Anda di halaman 1dari 31

BALAI PELATIHAN DAN PENYULUHAN PERIKANAN

AMBON

BAHAN AJAR

PERAWATAN DAN PERBAIKAN MOTOR TEMPEL


2022
PENDAHULUAN

Pengertian dan Kegunaan Mesin Tempel


Mesin tempel adalah mesin penggerak pada perahu karet atau
kapal kecil yang terdiri dari mesin penggerak, transmisi, propeller
ataupun jet air dengan tipe bahan bakar buatan mesin 2 TAK, mesin 4
TAK, mesin diesel dan mesin listrik. Mesin tersebut ditempatkan pada
buritan kapal.
Motor tempel (outboard motor) banyak digunakan nelayan untuk
menggerakkan perahunya sebagai sarana menangkap ikan.
Motor ini mempunyai tenaga ± 5 - 40 PK sehingga banyak diguna
kan untuk perahu-perahu dan kapal-kapal kecil. Salah satu keuntungan
nya adalah mesin ini dapat diangkat dari perahu dan setelah selesai
melaut bisa disimpan dirumah untuk pengamanan. Selain itu menjalan
kan dan memelihara rutin mudah. Adapun perbedaan dengan motor
pemasang dalam (in board engine) adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Perbedaan motor tempel (outboard) dan motor dalam
(inboard)
Motor tempel Motor dalam
Biasanya termasuk motor 2 TAK Biasanya termasuk motor 4 TAK
Relative ringan Lebih berat pada PK yang sama
Bahan bakarnya bensin campur Bahan bakarnya solar atau
atau minyak tanah campur (tapi bensin
sekarang sudah ada motor
tempel diesel (lebih berat))
Digunakan pada perahu atau Digunakan pada perahu ukuran
kapal ukuran kecil kecil dan ukuran besar
Dapat diangkat-angkat dengan Tetap terpasang didalam perahu
mudah atau kapal

Seperti telah disebutkan sebelumnya motor tempel kebanyakan


motor bensin 2 TAK yang tergolong motor bakar pembakaran dalam
(internal combustion engine) seperti mesin-mesin yang terdapat di
pasaran seperti Yamaha, Meriner, Suzuki, Johnson, Mercury dan
Evinrude dan lain-lain.
MOTOR TEMPEL 2 TAK dan 4 TAK

Cara kerja mesin tempel


1. Motor empat langkah
Yang dimaksud dengan motor empat langkah adalah bila satu kali pro-
ses pembakaran, terjadi pada setiap langkah gerakan piston atau dua
kali putaran poros engkol. Dengan anggapan bahwa katup masuk dan
katup buang terbuka dan tertutup tepat pada waktu piston berada
pada TMA dan TMB maka siklus motor empat langkah dapat diterang-
kan sebagai berikut :
a. Langkah Pengisian
Piston bergerak dari TMA ke TMB. Pada ruangan di atas piston
terjadi pembesaran volume yang menyebabkan tekanan men-
jadi berkurang. Tekanan kurang tersebut mengakibatkan ter-
jadinya hisapan terhadap campuran udara bahan bakar dari
karburator. Keadaan katup masuk terbuka dan katup buang
tertutup.
b. Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA mengadakan Kompresi ter-
hadap campuran udara bahan bakar yang baru saja masuk
pada langkah pengisian. Tekanan dan temperatur menjadi
naik sedemikian rupa sehingga campuran udara bahan bakar
berada dalam keadaan yang mudah sekali untuk terbakar.
Sebelum langkah Kompresi berakhir maka busi mengadakan
pembakaran.
c. Langkah Usaha
Akibat adanya pembakaran maka pada ruang bakar terjadi
panas dan pemuaian yang. Pemuaian tersebut mendorong
piston untuk bergerak dari TMA ke TMB. Kedua katup masih
dalam keadaan tertutup rapat sehingga seluruh tenaga panas
mendorong piston untuk bergerak.
d. Langkah Buang
Gas bekas yang tidak banyak mengandung tenaga lagi
dikeluarkan melalui katup buang. Katup buang dalam keadaan
terbuka sementara piston bergerak dari TMB ke TMA

Gambar 1. Siklus kerja motor 4 TAK

2. Motor dua langkah


Pada motor dua langkah, setiap siklus terdiri dari dua langkah piston
atau satu kali putaran poros engkol. Jadi satu kali langkah usaha terjadi
pada setiap dua langkah piston. Proses yang terjadi pada motor empat
langkah juga terjadi pada motor dua langkah, hanya masing-masing
proses tidak terjadi pada satu langkah penuh. Langkahlangkah
tersebut adalah :
1. Langkah naik (Upward stroke)
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Beberapa saat sebelum pis-
ton sampai di TMB, gas bekas pembakaran sudah mulai dike-
luarkan dan campuran udara bahan bakar barupun sudah
mulai dimasukkan. Langkah ini merupakan langkah Kompresi.
Pada waktu piston hampir mencapai TMA busi mengadakan
pembakaran
2. Langkah turun (Downward stroke)
Dengan adanya pembakaran pada akhir langkah naik maka
terjadi panas dan pemuaian. Piston bergerak dari TMA ke
TMB. Sebelum Piston mencapai TMB maka lubang buang
sudah terbuka. Lubang masukpun kemudian terbuka pula. Gas
baru masuk dan sekaligus mendorong gas bekas keluar.

Gambar 2. Siklus kerja 2 TAK


BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR TEMPEL

1. Mengidentifikasi Motor Tempel


Tujuan dan manfaat dari mengidentifikasi motor adalah untuk mem
permudah anda ketika melakukan pemesanan suku cadang ataupun
ketika motor tempel hilang. Dengan bantuan pelatih, anda harus dapat
mengidentifikasi motor tempel berdasarkan :
Dimensi motor : Panjang, Lebar,Tinggi, Berat dan Ketinggi an
tempel transom dari motor tempel
Mesin : Jenis, Sistem Pengapian, Sistem Starter, sis
tem kontrol, sistem karburator, busi yang di
gunakan dan celah busi
Unit Penggerak : Posisi gigi porsneling, rasio gigi porsneling,
sistem keseimbangan dan kemiringan
Bahan bakar dan : Bahan Bakar yang dianjurkan, kapasitas
oli tangki bahan bakar, oli yang dianjurkan
Perbadingan : Bensin premium timbale, minyak tanah,
bahan bakar : oli pelumasan, oli gigi porsneling yang di
anjurkan, kualitas oli gigi porsneling
2. Bagian - bagian utama motor tempel
a. Tangki bahan bakar
Catatan : untuk model-model yang
memiliki 2 tangki bahan bakar, nor
malnya tangki yang besar adalah
untuk minyak tanah, dan tangki
yang lebih kecil untuk bensin. Perik
salah label pada tangki sebelum
mengisinya.
Apabila model motor anda dilengkapi dengan sebuah tangki bahan
bakar portable, fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Penghubung bahan bakar, penghubung ini digunakan untuk
menghubungkan saluran bahan bakar.
2. Meteran bahan bakar, meteran ini terletak pada tutup tangki
bahan bakar atau pada dasar penghubung bahan bakar. Meter
an tersebut menunjukkan perkiraaan jumlah bahan bakar
yang masih tersisa di dalam tangki.
3. Tutup tangki bahan bakar, tutup ini menutup rapat tangki
bahan bakar, ketika tutup ini dilepas, tangki dapat diisi dengan
bahan bakar. Untuk melepas tutup ini, putarlah arah perputar
an jarum jam
4. Sekrup ventilasi udara, sekrup ini terpasang di tutup tangki
bahan bakar. Untuk mengendurkan sekrup, putarlah berlawa
nan arah putaran jarum jam

b. Tangki pasak kemudi


untuk mengubah arah, gerakkan tangki pa
sang kemudi ke kiri atau ke kanan sesuai ke
butuhan.

c. Tuas Pemindah gigi porsneling


Menarik tuas pemindah gigi porsneling ini
kearah anda akan menempatkan mesin pa
da gigi maju sehingga peruahu bergerak
maju. Mendorong tuas tersebut menjauhi
anda akan menempatkan mesin pada gigi
mundaur sehingga perahu bergerak ke
belakang

d. Pegangan Akselerasi
Pegangan akselerasi terdapat pada tangki
pasak kemudi. Putar pegangan berlawanan
arah jarum jam untuk menambah kecepatan
dan searah jarum jam untuk menurun kan kecepatan
e. Indicator akselerasi
Kurva konsumsi bahan bakar pada indi
kator akselerasi memperlihatkan jumlah re
lative bahan bakar yang dikonsumsi. Pilih
setelan yang menawarkan kinerja dan
penghematan bahan bakar yang terbaik
untuk pengoperasian yang diinginkan.

f. Penyetelan gesekan akselerasi


Sebuah alat gesek memberikan tahanan atau
hambatan yang dapat disetel terhadap pergerak
an pegangan akselerasi atau tuas remote control,
dan ini dapat disetel sesuai dengan putar penye -
tel berlawanan arah dengan putaran jarum jam. Apabila menginginkan
kecepatan yang constant, kencangkan penyetel tersebut untuk mem
pertahankan setelan akselerasi yang diinginkan.

g. Saklar tali penghenti mesin


Pelat pengunci harus terpasang pada saklar
penghenti mesin agar mesin dapat ber
jalan. Tali harus diletakkan pada tempat
yang aman pada pakaian, atau lengan
tangan atau kaki operator.
Apabila operator terjatuh dari atas perahu atau meninggalkan kemudi,
tali tersebut akan menarik keluar pelat pengunci, sehingga mematik
kan pengapian mesin.
Hal ini akan mencegah berjalannya perahu tanpa operator dengan
mesin hidup.

h. Tombol penghenti mesin


Untuk membuka kontak pengapian dan
menghentikan mesin, tekan tombol ini.

i. Kenop atau tobol cok untuk jenis tarik


Untuk memasok mesin dengan campuran
kaya bahan bakar yang dibutuhkan untuk
menghidupkan mesin, tarik keluar tombol
ini.

j. Tangkai Starter
Untuk menstrater mesin, pertama-tama
tariklah tangkai ini keluar perlahan-lahan
sampai terasa ada hambatan.
Dari posisi itu kemudian tarik tangkai lurus keluar dengan cepat dan
kuat untuk mengengkol mesin.
k. Penyetel pergeseran kemudi
Sebuah alat gesek memberikan tahanan atau
hambatan yang dapat disetel terhadap meka
nisme pengemudian. Dan ini dapat disetel se
suai dengan kehendak operator.
Sebuah sekrup atau baut penyetel terpasang pada siku-siku pemutar.
Untuk meningkatkan tahanan, putar penyetel searah putaran jarum
jam. Untuk memperkecil tahanan, putar penyetel berlawanan arah
dengan putaran jarum jam.

l. Pengatur keseimbangan
Pengaturan keseimbangan harus disetel
sedemikian rupa sehingga control kemudi
dapat dibelokkan ke kanan atau ke kiri
dengan memberikan tenaga yang sama.
Apabila perahu cenderung berbelok ke kiri (sisi kiri), putar ujung
belakang pengatur keseimbangan ke sisi kiri “A” dalam gambar.
Apabila perahu cenderung berbelok ke kanan (sisi kanan), putar ujung
belakang pengatur ke sisi kanan “B” dalam gambar.
m. Batang kesimbangan (pin kemiringan)
Posisi batang keseimbangan menentukkan su
dut keseimbangan minimum motor tempel ter
hadap transom

n. Tuas air dalam


Mendorong tuas ini kebawah akan me
miringkan motor tempel ke atas sebagian
untuk memberikan ruang lebih luas ketika
mengoperasikan motor di perairan dang
kal.

o. Mekanisme pengunci kemiringan


Mekanisme kunci kemiringan digunakan
untuk mencegah motor tempel terangkat
ke luar dari air ketika berada di gigi mun
dur.
Untuk menguncinya, tempatkan tuas pengunci dalam posisi kunci,
untuk melepasknannya dorong tuas pengunci kemiringan ke posisi
lepas.
p. Kenop penyokong kemiringan
Untuk mempertahankan motor tempel pa
da posisi dimiringkan ke atas, tekan kenop
penyokong kemiringan ke bawah siku-siku
pemutar

q. Tuas pengunci penutup atas mesin (jenis Putar)


Untuk melepaskan penutup atas me
sin, putar tuas penguncinya dan ang
kat lepas pentup mesin itu. Ketika me
masang penutup mesin, pastikan bah
wa penutup ini terpasang dengan pas
di dalam penutup atau sil karetnya.
Kemudian kunci kembali penutup mesin tersebut ke posisi mengunci.
KOMPONEN UTAMA DAN PENDUKUNG MOTOR TEMPEL

1. Komponen Utama

Komponen mesin tempel terdiri dari blok selinder, piston, katup, poros
engkol (crank shaft), batang penggerak (connecting rod assy), poros
nok dan roda pemberat (flywheel) antara lain :
a. Selinder
Selinder dan blok motor ada yang di
buat menjadi satu tapi ada pula yang
dibuat terpisah. Bahannya dibuat dari
besi tuang kelabu.
Untuk motor-motor yang ringan bahan ini dicampur dengan almu
nium. Bahan blok dipilih agar memenuhi syarat-syarat pemakaian
yaitu : tahan terhadap suhu yang tinggi, dapat menghantarkan
panas dengan baik dan tahan terhadap gesekan
b. Piston
Mempunyai bentuk seperti silinder,
bekerja dan bergerak secara transpla
si (gerak bolak-balik) didalam silin
der.
Fungsi Piston adalah menerima tekanan sebagai hasil pem
bakaran dan merubah tenaga tekanan tersebut menjadi gerak
lurus. Selain itu piston merupakan bagian yang utama dari sebuah
motor karena proses motor yang terdiri dari langkah pengisian,
kompresi, usaha dan pembuangan gas bekas dilakukan oleh
Piston.
Piston dibuat dari campuran aluminium karena bahan ini diang
gap cukup memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
I. Tahan terhadap temperatur yang tinggi.
II. Sanggup menahan tekanan yang bekerja padanya.
III. Mudah menghantarkan panas pada bagian sekitarnya.
IV. Ringan tapi kuat.

c. Cincin Piston
Setiap Piston dilengkapi lebih dari satu buah cincin piston. Cincin-
cincin tersebut terpasang longgar pada alur cincin. Cincin piston
dibedakan atas dua macam yaitu :
a) Cincin Kompresi,
Jumlahnya satu atau dua dan untuk motor- motor yang lebih
besar lebih dari dua. Fungsinya untuk merapatkan antara
piston dengan dinding silinder sehingga tidak terjadi kebocor
an pada waktu kompresi.
b) Cincin Minyak.
Dipasang pada deretan bagian bawah dan bentuknya se
demikian rupa sehingga dapat dengan mudah membawa
minyak pelumas untuk melumasi dinding silinder.

d. Katup
Terdapat pada motor empat langkah, sedangkan umumnya motor
dua langkah tidak memakai katup. Tugas Katup adalah untuk mem
buka dan menutup ruang bakar. Setiap silinder dilengkapi dengan
dua buah katup. “Katup Masuk” adalah mengatur udara baru
untuk masuk kedalam silinder dan “Katup Buang” adalah untuk
mengatur pengeluaran gas bekas sesudah adanya pembakaran.
Pembukaan dan penutupan kedua katup ini diatur dengan sebuah
poros yang disebut Poros Nok (Chamshaft). Katup juga dibuat dari
bahan yang keras dan mudah menghantarkan panas

e. Poros Engkol dan Batang Penggerak


Poros Engkol dan Batang Penggerak adalah untuk merubah gerak
Translasi Piston menjadi gerak putar. Kedua bagian ini selalu men
derita tegangan dan regangan yang sangat besar. Karena itu harus
dibuat dari bahan yang khusus dan ukuran yang tepat. Dalam ke
adaan diam dan berputar poros engkol selalu seimbang (Balance).
bagian permukaan bantalan dikeraskan dan harus licin untuk
mengurangi keausan.
Poros Engkol berputar dengan didukung oleh beberapa buah ban
talan utama. Banyaknya bantalan tergantung dari jumlah silinder.
Motor empat silinder mempunyai 3 (tiga) bantalan dan motor
enam silinder mempunyai 4 (empat) bantalan utama. Bantalan ini
dibuat dari baja yang dicampur dengan Babbit atau ada juga
dengan aluminium.
Batang Penggerak dan Poros Engkol dibuat dari besi tuang. Pema
sangan Batang Penggerak pada Poros Engkol juga dengan dengan
memakai bantalan

f. Roda Pemberat (flywheel)


Roda Pemberat berfungsi untuk meratakan putaran motor. Roda
Pemberat merupakan roda gigi yang besar dan berat. Dengan
adanya roda pemberat ini maka kejutan- kejutan yang terjadi pada
waktu pembakaran motor dapat dikurangi.
Untuk roda pemberat tergantung dari besar kecilnya motor dan
jumlah silinder. Motor yang mempunyai jumlah silinder lebih
banyak, roda pemberatnya dapat dibuat lebih kecil, karena
putarannya sudah lebih rata.
Disamping itu roda pemberat juga berfungsi sebagi penghubung
antara putaran motor dengan kopling dan menerima putaran
starter motor pada waktu starter

g. Poros Nok (camshaft)


Poros Nok (Camshaft) adalah poros yang dilengkapi dengan be
berapa Nok. Banyaknya nok pada sumbu ini tergantung dari
jumlah silinder motor yang bersangkutan. Untuk motor 4 silinder
ada 4 Nok untuk menggerakkan katup masuk, 4 untuk menggerak
kan katup buang dan satu untuk menggerakkan pompa bensin.
Pada waktu poros nok berputar pada sumbunya maka masing-
masing nok berputar secara eksentris. Gerakan ini menyebabkan
batang katup bergerak turun dan naik.
Poros Nok dipasang paralel dengan poros engkol. Dihubungkan
dengan poros engkol dengan perantaraan roda gigi yang saling me
nangkap atau dengan sebuah rantai. Perbandingan roda gigi
tersebut 1 : 2. Berarti poros nok berputar satu kali maka poros
engkol berputar dua kali.

2. Komponen Pendukung
a. Pompa Pendingin Air
Mesin ini menggunakan sistem pendingin air, yaitu dengan menggu
nakan water pump yang digerakkan / diputar langsung oleh mesin
melalui AS penerus propeler (drive shaft component).
b. Transmisi (Gear box)
Yang terdiri dari gigi pinion, gigi maju dan gigi mundur, tanpa meng
gunakan kopling dari putaran mesin melalui Drive shaft component
langsung menggerakkan AS Propeller.

c. Drive shaft component


Mesin ini berfungsi untuk memindahkan putaran mesin menjadi
tenaga pendorong melalui AS dan propeller.
SISTEM PADA MOTOR TEMPEL

1. Sistem Pendingin pada Motor Tempel


a. Pengertian pendingin motor
Yang dimaksud dengan pendinginan motor ini adalah usaha untuk
menghindarkan kenaikkan temperatur yang tinggi yang disebab
kan oleh adanya pembakaran yang terjadi didalam silinder. Panas
akibat pembakaran akan dapat merusak piston, silinder, katup
dan bagian lainnya termasuk minyak pelumas yang seharusnya
berfungsi untuk melumasi bagian-bagian tersebut. Disamping itu
pendinginan juga berfungsi untuk mengontrol temperature kerja
pada bermacam-macam keadaan, kecepatan, muatan, dan kalau
diperlukan membantu menaikkan temperature motor dengan
cepat jika temperatur terlalu rendah. Sistem pendinginan Motor
dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu :
i. Pendingin air
Air secara keseluruhan mendinginkan bagian-bagian yang
memerlukannya. Dengan sendirinya air itupun akan menjadi
panas. Oleh karena itu air tersebut juga harus didinginkan
agar ia tetap berfungsi selalu. Dengan perantaraan sebuah
radiator (cooler). Panas yang dikandungnya dikeluarkan ke
udara atau laut Jadi sebenarnya pendinginan dengan air
adalah juga pendinginan dengan udara secara tidak lang
sung. Dalam hal ini air bersirkulasi dalam menjalankan fungsi
nya. Untuk motor-motor yang kecil tidak diperlukan pompa
air untuk membantu sirkulasi. Air yang lebih panas berat
jenisnya akan berkurang dan ia akan naik dan tempatnya
akan digantikan oleh air yang lebih dingin. Sistem ini dikenal
dengan nama “Thermosyphon Cooling”.
Umumnya pada mobil sekarang, karena sudah tergolong
motor berukuran sedang, maka panas yang timbul lebih
banyak, maka dalam sirkulasi air diperlukan pompa air. Pen
dinginan seperti ini dinamakan “Pump Cooling”.
Bagian – bagian utama terdiri dari :
a) Ruang air (water jacket)
b) Pompa air
c) Kipas Angin
d) Thermostat
e) Pipa – pipa air
f) Radiator/cooler
g) Tutup Radiator

ii. Pendingin Udara


Yang dimaksud dengan pendinginan udara adalah pendingin
an yang tidak menggunakan air sebagai perantara. Udara
langsung mendinginkan motor. Kendaraan yang memper
gunakan pendinginan udara biasanya mesin ditempatkan di
bagian belakang.
Udara adalah media pendinginan yang sangat baik karena ter
sedia dalam jumlah yang tidak terbatas. Yang menjadi per
soalan ialah bagaimana caranya udara tersebut dapat men
dinginkan mesin motor yang temperatur begitu tinggi se
hingga dapat dicapai temperatur kerja yang ideal, yaitu
sekitar 80oC. Untuk itu ada beberapa usaha, antara lain :
a) Membuat rusuk-rusuk pendinginan pada permukaan
blok silinder dan kepala silinder. Dengan adanya
rusuk-rusuk tersebut berarti memperluas permukaan
bagian motor yang memerlukan pendinginan untuk
berhubungan langsung dengan udara, sehingga mem
percepat proses pendinginan.
b) Disamping adanya rusuk-rusuk pendingin, dipasang
sebuah kipas angin untuk mempercepat dan memper
banyak hembusan udara.

b. Ruang air (water jackets)


Merupakan ruangan yang menjadi satu dengan silinder dan kepala
silinder. Ruangan ini berisi air dan mengelilingi bagian-bagian yang
akan didinginkan yaitu Dinding Silinder, Kepala Silinder dan Katup.
Dengan demikian panas akibat pembakaran dengan mudah akan
mengalir dan diterima oleh air pendingin.

c. Pompa air
Agar sirkulasi air dapat berlangsung dengan cepat, maka dipasang
sebuah Pompa air atau kipas pompa air (water pump / impeller
water pump). Pompa ini ditempatkan pada bagian bawah (lower
unit) dan digerakkan oleh poros engkol dengan perantaraan as
panjang (driveshaft). Jika putaran motor bertambah, maka
putaran pompa juga makin cepat sehingga sirkulasi air akan lebih
cepat.
d. Thermostat
Thermostat adalah alat pengontrol suhu, merupakan bagian yang
sangat penting dari suatu sistem pendinginan motor. Sesuai
dengan namanya, maka thermostat betul-betul berfungsi untuk
memelihara temperatur kerja dari motor. Pada waktu motor di
hidupkan dalam keadaan dingin, thermostat menghalangi sirkulasi
air melalui radiator. Dengan demikian temperatur motor yang
belum mencapai temperatur kerja tidak mengalami pendinginan.
Hal ini sangat berarti terutama pada daerah-daerah yang meng
alami musim dingin.
Bagian utama dari sebuah thermostat adalah sebuah katup yang
membuka dan menutup pada suatu temperature tertentu. Jika
temperatur kerja mencapai antara 76 sampai 82⁰ C, maka katup
pada thermostat terbuka. Air pendingin akan bersikulasi melalui
radiator.

Cara kerja dari sistem pendingin pada motor tempel adalah sebagai
berikut :
a. Air masuk melalui water inlet
b. Pada ruang pompa terdapat impeller yang berfungsi untuk
menaikkan air menuju ke power head
c. Pipa tube merupakan pipa saluran air yang dihubungkan
dengan bagian atas mesin
d. Pada bagian mesin terdapat water jacket, air yang naik me
lalui pipa tube masuk ke water jacket atau alur-alur lubang
pendinginan setelah air pendinginan melaui alur-alur lu
bang pendingin maka air pendingin tersebut ke luar me
lalui lubang water indicator
e. Jika air tidak keluar melalui water indicator meng
indikasikan adanya penyumbatan yang menyebabkan me
sin mengalami overheat bahkan dapat menyebabkan me
sin mengalami ngejam

2. Sistem Bahan Bakar


a. Fungsi tangka bahan bakar
Fungsi utama dari tangki bahan bakar adalah untuk menyimpan
persediaan bahan bakar, memompakan ke karburator dan kemudi
an dikabutkan. Bahan bakar motor merupakan persenyawaan
Hidrokarbon yang diolah dari minyak bumi. Untuk motor bensin
dipakai bensin untuk motor diesel disebut minyak diesel. Premium
yang banyak dipakai sekarang adalah bensin dengan mutu yang
diperbaiki.
b. Pompa bensin mekanis
Pompa bensin mekanis merupakan jenis yang lebih banyak
dipakai. Dipasang pada bagian samping blok silinder. Pompa ini
digerakkan dengan Kompresi motor itu sendiri dengan
perantaraan lubang Kompresi.

c. Fungsi Karburator
Fungsi dari karburator adalah :
1). Mengatur perbandingan campuran antara udara dan bahan
bakar.
2). Mengubah campuran tersebut menjadi kabut.
3). Menambah atau mengurangi jumlah campuran tersebut
sesuai dengan kecepatan dan beban motor yang berubah-
ubah.
Adapun urutan sistem bahan bakar pada motor tempel adalah sebagai
berikut :
1. Tangki bahan bakar
2. Primary pump
3. Saringan bahan bakar
4. Pompa bahan bakar
5. karburator

3. Sistem Pengapian (ignition system)


Sistem kelistrikan berfungsi untuk memercikkan bunga api dan mem
bakar bahan bakar yang telah dikompresikan oleh piston, Komponen
– komponen kelistrikan
1. Kunci kontak, berfungsi untuk menghubungkan dan memutus
kan arus listrik
2. Rotor, berfungsi sebagai penghasil daya medan magnet
3. Coil cash, berfungsi sebagai penghasil arus listrik yang dihasil
kan dari rotor dan arus yang dihasilkan oleh coil cash adalah
arus bolak balik
4. Coil lighting, berfungsi sebagai penghasil arus listrik tapi arus
nya tidak masuk ke CDI
5. Coil pulser, berfungsi sebagai pengatur atau pemutus dan
penyambung arus listrik yang ditujukan ke CDI
6. CDI, berfungsi sebagai pengatur timing (waktu) untuk semua
komponen kelistrikan yang dihubungkan ke CDI
7. Ignition Koil berfungsi sebagai penerima arus lsitrik dari CDI,
selain itu igniotion koil juga berfungsi untuk memperbesar
arus sehingga bisa lebih dari 15.000 volt
8. Busi, berfungsi untuk membakar campuran udara dan bahan
bakar yang telah dikompresikan oleh piston

Anda mungkin juga menyukai