075

= 1,631

Pada Reynold Number 4.85 108


Rn2
log

103 CF
=
1000

0,075

2
log 4.85 10 8

=
1000

0,075

2
8,81

=
1000

0,075

= 1,616

Pada Reynold Number 5.23 108


Rn2
log

103 CF
=
1000

0,075

2
8
log 5.23 10

=
1000

0,075

2
8,838

=
1000

0,075

= 1,603

Pada Reynold Number 5.6 108

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

103 CF

Rn2
log

=
1000

0,075

2
log 5.6 108

=
1000

0,075

2
8,86

=
1000

0,075

= 1,59

14) Penentuan Koefisien Gesek Yang Telah Dikorkesi (103 CF)


(Tim Dosen Perkapalan Jurusan Perkapalan Unhas, Perhitungan Tahanan
Kapal; halaman 3)
Akibat dari beberapa bagian dari kapal yang menonjol keluar maka harga koefisien
gesek CF harus dikoreksi dengan memfungsikan harga luasan bidang basah dari kapal.
Menurut ITTC 56 Dalam Buku Tahanan Kapal Oleh M. Alham Djabbar Halaman 85, nilai
103 CF dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
103 CF = (S1/S) 103 CF
Dimana :
103 CF = Koefisien gesek yang bergantung pada kecepatan
S
= Luas bidang basah yaitu 1557.3 m2
S1
= Luas bidang basah dengan tambahan-tambahan
= (1 - 3% S) + S
= (2 % 1557.3) + 1557.3
= 2428,175 m2
S1/S = 2428,175 m2 / 2380,564 m2
= 1,02
Sehingga :
103 CF
1,646
1,631
1,616
1,603
1,591

(S1/S) 103 CF
1,02 1,646
1,02 1,631
1,02 1,616
1,02 1,603
1,02 1,591

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

103 CF
1,679
1,663
1,649
1,635
1,623

41

15) Penentuan Koefisen Tahanan Akibat Kekasaran (103 CA)


(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 132)
Permukaan kapal tidak akan pernah mulus sekalipun kapal tersebut masih baru dan
catnya masih mulus. Koefisien Penambahan tahanan untuk korelasi model umumnya
sebesar CA = 0,0004, namun demikian pengalaman lebih lanjut menunjukkan bahwa cara
demikian tidak benar (Dalam Buku Tahanan Kapal oleh M Alham Djabbar Halaman 85).
Karena itu diusulkan koreksi untuk pengaruh kekasaran dan pengaruh kondisi pelayaran
percobaan sebagai berikut :
(ton)
1000
8101.180
10.000

CA

= 0,0006 +

(0,00040,0006)
(10.0001000)

CA
0,0006
?
0,0004

(8101.18 - 1000)

= 0,000442
103 CA

= 0,44

16) Penentuan Koefisien Tahanan Angin (103 CAA)


(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 132)
Angin diperkirakan hanya memberikan sedikit pengaruh terhadap tahanan kapal
namun tetap harus diperhitungkan. Maka disarankan untuk pengoreksian nilai koefisien
tahanan angin (103 CAA) sebesar 0,07
17) Penentuan Koefisien Tahanan Steering (103 CS)
(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 132)
Adanya rudder juga mempengaruhi tahanan kapal seperti halnya bagian-bagian
tambahan lainnya. Maka disarankan untuk pengoreksian nilai koefisien tahanan steering
(103 CS) sebesar 0,04
18) Koefisien Tahanan Total Kapal (103 CRT)
Koefisien tahanan total dihitung dengan mengakumulasikan semua koefisien tahanan
kapal, yaitu :

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

103 CRT = 103 CR + 103 CF + 103 CA + 103 CAA + 103 CS


Dimana :
103 CR
103 CF
103 CA
103 CAA
103 CS

= KoefisienTahanan Sisa
= Koefisien Tahanan Gesek Yang Telah Dikoreksi
= Koefisien Tahanan Akibat Kekasaran
= Koefisien Tahanan Angin
= Koefisien Tahanan Steering

103 CR
2,96
3,19
4,06
5,32
7,89

v (m/s)
5.6584
6.1728
6.6872
7.2016
7.716

103 CF
1,679
1,663
1,649
1,635
1,623

103 CA
0,44
0,44
0,44
0,44
0,44

103 CAA
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07

103 CS
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04

103 CRT
5,201
5,415
6,629
7.518
10,071

19) Menentukan Tahanan Total (RT)


Tahanan total (RA) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
RT = 0,5 S v2 103 CRT 10-6
Dimana :

S
v
103 CRT
Sehingga :

= Massa jenis air laut yaitu 1025 kg/m3


= Luas bidang basah yaitu 1557.3 m2
= Variasi kecepatan kapal
= Koefisien tahanan total

Pada kecepatan 5.6584 m/s


RT

= 0,5 1025 kg/m3 1557.3 m2 (5.6584 m/s)2 5,201 10-6


= 283,75 KN

Pada kecepatan 6.1728 m/s


RT

= 0,5 1025 kg/m3 1557.3 m2 (6.1728 m/s)2 5,145 10-6


= 342,66 KN

Pada kecepatan 6.6872 m/s


RT

= 0,5 1025 kg/m3 1557.3 m2 (6.6872 m/s)2 6,269 10-6


= 455,36 KN

Pada kecepatan 7.2016 m/s


RT

= 0,5 1025 kg/m3 1557.3 m2 (7.2016 m/s)2 7,518 10-6


= 621,30 KN

Pada kecepatan 7.716 m/s


RT

= 0,5 1025 kg/m3 1557.3 m2 (7.716 m/s)2 10,071 10-6

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

= 939,63 KN
20) Menentukan Tahanan Total Akibat Jalur Pelayaran (RT)
(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 132)
Untuk kondisi rata-rata pelayaran dinas harus diberikan kelonggaran tambahan
pada tahanan dan gaya efektif yang disebabkan oleh angin, erosi dan fouling pada badan
kapal. Tambahan kelonggaran ini sangat tergantung pada jalur pelayaran. Kelonggaran
rata-rata (sea margin/service margin) untuk tahanan atau daya efektif direncanakan sbb:
Jalur pelayaran Asia Timur, 15-20 %. Pada perancangan kapal ini diambil sea margin
sebesar 15%, sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s


RT

= (15 % RT) + RT
= (15 % 283,75) + 283,75
= 326,32 KN

Pada kecepatan 6,1728 m/s


RT

= (15 % RT) + RT
= (15 % 342,66) + 342,66
= 394,06 KN

Pada kecepatan 6.6872 m/s


RT

= (15 % RT) + RT
= (15 % 455,36) + 455,36
= 523,66 KN

Pada kecepatan 7.2016 m/s


RT

= (15 % RT) + RT
= (15 % 621,30) + 621,30
= 714,49 KN

Pada kecepatan 7.716 m/s


RT

= (15 % RT) + RT
= (15 % 939,63) + 939,63
= 939,63 KN

21) Menghitung Daya Efektif (EHP)

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

Daya efektif (EHP) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :


EHP = RTOT v(m/s)

Pada kecepatan 5.6584 m/s


EHP

= 283,76 KN 5.6584 m/s


= 1897,54 kW

Pada kecepatan 6.1728 m/s


EHP = 342,66 KN 6.1728 m/s
= 2467,71 kW

Pada kecepatan 6.6872 m/s


EHP = 455,36 KN 6872 m/s
= 3513,58 kW

Pada kecepatan 7.2016 m/s


EHP = 604,397 KN 7.2016 m/s
= 5113,55 kW

Pada kecepatan 7.716 m/s


EHP = 939,63 KN 8,744 m/s
= 8216,91 kW

Kecepatan - RT
1200
1000
800
RT (KN)

600
400
200
0
6.5

7.5

8.5

KECEPATAN (m/s)

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

Kecepatan - EHP
10000
8000
6000
EHP (KW)

4000
2000
0
6.5

7.5

8.5

KECEPATAN (m/s)

RESISTANCE
Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

CALCULATE WITH
HOLTROP METHOD

RESISTANCE CALCULATE WITH HOLTROP METHOD


DATA
A. UKURAN UTAMA
Length Between Perpendicular (LBP)
Length Waterline (LWL)
Breadth (B)
Draught (H)
Draft (T)
Kecepatan (v)
B. KOEFISIEN BENTUK
Block Coefficient (Cb)
Midship Coefficient (Cm)
Waterline Coefficient (Cwl)
Prismatic Coefficien (Cp)
C. KETERANGAN LAIN
As
= Luas bidang tambahan

= 82.21 m
= 86.32 m
= 13.47 m
= 6.22 m
= 5.21 m
= 13 knot
= 0,65
= 0,98
= 0,78
= 0,66

= 10 % Luas bidang basah (S)

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

= 10 % 2436,714
= 243,6714 m2
hB

= Tinggi bulbous bow


= CZB T
= 0,44 5.21
= 2.2924 m

AT= Luas transom


= 10 m2 ( dari tugas lines plan)
LCB
Sangin

= 0,052 % LBP

= Luas bidang tangkap angin yaitu 202.44 m2

Cstern

= Stern shape parameter


= Dalam paper An Approximate Power Prediction Method oleh J. Holtrop
and G.G.J Mennen halaman 5, nilai Cstern maksimum adalah 10

air = 1025 kg/m3


udara

= 1300 kg/m3

PERHITUNGAN TAHANAN
22) Menentukan minimal lima macam kecepatan kapal dalam satuan knot untuk
diselidiki (catatan : jarak antar tiap kecepatan adalah 1 knot)
11

12

Kecepatan (Knot)
13

14

15

Kecepatan (m/s)
6.6872

7.2016

7.716

23) Kecepatan dalam satuan m/s


V(knot) = V(knot) 0,5144

5.6584

6.1728

3) Menentukan Angka Froude (Fn)


Menurut R.E Froude, hambatan gesek dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :

V
Fn=

m
)
s

g LWL

Pada kecepatan 5.6584 m/s


5.6584
Fn =
9,81 86.32

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41


Fn

Fn

Fn

Fn

= 0,194
Pada kecepatan 6.1728 m/s
6.1728
=
9,81 86.32
= 0,2121
Pada kecepatan 6.6872 m/s
6.6872
=
9,81 86.32
= 0,229
Pada kecepatan 7.2016 m/s
7.2016
=
9,81 86.32
= 0,247
Pada kecepatan 7.716 m/s
7.716
=
9,81 86.32
= 0,26

4) Menghitung Tahanan Gesek (RF)


(Paper An Approximate Power Prediction Method Oleh J. Holtrop And G.G.J
Mennen)
a) Menentukan LR

0,06 Cp %LCB
)
4 Cp1
0,06 0,66 0.052
= 86.32 (1 + 0,66 +
)
4 0,661
= 29.1749 m
b) Menentukan nilai koefisien 12 (C12)
C12 = (T/L)0,2228446
(Untuk T/L > 0,05)
5.21 0,2228446
)
= (
86.32
= 0.534923205
c) Menentukan nilai koefisien 13 (C13)
C13 = 1 + 0,003 Cstern
= 1 + 0,003 10
= 1,03
d) Menentukan nilai harga faktor lambung (1 + k1)
1 + k1 = C13 (0,93 + C12 (B/LR)0,92497 (0,95-Cp)-0,521448 (1 - Cp + 0,025 % LCB)0,6906
= 1,03 (0,93 + 0,5349 (13.47/29.174)0,92497 (0,95 0,66)-0,521448 (1 0,66 +
LR = L (1 + Cp +

0,025 0.052)0,6906
= 0.958181108
e) Menentukan luas bidang basah kapal (S)

Menurut J.A Normand


S1 = LWL (1,5 T + (0,09 + Cb)B)
= 86.32 (1,5 5.21 + (0,09 + 0,65) 13.47)
= 1535.011296 m2

Menurut E.R Mumford

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

S2 = 1,025 LWL (Cb B 1,7 T)


= 1,025 86.32 (0,65 13.47 1,7 x 5.21)
= 1558.3187 m2

Menurut D.W Taylor


S3 = LWL (1,7 T + 0,7 B)
= 86.32 (1,7 5.21 + 0,7 13.47)
= 1578.4475 m2
Smean = (S1 + S2 + S3) / 3
= (1535.0112 + 1558.3187 + 1578.4475) / 3
= 1557.259197 m2
f) Menghitung Reynold Number (Rn)
Angka Reynold dapat dihitung dengan menggunakan rumus empiris berikut :
v LWL
Rn =

Dimana :
v
= kecepatan kapal dalam m/s
LWL = length waterline yaitu 86.32 m
= viskositas air laut 1,187 10-6 m2/s
Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s


5.65 86.32
Rn =
1,1883 106
= 4.11 108

Pada kecepatan 6.1728 m/s


6.1728 86.32
Rn =
1,1883 106
= 4.48 108

Pada kecepatan 6.6872 m/s


6.6872 86.32
Rn =
1,1883 106
= 4.85 108

Pada kecepatan 7.2016 m/s


7.2019 86.32
Rn =
1,1883 106
= 5.23 108

Pada kecepatan 7.716 m/s


7.716 86.32
Rn =
1,1883 106
=5.60108
g) Menghitung Koefisien Gesek (CF)
Koefisien gesek dapat dihitung dengan menggunakan rumus empiris berikut :
Rn2
log

CF =

0,075

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

Pada Reynold Number 4.11 108


Rn2
log

CF =

0,075

2
log 4.11

0,075

2
8.61

0,075

= 0.0017

CF

Pada Reynold Number 4.48 108

Rn2
log

0,075

2
log 4.48 10 8

0,075

2
8.65

0,075

= 0,00169

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

CF

Pada Reynold Number 4.85 108

Rn2
log

0,075

2
log 8.68 108

0,075

2
8,68

0,075

= 0,00167

CF

Pada Reynold Number 5.23 108

Rn2
log

0,075

2
log 8.71 108

0,075

2
8,71

0,075

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

= 0,00166

Pada Reynold Number 5.60 108

CF =

Rn2
log

0,075

2
log 5.6 108

0,075

2
8.74

0,075

= 0,001646

h) Menghitung Tahanan Gesek (RF)


Koefisien gesek dapat dihitung dengan menggunakan rumus empiris berikut :
RF = (1 + k1) CF 0,5 S v2
Dimana ;
CF

= Koefisien gesek (bergantung pada variasi kecepatan)

1+ k1 = Harga faktor lambung yaitu 0,97

= Massa jenis air laut yaitu 1025 kg/m3

= Luas bidang basah yaitu 1557.25 m2

= Variasi kecepatan kapal dalam m/s

Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s dan CF = 0,001714


RF
= 0,97 0,001714 0,5 1025 kg/m3 1557.25 m2 (5.6584 m/s)2
= 41979.61 N
Pada kecepatan 6.1728 m/s dan CF = 0,00169

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

= 0,97 0,00169 0,5 1025 kg/m3 1557.25 m2 (6.1728 m/s)2


= 49393.17 N
Pada kecepatan 6.6872 m/s dan CF = 0,00167
RF
= 0,97 0,00167 0,5 1025 kg/m3 1557.25 m2 (6.6872 m/s)2
= 57367.20 N
Pada kecepatan 7.2016 m/s dan CF = 0,00166
RF
= 0,97 0,00166 0,5 1025 kg/m3 1557.25 m2 (7.2016 m/s)2
= 65896.47 N
Pada kecepatan 7.716 m/s dan CF = 0,00164
RF
= 0,97 0,00164 0,5 1025 kg/m3 m2 (7.716 m/s)2
= 74976.22 N
RF

5) Menghitung Tahanan Tambahan Kapal (RAPP)


(Paper An Approximate Power Prediction Method Oleh J. Holtrop And G.G.J
Mennen)
a) Harga faktor bagian tambahan (1 + k2) ditentukan dengan formula berikut :
(1 + k2) = E2 / E1
Harga E1 dan E2 ditentukan berdasarkan tabel berikut :
Bagian
Rudder behind stern
Rudder behind skeg
Twin screw balance rudders
Shaft bracket
Skeg
Strut bossing
Hull bossing
Shaft
Stabilizer fins
Dome
Bilga keels
E1
Sehingga :

Ada = 1, Tidak = 0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
4

Faktor
1,3
1,5
2,8
3
1,5
3
2
2
2,8
2,7
1,4
E2

Produk
1,3
0
0
0
0
3
2
0
0
0
1,4
7,7

(1 + k2)

= 7,7/ 4
= 1,925
b) Harga hambatan bagian tambahan (RAPP) dapat ditentukan dengan formula berikut :
RAPP = (1 + k2) CF 0,5 As v2
Dimana :
CF

= Koefisien gesek (bergantung pada variasi kecepatan)

1+ k2 = Harga faktor bagian tambahan yaitu 1,925

= Massa jenis air laut yaitu 1025 kg/m3

As

= Luas bidang tambahan yaitu 1557.25 m2

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

= Variasi kecepatan kapal dalam m/s

Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s dan CF = 0,00171


RAPP = 1,925 0,00171 0,5 1025 kg/m3 1557.25 m2 (5.6584 m/s)2
= 8433.766 N
Pada kecepatan 6.1728 m/s dan CF = 0,00169
RAPP = 1,925 0,00169 0,5 1025 kg/m3 1557.25 m2 (6.1728 m/s)2
= 9923.162 N
Pada kecepatan 6.6872 m/s dan CF = 0,00167
RAPP = 1,925 0,00167 0,5 1025 kg/m3 1557.25 m2 (6.6872 m/s)2
= 11525.156 N
Pada kecepatan 7.2016 m/s dan CF = 0,00166
RAPP = 0,925 0,00166 0,5 1025 kg/m3 1557.25 m2 (7.2016 m/s)2
= 13238.699 N
Pada kecepatan 7.716 m/s dan CF = 0,00164
RAPP = 0,925 0,00164 0,5 1025 kg/m3 1557.25 m2 (7.716 m/s)2
= 15062.83515 N

6) Menghitung Tahanan Gelombang (Rw)


(Paper An Approximate Power Prediction Method Oleh J. Holtrop And G.G.J
Mennen)
a) Menghitung Sudut Entrance (iE)
Menurut Gaguk Suhardjito dalam buku Merencana Garis halaman 11, sudut
masuk haluan atau entrance (iE).
= 17.06583237
b) Menghitung Koefisien C7
Nilai koefisien C7 dipengaruhi atau dibatasi oleh nilai B/L
B/L = 13.47 m / 86.32 m
= 0,156
C7 = B/L
when 0,11 < B/L < 0,25
= 0,156
c) Menghitung Koefisien C1
Koefisien C1 dihitung berdasarkan rumus empiris :
C1 = 2223105 C73 (T/B)1,07961 (90 IE)-1,37565
Dimana :
C7

= 0,156

= Sarat kapal yaitu 5.21 m

= Lebar kapal yaitu 13.47 m

IE

= Sudut masuk haluan yaitu 17.065o

Sehingga :
C1

= 2223105 (0,156)3 (5.21/13.47)1,07961 (90 17.065)-1,37565

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

= 1.924910261
d) Menghitung Koefisien C3 (reduksi bulbous bow)
Koefisien C3 dihitung berdasarkan rumus empiris :
C3 =

0,56 A BT 1,5
BT ( 0,31 A BT +T F h B )

Dimana :
ABT

= Luas bulbos bow yaitu 7.591 m2 (diambil dari tugas lines plan)

= Sarat kapal yaitu 5.21 m

= Lebar kapal yaitu 13.47 m

TF

= Tinggi sarat bagian haluan sama dengan sarat kapal yaitu 5.21 m (faktor

trim kapal diabaikan)


hB

= Tinggi bulbous bow yaitu 2.29 m

Sehingga :

C3

7.591+ 5.21+ 5.21


0,31

=
13.47 5.21
0,56 (7.591)1,5

0,56 A BT 1,5
13.47 5.21(0,31 7.591+5.215.21)

= 0,0284
e) Menghitung Koefisien C2
Koefisien C2 dihitung berdasarkan rumus empiris :
C2 = exp (-1,89

C3

Sehingga :
C2

= exp (-1,89

0,0185

= 0,7272
f) Menghitung Koefisien C5
Koefisien C5 dihitung berdasarkan rumus empiris :
C5 = 1 (0,8 AT) / (B T Cm)
Dimana :

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

AT

= Luas transom yaitu 10,04 m2 (diambil dari tugas lines plan)

= Lebar kapal yaitu 13.47 m

= Sarat kapal yaitu 5.21 m

Cm

= Koefisien midship yaitu 0,98

Sehingga :
C5

= 1 (0,8 10,04) / (13.47 5.21 0,98)


= 0,8832

g) Menghitung Koefisien C16


Nilai koefisien C16 dipengaruhi dan dibatasi oleh koefisien prismatik (Cp).
Koefisien C16 dihitung berdasarkan rumus empiris :
C16 = 8,07981 Cp 13,8673 Cp2 + 6,984388 Cp3

when Cp < 0,80

Sehingga :
C16

= (8,07981 0,66) (13,8673 0,662) + (6,984388 0,663)


= 1.296

h) Menghitung Koefisien m1
Koefisien m1 dihitung berdasarkan rumus empiris :
m1 =

0,0140407 L 1,75254 1 /3 4,7932 B

+
C16
T
L
L

Dimana :
L

= Length waterline yaitu 86.32 m

= Sarat kapal yaitu 5.21 m

= Lebar kapal yaitu 13.47 m

= Volume karena kapal yaitu 4066.3 m3

C16

= 1.296

Sehingga :
m1

0,0140407 86.32 1,75254 4066.31 /3 4,7932 13.47

+
1,296
5.21
86.32
86.32

0,56 A BT 1,5
13.47 5.21(0,31 13,663+5.215.21)

= -0,.639941488
i) Menghitung Koefisien C15

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

Nilai koefisien C15 dipengaruhi dan dibatasi oleh

LWL 3
. Koefisien C16 dihitung

berdasarkan ketentuan berikut :


3
(86.32)3
LWL
=

4066.3
= 158.17
C15

= -1.69385

when for

LWL 3

< 512

j) Menghitung Koefisien m2
Koefisien m2 dihitung berdasarkan rumus empiris :
m2 = C15 Cp2 exp (-0,1 Fn-2)
Dimana :
C15

= -1.69385

Cp

= Koefisien prismatik yaitu 0,66

Fn

= Froude number yang tergantung pada variasi kecepatan

Sehingga :

Untuk Froude Number 0,19


m2
= -1,69385 (0,66)2 exp (-0,1 (0,19)-2)
= -0.052894272

Untuk Froude Number 0,21


m2
= -1,69385 (0,66)2 exp (-0,1 (0,21)-2)
= -0.0806

Untuk Froude Number 0,23


m2
= -1,69385 (0,66)2 exp (-0,1 (0,23)-2)
= -0,11211

Untuk Froude Number 0,25


m2
= -1,69385 (0,66)2 exp (-0,1 (0,25)-2)
= -0,145523

Untuk Froude Number 0,26


m2
= -1,69385 (0,66)2 exp (-0,1 (0,26)-2)
= -0,1796
k) Menghitung nilai
LWL
Nilai dipengaruhi dan dibatasi oleh
.
B

LWL
B

86.32
13.47

= 6.41. Nilai

dihitung berdasarkan rumus empiri berikut :


= (1,446 Cp2) (0,03 L/B)

When L/B <12

Sehingga :

= (1,446 (0,6)2) (0,03

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

86.32
)
13.47

41

= 0,7668
l) Menghitung Tahanan Gelombang (RW)
Harga tahanan gelombang (RW) dapat ditentukan dengan formula berikut :
RW = C1 C2 C5 exp {m1 Fnd m2 cos ( Fn-2)}/1000
Dimana :
C1
= 1.92
C2
= 0,727
C5
= 0,8832
= Volume karena kapal yaitu 4066.3 m3
= 1025 kg/m3
m1
= -0.639941488
Fn
= Froude number berdasarkan variasi kecepatan
m2
= Koefisien tahanan berdasarkan variasi kecepatan dan froude number (Fn)

= 0,7668

= -0,9

Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s dan Froude Number 0,19


RW = 1.92 0.727 0,8832 4066.3 m3 1025 kg/m3 exp{-0,639 0,19-0,9
-0,05289 cos (0,7668 0,19-2)}/1000
= 2958.918 N

Pada kecepatan 6.1728 m/s dan Froude Number 0,21


RW = 1.92 0,727 0,8832 4066.3 m3 1025 kg/m3 exp{-0,639 0,21-0,9
-0,0806 cos (0,7668 0,21-2)}/1000
= 3652.016 N

Pada kecepatan 6.6872 m/s dan Froude Number 0,23


RW = 1.92 0.727 0.8832 4066.3 m3 1025 kg/m3 exp{-0.639 0,23-0,9
-0,11211 cos (0,7668 0,23-2)}/1000
= 4370.41 N

Pada kecepatan 7.2016 m/s dan Froude Number 0,25


RW

= 1.92 0.727 0.8832 4066.3 m3 1025 kg/m3 exp{-0,639 0,25-0,9


-0.1455 cos (0,7668 0,25-2)}/1000
= 5103.759 N

Pada kecepatan 7.716 m/s dan Froude Number 0,26


RW

= 1.92 0.727 0.8832 4066.3 m3 1025 kg/m3 exp{-0.639 0,26-0,9


-0,1796 cos (0,7668 0,26-2)}/1000

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

= 5843.828 N
7) Menghitung Tahanan Transom (RTR)
(Paper An Approximate Power Prediction Method Oleh J. Holtrop And G.G.J
Mennen)
a) Menghitung Koefisien FnT
Nilai koefisien FnT dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
v
FnT =
2 g AT /( B+ B C )
Dimana :
v
g
AT
B
CWP
Sehingga :

= Variasi kecepatan kapal dalam m/s


= Percepatan grafitasi yaitu 9,8 m/s2
= Luas transom yaitu 10,04 m2 (diambil dari tugas lines plan)
= Lebar kapal yaitu 13.47 m
= Koefisien waterline kapal yaitu 0,78

Pada kecepatan 5.5684 m/s


FnT

5.5684
2 9,8 10,0476/(13.47+13.47 0,78)

= 1.9733

Pada kecepatan 6.1728 m/s


FnT

6.1728
2 9,8 10,04/(13.47+ 13.47 0,78)

= 2.1527

Pada kecepatan 6.6872 m/s


FnT

6.6872
2 9,8 10,04/(13.47+ 13.47 0,78)

= 2.332

Pada kecepatan 7.2016 m/s


FnT

7.2016
2 9,8 10,04/(13.47+ 13.47 0,78)

= 2.5115

Pada kecepatan 7.716 m/s


FnT

7.716
2 9,8 10,04/(13.47+ 13.47 0,78)

= 2.6909
b) Menghitung Koefisien C6

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

Nilai koefisien C6 dibatasi dan dipengaruhi oleh harga FnT. Nilai koefisien C6 dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
C6 = 0,2 (1- 0,2 FnT) when for FnT < 5
Sehingga :

Pada FnT = 1.97


C6

= 0,2 (1- 0,2 1.97)


= 0,1212

Pada FnT = 2.15


C6

= 0,2 (1- 0,2 2,15)


= 0,144

Pada FnT = 2.33


C6

= 0,2 (1- 0,2 2.33)


= 0.1068

Pada FnT = 2.5115


C6

= 0,2 (1- 0,2 2.5115)


= 0.09954

Pada FnT = 2.69


C6

= 0,2 (1- 0,2 2.69)


= 0.0924

c) Harga tahanan transom (RTR) dapat ditentukan dengan formula berikut :


RTR = 0,5 AT v2 C6
Dimana :

= Massa jenis air laut yaitu 1025 kg/m3

AT

= Luas transom yaitu 10,04 m2 (diambil dari tugas lines plan)

= Variasi kecepatan kapal dalam m/s

C6

= Koefisien tahanan akibat transom

Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s dan C6 = 0.1212


RTR
= 0,5 1025 kg/m3 10,0476 m2 (5.6584 m/s)2 0,1212
= 19.96 N
Pada kecepatan 6.1728 m/s dan C6 = 0.114
RTR
= 0,5 1025 kg/m3 10,04 m2 (6.1728 m/s)2 0,114
= 22.34 N
Pada kecepatan 6.6872 m/s dan C6 = 0.1068

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

= 0,5 1025 kg/m3 10,04 m2 (6.6872 m/s)2 0,1068


= 24.57 N
Pada kecepatan 7.2016 m/s dan C6 = 0.09954
RTR
= 0,5 1025 kg/m3 10,04 m2 (7.2016 m/s)2 0,09954
RTR

= 26.583 N
Pada kecepatan 7.716 m/s dan C6 = 0.924
RTR
= 0,5 1025 kg/m3 10,0476 m2 (7.716 m/s)2 0,0924
= 28.316 N

8) Menghitung Tahanan Akibat Bulbous Bow (RB)


(Paper An Approximate Power Prediction Method Oleh J. Holtrop And G.G.J
Mennen)
a) Menentukan harga Froude Number akibat ketenggelaman bulbous bow (Fni)
Nilai Fni dapat dihitung berdasarkan rumus :
T F hB 0,25 A BT + 0,15 v 2

Fni =

Dimana :
v
= Variasi kecepatan dalam m/s
TF
= Tinggi sarat bagian haluan sama dengan sarat kapal yaitu 5.21 m (faktor
ABT
hB

trim kapal diabaikan)


= Luas bulbous bow yaitu 5.522 m2
= Tinggi bulbous bow yaitu 2.08 m

= Percepatan gravitasi yaitu 9,8 m/s2

Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s

Fni

5.212.080,25 5.522+0,15 (5.6584)2

9,8

5.6584

= 0, 666

Pada kecepatan 6.1728 m/s


2

Fni

5.212.080,25 5.522+0,15 (6.1728)

9,8

6.1728

= 0.685

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

Pada kecepatan 6.6872 m/s


2

Fni

5.212.080,25 5.522+0,15 (6.6872)

9,8

6.6872

= 0.702

Pada kecepatan 7.2016 m/s


2

Fni

5.212.080,25 5.522+0,15 (7.2016)

9,8

7.2016

= 0.715

Pada kecepatan 7.716 m/s


2

Fni

5.212.080,25 5.522+0,15 (7.716)

9,8

7.716

= 0.727
b) Menentukan koefisien darurat bulbous bow (PB)
Koefisien darurat bulbous bow (PB) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
B
T F 1,5 h

PB = 0,56

A
BT

Dimana :
TF
= Tinggi sarat bagian haluan sama dengan sarat kapal yaitu 5.21 m (faktor
ABT
hB
Sehingga :

trim kapal diabaikan)


= Luas bulbous bow yaitu 5.522 m2
= Tinggi bulbous bow yaitu 2.08 m

5.21(1,5 2.08)

PB
= 0,56
5.522

= 0.63
c) Menentukan tahanan bulbous bow (RB)
Tahanan bulbous bow (RB) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

-2

RB = 0,11 exp (-3 PB )


Dimana :
PB
Fni

F 3 A BT 1,5 g
1+ F 2

= Koefisien darurat bulbous bow PB yaitu 0,74


= Froude Number akibat ketenggelaman bulbous bow dan bergantung

variasi kecepatan
ABT
= Luas bulbous bow yaitu 5.522 m2
= Massa jenis air laut yaitu 1025 kg/m3
g
= Percepatan gravitasi yaitu 9,8 m/s2
Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s dan Fni = 0,666


RB

= 0,11 exp (-3 0,74-2)

1,5

1,5

0,666 5.522 1025 9,8


2
1+0,666

= 1.59 x 10-6

Pada kecepatan 6.1728 m/s dan Fni = 0,685


RB

-2

= 0,11 exp (-3 0,74 )

0,685 5.522 1025 9,8


2
1+0,685

=1.70 x 10-6 N

Pada kecepatan 6.6872 m/s dan Fni = 0,702


3

RB

= 0,11 exp (-3 0,74-2)

1,5

0702 5.522 1025 9,8


2
1+0,702

= 1.79 x 10-6 N

Pada kecepatan 7.2016 m/s dan Fni = 0,715


RB

= 0,11 exp (-3 0,74-2)

1,5

1,5

0,715 5.522 1025 9,8


2
1+0,715

= 1.88 x 10-6 N

Pada kecepatan 7.716 m/s dan Fni = 0.727


RB

= 0,11 exp (-3 0,74-2)

0,727 5.522 1025 9,8


2
1+0.727

= 1.95 x 10-6 N
9) Menghitung Tahanan Angin (RA)
(Paper An Approximate Power Prediction Method Oleh J. Holtrop And G.G.J
Mennen)
a) Menentukan koefisien C4

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

Nilai

koefisien

C4

dibatasi

dan

dipengaruhi

oleh

nilai

TF
.
LWL

TF
6,65 m
=
=0,067 , sehingga formula yang digunakan adalah :
LWL 99,8 m
TF
C4 = 0,04
When
> 0,04
LWL
b) Menentukan koefisien tahanan angin (CA)
Nilai koefisien tahanan angin dibagi menjadi dua bagian yaitu :
LWL
CA1 = 0,006 (L + 100)-0,16 0,00205 + 0,003
C2 (0,04 0,04)
7,5 C b
86.32
= 0,006 (99,6 + 100)-0,16 0,00205 + 0,003
0,727 (0,04
7,5 0,65

0,04)
= 0.000549
CA2 = (0,105 Ks1/3 0,005579) / L1/3 (Dimana Ks = 150 m = 150 10-6)
= (0,105 (150 10-6)1/3 0,005579) / 86.321/3
= -9.61 10-9
CA total
= CA1 + CA2
= 0,000549 + -9.61 10-9
= 0,000549
c) Menentukan tahanan angin (RA)
Tahanan angin (RA) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
RA = 0,5 Sangin v2 CA
Dimana :
= Massa jenis udara yaitu 1300 kg/m3
Sangin = Luas bidang tangkap angin yaitu 202.44 m2
v
= Variasi kecepatan kapal
CA
= Koefisien tahanan angin yaitu 0,000549
Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s


RA

= 0,5 1300 kg/m3 202.44 m2 (5.6584 m/s)2 0,000549


= 2315.53 N

Pada kecepatan 6.1728 m/s


RA

= 0,5 1300 kg/m3 202.44 m2 (6.1728 m/s)2 0,000549


= 2755.68 N

Pada kecepatan 6.6872 m/s


RA

= 0,5 1300 kg/m3 202.44 m2 (6.6872 m/s)2 0,000549


= 3234.09 N

Pada kecepatan 7.2016 m/s

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

= 0,5 1300 kg/m3 202.44 m2 (7.2016 m/s)2 0,000549

RA

= 3750.78 N

Pada kecepatan 7.716 m/s


= 0,5 1300 kg/m3 202.44 m2 (7.716 m/s)2 0,000549

RA

= 4305.75 N
10) Menghitung Tahanan Total (RTOT)
Tahanan total dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
RTOT = (RF + RApp + RW + RTR + RB + RA)/1000 (KN)
Dimana :
RF
= Tahanan gesek (N)
RAPP = Tahanan bagian tambahan (N)
RW
= Tahanan gelombang (N)
RTR
= Tahanan akibat bentuk transom (N)
RB
= Tahanan akibat adanya bulbous bow (N)
RA
= Tahanan disebabkan angin (N)
v (m/s)
5.6584
6.1728
6.6872
7.2016
7.716

RF
41979.61
49393.17
57367.2
65896.47
74976.22

RAPP
8433.76
9923.162
11525.156
13238.69
15062.83

RW
2958.918
3652.016
4370.41
5103.759
5843.828

RTR
19.96
22.34
24.57
26.58
28.316

RB
159E-6
170E-6
179E-6
188E-6
195E-6

RA
2315.53
2755.63
3234.09
3750.78
4305.75

RTOT
75.650
88.072
101.072
114.575
128.507

Hubungan Kecepatan-RT
1,200.000
1,000.000
RT (KN)

800.000

Holtrop

600.000

yamagata

400.000

guldhamer

200.000
5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9
Kecepatan (m/s)

11) Menghitung Daya Efektif (EHP)


Daya efektif (EHP) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
EHP = RTOT v(m/s)

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

Pada kecepatan 5.6584 m/s


EHP

= 75.65 KN 5.6584 m/s


= 428.057 kW

Pada kecepatan 6.1728 m/s


EHP = 88.072KN 6.1728 m/s
= 543.65 kW

Pada kecepatan 6.6872 m/s


EHP = 101.072 KN 6.687 m/s
= 675.88kW

Pada kecepatan 7.2016 m/s


EHP = 114.575 KN 7.2016 m/s
= 825.123kW

Pada kecepatan 7.716 m/s


EHP = 128.507 KN 7.716 m/s
= 991.560 kW

Hubungan Kecepatan - EHP


2,500.00
2,000.00
1,500.00
EHP (kW)
1,000.00
500.00
6.5

7.5

8.5

Kecepatan (m/s)

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

RESISTANCE
CALCULATE WITH
YAMAGATA METHOD

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

RESISTANCE CALCULATE WITH YAMAGATA METHOD


DATA DAN UKURAN KAPAL
Length Between Perpendicular (LBP)
Length Waterline (LWL)
Breadth (B)
Draught (H)
Draft (T)
Kecepatan (v)
Block Coefficient (Cb)
Midship Coefficient (Cm)
Waterline Coefficient (Cwl)

= 82.21 m
= 86.32 m
= 13.47 m
= 6.22 m
= 5.21 m
= 13 knot
= (1 knot = 0,5144 m/s)
= 0,65
= 0,98
= 0,78

Prismatic Coefficien (Cp)

= 0,66

(Displacement)

= 4066.30 ton

(Volume)

= 3937.4 m3

LCB

= 0.052 % LBP

air

= 1025 kg/m3

1) PERHITUNGAN TAHANAN KAPAL


2) Menentukan minimal lima macam kecepatan kapal dalam satuan knot untuk
diselidiki (catatan : jarak antar tiap kecepatan adalah 1 knot)
11

12

Kecepatan (Knot)
13

14

15

3) Menentukan kecepatan dalam satuan m/s dan mengkuadratkannya


V(knot) = V(knot) 0,5144
v (m/s)
v2 (m2/s)

5.6584
32.017

6.1728
38.103

6.6872
44.71

7.2016
51.86

7.716
59.53

4) Menentukan luas bidang basah kapal (S)

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

Menurut J.A Normand


(Tim Dosen Perkapalan Jurusan Perkapalan Unhas, Perhitungan Tahanan

Kapal; halaman 6)
S1 = LWL (1,5 T + (0,09 + Cb)B)
= 82.21 (1,5 5.21 + (0,09 + 0,65) 13.47)
= 1535.011 m2

Menurut E.R Mumford


(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 133)
S2 = 1,025 LWL (Cb B 1,7 T)
= 1,025 82.21 (0,65 13.47 1,7 x 5.21)
= 1558.31 m2

Menurut D.W Taylor


(Tim Dosen Perkapalan Jurusan Perkapalan Unhas, Perhitungan Tahanan
Kapal; halaman 6)
S3 = LWL (1,7 T + 0,7 B)
= 82.21 (1,7 5.21 + 0,7 13.47)
= 1578.44 m2
Smean = (S1 + S2 + S3) / 3
= (1535.011 + 1558.31 + 1578.44) / 3
= 1557.259 m2
SAPP = 15 % Smean
= 15 % 1557.259 m2
= 233.589 m2
S
= Smean + SAPP
= 1557.259 m2 + 233.589 m2
= 1790.85 m2
5) Menghitung Reynold Number (Rn)
(M. Alham Djabbar, Tahanan Kapal; halaman 78)
Angka Reynold dapat dihitung dengan menggunakan rumus empiris yang
dikemukakan dalam ITTC (International Towink Tank Conference) tahun 1957 berikut :
v LWL
Rn =

Dimana :
v
= kecepatan kapal dalam m/s
LWL = length waterline yaitu 99,6 m
= viskositas air laut 1,1883 10-6 m2/s
Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s


5.21 86.32
Rn =
1,1883 106
= 4.11 108

Pada kecepatan 6.1728 m/s


5.21 86.32
Rn =
1,1883 106
= 4.48 108

Pada kecepatan 6.6872 m/s

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

5.21 86.32
1,1883 106
= 4.85 108

Pada kecepatan 7.2016 m/s


5.21 86.32
Rn =
1,1883 106
= 5.23 108

Pada kecepatan 7.716 m/s


5.21 86.32
Rn =
1,1883 106
= 5.6 108
6) Menghitung Koefisien Gesek (CF)
(M. Alham Djabbar, Tahanan Kapal; halaman 78)
Koefisien gesek dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Rn =

empiris yang

dikemukakan dalam ITTC (International Towink Tank Conference) tahun 1957 berikut :
Rn2
log

CF =

0,075

Pada Reynold Number 4.11 10


Rn2
log

CF =

0,075

2
log 4.11

0,075

2
8.61

0,075

= 0.00171

Pada Reynold Number 4.48 108

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

CF

Rn2
log

0,075

2
log 4.48 10 8

0,075

2
8.65

0,075

= 0.00169

CF

Pada Reynold Number 4.85 108

Rn2
log

0,075

2
log 4.85 10 8

0,075

2
8.68

0,075

= 0.00167

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

CF

Pada Reynold Number 5.23 108

Rn2
log

0,075

2
log 5.23 108

0,075

2
8.71

0,075

= 0.00166

Pada Reynold Number 5.6 108

CF =

Rn2
log

0,075

2
log 5.60 108

0,075

2
8.74

0,075

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

= 0,00164
7) Menghitung Koreksi Koefisien Gesek (CF)
(M. Alham Djabbar, Tahanan Kapal; halaman 82)
Akibat adanya kekasaran permukaan badan kapal, maka nilai koefisien tahanan
gesek yang didapatkan pada poin 5 harus dikoreksi. Koreksi koefisien gesek dihitung
dengan menggunakan rumus :
CF = 1,04 CF
Sehingga :
v (m/s)
5.6584
6.1728
6.6872
7,2016
7.716

CF
0,00171
0,00169
0,00167
0,00166
0,00164

CF = 1,04 CF
1,04 0,00171 = 0,001778
1,04 0,00169 = 0,001758
1,04 0,00167 = 0,001737
1,04 0,00166 = 0,001726
1,04 0,00164 = 0,001706

8) Menghitung Tahanan Gesek (RF)


(M. Alham Djabbar, Tahanan Kapal; halaman 82)
Koefisien gesek dapat dihitung dengan menggunakan rumus empiris berikut :
RF = CF 0,5 S v2
Dimana ;
CF

= Koefisien gesek hasil koreksi (bergantung pada variasi kecepatan)

= Massa jenis air laut yaitu 104,5918367 kg.s2/m4

= Luas bidang basah yaitu 1790.85 m2

= Variasi kecepatan kapal dalam m/s

Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s dan CF = 0,00171


RF
= 0,00171 0,5 104,5918 kg.s2/m4 1790.85 m2 (5.6584 m/s)2
= 5141.1775 kg
= 5141.1775 kg 9,81 m/s2
= 50434.95 N
Pada kecepatan 6.1728 m/s dan CF = 0,00169
RF
= 0,00169 0,5 104,5918 kg.s2/m4 1790.85 m2 (6.1728 m/s)2
= 6049.10 kg
= 6049.10 kg 9,81 m/s2
= 59341.723 N
Pada kecepatan 6.6872 m/s dan CF = 0,00167
RF
= 0,00167 0,5 104,5918 kg.s2/m4 1790.85 m2 (6.6872 m/s)2
= 7025.67 kg
= 7065.67 kg 9,81 m/s2

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

= 68921.84 N
Pada kecepatan 7.2016 m/s dan CF = 0,00166
RF
= 0,00166 0,5 104,5918 kg.s2/m4 1790.85 m2 (7.2016 m/s)2
= 8070.23 kg
= 8070.23 kg 9,81 m/s2
= 79169.04 N
Pada kecepatan 7.716 m/s dan CF = 0,00164
RF
= 0,00164 0,5 104,5918 kg.s2/m4 1790.85 m2 (7.716 m/s)2
= 9182.22kg
= 9182.22 kg 9,81 m/s2
= 90077.59 N

9) Menentukan Angka Froude (Fn)


(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 44)
Menurut R.E Froude, hambatan gesek dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :

V
Fn=

m
)
s

g LWL

Pada kecepatan 5.6584 m/s


5.6584
Fn =
9,81 86.32
= 0,194

Pada kecepatan 6.1728 m/s


6.1728
Fn =
9,81 86.32
= 0,2121

Pada kecepatan 6.6872 m/s


6.6872
Fn =
9,81 86.32
= 0,229

Pada kecepatan 7.2016 m/s


7.2016
Fn =
9,81 86.32
= 0,247

Pada kecepatan 7.716 m/s


7.716
Fn =
9,81 86.32
= 0,265
10) Menentukan Angka Koefisien Tahanan Sisa Kapal (Cro)
(M. Alham Djabbar, Tahanan Kapal; halaman 82)
Berdasarkan buku Tahanan Kapal Fig. 29, koefisien tahanan sisa (Cro) dapat
didapatkan dengan menunjukkan fungsi angka froude (Fn) terhadap koefisien blok (Cb)
Fn
0,194

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

Cro
0,0038

41

0,212
0,229
0,247
0,265

0,0042
0,0058
0,007
0,0099

11) Menentukan Koefisien Tahanan Sisa Akibat Perbandingan B/L


(M. Alham Djabbar, Tahanan Kapal; halaman 82)
a) Penentuan Nilai B/L
B/L = 13.47 / 86.32
= 0,156047266
Menurut aturan berdasarkan Yamagata Method rasio B/L standar adalah 0,135, jika
harga B/L tidak berada dalam daerah itu maka harus dikoreksi dengan menggunakan
Yamagata Chart Fig. 30
b) Menentukan Harga Koreksi Perbandingan B/L ((B/L)K)
(Kiyoshi Takashiro, Power Prediction Based on Modified Yamagata Resistance
Chart and Newly Intruduced Thrust Deduction and Wake Factors ; halaman 26)
(B/L)K

= B/L 0,1350
= 0,18875 0,1350
= 0,0537
c) Menentukan Harga Koefisien Koreksi Perbandingan B/L ((CR)(B/L) / (B/L)K)
(Kiyoshi Takashiro, Power Prediction Based on Modified Yamagata Resistance
Chart and Newly Intruduced Thrust Deduction and Wake Factors ; halaman 24)
Mengacu pada Fig. 30 dengan mempertimbangkan fungsi koefisien blok (Cb) dan
Froude Number (FN) maka didapatkan nilai koefisien koreksi perbandingan B/L sebagai
berikut :
Fn
0,94
0,212
0,229
0,247
0,265

((CR)(B/L) / (B/L)K)
0,05
0,05
0,05
0,06
0,06

d) Menentukan Koefisien Tahanan Sisa Akibat Koreksi Perbandingan B/L (CR)(B/L)


(Kiyoshi Takashiro, Power Prediction Based on Modified Yamagata Resistance
Chart and Newly Intruduced Thrust Deduction and Wake Factors ; halaman 26)

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

Nilai koefisien tahanan sisa akibat koreksi perbandingan B/L adalah :


(CR)(B/L) = (B/L)K ((CR)(B/L) / (B/L)K)
Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s


(CR)(B/L)

= 0,021047266 0,05
= 0,001052

Pada kecepatan 6.1728 m/s


(CR)(B/L) = 0,021047266 0,05
= 0,001052

Pada kecepatan 6.6872 m/s


(CR)(B/L) = 0,021042766 0,05
= 0,001052

Pada kecepatan 7.2016 m/s


(CR)(B/L) = 0,021042766 0,05
= 0,001262

Pada kecepatan 7.716 m/s


(CR)(B/L) = 0,021052766 0,06
= 0,001262

12) Menentukan Koefisien Tahanan Sisa Akibat Perbandingan B/T


a) Menentukan harga perbandingan B/T
B/T = 13.47 / 5.21
= 2.5854
Menurut aturan berdasarkan Yamagata Method rasio B/T standar adalah 2,25, jika
harga B/T tidak berada dalam daerah itu maka harus dikoreksi dengan menggunakan
Yamagata Chart Fig.31
b) Menentukan harga koreksi perbandingan B/T
(Kiyoshi Takashiro, Power Prediction Based on Modified Yamagata Resistance Chart
and Newly Intruduced Thrust Deduction and Wake Factors ; halaman 26)
(B/T)K

= B/T 2,25
= 2,585 2,25
= 0,3354
c) Menentukan Harga Koefisien Koreksi Perbandingan B/T ((CR)(B/T) / (B/T)K)
(Kiyoshi Takashiro, Power Prediction Based on Modified Yamagata Resistance Chart
and Newly Intruduced Thrust Deduction and Wake Factors ; halaman 24)

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

Mengacu pada Fig. 31 dengan mempertimbangkan fungsi koefisien blok (Cb) dan
Froude Number (FN) maka didapatkan nilai koefisien koreksi perbandingan B/T sebagai
berikut :
Fn
0,94
0,212
0,229
0,247
0,265

((CR)(B/T) / (B/T)K)
0,0005
0,0006
0,0008
0,0009
0,00093

e) Menentukan Koefisien Tahanan Sisa Akibat Koreksi Perbandingan B/T (CR)(B/T))


(Kiyoshi Takashiro, Power Prediction Based on Modified Yamagata Resistance Chart
and Newly Intruduced Thrust Deduction and Wake Factors ; halaman 26)
Nilai koefisien tahanan sisa akibat koreksi perbandingan B/L adalah :
(CR)(B/T) = (B/T)K ((CR)(B/T) / (B/T)K)
Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s


(CR)(B/T)

= 0,3354 0,0005
= 0,000167

Pada kecepatan 6.1728 m/s


(CR)(B/T) = 0,3354 0,0006
= 0,0002012

Pada kecepatan 6.6872 m/s


(CR)(B/T) = 0,3354 0,0008
= 0,0002683

Pada 7.2016 m/s


(CR)(B/T) = 0,3354 0,0009
= 0,0003018

Pada kecepatan 7.716 m/s


(CR)(B/T) = 0,3354 0,00093
= 0,0003119
13) Menentukan koreksi koefisien tambahan (Kp)
(Kiyoshi Takashiro, Power Prediction Based on Modified Yamagata Resistance Chart
and Newly Intruduced Thrust Deduction and Wake Factors ; halaman 26)
Karena kapal yang direncanakan menggunakan single propeller, maka berdasarkan
aturan Yamaga Method nilai koefisien tambahan (Kp) adalah 1.

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

14) Menentukan koreksi koefisien akibat adanya bulbous bow (K b)


(Kiyoshi Takashiro, Power Prediction Based on Modified Yamagata Resistance Chart
and Newly Intruduced Thrust Deduction and Wake Factors ; halaman 25)
Bulbous bow berfungsi untuk menginterferensi gelombang yang menuju lambung
kapal menjadi bagian riak atau gelombang kecil. Sehingga diperlukan koreksi koefisien
akibat adanya bulbous bow. Adapun ketentuannya sebagai berikut :
For 0,55 Cb 0,75
When V VrKb = 0,90
(a)
When V > Vr
Kb = 0,90 (Vr/ V)
(b)
Dimana :
V
= 1,60 LWL
= 1,60 86.32
Vr

= 15,97
= (1,1 Cb) LWL / 0,32
= (1,1 0,65) 86.32 / 0,32
= 14,65

(Memenuhi aturan b)

Sehingga nilai Kb adalah :


Kb

= 0,90 (14,65/ 15,97)


= 0,82

15) Menentukan koreksi koefisien akibat adanya stern form (Ks)


(Kiyoshi Takashiro, Power Prediction Based on Modified Yamagata Resistance Chart
and Newly Intruduced Thrust Deduction and Wake Factors ; halaman 25)
Ks = 1,00 1,025

(Untuk kapal dengan bentuk lambung mendekati ekstrim U)

Ks = Diambil 1,025
16) Koefisien Tahanan Sisa Total (CR)
(Kiyoshi Takashiro, Power Prediction Based on Modified Yamagata Resistance Chart
and Newly Intruduced Thrust Deduction and Wake Factors ; halaman 26)
Nilai koefisien tahanan sisa total kapal dihitung dengan menggunakan rumus :
CR = Kp Kb Ks {(CRO + (CR)(B/L)+ (CR)(B/T)}

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s


CR = 1 0,82 1,025 (0,0038 + 0,00105 + 0,000167)
= 0,00407

Pada kecepatan 6.1728 m/s


CR = 1 0,82 1,025 (0,0042 + 0,00105 + 0,000201)

= 0,00442
Pada kecepatan 6.6872 m/s

CR = 1 0,82 1,025 (0,0058 + 0,00105 + 0,000268)


= 0,00577

Pada kecepatan 7.2016 m/s


CR = 1 0,82 1,025 (0,007 + 0,00126 + 0,000301)
= 0,00694

Pada kecepatan 7.716 m/s


CR = 1 0,7734375 1,025 (0,0099 + 0,00126 + 0,000311)
= 0,0093

17) Menentukan Tahanan Sisa Total (RR)


Tahanan sisa (RR) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
RR = 0,5 2/3 v2 CR
Dimana :
= Massa jenis air laut yaitu 1025 kg/m3

= volumetric displacement 4066.30 m3


v
= Variasi kecepatan kapal
CR
= Koefisien tahanan sisa yang bergantung pada kecepatan
Sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s


RR

= 0,5 1025 kg/m3 4066.3 m3 (5.6584 m/s)2 0,00407


= 16654.05 N

Pada kecepatan 6.1728 m/s


RR

= 0,5 1025 kg/m3 4066.3 m3 (6.1728 m/s)2 0,00442


= 21531.25 N

Pada kecepatan 6.6872 m/s


RR

= 0,5 1025 kg/m3 4066.30 m3 (6.6872 m/s)2 0,00577


= 32993.9 N

Pada kecepatan 7.2016 m/s


RR

= 0,5 1025 kg/m3 4066.3 m3 (7.2016 m/s)2 0,00694

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

= 46024.95 N

Pada kecepatan 7.716 m/s


RR

= 0,5 1025 kg/m3 4066.3 m3 (7.716 m/s)2 0,0093


= 70786.63 N

12) Menghitung Tahanan Angin (RA)


a) Menentukan koefisien Angin (CAA)
(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 132)
Angin diperkirakan hanya memberikan sedikit pengaruh terhadap tahanan kapal
namun tetap harus diperhitungkan. Maka disarankan untuk pengoreksian nilai koefisien
tahanan angin sebesar 0,00007
b) Menentukan tahanan angin (RA)
(Kiyoshi Takashiro, Power Prediction Based on Modified Yamagata Resistance Chart
and Newly Intruduced Thrust Deduction and Wake Factors ; halaman 26)
Tahanan angin (RA) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
RA = 0,5 Sangin v2 CAA
Dimana :
= Massa jenis udara yaitu 1300 kg/m3
Sangin

= Luas bidang tangkap angin yaitu 202.44 m2

v
CA
Sehingga :

= Variasi kecepatan kapal


= Koefisien tahanan angin yaitu 0,00007

Pada kecepatan 5.6584 m/s


RA

= 0,5 1300 kg/m3 202.44 m2 (5.6584 m/s)2 0,00007


= 294.91 N

Pada kecepatan 6.1728 m/s


RA

= 0,5 1300 kg/m3 202.44 m2 (6.1728 m/s)2 0,00007


= 350.97 N

Pada kecepatan 6.6872 m/s


RA

= 0,5 1300 kg/m3 202.44 m2 (6.6872 m/s)2 0,00007


= 411.9 N

Pada kecepatan 7.2016 m/s

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

RA

= 0,5 1300 kg/m3 202.44 m2 (7.2016 m/s)2 0,00007


= 477.71 N

Pada kecepatan 7,716 m/s


RA

= 0,5 1300 kg/m3 202.44 m2 (7.716 m/s)2 0,00007


= 548.39 N

18) Menghitung Tahanan Total (RTOT)


Tahanan total dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
RTOT = (RF + RR)/1000 (KN)
Dimana :
RF
= Tahanan gesek (N)
RR
= Tahanan sisa (N)
RA
= Tahanan angin (N)
v (m/s)
5.6584

50434.95

RF

RR
16654.051

RA
294.31

RTOT
67.3839

6.1728

59341.723

21531.35

350.97

81.224

6.6872

68921.84

32993.90

411.90

102.327

7.2016

79169.04

46024.95

477.71

125.671

7.716

90077.59

70786.63

548.393

161.41

18) Menentukan Tahanan Total Akibat Jalur Pelayaran (RT)


(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 132)
Untuk kondisi rata-rata pelayaran dinas harus diberikan kelonggaran tambahan
pada tahanan dan gaya efektif yang disebabkan oleh angin, erosi dan fouling pada badan
kapal. Tambahan kelonggaran ini sangat tergantung pada jalur pelayaran. Kelonggaran
rata-rata (sea margin/service margin) untuk tahanan atau daya efektif direncanakan sbb:
Jalur pelayaran Asia Timur, 15-20 %. Pada perancangan kapal ini diambil sea margin
sebesar 15%, sehingga :

Pada kecepatan 5.6584 m/s


RT

= (15 % RT) + RT
= (15 % 67.3839) + 67.3839
= 77.49 KN

Pada kecepatan 6.1728 m/s

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

RT

= (15 % RT) + RT
= (15 % 81.22) + 81.22
= 93.40 KN

Pada kecepatan 6.6872 m/s


RT

= (15 % RT) + RT
= (15 % 102.327) + 102.327
= 117.67 KN

Pada kecepatan 7.2016 m/s


RT

= (15 % RT) + RT
= (15 % 125.67) + 125.67
= 144.52 KN

Pada kecepatan 7.716 m/s


RT

= (15 % RT) + RT
= (15 % 161.412) + 161.412
= 185.624 KN

V - RT
200
150
RT (KN) 100
50
0
5.5

Yamagata

6.5

7.5

Kecepatan (m/s)

19) Menghitung Daya Efektif (EHP)


Daya efektif (EHP) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
EHP = RTOT v(m/s)

Pada kecepatan 5.6584 m/s


EHP

= 67.3839 KN 5.6584 m/s


= 381.285 kW

Pada kecepatan 6.1728 m/s

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

EHP = 81.22 KN 6.1728 m/s


= 501.37 kW

Pada kecepatan 6.6872 m/s


EHP = 102.32 KN 6.6872 m/s
= 684.285 kW

Pada kecepatan 7.2016 m/s


EHP = 125.67 KN 7.2016 m/s
= 905.037 kW

Pada kecepatan 7.716 m/s


EHP = 161.412 KN 7.716 m/s
= 1245.45 kW

V - RT
200
150
Yamagata

RT (KN) 100
50
0
5.5

6.5

7.5

Kecepatan (m/s)

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

Kecepatan - EHP
1200
1000
800
Guldhamer Method
EHP (KW)

Yamagata Method

600

Holtrop Method
400
200
0
5

5.5

6.5

7.5

8.5

KECEPATAN (m/s)

Hubungan Kecepatan-RT
1,200.000
1,000.000
800.000
RT (KN)

Holtrop
yamagata

600.000

guldhamer
400.000
200.000
6.5

7.5

8.5

Kecepatan (m/s)

Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )

41

Anda mungkin juga menyukai