mengenai : apa yang harus dipenuhi dalam penginstalsiannya diatas kapal apa dan bagaimana komponen yang boleh digunakan bagaimana cara membuktikan bahwa pelaksanaannya sudah sesuai aturan yang diminta/disyaratkan Karena itu dalam pelaksanaannya dilapangan, perlu diperhatikan hal-hal berikut ; 1 Pedoman kerja Buku peraturan/rules klasifikasi dan Standar yang berlaku.
Dalam
buku
dipertimbangkan peraturan
ketentuan
pemerintah,
yang
berkaitan
dengan ketentuan klasifikasi. 2 Prosedur kerja Pemeriksaan dan persetujuan (approval) terhadap
gambar & dokumen/data teknis lain yang diperlukan. Pemeriksaan dan pengujian terhadap komponen yang akan digunakan. Pemeriksaan dan pengujian terhadap hasil
penginstalasiannya ddi kapal. * prosedur tersebut berlaku untuk instalasi listrik kapal bangunan baru maupun untuk modifikasi penting terhadap perlengkapan & instalasi listrik yang sudah, sedang atau yang akan dipasang pada kapal banguna baru atau bangunan lama. 3 Gambar- gambar dan perhitungan. Gambar rancangan/desain untuk komponen listrik. Gambar rencana umum instalasi listrik. (berisi peralatan/perlengkapan/komponen penempatan penting, seperti
generator, MSB, ESB, motor listrik, lampu penerangan utama & darurat, dll.)
penerangan & komunikasi, dll. lengkap dengan alat pengaman). Diagram rangkaian MSB, ESB. (dari galangan kapal berupa gambar diagram rencana/rangkaian dan dari pabrik pembuat berupa
gambar rinci/detail yang lengkap dengan jenis subkomponen yg dipakai). Diagram rangkaian sistem kendali (control) , sinyal, tanda bahaya (alarm), dll. Diagram rangkaian untuk variable-pitch propeller
pengawasan/monitoring). Diagram rangkaian unit peralatan kemudi (steering gear), lateral thrust propeller dan active rudder units. (berisi pengawasan). Rencana jalur kabel. (berisi jenis dan ukuran kabel, jatuh tegangan dan penembusan kabel). Gambar-gambar lain yang diperlukan/dianggap sistem penggerak, kendali dan
penting karena ke khususannya. 4 Dokumen/ data lain yang diperlukan ( data teknis) Jenis kapal dan daerah pelayarannya. (berkaitan dengan kelas kapal yang diminta oleh pemilik/galangan). Data teknis yang harus dicantumkan dalam gambar, antara lain ; * * * * * * jenis & sistem instalasi yang dipakai. sistem tegangan, frekwensi kapasitas generator & motor listrik, baterei, dll. jenis dan ukuran /penampang kabel jenis & kapasitas alat pengaman (cb, fuse, dll) dan lain-lain data teknis yang diperlukan.
pelabuhan, darurat/emergency. Perhitungan hubung-singkat, untuk generator 500 kVA katas. Dan lain-lain gambar instalasi listrik yang penting.
Ketentuan/ persyaratan. Seperti yang tertera dalam buku peraturan klasifikasi, agar terpenuhi persyaratan kelaikan kapal, meliputi :
cara penginstalasiannya (sesuai kondisi sekitar) komponen yang digunakan (jenis, kapasitas, dll) cara pemeriksaan & pengujiannya
Faktor yang mempengaruhi. Faktor yang mempengaruhi instalasi listrik diatas kapal antara lain : kondisi sekitar (suhu, kelembaban, dsb) gerakan kapal (inklinasi 22,5 C, dsb) getaran kapal (frek. 2 - 25 Hz, dst)
Bahan pertimbangan. Untuk sistem instalasi yang dipasang di kapal, antara lain : jenis kapal (tunda, barang, tanker, penumpang, dll) daerah pelayaran (pantai, lokal, tenang) daerah operasi kapal
Data/ dokumen lain di lapangan Sebagai kelengkapan yang ditentukan oleh kelas, antara lain ; sertifikat uji, sertifikat bahan, sertifikat uji-jenis, record pengujian, dsb.
II.
GENERATOR
1 Penginstalasiannya a Generator utama. Ditempatkan di kamar mesin (main engine room) atau
di
ruang
terpisah
khusus
untuk
mesin
bantu
(seperately auxiliary engine room). Bila dipasang dibagian depan kapal harus dengan persetujuan khusus dan dengan memperhatikan
ketentuan bahwa ; * tidak boleh di depan sekat tubrukan dibawah sekat geladak. * harus terjamin tidak saat akan ada gangguan khususnya segar dan
pengoperasian berkaitan
cuaca suplai
buruk, udara
dengan
pergantian udara buang. * harus terjamin pengendalian dan pengamatan dari MSB. b Generator darurat. Ditempatkan di "uppermost continuous deck" dan tidak boleh didepan sekat tubrukan. * ruangannya harus mudah dicapai dari geladak terbuka dan pengoperasiannya tidak terganggu oleh kebakaran atau kerusakan lain yang terjadi di kamar mesin, dimana generator utama dan MSB berada. c Generator berpenggerak mesin propulsi utama (shaft generator).
Perlengkapan
pelepas
(uncoupling),
kecuali
perlengkapan tersebut sudah tergabung dalam sistem poros propellernya. Kalau sudah tergabung dalam sistem poros propellernya, dirancang generator sedemikian dengan hingga pondasinya terjamin harus baik
pengopersian dari unit propulsi di laut yang berat (heavy seas) dalam kaitannya dengan kondisi
pembebanan kapal. 2 Komponen yang digunakan. * Secara umum pabrik pembuat telah memiliki standar produksi masing-masing, dengan dikelompokan dalam jenis/tipe. Rancangan/desain dari masing-masing jenis tersebut dimajukan ke badan klasifikasi untuk mendapatkan persetujuan/approval. * Secara terperinci, ketentuan/persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa dipakai di kapal, tertuang dalam standar listrik kapal (baik nasioanal maupun
internasional). * Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian utama adalah ; # Bahan/material
Tahan
terhadap
udara
laut
yang
mengandung uap air & garam, air laut dan uap minyak. Tidak nyala hygroskopis dan bersifat dan lambat
(flame-retardant)
memadam
sendiri (self-extinguishing). Bagian yang terbuat dari alloy (tidak tahan air laut) dilindungi dengan cat khusus yang sesuai. # Jenis Pelindung/selungkup Tergantung kondisi ruang dimana generator ditempatkan (misalnya ; di kamar mesin IP 22). # Ventilasi & pendinginan (draught ventilation & surface cooling) # Poros Harus yang memenuhi tertera ketentuan/persyaratan buku peraturan
dalam
bahan/material. # Bearing dan pelumasannya Harus mudah untuk dan pemeliharaan &
penggantian pelumasannya
perhatian forced
terhadap lubrication
(misal
pada
plain
bearing
dan
jenis
bearing
grease pada antifriction bearing). # Kemudahan penggantian. Untuk komutator, slip ring, sikat-arang dan regulator. # Pemakai diberi buku instruksi/petunjuk. pemeriksaan, pemeliharaan dan
Kumparan/lilitan Terlindung dari uap air, garam dsb. dan kelas isolasinya tepat.
Kotak terminal Penempatannya yang tepat dan ukuran yang sesuai dengan penampang kabel
Pemeriksaan dan Pengujian. a Di pabrik pembuat. Bahan/material bahan) Pencocokan dengan gambar rancangan yang (harus dilengkapi sertifikat
telah disetujui badan klasifiklasi. Pemeriksaan visual (terutama bagian yang tidak terlihat dalam gambar)
kenaikan suhu yang diijinkan 10 % lebih rendah dari tabel dibawah ini.
A 55
E 70
B 75
F+H 95
Uji karakteristik (load characteristics test) * generator beban : Tegangan sebagai fungsi
selama 2
Uji hubung singkat (short-circuit test) * Besar arus uji hubung singkat sekurangkurangnya 3 x arus nominal.
Uji kecepatan lebih (over speed test) untuk menguji kekuatan mekanis (mechancal strenght selama 2 menit.
* -
Uji tegangan lebih imbas (induced over-voltage test) Untuk menguji kekuatan listrik (electric strenght) selama 3 menit * Pada lilitan arus bolak-balik (a.c) yang tidak dikenai uji tegangan tinggi (high-voltage test)lilitan fasa-fasa : 1,5 x Tegangan nominal * Pada angker (armature) arus searah (d.c) dan semua lilitan yang tidak termasuk diatas : 1,3 x Tegangan nominal.
Uji lilitan tegangan tinggi (high voltage winding test) * selama 1 menit diujikan antara lilitan dan rangka/frame
Dilaksanakan
sebelum
dan
sesudah
uji
Besar tahanan isolasi tidak kurang dari 1 megohm, atau memenuhi rumus tersebut ; 3 x Teg. nominal (v) dalam
pengujian/test record, dsb) Atestasi (khusus, bila dianggap perlu & tidak ada jalan lain) c Di kapal Cara penempatan/peletakan Mulai dari dudukan, penyambungan, ventilasi, pembumian/grounding, saluran pipa disekitarnya (saluran udara masuk & buang) dsb. Pengukuran tahanan isolasi, sebelum kabel
disambungkan ke beban. Uji jalan (running test) * Untuk mencheck bearing & kipas/fan,
slipring
dan
komutasi
(untuk
generator
arus searah/dc) * Untuk melihat apakah aliran udara lancar dan sistem tidak kemasukan udara yang mengandung konsentrasi uap air dan
minyak yang tinngi (tidak ada kebocoran) * Keseragaman (uniformity) tegangan pada beban yang berbeda * Memeriksa variasi tegangan dan frekwensi saat beban terbesar disambung dan
diputus * Melihat distribusi komponen daya (aktif dan reaktif) bila generator bekerja paralel * Pengendalian/kontrol periksa alat pengatur kecepatan kecepatan dan pada
(monitoring) mover)
penggerak
III
MOTOR LISTRIK
1 Penginstalasian Tergantung daerah diamana ditempatkan motor listrik
tersebut (di kamar mesin, daerah terbuka, kamar pompa, dll) atau kebutuhan/keperluan pemakaiannya (untuk steering gear, pompa, windlass, dll) 2 Komponen yang dipakai 3 diterapkan sama dengan persyaratan untuk generator.
Pemeriksaan dan Pengujian a Di pabrik pembuat Bahan/material bahan) Pencocokan dengan gambar rancangan yang (harus dilengkapi sertifikat
telah disetujui badan klasifikasi Pemeriksaan visual (terutama bagian yang tidak terlihat dalam gambar) Uji kenaikan suhu (lihat generator) Uji karakteristik beban (load characteristics test) * Tegangan sebagai fungsi beban
sistemnya. Uji hubung-singkat (short-circuit test) * Besar arus uji hubung-singkat sekurangkurangnya 3 x arus nominal
Uji kecepatan lebih (over-speed test) Untuk menguji kekuatan mekanis (mechanical strength) selama 2 menit. * Motor kecepatan konstan: 1,2 x nominal * Motor kecep. variabel : 1,2 x kecep. maks. tanpa beban * Motor berkarakteristik seri : 1,2 maks. (sesuai name-plate tetapi sekurangx kecep. kecep.
dibebaskan dari uji kecepatan lebih. Uji tegangan lebih imbas (induced over-voltage test) Untuk menguji kekuatan listrik (electrical
strength) selama 3 menit * Pada lilitan arus bolak-balik (a.c) yang tidak
dikenai uji tegangan tinggi (high-voltage test)lilitan fasa-fasa : 1,5 x Tegangan nominal * Pada angker (armature) arus searah (d.c) dan semua lilitan yang tidak termasuk diatas : 1,3 x Tegangan nominal. Uji lilitan tegangan tinggi (high voltage winding test) * selama 1 menit diujikan antara lilitan dan rangka/frame Pengukuran tahanan isolasi * Dilaksanakan sebelum dan sesudah uji
lilitan tegangan tinggi. * Dilakukan dengan tegangan arus searah (d.c) min. 500 volt. * Besar tahanan isolasi tidak kurang dari 1 megohm, atau memenuhi rumus tersebut ; 3 x Teg. nominal (v) dalam
pengujian/test record, dsb) Atestasi (khusus, bila dianggap perlu & tidak ada jalan lain) c Di kapal Cara penempatan/peletakan Mulai dari dudukan, penyambungan, ventilasi, pembumian /grounding, saluran pipa
disekitarnya (saluran udara masuk & buang) dsb. Pengukuran tahanan isolasi, sebelum kabel
disambungkan ke beban. Uji jalan (running test) * * * Starter panel Kesegarisan dll.
IV
dalam pemeriksaan, pemeliharaan dan pengujian. Tidak boleh ditempatkan didaerah kamar tinggal/tidur ataupun ruang palka (kecuali dengan gas-tight cell)
Tidak ditempatkan dilokasi yang bisa mempengaruhi kemampuan pelayanannya ataupun mengurangi
umurnya (terbuka terhadap suhu tinggi/rendah yang tidak diijinkan, semprotan air, dll) Harus dipasang sedemikian agar luapan uap elektrolit tidak merusak peralatan disekitarnya Baterei lead-acid dan alkaline tidak boleh diletakkan berdampingan ataupun didalam kamar/ruang yang sama (satu ruang) Untuk memperkecil alat asut jatuh tegangan baterei untuk
keperluan
(starter)
diletakkan
sedekat
mungkin dengan mesinnya. 2 Komponen yang dipakai Yang sudah disetujui badan klasifikasi adalah : * Lead-acid dengan dilute elektrolit * Nickel-cadmium dengan dilute potassium sulphuric acid sebagai
Pemeriksaan dan Pengujian a Di pabrik pembuat b Bila perlu atau ada permintaan khusus
Di kapal Diperiksa hasil penginstalasian, meliputi penempatan, ventilasi kamar ,kotak baterei, alat pengisian, interlock antara pengisi baterei & ventilasi daya kamar baterei (kalau ada) dan kelengkapan khusus untuk peringatan dan catatan pemberitahuan (warning and information).
TRANSFORMATOR
1 Penginstalasian Ditempatkan di kamar yang mudah dijangkau dan berventilasi cukup. Tidak boleh ditempatkan digeladak terbuka, ruang palka, gudang, daerah dengan bahaya ledak dan ruang akomodasi. Trafo tanpa pelindung (terbuka IP 00) ditempatkan di kamar tertutup/terkunci dan pintu masuknya harus terpisah dengan saklar jalur suplai daya (power supply feeder switch)
Komponen yang dipakai Yang boleh digunakan hanya "dry type transformer" Semua trafo memiliki kumparan/lilitan terpisah, kecuali trafo asut/penyala boleh oto-trafo. Beda tegangan tanpa beban dan beban pebuh tiddak melebihi 5 %. Ketentuan lain dalam standar yang harus dipenuhi, seperti ; kelas isolasi , kenaikan suhu yang
diperbolehkan dan kemampuan menahan pengaruh hubung-singkat dari luar. 3 Pemeriksaan dan Pengujian a Di pabrik pembuat Periksa bahan/material yang dipakai Periksa visual hasil pembuatan Uji kenaikan suhu * Kenaikan suhu yang dicapai diukur setelah trafo dibebani pada tegangan & arus
nominal dan kenaikan frekwensi, selama 120 detik (untuk meyakinkan bahwa isolasi antar kumparan cukup baik dan aman) Uji hubung-singkat * Kalau diperlukan/diminta
Uji lilitan tegangan tinggi * selama 1 (satu) menit antara lilitan yang di uji dengan lilitan lain yang dihubungkan ke inti (core) dan antara lilitan yang diuji dengan rangka (frame)
Pengukuran tahanan isolasi * Dengan tegangan arus searah (dc) 500 volt. * Tahanan isolasi sekurang-kurangnya ; - antara inpu dan output 5 megohm - isolasi selebihnya 2 megohm
penyambungan)
Periksa
pengamannya,
seperti
pelindung
terhadap air & kejutan listrik (electric shock), ventilasi, singkat, pengaman kemampuan beban kerja lebih & hubung (kalau
paralel
VI
generator utama Penempatannya sedemikian hingga aman terhadap pengaruh bahaya yang mungkin timbul oleh
sekitarnya, seperti : * Bagian bawah panel harus benar-benar tertutup, bila terletak diatas bilga. * Kalau diatas panel terpaksa harus pipa air atau talang udara, maka tidak boleh ada
pengamatan, pemeliharaan, penggantian maka lebar gang didepan panel minimum 0,9 meter
dan
dibelakang
panel
minimum panel
0,5
meter
sedangkan
disamping
tergantung
keperluan, tetapi sekurang-kurangnya cukup buat ventilasi. * Didepan belakang panel, panel, sedapat dipasang mungkin grating juga atau di mat
berisolasi dan rel pegang berisolasi * Apabila panelnya lebar, operator didepan panel harus bisa melihat keseluruh panel tersebut, kirakira dari posisi ditengah.
Komponen yang di pakai Harus dipenuhi ketentuan dalam standar yang berlaku. Terutama terhadap pengaruh kondisi sekitar dan
pemilihan bahan serta isolasi yang tepat. Pemutus daya (circuit beaker) harus memiliki sertifikat uji jenis dan pemilihannya disesuaikan kebutuhan. Peralatan pengaman (protective devices) harus
memenuhi ketentuan berikut : * Trip tegangan rendah (under-voltage trip) bekerja pada jatuh tegangan (voltage-drop) 70 % - 35 % nilai nominal (untuk generator dengan delay
generator harus bekerja dengan delay waktu maksimum 2 menit pada arus lebih 110 % - 150 %. * Relay daya balik (reverse power relay) untuk generator kerja paralel dengan kapasitas 50 kva keatas, relay harus bekerja dengan delay waktu antara 2 - 5 detik, dengan setting 1 - 3 % nilai
nominal untuk turbo-generator dan 4 - 10 % nilai nominal untuk diesel-generator. Pada jatuh
tegangan (under voltage) 60 % relay tidak boleh bekerja. * Proteksi arus hubung-singkat (short circuit
protection), harus bekerja dengan delay waktu pendek (short time delay), sampai dengan 200 mili-detik untuk arus searah (dc) dan sampai dengan 500 mili-detik untuk arus bolak-balik (ac). * Phase failure protection harus bekerja tanpa delay waktu bila terjadi gangguan satu fasa pada rangkaian tiga fasa. * Check synchronizers, untuk pengaman alternator terhadap sudut fasa yang tidak diperbolehkan pada saat hubungan paralel, harus bekerja hanya
pada sudut deviasi sampai dengan 45 (listrik) dan beda frekwensi sampai dengan 1 Hz.
Insulation
monitoring
equipment
harus
terus
menerus memperlihatkan tahanan isolasi dari sistim distribusi dan harus memberikan alarm apabila tahanan isolasi dari sistim turun/jatuh dibawah 100 ohm/volt (arus pengukuran tidak boleh melebihi 12 mA disaat tehubung ke bumi, massa, badan sepenuhnya/total. Seluruh alat ukur dari jenis yang diperbolehkan (sesuai standar) dan dengan batas ukur masing-masing
sebagai berikut ; * * * Volt-meter, minimum 120 % volt nominal Amper-meter, minimum 130% Amp. nominal KW-meter, minimum 120 % KW nominal, untuk generator kerja paralel bisa menunjuk pada daya balik (reverse power) minimum 120 %. * Frekwensi-meter, minimum 5 Hz, terhadap frekwensi nominal. Tata letak bagian komponen harus memenuhi
Di bagian belakang dari panel yang terbuka, bagian terhadap yang bertegangan harus diamankan pada
sentuhan/kontak
langsung
ketinggian 0,3 meter. * Tuas meter kerja dari diletakkan/dipasang lantai dan tuas minimum circuit 0,3
breaker
generator dipasang/ditempatkan minimum 0,8 meter dari lantai. Ketentuan lain dalam standar y ang juga harus
dipenuhi, seperti ; * Jenis dan kapasitas sekering (fuse) yang boleh digunakan * Jenis dan jumlah meter serta jenis/warna dan jumlah lampu indikator yang harus tersedia
untuk setiap generator utama maupun generator bantu * 3 Penandaan padda meter pengukur, dll.
Periksa sub-komponen (cb, kalibrasi meter-meter, lampu pilot, fuse, relay, dll)
Periksa pelaksanaan perakitan Uji kerja / uji fungsi * Dari semua kelengkapan yang ada di MSB)
Uji tegangan tinggi * Umumnya kerja/fungsi * Pengujian dilakukan antar konduktor dan antara konduktor dengan rangka/frame dilakukan sebelum uji
dari papan hubung utama * Selama pengujian alat ukur & aparat bantu lainnya dilepas Pengukuran tahanan isolasi * Dengan tegangan arus searah (dc)
sekurang-kurangnya 1 megohm * Umumnya dilakukan sebelum dan sesudah uji tegangan tinggi b Di galangan kapal Inventarisasi barang dan kelengkapan data / dokumen, seperti sertifikat uji, test record, dll) c Di kapal Periksa kondisi instalasi, termasuk dudukan &
posisi, handrail & grating berisolasi, tutup lantai berisolasi, perlindungan terhadap penetrasi air & minyak dari / talang, dll. Pengecekan tahanan isolasi, sebelum
penyambungan akhir dengan sumber daya dan beban Uji coba kerja/fungsi dari semua peralatan di MSB Uji beban Untuk mengkaji kerja sama antar seluruh
peralatan & perlengkapan listrik kapal termasuk menguji kemampuan seluruh peralatan
VII.
PANEL- PANEL LAIN ( ESB & DSB) 1 Penginstalasiannya # Emergency switchboard (ESB) Ditempatkan sedekat mungkin dengan sumber daya darurat, kondisi tempatnya sama dengan generator darurat, tetapi penginstalasiannya seperti Main
Ditempatkan sedemikian hingga terlindung dari bahaya yang bisa ditimbulkan oleh lingkungan sekitarnya (cipratan air/minyak, panas dsb)
Di pintu kotak panel diberi keterangan (kode & rangkaian yang disuplai) serta diberi kunci yang sedapat mungkin sama untuk semua panel.
Komponen # Emergency Switchboard (ESB) # Diterapkan sama dengan persyaratan untuk MSB
Distribution Switchboard (DSB) Panel distribusi & kotak hubung harus dari bahan yang sulit/tidak bisa terbakar, dan tetap bisa berfungsi baik pada kondisi pemakaian di kapal.
Pemeriksaan dan Pengujian ESB & DSB a Di pabrik pembuat b Pemeriksaan visual Pengukuran tahanan isolasi Uji tegangan tinggi Uji kerja/fungsi
Di kapal
Periksa instalasi (penempatan & penyambungan) Pengukuran/periksa penyambungan) tahanan isolasi (sebelum
Uji coba fungsi (setelah tersambung) Periksa diperlukan, pengaman/pelindung misalnya digeladak panel terbuka bila yang
VIII
PERANGKAT PENERANGAN 1 Penginstalasian Jenis lampu yang dipasang disesuaikan tempatnya (biasa, kedap air, kedap ledak, dsb) Penempatannya terlindung/terbebas tetes/cipratan air dll. Untuk tempat tertentu yang dikategorikan penting (dari segi keselamatan/safety) diusahakan untuk harus dari sedemikian bahaya hingga mekanis,
disuplai lewat 2 (dua) rangkaian terpisah, seperti ; * * * * * kamar mesin & kamar kendali (control) dapur besar gang tangga ke geladak sekoci ruang duduk & makan untuk penumpang dan
awak kapal Setidak-tidaknya saluran/rangkaian darurat. Socket hanya boleh ditempatkan pada lokasi yang benar-benar aman/terlindung dari bahaya mekanis (tidak boleh di ruang palka), juga tidak boleh (misal kedua karena disuplai kapal lewat kecil) sumber
ditempatkan pada lokasi dengan tingkat bahaya tinggi, seperti ruang boiler, underfloor machinery, dekat fuel oil (FO), lub. oil (LO), separator dsb. 2 Komponen Seluruh bagian perangkat penerangan dari jenis
Pemeriksaan dan Pengujian a Di pabrik pembuat Uji jenis komponen * atas permintaan (ketentuan sesuai
Di galangan pembuat Inventarisasi barang dan dokumen terutama untuk perangkat penerangan yang ditempatka di daerah berbahaya.
Di kapal Periksa instalasi * Penempatan dan pemasangan, khususnya kondisi sekitar * Khusus diperiksa untuk benar penerangan penempatannya darurat, sesuai
ketentuan keselamatan (SOLAS) * Khusus untuk lampu yang ditempatkan di daerah berbahaya diperiksa cara
bagian. IX K A B E L 1 Penginstalasiannya Prinsipnya pada semua saluran kabel penting tidak boleh ada sambungan (harus terjalur penuh) antara lain saluran kabel dari : Sumber daya ke MSB MSB ke pemakai daya (motor) atau panel distribusi
(khususnya pemakai daya penting/essential) 1.1 Penjaluran kabel Kabel dijalurkan selurus mungkin dan bebas dari gangguan mekanis Pembengkokan/pelengkungan kabel yang
25 mm or under over 25 mm
4D 6D
6D 6D
Harus dihindari sumber panas, seperti boiler, pipa panas dll. kalau terpaksa tidak bisa dihindari maka harus diberi pelindung/pembungkus untuk menghindari pengaruh radiasi panas.
Harus dihindari juga tempat lain yang dianggap berbahaya, seperti daerah panas (fire zone)
Ditempat-tempat dimana kemungkinan bahaya mekanis timbul (karena kondisi tempat itu sendiri
atau karena gerakan dan getaran kapal, kabel harus dilindungi dengan selungkup / pelindung (misalnya penembusan antar ruang akomodasi) Penempatannya pada saluran kabel (cable-ways, trays, ducts, dll) mudah dan harus diatur sedemikian pemeriksaan, baik (untuk
sehingga penggantian
untuk ventilasinya
Pengikatan kabel Umumnya kabel diikat dengan clips atau bindings dari metal (untuk menghindari korosi) atau
pengikat yang terbuat dari bahan tahan api (flame-retardant), kecuali untuk "mobile
consumers" dengan flexible cords atau kabel yang dijalurkan lewat pipa, conduit, trunk, casing khusus. * pengikat dari plastik harus dengan
persetujuam khusus * untuk pengikat kabel kedinding aluminium digunakan galvanized clips atau sejenisnya, dengan sekerup (screw) dari cadmium
Clips untuk kabel yang lebih besar dari 30 mm ataupun clips untuk kabel yang lebih dari satu
harus diberi penyangga dan diikat. Untuk jarak clips dan diameter kabel yang
dipakai dapat dilihat pada tabel (clips distance) dibelakang. Untuk kabel yang dijalurkan tegak / vertikal, jarak antara clips boleh 25 % lebih besar dari nilai dalam tabel clips distance. Pengikatan & pengencangannya harus dengan alat (tool) yang direkomendasikan oleh pembuat ((manufacturer) 1.3 Tegangan regang ( tensile stress) Kabel harus diinstalasikan sedemikian, sehingga
tegangan regang yang mungkin timbul masih dalam yang diijinkan. Untuk itu perlu perhatian khusus bagi kabel yang berpenampang tegak/vertikal tegak/vertikal. 1.4 Pelindung kerusakan mekanis Ditempat / lokasi dimana kerusakan mekanis kecil dan bila kabel kabel tersebut dalam terjalur pipa
terjalur
kemungkinan
besar terjadi
geladak terbuka, dll, kabel dipasang / ditempatkan 500 mm diatas lantai dan harus diberi pelindung (cover). Pelindung kabel dari metal dihubungkan langsung ke lambung kapal. 1.5 Kabel dan kawat dalam pipa, konduit atau
(antara pengaman / swicthgear dan motornya) diruang palka instalasi bawah lantai, dan lain-lain lokasi yang tingkat bahayanya sejenis. Permukaan dalam konduit & talang harus rata benar dan diujungnya berbentuk sedemikian
hingga tidak merusak kabel (waktu penjaluran maupun pengaruh gerakan / getaran kapal) Konduit dan talang yang dipasang pada sudut dan horizontal terhadap lantai maka pada bagian yang rendah diberi lobang dengan ukuran
diameter minimal 10 mm untuk memastikan bahwa tidak ada cairan yang terkumpul pada bagian dalam konduit dan talang. Agar penarikan / pemasangan kabel tidak sulit, maka untuk lengkungan pipa / konduit harus
dengan radius kurvatur minimum 1.5 kali dari nilai pada "tabel radius kurvatur yang diijinkan" lihat 1.1 didepan Hanya 40 % dari penampang dalam konduit / pipa / duct yang boleh terisi kabel. dengan pembungkus luar dari plastik dipakai ddalam konduit/pipa. Konduit / pipa harus terhubung dari metal Kabel dapat
sepanjang pemasangannya dan harus dibumikan (earthed) dengan efektif. Untuk pipa / konduit yang bukan metal hanya dipasang didaerah akomodasi dan untuk
perlengkapan/rangkaian bertegangan 250 volt kebawah. Pipa / konduit harus dari bahan yang
sulit terbakar (flame-retardant) 1.6 Penembusan kabel Penembusan kabel tidak boleh mempengaruhi kekuatan mekanis, kekedapan air dan ketahanan bakar dari sekat & geladak yang ditembusnya. Perlengkapan penembusan kabel tersebut harus terbuat dari bahan tahan api. Kalau penembus diisi kompon (kedap air), maka kabel-kabel dalam penembus diletakkan sejajar /
paralel dan tidak saling menyilang sepanjang 250 mm. Saat proses pengisian kompon, reaksi panas yang timbul tidak boleh menyebabkan regangan terhadap kabelnya. Penembus kabel untuk sekat & geladak kedap air harus mampu ditekan minimum 2.5 bar selama 30 menit. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan seperti ; * Kabel & kawat menembus sekat atau bar (pilar) geladak dari metal agar tidak rusak dilindungi dengan lapisan atau lining yang terbuat dari bahan yang sesuai. * Kabel menembus geladak dilindungi dari kerusakan dengan pipa/casing setinggi
sedemikian hingga api disalah satu geladak tidadk merambat ke geladadk lainnya lewat talang/duct tersebut. 1.7 Instalasi ditempat khusus Instalasi kabel ditempat khusus, seperti di ruang radio, navigasi, daerah magnetik kompas, ruang pendingin
dsb.
disesuaikan
dengan
karakteristik tempatnya
termasuk bahannya. 1.8 Fire stop Fire stop dipasang pada tempat-tempat ; * Main switchboard (MSB) dan Emergency switchboard (ESB) * Jalan masuk kabel pada ruang kontrol
mesin (engine control room) * Pusat untuk kontrol instalasi panel dan konsol/kabinet utama dan
penggearak
untuk peralatan bantu penting lainnya. Untuk ruangan tertutup dan ruangan setengah tertutup, fire stop harus dipasang pada tempattrempat berikut ; * pada setiap titik masuk dan keluar jalan kabel pada konduit metal * Untuk jalan kabel yang terbuka dan
vertikal, minimum pada setiap second deck dan maksimum setiap interval 6 meter * setiap 14 meter untuk jalan kabel horizontal terbuka. 1.9 Fire stop desain Penembusan kabel tahan api sampai pada fire stop
harus memenuhi persyaratan SOLAS untuk partisi B-O Firei stop (sebagai contoh) dapat dibentuk dari partisi yang telah ada atau dengan menggunakan pelat baja tebal minimum 3 mm dengan B-O penembusan pada setiap bagian. Pelat baja dirancang sedemikian hingga mengelilingi kabel dan seperti yang ditentukan berikut ; dua kali ukuran maksimum kabel yang dipasang untuk instalasi vertikal. satu kali ukuran maksimum kabel yang dipasang untuk instalsi horizontal. Pelat baja tidak perlu diteruskan sampai pada
Pemakaian cat/ pelindung kedap bakar Sehubungan dengan fire stop desain, seperti yang diuraikan diatas, maka cat kedap bakar yang telah disetujui kelas dapat digunakan, seperti berikut : setiap 1 meter untuk panjang kabel 14 meter yang dipasang horizontal sepanjang kabel yang dipasang vertikal
II
Komponen
Pada prinsipnya semua kabel dan kawat berisolasi harus dari jenis yang telah disetujui kelas (type test certificate)
Untuk itu ketentuan dalam standar harus dipenuhi ; a.l. * Bahan konduktor : electrolytic copper dengan tahanan / resistivity tidak melebihi 17,241 ohm.mm2/km pada 20 C.
Minimum jumlah kawat per konduktor ; lihat "tabel jumlah minimum kawat per konduktor"
Bahan isolasi dan tebal dinding isolasi dari jenis yang telah diakui (standar). Isolasi tidak boleh menempel pada konduktor, untuk itu sebagai pemisah digunakan tape/pita atau film
(tebalnya tidak dihitung sebagai bagian tebal dinding isolasi) Untuk data teknis, lihat "tabel tebal dinding nominal dari isolasi" Bungkus pelindung. * Kabel urat banyak (multi-core) harus dilengkapi (cover), sarung (sheath) & anyaman (braid)
dengan urat yang dibungkus bahan pengisi (filler) atau lilit (wrap). * Untuk sarung non-metal harus dari jenis yang suddah distandarkan. * Sarung tidak boleh menempel pada anyaman maupun
isolasi antara. * Permukaan anyaman kawat metal (kalau dipakai kabel yang selungkup paling luar hanya anyaman kawat tsb.) harus dilapisi cat yang bebas timah (lead-free) dan tahan bakar (flame-retardant). vikositas kedalam cukup rendah dan Cat harus mempunyai benar-benar kering meresap bila
anyaman.
Setelah
kabel
III
Pemeriksaan dan pengujian 1 Di pabrik pembuat Uji jenis (type test) atau uji tunggal (sebagian dari produk) * Pengujian dilaksanakan sesuai aturan
dalam standar dan hasilnya dicatat dalam laporan uji * Uji tunggal dilakukan bila dianggap perlu, misalnya data/dokumen diragukan atau
tidak jelas, kabel sudah sesuai ketentuan uji atau belum, dsb. Pelaksanaan uji harus dengan persetujuan kelas dan sekurang-kurangnya mencakup ;
* * * *
uji tahanan konduktor uji tegangan uji tahanan isolasi Analisa dan verifikasi terhadap struktur & karakteristik bahan/material tanpa
penuaan (ageing) dengan contoh (sample) secara random 2 Digalangan kapal Inventarisasi barang dan dokumen teknis 3 Di kapal Periksa hasil penginstalasian, khususnya ; * kemungkinan (akibat kabel) * penyambungan (expansion joint) * penjaluran akomodasi * cara penembusan dan penggunaan bahan yang tepat / disetujui pada sekat & kabel di kabin dan daerah dan pencabangan kabel cara kerusakan bagian luar
penarikan/pembengkokan
geladak kedap air atau tahan api proof). Pemeriksaan tahanan isolasi,
(fire
sebelum
lambung kapal.