Anda di halaman 1dari 10

SISTEM LUB OIL

1. Capaian Pembelajaran khusus


 Mahasiswa mengetahui rule dan regulation untuk sistem lub. oil di kapal.
 Mahasiswa mengetahui perhitungan kapasitas pompa lub. oil di kapal.
 Mahasiswa memahami langkah - langkah mendesain sistem lub. oil di
kapal.

2. Definisi
Sistem lub.oil berfungsi untuk mengurangi gesekan (god film strength) antar
permukaan yang bergerak sehingga panas dapat terjaga dan juga berfungsi
sebagai pembersih (detergency).
Bagaian – bagian mesin yang bergerak seperti piston dan cylinder liner,
head, piston dan connecting road, connecting road dan crankshaft, crank shaft dan
bantalan, dll. Seperti gambar dibawah.
Konfigurasi komponen untuk satu piston
Sebagaimana diketahui, diesel dibagi dalam 3 type berdasarkan besaran
putaran. Ketiga tipe tersebut adalah (dimbil dari ABS rule):
 Low speed diesel engine : diesel engine 2-stroke dengan putaran rendah
<300 rpm.
 Medium speed diesel engine : diesel engine 4-langkah dengan putaran
sedang , antara 300 ~ 1400 rpm
 High speed diesel engine : diesel engine 4-langkah dengan putaran tinggi,
anatara >1400 rp.
Disamping itu, juga diketehui bahwa diesel engine dikapal dibagi
berdasarkan letak sump tank atau bak oil, seperti (Referensi flow diagram, MAK):
 Wet sump, bak oil atau sump tanknya bagian dari diesel engine.

Sump tank
 Dry sump, bak oil atau sump tanknya bukan bagian dari engine, namun
sump tank ikut konstruksi kapal.
Jika main engine menggunakan mesin 2-langkah maka terdapat dua sistem
pelumas, yaitu sistem oil (lub oil system) dan pelumas untuk cylinder (cylinder oil
system). Dibawah ini ditunjukkan contoh kedua diagram tadi (warna merah
menunjukkan cylinder oil system).
3. Persyaratan sistem lub. oil
Dengan merujuk BKI class, di bawah ini disampaikan beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi dalam mendesain sistem lub. oil di kapal, diantaranya :
a. Sistem pelumas dipastikan dapat bekerja untuk semua kondisi putaran
engine (operasi engine)
b. Jika dibutuhkan, disediakan priming pump (electric motor) untuk persiapan
start engine.
c. Dengan pertimbangan kondisi darurat, disediakan tanki gravity untuk
pengisian / penambahan lub. Oil ke sump tank.
d. Oil sump tank dapat dinamakan juga sebagai oil circulating tank
e. Jika oil sump tank berada di konstruksi kapal yang diletakkan di double
bottom, maka jarak minimum antara bottom sump tank dengan shell tidak
boleh kurang dari 500 mm.
f. Disediakan fasilitas treatment lub. Oil, seperti diantaranya filters, automatic
back-washing filters, purifier, dll)
g. Pipa hisap diletakkan sejauh mungkin dari pipa drain.
h. Jika tanki gravity dengan volume lebih dari 500 liter, maka sisa pipa hisap
harus dipasang shut-off valve (quick closing valve) dengan remote control
(operasinya bisa dari luar ruangan).
i. Jalur pipa lub. Oil dipasang main lubricating oil filter dengan ukuran mesh
seperti panduan engine maker. Main lubricating oil filter dapat berupa
automatic back – washing filter dengan interval back flushing yang dapat
dimonitor.
j. Suction pipa (sebelum pompa) dipasang simplex filter.
k. Disediakan main lub. Oil pump dan stand-by lub. Oil pump. Jika kapal
menggunakan main engine lebih dari satu, maka cukup disediakan spare
pump unit, yang diletakkan di kapal.
l. Jika kapal dengan diesel engine generator lebih dari satu, maka stand-by
pump tidak dibutuhkan.
4. Komponen utama sistem lub oil.
Di bawah disampaikan komponen utama dari sistem lub.oil, diantaranya :
a. Sump tank atau bak oli atau circulating tank.
Terdapat dua macam yaitu mounted engine atau terpisah. Jika terpisah
dari engine diletakkan di konstruksi kapal dan di bawah engine.
Kapasitas tanki mengikuti rekomendasi pabrikan mesin.

b. Storage tank dan settling tank


Tanki storage diletakkan didouble bottom atau di atas double bottom.
Tanki storage minimal mampu menyediakan lub. Oil untuk sekali
penggantian, dan ditambah dengan konsumsi minyak pelumas selama
berlayar.

Tanki settling diletakkan di diatas double bottom / diatas diesel engine,


sebagai fungsi tanki gravity untuk keperluan pengisian dan penambahan
minyak pelumas.

Tanki setling disediakan untuk menyediakan konsumsi pelumas harian.


Tidak ada batasan volume tanki settling ini. Namun sebagai pendekatan
dapat mampu menyediakan pelumas untuk waktu lebih dari 7 hari.

c. Main lub. Oil pump dan stand-by pump


Pompa ini bekerja kontinyu untuk melayani operasional diesel engine.
Pompa ini menggunakan pompa screw atau gear (posistiv
displacement).

Jika kapal menggunakan satu buah main engine, maka stand-by pump
dengan penggerak electric motor dibutuhkan. Namun jika kapal
menggunakan dua buah atau lebih main engine, maka stand-by pump
tidak dibutuhan. (hanya menyediakan spare pump).
d. Pompa transfer
Pompa transfer berfungsi untuk memindahkan fluida dari tanki ke tanki
lainnya dan dari tanki ke shore connection.
Pompa ini bisa menggunakan pompa gear atau screw. Kapasitas dan
jumlah pompa ini tidak diatur oleh class. Sebagai pertimbangan dalam
menentukan kapasitas pompa adalah waktu yang dibutuhkan dalam
menguras tanki. Bisa menggunakan parameter 1 ~ 4 jam.

e. Lub. Oil Cooler


Lub oil cooler bisa menggunakan shell and tube cooler. Cooler ini
dibutuhkan untuk mendinginkan lub. Oil sehingga performance fluida
dapat dipertahankan.
Kapasittas lub oil cooler mengacu pada rekomendasi pabrikan.

f. Auto back-washing filter


Filter ini digunakan sebelum lub. Oil melumasi bagian – bagian bergerak
di mesin diesel.
Filter beroperasi dengan sendiri untuk proses pembuangan kotoran
(sludge)
Kapasitas filter dan ukuran mengikuti petunjuk pabrikan mesin.

g. Purifier
Purifier digunakan untuk memisahkan kotoran dan air didalam pelumas.
Secara spesifik, class tidak mengatur tentang purifier.
Sebagai informasi, kapasitas purifier dapat menggunakan pendekatan
yang diperoleh dari project guide. Sebagai contoh MAN medium speed
sebagai berikut.
h. Lub. Oil pump for purifier
Pompa ini berfungsi untuk mengalirkan fluida dari sump tank ke purifier.
Spesifikasi pompa ini mengacu pada kapasitas purifier yang digunakan
atau menggunakan pendekatan dibawah.

i. Cylinder oil storage tank


Tanki ini digunakan untuk mesin diesel 2-langkah
Digunakan untuk menyediakan pelumas untuk pelumas cylinder. Volume
tanki storage dapat dihitung dengan mengetahui konsumsi harian mesin
dikalikan dengan lama pelayaran kapal.
Tanki ini diletakkan di atas double bottom.

j. Cylinder oil service


Tanki ini digunakan untuk mesin diesel 2-langkah
Cylinder oil service ini didesain dengan mempertimbangkan kebutuhan
konsumsi cylinder oil selama min. dua hari. Tanki dapat memanfaatkan
hand pump untk mengalirkan fluida dari storage.
k. Cylinder oil booster unit
Unit ini digunakan untuk mesin diesel 2-langkah.
Sebuah unit yang terdiri dari pompa, tanki beserta pemanasnya dan filter
yang berfungsi untuk mengkondisikan fluida dari cylinder services
sebelum digunakan ke disel engine.

Anda mungkin juga menyukai