BAB I
PENDAHULUAN
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup pembahasan pada naskah ini
tentang Automatic Flight Control System (AFCS) Helikopter Bell 412 dan disusun dengan
tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
b. Automatic Flight Control System (AFCS).
c. Component.
d. Flight Control.
e. Evaluasi Akhir.
2
f. Penutup.
BAB II
RAHASIA
5. Penjelasan System. System yang akan dibahas dalam penyusunan buku ini
telah disesuaikan dengan system yang digunakan pada pesawat Bell-412 yang dimiliki
TNI AD seperti yang telah dijelaskan di atas.
Helipilot system berfungsi untuk memaintain stability pesawat selama penerbangan ,
atau kata lain untuk membantu penerbang dalam mengontrol pesawat selama
melaksanakan tugas penerbangan dengan lebih nyaman dan stabil.
Dalam operasionalnya Helipilot system mengontrol tiga chanel (poros) yaitu : Pitch, Roll
dan Yaw system.
SHZ 412 adalah dua helipilot system (dual system) yang identik namun masing-masing
system mempunyai gyro referensi dan linier actuactor sendiri-sendiri seperti dijelaskan
di bawah ini.
a. Helipilot - 1 (HP-1). System ini mengontrol tiga poros yaitu : Pitch, Roll dan
Yaw dengan component sebagai berikut :
b. Helipilot - 2 ( HP-2 ). System ini hanya mengontrol dua poros saja yaitu
Pitch dan Roll dengan component sebagai berikut :
Note # : Trim computer, Rotary acruactors (Trim actuactor) dan force gradient
digunakan secara bersamaan atau parallel antara helipilot system-1 dan helipilot
system-2.
1) Basic Hand-Off.
2) Pilot set Aircraft Attitude dan helipilot Holds that attitude indefenitly.
3) Change attitude by using FTR switch and moving cyclic.
4) Operate ATT beep switch on cyclic control.
4
BAB III
COMPONENT
6. Umum. SHZ 412 Auto Flight Control System terdiri dari beberapa
component, yang mana satu dengan yang lainnya dirangkai sedemikian rupa sehingga
menjadi suatu system yang integrated. Namun seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa component yang akan kita bahas di bawah ini baru hanya
component Helipilot System, belum component flight director system.
Berikut ini akan diberikan penjelasan mengenai gambaran atau lokasi, fungsi serta
karakteristik dari masing-masing component yang digunakan pada SHZ 412 Auto Flight
Control System. Dari beberapa component tersebut akan dibagi dalam lima group
yaitu : Sensor, Computer, Indicator. Selector/control dan Actuator.
Component location ( Lihat gambar )
6
7
7. Penjelasan component.
a. Sensor.
(Untuk lebih jelas lihat blok diagram gambar dan untuk penjelasan
mengenai karakteristik dari TARSYN itu sendiri dapat dilihat pada
penjelasan gambar).
8
Dimension (maximum) :
Length ......................................................................................16.08 in. (408.4
mm)
Width ........................................................................................6.53 in. (165.8
mm)
Height…………………………………………………………………7.38 in. (187.4
mm)
Weight (nominal) .................................................................................15 Ib. (6.8
kg)
Power Requirements:
Starting ..................................................................................115 V, 400 Hz, 120
VA
Operating .................................................................................115 V, 400 Hz, 70
VA
Vertical Gyro Characteristics:
Gyro Rotor Speed ........................................................................22,000 rpm
Gyro Erection Time .......................................................................3 min
Vertically Error ...............................................................................0.25 deg
Fast Erection Rate (Minimum) .......................................................20 deg/min
Slow Erectin Rate (nominal) ..........................................................2.5 deg/min
VG Signal Output Date (pitch and roll) ...............................Three-wire synchro output.
of 200 mV ac/deg,Two-wire
transformer output of 200
mV ac/deg, Two-wire
transformer output
of 50 mV ac/deg.
Directional Gyro Characteristics:
Gyro Rotor Speed .......................... 23,000 rpm
Slaving Accuracy .......................... ±2 deg
Slaving Rate (normal) ...................... 2.5 to 5.0 deg/min
Gyro Free Drift Rate (exclusive of earth rate) . +24 deg/hr
Slew Rate (automatic fast or rnanual) ......... 30 deg/min
9
Dimensions (maximum)
Length 5.62 in (142.7 mm)
Width 2.56 in (65 mm).
Height 2.99 in (75.9 mm).
Weight (maximum) .....................1.0 lb(0.45kg)
Power Requirements (From TAR.SYN DG)……..26 V, 400Hz
Mating Connectors:
J1……………………………MS3126F14-19SX.
J2…………………………....MS3126F14-19SY.
Mounting ............................................. Base Flange Mount.
b. Computers.
e. Actuator.
1) Rotary Actuator. Rotary actuator terdiri dari dua phase AC servo
motor, gear train, brake, clutch output arm dan sebuah conector 10 pin
untuk transfer power dan data signal. Rotary actuator dalam system
kerjanya dihubungkan secara paralel dengan control system melalui
sebuah force gradient spring cartridge dan detent switch. Rotary actuator
berfungsi sebagai magnetic brake dan juga akan menerima input signal
dari trim computer guna keperluan automatic trimming lihat gambar.
15
Pada helipilot system terdapat lima buah linier actuactor yaitu : dua buah
untuk pitch (system 1 & 2), dua buah untuk roll (system 1 & 2) dan satu
buah untuk yaw (system 1). Untuk karakteristik/pemasangan pada tube
assy dari masing-masing linier actuactor tersebut dapat dilihat dalam
gambar.
Note : Kelima linier actuactor tersebut adalah identik semua sesuai
dengan peraturan yang dibuat oleh " Honeywell " component manufactur,
linier actuactor tersebut tidak boleh ditukar satu sama yang lain
(Uninterchangable component).
17
BAB IV
FLIGHT CONTROL SYSTEM
9. Flight Control.
a. Cyclic. Cyclic control system terdiri dari pilot dan copilot control
sticks, dual hydraulic actuactor dan connecting linkages. Perubahan gerakan
linkage pada salah satu axis pitch atau roll akan dikirim melalui linkage system
dan dual hydraulic actuactor terhadap swashplate ciclyc levers. System ini
18
tentunya juga akan bekerja sama dengan empat buah linier actuactor, yang
mana terdapat satu actuactor pada masing-masing axis ( poros ) yang dikontrol
oleh HP-1 dan juga satu actuactor pada masing-masing axis yang dikontrol oleh
HP-2. System juga dilengkapi dengan dua buah control motion tranducer (CMT)
untuk masing-masing axis, yang mana akan memberikan informasi terhadap
helipilot system sesuai dengan besarnya perubahan cyclic control stick yang
dilakukan oleh pilot.
b. Anti Torque. Anti torque control system terdiri dari pilot dan copilot
control pedals, hidraulic actuactor dan connecting linkage. Anti torque berfungsi
untuk meniadakan torque yang ditimbulkan oleh main rotor dan juga untuk
mengontrol directional heading helikopter.
Hal ini tentunya akan didapat dengan cara menggerakkan pedal untuk merubah
sudut tail rotor. System anti torque juga dilengkapi dengan sebuah linier
actuactor dan sebuah position tranducer yang dikontrol oleh HP-1.
Inverter 2 ON.
HP1 OFF.
HP2 OFF.
Force Trim OFF.
a) Lamp Test.
(1) Tekan dan tahan AFCS lamp test pushbutton. Semua
lampu-lampu pada Helipilot Controller ,HP1 - ON, HP2 - ON,
CPL - ON, SAS, dan ATT harus menyala.
(2) Hidupkan PED LT. Semua lampu pada Helipilot
Controller harus menyala redup.
Lepas lamp test pushbutton. Matikan PED LT.
b) Force Trim Check.
(1) Gerakkan cyclic stick dan pedal. Seharusnya tidak
ada spring force dan minimum friction pada kontrol.
(2) Hidupkan Force Trim switch . Cyclic stick dan pedal
harus mempunyai spring force ketika digerakkan dari posisi
detentnya.
c) Helipilot Engage Test.
(1) Tekan sebentar push button HP1 pada Helipilot
Controller.
Tulisan HP1 ON dan ATT akan menyala dan tetap engaged
jika gyro ATT flag pada ADI pilot telah masuk.
(2) Tekan push button SAS/ATT. Lampu ATT akan
padam dan lampu yang bertanda SAS akan menyala.
(3) Tekan push button HP2. Lampu bertanda HP2 ON
dan ATT akan menyala jika ATT flag pada ADI copil telah
masuk. Lampu yang bertanda SAS akan mati.
(4) Tarik PILOT ATTD 115 V ac circuit breaker. Lampu
bertanda HP1 ON akan mati; Lampu bertanda HP2 ON dan
ATT tetap menyala. AFCS caution light harus menyala.
(5) Masukkan PILOT ATTD 115 V ac breaker. Tekan
switch SAS/ATT untuk menghubungkan SAS mode.
Hubungkan kembali HP1, lampu bertanda HP1 ON dan ATT
akan menyala, sementaralampu bertanda SAS mati.
21
11. Evaluasi.
a. Jelaskan fungsi dari AFCS.
26
RAHASIA
BAB V
PENUTUP
27
11. Penutup. Demikian Naskah tentang Automatic Flight Control System (AFCS)
ini disusun untuk dapat digunakan sebagai bahan ajaran dalam proses belajar
mengajar untuk Siswa Bell 412.