2. Definisi
Di dalam mendesain sistem perpipaan ada beberapa kondisi dan kriteria
yang harus dipahami, diantaranya adalah piping, pipe class, design pressure,
design temperature, ambient influence, Dynamic effect dan thermal expansion and
condition load.
Piping
Istilah piping atau perpipaan didefinisikan sebagai susunan dari beberapa
atau keseluruhan sejumlah komponen yang terdiri dari :
Pipa
Flanges dengan gasket dan bolt dan nut-nya
Expansion element
Katub dan termasuk juga hydraulic atau pneumatic actuator jika ada.
Fittings
Support pipa
Flexible hose
Pump housing
Stell pipe GRP Pipe
Design Pressure
Tekanan yang terjadi di perpipaan dapat kita ketahui ada dua, yaitu internal
pressure dan external pressure. Internal pressure terjadi karena bekerjanya sistem
itu sendiri dimana fluida bisa mengalir dengan tekanan tertentu untuk melawan
head statis, head velocity dan losses lainnya. Sedangkan external pressure terjadi
karena faktor lingkungan di mana perpipaan berada. Sebagai gambaran
menerjemahkan external pressure, sistem perpipaan kapal selam dimana tekanan
di kedalaman tertentu sangat memperngaruhi perpipaan.
Design pressure merupakan tekanan maksimum yang terjadi pada sistem
perpipaan. Pertimbangan pemilihan perpipaan (kekuatan material) sangat
dipengaruhi oleh design pressure. Safety valve / relief valve digunakan untuk
membatasi tekanan pada perpipaan. Nilai tekanan 10% diatas nilai working
pressure digunakan untuk mensetting relief valve atau safety valve.
Menurut BKI, khusus untuk sistem perpipaan bahan bakar dijelaskan
sebagaimana tabel dibawah
Sedangkan working pressure atau tekanan kerja dapat kita pahami sebagai
tekanan yang diperlukan untuk mengalirkan fluida sesuai dengan perencanaan
sistem perpipaan. Tekanan kerja ini bisa diperoleh dari pendekatan perhitungan
head losses mayor dan head losses minor.
Di dalam pemilihan perpipaan seperti valve dapat kita lihat di body valve
seperti gambar dibawah. Terdapat keterangan 5K50, dimana nominal pressure-nya
sebesar 5 bar dan diameter nominal-nya 50 atau 2”.
Globe valve
Nominal pressure adalah nilai tekanan yang menjadi standar manufacture
dalam produksinya. Standar yang dipakai bisa dari JIS (japan industrial standard)
atau standard lainnya seperti DIN, ANSI dan lainnya. Di dalam mendesign
perpipaan, nilai nominal pressure lebih besar dari design pressure
Design Temperature
Sebagai salah satu pertimbangan dalam mendesain sistem perpipaan,
temperatur fluida yang merupakan media yang akan dilayani harus deketahui dan
tempertur lingkungan dimana perpipaan berada harus diketahui juga. Design
Temperature dari perpipaan tidak boleh kurang dari rata - rata tempertur fluida
dalam perpipaan temperature diluar perpipaan.
Design temperture sebagai salah satu kriteria dalam mendesain sistem
perpipaan yaitu sebagai parameter dalam menentukan pipe class perpipaan.
Selain itu dengan mengetahui design temperture, juga sangat membantu dalam
memilih material perpipaan.
Sebagai salah satu pertimbangan dalam pemilihan material, berikut
disampaikan beberapa batasan temperature dengan penggunaan material tertentu
pula.
No Material Limit of Design temperture
1 Copper dan alumunium Digunakan pada ≤ 200 0C
2 Copper nickel alloy Digunakan pada ≤ 300 0C
3 high-temperature bronze Digunakan pada ≤ 260 0C
4 Nodular cast iron Digunakan pada ≤ 350 0C
5 Grey cast iron Digunakan pada ≤ 220 0C
Carbon and carbon
6 Digunakan pada ≤ 400 0C
manganese steel pipe
Ambient influence
Perubahan suhu di luar perpipaan mempengaruhi tekanan di dalam sistem
perpipaan. Penurunan tekanan secara perlahan akan terjadi pada saat terjadi
penurunan suhu di luar sistem perpipaan dan pada saat tekanan di dalam sistem
perpipaan menjadi lebih rendah dari tekanan atmosfir maka kondisi vacuum akan
terjadi. Begitu juga saat terjadi kenaikan suhu di luar sistem perpipaan maka
tekanan di dalam perpipaan akan meningkat.
Sebagai ilustrasi untuk menjelaskan ambient influence terhadap sistem
perpiaan dapat kita lihat pada sistem pipa udara dari tanki ruang muat kapal
tanker. Dengan memanfaatkan PV-Valve sebagai tank safety equipment
perubahan suhu di luar sistem perpipaan yang menyebabkan perubahan tekanan
internal dapat diakomodir.
Kondisi normal
Kondisi overpressure
Kondisi vacuum
Dynamic effect
Salah satu dari dynamic effect adalah impact. Impact force atau gaya
tumbukan bisa terjadi karena faktor dari luar (external) dan dari dalam (internal).
Sebagai salah dynamic effect, dari dalam sistem (internal) terjadi jika ada
perubahan tekanan secara mendadak, hal ini terjadi pada saat valve dibuka.
Sebagai gambaran terjadinya impact force di kapal dapat kita lihat pada system
hydraulic kapal tanker. System hydraulic ini untuk melayani pompa cargo dengan
tipe submerged pump.
Pipe support
Anchor pipe
Anchor pipe
Thermal expansion and contraction load
Dalam mendesain sistem perpipaan perlu dipertimbangkan pengaruh
pemuaian dari material pipa. Pertimbangan ini diperlukan pada saat mendesain
perpipaan di area cargo di kapal. Sebagai salah satu referensi, dapat dilihat pada
gambar dibawah ini
Loop pipe
c. Dresser coupling
3. Pipe Symbol
Pengenalan dan memahami simbol perpipaan sangat berguna untuk
membaca dan menggambar sistem perpipaan. Banyak simbol perpipaan yang
dipakai sehingga setiap gambar perpipaan disarankan untuk mencantumkan
simbol dan keterangan untuk mendapatkan pemahaman gambar yang baik.
Berikut ini disampaikan symbol perpipaan yang bisa dijadikan referensi.
a. Pipa dan koneksinya
GRAPHICAL
NO NAME REMARKS
SYMBOL
2.3 Spring
2.4 Weight
2.5 Float
2.6 Piston
2.7 Diaphragm
M
2.9 Electric motor driven
A
2.10 Air motor driven
Globe
3.3 Lift check valve Arrowhead may be omitted
Angle
Globe
3.4 Screw down stop Arrowhead may be omitted
check valve Angle
Example :
Globe
3.8 Self closing valve Arrowhead may be omitted
Angle
Globe
3.13 Hose valve Example :
Angle
Globe
3.3 Needle valve and
V-port valve Angle
Globe
3.4 Relief valve
Angle
A
3.24 Air motor valve
M
3.25 Electric motor valve
S
3.27 Solenoid valve
Referensi : Di bawah ini disampaikan simbol secara grafis koneksi untuk valve
sebagai keterangan lanjutan.
Screwed end
welding end
d. Pipe fitting
GRAPHICAL
NO NAME REMARKS
SYMBOL
4.24 Boss
4.33 Bellmouth
e. Control dan instrumentation
GRAPHICAL
NO NAME REMARKS
SYMBOL
5.7 Thermometer T
5.17 Transmitter
P To be used
5.18 Seal pot
with
pressure gauge
P To be used
5.19 Loop seal
with
pressure gauge
Without valve
5.21 Glass level gauge
With stop valve
4. Material
Pipa
Mengenali material piping sangat menunjang dalam mendesain sistem
perpipaan. Penggunaan material secara umum dapat kita golongkan menjadi
metallic pipe dan nonmetallic pipe. Metallic pipe ada dua kelompok yaitu Ferrous
pipe dan nonferrous pipe.
Ferrous pipe
- Carbon steel
- Stainless steel
- Cast iron
Metallic pipe
Nonferrous pipe
- Copper
Material pipa - Copper alloy
- Alumunium alloy
Nonmetallic pipe
- PVC
- U-PVC
- PP-R
- HDPE
- FRP (GRP, GRE, GRV)
d. Gate valve
Gate valve adalah katup yang dibuka dengan mengangkat penghalang
keluar dari jalur fluida. Katup gerbang membutuhkan sedikit ruang di sepanjang
sumbu pipa dan hampir tidak membatasi aliran fluida saat gerbang dibuka penuh
Gate valve
e. Ball valve
Ball valve adalah sebuah katup dengan pengontrol aliran berbentuk disc
bulat (seperti bola / belahan). Bola itu memiliki lubang, yang berada di tengah
sehingga ketika lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung
Valve / katup, maka aliran akan terjadi. Tetapi ketika katup tertutup, posisi lubang
berada tegak lurus terhadap ujung katup, maka aliran akan terhalang atau tertutup.
Ball valve
Check valve
g. Butterfly valve
Batterfly valve memiliki turbulensi dan penurunan tekanan (pressure drop)
yang minimal. Valve ini bagus untuk pengoperasian on-off ataupun throttling, dan
bagus untuk mengontrol aliran zat cair atau gas dalam jumlah yang besar. Namun
demikian valve ini biasanya tidak memiliki kekedapan yang bagus, dan harus
digunakan pada situasi / sistem yang memiliki tekanan rendah (low-pressure).
Double flange butterfly valve Butterfly valve wafer type
h. Safety/relief valve
Safety/Relief valve memiliki fungsi yang sangat berbeda dari valve-valve
yang lain. Valve ini didisain khusus untuk melepas tekanan berlebih yang ada di
equipment dan sistem perpipaan. Untuk mencegah kerusakan pada equipment,
dan lebih penting lagi cedera pada pekerja. Relief valve dapat melepas kenaikan
tekanan sebelum menjadi lebih ekstrim
Safety/Relief valve
i. Three-way valve (L and T type)
Three-way valve secara konstruksi bisa dari ball valve atau globe valve.
Tipe L digunakan untuk mengubah arah aliran medium. Katub ini dapat
menghubungkan dua pipa yang saling tegak lurus. Sedangakan katup bola tiga
arah tipe T digunakan untuk mengalihkan, interflow, dan pembalikan aliran.
Simplex strainer
4. Mudbox
Merupakan salah satu jenis strainer yang dapat ditemui di jalur
suction bilge di engine room. Mengacu pada standard JIS memiliki kode JIS
F7203. Ada dua tipe yaitu straight dan L-type
Bellmouth
Bellmouth merupakan end pipe dari sisi hisap dari tanki. Bellmouth
bertujuan untuk mengurangi losses dari sisi hisap dan dengan posisi yang lebih
dekat dengan bottom tanki diharapkan tidak banyak fluida yang tersisa.
Sebagai alternatif bellmouth bisa menggunakan reducer sebagai pengganti
dari standard yang ada. Material bellmouth menyesuaikan dengan material pipa
yang digunakan.
JIS F 3020 Bellmouth
Elbow
Elbow digunakan untuk merubah aliran pipa dari lurus menjadi 45 0 atau 900.
Terdapat tipe, long dan short elbow. Material elbow mengacu material pipa yang
digunakan.
Reducer
Reducer digunakan untuk merubah diameter pipa dari diameter besar ke
diameter kecil atau sebaliknya. Ada dua jenis elbow yang ada, concentric dan
eccentric elbow. Material reducer ini mengacu pada material pipa yang digunakan.
Sleeve
Sleeve digunakan untuk menyambung pipa secara permanen dengan
metode pengelasaan. Sleeve bisa juga digunakan untuk penetrasi pipa. Material
sleeve mengacu pada material pipa yang digunakan. Sebagai alternatif bisa
menggunakan pipa dengan ketebalan yang cukup dan mempunyai selisih OD pipe
dan ID sleeve abt. 1 ~ 4 mm (semakin besar dimensi pipa selisih selisihnya
semakin besar)
Sleeve
Flange, Packing flange & Bolt and nut
Flange digunakan sebagai alat untuk menyambung pipa. Kelebihan
penggunakan flange, memudahkan instalasi dan perbaikan perpipaan. Untuk
menjamin tidak ada kebocoran pada saat flange tersambung, dilakukan
pengetesan leakage. Pengetesan ini dilakukan dengan nilai tekanan sebesar 1,25
x Design pressure. Dalam penyambungan flange, dibutuhkan packing (gasket) dan
bolt and nut.
Pipe support
Pipe support terdiri dari u-bolt, nut, profile angle diperlukan untuk
menyangga pipa. Selain profile angle, H-profile juga bisa digunakan sebagai
pengganti untuk mensupport pipa dengan beban yang besar.
Kerapatan pipe support sangat diperhatikan untuk meminimalkan getaran
saat kapal berlayar dengan power engine maksimum. Dihalaman selanjutnya
diberikan standard pipe support yang bisa dugunakan untuk petunjuk pemilihan
profile angle dan jarak antar pipe support.