Anda di halaman 1dari 12

JURNAL

ANALISA TEGANGAN EKSPANSI PADA PIPA SEAMLESS CARBON STEEL


(ASTM SA 106)

Disusun oleh :

Nama : Romy Ariyanto


Nim : 1811913

PROGARAM STUDY TEKNIK MESIN S-I


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2020
ABSTRAK

Romy Ariyanto. 2020. Analisa Tegangan Ekspansi Pipa Seamless Carbon Stell ASTM
SA106. Laporan Skripsi. Institut Teknologi Nasional Malang. Fakultas Teknologi Industri.
Teknik Mesin S-1.

Dosen Pembimbing : Ir. Anang Subardi, MT

Perancangan sistem perpipaan yang baik dan aman sangat dibutuhkan untuk menjamin
kelangsungan dari proses serta menjamin umur pemakaian dari sistem perpipaan dengan siklus
rancangan. Parameter aman sendiri adalah ketika pipa mampu menahan beratnya sendiri pada
kondisi pembebanan karena tekanan pipa internal dan berat yang terdapat pada pipa serta karena
pembebanan pengaruh temperature. Dilakukan analisa untuk mengeatahui nilai tegangan pada
desain pipa yang telah dirancang dengan menggunakan jenis pipa seamless ASTM SA106 yang
dialiri fluida solar dan memvariasikan tekanan fluida sebesar 15 bar, 30 bar, 45 bar, 60 bar dan
75 bar. Dalam skripsi ini analisa menggunakan alat bantu Caesar II maka didapat data tegangan
high stress loadcase L8 = L2-L6 adalah 1412,9457 lb.sq.in dengan tekanan 70 bar pada node
240. High stress loadcase L9 = L4-L7 adalah 1774,1150 lb.sq.in dengan tekanan 70 bar pada
node 430. High stress L10 = L2-L4 adalah 2120,1547 lb.sq.in dengan tekanan pada node 240.
Hasil nilai tegangan yang didapat dari output Caesar II menunjukan bahwa tegangan yang terjadi
tidak melebihi batas aman yang telas ditetapkan B31,3 yaitu 3000,0000 dan desain rancangan
pipa aman untuk dioperasikan

Kata Kunci : Pipa Seamless Carbon Stell ASTM SA106 ,Tegangan Ekspansi, Pengaruh
Tekanan, Batas Aman.
BAB 1. PENDAHULUAN Teknologi dan Perencanaan sitem
perpipaan).
1.1 Latar Belakang
Piping adalah jalur perpipaan yang
Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh
menghubungkan antara line dalam satu beberapa factor pembebanan yang terjadi
plant produksi. Piping mempunyai jalur selama pipa tersebut terpasang, bisa
perpipaan yang menghubungkan antara faktor pembebanan karena alam,
line dalam satu tempat ke tempat pembebanan ketika pipa belum
lainnya. Fluida yang berada didalamnya beroperasi maupun pembebanan ketika
berupa gas, air ataupun Vapour yang pipa telah beroperasi.
mempunyai temperature tertentu. Untuk itu perlu adanya perhitungan
Karena umumnya material pipa analisis stress untuk mengetahui
terbuat dari metal, maka sesuai dengan seberapa besar tegangan yang mampu
karakteristiknya, pipa akan mengalami diterima oleh pipa maupun equipmen
pemuaian jika dipanaskan dan akan pendukung agar tidak terjadi kegagalan.
mengalami pengerutan apabila Support adalah alat yang digunakan
didinginkan. Setiap terjadi pemuaian untuk menahan atau memegang sistem
ataupun pengerutan dari pipa tadi, akan perpipaan.
menimbulkan pertambahan ataupun Support dirancang untuk dapat
pengurangan panajang pipa dari ukuran
menahan berbagai macam bentuk
semula dalam skala horizontal. pembebanan baik karena desain dan
Perancangan sistem perpipaan yang berat pipa ( sustain load) serta karena
baik dan aman sangat dibutuhkan untuk temperature (Thermal load).
menjamin kelangsungan dari proses serta Penempatan support harus
menjamin umur pemakaian dari sistem memperhatikan dari pergerakan sistem
perpipaan dengan siklus rancangan. perpipaan terhadap profil pembebanan
Parameter aman sendiri adalah ketika yang mungkin terjadi pada berbagai
pipa mampu menahan beratnya sendiri kondisi.
pada kondisi pembebanan karena Karena betapa pentingnya peran dari
tekanan pipa internal dan berat yang pada support ini, maka perlu adanya
terdapat pada pipa serta karena sebuah perancangan yang baik untuk
pembebanan pengaruh temperature. merancang desain pipe support agar
Namun, kenyataannya dilapangan masih mampu menahan tegangan dari berbagai
ditemukan kegagalan kegagalan yang macam pembebanan perancangan pipe
terjadi pada sistem pipa, baik pada saat support dan analisa tegangan mengacu
instalasi maupun operasi. (Ir. Raswari, pada code atau standart ANSI/ASME
B31.3. Dimana analisis tegangan dan standart yang ada. Dengan
dilakukan dengan menggunakan bantuan menggunakan program CAESAR II.
program CAESAR II.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pipa
1.2 Rumusan Masalah
Pada dasarnya pipa berfungsi untuk
1. Terjadinya stress pada pipa
mengalirkan fluida (zat cair, gas) dari
2. Berapa besar tegangan pada loop satu atau beberapa titik ke satu atau
ekspansi? beberapa titik lainnya.
Dalam mengalirkan fluida pipa tidak
boleh bocor dan pengaliran fluida perlu
1.3 Batasan Masalah ada perbedaan tekanan antara titik awal
Batasan masalah pada peenelitian ini
dan titik akhir, serta gesekan yang
agar dapat berjalan sesuai dengan yang terjadi antara pipa dan fluida harus
diinginkan maka permasalahan dibatasi diatasi. (Parisher. et al, 2002)
Pipa dimanfaatkan dalam berbagai
sebagai berikut :
macam industri pada sebuah plant, baik
1. Dalam analisa model pipa digunakan itu LNG, pabrik petrokimia, Pupuk,
standart ASME B31.1 Piping proses. Nuklir, Panas Bumi, Gas, dan lain-lain
baik di OnShore maupun di Offshore.
2. Faktor alam tidak diperhitungkan
Semua industri tersebut mempunyai
(Gempa, dll) dan membutuhkan instalasi pipa baik
3. Data yang diperoleh adalah output pipeline ataupun piping, (Smith. et al,
dari software CAESAR II 1987).

4. Penelitian dilakukan dengan 2.2 Piping Stress Analysis


menggunakan software CAESAR II. Tujuan piping stress analisis untuk
1.4 Tujuan memastikan faktor safety dari semua
1.Menganalisa tegangan pada loop
komponen pipa, faktor safety dari
ekspansi
semua komponen perpipaan dan alat
2.Menganalisa pengaruh loop
bangun pendukung sistem perpipaan
eskspansi pada pipa.
agar tidak melebihi batas aman sistem
1.5 Manfaat
Manfaat utama dari penyusunan perpipaan,

skripsi ini adalah untuk mendapatkan


penggunaan pipe support sampai analisa Piping Enginer melakukan tindakan

tegangan pipa sebuah perpipaan yang untuk mencegah kegagalan dengan

aman untuk operasi sesuai dengan code melakukan stress analisis sesuai atutran
dalam dunia perpipaan. Beberapa kegagalan tegak lurus seperti terlihat pada gambar di
yang biasa terjadi dalam dunia perpipaan bawah ini
adalah sebagai berikut:
- Kegagalan karena material melebihi
tegangan deformasi plastis
- Kegagalan karena material patah
sebelum mencapai batas tegangan
luluhnya
Static stress analisis dilakukan untuk Sumbu yang terletak di bidang
memastikan perhitungan semua tegangan tengah dinding pipa dan salah satu arahnya
pada pipa tidak melebihi batas yang telah yang sejajar dengan panjang pipa disebut
ditentukan. Para piping enginer sumbu axial atau longitudinal. sumbu yang
menggunakan standart ASME B31.3 untuk tegak lurus terhadap dinding pipa dengan
dijadikan acuan batas aman dalam arahnya bergerak dari pusat pipa menuju
melakukan static stress analisis. keluar pipa disebut sumbu radial. sumbu
Dalam B31.3 telah mengatur semua yang sejajar dengan dinding pipa tapi tegak
masalah dalam dunia perpipaan mulai0 dari0 lurus dengan sumbu axial disebut dengan
limitasi0 0properties sumbu tangensial atau sirkumferensial.
yang0dibutuhkan,0sampai pada pembeban Analisa Tegangan pipa adalah suatu
seperti kondisi tekanan, berat konstruksi dan metode terpenting untuk meyakinkan dan
komponen pendukungnya, impact, ekspansi menetapkan secara numerik bahwa sistem
termal, berubahnya suhu serta bergesernya perpipaan dalam engineering adalah aman,
posisi anchor atau perhitungan tegangan pada sisitem
2.3 Tegangan Pipa perpipaan yang disebabkan beban statis
atau dinamis dan yang disebabkan oleh
Tegangan adalah besaran vektor yang
rusltan gaya gravitasi, berubahnya
selain memiliki nilai juga mempunyai arah.
temperatur, tekanan dalam dan luar pipa,
Nilai dari tegangan didefinisikan sebagai
jumlah debit fluida yang mengalir dan
gaya (F) per satuan luas (A). Untuk
gaya seismik.
mendefinisikan arah pada tegangan pipa,
Analisa0tegangan0pipa0 dilakukan
sebuah sumbu prinsip pipa dibuat saling
untuk memastikan0rute0pipa, beban pada
nozzle, 0dan 0penyangga (support) pipa
telah0 dipilih0 dan diletakkan 0pada 2.5 Jenis Beban Pada Sistem Pemipaan

tempatnya0 yang menjadikan tegangan Secara umum sistem pemipaan


(stress) tidak melebihi batas tegangan mengalami 2 jenis pembebanan yaitu
aman yang telah ditentukan oleh Code dan beban internal dan beban eksternal
Standard Internasional (ASME, ANSI, (Smith. et al, 1987)
API, DNV dan lain-lain).
Melakukan sebuah analisa tegangan 1. Beban Internal
pipa biasanya para piping engineer Beban internal merupakan beban yang
memakai pendekatan finite element method timbul karena efek dari berat pipa,
dengan memakai beberapa softwareumum tekanan dan temperature fluida. Beban
di dunia perpipaan yaitu caesar II, internal yang bekerja pada sistem
2.3.1 Tegangan Normal perpipaan antara lain, beban sustain,
Tegangan normal adalah tegangan beban ekspansi dan beban operasi.
yang tegak lurus terhadap potongan bidang 2. Beban Eksternal
dan dapat berupa tegangan tarik (tensile Beban eksternal disebut juga dengan
stress) atau tegangan tekan (compresive beban occasional, merupakan beban yang
stress) terjadi kadang-kadang dan timbul karena
pergerakan angin, gelombang air
laut, gempa bumi dan lain-lain.
2.4 Loop Ekspansi
Berikut penggolongan pembebanan
Loop ekspansi merupakan salah satu
pada sistem pemipaan berdasarkan pada
alternatif pilihan untuk menjaga serta
jenis beban-beban yang terjadi, meliputi
pula menjaga tekanan fluida pada kondisi
beban-beban sustain, beban ekspansi,
desain. Loop ekspansi berfungsi untuk
beban operasi dan beban occasional
mengatasi pertambahan panjang akibat
2.5.1 Beban Sustain (Sustain Loads)
Epansion Thermal atau perubahan suhu
Beban sustain adalah beban yang
yang mengakibatkan muai panjang pada
bekerja terus-menerus selama operasi.
pipa penyalur agar tidak mendesak
Beban ini merupakan kombinasi beban
PLEM (Pipe Line End Manifold) maka
yang diakibatkan oleh tekanan internal
direncanakan suatu konfigurasi pipa yang
dari fluida yang dialirkan dan beban berat
dinamakan Loop ekspansi.
(berat fluida dan berat pipa). (Smith. et harus diperhatikan yang menjadi sumber
al, 1987). utama pada thermal load adalah :
1. Temperatur desain yaitu besarnya
2.5.2 Beban Ekspansi Termal (Expansion temperatur maksimum yang dapat
Load) terjadi pada sistem pemipaan dalam
Beban ekspansi merupakan beban kondisi operasi.
2. Pipa yang melengkung (Pipe Bowing)
yang timbul akibat adanya perpindahan
3. Temperatur normal operasi
pada struktur pipa (ekpansi termal)pada 4. Temperatur ambient untuk menghitung
sistem perpipaan. Beban ekpansi variasi tegangan atau stress range.
5. Steam out, steam tracing regeneration,
termaldapat dibagi menjadi 3 (Smith. et
decoke dan purging
al, 1987): 6. Equipment expansion dan lainnya
 Beban ekpansi termal akibat
pembatasan gerak oleh tumpuan saat Thermal load akan menimbulkan stress
yang tergolong dalam kelompok
pipa mengalami ekpansi. secondary stress .
 Beban termal akibat perbedaan 2.5.3 Beban Operasi (Operating Load)
temperatur yang besar dan sangat Beban operasi merupakan beban
kombinasi dari beban sustain dan beban
cepat dalam dinding pipa sehingga
termal. Beban tersebut diterima oleh pipa
mampu menimbulkan tegangan. selama operasi berlangsung.
 Beban akibat perbedaan Dengan katalain Beban operasi dapat
dituliskan sebagai berikut (Smith. et al,
koefisien ekpansi pipa yang tersusun
1987). Beban operasi = Beban sustain +
dari dua atau lebih material logam Beban ekspansi
yang berbeda. 2.5.4 Beban Occasional (Occasional
Load)
Beban occasional adalah beban yang
Pada beban ekspansi terjadi tegangan terjadi ”kadang-kadang” selama operasi
normal maupun tegangan geser Pada sistem perpipaan. Ada beberapa hal
yangdiakibatkan oleh adanya ekspansi yang dapat menyebabkan timbulnya
material pipa akibat perbedaan beban occasional, yaitu (Smith. et al,
temperatur pipa dengan temperatur 1987)
lingkungan sekitar
Pada prisnsipnya pada thermal load, 2.6 Tegangan Yang Diizinkan (Allowable
yang paling berperan adalah adalah Stress)
segala temperatur yang mungkin terjadi Allowable Stress pada sistem
pada saat operasi termasuk kondisi awal
pemipaan adalah merupakan fungsi dari
pada saat start up. Beberapa hal yang
sifat material (material properties
seperti pada Yield Strength atau juga  Gambar isometric yang telah diuraikan
Tensile Strength) pada temperatur dingin dari gambar pipping and Instrumen
sampai temperatur tertentu dan faktor Diagram (P&ID)
keamanan (Safety factor).  Data tentang tegangan maksimum
yang diijinkan pada pipping dan pipe
Bab III support.
METODOLOGI PENELITIAN  Dan data lain yang dibutuhkan untuk
analisa CAESAR II
3.1 Diagram Alir Penelitian
b) Cek Gambar Isometri / Layout, yaitu
Adapun langkah dalam skripsi ini dapat
melihat gambar isometric untuk
ditunjukan pada diagram dibawah ini :
mendapatkan data yang dibutuhkan
dalam perhitungan CAESAR II seperti :
Jenis fluida, Line number, Rating class,
pipe size, Operation Presure, Operation
Temperatur, Design Pressure, Design
Temperatur, Density, SCH, Thichness,
Presure Test, Insulation Code, Insulation
Thichness, PWHT, NDE (Non
Destructive Examination / Radiograpy
Test).
c) Memasukkan data mengenai system
perpipaan pada line didalam CAESAR II.
Tahap-tahap mendesain sebuah line pada
CAESAR II adalah :
 Didesain line pipping dengan
memperhitungkan NPS pipa, tebal
3.2 Alur Penelitian pipa, temperature ambient, fluid

a) Pengumpulan data dan informasi yang density, tebal insulasi, material pipa,

berkaitan analisa sistem perpipaan rating class pipa.

antara lain :  Kemudian pada sistem perpipaan


tersebut digambarkan komponen
perpipaan yang terdapat pada line, Panjang pipa : 263, 80 m
seperti valve, flange, elbow, reducer,
Diameter luar pipa : 2 in / Sch 40
tee. Dalam memasukan komponen
dalam perpipaan tersebut juga Ambient temperatur: 30 ºC
diperhitungkan berat komponen tersebut
Density pipa : 7,85 kg/m3
dan dimensinya juga.
 Memasukan node pada sistem pipa. 4.2 Spesifikasi Fluida
Jenis fluida ` : Minyak Solar
 Memasukan jenis pipe support yang
Temperatur fluida : 18 ºC
akan digunakan.
Densitas fluida : 0,832 kg/l
d) Menganalisa tegangan, yang terjadi pada
masing-masing pipe support dengan
4.3 Tegangan High stress Ekspansi Pada
variasi tekanan dengan sebesar 15, 30,
Sistem Pemipaan
45, 60, dan 75 bar mengunggunakan
Tegangan high stress ekspansi yeng
perangkat lunak CAESAR II.
terjadi pada sistem desain pipa dengan
e) Dalam operasinya piping terdapat
memperhitungkan batas aman pada
berbagai jenis load yang terjadi pada
semua tegangan yang terjadi.
sistem perpipaan.
Tabel 4.1 di adalah nilai tegangan
f) Kemudian mencocokan data yang
beberapa loadcase yang terjadi pada
diperoleh dengan Allowable stress yaitu
desain pipa dengan tekanan sebesaar 15
batasan tegangan yield pada ASME
bar
B31.3, jika ada salah satu pipe support
Tabel 4.1 high stress P15
yang memiliki tegangan yang melebihi
Loadcase Node Code Stress Allowable
batas allowance maka akan lb.sq.in
L8 = L2-L6 240 1165,1140 3000,0000
dilakukanpermodelan ulang pipe support. L9 = L4-L7 430 979,7852 3000,0000

g) Kesimpulan dan saran. L10 = L2-L4 240 1184,4610 3000,0000

Tegangan ekspansi yang terjadi dengan


tekanan sebsesar 15 bar masih dalam
BAB IV
tahap aman dan desain dapat
ANALISA DAN PEMBAHASAN diopearsikan.
4.1 Spesifikasi Pipa
Tabel 4.2 adalah nilai tegangan
Material pipa : ASTM A106 gr B beberapa loadcase yang terjadi pada
desain pipa dengan tekanan sebesaar 30 Tabel 4.5 adalah nilai tegangan
bar beberapa loadcase yang terjadi pada
Tabel 4.2 High Stess P30
Loadcase Node Code Stress Allowable desain pipa dengan tekanan sebesaar 75
lb.sq.in
L8 = L2-L6 240 1172.6090 3000,0000
bar
L9 = L4-L7 430 1179,2020 3000,0000 Tabel 4.5 High Stress P75
L10 = L2-L4 240 1392,1200 3000,0000 Loadcase Node Code Stress Allowable
lb.sq.in
Tegangan ekspansi yang terjadi dengan L8 = L2-L6 240 1412,9457 3000,0000
tekanan sebesar 30 bar masih dalam L9 = L4-L7 430 1774,1150 3000,0000
tahap aman dan desain dapat L10 = L2-L4 240 2120,1547 3000,0000
dioperasikan. Tegangan ekspansi yang terjadi dengan
tekanan sebesar 75 bar masih dalam
Tabel 4.3 adalah nilai tegangan tahap aman dan desain dapat
beberapa loadcase yang terjadi pada dioperasikan.
desain pipa dengan tekanan sebesar 45
bar 4.4 Grafik Tegangan
Tabel 4.3 High Stress P45
Loadcase Node Code Stress Allowable
Dari tabel hasil diatas dapat dibuat
lb.sq.in
menjadi grafik seperti dibawah
L8 = L2-L6 240 1299,2570 3000,0000
L9 = L4-L7 430 1385,1150 3000,0000 Grafik 4.1 Loadcase L8 = L2-L6
L10 = L2-L4 240 1678,2710 3000,0000

Tegangan ekspansi yang terjadi dengan


tekanan sebesar 45 bar masih dalam
tahap aman dan desain dapat
dioperasikan.

Tabel 4.4 adalah nilai tegangan


beberapa loadcase yang terjadi pada
desain pipa dengan tekanan sebesaar 60
bar Grafik diatas adalah high stress desain
Tabel 4.4 High Stress P60 pipa loadcase L8 = L2-L6 yang terjadi
Loadcase Node Code Stress Allowable
lb.sq.in pada node 240.
L8 = L2-L6 240 1350,2876 3000,0000
L9 = L4-L7 430 1530,1908 3000,0000
L10 = L2-L4 240 1890,9865 3000,0000

Tegangan ekspansi yang terjadi dengan


tekanan sebesar 60 bar masih dalam
Grafik 4.2 Loadcase L9 = L4-L7
tahap aman dan desain dapat
dioperasikan.
Gambar
4.1 Bentuk Pipa Setelah Pembebanan

Grafik diatas adalah high stress desain 4.6.1 Perhitungan Besar Ekspansi Yang
pipa loadcase L9 = L4-L7 yang terjadi Terjadi
pada node 430 Pipa yang mengalami
peningkatan suhu akan mengalami
Grafik 4.3 Loadcase L10 = L2-L4 perpanjangan dan dapat di hitung
dengan persamaan berikut :
Bila koefisien muai panjang baja
karbon (a) adalah 14,4 × 10-6 maka
besar ekspansi yang terjadi dapat
dihitung dengan
∆L = a . ∆T . L
∆L = 14.4 × 10-6 ( 30 ˗ 18) × 5000 mm
Grafik diatas adalah high stress desain
= 0,864 mm
pipa loadcase L10 = L2-L4 yang terjadi
pada node 240
Keterangan
∆L: Besar Ekspansi
4.5 Pipa Setelah Pembebana
a : Koefisien Muai
Pipa yang dibebani oleh gaya akan
∆T: Suhu T2 ˗ T1
mengalami perubahan bentuk yang
L : Panjang Pipa
diakibatkan oleh perubahan suhu atau
bisa disebut dengan deformasi.
Perubahan bentuk penampang pipa
karena pengaruh temperatur dapat
dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini
Bab V aliran fluida. kemungkinan adanya
5.1 Kesimpulan sistem lain.
Dari analisis yang telah dilakukan, - Diperlukan monitoring sistem
maka dapat diambil beberapa kesimpulan terhadap terjadinya stress pada pipa
sebagai berikut: agar dapat menentukan life-time dari
sistem lebih detail
1. Tiap loadcase output CAESAR II
DAFTAR PUSTAKA
menunjukan nilai tegangan yang
berbeda tetapi masih dalam batas 1. Bambang purwantana. staff.

aman untuk dioperasikan ugm.ac.id /KekuatanBahan.

2. High stress pada keseluruhan desain 2. Binsar Hariandja 1996. Sistem


struktur beban sumbu aksial batang.
perpipaan masih dalam batas aman
3. Donny Agustinus, 2009. Pengantar
sesuai dengan standart B31.3 Piping
Stress analisis.
Proses
4. Fenn, 2012. Onshore Pipeline dan
3. Tegangan atau stress pada desain pipa Offshore Pipeline
yang dianalisa yaitu node 240 sampai 5. Ir. Raswari, 1986. Piping Handbook,
Teknologi dan Perencanaan sitem
dengan 430 masih dapat dialiri fluida
perpipaan.
dengan batas aman allowable stress 6. M. W. Kellogg Company pada tahun
B31.3 1941. Design Of Piping Systems
7. Rao, Singiresu S, 2004, 51.
Amplitudo
5.2 Saran 8. R. H. Tingey //Method Of
Beberapa hal yang dapat disarankan Calculation Thermal Expansion
pada akhir dari penelitian ini adalah: Stresses In Piping.
9. S. Crocker dan A. 1945. Mc
- Diperlukan penelitian lebih lanjut
Cutchan. Grapho-analytical, Piping
mengenai pengaruh yang dapat Handback terbitan Mc Graw-Hill
mengakibatkan stress, selain akibat Book Co, New York.
10. Smith. et al, 1987. Instalasi pipa

Anda mungkin juga menyukai