1. PEKERJAAN MOBILISASI
Mendatangkan personil-personil dan alat-alat kerja beserta bahan yang akan
digunakan dalam pekerjaan.
Tenaga kerja harus dipersiapkan lebih awal sebelum pekerjaan dimulai. Personil
yang akan digunakan dalam pekerjaan.
Kontraktor juga akan menyediakan tempat yang cukup dan layak untuk
penimbunan material-material untuk pekerjaan struktur, seperti :
Tempat (gudang) untuk penimbunan material semen yang cukup luas, sehingga
semen dalam jumlah banyak dapat ditumpuk tidak terlalu tinggi, yang dapat
menurunkan kualitas dan kinerja semen itu sendiri, baik dalam hal pengikatan
terhadap material beton lainnya, maupun terhadap kemudahan pengerjaan
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
dalam proses pembuatan campuran beton. Kantong semen yang baru datang
ditumpuk pada bagian yang bawah, sedangkan kantong semen yang sudah lama
ditumpuk dinaikkan keatas, untuk dipergunakan terlebih dahulu untuk pekerjaan
yang akan segera dilakukan.
Bouwplank adalah alat bantu untuk membuat sudut (90°) dan ketinggian/elevasi
lantai. Bouwplank dibuat dari papan atau kaso. Pemasangan bouwplank
dilakukan pada jarak 1 m di luar denah yang akan dibuat, tujuannya agar
bouwplank tidak terbongkar saat penggalian pondasi.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
Pada dasar galian pondasi diberi urugan pasir padat setebal 5 cm padat.
Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata
- Untuk urugan yang besar dan dalam serta berbatasan dengan lereng perlu
disiapkan turap untuk dapat menahan tanah.
Siapkan jalur kendaraan dump truck sesuai urutan pengurugan (apabila
outsoucing material urugan).
• Pengurungan dan pemadatan :
- Menyiapkan area urugan (keadaan lapangan).
- Membersihkan lokasi yang akan diurug dari kayu, semak-semak, sampah, dll.
- Menyediakan tanah urug dengan kualitas yang baik.
- Lokasi yang akan diurug/ditinggikan dipersiapkan terlebih dulu supaya
terdapat hubungan yang baik antara tanah dasar dengan tanah urugan.
- Jika diperlukan/disyaratkan, tanah bahan urugan diambil di beberapa tempat
sebagai sample untuk pemeriksaan pemadatan di laboratorium.
- Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi (misalnya tiap 40
cm) dan setiap lapis diikuti dengan pemadatan.
- Untuk pemadatan menggunakan alat sesuai dengan keperluannya (stamper,
baby roller atau alat pemadatan).
- Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifikasi (bila
diperlukan).
Kekuatan penahan tanah di sekeliling urugan harus selalu diperiksa.
Pondasi Cerucuk adalah salah satu jenis pondasi yang biasanya diaplikasikan
didaerah dengan kondisi tanah yang kurang stabil dimana umumnya dengan
jenis tanah lumpur ataupun tanah gambut dengan elevasi muka air yang cukup
tingggi. Cerucuk dalam defenisinya adalah susunan tiang kayu dengan diameter
antara 8 sampai 15 meter yang dimasukkan atau ditancapkan secara vertikal
kedalam tanah yang ditujukan untuk memperkuat daya dukung terhadap beban
diatasnya. Dalam konstruksinya ujung atas dari susunan cerucuk disatukan
untuk menyatukan kelompok susunan kayu yang disebut dengan kepala cerucuk.
Kepala cerucuk dapat berupa pengapit dan tiang -tiang kayu , matras, kawat
pengikat , papan penutup atau balok poer.
Kadang dalam hal tertentu, pondasi cerucuk ditanamkan pada kedalam tertentu
dimana sebelumnya kita terlebih dahulu melakukan penggalian tanah asli sesuai
dengan kedalaman yang direncanakan, dan setelah itu baru dilakukan
penancapan kayu cerucuk.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
Secara umum, untuk pondasi cerucuk kayu yang dipergunakan harus mengikuti
persyaratan teknis yaitu :
1. Kayu harus mempunyai diameter yang seragam yaitu antara 8 – 15 cm, dimana
pada ujung terkecil tidak boleh kurang dari 8 cm dan pada ujung terbesar tidak
melebihi 15 cm
2. Kayu harus dalam bentang yang lurus untuk kemudahan penancapan dan juga
daya dukung yang makin besar.
3. Jenis kayu harus merupakan kayu yang tidak busuk jika terendam air, kayu tidak
dalam kondisi busuk dan tidak dalam keadaan mudah patah jika ada
pembebanan.
perbandingan 1:10 atau dapat juga dibuat tegak lurus permukaan tanah tempat
meletakkan pondasi.
Dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya tanah padat/tanah
keras dengan daya dukung yang cukup kuat, min 0.5 kg/cm2
Bila tanah dasar masih jelek, dengan daya dukung yang kurang dari 0.5 kg/cm2,
maka galian tanah harus diteruskan, sampai mencapai kedalaman tanah yang
cukup kuat, dengan daya dukung lebih dari 0.5 kg/cm2.
Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran
pondasi agar tukang lebih leluasa bekerjanya.
Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan
penggalian agar tidak mengganggu pekerjaan.
2. Pekerjaan Penulangan
a) Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat
pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang dan
proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat. Cara perakitan tulangan :
Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari
ukuran pondasi setempat.
Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan
memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi setempat
tersebut.
Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat
agar kokoh dan tulangan tidak terlepas.
b) Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan
dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak
terlalu berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak
turus permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah,
jarak antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan
pengganjal yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah
agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk
melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak
menjadi karat.
Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung
melakukan pengecoran.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
3. Pekerjaan Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan
untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
4. Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split
serta air. Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat
beton dan perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai
membuat beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi.
Semen merupakan bahan pokok terpenting dalam pembuatan beton karena
mempersatukan butir-butir pasir dan kerikil/split menjadi satu
kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila diberi air akan
mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi bagian
pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.
Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:
Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan.
Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu
atau seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x
160 cm dapat juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x
100 cm. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran
seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan
untuk pengecoran.
Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
Pekerjaan persiapan
Cara pengadukan
Cara pengecoran
Cara pelaksanaan
dituangkan kedalam galian pondasi dengan cara bertahap sedikit demi sedikit
dengan bantuan sendok spesi/cetok agar semua material bahan pengecoran
dapat masuk ketempat pengecoran yang sudah diletakkan tulangan dan tidak
ada celah yang kosong dan lebih padat.
Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari
ukuran pondasi setempat.
Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat
agar kokoh dan tulangan tidak terlepas.
b) Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan
dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak
terlalu berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak
turus permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
Pekerjaan Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan
untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan
tertentu.
Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split
serta air. Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat
beton dan perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai
membuat beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi.
Semen merupakan bahan pokok terpenting dalam pembuatan beton karena
mempersatukan butir-butir pasir dan kerikil/split menjadi satu
kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila diberi air akan
mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi bagian
pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plesteran dan acian.
Approval material yang akan digunakan.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
Sedangkan cara kerja Gate Valve, jika handle (pegangan) diputar, bagian bonnet
bergerak naik ke atas konektor dengan area stopping wedge merubah dengan
memaksa gerakan menjadi naik dan turun. Handle yang menaikkan dan
menurunkan stopper menempati ruang bonnet.
Ketika handel diputar, maka stopper bergerak di dalam valve. Stopper masuk
kedalam ruang dimana cairan melewatinya.
Pada posisi buka atau tutup, valve jenis ini bisa dikenali berdasarkan tinggi
rendahnya handle (pegangan).Jika posisi handle rendah berarti valve dalan kondisi
terbuka, dan sebaliknya.
Casing valve yang sedikit lebih lebar dari pipa yang terhubung memungkinkan
stopper benar-benar menutupi ruang aliran dan membuatnya benar benar tertutup.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
- setelah bagian tersebut bersih dan kering langkah selanjutnya adalah dengan
memeriksa satu per satu bagian tersebut
- - ambillah berturut turut ,plat pegas atas/bawah , pegas dan batang
penekan
- Lepaskan soket dan saringan saringannya
- Ambillah ring tembaga tersebut
- Setelah melakukan pembersihan langkah selanjutnya adalah memeriksa
bagian bagian tersebut.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap pipa harus dipasang berhadapan
dengan pipa sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan
ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan ditempat dengan bahan urugan yang
telah disetujui oleh direksi dan dipadatkan dengan ketinggian yang sama kecuali
pada ujung pipa.
Sementara pemotongan pipa untuk menyisipkan “Tee”, “Bend”, atau “Valve”
atau tujuan lain, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara
yang rapi dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan
pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus sudut tepat terhadap
sumbu pipa.
Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk
kedalam pipa pada saat pipa diletakan pada jalur.
Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain,
ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang
berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada
jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan
urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian yang sama
kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah
tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan.
Setiap saat bial pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus
ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui
oleh direksi.
Pemotongan pipa
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
Pemotongan pipa untuk menyisipkan ”Tee”, ”Bend” atau ”Valve” atau tujuan
lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang
rapih dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan
pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang tepat
terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar
maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong
tersebut, harus dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama
sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.
Tidak boleh ada ”fitting” seperti ”Bend”, ”Tee”, dan ”flange dan spigot” dipotong
untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang
diberikan kepada kontraktor dari direksi.
Jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang
dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi yang
sesuai, harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.
Semua bahan pelicin (librican) untuk sambungan ”Push-On Raubbering” dan
”solvencement” untuk sambungan ”Solvencement” untuk PVC kami sediakan dan
menyerahkan data teknis dan contoh untuk persetujuan untuk Direksi
Penyambungan pipa dengan sambungan ”Push-On Rubbering” ”Socket” dan
”Spigot” pipa harus dibersihkan dengan seksama sebelum cincing karet
(rubbering) dipasang ditempatnya.
”Spigot” kemudian dilumuri secara merata dengan bahan pelicin yang telah
disetujui dan pipa ditekan masuk ke ”Socket”.
Penekanan pipa ”Socket” harus dilakukan dengan menekan ujung lain pipa yang
sedang dipasang.
Blok kayu atau alat lainnya yang memadai harus digunakan untuk mencegah
kemungkinan terjadinya kerusakan ”Socket’ tersebut pada mana batang tersebut
ditekan. Tidak boleh ada ganjal dibawah pipa dan pipa harus terletak merata
diatas bahan alasnya (Badding material).
Bila diperlukan sekali untuk pembelokkan pipa dengan sambungan ”Push-on”
agar membentuk lengkungan dengan jari-jari yang panjang, besarnya belokan
harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi.
Bekisting kolom dibuat sebagai acuan pembentukan dimensi beton pondasi yang
diinginkan sesuai gambar, bekisting pondasi ini menggunakan multiplek tebal 12
mm dan diberi tembiring usuk siku 50.50.5 & stut menggunakan pipa support
sebagai penyangga bekisting dan harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
1. Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi
seperti yang disyratkan pada gambar
2. Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan
oleh beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
3. Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk
yang tetap bag struktur beton sesuai yang direncanakan
6. Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan
juga tidak merusak beton
7. Dalam pemasangan bekisting harus selalu di kontrol kelurusan antar kolom dan
kelurusan vertikal dengan 2 sisi yang berbeda menggunakan lot grafitasi atau
pesawat theodolit
5. Lubang-lubang untuk instalasi listrik, air dan lain-lain harus terpasang dengan
baik. Setelah hal-hal tersebut diatas telah dilaksanakan maka pengecoran dapat
dilaksanakan.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
8. Setelah bekisting kolom terisi penuh oleh spesi beton harus di kontrol kembali
kelurusan horisontal dengan 2 sisi yang berbeda menggunakan lot grafitasi
dengan memutar join pin kekiri atau kekanan tergantung pada kondisi kolom
3. Elevasi dasar atas begisting Balok lantai adalah = El. Dasar atas begisting pelat -
(tinggi balok - tebal pelat)
4. Pasangkan skafolding untuk balok terlebih dahulu searah balok
5. Pasangkan Pasangkan balok 8/12 searah balok beton
6. Pasangkan suri-suri 6/12 dengan jarak 60 cm
7. Pasangkan begisting sesuai ukuran dimensi balok yang akan di cor
8. Masukan pembesian yang sudah dirakit kedalam bekisting balok yang sudah
disiapkan
9. Kemudian dengan cara yang sama lakukan pada pembegistingan pada pelat
beton
10. Pasangkan Hori beam dengan jarak per 40 cm
11. Pasangkan begisting dengan plywood dengan ketebalan 15 mm
12. Lakukan pemasangan pembesian pelat
13. Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi
seperti yang disyratkan pada gambar
14. Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan
oleh beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
15. Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk
yang tetap bag struktur beton sesuai yang direncanakan
16. Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan,
kemudahan pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
17. Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusak/bocor pada saat
pelaksanaan pengecoran dan juga tidak merusak beton
18. Dalam pemasangan bekisting harus selalu di kontrol elevasi begisting
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
Manhole berfungsi sebagai Tempat untuk memeriksa atau memperbaikisaluran dari
kotoran yang terbawa aliran.
Lubang ada bagian atas diberi tutup dan dapat dibuka untuk keperluanpemeliharaan
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
- ukur berapa panjang batas dinding septictank dengan dinding tembok rumah
anda, dan potong pipa sesuai panjang yang anda ukur tadi.
- kalau panjang pipa yang keatas sesuaikan dengan keinginan anda (lebih
tinggi, lebih baik)
- sambung pipa dengan pipa"L" tadi untuk keatasnya, dan jangan lupa pipa
yang ujung atas beri pipa "T" agar air hujan tidak masuk kedalam septictank.
- Metode Kerja
Ø Accessories pipa yang akan dipasang terlebih dahulu diperiksa, harus bersih
dari segala kotoran, minyak dan gomok
Ø Pemasangan kita lakukan sedemikian rupa kita sesuaikan dengan yang
dimintakan dalam dokumen perencanaan
Ø Selama Proses pemasangan kita pergunakan peralatan yang sesuai dengan
kebutuhan, sehingga proses pemasangan berjalan lancar dan berlangsung
dengan baik
Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan dilapis
kembali dengan water proofing coating. Sepanjang pertemuan sudut antara
lantai dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.
Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding
minimal 20 cm (atau sesuai dengan gambar kerja) dari permukaan lantai.
Biarkan aplikasi water proofing coating setting selama minimal 1 x 24 jam,
setelah itu baru dilakukan tes rendam dengan menggunakan air selama minimal
1 x 24 jam.
Setelah pekerjaan waterproofing membrant selesai dan telah dites rendam,
dilanjutkan dengan pekerjaan finishing bagian permukaannya dengan screeding .
Bahan :
Merupakan cat yang bermerk dan produksi pabrik
Cat Dasar, cat pelapis dan cat penutup merupakan hasil dari pabrik yang
sama
Langkah Kerja :
1. Tiang
2. Ambang (dorpel) pada kusen jendela terdapat ambang atas dan ambang bawah
sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah.
3. Sponneng, yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun jendela.
4. Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel) yang masuk/ditanam kedalam tembok
yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang.
5. Alur kapur, bagian dari tiang yang dialur/dicoak dengan fungsi untuk menahan
gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar apabila terjadi
penyusutan, tidak timbul celah.
6. Angkur, dipasang pada tiang berfungsi untuk memperkuat melekatnya pada
tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke muka/ke belakang.
7. Duk (neut), dipasang pada tiang di bagian bawah, khusus untuk kusen pintu,
berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindung tiang
kayu terhadap resapan air dari latai ke atas.
1. Pemasangan Kusen Pintu
8. Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya,
ketinggian dan ketegakan dari kusen.
9. Bersihkan tempat sekelilingnya.
2. Pemasangan Kusen Jendela
Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang tetap atau
mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan
menggunakan engsel sehingga dapat
berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan. Namun, daun pintu ada
yang tidak berputar pada engsel, melainkan bergeser di depan kusennya. Pintu
tersebur dinamakan dengan pintu geser. Kedudukan daun pintu pada saat
ditutup melekat dengan sponing pada kusen pintu, kecuali pada bagian bawah,
kedudukannya dibuat beberapa cm di atas lantai.
Cara Pemasangan
1. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
2. Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
3. Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
4. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan
toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
5. Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu
(sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas
25 cm (untuk pintu dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu
dengan 3 engsel)
6. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik
kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang
sesuai dengan engsel pada daun pintu.
7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya,
kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
Seperti halnya pintu, jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun jendela.
Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan
pada kusen dengan menggunakan engsel
sehingga dapat berputar pada engsel, berputar horizontal (ke kiri danke kanan)
atau berputar ertikal (ke atas dan ke bawah). Namun, ada jenis jendela yang
tetap atau mati, biasa disebut jendela mati engan tujuanuntuk penerangan.
Kedudukan daun jendela pada saat ditutup melekat dengan sponing pada kusen
jendela.
Cara Pemasangan
1. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.
2. Ukur lebar dan tinggi daun jendela.
3. Ketam dan potong daun jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
4. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan
toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
5. Lepaskan daun jendela, pasang/tanam engsel daun jendela pada tiang daun
jendela (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 15-20 cm dari bagian tepi
(untuk putaran horizontal) atau engsel ditanam pada bagian ambang atas daun
jendela dengan jarak 15-20 cm dari bagian tepi (untuk putaran vertikal).
6. Masukkan/pasang lagi daun jendela pada kusennya, stel sampai baik
kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang/ambang atas jendela tempat
engsel yang sesuai dengan engsel pada daun jendela.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun jendela dengan cara melepas
pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang/ambang atas kusen
8. Pasang kembali daun jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya,
kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun jendela
pada kusen jendelanya.
9. Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup.
10. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan cara melepaskan
pen.
11. Stel lagi sampai daun jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata
dan lurus dengan kusen.
5. Pemasangan Kaca
Dengan sifat kaca yang sangat mudah pecah dan membutuhkan ekstra hati-hati
dalam penanganannya, sebaiknya perlu diperhatikan beberapa hal yang penting
pada saat memasang kaca pada daun pintu/jendela. Konstruksi pemasangan
kaca pada daun pintu/jendela dapat dilakukan dengan bermacam-macam
metode, tergantung dari ukuran kayu, material rangka daun intu/jendela, fungsi,
dan ketebalan kaca. Apabila kaca dengan tebal kurang dari 4 mm, sebaiknya
gunakan sistem rangka tempel, papan belakang yang sekaligus daun
pintu/jendela berfungsi sebagai penahan kaca agar stabil dan tidak pecah,
kemudian ditambahkan lis tempel di sekeliling kaca untuk menahan kaca tetap
pada posisinya. Bila tebal kaca lebih dari 5 mm, dapat digunakan rangka kayu
solid, bagian dalam rangka perlu dibuat satu lajur takikan untuk penempatan
kaca. Kemudian kaca ditahan dengan lis kecil di sekeliling rangka kayu.
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan elektrikal arus kuat
dan arus lemah.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu material kerja dan alat bantu
kerja disiapkan.
Pemasangan sparing kabel
Sparing dipasang dulu apabila ada pengecoran beton lantai, untuk menghindari
bobokan beton pada saat penyambungan kabel antar lantai.
Supaya tidak mudah bergerak pada saat dinding diplester, maka pipa yang
ditanam diberi klem dengan jarak sekitar 1 m.
Kabel horizontal dipasang pada plat lantai beton dengan menggunakan pipa
pelindung conduit yang diberi perkuatan klem dengan jarak sekitar 1 m, hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan maintenance. Pemasangan kabel horizontal
harus sejajar, tidak boleh saling melintas.
Pemasangan panel
Panel listrik dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, rata dan tidak miring.
Semua kabel yang masuk ke dalam panel listrik diberi tanda sesuai dengan
kegunaannya dan dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel bagian atas
dapat terlindung dari debu/kotoran. Khusus untuk kabel dengan Ø 16 mm2 harus
diberi sepatu kabel dalam panel.
Pada sisi pintu panel bagian dalam harus dibuat diagram instalasinya termasuk
daya cadangan yang sudah direncanakan, hal ini perlu untuk memudahkan bila
ada perbaikan instalasi.
Pemasangan fitting dan armature
Fitting dan armature dipasang setelah kabel ditest ketahanannya, agar tidak
terjadi bongkar/pasang armature.
Pemasangan saklar dan stop kontak
Marking jalur conduit pada dinding dan bobok dinding bata, jangan lupa gunakan
cutter.
Pasang conduit dan inbow dos.
Tunggu sampai plester dinding akhir.
Sambungan saklar, stop kontak dengan aslinya.
Pasang saklar dan stop kontak, gunakan waterpass agar rata.
Testing dan commissioning
Test tahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta test fitting/armature
selama ± 1 x 24 jam
Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta
Diagram Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum
pekerjaan plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan
dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang
sparing atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang
tidak mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi
penyumbatan).
Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik /
as keramik, simetris dengan luas keramik.
Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :
Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor
serta jalur pembuangan.
Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
Sambungan harus betul-betul rapat.
Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan
(bak kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25
cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan /
ditutup dengan cara dipanaskan.
Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada),
dimana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing
closet, fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan
dengan saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi
tekanan udara pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
1. Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
2. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan
menggunakan lem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 “.
3. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak
kontrol pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.
4. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan
penyambungannya harus benar-benar kuat.
PENYAMBUNGAN PIPA
Septic tank berkaitan erat dengan aktivitas biologis seluruh penghuni rumah.
Agar tidak mudah penuh dan mampat, diperlukan rancangan yang tepat.
Rancangan dan pemeliharaan yang tidak tepat, dapat membuat septic tank tidak
berfungsi dengan baik.
Septic tank adalah sistem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak
penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air
bersih dan udara. Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, perlu
diperhatikan hal-hal berikut:
Kemiringan pipa. Kemiringan menentukan lancar tidaknya proses pembuangan
limbah. Selisih ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran,
sebaiknya sebesar mungkin. Agar mengalir lancar, kemiringan pipa minimal 2%,
artinya setiap 100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm.
Pilih pipa saluran yang tepat. Pipa saluran sebaiknya berupa pipa PVC.
Ukuran minimalnya adalah 4 inci. Rumah yang memiliki banyak toilet, sebaiknya
menggunakan diameter pipa yang lebih besar. Buatlah saluran dengan lurus
tanpa belokan, karena belokan atau sudut, rentan mampat.
Sesuaikan kapasitas dengan kebutuhan. Untuk rumah tinggal dengan
jumlah penghuni hingga empat orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran
1,5mx1,5mx2m. Bak endapan dan sumur resapan bisa dibuat dengan ukuran
1mx1mx2m. Semakin banyak penghuni rumah, semakin besar ukuran yang
dibutuhkan.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
Bak harus kuat dan kedap air. Dinding, dasar, dan penutup bak utama harus
kedap air, agar limbah tidak mencemari lingkungan. Bak endapan dan resapan
sebaiknya memiliki dasar berupa campuran kerikil dan pasir .
- Metode Kerja
Ø Accessories pipa yang akan dipasang terlebih dahulu diperiksa, harus bersih
dari segala kotoran, minyak dan gomok
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
Tangki - Tank adalah salah satu aspek paling mendasar dari setiap sistem injeksi
kimia karena mereka diminta untuk menyimpan bahan kimia yang perlu
disuntikkan ke dalam sistem. Ukuran dan struktur tangki bisa berbeda, namun
biasanya akan horizontal dan silindris. Mereka mungkin menampilkan bagian
datar, kerucut, atau dasar dished dengan atasan datar atau dished.
Pompa - Pompa adalah aspek fundamental lain dari sistem injeksi kimia karena
mereka menyediakan sumber untuk menghasilkan aliran tekanan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan sistem. Pompa bisa berupa jenis diafragma
atau plunger dan mungkin menampilkan sejumlah sumber daya yang berbeda
termasuk motor listrik, motor yang dioperasikan dengan udara, motor tenaga
surya, atau motor penggerak solenoida.
PEMBANGUNAN IPA RSUD KABUPATEN BANYUASIN
Listrik - Sistem listrik sistem injeksi bahan kimia menyediakan cara agar sistem
dapat dimulai atau dihentikan baik secara lokal maupun jarak jauh. Biasanya
berbagai kontrol dan fungsi akan diarahkan ke panel kontrol untuk kemudahan
penggunaan dan fungsi.
Struktur Skid - Semua sistem injeksi bahan kimia skid dipasang juga tentu saja
memiliki struktur selip sebagai bagian dari komponen dasarnya. Struktur skid
menyediakan struktur itu sendiri untuk sistem dan dirancang sedemikian rupa
untuk melindungi sistem sambil mengakomodasi berbagai bagiannya. Biasanya
akan menampilkan baja struktural yang telah dilas secara terus menerus.
Seringkali juga dilengkapi panci tetes yang dirancang untuk mengumpulkan
bahan kimia yang dikeringkan.
31. PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR
Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktoer pelaksana
wajib membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pada atap, lantai
dinding, pintu/jendela, plafond dan lain-lain. Kontraktor Pelaksana juga harus
membersihkan barang bekas/peralatan yang diperlukan. Semua sisa
materialyang digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan,
sehingga halaman benar-benar bersih dan rapih.