Anda di halaman 1dari 7

SYARAT – SYARAT TEKNIS

Pembangunan Stadion Olah Raga


Di Kabupaten Banjar

BAB I
PEKERJAAN PLUMBING
1. UMUM
1.1. Lingkup Pekerjaan

1.1.1. Pekerjaan yang dispesifikasikan di Bagian ini harus sesuai dengan tuntutan dari
seluruh Dokumen Kontrak.
Dan Peraturan Pedoman Plumbing Indonesia 1979 /Pekerjaan Umum setempat.

1.1.2. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, perlengkapan dan bahan yang
diperlukan untuk memasang sistem plambing seperti diuraikan dibawah ini atau
sesuai yang tercantum dalam gambar:
 Sistem Pembuangan Air Kotor
 Sistem Pembuangan Air Bekas
 Sistem Vent
 Sistem Pipa Air Hujan .
 Sistem Penyediaan Air Bersih dari PDAM /Deep Well
 Pengadaan dan Pemasangan Pompa-pompa dan perlengkapannya.
 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Air Hujan.
 Kontraktor di wajibkan membantu pengurusan ijin- ijin ke PDAM setempat .
1.1.3. Semua pekerjaan dan kewajiban yang relevan yang dispesifikasikan dalam
Spesifikasi Umum Pekerjaan Mekanikal./ Plumbing .

1.2. Pekerjaan Terkait

1.2.1. Pekerjaan yang berhubungan:


 Semua pekerjaan mekanikal/ plumbing
 Semua pekerjaan elektrikal
 Pekerjaan plafon
 Pekerjaan dinding dan partisi
 Pekerjaan struktur beton

1.3. Referensi
 Seperti yang dicantumkan dalam Pekerjaan Mekenikal /Plumbing .
 BS 1387/67 Pipa Galvanized
 JIS K6741/42 Pipa PVC Kls AW

1.4. Pengajuan

1.4.1. Lakukan pengajuan sesuai dengan yang dicantumkan dalam Pekerjaan Plumbing.
1.4.2. Ajukan Gambar Kerja dan detail (shopdrawing) yang telah dikoordinasikan antar
pekerjaan Mekanikal/Elektrikal sesuai dengan tempat lapangan pekerjaan atau sebab
lainnya diajukan oleh Kontraktor kepada Direksi Lapangan untuk mendapatkan
pengesahannya.
1.4.3. Shop drawing menunjukkan layout and pipe, valves and lokasi valves, shock
absorber, dan sebagainya.

1.5. Jaminan Kualitas

1.5.1. Kontraktor paling sedikit berpengalaman 5 tahun dalam pemasangan plumbing jenis
yang sama untuk skala proyek setara.
1.5.2. Kontraktor harus mengadakan koordinasi /Direksi dan dengan pekerjaan:
 Semua pekerjaan mekanikal/ plumbing.
 Semua pekerjaan elektrikal.
 Pekerjaan plafon.
 Pekerjaan dinding dan partisi.
SYARAT – SYARAT TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

 Pekerjaan struktur beton.


1.5.3. Gunakan fitting yang berasal dari merek yang sama dengan merek pipa dan jenis
yang dijamin kompatibilitasnya.

2. PRODUK

2.1. Umum
Bahan yang diuraikan disini harus dipasang lengkap dengan perlengkapan dan fittingnya
sesuai dengan gambar.
2.1.1. Sambungan Alat Plambing: Sambungan antara alat plambing keramik dan pipa air
kotor/air bekas harus dibuat rapi .
2.1.2. Katup Penggelontor: harus dari jenis “Type Sanitair.

2.2. Alat Saniter


( disediakan oleh Sipil / di tentukan dalam berita acara dalam rapat ).
Toilet, wastafel, urinal, dan sebagainya seperti tercantum dalam Daftar Alat Saniter

2.3. Sistem air bersih


2.3.1. Semua pipa air bersih harus dari bahan pipa baja di galvanis, “Galvanized Steel
Pipes for Water Services” ( BS 1387/67 Class Medium ).
2.3.2. Fitting untuk pipa baja galvanis harus dari besi yang di galvanis.

2.4. Sistem air kotor, air bekas, dan Vent


2.4.1. Pipa Air Kotor, Air Bekas dan Vent menggunakan PVC, Kelas AW/VP meneurut JIS
K6741 atau SII 0344-82:S10
2.4.2. Bahan pipa harus sesuai dengan persyaratan berikut dan dipasang seperti tertera
pada gambar.

2.4.3. Type socket dipasang dengan cara penyambungan “SOLVENT” ( Solvent Cement
Method ).

2.5. Perlengkapan
Pengering lantai ( floor drain ) dengan jebakan air (water trap) harus mempunyai saringan
kuningan berlapis chrome yang dapat dibuka sesuai dengan Toto, setara.

2.6. Pompa
2.6.1. Jenis dan kapasitas pompa seperti dicantumkan dalam Daftar Peralatan
2.6.2. Merek yang direkomendasikan:

NO. PERALATAN / BAHAN MERK / PABRIK PEMBUAT


PLUMBING

1. POMPA BOOSTER EBSRAY, VERSA, NIJHUIS.


2. POMPA SUMP PIT EBSRAY, VERSA, FLYGHT.
3. PIPA AIR BERSIH GIP MEDIUM PVC AW Class.
4. PIPA AIR KOTOR & VENT WAVIN, RUCIKA, UNILON
PVC / AW Standar JIS-
PIPA AIR HUJAN PVC / AW WAVIN , RUCIKA , UNILON
5. GATE VALVE TOYO, KITAZAWA, SHILLA, CRANE
6. CHECK VALVE TOYO, KITAZAWA, SHILLA, CRANE
7. STRAINER TOYO, KITAZAWA, SHILLA, CRANE
8. SOLENOID VALVE FANAL, TLV, SHILLA, CRANE
9. FLEXIBLE CONNECTION TOZEN, PROCO, SHILLA.
SYARAT – SYARAT TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

3. PELAKSANAAN
3.1. Pemeriksaan
(bila ada, material yang perlu diadakan pemeriksaan bersama )

3.2. Umum
3.2.1. Kontraktor wajib mempelajari gambar dan bertanggungjawab atas pemasangan
dengan bahan dan perlengkapan yang semestinya.
3.2.2. Hubungan Silang ( Cross Connection )
a. Alat plambing, perlengkapan dan pipa yang dipasang diperbolehkan terjadi
hubungan silang antara air bersih dengan air kotor, dengan syarat urutan
perletakan dari atas ke bawah:
 Pipa Air Bersih
 Pipa Air Bekas
 Pipa Air Kotor
 Pipa Air Hujan .
3.2.3. Sambungan ke Perlengkapan dan Alat Plambing
1. Kontraktor harus menyediakan bahan dan tenaga yang diperlukan untuk
menyambung alat plambing dan perlengkapan lainnya pada sistem pemipaan.
2. Semua alat plambing atau perlengkapan lain yang dihubungkan dengan pipa air
kotor / air bekas harus diperlengkapi dengan perangkap.
3. Setiap bagian pipa air bersih yang melayani alat plambing atau perlekapan
lainnya, kecuali kran biasa, kran penggelontor atau katup lainnya yang dilengkapi
dengan katup penutup yang dapat digunakan untuk menyetop aliran air pada
waktu perbaikan dan pemeliharaan, tanpa mengganggu kerja alat plambing dan
perlengkapan lainnya.
3.2.4. Pemipaan
1. Bahan pemipaan dan perlengkapan yang dipasang dalam sistem plambing harus
sesuai dengan tekanan yang dilayani.
2. Beberapa offset, fitting dan alat lainnya yang mungkin diperlukan, namun tidak
tercantum dalam gambar, dianggap Kontraktor sudah mengetahui diperlukannya
peralatan tersebut.dalam sistem .
3. Kontraktor diwajibkan mengatur pekerjaan dan menyediakan semua pemipaan,
fitting, perangkap, katup serta peralatan yang diperlukan.
3.2.5. Pembobokan, Pemotongan dan Perbaikan
1. Pembobokan tembok atau beton, pemotongan kabel, pemotongan pipa, ducting
dan perlengkapan lainnya hanya dapat dilaksanakan setelah distujui oleh Direksi
Lapangan.
2. Perbaikan akibat tersebut diatas harus dikerjakan oleh ahli yang menguasai
bidangnya.
3.2.6. Pengaman Alat Plambing, Bahan dan Perlengkapan
1. Pada waktu pemasangan, lubang pipa harus ditutup dengan dop, plug atau
penutup sejenis yang sesuai.
2. Alat plambing dan perlengkapan harus ditutup dan dilindungi terhadap kotoran,
air, bahan kimia atau kerusakan mekanis.
3. Pada saat penyelesaian pekerjaan, semua alat plambing, bahan dan
perlengkapan harus dibersihkan dan ditest.

3.2.7. Selubung
1. Pipa yang menembus beton atau tembok harus dipasang melalui selubung yang
dipasang pada waktu pelaksanaan beton dan tembok yang bersangkutan.
2. Selubung tersebut harus rata permukaannya dengan bagian yang ditembus oleh
pipa.
3. Ukuran selubung adalah sedemikian rupa, sehingga celah bebas dengan pipa
sekurang-kurangnya 6 mm. Celah antara pipa dengan selubung tersebut harus
diisi dengan bahan rapat air.
3.2.8. Selubung pipa menembus atap: Pipa yang menembus atap harus diselubungi
dengan timah hitam atau tembaga dan flens integral yang cukup ukurannya, melebar,
tidak kurang dari 20 mm ke segala arah diukur dari pipanya dan menutup atap,
sehingga terdapat hubungan yang rapat air.
SYARAT – SYARAT TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

3.2.9. Perangkap air


1. Setiap alat plambing atau perlengkapan yang perlu dihubungkan dengan sistem
pembuangan air kotor / air bekas, harus dilengkapi dengan perangkap yang
sesuai dengan penggunaannya, kecuali alat plambing atau perlengkapan yang
sudah memiliki perangkap integral.
2. Setiap perangkap harus ditempatkan sedekat mungkin dengan alat plambing
yang dilayani, tidak dibenarkan adanya alat plambing yang diberi perangkap dua
kali.
3.2.10. Penggantung dan Penumpu Pipa
1. Letak penggantung dan penumpu pipa harus disesuaikan dengan pekerjaan
struktur, agar struktur tersebut dapat menyerap beban dari penggantung dan
penumpu.
Sistem pipa dengan diameter ½’’ sampai dengan 2’’ sambungan ulir .kecuali
pada tempat –tempat yang membutuhkan flens .
Diatas 2,5 ‘’dengan sambungan las dan pipa harus dicat warna ditentukan
kemudian .

Pipa Air Hujan harus terpasang dengan rapi dan harus di beri klem ,untuk
perletakan nya sesuai dengan Gambar rencana .dan di cat .

2. Jarak penggantung pipa tidak boleh melebihi jarak yang diberikan dalam tabel
berikut ini :
Jenis Pipa Ukuran Pipa Batas Max. Ruang
( mm )
Interval Interval Mendatar Tegak
(m) (m)
Pipa Baja Sampai 20 1,8 2,0
25 s/d 40 2,0 3,0
50 s/d 80 3,0 4,0
100 s/d 150 4,0 4,0
200 atau lebih 5,0 4,0
Pipa PVC 50 s/d 65 0,6 0,9
80 0,9 1,2
100 1,2 1,5
150 1,8 2,1

Bahan penggantung dan pemipaan pipa dari UNP 100. Semua penggantung
dan pemipaan pipa harus dicat dengan cat dasar zinchromat sebelum
dipasang dan dicat finish dengan warna yang disetujui oleh MK / Pengawas.
3.2.11. Penumpu Alat Plambing
1. “Wall Hung Fixtures” harus dipasang pada dinding dengan baut yang tidak
mengganggu. Kepala baut ( exposed ) yang tampak, harus segi enam stainless
steel atau dilapisi chrome atau..
2. Mur yang tampak harus dari mur kap segi enam stainless steel atau dilapis
chrome. Cincinnya harus dilapisi chrome, supaya seragam dengan kepala baut
atau mur nya.

3.3. Sistem air bersih


3.3.1. Pipa air bersih harus dipasang sedemikian rupa, sehingga dapat dikosongkan sama
sekali. Pengosongan dapat dilakukan dengan pemasangan fitting pembuangan,
bertutup pada titik tempat terendah, kecuali bila sudah ada kran.
3.3.2. Kontraktor harus memotong pipa dengan cermat, pemotongan tidak boleh dilakukan
dengan paksa dan harus diperhatikan pula agar tidak terjadi pelemahan konstruksi
sebagai akibat pasangan pipa.
3.3.3. Pipa yang tampak ( exposed ) harus sejajar dengan garis-garis bangunan, kecuali
bila dinyatakan lain.
3.3.4. Pencabangan pipa air bersih dapat dilakukan dari bagian atas, bawah atau samping
pipa sesuai dengan kondisi struktur dan instalasi setempat.
SYARAT – SYARAT TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

3.3.5. Pipa, katup dan fitting harus ditempatkan pada jarak yang cukup dari pekerjaan lain.
Jarak terhadap pipa lain minimal adalah 25 mm.
3.3.6. Perubahan ukuran pipa dilakukan dengan fitting pengecil ( reducing fitting ).
Pemakaian bushing tidak dibenarkan. Perubahan arah aliran harus dilakukan
dengan fitting. Penyambungan pipa baja galvanis dilakukan dengan sambungan
berulir atau dengan flens bila dinyatakan dalam gambar.
3.3.7. Pemasangan pipa dan fittingnya harus dilakukan sesuai dengan petunjuk pabriknya.
3.3.8. Sambungan ulir harus berulir pipa sesuai dengan dan dilapis seal tape pada bagian
ulir jantannya.
3.3.9. Pipa yang tertanam dalam tanah harus dilapis dengan Flincote 2 lapis.
3.3.10. Katup: Katup harus dipasang pada pipa air bersih sebelum sampai ke alat plambing
atau perlengkapan. Semua katup harus gate valve kls / 10 Kg/cm atau sesuai yang
tertera didalam gambar.
3.3.11. Water mur: Wartel mur harus dipasang pada tempat yang mudah dicapai dan tidak
boleh tertutup oleh dinding, langit-langit atau partisi.

3.4. Pemasangan Pipa Air Kotor


3.4.1. Pipa Air Kotor, Air Bekas yang mendatar dipasang sesuai dengan kemiringan 1 %.
3.4.2. Bila karena sesuatu hal kemiringan tersebut tidak dapat dipenuhi, Kontraktor dapat
mengusulkan kemiringan lain kepada Direksi Lapangan.
3.4.3. Pipa vent dan cabangnya harus dipasang dengan kemiringan ke arah alat plambing,
sehingga air pengembunan yang mungkin terjadi dapat mengalir.
3.4.4. Perubahan ukuran pada pipa air kotor harus dilakukan dengan pemasangan
“reducer”, penggunaan “bushing” tidak dibenarkan. Perubahan arah harus dilakukan
dengan penggunaan 45 wye, belokan ¼, 1/6, 1/8, 1/16 atau kombinasi fitting
ekivalen.
3.4.5. Tee sanitary dan belokan ¼ atau siku hanya dapat dipasang pada pipa air kotor
dengan perubahan arah dari datar ke tegak. Pemasangan pipa dan fitting harus
sesuai dengan petunjuk produsennya.

3.5. Gambar tertpasang dan petunjuk pemeliharaan


3.5.1. As-Built Drawing
1. Kontraktor diwajibkan untuk membuat Gambar Terpasang ( as-built drawing )
dari seluruh sistem.
2. Gambar Terpasang dibuat selama pengerjaan pemasangan sistem. Pada
Gambar Terpasang harus tercantum jarak-jarak, kedalaman-kedalaman, tinggi-
tinggi bagian dari sistem terhadap bagian-bagian dari gedung atau struktur yang
nyata sebagai referensi. Gambar Terpasang harus disahkan oleh Direksi
Lapangan.
3.5.2. Penjelasan Cara Bekerja, Petunjuk Pemeliharaan, dan Pelatihan Lakukan seperti
tercantum dalam Spesifikasi Umum Mekanikal /Plumbing.

3.6. Pengujian dan Desinfektan


3.6.1. Sistem Drainase
1. Pipa air kotor, air bekas, ven dan air hujan harus diuji oleh Kontraktor dan
disetujui oleh Direksi Lapangan. Saluran air kotor dan air buangan dibawah
tanah harus diuji sebelum ditimbun kembali. Segala perlengkapan pengujian
harus disediakan oleh Kontraktor.
2. Pipa Air Kotor, Air Bekas dan Ven
3. Semua pipa harus diperiksa sebelum alat plambing dipasang. Setelah alat
plambing dipasang dan perangkapnya diisi air, maka pada seluruh sistem pipa
buangan dan ven harus dilakukan pengujian akhir dengan asap atau air..
4. Pengujian dengan air
5. Pengujian dengan air dilakukan pada seluruh atau sebagian sistem pipa
buangan. Dan Air bersih .
6. Bila seluruh sistem yang diuji, semua lubang pada pipa harus ditutup rapat,
kecuali lubang teratas, kemudian diisi air sampai meluap.
SYARAT – SYARAT TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

7. Bila sebagian dari sistem yang diuji, semua lubang harus ditutup rapat, kecuali
lubang tertinggi, kemudian tiap bagian diisi air dan diuji sekurang-kurangnya
dengan tekanan 3 meter kolom air.
8. Air harus ditahan selama 15 menit sebelum mulai dengan pemeriksaan. Semua
sambungan harus tidak bocor. Bila bocor harus diperbaiki dan diuji kembali.

3.6.2. Sistem Air Bersih


1. Bila pemipaan air bersih sudah selesai dipasang dan alat plambing belum
dipasang, seluruh sistem pipa air bersih harus diuji dengan tekanan hidro statis
sebesar 1.5 x tekanan kerja ( 10 kg/cm2 ) selama 24 jam, tanpa adanya
kebocoran, sebelum dilakukan pemeriksaan pada sambungannya.
2. Bila ada bagian pipa yang terpaksa harus ditutup sebelum penyelesaian, maka
bagian ini harus diuji lebih dahulu tersendiri.
3. Kerusakan: Bila pada pemeriksaan atau pengujian ditemukan kerusakan, maka
pekerjaan atau bahan yang rusak harus diganti atau diperbaiki seperlunya,
kemudian harus dilakukan pemeriksaan dengan pengujian ulang. Untuk
perbaikan pada pipa harus digunakan bahan baru.
4. Pembersihan dan Penyetelan
 Perlengkapan, pipa, katup, fitting dan alat plambing harus bersih dari lemak,
potongan logam dan lumpur yang mungkin terkumpul selama pengujian.
 Kontraktor harus mengadakan perbaikan karena adanya penyumbatan,
perubahan warna dan kerusakan lainnya pada bagian bangunan sebagai
akibat kegagalannya membersihkan sistem pipa.
 Katup penggelontor harus disetel agar dapat bekerja dengan baik.

5. Desinfeksi
 Setelah pengujian dengan tekanan selesai, seluruh sistem air minum
digelontor dengan air, sehingga semua kotoran dan lumpur terkuras habis.
 Kemudian diberikan khlorinasi dengan bahan larutan khlor atau hypochloride.
 Dosis yang diberikan pada sistem air minum tidak kurang dari 50 ppm dan
harus dilakukan dengan cara yang dibenarkan.
 Air khlorinasi agar bakteri yang tidak membentuk spora terbunuh semua.
 Waktu retensi sekurang-kurangnya adalah 24 jam, khlor diberikan 10 ppm
diberikan pada ujung terjauh dari sistem tersebut setelah waktu retensi
berakhir.
 Semua katup pada saat khlorinasi harus dibuka dan ditutup beberapa kali.
Semua sistem tersebut harus digelontor dengan air, sehingga sisa khlor
mencapai kurang dari 1 ppm.
 Pada waktu penggelontoran semua katup dan kran ditutup dan dibuka
beberapa kali.
 Direksi lapangan akan mengambil contoh air dari berbagai titik pengambilan
untuk pemeriksaan bakteriologis.
 Desinfeksi harus diulangi selama dua hari, hingga tidak terdapat tanda polusi
pada seluruh sistem air bersih.

DATA POMPA

1. POMPA AIR BERSIH

Kapasitas pompa Booster Pump : 2 x 250 ltr/mt


Head pompa : 70 meter
Volt : 380 V /50 Hz 3ph
Daya motor : 18 KW
Putaran motor : 1450 rpm
Jumlah : 2 packaged booster pump

Pompa semi deep well : Type Submersible pump


Kapasitas 150 ltr / mt
Head pompa : 50 mtr
SYARAT – SYARAT TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

Daya motor : - Kw
Putaran pompa : 3000 rpm
Efisiensi : 60 %
Jumlah : 1 unit

2. POMPA IRIGASI

Kapasitas : 100 ltr/mt


Head pompa : 25 meter
Volt : 380 V /50 Hz 3ph
Daya motor : 2 KW
Putaran motor : 1450 rpm
Jumlah : 2 packaged booster pump

Pompa yang dipasang harus yang baru di lengkapi salinan sertifikat


kesesuaian mutu dari standarisasi ke agenan .
Dan harus menyerahkan buku operational pompa air bersih rangkap 3 (tiga)

Anda mungkin juga menyukai