Anda di halaman 1dari 15

PEKERJAAN INSTLASI PENANGKAL PETIR

 Umum

3.1.1. Yang dimaksud dengan sistem penangkal petir dalam pekerjaan ini ialah semua penyediaan dan
pemasangan sistem penangkal petir, termasuk disini air terminal, penghantar down conductor,
electroda pentanahan dan peralatan lainnya seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana.

3.1.2. Setiap Kontraktor yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari seluruh Dokumen Kontrak
dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan ini.

3.1.3. Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi
ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan
harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.

3.1.4. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti
bahan atau peralatan tersebut, sehingga sesuai dengan ketentuan pada RKS ini tanpa adanya
ketentuan tambahan biaya.

1.2.  LINGKUP PEKERJAAN

3.2.1. Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah pengadaan dan pemasangan instalasi penangkal petir
jenis non radioaktif, termasuk air terminal (batang penerima), down conductor pentanahan/grounding
dan bak kontrolnya serta peralatan lain yang berkaitan dengannya sebagai suatu sistem keseluruhan
maupun bagian-bagiannya seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan.

3.2.2. Termasuk didalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang/material, instalasi dan testing terhadap
seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 12 bulan.

3.2.3. Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum didalam gambar maupun pada spesifikasi/syarat-syarat


teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan
kedalam pekerjaan ini.

3.2.4. Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah pengadaan dan
pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan dan perlengkapan sistem
penangkal petir sesuai dengan peraturan/standar yang berlaku seperti yang ditunjukkan pada syarat-
syarat umum untuk menunjang bekerjanya sistem/peralatan, walaupun tidak tercantum pada syarat-
syarat teknis khusus atau gambar dokumen.

1.3.  AIR TERMINAL

3.3.1. Air terminal haruslah jenis non radioaktif, self powered dan tidak mempunyai bagian-bagian yang
bergerak, dipasang oleh pelaksana yang direkomendasi oleh pabrik pembuatnya.
3.3.2. Air terminal harus dari jenis yang mempunyai respon dinamis terhadap terjadinya down leader dari
petir dengan membangkitkan elektron-elektron bebas dan menyebabkan fotonisasi antar bagian yang
ditanahkan dan bagian yang terisolasi. Arus petir minimum yang bisa mengaktifkan air terminal adalah
1500 A pada impulse 8/20 mikrodetik dan harus mampu menyalurkan seluruh level arus petir yang
mungkin terjadi.

3.3.3. Radius perlindungan dalam bentuk collective volume dengan radius perlindungan minimal 70 meter.

3.3.4. Air terminal harus tidak menimbulkan gangguan gelombang dalam frekuensi radio (high frequency
RFI), kecuali pada saat terjadinya leader dan pada saat terjadinya sambaran balik (main return strike).

3.3.5.Bentuk dari air terminal harus sedemikian rupa, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya
pelepasan ion korona pada ujung runcingnya pada kondisi medan statis guruh.

3.3.6. Air terminal harus tidak mengalami korosi pada atmosfir normal.

3.3.7. Secara keseluruhan air terminal harus terisolasikan dari bangunan yang dilindunginya pada seluruh
kondisi.
3.3.8. Dilengkapi dengan FRP Support Mast dan Counter Stright.

1.4. BATANG PENINGGI

Sistem penangkal petir dipasang setinggi 5 (satu) meter dari atap bangunan, atau sesuai dengan
rekomendasi pabrik pembuatnya, dan harus di sesuaikan dengan gambar arsitek.

1.5.  SALURAN / PENGHANTAR

3.5.1. Saluran/penghantar haruslah memenuhi test standard IEC 60 – 1 : 1989 dari kabel high voltage.
Saluran penghantar ini  mampu mencegah terjadinya side flashing dan electrification building.
Penghantar dari batang peninggi/tiang ke bak kontrol  pentanahan seperti gambar rencana.

3.5.2. Seluruh saluran penghantar, harus diusahakan tidak ada sambungan baik yang horizontal maupun
yang vertical/jalur menara, dengan kata lain kabel tersebut harus menerus dan utuh tanpa
sambungan.

1.6.  SAMBUNGAN PADA BAK KONTROL

Sambungan pada bak kontrol harus menjamin suatu kontak yang baik antar penghantar yang
disambung dan tidak mudah lepas. Sambungan harus diusahakan agar dapat dibuka untuk keperluan
pemeriksaan atau pengetesan tahanan tanah (ground resistance).

1.7.  PENAMBAT/KLEM

Kabel yang turun kebawah vertikal harus diklem agar kuat, lurus dan rapi dan ditambatkan pada
rangka/dinding bangunan.
1.8.  PENTANAHAN

Tahanan  tanah  harus  lebih  kecil  dari  2 Ohm. Ground rod harus terbuat dari tembaga seperti


gambar rencana, ditanamkan kedalam  tanah secara vertikal sedalam minimal 12 (dua belas) meter
dan harus mencapai air tanah.

1.9.  BAK KONTROL

Pada setiap ground road harus dibuatkan bak pemeriksaan (bak kontrol). Sambungan dari Down
Conductor ke elektroda Pentanahan harus dapat dibuka untuk keperluan pemeriksaan tahanan tanah.
Bak kontrol banyaknya sesuai gambar rencana. Sambungan/klem penyambungan harus dari bahan
tembaga.

1.10.PEMASANGAN AIR TERMINAL/PENANGKAL PETIR

Pemasangan air terminal (head) dipasang sesuai gambar rencana.

1.11 SURAT IJIN

3.11.1.Kontraktor harus mempunyai ijin khusus dan berpengalaman dalam pemasangan penangkal petir
dan dibuktikan dengan memberikan daftar proyek-proyek yang sudah pernah dikerjakan.

3.11.2.Kontraktor berkewajiban dan bertanggung jawab atas pengurusan perijinan instalasi sistem
penangkal petir oleh instalasi Depnaker wilayah setempat hingga memperoleh
sertifikasi/rekomendasi.

1.12.PENGUJIAN/PENGETESAN

Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem penangkal petir yang dipasang, maka harus diadakan
pengetesan terhadap instalasinya maupun terhadap sistem pentanahannya.

Pengetesan yang harus dilakukan :


-   Grounding Resistant test :
Ukuran tahanan dari pentanahan dengan mempergunakan metode standard.
-   Continuity test :
Kontraktor harus memberikan laporan hasil testing tersebut.

1.13.Referensi  Produk

3.13.1.Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor
dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dan Kontraktor baru dapat menggantinya
bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi
Tugas.

3.13.2.Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :


No Uraian Spesifikasi Teknis Produk

Jenis Non Radio aktif


LPI Guardian, System 3000,
1 Air Terminal Radius perlindungan min
HELITA, EF, Viking-6
70 meter

Dilengkapi dengan FRP


(Batang
Support Mast dan
Penerima)
Counter Stright

Kabelindo, Kabel Metal,


2 Conductor HV Cable N2XSY
Tranka, Supreme, Voksel

3 Pipa Galvanized  - Medium Class Bakrie, Spindo, PPI


PESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN CCTV

1. Lingkup Pekerjaan a. Meliputi mobilisasi semua tenaga kerja, bahan-bahan serta alat-alat
yang diperlukan dan digunakan serta semua hal yang berhubungan dengan pekerjaan ini
sesuai dengan gambar rencana kerja dan RKS. b. Mengadakan commisioning test dengan
berita acara bersama dengan Konsultan Supervisi dan Direksi Lapangan untuk seluruh
instalasi sesuai dengan RKS dan ketentuan-ketentuan pabrikan ataupun standar-standar
lainnya. c. Penempatan lokasi kamera CCTV disesuaikan dengan gambar kerja atau sesuai
arahan Konsultan Supervisi dan/atau Direksi Lapangan.

2. Persyaratan Perangkat dan Kelengkapan a. PTZ IP Camera 2 MP Meliputi 2 (dua) unit


PTZ IP Camera dengan spesifikasi sebagai berikut : 1)

Effective pixels 1920 x 1080, 2 MP, Maximum 50/60 fps frame rate @1080p, 1/1s - 1/30000s
shutter speed

2)

Low Light PTZ IP Camera

3)

IR distance up to 150 m

4)

Lens : 4,8 mm - 120 mm ; F1,6 - F4,4 ; 59,2o - 2,4o angle of view

5)

Support 25x optical zoom and auto focus control

6)

Pan/Tilt range : 0o - 360o endless pan ; -15o - 90o tilt range ; auto flip 180o

7)

Manual control speed : 0,1o - 300o /s (pan) ; 0,1o - 200o /s (tilt)

8)

Auto pan and auto scan PTZ Mode

9)

Support auto tracking and IVS


10) Support

H.265+/H.265/H.264+/H.264

video

compression,

motion

detection, defog, electronic image stabilization 11) Support BLC/HLC/WDR (120dB) 12) 16x
digital zoom 13) Support

G.711a/G.711Mu/AAC/G.722/G.726/G.729/MPEG2-L2

compression 14) Support ONVIF, PSIA, CGI protocol

audio

15) Support RJ-45 ethernet connector 16) Support NAS (Network Attached Storage), Local
PC for instant recording, Micro SD card up to 128 GB for edge storage 17) Support IPv4 /
IPv6, HTTP, HTTPS, SSL, TCP/IP, UDP, UPnP, ICMP, IGMP, SNMP, RTSP, RTP, SMTP,
NTP, DHCP, DNS, PPPOE, DDNS, FTP, IP Filter, QoS, Bonjour, 802.1x 18) IP66 protection
level b. NVR 32 Channel termasuk HDD 2 x 8 TB Meliputi 1 (satu) unit NVR dengan
spesifikasi sebagai berikut : 1)

Quad-core embedded processor

2)

HDMI1 or VGA1 interface provided

3)

HDMI1 support up to 4K (3840 x 2160) resolution

4)

Connectable with third-party network camera

5)

Support live view, video saving and playback the video up to 12 MP resolution

6)

Support digital zoom for playback function


7)

Provide 2 ports USB, 1 ports for PC communication and keyboard, 1 ports for PTZ Controller
for interfacing with the camera

8)

Support 2 SATA III Ports, up to 8 TB capacity for each HDD

9)

Provide 1 Channel Input, 1 Channel Output and RCA for Audio and Video

10) H.265/H.264/MJPEG/MPEG4 video compression format 11) Record rate up to 320 Mbps
12) Support manual, schedule (regular or continous, MD, alarm), stop for record mode 13)
Support RJ-45 port (10/100/1000 Mbps) for network interfacing 14) Support 1 Independent
1000 Mbps Ethernet port 15) Support ONVIF 2.4, CGI Conformant protocol c. Monitor LED
32” FHD Meliputi 1 (satu) unit Monitor LED dengan spesifikasi sebagai berikut : 1)

Screen size

: 32”

2)

Resolution

: 1920 x 1080 / 1080p (Full High Definition)

3)

Number of HDMI Inputs

:2

d. Akses poin setara Ubiquiti AirGrid M5 (5 GHz High Power 27 dBi) sebanyak 2 unit yang
dipasang di setiap kamera.

e. Akses poin setara Ubiquiti M5 + 1 set antena setara Omni Kenbotong + adaptor 24V-1A
sebanyak 1 unit yang dipasang di area sekitar kantor waduk sebagai server. f. Ethernet
Surge Protector setara Ubiquiti ETH-SP sebanyak 3 unit yang terpasang di setiap akses
poin. g. UPS setara Delta dengan daya 600 VA sebanyak 2 unit yang terpasang pada
masing-masing IP Camera dan daya 1500 VA sebanyak 1 unit yang terpasang di kantor
waduk. h. Kabel UTP CAT 5 AMP setara Commscope sebanyak 1 roll (panjang kabel 305 m
per roll) atau sesuai kebutuhan lokasi. i.

Kabel STP AMP setara Commscope sepanjang 100 m atau sesuai kebutuhan lokasi.
j.

STP Connector setara Ubiquiti sebanyak 20 buah atau sesuai kebutuhan lokasi.

k. Router 5 10/100/1000 Ethernet ports Meliputi 1 (satu) unit router dengan spesifikasi
sebagai berikut :

l.

1)

256MB DDR SDRAM onboard memory

2)

Provide 512 MB main storage and a MicroSD card slot on back side

RJ-45 Connector UTP CAT 5 AMP setara Commscope sebanyak 1 pak.

m. Keyboard Controller PTZ IP Camera Meliputi 1 (satu) unit keyboard controller dengan
spesifikasi sebagai berikut : 1)

Electromechanical keyboard key panel

2)

Three dimensional joystick control of PTZ functions

3)

RS232, RS485, and RS422 keyboard connector

4)

Preset position, auto scan, auto pan, auto tour and pattern auxiliary functions

n. Tiang galvanis sebanyak 2 buah untuk penyangga IP Camera dengan spesifikasi sebagai
berikut : 1)

Tinggi

: 10 m

2)

Tipe tiang

: Oktagonal
3)

Diameter tiang : 4”/3”/2,5”

4)

Material

: Pipa galvanis

Sudah termasuk Plat, Baut Angkur + Pondasi beton, besi penghalang binatang dan
pekerjaan finishing.

o. Tiang pipa galvanis sebanyak 1 buah untuk akses poin pusat dengan spesifikasi sebagai
berikut : 1)

Tinggi

: 10 m

2)

Tipe tiang

: Pipa bulat

3)

Diameter tiang : 4”/3”/2,5”

4)

Material

: Pipa galvanis

Sudah termasuk Plat, Baut Angkur + Pondasi beton, besi penghalang binatang dan
pekerjaan finishing. p. Penangkal petir sebanyak 3 buah dengan spesifikasi sebagai berikut :
1)

Penangkal petir konvensional 2 AIP jenis splitzen kerucut (tombak atas)

2)

Copper rod 1/2” x 1 meter

3)
Kabel BC Ø 25 cm

4)

Pipa konduit serta klemnya

5)

Grounding system (pembumian) minimal 8 meter

6)

Besar tahanan tanah untuk pembumian harus kurang dari 2 Ω

q. Kotak panel ukuran 40 x 50 x 20 cm sebanyak 3 unit r. Kabel twist power s. Supporting


material perlengkapan pemasangan seperti sewa scaffolding

3. Pengukuran dan Pembayaran Pengukuran untuk pembayaran dihitung sesuai dan


berdasarkan penyelesaian pekerjaan sampai dengan berfungsi dengan baik yang telah
disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Lapangan. Pembayaran tersebut termasuk
biaya jasa pemasangan dan setting CCTV (termasuk akses online), jasa pasang tiang
galvanis, sewa alat dan bahan serta transportasi dan akomodasi ke lokasi pekerjaan.

4. Jaminan Mutu a. Setelah dilaksanakan pemasangan serta instalasi sirkuit CCTV,


Kontraktor berkewajiban untuk melakukan uji tayang (offline dan online) atau sesuai
ketentuan pabrikan yang berlaku dan disaksikan oleh Konsultan Supervisi dan Direksi
Lapangan. Hasil pengujian tersebut dibuatkan sebuah berita acara pelaksanaan pengujian
tayang yang ditanda tangani oleh Kontraktor, Konsultan Supervisi serta Direksi Lapangan.

b. Semua peralatan yang terpasang untuk pekerjaan pemasangan CCTV (baik software
ataupun hardware) ini harus memiliki garansi selama 1 tahun setelah serah terima pertama
atau sampai dengan serah terima kedua. c. Untuk menjamin keandalan alat tersebut,
Kontraktor diwajibkan untuk menyiapkan manual operasi dan pemeliharaan yang
dikeluarkan langsung oleh pabrikannya dan disimpan di kantor waduk dan/atau PPK
Bendungan. d. Kontraktor juga diwajibkan untuk melaksanakan pelatihan pengoperasian
CCTV, pengelolaan data, serta pemeliharaan seluruh bagian atau komponen sirkuit CCTV
minimal 4 orang dari petugas pengamat dan pemeliharaan bendungan.
.0 Lingkup Pekerjaan
4.0.1 Termasuk pengadaan semua material, peralatan, tenaga kerja dan lain-lain
untuk pemasangan, test commissioning seluruh sistem tata suara seperti
dipersyaratkan di dalam buku ini dan seperti ditunjuk-kan di dalam gambar
rancangan. Dalam pekerjaan ini harus termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain yang
berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara
terinci di dalam buku ini tetapi dianggap perlu untuk kesempurnaan fungsi dan
operasi sistem tata suara. 4.0.2 Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup
pekerjaan yang di jelaskan baik dalam spesifikasi
teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar rancangan, dimana bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi teknis ini. Bila
ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi teknis yang dipersyarat-kan pada pasal ini, merupakan
kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga
sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
Lingkup pekerjaan yang dimaksud,
4.0.2.1 Sistem Tata untuk Public Address' yaitu Tata Suara yang terdiri dari : a. Sentral
Tata Suara Public Address'
Pekerjaan ini menggunakan Sentral Existing b. Instalasi
Yang termasuk kedalam pekerjaan instalasi meliputi pekerjaan terminal box tata
suara, wiring tata suara lengkap dengan conduitnya, attenuator serta kelengkapan
lainnya yang dibutuhkan untuk kesempurnaan kerja sistem tata suara.
c. Kepengkapan (Accessories) Ceiling Speaker
Yang termasuk kedalam pekerjaan ini meliputi ceiling speaker, box speaker (dalam &
luar plafond), dudukan speaker, grille, matching transformer dan peralatan bantu
lainnya untuk kesempurnaan sisten Tata suara seperti yang dipersyaratkan dalam
gambar rancangan dan persyaratan teknis ini.
d. Test Commissioning
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan test commissioning dengan tahapan
sebagai berikut, ƒ Pengecekan instalasi secara parsial yang terpasang di setiap lantai
dari sub TBT sampai titik instalasi speaker yang berada pada tiap ruangan untuk
tahanan isolasi (merger ≥ 400 kΩ) dan fungsi jaringan sesuai gambar rancangan.
ƒ Pengecekan instalasi dari sub TBT ke sub TBT dan dari M-TBT ke peralatan utama
Tata Suara dengan metoda yang sama seperti tersebut diatas.
ƒ Akhirnya, pengecekan menyeluruh secara lengkap untuk kepentingan operasional
seperti yang ditunjukan dalam gambar rancangan dan spesifikasi teknis ini.
Setiap tahapan pengecekan harus sepengetahuan/diketahui DIREKSI
PENGAWAS/MK. 4.0.2.2 Sistem Pembumian Pengaman,
Yang termasuk di dalam pekerjaan sistem pengebumian meliputi batang elektroda
pengebumian dan bare copper conductor atau kabel yang menghubungkan
peralatan yang harus dikebumikan dengan elektroda pembumian termasuk seluruh
peralatan-peralatan bantu yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem ini.
Bab VI. Spek Tek E.4. Sistem Tata Suara VI - E.4 - 2

4.1 Tujuan Penggunaan


4.1.1 Sistem Tata Suara Public Address,
4.1.1.1 Sistem Tata Suara ini digunakan untuk area Public Address mempunyai 3 (tiga)
tujuan, yaitu : a. Back Ground Music
b. Paging and Messaging c. Emergency Call
4.1.1.2 Pemasangan Sistem Tata Suara untuk Public Address ini diatur sedemikian
rupa, sehingga mempunyai urutan prioritas seperti tersebut di bawah ini :
a. Emergency Call b. Paging and Messaging c. Back Ground Music
4.1.1.3 Tidak semua speaker digunakan untuk sarana penunjang ke tiga tujuan seperti
tersebut di atas. Ada speaker hanya untuk tujuan b dan ada speaker untuk tujuan a, b
dan c.
4.1.1.4 Dalam kondisi biasa, Sistem Tata Suara digunakan sebagai back ground music
yang dilayani dari Ruang Kontrol.
4.1.1.5 Sistem Tata Suara disusun di dalam rak yang ditempatkan di Ruang Kontrol
seperti ditunjukan dalam gambar rancangan atau atas permintaan Pemberi Tugas.
Kontraktor sudah memperhitungkan kemungkinan kondisi ini tanpa kemungkinan
adanya biaya tambah.
4.2 Instalasi
4.2.1 Spesifikasi seluruh instalasi Sistem Tata Suara untuk bangunan ini menggunakan
kabel yang mempunyai tegangan kerja 100 Volt.
4.2.2 Kabel instalasi untuk ke speaker dipergunakan kabel jenis NYMHY yang
dilengkapi PVC Insulated dengan jumlah inti dan luas penampang kabel seperti
tercantum di dalam gambar rancangan
4.2.3 Kabel yang digunakan untuk attenuator dihubungkan sedemikian rupa
sehingga sistem dapat bekerja dengan baik dan benar.
4.2.4 Kabel instalasi yang digunakan dimasukkan dalam conduit atau sparing dan
setiap pipa hanya boleh diisi dengan satu pasang kabel.
4.2.5 Jika pemasangan kabel ini paralel dengan kabel daya listrik, maka harus
mempunyai jarak minimum 30 cm.
4.2.6 Pada dasarnya pipa untuk kabel sistem tata suara dipasang pada rak kabel atau
ditanam di dalam dinding.
4.2.7 Sistem Tata Suara di dalam gambar rancangan tidak mengikat dan penambahan
alat diperbolehkan. Penambahan alat harus disesuai-kan dengan kemampuan
peralatan yang ada pada setiap produk yang dipilih, sehingga pengoperasian dari
Sistem Tata Suara tersebut tetap berada kemampuan puncak.
4.2.8 Kontraktor Sistem Tata Suara berkewajiban men-chek dan menyesuai- kan kabel
instalasi agar dapat berfungsi dan bekerja dengan baik dan sesuai dengan
persyaratan teknis dan rekomendasi dari produk sistem tata suara yang terpilih.
.2.9 Pipa instalasi tata suara harus dibedakan dengan pipa-pipa untuk keperluan
utilitas lainnya.
4.2.10 Persyaratan teknis mengenai instalasi penunjang seperti conduit, sparing, rak
kabel dan lain lain sama dengan persyaratan penunjang untuk instalasi sistem daya
listrik dan penerangan.
4.3 Terminal Box Sistem Tata Suara
4.3.1 Terminal Box terbuat dari plat baja/PVC dengan ketebalan minimum 2 mM
Konstruksi las, dicat dengan meni tahan karat dan cat finish dengan warna yang akan
ditentukan kemudian atas persetujuan DIREKSI PENGAWAS/MK.
Bab VI. Spek Tek E.4. Sistem Tata Suara VI - E.4 - 3

4.3.2 Kapasitas terminal box disesuaikan dengan Gambar rancangan. 3.3.3 Terminal
Box dipasang flush mounting pada dinding.
4.3.4 Terminal Box dilengkapi dengan pintu, kunci , handle. Dalam pabrikasi harus
mempunyai kesamaan dengan box system lain (kesamaan merk) dan dilengkapi
master key,
4.3.5 Penyambungan kabel instalasi sistem tata suara didalam terminal box dilakukan
dengan menggunakan terminal penyambungan dari jenis 'screw type'.
4.4 Sistem Pembumian Untuk Pengaman
4.4.1 Ketentuan umum
a) Yang dimaksud dengan sistem pembumian untuk pengaman adalah pembumian
dari badan-badan peralatan listrik atau benda-benda di sekitar instalasi listrik yang
bersifat konduktif dimana pada keadaan normal benda-benda tersebut tidak
bertegangan, tetapi dalam keadaan gangguan seperti hubung singkat phasa ke
badan peralatan kemungkinan benda-benda tersebut menjadi bertegangan.
b) Sistem pembumian ini bertujuan untuk keamanan/keselamatan manusia dari
bahaya tegangan sentuh pada saat terjadinya gangguan.
c) Semua badan peralatan atau benda-benda di sekitar peralatan yang bersifat
konduktif harus dihubungkan dengan sistem pembumian ini.
d) Ketentuan ketentuan lain harus sesuai dengan PUIL, SPLN dan standard-standard
lain yang diakui di Negara Republik Indonesia.
4.4..2 Konstruksi
a) Sistem pembumian terdiri dari grounding rod, kabel penghubung antara benda-
benda yang diketanahkan dan peralatan bantu lain yang dibutuhkan untuk
kesempurnaan sistem ini.
b) Grounding rod dari sistem pembumian terbuat dari pipa GIP dan tembaga dengan
konstruksi seperti Gambar Perencanaan.
c) Konduktor penghubung antara peralatan (yang digrounding) dengan grounding
rod terbuat dari 'bare copper conductor' atau kabel berisolasi sesuai dengan Gambar
Perencanaan.
d) Tahanan sistem pembumian sedemikian rupa sehingga tahanan sentuh yang
terjadi harus lebih kecil dari 45 Volt.
4.4.3 Pemasangan
a) Grounding rod harus ditanam langsung dalam tanah dengan bagian grounding
rod yang tertanam di dalam tanah minimum sepanjang 6 M dan masing masing titik
grounding rod mempunyai tahanan tidak lebih dari 1 Ohm.
b) Grounding rod harus ditempatkan di dalam bak kontrol yang ter- tutup. Tutup bak
kontrol harus mudah dibuka dan dilengkapi dengan handle. Bak kontrol ini
mempunyai fungsi sebagai tempat terminal penyambungan dan tempat pengukuran
tahanan pembumian grounding rod. Ukuran bak kontrol harus sesuai dengan
Gambar Perencanaan.
c) Hantaran pembumian harus dipasang sempurna dan cukup kuat
menahangangguan mekanis. d) Penyambungan bagian bagian hantaran pembumian
yang tertanam di dalam tanah harus
menggunakan sambungan las sedangkan penyambungan dengan peralatan yang
diketanahkan harus menggunakan mur-baut atau sesuai dengan Gambar rancangan.
e) Penyambungan hantaran pembumian dengan grounding rod harus menggunakan
mur baut berukuran M-10 sebanyak tiga titik. Penyambungan ini dilakukan di dalam
bak kontrol.
f) Ukuran hantaran pembumian harus sesuai dengan yang tercantum di dalam
Gambar rancangan.

Anda mungkin juga menyukai