Anda di halaman 1dari 26

Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II

Tahun Anggaran 2017

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL / ELEKTRIKAL

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

I. PRINSIP PENYEDIAAN DAYA LISTRIK


Sumber daya listrik bagi gedung diperoleh dari jaringan tegangan rendah PLN dengan
daya terpasang sebesar 500 kVA. daya dari PLN tersebut disalurkan ke trafo distribusi 50
kV / 400 V berkapasitas 500 kVA untuk dirubah menjadi daya bertegangan rendah LVMDP
sampai dengan panel ukur (KWH meter).
Selanjutnya didistribusikan ke panel-panel sub-distribusi dan panel daya /
Penerangan gedung secara radial. Sistim distribusi tegangan rendah yang digunakan adalah
distribusi 3 (tiga) fase – empat kawat 220 / 380 V mengikuti sistim PP (Pentanahan
Pengaman).

II. METODE INSTALASI


II.1. Peralatan Instalasi Tegangan Rendah.
Meliputi pengadaan dan pemasangan power recepacle outlet (stop kontak),
saklar, kontak-kontak tarik (pull box), cabinet / panel daya, kabel, alat-alat bantu
dan semua peralatan lain yang diperlukan untuk mendapatkan penyelesaian
yang memuaskan dari sistim instalasi daya tegangan rendah 220 / 380 V dan
penerangan.

II.2. Kotak-kotak (doos) outlet.


a. Jenis.
Kotak-kotak outlet harus sesuai dengan persyaratan VDE, PUIL, AVE
atau standar lain. Kotak-kotak ini bisa berbentuk single / multi gang box
empat persegi atau segi delapan.
Ceilling ox dan kotak-kotak lainnya yang tertutup rapi harus dipasang
dengan baik dan benar.
b. Ukuran.
Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk konduit hanya di tempat
yang diperlukan.
Setiap kotak harus cukup besar untuk menampung jumlah dan ukuran
conduit, sesuai dengan persyaratan, tetapi kurang dari ukuran yang
ditunjuk atau dipersyaratkan.
c. Tipe Tahan Cuaca (Weatherproof Type).
Kotak-kotak outlet di tempat-tempat tersebut di bawah ini harus dari tipe
yang diberi gasket tahan cuaca :
 Tempat-tempat yang kena matahari.
 Tempat-tempat yang kena hujan.
 Tempat-tempat yang kena minyak.
 Tempat-tempat yang kena udara lembab.
 Tempat-tempat yang ditunjuk di dalam gambar.
d. Outlet Pada Permukaan Khusus.
Kotak outlet untuk stop kontak dan saklar-saklar yang dipasang pada
partisi, blok beton, marmer, frame besi, dinding bata atau dinding kayu
harus berbentuk persegi dan harus mempunyai sudut dan sisi-sisi tegak.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

II.3. Saklar dan Stop Kontak.


a. Cara Pemasangan.
Saklar-saklar harus dari jenis rocker mechanic dengan rating minimum
10A / 250V. Saklar pada umumnya dipasang terhadap permukaan tembok,
kecuali bila ditentukan lain pada gambar seperti pada posisi meja kerja
dipasang 90 cm. Jika tidak ditentukan lain, bingkai saklar harus dipasang pada
ketinggian 140 cm. di atas lantai yang sudah selesai, Saklar-saklar tersebut
harus dipasang doos (kotak) yang sesuai.
Sambungan hanya diperbolehkan antara kotak yang berdekatan. Stop kontak
harus dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan ketinggian 110 cm.
(di ruang basah dan pantry) dan 30 cm. (selain di
ruang basah dan pantry) dari permukaan lantai yang sudah selesai
(finished) sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Saklar dan stop kontak ex Panasonic wide Series atau setara
b. Jumlah Kutub.
Stop kontak satu fasa harus dari jenis tiga kutub (fasa, netral dan pentanahan)
dengan rating minimum 10A / 220V. Cara pemasangan harus disesuaikan
dengan peraturan PUIL dan diberi saluran pentanahan.
c. Pendukung dan Pengikat.
Kotak-kotak plat baja didukung atau diikat dengan cukup supaya mempunyai
bentuk yang tetap.
II.4. Kabel-Kabel.
Kabel pada instalasi daya dan penerangan bertegangan rendah meliputi:
kabel tegangan rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan dan
barang-barang lain yang diperlukan untuk melengkapi dan menyempurnakan
pemasangan serta operasi dari semua sistim dan peralatan.
a. Pemasangan Kabel.
1. Pemasangan di Permukaan.
Kabel Instalasi Daya dan Penerangan di dalam Bangunan.
Semua kabel harus dipasang didalam konduit PVC high impact heavy
gauge, dipasang di permukaan plat beton langit-langit dengan klem
pendukung yang sesuai. Pendukung-pendukung tersebut harus dicat
dengan cat anti karat.
Semua kabel harus dipasang lurus / sejajar dengan rapi dan teratur.
Pembelokan kabel harus dilakukan dengan jari-jari lengkungan tidak boleh
kurang dari syarat-syarat pabrik (minimum 15 kali diameter kabel).
Konduit ex CLIPSAL / EGA.
2. Kabel Daya Penghubung Antar Panel.
Kabel-kabel daya yang diletakan di atas cable tray, di-klem pada cable tray
dengan cable ties (pita plastik pengikat kabel). Pemasangan cable tray
harus mengikuti jalur yang direncanakan secara rapi dan digantung atau
disangga secara kokoh dengan penggantung / penyangga besi yang di-klem
ke plat beton.
Untuk keperluan pemasangan kabel, Kontraktor harus menyediakan
sendiri peralatan penunjang seperti tray, klem, besi penunjang,
penggantung dan peralatan lainnya, baik untuk kabel yang dipasang
horizontal maupun vertikal.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

Peralatan penunjang tersebut harus sudah diperhitungkanpada biaya


pemasangan kabel tersebut.
3. Kabel Daya dari Panel Daya Motor ke Motor-Motor Pompa.
Jenis kabel yang digunakan adalah NYY yang ditempatkan di dalam konduit
metal tahan karat (galvanized / white metal conduit) yang diletakkan di
atas plat lantai. Setiap pipa konduit berisi hanya satu jalur kabel menuju
motor dengan faktor pengisian 40%.
Dari pipa konduit yang dipasang horizontal menuju motor, kabel ditarik ke
terminal motor dengan memakai flexible metal conduit yang juga tahan
karat. Ukuran konduit fleksibel ini harus sesuai dengan ukuran pipa
konduit dan disambungkan dengan cara sedemikian rupa, sehingga benar-
benar kedap air. Demikian juga penyambungan pipa fleksibel terhadap box
terminal motor. Dalam hal ini Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan
contoh konduit fleksibel serta cara penyambungannya terlebih dahulu
kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
4. Pemasangan di Permukaan.
Kabel instalasi penerangan dan stop kontak yang dipasang di dalam
dinding harus diletakkan di dalam konduit PVC high impact heavy gauge
dengan ukuran minimum ¾”. Penarikan kabel menuju titik saklar atau stop
kontak harus dilakukan setelah pipa selesai ditanam.
5. Pemasangan Menembus Dinding.
Setiap penembusan kabel pada dinding harus melalui sparing kabel
yang terbuat dari pipa PVC dengan ukuran yang cukup terhadap
penampang kabel.
6. Penggunaan Warna Kabel.
Penggunaan warna kabel NYY, NYM dan NYFGbY untuk tegangan fasa,
netral dan ground harus mengikuti peraturan yang disebutkan oleh PUIL
2000, yaitu :
a. Sistim Tegangan 220 V, 1 Fasa :
Hitam : Fasa
Biru : Netral
Kuning / Hijau : Pentanahan (G).
b. Sistim Tegangan 220 / 380 V, 3 Fasa :
Merah : Fasa R
Kuning : Fasa S
Hitam : Fasa T
Biru : Netral (N)
Kuning / Hijau : Pentanahan (G).
7. Pendukung Kabel.
Setiap kotak tarik (pull box) termasuk kotak-kotak yang ada di atas daya
dan panel daya motor, harus diberi cukup banyak klem dan peralatan
pendukung lain-lainnya.
Kabel dipasang dengan cara yang rapi dan teratur yang memungkinkan
pengenalan, sehingga tidak ada kabel yang membentang tanpa
pendukung.
8. Konduit Tertanam.
Pull box yang dihubungkan pada konduit tertanam / tersembunyi harus
juga dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap dinding atau

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

langit-langit.

II.5. Kabinet Panel Daya.


Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan ketebalan minimum 1,7mm
untuk panel yang dipasang menempel di dinding dan minimum 2 mm. Untuk
jenis floor standing, kecuali yang sering terkena basah / hujan, harus dibuat dari
jenis besi tuang yang tahan kelembaban atau konstruksi khusus. Kabinet untuk
panel daya / kontrol harus mempunyai ukuran yang proporsional seperti
dipersyaratkan untuk panel daya yang besarnya menurut kebutuhan, sehingga
untuk frame / rangka panel harus ditanahkan.
Pada kabinet harus ada cara-cara yang baik untuk memasang, mendukung dan
menyetel panel daya serta penutupnya.
Kabinet dengan kawat-kawat through feeder harus diatur dengan baik, rapi dan
benar.
1. Finishing.
Semua rangka, penutup, copper plate dan pintu panel listrik seluruhnya
harus dibuat tahan karat dengan cat dasar atau prime coating dan diberi
pelapis cat akhir (finishing paint). Penentuan warna cat sebelumnya harus
dimintakan persetujuan ke Konsultan Pengawas.
Pengecatan harus tahan karat, dikerjakan dengan cara galvanized
cadmium platting atau dengan zinchromate dan dicat dengan cat akhir
sistim oven.
2. Kunci.
Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci “flat lock” jenis kunci untuk
setiap kabinet harus dari tipe “common key”, sehingga kunci untuk setiap
kabinetnya adalah sama. Pada masing-masing kabinet harus disediakan 2
(dua) anak kunci.
3. Tinggi Pemasangan Panel.
Pemasangan panel sedemikian rupa, sehingga setiap peralatan di dalam
panel dengan mudah masih dapat dijangkau.
Tergantung pada tipe / macam panel, bila dibutuhkan alas / pondasi /
penumpu / penggantung, Kontraktor harus menyediakan dan memasang,
sekalipun tidak tertera pada gambar.
4. Label.
Semua kabinet panel daya, panel kontrol, switch, fuse unit, isolator switch
group, pemutus daya (CB) dan peralatan-peralatan lainnya harus diberi
label sesuai dengan fungsinya untuk mengindahkan / mengidentifikasikan
penggunaan alat tersebut.
Label ini terbuat dari bahan logam anti karat dengan huruf-huruf hitam.

II.6. Sistim “Race Way”.


Yang dimaksud dengan race way adalah tubing conduit dan flexible conduit
beserta perlengkapannya dan semua barang yang diperlukan untuk melengkapi
instalasi kabel.
a. Pemasangan.
1. Race Way yang ditanam di dinding.
Pananaman konduit di dalam dinding yang sudah jadi dilakukan
dengan jalan membobok beton dengan pahat.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

Kedalaman dan lebar pembobokan harus dilakukan secukupnya,


sesuai dengan ukuran dan jumlah konduit yang akan dipasang.
Kontraktor diwajibkan untuk mengembalikan kondisi dinding dengan
kondisi semula.
Selama dilakukan pengerjaan plesteran ulang, ujung-ujung konduit
harus ditutup untuk mencegah masuknya air atau kotoran-kotoran
lainnya.
2. Race Way yang dipasang di permukaan.
Race Way yang dipasang di permukaan beton ( exposed ) harus dipasang
sejajar atau tegak lurus dengan dinding bagian struktur atau permukaan
bidang-bidang vertikal dengan langit-langit.
Apabila beberapa pipa berjalan sejajar pada dinding atau langit langit,
harus digunakan klem-klem khusus untuk pipa sejajar.
Ujung-ujung pipa pada peralatan harus dipasang dengan sekrup dengan
kuat. Semua ujung pipa yang bebas harus ditutup atau dilengkapi dengan
plat kuningan yang sesuai.
Untuk daerah yang lembab, semua peralatan pembantu, fitting fitting,
klem dan lain-lain harus digalvanisir atau dicat tahan karat dan harus
digunakan pendukung supaya pipa bebas dari permukaan korosif.
Pipa-pipa yang dipasang pada permukaan dalam bangunan harus dicat
satu jalan sebelum dipasang dan sekali lagi sesudah dipasang dengan
warna yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
Untuk mempermudah pengenalan, maka ujung permukaan pipa harus
dicat dengan warna sebagai berikut :
 Pipa penerangan dan daya : Orange
 Pipa telepon : Hijau
3. Race Way yang dipasang di dalam tanah.
Race Way yang dipasang di dalam tanah atau menembus kerikil, harus
mempunyai dua lapis cat aspal pada permukaan sebelah luar sebelum
dipasangkan di atas Race Way tersebut diberi patok petunjuk.
Pipa Race Way yang digunakan adalah GIP kelas medium yang memenuhi
standar SII.
4. Race Way melintas / menembus dinding.
Bila pipa melintas tembok, penyekat ruangan, lantai, langit-langit dan
lain-lain, maka lubang harus ditutup dengan baik sehingga tidak mungkin
dapat dilalui oleh debu, lembab (uap air) api dan asap.
5. Cable Trench.
Kedalaman parit kabel (cable trench) untuk penanaman di bawah tanah
minimal 80 cm. dari permukaan. Bila bersilangan dengan saluran lain,
misalnya saluran air, cable trench dapat dan harus ditanam setelah
pengerasan tanah.
Untuk cable trench yang melintasi jalan, penanaman dilakukan setelah
pengerasan badan jalan atau bila sebelumnya harus lebih dari 110 cm.
atau atas persetujuan Konsultan Pengawas.
6. Konduit Logam Fleksibel Tahan Air.
Konduit logam fleksibel yang tahan air harus dipakai pada kondisi
dimana ada kemungkinan pengerasan, getaran atau penempatan dalam
atmosfir yang korosif, lembab atau berupa minyak, termasuk

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

dalam hal ini adalah pemakaian pada kabel masuk ke terminal motor
pompa.
Suatu bungkus (shealth) yang tahan cairan dari plyvinil chlorida (PVC)
harus menonjol pada inti baja yang fleksibel. Sambungan konduktor yang
dapat digunakan untuk meneruskan pentanahan (earth continuity) harus
pula dimiliki oleh Race Way / konduit ini.
7. Pengakhiran dan Sambungan.
Race Way harus diakhiri pada outlet persimpangan, pull box cabinet dan
lain-lain, dengan dua lock nut dan sebuah insulating insert yang harus
terbuat dari thermoplastic atau “fire minded” yang dimatikan untuk
mencegah rusaknya kawat dan kabel dan tidak mengurangi kontinuitas
dari sistim grounding dari Race Way.
Sambungan untuk Race Way / pipa logam elektrikal harus dari jenis yang
tahan hujan atau fitting dengan konsentrasi tinggi dengan sistim
penguncian interlock compressed.
8. Pentanahan.
Setiap peralatan yang beroperasi dengan tegangan lebih besar dari
tegangan ekstra rendah (50 VAC) harus ditanahkan secara efektif.
Bahan-bahan logam / metal dari peralatan-peralatan listrik yang terbuka,
termasuk pelindung kabel ( shealth / armour ), konduit, saluran metal,
rack, tray, doos, stop kontak, armatur, saklar dengan
metal harus dihubungkan dengan konduktor kontinyu untuk pentanahan.
Penggunaan conduit metal sebagai satu-satunya konduktor pentanahan
tidak diperbolehkan. Dalam hal ini harus digunakan konduktor tersendiri
yang terbuat dari tembaga dengan daya hantar yang tinggi. Luas
penampang minimum konduktor pentanahan antara 6 sqmm. dan
dimasukkan ke dalam konduit. Penyambungan konduktor pentanahan
harus menggunakan penyambung mekanis yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
Tahanan pentanahan yang disyaratkan adalah sebagai berikut :
 Pentanahan netral bus-bar dan panel, maksimum 2 ohm.
 Pentanahan netral generator, maksimum 2 ohm.
II.7. Cable Tray.
a. Penggantung / Penyangga.
Untuk cable tray yang dipasang menggantung, penggantung cable tray harus
dibuat dari batang besi lunak yang digalvanisir dengan diameter minimum 6
mm. ujung penggantung di-ulir untuk memungkinkan pengaturan levelling
cable tray. Ukuran penyangga dan penumpu (bracket) harus dipilih agar
menghasilkan penyangga / penumpuan yang kokoh.

II.8. Underfloor Cable Duct.


a. Intersection Box.
Box base dari intersection box yang digunakan harus dari bahan
pregalvanized steel dengan ukuran bukaan 4 (empat) arah yang sesuai
dengan pemasangan underfloor duct yang digunakan (lebar 2 x 70 mm. dan
tinggi 28 mm.).
Tebal plat tidak kurang dari 1,5 mm, ukuran box base 270 x 170 mm.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

Frame dari intersection box harus dari bahan die-cast aluminium dengan
ukuran 200 mm. x 110 mm.
Setiap intersection box harus dilengkapi dengan base plate untuk
pemasangan 2 (dua) buah stop kontak, 2 (dua) buah female socket RJ-45
untuk saluran data komputer dan 2(dua) buah female socket RJ-11 untuk
saluran telepon.
Cover dari intersection box harus dari bahan die-cast aluminium yang
dilengkapi dengan engsel. Ketebalan cover harus cukup menahan beban pada
saat ditutup.
Intersection box ex THREE STAR atau setara.

II.9. Panel Utama Tegangan Rendah (LVMDP dan PP) dan Perlengkapannya.
a. Panel-Panel.
Panel harus seperti ditunjukkan di dalam gambar rencana, kecuali
ditentukan lain.
Seluruh assembly termasuk housing, bus-bar, alat-alat pelindung harus
direncanakan, dibuat, dicoba, dan bila perlu diperbaiki sesuai dengan
persyaratan minimum dengan penyesuaian dan / atau penambahan seperti
disyaratkan di bawah ini :
1. Pull Box.
Bila ditunjukkan dalam gambar atau bila diperlukan oleh kondisi
pemasangan, harus dipasang sebuah pull box pada ketinggian yang cukup
dari jenis konstruksi yang sama dengan switch board pada bagian atas
dari switch board.
Bagian sisi atas dan samping dari pull box harus dari bagian-bagian yang
bisa dibuka lepas.
Dasar dari pull box harus terdiri atas papan asbeston atau bahan tahan
api yang sempurna.
Kabel yang menuju individual breaker harus tegak lurus melalui lubang-
lubang yang terpisah-pisah pada dasar pull box ini.
Penutup atas yang ditempatkan di bagian belakang struktur harus
bisa dilepas dengan mudah agar supaya memungkinkan pembuatan
lubang-lubang untuk konduit kabel yang diperlukan.
Penunjang-penunjang untuk kabel harus diatur sedemikian rupa,
sehingga terhindar dari kemungkinan terjadinya loncatan bunga api
(arc proofing).
Pull box harus mempunyai ukuran yang layak guna memungkinkan
ventilasi dan pemasangan peralatan circuit breaker yang bisa dipindah-
pindahkan bilamana perlu.
2. Konstruksi.
Panel-panel harus seperti yang disyaratkan disini dan seperti ditunjukkan
dalam gambar rencana, untuk melaksanakan fungsi yang diperlukan.
Lokasi yang tepat dan jenis perlengkapan yang diperlihatkan boleh
berbeda menurut keperluan penyesuaian material pabrik, sejauh bahwa
fungsi dan operasi yang dimaksud dapat dicapai.
Akan tetapi identifikasi gambar, tata letak, skedul dan lain-lain harus
diikuti dalam urutan yang tepat, untuk mempermudah pemeriksaan
bangunan (konstruksi).

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

Tempat struktur bus-bar dan hubungan-hubungannya harus dibangun


dan ditunjang untuk dapat menahan arus hubung-singkat yang terjadi
pada lokasi tertentu tersebut.
Hubungan-hubungan harus dibaut, dilas atau diklem serta diatur
untuk menjamin daerah kontak yang baik.
3. Ventilasi.
Lubang-lubang ventilasi harus dibuat secara rapi dengan punch machine,
untuk menjaga benda-benda asing masuk melalui lubang
tersebut.
Pada bagian dalam harus diberi lapisan yang juga dilubangi (dipunch).
4. Papan Nama.
Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan
nama yang dipasang pada pintu panel dekat dengan pemutus daya dan
dapat dilihat dengan mudah.
Cara-cara pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas rangkaian
dari pemutus daya atau alat-alat yang tersambung padanya. Keterangan
mengenai hal ini harus diajukan dalam gambar kerja.
Mini diagram berwarna biru harus dipasang pada pintu, lengkap dengan
komponen-komponen dan tanda-tanda untuk komponen tersebut.
5. Cadangan Sambungan dikemudian hari.
Bila di dalam gambar dinyatakan adanya cadangan, maka
ruanganruangan tersebut harus dilengkapi dengan pemutus daya
cadangan, terminal, klem-klem pemasangan, pendukung dan sebagainya,
untuk peralatan yang dipasang dikemudian hari.
Kemungkinan penyambungan dikemudian hari dapat berupa peralatan
baru, misalnya saklar, pemutus daya, kontaktor dan lainlain.
6. Bus-Bar / Rel Daya.
Bus-bar harus diatur sedemikian rupa, sehingga tersusun secara
mendatar dengan rapih sepanjang panel di dalam ruang yang
berventilasi.
Jarak antar bus-bar/rel daya harus memenuhi ketentuan pemasangan rel
daya di dalam PUIL 2000.
Bus-bar harus terbuat dari tembaga jenis “hard drawn high conductivity”
yang memenuhi standar BS 1433, dilapisi perak pada
bagian luarnya secara menyeluruh dengan ukuran sesuai dengan
kemampuan 150% dari arus beban terpasang.
Ukuran bus-bar harus disesuaikan dengan peraturan PUIL 2000. Semua
bus-bar harus dipegang dengan kokoh oleh bahan isolator yang terbuat
dari bahan yang tidak menyerap air (non-hygroscopic) misalnya porselain
atau moulded isulator, sedemikian rupa sehingga mampu menahan gaya
mekanis yang terjadi akibat hubung-singkat.
Bus-bar dicat dengan warna yang sesuai dengan penandaan fasa
menurut PUIL 2000. Cat tersebut harus tahan terhadap temperatur
sampai 70oC.
Setiap panel harus mempunyai bus-bar netral dengan kapasitas penuh
(full netral) yang diisolir terhadap pentanahan dan sebuah bus
pentanahan yang telanjang, diklem dengan kuat pada kerangka dan
dilengkapi dengan klem untuk pengaman dari peralatan yang perlu

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

ditanahkan. Dalam hal ini konfigurasi bus-bar adalah 3 fasa – 4 kawat – 5


bus.
Semua hubungan dari bus-bar menuju pemutus daya atau saklar
dengan arus lebih besar dari 63 A harus dilakukan melalui batang batang
tembaga dari jenis yang sama dengan bus-bar.
Untuk arus yang lebih kecil, diizinkan menggunakan kabel berisolasi PVC
(NYY atau NYA).
Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan gambar kerja yang
menunjukkan ukuran-ukuran dari bus-bar dan susunannya.
Ukuran dari bus-bar harus merupakan ukuran sepanjang panel dan
disediakan cara-cara untuk penyambungan di kemudian hari. Apabila
saluran keluar (outgoing feeder) yang menuju ke satu terminal terdiri
atas beberapa buah kabel, tidak diperkenankan menumpuk lebih dari 2
(dua) buah sepatu kabel (cable shoes) pada satu terminal atau bus-bar.
Bila terjadi hal demikian, harus dilakukan dengan cara memasangkan
batang tembaga tambahan untuk menyatukan sepatu kabel (cable shoes)
tersebut pada terminal yang berlainan.
7. Alat-alat Ukur.
Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur dan trafo ukur
seperti yang ditunjukkan di dalam gambar rencana. Bila digunakan
Ampere meter selector switch (saklar pindah), pada saat pemindahan
pengukuran arus, saklar untuk Ampere meter harus dalam keadaan
terhubung singkat.
Meter-meter harus dari tipe besi putar (moving iron) khusus untuk
dipasang secara tegak lurus di pintu panel. Kelas alat ukur yang paling
tinggi 1,5 dengan penunjukkan melingkar (minimum 90 o), skala linier,
dipasang secara flush dalam kotak tahan getaran, dengan ukuran 96 mm.
x 96 mm.
Posisi dari saklar putar untuk Volt meter dan Ampere meter harus
ditandai dengan jelas.
a. Ampere meter (A-m).
 Semua Ampere meter harus mempunyai kemampuan beban lebih
sebesar 120% dari batas atas penunjukannya selama 2 jam dan
dilengkapi dengan penunjuk berwarna merah (index pointer)
untuk menandai besarnya arus beban penuh.
 Ampere meter harus dipasangkan untuk beban motor sebesar 5,5
kW atau lebih pada salah satu fasenya.
 Ampere meter harus mampu menahan pergerakan yang timbul
akibat arus start motor dan mempunyai skala overload yang rapat
(compressed) untuk keperluan pembacaan arus start tersebut.
 Pada Ampere meter harus terdapat mekanisme pengatur
penunjukan nol (zero adjusment) berupa sekrup pemutar di
bagian depan.
b. Volt meter (V-m).
 Volt meter harus mempunyai ketepatan kelas 1,5 dan mempunyai
skala penunjukan yang lebar.
 Volt meter dipasang di sisi daya masuk melalui sikring pengaman
jenis HRC dengan arus nominal 3 A.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

 Pada volt meter harus terdapat mekanisme pengatur penunjukan


nol (zero adjusment) berupa sekrup pemutar di bagian depan.

II.10. Trafo Arus.


Trafo arus harus dari tipe kering untuk pemakaian di dalam ruangan (indoor
type), jenis jendela dengan perbandingan kumparan yang sesuai dengan
standar-standar VDE untuk keperluan pengukuran. Pemasangan harus dilakukan
secara kuat agar mampu menahan gaya-gaya mekanis yang timbul pada waktu
terjadinya hubungan singkat 3 fasa simetris. Trafo arus untuk Ampere meter
tidak boleh digunakan bersamaan dengan kWh meter. Trafo arus harus terpisah
dengan trafo kWh meter.

II.11. Kabel-Kabel kontrol.


Kabel kontrol (controlling wiring) dari panel-panel harus sudah dipasang di
pabrik / bengkel secara lengkap dan dibundel serta dilindungi terhadap
kerusakan mekanis. Ukuran kabel kontrol minimum 1,5 mm2 dari jenis NYMHY
dengan tegangan nominal 600 Volt.
Pada setiap ujung kabel kontrol ataupun pengukuran harus dipasangkan sepatu
kabel sesuai dengan ukuran kabelnya dan dikencangkan dengan alat penekan
(press tang / kraft tang) secara baik, sehingga dapat dicegah terjadinya hubung
longgar (lost contact). Setiap pemasangan ujung kawat kontrol atau pengukuran
pada terminal peralatan harus cukup kencang dan kokoh.

II.12. Merk Pabrik.


Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik.
Peralatan-peralatan sejenis harus dapat saling dipindahkan atau
dipertukarkan tempatnya pada rangka panel.

II.13. Peralatan Pengaman / Pemutus Daya.


a. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB).
 Untuk pemutus daya cabang dengan arus lebih kecil dari 800 A digunakan
jenis rumah tuangan (moulded case circuit breaker – MCCB) yang
memenuhi standar BS 4752 Part 1 1977 atau IEC 157.1 dan sesuai untuk
temperatur operasi 40o C ( fully tropicalized ) dan mampu beroperasi
untuk tegangan 660 VAC dengan rating 1.000 VAC.
 MCCB harus dapat dioperasikan secara “reverse feed” baik pada posisi
horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi performance.
 Kontak utama yang harus meneruskan arus beban harus terbuat dari
bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang untuk
menutup dan membuka kontak - kontak utamanya secara menyapu
(wiping action).
 Mekanisme operasi harus dari jenis “quick make” dan “quick break”
secara simultan pada ke-tiga / ke-empat kutubnya sewaktu opening,
closing maupun trip.
 Mekanisme ini harus trip-free untuk mencegah kontak utama menutup
kembali tanpa sengaja.
 Handle toggle MCCB harus dapat membuka semua kutub (kontak utama)
secara bersamaan (simultan). Bila suatu arus kesalahan mengalir pada

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

salah satukutub harus menyebabkan ketiga kutub membuka secara


bersamaan.
 MCCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung pada masing masing
kutubnya yang dapat disetel (adjustable) untuk arus beban lebih
( overload – inverse time ) secara mekanis dengan bimetal, dan arus
hubung – singkat ( overcurrent – instaneous ) secara mekanis dengan
solenoid (magnetis).
 Untuk motor protector, hanya dipasang magnetic overcurrent protection.
 Setiap MCCB harus mempunyai tiga posisi operasi, yaitu : ON, OFF dan
TRIP.
 Kapasitas pemutus arus kesalahan (interrupting / breaking capacity) tidak
kurang dari 36 kA.
b. Miniatur Circuit Breaker (MCB).
 MCB yang digunakan harus memenuhi persyaratan BS 4752 / Part 1 1977
atau IEC 157.1 (fully tropicalized), mampu beroperasi untuk tegangan
sampai 660 VAC dengan rating VAC.
 MCB harus dapat dioperasikan secara “reverse feed”, baik pada posisi
horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi performance.
 Kontak utama yang meneruskan arus beban harus terbuat dari bahan
silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang untuk menutup
dan membuka kontak - kontak utamanya secara menyapu (wiping
action).
 Mekanisme operasi harus dari jenis trip-free untuk mencegah kontak
utama menutup kembali tanpa sengaja.
 Handle toggle MCB tiga fasa harus dapat membuka semua kutub (kontak
utama) secara bersamaan (simultan).
 Suatu arus kesalahan mengalir pada salah satu kutub harus
menyebabkan ketiga kutub membuka secara bersamaan.
 MCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung arus beban lebih (overload
inverse time) secara mekanis dengan bimetal dan arus hubung singkat
(overcurrent instaneous) secara mekanis dengan solenoid (magnetis).
 Arus nominal dari draw out ACB, MCCB dan MCB harus sesuai dengan
gambar, dengan kapasitas pemutusan (breaking capacity) disesuaikan
dengan letak pemutus daya tersebut.
 Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa besarnya arus hubung singkat 3
fasa simetris yang mungkin terjadi pada titik - titik beban dan
menganjurkan jenis ACB, MCCB serta MCB yang sesuai.
 Hasil perhitungan dan katalog pemutus daya yang disarankan untuk
digunakan harus disertakan pada saat penawaran pekerjaan.
c. Terminal Pembantu.
Apabila untuk menuju suatu terminal pada panel tersebut digunakan
beberapa kabel yang disatukan pada terminal tersebut, Kontraktor harus juga
menyediakan terminal pembantu yang diperlukan.
Terminal pembantu tersebut harus terbuat dari bahan yang sama dengan
terminal utama dengan kapasitas hantar arus yang sesuai dan
dilubangi sesuai dengan ukuran sepatu kabel yang digunakan. Setiap mur
baut yang digunakan harus dikencangkan dengan baik agar terhindar dari
kemungkinan hubungan longgar (lost contact).

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

II.14. Peralatan Penerangan.


a. Lampu Taman dan Lampu PJU.
Bentuk lampu taman menggunakan Lampu Penerangan Tenaga Surya 9-10
watt set dan ditempatkan sesuai dengan gambar rencana
lengkap dengan tiang diperlukan.
b. Pemasangan.
 Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang
oleh orang yang berpengalaman dan ahli, dengan cara-cara yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
 Harus disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-
bahan yang perlu agar diperoleh hasil pemasangan yang baik.
 Barisan armatur yang menerus harus dipasang sedemikian rupa
sehingga betul-betul lurus.
 Armatur yang dipasang merata terhadap permukaan (surface
mounted) tidak boleh mempunyai sela-sela diantara bagian-bagian
fixture dan permukaan-permukaan di sebelahnya.
 Setiap badan (rumah) lampu harus ditanahkan (grounded).
 Pada waktu diselesaikannya pemasangan armatur penerangan,
peralatan tersebut harus siap untuk bekerja dengan baik dan berada
dalam kondisi sempurna serta bebas dari semua cacat / kekurangan.
 Pada waktu pemeriksaan akhir, semua armatur dan perlengkapannya
harus menyala secara lengkap.

III. PENGUJIAN / PENYETELAN PERALATAN DAN SISTIM


Pekerjaan ini meliputi ketentuan-ketentuan dasar untuk mengadakan pengujian
(testing) penyetelan serta commissioning dari seluruh peralatan listrik yang dipasang.
Semua testing, kalibrasi dan penyetelan dari peralatan-peralatan dan kontrol yang
tergabung dalam pekerjaan renovasi sistim listrik ini serta penyediaan semua instrumentasi
dan tenaga kerja harus dilaksanakan oleh Kontraktor.
Kontraktor harus menempatkan seorang ahli listrik yang berkompeten dan berpengalaman
untuk melaksanakan pengujian dan commissioning.
Pengujian-pengujian yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor di bawah
pengawasanKonsultan Pengawas, antara lain :
 Pengujian tahanan isolasi kabel baru yang dipasang, baik perbagian (section)
maupun keseluruhan ( overall ).
 Pengujian pentanahan panel.
 Pengujian kontinuitas konduktor.
 Pengujian fungsi kontrol manual dan otomatis pada panel-panel daya.
 Pengujian keseimbangan pembebanan (phasing-out).
 Load testing.
 Penyetelan semua peralatan pengaman ( overcurrent dan overload ) dan mencatat
data setelan yang dilakukan.
 Semua instalasi listrik yang baru harus mendapat pengesahan dari PLN atau badan
resmi yang ditunjuk Konsultan Pengawas.
Hasil-hasil pengujian harus sesuai dengan syarat-syarat teknis yang telah diuraikan di atas
atau standar-standar yang berlaku dan dicatat serta dibuatkan berita acara
pengujiannya.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

PEKERJAAN PLUMBING
I. METODE PELAKSANAAN DAN PEMASANGAN PLAMBING
I.1. PEMASANGAN PERALATAN UTAMA
a. Sebelum unit-unit pompa dipasang pada lokasi yang telah ditentukan,
pemborong diwajibkan untuk membuat gambar shop-drawing yang
menunjukkan detail penempatan, detail pemasangan, potongan-potongan
gambar. Shop-drawing tersebut harus dimintakan persetujuannya kepada
Pengawas dan Perencana.
b. Alignment antara motor dan pompa harus betul-betul segaris sehinggan
dapat memperkecil proses keausan dan getaran yang ditimbulkan akibat
dari perputaran motor pompa. Pemasangan pengkabelan dari Panel pompa
ke tiap-tiap unit harus menggunakan konduit dari jenis high-impact
c. Pada masing-masing fondasi pompa harus dibuatkan tali air untuk
menampung drainase dari tetesan-tetesan yang mungkin timbul dari
pompa.
d. Pemborong harus membuat pemipaan dari pompa penguras sampai ke
saluran pembuangan
I.2. INSTALASI PEMIPAAN
a. Semua pekerjaan plumbing harus terpasang dibawah pelat lantai dan atau
balok pada lantai yang bersangkutan.
b. Sambungan spigot dan socket non drat menggunakan tropical glue
c. Plumbing air bersih menggunakan pinsip pipa tegak satu garis
d. Maksimum Tekanan fixture unit 15 Psi
e. Kemiringan Pipa Air kotor tidak boleh kurang dari 1:20 dan disesuikan dengan
kondisi dilapangan
f. Semua fixture harus dipasang dengan baik dan didalamnya bebas dari
kotoran yang akan mengganggu aliaran atau kebersihan air dan harus
terpasang dengan kokoh ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
g. Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak
mengganggu waktu pemasangan-pemasangan/dinding porselen dan
sebagainya
h. Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di
dalam kelengkapan jaringan instalasi tersebut.
i. Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk dipasang balok-balok
dari beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan
pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya.
I.3. PIPA-PIPA DALAM TANAH
a. Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan ke dalamam 60 cm untuk pipa
diameter 100 mm ke bawah dan 80 -100 cm untuk pipa diameter 125 mm
keatas.
b. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa
terletak tertumpu dengan baik.
c. Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan
pada lubang-lubang yang sama.
d. Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan setelah diperiksa oleh
Pengawas/Perencana yang ditunjuk semua kotorar dibuang dari lubang galian
ditimbun kembali dengan baik pasir urug atau tanah bekas galian atau

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

dengan bahan yang ditentukan Pengawas/Perencana dengan mendapatkan


izin tertulis.
e. Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari
garis tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan/tanah asli atau bila
tidak akan digunakan.
f. ketentuan-ketentuan persyaratan minimal menurut buku petunjuk Pedoman
Plumbing Indonesia Tahun 1971 untuk dalamnya galian.
g. Pipa-pipa yang melewati jalan ditambah lapisan beton tebal 10 cm.
h. Harus dibuat tanda-tanda dari balok beton atau tanah untuk memudahkan
Indentifikasi pipa di dalam tanah.
I.4. PEKERJAAN PIPA AIR KOTOR
a. Air Kotor dan Buangan
Diadakan pemisahan antara air kotor, buangan dari closed/WC dan air
buangan dari urinoir dengan air buangan dari Wastafel atau floor drain.
Pengumpulan digunakan sistem bercabang yang berupa pipa-pipa horizontal
kemudian disalurkan ke Sewage Treatment Plant.
b. Pipa Ventilasi
Untuk pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding dengan diameter pipa
25 mm 65 mm. Pada akhir pipa ventilasi dipasang vent cup pada lokasi paling
atau (ceiling lantai atap atau di atap bangunan). Instalasi harus rapih tidak
bocor dan untuk sistem maupun layoutnya bisa dilihat pada detail gambar
perencanaan.
I.5. INSTALASI LISTRIK
a. Sistem Instalasi Listrik untuk melayani kebutuhan pompa-pompa air bersih,
deep well dan lain lain sesuai dengan peraturan PUIL 2000 (edisi terbaru) dan
peraturan lain yang berlaku seperti SPLN, VDE, BS.
b. Pemasangan kabel daya kabel kontrol dari panel pompa ketiap motor atau
peralatan sensor/pressure switch/elektroda kontrol harus dilindungi dengan
pipa galvanis dan dilengkapi dengan socket/Lock Nut agar supaya kabel tidak
lecet.
c. Jenis kabel listrik untuk kemotor dengan memakai isolasi uPVC sedangkan
untuk sensor elektroda Deep Well dengan isolasi karet dan berserabut.
d. Panel Listrik
Terbuat dari bahan plat baja dengan tebal minimum 2 mm atau dibuat dari
bahan lain seperti polyester atau bakelite. Frame / rangka panel harus
digalvanized dan ditanahkan (Grounding System) dengan baikserta harus
dapat mendukung/menopang beban panel beserta komponen dan tahan
terhadap tekanan mekanis bila terjadi hubung singkat. Panel harus dibuat di
pabrik yang sudah mendapat rekomendasi dari PLN.Semua kabinet harus
dicat dengan warna abu-abu atau warna lain yang ditentukan pemilik proyek/
Pengawas/ Perencana dimulai dengan cat dasar kemudian dibuat tahan karat
dengan cara Galvanized Cadmium Planting atau dengan Zinc Chromate
Primer. Kabinet harus buatan pabrik tebal minimal yang dipersyaratkan untuk
bahan kabinet plate 2 mm lengkap dengan komponen serta accessoriesnya.
e. Komponen-komponen Panel
Seluruh komponen-komponen panel yang digunakan harus mengacu pada
yang dipersyaratkan di dalam ketentuan-ketentuan Sistem Listrik.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

I.6. SYARAT-SYARAT PENERIMAAN


Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru
bebas dari defective material improved material dan menjamin terhadap kualitas
atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi.Setiap material atau peralatan
yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan yang sesuai dalam jangka
waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah ditanda tangani beritaacara
penerimaan barang. Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian
material/peralatan menjadi tanggungan/beban Kontraktor.

I.7. PENGUJIAN INSTALASI PEMIPAAN


a. Sebelum dilakukan pengujian terhadap pemipaan ke seluruh jaringan
distribusi air bersih ke tiap-tiap bangunan, Pemborong diwajibkan untuk
melakukan pengujian secara parsial terhadap perlalatan utama (pompa-
pompa, panel listrik, dan panel kontrol, pressure tank, dll.).Pengujian yang
harus dilakukan minimum antara lain : putaran pompa, arus kerja motor,
cutOn/cut-off Pressure Tank.Hasil pengujian ini, harus dicatat dan dilaporkan
kepada Pengawas/MK untuk dimintakan persetujuannya.
b. Bersama-sama Pengawas/MK, Pemilik Proyek dan Perencana, Pemborong
diwajibkan untuk melakukan pengujian terhadap performasi peralatan utama
dengan sistem telah di fungsikan secara penuh. Pengujian ini meliputi :
kapasitas pompa, arus kerja motor, kerja Pressure Tank, tekanan air pada
fixture terjauh, dan lain-lain. Hasil pengujian ini, harus dicatat dan dilaporkan
kepada Pengawas/MK untuk dimintakan persetujuannya.
c. Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus diuji
dengan tekanan10 kg/cm² untuk pipa air bersih sedangkan untuk pipa air
kotor dengan tekanan 5kg/cm² tanpa mengalami kebocoran dalam waktu
minimum 24 jam tekanan ter sebut tidak turun/berubah. Pada prinsipnya pe
ngetesan dilakukan dengaa cara bagian demi bagiandari panjang pipa
maximum 150 meter.
d. Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung
jawab Pemborong/Kontraktor Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan
disaksikan oleh pemilik proyek/Pengawas/Perencana dan selanjutnya apabila
telah diterima/ memenuhi syarat akan dibuatkan Berita Acaranya.

I.8. SYARAT-SYARAT OPERASIONAL SISTEM


a. Pompa Delivery secara automatis mengisi air bersih dari Ground Water Tank
ke Reservoir Atas.
b. Sistem distribusi air bersih untuk lantai 4 dan 3 dialirkan dengan sistem
pompa booster.Hydrophore (Pressure Tank) berfungsi untuk
mempertahankan tekanan pada tiap-tiap titikixture.
c. Pengisian Ground Water Tank dari PDAM dikontrol oleh kontrol level yang
ada pada Reservoir. Level kontrol ini dapat disetting , disesuaikan dengan
kebutuhan.

I.9. SYARAT-SYARAT PEMELIHARAAN


a. Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pemborong harus menyerahkan
gambargambar,data-data peralatan petunjuk operasi dan cara-cara
perawatan dari mesin-mesin terpasang di bawah Kontrak ini. Data-data

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

tersebut haruslah diserahkan kepada pemilik proyek/Pengawas sebanyak 4


(empat) set dan kepada Perencana 1 (satu) set.
b. Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction
Manual, Installation Manual, Maintenance Manual, Operating Instruction,
Trouble Shooting Instruction.
c. Hendaknya diberikan pula 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan
perawatan kepada Pemilik, sebuah dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan
ditempelkan di dinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain yang
ditunjuk oleh pemilik proyek/Pengawas.
d. Pemborong harus memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan
perawatannya kepada petugas-petugas teknis (Team Engineering) yang
ditunjuk oleh pemilik proyek secara cuma-cuma sampai cakap menjalankan
tugasnya.
e. Pemborong harus memberikan Surat Garansi dari pemakaian peralatan-
peralatan utama kepada Pemberi Tugas.

I.10. JAMINAN SELAMA MASA PEMELIHARAAN


a. Pemborong harus memberikan jaminan pabrik (Guarantee of product)
kepada pemilik proyek terhadap peralatan yang digunakan pada proyek ini.
b. Pemborong harus memberikan service secara cuma-cuma selama setahun
untuk peralatan dan 6 (enam ) bulan untuk instalasi semenjak serah terima
pekerjaan untuk pertama kali kecuali dinyatakan lain secara tersendiri.
c. Pemborong wajib mengganti atas biaya sendiri setiap bagian pekerjaannya
yang ternyatabercacat atau rusak selama jangka waktu jaminan/yang
tersebut di atau setelah proyek ini diserah terimakan untuk pertama kalinya
kecuali dinya takan lain secara tersendiri.
d. Pemborong wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok barang-
barang atau sistem yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi akibat
dari kesalahan pabrik atau pengerjaan yang salah selama jangka waktu
jaminan setelah proyek ini diserah terimakan untuk pertama kali.

I.11. PETUNJUK UMUM PEMELIHARAAN


Selama masa pemeliharaan, Pemborong wajib melakukan pemeliharaan secara
berkala terhadapseluruh Instalasi Sistem, baik peralatan utama maupun instalasi
pemipaannya.
Pelaksanaan pemeliharaan menyangkut item-item dan tidak terbatas pada
berikut ini :
a. Pemeriksaan terhadap :
 Fungsi dan mekanisme kerja panel listrik
 Mekanisme kerja panel-panel control
b. Bersihkan seluruh peralatan dari kotoran
c. Bearing, motor dan perlatan pompa lainnya.
d. Sistem dan peralatan pemipaan (pipa, valve-valve).

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

PEKERJAAN HYDRANT
I.1. INSTALASI
I.1.1. SISTEM PENYAMBUNGAN PIPA
 Menggunakan sambungan ulir/screwed atau las untuk pipa berdiameter 75 mm
ke bawah dan menggunakan sambungan flanged untuk diameter pipa 100 mm
ke atas dengan maximum dua batang pipa serta pada belokan minimal 5 kali
diameter pipa dari bahan yang sesuai dengan jenis bahan pipanya (long elbow).
 Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang
pipa pada pipa lurus.
 Untuk mencegah  terhadap kebocoran, penyambungan pipa dengan ulir harus
terlebih dulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes.
 Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi ring dari karet secara
homogen.

I.1.2. PENUMPU PIPA


 Seluruh pipa harus diikat/ditetapkan, kuat dengan dudukan dan angkor yang
kokoh (rigid), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran  dan
gerakan.
 Pipa horizontal harus ditumpu dengan penyangga/ sleeper  dengan jarak antara
tidak lebih dari 2 m.

I.1.3. PEMASANGAN FIXTURES DAN FITTING


 Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran
yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan
kokoh (Rigid) ditempatnya lengkap dengan tumpuan yang mantap.
 Semua fixtures, fitting, pipa-pipa hidrant dilaksanakan harus rapi.
 Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi (pipa induk), dipasang sleeper
berupa balok-balok dari beton dengan campuran yang kuat (K.250) dan dipasang
setiap ada sambungan pipa (tee, elbow, valve ) dan sebagainya.
 Tinggi pemasangan dari lantai + 20 cm (muka tanah jadi).

I.1.4. BONGKARAN AKIBAT PEMASANGAN PIPA


 Pekerjaan Marking harus dilakukan sebelum pekerjaan cutting, coring atau
bobokan dilaksanakan
 Intersep pekerjaan pipa embedded (tanam) terhadap jalan, teras, selasar,
dilakukan pemotongan dengan metoda Diamond Cutter, setelah itu baru digali
sesuai kedalaman pada gambar
 Material sisa galian dan atau bobokan harus dibersihkan dan disingkirkan dari
lokasi proyek
 Intersep pekerjaan stand up pipe (pipa tegak) terhadap plat lantai, sloof dan
atau penutup ground tank, dilubangi dengan metode Diamond Core Drill dengan
dimesi sesuai pada gambar
 Perbaikan dan atau pemasangan kembali terhadap; Lantai Keramik, beton jalan,
plafond akibat pekerjaan pemasangan pipa horizontal dan atau vetikal, harus
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mengurangi kerusakan yang terjadi, dan
dirapihkan kembali

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

I.2. PENERIMAAN
I.2.1. M A T E R I A L
 Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah
baru (New Product), bebas dari defective material, improver/ rekondisi material
dan menjamin terhadap kualitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan
spesifikasi.
 Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti
dengan yang sesuai dan dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu
setelah ditanda tangani berita acara penerimaan barang.
 Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan menjadi
tanggungan/beban Kontraktor.

I.2.2. CONTOH BARANG


 Pemborong wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan
dalam pelaksanaan kepada Pengawas atau Brosur-brosur dari alat-alat tersebut
dan menunggu persetujuan dari pemilik proyek/Pengawas/Perencana sebelum
alat-alat tersebut dipasang.
 Contoh barang dimasukkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah
diturunkannya SPK untuk diperiksa Pemilik/Perencana dan Pengawas.
 Contoh-contoh barang yang sudah disetujui oleh pemilik proyek/Pengawas/
Perencana harus disimpan di Direksi Keet guna dijadikan Referensi bagi
pemasangan di lapangan.  Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan
dikirimkan ke kantor penyelidikan bahan-bahan atas biaya Pemborong.  Bila
ternyata terdapat bahan-bahan yang telah dinyatakan tidak baik/tidak bisa
dipakai oleh Pengawas/ Perencana, maka Pemborong harus mengangkut bahan-
bahan tersebut ke luar lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, harus sudah
tidak ada di lapangan (site).

I.2.3. PENGUJIAN INSTALASI PEMIPAAN


 Sebelum dipasang fixtures-fixtures dari seluruh sistem distribusi, installasi
pemipaan air harus diuji dengan tekanan 20 kg/cm2, tanpa mengalami
kebocoran dalam waktu minimum 24 jam tekanan tersebut tidak
turun/berubah.  Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi
bagian dari panjang pipa maximum 150 meter. 
 Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung
jawab Pemborong/ Kontraktor.  Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan
disaksikan oleh Pengawas dan wakil dari pemilik proyek/Perencana, selanjutnya
apabila telah diterima/memenuhi syarat akan dibuatkan Berita Acaranya.
 Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan "trial run" sistem instalasi
ini haruslah pula dihadiri pihak pemilik proyek/Perencana/Pengawas dan  Ahli
serta pihak-pihak lain yang bersangkutan. Untuk ini hendaklah diberikan pula
sertifikat pernyataan hasil pengujian oleh yang berwenang memberikannya.

I.2.4. PEMBERSIHAN LAPANGAN


 Lapangan yang dipergunakan harus setiap hari setelah selesai bekerja
dibersihkan oleh Pemborong.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

  Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua


sisa bahan pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama
pemeliharaan.

I.2.5. P E N G E C A T A N
 Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dililit dengan pipe wraptape (ex.
xunda) untuk penahan Korosi atau dengan bahan anti karat sintesis yang
dispesifikasi untuk keperluan pemipaan bawah tanah. Sedangkan untuk pipa-
pipa yang terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna atau cat yang
MERAH
 Untuk Pipa tegak terekspos dicat warna merah
 Untuk jaringan pipa permukaan (surface pipe) dicat warna merah, dan diberi
tulisan “PIPA HYDRANT” warna putih tinggi huruf 4 cm tiap jarak 4 m’

I.2.6. SURAT KETERANGAN


 Pemborong harus memberikan Surat Keterangan/Sertifikat dari Dinas Pemadam
Kebakaran Daerah  yang menunjukkan bahwa Sistem tersebut dapat
dipergunakan dan berfungsi dengan baik.
 Surat Keterangan keagenan yang berada di Indonesia untuk material - material
import.

I.2.7. DATA SUKU CADANG


 Pemborong harus menjamin dan melengkapi dengan Surat Jaminan adanya suku
cadang yang mudah diperoleh pada peralatan-peralatan yang sekiranya akan
mengalami gangguan atau kerusakan dalam waktu tertentu, baik untuk
peralatan utama maupun peralatan penunjang.

I.3. METODE OPERASIONAL


 Pelayanan hydrant diluar/di dalam bangunan  menggunakan satu set pompa
yang terdiri dari jockey pump, electric hydrant pump dan diesel hydrant pump.
 Pengaturan kerja pompa dilakukan secara automatic dengan pressure switch
pump Control, control valve serta panel-panel pengoperasian.
 Semua ketentuan-ketentuan unit pompa beserta perlengkapannya  harus
mengikuti NFPA 20 standard.

I.4. METODE PEMELIHARAAN


I.4.1. UMUM
 Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pemborong harus menyerahkan
gambar-gambar, data-data peralatan petunjuk operasi dan cara-cara perawatan
dari mesin-mesin terpasang di bawah Kontrak ini.  Data-data tersebut haruslah
diserahkan kepada pemilik proyek/Pengawas sebanyak 4 (empat) set dan
kepada Perencana 1 (satu) set.
 Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction
Manual, Installation Manual, Maintenance Manual, Operating Instruction,
Trouble Shooting Instruction.
 Hendaknya diberikan pula 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan perawatan
kepada Pemilik, sebuah dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempelkan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

di dinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk oleh pemilik
proyek/Pengawas.
 Pemborong harus memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan
perawatannya kepada petugas-petugas teknis (Team Engineering) yang ditunjuk
oleh pemilik proyek secara cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya.
 Pemborong harus memberikan Surat Garansi dari  pemakaian peralatan-
peralatan utama kepada Pemberi Tugas.
I.4.2. MATERI PEMELIHARAAN
 Selama masa pemeliharaan, Pemborong wajib melakukan pemeliharaan secara
berkala terhadap seluruh Instalasi Sistem, baik peralatan utama maupun
instalasi pemipaannya.
 Pelaksanaan pemeliharaan menyangkut item-item dan tidak terbatas pada
berikut ini :
a. Pemeriksaan terhadap :
 Fungsi dan mekanisme kerja kontrol
 Mekanisme kerja panel-panel kontrol
b.    Pemeriksaan terhadap: Battery Charger, penggerak engine, minyak
pelumas sistem pompa dan sistem engine
c.    Testing terhadap bekerjanya unit-unit sistem, yaitu pompa penggerak
elektrik dan diesel
d.    Bersihkan seluruh peralatan dari kotoran
e.    Pembersihan tangki bahan bakar
f.     Penggantian minyak pelumas.

I.4.3. PETUNJUK PEMELIHARAAN


 Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan, Pemborong harus
menyerahkan    Buku Petunjuk Pemeliharaan terhadap seluruh peralatan utama
(pompa, motor, diesel, panel listrik, panel kontrol, dll.) dan  Instalasi serta daftar
material/ komponen yang memerlukan penggantian secara berkala.
 Buku yang diserahkan harus dalam bentuk edisi lux  dan dijilid dengan rapih dan
bagus.
 Petunjuk pemeliharaan harus mencantumkan ringkasan dari pemeliharaan
berkala yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat dan standard/aturan yang
berlaku secara umum.
 Di dalam buku pentunjuk pemeliharaan tersebut harus diuraikan secara jelas
dan ringkas mengenai tata cara/prosedur pemeliharaan, contoh data logbook
pencatatan (harian, mingguan, bulanan dan tahunan).
 Jumlah buku yang harus disediakan oleh Pemborong sebanyak 5 (empat) set,
masing-masing 3 set untuk Pemilik Proyek, 1 set untuk Pengawas dan 1 set
untuk Perencana. Seluruh biaya yang diakibatkan oleh pembuatan dan
pengadaan buku tersebut ditanggung oleh Pemborong.

PEKERJAAN FIRE ALARM

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

a. METODE INSTALASI
1. Pekerjaan pemasangan unit Fire Alarm/ Detector harus dilaksanakan sedemikian
rupa sehingga terpasang rapih dan benar.
2. Titik pemasangan fire detector harus berdasarkan gambar perencanan dan
disesuikan dengan kondisi dilapangan
3. Pengkabelan fire detector harus baik, rapi, sedapatnya ditempatkan dalam cable
tray yang tersedia menuju ke JBFA tiap lantai untuk kemudian terkoneksi secara
baik, rapih dan sempurna ke FACP yang berada pada ruang server
4. Kontraktror wajib melaksanakan tersting comissioning atas pekerjaan ini
5. Penyesuaian yang terjadi dilapangan menjadi tanggung jawab kontraktor

PEKERJAAN CCTV
2.1. METODE INSTALASI
a. Pekerjaan pemasangan unit CCTV harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
terpasang rapih dan benar.
b. Titik pemasangan kamera CCTV harus berdasarkan gambar perencanan dan
disesuikan dengan kondisi dilapangan
c. Pengkabelan kamera CCTV harus baik, rapi, sedapatnya ditempatkan dalam cable
tray yang tersedia tiap lantai untuk kemudian terkoneksi secara baik, rapih dan
sempurna ke DVR masing-masing (ruang Ka. Kantor dan Pos Kemanan2)
d. Kontraktror wajib melaksanakan tersting comissioning atas pekerjaan ini
Penyesuaian yang terjadi dilapangan menjadi tanggung jawab kontraktor

PEKERJAAN TATA SUARA


I.1. METODE TEKNIS PEMASANGAN
a. Peralatan :
1. Rak peralatan sistem suara ini ditempatkan di ruang sesuai dengan gambar
rencana.
2. Supply listrik untuk peralatan ini dimasukan dalam kelompok emergency
power genset.
3. Rak peralatan sistem suara ini harus ditanahkan (ground) dengan hambatan
max. 2 ohm dan kebal terhadap gangguan (interferensi) dari gelombang radio
(RFI) maupun terhadap gelombang elektromagnetik (EMI) yang ada
disekitarnya.
4. Kebutuhan power amplifier dibagi - bagi menurut kebutuhan.
5. Power amplifier dibagi-bagi untuk paging mic, tape deck, compact disc, radio
FM/AM. Dan secara keseluruhan ada emergency dari MCP - FA, program
tersebut di override untuk sirine.
b. Kabel dan Konduit :
1. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking/tray dan
instalasinya menggunakan pipa conduit.
2. Semua kabel yang dipasang dishaft secara vertikal harus dipasang pada
tangga kabel dan diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
3. Pemakaian pipa konduit untuk instalasi ini menggunakan pipa konduit PVC
High Impact

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

4. Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland dan
memakai flexible konduit. Isolasi atara urat-urat kabel terhadap tanah
minimum 20 M ohm.

I.2. PENGUJIAN/JAMINAN.
1. Semua peralatan dalam Sistem Suara ini harus diuji oleh perusahaan pemegang
keagenan peralatan tersebut dimana perusahaan tersebut harus memberikan
surat jaminan atas bekerjanya sistem setelah ternyata hasil pengujian adalah
baik.
2. Pengukuran sound pressure level dilakukan dengan memakai Sound Level
Meter.
3. Pengukuran impedasi kabel instalasi dilakukan dengan Impedance Meter.
Kontraktor menjamin dengan masa pemeliharaan selama masa 3 (tiga) bulan
untuk instalasi dan jaminan peralatan selama masa 1 (satu) tahun setelah masa
pemeliharaan.Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi.
4. Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan
yang dispesifikan. Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi
dan tertulis dari direksi dan perencana.

PEKERJAAN TELEPONE DAN WIFI


I.1. METODE TEKNIS PEMASANGAN
a. Pekerjaan pemasangan siste, Telepon dan Data harus dilaksanakan sedemikian
rupa sehingga terpasang rapih dan benar.
b. Titik pemasangan Outlet RJ11 dan RJ45 harus berdasarkan gambar perencanan
dan disesuikan dengan kondisi dilapangan
c. Pengkabelan outler RJ11&RJ45 harus baik, rapi, sedapatnya ditempatkan dalam
cable tray yang tersedia tiap lantai untuk kemudian terkoneksi secara baik, rapih
dan sempurna ke MDF (untuk telepon) dan HUB untuk kabel data.
d. Posisi titik perletakan MDF, PABX, Auto Attendet, Hub / router harus
mendapatkan persetujuan pemilik gedung KPP serta menyesuaikan dengan
rencana posisi perletakan server.
e. Grounding sistem untuk TB-T, serta grounding sistem untuk PABX itu sendiri.
f. kontraktor tidak dibenarkan mengabungkan kebel distribusi data dan telepon
didalam conduit listrik.
g. Kontraktror wajib melaksanakan tersting comissioning atas pekerjaan ini
h. Penyesuaian yang terjadi dilapangan menjadi tanggung jawab kontraktor
i. Kontraktor harus membersihkan kembali sisa pekerjaan berupa potongan
kayu, kabel, metal, bekas bobokan baik pada tembok/ beton maupun pada
lantai, serta memperbaiki finishing seperti keadaan semula.
j. Kontraktor harus mengadakan testing dan start-up dimana segala keperluan
untuk ini adalah tanggung jawab dari Kontraktor.
k. Selama pemasangan instalasi kontraktor harus menempatkan seorang tenaga
ahli yang mengawasi pelaksanaan.

I.2. PENGUJIAN DAN JAMINAN


a. Mengadakan tes/triel-run penyeluruh, sehingga sistem telepon tersebut dapat
berfungsi dengan tepat dan benar.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

b. Pengetesan Instalasi harus dilakukan pengujian terhadap instalasi jaringan


untuk menjamin bahwa system akan bekerja sesuai dengan spesifikasinya.
Pengetesan jaringan kawat tembaga berikut ini adalah minimal pengujian
jaringan kawat tembaga yang diperlukan. A) 100% uji hantar dan polaritas B)
100% uji pengkabelan horizontal dengan Cable Flux – Gigabit Tester TSB-67
level II Cat. 6 termasuk pengujian NEXT dari ujung bawah
c. Menyerahkan 1 lembar laporan termasuk tertulis untuk setiap pengujian dan
disimpan dalam CD Berikut set-up yang diperlukan untuk pengujian jaringan
kabel tembaga : tester di tempatkan pada ujung kabel outlet atau peralatan
dan test lead.
d. Seluruh pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan standard pabrik.
e. kontraktor harus memastikan bahwa seluruh area instalasi aman dan
mengaju kepada “Occupational safety and Helth Administrasi” (OSHA).
f. Kontraktor harus memberi label pada setiap kabel dan mengikatnya sesuai
dengan standar industri.
g. Dokumentasi instalasi terpasang harus dipersiapkan sebagai berikut :
1. jalur kabel pada gambar ditandai dengan warna merah
2. denah lantai
3. jaringan instalasi kabel lengkap dengan ukuran
4. diagram sytem cabinet
5. frame layout system jaringan instalasi
6. sitem jaringan instalasi sesuai dengan sertifikasi
7. berita acar pengetesan
8. uraian jadwal pemeliharaan
9. buku petunjuk operasi
10. laporan pengetesan jaringan kabel
11. induksi antar pasangan kabel tembaga ITC rendah
12. hard copy yang di approved oleh principle
13. soft copy yang di approved oleh principle
14. menyerahkan spesifikasi teknis, part number (technical catalogue)
15. menyerahkan gambar instalasi terpasang (As built drawing)

PEKERJAAN PENANGKAL PETIR


1.1. METODE TEKNIS PEMASANGAN
a. Material yang dipakai adalah Penangkal Petir Konvensional
b. Ujung tongkat penangkap petir dipasang dalam jarak sesuai dengan Gambar
Bestek.
c. Dipasang 2 buah spitzen pada atap bangunan dengan penghantar turun
kebawah (down conductor) menggunakan kabel BC 80 mm2.
d. Saluran untuk down conductor dipasang pada klem penyangga seperti gambar
rancangan pelaksanaan dengan jarak klem 50 cm antara satu dengan yang lain.
e. Kabel konduktor yang turun melalui ruang dimana terdapat aktifitas manusia
harus dilindungi dengan pembungkus pipa PVC diameter 1” dan diklem sendiri
pada pipa pelindung tersebut agar tidak membebani kabel down konduktor.
f. Pada tempat dimana dipasang pipa pertanahan (ground rod) ditancapkan, harus
dibuatkan bak control dengan ukuran sesuai dengan rancangan Kontraktor
Pelaksana, bak control harus dibuat diluar lantai bangunan.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

g. Saluran BC dari bak control ke tepi bangunan harus dilindungi dengan pipa
galvanis diameter ¾”, bak control tersebut harus diberi tutup.
h. Saluran BC yang dipasang vertikal pada tembok bagian tepi luar bangunan harus
dilindungi dengan pipa PVC 1” setinggi 2,50 meter dari lantai.
i. Saluran BC untuk down conductor ditarik sepanjang kolom beton bangunan
dengan cara ditanam pada plesteran beton dengan dilindungi pipa PVC AW 1”,
saluran ini tidak boleh ada sambungan dalam pipa.
j. Saluran BC untuk seluruh system pertanahan ini tidak diperbolehkan ada
sambungan pada tempat yang tidak semestinya.
k. Electroda tanah menggunakan elektroda pipa dengan pipa galvanis 1/1/2”
dengan kawat BC 50 mm2 minimal sedalam 6 m atau harus mencapai titik air.
l. Besarnya tahanan sebar elektroda tanah tersebut tidak boleh lebih dari 2 Ohm.

PEKERJAAN AIR CONDICIONING(AC)


I. PERSYARATAN TEKNIS UMUM
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan bahan dan
peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini. Bila
ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban
pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan
ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

II. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS


2.1. METODE DAN PERALATAN SISTEM AC
Metode dan peralatan system AC terlampir pada Brosur.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

2 PEKERJAAN LAIN-LAIN.
Lingkup Pekerjaan :
a. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan perbaikan akibat kerusakan yang
timbul selama masa pekerjaan atau penyempurnaan-penyempurnaan
pekerjaan yang dianggap perlu yang ditemui oleh semua tim pemeriksa,
atau yang berwenang.
b. Menjaga keamanan dan kebersihan Lingkungan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama KAYU AGUNG .

Kualitas Pekerjaan :
a. Semua pekerjaan yang belum dicantumkan dalam RKS ini, akan
ditentukan lebih lanjut dalam rapat pemberian petunjuk atau penjelasan
pekerjaan (Aanwijzing).
b. Semua pekerjaan penambahan atau pengurangan ditentukan lebih lanjut
pada rapat penjelasan pekerjaan dan akan dibuatkan notulen dan
merupakan bagian-bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan harus
ditaati serta dilaksanakan.

3. PEKERJAAN – PEKERJAAN BERSIFAT UMUM.


Lingkup Pekerjaan :
a. Menyiapkan meja-meja tulis, alat-alat tulis, mesin tik, kertas dan blanko laporan
harian dan mingguan.
b. Menyiapkan tustel untuk memotret setiap kemajuan fisik pekerjaan, mencetak
film (lidruk ) untuk kelengkapan termyn.
c. Mengadakan petugas jaga malam/keamanan proyek selama pelaksanaan
pekerjaan berlangsung.
d. Menyiapkan contoh-contoh bahan sesuai yang ditentukan dalam bestek (RKS).
e. Melaksanakan perbaikan-perbaikan atas kerusakan yang diakibatkan selama
berlangsungnya pekerjaan dan mengadakan perawatan/pemeliharaan selama
masa pemeliharaan, serta berkewajiban untuk memperbaiki apa yang dianggap
oleh semua tim yang berwenang memeriksanya perlu diperbaiki.

Kualitas Pekerjaan :
a. Kami akan menyiapkan segala sesuatunya demi kelancaran pelaksanaan proyek.
b. Alat-alat yang digunakan selama berlangsungnya proyek harus dalam kondisi yang
normal.
c. Kami akan membuat ketentraman dana keamanan dilingkungan proyek.
d. Tenaga-tenaga yang ditempatkan dalam proyek harus cakap dan berpengalaman
baik secara teknis maupun non teknis.
e. Dalam masa pemeliharaan / perawatan, Kami akan :
- Menyiapkan penjaga malam/keamanan dan kebersihan terus menerus.
- Semua biaya, ongkos-ongkos dalam masa pemeliharaan ini menjadi tanggung
jawab kontraktor dan harus diperhitungkan dalam penawaran.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung KPP Pratama Kayu Agung Tahap II
Tahun Anggaran 2017

4. PEKERJAAN FINISHING DAN PEMBERSIHAN


Sebelum kami meninggal pekerjaan, halaman pekerjaan akan diperbaiki / diurug bila
keadaan memerlukan, demikian pula harus diratakan dan dibersihkan dari kotoran-
kotoran bekas bongkar atau sisa-sisa bangunan setelah pekerjaan selesai.

Palembang, 27 Maret 2017


PT. Zensya Karya Mulia

Midun Wijaya
Direktur / Ketua KSO

Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai