Anda di halaman 1dari 39

METODE PELAKSANAAN

PRESERVASI JEMBATAN RUAS SP.GUNUNG KEMALA - SANGGI

DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi
Pelaksanaan mobilisasi dilakukan bertahap sesuai dengan kebutuhan kerja
dilapangan. Mobilisasi dilakukan dengan 2 yaitu :
- Mobilisasi Alat
- Mobilisasi Bahan dan Material
Mobilisasi alat dilakukan dengan prosedur pelaksanaan yang telah
ditentukan (prosedur teknis). Saat proses pelaksanaan mobilisasi kontraktor
akan menyediakan baricade pangaman lalu lintas serta rambu rambu peringatan.
Pada malam hari mobil pengangkut alat akan diberikan pencahayaan yang
cukup agar dapat terlihat oleh pengendara lain guna menghindari kecelakaan
lalu lintas.

1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

Kontraktor akan menyediakan rambu-rambu peringatan, kerucut serta hal


hal yang berkaitan dengan manajemen keselamatan lalu lintas yang akan
disesuaikan dengan dokumen pemilihan. Kontraktor akan menyediakan tenaga
ahli guna mengatur lalu lintas disekitar item pekerjaan yang sedang dikerjakan
guna mangurangi resiko dalam bekerja.

1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Kontraktor akan memperhatikan segala bentuk resiko yang dapat terjadi
selama pekerjaan dilaksanakan. Oleh karena itu, maka kontraktor akan
menyediakan APD yang sesuai dengan kebutuhan serta sesuai dengan yang
tertera di dokumen pemilihan. Kontraktor juga akan mengahadirkan tenaga Ahli
K3 guna menganalisa dampak serta resiko dan prosedur pencegahan agar
keselamatan dan kesehatn para pekerja dapat terjamin. Kontraktor akan
memprioritaskan keselamatan dan kesehatan kerja guna pelaksanaan proyek
pekerjaan dapat terlaksana sebagaimana mestinya.
1.21 Manajemen Mutu
Menjaga mutu pelaksanaan agar sesuai dengan spesifikasi merupakan
kewajiban kontraktor. Oleh kerena itu kontraktor akan menyediakan tenaga ahli
yang menjamin mutu pelaksanaan, mutu bahan agar proyek dapat bertahan
sesuai dengan umur rencana. Untuk lebih jelasnya kontraktor akan melakukan
manajemen mutu yang meliputi:
- Personil yang kompeten di bidang Manajemen Mutu.
- Pengawasan mulai dari material, peralatan, dan tenaga kerja hinga
pelaksanaan pekerjaan akan mampu meningkatkan nilai mutu hasil
pekerjaan.
- Membuat laporan secara berkala selama masa pelaksanaan pekerjaan
sebagai bahan evaluasi perbaikan secara rutin dalam setiap kegiatan
pekerjaan. Hasil pekerjaan yang efektif, tepat mutu,tepat biaya dan tepat
waktu
DIVISI 2. DRAINASE
2.3.(7) Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang, diameter dalam 100 cm
 Penggalian dilakukan secara manual oleh pekerja dengan menggunakan
peralatan seperti; cangkul, sekop, ganco ,linggis dan peralatan lainnya yang
diperlukan.
 Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar rencana atau sesuai dengan
petunjuk direksi pekerjaan.
 Pada lokasi penggalian perlu dipasang rambu peringatan agar tidak
membahayakan pengguna jalan.
 Pembuatan lantai kerja dari beton mutu rendah.
 Ketebalan lantai kerja sesuai dengan gambar rencana atau sesuai dengan
petunjuk direksi pekerjaan.
 Setelah satu atau dua hari gorong-gorong pipa dipasang dan disambung dengan cincin
penyambung dari beton.
 Pembuatan dinding sayap dan tembok kepala dari pasangan batu atau beton
bertulang seperti yang ditunjukkan gambar rencana atau sesuai petunjuk direksi
pekerjaan.
 Timbunan dilakukan dengan material hasil galian atau dengan material lain yang
disetujui direksi pekerjaan dan kemudian dipadatkan dengan alat COMBINATION
VIBRATORY ROLLER. video pemadatan dengan alat combination vibratory roller
dapat dilihat disini. Pelaksanaan pekerjaan gorong – gorong dikerjakan tidak
langsung secara keseluruhan melainkan bertahap dari satu sisi, setelah selesai
baru dilanjutkan sisi lainnya. Hal ini dimaksudkan agar ruas jalan masih bisa
dilewati, tidak ditutup secara total.
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
3.1.(1a) Galian Biasa

Proses pelaksanaan akan dilakukan secara mekanis dan manual. Galian


akan dilakukan menggunakan alat berat berupa Excavator yang dioperasikan
oleh operator yang telah memiliki sertertifikat keahlian. Hasil galian akan
dipindahkan menggunakan dump truck keluar dari lokasi proyek. Hal ini guna
menjaga material tidak bercampur dengan material timbunan nantinya sehingga
proses pengerjaan menjadi lebih maksimal. Disekitar wilayah galian akan
diberikan rambu peringatan, serta pekerja yang terlibat akan diberikan APD
yang sesuai dengan kebutuhan item kerja.
Alat :
1. Excavator
2. Dump truck
3. Alat bantu
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari sumber galian

Timbunan biasa dari sumber galian akan diangkut menggunakan dump


truck ke lokasi pekerjaan. Setelah sampai dilokasi material akan dituang lalu
akan diratakan serta dipadatkan menggunakan motor garader dan vibrator roller.
Proses pelaksanaan akan diawasi oleh pengawas agar sesuai dengan prosedur
pelaksanaan yang telah disepakati. Pada saat pelaksanaan pekerjaan dilakukan,
para pekerja yang terlibat akan disediakan APD untuk menunjang keselamatan
dan kesehatan kerja.
Alat :
1. Excavator
2. Dump truck
3. Motor grader
4. Vibro roller
5. Water tank truck
6. Alat bantu

3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian


Timbunan pilihan dari sumber galian merupakan material tertentu sesuai
dengan spesifikasi teknis yang syaratkan. Material akan diangkut menggunakan
dump truck ke lokasi pekerjaan. Setelah sampai dilokasi material akan dituang
lalu akan diratakan serta dipadatkan menggunakan motor garader dan vibrator
roller. Proses pelaksanaan akan diawasi oleh pengawas agar sesuai dengan
prosedur pelaksanaan yang telah disepakati. Pada saat pelaksanaan pekerjaan
dilakukan, para pekerja yang terlibat akan disediakan APD untuk menunjang
keselamatan dan kesehatan kerja.
Alat :
1. Wheel loader
2. Dump truck
3. Motor grader
4. Tandem
5. Water tanker
6. Alat bantu
DIVISI 7.STRUKTUR

7.1.(7a) Beton mutu sedang, fc’= 20 Mpa


Menggunakan alat (cara mekanik), Bahan dasar (batu, pasir dan semen)
diterima seluruhnya di lokasi pekerjaan Semen, pasir, batu kerikil dan air
dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan Concrete Mixer.
Beton di-cor ke dalam bekisting yang telah disiapkan. Penyelesaian dan
perapihan setelah pemasangan. Pekerjaan ini menggunakan bahan seperti
Semen (PC), Pasir Beton, Agregat Kasar, Kayu Perancah dan/atau Bekisting,
Paku.
Alat :
1. Con pan mixer
2. Truck mixer
3. Water tank truck
4. Alat bantu
7.1.(8) Beton, fc’=15 Mpa
Menggunakan alat (cara mekanik), Bahan dasar (batu, pasir dan semen)
diterima seluruhnya di lokasi pekerjaan Semen, pasir, batu kerikil dan air
dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan Concrete Mixer.
Beton di-cor ke dalam bekisting yang telah disiapkan. Penyelesaian dan
perapihan setelah pemasangan. Pekerjaan ini menggunakan bahan seperti
Semen (PC), Pasir Beton, Agregat Kasar, Kayu Perancah dan/atau Bekisting,
Paku.
Alat :
1. Conc mixer
2. Water tank truck
3. Con. vibratorw
4. Alat bantu
7.3.(1) Baja Tulangan Polos BjTP 280

Digunakan untuk pekerjaan abutment, Pondasi pada Jembatan dan lain


lain. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai
dengan spesifikasi dan gambar design dan atas petunjuk direksi lapangan.
a. Pengajuan Kesiapan Kerja
1. Sebelum memesan bahan, seluruh daftar pesanan dan diagram
pembengkokan harus disediakan oleh kontraktor untuk mendapat persetujuan
dari direksi lapangan, dan tidak ada bahan yang boleh dipesan tersebut dan
diagram pembengkokan disetujui.
2. Persetujuan atas Daftar Pesanan dan Diagram Pembengkokan dalam
segala hal tidak membebaskan kontraktor atas tanggung jawabnya dari daftar
dan diagram tersebut.
b. Kondisi Tempat Kerja & Perlindungan Bahan
1. Kontraktor harus mengangkut tulangan ke tempat kerja dalam ikatan,
diberi label dan ditandai dengan label logam yang menunjukan ukuran batang,
panjang dan informasilainnya sehubungan dengan tanda yang ditunjukan pada
diagram tulangan.
2. Kontraktor harus menangani serta menyimpan baja tulangan
sedemikian untuk mencagah distorsi, kontaminasi, korosi atau kerusakan.
c. Pembengkokan Baja Tulangan
1. Baja Tulangan dipotong dan dibengkokan sesuai ukuran dan gambar
rencana, dengan menggunakan alat bantu.
2. Bilamana terjadi kesalahan membengkokan baja tulangan, batang
tulangan tidak boleh dibengkokan kembali atau diluruskan tanpa persetujuan
direksi pekerjaan atau yang sedemikian akan merusak atau melemahkan bahan.
3. Sambungan dan persilangan diikat dengan menggunakan kawat ikat
baja.
Alat :

1. Alat bantu
membengkokkan serta merangkai besi. Setelah pekerjaan tersebut
selesai maka dilakukan pemasangan rangkaian besi pada tempat yang telah
diletakkan bekisting. Selanjutnya dilakukan pengecoran.

Alat :

1. Alat bantu
7.4 (1c) Penyediaan Baja Struktur Grade 485 (Kuat Leleh 485 MPa)

Pekerjaan dilakukan secara manual oleh pekerja menngunakan alat


bantu kerja. Proses dan tahapan serta bahan yang digunakan dan
diperhatikan agar sesuai dengan yang tertera dialam dokumen pemilihan.
Direksi akan mengawasi prosedur pelaksanaan atau diwakili dengan tenaga
ahli yang telah disediakan oleh kontraktor.
Alat :
1. Alat bantu

7.4 (2) Pemasangan Baja Struktur

Potonglah kedua sisi baja WF yang akan disambung. Potongan ini haruslah lurus.
Kemudian potonglah miring pada bagian bibir punggung baja WF dan juga pada
bagian bibir tengahnya. Kemiringan potongan ini kurang lebih 45 derajat.

2. Lakukan gerinda sampai bersih dari kotoran bekas potongan serta jangan lupa
disiku agar proses penyambungan dapat dilakukan dengan lebih mudah. Setelah
bersih dan potongan sudah dalam keadaan siku 90 derajat, selanjutnya mulai dapat
Anda sambung. Caranya, dekatkan kedua sisi sampai rapat dan pastikan ada celah
bekas potongan miring tadi untuk digunakan sebagai tempat lasan.
Apabila posisi sudah rapat, perhatikan kembali apakah kedua belah dalam posisi
yang lurus. Jika sudah, maka cantum atau las sedikit terlebih dahuludi posisi
tengah atas baja WF. Setelahnya cantum lagi di posisi tengah bawah WF. Posisi
cantum ini harus Anda perhatikan betul agar tidak terjadi kesalahan dalam
menyelesaikan sambungan.
Apabila Anda sudah yakin lurus, barulah Anda dapat cantum di tiap- tiap bibir
baja WF, bagian atas dan bawah. Kali ini kuatkan semua cantuman sehingga tidak
patah saat diangkat atau dipindahkan.

3. Pada saat pengelasan, Anda dapat mengelas di punggung baja WF. Pengelasan
ini sebaiknya tidak hanya dilakukan satu kali tahap saja. Sebaiknya pengelasan ini
Anda lakukan dalam 2 atau tiga tahap dengan cara berulang. Pada saat pengelasan
ini Anda harus memastikan bahwa pada setiap tahapan tidak ada bekas kotoran las.

4. Jika pengelasan telah selesai dilakukan langkah selanjutnya yaitu potong plate
type 1 dan type 2. Masing- masing dipotong 2 lembar untuk bagian atas bawah dan
kanan kiri. Jangan lupa digerinda agar bebas dari kotoran bekas potongan. Apabila
telah digerinda sampai rata semua lasan yang muncul di sambungan baja WF tadi,
selanjutnya Anda dapat menempelkan plate pada tempatnya masing- masing
dengan cara cantum. Las sedikit pada tiap ujung plate dan tengah untuk kemudian
dapat dilas sepenuhnya.
7.14.(1) Papan Nama Jembatan
Papan nama jembatan dalam Spesifikasi ini adalah papan monumen yang
menerangkan nama dan jembatan yang dipasang di parapet jembatan. Bahan
yang digunakan adalah marmer, diukir nama jembatan, lokasi dan nomor
jembatan yang terdaftar pada inventaris jembatan nasional.
Alat :
1. Alat bantu
DIVISI 8. PRESERVASI JEMBATAN

8.4.(1) Perkuatan struktur dengan bahan FRP jenis glass per lapis pada
daerah kering
Pekerjaan dilakukan secara manual oleh pekerja menngunakan alat
bantu kerja. Proses dan tahapan serta bahan yang digunakan dan
diperhatikan agar sesuai dengan yang tertera dialam dokumen pemilihan.
Direksi akan mengawasi prosedur pelaksanaan atau diwakili dengan
tenaga ahli yang telah disediakan oleh kontraktor.
Alat :
1. Alat bantu
8.5.(1a) Penggantian baut mutu tinggi Grade A325/A325M Tipe 1 diameter
2,54 cm
Pekerjaan dilakukan secara manual oleh pekerja menggunakan alat
bantu kerja. Proses dan tahapan serta bahan yang digunakan dan
diperhatikan agar sesuai dengan yang tertera dialam dokumen pemilihan
Alat :
1. Kunci momen
2. Alat bantu
8.7.(1a) Pengecatan struktur baja pada daerah kering tebal 240 mikron >>

Pekerjaan ini dilakukan dengan cara manual. Para pekerja serta material
bahan akan diangkut menggunakan dump truck ke lokasi pekerjaan. Pada saat
pekerjaan dilakukan, para pekerja akan diberikan APD yang sesuai dengan
kebutuhan guna menghindari resiko kecelakaan saat proses pengecatan
dilakukan. Bahan yang digunakan akan dipastikan agar sesuai dengan
pesyaratan teknis agar struktur yang dikerjakan mencapai umur rencana.
Alat :
1. Alat bantu

8.9.(1)Pekuatan dengan external stressing untuk jembatan baja dengan bentang


60m,50m, 45m, 25 m
DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN
9.1.(2) Pekerja Biasa

Pekerja biasa akan didatangkan oleh kontraktor sesuai dengan kebutuhan


item kerja dilapangan. Kontraktor akan memastikan dan mengutamakan para
pekerja yang telah berpengalaman guna pembangunan proyek memiliki mutu
yang baik sehingga tercapai sesuai dengan umur rencana. Proses pelaksanaan
dikerjakan dengan menggunakan alat berat. Excavator akan menggali disesuai
lokasi yang telah ditetapkan lalu material hasil galian akan dipindahkan ke
dalam bak dump truck untuk dikeluarkan dari lokasi kerja.
Alat :
1. Excavator
2. Dump truck
3. Alat bantu

9.1.(4a) Dump Truck 3 - 4 m³


Dump truck akan disediakan oleh kontraktor sesuai jumlah yang
ditetapkan dalam dokumen pemilihan. Dump truck yang digunakan adalah
dalah kondisi baik sehingga proses pelaksanaan pekerjaan yang membutuhkan
dump truck akan terlaksana tanpa kendala.

9.1.(11) Alat Penggali (Excavator) 80 - 140 PK

Alat Penggali (Excavator) akan disediakan oleh kontraktor sesuai jumlah


yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan. Alat Penggali (Excavator) yang
digunakan adalah dalah kondisi baik sehingga proses pelaksanaan pekerjaan
yang membutuhkan Alat Penggali (Excavator) akan terlaksana tanpa kendala.

Anda mungkin juga menyukai