I. PERSYARATAN TEKNIS UMUM
1.1. PERATURAN-PERATURAN / PERSYARATAN
b. Pengadaan dan pemasangan pemipaan dari Pipa Induk PDAM ke Ground Water Tank (GWT)
c. Pengadaan dan pemasangan Booster Pump tipe Packaged dengan kapasitas sesuai dengan
gambar perencanaan, lengkap dengan panel kontrol pemipaan dan valve-valve.
d. Pengadaan dan pemasangan Deepwell kapasitas ±150 lt/mnt, lengkap dengan pompa
submersible, casing, bak control, valve-valve, meter air dan peralatan Bantu lainnya.
e. Pengadaan dan pemasangan jaringan pemipaan air bersih lengkap dengan flange, elbow,
reducer, dan lain-lain sampai ke setiap fixtures outlet serta pengadaan dan pemasangan
faucet.
f. Pengadaan dan pemasangan fondasi pompa, penggantung dan support pipa dan peralatan
penunjang lainnya.
g. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan air kotor, pipa air hujan, pipa ventilasi, roof
drain, floor drain, clean out, instalasi buangan air bekas/air kotor, sistem drain, U-trap
dan dan peralatan penunjang lainnya.
i. Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi listrik dari setiap peralatan pompa sampai
ke panel termasuk unit panelnya.
2.2.1. PERALATAN UTAMA
a. Pompa Delivery
- Type pompa : Centrifugal End Suction
- Kapasitas : 250 / menit
- Total head : 50 m
- Putaran pompa : 2.900 RPM
- Daya pompa : 4.0 kW
- Karakteristik listrik : 380 V, 3 ph, 50 Hz
- J u m l a h : 5 (LIMA) unit (1 unit standby).
c. Pompa Penguras
- Type pompa : Portable Submersible Drain Pump
- Kapasitas : 1.000 liter/menit
- Head pompa : 7.5 m
- Putaran pompa : 2.900 rpm
- Daya pompa : 6.0 kW
- Jumlah : 1 unit
c. Valve - valve
Working Pressure : 100 psi
1). Gate Valve :
Tipe bronze body non rising stem screwed bonnet solid wedge disk screwed end untuk
valve sampai dengan Diam. 50 mm danbisa digunakan tipe Butterfly untuk diameter 12 s/d 25
mm
Tipe flanged or lugged body stainless steel disk stainless steel shaft hand wheel operated
with position indicator untuk valve lebih besar dari 50 mm dengan body material cast
iron untuk tekanan 150 psi.
2). Check Valve :
Material : bronze body swing type Y pattern screwed cup metal disk screwed end untuk valve
sampai dengan diameter 50 mm.
Khusus untuk pompa-pompa hydrophor digunakan dual plate water type check valve.
3). Strainer :
Tipe bronze body screwed cap stainless steel mess end untuk strainer sampai dengan
diameter 50 mm
Tipe : Y pattern stainless steel perforated screen bolted bonnet flanged end untuk strainer
lebih besar dari diameter 50 mm.
4). Flexible Connection
Tekanan kerja valve-valve untuk peralatan pompa delivery adalah minimum 220 psi.
Tekanan kerja valve-valve untuk pipa-pipa distribusi selain tersebut di atas bisa
dipakai valve dengan tekanan kerja 150 psi.
2.3. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN
2.3.1. PERSYARATAN UMUM
a. Pemborong harus membuat jadwal/schedule waktu yang terperinci untuk setiap
pekerjaannya dan diserahkan kepada pemilik proyek/Pengawas/ Perencana atau pihak yang
ditunjuk untuk mendapatkan persetujuannya.
d. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan trial run sistem instalasi ini haruslah
pula dihadiri pihak pemilik proyek/Pengawas /Perencana dan Ahli serta pihak-pihak lain
yang bersangkutan. Untuk ini hendaklah diberikan pula sertifikat pernyataan hasil pengujian
oleh yang berwenang memberikannya.
f. Air kerja dan listrik kerja untuk keperluan test merupakan tanggung Pemborong dan
sudah termasuk dalam item penawarannya.
g. Lapangan yang dipergunakan setiap hari harus dibesihkan setelah selesai bekerja.
Pemborong hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk koordinasi pembersihan
lapangan.
h. Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa bahan
pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama pemeliharaan.
a. Sebelum unit-unit pompa dipasang pada lokasi yang telah ditentukan, pemborong diwajibkan
untuk membuat gambar shop-drawing yang menunjukkan detail penempatan, detail
pemasangan, potongan-potongan gambar. Shop-drawing tersebut harus dimintakan
persetujuannya kepada Pengawas dan Perencana.
b. Seluruh unit pompa harus di pasang pada dudukan/fondasi dan diberi peredam getaran pada
bagian baseplate pompa.
c. Alignment antara motor dan pompa harus betul-betul segaris sehinggan dapat memperkecil
proses keausan dan getaran yang ditimbulkan akibat dari perputaran motor pompa.
Pemasangan pengkabelan dari Panel pompa ke tiap-tiap unit harus menggunakan konduit dari
jenis high-impact
d. Pada masing-masing fondasi pompa harus dibuatkan tali air untuk menampung drainase dari
tetesan-tetesan yang mungkin timbul dari pompa.
e. Pemborong harus membuat pemipaan dari pompa penguras sampai ke saluran pembuangan
2.3.3. INSTALASI PEMIPAAN
Memakai sambungan ulir/secrewed atau las untuk pipa berdiameter 32 mm ke bawah dan
menggunakan sambungan flanged untuk diameter pipa 75 mm ke atau dari bahan yang
sesuai dengan jenis bahan pipanya.
Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang pipa pada pipa
lurus.
Untuk memperkuat terhadap kebocoran penyambungan pipa dengan ulir harus terlebih dulu
diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes.
Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi rubber set/ring seal dari karet secara
homogen.
Memakai sistem lem/solvens cemend untuk pengikatnya terutama untuk pipa-pipa cabang
atau pipa yang berdiameter kecil.
Sistem penyambungan uPVC harus memenuhi standard JIS 101 1967 dimana untuk ukuran
nominal pipa 50 mm kebawah menggunakan solvens cement dan untuk pipa 65 mm keatas
menggunakan solvens cement Joint.
Khususnya untuk pemakaian di-lapangan (site) jumlah maupun takaran solvens cement harus
memenuhi antara lain :
Pada penggunaan pipa 50 mm kebawah dipakai minimaì sebanyak 20 gram pada setiap
penyambungan.
Pemakaian bahan perekat pada sistem penyambungan pipa uPVC ini harus benar-benar
mengikuti petunjuk pabrik dan minimal pada pelaksanaannya dilapangan Kontraktor harus
menyertakan tenaga ahli/supervisor dari pabrik pembuatnya.
Sistem penyambungan pipa induk dan pipa cabang (Jointing pipe) uPVC menggunakan
sistem Flanged diberi rubber ring set gasket dan di-bout .Hal ini berlaku pula untuk sistem
pencabangan pipa air hujan dan ventilasi.
Semua pipa harus diikat/ditetapkan dan dibout dengan kuat lengkap dengan penggantung
atau angker yang kokoh (rigid) agar inklinasinya tetap untuk mencegah timbulnya
getaran Standard merk yang dipersyaratkan harus buatan pabrik .
Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan jarak
maksimum tidak lebih dari 2,0 meter.
Pipa-pipa yang menembus dinding harus diberikan Sleeve dengan rongga 10 mm. Rongga
pipa karena adanya sleeve harus diberi bahan khusus rubber eal yang elastis.
Pemasangan pipa harus rata dan rapih serta rigid baik untuk pipa horizontal maupun
untuk sistem pemipaan vertikal.
Untuk mencegah getaran pada penggantung harus dipakai dudukan terbuat dari karet getas.
Pipa-pipa ditumpu dengan clem clam dan dibuat dengan jarak tidak lebih dari 250 cm
untuk setiap clam.
Semua fixture harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang akan
mengganggu aliran atau kebersihan air dan harus terpasang dengan kokoh (Rigid)
ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu waktu
pemasangan-pemasangan/dinding porselen dan sebagainya.
Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi juga kuat kedudukannya untuk komponen
misalnya fixtures, fittings dan sebagainya.
Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan ke dalamam 60 cm untuk pipa diameter 100
mm ke bawah dan 80 -100 cm untuk pipa diameter 125 mm keatas.
Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak
tertumpu dengan baik.
Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan pada lubang-
lubang yang sama.
Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan setelah diperiksa oleh Pengawas/Perencana
yang ditunjuk semua kotorar dibuang dari lubang galian ditimbun kembali dengan baik pasir
urug atau tanah bekas galian atau dengan bahan yang di tentukan Pengawas/Perencana
dengan mendapatkan izin tertulis.
Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis tengah pipa
(as pipa) sampai kepermukaan jalan/tanah asli atau bila tidak akan digunakan ketentuan-
ketentuan persyaratan minimal menurut buku petunjuk Pedoman Plumbing Indonesia
Tahun 1971 untuk dalamnya galian.
Pipa-pipa yang melewati jalan ditambah lapisan beton tebal 10 cm.
Harus dibuat tanda-tanda dari balok beton atau tanah untuk memudahkan Indentifikasi
pipa di dalam tanah.
Diadakan pemisahan antara air kotor, buangan dari closed/WC dan air buangan dari urinoir
dengan air buangan dari Wastafel atau floor drain. Pengumpulan digunakan sistem bercabang
yang berupa pipa-pipa horizontal kemudian disalurkan ke Sewage Treatment Plant.
b. Pipa Ventilasi
Untuk pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding dengan diameter pipa 25 mm 65 mm.
Pada akhir pipa ventilasi dipasang vent cup pada lokasi paling atau (ceiling lantai atap atau
di atap bangunan). Instalasi harus rapih tidak bocor dan untuk sistem maupun layoutnya bisa
dilihat pada detail gambar perencanaan.
2.3.6. INSTALASI LISTRIK
Sistem Instalasi Listrik untuk melayani kebutuhan pompa-pompa air bersih, deep well dan
lain-lain sesuai dengan peraturan PUIL 2000 (edisi terbaru) dan peraturan lain yang berlaku
seperti SPLN, VDE, BS.
Pemasangan kabel daya kabel kontrol dari panel pompa ketiap motor atau peralatan
sensor/pressure switch/elektroda kontrol harus dilindungi dengan pipa galvanis dan
dilengkapi dengan socket/Lock Nut agar supaya kabel tidak lecet.
Jenis kabel listrik untuk kemotor dengan memakai isolasi uPVC sedangkan untuk sensor
elektroda Deep Well dengan isolasi karet dan berserabut.
a. Panel Listrik
Terbuat dari bahan plat baja dengan tebal minimum 2 mm atau dibuat dari bahan lain seperti
polyester atau bakelite.
Frame / rangka panel harus digalvanized dan ditanahkan (Grounding System) dengan baik
serta harus dapat mendukung/menopang beban panel beserta komponen dan tahan
terhadap tekanan mekanis bila terjadi hubung singkat.
Panel harus dibuat di pabrik yang sudah mendapat rekomendasi dari PLN.
Semua kabinet harus dicat dengan warna abu-abu atau warna lain yang ditentukan pemilik
proyek/Pengawas/Perencana dimulai dengan cat dasar kemudian dibuat tahan karat dengan
cara Galvanized Cadmium Planting atau dengan Zinc Chromate Primer .
Kabinet harus buatan pabrik tebal minimal yang dipersyaratkan untuk bahan kabinet plate
2 mm lengkap dengan komponen serta accessoriesnya.
b. Komponen-komponen Panel
Seluruh komponen-komponen panel yang digunakan harus mengacu pada yang dipersyaratkan
di dalam ketentuan-ketentuan Sistem Listrik.
2.4. SYARAT-SYARAT PENERIMAAN
2.4.1. M A T E R I A L
Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru bebas dari
defective material improved material dan menjamin terhadap kualitas atau mutu barang
sesuai dengan tujuan spesifikasi.
Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan yang
sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah ditanda tangani berita
acara penerimaan barang.
Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan menjadi tanggungan/beban
Kontraktor.
c. Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan tekanan 10
kg/cm² untuk pipa air bersih sedangkan untuk pipa air kotor dengan tekanan 5 kg/cm²
tanpa mengalami kebocoran dalam waktu minimum 24 jam tekanan ter sebut tidak
turun/berubah. Pada prinsipnya pe ngetesan dilakukan dengaa cara bagian demi bagian dari
panjang pipa maximum 150 meter.
Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dililit dengan karung goni dan dilapisi dengan
Tar (Tar coated) untuk penahan Korosi (lihat bagian Syarat-syarat Pemasangan).
Sedangkan untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna atau cat
yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh MK.
Secepat mungkin setelah persetujuan atas Serah Terima Pekerjaan Pertama, Pemborong harus
memberikan data mengenai spare parts untuk tiap-tiap peralatan yang terdaftar (masing-
masing).
Data tersebut harus mencakup suatu daftar yang lengkap mengenai "parts" dan "supplies" yang
baik, biasanya diberikan secara cuma-cuma bersama pembelian peralatan tersebut ataupun
ditentukan kemudian harus diberikan sebagai bagian dari Kontrak ini, dan suatu daftar alat-alat
tambahan yang dianjurkan oleh Pembuat (pabrik) untuk menjamin pemakaian yang effisien
untuk jangka waktu 120 (seratus dua puluh) hari setelah pemasangan alat-alat itu masing-
masing.
b). Sistem distribusi air bersih untuk lantai 4 dan 3 dialirkan dengan sistem pompa
booster. Hydrophore (Pressure Tank) berfungsi untuk mempertahankan tekanan pada tiap-
tiap titik fixture.
c). Pengoperasian sistem pompa, bekerja secara bergantian (Pompa-1 dan pompa-2) yang di
lakukan secara manual.
d). Pengisian Ground Water Tank dari PDAM dikontrol oleh kontrol level yang ada pada Reservoir.
Level kontrol ini dapat disetting , disesuaikan dengan kebutuhan.
2.6. SYARAT-SYARAT PEMELIHARAAN
2.6.1. SYARAT UMUM
a. Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pemborong harus menyerahkan gambar-gambar,
data-data peralatan petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari mesin-mesin terpasang di
bawah Kontrak ini. Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada pemilik proyek/Pengawas
sebanyak 4 (empat) set dan kepada Perencana 1 (satu) set.
b. Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction Manual, Installation
Manual, Maintenance Manual, Operating Instruction, Trouble Shooting Instruction.
c. Hendaknya diberikan pula 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan perawatan kepada
Pemilik, sebuah dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempelkan di dinding dalam ruang
mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk oleh pemilik proyek/Pengawas.