SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN PERSIAPAN
I. PEMBERSIHAN LOKASI
Pekerjaan pembersihan lokasi dilakukan sebagai awal dari seluruh kegiatan
pelaksanaan pekerjaan dimaksudkan untuk membersihkan lokasi pekerjaan
dan daerah alur yang akan dilalui pipa.
SYARAT-SYARAT TEKNIS
PENGADAAN PIPA DAN ACCESSOREIS
I. PERSYARATAN UMUM
1. Standar Pipa yaitu mengikuti Standard Nasional Indonesia (SNI).
2. Volume
Semua material baik pipa maupun accessories yang akan disupply oleh
Kontraktor jumlahnya harus sesuai dengan yang tercantum dalam Rencana
Anggaran Biaya (RAB).
3. Brosur
Pada saat mengajukan penawaran, brosur pipa dan accessories harus asli
dari pabrik /distributor resmi perpipaan, berwarna, sesuai dengan
spesifikasi kebutuhan yang ditentukan dalam bestek, dan pada brosur
tersebut sudah diberi tanda berupa atau tanda silang pada jenis pipa dan
accessories yang ditawarkan. Brosur tersebut harus jelas memperlihatkan
semua ukuran-ukuran (dalam, luar, panjang maupun diameternya). Juga
mengenai hasil pengetesan yang telah dilakukan di pabrik pembuat pipa
dan accessories tersebut.
4. Contoh Barang
Pihak Penyedia Jasa wajib memperlihatkan contoh barang yang akan
disupply kepada Pengguna Anggaran, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Flores Timur, Tahun Anggaran 2007. Pengguna Anggaran
berhak menolak barang tersebut apabila tidak sesuai dengan yang telah
ditentukan.
5. Pengetesan
Apabila dipandang perlu oleh pemberi tugas, pipa dan atau acessories
yang disupply oleh pemasok akan dilakukan pengetesan oleh pihak ke III
yang ditunjuk oleh pemberi tugas dan pengetesan ini ditanggung oleh
pemasok.
No
Diameter Pipa Kelas Medium Tebal Dinding Pipa
.
1. 50 mm / 2 B 2,60 mm
2. 75 mm / 3 A 3,60 mm
V. SYARAT PENYIMPANAN
1.Penyimpanan pipa tidak boleh menyentuh tanah langsung, melainkan dialasi
dahulu dengan balok kayu. Pipa tidak boleh terkena sinar matahari atau
hujan. Jadi harus diberi pelindung yang tahan terhadap perubahan suhu,
cuaca ataupun kelembaban. Apabila sudah ada gudang penyimpanan,
maka pipa tersebut dimasukan dalam gudang dan disusun dengan rapi
sedemikian rupa sehingga memudahkan pengeluaran. Selain itu agar
susunan pipa tidak melorot/roboh.
2.Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pengangkutan sampai dengan
penyimpanan didalam gudang (jika sudah ada gudang) adalah merupakan
tanggungan pemasok dan sudah termasuk dalam harta kontrak.
3.Untuk menjaga masukannya kotoran kedalam pipa, maka pada kedua ujung
pipa tersebut ditutup dengan plastik yang diikat kuat. Semua accessories
maupun fitting harus dimasukan ke dalam gudang, disusun dan disimpan
dengan rapi. Penyimpanan/ penyusunan semua accessories dan fitting
tersebut harus dikelompokkan jenis yang sama (misalnya gate valve
dengan gate valve).
4.Semua accessories/fitting yang mempunyai ulir harus dilumasi/diberi gemuk
pada ulirnya.
SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIES
I. UMUM
1. Pemasangan pipa dan accessoriesnya dilakukan di atas permukaan
tanah.
2. Jenis, type, diameter, kuantitas volume dan spesifikasi lain mengenai pipa
dan accessories seluruhnya telah dinyatakan dalam bestek.
IX. PEMASANGAN
Semua pekerjaan perpipaan harus dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan
seperti di bawah ini :
Pipa-pipa air harus dipasang bebas dari kantong-kantong udara dan lurus-
lurus.
Seluruh panjang pipa harus dipakai kecuali bila panjang yang terpasang
lebih dari pada panjang pipa.
Persiapan harus dipasang menurut cara yang biasa dan tidak
menyebabkan perubahaan ukuran pada pipa tersebut.
Pipa-pipa yang ditempatkan diatas tanah sedapat mungkin harus
didukung secara merata dan material-material yang langsung
berhubungan dengan pipa harus bersih atau bebas dari batu-batu besar
atau bahan-bahan yang merusak.
Sambungan atau belokan harus dibuat Smoth dan tidak ada penghalang
yang menyulitkan pemasangannya.
Sambungan dipasang setiap panjang pipa atau penyambungan harus
diperiksa dan halangan dihilangkan.
Pipa dan sambungan harus dilaksanakan secara seksama untuk menjamin
lancarnya aliran air terutama sekali pada saluran-saluran pembuangan air
kotor dan juga untuk memudahkan pengontrolan dari sistem.
Ujung-ujung pipa yang terbuka kadang-kadang harus ditutup selama
jangka waktu pelaksanaan untuk menghindarkan kotoran atau lumpur
yang akan masuk ke dalam pipa.
Test untuk meguji apakah seluruh sistem telah dapat bekerja dengan baik
dilaksanakan sebelum penyelesaian pekerjaan akhir.
X. LAIN-LAIN
Sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus
menyampaikan kepada Direksi pekerjaan :
a. Daftar dan Jadwal pengadaan pipa dan accessories di lokasi kerja.
b. Nama pabriknya.
c. Ukuran, detail, type dan ketebalan pipa dan accessories.
d. Lain-lain yang dianggap perlu.
SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN RESERVOIR
Mutu baja
Pada umumnya baja tulangan yang terdapat di pasaran Indonesia dibagi
atas mutu antara lain :
Besi beton yang digunakan sebagai baja tulangan adalah baja lunak
dengan mutu U-24 dengan tegangan leleh minimum 2.400 Kg/Cm 2. Daya
lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas
dan bahan lainnya. Besi beton yang dipakai harus disimpan dengan
tidak menyentuh tanah dan tidak diletakkan di udara terbuka dalam
jangka waktu panjang. Tulangan harus dipotong dan dibengkokan sesuai
gambar kerja dalam keadaan batang dingin. Jika Kontraktor tidak
berhasil memperoleh diameter sesuai dengan ketentuan dalam gambar
rencana, maka dapat dilakukan penukaran dengan persetujuan Direksi
pekerjaan. Perubahan diameter tersebut dapat menyebabkan perubahan
SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN BANGUNAN BRONCAPTERING
4. Bahan-bahan
a. Semen
Semua semen yang dipakai adalah dari portland cement merk
standard yang telah disetujui oleh badan yang berwenang dan
memenuhi partland cement kelas I-475.
Umur semen tidak melebihi tiga bulan, harus baik, tertutup rapat
dalam kantong, tidak menggumpal atau mengeras dan sama sekali
tidak boleh menggunakan semen yang telah menggumpal ataupun
telah mengeras.
Pengangkutan semen harus menghindar terhadap kelembaban dan
kalau di simpan dalam gudang harus cukup ventilasi atau bahan-
bahan yang merusak atau ditaruh pada tempat paling sedikit 30 cm
dari lantai zak semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai
tingginya melebihi 2 meter dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen
dilakukan menurut urutan pengirimannya.
Semen-semen dari type lain seperti semen tahan sulfat, semen
dengan panas hidrasi rendah, cepat kuat dan sebagainya tidak boleh
dipakai kalau tidak ada ketentuan dan sepengetahuan Proyek
sepengetahuan Direksi pekerjaan.
b. Agregat
b.1 Agregat Halus (Pasir)
Agregat halus terdiri dari butir- butir yang keras dan tajam
sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa
pasir batuan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecahan batu.
Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan
terhadap berat kering) dan kalau melebihi 5% harus dicuci.
Tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu banyak
yang harus dibuktikan dengan warna dari Abrams-harder
(dengan larutan NaOH). Agregat halus yang tidak memenuhi
percobaan warna ini dapat juga dipakai asal, kekuatan adukan
agregat tersebut pada umur 8-28 hari tidak kurang dari 95%
dari ketentuan adukan agregat yang sama tetapi dicuci dalam
larutan 3% NaOH yang kemudian dicuci dengan air pada sumur
yang sama.
Pasir laut tidak dapat dipakai sebagai agregat halus untuk
semua agregat beton.
b.2 Agregat kasar (kerikil dan batu pecah)
Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras tidak
berpori, bersifat kekal sebagai hasil disintegrasi alami atau dari
batuan-batuan serupa batu pecah yang diperoleh dari
pemecahan batu.
Agregat kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat
dipakai apabila jumlah butir-butir tersebut tidak melampaui
20% dari berat agregat seluruhnya.
Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% maka agregat
kasar harus dicuci.
Agregat kasar tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak
batu atau baja tulangan.
Besar butir agregat maksimum tidak boleh lebih dari pada
seperlima jarak terkecil antara bidang-bidang samping dari
catatan, sepertiga dari tebal plat atau tiga perempat dari jarak
bersih minimum diantara batang-batang atau berkas tulangan.
Penyimpangan dari pembatasan ini diijinkan apabila menurut
penilaian Proyek, cara-cara pengecoran beton adalah
sedemikian rupa sehingga menjamin terjadi sarang-sarang
krikil.
b.3 Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh
mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis
atau bahan lain yang dapat merusak beton/baja tulangan. Dalam
hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
b.4 Bahan-bahan pembantu
Jika dipandang perlu suatu bahan pembantu (admixture) boleh
ditambahkan pada campuran untuk memperbaiki mutu beton
sifat-sifat pengerjaan, waktu pengikatan dan pengerasan
ataupun untuk maksud-maksud lain.
Bahan-bahan pembantu tersebut harus berkualitas baik dari
jenis yang telah disetujui Proyek serta manfaatnya harus dapat
dibuktikan dengan hasil-hasil percobaan.
Pemakaian dari bahan pembantu tersebut harus sesuai dengan
peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pabrik
pembantunya dan harus diadakan pengawasan yang cermat
terhadap pemakaiannya.
b.5 Baja tulangan dan kawat pengikat
Baja tulangan yang dipakai adalah baja selektif (bukan banci)
dan mutunya harus dapat dibuktikan dengan data otentik.
Kawat pengikat harus dibuat dari baja lunak dengan diameter 1
mm yang telah dipijarkan lebih dahulu dan tidak bersepuh
seng.
b.6 Pemeriksaan mutu bahan
Kontraktor harus melakukan pengujian mutu bahan terhadap
Gradasi pasir dan Gradasi agregat. Hasil pengujian ini harus
diserahkan kepada Direksi pekerjaan untuk persetujuan,
sebelum pekerjaan pencampuran beton dimulai.
Jika dianggap perlu karena meragukan, Direksi pekerjaan dapat
melakukan pemeriksaan terhadap bahan-bahan tersebut
sehingga memenuhi standard ataupun seperti yang tersebut
dalam PBI 1991.
Apabila ternyata mutu bahan tersebut tidak memenuhi syarat
dan tidak dapat diatasi dengan cara tertentu maka Direksi
pekerjaan dapat menolak bahan tersebut dan Kontraktor
diwajibkan menggantikannya dengan bahan yang lebih sesuai.
Bahan-bahan yang telah ditolak harus disingkirkan dari tempat
pekerjaan dan sama sekali tidak boleh digunakan lagi.
b.7 Cetakan bekesting
Bahan yang digunakan untuk cetakan harus bermutu baik
sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan
batas-batas yang sesuai dengan gambar rencana.
Pembuatan cetakan harus menenuhi dalam pasal 5.1 PBI 1991.
Pengangkutan adukan beton ke tempat pengecoran tidak
berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan adukan.
b.8 Pengecoran beton
Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah semua
pembesian telah selesai dan harus diketahui/disaksikan oleh
Direksi pekerjaan.
Selama pengecoran berlangsung, dilarang berdiri dan berjalan-
jalan diatas penulangan.
Apabila pengecoran beton harus dihentikan, untuk melanjutkan
bagian beton telah di cor yang diputus tersebut, maka bagian
permukaan beton yang telah di cor harus dibersihkan terlebih
dahulu. Tidak boleh ada perbedaan waktu yang mencolok
dalam proses pengecoran antara beton yang telah di cor
dengan yang akan di cor.
Pada pengecoran dinding beton, adukan tidak boleh dicurahkan
dengan ketinggian lebih dari 1,50 M.
Mutu baja
Pada umumnya baja tulangan yang terdapat di pasaran Indonesia dibagi
atas mutu antara lain :
Besi beton yang digunakan sebagai baja tulangan adalah baja lunak
dengan mutu U-24 dengan tegangan leleh minimum 2.400 Kg/Cm 2. Daya
lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas
dan bahan lainnya. Besi beton yang dipakai harus disimpan dengan
tidak menyentuh tanah dan tidak diletakkan di udara terbuka dalam
jangka waktu panjang. Tulangan harus dipotong dan dibengkokan sesuai
gambar kerja dalam keadaan batang dingin. Jika Kontraktor tidak
berhasil memperoleh diameter sesuai dengan ketentuan dalam gambar
rencana, maka dapat dilakukan penukaran dengan persetujuan Direksi
pekerjaan. Perubahan diameter tersebut dapat menyebabkan perubahan
terhadap jumlah besi persatu satuan panjang yang perhitungan jumlah
dan biaya tambahan akibatnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
6. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang krikil, permukaan tidak
sesuai dengan bentuk yang di inginkan dan munculnya besi pada permukaan
beton harus dibongkar kembali sebagian/seluruhnya untuk selanjutnya
diganti dan di perbaiki segera. Segala resiko akibat hal tersebut ditanggung
oleh Kontraktor.
SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN BANGUNAN
DINDING PENAHAN EROSI TANAH