Anda di halaman 1dari 20

Analisis Pengaruh Geometri Kubah Terhadap Kondisi

Akustik Masjid Ulil Albab UII menggunakan CATT-Acoustic

Faldi Haris
11/313036/TK/37766
Latar Belakang
O Masjid ialah bangunan pusat aktivitas
peribadahan umat Islam. Ditinjau dari sudut
pandang akustik seluruh aktivitas di dalam masjid
menghasilkan bunyi ucapan atau percakapan.
Masjid di Indonesia memiliki atap kubah yang
dapat berbeda bentuknya. Keberadaan kubah
pada akustik ruang masjid menentukan sebagian
kualitas suara didalam masjid.
O Renovasi yang dilakukan pada masjid Ulil Albab
UII merubah material dan geometri kubah.
awalnya kubah dengan bagian dalam rata menjadi
kubah dengan bentuk gerigi di dalamnya.
Kubah masjid UII
O Fokus penelitian ini adalah pada
bentuk kubah yang dapat
mempengaruhi parameter
akustiknya. Parameter akustik
yang digunakan adalah T30. C50
dan RASTI
O Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kualitas akustik dengan
pengaruh perubahan geometri pada
Masjid Ulil Albab UII dengan
parameter akustik yang ada.
Batasan masalah

O Penelitian ini mengambil lokasi di Masjid


Ulil Albab UII yang memiliki jenis atap
kubah.
O Software uji simulasi yang digunakan
adalah CATT-Acoustic v8.0e.
O Penelitian ini tidak mengevaluasi
penggunaan electro-acoustic pada
masjid.
O lingkungan akustik sama saat
pengukuran langsung.
Metode Penelitian

Menentuka
Gambar Menentuka n posisi
Export ke Analisis
3D n koefisien sumber,
Studi CATT- parameter
mengguna serapan pendengar
literatur Acoustic T30,C50
kan dan dan
dan RASTI
sketchup hamburan akustik
lingkungan
Koefisien serapan
O Koefisien absorbsi adalah
perbandingan energi yang diserap
oleh material dengan bunyi yang
datang.
O Koefisien 0 menyatakan tidak ada
bunyi yang di serap.
O Koefisien 1 menyatakan serapan
yang sempurna.
Koefisien hamburan

O Sering dijumpai sebuah dinding tidak


seluruhnya memiliki permukaan
yang halus tetapi juga memiliki
hiasan, benjolan, atau bentuk
gangguan tertentu. Jika detail
semacam ini lebih kecil
dibandingkan panjang gelombang,
maka tidak akan mengganggu
pantulan pada dinding .
Posisi
O Sumber A0
Posisi sumber pada pemodelan
diletakan di dalam kubah. Sedangkan
pengukuran langsung diletakan di
mihrab.
O Pendengar
20 titik pendengar pada pemodelan
diletakan sama ketika pengukuran
langsung. Dengan tinggi pendengar
0,5 meter.
Parameter
Waktu dengung
T30
Clarity C50
RASTI
Waktu dengun T30
O Waktu dengung T30 adalah waktu
yang dibutuhkan oleh energi bunyi
untuk meluruh hingga mencapai 30
dB sejak sumber bunyi dihentikan.
Nilai T30 bagus jika waktu peluruhan
singkat
Clarity C50
O Clarity didefinisikan sebagai perbandingan
antara energi refleksi awal dengan energi
rekfleksi akhir.
O waktu tunda untuk percakapan yang digunakan
memiliki batas bawah waktu tunda dengan
rentang waktu selama 50 ms, yang dikenal
sebagai clarity of speech (C50). Nilai ideal C50
dapat dikatakan baik apabila lebih dari 0 dB.
Nilai C 50 bernilai positif bila besar energi
refleksi awal bunyi lebih besar daripada energi
refleksi akhir bunyi mengindikasikan bahwa
tingkat kejernihan bunyi yang baik.
RASTI
O Rapid speech transmission index
merupakan indeks yang
menunjukkan pengaruh dari sistem
transmisi pada kemengertian ucapan
. RASTI Kejelasan Suku kata

0,00 – 0,30 Buruk (bad)

0,30 – 0,45 Kurang (poor)

0,45 – 0,60 Cukup (fair)

0,60 – 0,75 Baik (good)

0,75 – 1,00 Sangat baik (excellent)


Hasil dan Pembahasan
O Validasi model
1.64 3.57
Mean 2.002667 2.374666667
Variance 0.228807 1.281355238
Observations 15 15
Pooled Variance 0.755081
Hypothesized Mean Diff erence 0
df 28
t Stat -1.1724
P(T<=t) one-tail 0.125457
t Critical one-tail 1.701131
P(T<=t) two-tail 0.250914
t Critical two-tail 2.048407
H0:T30 pengukuran=pomodelan
Perbandingan T30 pemodelan dan pengukuran

4.5

3.5

3
T
3 2.5
0
pengukuran
( 2 simulasi
s
) 1.5

0.5

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Titik pengukuran
Perbandingan Clarity (C50)

C50 (dB) 1
pengukuran
Pemodelan
0
2 4 6 8 10 12 14
-1

-2

-3
Titik pendengar
Perbandingan RASTI
0.9

0.8

0.7

0.6

R 0.5
A
S
T 0.4 pemodelan
I pengukuran
0.3

0.2

0.1

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Titik Pengukuran
Kesimpulan
O T30 pada titik dibawah kubah bernilai 2,57 s, 2,66 s, 3,06 s, 2,57 s
dan 3,01 s masing-masing pada titik 3, 7, 8, 9 dan 13. Hal ini
menunjukan waktu untuk suara meluruh sebesar 30 dB singkat . Hal
ini dikarnakan Sumber yang diletakan di dalam kubah membuat suara
akan terserap sebagian karna material absorbtif dan dihamburkan
dikarnakan ada scattering koefisien dengan bentuk kubah bergerigi.
scattering koefisien berpengaaruh pada kualitas akustik pada suatu
ruang. T30 mempunyai nilai kecil jika scattering koefisien kecil.
O C50 pada titik di bawah kubah bernilai positif yaitu 0,4 dB, 3,8 dB, 4,3
dB, 4,4 dB dan 4 dB masing-masing pada titik 3,7,8,9 dan 13. Hal ini
menunjukan pendengar yang berada di bawah kubah mendapatkan
kejernihan suara yang baik dan kejernihan suara dipengaruhi oleh
jarak dan geometri kubah.
O Perbandingan RASTI pengukuran dan pemodelan terhadap geometri
kubah tidak mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan nilai
RASTI menurun pada posisi di bawah kubah tetapi masih dikategorikan
bagus (good)
Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai