Anda di halaman 1dari 25

SECTION 2

A. Pengenalan spesifikasi untuk analisa fleksibilitas perpipaan

PENGERTIAN UMUM
1. Semua sistem perpipaan harus dievaluasi dan dianalisa untuk memastikan
sistem aman pada saat dioperasikan.
2. Sistem perpipaan harus dianalisa karena efek dari pemberian tekanan, berat,
temperatur, dan beban sustained lainnya, beban ekspansi, beban okasional
berdasarkan Code ASME B31.3
3. Fleksibilitas pipa harus disediakan oleh perubahan arah menggunakan
elbow, loop dan offset. Expansion Joint dapat digunakan ketika space atau
penurunan tekanan nilainya dibatasi dan tidak diizinkan menggunakan bend
atau elbow.
4. Directional line stop dan guides dapat digunakan untuk melindungi
equipment atau untuk mengarahkan expansi menuju bends, expansion loop
dan expansion joint. Pipe guide dapat digunakan untuk membatasi
pergerakan berlebihan dikarenakan beban angin yang dapat menyebabkan
tegangan berlebih di sistem perpipaan dan mencegah terjadinya buckling
pada jalur pipa yang panjang.
5. Analisa fleksibilitas harus termasuk pergerakan dari equipment yang terkoneksi
dalam sistem perpipaan dan dihitung pada kondisi disain.
6. Analisa fleksibilitas harus mempertimbangkan sistem operasi dari equipment,
sebagai contoh kasus operasi khusus seperti satu pompa operasi (hot) dan pompa
yang lain standby (cold).
7. Fleksibilitas pipa seharusnya didisain dengan penambahan loop dan offset untuk
mengakomodir kemungkinan penurunan tangki (tank settlement)
8. Analisa fleksibilitas seharusnya memperhitungkan :
- Tekanan internal
- Berat dari pipa
- Berat dari fitting dan komponen-komponen terpasang yang tidak disupport.
- Berat dari fluida
- Beban yang disebabkan oleh lingkungan (angin, gempa, dll)
- Ekspansi termal dan perpindahan equipment serta settlement
- Beban dinamic seperti surge load
- Vibrasi
- Beban dari terbukanya relief valve
GRADE ANALISA

Sistem perpipaan seharusnya dianalisa untuk menentukan line apa saja yang
memerlukan analisa fleksibilitas. Secara umum dibagi 2 analisa (tergantung masing-
masing company) antara lain :

• Memenuhi persyaratan pada Para 319.4.1 ASME B31.3


Grade A • Small bore pada temperatur ambient
• Line yang ditinjau telah memiliki nilai fleksibilitas yang memadai dari
(Non formal analysis) pengamatan visual seorang senior stress engineer.

• Line dimana diameter dan temperatur disain masuk pada Grade “B”
• Pipa dengan ketebalan tinggi, Sch 160 dan diatasnya.

Grade B •

Pipa yang terkoneksi dengan kompresor, pompa, bolwer dan equipment lain.
Jalur hydrocarbon size 2” keatas yang terkoneksi dengan equipment yang bersifat
sensitif (pompa, reciprocating kompresor, heaterm fin cooler, dll)
(Formal computerised • Pipa yang terkoneksi dengan equipment yang menimbulkan kenaikan
comprehensive temperatur yang signifikan seperti heater, pressure vessel, dll.
fexibility analysis) • Jalur-jalur lain yang membutuhkan pertimbangan khusus.
GRADE ANALISA

Grade A
(Non formal analysis)

Grade B
(Formal computerised
comprehensive
fexibility analysis)
CALCULATION CONDITION

Temperature
Temperatur yang digunakan pada analisa fleksibilitas seharusnya perbedaan
temperatur tertinggi antara temperatur installasi dengan temperatur kalkulasi (disain)

Installation Temperature
- Ketika temperatur disain lebih besar dari 28.0C (82.4F), maka temperatur
instalasi yang digunakan adalah 19.8C (67.64F)
- Ketika temperatur disain lebih kecil dari 28.0C (21.4F), maka temperatur
instalasi yang digunakan adalah 34.4C (93.92F)

Calculation Temperature
- Temperatur disain dan temperatur operasi ditunjukkan pada line list dan dapat
digunakan pada kalkulasi.
- Tempetatur disain juga dapat diterapkan untuk rotating equipment dan untuk
vertical equipment atau equipment yang disupport dengan spring
- Temperatur akibat radiasi matahari kondisi tidak ada angin sebesar 70C (158F)
CALCULATION CONDITION

Tekanan
Tekanan disain yang ditunjukkan pada line list seharusnya digunakan sebagai tekanan
pada proses kalkulasi.

Efek Gesekan
- Steel to PTFE memiliki koefisien gesek 0.1
- Steel to Steel memiliki koefisien gesek 0.3
- Steel to Concrete memiliki koefisien gesek 0.4

Perbedaan Settlement
Efek yang ditimbulkan dari perbedaan settlement dari fondasi equipment, structur dan
perpipaan harus dipertimbangan sebagai inputan dalam analisa fleksibilitas.

Beban Angin
- Beban angin seharusnya merupakan kombinasi sesuai ASCE 7
- Analisa fleksibilitas seharusnya termasuk tekanan angin pada sistem pipa untuk
kondisi ketinggian 10m dari ground level/datum dan diatasnya
CALCULATION CONDITION

Flange Analysis
- Semua line dengan Class ANSI#900 dan diatasnya
- Semua line yang memiliki diameter 32 inch dan diatasnya
- Semua line yang memiliki temperatur operasi lebih dari 200C (392F)
- Semua line yang memiliki temperatur operasi kurang dari -60C (-76F)

Beban Gempa
Beban gempa harus diaplikasikan sebagai uniform load dan seharusnya sesuai dan
mengikuti SNI 1726-2012 dan data tambahan civil lapangan sebagai referensi.

Natural Frequency
Frekuensi pribadi dari sistem perpipaan seharusnya diverifikasi untuk sistem yang
kritis seperti compressor, blowdown valve, dan aliran 2 fase. Jika frekuensi pribadi
dari sistem perpipaan kurang dari 4Hz maka sistem perpipaan harus disediakan
tambahan rigid support dan restrain. Untuk shift mode pertama (first mode shift) dari
frekuensi pribadi nilainya harus lebih besar dari 4Hz
CALCULATION CONDITION

Slug Effect
Slugs pada jalur perpipaan dapat menimbulkan geya dinamik pada elbow, cap dan tee
dan merupakan advise dari disiplin proses mengenai line mana saja yang terkena efek
slug dan diindikasikan pada critical line list.

PSV Thrust Load


Gaya dorong PSV memiliki besaran yang mungkin diifokan dalam dokumen vendor
sebagai inputan analisa fleksibilitas. Nilainya didapat menurut API RP-520 untuk
sistem fluida gas.
CODE COMPLIENCE

Basic Allowable Stress


Nilai dari tegangan basic yang diizinkan yang ditentukan oleh temperatur disain
ditentukan oleh nilai pada App-A ASME B31.3

Sh = lihat ASME B31.3 tabel App A-1


SAL = f(1.25(Sc+Sh)-SL), umumnya digunakan nilai f=1
Sy = tegangan yield pada temperatur ambient
Ratio = tegangan kalkulasi/tegangan izin, nilainya harus kurang dari 100%

Longitudinal Stress
Jumlah tegangan longitudinal dari beberapa komponen didalam sistem yang
disebabkan oleh tekanan, berat, dan beban sustain lainnya dan nilainya tidak
boleh melebihi tegangan izin maksimal pada kondisi operasi (Sh)
CODE COMPLIENCE

Displacement Stress Range


Kalkulasi tegangan ekspansi (displacement) pada sistem perpipaan yang tekana beban
ekspansi termal, pergerakan anchor dan settlement seharusnya memiliki nilai tidak
melebihi allowable displacement stress range (SA) yang dihitung berdasarkan
persamaan pada para 320.3.5 ASME B31.3

Stress due to Occasional Load


Batas tegangan yang diizinkan untuk tegangan yang disebabkan oleh kondisi
okasional seperti terkena beban angin, gempa, dll, harus sesuai degan Para 302.3.6
ASME B31.3. Tegangan izin untuk tekanan disain pada variasi kondisi okasional
harus berdasarkan para 302.2.4 ASME B31.3
CODE COMPLIENCE

Allowable Load
Pembebanan nozzle yang diizinkan untuk equipment dan pressure vessel seharusnya
mengikuti code dan standard berikut :
- Pressure vessel : Manufacture Std or WRC 107
- Centrifugal pump : API 610
- Centrifugal pump non API : Manufacture STD
- Air cooled, shell-tube HE : API 661
- Reciprocating compressor : API 618
- Centrifugal compressor : API 617
- Oil storage tank : API 650
- Steam turbine : NEMA SM-23
LOAD CASE INTRODUCTION
GLOBAL AXIS FOR CALCULATION

Sistem sumbu global yang umum digunakan pada saat melakukan analisa
menggunakan software Caesar 2, adalah sebagai berikut :

“-X” mewakili arah utara plant


“+Y” mewakili arah vertikal keatas dari plant
“+Z” mewakili arah barat dari plant
SAMPLE RESULT CALCULATION REPORT
SAMPLE RESULT CALCULATION REPORT
SAMPLE RESULT CALCULATION REPORT
SAMPLE RESULT CALCULATION REPORT
SAMPLE RESULT CALCULATION REPORT
SAMPLE RESULT CALCULATION REPORT
SAMPLE RESULT CALCULATION REPORT

Anda mungkin juga menyukai