CALCULATE WITH
GULDHAMER METHOD
= 82.21 m
= 86.32 m
= 13.47 m
= 6.22 m
41
Draft (T)
Kecepatan (v)
Block Coefficient (Cb)
Midship Coefficient (Cm)
Waterline Coefficient (Cwl)
= 5.21 m
= 13,0 knot
= (1 knot = 0,5144 m/s)
= 0,65
= 0,98
= 0,78
= 0,66
(Displacement)
= 4066.296358 ton
(Volume)
= 3937,5865m3
LCB
= 0,052 % LBP
air
= 1025 kg/m3
12
Kecepatan (Knot)
13
14
15
5.6584
6.1728
6.6872
7.2016
7.716
v2 (m2/s)
32.017
38.103
44.718
51.863
59.536
41
V
Fn=
Fn
Fn
Fn
Fn
Fn
m
)
s
g LWL
86,32
LWL
=
= 5,013. Dari grafik 5.5.7 dan 5.5.8 diperoleh nilai 103 CR1 :
1 /3
1 /3
()
CR
5
103 CR1
0,98
41
5,01
5,5
?
0,8
103 CR1
1,2
?
1
103 CR1
1,4
?
1,25
103 CR1
1,8
?
1,55
103 CR1
2,7
?
2,3
41
= 2,6
7) Menentukan Koefisien Tahanan Sisa Akibat Ratio B/T (103 CR2)
(Tim Dosen Perkapalan Jurusan Perkapalan Unhas, Perhitungan Tahanan
Kapal; halaman 2)
Tahanan sisa yang menjadi standar perhitungan dengan ratio perbandingan B/T =
2,5. Jikalau melebihi standar ratio tersebut, maka harus dikoreksi. Sedangkan pada kapal
ini nilai perbandingan lebar-sarat 2,70, sehingga harus dikoreksi. Koreksi tahanan sisa
akibat ratio B/T yang tidak sesuai standar dapat dihitung dengan rumus :
(103 CR2) = 103 CR1 0,16 (B/T 2,5)
Sehingga :
41
= 2,63
8) Menentukan Koefisien Tahanan Sisa Akibat Letak LCB (103 CR3)
Sebelum menentukan koefisien tahanan sisa akibat letak LCB, maka letak LCB
harus dikoreksi terlebih dahulu. Koreksi LCB dilakukan untuk mengetahui penambahan
koefisien tahanan sisa (CR) akibat dari penyimpangan letak LCB Sebenarnya terhadap
LCB Standar.
a) Penentuan Letak LCB Sebenarnya
(Tugas Lines Plan, Sectional Area Curve)
LCBsebenarnya
= 0.052 % LBP
= 0.052 % 82.21
= 1,98 m
Fn
0,2
LCBstandar
0,24 % 82.21 = 0,2298 m
6.1728
6.6872
7.2016
7.716
0,21
0,23
0,25
0,26
Keterangan :
82.21 = LBP
c) Koefisen Koreksi LCB (103 CR/ LCB)
(Tim Dosen Perkapalan Jurusan Perkapalan Unhas, Perhitungan Tahanan
Kapal; halaman 20, Fig 11)
v(m/s)
5.6584
Fn
0,2
6.1728
6.6872
7.2016
7.716
0,22
0,23
0,25
0,26
Keterangan :
Pada kecepatan 6.687 m/s m/s nilai koefisien koreksi LCB = 0, karena pada
kecepatan itu tidak memenuhi standar dilakukan koreksi.
d) Koreksi LCB (LCB)
(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 130)
Koreksi LCB ( LCB) dilakukan jika letak LCBsebenarnya berada di depan LCBstandar.
Nilai LCBsebenarnya adalah -0,758 m, sedangkan nilai LCBstandar pada kecepatan 6,430
dan 6,944 masing-masing sebesar 0,227 m dan -0,444 m. Hal tersebut
menunjukkan bahwa nilai
kecepatan itu tidak berlaku koreksi LCB (LCB). Sedangkan pada kecepatan lain
berlaku koreksi LCB (LCB). Koreksi LCB (LCB) dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
(LCB) =
Koefisien
Koreksi
=0
0,194(4883)
100
0,0,8
= 0,000235
0,194(1,532)
100
0,16
= 0,00214
0,194(2,011)
100
0,21
= 0,00381
41
0,194(2,68)
100
0,28
= 0,00696
e) Koefisien Tahanan Sisa Akibat Letak LCB (103 CR3)
(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 130)
Dengan demikian maka koefisien tahanan sisa dengan koreksi di atas untuk kapal
yang mempunyai LCBsebenarnya di depan LCBstandar adalah :
(103 CR3) = 103 CR standar (LCB)
Dimana 103 CR standar = (LCB standar)/1000
Sehingga :
= (0,229/1000) + 0
= 0,00029
= (-0,488/1000) +( - 0,000488 )
= -0,000253
= (-1,53/1000) + (-0,00153)
= -0,000608
= (-2,011/1000) + (-0,0020111)
= 0,001803
= (-2,040/1000) + (-0,00268)
= 0,004282
41
41
10) Menentukan Tahanan Sisa Akibat Adanya Bulbous Bow (103 CR5)
(Tim Dosen Perkapalan Jurusan Perkapalan Unhas, Perhitungan Tahanan
Kapal; halaman 23, Tabel 11)
a) Jika harga ABT / Am 0,1, maka harga 103 CR5 ditentukan melalui tabel
b) Jika harga ABT / Am = 0,1, maka tidak ada harga koreksi
c) Jika harga 0 ABT / Am 0,1, maka harga 103 CR5 harga koreksi didapatkan dengan
penyesuaian dan pendekatan berdasarkan ukuran bulbous bow.
A BT 13,664
=
=0,13
Am 105,107
Berdasarkan rasio ABT / Am yang didapatkan, maka aturan yang sesuai adalah a,
yang artinya harus dikoreksi melalui tabel. Dan berikut ini hasilnya :
Fn
0,2
0,21
0,23
0,25
0,26
103 CR5
0,0733
-0,06
-0,116
-0.23
-0,2766
11) Menentukan Tahanan Sisa Akibat Bentuk Badan Kapal (103 CR6)
(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 131)
Koreksi untuk 103 CR akibat bentuk gading ditentukan dengan bentuk fore body
dan after body dengan rincian sebagai berikut :
Fore Body
After Body
Ekstrim U
- 0,1
Ekstrim U
+ 0,1
Ekstrim V
+ 0,1
Ekstrim V
-0,1
Pada perancangan kapal ini, bentuk badan kapal bagian depan dan bagian belakang kapal
berbentuk standar, yaitu penampang yang bukan benar-benar berbentuk U dan V, sehingga
tidak diperlukan adanya koreksi.
12) Penentuan Koefisien Total Tahanan Sisa Kapal (103 CR)
Koefisien total tahanan sisa kapal dapat dihitung dengan mengakumulasikan semua
nilai koefisien tahanan untuk setiap faktor. Berikut rinciannya :
103 CR = 103 CR1 + 103 CR2 + 103 CR3 + 103 CR4 + 103 CR5
41
Dimana :
103 CR1 = Koefisien tahanan sisa akibat L akibat
LWL
1 /3
103 CR1
0,98
1,1
1,4
1,85
2,7
103 CR2
0,923
1,041
1,341
1,787
2,635
103 CR3
0,00022
-0,004884
-0,00153
0,00201
0,00268
103 CR4
0,996
1,124
1,448
1,930
2,845
103 CR5
0,0733
-0,06
-0,116
-0.23
-0,27
103 CR6
0
0
0
0
0
103 CR
2,96
3,19
4,06
5,32
7,89
Dimana :
v
= kecepatan kapal dalam m/s
LWL = length waterline yaitu 86.32 m
= viskositas air laut 1,1883 10-6 m2/s
Sehingga :
41
6,65 86.32
1,1883 106
= 7,32 108
b) Penentuan Koefisien Gesek (103 CF)
Koefisien gesek dapat dihitung dengan menggunakan rumus empiris berikut :
Rn2
log
103 CF =
1000
0,075
103 CF
=
1000
0,075
2
log 4.11
=
1000
0,075
2
8,74
=
1000
0,075
= 1,646
103 CF
=
1000
0,075
2
8
log 4.48 10
=
1000
0,075
Rn =
41
2
8,78
=
1000
0,075
= 1,631
103 CF
=
1000
0,075
2
log 4.85 10 8
=
1000
0,075
2
8,81
=
1000
0,075
= 1,616
103 CF
=
1000
0,075
2
8
log 5.23 10
=
1000
0,075
2
8,838
=
1000
0,075
= 1,603
41
103 CF
Rn2
log
=
1000
0,075
2
log 5.6 108
=
1000
0,075
2
8,86
=
1000
0,075
= 1,59
(S1/S) 103 CF
1,02 1,646
1,02 1,631
1,02 1,616
1,02 1,603
1,02 1,591
103 CF
1,679
1,663
1,649
1,635
1,623
41
CA
= 0,0006 +
(0,00040,0006)
(10.0001000)
CA
0,0006
?
0,0004
(8101.18 - 1000)
= 0,000442
103 CA
= 0,44
41
= KoefisienTahanan Sisa
= Koefisien Tahanan Gesek Yang Telah Dikoreksi
= Koefisien Tahanan Akibat Kekasaran
= Koefisien Tahanan Angin
= Koefisien Tahanan Steering
103 CR
2,96
3,19
4,06
5,32
7,89
v (m/s)
5.6584
6.1728
6.6872
7.2016
7.716
103 CF
1,679
1,663
1,649
1,635
1,623
103 CA
0,44
0,44
0,44
0,44
0,44
103 CAA
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07
103 CS
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
103 CRT
5,201
5,415
6,629
7.518
10,071
S
v
103 CRT
Sehingga :
41
= 939,63 KN
20) Menentukan Tahanan Total Akibat Jalur Pelayaran (RT)
(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 132)
Untuk kondisi rata-rata pelayaran dinas harus diberikan kelonggaran tambahan
pada tahanan dan gaya efektif yang disebabkan oleh angin, erosi dan fouling pada badan
kapal. Tambahan kelonggaran ini sangat tergantung pada jalur pelayaran. Kelonggaran
rata-rata (sea margin/service margin) untuk tahanan atau daya efektif direncanakan sbb:
Jalur pelayaran Asia Timur, 15-20 %. Pada perancangan kapal ini diambil sea margin
sebesar 15%, sehingga :
= (15 % RT) + RT
= (15 % 283,75) + 283,75
= 326,32 KN
= (15 % RT) + RT
= (15 % 342,66) + 342,66
= 394,06 KN
= (15 % RT) + RT
= (15 % 455,36) + 455,36
= 523,66 KN
= (15 % RT) + RT
= (15 % 621,30) + 621,30
= 714,49 KN
= (15 % RT) + RT
= (15 % 939,63) + 939,63
= 939,63 KN
41
Kecepatan - RT
1200
1000
800
RT (KN)
600
400
200
0
6.5
7.5
8.5
KECEPATAN (m/s)
41
Kecepatan - EHP
10000
8000
6000
EHP (KW)
4000
2000
0
6.5
7.5
8.5
KECEPATAN (m/s)
RESISTANCE
Dzuhran Ashari Farid ( D 311 12 001 )
41
CALCULATE WITH
HOLTROP METHOD
= 82.21 m
= 86.32 m
= 13.47 m
= 6.22 m
= 5.21 m
= 13 knot
= 0,65
= 0,98
= 0,78
= 0,66
41
= 10 % 2436,714
= 243,6714 m2
hB
= 0,052 % LBP
Cstern
= 1300 kg/m3
PERHITUNGAN TAHANAN
22) Menentukan minimal lima macam kecepatan kapal dalam satuan knot untuk
diselidiki (catatan : jarak antar tiap kecepatan adalah 1 knot)
11
12
Kecepatan (Knot)
13
14
15
Kecepatan (m/s)
6.6872
7.2016
7.716
5.6584
6.1728
V
Fn=
m
)
s
g LWL
41
Fn
Fn
Fn
Fn
= 0,194
Pada kecepatan 6.1728 m/s
6.1728
=
9,81 86.32
= 0,2121
Pada kecepatan 6.6872 m/s
6.6872
=
9,81 86.32
= 0,229
Pada kecepatan 7.2016 m/s
7.2016
=
9,81 86.32
= 0,247
Pada kecepatan 7.716 m/s
7.716
=
9,81 86.32
= 0,26
0,06 Cp %LCB
)
4 Cp1
0,06 0,66 0.052
= 86.32 (1 + 0,66 +
)
4 0,661
= 29.1749 m
b) Menentukan nilai koefisien 12 (C12)
C12 = (T/L)0,2228446
(Untuk T/L > 0,05)
5.21 0,2228446
)
= (
86.32
= 0.534923205
c) Menentukan nilai koefisien 13 (C13)
C13 = 1 + 0,003 Cstern
= 1 + 0,003 10
= 1,03
d) Menentukan nilai harga faktor lambung (1 + k1)
1 + k1 = C13 (0,93 + C12 (B/LR)0,92497 (0,95-Cp)-0,521448 (1 - Cp + 0,025 % LCB)0,6906
= 1,03 (0,93 + 0,5349 (13.47/29.174)0,92497 (0,95 0,66)-0,521448 (1 0,66 +
LR = L (1 + Cp +
0,025 0.052)0,6906
= 0.958181108
e) Menentukan luas bidang basah kapal (S)
41
Dimana :
v
= kecepatan kapal dalam m/s
LWL = length waterline yaitu 86.32 m
= viskositas air laut 1,187 10-6 m2/s
Sehingga :
CF =
0,075
41
CF =
0,075
2
log 4.11
0,075
2
8.61
0,075
= 0.0017
CF
Rn2
log
0,075
2
log 4.48 10 8
0,075
2
8.65
0,075
= 0,00169
41
CF
Rn2
log
0,075
2
log 8.68 108
0,075
2
8,68
0,075
= 0,00167
CF
Rn2
log
0,075
2
log 8.71 108
0,075
2
8,71
0,075
41
= 0,00166
CF =
Rn2
log
0,075
2
log 5.6 108
0,075
2
8.74
0,075
= 0,001646
Sehingga :
41
Ada = 1, Tidak = 0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
4
Faktor
1,3
1,5
2,8
3
1,5
3
2
2
2,8
2,7
1,4
E2
Produk
1,3
0
0
0
0
3
2
0
0
0
1,4
7,7
(1 + k2)
= 7,7/ 4
= 1,925
b) Harga hambatan bagian tambahan (RAPP) dapat ditentukan dengan formula berikut :
RAPP = (1 + k2) CF 0,5 As v2
Dimana :
CF
As
41
Sehingga :
= 0,156
IE
Sehingga :
C1
41
= 1.924910261
d) Menghitung Koefisien C3 (reduksi bulbous bow)
Koefisien C3 dihitung berdasarkan rumus empiris :
C3 =
0,56 A BT 1,5
BT ( 0,31 A BT +T F h B )
Dimana :
ABT
= Luas bulbos bow yaitu 7.591 m2 (diambil dari tugas lines plan)
TF
= Tinggi sarat bagian haluan sama dengan sarat kapal yaitu 5.21 m (faktor
Sehingga :
C3
=
13.47 5.21
0,56 (7.591)1,5
0,56 A BT 1,5
13.47 5.21(0,31 7.591+5.215.21)
= 0,0284
e) Menghitung Koefisien C2
Koefisien C2 dihitung berdasarkan rumus empiris :
C2 = exp (-1,89
C3
Sehingga :
C2
= exp (-1,89
0,0185
= 0,7272
f) Menghitung Koefisien C5
Koefisien C5 dihitung berdasarkan rumus empiris :
C5 = 1 (0,8 AT) / (B T Cm)
Dimana :
41
AT
Cm
Sehingga :
C5
Sehingga :
C16
h) Menghitung Koefisien m1
Koefisien m1 dihitung berdasarkan rumus empiris :
m1 =
+
C16
T
L
L
Dimana :
L
C16
= 1.296
Sehingga :
m1
+
1,296
5.21
86.32
86.32
0,56 A BT 1,5
13.47 5.21(0,31 13,663+5.215.21)
= -0,.639941488
i) Menghitung Koefisien C15
41
LWL 3
. Koefisien C16 dihitung
4066.3
= 158.17
C15
= -1.69385
when for
LWL 3
< 512
j) Menghitung Koefisien m2
Koefisien m2 dihitung berdasarkan rumus empiris :
m2 = C15 Cp2 exp (-0,1 Fn-2)
Dimana :
C15
= -1.69385
Cp
Fn
Sehingga :
LWL
B
86.32
13.47
= 6.41. Nilai
Sehingga :
86.32
)
13.47
41
= 0,7668
l) Menghitung Tahanan Gelombang (RW)
Harga tahanan gelombang (RW) dapat ditentukan dengan formula berikut :
RW = C1 C2 C5 exp {m1 Fnd m2 cos ( Fn-2)}/1000
Dimana :
C1
= 1.92
C2
= 0,727
C5
= 0,8832
= Volume karena kapal yaitu 4066.3 m3
= 1025 kg/m3
m1
= -0.639941488
Fn
= Froude number berdasarkan variasi kecepatan
m2
= Koefisien tahanan berdasarkan variasi kecepatan dan froude number (Fn)
= 0,7668
= -0,9
Sehingga :
41
= 5843.828 N
7) Menghitung Tahanan Transom (RTR)
(Paper An Approximate Power Prediction Method Oleh J. Holtrop And G.G.J
Mennen)
a) Menghitung Koefisien FnT
Nilai koefisien FnT dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
v
FnT =
2 g AT /( B+ B C )
Dimana :
v
g
AT
B
CWP
Sehingga :
5.5684
2 9,8 10,0476/(13.47+13.47 0,78)
= 1.9733
6.1728
2 9,8 10,04/(13.47+ 13.47 0,78)
= 2.1527
6.6872
2 9,8 10,04/(13.47+ 13.47 0,78)
= 2.332
7.2016
2 9,8 10,04/(13.47+ 13.47 0,78)
= 2.5115
7.716
2 9,8 10,04/(13.47+ 13.47 0,78)
= 2.6909
b) Menghitung Koefisien C6
41
Nilai koefisien C6 dibatasi dan dipengaruhi oleh harga FnT. Nilai koefisien C6 dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
C6 = 0,2 (1- 0,2 FnT) when for FnT < 5
Sehingga :
AT
C6
Sehingga :
41
= 26.583 N
Pada kecepatan 7.716 m/s dan C6 = 0.924
RTR
= 0,5 1025 kg/m3 10,0476 m2 (7.716 m/s)2 0,0924
= 28.316 N
Fni =
Dimana :
v
= Variasi kecepatan dalam m/s
TF
= Tinggi sarat bagian haluan sama dengan sarat kapal yaitu 5.21 m (faktor
ABT
hB
Sehingga :
Fni
9,8
5.6584
= 0, 666
Fni
9,8
6.1728
= 0.685
41
Fni
9,8
6.6872
= 0.702
Fni
9,8
7.2016
= 0.715
Fni
9,8
7.716
= 0.727
b) Menentukan koefisien darurat bulbous bow (PB)
Koefisien darurat bulbous bow (PB) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
B
T F 1,5 h
PB = 0,56
A
BT
Dimana :
TF
= Tinggi sarat bagian haluan sama dengan sarat kapal yaitu 5.21 m (faktor
ABT
hB
Sehingga :
5.21(1,5 2.08)
PB
= 0,56
5.522
= 0.63
c) Menentukan tahanan bulbous bow (RB)
Tahanan bulbous bow (RB) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
41
-2
F 3 A BT 1,5 g
1+ F 2
variasi kecepatan
ABT
= Luas bulbous bow yaitu 5.522 m2
= Massa jenis air laut yaitu 1025 kg/m3
g
= Percepatan gravitasi yaitu 9,8 m/s2
Sehingga :
1,5
1,5
= 1.59 x 10-6
-2
=1.70 x 10-6 N
RB
1,5
= 1.79 x 10-6 N
1,5
1,5
= 1.88 x 10-6 N
= 1.95 x 10-6 N
9) Menghitung Tahanan Angin (RA)
(Paper An Approximate Power Prediction Method Oleh J. Holtrop And G.G.J
Mennen)
a) Menentukan koefisien C4
41
Nilai
koefisien
C4
dibatasi
dan
dipengaruhi
oleh
nilai
TF
.
LWL
TF
6,65 m
=
=0,067 , sehingga formula yang digunakan adalah :
LWL 99,8 m
TF
C4 = 0,04
When
> 0,04
LWL
b) Menentukan koefisien tahanan angin (CA)
Nilai koefisien tahanan angin dibagi menjadi dua bagian yaitu :
LWL
CA1 = 0,006 (L + 100)-0,16 0,00205 + 0,003
C2 (0,04 0,04)
7,5 C b
86.32
= 0,006 (99,6 + 100)-0,16 0,00205 + 0,003
0,727 (0,04
7,5 0,65
0,04)
= 0.000549
CA2 = (0,105 Ks1/3 0,005579) / L1/3 (Dimana Ks = 150 m = 150 10-6)
= (0,105 (150 10-6)1/3 0,005579) / 86.321/3
= -9.61 10-9
CA total
= CA1 + CA2
= 0,000549 + -9.61 10-9
= 0,000549
c) Menentukan tahanan angin (RA)
Tahanan angin (RA) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
RA = 0,5 Sangin v2 CA
Dimana :
= Massa jenis udara yaitu 1300 kg/m3
Sangin = Luas bidang tangkap angin yaitu 202.44 m2
v
= Variasi kecepatan kapal
CA
= Koefisien tahanan angin yaitu 0,000549
Sehingga :
41
RA
= 3750.78 N
RA
= 4305.75 N
10) Menghitung Tahanan Total (RTOT)
Tahanan total dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
RTOT = (RF + RApp + RW + RTR + RB + RA)/1000 (KN)
Dimana :
RF
= Tahanan gesek (N)
RAPP = Tahanan bagian tambahan (N)
RW
= Tahanan gelombang (N)
RTR
= Tahanan akibat bentuk transom (N)
RB
= Tahanan akibat adanya bulbous bow (N)
RA
= Tahanan disebabkan angin (N)
v (m/s)
5.6584
6.1728
6.6872
7.2016
7.716
RF
41979.61
49393.17
57367.2
65896.47
74976.22
RAPP
8433.76
9923.162
11525.156
13238.69
15062.83
RW
2958.918
3652.016
4370.41
5103.759
5843.828
RTR
19.96
22.34
24.57
26.58
28.316
RB
159E-6
170E-6
179E-6
188E-6
195E-6
RA
2315.53
2755.63
3234.09
3750.78
4305.75
RTOT
75.650
88.072
101.072
114.575
128.507
Hubungan Kecepatan-RT
1,200.000
1,000.000
RT (KN)
800.000
Holtrop
600.000
yamagata
400.000
guldhamer
200.000
5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9
Kecepatan (m/s)
41
7.5
8.5
Kecepatan (m/s)
41
RESISTANCE
CALCULATE WITH
YAMAGATA METHOD
41
= 82.21 m
= 86.32 m
= 13.47 m
= 6.22 m
= 5.21 m
= 13 knot
= (1 knot = 0,5144 m/s)
= 0,65
= 0,98
= 0,78
= 0,66
(Displacement)
= 4066.30 ton
(Volume)
= 3937.4 m3
LCB
= 0.052 % LBP
air
= 1025 kg/m3
12
Kecepatan (Knot)
13
14
15
5.6584
32.017
6.1728
38.103
6.6872
44.71
7.2016
51.86
7.716
59.53
41
Kapal; halaman 6)
S1 = LWL (1,5 T + (0,09 + Cb)B)
= 82.21 (1,5 5.21 + (0,09 + 0,65) 13.47)
= 1535.011 m2
Dimana :
v
= kecepatan kapal dalam m/s
LWL = length waterline yaitu 99,6 m
= viskositas air laut 1,1883 10-6 m2/s
Sehingga :
41
5.21 86.32
1,1883 106
= 4.85 108
empiris yang
dikemukakan dalam ITTC (International Towink Tank Conference) tahun 1957 berikut :
Rn2
log
CF =
0,075
CF =
0,075
2
log 4.11
0,075
2
8.61
0,075
= 0.00171
41
CF
Rn2
log
0,075
2
log 4.48 10 8
0,075
2
8.65
0,075
= 0.00169
CF
Rn2
log
0,075
2
log 4.85 10 8
0,075
2
8.68
0,075
= 0.00167
41
CF
Rn2
log
0,075
2
log 5.23 108
0,075
2
8.71
0,075
= 0.00166
CF =
Rn2
log
0,075
2
log 5.60 108
0,075
2
8.74
0,075
41
= 0,00164
7) Menghitung Koreksi Koefisien Gesek (CF)
(M. Alham Djabbar, Tahanan Kapal; halaman 82)
Akibat adanya kekasaran permukaan badan kapal, maka nilai koefisien tahanan
gesek yang didapatkan pada poin 5 harus dikoreksi. Koreksi koefisien gesek dihitung
dengan menggunakan rumus :
CF = 1,04 CF
Sehingga :
v (m/s)
5.6584
6.1728
6.6872
7,2016
7.716
CF
0,00171
0,00169
0,00167
0,00166
0,00164
CF = 1,04 CF
1,04 0,00171 = 0,001778
1,04 0,00169 = 0,001758
1,04 0,00167 = 0,001737
1,04 0,00166 = 0,001726
1,04 0,00164 = 0,001706
Sehingga :
41
= 68921.84 N
Pada kecepatan 7.2016 m/s dan CF = 0,00166
RF
= 0,00166 0,5 104,5918 kg.s2/m4 1790.85 m2 (7.2016 m/s)2
= 8070.23 kg
= 8070.23 kg 9,81 m/s2
= 79169.04 N
Pada kecepatan 7.716 m/s dan CF = 0,00164
RF
= 0,00164 0,5 104,5918 kg.s2/m4 1790.85 m2 (7.716 m/s)2
= 9182.22kg
= 9182.22 kg 9,81 m/s2
= 90077.59 N
V
Fn=
m
)
s
g LWL
Cro
0,0038
41
0,212
0,229
0,247
0,265
0,0042
0,0058
0,007
0,0099
= B/L 0,1350
= 0,18875 0,1350
= 0,0537
c) Menentukan Harga Koefisien Koreksi Perbandingan B/L ((CR)(B/L) / (B/L)K)
(Kiyoshi Takashiro, Power Prediction Based on Modified Yamagata Resistance
Chart and Newly Intruduced Thrust Deduction and Wake Factors ; halaman 24)
Mengacu pada Fig. 30 dengan mempertimbangkan fungsi koefisien blok (Cb) dan
Froude Number (FN) maka didapatkan nilai koefisien koreksi perbandingan B/L sebagai
berikut :
Fn
0,94
0,212
0,229
0,247
0,265
((CR)(B/L) / (B/L)K)
0,05
0,05
0,05
0,06
0,06
41
= 0,021047266 0,05
= 0,001052
= B/T 2,25
= 2,585 2,25
= 0,3354
c) Menentukan Harga Koefisien Koreksi Perbandingan B/T ((CR)(B/T) / (B/T)K)
(Kiyoshi Takashiro, Power Prediction Based on Modified Yamagata Resistance Chart
and Newly Intruduced Thrust Deduction and Wake Factors ; halaman 24)
41
Mengacu pada Fig. 31 dengan mempertimbangkan fungsi koefisien blok (Cb) dan
Froude Number (FN) maka didapatkan nilai koefisien koreksi perbandingan B/T sebagai
berikut :
Fn
0,94
0,212
0,229
0,247
0,265
((CR)(B/T) / (B/T)K)
0,0005
0,0006
0,0008
0,0009
0,00093
= 0,3354 0,0005
= 0,000167
41
= 15,97
= (1,1 Cb) LWL / 0,32
= (1,1 0,65) 86.32 / 0,32
= 14,65
(Memenuhi aturan b)
Ks = Diambil 1,025
16) Koefisien Tahanan Sisa Total (CR)
(Kiyoshi Takashiro, Power Prediction Based on Modified Yamagata Resistance Chart
and Newly Intruduced Thrust Deduction and Wake Factors ; halaman 26)
Nilai koefisien tahanan sisa total kapal dihitung dengan menggunakan rumus :
CR = Kp Kb Ks {(CRO + (CR)(B/L)+ (CR)(B/T)}
41
Sehingga :
= 0,00442
Pada kecepatan 6.6872 m/s
41
= 46024.95 N
v
CA
Sehingga :
41
RA
50434.95
RF
RR
16654.051
RA
294.31
RTOT
67.3839
6.1728
59341.723
21531.35
350.97
81.224
6.6872
68921.84
32993.90
411.90
102.327
7.2016
79169.04
46024.95
477.71
125.671
7.716
90077.59
70786.63
548.393
161.41
= (15 % RT) + RT
= (15 % 67.3839) + 67.3839
= 77.49 KN
41
RT
= (15 % RT) + RT
= (15 % 81.22) + 81.22
= 93.40 KN
= (15 % RT) + RT
= (15 % 102.327) + 102.327
= 117.67 KN
= (15 % RT) + RT
= (15 % 125.67) + 125.67
= 144.52 KN
= (15 % RT) + RT
= (15 % 161.412) + 161.412
= 185.624 KN
V - RT
200
150
RT (KN) 100
50
0
5.5
Yamagata
6.5
7.5
Kecepatan (m/s)
41
V - RT
200
150
Yamagata
RT (KN) 100
50
0
5.5
6.5
7.5
Kecepatan (m/s)
41
Kecepatan - EHP
1200
1000
800
Guldhamer Method
EHP (KW)
Yamagata Method
600
Holtrop Method
400
200
0
5
5.5
6.5
7.5
8.5
KECEPATAN (m/s)
Hubungan Kecepatan-RT
1,200.000
1,000.000
800.000
RT (KN)
Holtrop
yamagata
600.000
guldhamer
400.000
200.000
6.5
7.5
8.5
Kecepatan (m/s)
41