Anda di halaman 1dari 14

PEKERJAAN PLUMBING (AIR BERSIH, KOTOR,

DAN AIR BUANGAN)


Posted by Helmy Riza | 11.46 |

PEKERJAAN PLUMBING (AIR BERSIH,  KOTOR, DAN AIR BUANGAN)

     
I.          PERSYARATAN TEKNIS UMUM

1.1.    PERATURAN-PERATURAN / PERSYARATAN

-     Peraturan Daerah (PERDA) setempat.


-     Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum
-     Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan Nurbambang & Morimura.
-          Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000
-          Standard Nasional Indonesia Th. 2000
-          SNI 03-6481-2000, Sistem Plumbing 2000

 II.        PERSYARATAN TEKNIK KHUSUS


     
2.1.     LINGKUP PEKERJAAN

            Lingkup  pekerjaan  pada  paket  pekerjaan   sistem  Plumbing  adalah Sistem Plumbing   pada


areal Pengembangan Pusdiklat Dept. Perdagangan sawangan Depok, meliputi dan  tidak
terbatas  pada  penguraian tersebut  dibawah ini, antara lain  adalah  sebagai berikut :
              
a.      Pengadaan dan pemasangan Pompa Delivery air bersih, Pompa Penguras, pompa sirkulasi,
drain pump, Sand & carbon Filter, Elektrik Water Heater pada gedung Asrama Existing lengkap
dengan pemipaan dan peralatan pemipaan (gate valve, check valve, strainer, dll.).

b.      Pengadaan dan pemasangan pemipaan dari Pipa Induk PDAM ke Ground Water Tank (GWT)

c.       Pengadaan dan pemasangan Booster Pump tipe Packaged dengan kapasitas sesuai dengan
gambar perencanaan, lengkap dengan panel kontrol pemipaan dan valve-valve.
d.      Pengadaan dan pemasangan Deepwell kapasitas ±150 lt/mnt, lengkap dengan pompa
submersible, casing, bak control, valve-valve, meter air dan peralatan Bantu lainnya.

e.      Pengadaan dan pemasangan jaringan pemipaan air bersih lengkap dengan flange, elbow,
reducer, dan lain-lain sampai ke setiap fixtures outlet serta pengadaan dan pemasangan
faucet.
                
f.        Pengadaan dan pemasangan fondasi pompa, penggantung dan support pipa dan peralatan
penunjang lainnya.

g.      Pengadaan  dan  pemasangan sistem  pemipaan  air  kotor, pipa air hujan,   pipa ventilasi, roof
drain, floor drain, clean  out,  instalasi  buangan air bekas/air  kotor,   sistem  drain,   U-trap
dan   dan peralatan penunjang lainnya.

h.      Pengadaan dan pemasangan sistem  Sewage Treatment Plan tipe Packaged lengkap dengan


fondasi/pekerjaan fan/blower, pompa submersible, panel kontrol dan accessories lainnya. 

i.        Pengadaan   dan  pemasangan   sistem   instalasi  listrik  dari setiap peralatan pompa sampai
ke  panel termasuk unit panelnya.

j.        Mengadakan  Testing and  Commissioning  terhadap  seluruh  peralatan maupun pekerjaan


dalam  paket  pekerjaan  plumbing ini hingga berfungsi  dengan  baik dan memenuhi
persyaratan/standard   yang  telah ditentukan didalam spesifikasi teknis ini.

2.2.      SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA DAN INSTALASI

2.2.1.   PERALATAN UTAMA

a.      Pompa Delivery  
- Type pompa                       : Centrifugal  End Suction 
- Kapasitas                            : 250 / menit
- Total head                          :  50 m
- Putaran pompa                  : 2.900 RPM
- Daya pompa                      :  4.0  kW
- Karakteristik listrik            : 380 V, 3 ph, 50 Hz
- J u m l a h                          : 5 (LIMA) unit (1 unit standby).

b.      Level Switch Pump Control


- T  y  p  e                             : electric   dengan   sistem  relay ex Jerman
- Control voltage                  : 220 V, 1 ph, 50 Hz
- Dipasang  pada  reservoir .

c.       Pompa Penguras    
- Type pompa                       : Portable Submersible Drain Pump
- Kapasitas                            :  1.000 liter/menit
- Head pompa                      :  7.5 m
- Putaran pompa                  : 2.900 rpm
- Daya pompa                      :  6.0  kW
- Jumlah                               : 1 unit

d.      Pompa Booster (Packaged)   


- Type pompa                       : Centrifugal Pump
- Kapasitas                            :  50 liter/menit
- Head pompa                      :  15 m
- Putaran pompa                  : 1.450 rpm
- Daya pompa                      :  1,1 kW
- Jumlah                               : 2 unit
                 Lengkap dengan Pressure Tank dan Panel Kontrol

                 Data pompa dan peralatan lainnya, lihat pada Gambar perencanaan.

2.2.2.   SEWAGE TREATMENT PLAN


                       
     1).   Lingkup Pekrjaan
           
Lingkup pekerjaan Sewage Treatment Plan meliputi dan tidak terbatas dari apa yang
disesuaikan dan apa yang di uraikan tersebut dibawah ini.
            Pekerjaan meliputi pengadaan pemasangan, pengujian dan bekerjanyaa sistem sehingga out put
yang dihasilkan dapat memenuhi persyaratan umum yang berlaku serta ketentuan yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pengawasan Lingkungan Hidup (KLH).
         Pengadaan dan pemasangan instalasi pengolahan air limbah ( STP ) dengan sistem
packaged  dengan kapasitas :  2unit  x 4 m3/ hari.
         Jaminan spare parts dan pemeliharaan selama masa berlakunya pemeliharaan yang diterakan
dalam kontrak pekerjaan.

      2).  Persyaratan Septic Tank

Septic Tank  direncanakan untuk mengolah air buangan domestik dengan asumsi :


Kapasitas                     :           20 m3 / hari
Influent BOD               :           300 mg / l
Influent SS                   :           200 mg / l
Dan menghasilkan air hasil pengolahan
Effluent BOD               :           20 mg / l
Effluent SS                   :           30 mg / l

2.2.3.   PEMIPAAN DAN PERALATAN PEMIPAAN AIR BERSIH

a.      Pemipaan Air Bersih  / Air Panas

Bahan            :    GIP, Medium Clss, / Copper pipe ASTM B.88


Standard        :    Standard yang berlaku umum

b.      Pipa Air Kotor/buangan

      Bahan           :  PVC, Klas AW, 10 kg/cm2


Standard        : Standard  Industri  Indonesia (SII) 034 -82/ISO 4065,                 JIS.K.674 979 dan JIS.K.6742-1979.

c.       Valve - valve 
                  Working Pressure : 100 psi

1). Gate Valve :

         Tipe  bronze body non  rising  stem   screwed  bonnet  solid wedge  disk screwed  end  untuk
valve sampai dengan Diam. 50 mm danbisa digunakan tipe Butterfly  untuk diameter  12 s/d  25
mm
         Tipe flanged or lugged body  stainless  steel disk stainless steel shaft hand  wheel  operated 
with  position indicator  untuk  valve  lebih  besar dari  50 mm dengan body material cast
iron  untuk  tekanan  150 psi.

2).  Check Valve :

         Material : bronze body swing type Y pattern screwed cup metal disk screwed end  untuk valve
sampai dengan diameter 50 mm.

         Tipe : swing silent type dengan stainless  steel disk dengan body material cast iron 


untuk  tekanan  150 psi dan carbon steel untuk  tekanan  200 psi.

         Khusus  untuk  pompa-pompa  hydrophor  digunakan  dual plate water type check valve.

3).  Strainer :

         Tipe   bronze  body   screwed   cap   stainless  steel mess end untuk strainer  sampai dengan
diameter 50 mm      

         Tipe : Y pattern  stainless steel  perforated screen bolted bonnet flanged end   untuk  strainer
lebih besar dari diameter 50 mm.

4).  Flexible Connection

         Flexible connection memakai model   double sphere dengan material  Neoprene  Rubber 


yang  dapat menahan tekanan sampai 10 kg/cm2.

         Tekanan kerja valve-valve untuk peralatan  pompa  delivery adalah minimum 220 psi.
         Tekanan   kerja  valve-valve   untuk   pipa-pipa  distribusi selain tersebut di atas bisa
dipakai  valve dengan tekanan kerja 150 psi.

2.3.      SYARAT-SYARAT PEMASANGAN

 
2.3.1.   PERSYARATAN UMUM
a.  Pemborong  harus  membuat jadwal/schedule  waktu  yang  terperinci untuk setiap 
pekerjaannya  dan  diserahkan  kepada  pemilik  proyek/Pengawas/ Perencana  atau pihak yang
ditunjuk untuk mendapatkan  persetujuannya.

b.  Pemborong harus melaporkan hasil kemajuan pekerjaannya   setiap  minggu  serta 


perbandingannya  dengan jadwal yang telah tersusun. Bilamana  terjadi  perbedaan harus 
disertakan  juga  alasan-alasan serta cara-cara  penanggulangannya.

c.   Bagi  setiap  tahap-tahap instalasi  yang  telah  selesai dikerjakannya  Pemborong harus


mendapatkan  pernyataan  tertulis  dari  pihak   pemilik  proyek/Pengawas/ Perencana dan
pihak  yang ditunjuk  bahwa   tahap   instalasi  ini   telah   selesai dikerjakan sesuai dengan
persyaratan yang ada. Tahap-tahap  instalasi ini ditentukan kemudian  berdasarkan jadwal
perincian wakta yang diserah kan oleh Pemborong.

d.  Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing  dan   trial run  sistem instalasi  ini haruslah
pula dihadiri pihak pemilik  proyek/Pengawas /Perencana dan Ahli serta pihak-pihak   lain
yang bersangkutan.   Untuk  ini  hendaklah  diberikan pula sertifikat pernyataan hasil pengujian
oleh  yang berwenang memberikannya.

e.  Pemborong   wajib  melaporkan   kepada   pemilik  proyek/Pengawas/ Perencana atau Ahli yang


ditugaskan  bilamana   sekiranya  terjadi  kesulitan atau  gangguan-gangguan yang mungkin ada.

f.    Air kerja dan listrik kerja untuk keperluan test merupakan  tanggung   Pemborong dan
sudah  termasuk dalam item penawarannya.
g.  Lapangan  yang  dipergunakan  setiap hari  harus dibesihkan  setelah selesai bekerja.
Pemborong  hendaknya  menghubungi  pihak-pihak  lain  untuk koordinasi pembersihan
lapangan.

h.  Segera  setelah Kontrak selesai  maka  Pemborong harus  memindahkan semua sisa bahan
pekerjaannya  dan  peralatannya kecuali yang masih  diperlukan selama pemeliharaan.

2.3.2.   PEMASANGAN PERALATAN UTAMA

a.      Sebelum unit-unit pompa dipasang pada lokasi yang telah ditentukan, pemborong diwajibkan
untuk membuat gambar shop-drawing yang menunjukkan detail penempatan, detail
pemasangan, potongan-potongan gambar. Shop-drawing tersebut harus dimintakan
persetujuannya kepada Pengawas dan Perencana.

b.      Seluruh unit pompa harus di pasang pada dudukan/fondasi dan diberi peredam getaran pada
bagian baseplate pompa.

c.       Alignment antara motor dan pompa harus betul-betul segaris sehinggan dapat memperkecil
proses keausan dan getaran yang ditimbulkan akibat dari perputaran motor pompa.

Pemasangan pengkabelan dari Panel pompa ke tiap-tiap unit harus menggunakan konduit  dari
jenis high-impact

d.      Pada masing-masing fondasi pompa harus dibuatkan tali air untuk menampung drainase dari
tetesan-tetesan yang mungkin timbul dari pompa.

e.      Pemborong harus membuat pemipaan dari pompa penguras sampai ke saluran pembuangan

2.3.3.   INSTALASI PEMIPAAN

a.   Sistem Penyambungam Pipa

1.)  Pipa Air Bersih

        Memakai sambungan ulir/secrewed atau  las  untuk  pipa  berdiameter  32 mm  ke bawah  dan
menggunakan  sambungan  flanged untuk diameter pipa 75 mm ke  atau  dari bahan yang
sesuai dengan jenis bahan pipanya.

        Pembuatan ulir harus dengan peralatan tap dan dies berpresisi tinggi (bermesin)  pada 


sambungan  ulir  yang sering kali dibuka harus dipasang water mour.

        Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang pipa pada pipa
lurus.

        Untuk memperkuat terhadap  kebocoran   penyambungan  pipa dengan ulir harus terlebih dulu
diberi lapisan  red lead cement atau pintalan khusus dari asbes.
        Sedangkan  untuk sambungan flanged harus dilengkapi  rubber set/ring seal dari karet secara
homogen.

2).  Pipa Air Kotor/Buangan, Air Hujan dan Ventilasi :

        Memakai sistem lem/solvens cemend untuk pengikatnya terutama untuk pipa-pipa cabang
atau pipa  yang  berdiameter kecil.

        Sistem  penyambungan uPVC harus  memenuhi  standard  JIS 101 1967 dimana untuk ukuran
nominal  pipa  50 mm  kebawah menggunakan solvens cement  dan  untuk  pipa  65 mm  keatas
menggunakan  solvens cement Joint.

        Khususnya untuk pemakaian di-lapangan (site) jumlah maupun takaran solvens cement  harus
memenuhi   antara lain :

        Pada penggunaan pipa 50 mm kebawah  dipakai  minimaì  sebanyak  20 gram pada  setiap
penyambungan.

        Untuk  pemipaan  65 mm  keatas  dipakai  bahan  solvens cement minimal sebanyak 120


gram  pada setiap penyambungan.

        Pemakaian bahan perekat pada sistem penyambungan  pipa  uPVC ini  harus benar-benar
mengikuti petunjuk pabrik dan minimal pada  pelaksanaannya  dilapangan Kontraktor harus
menyertakan  tenaga ahli/supervisor dari pabrik pembuatnya.

        Sistem  penyambungan  pipa induk  dan  pipa  cabang (Jointing  pipe) uPVC menggunakan
sistem  Flanged  diberi rubber ring set  gasket dan di-bout .Hal ini  berlaku  pula  untuk sistem
pencabangan  pipa  air  hujan dan ventilasi. 

b.   Penggantung / Penumpu Pipa

        Semua  pipa harus diikat/ditetapkan  dan  dibout  dengan  kuat  lengkap dengan penggantung
atau  angker  yang  kokoh (rigid)   agar  inklinasinya tetap  untuk mencegah   timbulnya
getaran   Standard  merk yang dipersyaratkan harus buatan  pabrik .
        Pipa horizontal harus digantung dengan  penggantung  yang dapat diatur dengan  jarak
maksimum  tidak lebih dari 2,0 meter.

        Pipa-pipa yang menembus dinding harus  diberikan  Sleeve dengan rongga 10 mm. Rongga
pipa karena adanya sleeve  harus  diberi  bahan khusus rubber eal yang elastis.
        Pemasangan  pipa  harus rata  dan  rapih   serta  rigid  baik untuk pipa horizontal maupun
untuk  sistem pemipaan vertikal.

        Untuk  mencegah  getaran pada penggantung  harus  dipakai dudukan terbuat dari karet getas.

        Penggantung atau penumpu pipa  adalah product pabrik dan harus disekrup/terikat pada


konstruksi  bangunan dengan insert angker yang dipasang  pada waktu pengecoran beton atau
dengan Ramset.

        Pipa-pipa  ditumpu  dengan  clem   clam  dan dibuat dengan jarak tidak  lebih dari  250 cm
untuk setiap clam.

        c.   Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya

        Semua fixture  harus dipasang dengan baik dan di  dalamnya bebas dari kotoran yang akan
mengganggu  aliran atau kebersihan air  dan harus terpasang  dengan kokoh (Rigid)
ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.

        Semua fixtures,  fitting, pipa-pipa air dilaksanakan  harus rapi tidak mengganggu  waktu 
pemasangan-pemasangan/dinding porselen dan sebagainya.

        Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi juga kuat kedudukannya untuk komponen
misalnya fixtures, fittings dan sebagainya.

        Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di dalam kelengkapan 


jaringan  instalasi tersebut.

        Untuk  pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk dipasang balok-balok dari


beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee, elbow, valve
dan sebagainya.
d.   Pipa-pipa Dalam Tanah

        Galian  pipa dalam tanah harus dibuat dengan  ke  dalamam  60 cm untuk pipa diameter 100
mm ke bawah dan 80 -100 cm untuk pipa diameter 125 mm keatas.

        Dasar lubang galian harus cukup stabil dan  rata  sehingga  seluruh panjang pipa terletak
tertumpu  dengan baik.

        Untuk  pipa-pipa  air bersih dan  pipa-pipa  air  buangan  tidak boleh diletakkan pada  lubang-
lubang yang sama.

        Setelah  pipa  dipasang pada lubang  galian  dan  setelah  diperiksa  oleh Pengawas/Perencana
yang  ditunjuk  semua kotorar dibuang dari lubang galian  ditimbun  kembali dengan baik  pasir
urug  atau  tanah  bekas galian atau dengan bahan  yang  di  tentukan  Pengawas/Perencana
dengan  mendapatkan izin  tertulis.

        Patokan/pedoman   yang  dipakai  untuk  dalamnya galian adalah diukur dari garis tengah pipa 
(as pipa)  sampai kepermukaan jalan/tanah asli atau bila  tidak  akan digunakan  ketentuan-
ketentuan  persyaratan   minimal  menurut buku  petunjuk Pedoman  Plumbing  Indonesia
Tahun 1971 untuk dalamnya galian.  
         
        Pipa-pipa yang melewati jalan  ditambah  lapisan  beton tebal 10 cm. 

        Harus  dibuat  tanda-tanda dari balok  beton  atau  tanah untuk memudahkan Indentifikasi 
pipa  di dalam tanah.

2.3.4.   PEKERJAAN AIR KOTOR

a.  Air Kotor dan Buangan

Diadakan  pemisahan antara air kotor, buangan  dari  closed/WC dan air buangan dari urinoir
dengan  air  buangan dari Wastafel atau floor drain. Pengumpulan digunakan sistem bercabang
yang  berupa  pipa-pipa horizontal  kemudian disalurkan ke Sewage Treatment Plant.

b.   Pipa Ventilasi
Untuk  pipa ventilasi dipasang bersatu dengan  dinding dengan diameter pipa 25 mm 65 mm.
Pada  akhir pipa ventilasi   dipasang  vent  cup  pada lokasi paling  atau  (ceiling lantai atap atau
di atap bangunan). Instalasi harus rapih   tidak bocor  dan untuk sistem  maupun layoutnya bisa
dilihat pada detail gambar perencanaan.

2.3.6.   INSTALASI LISTRIK

Sistem  Instalasi Listrik untuk melayani  kebutuhan  pompa-pompa  air bersih,    deep well dan
lain-lain sesuai  dengan peraturan  PUIL 2000  (edisi  terbaru)  dan peraturan lain yang berlaku
seperti SPLN, VDE, BS.
Pemasangan  kabel  daya  kabel kontrol  dari  panel  pompa  ketiap motor atau peralatan 
sensor/pressure  switch/elektroda  kontrol harus  dilindungi  dengan  pipa galvanis dan
dilengkapi dengan socket/Lock Nut  agar supaya kabel tidak lecet.
Jenis  kabel listrik untuk kemotor  dengan  memakai isolasi uPVC sedangkan untuk sensor
elektroda  Deep  Well dengan isolasi karet dan berserabut.

a.   Panel Listrik

Terbuat dari bahan plat baja dengan tebal minimum 2 mm  atau dibuat dari bahan lain seperti 
polyester atau bakelite.
Frame / rangka panel harus digalvanized dan  ditanahkan  (Grounding  System) dengan  baik
serta  harus  dapat   mendukung/menopang  beban   panel beserta komponen  dan tahan
terhadap tekanan  mekanis  bila  terjadi hubung singkat.
Panel  harus dibuat di pabrik yang  sudah  mendapat  rekomendasi dari PLN.
Semua kabinet harus dicat dengan warna abu-abu atau  warna  lain yang ditentukan pemilik
proyek/Pengawas/Perencana  dimulai dengan cat dasar kemudian  dibuat  tahan  karat dengan
cara  Galvanized Cadmium  Planting  atau dengan  Zinc Chromate Primer .
Kabinet  harus  buatan pabrik  tebal  minimal  yang  dipersyaratkan  untuk  bahan kabinet  plate
2  mm   lengkap dengan komponen serta accessoriesnya.
 
b.  Komponen-komponen Panel

Seluruh komponen-komponen panel yang digunakan harus mengacu pada yang dipersyaratkan
di dalam ketentuan-ketentuan Sistem Listrik.
2.4.     SYARAT-SYARAT PENERIMAAN

2.4.1.   M A T E R I A L

Kontraktor  harus  menjamin seluruh unit  peralatan yang  didatangkan adalah baru bebas dari
defective  material   improved material dan menjamin  terhadap kualitas  atau  mutu  barang
sesuai  dengan  tujuan  spesifikasi.
Setiap  material atau peralatan yang tidak memenuhi  spesifikasi harus diganti dengan yang
sesuai  dalam  jangka  waktu  tidak  lebih dari  1  (satu) minggu setelah  ditanda  tangani berita 
acara  penerimaan barang.
Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan menjadi tanggungan/beban
Kontraktor.

2.4.2.  PENGUJIAN INSTALASI DISTRIBUSI AIR BERSIH

a.      Sebelum dilakukan pengujian terhadap  pemipaan  ke seluruh jaringan distribusi air bersih


ke tiap-tiap bangunan,  Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengujian secara parsial
terhadap perlalatan utama (pompa-pompa, panel listrik, dan panel kontrol, pressure tank, dll.).
      Pengujian yang harus dilakukan minimum antara lain : putaran pompa, arus kerja motor, cut-
in/cut-off Pressure Tank.
      Hasil pengujian ini, harus dicatat dan dilaporkan kepada Pengawas/MK untuk dimintakan
persetujuannya.

b.      Bersama-sama Pengawas/MK, Pemilik Proyek dan Perencana, Pemborong diwajibkan untuk


melakukan pengujian terhadap performasi peralatan utama dengan  sistem telah di fungsikan
secara penuh.
      Pengujian ini meliputi : kapasitas pompa, arus kerja motor,  kerja Pressure Tank, tekanan air
pada fixture terjauh, dan lain-lain.
      Hasil pengujian ini, harus dicatat dan dilaporkan kepada Pengawas/MK untuk dimintakan
persetujuannya.

c.       Sebelum  dipasang fixtures-fixtures seluruh  sistem  distribusi air harus diuji dengan tekanan 10
kg/cm²  untuk  pipa  air bersih  sedangkan untuk  pipa  air kotor dengan  tekanan   5  kg/cm²
tanpa  mengalami  kebocoran  dalam waktu minimum 24 jam tekanan  ter  sebut  tidak
turun/berubah.  Pada  prinsipnya  pe ngetesan dilakukan dengaa cara bagian demi  bagian  dari
panjang  pipa maximum 150 meter.  

d.      Biaya  pengetesan serta alat-alat  yang  diperlukan  adalah menjadi tanggung jawab


Pemborong/Kontraktor    Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan  disaksikan oleh pemilik
proyek/Pengawas/Perencana dan  selanjutnya  apabila  telah diterima/ memenuhi  syarat
akan  dibuatkan Berita Acaranya.
           
 2.4.3.  P E N G E C A T A N

        Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dililit  dengan  karung  goni dan dilapisi dengan 
Tar  (Tar coated) untuk penahan Korosi (lihat bagian Syarat-syarat Pemasangan). 

        Sedangkan  untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus  diberi  tanda dengan warna atau cat 
yang  warnanya  akan ditentukan kemudian oleh MK.

        Pipa-pipa non  exposed diberi  tanda-tanda  di tempat-tempat control / pemeriksaan.

2.4.4.     DATA SPARE PART

Secepat mungkin setelah persetujuan atas Serah Terima Pekerjaan Pertama, Pemborong harus
memberikan data mengenai spare parts untuk tiap-tiap peralatan yang terdaftar (masing-
masing).
Data tersebut harus mencakup suatu daftar yang lengkap mengenai "parts" dan "supplies" yang
baik, biasanya diberikan secara cuma-cuma bersama pembelian peralatan tersebut ataupun
ditentukan kemudian harus diberikan sebagai bagian dari Kontrak ini, dan suatu daftar alat-alat
tambahan yang dianjurkan oleh Pembuat (pabrik) untuk menjamin pemakaian yang effisien
untuk jangka waktu 120 (seratus dua puluh) hari setelah pemasangan alat-alat itu masing-
masing.

2.5.   SYARAT-SYARAT OPERASIONAL SISTEM


a).    Pompa Delivery secara automatis mengisi air bersih dari Ground Water Tank ke Reservoir
Atas.  

b).    Sistem distribusi air bersih untuk lantai 4 dan 3 dialirkan dengan sistem pompa
booster.  Hydrophore (Pressure Tank) berfungsi untuk mempertahankan  tekanan pada tiap-
tiap titik fixture.

c).    Pengoperasian sistem pompa, bekerja secara bergantian (Pompa-1 dan pompa-2) yang di
lakukan secara manual.

d).    Pengisian Ground Water Tank dari PDAM dikontrol oleh kontrol level yang ada pada Reservoir.
Level kontrol ini dapat disetting , disesuaikan dengan kebutuhan.

2.6.      SYARAT-SYARAT PEMELIHARAAN

2.6.1.   SYARAT UMUM

a.      Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pemborong harus menyerahkan gambar-gambar,
data-data peralatan petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari mesin-mesin terpasang di
bawah Kontrak ini.  Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada pemilik proyek/Pengawas
sebanyak 4 (empat) set dan kepada Perencana 1 (satu) set.

b.      Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction Manual, Installation
Manual, Maintenance Manual, Operating Instruction, Trouble Shooting Instruction.

c.       Hendaknya diberikan pula 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan perawatan kepada
Pemilik, sebuah dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempelkan di dinding dalam ruang
mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk oleh pemilik proyek/Pengawas.

d.      Pemborong harus memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan perawatannya


kepada petugas-petugas teknis (Team Engineering) yang ditunjuk oleh pemilik proyek secara
cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya.

e.      Pemborong harus memberikan Surat Garansi dari  pemakaian peralatan-peralatan utama


kepada Pemberi Tugas.

Anda mungkin juga menyukai