BAB I
PEKERJAAN LISTRIK
1.1 UMUM
2.1.2 Acuan
Standard yang digunakan adalah yang terakhir, sebagai berikut:
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1977
Perubahan dan Tambahan dari Komisi Bidang Listrik Indonesia urusan PUIL – 2000
Peraturan-peraturan setempat yang dikeluarkan oleh PLN Daerah Distribusi setempat
AVE / VDE
Peraturan-peraturan dari Dinas keselamatan Kerja Daerah setempat.
Persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik berkenaan dengan peralatan yang dipakai.
Sakelar, stop kontak, konduit, doos junction box, surface mounting box, floor duct, floor
oulet, floor service box, dan perlengkapan lain memenuhi British Standard dan IEE.
Kabel memenuhi I.E.C, SII, SPLN
1.1.3 Pengajuan
a. Kontraktor wajib menyampaikan materi Pengajuan sebanyak 3 rangkap ditentukan
kemudian untuk mendapat persetujuan dari Direksi /Pengawas Lapangan, mencakup
yang disebut dalam butir-butir berikut.
b. Kontraktor wajib membuat Gambar Rencana Kerja (Shop drawing) yang juga mencakup
Detail-detail Pemasangan, layout dan Coordinated Ceiling Plan, set-outs, untuk disetujui
Pengawas untuk pekerjaan yang akan dilakukannya.
c. Kontraktor wajib mengajukan contoh-contoh bahan yang akan dipakai.
d. Segera setelah penunjukkan, Pemborong wajib menyerahkan katalog sesuai dengan
schedule material.
e. Material yang diajukan harus dilengkapi salinan sertifikat kesesuaian mutu dari badan
standarisasi yang bersangkutan.
f. Pemborong harus menyerahkan daftar material yang belum tercantum dalam schedule
material selambat-lambatnya 2 ( dua ) minggu setelah penunjukkan, untuk mendapat
persetujuan dari Direksi Pengawas Lapangan.
g. Semua material yang tercantum dalam schedule material bersifat mengikat dan
merupakan lampiran dokumen penawaran.
h. Kontraktor wajib menyerahkan Rencana Kerja (Time Schedule) dan rencana kerja
harian/mingguan lengkap dengan jumlah tenaga kerja dan peralatannya.
SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar
2.1.1 UMUM
1. Sistem distribusi listrik digunakan sistem radial yang terdiri dari :
- Sistem instalasi Tegangan Menengah.
- Sistem instalasi Tegangan Rendah.
2. Sistem instalasi Tegangan Menengah.
Tegangan menengah 20 KV dari PLN diterima pada incoming panel MVDP 20 KV daya
disalurkan ke Transformator yang merubah tegangan 20 KV menjadi tegangan rendah 380
/ 220 V.
Panel Tegangan Rendah MVDP 24 KV terdiri dari ;
a. Incoming Cubicle.
- 1 bh 3 pole load break switch.
- Busbar 3 phase
- 1 bh 3 pole, 24 KV, earthing switch.
- Operated mechine, store energy mechanic
komplit dengan interlocking mechine.
- 3 bh voltage indicator.
b. Perlengkapan pada cubicle pengukuran:
- Busbar 3 phase
- 3 bh C.T 505 A.
- 3 bh Trafo tegangan dengan tegangan tertinggi 24 KV, tegangan primer 20 KV,
tegangan skunder 380/220 KV.
- Box dilengkapi dengan Ampermeter, Volt Meter, KWH meter, KVAR Meter.
c. Perlengkapan pada cubicle untuk pekerjaan Trafo :
- 1 bh LBS – 3 pole 500 A / 630 V
- 1 bh earthing switch 3 pole, manual lever drive dengan interlocking mechanic.
- 3 bh voltage indicator.
- 4 pole auxilary switch 24 KV, automatic tripping mechine.
d. Masing – masing unit panel TM harus dilengkapi dengan sistem interlock antara lain:
- Isolating switch , earthing switch, dan pintu panel.
- Load break switch, earthing switch & pintu panel.
- Yang tercantum dalam gambar rancangan .
SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar
4. Transformator
Kapasitas : 1000 KVA
Rated Primary Voltage : 24 KV
Rated Secondary Voltage : 400 Volt, 3 phase.
Impedance voltage :6%
Connection / Vector group : symbol DYN 5.
Voltage Tapings : +/- 5%
Pendingin : Oil
2.2 MATERIAL
2.2.1 Bahan
a. Kabel
Kabel yang digunakan adalah merk Kabelmetal, Kabelindo, Supreme Tranka atau
yang setara ( 4 besar ).
Seluruh instalasi didalam bangunan menggunakan jenis NYY dan NYM ,NYA sesuai
dengan gambar.
Seluruh instalasi yang ditanam dan berhubungan langsung dengan tanah, harus
menggunakan jenis kabel tanah NYFGBY 0.6/1 KV.
Sambungan kabel didalam tanah tidak diperkenankan, tanpa persetujuan Direksi
/Pengawas Lapangan. Seandainya keadaan tidak memungkinkan dan telah ada ijin
dari Manager Proyek, Kontraktor harus menggunakan sambungan dengan resin dari
merk 3 M atau yang setara.
b. Konduit
Konduit dari EGA, CLIPSAL.
Konduit yang digunakan dari jenis PVC Hi-impact, kecuali ditunjukkan lain pada
gambar.
Peralatan bantu untuk konduit harus dilengkapi dan dipasang dengan cara yang
sebenarnya.
Pada beberapa tempat yang ditunjukkan dalam gambar, harus digunakan fleksibel
konduit lengkap dengan alat-alat bantunya.
Mutu konduit yang disetujui oleh pihak Pemilik atau Direksi / Pengawas Lapangan.
Konduit untuk instalasi penerangan dan stop kontak yang akan ditanam didalam plat
beton lantai, harus dipasang sebelum pengecoran plat beton lantai dilaksanakan.
Pada pemasangan konduit didalam beton, Kontraktor harus mengikat konduit
tersebut pada besi sedemikian rupa sehingga tahan terhadap getaran pada waktu
pengecoran.
c. Panel Listrik
Jumlah dan jenis komponen panel listrik ditunjukkan dalam gambar.
Tebal pelat yang digunakan minimum 2 mm untuk floor mounted dan 1.6 mm 2 untuk
type wall.
SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar
d. Komponen Panel
Circuit Breaker Panel Utama Circuit Breaker untuk panel-panel utama, harus
mempunyai interrupting minimum 50 KA ( standard ) dilengkapi dengan pengaman
terhadap arus lebih, arus hubung singkat.
Circuit breaker untuk penerangan, minimum mempunyai interrupting capacity 8 KA /
10 KA sesuai dengan VDE.
Fuse Load Break Switch: Fuse Load Break yang digunakan harus dapat
memutuskan arus pada saat beban. Untuk Fuse Load Break yang lebih besar dapat
digunakan sepanjang fuse pengaman yang dibutuhkan tetap sama seperti dinyatakan
dalam gambar.
Ampere Meter: Ampere Meter yang digunakan dari tipe untuk dipasang pada panel.
Dilengkapi dengan Trafo Arus dengan maksimum ratio 5.
Volt Meter: Volt Meter yang digunakan harus dari tipe untuk dipasang pada panel.
Dilengkapi dengan Selector Switch dengan 6 posisi + 0.
Pabrik asal komponen listrik adalah Merlin Gerin, Mitsubishi atau yang setara.
Lampu Indikasi: Lampu Indikasi dari tipe untuk dipasang pada panel. Warna lampu
disesuaikan dengan tanda phase: merah untuk R, kuning untuk S, biru untuk T.
Dilengkapi dengan fuse pengaman.
e. Sakelar
Sakelar buatan Jung, Berker, MK ,Clipsal atau yang setara.
Sakelar dibuat dari plastik putih untuk sambungan didalam tembok ( recessed type )
satu atau lebih, jurusan dapat dilihat dalam gambar.
Tinggi sakelar pada umumnya 1.5 m dari lantai kecuali ada permintaan dari Pemilik
yang menginginkan tinggi lain.
Sakelar dengan kemampuan minimum 10 Ampere 250 V, buatan MK, Clipsal,
Berker, setara.
Letak pasti dari sakelar harus disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
g. Perlengkapan Instalasi
Perlengkapan instalasi yang dimaksud adalah material-material untuk melengkapi
instalasi tersebut, supaya kelihatan baik dan memenuhi persyaratan.
Seluruh klem-klem kabel harus buatan pabrik dan tidak diperkenankan membuat
sendiri.
Seluruh instalasi penerangan & stop kontak harus didalam konduit.
Doos / junction box yang digunakan harus cukup besarnya dan minimum 10 cm,
terbuat dari jenis logam. Setelah terpasang, doos-doos ini harus ditutup dengan baik
dengan penutup yang khusus untuk itu.
Semua sambungan kabel harus dipilin kawatnya dengan baik, sehingga tidak
menimbulkan beda tegangan satu sama lain, kemudian di-isolasi dengan isolasi PVC
dan terakhir diberi penutup atau dop. Dop ini disyaratkan buatan 3 M.
SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar
h. Lampu Fluorescent
Lampu, fitting, ballast dan starter buatan Philips, dilengkapi sertifikat resmi dari pabrik
pembuatnya.
Type rumah disesuaikan dengan ruang (sesuai gambar), product Artolite,Philips
setara.
kapasitor Phillips minimal menghasilkan Cos. 0.8.
starter ex Phillips.
tiap-tiap lampu dilengkapi dengan ballast ex. philips
fitting Vossloh, BJB setara.
fluorescent tube ex Phillips ex Indonesia.
bahan besi plat dengan tebal bahan mentah minimum 0.7 mm, finishing electrostatic
powder coating/ ICI Stove enamelled, dengan anti korosi RG film coating dalam
larutan dioxidin, dilengkapi dengan terminal pertanahan.
j. Tray kabel
Kabel tray buatan pabrik dengan finishing galvanized hot dip dengan ukuran yang
sesuai seperti ditunjukkan dalam gambar, product Star, Metosu, setara.
Kontraktor wajib membuat dan memasang kabel tray tersebut dengan baik,
ketinggian seperti ditunjukkan dalam gambar.
Penggantung-penggantung harus dibuat dengan baik sehingga bila ada
pembebanan, tray tersebut tidak akan berubah bentuk atau melengkung.
Kabel-kabel dalam konduit yang terletak diatas tray tersebut harus di klem pada jarak
1 m besi beton penggatung dengan menggunakan klem khusus dari material yang
baik pula.
2.3.2 Sistem
Sistem tegangan listrik yang termasuk dalam lingkup pekerjaan Kontraktor adalah
tegangan rendah dan 380 V / 220 V.
Semua titik lampu yang mempunyai rumah terbuat dari logam dan stop kontak harus
disambungkan ke sistem pentanahan, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Instalasi mengikuti ketentuan normal (dengan sumber daya dari PLN).
Semua sistem pentanahan harus dipasang dengan baik, dengan tahanan max 2 Ω.
2.3 PELAKSANAAN
- Kontraktor listrik wajib memasang kabel dari panel MDP ke panel-panel penerangan,
P.AC., Panel Pompa, dan panel pembagi lainnya.
- Untuk peneranga diluar bangunandigunakan jenis kabel tanam, type NYFGBY0.6/1KV
- Kabel yang digunakan jenis NYY dan NYM,NYA didalam bangunan, sesuai dengan
kebutuhan serta yang ditunjukkan dalam gambar.
- Kabel dari P.AC dan P. Pompa ke masing-masing peralatan/equipment menjadi scope
pemborong mekanikal ( AC dan plambing ).
b. Instalasi penerangan
- Instalasi penerangan yang dimaksud adalah titik lampu dan stop kontak, sesuai
dengan petunjuk didalam gambar.
- Letak pasti dari lampu-lampu tersebut, disesuaikan dengan keadaan di lapangan dan
mendapat persetujuan dari Direksi /Pengawas Lapangan.
- Semua jenis panel adalah scope pekerjaan pemborong listrik .
- Diatas plafond / ceiling, kabel-kabel dipasang pada rak kabel dan diatur dengan baik,
di klem setiap jarak 1 meter.
- Lampu-lampu dipasang diatas plafond tiap-tiap lantai (disesuaikan dengan gambar).
- Pada setiap percabangan titik lampu, harus diberi doos / junction box, dari sini
dihubungkan dengan kabel ke titik penerangan.
- Sambungan pada junction box/doos, sesuai dengan jumlah cabang dan menggunakan
las dop merk legrand atau 3 M.
- Sambungan kabel untuk menuju ke titik penerangan hanya diperlukan pada junction
box/doos tersebut.
- Seluruh instalasi penerangan dan stop kontak menggunakan kabel NYM dipasang
dalam conduit high impact 20 mm lengkap dengan kabel klem, junction box.
c. Penanaman Kabel
- Penanaman kabel harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dilengkapi
dengan petunjuk seperti tersebut dalam bagian ini.
- Sebelum kabel diletakkan dalam galian 1 m, lebar minimum 50 cm, harus diurug dan
dipadatkan dengan pasir urug setebal 10 cm.
- Setelah kabel diletakkan ( digelar ) dengan syarat kabel tersebut tidak boleh terpuntir,
dilakukan pengurugan setebal 10 cm dari kabel yang terbesar kemudian dipadatkan.
- Diatas pasir diberi batu yang memanjang tidak terputus.
- Tidak diperkenankan melakukan pengurugan sebelum Direksi / Pengawas Lapangan
menyaksikan bahwa semua petunjuk diatas dipenuhi.
- Pengurugan berikut adalah dengan tanah asli.
1.4.2 Pengujian
a. Umum
- Sebelum daya listrik digunakan ke instalasi, seluruh instalasi harus sudah selesai diuji
dan didapat hasil yang baik yang harus disaksikan dan disetujui oleh Direksi /
Pengawas Lapangan / Badan Pemerintah yang berwenang.
- Pengujian tahanan isolasi dan kabel tegangan 220 V / 380 V harus menggunakan
megger 500 Volts. Megger yang digunakan harus tipe elektronik.
- Pengujian harus disaksikan oleh Direksi / Pengawas Lapangan. Bila didapat hasil
buruk / kurang memuaskan pada suatu bagian instalasi, Kontraktor wajib memperbaiki
kembali, kemudian pengujian diulangi sampai mendapatkan hasil yang baik.
- Kontraktor wajib mengadakan peralatan dan tenaga serta biaya yang diperlukan untuk
pengujian tersebut dan pemberitahuan kepada Direksi / Pengawas Lapangan harus
paling lambat 48 jam dimuka.
- Pengujian instalasi listrik dilaksanakan dengan beban penuh selama 3 x 24 jam
secara terus menerus dengan biaya dari pemborong.