Anda di halaman 1dari 49

PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

1. PEKERJAAN MOBILISASI
Mendatangkan personil-personil dan alat-alat kerja beserta bahan yang akan
digunakan dalam pekerjaan.

Tenaga kerja harus dipersiapkan lebih awal sebelum pekerjaan dimulai. Personil
yang akan digunakan dalam pekerjaan.

2. PEKERJAAN PEMBUATAN DIREKSI KEET


Survey terhadap lahan yang tersedia untuk lokasi (Peruntukkan Lahan) terhadap
jalur-jalur logistik dan penempatan site bangunan proyek, yang meliputi antara
lain : jalur logistik, timbunan material terbuka dan tertutup, sistem drainase
lingkungan proyek, pengadaan air kerja, penerangan, serta pembuatan papan
nama proyek.

Dalam hal penyediaan tempat untuk tenaga. Utamanya Kontraktor akan


mengupayakan untuk memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar
lokasi proyek. Apabila terdapat kekurangan dari supply lokal tersebut atau
dengan pertimbangan kontraktor untuk keefisienan dan efektifitas pekerjaan,
Kontraktor juga akan mendatangkan tenaga kerja dari luar lokasi pekerjaan.
Sebagai konsekwensi dari pendatangan tenaga kerja dari luar tersebut,
Kontraktor berkewajiban untuk menyediakan tempat tinggal berupa bedeng yang
layak untuk ditempati bagi tenaga kerja tersebut.

Kontraktor juga akan menyediakan tempat yang cukup dan layak untuk
penimbunan material-material untuk pekerjaan struktur, seperti :

 Tempat (gudang) untuk penimbunan material semen yang cukup luas, sehingga
semen dalam jumlah banyak dapat ditumpuk tidak terlalu tinggi, yang dapat
menurunkan kualitas dan kinerja semen itu sendiri, baik dalam hal pengikatan
terhadap material beton lainnya, maupun terhadap kemudahan pengerjaan
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

dalam proses pembuatan campuran beton. Kantong semen yang baru datang
ditumpuk pada bagian yang bawah, sedangkan kantong semen yang sudah lama
ditumpuk dinaikkan keatas, untuk dipergunakan terlebih dahulu untuk pekerjaan
yang akan segera dilakukan.

 Gudang juga digunakan dipakai sebagai tempat penimbunan keseluruhan


material bangunan yang belum waktunya dipakai di lapangan, juga sebagai
tempat penyimpanan peralatan-peralatan kerja yang belum dan atau telah
dipergunakan di lapangan.

 Gudang juga digunakan sebagai tempat meletakan perlengkapan keselamatan


kerja selama proyek sedang berjalan.

 lokasi untuk penempatan material besi struktur, hendaknya ditempatkan di


tempat tertutup, dan pada bagian bawahnya diberi alas balok kayu untuk
menghindari terkotori oleh tanah sebelum proses pekerjaan pembesian pada
pekerjaan struktur mulai dilakukan. Jika terpaksa ditempatkan pada tempat
terbuka, hendaknya ditutup dengan terpal plastik (tidak lupa diberi alas balok
kayu pada bagian dasar tumpukan) untuk menghindari terkena hujan dan panas
secara langsung. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya korosi pada besi

 Untuk penyimpanan material batu bata di lapangan, jika ternyata harus


penyimpanannya harus ditempatkan di tempat terbuka, diusahakan agar dasar
tumpukan ditinggikan, dan tumpukan material batu bata tersebut ditutup dengan
plastik, agar tidak langsung terkena panas atau hujan, sehingga tidak
mengurangi kualitasnya.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

3. PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMATOKAN

Metode Pelasanaan Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank , meliputi


pekerjaan pengukuran adalah pekerjaan pemetaan/survey terhadap lokasi
proyek yang akan dikerjakan, meliputi :
 Pengukuran batas luas  lahan (site).
 Pengukuran batas bangunan.
 Pengukuran as bangunan.
 Penemuan peil bangunan berdasarkan  titik  ukur  tetap  yang  telah 
ditentukan  (Bench Mark).  

Pekerjaan pengukuran dengan menggunakan pesawat theodolith. Pengukuran ini


sangat penting karena merupakan dasar dari pembangunan proyek, posisi
bangunan baik arah horizontal maupun vertical. Peil bangunan umumnya diambil
dari as jalan atau peil banjir  yang  telah ada, dan menjadi acuan selanjutnya
dalam melaksanakan pekerjaan. Setelah pekerjaan pengukuran dilanjutkan
dengan pekerjaan pasang bouwplank. 

Bouwplank adalah alat bantu untuk membuat sudut (90°) dan ketinggian/elevasi
lantai. Bouwplank  dibuat dari papan atau kaso. Pemasangan bouwplank
dilakukan pada jarak 1 m di luar  denah yang akan dibuat, tujuannya agar
bouwplank tidak terbongkar saat penggalian pondasi. 
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

4. PEKERJAAN GALIAN TANAH


Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Galian tanah
biasa dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah,
pasir dan kerikil. Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya
diinformasikan ke Direksi untuk ditinjau. Tidak ada galian yang langsung /
ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih dahulu oleh  Direksi.
seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa.
Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus
diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa. Apabila pada saat pelaksanaan
penggalian terdapat batu-batu besar dengan diameter lebih besar dari 1.00 m
yang tidak dapat disingkirkan dengan alat Excavator, maka pembayaran volume
ini akan termasuk kedalam pembayaran item Galian Batu atas sepengetahuan
Direksi pekerjaan.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk
pada suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa dipakai untuk
timbunan dan material yang tidak layak. Material yang layak selanjutnya akan
dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali, sedangkan material
yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah irigasi atau kesuatu
tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan fungsi jaringan.
Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material
yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang
sedekatdekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung
ditebar pada bagian yang akan ditimbun.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

5. PEKERJAAN URUGAN PASIR


Urugan pasir padat ini biasanya dilakukan pada pekerjaan pondasi, lantai
keramik atau pekerjaan-pekerjaan bangunan yang berhubungan langsung
dengan tanah. Untuk mendapatkan kualitas urugan pasir yang baik, maka perlu
diikuti langkah-lanngkah sebagai berikut , disertai contoh perhitungan kebutuhan
bahan, tenaga kerja dan waktu pelaksanaan :

 Pada dasar galian pondasi diberi urugan pasir padat setebal 5 cm padat.

 Pasir diratakan dengan menggunakan tarikan kayu dan selalu dikontrol


ketebalan dari pasir tersebut

 Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata

 Pengurugan pasir ini pekerjakan berbarengan dengan lantai kerja pondasi

6. PEKERJAAN URUGAN TANAH


Persiapan :
- Menyiapkan alat bantu kerja : pacul, pengki (manual), atau peralatan berat
seperti bulldozer untuk area urugan yang cukup luas dan bervolume besar. 
Menyiapkan peralatan pemadatan (compacting) dan alat ukur untuk pengecekan
level akhir urugan.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

-  Untuk urugan yang besar dan dalam serta berbatasan dengan lereng perlu
disiapkan turap untuk dapat menahan tanah. 
Siapkan jalur kendaraan dump truck sesuai urutan pengurugan (apabila
outsoucing material urugan).
•  Pengurungan dan pemadatan :
-  Menyiapkan area urugan (keadaan lapangan).
-  Membersihkan lokasi yang akan diurug dari kayu, semak-semak, sampah, dll.
-  Menyediakan tanah urug dengan kualitas yang baik.
-  Lokasi yang akan diurug/ditinggikan dipersiapkan terlebih dulu supaya
terdapat hubungan yang baik antara tanah dasar dengan tanah urugan.
-  Jika diperlukan/disyaratkan, tanah bahan urugan diambil di beberapa  tempat
sebagai sample untuk pemeriksaan pemadatan di laboratorium.
-  Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi (misalnya tiap 40
cm) dan setiap lapis diikuti dengan pemadatan.
-  Untuk pemadatan menggunakan alat sesuai dengan keperluannya (stamper,
baby roller atau alat pemadatan).
-  Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifikasi (bila
diperlukan). 
Kekuatan penahan tanah di sekeliling urugan harus selalu diperiksa.

7. PEKERJAAN LANTAI KERJA


Dibawah ini akan dijelaskan tetang pelaksanaan pekerjaan lantai kerja diserta
dengan contoh perhitungan untuk kebutuhan bahan, tenaga kerja dan jumlah
waktu pelaksanaan pekerjaan yang disesuaikan dengan volume pekerjaan   
 Landasan pondasi dari adukan 1pc : 3ps : 5kr digelar setebal 5 cm ditempatkan
pada dasar landasan dan dikerjakan sedikit hingga menutup semua landasan
pondasi beton
 Spesi diratakan  sedemikian rupa hingga rata permukaanya dengan
menngunakan kasutan.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

8. PEKERJAAN CERUCUK GELAM

Pondasi Cerucuk adalah salah satu jenis pondasi yang biasanya diaplikasikan
didaerah dengan kondisi tanah yang kurang stabil dimana umumnya dengan
jenis tanah lumpur ataupun tanah gambut dengan elevasi muka air yang cukup
tingggi.  Cerucuk dalam defenisinya  adalah susunan tiang kayu dengan diameter
antara 8 sampai 15 meter yang dimasukkan atau ditancapkan secara vertikal
kedalam tanah yang ditujukan untuk memperkuat daya dukung terhadap beban
diatasnya.  Dalam konstruksinya ujung atas dari susunan cerucuk disatukan
untuk menyatukan kelompok susunan kayu yang disebut dengan kepala cerucuk.
Kepala cerucuk dapat berupa pengapit dan tiang -tiang kayu , matras, kawat
pengikat , papan penutup atau balok poer.

Perlunya pemberian pondasi cerucuk didasarkan atas :

1. Daya dukung tanah yang cukup rendah.


2. Kesulitan saat konstruksi, dimana untuk mengerjakan pondasi dalam saat
konstruksi akan mengalami kesulitan oleh ketinggian elevasi muka air tanah yang
cukup tinggi.
Untuk perencanaan kedalaman dan jarak antara tiang pancang harus dilakukan
berdasarkan pemeriksaan tanah.

Secara konstruksi, pelaksanaan pekerjaan  pondasi cerucuk  dapat dibagi atas :

1. Perkuatan tanah dasar, dilakukan penggantian tanah dasar dengan menimbun


tanah baru yang lebih stabil, dilakukan dengan menguruk tanah pada lokasi yang
sudah direncanakan.
2. Penancapan kayu cerucuk, dilakukan dengan menancapkan kayu terhadap lokasi
pondasi yang akan dikerjakan, Pelaksanakan diseuaikan dengan jarak antar titik
kayu dan kedalaman yang direncanakan.
3. Pemasangan kepala cerucuk. Dialakukan dengan menyatukan ujung kepala kayu
yang sudah ditanamkan dengan membuat ikatan antar kepala kayu dan dibuat
bidang datar sebagai penempatan pondasi konstruksi yang direncanakan.

Kadang dalam hal tertentu, pondasi cerucuk ditanamkan pada kedalam tertentu
dimana sebelumnya kita terlebih dahulu melakukan penggalian tanah asli sesuai
dengan kedalaman yang direncanakan,  dan setelah itu baru dilakukan
penancapan kayu cerucuk.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Untuk pelaksanaan pemancangan kayu cerucuk dapat dilakukan secara manual


(tenaga manusia) dan dapat juga dilakukan dengan mekanik atau alat mesin
yang sering disebut mesin pancang (back hoe). Pada prinsipnya kedua cara
tersebut adalah melakukan pemberian tekanan ke kepala kayu pancang sehingga
kayu akan tergeser secara vertikal kedalam tanah yang ditumbukkan.

Secara umum, untuk pondasi cerucuk kayu yang dipergunakan harus mengikuti
persyaratan teknis yaitu :

1. Kayu harus mempunyai diameter yang seragam yaitu antara 8 – 15 cm, dimana
pada ujung terkecil tidak boleh kurang dari 8 cm dan pada ujung terbesar tidak
melebihi 15 cm
2. Kayu harus dalam bentang yang lurus  untuk kemudahan penancapan dan juga
daya dukung yang makin besar.
3. Jenis kayu harus merupakan kayu yang tidak busuk jika terendam air, kayu tidak
dalam kondisi busuk dan tidak dalam keadaan mudah patah jika ada
pembebanan.

9. PEKERJAAN LANTAI PLAT PONDASI


Pekerjaan Galian Tanah Pondasi

 Tahap-tahap pekerjaan galian tanah pondasi setempat yaitu: Penggalian tanah


untuk pondasi setempat dilakukan secara hati-hati serta harus mengetahui
ukuran panjang, lebar dan kedalaman pondasi.
 Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan perbandingan 5:1 untuk jenis
tanah yang kurang baik dan untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat dengan
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

perbandingan 1:10 atau dapat juga dibuat tegak lurus permukaan tanah tempat
meletakkan pondasi.
 Dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya tanah padat/tanah
keras dengan daya dukung yang cukup kuat, min 0.5 kg/cm2
 Bila tanah dasar masih jelek, dengan daya dukung yang kurang dari 0.5 kg/cm2,
maka galian tanah harus diteruskan, sampai mencapai kedalaman tanah yang
cukup kuat, dengan daya dukung lebih dari 0.5 kg/cm2.
 Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran
pondasi agar tukang lebih leluasa bekerjanya.
 Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan
penggalian agar tidak mengganggu pekerjaan.

2. Pekerjaan Penulangan
a) Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat
pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang dan
proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat. Cara perakitan tulangan :

 Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari
ukuran pondasi setempat.
 Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan
memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi setempat
tersebut.
 Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat
agar kokoh dan tulangan tidak terlepas.

b) Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan
dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak
terlalu berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:

 Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak
turus permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
 Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah,
jarak antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan
pengganjal yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah
agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk
melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak
menjadi karat.
 Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung
melakukan pengecoran.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

3. Pekerjaan Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan
untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:

 Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk


penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan
cetok (sendok spesi).
 Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan
tertentu.
 Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
 Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
 Papan cetakan tidak boleh bocor
 Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
 Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.

4. Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split
serta air. Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat
beton dan perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai
membuat beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi.
Semen merupakan bahan pokok terpenting dalam pembuatan beton karena
mempersatukan butir-butir pasir dan kerikil/split menjadi satu
kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila diberi air akan
mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi bagian
pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.
Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:

 Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan.
 Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu
atau seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x
160 cm dapat juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x
100 cm. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran
seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan
untuk pengecoran.
 Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

 Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama


masukan pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering
dahulu dan baru kemudian ditambahkan air secukupnya
 Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10
menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
 Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelah-celah tulangan.

Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan


mengering dan setelah mengering pondasi diurug dengan tanah urugan serta
disisakan beberapa cm untuk sambungan kolom.
5. Tahap pelaksanaan dan pengendalian pekerjaan pengecoran

 Pekerjaan persiapan

Pekerjaan persiapan dilakukan dengan mempersiapkan bahan-bahan material


yang akan digunakan untuk pengecoran dan ditempatkan di daerah yang tidak
terlau jauh dengan tempat galian pondasi/tempat yang akan dicor

 Cara pengadukan

Karena didalam pengecoran ini diasumsikan memakai mollen/mixer, maka


pengadukan bahan material dimasukan kedalam sebuah tabung mollen/mixer
dengan urutan: pertama memasukan pasir, kedua memasukan kerikil/split,
ketiga memasukan semen dan biarkan tercampur kering dahulu sesuai dengan
perbandingan volume.

 Cara pengecoran

Setelah bahan material sudah tercampur dalam keadaan kering kemudian


tambahkan air secukupnya sampai merata, maka material tersebut berubah
dalam bentuk pasta, setelah menjadi pasta tuangkan sedikit demi sedikit
kedalam galian pondasi yang sudah diletakan tulangan dan setelah pasta masuk
kedalam galian pondasi pasta tersebut yang diratakan dengan sendok
spesi/cetok sesuai dengan kemiringan dari bentuk pondasi

 Cara pelaksanaan

Setelah semua material bahan pengecoran benar-benar tercampur seluruhnya


mulai dari pasir, kerikil/split serta semen dan air sebagai bahan pengikat, maka
cara pelaksanaan pengecoran pondasi setempat
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

dituangkan kedalam galian pondasi dengan cara bertahap sedikit demi sedikit
dengan bantuan sendok spesi/cetok agar semua material bahan pengecoran
dapat masuk ketempat pengecoran yang sudah diletakkan tulangan dan tidak
ada celah yang kosong dan lebih padat.

10. PEKERJAAN SALURAN AIR BERTULANG


Pekerjaan Penulangan
Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat
pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang dan
proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat. Cara perakitan tulangan :

Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari
ukuran pondasi setempat.

Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan


memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi setempat
tersebut.

Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat
agar kokoh dan tulangan tidak terlepas.

b) Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan
dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak
terlalu berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:

Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak
turus permukaan tanah dengan bantuan waterpass.

Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah,


jarak antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan
pengganjal yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah
agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk
melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak
menjadi karat.

Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung


melakukan pengecoran.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Pekerjaan Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan
untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:

Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk


penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan
cetok (sendok spesi).

Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan
tertentu.

Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.

Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.

Papan cetakan tidak boleh bocor

Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit

Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.

Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split
serta air. Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat
beton dan perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai
membuat beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi.
Semen merupakan bahan pokok terpenting dalam pembuatan beton karena
mempersatukan butir-butir pasir dan kerikil/split menjadi satu
kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila diberi air akan
mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi bagian
pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.

11. PEKERJAAN PLESTERAN


Persiapan

 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plesteran dan acian.
 Approval material yang akan digunakan.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

 Persiapan lahan kerja.


 Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir pasang dan air.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, unting-unting, jidar,
raskam, benang, kertas gosok, dll.

Pelaksanaan pekerjaan plesteran dan acian


 Plesteran biasa menggunakan adukan 1 PC : 5Psr dan plesteran transram
menggunakan aduka 1PC : 3Psr.
 Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus
terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
 Tentuikan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
 Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada  permukaan
dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
 Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
 Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat
bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.
 Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya, kemudian
ratakan dengan raskam dan jidar.
 Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
 Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup
umur).
 Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air.  Untuk
memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen,
permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas
gosok.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

12. PEKERJAAN LAMELA


Clarifier Lamela merupakan salah satu teknik pengolahan limbah cair. Lamella ini
terdiri dari beberapa plate yang disebut dengan Lamella Plate, biasanya terbuat
dari bahan logam. Lamella plate ini disusun secara vertikal dengan sisi
kemiringan ±30 derajat. Aliran masuk terdapat di sisi kiri dan kanan Lamella
Plate. Aliran keluar terdiri dari dua,yaitu aliran slurry dan aliran air murni. Aliran
slurry terdapat di bawah (sedimentasi),sedangkan aliran air murni terdapat di
bagian atas lamella plate. Aliran feed yang sebelumnyasudah ditambahkan
flokulan polimer masuk ke sisi lamella plate lalu terdistribusi secaramerata di
dalam lamella plate, turun ke bawah bersamaan dengan padatan yang terlarut.
Karena adanya gaya gravitasi, maka padatan akan turun ke bawah dan
mengumpul. Letak lamella plate yang didesain miring akan menghambat padatan
terbawa kembali bersamadengan air. Dengan laju air yang cukup besar, air akan
membelok kemudian naik sampai kebagian atas menuju aliran keluar sebagai air
murni. Lamella plate ini bersifat mudah untuk dibongkar pasang, bahkan saat
beroperasi. Biasanya pencucian lamella plate adalah seminggu sekali, untuk
mencegah pertumbuhanlumut yang umumnya banyak terdapat di bagian bawah
lamella plate.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

13. PEKERJAAN PEMASANGAN GATE VALVE


Cara pemasangan Gate Valve secara prinsip sangat sederhana, dengan
menggunakan dua konektor berulir atau  menggunakan dua flange yang
dihubungkan ke sistem pipa.

Sedangkan cara kerja Gate Valve, jika handle (pegangan) diputar, bagian bonnet
bergerak naik ke atas konektor dengan area stopping wedge merubah dengan
memaksa gerakan menjadi naik dan turun.  Handle yang menaikkan dan
menurunkan stopper menempati ruang bonnet.

Ketika handel diputar, maka stopper bergerak di dalam valve. Stopper masuk
kedalam ruang dimana cairan melewatinya.

Pada posisi buka atau tutup, valve jenis ini bisa dikenali berdasarkan tinggi
rendahnya handle (pegangan).Jika posisi handle rendah berarti valve dalan kondisi
terbuka, dan sebaliknya.

Casing valve yang sedikit lebih lebar dari pipa yang terhubung memungkinkan
stopper benar-benar menutupi ruang aliran dan membuatnya benar benar tertutup.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

14. PEKERJAAN STATIS MIXER


Static mixer secara umum digunakan pada proses-proses industri untuk
homogenisasi cairan, seperti pada industri makanan, cat, kimia, farmasi, dan
polimer. Static mixer digunakan dengan tujuan untuk menghasilkan intensitas
turbulensi yang tinggi sehingga menghasilkan pencampuran cairan yang sangat
baik. Selain itu, intensitas turbensi diperlukan dalam proses perpindahan panas.
Proses perpindahan panas menjadi cepat turbulensi juga berperan dalam
peningkatan perpindahan panas ketika lapisan batas menjadi turbulen, dan
ketika terjadi peningkatan gerakan pusaran pada pemisahan
15. PEKERJAAN PIPA INJECTOR
.Dengan menggunakan alat penekan [motor diesel kromhout,ruston dll] sebagai
alat untuk pemasangan pada kepala silinder .pada saat melepaskan injector
dengan menggunakan alat treker khusus untuk melepas injector hal ini bertujuan
agar injector tersebut tidak rusak pada waktu melepas maupun memasang.dalah
hal tersebut di sarankan untuk berhati hati ,karena mudah rusak.untuk urutan
cara melepasnya sebagai berikut :
- pipa bahan bakar yang berhubungan dengan injector kita lepas
- mur mur penekan injector kita lepaskan dengan kunci pas
- lepaskan penekan injector
- pasanglah treker di atas injector
- pasanglah derad treker pada injector
- keraskan mur treker dengan perlahan
- injector akan terangkat dan lepas dari kepala slinder
- setelah injector terlepas dari kepala silinder kita bersihkan dengan solar

Setelah kita membersihkan injector tersebut kita bongkar bagian bagiannya


sebagai berikut ;
- persiapkan alat alat lain yang di perlukan dan kunci pas
- pasanglah injector pada catok yang telah di sediakan
- lepaskam mur no 4 dari rumah injector dan taruh pada bak yang berisikan solar
agar kotoran tersebut dapat terlepas keluar dan bersih.
- lepaskan mulut pengabut 3
- lepaskan nepel 8 yang ikut dalam nepel adalah penyaring 9,10,11
- ambillah ring tersebut 12
-- lepaskan baut penekan /pengatur 7
- ambillah pegas 6 dan alat penahan 5
- kita lepaskan jarum pengabut 2 , apabila jarum tersebut melekat pada
rumahnya ,maka untuk melepas jarum menggunakan alat alat khusus ,jangan
sekali kali memukul ujung jarum pengabut
- bersihkan bagian bagian tersebut yang telah terlepas
- lepaskan penyaring penyaring 11,10,9, dari nepel 8
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

- setelah bagian tersebut bersih dan kering langkah selanjutnya adalah dengan
memeriksa satu per satu bagian tersebut 

2. Dengan cara menggunakan nepel untuk melepaskan injector dari kepala


silinder [motor diesel,mercedes dan lain lain] pada bagian injector tersebut
pergunakanlah kunci pas.adapun untuk urutan dalam melepasnya sebagai
berikut ;
- Pipa pipa bahan bakar yang berhubungan dengan injector kita lepas
- pasnglah kunci khusus untuk nepel tersebut
- langkah selanjutnya adalah dengan mengendorkan nepel dari kepala silinder
- pada saat melepaskan/mengendorkan nepel dari kepala silinder ,injector akan
terangkat dan akhirnya nanti akan terlepas.
Setelah kita membersihkan injector langkah selanjutnya adalah membonkar
bagian bagian tersebut.adapun urutan urutannnya sebagai berikut :
-          kita persiapkna alat alat yang di perlukan dan kunci pas.
-          Pasanglah injector pada catok yang telah di sediakan
-          Union mur  telah di lepas waktu melepas pipa pipa bahan bakar
-          Lepaskan mur union
-          Ambillah rumah mulut pengabut , yang di dalamnya terdapat jarum
pengabut
-          Lepaskan baut pengabut
-          Ambillan berturut turut , ring penekan , ring pengantar dan nepel
-          Lepaskan mur tutup
-          Sumber derad kita lepaskan yang melekat padanya ,kontra mur ,dan
derad penyetel .
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

-          - ambillah berturut turut ,plat pegas atas/bawah  , pegas dan batang
penekan
-          Lepaskan soket dan saringan saringannya
-          Ambillah ring tembaga tersebut
-          Setelah melakukan pembersihan langkah selanjutnya adalah memeriksa
bagian bagian tersebut.

16. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA PVC


Pemasangan Pipa PVC
Material Pipa yang akan dipasang sudah disetujui oleh direksi, dan setelah
request untuk memulai pelaksanaan telah ditanda tangani oleh direksi maka
mulai diturunkan pipa kedalam parit galian dengan bantuan alat – alat khusus
yang telah disediakan. Semua pipa, assesories dan perlengkapan lainnya harus
dengan hati – hati diturunkan kedalam parit galian sat per satu dengan Derek tali
– tali dan peralatan yang sesuai agar terhindar dari kerusakan.
Setiap pipa yang telah dimasukkan kedalam parit harus langsung dipasang dan
distel sambungannya kemudian diurug dengan pasir urug yang telah
mendapatkan persetujuan direksi.
Semua ujung pipa yang terakhir harus ditutup sehingga kotoran tidak masuk
kedalam pipa.
Perubahan arah perletakan pipa harus dilaksanakan dengan penyambungan
assesories begitu juga untuk percabangan harus dengan assesories sesuai
gambar dan instruksi Direksi. Dan pada waktu perletakan pipa semua parit galian
harus kering dan bersih.
Semua pipa dan perlengkapan yang akan dipasang serta alat – alat Bantu untuk
pemasangan pipa tersebut harus diperiksa dengan cermat dan hati – hati sesaat
sebelum pipa – pipa / perlengkapan pipa tersebut diturunkan pada lokasi yang
akan dipasang.
Semua ujung pipa harus dipastikan lurus/ tidak bengkok. Jika  terdapat ujung
pipa yang bengkok maka harus dipotong sesuai petunjuk teknis dari direksi. Dan
terakhir akan diperiksakan lagi pada direksi sebelum pemasangan.
Pipa diturunkan setelah kedalaman galian mendapatkan persetujuan dari direksi.
Material pipa dan asscesoriesnya diperiksa kembali sebelum menurunkan.
Penurunan pipa kedalam lobang galian dilakukan dengan cara hati – hati,
dilakukan dengan cara menurunkan satu persatu dengan batasan diameter
memakai crane, Derek dan tali. Bagian Luar dan dalam ujung pipa harus
dinersihkan dengan kain kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak
dan lemak sebelum pipa dipasang / disambungkan.
Tidakan pencegahan akan kami lakukan untuk menghindari benda asing masuk
kedalam pipa pada saat pipa diletakkan pada jalur pipa. Dan semua ujung pipa
sewaktu meninggalkan pekerjaan harus ditutup rapat dengan plastic dan diikat
erat dengan karet / benen.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap pipa harus dipasang berhadapan
dengan pipa sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan
ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan ditempat dengan bahan urugan yang
telah disetujui oleh direksi dan dipadatkan dengan ketinggian yang sama kecuali
pada ujung pipa.
Sementara pemotongan pipa untuk menyisipkan “Tee”, “Bend”, atau “Valve”
atau tujuan lain, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara
yang rapi dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan
pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus sudut tepat terhadap
sumbu pipa.

Pemeriksaan sebelum Pemasangan


Semua pipa ”Fitting” harus diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan
kerusakan, pada saat di atas galian sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir.
Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus, karena daerah ini
paling mudah mengalami kerusakan dalam penanganannya.
Pipa atau ”fitting” yang rusak/cacat harus diletakan terpisah untuk pemeriksaan
oleh direksi yang akan menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun
menolaknya.

Pembersihan pipa dan ”fitting”


Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering dan
bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak dan lemak sebelum pipa dipasang.
Bila ada profil pengaku badan (stiffeners) guna melindungi ujung pipa, semua
profil pengaku tersebut harus disingkirkan sampai bersih demikian pula benda
asing lainnya dalam pipa.

Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk
kedalam pipa pada saat pipa diletakan pada jalur.
Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain,
ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang
berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada
jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan
urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian yang sama
kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah
tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan.
Setiap saat bial pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus
ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui
oleh direksi.

Pemotongan pipa
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Pemotongan pipa untuk menyisipkan ”Tee”, ”Bend” atau ”Valve” atau tujuan
lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang
rapih dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan
pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang tepat
terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar
maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong
tersebut, harus dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama
sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.

Tidak boleh ada ”fitting” seperti ”Bend”, ”Tee”, dan ”flange dan spigot” dipotong
untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang
diberikan kepada kontraktor dari direksi.
Jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang
dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi  yang
sesuai, harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.
Semua bahan pelicin (librican) untuk sambungan ”Push-On Raubbering” dan
”solvencement” untuk sambungan ”Solvencement” untuk PVC kami sediakan dan
menyerahkan data teknis dan contoh untuk persetujuan untuk Direksi
Penyambungan pipa dengan sambungan ”Push-On Rubbering” ”Socket” dan
”Spigot” pipa harus dibersihkan dengan seksama sebelum cincing karet
(rubbering) dipasang ditempatnya.
”Spigot” kemudian dilumuri secara merata dengan bahan pelicin yang telah
disetujui dan pipa ditekan masuk ke ”Socket”.
Penekanan pipa ”Socket” harus dilakukan dengan menekan ujung lain pipa yang
sedang dipasang.
Blok kayu atau alat lainnya yang memadai harus digunakan untuk mencegah
kemungkinan terjadinya kerusakan ”Socket’ tersebut pada mana batang tersebut
ditekan. Tidak boleh ada ganjal dibawah pipa dan pipa harus terletak merata
diatas bahan alasnya (Badding material).
Bila diperlukan sekali untuk pembelokkan pipa dengan sambungan ”Push-on”
agar membentuk lengkungan dengan jari-jari yang panjang, besarnya belokan
harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi.

Penyambungan pipa dengan sambungan ”solvencement”


·         Solven semen dan dimensi ujung soket dan spigot harus memenuhi
ketentuan yang berlaku
·         Penyambungan dengan memotong pipa tegak lurus sumbunya dan ditirus
pada ujungnnya
·         Permukaan pipa yang disambungkan harus bersih, kering dan bebas dari
lemak.
·         Gunakan solven semen secara merata pada bagian yang akan disambung,
seperti pada ujung soket dan spigot yang sudah diberi tanda.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

·         Penyambungan pipa diameter >_ 90 mm, membutuhkan dua orang untuk


menggunakan solven semen pada ujung spigot dan soket secara bersamaan.
·         Kelebihan solven semen harus dihilangkan sesegera mungkin, diamkan
sampai kering selama minimal 5 menit.
Penyambungan dengan solven semen untuk diameter maksimum 160 mm
dengan tekanan kerja 3 bar.

17. PEKERJAAN KOLOM


Pada penulangan kolom, ujung bawah dihubungkan dengan pondasi sedangkan
bagian atas dihubungkan dengan balok yang menekan pelat lantai sehingga
merupakan satu kesatuan struktur portal yang kaku. Penulangan kolom
dilebihkan sampai sampai lantai atas untuk menyambung tulangan kolom lantai
berikutnya.
Besi kolom yang dipasang pertama kali berbentuk L dan diikatkan pada tulangan
bawah tulangan foot plate. Pemasangan tulangan dimulai dengan memasang
sebelah luar. Setelah itu dilakukan pemasangan besi-besi yang lain dan
menyambungnya dengan tulangan yang sudah ada

Bekisting kolom dibuat sebagai acuan pembentukan dimensi beton pondasi yang
diinginkan sesuai gambar, bekisting pondasi ini menggunakan multiplek tebal 12
mm dan diberi tembiring usuk siku 50.50.5 & stut menggunakan pipa support
sebagai penyangga bekisting dan harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

1. Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk,   ukuran dan posisi
seperti yang disyratkan pada gambar

2. Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan
oleh beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya

3. Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk
yang tetap bag struktur beton sesuai yang direncanakan

4. Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan,


kemudahan pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.

5. Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat


pelaksanaan pengecoran dan juga tidak merusak beton

6. Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan
juga tidak merusak beton

7. Dalam pemasangan bekisting harus selalu di kontrol kelurusan antar kolom dan
kelurusan vertikal dengan 2 sisi yang berbeda menggunakan lot grafitasi atau
pesawat theodolit

Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan bekisting dan


tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak untuk
semua kolom pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu,
dimana pengecoran dimulai dari kolom 1 dan dilanjut ke kolom berikutnya.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Penuangan spesi beton ke kolom beton dengan menggunakan pump concrate


dan dalam pelaksanaan ini kami menggunakan beton jadi (Ready mix) dengan K
225
Sebelum pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat-alat pendukung dilapangan seperti vibrator, pipa penyalur
beton, air compressor, lampu penerangan jika pengecoran dilakukan malam hari.

2. Sebelum adukan beton dimasukkan kedalam pompa, dilakukan pengambilan


benda uji dan test slump dari truk mixer. Jika tidak memenuhi syarat maka
adukan beton ditolak.

3. Memeriksa jumlah, letak, jarak antara panjang penyaluran, panjang


penjangkaran, diameter tulangan, beton decking dan “kaki ayam” yang harus
sesuai dengan gambar rencana. Diperiksa pula posisi bekisting agar cukup kokoh
menahan beban.
4. Membersihkan bekisting dan tulangan dari segala jenis sampah dan kotoran
dengan kompresor, kemudian dilapisi dengan mud oil.

5. Lubang-lubang untuk instalasi listrik, air dan lain-lain harus terpasang dengan
baik. Setelah hal-hal tersebut diatas telah dilaksanakan maka pengecoran dapat
dilaksanakan.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

6. Pengambilan semple beton kubus / silinder sebagai quality control menagement


mutu material harus mencapak karateristik 225 kg/cm2

7. Menuangkan spesi beton kedalam bekisting kolom dengan pump concrate


dengan dibantu tenaga pengecor yang berdiri diatas bekisting kolom.

8. Setelah bekisting kolom terisi penuh oleh spesi beton harus di kontrol kembali
kelurusan horisontal dengan 2 sisi yang berbeda menggunakan lot grafitasi
dengan memutar join pin kekiri atau kekanan tergantung pada kondisi kolom

18. PEKERJAAN BALOK DAN PLAT LANTAI


Pembesian Balok 
Pemasangan tulangan balok dan pelat lantai dilakukan secara serentak setelah
pemasangan bekisting balok dan pelat lantai. Pemasangan tulangan balok
dilakukan sebagai berikut :
 Dipasang tulangan bawah diatas beton decking tebal 2,5 cm. ujung tulangan
bawah dimasukkan ke dalam tulangan kolom sebagai penjangkaran sepanjang
minimal 25D. Apabila terdapat sambungan pada penulangan dilakukan
sambungan lewatan sekitar 40D. sambungan tulangan dilakukan selang seling
dan harus dihindarkan penempatan sambungan ditempat-tempat dengan
tegangan maksimum.   
 Pemasangan tulangan sengkang yang diatur jaraknya dimana jarak pada
tumpuan lebih rapat dibandingkan jarak tengah bentang. Sengkang diikat
dengan kawat beton. 
 Tulangan atas dipasang dengan cara dimasukkan satu per satu kedalam
tulangan sengkang dibagian atas kemudian diikat dengan kawat.  Ujung tulangan
atas dimasukan kedalam tulangan kolom sebagai panjang penjangkaran
sepanjang 40D atau ¾ kali tinggi manfaat balok jika balok berukuran besar.
Sebagai pengaku dipakai tulangan pinggang sesuai dengan perencanaan.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Pembesian Pelat lantai


 Tahapan penulangan pelat lantai adalah sebagai berikut :
 Dipasang tulangan bawah lapis 1 diatas beton decking dengan ketebalan 2 cm.
Tulangan ini dipasang melewati tulangan atas balok.
 Dipasang tulangan bawah lapis 2 diatas lapis 1 dengan arah tegak lurus lapis 1
kemudian persilangan tulangan diikat dengan kawat beton.
 Untuk mendapatkan jarak tertentu antara tulangan atas dan bawah dipasang
tulangan kaki ayam yaitu potongan besi yang dipotong sedemikian rupa sehingga
dapat menjaga jarak antara tulangan atas dengan tulangan bawah pelat.
 Tulangan atas lapis 2 dipasang. Tulangan ini juga melewati dan diletakkan
dibagian atas tulangan atas balok. Tulangan atas lapis 2 dipasang tegak lurus
dengan tulangan atas lapis1.
 Persilangan tulangan atas diikat dengan kawat beton.

Metode Pemasangan Perancah, Bekisting untuk balok dan pelat.

Perancah, Bekisting untuk balok dan pelat. Sebelum pemasangan perancak


dimulai pastikan dasar tempat pijakan perancak kuat untuk menahan beben
beton, ini sangat penting untuk menghindari terjadinya setel (penurunan) akibat
pengecoran pelat lantai berlangsung.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengecoran balok dan pelat antara lain :

1. Menentukan elevasi lantai II kemudian lakukan penandaan sebagai acuan dalam


pembigestingan pelat lantai dan balok.
2. Elevasi dasar atas begisting pelat lantai adalah = El. LT II - (tebal spesi +
keramik) - tebal pelet beton
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

3. Elevasi dasar atas begisting Balok lantai adalah = El. Dasar atas begisting pelat -
(tinggi balok - tebal pelat)
4. Pasangkan skafolding untuk balok terlebih dahulu searah balok
5. Pasangkan Pasangkan balok 8/12 searah balok beton
6. Pasangkan suri-suri 6/12 dengan jarak 60 cm
7. Pasangkan begisting sesuai ukuran dimensi balok yang akan di cor
8. Masukan pembesian yang sudah dirakit kedalam bekisting balok yang sudah
disiapkan
9. Kemudian dengan cara yang sama lakukan pada pembegistingan pada pelat
beton
10. Pasangkan Hori beam dengan jarak per 40 cm
11. Pasangkan begisting dengan plywood dengan ketebalan 15 mm
12. Lakukan pemasangan pembesian pelat
13. Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi
seperti yang disyratkan pada gambar
14. Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan
oleh beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
15. Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk
yang tetap bag struktur beton sesuai yang direncanakan
16. Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan,
kemudahan pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
17. Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusak/bocor pada saat
pelaksanaan pengecoran dan juga tidak merusak beton
18. Dalam pemasangan bekisting harus selalu di kontrol elevasi begisting
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Metode Pelaksanaan Pengecoran balok dan pelat

Pelaksanaan pengecoran beton & pelat dilakukan setelah pemasangan


bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan
serentak untuk semua balok & pelat pada ketinggian tertentu sehingga akan
mempercepat waktu, dimana pengecoran dimulai dari balok & pelat dan dilanjut
ke berikutnya.

Penuangan spesi beton ke kolom beton dengan menggunakan pump concrate


dan dalam pelaksanaan ini kami menggunakan beton jadi (Ready mix)
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Sebelum pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat-alat pendukung dilapangan seperti vibrator, pipa penyalur


beton, air compressor, lampu penerangan jika pengecoran dilakukan malam
hari.    
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

2. Sebelum adukan beton dimasukkan kedalam pompa, dilakukan pengambilan


benda uji dan test slump dari truk mixer. Jika tidak memenuhi syarat maka
adukan beton ditolak.
3. Memeriksa jumlah, letak, jarak antara panjang penyaluran, panjang
penjangkaran, diameter tulangan, beton decking dan “kaki ayam” yang harus
sesuai dengan gambar rencana. Diperiksa pula posisi bekisting agar cukup kokoh
menahan beban.    
4. Membersihkan bekisting dan tulangan dari segala jenis sampah dan kotoran
dengan kompresor, kemudian dilapisi dengan mud oil.
5. Lubang-lubang untuk instalasi listrik, air dan lain-lain harus terpasang dengan
baik. Setelah hal-hal tersebut diatas telah dilaksanakan maka pengecoran dapat
dilaksanakan.
6. Pengambilan semple beton kubus / silinder sebagai quality control menagement
mutu material harus mencapak karateristik 250 kg/cm2.
7. Menuangkan spesi beton kedalam bekisting balok dan pelet dengan pump
concrate dengan dibantu tenaga pengecor dalam pemadatan beton dengan
vibrator concrate.
8. 5 Jam setelah pengecoran selesai beton diberi pelembab/digenangi air dengan
memberikan karung goni diatas pelat beton agar terhindar dari susut beton yang
terlalu cepat akibat sinar matahari yang mengakibatkan terjadinya retak pada
pelat.             
9. Bekisting balok dan pelat dapat dilepas setelah umur beton telah mencapai 21
hari dan dalam membongkar bekisting diharapkan berhati-hatiuntuk menghindari
terjadi patah pada balok

19. PEKERJAAN PLAT PENUTUP MANHOLE


 Manhole dibuat dari besi plat baja dan besi siku yang dipabrikasimenurut Gambar k
erja.

 Manhole berfungsi sebagai Tempat untuk memeriksa atau memperbaikisaluran dari
kotoran yang terbawa aliran.

 Lubang ada bagian atas diberi tutup dan dapat dibuka untuk keperluanpemeliharaan
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

 Manhole yang telah terpasang dicet supaya tidak karatan dan diberigembok agar


aman dari sesuatu yang tidak dinginkan

20. PEKERJAAN TANGGA INSPEKSI BESI


 Tangga monyet dibuat dari rakitan Besi beton yang di bentuk berdasarkangambar
kerja.

 Pemasangan Tangga Monyet dipasang pada dinding bangunan dengan jaraktrap ± 30


cm.

 Tangga monyet harus memakai besi beton ulir supaya permukaan tidak Licin

21. PEKERJAAN VENTILASI


 gali
tanah pas samping batas dinding septictank ke tembok terdekat,usahakan
kedalamannya sejajar dengan tebal tutup septictanknya.

-  lubangi dinding septictank tepat dibawah tutup septictanknya, lubang kiranya


sama dengan diameter pipa tadi.

-  ukur berapa panjang batas dinding septictank dengan dinding tembok rumah
anda, dan potong pipa sesuai panjang yang anda ukur tadi.

-  kalau panjang pipa yang keatas sesuaikan dengan keinginan anda (lebih
tinggi, lebih baik)

-  masukkan pipa kedalam lubang yang telah anda buat tadi di


septictank,ushakan jangan terlalu kedalam.

-  sambung pipa dengan pipa"L" tadi untuk keatasnya, dan jangan lupa pipa
yang ujung atas beri pipa "T" agar air hujan tidak masuk kedalam septictank.

-  sekarang tutup kembali galian tanahnya dan semen.

22. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA IPA DAN AKSESORIESNYA


Pipa yang baru selesai diproduksi di Pabrik, ditumpuk dan disimpan di gudang
pabrik dengan tata cara penyimpanan sebelum dikirim / Delivery ke Lokasi
Penumpukkan sementara.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Secara bertahap, Pipa yang sudah siap dikirim ke Lokasi penumpukkan


sementara. Dimana untuk menjamin keselamatan dan resiko kerusakan barang
selama dalam proses pengangkutan kami ikatkan dalam bentuk pertanggungan
Asuransi ( Pengiriman barang dilengkapi dengan Surat Pengantar Barang ).
Sesampainya dilokasi penumpukkan sementara, barang kami bongkar digudang
yang sudah kami sediakan, Proses pembongkaran diawasi petugas kami dan
minta disaksikan oleh anggota Tim Teknis / Pemeriksa Barang untuk mengetahui
kondisi Kualitas dan Kuantitas barang kiriman.
Setelah Barang siap dari pabrik ke gudang di Penumpukkan sementara sesuai
dengan volume kontrak dan tersusun rapi, diberi pelindung dan pengaman,
kemudian diambil foto Dokumentasi.
Barang yang sudah tersusun rapi dengan jumlah yang cukup minta diperiksa lagi
kualitas dan kuantitasnya oleh Direksi, Dimana hasil pemeriksaannya dituangkan
kedalam Berita Acara Pemeriksaan Kualitas dan Kuantitas Barang sesuai dengan
Kontrak yang sudah ditanda tangani.

B.  FITTING DAN ACCESSORIES PIPA


-          Macam dan Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi Pengadaan :
a.      BELLMOUTH
b.      FLANGE STEEL
c.       WALL CAST
d.      BEND FLANGE
e.       FOOT VALVE
F.      Karet Packing
G.      Baut + Moor
-          Persyaratan Bahan
Acessories pipa yang kita pergunakan adalah acesories pipa standar yang sesuai
Spesifikasi Teknis, yang sebelumnya harus ada persetujuan direki untuk dipakai

-          Metode Kerja
Ø  Accessories pipa yang akan dipasang terlebih dahulu diperiksa,  harus bersih
dari segala kotoran, minyak dan gomok
Ø  Pemasangan kita lakukan sedemikian rupa kita sesuaikan dengan yang
dimintakan dalam dokumen perencanaan
Ø  Selama Proses pemasangan kita pergunakan peralatan yang sesuai dengan
kebutuhan, sehingga proses pemasangan berjalan lancar dan berlangsung
dengan baik

23. PEKERJAAN WATER PROOFING


Persiapan 
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan water proofing


coating.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : water proofing coating dan kain kassa.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : sikat kawat, pahat beton, kape scrabe,
kuas, roll, ember, air, dll.

Pelaksanaan Waterproofing Coating

Pelaksanaan pekerjaan water proofing coating


 Pekerjaan water proofing coating dikerjakan sebelum permukaannya difinish.
 Cek permukaan lantai dan dinding  secara keseluruhan. Permukaan harus bersih
dari lumpur dan tanah serta bebas dari minyak atau oli.
 Semua instalasi pipa harus sudah terpasang rapi dan diproteksi (grouting).
 Kikis permukaan lantai dan dinding  yang keropos dengan menggunakan pahat
beton atau kape scrabe.
 Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan debu  dengan
sikat kawat dan air bersih.
 Aplikasi waterproofing membrant dimulai dari sudut pertemuan permukaan lantai
dan dinding dengan menggunakan kuas atau roll.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

 Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan dilapis
kembali dengan water proofing coating. Sepanjang pertemuan sudut antara
lantai dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.
 Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding
minimal 20 cm (atau sesuai dengan gambar kerja) dari permukaan lantai.
 Biarkan aplikasi water proofing coating setting selama minimal 1 x 24 jam,
setelah itu baru dilakukan tes rendam dengan menggunakan air selama minimal
1 x 24 jam.
 Setelah pekerjaan waterproofing membrant selesai dan telah dites rendam,
dilanjutkan dengan pekerjaan finishing bagian permukaannya dengan screeding .

24. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING


Mencakup pekerjaan pengecatan pada permukaan baja, besi, kayu, plesteran
tembok, plafond, list plafond dan beton

Bahan :
 Merupakan cat yang bermerk dan produksi pabrik
 Cat Dasar, cat pelapis dan cat penutup merupakan hasil dari pabrik yang
sama

Langkah Pengecatan Dinding

Langkah Kerja :

 Sebelum pengecatan lantai di tutup sedemikian rupa agar terhindar dari


ceceran cat
 Pada bagian dalam ruang sebelumnya di plamir tembok
 Bidang permukaan yang dicat sudah rata dan dibersihkan dari debu yang
menempel
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

 Dilakukan pengecatan dasar menggunakan merk yang dikeluarkan dar


pabrik yang sama
 Pengecatan dilakukan lapis demi lapis hingga didapatkan permukaan cat
dengan warna yang merata
25. PEKERJAAN PENGECATAN PINTU DAN KUSEN
Bersihkan bidang yang akan dicat dari kotoran yang menempel, biasanya bekas
adukan semen ketika tukang batu mengerjakan pekerjaan plesteran dan acian
dinding. Gunakan kapek kayu, dan haluskan dengan amplas ukuran sedang.
Bersihkan permukaan kayu dari debu bekas amplas menggunakan kain ball
politur (kain limbah kaos).
Lakukan pengecatan dengan cat dasar kayu yang diencerkan dengan
thinner. Cat dasar gunanya untuk melapisi permukaan kayu agar plamur kayu
menempel dengan baik dan menyatu, sehingga dalam waktu yang lama cat
finishing tidak retak dan mengelupas. Kayu yang akan dicat harus benar-benar
kering (kayu oven). Kayu yang kurang kering hasil pengecatannya kurang baik,
dan pada jangka waktu tertentu akan retak-retak dan keriput.
Menutup cat dasar dengan plamur kayu. Kerjakan pekerjaan plamur kayu
dengan teliti dan rapi agar permukaannya benar-benar rata dan menutup pori-
pori kayu. Menegerjakan pekerjaan ini setelah cat dasar minimum 2 hari.
Permukaan kayu yang sudah diplamur, kemudian diamplas dengan amplas
ukuran sedang. Pekerjaan ini dilakukan setelah lapisan plamur kayu benar-benar
kering (2 hari). Apabila masih ada yang terlewat (pori-pori kayu masih terlihat),
lakukan plamur ulang.
Setelah lapisan plamur sudah diamplas, benar-benar halus dan rata, tidak ada
yang terlewat, lakukan pengecatan masih menggunakan cat dasar yang
diencerkan dengan thinner (lebih encer dari campuran no. 1).
Pengecatan dengan cat finishing (3 x), atau 3 lapis. Lakukan setelah cat
dasar benar-benar kering. Setiap lapisan dicat dengan cat yang dicampur thinner
sehingga cat tidak mengenental. Setelah bebarapa saat cat di dalam kaleng akan
mengental, lakukan pengenceran ulang dengan thinner seukupnya,  jangan
terlalu encer dan jangan terlalu kental.

26. PEKERJAAN KONSTRUKSI PINTU DAN JENDELA


PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Kusen Pintu dan Jendela


Untuk meletakkan daun pintu atau daun jendela pada dinding, dipasang rangka
yang disebut Kusen, kusen untuk tempat tinggal terbuat dari kayu atau logam.
Kusen kayu memberikan penampilan yang hangat dan indah dari tampilan
tekstur serat-serat kayu yang dimilikinya, mempunyai nilai penyekat panas yang
baik dan pada umumnya tahan terhadap pengaruh cuaca. Rangka jenis ini dapat
berupa produk pabrik  yang telah diselesaikan dengan pelapisan cat, pewarnaan
atau masih berupa kayu asli tanpa pelapisan. Kusen dari bahan logam berbeda
dari kayu,Kusen logam dapat terbuat dari alumunium, baja atau baja tak
berkarat (stainless-steel), warna alami logam dapat ditutup dengan lapisan cat
dan dirawat  engan baik untuk mencegah korosi.

Ukuranpenampang batang kayu untuk rangka pintu dan jendela adalah


sebagai berikut :
 Pada pintu biasa dengan satu daun: 5/10 5/12 5/14 5/15 cm ,6/10 6/12 6/14
6/15 cm 7/12 cm
 Pada pintu rangkap dengan dua daun:8/10 8/12 8/14 8/15 cm
Bagian-Bagian Kusen
Kusen terdiri atas :
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

1. Tiang
2. Ambang (dorpel) pada kusen jendela terdapat ambang atas dan ambang bawah
sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah.
3. Sponneng, yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun jendela.
4. Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel) yang masuk/ditanam kedalam tembok
yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang.
5. Alur kapur, bagian dari tiang yang dialur/dicoak dengan fungsi untuk menahan
gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar apabila terjadi
penyusutan, tidak timbul celah.
6. Angkur, dipasang pada tiang berfungsi untuk memperkuat melekatnya pada
tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke muka/ke belakang.
7. Duk (neut), dipasang pada tiang di bagian bawah, khusus untuk kusen pintu,
berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindung tiang
kayu terhadap resapan air dari latai ke atas.
1. Pemasangan Kusen Pintu

Cara pemasangan kusen pintu adalah sebagai berikut;


1. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau
2. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank
untuk menentukan kedudukan kusen.
3. Pasang angker pada kusen secukupnya.
4. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari
tinggi bouwplank.
5. Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan
unting-unting.
6. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
7. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi
kokoh.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

8. Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya,
ketinggian dan ketegakan dari kusen.
9. Bersihkan tempat sekelilingnya.
2. Pemasangan Kusen Jendela

Cara pemasangan kusen pintu adalah sebagai berikut;


1. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
2. Rentangkan benang selebar setengah ukuran batu bata dari as bouwplank.
3. Pasang bata setengah batu setinggi dasar kusen jendela .
4. Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank.
5. Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut.
6. Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak dengan pertolongan unting-
unting.
7. Pasang skur agar kedudukannya stabil dan kuat.
8. Cek kembali posisi kusen jendela sampai terpasang pada keadaan yang benar.
9. Bersihkan tempat sekelilingnya.
3. Memasang Daun Pintu
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang tetap atau
mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan
menggunakan engsel sehingga dapat
berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan. Namun, daun pintu ada
yang tidak berputar pada engsel, melainkan bergeser di depan kusennya. Pintu
tersebur dinamakan dengan pintu geser. Kedudukan daun pintu pada saat
ditutup melekat dengan sponing pada kusen pintu, kecuali pada bagian bawah,
kedudukannya dibuat beberapa cm di atas lantai.

Cara Pemasangan
1. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
2. Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
3. Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
4. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan
toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
5. Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu
(sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas
25 cm (untuk pintu dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu
dengan 3 engsel)
6. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik
kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang
sesuai dengan engsel pada daun pintu.
7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya,
kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

8. Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya,


kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada
kusen pintunya.
9. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
10. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan
pen.
11. Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan
lurus dengan kusen.
4. Memasang Daun Jendela

Seperti halnya pintu, jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun jendela.
Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan
pada kusen dengan menggunakan engsel
sehingga dapat berputar pada engsel, berputar horizontal (ke kiri danke kanan)
atau berputar  ertikal (ke atas dan ke bawah). Namun, ada jenis jendela yang
tetap atau mati, biasa disebut jendela mati  engan tujuanuntuk penerangan.
Kedudukan daun jendela pada saat ditutup melekat dengan sponing pada kusen
jendela.
Cara Pemasangan
1. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.
2. Ukur lebar dan tinggi daun jendela.
3. Ketam dan potong daun jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
4. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan
toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
5. Lepaskan daun jendela, pasang/tanam engsel daun jendela pada tiang daun
jendela (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 15-20 cm dari bagian tepi
(untuk putaran horizontal) atau engsel ditanam pada bagian ambang atas daun
jendela dengan jarak 15-20 cm dari bagian tepi (untuk putaran vertikal).
6. Masukkan/pasang lagi daun jendela pada kusennya, stel sampai baik
kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang/ambang atas jendela tempat
engsel yang sesuai dengan engsel pada daun jendela.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun jendela dengan cara melepas
pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang/ambang atas kusen
8. Pasang kembali daun jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya,
kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun jendela
pada kusen jendelanya.
9. Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup.
10. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan cara melepaskan
pen.
11. Stel lagi sampai daun jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata
dan lurus dengan kusen.
5. Pemasangan Kaca
Dengan sifat kaca yang sangat mudah pecah dan membutuhkan ekstra hati-hati
dalam penanganannya, sebaiknya perlu diperhatikan beberapa hal yang penting
pada saat memasang kaca pada daun pintu/jendela. Konstruksi pemasangan
kaca pada daun pintu/jendela dapat dilakukan dengan bermacam-macam
metode, tergantung dari ukuran kayu, material rangka daun  intu/jendela, fungsi,
dan ketebalan kaca. Apabila kaca dengan tebal kurang dari 4 mm, sebaiknya
gunakan sistem rangka tempel, papan belakang yang sekaligus daun
pintu/jendela berfungsi sebagai penahan kaca agar stabil dan tidak pecah,
kemudian ditambahkan lis tempel di sekeliling kaca untuk menahan kaca tetap
pada posisinya. Bila tebal kaca lebih dari 5 mm, dapat digunakan rangka kayu
solid, bagian dalam rangka perlu dibuat satu lajur takikan untuk penempatan
kaca. Kemudian kaca ditahan dengan lis kecil di sekeliling rangka kayu.

Cara memasang kaca pada daun pintu/jendela adalah sebagai berikut;


1. Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas.
Usahakan letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun
pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar.
2. Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
3. Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain
untuk memegang kaca.
4. Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun
pintu/jendela.
5. Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil.
6. Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang
lis kayu. Ini untuk menghindari goresan pada permukaan kaca karena gerakan
martil.

27. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Elektrikal Arus Kuat dan Arus Lemah adalah


sebagai berikut :
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Persiapan 

 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan elektrikal arus kuat
dan arus lemah.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu material kerja dan alat bantu
kerja disiapkan.
Pemasangan sparing kabel

 Sparing dipasang dulu apabila ada pengecoran beton lantai, untuk menghindari
bobokan beton pada saat penyambungan kabel antar lantai.

Pekerjaan Elektrikal Arus Kuat dan Arus Lemah

Pemasangan instalasi kabel


 Kabel vertical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit, dimana
pipa tersebut harus ditanam dulu pada dinding bata sebelum dinding diplester.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Supaya tidak mudah bergerak pada saat dinding diplester, maka pipa yang
ditanam diberi klem dengan jarak sekitar 1 m.
 Kabel horizontal dipasang pada plat lantai beton dengan menggunakan pipa
pelindung conduit yang diberi perkuatan klem dengan jarak sekitar 1 m, hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan maintenance. Pemasangan kabel horizontal
harus sejajar,  tidak boleh saling melintas.

Pemasangan panel

 Panel listrik dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, rata dan tidak miring.
 Semua kabel yang masuk ke dalam panel listrik diberi tanda sesuai dengan
kegunaannya dan dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel bagian atas
dapat terlindung dari debu/kotoran. Khusus untuk kabel dengan Ø 16 mm2 harus
diberi sepatu kabel dalam panel.
 Pada sisi pintu panel bagian dalam harus dibuat diagram instalasinya termasuk
daya cadangan yang sudah direncanakan, hal ini perlu untuk memudahkan bila
ada perbaikan instalasi.
Pemasangan fitting dan armature

 Fitting dan armature dipasang setelah kabel ditest ketahanannya, agar tidak
terjadi bongkar/pasang armature.
Pemasangan saklar dan stop kontak

 Marking jalur conduit pada dinding dan bobok dinding bata, jangan lupa gunakan
cutter.
 Pasang conduit dan inbow dos.
 Tunggu sampai plester dinding akhir.
 Sambungan saklar, stop kontak dengan aslinya.
 Pasang saklar dan stop kontak, gunakan waterpass agar rata.
Testing dan commissioning

 Test tahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta test fitting/armature
selama ± 1 x 24 jam

28. PEKERJAAN SANITASI


Instalasi Air bersih :
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

 Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta
Diagram Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
 Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum
pekerjaan plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
 Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan
dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
 Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang
sparing atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
 Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang
tidak mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi
penyumbatan).
 Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
 Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
 Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik /
as keramik, simetris dengan luas keramik.
 Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :

           - Untuk pipa Gip maximum 10 Bar


           - Untuk pipa PVC maximum 6 Bar

Instalasi air Kotor

 Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor
serta jalur pembuangan.
 Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
 Sambungan harus betul-betul rapat.
 Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan
(bak kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
 Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
 Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25
cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan /
ditutup dengan cara dipanaskan.
 Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
 Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
 Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada),
dimana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing
closet, fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
 Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan
dengan saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi
tekanan udara pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
 Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Saluran Air Hujan.

1. Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
2. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan
menggunakan lem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 “.
3. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak
kontrol pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.
4. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan
penyambungannya harus benar-benar kuat.

Saluran Pipa Wc ke Septictank

 Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan kemiringannya,


karena kemiringan pipa dapat memperlancar penyaluran kotoran apabila
digelontor dengan air, kemiringan minimal 2 %.
 Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D.
 Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1 lantai),
karena bila ada penyumbatan susah untuk perbaikannya. Untuk bangunan
bertingkat (ada shaft) harus dibuat clean out dan fan out.

PENYAMBUNGAN PIPA

 Alat : Gergaji, Amplas, Lem PVC, Shell tape, Kunci Pipa


 Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas
terlebih dahulu dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock
(penyambung) segera masukkan gerakan arah lurus jangan diputar, tunggu
sampai kering. Apabila belum kering betul posisi sambungan jangan digerakkan,
karena akan menyebabkan lem yang telah dioles menjadi tidak rekat.
 Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus
sheeltape secukupnya pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan
diputar sampai kencang dan rapat.
 Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las. Untuk
penyenaian pipa minimum 4 baris/alur/drat.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

PEKERJAAN SEPTICTANK DAN REMBESAN

Septic tank berkaitan erat dengan aktivitas biologis seluruh penghuni rumah.
Agar tidak mudah penuh dan mampat, diperlukan rancangan yang tepat.
Rancangan dan pemeliharaan yang tidak tepat, dapat membuat septic tank tidak
berfungsi dengan baik.

Septic tank adalah sistem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak
penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air
bersih dan udara. Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, perlu
diperhatikan hal-hal berikut:
Kemiringan pipa. Kemiringan menentukan lancar tidaknya proses pembuangan
limbah. Selisih ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran,
sebaiknya sebesar mungkin. Agar mengalir lancar, kemiringan pipa minimal 2%,
artinya setiap 100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm.
Pilih pipa saluran yang tepat. Pipa saluran sebaiknya berupa pipa PVC.
Ukuran minimalnya adalah 4 inci. Rumah yang memiliki banyak toilet, sebaiknya
menggunakan diameter pipa yang lebih besar. Buatlah saluran dengan lurus
tanpa belokan, karena belokan atau sudut, rentan mampat.
Sesuaikan kapasitas dengan kebutuhan. Untuk rumah tinggal dengan
jumlah penghuni hingga empat orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran
1,5mx1,5mx2m. Bak endapan dan sumur resapan bisa dibuat dengan ukuran
1mx1mx2m. Semakin banyak penghuni rumah, semakin besar ukuran yang
dibutuhkan.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Bak harus kuat dan kedap air. Dinding, dasar, dan penutup bak utama harus
kedap air, agar limbah tidak mencemari lingkungan. Bak endapan dan resapan
sebaiknya memiliki dasar berupa campuran kerikil dan pasir .

29. PEKERJAAN PEMASANGAN POMPA DISTRIBUSI DAN AKSESORIESNYA


Pipa yang baru selesai diproduksi di Pabrik, ditumpuk dan disimpan di gudang
pabrik dengan tata cara penyimpanan sebelum dikirim / Delivery ke Lokasi
Penumpukkan sementara.
Secara bertahap, Pipa yang sudah siap dikirim ke Lokasi penumpukkan
sementara. Dimana untuk menjamin keselamatan dan resiko kerusakan barang
selama dalam proses pengangkutan kami ikatkan dalam bentuk pertanggungan
Asuransi ( Pengiriman barang dilengkapi dengan Surat Pengantar Barang ).
Sesampainya dilokasi penumpukkan sementara, barang kami bongkar digudang
yang sudah kami sediakan, Proses pembongkaran diawasi petugas kami dan
minta disaksikan oleh anggota Tim Teknis / Pemeriksa Barang untuk mengetahui
kondisi Kualitas dan Kuantitas barang kiriman.
Setelah Barang siap dari pabrik ke gudang di Penumpukkan sementara sesuai
dengan volume kontrak dan tersusun rapi, diberi pelindung dan pengaman,
kemudian diambil foto Dokumentasi.
Barang yang sudah tersusun rapi dengan jumlah yang cukup minta diperiksa lagi
kualitas dan kuantitasnya oleh Direksi, Dimana hasil pemeriksaannya dituangkan
kedalam Berita Acara Pemeriksaan Kualitas dan Kuantitas Barang sesuai dengan
Kontrak yang sudah ditanda tangani.

B.  FITTING DAN ACCESSORIES PIPA


-          Macam dan Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi Pengadaan :
a.      BELLMOUTH
b.      FLANGE STEEL
c.       WALL CAST
d.      BEND FLANGE
e.       FOOT VALVE
F.      Karet Packing
G.      Baut + Moor
-          Persyaratan Bahan
Acessories pipa yang kita pergunakan adalah acesories pipa standar yang sesuai
Spesifikasi Teknis, yang sebelumnya harus ada persetujuan direki untuk dipakai

-          Metode Kerja
Ø  Accessories pipa yang akan dipasang terlebih dahulu diperiksa,  harus bersih
dari segala kotoran, minyak dan gomok
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Ø  Pemasangan kita lakukan sedemikian rupa kita sesuaikan dengan yang


dimintakan dalam dokumen perencanaan
Ø  Selama Proses pemasangan kita pergunakan peralatan yang sesuai dengan
kebutuhan, sehingga proses pemasangan berjalan lancar dan berlangsung
dengan baik
30. PEKERJAAN PEMASANGAN CHEMICAL INJECTION DAN
AKSESORIESNYA
Sesuai dengan namanya, sistem injeksi kimia adalah peralatan yang dirancang
untuk menyuntikkan bahan kimia ke dalam sistem pada tekanan yang
dibutuhkan untuk sistem. Ini dapat berfungsi terus menerus atau sebentar-
sebentar, dan dapat digunakan dalam berbagai pengaturan untuk berbagai
tujuan. Misalnya, dapat ditemukan di industri hulu dan hilir minyak dan gas dan
dapat digunakan untuk segala hal mulai dari pembersihan sumur, pencegahan
korosi, atau perbaikan aliran pipa atau pemulihan minyak. Dalam semua
pengaturan dan tujuan ini sering bermanfaat untuk mengintegrasikan sistem
injeksi kimia ke dalam selip proses. Mari kita lihat pada poin yang lebih baik dari
sistem injeksi kimia serta manfaat yang dapat diperoleh melalui penggunaan
selongsong proses terpadu.

Komponen Sistem Injeksi Kimia


Daftar berikut akan membahas secara singkat masing-masing komponen utama
dari sistem injeksi kimia biasa. Bergantung pada tujuan dan pengaturan fisiknya,
sistem injeksi kimia yang berbeda mungkin berbeda, namun kebanyakan
menggunakan masing-masing hal berikut:

Tangki - Tank adalah salah satu aspek paling mendasar dari setiap sistem injeksi
kimia karena mereka diminta untuk menyimpan bahan kimia yang perlu
disuntikkan ke dalam sistem. Ukuran dan struktur tangki bisa berbeda, namun
biasanya akan horizontal dan silindris. Mereka mungkin menampilkan bagian
datar, kerucut, atau dasar dished dengan atasan datar atau dished.

Pompa - Pompa adalah aspek fundamental lain dari sistem injeksi kimia karena
mereka menyediakan sumber untuk menghasilkan aliran tekanan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan sistem. Pompa bisa berupa jenis diafragma
atau plunger dan mungkin menampilkan sejumlah sumber daya yang berbeda
termasuk motor listrik, motor yang dioperasikan dengan udara, motor tenaga
surya, atau motor penggerak solenoida.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN

Katup dan instrumentasi - Katup dan instrumentasi diperlukan untuk mengukur


dan memantau apa yang terjadi di dalam sistem. Misalnya, mereka akan sering
memantau tingkat cairan di dalam tangki, memungkinkan kalibrasi laju alir,
memantau dan menyesuaikan tekanan di dalam sistem, dan menyalakan alarm
dan brankas lainnya yang dirancang untuk memastikan keselamatan dan fungsi
yang tepat. Alat pengukur dan katup khusus dapat bervariasi tergantung pada
tujuan sebenarnya dari sistem injeksi kimia dan persyaratan dan kebutuhan unik
dari klien.

Listrik - Sistem listrik sistem injeksi bahan kimia menyediakan cara agar sistem
dapat dimulai atau dihentikan baik secara lokal maupun jarak jauh. Biasanya
berbagai kontrol dan fungsi akan diarahkan ke panel kontrol untuk kemudahan
penggunaan dan fungsi.

Struktur Skid - Semua sistem injeksi bahan kimia skid dipasang juga tentu saja
memiliki struktur selip sebagai bagian dari komponen dasarnya. Struktur skid
menyediakan struktur itu sendiri untuk sistem dan dirancang sedemikian rupa
untuk melindungi sistem sambil mengakomodasi berbagai bagiannya. Biasanya
akan menampilkan baja struktural yang telah dilas secara terus menerus.
Seringkali juga dilengkapi panci tetes yang dirancang untuk mengumpulkan
bahan kimia yang dikeringkan.
31. PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR
Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktoer pelaksana
wajib membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pada atap, lantai
dinding, pintu/jendela, plafond dan lain-lain. Kontraktor Pelaksana juga harus
membersihkan barang bekas/peralatan yang diperlukan. Semua sisa
materialyang digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan,
sehingga halaman benar-benar bersih dan rapih.

Anda mungkin juga menyukai